our v ices

28
2007 / 2008 PEREMPUAN HIDUP DENGAN ALKITAB OUR V ICES ems women’s network

Upload: hoanglien

Post on 29-Dec-2016

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: OUR V ICES

2007

/200

8

PEREMPUAN HIDUP DENGAN ALKITAB

OUR V ICESems women’s network

Page 2: OUR V ICES

2 OUR VOICES 2007/08

DAFTAR ISI

Editorial Gabriele Mayer . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3

✼ PEREMPUAN HIDUP DENGAN ALKITABAlkitab dalam kehidupan sehari-hari . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4Suara Para Perempuan dari sembilan negara Getrud Hahn, Gabriele Mayer, Jerman

Alkitab sebagai Teman dalam Perjalanan di masa kini . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 11Ini bukan Kisah lama Elisabeth Aduama, Ghana

Firman Allah dari Surabaya sampai ke Tema . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 12Beberapa Pengamatan dan Pertanyaan tentang bagaimana Perempuan menjalankan apa yang dikatakan Alkitab dalam kehidupan sehari-hariGabriele Mayer, Jerman

✼ MEMBACA ALKITAB DENGAN MATA ORANG LAIN Pandangan baru terbuka secara tak terduga . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 14Proyek EMS tentang Pembacaan Alkitab secara lintas bangsa (Internasional) membuahkan hasil Cornelia Hole

Apakah Alkitab membutuhkan bahasa yang adil? . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 16Membaca Alkitab dengan mata bagi yang lain Ulrike Schmidt-Hesse, Jerman

✼ MENGEMBANGKAN SPIRITUALITAS ALKITABPenelaah Alkitab . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 19Sebuah Metode membaca Alkitab dari Afrika Selatan

Ditengah-tengah ketakutan kita bersinar cahaya karena Yesus telah bangkit . . . . 20Para Guru Perempuan membuat Kebaktian Paskah dengan para murid mereka Gabi Bürkle dan Bärbel Tesche

Apa hubungannya selimut yang dianyam dengan Alkitab? . . . . . . . . . . . . . . . . . . 22Heloisa Dalferth, Brasilia

✼ BERITA DARI JARINGAN PEREMPUAN EMSBerita dari Gereja-gereja Partner EMS . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 23Ghana, India, Jepang, Indonesia

Berita dari Gereja-gereja anggota EMS dan dari kantor EMS . . . . . . . . . . . . . . . . . . 25

✼ PENANGGUNGJAWAB . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 27

Peta jaringan perempuan EMS

Page 3: OUR V ICES

3

OUR V ICESems women´s networkEDITORIAL

Saudari-saudari mitra EMS yang kekasih,

„Perempuan hidup dengan Alkitab“ begitulahmoto OUR VOICES untuk edisi 2007/2008 yangdiisi dengan berbagai kontribusi.

Sebagai inti dari edisi kali ini, kami menyajikanberita dari sembilan negara, bagaimana dan men-gapa mereka membaca Alkitab. Banyak dari mere-ka menyadari bahwa mereka tidak bisa membay-angkan hidup sehari-hari tanpa membaca Alkitab.

Pengalaman dengan Alkitab dan kesempatanmembacanya begitu beragam. Hal ini tidak meng-herankan karena konteks yang berbeda pula. Apayang menghubungkan, dimana terdapat perbe-daan pelaksanaan? Dan apa yang dapat kita pela-jari secara bersama dari pengalaman orang lain?Pertanyaan-pertanyaan ini menjadi tema dari arti-kel tentang „Firman Allah dari Surabaya sampai ke Tema“.

Proyek „Membaca Alkitab dengan Mata Orang Lain“ telah diikuti oleh 80 kelompok dariberbagai negara di seluruh dunia. Cornelia Hole membuat kesimpulan, bagaimana pengala-man ini telah membuka cara pandang baru secara tak terduga bagi banyak orang.

Ulrike Schmidt-Hesse, pimpinan bagian Misi dan Kemitraaan, memperkenalkan proyek„Alkitab dalam Bahasa yang Adil“ -sebuah Terjemahan Alkitab yang baru dalam lingkup ba-hasa Jerman yang telah mengundang banyak perhatian, diskusi dan tantangan dalammembaca Alkitab.

Elisabeth Aduama dari Ghana memperkenalkan bagaimana pengalaman menjadikanAlkitab sebagai teman perjalanan dalam kehidupan sehari-hari.

Heloisa Dalferth dari Brasilia menjelaskan bagaimana perempuan-perempuan miskin men-gambil inisiatif sendiri untuk bertindak setelah mereka menghubungkan kehidupan merekadengan Alkitab.

Selalu saja muncul kekuatiran bagaimana membuka kemungkinan untuk memperkenalkanAlkitab pada anak-anak dan generasi muda. Lima guru-guru perempuan melaksanakan keb-aktian Paskah dengan para murid perempuan mereka dimana doa dan kebaktian tersebut diformulasi sendiri oleh para murid. „Ditengah-tengah ketakutan kita, bersinar cahaya karenaYesus telah bangkit“.

Berita dari jaringan perempuan EMS mengiformasikan tentang kegiatan dan sejumlah pe-rayaan di Ghana, India, Indonesia, Jepang, Korea dan Jerman.

Salam hangat dari Stuttgart

Gabriele Mayer, Ph.D.Kepala Bidang Perempuan dan Jender di EMS

PS: Kami mengharapkansumbangan agar supayakami dapat mempublikas-kan OUR VOICES dalam 3bahasa: Jerman, Inggrisdan Indonesia.

Page 4: OUR V ICES

4 OUR VOICES 2007/08

PEREMPUAN HIDUP DENGAN ALKITAB

Suara Para Perempuan dari Sembilan Negara

Alkitab dalam Kehidupan Sehari-hariBagaimana perempuan hidup dengan Alkitab dan apa artinya bagi mereka? Pertanyaan ini mempero-leh jawaban dari Cina, Jepang, Ghana, Indonesia, Libanon, Jerman dan Korea. Getrud Hahn danGabriele Mayer adalah tim redaksi OUR VOICES, membuat gambaran singkat tentang hal ini.

Alkitab menunjukkan kepadakujalan. Pertama kali saya membacaAlkitab, ketika saya berumur dela-pan atau sembilan tahun. Sayamembacanya di Sekolah Minggu,kemudian di tengah-tengah keluar-ga dan di sekolah. Sekarang sayamembaca Alkitab setiap pagi, ka-dang-kadang juga pada malamhari. Biasanya saya membaca sendi-ri tetapi terkadang juga dengan orangtuaku. Sekali seminggu, saya membacadengan kelompok PA ku. Saya memiliki Alkitab sendiri yang saya bawa seti-ap kali saya bepergian. saya menggunakan Alkitab dalam 2 bahasa, bahasa

Indonesia dan bahasa Inggris. Terkadang Alkitabdalam bahasa Inggris lebih jelas bagiku.

Bukan hanya para teolog yang bisamenginterpretasi ayat-ayat Alkitab.

Mereka juga manusia yang tidakluput dari kesalahan. Roh Kudus

membimbing semua orang pe-caya, begitu janji Allah dan Iatidak pernah berbohong.Sangat penting untuk me-neruskan cerita-cerita yangterdapat dalam Alkitab ke-pada generasi muda. Sayabelajar tentang Tuhankuketika saya membacaAlkitab dan Roh Kudusmenolong saya untuk

menghubungkan kehidupan-ku dengan Berita

Keselamatan. Alkitab menun-jukkan kepadaku jalan keluar

dari persoalan hidupku.

Peserta Seminar HIV/AIDS, Seorang Guru Perempuan

TerjemahanInjil Matius ke dalam ba-

hasa Melayu sudah ada sejaktahun 1629, Tahun 1668 seluruh

Perjanjian Baru dan Kitab kejadian. Nantipada tahun 1701 seluruh Alkitab diterjemahkan

ke dalam bahasa Melayu. Terjemahan ini lama digu-nakan. Indonesia yang terdiri dari beribu pulau me-

miliki banyak bahasa lokal. Melalui pengutusan ahlibahasa dari Lembga Alkitab Belanda pada abad ke 19,dipersiapkanlah pekerjaan penterjemahan di daerah-daerah seperti Sumatra dan Sulawesi. Tahun 1954 di-dirikanlah Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) dan dibu-at pula terjemahan baru pada tahun 1974 yang se-cara resmi diambil alih dan digunakan oleh gereja

Katolik. Sekarang telah terdapat terjemahanAlkitab di banyak bahasa lokal.

Klaus Zöllner, Mantan staf EMS

Gereja Protestan di Bali, Indonesia.

Alkitab bagiku adalah sumberinspirasi. Bagiku Alkitab adalahbuku pertama yang diberikan orangtuaku ketika saya baru belajar mem-baca. Di rumah kami ada kebiasaanuntuk membaca Alkitab pada pagidan malam hari. Sekarang sayamembaca Alkitab pada malam hari.Kalau bepergian, saya tidak selalumembawa Alkitab melainkan bacaanSantapan Harian. Banyak hal didalam Alkitab karena situasi dankonteks yang berbeda, harus dibacadengan hati-hati secara khusus men-genai relasi Perempuan dan laki-laki.Selama kita sadar akanpimpinanNya, Roh Kudus akanmembimbing kita. Beberapa pernya-taan dalam Alkitab benar-benar sem-pit dan saya punya kesan bahwaYesus mendobrak banyak aturanyang akhirnya menjadikan kehidu-pan lebih manusiawi.

Peserta Seminar HIV/AIDS, SeorangDokter Perempuan yang memiliki se-

orang anak.

INDONESIA

Foto

: EM

S/M

arti

na

Wai

blin

ger

Dalam sebuah Seminar tentangHIV/AIDS di Surabaya, AdreaPfeiffer, Kordinator Wilayah untukAksi HIV/AIDS, memperoleh jawa-ban sebagai berikut:

Page 5: OUR V ICES

5

OUR V ICESems women´s networkPEREMPUAN HIDUP DENGAN ALKITAB

INDIA

Bagiku Alkitab adalah makanan rohani sehari-hari.Pertama kali saya mengetahui tentang Alkitab ketikasaya berumur 5 tahun, yakni di rumah, di tengah-ten-gah keluargaku. Sekarang membaca Alkitab menjadikebiasaan sehari-hariku. Terjemahan Alkitab yang ber-beda-beda, menolong saya untuk memahaminya lebihjelas. Alkitab membantu saya untuk mengambil tang-gungjawab sebagai pimpinan baik di dalam keluargamaupun di gereja.

Disini, kami tidak memiliki kemungkinan belajar yangcukup dan para perempuan tidak memiliki kesempatanyang sama.

Greetha Jayapaul, 42 tahun, penanggungjawab Sekolah Minggu

Saya membutuhkan Akitab untuk menguatkanku. Setiap kali kalausaya membutuhkan kekuatan dan pimpinan dari Tuhan, saya memba-ca Alkitab. Sekolah Minggu adalah tempat dimana untuk pertama ka-linya saya mengetahui tentang Alkitab. Sekarang saya membacanyasetiap pagi dan malam. Dengan begitu saya dikuatkan untuk menga-hadapi persoalan hidup. Tidak jauh dari sini ada sekolah Alkitab untuklaki-laki dan perempuan.

Smt. Beena Murphy Soans, 2 anak, mendukung pelayanan suaminya di 2 jemaat

LembagaAlkitab India didirikan di

Bangalore pada tahun 1944. Sampaisekarang, titik berat pelayanan mereka

adalah penerjemahan Alkitab.Diantara perempuan India yang tinggal di pede-

saan, hanya setengah dari mereka yang dapat memba-ca dan menulis. Para perempuan dari gereja setempat di-

didik untuk menjadi „Pembaca Alikitab“ kemudian merekamembentuk kelompok dimana mereka bertemu sekalidalam seminggu.Salah seorang dari pembaca tersebut bercerita: Pertama-tama saya mengundang tetanggaku untuk mendengar pem-beritaan melalui kaset bersamaku. Banyak merasa tersent-uh dan kemudian mereka mengundang temannya yanglain. Kami mencari tempat yang rindang di bawah

pohon, kami bernyanyi bersama dan mendengar-kan Firman dari Alkitab.

www.weltbibelhilfe.de/Indien

Foto

: EM

S/El

isab

eth

Har

tman

n-G

aise

r

Prime Saroniji, wakil Perempuan, menyampaikankepada kita jawaban berikut ini:

Pemandangan daerah pegunungan di India

Page 6: OUR V ICES

6 OUR VOICES 2007/08

KOREASeorang pemudi Korea mencariinterpretasi Alkitab yang lain.

Sejak beberapa minggu, Kim Su-Ji tinggal di Pfalz sebagaiRelawan Oikumenis. Ia datangdari Seoul dan anggota GerejaPresbiterian (PCK). Sebagai ma-hasiswa bahasa Inggris danJerman, ia berkenalan denganberbagai macam situasi di GerejaPfalz.

Ketika saya kembali ke Korea, sayaingin studi teologi. Hal ini disebab-kan oleh karena saya sangat terke-jut dengan sebuah khotbah daninterpretasi Alkitab. Khotbah terse-but mengenai kisah tentang Daud

dan Mikhal yang terdapat diPerjanjian Lama. Penulis Akitab ber-cerita bagaimana Daud menari danMikhal menertawakannya. Dalamkhotbah itu, perempuan diingatkanuntuk tidak menertawakan laki-laki,karena akan mengalami nasib se-perti Mikhal yang dihukum. Sayabukan saja terkejut dengan tafsiranini melainkan juga karena melihatbetapa banyaknya perempuandalam jemaat yang bertepuk tan-gan dan mendukung penilaianyang merendahkan seperti ini.Sejak itu saya mengambil keputu-san untuk memahami benar-benarteks dalam Alkitab sehingga tidakterjadi lagi ketidakadilan jenderdalam menafsir Alkitab.

PEREMPUAN HIDUP DENGAN ALKITAB

Alkitab bagiku adalah cahaya dalam perjalananku. Saya tidak inginhidup tanpanya. Alkitab pertama yang dapat saya baca pada tahun 1980adalah Perjanjian Baru dengan Mazmur, hal ini dimungkinkan karenaPersekutuan Gereja Cina mulai lagi mencetak Alkitab, setelah lama Alkitab di

Cina yakni selama masa revolusi budaya dilarang. Tetapi untuk pertama kali-nya saya mendengar tentang ayat-ayat Alkitab dari teman saya pada masarevolusi budaya ketika tidak ada Alkitab di Cina.Sekarang saya membacaAlkitab dengan teman-teman yang lain di gereja secara rutin. Kini saya studiteologi (D.Min) melalui salah satu sekolah tinggi kristen di Amerika dan se-nang menggunakan berbagai macam hasil terjemahan Alkitab.

Melalui baptisan kita mengambil bagian dalam tugas „pelayanan bagisemua orang percaya“. Oleh sebab itu banyak orang awam di Cina yangmengambil bagian dalam tugas-tugas penting di gereja. Mereka memberita-kan Injil dan menginjili orang-orang yang belum kristen. Saya juga merasabahwa sangat penting untuk menyampaikan kabarsuka cita yang terdapat dalam Alkitab kepadagenerasi muda. Di gereja saya, anak-anak be-lajar tentang cerita-cerita Alkitab denganmenggunakan Alkitab bergambar yangdicetak oleh Persekutuan Gereja Cina.Saya percaya bahwa perempuan danlaki-laki memiliki talenta yang berbeda.Sebagai perempuan, saya selalu men-guatkan sesama perempuan untukmembaca Aliktab dengan mata kitasendiri atau dari perspektiv perempuanyang kemudian dibagikan kepada laki-laki. Jika kita melakukan hal ini, hasilnyaluar biasa.

Kim Su-Ji bekerjasebagai relawanoikumenis diGereja ProtestanPalatinate

CINAMeilin Chen, Wakil Sekretaris Umum Persekutuan Gereja Cina und Peng-khotbah awam di Gereja Community di Shanghai, menulis untuk kita:

Selamarevolusi budaya di

Cina, Alkitab dilarang.Orang-orang yang menghafal

teks-teks Alkitab memberi kon-tribusi yang besar sehingga Alkitabtidak dilupakan sama sekali.Sejak kurang lebih tahun 1979,Alkitab kembali diperbolehkan danorang-orang Kristen Cina mena-

ruh perhatian besar dalam pe-kerjaan penerjemahan

Alkitab.

Perempuan-perempuan muda setelah Kebaktian

Foto

s: E

MS

Page 7: OUR V ICES

7

OUR V ICESems women´s networkPEREMPUAN HIDUP DENGAN ALKITAB

Alkitab bagiku seperti harta yang berhar-ga. Untuk pertama kalinya saya mengenalAlkitab ketika saya berumur 10 tahun. Di seko-lah minggu saya belajar membaca Alkitab.Sekarang saya membaca Alkitab ku sendiri seti-ap malam dan setiap hari Rabu saya membacaAlkitab bersama-sama kelompok. Saya selalumembawa Alkitab jika saya ke gereja atau be-pergian. Terkadang saya menggunakan berba-gai macam terjemahan untuk dapat lebih me-mahami. Saya kira bukan hanya para teologyang dapat mengabarkan Injil melainkansemua orang percaya. Roh kudus menolongkita untuk memahami Alkitab. Beberapa perny-ataan dalam Alkitab terlalu banyak menuntut,contoh Lukas 6: 27: „Kasihilah musuhmu“.Dan ini merupakan perintah yang utama bagiorang Kristen. Saya kira tidak gampang untukmemperkenalkan Alkitab pada generasi mudanamun semakin cepat semakin baik. Jika sayamembaca Alkitab, saya meluangkan waktuuntuk memikirkan apa yang Allah kehendakibagiku, apa yang harus ku lakukan. Alkitab menolongsaya sebagai perempuan untuk mendidik anak-anakku.

SHIZUYO Hashizume, 62 tahun, mempunyai 4 anak dan 2 cucu

Alkitab memimpin hidupku. Dulu keluargaku bukankristen. Saya mulai membaca Alkitab untuk belajar ba-hasa Inggris, waktu itu di kelompok pembaca Alkitabberbahasa Inggris di gereja Lutheran di Tokyo.Sekarang saya mebaca Alkitap tiap hari, pagi ataumalam di rumah. Saya mempunyai beberapa terjema-han Alkitab dalam bahasa Inggris danJepang, bebera-pa cukup gampang dimengerti. Pada umumnya pe-rempuan yang ingin mengenal Alkitab. Ketika anak-anak saya masih kecil, saya sering membacakan mere-ka Alkitab dengan menggunakan Alkitab bergambar.Saya sangat menyenanginya. Saya juga berpikir bahwapenting bagi perempuan untuk memperkenalkanAlkitab pada anak-anak. Alkitab tidak hanya menolongkita sebagai perempuan melainkan juga sebagai manu-sia.

Noriko, 69 tahun, relawan untuk para imigrant, mempunyai 2 anak dan 5 cucu

OrangJepang selalu menaruh

perhatian pada bahasa dan tuli-san. Alkitab memegang peran penting

dalam dunia akademik. Larangan terhadapagama Kristen berakhir pada tahun 1873.

Persekutuan Alkitab Skotland menerbitkan terjema-han Alkitab Perjanjian Baru pada tahun 1880, peker-

jaan penterjemahan dilakukan bersama-sama antarapara misionar dan orang Jepang. Pada Perang Duniake-2, agama Kristen dianggap sebagai agama musuh.Pada tahun 1950, Lembaga Alkitab Jepang berusahauntuk menerbitkan terjemahan Alkitab yang moderen.Pada tahun 70an dan 80an terdapat kurang lebih 70penterjemah yang terlibat dalam proyek revisi terje-

maham Alkitab. Sejak tahun 1987 tersedia terje-mahan Alkitab antarkonfesi yang merupakan

simbol pergerakan oikumene di Jepang.

www.bible.or.jp

JEPANG

Taman Jepang dengan Rumah Teh dapat mengundang suasana teduh dan meditasi.

Sugiumori Yoko, wakil perempuan EMS dariJepang, menyampaikan kepada kita bebera-pa jawaban dari perempuan yang ikutdalam proyek „Membaca Alkitab denganMata Yang Lain“

Foto

: EM

S/Lu

tz D

resc

her

Page 8: OUR V ICES

8 OUR VOICES 2007/08

PEREMPUAN HIDUP DENGAN ALKITAB

Alkitab memberi kekuatan di dalam diriku. Saya mengeta-hui banyak hal dalam Perjanjian Baru, meskipun saya memba-canya tidak rutin. Namun saya mencoba untuk tidak pernahluput ke gereja dan mengikuti PA. Di sekolah saya belajarmembaca Alkitab. Saya memiliki 2 Alkitab namun saya meng-gunakan satu terjemahan saja. Setiap orang yang percaya kepa-da Allah dapat bersinar, memberi bagi sesamanya. Bukan hanyateolog yang dapat memperoleh jawaban sebab Roh Kudus me-mimpin semua orang percaya meskipun kita tidak mengetahuinya.Apakah pernyataan di Alkitab terkadang sempit buat kita? Buatkutergantung bagaimana kita memahaminya. Semakin luas cara pan-dang kita, semakin luas pula cara kita menafsirkannya. Untuk memper-kenalkan Alkitab pada generasi muda diperlukan sebuah cara yang baikdan solid. Di Libanon, perempuan dan laki-laki mempunyai kesempatanyang sama dalam hal pendidikan teologi.

Zeenalee Ayub, 44 tahun bekerja di bidang Grafik dan Interior

Wadia Badr, Wakil Perempuan EMS dari Libanon dan pe-nanggungjawab Persekutuan Wanita di Dewan GerejaProtestan di Beirut, mewawancara beberapa perempuan:

LIBANON Kotametropolitan Beirut

yang juga liberal dan multiaga-ma menawarkan banyak kemungki-

nan dan ruang yang bebas untuk berba-gai macam proyek di Timur Tengah.

Sehingga Sekretaris Umum, Mike Bassous dantim kerjanya“Running for Bibles“ mengambilkesempatan ini untuk mengikuti acara interna-sional maraton setiap tahun. Lembaga Alkitabturut terlibat dalam acara televisi dan radiokristen di Timur Tengah dan menyelenggara-kan acara untuk pemuda di gereja dan para

simpatisan dari gereja negara tetanggaarab lainnya.

www.weltbibelhilfe.de

Pemandangan pantai dekat Beirut

Foto

: EM

S/M

arti

na

Wai

blin

ger

Alkitab adalah sahabatku. Ia be-gitu penting bagiku. Di sekolahsaya pertama kali membaca Alkitabdan kini saya membacanya setiaphari pada pagi dan malam hari, ter-kadang sendiri atau dengan kelom-pok. Saya mempunyai Alkitab yangsering saya bawa kemana saja sayapergi. Saya menghafal beberapaayat dan menggaris bawahi ayat-ayat yang saya sukai. Saya tidakmempunyai terjemahan Alkitab lainselain yang saya miliki. Roh Kudusmemimpin setiap orang percaya didalam kehidupan mereka. Bagikuadalah sangat penting untuk mem-perkenalkan Alkitab sedini mungkinkepada generasi muda secara khu-sus di sekolah minggu. Alkitabmemberi kekuatan dalam hidupku.

Leila Nseir, 75 tahun, 5 anak, guru sekolah minggu

Page 9: OUR V ICES

9

OUR V ICESems women´s network

Saya membaca Alkitab untuk lebih mengenal Tuhan. Saya adalahorang kristen yang percaya kepada apa yang tertulis dalam Alkitab.

Saya kenal Alkitab sejak saya masih kecil dan pertama kali belajarmembacanya, ketika saya mulai sekolah. Sekarang saya membacaAlkitab setiap hari, di gereja, di persekutuan perempuan dan disekolah minggu. Saya mempunyai Alkitab yang saya bawa kem-ana-mana, bahkan kalau saya bepergian jauh. Saya juga memilikisatu Alkitab berbahasa Inggris yang saya gunakan kalau sayamau menafsirkan bagi orang lain. Pernyataan dalam Alkitabtidak sempit bagiku, ia hanya mencegah saya untuk berbuatjahat. Saya berpendapat bahwa baik untuk memperkenalkan

Alkitab pada generasi muda untuk mengundang mereka juga ke-pada Tuhan. Perempuan dan laki-laki mempunyai kesempatan yang

sama untuk belajar teologi. Sebagai perempuan, Alkitab menolongsaya untuk taat dan rendah hati.

Dora Ogboo Mensah, 52 tahun, Tukang Jahit, 3 anak, Majelis dan guru sekolah minggu

PEREMPUAN HIDUP DENGAN ALKITAB

Rebecca Dowuona, WakilPerempuan EMS di Accra meny-ampaikan kepada kita jawabansebagai berikut:

GHANA

Melalui Alkitab saya menemu-kan pimpinan dalam hidupku. Iamenguatkan imanku sebagai pe-rempuan. Saya adalah orang kris-ten yang percaya kepada apa yangtertulis dalam Alkitab dan sung-guh-sungguh menghayati setiapkata yang terkandung dalamAlkitab. Saya mulai belajar memba-ca Alkitab di sekolah dan di gereja.Saya orang awam yang bertugassebagai pembaca Alkitab di jemaatkami. Saya mempunyai Alkitab dansaya membuat catatan tentangayat-ayat yang saya anggap pen-ting. Semua orang percaya adalahpelayan Firman dan dapat membe-ri jawaban yang benar atas pertan-yaan yang muncul karena Rohkudus memimpin setiap orangyang percaya. Bagiku, peryataandalam Alkitab dapat menjadi sem-pit jikalau engkau tidak melakukan-nya.

Cecilia Ashiokai Dowuona, 52 tahun,bekerja sebagai

tata usaha di sekolah, 5 anak

Perempuan tengah mengikuti kebaktian di Ghana

OrangKristen di Ghana tidak

dapat membayangkan hidupmereka sehari-hari dimulai tanpa

Alkitab. Di dalam bahasa-bahasa lokal,Alkitab memiliki peran yang sangat penting

yakni melalui pekerjaan penterjemahanAlkitab kedalam bahasa lokal, yang secaratidak langsung juga turut mengembangakan ba-hasa lokal menjadi bahasa tertulis.Penterjemah Alkitab seperti Johann GottliebChristaller dan Johannes Zimmermann

yang bekerja pada era misi di Ghanatetap diingat sampai sekarang.

Bernhard Dinkelaker,EMS

Foto

: EM

S/St

effe

n G

rash

off

Page 10: OUR V ICES

10 OUR VOICES 2007/08

Alkitab bagiku adalah „percakapan“ Tuhan dengan-ku. Untuk pertama kalinya saya membaca Akitab ketikasaya ikut kelompok remaja putri kemudian sebentar dikelompok pengurus gereja dan juga di kelompok PA.Saya membaca Alkitab tidak secara teratur atau padawaktu tertentu melainkan jika hatiku tergerak. Alkitabkupenuh dengan warna karena saya membuat catatan danmenggarisbawahi dengan menggunakan pinsil warna.Saya sudah pernah membaca berbagai macam terjema-han namun toh pada akhirnya saya kembali pada terje-maham Luther yang lama. Pada kali pertama munculkesan bahwa ayat-ayat Alkitab mengandung pemaha-man yang sempit namun jika saya mengandalkanpimpinanNya, maka saya merasakan Allah memberilebih banyak daripada menuntut. Alkitab bagiku adalahpercakapan Tuhan dengan ku dan petunjuk bagi jalanhidupku serta ia juga menjadi bukti perhatian dan cintaAllah dalam sepanjang jalan hidupku.

Renata Lenz, 53 tahun, sekertaris di kantor gereja, menikah, 2 anak

SUDANJawaban berikut ini dari Persekutuan PerempuanPCOS Sudan:

Saya tidak dapat membayangkan suatu haritanpa Alkitab. Ia adalah teman setiaku. Ketika sayadibaptis, saya diberi hadiah Alkitab. Dua tahun sayabersekolah dan setelah saya menikah, saya tidak lagike gereja selama kurang lebih 25 tahun sampai sayabercerai dengan suamiku. Saya mengalami kekerasandalam rumah tangga seperti nasib seorang perempu-an tahanan yang dipukul. Setiap pagi jam 5 sayamembaca Alkitab, saya bangga karena saya mempu-nyai sebuah Alkitab. Kami membacanya bersamadengan keluarga pada hari minggu dan pada hari-hari yang mencekam, ketika kami berhadapan den-gan situasi kritis. Ia memberiku kekuatan dan penghi-buran.

Pengurus PW, 4 anak.

PEREMPUAN HIDUP DENGAN ALKITAB

Perempuan membaca bersama Alkitab

JERMANBärbel Wuthe, Pegawai EMS di bidang Jender, me-wawancarai beberapa perempuan di jemaatnya:

Terjemahanalkitab dalam bahasa

Jerman yang pertama dalam bebe-rapa bagian diselesaikan dalam bentuk

alkitab gotik pada abad ke-4. Pada tahun1522, Martin Luther menterjemahkan Perjanjian

Baru dan pada tahun 1534 menyusul penerjema-han Perjanjian Lama. Hal yang khusus dari terjema-han ini disamping bahasa yang tepat juga karena dapatdipahami dengan baik. „Memperhatikan bahasa masya-rakat setempat“ merupakn moto Martin Luther.Karena perkembangan teknologi percetakan maka al-kitab dapat di cetak dalam jumlah yang besar. Halini mempengaruhi perkembangan bahasa Jerman.

Saat ini terdapat kurang lebih 70 macam terje-mahan alkitab bahasa Jerman.

Dikumpulkan oleh Gabriele Mayer,EMS

Daerah pedesaan di Württemberg

Foto

: EM

S/N

icol

a Bi

ber

Foto

: EM

S/Jü

rgen

Wut

he

Alkitab bagiku adalah buku referensi yang sayagunakan ketika saya membutuhkan jawaban Tuhanatas pertanyaan-pertanyaan yang konkrit. Baru tahun2004 saya menekuni pembacaan Alkitab setiap hari.Pada pagi hari saya membaca Alkitab seorang diridan sekali seminggu dengan kelompok. Pada mulan-ya saya membuat catatan pada ayat-ayat yang sayaanggap penting, sejak bulan Januari 2007 saya mem-buat diary (catatan harian) ketika membaca Alkitab.Beberapa ayat dalam Alkitab terkadang mengandungpemahaman yang sempit dan terbatas untuk kitamasa kini namun kita harus mengingat masa dimanaAlkitab ditulis. Alkitab menolong saya sebagai manu-sia dan sebagai saudari, tetapi sebagai perempuan?Itu tidak penting buatku.

Cornelia Heinze, 51 tahun, perawat, menikah dan 1 anak

Page 11: OUR V ICES

11

OUR V ICESems women´s networkPEREMPUAN HIDUP DENGAN ALKITAB

Alkitab sebagai Teman dalam Perjalanan di Masa KiniIni bukan Kisah lama

Saya dibesarkan dengan pengenalan akan Alkitab,karena ia adalah bagian yang tak terpisahkan dalamkehidupan sehari-hari keluarga kami. saya senangdengan kisah-kisah yang jelas yang terdapat dalamAkitab yang diceritakan orang tuaku dan saya jugasenang untuk menghafal ayat-ayat Alkitab.

GSaya senang sekali mengikuti se-kolah minggu. Mendengar kisahdi Alkitab untuk kedua kalinya

menambah banyak pertanyaanku. Orangtua ku mendorong kami untuk membacaAlkitab sehingga tidak asing lagi kalausaya sejak dini menjadi guru sekolahminggu, sebuah tugas yang sampai saatini saya hargai. Selama masa pendidikanyang saya jalani saya pada umumnya be-lajar di sekolah misi dimana membacaAlkitab dan kebaktian pagi dan malamdemikian pula dengan kebaktian minggumerupakan bagian yang penting dari ke-hidupan di sekolah.

Pada masa muda ku, saya senang untukterlibat dalam kelompok PA yang disebutdengan persekutuan kristen yang diorganisir oleh seko-lah, juga dilaksanakan pada masa libur oleh para pe-muda, mahasiswa di kota dan di desa. Pengalama se-perti ini dengan Alkitab menjadi bagian dalam sejarahhidupku dan sampai saat ini. Saya membaca Alkitabpada pagi hari ketika saya baru bangun tidur dan padamalam hari sebelum saya tidur. Saya membacanya disaat apa saja untuk menguatkan saya, sebagai orientasiatau sebagai penghibur dan bahkan untuk memahamiapa yang Allah janjikan dalam hidupku. Saya mencobauntuk membiarkan Alkitab berbicara langsung dengan-ku secara pribadi dan bukan memahaminya sebagaikisah lama di masa lalu.

Saya mempunyai dan membaca Alkitab dari berbagaimacam terjemahan, hal ini menolong saya untuk me-mahami isi Alkitab dengan lebih baik. Saya juga se-nang membaca komentar Tafsiran Alkitab bukan karenasaya seorang pendeta melainkan untuk memahami la-tarbelakang teks dengan lebih baik.Berangkat dari pen-galaman pribadiku, saya percaya bahwa ayat-ayatAlkitab berisi kebenaran oleh sebab itu saya tidak inginmenghabiskan waktuku untuk mencari tahu otentitasatau kebenaran setiap kisah yangterdapat di dalamnyamelainkan saya lebih senang untuk menemukan ba-gaimana saya bisa hidup dengan tuntunan Alkitab.

Saya merasakan pimpinan Roh Kudus dalam hidupku. Terkadangkehidupanku saat ini tercermin pada saat saya melakukan medita-si pagi dan saya menjadi kuat karena menyadari bahwa Allah me-nyertai saya. Hal ini menyebabkan saya selalu percaya.

Menurutku, perempuan adalah bagian dari rencana kebangki-tan Allah dan kita tidak perlu menunggu laki-laki atau para teo-log. Alasannya ada di dalam Alkitab sendiri ketika perempuan disebut sebagai bagian dari „Imamat semua orang percaya“ (IPetrus 2, 9) demikian halnya yang saya alami secara positiv den-gan Alkitab. Alkitab membuatku kaya dan telah menjadi temandan sahabat yang setia dalam perjalanan hidupku. Ketika teman-teman lainnya meninggalkan ku seorang diri, saya menemukanpenghiburan di dalam Alkitab.

Elisabeth Aduama,Pendeta pada Gereja Presbiter di Ghana. Sejak 3 tahun bekerja

sebagai tenaga utusan oikumene di gereja Pfalz.

Elisabeth Aduama

Jalan panjang untuk berjalan kaki di Ghana

Foto

: EM

S/St

effe

n G

rash

off

Page 12: OUR V ICES

12 OUR VOICES 2007/08

PEREMPUAN HIDUP DENGAN ALKITAB

Firman Allah dari Surabaya sampai ke Tema Beberapa Pengamatan dan Pertanyaan tentang Bagaimana Perempuan Menjalankan apa yang dikatakan

MEMBACA ALKITAB DENGANYANG LAIN

Banyak perempuan yang menceri-takan bagaimana mereka membacaAlkitab dengan orang lain di dalamkelompok secara rutin. Sejauhmana perbedaan dan bahkan pe-mahaman yang bertentangan didiskusikan dan dipercakapkandalam kelompok tersebut, kitahanya bisa menduga. Sepertinya didalam tradisi-tradisi gereja terdapatperbedaan yang besar satu dariyang lain.

SEMUA DILIBATKAN- STATUSTIDAK TERLALU PENTING

Hampir semua yang ditanya men-gaminkan fungsi imamat bagisemua orang percaya, sebagaimanayang di tekankan Martin Luther,dimana dengan pimpinan RohKudus setiap orang Kristen dapatmenjalankan fungsi imamat terse-but tanpa harus bergantung padaotoritas kelompok tertentu. Salahsatu dari kriteria penerjemahan,kata Martin Luter adalah „memper-hatikan bahasa orang setempat.“ Iaberusaha menterjemahkan Alkitabagar orang awam memahami isiAlkitab sebab dengan mengguna-kan bahasa yang dipahami makapengalaman orang akan terlibat.

INGIN MEMAHAMI TEKS ALKITAB

Upaya untuk memahami teks-teksAlkitab dengan menggunakan alatbantu seperti tafsir dan juga mela-lui pendidikan teologi misalnya, ba-nyak dilakukan orang namun terda-pat pula perbedaan dalam menyi-kapi upaya ini. Salah seorang yangdiwawancarai mengatakan: „Sayaadalah orang Kristen yang percaya

kepada Alkitab dan memahamiayat-ayat Alkitab sebagai kebena-ran“, sementara yang lain menga-takan: „Kita harus mengingat akanmasa ketika Alkitab ditulis.“Pertanyaan yang muncul adalahdengan kaca mata apakah kita gu-nakan untuk membaca Akitab danyang dapat menyentuh kehidupankita. Pertanyaan ini muncul dalamartikel tentang: „Pandangan baruterbuka secara tak terduga“ padahalaman berikut.

ALKITAB SEBAGAI DASAR KEHI-DUPAN

Penekanan yang paling dominanyang dikatakan para perempuanyang di wawancarai adalah ba-gaimana Alkitab menjadi sesuatuyang sangat penting dalam kehidu-pan mereka. Berikut ini beberapakesimpulan yang merupakan intipernyataan: „...mengubah hidupku,

semakin tua semakin berharga, se-bagai teman, percakapan Allahdengan ku, dalam menghadapipersoalan ia menjadi harta yangberharga, cahaya dan kekuatandalam hidupku, makanan sehari-hari...“ Dengan pernyataan sepertiini menjadi jelas bahwa kehidupansehari-hari para perempuan terse-but tidak bisa lagi dipahami tanpaAlkitab.

RUANG YANG TERBUKA UNTUKPEMBACAAN ALKITAB SECARAPRIBADI

Persamaan dari beberapa perempu-an yang diwawancarai adalah me-reka meluangkan waktu pribadiuntuk membaca Alkitab. Di antarabegitu banyak kesibukan dan tang-gung jawab sehari-hari, merekamenyempatkan diri untuk memba-ca Alkitab, ini sebuah keistime-waan. Dengan begitu mereka me-

Mempelajari Alkitab dengan Kelompok Alkitab di Gereja Shitaya di Jepang

Foto

: EM

S/Bi

rte

Pete

rsen

Karena situasi yang berbeda-beda di negara-negara dari Indonesia, Ghana sampai ke Libanon, maka penga-laman dan akses ke Alkitab juga mempunyai spektrum yang luas. Apakah persamaan sikap terhadap Alkitab membawa sesuatu? Dimana terletak perbedaan pendekatan terha-dap Alkitab? Apa yang dapat dipelajari oleh seseorang dari yang lain?

Page 13: OUR V ICES

13

OUR V ICESems women´s network

nyediakan waktu sela untuk kegiatan bagi yang lain.Mereka menentukan sendiri batasan yang mereka bu-tuhkan dan tidak hanya mengikut-ikut belaka.

Bukankah ini yang dituntut oleh gerakan perempuanbahwa perempuan membutuhkan wilayahnya sendiridan berhak untuk menentukan dunianya sendiri?Dengan pengalaman diatas kita melihat bahwa apayang dituntut itu telah menjadi praktek keseharian me-reka.

Bersamaan dengan itu pula pola kegiatan seperti inimemungkinkan pengalaman – pengalaman yang mem-beri mereka kekuatan dan memberanikan mereka untukmenghadapi tantangan hidup keseharian.

ALKITAB MENGGERAKKAN

Apa yang menggerakkan para perempuan membacaAlkitab? Tindakan apa yang menginspirasi mereka?

Seorang perempuan menulis: „Sebagai perempuan,saya ditolong untuk menjadi taat dan rendah hati.“Seorang lainnya mengatakan: „Saya bangga akanImamat bagi segala orang percaya dan dengan begitusaya dapat memberi sumbangan yang berarti bagi pen-gembangan dan pembaharuan di gereja kami“. Ia me-nulis ini sebagai orang yang aktiv bergerak dibidangHIV/AIDS dimana tema ini masih tabu di gerejanya.

Banyak perempuan yang diwawancarai melihatbahwa betapa pentingnya memperkenalkan Alkitab ke-pada generasi muda. Salah seorang menulis: „Alkitabmenolong saya untuk mendidik anak-anak kami.“

ALKITAB DAN PERSOALAN JENDER

Mengherankan bagaimana persoalan jender dijadikantema dalam diskusi ini. Beberapa perempuan melihatperbedaan yang jelas dalam hal sikap antara laki-lakidan perempuan (misalnya mengenai kesediaan untukbelajar atau perhatian untuk memperkenalkan Alkitabpada generasi muda). Perempuan lain bahkan mengin-gatkan bahwa „kebanyakan pernyataan dalam Alkitabsecara khusus mengenai relasi antara laki-laki dan pe-rempuan harus dipelajari dengan cermat.“ Ada jugayang menguatkan untuk taat tetapi yang lain melihatperlunya keterlibatan yang aktiv dalam pembaharuandi gereja.

Jawaban-jawaban yang berbeda ini mencerminkanpenilaian yang berbeda tentang relasi jender. Yanganeh bagiku adalah mengenai pernyataan-pernyataan

PEREMPUAN HIDUP DENGAN ALKITAB

Foto

: Er

nst

-Lud

wig

Vat

ter

Foto

: EM

S/El

isab

eth

Har

tmen

n-G

aise

r

yang berhubungan dengan kesempatan yang sama digereja dimana perempuan tidak dengan sendirinyamenganggap wajar untuk menduduki posisi strukturaldi gereja. Bisa saja tema tentang tidak adanya persa-maan kesempatan dalam relasi laki-laki dan perempuantidak ditanggapi secara serius dalam pembacan Alkitabsecara mandiri. Bagaimana dan kapan diketahui bahwaada hubungan antara cara membaca Alkitab denganpenerimaan akan struktur yang tak adil (yang justrujuga terdapat di dalam gereja)? Bagaimana dapatmenggeser perhatian akan keterkaitan antara latarbela-kang sejarah yang terdapat dalam teks-teks Alkitab den-gan praktek yang terdapat di dalam gereja?

Gabriele Mayer, PhD, Bidang Perempuan dan Jender EMS

di Ghana? Alkitab dalam Kehidupan Sehari-hari

Page 14: OUR V ICES

14 OUR VOICES 2007/08

ar dari anakmu.! Perempuan itu pu-lang kerumahnya, lalu didapatinyaanak itu berbaring di tempat tidurdan telah terlepas dari setan.“

Dengan dasar teks ini, setiap ke-lompok peserta mempersiapkan se-buah Role Play. Peran Yesus dimain-kan oleh berbagai orang dan diinterpretasikan dengan berbagaicara, misalnya diperankan oleh laki-laki atau perempuan, kadang-ka-dang Yesus diperankan sebagai se-seorang yang lelah, apatis, capek,kadang juga sebagai yang som-bong atau acuh tak acuh. Demikianhalnya peran perempuan Siro-Fenisia terkadang sebagai orangyang menuntut, yang sopan me-mohon atau sebagai yang meren-gek dengan tangisan. Yang menarikadalah, peran ini tidak pernah di-mainkan oleh peserta laki-laki. Darikeseluruhan role play dan peranyang dimainkan tercermin latarbe-lakang peserta yang memerankantokoh-tokoh tersebut, misalnyaperan Yesus dari kelompok asalKorea sebagai seorang penasehattua sementara dari kelompok India,perempuan Siro-Fenisia diinterpre-tasikan sebagai seorang dari kastaDalit (kasta terrendah di India).Disini jelas diperlihatkan unsur-unsur lintas bangsa dan perbedaanperspektiv dalam loka karya ini.

ROLE PLAY SEBAGAI SATU KE-MUNGKINAN PEMBELAJARANLINTAS BUDAYA

Ketika PA (Bible Sharing), para pe-serta Loka Karya membahas ten-tang perjumpaan perempuan Siro-Fenisia dengan Yesus (Markus 7: 24– 30):

„Yesus berdiri dan melanjutkanperjalananNya ke daerah pelabuhanTirus. Disana Ia masuk ke sebuahrumah dan tidak ingin ada orangyang mengetahui, tetapikedatanganNya tidak dapat diraha-siakan. Seorang perempuan yanganaknya kerasukan roh mendengarkedatanganNya. Ia datang dan ter-sungkur di depan kakiNya.Perempuan itu seorang berkebang-saan Yunani dan dari bangsa Siro-Fenisia. Ia memohon kepada Yesusuntuk melepaskan setan itu darianaknya. Yesus berkata kepadanya:Biarlah anak-anak kenyang dahulusebab tidak baik untuk mengambilroti yang disediakan untuk anak-anak dan melemparkannya kepadaanjing.“ Tetapi perempuan itu men-jawab: „Benar Tuhan. Tetapi anjingyang di bawah meja juga makanremah-remah yang dijatuhkan anak-anak.“ Maka kata Yesus kepadanya:„Karena kata-katamu itu, pergilahsekarang sebab setan itu sudah kelu-

Dalam rangka proyek EMS „Membaca Alkitab dengan Mata OrangLain“, beberapa kelompok pembacaan Alkitab dari seluruh dunia diun-dang untuk menceritakan pengalaman hidup mereka dengan FirmanAllah dan untuk membagi pemikiran mereka satu dengan yang lain.Lebih dari 80 kelompok dari berbagai macam gereja partner EMS turutambil bagian dalam proses ini. Sejak awal projek ini seperti sebuahperjalanan yang menegangkan: Perjalanan pembelajaran dengan tuju-an yang tak terduga dengan penemuan harta benda yang berhargadan mengejutkan. Pengamatan berikut ini berasal dari Loka KaryaInternasional yang dilaksanakan pada bulan Oktober 2006 diTauberbischofsheim.

MEMBACA ALKITAB DENGAN MATA ORANG LAIN

Pandangan baru terbukasecara tak terdugaProyek EMS tentang Pembacaan Alkitab lintas bangsa(Internasional) membuahkan hasil

LAPORAN AKHIR TENTANG LANG-KAH-LANGKAH YANG DIIKUTI :

Menjelaskan bagaimana mempersiapkan role play

Penonton menggambarkan adegan yang dimainkan oleh kelompok tanpa memberi penilaian atau interpretasi

Perspektiv dari penonton dibedakan dari perspektiv pemain (kelompok yang memainkan role play) sehingga baik penonton maupun pemain saling menden-gar dan menanggapi dengan sungguh-sungguh perbedaan cara pandang masing-masing.

Memahami konteks sendiri dan mengerti lebih baik konteksorang lain

Mengenal konteks sendiri dengan melihat dan memahami perspektiv orang lain

Mengambil yang positif danmemperbaiki sikap sendiri.

Page 15: OUR V ICES

15

OUR V ICESems women´s networkMEMBACA ALKITAB DENGAN MATA ORANG LAIN

Peserta loka karya menginterpretasi teks diatas secaraberbeda dengan. Interpretasi tersebut dibuat secaratertulis dan mereka saling menukar sebelum loka karyadimulai. Kelompok dari Jerman lebih menekankan ke-beranian dan kepandaian perempuan Siro-Fenisia:„Perempuan tersebut tidak cepat putus asa, ketikaYesus menghinanya melainkan dengan keberaniannya,ia menantang Yesus.“ Sementara kelompok dari Ghanalebih menekankan kerendahan hati Perempuan Siro-Fenisia: „... ia rendah hati meskipun ia dihina dan dito-lak.“

Di dalam pelaksanaan role play di loka karya inter-nasional ini berkembang dinamika sebagai berikut:

Yesus diperankan oleh seorang laki-laki Jerman dan perempuan Siro-Fenisia oleh seorang

perempuan asal Ghana.

Yesus duduk di sebuah kursi, sepertinya tertidur.Perempuan tersebut mendekatinya dan tersungkur di depan kakiNya. Ia perlahan memalingkan wajahnya kepada perempuan itu dan berjanji untuk menyem-buhkan anaknya.

Beberapa penonton role play secara khusus peserta perempuan menganggap bahwa sikap perempuan tersebut merendahkan ketika ia berlutut. Ketika pemain yang memerankan perempuan Siro-Fenisia itu ditanya bagaimana perasaannya dan apa yang ia ingin ungkapkan melalui sikap tersebut, ia berkata: „Bagiku sikap

tersebut adalah cara yang sopan untukmemohon sesuatu agar tujuanku tercapai.“

Peserta dari Jerman mengungkapkan pendapat mereka dari konteks di Jerman dimana masalah keadilan dan kesetaraan jender menjadi hal yang penting. Sementara bagi peserta dari Ghana merasa bahwa sistim tradisi atau budaya mereka juga penting dan ia juga mencoba untuk menggunakan aturan yang ada demi untuk mencapai tujuan yang ia inginkan.

Kesamaan dari kedua perspektiv (Jerman dan Ghana) ialah kesembuhan anak yang kerasukan setan menjadi yang utama. Tetapi sikap, nilai dan pemahaman tentang rendah hati terdapat perbedaan.

APA YANG DAPAT DIJADIKAN PEMBELAJARAN

Pembelajaran bagi peserta dari Ghana bahwa ada tant-angan baru yakni menjaga keseimbangan antara respekterhadap aturan masyarakat dan harga diri. Hal yangbaru bagi banyak peserta adalah sikap rendah hati buk-anlah otomatis rendah diri melainkan salah satu caraatau sikap sopan santun. Tantangan bagi pesertaJerman adalah mereka dapat mengubah konotasi mere-ka selama ini bahwa rendah hati sama dengan perbu-dakan. Toh pada akhirnya seseorang -laki-laki atau pe-rempuan- dapat bersikap rendah hati jikalau ia berani.

Cornelia Hole, Mahasiswi Teologi dan Jaringan pemuda EMS

Foto

: EM

S/Be

rnh

ard

Din

kela

ker

Perjumpaan Yesus dengan perempuan Sirofenisia, diperankan olehJuliana Odjoh-Darko dari Tema, Ghana dan Reena Christable dariIndia bagian Selatan

Komunikasi dengan perspektif yang beragam menjadi lebihmudah melalui permainan interaksi.

Page 16: OUR V ICES

16 OUR VOICES 2007/08

Banyak orang, baiklaki-laki ataupun pe-rempuan yang mem-baca terjemahan baruini dan membandingkan-nya dengan terjemahan-terjemahan sebelumnya.Mereka menemukan hal-hal yangbaru di terjemahan yang lama dan men-diskusikannya dengan orang lain tentang apa yang dikatakan teks-teks tersebut kepada kita saat ini.

MEMBACA ALKITAB DENGAN MATA ORANG LAIN

Belakangan ini, Alkitab menjaditema yang dibicarakan, mun-cul banyak kontroversi dan

kritik yang tidak jarang cukuptajam. Apa yang dimaksud dengan„bahasa yang adil“? Kurang lebih50 teolog -perempuan dan laki-lakimenerjmahkan Alkitab ini dengankriteria sebagai berikut:

Keadilan Teks Keadilan JenderKeadilan dalam hal dialog den-

gan orang-orang YahudiKeadilan sosial.

Keadilan teks berarti menerje-mahkan dari teks-teks asli yaknidari bahasa asli -Ibrani dan Yunanikedalam bahasa Jerman. SebutanTuhan dalam Perjanjian Lama den-gan 4 huruf JHWH (tetragram)tidak diterjemahkan. Untuk mengu-duskan sebutan Tuhan digunakanantara lain: „Adonay“. Di terjema-

han Alkitab lainnya, kata Adonayditerjemahkan dengan „Tuan“. KataAdonay sebenarnya merupakanpredikat Tuhan sendiri dan bukan -seperti di Jerman- sebutan santunbagi laki-laki. Disamping kataAdonay untuk Tuhan, terdapat pulaberbagai macam sebutan untukTuhan (dengan kata sandang mas-kulin dan feminin) seperti: YangKekal, Tuhan, Yang Hidup, Engkau,Yang Kudus. Dengan begitu sebu-tan Tuhan melampaui keberagamanjender (bg. Kej. 1: 26 – 28, Ul. 4:16, Hosea 11:9)

Keadilan Jender artinya menye-butkan perempuan dan perannyadi Alkitab secara jelas. Surat Roma16: 1 diterjemahkan dalam terje-mahan bahasa yang adil: „Sayaingin memperkenalkan kepada kali-an saudari kita, Febe, seorang dia-ken di jemaat Kengkrea...Ia memili-ki otoritas dan telah memberi per-

lindungan kepada banyak orangdan juga kepadaku.“ Dalam bahasaYunani kata diakonos diterjemah-kan untuk perempuan sampai seka-rang dengan „pelayan“ sementarauntuk laki-laki „diaken“.

Dalam teks selanjutnya, RasulPaulus menyambut 2 orang lainnyayang dalam terjemahan MartinLuther disebut dengan namaAndronikus dan Junias: „....yangterkenal diantara para rasul.“

Melalui penyelidikan, kini dapatditunjukkan bahwa nama Juniastidak terdapat dalam tradisi lama(tradisi antik -Yunani) melainkannama Junia (nama perempuan.pent.). Dengan menggunakannama laki-laki Junias secara tidaklangsung, eksistensi seorang rasulperempuan dihilangkan dalam in-gatan orang secara umum. Dalamdaftar orang-orang yang disalami

Pada bulan Oktober 2006, diFrankfurt/Main, diperkenal-kan tafsiran baru Alkitabdalam bahasa Jermandengan judul: „Alkitabdalam bahasa yang adil“.Penerbitan tafsiranini mengundangbanyak respon.

ULRIKE SCHMIDT-HESSE MENULIS TENTANG ALKITAB DALAM BAHASA YANG ADIL

Reaksibeberapa perempaun

dari Pfalz: „Siapa yang datang ke kebaktian? buk-

ankan kebanyakan perempuan. Dan bany-ak yang telah menantikan terjemahan

baru ini.Saya ingin berdoa dengan mengguna-

kan mazmur yang diterjemahkan dalambahasa yang adil ini namun sayangnyadoa-doa dalam buku nyanyian hanyaterdapat dalam bentuk terjemahanlama (Martin Luther)

„Ya Tuhan, Ibu dan Bapak kamidi Surga“, saya dapat mengucap-

kan doa ini dengan baik

Reaksidari kelompok perem-

puan di Württemberg:

„Alkitab dalam Bahasa yang Adil“ sayatelah gunakan dalam kebaktian PW kami,

namun kami masih terus menerus mendiskusik-annya agar kami dapat memberi penilaian. Sayangsekali karena terjemahan ini muncul banyak prodan kontra. Dalam kebaktian orang dewasa, kamimenggunakan dan membandingkan terjemahan baruini dengan 3 terjemahan lainnya. Melalui salah seo-rang diaken perempuan di jemaat kami, kamimenjadi biasa dengan formulasi berkat „Tuhan

yang adalah ibu-bapak- memberkati dan me-lindungi kamu“. Dan kami merasa bahwa

sisi feminin dalam menyapa Tuhansangat indah.

Apakah Alkitab membutuhkan bahasa yang adil?Membaca Alkitab dengan mata bagi yang lain

Page 17: OUR V ICES

17

OUR V ICESems women´s network

terdapat sejumlah perempuan dalam je-maat Roma yang berperan khusus dandisebut sebagai yang berjasa. Aktivitasmereka disebut dengan „pekerjaan pe-rempuan“. Istilah yunani yang sama di-pakai Paulus kalau ia membicarakan pe-kerjaan misinya. Itu berarti menjadijelas bahwa perempuan terlibat aktifdalam pekerjaan di jemaat dan misi.

Keadilan dalam kerangka dialog den-gan orang-orang Yahudi berarti, pen-getahuan yang lahir dari dialog danpercakapan antara orang Kristen danorang Yahudi menjadi sumber yang pentingdalam penterjemahan. Hal ini misalnya di-tunjukkan melalui terjemahan Khotbah dibukit. Terjemahan sampai saat ini dikatakan:„Tetapi saya mengatakan...“ seolah-olahYesus melawan tradisi Yahudi.Sebenarnya ini merupakan bentuk per-kataan yang sering diungkapkan olehpara Rabi yahudi. Oleh sebab itudalam terjemahan Alkitab dalam baha-sa yang adil diterjemahkan: „Saya me-nafsirkan sekarang untuk kalian begi-ni...“

Bahasa yang adil artinya juga, keny-ataan sosial yang keras yang dialami ba-nyak orang saat ini ditunjukkan secarajelas melalui bagaimana kisah-kisah dalam Alkitab menang-ani hal tersebut. Misalnyatentang perumpamaan parapekerja upahan di kebun ang-gur dalam Injil Matius 20 dim-ana diungkapkan kisah ten-tang pengangguran yang be-kerja hanya untuk sehari ataubeberapa jam saja, dan bukantentang orang-orang yang men-ganggur di pasar. Dalam terjemahanbaru ini diperlihatkan bagaimana Alkitabbercerita tentang manusia atau orang-orangyang dikuatkan oleh Allah dalam perjuangan untukkeadilan dan pembebasan. „Orang buta menjadi meli-hat, orang lumpuh dapat berjalan, orang sakit lepra di-pulihkan, orang tuli dapat mendengar. Orang mati di-bangkitkan, orang-orang miskin membawa kabar sukacita.“ Demikianlah terjemahan baru dari Injil Matius11:5, sementara terjemahan lain berbunyi: „Orang-orang miskin diberitakan kabar suka cita.“ Tata bahasadan keterkaitan literatur berbicara dalam teks versibaru ini. Sehingga menjadi jelas bahwa orang-orangmiskin bukanlah objek dari pekabaran Injil atau tinda-kan belas kasihan melainkan subjek dari pekabaran Injilitu sendiri.

MEMBACA ALKITAB DENGAN MATA ORANG LAIN

Foto

: EM

S/St

effe

n G

rash

off

Pengalamanku di kelompok diskusi dan di kebaktianmenunjukkan bahwa terjemahan baru ini menolong ba-nyak orang untuk memahami Alkitab secara lebih baikdan bagaimana ayat-ayat Alkitab berbicara kepada kitasecara baru. Betul apa yang dikatakan dalam pendahu-luan „Alkitab dalam Bahasa yang Adil“ bahwa terjema-han baru ini sebagai sesuatu yang asing, akan dapat di-

Lebih dari 70 macam terjemahanalkitab bahasa Jerman pada saatini.

Page 18: OUR V ICES

18 OUR VOICES 2007/08

mengerti dan dengannya kitamenjadi tertantang, demikianhalnya sebagai sesuatu yangdekat dan yang kita kenal tetapiakan dilihat secara baru danmenjadi asing.

Ada beberapa bagian dari ter-jemahan ini yang saya rasa ku-rang meyakinkan dan ada bebe-rapa teks yang bagiku lebih enakdi dengar jika saya menggunakanterjemahan lama seperti terjema-han Martin Luther dan saya akanterus menggunakannya. Olehsebab itu cukup menarik untukmenggunakan terjemahan baruini disamping terjemahan lamadalam mempersiapkan khotbahatau PA. Yang menolong jugadalam terjemahan baru ini adalahbanyaknya kosa kata Alkitab yangpenting yang di jelaskan dengan baik. Saya ber-pendapat bahwa terjemahan baru ini bukan

satu-satunya terjemahan yang benar melainkan denganterjemahan yang baru ini kita diundang untuk membacaAlkitab secara kritis.

Siapa yang menterjemahkan selalu harus memperhati-kan konteks dan kemungkinan -kemungkinan makna baha-sa yang luas dan berbagai macam pemahaman akan kata-kata yang digunakan. Oleh sebab itu tidak ada terjemahanyang netral. Yang utama adalah menggunakan persyara-tan dan kriteria yang jelas. Dan „Alkitab dalam Bahasayang Adil“ melakukan langkah ini.

Saya berharap bahwa terjemahan baru ini dan diskusi-diskusi di seputar tema ini akan memberi kontribusi bagipenyebaran Alkitab bagi banyak orang sehingga Beritasuka cita dialami sebagai berita yang menghidupkan, yangmenyelamatkan yang memberikeadilan dan perdamaian,sehingga semua orang di kuatkan untuk menjadi saksiyang hidup.

Ulrike Schmidt-Hesse,kepala bagian Misi dan Kemitraan, wakil Sekum EMS

catatan: bd. Info dari Pdt. Hanne Köhler pada pameran buku dan perkenalan

projek melalui Dr. Claudia Janssen pada seminar sehari untuk pimpinan EKHN,

Frankfurt/Main, 11/2006

MEMBACA ALKITAB DENGAN MATA ORANG LAIN

„Alkitabdalam bahasa yang

adil“ diterbitkan pada bulanOktober 2006. Lebih dari 50Teolog, perempuan dan laki-lakimenterjemahkan alkitab secarabaru ke dalam bahasa Jerman

Berbagai macam terjemahan alkitab dapatdibandingkan dalam kerja kelompok

Foto

: EM

S/Be

rnh

ard

Din

kela

ker

Page 19: OUR V ICES

19

OUR V ICESems women´s network

Penelaah AlkitabSebuah Metode membaca Alkitab dari Afrika Selatan

MENGEMBANGKAN SPIRITUALITAS ALKITAB

Salah satu kemungkinan langkah-langkah dalam PAini:

Langkah 1: DoaPimpinan kelompok atau salah seorang dari anggo-ta kelompok memimpin doa . Bisa juga diganti den-gan nyanyian pembukaan.

Langkah 2: Pembacaan teks AlkitabSemua anggota kelompok PA mendapat teks Alkitabyang sama. Salah seorang anggota kelompok mem-baca teks tersebut sekali atau dua kali. Setelah itusaat teduh (3 sampai 5 menit)

Langkah 3: Kesan-kesan pertamaPara peserta diminta untuk menyebutkan salah satukalimat atau kata dari teks pembacaan yang menu-rutnya berkesan atau berarti. Bisa saja seorangmendapat beberapa kali giliran untuk menyebutkata atau kalimat yang berkesan baginya. Ini dilaku-kan dengan tenang tanpa terburu-buru dan sebaik-nya di selingi dengan hening sejenak sebelum pe-serta lain mendapat giliran untuk menyebutan kataatau kalimat yang dipilihnya.

Langkah 4: Saat teduhKetua kelompok memberi waktu untuk melakukan saatteduh (3 sampai 5 menit) untuk menghayati kata-kataatau kalimat-kalimat yang baru saja diucapkan olehanggota kelompok tadi. Disamping itu saat teduh inibisa digunakan juga untuk membiarkan Firman Allahberbicara dengan masing-masing anggota kelompokPA.

Langkah 5: Saling membagi dan mendengarPara peserta PA saling menukar pengalaman dan reflek-si tentang bagian mana dari teks Pembacaan Alkitabyang dianggap telah berbicara dengan diri masing-ma-sing dan mengapa. Mereka juga boleh membagi (kalaumau) perasaan yang muncul ketika membaca teks ter-sebut sehingga terjadi percakapan diantara anggotakelompok. Pimpinan kelompok PA dapat pula menyedi-akan beberapa pertanyaan sebagai rangsangan untukdiskusi demikian halnya informasi tentang konteks danlatarbelakang teks tersebut, misalnya:

Dimana saja teks tersebut berbicara dengan kita?Dimana saja teks tersebut memberi kekuatan

kepadaku atau menyentuhku/mengkritisiku?Apa yang kita ketahui tentang latarbelakang

teks tersebut?Visi perdamaian apa saja yang muncul dalam

teks tersebut untuk situasi kita saat ini?Apa yang dikatakan teks tersebut dalam konteks

pengalaman kita dengan kerusuhan atau situasi tanpa perdamaian?

Apa yang memotivasi saya untuk melakukan tindakan perdamaian?

Yang utama adalah tidak mempersoalakan apakahpernyataan yang muncul benar atau salah secara teolo-gis melainkan tujuan utamanya adalah menemukan ba-gaimana Alkitab berbicara dengan kehidupan kita saatini.

Langkah 6: DoaPA ini ditutup dengan doa atau dengan sebuah lagu.

Marina Dehne,Pegawai EMS di bidang Proyek

Salah satu metode PA yang terkenal dari Afrika Selatan adalah apa yang disebut dengan „Bible Sharing“.Dengan cara kerja seperti ini, setiap peserta PA diberi kesempatan dan kebebasan untuk mengungkapkanbagaimana teks Alkitab berbicara padanya.

Foto

: EM

S/Si

mon

Tra

ut

Peserta Loka karya pemuda di Ghana, sementara menekuni secara intensivAlkitab

Page 20: OUR V ICES

20 OUR VOICES 2007/08

MENGEMBANGKAN SPIRITUALITAS ALKITAB

Ketika menjelang liburan Paskah,tim kerja dari guru-guru perem-puan merencanakan sebuah kegi-atan dengan pertimbangan, ba-gaimana mendekatkan tradisiJumat Agung dan Paskah kepadaanak-anak berusia 7 tahun sehing-ga ada jembatan antara duniamereka dan teks-teks yang terda-pat dalam Injil Yohanis.

Bersama-sama dengan para murid,kami mempersiapkan kebaktian ini,kami memformulasi doa-doa danmemilih lagu-lagu. Dalam kebaktian,murid-murid kelas 2 SD mengambilbagian dalam bercerita.

Mereka mempersiapkan kebaktianini untuk murid-murid di bawahmereka yakni untuk anak-anak kelas1 di sekolah Kristen Reutlingen. Ditengah-tengah ruangan tempatkebaktian diletakkan tumpukanbatu-batu yang berwarna abu-abu.

1. Anak-anak bernyanyi dan me-nyampaikan salam

2. Batu yang berat dalam hidup:Beberapa murid mengambil batudari tumpukan batu-batu di tengahruangan dan bercerita: „Di dalam hi-dupku terkadang saya mengalamihal-hal yang berat dan kelabu...

... jika papa dan mamaku berteng-kar dan berkelahi

... ketika binatang kesayangankumati

... ketika saya tahu bahwa saha-batku akan pindah dan tidak akanbertemu lagi.

3. Kemudian anak-anak berceri-ta: Pada hari paskah begitu juga,banyak yang sedih dan berbebanberat, tetapi ada sesuatu yang baru,dengarlah kisah paskah:

Kisah dalam Alkitab (dari Injil Johanis 11 & 12, 19& 20)

Kalian sudah sering mendengar tentang Yesus. Iamenolong banyak orangOrang buta dapat melihatOrang lapar menjadi kenyangOrang yang sedih dihiburkan.Ia bercerita kepada orang.orang tentang AllahIa memperkenalkan kepada mereka, bagaimana Allah mencintai kitamanusiaOrang banyak senang mendengarNya. Mereka percaya kepadaNya.Mereka kemudian mengatakan: Yesus, Engkau diutus Allah kepadakami.

Banyak orang di pemerintahan berpikir lain: „Apa yang akan kita laku-kan kalau semua orang mendengar Yesus dan tidak taat lagi kepadakita?

Ia menghujat Allah oleh sebab itu sebaiknya ia mati. Dengan begitu kitatangkap dan bunuh dia.

Tetapi Yesus tidak melakukan hal-hal yang salah.Ia adalah anak Allah!Meskipun demikian Allah membiarkan, manusia menangkap Yesus danmembunuhnya. Yesus mati di kayu salib.

Lalu datanglah murid-murid Yesus, mereka sangat bersedih. Mereka mele-takkan tubuh Yesus di kuburan dan berkata satu dengan yang lain: Kitatidak dapat menyelamatkan Yesus, ini sangat menyakitkan. Semua yangmereka alami seperti beban yang sangat berat seperti batu yang berat.Tetapi tunggu dulu, apakah kalian tidak tahu, Yesus itu anak Allah se-hingga kematian tidak berkuasa atasNya.

Dan terjadilah demikian: Setelah 3 hari, Yesus bangkit. Ia tidak ada lagidi dalam kuburan. Ia kembali ke kehidupan. Yesus telah menang atasmaut. Kematian tidak mampu memegangNya. Yesus mengunjungi murid-muridNya. Pada mulanya mereka terkejut dan akhirnya mereka bisa per-caya bahwa Yesus hidup. Ia tidak meninggalkan kita seorang diri.Ia mengasihi kita oleh sebab itu kita dapat mempercayaiNya.

4. Dalam sebuah dialog, anak-anak bertanya tentang kisah paskah danbercerita dari pengalaman hidup mereka. Mereka berdiri di depak tumpu-kan batu-batu di tengah ruangan dan bertanya:

„Tetapi bagaiman dengan kita? Mungkinkah juga ada kebangkitan kecil?Seperti pengalaman kita ketika kita merasakan kegelapan dan beban beratdalam hidup ini, tiba-tiba kita merasakan cahaya yang terang dan mering-ankan beban kita sehingga kita merasa hidup kembali?

Ditengah-tengah Ketakutan Kita, Bersinar Cahayakarena Yesus telah BangkitPara Guru Perempuan Membuat Kebaktian Paskah dengan para Murid Mereka

Page 21: OUR V ICES

21

OUR V ICESems women´s networkems women´s networkMENGEMBANGKAN SPIRITUALITAS ALKITAB

Ja, seperti paskah, di tengah-tengah kesulitan danbeban berat, di tengah-tengah kegelapan, di tengah-tengah perkelahian, di tengah-tengah ketakutan kita,ada cahaya, karena Yesus bangkit.

6.Di dalam doa, anak-anak membawa pergumulandan harapan mereka.

„Tuhan yang kekasih, kadang-kadang hidup ini berat.Mama dan papa bertengkar, binatang kesayangan kumati, dan terkadang kami takut ke sekolah. Baik, karenaEngkau mengetahuinya. Engkau memberi cahaya didalam diriku. Saya dapat mempercayaiMu.Ya Tuhanyang baik, terkadang saya merasa sendiri. Saya tidakpunya teman yang dapat mendengarkan keluh kesahkudan yang mengasihiku. Untuk itu sayamembutuhkanMu karena Engkau mengasihiku. Amin.“

7. Kini di setiap kelas di letakkan batu-batu paskahyang berwarna-warni yang dibuat pada saat kebaktianpaskah tersebut, ini akan mendampingi para murid se-lama masa paskah.

Anne Baur, Gabi Bürkle dan Bärbel Tesche, HildegardWalker, Gabi Zwissler-Schmid

„Ja, ada seperti itu, misalnya kalau saya bertengkardengan temanku dan kemudian kami berdamai kemba-li, ini saya alami seperti cahaya yang meringankanbeban berat.“

Seorang anak meletakkan sebuah lilin diantara batu-batu tersebut.

„Jika orang tua bercerai, ini juga sangat menyedih-kan, tetapi kemudian kita berpikir bahwa hidup yangdiberikan Tuhan adalah indah, maka kita akan merasa-kan beban dihati kita menjadi ringan.“

Seorang anak meletakkan satu vas bunga dengan ran-ting yang tengah mekar diantara batu-batu:

„Jika saya tidak mengerti pelajaran di sekolah dan ke-mudian guruku menjelaskan itu kepadaku dan sayamenjadi lebih mengerti“

5. Anak-anak menyanyi lagu kebangkitan dan men-gundang yang lain untuk menggambar.

Lihatlah batu ku yang saya gambar warna warni disalah satu sisinya, ini menjadi batu kenang-kenanganpaskah buat ku.

Batu kenang-kenangan paskah?

Batu-batu dengan warna yangcemerlang menjadi „batu-batumemperingati Paskah“

Para murid menyatakan doamereka sendiri.

Fotos: Bärbel Tesche

Page 22: OUR V ICES

22 OUR VOICES 2007/08

MENGEMBANGKAN SPIRITUALITAS ALKITAB

Apa Hubungan antara Selimut yang Dijahit dan Alkitab?Perempuan-perempuan di Brasilia mengubungkan hidup mereka dengan Alkitab.

Sisa-sisa kain yang berwarna-warni di jahit menjadi selimut yang menghan-gatkan untuk kemudian dijadikan simbol bersama untuk solidaritas.

Agar metode ini dapat di praktek-kan di konteks yang berbeda makapenting untuk memahami situasikonkrit terlebih dahulu. Misalnyapertemuan perempuan yang tinggaldi daerah kumuh dimana merekamembawa kisah mereka sendiri jikamereka mengikuti PA.

Misalnya di Santa Cruz:Satu kelompok perempuan miskinmembuat selimut dari kain-kainbekas dan sisa-sisa jahitan. Salahsatu dari mereka bernama Maura.Anaknya mengikuti program anak-anak jalanan „Gembira danHarapan“, salah satu projek diakonidari gereja Paroquia Evagelica SantaCruz. Maura melihat hubungan an-tara menjahit dari kain-kain percadan membaca Alkitab serta kehi-dupannya:

„Saya dapat menghubungkan seti-ap helai kain bekas ini dengan satuayat dalam sebuah teks, hanya sajasaya kurang bisa membaca. Betulkanada ayat-ayat di Alkitab?, kalian sela-lu hanya menyebut pasal, ayat dan

teks.Teks Alkitab adalah kisah yang ter-

diri dari penggalan-penggalan ceritayang mempunyai hubungan satu den-gan yang lain. Dan setiap penggalancerita tersebut sama pentingnya se-perti setiap potongan kain, sebab jikatidak maka kita akan mendapat seli-mut yang berlubang. Pekerjaan sepertiini hanya dikerjakan oleh perempuan.Sementara laki-laki tidak mau mela-kukannya meskipun anak-anak kedin-ginan atau mereka sendiri kedingi-nan.“

Cara pembacaan Alkitab seperti inidapat dijelaskan dalam 3 langkah:Pertama, pada umumnya orangmiskin memulai sesuatu dengan ke-hidupannya, dengan konteks mere-ka yang sulit dihadapi setiap hari-nya.Ini merupakan titik tolak darimembaca Alkitab.

Kemudian mereka mendapat in-formasi dari pimpinan kelompoktentang konteks atau situasi ketikaAlkitab di tulis, demikian halnya be-berapa informasi lainnya.

Pada sore hari, ketika mereka se-

lesai membuat selimut yang meng-hangatkan, mereka memberi kepa-da salah seorang yang membutuh-kan, dalam hal ini seorang perem-puan muda yang hamil dan takpunya apa-apa. Selimut yang dijahitsecara bersama menjadi pertandasolidaritas bersama.

Pdt. Heloisa Dalfert dari Santa Cruzdo Sul, Brasilia Selatan. Sementara

ini tinggal di Lichtenstein-Holzelfingen, Baden Württemberg.Anggota dalam Wakil Perempuan

di EMS

„Tantanganyang besar untuk

jemaat di daerah-daerahmiskin bukanlah menafsir-

kan Alkitab melainkan bagaim-ana menafsirkan kehidupandengan pertolongan Alkitab.“

Carlos Mesters

Foto

: EM

S/H

eloi

sa D

alfe

rth

„Leitura popular dan Biblia“merupakan cara membacaAlkitab dalam teologi pembe-basan di Amerika Latin, yaknisebuah metode feminis ba-gaimana membaca Alkitab.Dengan cara ini metode te-rungkap bagaimana cara mem-baca Alkitab di Brasilia atau diAmerika Latin. Tantanganhidup sehari-hari yang beratdan upaya untk menemukankehidupan alternatif di hu-bungkan dengan pembacaanAlkitab dan terjadi interpretasidari dan ke dua pihak (situasidan teks).

Page 23: OUR V ICES

23

OUR V ICESems women´s network

GhanaRebbeca Dowuona – Wakil dari Ghana melaporkansebagai berikut:

„Gereja Presbiterial di Ghana telah menetapkan spiritu-alitas dan pelayanan praktis sebagai tugas gereja.“

Jemaat harus dibangun seperti dalam InjilMat. 28: 18-20

Pelayanan Praktis harus dilaksanakan dengantujuan meningkatkan kualitas hidup seperti dalam Joh. 10:10.

Dengan latar belakang inilah maka persekutuan kaumperempuan yang telah berumur 47 tahun menyeleng-garakan berbagai macam kegiatan misalnya: pelatihankepemimpinan, konferensi perempuan, konferensi ditingkat internasional. Disamping itu pula di laksanakankursus Alkitab di jemaat-jemaat dimana untuk tahun initerkonsentrasi pada pembacaan dari Surat Titus danFilemon. Dilaksanakan pula secara rutin perkunjungandi rumah sakit, panti asuhan, penjara, rumah sakitjiwa....

BERITA DARI JARINGAN PEREMPUAN EMS

BERITA DARI JARINGAN PEREMPUAN EMSKutipan dari Laporan Wakil-Wakil Perempuan di Gereja Mitra-EMS

JepangYoko Sugimori – Wakil dari Jepang menceritakan tentang persekutuan perempuan kristen di Jepang:

„Kami merayakan Hari Doa Sedunia dengan liturgi darinegara Paraguay yang kami terjemahkan dari bahasaInggris ke dalam bahasa Jepang. Tahun 2007 juga di-laksanakan pekerjaan penterjemahan. Satu kelompok

IndiaPrime Sarojini – Wakil dari India melaporkan seba-gai berikut:

„Persekutuan perempuan di gereja CSI merancang pro-gram untuk penguatan dan pendampingan keluarga„Family Enrichment Programe“. Di dalam program iniakan dibahas mengenai:

Keadilan jender, Kesehatan dan kebersihan, Konsultasi keluarga, Konsultasi pra nikah,Manajemen konflik dan komunikasi, Pengembangan kepribadian.

Persekutuan ini merayakan jubileum berliannya padabulan Mei 2007“.

Page 24: OUR V ICES

24 OUR VOICES 2007/08

BERITA DARI JARINGAN PEREMPUAN EMS

Korea Chae Hae Won, Wakil dari Korea melaporkan ten-tang tugas barunya. Ia baru saja memulai pekerjaan-nya di Dewan Gereja Korea Selatan di bidang kon-sorsium oikumene untuk perdamaian dan pengem-bangan kemasyarakatan di jazirah korea. Konsorsiumini didirikan di Hongkong pada tanggal 8 Desember2006 oleh wakil-wakil gereja dan organisasi oikume-nis se dunia. Tujuan dari konsorsium tersebut adalah:

Memperkuat pertukaran informasi diantara perseku-tuan oikumenis dan mendorong keterlibatan secara oi-kumenis pada pergerakan perdamaian dan rekonsiliasidi wilayah korea demikian halnya di wilayah asia timurlaut.

Mendorong agar persekutuan oikumenis berani untukmembagi sumber-sumber daya yang ada di seluruhdunia

Memobilisasi kemungkinan-kemungkinan yang terba-tas yang dimiliki oleh persekutuan oikumenis secara sis-timatis dan efektif demi untuk memajukan pengemban-gan masyarakat di Korea secara bertanggung jawab

Indonesia40 tahun PW Gereja Toraja (GT): Laporan dariAleksander Mangoting, anggota biro Informasi danKomunikasi Gereja Toraja.

„Perempuan di Gereja Toraja memiliki potensi yang luarbiasa. Jika saat ini perempuan mengalami perbedaandari laki-laki, ini merupakan ketidakadilan yang diban-gun oleh masyarakat. Perempuan GT di dalam kehadir-annya di tengah-tengah masyarakat diharapkan mampumenghadirkan wajah gereja, membangun budi pekertigenerasi muda melalui budaya dan agama, membangunperan perempuan dalam masyarakat sebagai pendidikpratama dan utama“ Hal tersebut diungkapkan olehDra. Hj. Andi Kasmawati Paturusi, MM, SekretarisMentri Pemberdayaan Perempuan RI pada perayaan 40tahun PW Gereja Toraja yang dilaksanakan pada tanggal4 Desember 2006 di Rantepao.

Dalam rangka perayaan ini, ketua umum PWGT Pdt.Ny. D.M. Anggui, S.Th mengungkapkan pokok pikiran-nya antara lain ide untuk menerbitkan buku kenanganyang diharapkan bisa menjadi titik acuan dalam pelay-anan PWGT di kemudian hari.

Selain itu diadakan juga panel diskusi tentang peranperempuan dalam politik. Menurut salah satu panelis,Titi Sumbung, kegiatan pemahaman peran serta perem-puan dalam dunia politik untuk pertama kalinya menja-

dan transparan.Menggunakan kemungkinan-kemungkinan kerja sama

dengan organisasi lainnya di Korea untuk mendukungprogram-program jangka panjang dan mengembang-kan pengembangan sosial yang mandiri dan jangkapanjang di Korea.

Kami mengucapkan selamat kepadanya dan memohon berkat Tuhan untuk tugas yang

baru yang penuh tangung jawab.

perempuan ikut mengambil bagian dalam proyek EMS„Membaca Alkitab dengan Mata Orang Lain“ untukmendukung relasi oikumenis dengan perempuan – pe-rempuan dari negara-negara lain.

Kami akan terus menggunakan tema „Tugas hariesok sebagai bagian dari tubuh Kristus“ dengan me-nambahkan tema „Doa dan Upaya perdamaian didunia“. Pada tahun 2009 nanti, kami akan merayakanulang tahun persekutuan perempuan yang ke-40, dim-ana akan hadir 1700 perempuan dan tamu oikumenedari gereja mitra.

Tolong doakan kami sebagai orang kristen yanghidup sebagai minoritas...“

Page 25: OUR V ICES

25

OUR V ICESems women´s networkBERITA DARI JARINGAN PEREMPUAN EMS

JermanDari gereja Pfalz, dilaporkan oleh Barbara Kohlstruck sebagai berikut:

„Oikumene“: Dalam rangka kunjungan delegasi dariGhana pada musim panas 2007, kami akan menyeleng-garakan 2 program untuk perempuan, yakni:

Bulan Juni 2007 tentang „Perempuan Hidup di Era Globalisasi“ dengan perempuan asal Ghana yang hidup di Jerman.

Bulan September 2007 berupa PA tentang „bagaimana saya hidup dengan imanku“.

Dari Misi Herrnhuter, di laporkan oleh Renata Stierlen sebagai berikut:

Perayaan ganda tahun 2007: Persekutuan Herrnhuter(Gereja Moravian) memperingati tahun ini 550 tahunpendiriannya pada musim semi tahun 1457. Badan misiHerrnhuter mengingat akan pengutusan misionar perta-

di tema dalam sejarah gereja-gereja di Indonesia.Elisabeth P, salah seorang tokoh PWGT mengatakanbahwa kegiatan ini amat monumental bagi perjalananPWGT dan baru mengerti tentang politik, karena sela-ma ini politik itu saya anggap kotor. Jadi sebaiknya pe-rempuan itu harus aktif berpolitik sesuai denganFirman Tuhan.

Rehabilitasi Bersumberdaya Masyarakat (RBM) adalahsebuah program yang dihasilkan oleh persidangan ke-8PWGT di Palopo tahun 1992 untuk memberi perhatiankepada anak-anak cacat. Akhir tahun 2006 terdapat ku-ranglebih 400 orang yang dilayani. Berbagai macambentuk pelayanan untuk orang-orang cacat kini telahdijalankan.

ma mereka kepada para budak di pulau Karibik St.Thomas melalui Zinzendorf 275 tahun yang lalu. Untukitu direncanakan berbagai macam kegiatan.

Sejak bulan Maret 2007, utusan baru dari badan misiHerrnhuter, keluarga Schneider (Sebastian, AnneteSchneider dan putri kecil mereka) bekerja di pusatpanti cacat di Sternberg Palestina. Situasi politik yangsulit dan berkaitan dengan resiko dalam perjalanan me-nuju pusat panti cacat tersebut menjadikan sebagiandari pelayanan sejak beberapa tahun belakangan initelah dipindahkan di beberapa desa terdekat. Disana,anak-anak cacat kembali tinggal di keluarga mereka.Mereka bersekolah di taman kanak-kanak dan di seko-lah lokal serta secara rutin dikunjungi oleh tenaga stafpusat anak cacat dan dibimbing secara pedagogik. Iniadalah hal yang mengherankan kalau melihat seba-gaimana besarnya perhatian dan kesediaan untuk men-dampingi dan memperhatikan mereka yang lemah mes-kipun di tengah-tengah situasi yang sulit.

Dari Persekutuan Perempuan Protestan diWurttemberg dilaporkan oleh Karin Lindner sebagaiberikut:

Kogress Oikumenis Perempuan di Stuttgart: Padatanggal 20 Oktober 2007 akan diselenggarakanKongres Oikumenis Perempuan di Stuttgart dan akandihadiri oleh kurang lebih 2000 peserta perempuandari gereja ACK- Baden Wurttemberg. Kongres ini dibawah terang tema: „Bertindak dari Berkelimpahan –Perempuan merajut masa depan“

Studi jarak jauh untuk bidang teologi feminis sudahberjalan dalam 2 periode. Beberapa kegiatan berkaitandengan „Alkitab Dalam Bahasa yang Adil“...

Dari Gereja Hessen dan Nassau dilaporkan oleh Kirstin Flach-Köhler, sebagai berikut:

Tema tahunan untuk tahun 2006/2007:„Perempuan, Tubuh, Iman“

Perayaan yubileum pada tanggal 1 September 2007: Persekutuan perempuan Gereja Hessen dan Nassau akan merayakan ulang tahunnya yang ke-100 tahun dibawah terang tema: „Angin Segar dan Layar Kuat – Perempuan Protestan dalam arah haluan yang baik“

Dalam rangka Hari Doa Sedunia telah dilaksanakan 5 seminar di tingkat EKHN

Studi jarak jauh untuk teologi feminis akan di buka tahun 2008/2009.

Page 26: OUR V ICES

26 OUR VOICES 2007/08

Berita dari Kantor EMS di Stuttgart

Ulrike Schmidt-Hesse, pimpinan baru bidang Misidan Kemitraan yang juga sekaligus menjabat sebagaiwakil Sekum, memperkenalkan diri:

„Sejak kurang lebih satu tahun, saya menjabat sebagaikepala bidang Misi dan Kemitraan dan sebagai wakilSekum EMS. Sebelum saya bekerja di kantor EMS, sayabekerja sebagai kepala bidang pendidikan di gerejaHessen dan Nassau di Frankfurt/Main. Saya adalah seo-rang pendeta dan berumur 50 tahun. Suamiku jugapendeta. Ia melayani di jemaat secara paruh waktu danselebihnya ia mengurus pekerjaan di rumah tanggakami. Anak perempuan kami berumur 15 tahun.

Kisah pengharapan yang terdapat di dalam Alkitabadalah hal yang penting bagi imanku dan kehidupanku.Secara khusus saya senang untuk membagi kisah peng-harapan ini di kelompok perempuan dan laki-laki dariberbagai macam latar belakangdenominasi dan budaya.

Saya senang bekerja samadengan jaringan perempuanEMS dan berharap kita akanberjumpa dalam waktu dekatsecara pribadi.“

BERITA DARI JARINGAN PEREMPUAN EMS

Pedoman Jender telah Diputuskan sebagai PerspektifLintas Bidang di EMS. Gabriele Mayer melaporkantentang hal ini:

Sebagai persekutuan oikumenis diantara orang-orangkristen, kita percaya bahwa Allah menciptakan semuamanusia dengan hak-hak yang sama dan adil. Namunkita menyaksikan bahwa dalam prakteknya, masalahjender, HIV/AIDS dan korupsi berbeda jauh dari keper-cayaan tersebut.

Kini perempuan dan laki-laki berada dalam perjalan-annya kearah persekutuan yang adil dan kita telah me-raih banyak hal dalam upaya ini. Perjalanan panjang ke-arah ini telah dibangun dari seminar jender mulai dariLibanon, Indonesia, Basel, Stuttgart sampai kepada pro-ses diskusi yang dilakukan di banyak gereja mitra dangereja anggota EMS. Beberapa usulan untuk konsep pe-doman jender telah diterima oleh di Dewan Misi EMSketika mereka, pada bulan November memutuskan pe-doman baru tentang jender („Gender Policy“) dan me-mutuskan pula pedoman ini untuk dilaksanakan.

Ada delapan bagian yang harus dilakukan perubahansecara bertahap dalam kurun waktu 3 tahun menda-tang melalui pelatihan, analisa, penentuan tujuan yangjelas, pelaksanaan dan evaluasi.

Dalam bidang media telah dini dilakukan daftar yangkonkrit misalnya di kemudian hari harus dihapus gam-baran klise tentang laki-laki dan perempuan baik dalamkalimat maupun gambar atau foto. Perempuan tidakboleh lagi digambarkan sebagai „yang menumpang“melainkan ditunjukkan secara jelas sebagai subjek yangmandiri. Harus dinampak pula bagaimana laki-laki danperempuan dalam keberagaman dan harkat mereka de-mikian juga jikalau mereka mengalami ketidakadilandan penderitaan, ketika mereka berada pada posisiyang lemah dan tak berdaya. Menggunakan bahasayang adil dapat menjadi sumbangan yang berarti bagi

pencapaian keadilan secara menyeluruh.

Bärbel Wuthe, Staf bidang Perempuandan Jender, melaporkan sebagai berikut: Hari Doa Sedunia (HDS) dengan liturgi darinegara Paraguay dilaksanakan juga di kan-tor EMS di Stuttgart. Keterikatan dengansemua orang Kristen di gereja-gereja mitraEMS sangat dirasakan saat itu. Nanduti-Spitze, perempuan asal Paraguay yang me-milih simbol untuk HDS menekankan „kesa-tuan dalam kepelbagaian“. Demikian halnyasemua staf di kantor EMS menekakan: „Dibawah naungan Allah kita semua saling teri-kat.“

Ulrike Schmidt-Hesse ketika diwa-wancarai

„Kesatuan dalamKepelbagaian“ selamaHari Doa Seduniatahun 2006: Hasil ra-jutan terakhir yangdisebut denganNanduti“

Foto

: EM

S St

effe

n G

rash

off

Page 27: OUR V ICES

OUR V ICESems women’s networkPENANGGUNGJAWAB

27

OUR VOICES terbit dalam bahasa Inggris, Jerman dan Indonesia untuk jaringan EMS secara Internasional.Penanggungjawab: Gabriele Mayer

REDAKSI: Gabriele Mayer, Gertrud Hahn, Bärbel Wuthe

LAYOUT: Steffen Grashoff, Julia Theilmann

ALAMAT: Bidang Perempuan dan JenderEvangelisches Missionswerk in Südwestdeutschland (EMS)Vogelsangstraße 62 | 70197 StuttgartTel.: +49 (7 11) 6 36 78 -38/ -43 | Fax: +49 (7 11) 6 36 78 -66e-mail: [email protected] internet: www.ems-online.org

CETAK: Grafische Werkstätte der BruderhausDiakonie, Reutlingen, Jerman, Juni 2007

PENERJEMAHAN: Ke bahasa Indonesia – Pdt. Ati Hildebrandt Rambe, M.A

Adapun pendapat dalam artikel ini mencerminkan pemikiran penulisnya yang tidak harus indetik denganTim RedaksiMencetak ulang atau mengutip demikian halnya dengan memperbanyak foto diperbolehkankan denganizin redaksi dan dengan menunjuk sumber data yang jelas.

GAMBAR SAMPUL: India, EMS/Lutz Drescher

Gabriele Mayer,Jerman

Wadi’a Badr,Libanon

Rebecca Dowuona,Ghana

Joy Lotteriet,Afrika Selatan

Prime Sarojini,India

Krise A. Rotti-Gosal,Indonesia

Yoko Sugimori,Jepang

Chae Hae Won,Korea Selatan

Wakil-Wakil Perempuan EMS dalam Jaringan Internasional

Page 28: OUR V ICES