documentot

4
Tanpa disadari sudah banyak macam obat yang beredar di kalangan masyarakat, dari obat modern hingga obat herbal atau tradisional masih eksis beredar di pasaran. Masing-masing obat pasti terdiri dari komponen-komponen tertentu. Komponen- komponen tersebut tentunya memiliki efek samping yang berbeda- beda sehingga diperlukan penelitian yang lebih lanjut agar hasil obat yang dikonsumsi lebih optimal. Walaupun setiap obat memiliki efek samping, akan tetapi tetap bisa dikonsumsi tergantung bagaimana cara mengkonsumsi obat itu sendiri. Obat herbal merupakan obat tradisional yang berasal dari nenek moyang yang diturunkan secara turun-menurun. Pada saat menciptakan obat herbal, para ahli obat biasanya mencatat komposisi yang terdapat di dalam obat tersebut. Akan tetapi dalam membuat obat herbal belum diadakan penelitian secara lebih lanjut mengenai efek samping dari obat itu sendiri. Berbeda dengan obat herbal, obat modern merupakan obat yang sudah ditelusuri asal usulnya. Tentunya sudah diadakan penelitian khusus ketika membuat obat yang modern. Penelitian tersebut bertujuan memperlihatkan efek samping pada obat tersebut sehingga dalam mengkonsumsinya diperlukan perhatian yang lebih lanjut. Dalam mengkonsumsi obat, tidak dapat dicampur antara obat modern dengan obat herbal. Karena pada dasarnya kita tidak mengetahui apa yang dikandung oleh obat herbal tersebut serta efek samping yang akan terjadi ketika mencampur obat tersebut. Sehingga biasanya orang memilih untuk mengkonsumsi obat herbal saja atau obat modern saja tergantung kepercayaan mereka. Di dalam dunia farmasi selalu diadakan uji klinis terhadap beberapa obat. Jamu merupakan salah satu jenis obat yang sudah diuji. “Secara umum, jamu memang menambah stamina tubuh pada seseorang," ungkap Dra. Nani Parfati, M.S., Apt. selaku dekan fakultas farmasi Ubaya. Dalam memutuskan pengobatan dan obat apa yang akan digunakan, tradisional atau kimia, masing-masing harus memikirkan

Upload: ayue-mizzu

Post on 11-Sep-2015

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Tanpa disadari sudah banyak macam obat yang beredar di kalangan masyarakat, dari obat modern hingga obat herbal atau tradisional masih eksis beredar di pasaran. Masing-masing obat pasti terdiri dari komponen-komponen tertentu. Komponen-komponen tersebut tentunya memiliki efek samping yang berbeda-beda sehingga diperlukan penelitian yang lebih lanjut agar hasil obat yang dikonsumsi lebih optimal. Walaupun setiap obat memiliki efek samping, akan tetapi tetap bisa dikonsumsi tergantung bagaimana cara mengkonsumsi obat itu sendiri.Obat herbal merupakan obat tradisional yang berasal dari nenek moyang yang diturunkan secara turun-menurun. Pada saat menciptakan obat herbal, para ahli obat biasanya mencatat komposisi yang terdapat di dalam obat tersebut. Akan tetapi dalam membuat obat herbal belum diadakan penelitian secara lebih lanjut mengenai efek samping dari obat itu sendiri.Berbeda dengan obat herbal, obat modern merupakan obat yang sudah ditelusuri asal usulnya. Tentunya sudah diadakan penelitian khusus ketika membuat obat yang modern. Penelitian tersebut bertujuan memperlihatkan efek samping pada obat tersebut sehingga dalam mengkonsumsinya diperlukan perhatian yang lebih lanjut.Dalam mengkonsumsi obat, tidak dapat dicampur antara obat modern dengan obat herbal. Karena pada dasarnya kita tidak mengetahui apa yang dikandung oleh obat herbal tersebut serta efek samping yang akan terjadi ketika mencampur obat tersebut. Sehingga biasanya orang memilih untuk mengkonsumsi obat herbal saja atau obat modern saja tergantung kepercayaan mereka.Di dalam dunia farmasi selalu diadakan uji klinis terhadap beberapa obat. Jamu merupakan salah satu jenis obat yang sudah diuji. Secara umum, jamu memang menambah stamina tubuh pada seseorang," ungkap Dra. Nani Parfati, M.S., Apt. selaku dekan fakultas farmasi Ubaya.

Dalam memutuskan pengobatan dan obat apa yang akan digunakan, tradisional atau kimia, masing-masing harus memikirkan kebutuhan dan situasi serta kondisi yang sedang dihadapi. Mengapa?Salah satu alasannya adalah reaksi dan cara kerja yang berbeda antara kedua herbal tersebut. Berikut ini adalah beberapa fakta dan perbandingan yang harus diingat ketika Anda hendak memutuskan obat jenis apa yang ingin Anda gunakan.Tabel Perbandingan Obat Tradisional dan Obat Kimia No.Obat TradisionalObat Kimia

1.Harganya terjangkauHarga relatif mahal karena faktor impor.

2.Efek samping relatif kecil bahkan ada yang sama sekali tidak menimbulkan efek samping jika digunakan secara tepat.Efek samping pengobatan lebih sering terjadi.

3.Reaksinya lambat.Reaksinya cepat.

4.Memperbaiki keseluruhan sistem tubuh.Hanya memperbaiki beberapa sistem tubuh.

5.Efektif untuk penyakit kronis yang sulit diatasi dengan obat kimia.Relatif kurang efektif untuk penyakit kronis

6.Terapi sampingan: Diet terhadap makanan tertentu.Terapi sampingan: diet terhadap makanan tertentu dan perlakuan tertentu pada tubuh seperti bedah atau operasi dan manajemen stres.

Bila Anda bertanya, mana yang lebih baik antara obat tradisional dan obat kimia, jawabannya bergantung pada situasi dan kondisi Anda. Karena reaksi obat tradisional yang lambat, pada kasus darurat seperti perdarahan misalnya, obat kimia lebih baik digunakan karena reaksinya yang lebih cepat dalam mengatasi gejala dan meredam rasa sakit.Hal yang sama berlaku untuk penanganan pasien pada kasus penyakit akut seperti kanker stadium akhir. Karena bersifat darurat, pengobatan konvensional seperti operasi dan bedah lebih efektif karena relatif cepat.Dalam kondisi tersebut, jika pasien menginginkan, obat tradisional dapat tetap diberikan tetapi tidak dapat digunakan secara tunggal melainkan dapat dikombinasikan penggunaannya bersama obat kimia dan obat medis lainnya yang diperlukan.Pada saat seperti itu, fungsi obat herbal lebih dititikberatkan pada peningkatakan efektifitas pengobatan sekaligus mengurangi efek samping yang ditimbulkan obat kimia.Berbeda halnya pada pasien dengan kondisi yang boleh dikatakan masih aman. Penggunaan obat herbal masih dapat digunakan secara tunggal atau jika diinginkan, dapat juga dikombinasikan dengan obat kimia untuk meningkatkan efektifitas pengobatan tentunya dengan memberi selang waktu pemakaian antara kedua jenis obat tersebut.Mengapa kecepatan reaksi kedua jenis obat tersebut bisa berbeda? Jawabannya berkaitan dengan mekanisme kerja kedua jenis obat tersebut. Seperti yang telah disinggung dalam tabel di atas, obat kimia bekerja dengan menghilangkan gejala atau penyebab dan meredam rasa sakit.Menurut Dr Amarullah H Siregar obat-obatan kimia lebih banyak bertujuan untuk mengobati gejala penyakitnya, tetapi tidak menyembuhkan sumbernya. Intinya, obat kimia hanya mampu memperbaiki beberapa sistem tubuh.Berbeda halnya dengan obat tradisional yang bekerja langsung pada sumbernya dengan memperbaiki keseluruhan sistem tubuh yakni dengan memperbaiki sel-sel, jaringan, dan organ-organ tubuh yang rusak serta dengan meningkatkan sistem kekebalan tubuh untuk berperang melawan penyakit.Contohnya, Meniran (Phyllanthus urinaria) yang memiliki efek seperti antibiotik. Ia tidak langsung membunuh kuman, namun mengaktifkan kelenjar di dalam tubuh yang menghasilkan sel-T yang merupakan pembunuh alami kuman.Perhatikan, dalam contoh tersebut, Meniran tidak bekerja langsung menghentikan serangan kuman tetapi dengan mengaktifkan sistem kekebalan tubuh untuk melawan kuman.Tak heran, bila dibutuhkan waktu yang relatif lebih lama untuk merasakan efek obat herbal dibandingkan jika kita menggunakan obat kimia. Meskipun demikian, keunggulan obat tradisional adalah efek sampingnya yang relatif lebih kecil bahkan ada yang tidak memiliki efek samping sama sekali jika digunakan secara tepat.