organisasi perkantoran

26
ORGANISASI KANTOR Disusun Oleh : 1. Ayub Petrijon D2A008016 2. Cahyo Subarkah D2A008017 3. Chris N. C. Sagala D2A008018 4. Dewi Puspitasari D2A008019 5. Dinar Ayu Nastiti D2A008020 6. Dwi Sagesti Putri D2A008021 7. Fadia Hanum Fristiannisa D2A008022 8. Farid Kharisma D2A008023 9. Fatimatuz Zahro D2A008024 10. Fikry Subhi Rasyidi D2A008025 JURUSAN ADMINISTRASI PUBLIK

Upload: paulus-dakso-pranowo-gayutomo

Post on 30-Nov-2015

1.887 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: ORGANISASI PERKANTORAN

ORGANISASI KANTOR

Disusun Oleh :

1. Ayub Petrijon D2A008016

2. Cahyo Subarkah D2A008017

3. Chris N. C. Sagala D2A008018

4. Dewi Puspitasari D2A008019

5. Dinar Ayu Nastiti D2A008020

6. Dwi Sagesti Putri D2A008021

7. Fadia Hanum FristiannisaD2A008022

8. Farid Kharisma D2A008023

9. Fatimatuz Zahro D2A008024

10. Fikry Subhi Rasyidi D2A008025

JURUSAN ADMINISTRASI PUBLIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

Page 2: ORGANISASI PERKANTORAN

2009

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Organisasi memiliki dua pengertian, yang pertama oraganisasi dalam

arti lembaga atau kelompok fungsional. Yang kedua berkaitan dengan proses

pengorganisasian, sebagai suatu cara di dalam kegiatan organisasi di

alokasikan dan dtugaskan di antara para anggotanya agar tujuan organisasi

dapat tercapai dengan efisien.

Pengorganisasian merupakan suatu proses untuk merancang struktur

formal, mengelompokkan dan mengatur serta menbagi tugas-tugas dan

pekerjaan kepada apra anggota organisasi. Pembagian kerja adalah

pemerincian tugas kepada individu agar setiap individu menjalankan tanggu

jawabanya untuk melaksanakan kegiatan yang terbatas. Semua ini dilakukan

untuk mencapai tujuan yang efektif dan efisien.

Dalam organisasi kantor setiap kantor mencakup SDM yang terikat

dalam interaksi sosial. Dalam system sosial itu tersusun dalam sebuah struktur

yang menjamin perintah dan laporan, baik berhubungan dengan arus pekerjaan

maupun arus informasi; Sebagai suatu system terbuka, setiap organisasi

perkantoran mempunyai hubungan timbal balik baik dalam organisasi intern

ataupun ekstern. Setiap orang dalam organisasi perkantoran memiliki tujuan

individu, sebagian daripadanya merupakan alasan tindakannya; mereka

masing-masing mengharapkan organisasi dapat membantu mencapai

tujuannya. Interaksi sosial yang terjadi dalam menejemen perkantoran tersebut

juga dapat membantu pencapaian tujuan bersama, walaupun mungkin berbeda,

namun berkaitan dengan tujuan-tujuan individi tersebut.

2. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan organisasi dan organisasi perkantoran?

2. Apa saja prinsip-prinsip yang terdapat dalam organisasi perkantoran?

1

Page 3: ORGANISASI PERKANTORAN

3. Bagaimana struktur organisasi itu sendiri?

4. Bagaimana jalannya sentralisasi dan desentralisasi dalam perkantoran?

BAB III

PEMBAHASAN

1. Pengertian Organisasi Kantor

Ada lima buah fakta yang jamak terdapat dan berlangsung dalam

organisasi perkantoran yaitu :

a. Setiap organisasi perkantoran pasti mencakup SDM yang terlibat dalam

interaksi sosial, baik disebabkan oleh struktur formal atau informal.

b. Interaksi dalam system sosial itu tersusun dalam sebuah struktur yang

menjamin perintah dan laporan, baik berhubungan dengan arus pekerjaan

maupun arus informasi.

c. Sebagai suatu system terbuka, setiap organisasi perkantoran mempunyai

hubungan timbal balik baik dalam organisasi intern ataupun ekstern.

d. Setiap orang dalam organisasi perkantoran memiliki tujuan individu,

sebagian daripadanya merupakan alasan tindakannya; mereka masing-

masing mengharapkan organisasi dapat membantu mencapai tujuannya.

e. Interaksi sosial yang terjadi dalam menejemen perkantoran tsb juga dapat

membantu pencapaian tujuan bersama, walaupun mungkin berbeda, namun

berkaitan dengan tujuan-tujuan individi tsb.

Berdasarkan ke lima fakta tsb, dapat dikemukakan bahwa:

a. Organisasi perkantoran adalah suatu proses yang menjadi tempat orang-

orang berinteraksi untuk mencapai tujuan kantor.

b. Organisasi perkantoran adalah suatu rangka dasar yang menjadi tempat

orang-orang melangsungkan kegiatannya untuk menerima, menyimpan,

mengolah, dan menyajikan informasi dan merawat aktiva.

c. Organisasi perkantoran mencalup susunan staf dan alokasi tugas dan

tanggung jawab dalam mengolah data, memasok informasi untuk

pembuatan keputusan dan merawat aktiva.

2

Page 4: ORGANISASI PERKANTORAN

2. Pengorganisasian Terhadap Office Service

Organisasi secara umum adalah setiap system kerjasama yang

dijalankan oleh sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu apa pun.

Organisasi adalah suatu system. Sistem yang berupa organisasi ini

terdiri dari 3 unsur yang saling berhubungan, yaitu sekelompok orang,

kerjasama dan tujuan tertentu. Setiap organisasi tersusun dari sekelompok

orang. Orang-orang ini melakukan kerjasama. Kerjasama ini dimaksudkan

untuk mencapai tujuan tertentu yang mereka setujui bersama. Dari perpaduan

ketiga unsur itu lahirnya suatu kebulatan yang disebut organisasi. Tetapi

kebulatan ini sebagaimana halnya dengan system apapun tidak bias ditangkap

oleh pancaindera manusia seakan-akan suatu barang berwujud. Kalaupun dapat

dilihat, maka yang tampak mungkin hanyalah kelompok orang-orang yang

merupakn unsure kebulatan itu atau kegiatan-kegiatan kerjasama yang sedang

mereka lakukan. Tetapi dalam kenyataannya di masyarakat, setiap organisasi

diberi sebutan tertentu, digolongkan dalam suatu jenis, dan dianggap

mempunyai suatu wujud yang nyata seperti misalnya perkumpulan sepak bola,

perhimpunan mahasiswa, serikat buruh, partai politik, koperasi, perusahaan,

instansi pemerintah sampai pada suatu negara atau sebuah badan internasional.

Luasnya dan perilaku organisasi yang satu berlainan dengan organisasi

lain (misalnya antara partai politik dengan perusahaan industri) disebabkan

karena perbedaan pada unsur-unsurnya itu. Organisasi yang tersusun dari 25

orang akan berbeda luasnya dengan organisasi yang mencakup 5.000 orang.

Kerjasama yang erat dan ketat akan mewujudkan organisasi yang berlainan

coraknya dengan kebulatan yang pertalian kerjasamanya sangat longgar.

Demikian pula tujuan bersama yang sederhana seperti misalnya memindahkan

sebatang pohon roboh akan menimbulkan rangkaian kegiatan organisasi yang

jauh berbeda dengan kepentingan besar yang sangat rumit seperti misalnya

mengembangkan ilmu penerbangan angkasa luar. Tetapi walaupun demikian,

asas tata tertib yang menyatupadukan ketiga unsur itu menjadi suatu system

adalah sama saja pada organisasi manapun. James Mooney berpendapat bahwa

3

Page 5: ORGANISASI PERKANTORAN

asas yang melandasi semua organisasi ialah the principle of Coordination (asas

Koordinasi).

Kerjasama di antara orang-orang dalam organisasi menyangkut

beberapa segi lainnya di samping bidang kerja. Untuk dapat bekerjasama

orang-orang itu harus dapat berkomunikasi satu sama lain. Agar tujuan

organisasi tercapai dengan sebaik-baiknya, maka dalam pelaksanaan kerjasama

itu harus ada koordinasi, yaitu kontak dan keselarasan di antara orang-orang

maupun kegiatan-kegiatannya sehingga semuanya berlangsung secara tertib

dan seirama ke arah tercapainya tujuan organisasi. Dengan adanya koordinasi

dapatlah dihindarkan adanya kekacauan, percekcokan, kekembaran kerja, atau

kekosongan kegiatan. Untuk dapat melakukan kegiatan-kegiatan mencapai

tujuan sesuai dengan bidang kerjanya masing-masing, orang-orang dalam

organisasi itu harus mempunyai wewenang-wewenang tertentu. Demikian pula

harus ada wewenang memberi perintah dan menyelenggarakan koordinasi

dalam setiap organisasi. Wewenang-wewenang itu pada tingkat teratas sebagai

sumbernya berada di tangan sutu pihak yang disebut pemimpin dan

menjalankan kepemimpinan dalam organisasi. Jadi, kerjasama itu harus pula

mengikuti pembagian wewenang dan di bawah kepemimpinan sesuatu pihak

dari antara orang-orang itu. Jadi, empat unsur kerjasama dari segenap

organisasi adalah komunikasi, koordinasi, wewenang dan kepemimpinan.

Organisasi sebagai proses kegiatan ataupun sebagai wadah kegiatan,

mempunyai prinsip-prinsip tertentu yang harus dianut,agar pemanfaatannya

benar-benar mendukung bagi tercapainya sasaran yang dikehendaki.Prinsip-

prinsip organisasi yang sering ditemukan dalam organisasi kantor adalah :

1. Perumusan Tujuan (Formulation of Objective)

Dalam membentuk organisasi pertama sekali harus diketahui tujuan

yang hendak dicapai dan tujuan tersebut harus dirumuskan dengan jelas.

Tujuan ini merupakan landasan bagi organisasi dan menjadi pedoman

terpenting dalam menjalankan suatu kebijkan,serta harus dilaksanakan.

Selain itu tujuan memberikan arah (sense of direction) terhadap anggota

organisasi.

4

Page 6: ORGANISASI PERKANTORAN

2. Pembagian Pekerjaan (Division of Work)

Setelah tujuan yang telah ditetapkan,untuk melaksanakan tujuan itu

perlu ada berbagai kegiatan yang mengarah pada tercapainya tujuan

tersebut. Pekerjaan yang bermacam-macam tadi harus digolong-golongkan/

dikelompokkan, agar setiap orang mendapatkan pekerjaan sesuai dengan

keahliannya.

Tujuan suatu organisasi adalah untuk mencapai tujuan dimana

individu-individu tidak dapat mencapainya sendiri.Kelompok yang terdiri

dari dua atau lebih orang yang bekerjasama secara kooperatif dan

dikoordinasikan agar mendapat hasil lebih baik dari kerja perseorangan.

Konsep ini disebut sinergi. Tiang dasar pengoraganisasian adalah prinsip

pembagian kerja (division of labor) yang memungkinkan synergy terjadi.

3. Pelimpahan Wewenang (Delegation of Authority)

Pucuk pimpinan bertanggung jawab pada semua akibat yang

dilakukan dalam organisasi. Pada saat organisasi membesar,ia seorang diri

tidak menjalankan tugas dengan baik. Oleh karene itu perlu melimpahkan

wewenangnya kepada orang lain yang menjadi bawahannya. Meski

demikian ia bertanggung jawab terhadap keseluruhan organisasi yang

dipimpinnya. Beberapa contoh pedoman tentang pelimpahan wewenang:

a) Batas wewenang, tanggung jawab dan tugas harus jelas serta seimbang.

b) Memperhatikan pendapat pegawai yang akan menerima wewenang.

c) Percaya bahwa menerima wewenang akan mampu menjalankan tugas

dan tanggung jawab.

d) Pemberi wewenang tetap harus melakukan pengarahan, pembimbingan

dan pengontrolan sehingga tugas dapat dijalankan dengan baik.

4. Kesatuan Komando

Artinya bahwa dalam struktur organisasi,sejumlah orang memiliki

seorang pemimpin,demikian seterusnya samapai jenjang paling atas,dimana

pucuk pimpinan memegang komando.seluruh organisasi dengan melalui

beberapa pimpinan dibawahnya

5

Page 7: ORGANISASI PERKANTORAN

Kalau kita lihat dilingkungan kantor, maka beberapa orang bekerja di

bagian pengetikan memiliki kepala/pimpinan,bagian pun memiliki kepala/

pemimpin dan seterusnya. Adanya kesatuan komando atau kesatuan

pimpinan memudahkan hubungan, koordinasi dan tanggung jawab dalam

pelaksanaan kerja.

Bilamana orang-orang yang bekerjasama besar jumlahnya dan tujuan

bersama yang ingin dicapai juga cukup luas., maka terjadilah hubungan-

hubungan dalam organisasi yang sangat banyak dan mungkin ruwet sekali.

Hubungan-hubungan kerja ini baik di antara orang-orang maupun fungsi-

fungsi harus ditetapkan, diatur, dan disusun sehingga merupakan suatu

kerangka yang mempunyai pola tetap, susunan logis, dan bentuk teratur.

Suatu kerangka yang mewujudkan pola tetap dari hubungan-hubungan di

antara bidang-bidang kerja maupun orang-orang yang menunjukkan

kedudukan, wewenang, dan tanggungjawab masing-masing dalam suatu

system kerjasama disebut tataraga organisasi (organization structure).

Struktur organisasi adalah pokok-pokok untuk membagi-bagi atau

mengelompokkan bidang-bidang kerja serta menetapkan dan menyusun

jalinan hubungan kerja antar orang.

Setiap organisasi dibentuk tentulah karena adanya tujuan tertentu

yang ingin dicapai. Tujuan ini menentukan macam-macam luasnya

pekerjaan yang harus dicapai. Segenap pekerjaan itu dengan penertiban akan

menjadi berbagai fungsi. Suatu fungsi atau sekelompok aktivitas atau

pekerjaan yang tergolong pada jenis yang sama berdasarkan sifatnya,

pelaksanaannya, ataupun karena merupakan suatu urutan atau secara praktis

saling tergantung sama lain. Fungsi yang telah dibebankan kepada suatu

pihak tertentu dan dengan demikian terikat pada perorangan lalu menjadi

tugas. Adanya tugas dari satu atau sekelompok orang sekaligus mengandung

pengertian bahwa petugas tersebut diberi wewenang yang sepadan untuk

mengerjakan tugas itu. Pelimpahan wewenang kepada petugas untuk

melakukan tindakan-tindakan dalam rangka menunaikan tugasnya serentak

mengakibatkan adanya permintaan tanggung jawab dari pihak yang

6

Page 8: ORGANISASI PERKANTORAN

memberikan tugas kepada orang yang menerima tugas. Permintaan

tanggung jawab itu wajib diikuti oleh pemberian tanggung jawab dari

penerima tugas kepada pihak yang memberikan tugas dan melimpahkan

wewenang. Tanggungjawab adalah perikatan adanya keharusan pada setiap

pihak untuk melaksanakan tugas yang dibebankan secara sepatutnya sesuai

wewenang yang diterima. Orang yang mau memikul dan memberikan

tanggung jawab itu dapatlah disebut petugas yang bertanggungjawab.

Demikian tujuan organisasi dengan tahap kelanjutannya merupakan

serangkaian ketergantungan yang untuk lebih jelasnya dapat digambarkan

sebagai berikut :

Tujuan

Pekerjaan

Fungsi

Tugas

Pelimpahan Wewenang

Permintaan Tanggungjawab

Kewajiban Bertanggungjawab

Tanggungjawab terakhir mengenai penunaian secara sepatutnya dari

seluruh tugas yang berarti tercapainya tujuan organisasi berada di atas

pundak pihak pimpinan. Jadi, pemimpin organisasi bertanggungjawab atas

tercapainya tujuan organisasinya.

Pengorganisasian kantor merupakan proses untuk menetapkan,

mengelompokkan, dan mengatur atas berbagai macam kegiatan yang

dipandang perlu termasuk penyediaan barang dan fasilitas menuju

7

Page 9: ORGANISASI PERKANTORAN

pelaksanaan tugas perkantoran. Kekuatan organisasi terletak pada

kemampuan mengorganisasi sumber daya menusia dan non manusia untuk

diarahkan pada pelaksanaan tugas untuk mencapai tujuan. Demikian pula

dengan kantor. Kantor yang berfungsi adalah kantor yang mampu

menjadikan tiga faktor yaitu : sarana, manusia, dan tugas sebagai kesatuan

yang dapat mendukung kegiatan pokok organisasi secara efisien.

3. Bagan Organisasi

Bagan organisasi adalah suatu sarana untuk memvisualisasikan

keadaan formil organisasi, agar anggota organisasi mengetahui dimana mereka

berada pada tangga atau tata jaring organisasi tersebut.

Bagan organisasi juga dapat didefinisiikan sebagai gambar struktur

organisasi yang berbentuk kotak atau bentuk lain yang dihubungkan dengan

garis,garis hubungan tersebut dapat berupa hubungan perintah,koordinasi atau

fungsi lainnya. Dari bagan tersebut dapat diketahui besar organisasi,

banyaknya unit kerja,macam-macam aktivitas, bahkan pangkat dari pejabat

yang bersangkutan.

Tiga macam bagan organisasi yang terpenting adalah :

a. Bagan Struktur Organisasi

Yang diutamakan adalah menampakkan unit-unit atau kelompok-

kelompok yang telah dibentuk serta tata hubungan hierarkinya satu sama

lain.

b. Bagan Organisasi Fungsional

Yang diutamakan adalah memperlihatkan fungsi, tanggung jawab dari

setiap unit organisasi.

c. Bagan Organisasi Personal

Yang diutamakan adalah menampakkan orang-orang yang menjadi warga

atau peserta di dalam organisasi, dan sekaligus memberikan informasi

mengenai pangkat dan jabatan.

Dari bagian organisasi yang menggambarkan semua aktivitas,

banyaknya unit kerja dan pangkat serta jabatan biasanya dapat dinyatakan

8

Page 10: ORGANISASI PERKANTORAN

sebagai struktur organisasi. Struktur organisasi juga dapat didefinisikan

melalui empat komponen, yaitu :

1. Struktur Organisasi menjelaskan/menggambarkan alokasi tugas dan

tanggung jawab pada individu maupun departemen atau bagian-bagiannya.

2. Struktur organisasi menggambarkan hubungan pelaporan formal

mencakup jumlah hierarki dan rentang kendali.

3. Struktur organisasi mengelompokkan individu dalam bagian organisasi

menjadi organisasi.

4. Struktur organisasi mencakup perencanaan sistem untuk menjamin

komunikasi yang efektif, koordinasi, integrasi baik vertikal maupun

horizontal.

Pada setiap kantor tentu terdapat pimpinan yang memegang wewenang

yang dalam hubungannya dengan pelayanan perkantoran adalah seorang

office-manager. Manager itu melakukan koordinasi dan komunikasi sehingga

semua petugas dalam kantor itu menunaikan tugasnya mencapai tujuan yang

ditentukan. Kantor atau lebih tepat unit organisasi yang berada di bawah

pimpinan seorang office-manager dapat mempunyai macam-macam sebutan,

misalnya Bagian Tata Usaha, Biro Administrasi Umum, Departemen

Pelayanan Perkantoran (Office Service Departement), Sekretariat, atau Kantor

Tata Usaha. Penampilan dan pemakaian kantor itu juga bisa bermacam-

macam dalam pemakaiannya.

Dalam organisasi yang sudah maju dan menyadari sepenuhnya peranan

manajer perkantoran atau kini manajer administratif modern sebagai pimpinan

seluruh office service, kedudukan manajer itu biasanya setingkat dengan para

manajer lainnya yang melakukan tugas-tugas operatif. Sebagai contoh sebuah

perusahaan dapat mempunyai struktur organisasi yang dapat digambarkan

sebagai berikut :

9

Page 11: ORGANISASI PERKANTORAN

Mengenai pola pembagian kerja di antara para pegawai dalam bidang

tatausaha, pada umumnya menurut C.L. Littlefielddan R.M. Peterson (Modern

Office Management, 1956) dikenal dua macam rencana :

a. Rencana urutan (serial plan)

Dengan pola ini setiap pekerjaan tatausaha dibagi-bagi menjadi unit-unit

yang lebih kecil secara berurutan dan setiap unit ditugaskan kepada

seorang juru tatausaha. Contohnya, pekerjaan membuat surat tagihan dapat

dibagi-bagi menjadi pekerjaan menyusun konsep, kerja mengetik, kerja

memeriksa hasil pengetikan, dan membubuhi tanggal, cap sampai

memberi amplop sehingga siap dikirim.

b. Rencana sejajar (parallel plan)

Dalam hal ini volume pekerjaanlah yang dibagi-bagi kepada para pegawai

yang masing-masing mengerjakannya dari awal sampai selesai. Dengan

contoh pekerjaan membuat surat tagihan itu, masing-masing juru tata

usaha dari keempat pegawai itu diberi tugas sejumlah tagihan untuk

diselesaikan sendiri-sendiri secara berbarengan.

4. Sentralisasi dan Desentralisasi Pekerjaan Kantor.

Berhubung dengan perkembangan segenap pekerjaan perkantoran

dewasa ini yang menjadi amat luas, begitu rumit, dan melibatkan aneka

perlengkapan sangat mahal, maka dalam organisasi perkantoran timbul

persoalan-persoalan yang berkisar pada sentralisasi dan spesialisasi.

PUCUK PIMPINAN

BagianMarketing

Bagian Accounting

10

UnitOffice Manager

BagianProduksi

Page 12: ORGANISASI PERKANTORAN

a. Sentralisasi Pekerjaan Kantor

Pada sistem sentralisasi semua kerja perkantoran dalam organisasi

yang bersangkutan dibebankan dan dilaksanakan oleh satuan organisasi

yang berdiri sendiri di samping satuan-satuan organisasi yang memikul

pekerjaan operatif. Dalam hal jni satuan organisasi yang melaksanakan

tugas-tugas induk dibebaskan dari kegiatan-kegiatan seperti mengetik

surat-surat, menyalin data, atau memelihara arsip.

b. Desentralisasi Pekerjaan Kantor

Masing-masing satuan organisasi dalam seluruh organisasi di

samping melaksanakan tugas-tugas induknya juga melakukan semua kerja

ketatausahaan yang terdapat dalam lingkungannya sendiri.

Asas-asas sentralisasi dan desentralisasi mempunyai kebaikan dan

kelemahan sendiri-sendiri. Kalau semua kerja ketatausahaan dipusatkan pada

sebuah satuan organisasi yang dipimpin oleh tenaga ahli, sudah pasti bidang

tatausaha itu dapat senantiasa disempurnakan, misalnya mengenai cara-cara

bekerja yang efisien, perancangan formulir seragam, pemakaian alat yang

tepat, dan pengawasan yang cermat.

Sebaliknya asas desentralisasi mempunyai kebaikan tersendiri. Apabila

misalnya sebuah organisasi tersebar di beberapa gedung sehingga kalau

tatausahanya dipusatkan, hanya akan memperlambat jalannya pekerjaan pokok,

maka lebih tepat dipakai asas desentralisasi. Demikian pula ada segi-segi

tertentu dari tatausaha yang mau tak mau harus dikerjakan sendiri oleh masing-

masing satuan organisasi seperti misalnya menelepon atau menyusun laporan

mengenai suatu pekerjaan pokok yang bersifat teknis. Memang dalam

prakteknya tidak ada sebuah organisasi pun yang semua kerja ketatausahanya

dipusatkan sepenuhnya atau dipancarkan seluruhnya. Asas sentralisasi dan asas

desentralisasi kedua-duanya harus dipergunakan.

Asas sentralisasi bagi pekerjaan perkantoran berkaitan dengan

spesialisasi, pengkhususan dalam pelaksanaan sesuatu segi tata usaha oleh

seorang petugas tertentu secara terus-menerus. Dengan spesialisasi itu maka

kemahiran kerja setiap petugas akan meningkat dan pada akhirnya hasil

11

Page 13: ORGANISASI PERKANTORAN

maupun kelancaran pekerjaan itu juga menjadi besar. Tetapi, spesialisasi dalam

pekerjaan apapun ada batas kemanfaatnya. Spesialisasi yang berlebihan akan

menimbulkan kesenadaan dan kebosanan dalam kerja, sedang pegawai yang

bersangkutan tidak menjadi serba-bisa. Oleh karena itu, spesialisasi dalam

pelaksanaan kerja perkantoran hendaknya hanya dijalankan untuk mencapai

suatu tujuan tertentu yang jelas, tidak boleh dilakukan spesialisasi secara

semena-mena hanya untuk memerinci pekerjaan dan membagi-bagikannya

kepada sejumlah petugas.

5. Jabatan Sekretaris dan Unit Sekretaris

Seseorang yang pandai menulis dan tulisannya bagus untuk mencatat

wejangan atau perintah dari seseorang raja kepada rakyatnya disebut juru tulis

pada jaman kuno. Sekarang disebut dengan jabatan sekretaris. Jabatan tersebut

dibebani tugas surat-menyurat, penyimpanan dokumen-dokumen, dan

pelayanan tamu maupun urusan-urusan rapat.

Tugas-tugas sekretaris tidak lagi dibatasi dalam bidang tatausaha saja.

Dewasa ini, tugas sekretaris adalah mengatur ruang kerja yang baik bagi

pimpinannya, menyiapkan naskah pidato dari kepalanya, menyusun

perpustakaan, mengguntingi berita-berita harian yang diperlukan sampai

mengurusi perjalanan dan penginapan pimpinannya ke luar kota. Bahkan

sekretaris itu kini melakukan juga aktivitas-aktivitas manajemen. Dengan

demikian selain sekretaris yang berperanan semata-mata sebagai seorang

pembantu terdpatlah kelompok sekretaris yang mempunyai fungsi sebagai

manajer. Sebagi sekedar contoh mengenai sekretaris yang mempunyai peranan

sebagai manajer dapat dikemukakan jabatan-jabatan yang berikut :

a. Sekretaris jenderal pada tingkat internasional

Misalnya pada PBB, terdapat Sekretaris Jenderal, merupakan pejabat

penting yang bertanggungjawab memajukan perdamaian dunia.

b. Sekretaris di tingkat pemerintahan nasional Amerika Serikat

Pengertian ini artinya seseorang dalam anggota cabinet yang membantu

presiden dalam menyelenggarakan sesuatu urusan negara dan memimpin

12

Page 14: ORGANISASI PERKANTORAN

suatu departemen pemerintahan. Contohnya di Indonesia adalah Menteri

Luar Negeri.

c. Sekretaris di tingkat local

Menurut perundang-undangan pemerintah daerah di Indonesia pada setiap

daerah otonom ada jabatan Sekretaris Daerah yang mengepalai Sekretaris

Daerah.

13

Page 15: ORGANISASI PERKANTORAN

BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Pengorganisasian adalah upaya kerjasma yang dijalankan oleh

sekelompok orang untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sebagai suatu

kegiatan, organisasi mempunyai prinsip-prinsip yang mendukung tercapainya

tujuan organisasi. Prinsip-prinsip tersebut antara lain adalah perumusan tujuan,

pembagian pekerjaan, pelimpahan wewenang dan kesatuan komando

Kekuatan organisasi terletak pada kemampuan mengorganisasi sumber

daya manusia dan non manusia, untuk diarahkan pada pelaksanaan tugas

untuk mencapai tujuan. Demikian juga dengan kantor, kantor yang berfungsi

adalah kantor yang mampu menjadikan sarana, manusia dan tugas, sebagai

sebuah kesatuan yang dapat mendukung kegiatan pokok organisasi secara

efisien.

Dengan melihat hubungannya dengan organisasi secara keseluruhan

maka organisasi kantor dapat dibentuk dengan sistem sentralisasi atau

desentralisasi.

2. Saran

Untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai, struktur organisasi kantor

sangat penting untuk diingat. Karena dalam pembagian tugas para

karyawannya sangat penting untuk pencapaian tujuan. Agar kerja karyawan

menjadi maksimal.

14

Page 16: ORGANISASI PERKANTORAN

DAFTAR PUSTAKA

Gie, Liang.1992.Manajemen Perkantoran Modern.Liberty:Yogyakarta.

Kismartini.2004.Administrasi Perkantoran dan Perbekalan.UNDIP.

http://susilawati.files.wordpress.com/2007/09/tekperkantoran-blog.doc

15