organisasi dan tata kerja badan pom · pdf fileperkembangan industri makanan, minuman dan...

26
Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI Organisasi dan Tata Kerja Badan POM 7. 0 MODUL 7 ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN POM Reviewer: Dr. Endry Boeriswati, M.Pd. MATERI UJIAN DINAS DAN UJIAN PENYESUAIAN KENAIKAN PANGKAT (UPKP) APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) BADAN POM 2015

Upload: voliem

Post on 05-Feb-2018

245 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN POM · PDF filePerkembangan industri makanan, minuman dan farmasi (obat) dari tahun 2004 . Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI Organisasi dan Tata Kerja

Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI

Organisasi dan Tata Kerja Badan POM 7. 0

MODUL 7

ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN POM

Reviewer: Dr. Endry Boeriswati, M.Pd.

MATERI UJIAN DINAS DAN UJIAN PENYESUAIAN KENAIKAN PANGKAT (UPKP)

APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) BADAN POM 2015

Page 2: ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN POM · PDF filePerkembangan industri makanan, minuman dan farmasi (obat) dari tahun 2004 . Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI Organisasi dan Tata Kerja

Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI

Organisasi dan Tata Kerja Badan POM 7. 1

Modul 7

ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN POM

A. Pendahuluan

Badan Pengawas Obat dan Makanan atau disingkat Badan POM adalah

sebuah lembaga di Indonesia yang bertugas mengawasi peredaran obat-obatan dan

makanan di Indonesia. Sebagai salah satu lembaga pemerintah, Badan POM

mempunyai peran panting dalam melakukan pengawasan obat dan makanan seiring

dengan maraknya peredaran obat dan makanan yang tidak memenuhi standar

kesehatan dan membahayakan masyarakat.

Demikian penting dan beratnya tugas yang diemban Badan POM, penguatan

sistem organisasi dan tata kerja Badan POM menjadi tuntutan yang perlu mendapat

perhatian. Pemahaman tentang sistem organisasi dan tata kelola Badan POM perlu

dimiliki oleh para pegawai negeri sipil di lingkungan Badan POM. Oleh karena itu, pada

modul ini, akan dibahas materi yang berkaitan dengan organisasi dan tata kerja Badan

POM.

B. Deskripsi Singkat

Mata pelajaran ini membahas organisasi dan tata kerja Badan Pengawas Obat dan Makanan, termasuk Unit Pelaksana Teknisnya di daerah, yaitu Balai Besar/Balai Pengawas Obat dan Makanan.

C. Tujuan Pembelajaran Umum (TPU)

Setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta diharapkan mampu memahami organisasi dan tata kerja Badan Pengawas Obat dan Makanan.

D. Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)

Setelah mempelajari modul ini, para peserta mampu: 1) menjelaskan kedudukan, tugas, fungsi dan kewenangan Badan Pengawas

Obat dan Makanan. 2) memahami visi, misi, tujuan dan budaya organisasi Badan Pengawas Obat dan

Makanan. 3) menjelaskan Sistem Pengawasan Obat dan Makanan (SISPOM). 4) memahami struktur organisasi Badan Pengawas Obat dan Makanan termasuk

Unit Pelaksana Teknisnya di daerah, yaitu Balai Besar/Balai Pengawas Obat dan Makanan serta Pos Pengawas Obat dan Makanan.

Page 3: ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN POM · PDF filePerkembangan industri makanan, minuman dan farmasi (obat) dari tahun 2004 . Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI Organisasi dan Tata Kerja

Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI

Organisasi dan Tata Kerja Badan POM 7. 2

E. Materi Bahasan Materi bahasan mata pelajaran ini terdiri dari 4 (empat) kegiatan belajar:

1) Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan Badan Pengawas Obat dan Makanan.

2) Visi, Misi, Tujuan, dan Budaya Organisasi Badan Pengawas Obat dan Makanan.

3) Sistem Pengawasan Obat dan Makanan (SISPOM). 4) Struktur Organisasi Badan Pengawas Obat dan Makanan dan Balai Besar/Balai

Pengawas Obat dan Makanan serta Pos Pengawas Obat dan Makanan.

F. Uraian Materi KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN, KEWENANGAN BADAN POM

Dasar hukum pembentukan Badan Pengawas Obat dan Makanan adalah Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2013. Selanjutnya, Keputusan Presiden tersebut ditindaklanjuti dengan Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 02001/SK/KBPOM Tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas Obat dan Makanan sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor HK.00.05.21.4231 Tahun 2004 serta Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 05018/SK/KBPOM Tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Badan Pengawas Obat dan Makanan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor HK.00.05.21.3546 Tahun 2009.

A. Kedudukan

Berdasarkan peraturan perundangan-undangan sebagaimana tersebut di atas, kedudukan Badan POM sebagai berikut: 1. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) adalah Lembaga Pemerintah

Non Departemen yang dibentuk untuk melaksanakan tugas Pemerintah tertentu dari Presiden;

2. BPOM berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden; 3. Dalam melaksanakan tugasnya, BPOM dikoordinasikan oleh Menteri

Kesehatan; dan 4. BPOM dipimpin oleh Kepala.

B. Tugas

BPOM mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pengawasan obat dan makanan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Page 4: ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN POM · PDF filePerkembangan industri makanan, minuman dan farmasi (obat) dari tahun 2004 . Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI Organisasi dan Tata Kerja

Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI

Organisasi dan Tata Kerja Badan POM 7. 3

C. Fungsi Dalam melaksanakan tugasnya, BPOM menyelenggarakan fungsi:

1. Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang pengawasan obat dan makanan;

2. Pelaksanaaan kebijakan tertentu di bidang pengawasan obat dan makanan; 3. Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BPOM; 4. Pemantauan, pemberian bimbingan dan pembinaan terhadap kegiatan

instansi pemerintah di bidang pengawasan obat dan makanan; dan 5. Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang

perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan tata laksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, persandian, perlengkapan dan rumah tangga.

D. Kewenangan Dalam menyelenggarakan fungsinya, BPOM mempunyai kewenangan:

1. Penyusunan rencana nasional secara makro di bidang pengawasan obat dan makanan;

2. Perumusan kebijakan di bidang pengawasan obat dan makanan untuk mendukung pembangunan secara makro;

3. Penetapan sistem informasi di bidang pengawasan obat dan makanan; 4. Penetapan persyaratan penggunaan bahan tambahan (zat aditif) tertentu

untuk makanan dan penetapan pedoman pengawasan peredaran obat dan makanan;

5. Pemberian izin dan pengawasan peredaran obat serta pengawasan industri farmasi; dan

6. Penetapan pedoman penggunaan, konservasi, pengembangan, dan pengawasan tanaman obat.

Kegiatan Belajar 2: VISI, MISI, TUJUAN, DAN BUDAYA ORGANISASI

Berdasarkan kondisi umum, potensi, permasalahan, dan tantangan yang

dihadapi ke depan, Badan POM sesuai dengan tugas dan fungsinya sebagai lembaga

Pengawasan Obat dan Makanan dituntut untuk dapat menjamin keamanan, mutu,

manfaat/khasiat obat dan makanan tersebut sesuai persyaratan yang telah ditetapkan.

Untuk itu, Badan POM telah menetapkan visi, misi dan tujuan serta sasarannya. Peta

strategi Badan POM dapat dilihat pada Gambar 7.1.

Page 5: ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN POM · PDF filePerkembangan industri makanan, minuman dan farmasi (obat) dari tahun 2004 . Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI Organisasi dan Tata Kerja

Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI

Organisasi dan Tata Kerja Badan POM 7. 4

Gambar 7.1. Peta Strategis Badan POM Periode 2015-2019

1. VISI

Visi dan Misi Pembangunan Nasional untuk tahun 2105-2019 telah ditetapkan

dalam Peraturan Presiden RI Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019). Visi pembangunan nasional untuk

tahun 2015-2019 adalah “Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian berlandaskan Gotong Royong”. Upaya untuk mewujudkan visi ini

adalah melalui tujuh Misi Pembangunan yaitu:

a) Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah,

menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim, dan

mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan,

b) Mewujudkan masyarakat maju, berkesinambungan dan demokratis berlandaskan

negara hukum,

c) Mewujudkan politik luar negeri yang bebas-aktif dan memperkuat jati diri sebagai

negara maritim,

d) Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera,

e) Mewujudkan bangsa yang berdaya saing,

Page 6: ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN POM · PDF filePerkembangan industri makanan, minuman dan farmasi (obat) dari tahun 2004 . Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI Organisasi dan Tata Kerja

Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI

Organisasi dan Tata Kerja Badan POM 7. 5

f) Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju dan kuat dan

berbasiskan kepentingan nasional, dan

g) Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.

Sejalan dengan visi dan misi pembangunan dalam RPJMN 2015-2019, Badan

POM telah menetapkan Visi Badan POM 2015-2019 adalah ”Obat dan Makanan Aman Meningkatkan Kesehatan Masyarakat dan Daya Saing Bangsa”

Berdasarkan visi tersebut, proses penjaminan pengawasan Obat dan Makanan

harus melibatkan masyarakat dan pemangku kepentingan serta dilaksanakan secara

akuntabel serta diarahkan untuk menyelesaikan permasalahan kesehatan yang lebih

baik. Sejalan dengan itu, pengertian kata Aman dan Daya Saing adalah sebagai

berikut:

Aman : Kemungkinan risiko yang timbul pada penggunaan Obat dan

Makanan telah melalui analisa dan kajian, sehingga risiko yang

mungkin masih timbul adalah seminimal mungkin/ dapat

ditoleransi/tidak membahayakan saat digunakan pada manusia.

Dapat juga diartikan bahwa khasiat/manfaat Obat dan Makanan

meyakinkan, keamanan memadai, dan mutunya terjamin.

Daya Saing : Kemampuan menghasilkan produk barang dan jasa yang telah

memenuhi standar, baik standar nasional maupun internasional,

sehingga produk lokal unggul dalam menghadapi pesaing di masa

depan. 2. MISI

Untuk mewujudkan visi tersebut di atas, telah ditetapkan Misi Badan POM

sebagai berikut:

a) Meningkatkan sistem pengawasan Obat dan Makanan berbasis risiko untuk melindungi masyarakat

Pengawasan Obat dan Makanan merupakan pengawan komprehensif (full

spectrum) mencakup standardisasi, penilaian produk sebelum beredar, pemeriksaan

sarana produksi dan distribusi, sampling dan pengujian produk serta penegakan

hukum. Dengan penjaminan mutu produk Obat dan Makanan yang konsisten, yaitu

memenuhi standar aman, berkhasiat/bermanfaat dan bermutu, diharapkan Badan

POM mampu melindungi masyarakat dengan optimal. Menyadari kompleksnya tugas

Page 7: ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN POM · PDF filePerkembangan industri makanan, minuman dan farmasi (obat) dari tahun 2004 . Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI Organisasi dan Tata Kerja

Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI

Organisasi dan Tata Kerja Badan POM 7. 6

yang diemban Badan POM, maka perlu disusun suatu strategi yang mampu

mengawalnya. Di satu sisi tantangan dalam pengawasan Obat dan Makanan semakin tinggi,

sementara sumber daya yang dimiliki terbatas, maka perlu adanya prioritas dalam

penyelenggaraan tugas. Untuk itu pengawasan Obat dan Makanan seharusnya

didesain berdasarkan analisis risiko, untuk mengoptimalkan seluruh sumber daya yang

dimiliki secara proporsional untuk mencapai tujuan sasaran strategis ini.

Badan POM perlu melakukan mitigasi risiko di semua proses bisnis Badan

POM, antara lain pada pengawasan sarana dan produk, Badan POM secara proaktif

memperkuat pengawasan lebih ke hulu melalui pengawasan importir bahan baku dan

produsen.

b) Mendorong kemandirian pelaku usaha dalam memberikan jaminan keamanan Obat dan Makanan serta memperkuat kemitraan dengan pemangku kepentingan.

Dalam 5 (lima) tahun ke depan, paradigma pengawasan Obat dan Makanan

harus diubah yang sebelumnya adalah “watchdog” control menjadi pro-active control

dengan mendorong penerapan Risk Management Program oleh industri.

Sebagai salah satu pilar Sistem Pengawasan Obat dan Makanan (SISPOM),

pelaku usaha mempunyai peran yang sangat strategis dalam dalam pengawasan Obat

dan Makanan. Pelaku usaha harus bertanggungjawab memenuhi standar dan

persyaratan sesuai dengan ketentuan yang berlaku terkait dengan produksi dan

distribusi Obat dan Makanan sehingga menjamin Obat dan Makanan yang diproduksi

dan diedarkan aman, berkhasiat/bermanfaat dan bermutu.

Sebagai lembaga pengawas, Badan POM harus mampu membina dan

mendorong pelaku usaha untuk dapat memberikan produk yang aman,

berkhasiat/bermanfaat dan bermutu. Dengan pembinaan secara berkelanjutan, ke

depan diharapkan pelaku usaha mempunyai kemandirian dalam memberikan jaminan

keamanan Obat dan Makanan.

Era perdagangan bebas telah dihadapi oleh seluruh negara di dunia, termasuk

Indonesia. Sementara itu, kontribusi industri Obat dan Makanan terhadap Pendapatan

Nasional Bruto (PDB) cukup siginifikan. Industri makanan, minuman dan tembakau

memiliki kontribusi PDB non migas di tahun 2012 sebesar 36,33 persen, sementara

Industri Kimia dan Farmasi sebesar 12,59 persen (sumber: Laporan Kemenperin 2004-

2012). Perkembangan industri makanan, minuman dan farmasi (obat) dari tahun 2004

Page 8: ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN POM · PDF filePerkembangan industri makanan, minuman dan farmasi (obat) dari tahun 2004 . Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI Organisasi dan Tata Kerja

Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI

Organisasi dan Tata Kerja Badan POM 7. 7

sampai dengan 2012 juga mempunyai tren yang meningkat. Hal ini tentunya

merupakan suatu potensi yang luar biasa untuk industri tersebut berkembang lebih

pesat.

Industri dalam negeri harus mampu bersaing baik di pasar dalam maupun luar

negeri. Sebagai contoh, masih besarnya impor bahan baku obat dan besarnya pangsa

pasar dalam negeri dan luar negeri menjadi tantangan industri obat untuk dapat

berkembang. Demikian halnya dengan industri makanan, obat tradisional, kosmetik,

suplemen kesehatan juga harus mampu bersaing. Kemajuan industri Obat dan

Makanan secara tidak langsung dipengaruhi dari sistem serta dukungan regulatory

yang mampu diberikan oleh BADAN POM. Sehingga BADAN POM berkomitmen untuk

mendukung peningkatan daya saing, yaitu melalui jaminan keamanan, khasiat/manfaat

dan mutu Obat dan Makanan.

Masyarakat sebagai konsumen juga mempunyai peran yang sangat strategis

dalam pengawasan Obat dan Makanan. Sebagai salah satu pilar pengawasan Obat

dan Makanan, masyarakat diharapkan dapat memilih dan menggunakan Obat dan

Makanan yang memenuhi standar, dan diberi kemudahan akses informasi dan

komunikasi terkait Obat dan Makanan. Untuk itu, Badan POM melakukan berbagai

upaya yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mendukung

pengawasan melalui kegiatan Pemberdayaan, Komunikasi, Informasi dan Edukasi

kepada masyarakat, serta kemitraan dengan pemangku kepentingan lainnya sehingga

mampu melindungi diri sendiri dan terhindar dari produk Obat dan Makanan yang

mengandung bahan berbahaya dan ilegal.

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Badan POM tidak dapat berjalan

sendiri, sehingga diperlukan kerjasama atau kemitraan dengan pemangku kepentingan

lainnya. Dalam era otonomi daerah, khususnya terkait dengan bidang kesehatan,

peran daerah dalam menyusun perencanaan pembangunan serta kebijakan

mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap pencapaian tujuan nasional di

bidang kesehatan. Pengawasan Obat dan Makanan bersifat unik karena

tersentralisasi, yaitu dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Pusat dan

diselenggarakan oleh Balai di seluruh Indonesia. Hal ini tentunya menjadi tantangan

tersendiri dalam pelaksanaan tugas pengawasan, karena kebijakan yang diambil harus

bersinergi dengan kebijakan dari Pemerintah Daerah sehingga pengawasan dapat

berjalan dengan efektif dan efisien

Page 9: ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN POM · PDF filePerkembangan industri makanan, minuman dan farmasi (obat) dari tahun 2004 . Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI Organisasi dan Tata Kerja

Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI

Organisasi dan Tata Kerja Badan POM 7. 8

c) Meningkatkan kapasitas kelembagaan Badan POM Untuk mendorong misi pertama dan kedua, diperlukan sumber daya yang

memadai dalam mencapai kapasitas kelembagaan yang kuat. Hal ini membutuhkan

sumber daya yang merupakan modal penggerak organisasi. Sumber daya dalam hal

ini terutama terkait dengan sumber daya manusia dan sarana-prasarana penunjang

kinerja. Ketersediaan sumber daya yang terbatas baik jumlah dan kualitasnya,

menuntut Badan POM harus mampu mengelola sumber daya tersebut seoptimal

mungkin agar dapat mendukung terwujudnya sasaran program dan kegiatan yang

telah ditetapkan. Pada akhirnya, pengelolaan sumber daya yang efektif dan efisien

menjadi sangat penting untuk diperhatikan oleh seluruh elemen organisasi.

Di samping itu, Badan POM sebagai suatu LPNK yang dibentuk pemerintah

untuk melaksanakan tugas tertentu tidak hanya bersifat teknis semata (techno

structure), namun juga melaksanakan fungsi pengaturan (regulating), pelaksana

(executing), dan pemberdayaan (empowering). Untuk itu, diperlukan penguatan

kelembagaan/organisasi. Kelembagaan tersebut meliputi struktur yang kaya dengan

fungsi, proses bisnis yang tertata dan efektif, serta budaya kerja yang sesuai dengan

nilai organisasi.

Misi Badan POM merupakan langkah utama yang disesuaikan dengan tugas

pokok dan fungsi Badan POM. Pengawasan pre- dan post-market yang berstandar

internasional diterapkan dalam rangka memperkuat badan POM menghadapi

tantangan globalisasi. Dengan penjaminan mutu produk Obat dan Makanan yang

konsisten, yaitu memenuhi standar aman, berkhasiat/bermanfaat dan bermutu,

diharapkan Badan POM mampu melindungi masyarakat dengan optimal. Dari segi organisasi, perlu meningkatkan kualitas kinerja dengan tetap

mempertahankan sistem manajemen mutu dan prinsip organisasi pembelajar (learning

organization). Untuk mendukung itu, Badan POM perlu untuk memperkuat koordinasi

internal dan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia serta saling bertukar

informasi (knowledge sharing).

3. Budaya Organisasi Budaya organisasi merupakan nilai-nilai luhur yang diyakini dan harus dihayati

dan diamalkan oleh seluruh anggota organisasi dalam melaksanakan tugasnya. Nilai-

nilai luhur yang hidup dan tumbuh-kembang dalam organisasi menjadi semangat bagi

seluruh anggota organisasi dalam berkarsa dan berkarya, adalah:

Page 10: ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN POM · PDF filePerkembangan industri makanan, minuman dan farmasi (obat) dari tahun 2004 . Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI Organisasi dan Tata Kerja

Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI

Organisasi dan Tata Kerja Badan POM 7. 9

a. Profesional Menegakkan profesionalisme dengan integritas, objektivitas, ketekunan dan

komitmen yang tinggi.

b. Integritas konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai

luhur dan keyakinan

c. Kredibilitas Dapat dipercaya, dan diakui oleh masyarakat luas, nasional dan internasional.

d. Kerjasama Tim Mengutamakan keterbukaan, saling percaya dan komunikasi yang baik.

e. Inovatif Mampu melakukan pembaruan dan inovasi-inovasi sesuai dengan perkembangan

ilmu pengetahuan dan kemajuan teknologi terkini.

f. Responsif/Cepat Tanggap Antisipatif dan responsif dalam mengatasi masalah.

Kegitan Belajar 3: SISTEM PENGAWASAN OBAT DAN MAKANAN (SISPOM) 1. Kerangka Konsep SISPOM

Pengawasan obat dan makanan memiliki aspek permasalahan berdimensi luas

dan kompleks. Oleh karena itu, dibutuhkan sistem pengawasan yang komprehensif

untuk menjamin keamanan, khasiat/manfaat dan mutu produk obat dan makanan.

Pengawasan tersebut dimulai dari penilaian pre-market produk, sertifikasi sarana

produksi, pengawasan post-market produk dan sarana, sampling dan pengujian serta

sekaligus melakukan pengamanan pasar dalam negeri dari produk obat dan makanan

yang tidak memenuhi syarat, mutu, dan ilegal/ palsu. Penegakan hukum dan

pemberdayaan masyarakat (community empowerment) juga merupakan bagian dari

pengawasan yang dilakukan Badan POM.

Untuk memenuhi pengawasan tersebut, Badan POM menerapkan Sistem

Pengawasan Obat dan Makanan (SISPOM) yang terdiri dari 3 (tiga) elemen penting

yaitu (i) subsistem pengawasan produsen; (ii) subsistem pengawasan konsumen; dan

(iii) sub sistem pengawasan pemerintah/Badan POM.

Page 11: ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN POM · PDF filePerkembangan industri makanan, minuman dan farmasi (obat) dari tahun 2004 . Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI Organisasi dan Tata Kerja

Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI

Organisasi dan Tata Kerja Badan POM 7. 10

Gambar 7.2. Sistem Pengawasan Obat

a. Subsistem Pengawasan oleh Produsen

Sistem pengawasan internal produsen yang berdasarkan pada cara produksi

yang baik (good manufacturing practices). Melalui proses ini diharapkan agar segala

bentuk penyimpangan standar mutu dapat terdeteksi sejak dini. Secara hukum,

produsen bertanggung jawab atas pengawasan mutu dan keamanan produk yang

mereka hasilkan. Segala bentuk penyimpangan dan pelanggaran dari standar yang

ditetapkan dapat berdampak sanksi baik administratif maupun hukum.

b. Subsistem Pengawasan oleh Konsumen Sistem pengawasan masyarakat yang dilakukan secara mandiri oleh

konsumen. Hal ini berusaha dicapai dengan meningkatkan kesadaran dan

pengetahuan mengenai kualitas serta penggunaan produk secara benar. Pengawasan

mandiri sangat penting dilakukan karena masyarakat merupakan pihak pengambil

keputusan yang menentukan pembelian dan penggunaan suatu produk. Dengan

tingkat kesadaran dan pengetahuan yang tinggi terhadap mutu dan kegunaan produk,

masyarakat diharapkan dapat melindungi diri dari produk obat dan makanan yang tidak

memenuhi syarat. Tingginya tingkat kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentunya

akan mendorong produsen untuk terus menjaga dan meningkatkan kualitas produknya.

c. Subsistem Pengawasan oleh Pemerintah/BADAN POM

Sistem pengawasan pemerintah dilakukan oleh Badan POM sebagai institusi yang

bertanggung jawab dalam melakukan pengaturan dan standardisasi; penilaian

keamanan, khasiat dan mutu sebelum diedarkan di pasar; inspeksi berkala,

pengambilan sampel dan pengujian laboratorium untuk produk obat dan makanan

Page 12: ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN POM · PDF filePerkembangan industri makanan, minuman dan farmasi (obat) dari tahun 2004 . Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI Organisasi dan Tata Kerja

Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI

Organisasi dan Tata Kerja Badan POM 7. 11

yang sudah beredar, pengumuman publik, serta penegakan hukum. Dalam

meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat terhadap keamanan, khasiat,

dan mutu produk, secara berkala dilakukan kegiatan komunikasi, informasi, dan

edukasi publik.

.

2. Prinsip Dasar SISPOM Pelaksanaan SISPOM dimaksud diterapkan dengan prinsip dasar sebagai

berikut:

a) Tindakan pengamanan cepat, tepat, akurat dan profesional;

b) Tindakan pengawasan berdasarkan tingkat risiko dan berbasis bukti-bukti ilmiah;

c) Tindakan pengawasan berskala nasional/lintas provinsi dengan jaringan kerja

internasional;

d) Penegakan supremasi hukum sesuai dengan Criminal Justice System (CJS);

e) Pengujian oleh jaringan laboratorium nasional yang kuat dan terakreditasi serta

berkolaborasi dengan jaringan global; dan

f) Pengembangan jaringan sistem informasi keamanan dan mutu produk.

Kegiatan Belajar 4: STRUKTUR ORGANISASI

Stuktur Organisasi dan Tata Kerja BPOM disusun berdasarkan Keputusan

Kepala BPOM Nomor 02001/SK/KBPOM Tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata

Kerja Badan Pengawas Obat dan Makanan, sebagaimana telah diubah dengan

Keputusan Kepala BPOM Nomor HK.00.05.21.4231 Tahun 2004. Khusus Organisasi

dan Tata Kerja Balai Besar/Balai POM disusun berdasarkan Peraturan Kepala BPOM

Nomor 14 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis

(UPT) di Lingkungan Badan Pengawas Obat dan Makanan.

Sesuai dengan struktur organisasi yang ada pada gambar di bawah ini, secara

garis besar unit-unit kerja BPOM dapat dikelompokkan sebagai berikut: Sekretariat

Utama, Deputi Bidang Pengawasan Teknis (I, II dan III), unit penunjang teknis (pusat-

pusat) dan Inspektorat, serta UPT di daerah.

Page 13: ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN POM · PDF filePerkembangan industri makanan, minuman dan farmasi (obat) dari tahun 2004 . Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI Organisasi dan Tata Kerja

Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI

Organisasi dan Tata Kerja Badan POM 7. 12

Gambar 7.3. Struktur Organisasi BPOM RI

Kepala Badan Pengawas Obat dan

Makanan

Inspektorat

1. Biro Perencanaan dan Keuangan 2. Biro Kerjasama Luar Negeri 3. Biro Hukum dan Hubungan

Masyarakat 4. Biro Umum

SekretariatUtama

Pusat Penyidikan Obat dan Makanan

Pusat Pengujian Obat dan Makanan Nasional

Pusat Riset Obat dan Makanan

Pusat Informasi Obat dan Makanan

Deputi I Bidang Pengawasan Produk

Terapetik dan Napza

1. Direktorat Penilaian Obat dan Produk Biologi

2. Direktorat Standardisasi Produk Terapetik dan PKRT

3. Direktorat Pengawasan Produksi Produk Terapetik dan PKRT

4. Direktorat Pengawasan Distribusi Produk Terapetik dan PKRT

5. Direktorat Pengawasan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif

Deputi II Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Kosmetik dan

Produk Komplemen

1. Direktorat Penilaian Obat Tradisional, Suplemen Makanan dan Kosmetik

2. Direktorat Standardisasi Obat Tradisional, Kosmetik dan Produk Komplemen

3. Direktorat Inspeksi dan Sertifikasi Obat Tradisional, Kosmetika dan Produk Komplemen

4. Direktorat Obat Asli Indonesia

Deputi III Bidang Pengawasan

Keamanan Pangan dan Bahan Beahaya

1. Direktorat Penilaian Keamanan Pangan

2. Direktorat Standardisasi Produk Pangan

3. Direktorat Inspeksi dan Sertifikasi Produk Pangan

4. Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan

5. Direktorat Pengawasan Produk dan Bahan Beahaya

Balai Besar/Balai POM

Page 14: ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN POM · PDF filePerkembangan industri makanan, minuman dan farmasi (obat) dari tahun 2004 . Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI Organisasi dan Tata Kerja

Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI

Organisasi dan Tata Kerja Badan POM 7. 13

a. Sekretariat Utama

RAKAT

PERLENGBAGIAN

RTKAPAN DAN

TANGGARUMAH

SUBBAGIAN

KAPAN

ANDAN KEARSIP

BAGIANPENGEMBANGANPEGAWAI

PERLENGSUBBAGIAN

JABATANSUBBAGIAN

PERSURATANSUBBAGIAN

DIKLATBANGANPENGEM

SUBBAGIAN

AN PEGAWAIPERENCANA

SUBBAGIAN

BAGAIANADMINISTRASI KEPEGA

WAIAN

NALFUNGSIO

PEGAWAIMUTASI

SUBBAGIAN

SUBBAGIANTATA USAHA

SESTAMA

KEPEGATATA USAHASUBBAGIAN

PEGAWAIRAAN

KESEJAHTESUBBAGIAN

KEPALATATA USAHASUBBAGIAN

BAGIANTATA USAHA

PIMPINAN

SUBBAGIANTATA USAHA

DEPUTI

MASA

SUBBAGIAN PUBLIKASIDAN DOKU

KONSUMEN

BAGIANHUBUNGAN

MASYA-

SUBBAGIANPEMBERI-

TAAN

SUBBAGIANMEDIA

MENTASI

BANTUANHUKUM

SUSBBAGIAN

KONSUMEN

SUBBAGIANDATA DANEVALUASI

BAGIANPENGADUANKONSUMEN

SUBBAGIANLAYANAN

PENGADUAN

TASI

UNDANGAN

BAGIANBANTUAN

HUKUM

SUBBAGIANPERTIMBANGAN HUKUM

SUBBAGIANLAYANAN

SUBBAGIANDOKUMEN

UNDANGANPERUNDANG

PERUNDANGPERATURANPERUMUSANSUBBAGIAN

KERJASANABAGIAN BAGIAN

PERATURAN

SEKRETARIS UTAMA

BAGIANRENSTRA

DAN

BAGIAN PROGRAM

DAN

SUBBAGIAN

EVALUASI DAN

INTERNA

KERJASAMA

KERJASAMASUBBAGIAN SUBBAGIAN

REGIONAL ORGANISASI

PRODUK TE

ANGGARAN

BAGIAN

ORGANISASI

SUBBAGIAN PERBENDAHASUBBAGIAN

KEUANGAN

SUBBAGIAN

PELAPORAN

ORGANISASI

RENSTRA

SUBBAGIAN

RAAN DANPROGRAM

SUBBAGIANANGGARAN

SUBBAGIANVERIFIKASI

AKUNTANSI

MULTILATERAL

SUBBAGIAN

KERJASAMA

KERJASAMAREGIONAL II

SUBBAGIAN

KEAMANAN

TATA USAHA

BAGIAN KERJASAMA

BILATERAL DANMULTILATERAL

SUBBAGIANKERJASAMABILATERAL

SUBBAGIANKERJASAMA

BIRO BIROUMUMHUKUM DAN

HUBUNGAN MASYARAKAT

BIROKERJASAMALUAR NEGERI

BIROPERENCANAANDAN KEUANGAN

BAGIAN

FUNGSIONAL

PANGAN

KERJASAMANAZABA

DATA DAN

SIONAL

SUBBAGIAN

SUBBAGIAN

KOMPLEMENRAPETIK DAN

KERJASAMA

BAGIAN

EVALUASI

SUBBAGIANPELAPORAN

REGIONAL I

WAIAN

HUKUM

KELOMPOK JABATAN

HUKUMBIMBINGANLAYANAN

PENYULUHAN

LPK

SUBBAGIAN

PENGADUAN

Page 15: ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN POM · PDF filePerkembangan industri makanan, minuman dan farmasi (obat) dari tahun 2004 . Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI Organisasi dan Tata Kerja

Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI

Organisasi dan Tata Kerja Badan POM 7. 14

b. Deputi Bidang Pengawasan Produk Terapetik dan Narkotika, Psikotropika, Zat Adiktif

PT dan PKRT

dan PKRT

dan PKRT

SeksiTata

Pengatur -an PT

dan PKRT

disasiPT

Seksi

Operasi -onal onal

Rokok

SeksiTata

Operasi

Seksi

RisikoPT dan

Analisis

Narkotika

Pengaturan

Penang-gulanganProduk

Seksi SeksiTata

Operasi -onal

DIREKTORATPENILAIAN OBAT DAN

PRODUK BIOLOGI

DIREKTORAT STANDARDISASI PRODUK

TERAPETIK DAN PKRT

an PT

DIREKTORAT PENG-AWASAN DISTRIBUSI PRO-DUK TERAPETIK DAN PKRT

DIREKTORAT PENG-AWASAN PRODUKSI PRO-DUK TERAPETIK DAN PKRT

PT danPT dan PKRT

Sub Dit

an Iklan dan

DIREKTORATWAS NARKOTIKA, PSIKO

TROPIKA DAN ZAT ADIKTIF

Seksi

Sub Dit Pengaw as-

an Rokok

Inspeksi

Sertif ikasiPrekursor

SeksiPengaturan

Promosi

SeksiPengaw as-an Produk

Pengaw as-

Sub DitPengaw as-an Prekur-

Seksi

sor

dan

Prekursor

SeksiPengaturan

danSertifikasi

Psikotropika

dan Sertifikasi

Sub DitPengaw as-an Psikotro-

Seksi

pika

InspeksiPsikotropika

InspeksiSeksi

Narkotika

Seksi

Sub DitPengaw as-an Narkotika

Seksi

Promosi danPenandaan

PKRT

Seksi Surveilan

PT dan PKRTPT danPKRT

Pengaw asanPromosi

PenandaanPT dan PKRT

Distribusi

Sub DitSurveilandan Ana-

lisis Risiko

Sub DitPengaw asan

Sarana

SeksiSertif ikasi

Sarana

SeksiPengaw asan

PT dan PKRT

Distribusi

DistribusiPT dan

an BBOPengaw as -

Pengaw as -

Seksi

PKRT

SeksiInspeksi

dan PKRT

SertifikasiSeksi

SaranaProd. PT

Farmako-Seksi

Sub Dit Insert

ProduksiPT dan

an Ekspor

Prod. PTdan PKRT Obat

PKRT

SeksiInspeksi

an Produksi

Seksi Pengembang-

Sarana

onal

Sub DitBimbingan

IndustriFarmasi

SeksiPengembang-Penilaian

BA/BEObat

TataOperasi -

SeksiStandar-

disasiBA/BE

Seksi

Obat

Penerapan

Seksi

Sub DitStandar-

disasi danPenilaianBA/BEObat

Standar -Produk dan

Uji Klinik

Ilegal

Prod TerapPengguna -an Khusus

CPOB

Sud DitStandar -disasi danPengatur -

Sub DitEvaluasiProduk

Terapetik

Seksi

Sub DitPenilaian

Obat Baru

Seksi

Evaluasi

Pengguna - an Khusus

SeksiEvaluasi

Seksi

Jalur II

Sub DitPenilaian

ObatCopy danProdukBiologi

Seksi Penilaian

Obat BaruPenilaian

ObatCopy

SeksiPenilaian

Obat Baru

Jalur I & III

Seksi

Reevalu -asi Obat

PenilaianProdukBiologi

Seksi

ekonomi

Farmakoekonomi

SeksiPemantau-

Sub DitHargaObatdan

an danAnalisisHarga

DEPUTI BIDANG PENGAWASAN PRODUK

TERAPETIK DAN NARKOTIKAPSIKOTROPIKA DAN ZAT ADIKTIF

Sub Dit

CPOBAnalisis

an BBO danInsert

KELOMPOK JABATANFUNGSIONAL

PKRT

Rokok

SeksiTata

Operasi -onal

AnalisisSeksi

Page 16: ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN POM · PDF filePerkembangan industri makanan, minuman dan farmasi (obat) dari tahun 2004 . Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI Organisasi dan Tata Kerja

Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI

Organisasi dan Tata Kerja Badan POM 7. 15

c. Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Kosmetik dan Produk Komplemen

INDONESIA

Kelompok Jabatan

DEPUTIBIDANG PENGAWASAN

OBAT TRADISIONAL, KOSMETIKDAN PRODUK KOMPLEMEN

onal

Pengawasan

OperasiTata

Fungsional

Suplemen

Pengawasan

Produksi

Makanan

Kosmetik dan Promosi

dan Suplemen

Seksi

Setikal

setikal

Seksi

Makanan

Suplemen Kosmetik KeamananPenilaian

Penilaian

Makanan dan

Tradisional

Nutra

Penilaian

Operasional

TataOperasi

onal

SeksiTata

Ekspor OAIOAI

onal

Makanan

TataOperasi

Seksi

OAI

TeknologiKosmetik Agro Medika OAI Ekstrak

SeksiSeksi

Mutu OAIKosmetikdan Suplemen dan Bahan dan ManajemenTradisional Kosmetik Galenik OT dan Promosi

LayananSertifikasi Pengembangan Kemanfaatan TeknologiKosmetik Sarana Produksi Penandaan PenandaanPenilaian Surveilan StandardisasidanSediaan

Seksi Seksi Seksi Seksi SeksiSeksi Seksi Seksi Seksi Seksi Seksi Seksi Seksi

Standardisasi Standardisasi

MakanandanOT OAI OAI FormulasiKosmetik OT dan Suplmen KosmetikObat Kosmetik OT dan Suplemen

dan Kosme Suplemen Makanan Makanan

Bahan Sarana Produksi Inspeksi OT Inspeksi Potensi PasarSertifikasi Inventarisasi Keamanan TeknologiPenilaian Keamanan OT dan SeksiSeksi Seksi Seksi Seksi Standardisasi Standardisasi

Seksi SeksiSeksi Seksi Surveilan Standardisasi

Kosmetik

Seksi Seksi

Makanan dan OAIOAI IndustriBudidaya faatan

OAI

TeknologiSuplemen

Produk II kognosi dan dan KemanSertifikasi

Sub Dit Sub Dit

BimbinganProduk I Produk II Keamanan OT Produk I Produk II Sarana Produk IBimbingan Sub DitInspeksi Sub Dit Etnofarma KeamananStandardisasi Inspeksi

Sub Dit Sub DitPenilaian Surveilan Standardisasi Standardisasi

Sub Dit Sub Dit Sub Dit

MAKANAN DAN KOSMETIK DAN PRODUK KOMPLEMEN

Sud Dit Sud Dit Sub DitSub Dit

KOSMETIK DAN PRODUK KOMPLEMEN

DIREKTORATOBAT TRADISIONAL, SUPLEMEN OBAT TRADISIONAL, KOSMETIK

DIREKTORAT INSPEKSI DANSERTIFIKASI OBAT TRADISIONAL

DIREKTORAT PENILAIAN DIREKTORAT STANDARDISASIOBAT ASLI

Page 17: ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN POM · PDF filePerkembangan industri makanan, minuman dan farmasi (obat) dari tahun 2004 . Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI Organisasi dan Tata Kerja

Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI

Organisasi dan Tata Kerja Badan POM 7. 16

d. Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya

onal

Sub Dit

Berbahaya

Sertif ikasi

Sub Dit

SeksiTata

Operasi

Sub DitSertif ikasiPangan

Produk

Seksi

Pangan

Sub Dit

Iradiasi

SeksiPenilaianProduk

Seksi

Bhn Tambah

Sub DitPenilaianPanganKhusus

Seksi Penilaian

PHRG dan

PanganOlahan

SeksiPenilaian

Minuman dan

Bayi dan

SeksiPenilaian

Balita

Tertentu

SeksiPenilaian

MakananDiet

Khusus

Sub DitStandardisasi Bhn Baku Dan

SeksiStandardi

sasi Bahan

SeksiStandardisasi BTP

Baku

Sub DitStandardi

sasi PanganKhusus

Seksi

Fungsional

SeksiStandardi

sasi Produk

Standardisasi PHRG dan Iradiasi sasi Produk

Sub DitSub DitStandardi

sasi PanganOlahan

Sub DitInspeksiProduksi

dan Peredar

Pangan

SeksiStandardi Sertif ikasi

an Produk

Seksi InspeksiProduksi

Tangga

Pangan

Seksi Inspeksi

Peredaran

Sarana Produksi

Sub DitInspeksiProdukBerlabel

Halal

SurveilanKeamanan

Pangan

MinumanSeksi

Penanggu

MakananBerlabel

Halal

SeksiInspeksi

Surveilan dan Penang

gulanganKeamanan

Seksi

Pangan

langanKeamanan

Seksi

SeksiInformasi

Paangan

onal

TataOperasi

Sub DitPenyuluhan

MakananSiap Saji

Sub DitPromosi

KeamananPangan

Pangan

R T

KomunikasiKeamanan

Seksisi Produk dan Bhn Berbahaya Kimia dan

Seksi

Non Kimia

dan Industri

Seksi Penyuluhan

Seksi

Siap Saji

Rumah

Penyuluhandan EdukasiKonsumen

StandarisasiProduk danBahan Ber

Standardisa

bahaya

Seksi

PengamananProduk dan

Bahan

Seksi

Berbahaya

FUNGSIONAL

Penilaian Risiko

Produk danBahan

TataOperasi

onal

SurveilanProduk dan

Bahan Berbahaya

Berbahaya

Seksi

Seksi

Listing danPenandaan Produk dan

Seksi

Bhn Berbahaya

DesiminasiInformasi

SeksiIndustri

PRODUK PANGAN

KELOMPOK JABATAN

DIREKTORATSURVEILAN DAN PENYULUH

AN KEAMANAN PANGAN

DIREKTORATINSPEKSI DAN SERTIFIKASI

PANGAN

Makanan

DEPUTI BIDANG PENGAWASAN

KEAMANAN PANGAN DAN BAHAN BERBAHAYA

DIREKTORAT PENILAIANSTANDARDISASI

Bhn Tambah

SeksiPenilaianMakanan

DIREKTORATPENILAIAN KEAMANAN

PANGAN

Makanan

Sub DitPenilaian

TataOperasi

onal

Fungsional

Sub Dit

an Pangan

an Pangan

Seksi

PenilaianMakanan dan

Bhn Tambahan Pangan

SeksiTata

Pangan

SeksiKodexPangan

onal

Pangan

Halal

SeksiInspeksi

PanganBerlabel

DIREKTORATPENGAWASAN PRODUK DAN

BAHAN BERBAHAYA

Operasi

PenyuluhanInstitusi danMasyarakat

PenyuluhanBahan

Page 18: ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN POM · PDF filePerkembangan industri makanan, minuman dan farmasi (obat) dari tahun 2004 . Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI Organisasi dan Tata Kerja

Organisasi dan Tata Kerja Badan POM 7.17

e. Inspektorat

SUBBAGIANTATA USAHA

FUNGSISONAL

INSPEKTORAT

KELOMPOK JABATAN

f. Pusat Pengujian Obat dan Makanan Nasional

DAN BAHAN BERBAHAYA

PUSAT PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL

SUBBAGIANTATA USAHA

PRODUK DIAGNOSTIK KEAMANAN PANGAN

PSIKOTROPIKA

SEKSI

SEKSIKIMIA FISIKA OBAT,

FUNGSIONAL

SEKSIKOSMETIK

SEKSIALAT KESEHATAN,

NARKOTIKA DAN

KELOMPOK JABATAN

SEKSI

SEKSI OBAT TRADISIONAL DAN

PRODUK KOMPLEMEN

PRODUK KOMPLEMEN

CEMARAN MIKROBA

VAKSINSEKSI

SEKSI TOKSIKOLOGI DAN

FARMAKOLOGI

SEKSI POTENSI DAN

STERILITAS

SEKSINUTRISI

BIDANGPRODUK BIOLOGI

BIDANG PRODUK TERAPETIK DAN

BAHAN BERBAHAYA

BIDANGPANGAN

BIDANGMIKROBIOLOGI

BIDANGOBAT TRADISIONAL,

KOSMETIK DAN

LABORATORIUM BIOTEKNOLOGI

LABORATORIUM BAKU PEMBANDING

LABORATORIUM KALIBRASI

LABORATORIUM HEWAN

Page 19: ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN POM · PDF filePerkembangan industri makanan, minuman dan farmasi (obat) dari tahun 2004 . Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI Organisasi dan Tata Kerja

Organisasi dan Tata Kerja Badan POM 7.18

g. Pusat Penyidikan Obat dan Makanan

PUSAT PENYIDIKANOBAT DAN MAKANAN

SUBBAGIANTATA USAHA

BIDANGPENYIDIKAN NARKOTIKA

DAN PSIKOTROPIKA

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

BIDANGPENYIDIKAN PRODUK

TERAPETIK DAN OBAT TRADISIONAL

BIDANGPENYIDIKAN MAKANAN

h. Pusat Riset Obat dan Makanan

SUBBAGIANTATA USAHA

PUSAT RISETOBAT DAN MAKANAN

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

BIDANG BIDANG BIDANGTOKSIKOLOGI KEAMANAN PANGAN PRODUK TERAPETIK

Page 20: ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN POM · PDF filePerkembangan industri makanan, minuman dan farmasi (obat) dari tahun 2004 . Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI Organisasi dan Tata Kerja

Organisasi dan Tata Kerja Badan POM 7.19

i. Pusat Informasi Obat dan Makanan

APLIKASI

OBAT

SUB BIDANGPENGOLAHAN DATA OBAT

SUBBIDANG

BIDANGINFORMASI OBAT

SUB BIDANGLAYANAN INFORMASI

KELOMPOK JABATANFUNGSIONAL

SUBBIDANGTOKSIKOVIGILANS

PUSAT INFORMASIOBAT DAN MAKANAN

BIDANGINFORMASI KERACUNAN

TATA USAHA

SUBBIDANG LAYANAN INFORMASI

KERACUNAN

SUBBIDANG SISTEM PERANGKAT KERAS

DAN PERANGKAT LUNAK

SUBBAGIAN

BIDANGTEKNOLOGI INFORMASI

2. Struktur Organisasi Balai Besar/Balai POM Sebagai perpanjangan tangan di daerah, Badan POM memiliki 33 (tiga puluh

tiga) Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang merupakan Satuan Kerja mandiri setingkat

Balai Besar (eselon II) dan Balai POM (Eselon III). Penetapan Balai Besar/Balai POM

tersebut berdasarkan Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor

05018/SK/K Badan POM Tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit

Pelaksana Teknis di Lingkungan Badan Pengawas Obat dan Makanan sebagaimana

telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat

dan Makanan Nomor 14 tahun 2014.

UPT di lingkungan Badan POM ini dipimpin oleh seorang Kepala Balai

Besar/Balai POM yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan

POM. Dalam pelaksanaan tugasnya, secara teknis Balai Besar/Balai POM dibina oleh

para Deputi dan secara administrasi dibina oleh Sekretaris Utama. UPT di lingkungan

Badan POM terdiri dari :

a) 12 (dua belas) Balai Besar POM tipe A;

b) 7 (tujuh) Balai Besar POM tipe B;

c) 7 (tujuh)Balai POM tipe A; dan

d) 7 (tujuh) Balai POM tipe B.

Page 21: ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN POM · PDF filePerkembangan industri makanan, minuman dan farmasi (obat) dari tahun 2004 . Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI Organisasi dan Tata Kerja

Organisasi dan Tata Kerja Badan POM 7.20

Berikut rincian ke-31 Balai Besar/Balai POM berdasarkan tipe dan wilayah

kerjanya:

Unit Pelaksana Teknis

Balai Besar/ Balai POM Wilayah Kerja

Balai Besar POM Tipe A

1. Banda Aceh Seluruh Wilayah Administratif Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam

2. Medan Seluruh Wilayah Administratif Provinsi Sumatera Utara

3. Palembang Seluruh Wilayan Administratif Provinsi Sumatera Selatan

4. Jakarta Seluruh Wilayah Administratif Provinsi DKI Jakarta

5. Bandung Seluruh Wilayah Administratif Provinsi Jawa Barat

6. Semarang Seluruh Wilayah Administratif Provinsi Jawa Tengah

7. Yogyakarta Seluruh Wilayah Administratif Provinsi DI Yogyakarta

8. Surabaya Seluruh Wilayah Administratif Provinsi Jawa Timur

9. Denpasar Seluruh Wilayah Administratif Provinsi Bali

10. Makassar Seluruh Wilayah Administratif Provinsi Sulawesi Selatan dan Provinsi Sulawesi Barat

11. Manado Seluruh Wilayah Administratif Provinsi Sulawesi Utara dan Provinsi Maluku Utara

12. Jayapura Seluruh Wilayah Administratif Provinsi Papua

Balai Besar POM Tipe B

1. Padang Seluruh Wilayah Administratif Provinsi Sumatera Barat

2. Pekanbaru Seluruh Wilayah Administratif Provinsi Riau

3. Bandar Lampung Seluruh Wilayah Administratif Provinsi Lampung

4. Mataram Seluruh Wilayah Administratif Provinsi Nusa Tenggara Barat

5. Pontianak Seluruh Wilayah Administratif Provinsi

Page 22: ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN POM · PDF filePerkembangan industri makanan, minuman dan farmasi (obat) dari tahun 2004 . Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI Organisasi dan Tata Kerja

Organisasi dan Tata Kerja Badan POM 7.21

Unit Pelaksana Teknis

Balai Besar/ Balai POM Wilayah Kerja

Kalimantan Barat

6. Banjarmasin Seluruh Wilayah Administratif Provinsi Kalimantan Selatan

7. Samarinda Seluruh Wilayah Administratif Provinsi Kalimantan Timur dan Provinsi Kalimantan Utara

Balai POM Tipe A 1. Jambi Seluruh Wilayah Administratif Provinsi Jambi

2. Bengkulu Seluruh Wilayah Administratif Provinsi Bengkulu

3. Kupang Seluruh Wilayah Administratif Provinsi Nusa Tenggara Timur

4. Palangkaraya Seluruh Wilayah Administratif Provinsi Kalimantan Tengah

5. Kendari Seluruh Wilayah Administratif Provinsi Sulawesi Tenggara

6. Palu Seluruh Wilayan Administratif Provinsi Sulawesi Tengah

7. Ambon Seluruh Wilayah Administratif Provinsi Maluku

Balai POM Tipe B 1. Batam Seluruh Wilayah Administratif Provinsi Kepulauan Riau

2. Pangkal Pinang Seluruh Wilayah Administratif Provinsi Bangka Belitung

3. Serang Seluruh Wilayah Administratif Provinsi Banten

4. Gorontalo Seluruh Wilayah Administratif Provinsi Gorontalo

5. Manokwari Seluruh Wilayah Administratif Provinsi Papua Barat

6. Mamuju Seluruh Wilayah Administratif Provinsi Sulawesi Barat

7. Sofifi Seluruh Wilayah Administratif Provinsi Maluku Utara

Page 23: ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN POM · PDF filePerkembangan industri makanan, minuman dan farmasi (obat) dari tahun 2004 . Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI Organisasi dan Tata Kerja

Organisasi dan Tata Kerja Badan POM 7.22

Saat ini, Balai Besar/Balai POM terdapat di seluruh Indonesia kecuali Provinsi

Kalimantan Utara. Hingga sekarang pengawasan obat dan makanan Kalimantan Utara

merupakan wilayah kerja Balai Besar POM di Samarinda.

3. Struktur Organisasi Balai Besar POM Tipe A Balai Besar POM Tipe A dibentuk berdasarkan Keputusan Kepala Badan

Pengawas Obat dan Makanan Nomor 14 tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata

Kerja Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Badan Pengawas Obat dan Makanan.

Struktur organisasi Balai Besar POM Tipe A sebagai berikut:

4. Struktur Organisasi Balai Besar POM Tipe B Balai Besar POM Tipe B dibentuk berdasarkan Keputusan Kepala Badan

Pengawas Obat dan Makanan Nomor 14 tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata

Kerja Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Badan Pengawas Obat dan Makanan.

Struktur organisasi Balai Besar POM Tipe B sebagai berikut:

Page 24: ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN POM · PDF filePerkembangan industri makanan, minuman dan farmasi (obat) dari tahun 2004 . Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI Organisasi dan Tata Kerja

Organisasi dan Tata Kerja Badan POM 7.23

5. Struktur Organisasi Balai POM Tipe A Balai POM Tipe A dibentuk berdasarkan Keputusan Kepala Badan Pengawas

Obat dan Makanan Nomor 14 tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit

Pelaksana Teknis di Lingkungan Badan Pengawas Obat dan Makanan. Struktur

organisasi Balai POM Tipe A sebagai berikut:

6. Struktur Organisasi Balai POM Tipe B Balai POM Tipe B dibentuk berdasarkan Keputusan Kepala Badan Pengawas

Obat dan Makanan 14 tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana

Page 25: ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN POM · PDF filePerkembangan industri makanan, minuman dan farmasi (obat) dari tahun 2004 . Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI Organisasi dan Tata Kerja

Organisasi dan Tata Kerja Badan POM 7.24

Teknis di Lingkungan Badan Pengawas Obat dan Makanan. Struktur organisasi Balai

POM Tipe B sebagai berikut:

7. Struktur Organisasi Pos POM Selain memiliki Balai Besar/Balai POM di daerah, Badan POM juga memiliki

Pos POM terutama di daerah terpencil yang sulit dijangkau atau daerah terluar

Indonesia yang berbatasan langsung dengan negara lain. Hingga saat ini, Badan POM

memiliki 10 (sepuluh) Pos POM yang terbagi ke dalam 8 (delapan) cakupan wilayah

kerja Balai Besar/Balai POM. Berikut rincian ke-10 Pos POM tersebut:

No. Pos POM Cakupan Wilayah Kerja 1 Pos POM di Ternate, Prov. Maluku

Utara Balai Besar POM di Manado

2 Pos POM di Tahuna, Prov. Sulawesi Utara

3 Pos POM di Entikong, Prov. Kalimantan Barat

Balai Besar POM di Pontianak

4 Pos POM di Aruk, Prov. Kalimantan Barat

5 Pos POM di Tarakan, Prov. Kalimantan Utara

Balai Besar POM di Samarinda

6 Pos POM di Baubau, Prov. Sulawesi Tenggara

Balai POM di Kendari

7 Pos POM di Bima, Prov. Nusa Tenggara Barat

Balai Besar POM di Mataram

8 Pos POM di Atambua, Prov. Nusa Balai POM di Kupang

Page 26: ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN POM · PDF filePerkembangan industri makanan, minuman dan farmasi (obat) dari tahun 2004 . Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI Organisasi dan Tata Kerja

Organisasi dan Tata Kerja Badan POM 7.25

Tenggara Timur

9 Pos POM di Ende, Prov. Nusa Tenggara Timur

10 Pos POM di Merauke, Prov. Papua

Balai Besar POM di Jayapura