organisasi perkantoran
TRANSCRIPT
ORGANISASI KANTOR
Disusun Oleh :
1. Ayub Petrijon D2A008016
2. Cahyo Subarkah D2A008017
3. Chris N. C. Sagala D2A008018
4. Dewi Puspitasari D2A008019
5. Dinar Ayu Nastiti D2A008020
6. Dwi Sagesti Putri D2A008021
7. Fadia Hanum FristiannisaD2A008022
8. Farid Kharisma D2A008023
9. Fatimatuz Zahro D2A008024
10. Fikry Subhi Rasyidi D2A008025
JURUSAN ADMINISTRASI PUBLIK
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2009
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Organisasi memiliki dua pengertian, yang pertama oraganisasi dalam
arti lembaga atau kelompok fungsional. Yang kedua berkaitan dengan proses
pengorganisasian, sebagai suatu cara di dalam kegiatan organisasi di
alokasikan dan dtugaskan di antara para anggotanya agar tujuan organisasi
dapat tercapai dengan efisien.
Pengorganisasian merupakan suatu proses untuk merancang struktur
formal, mengelompokkan dan mengatur serta menbagi tugas-tugas dan
pekerjaan kepada apra anggota organisasi. Pembagian kerja adalah
pemerincian tugas kepada individu agar setiap individu menjalankan tanggu
jawabanya untuk melaksanakan kegiatan yang terbatas. Semua ini dilakukan
untuk mencapai tujuan yang efektif dan efisien.
Dalam organisasi kantor setiap kantor mencakup SDM yang terikat
dalam interaksi sosial. Dalam system sosial itu tersusun dalam sebuah struktur
yang menjamin perintah dan laporan, baik berhubungan dengan arus pekerjaan
maupun arus informasi; Sebagai suatu system terbuka, setiap organisasi
perkantoran mempunyai hubungan timbal balik baik dalam organisasi intern
ataupun ekstern. Setiap orang dalam organisasi perkantoran memiliki tujuan
individu, sebagian daripadanya merupakan alasan tindakannya; mereka
masing-masing mengharapkan organisasi dapat membantu mencapai
tujuannya. Interaksi sosial yang terjadi dalam menejemen perkantoran tersebut
juga dapat membantu pencapaian tujuan bersama, walaupun mungkin berbeda,
namun berkaitan dengan tujuan-tujuan individi tersebut.
2. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan organisasi dan organisasi perkantoran?
2. Apa saja prinsip-prinsip yang terdapat dalam organisasi perkantoran?
1
3. Bagaimana struktur organisasi itu sendiri?
4. Bagaimana jalannya sentralisasi dan desentralisasi dalam perkantoran?
BAB III
PEMBAHASAN
1. Pengertian Organisasi Kantor
Ada lima buah fakta yang jamak terdapat dan berlangsung dalam
organisasi perkantoran yaitu :
a. Setiap organisasi perkantoran pasti mencakup SDM yang terlibat dalam
interaksi sosial, baik disebabkan oleh struktur formal atau informal.
b. Interaksi dalam system sosial itu tersusun dalam sebuah struktur yang
menjamin perintah dan laporan, baik berhubungan dengan arus pekerjaan
maupun arus informasi.
c. Sebagai suatu system terbuka, setiap organisasi perkantoran mempunyai
hubungan timbal balik baik dalam organisasi intern ataupun ekstern.
d. Setiap orang dalam organisasi perkantoran memiliki tujuan individu,
sebagian daripadanya merupakan alasan tindakannya; mereka masing-
masing mengharapkan organisasi dapat membantu mencapai tujuannya.
e. Interaksi sosial yang terjadi dalam menejemen perkantoran tsb juga dapat
membantu pencapaian tujuan bersama, walaupun mungkin berbeda, namun
berkaitan dengan tujuan-tujuan individi tsb.
Berdasarkan ke lima fakta tsb, dapat dikemukakan bahwa:
a. Organisasi perkantoran adalah suatu proses yang menjadi tempat orang-
orang berinteraksi untuk mencapai tujuan kantor.
b. Organisasi perkantoran adalah suatu rangka dasar yang menjadi tempat
orang-orang melangsungkan kegiatannya untuk menerima, menyimpan,
mengolah, dan menyajikan informasi dan merawat aktiva.
c. Organisasi perkantoran mencalup susunan staf dan alokasi tugas dan
tanggung jawab dalam mengolah data, memasok informasi untuk
pembuatan keputusan dan merawat aktiva.
2
2. Pengorganisasian Terhadap Office Service
Organisasi secara umum adalah setiap system kerjasama yang
dijalankan oleh sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu apa pun.
Organisasi adalah suatu system. Sistem yang berupa organisasi ini
terdiri dari 3 unsur yang saling berhubungan, yaitu sekelompok orang,
kerjasama dan tujuan tertentu. Setiap organisasi tersusun dari sekelompok
orang. Orang-orang ini melakukan kerjasama. Kerjasama ini dimaksudkan
untuk mencapai tujuan tertentu yang mereka setujui bersama. Dari perpaduan
ketiga unsur itu lahirnya suatu kebulatan yang disebut organisasi. Tetapi
kebulatan ini sebagaimana halnya dengan system apapun tidak bias ditangkap
oleh pancaindera manusia seakan-akan suatu barang berwujud. Kalaupun dapat
dilihat, maka yang tampak mungkin hanyalah kelompok orang-orang yang
merupakn unsure kebulatan itu atau kegiatan-kegiatan kerjasama yang sedang
mereka lakukan. Tetapi dalam kenyataannya di masyarakat, setiap organisasi
diberi sebutan tertentu, digolongkan dalam suatu jenis, dan dianggap
mempunyai suatu wujud yang nyata seperti misalnya perkumpulan sepak bola,
perhimpunan mahasiswa, serikat buruh, partai politik, koperasi, perusahaan,
instansi pemerintah sampai pada suatu negara atau sebuah badan internasional.
Luasnya dan perilaku organisasi yang satu berlainan dengan organisasi
lain (misalnya antara partai politik dengan perusahaan industri) disebabkan
karena perbedaan pada unsur-unsurnya itu. Organisasi yang tersusun dari 25
orang akan berbeda luasnya dengan organisasi yang mencakup 5.000 orang.
Kerjasama yang erat dan ketat akan mewujudkan organisasi yang berlainan
coraknya dengan kebulatan yang pertalian kerjasamanya sangat longgar.
Demikian pula tujuan bersama yang sederhana seperti misalnya memindahkan
sebatang pohon roboh akan menimbulkan rangkaian kegiatan organisasi yang
jauh berbeda dengan kepentingan besar yang sangat rumit seperti misalnya
mengembangkan ilmu penerbangan angkasa luar. Tetapi walaupun demikian,
asas tata tertib yang menyatupadukan ketiga unsur itu menjadi suatu system
adalah sama saja pada organisasi manapun. James Mooney berpendapat bahwa
3
asas yang melandasi semua organisasi ialah the principle of Coordination (asas
Koordinasi).
Kerjasama di antara orang-orang dalam organisasi menyangkut
beberapa segi lainnya di samping bidang kerja. Untuk dapat bekerjasama
orang-orang itu harus dapat berkomunikasi satu sama lain. Agar tujuan
organisasi tercapai dengan sebaik-baiknya, maka dalam pelaksanaan kerjasama
itu harus ada koordinasi, yaitu kontak dan keselarasan di antara orang-orang
maupun kegiatan-kegiatannya sehingga semuanya berlangsung secara tertib
dan seirama ke arah tercapainya tujuan organisasi. Dengan adanya koordinasi
dapatlah dihindarkan adanya kekacauan, percekcokan, kekembaran kerja, atau
kekosongan kegiatan. Untuk dapat melakukan kegiatan-kegiatan mencapai
tujuan sesuai dengan bidang kerjanya masing-masing, orang-orang dalam
organisasi itu harus mempunyai wewenang-wewenang tertentu. Demikian pula
harus ada wewenang memberi perintah dan menyelenggarakan koordinasi
dalam setiap organisasi. Wewenang-wewenang itu pada tingkat teratas sebagai
sumbernya berada di tangan sutu pihak yang disebut pemimpin dan
menjalankan kepemimpinan dalam organisasi. Jadi, kerjasama itu harus pula
mengikuti pembagian wewenang dan di bawah kepemimpinan sesuatu pihak
dari antara orang-orang itu. Jadi, empat unsur kerjasama dari segenap
organisasi adalah komunikasi, koordinasi, wewenang dan kepemimpinan.
Organisasi sebagai proses kegiatan ataupun sebagai wadah kegiatan,
mempunyai prinsip-prinsip tertentu yang harus dianut,agar pemanfaatannya
benar-benar mendukung bagi tercapainya sasaran yang dikehendaki.Prinsip-
prinsip organisasi yang sering ditemukan dalam organisasi kantor adalah :
1. Perumusan Tujuan (Formulation of Objective)
Dalam membentuk organisasi pertama sekali harus diketahui tujuan
yang hendak dicapai dan tujuan tersebut harus dirumuskan dengan jelas.
Tujuan ini merupakan landasan bagi organisasi dan menjadi pedoman
terpenting dalam menjalankan suatu kebijkan,serta harus dilaksanakan.
Selain itu tujuan memberikan arah (sense of direction) terhadap anggota
organisasi.
4
2. Pembagian Pekerjaan (Division of Work)
Setelah tujuan yang telah ditetapkan,untuk melaksanakan tujuan itu
perlu ada berbagai kegiatan yang mengarah pada tercapainya tujuan
tersebut. Pekerjaan yang bermacam-macam tadi harus digolong-golongkan/
dikelompokkan, agar setiap orang mendapatkan pekerjaan sesuai dengan
keahliannya.
Tujuan suatu organisasi adalah untuk mencapai tujuan dimana
individu-individu tidak dapat mencapainya sendiri.Kelompok yang terdiri
dari dua atau lebih orang yang bekerjasama secara kooperatif dan
dikoordinasikan agar mendapat hasil lebih baik dari kerja perseorangan.
Konsep ini disebut sinergi. Tiang dasar pengoraganisasian adalah prinsip
pembagian kerja (division of labor) yang memungkinkan synergy terjadi.
3. Pelimpahan Wewenang (Delegation of Authority)
Pucuk pimpinan bertanggung jawab pada semua akibat yang
dilakukan dalam organisasi. Pada saat organisasi membesar,ia seorang diri
tidak menjalankan tugas dengan baik. Oleh karene itu perlu melimpahkan
wewenangnya kepada orang lain yang menjadi bawahannya. Meski
demikian ia bertanggung jawab terhadap keseluruhan organisasi yang
dipimpinnya. Beberapa contoh pedoman tentang pelimpahan wewenang:
a) Batas wewenang, tanggung jawab dan tugas harus jelas serta seimbang.
b) Memperhatikan pendapat pegawai yang akan menerima wewenang.
c) Percaya bahwa menerima wewenang akan mampu menjalankan tugas
dan tanggung jawab.
d) Pemberi wewenang tetap harus melakukan pengarahan, pembimbingan
dan pengontrolan sehingga tugas dapat dijalankan dengan baik.
4. Kesatuan Komando
Artinya bahwa dalam struktur organisasi,sejumlah orang memiliki
seorang pemimpin,demikian seterusnya samapai jenjang paling atas,dimana
pucuk pimpinan memegang komando.seluruh organisasi dengan melalui
beberapa pimpinan dibawahnya
5
Kalau kita lihat dilingkungan kantor, maka beberapa orang bekerja di
bagian pengetikan memiliki kepala/pimpinan,bagian pun memiliki kepala/
pemimpin dan seterusnya. Adanya kesatuan komando atau kesatuan
pimpinan memudahkan hubungan, koordinasi dan tanggung jawab dalam
pelaksanaan kerja.
Bilamana orang-orang yang bekerjasama besar jumlahnya dan tujuan
bersama yang ingin dicapai juga cukup luas., maka terjadilah hubungan-
hubungan dalam organisasi yang sangat banyak dan mungkin ruwet sekali.
Hubungan-hubungan kerja ini baik di antara orang-orang maupun fungsi-
fungsi harus ditetapkan, diatur, dan disusun sehingga merupakan suatu
kerangka yang mempunyai pola tetap, susunan logis, dan bentuk teratur.
Suatu kerangka yang mewujudkan pola tetap dari hubungan-hubungan di
antara bidang-bidang kerja maupun orang-orang yang menunjukkan
kedudukan, wewenang, dan tanggungjawab masing-masing dalam suatu
system kerjasama disebut tataraga organisasi (organization structure).
Struktur organisasi adalah pokok-pokok untuk membagi-bagi atau
mengelompokkan bidang-bidang kerja serta menetapkan dan menyusun
jalinan hubungan kerja antar orang.
Setiap organisasi dibentuk tentulah karena adanya tujuan tertentu
yang ingin dicapai. Tujuan ini menentukan macam-macam luasnya
pekerjaan yang harus dicapai. Segenap pekerjaan itu dengan penertiban akan
menjadi berbagai fungsi. Suatu fungsi atau sekelompok aktivitas atau
pekerjaan yang tergolong pada jenis yang sama berdasarkan sifatnya,
pelaksanaannya, ataupun karena merupakan suatu urutan atau secara praktis
saling tergantung sama lain. Fungsi yang telah dibebankan kepada suatu
pihak tertentu dan dengan demikian terikat pada perorangan lalu menjadi
tugas. Adanya tugas dari satu atau sekelompok orang sekaligus mengandung
pengertian bahwa petugas tersebut diberi wewenang yang sepadan untuk
mengerjakan tugas itu. Pelimpahan wewenang kepada petugas untuk
melakukan tindakan-tindakan dalam rangka menunaikan tugasnya serentak
mengakibatkan adanya permintaan tanggung jawab dari pihak yang
6
memberikan tugas kepada orang yang menerima tugas. Permintaan
tanggung jawab itu wajib diikuti oleh pemberian tanggung jawab dari
penerima tugas kepada pihak yang memberikan tugas dan melimpahkan
wewenang. Tanggungjawab adalah perikatan adanya keharusan pada setiap
pihak untuk melaksanakan tugas yang dibebankan secara sepatutnya sesuai
wewenang yang diterima. Orang yang mau memikul dan memberikan
tanggung jawab itu dapatlah disebut petugas yang bertanggungjawab.
Demikian tujuan organisasi dengan tahap kelanjutannya merupakan
serangkaian ketergantungan yang untuk lebih jelasnya dapat digambarkan
sebagai berikut :
Tujuan
Pekerjaan
Fungsi
Tugas
Pelimpahan Wewenang
Permintaan Tanggungjawab
Kewajiban Bertanggungjawab
Tanggungjawab terakhir mengenai penunaian secara sepatutnya dari
seluruh tugas yang berarti tercapainya tujuan organisasi berada di atas
pundak pihak pimpinan. Jadi, pemimpin organisasi bertanggungjawab atas
tercapainya tujuan organisasinya.
Pengorganisasian kantor merupakan proses untuk menetapkan,
mengelompokkan, dan mengatur atas berbagai macam kegiatan yang
dipandang perlu termasuk penyediaan barang dan fasilitas menuju
7
pelaksanaan tugas perkantoran. Kekuatan organisasi terletak pada
kemampuan mengorganisasi sumber daya menusia dan non manusia untuk
diarahkan pada pelaksanaan tugas untuk mencapai tujuan. Demikian pula
dengan kantor. Kantor yang berfungsi adalah kantor yang mampu
menjadikan tiga faktor yaitu : sarana, manusia, dan tugas sebagai kesatuan
yang dapat mendukung kegiatan pokok organisasi secara efisien.
3. Bagan Organisasi
Bagan organisasi adalah suatu sarana untuk memvisualisasikan
keadaan formil organisasi, agar anggota organisasi mengetahui dimana mereka
berada pada tangga atau tata jaring organisasi tersebut.
Bagan organisasi juga dapat didefinisiikan sebagai gambar struktur
organisasi yang berbentuk kotak atau bentuk lain yang dihubungkan dengan
garis,garis hubungan tersebut dapat berupa hubungan perintah,koordinasi atau
fungsi lainnya. Dari bagan tersebut dapat diketahui besar organisasi,
banyaknya unit kerja,macam-macam aktivitas, bahkan pangkat dari pejabat
yang bersangkutan.
Tiga macam bagan organisasi yang terpenting adalah :
a. Bagan Struktur Organisasi
Yang diutamakan adalah menampakkan unit-unit atau kelompok-
kelompok yang telah dibentuk serta tata hubungan hierarkinya satu sama
lain.
b. Bagan Organisasi Fungsional
Yang diutamakan adalah memperlihatkan fungsi, tanggung jawab dari
setiap unit organisasi.
c. Bagan Organisasi Personal
Yang diutamakan adalah menampakkan orang-orang yang menjadi warga
atau peserta di dalam organisasi, dan sekaligus memberikan informasi
mengenai pangkat dan jabatan.
Dari bagian organisasi yang menggambarkan semua aktivitas,
banyaknya unit kerja dan pangkat serta jabatan biasanya dapat dinyatakan
8
sebagai struktur organisasi. Struktur organisasi juga dapat didefinisikan
melalui empat komponen, yaitu :
1. Struktur Organisasi menjelaskan/menggambarkan alokasi tugas dan
tanggung jawab pada individu maupun departemen atau bagian-bagiannya.
2. Struktur organisasi menggambarkan hubungan pelaporan formal
mencakup jumlah hierarki dan rentang kendali.
3. Struktur organisasi mengelompokkan individu dalam bagian organisasi
menjadi organisasi.
4. Struktur organisasi mencakup perencanaan sistem untuk menjamin
komunikasi yang efektif, koordinasi, integrasi baik vertikal maupun
horizontal.
Pada setiap kantor tentu terdapat pimpinan yang memegang wewenang
yang dalam hubungannya dengan pelayanan perkantoran adalah seorang
office-manager. Manager itu melakukan koordinasi dan komunikasi sehingga
semua petugas dalam kantor itu menunaikan tugasnya mencapai tujuan yang
ditentukan. Kantor atau lebih tepat unit organisasi yang berada di bawah
pimpinan seorang office-manager dapat mempunyai macam-macam sebutan,
misalnya Bagian Tata Usaha, Biro Administrasi Umum, Departemen
Pelayanan Perkantoran (Office Service Departement), Sekretariat, atau Kantor
Tata Usaha. Penampilan dan pemakaian kantor itu juga bisa bermacam-
macam dalam pemakaiannya.
Dalam organisasi yang sudah maju dan menyadari sepenuhnya peranan
manajer perkantoran atau kini manajer administratif modern sebagai pimpinan
seluruh office service, kedudukan manajer itu biasanya setingkat dengan para
manajer lainnya yang melakukan tugas-tugas operatif. Sebagai contoh sebuah
perusahaan dapat mempunyai struktur organisasi yang dapat digambarkan
sebagai berikut :
9
Mengenai pola pembagian kerja di antara para pegawai dalam bidang
tatausaha, pada umumnya menurut C.L. Littlefielddan R.M. Peterson (Modern
Office Management, 1956) dikenal dua macam rencana :
a. Rencana urutan (serial plan)
Dengan pola ini setiap pekerjaan tatausaha dibagi-bagi menjadi unit-unit
yang lebih kecil secara berurutan dan setiap unit ditugaskan kepada
seorang juru tatausaha. Contohnya, pekerjaan membuat surat tagihan dapat
dibagi-bagi menjadi pekerjaan menyusun konsep, kerja mengetik, kerja
memeriksa hasil pengetikan, dan membubuhi tanggal, cap sampai
memberi amplop sehingga siap dikirim.
b. Rencana sejajar (parallel plan)
Dalam hal ini volume pekerjaanlah yang dibagi-bagi kepada para pegawai
yang masing-masing mengerjakannya dari awal sampai selesai. Dengan
contoh pekerjaan membuat surat tagihan itu, masing-masing juru tata
usaha dari keempat pegawai itu diberi tugas sejumlah tagihan untuk
diselesaikan sendiri-sendiri secara berbarengan.
4. Sentralisasi dan Desentralisasi Pekerjaan Kantor.
Berhubung dengan perkembangan segenap pekerjaan perkantoran
dewasa ini yang menjadi amat luas, begitu rumit, dan melibatkan aneka
perlengkapan sangat mahal, maka dalam organisasi perkantoran timbul
persoalan-persoalan yang berkisar pada sentralisasi dan spesialisasi.
PUCUK PIMPINAN
BagianMarketing
Bagian Accounting
10
UnitOffice Manager
BagianProduksi
a. Sentralisasi Pekerjaan Kantor
Pada sistem sentralisasi semua kerja perkantoran dalam organisasi
yang bersangkutan dibebankan dan dilaksanakan oleh satuan organisasi
yang berdiri sendiri di samping satuan-satuan organisasi yang memikul
pekerjaan operatif. Dalam hal jni satuan organisasi yang melaksanakan
tugas-tugas induk dibebaskan dari kegiatan-kegiatan seperti mengetik
surat-surat, menyalin data, atau memelihara arsip.
b. Desentralisasi Pekerjaan Kantor
Masing-masing satuan organisasi dalam seluruh organisasi di
samping melaksanakan tugas-tugas induknya juga melakukan semua kerja
ketatausahaan yang terdapat dalam lingkungannya sendiri.
Asas-asas sentralisasi dan desentralisasi mempunyai kebaikan dan
kelemahan sendiri-sendiri. Kalau semua kerja ketatausahaan dipusatkan pada
sebuah satuan organisasi yang dipimpin oleh tenaga ahli, sudah pasti bidang
tatausaha itu dapat senantiasa disempurnakan, misalnya mengenai cara-cara
bekerja yang efisien, perancangan formulir seragam, pemakaian alat yang
tepat, dan pengawasan yang cermat.
Sebaliknya asas desentralisasi mempunyai kebaikan tersendiri. Apabila
misalnya sebuah organisasi tersebar di beberapa gedung sehingga kalau
tatausahanya dipusatkan, hanya akan memperlambat jalannya pekerjaan pokok,
maka lebih tepat dipakai asas desentralisasi. Demikian pula ada segi-segi
tertentu dari tatausaha yang mau tak mau harus dikerjakan sendiri oleh masing-
masing satuan organisasi seperti misalnya menelepon atau menyusun laporan
mengenai suatu pekerjaan pokok yang bersifat teknis. Memang dalam
prakteknya tidak ada sebuah organisasi pun yang semua kerja ketatausahanya
dipusatkan sepenuhnya atau dipancarkan seluruhnya. Asas sentralisasi dan asas
desentralisasi kedua-duanya harus dipergunakan.
Asas sentralisasi bagi pekerjaan perkantoran berkaitan dengan
spesialisasi, pengkhususan dalam pelaksanaan sesuatu segi tata usaha oleh
seorang petugas tertentu secara terus-menerus. Dengan spesialisasi itu maka
kemahiran kerja setiap petugas akan meningkat dan pada akhirnya hasil
11
maupun kelancaran pekerjaan itu juga menjadi besar. Tetapi, spesialisasi dalam
pekerjaan apapun ada batas kemanfaatnya. Spesialisasi yang berlebihan akan
menimbulkan kesenadaan dan kebosanan dalam kerja, sedang pegawai yang
bersangkutan tidak menjadi serba-bisa. Oleh karena itu, spesialisasi dalam
pelaksanaan kerja perkantoran hendaknya hanya dijalankan untuk mencapai
suatu tujuan tertentu yang jelas, tidak boleh dilakukan spesialisasi secara
semena-mena hanya untuk memerinci pekerjaan dan membagi-bagikannya
kepada sejumlah petugas.
5. Jabatan Sekretaris dan Unit Sekretaris
Seseorang yang pandai menulis dan tulisannya bagus untuk mencatat
wejangan atau perintah dari seseorang raja kepada rakyatnya disebut juru tulis
pada jaman kuno. Sekarang disebut dengan jabatan sekretaris. Jabatan tersebut
dibebani tugas surat-menyurat, penyimpanan dokumen-dokumen, dan
pelayanan tamu maupun urusan-urusan rapat.
Tugas-tugas sekretaris tidak lagi dibatasi dalam bidang tatausaha saja.
Dewasa ini, tugas sekretaris adalah mengatur ruang kerja yang baik bagi
pimpinannya, menyiapkan naskah pidato dari kepalanya, menyusun
perpustakaan, mengguntingi berita-berita harian yang diperlukan sampai
mengurusi perjalanan dan penginapan pimpinannya ke luar kota. Bahkan
sekretaris itu kini melakukan juga aktivitas-aktivitas manajemen. Dengan
demikian selain sekretaris yang berperanan semata-mata sebagai seorang
pembantu terdpatlah kelompok sekretaris yang mempunyai fungsi sebagai
manajer. Sebagi sekedar contoh mengenai sekretaris yang mempunyai peranan
sebagai manajer dapat dikemukakan jabatan-jabatan yang berikut :
a. Sekretaris jenderal pada tingkat internasional
Misalnya pada PBB, terdapat Sekretaris Jenderal, merupakan pejabat
penting yang bertanggungjawab memajukan perdamaian dunia.
b. Sekretaris di tingkat pemerintahan nasional Amerika Serikat
Pengertian ini artinya seseorang dalam anggota cabinet yang membantu
presiden dalam menyelenggarakan sesuatu urusan negara dan memimpin
12
suatu departemen pemerintahan. Contohnya di Indonesia adalah Menteri
Luar Negeri.
c. Sekretaris di tingkat local
Menurut perundang-undangan pemerintah daerah di Indonesia pada setiap
daerah otonom ada jabatan Sekretaris Daerah yang mengepalai Sekretaris
Daerah.
13
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Pengorganisasian adalah upaya kerjasma yang dijalankan oleh
sekelompok orang untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sebagai suatu
kegiatan, organisasi mempunyai prinsip-prinsip yang mendukung tercapainya
tujuan organisasi. Prinsip-prinsip tersebut antara lain adalah perumusan tujuan,
pembagian pekerjaan, pelimpahan wewenang dan kesatuan komando
Kekuatan organisasi terletak pada kemampuan mengorganisasi sumber
daya manusia dan non manusia, untuk diarahkan pada pelaksanaan tugas
untuk mencapai tujuan. Demikian juga dengan kantor, kantor yang berfungsi
adalah kantor yang mampu menjadikan sarana, manusia dan tugas, sebagai
sebuah kesatuan yang dapat mendukung kegiatan pokok organisasi secara
efisien.
Dengan melihat hubungannya dengan organisasi secara keseluruhan
maka organisasi kantor dapat dibentuk dengan sistem sentralisasi atau
desentralisasi.
2. Saran
Untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai, struktur organisasi kantor
sangat penting untuk diingat. Karena dalam pembagian tugas para
karyawannya sangat penting untuk pencapaian tujuan. Agar kerja karyawan
menjadi maksimal.
14
DAFTAR PUSTAKA
Gie, Liang.1992.Manajemen Perkantoran Modern.Liberty:Yogyakarta.
Kismartini.2004.Administrasi Perkantoran dan Perbekalan.UNDIP.
http://susilawati.files.wordpress.com/2007/09/tekperkantoran-blog.doc
15