orasi pengukuhan profesor...

66

Upload: others

Post on 29-Feb-2020

22 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ORASI PENGUKUHAN PROFESOR RISETpdgmi.org/wp-content/uploads/2019/07/NASKAH-ORASI-JULIANTY.pdfindikator pada Standar Pelayanan Minimal5, sebagai salah satu ... (122,2 juta DALY [110,3
Page 2: ORASI PENGUKUHAN PROFESOR RISETpdgmi.org/wp-content/uploads/2019/07/NASKAH-ORASI-JULIANTY.pdfindikator pada Standar Pelayanan Minimal5, sebagai salah satu ... (122,2 juta DALY [110,3

i

ORASI PENGUKUHAN PROFESOR RISET BIDANG EPIDEMIOLOGI

DAN BIOSTATISTIK

PENGENDALIAN HIPERTENSI MELALUI PENCEGAHAN

KEGEMUKAN

OLEH:

JULIANTY PRADONO

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN

KEMENTERIAN KESEHATAN RI JAKARTA, 13 JUNI 2019

Page 3: ORASI PENGUKUHAN PROFESOR RISETpdgmi.org/wp-content/uploads/2019/07/NASKAH-ORASI-JULIANTY.pdfindikator pada Standar Pelayanan Minimal5, sebagai salah satu ... (122,2 juta DALY [110,3

ii

Page 4: ORASI PENGUKUHAN PROFESOR RISETpdgmi.org/wp-content/uploads/2019/07/NASKAH-ORASI-JULIANTY.pdfindikator pada Standar Pelayanan Minimal5, sebagai salah satu ... (122,2 juta DALY [110,3

iii

© 2019 Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

Katalog Dalam Terbitan (KDT)

Pengendalian Hipertensi Melalui Pencegahan Kegemukan/ Julianty Pradono. Jakarta - Lembaga Penerbit Badan Litbangkes (LPB), 2019

x, 54p. + ilus; 14,8 x 21 cm

ISBN: 978–602–373–120-6

1. Hipertensi 2. Kegemukan

Copy editor : Emiliana Tjitra Proof reader : Sudibyo Soepardi Penata Isi : Ika Kartika Desainer Sampul : Ahdiyat Firmana

Diterbitkan oleh: Lembaga Penerbit Badan Litbangkes (LPB) Alamat Penerbit: Jl. Percetakan Negara 23, Jakarta 10560 Telp. (021) 4261088, ext. 222, 223 Fax. (021) 4243933 Email: [email protected]

Page 5: ORASI PENGUKUHAN PROFESOR RISETpdgmi.org/wp-content/uploads/2019/07/NASKAH-ORASI-JULIANTY.pdfindikator pada Standar Pelayanan Minimal5, sebagai salah satu ... (122,2 juta DALY [110,3

iv

Page 6: ORASI PENGUKUHAN PROFESOR RISETpdgmi.org/wp-content/uploads/2019/07/NASKAH-ORASI-JULIANTY.pdfindikator pada Standar Pelayanan Minimal5, sebagai salah satu ... (122,2 juta DALY [110,3

v

BIODATA RINGKAS Julianty Pradono, lahir di Jakarta tanggal 28 Juni 1954, adalah putri pertama dari enam bersaudara, dari Bapak Jayatman Cheng (alm) dan Ibu Yulia Pradono (almh). Menikah dengan Ir. Tedja Surya Halim dan dikaruniai dua orang anak yaitu Sugiri Halim, M.Eng. dan Vera Halim, M.Sc. Berdasarkan Keputusan Presiden Republik

Indonesia Nomor 5/M Tahun 2015 yang bersangkutan diangkat sebagai Peneliti Ahli Utama terhitung mulai tanggal 1 April 2014. Menamatkan Sekolah Dasar Merdeka tahun 1966, Sekolah Menengah Pertama Sila Paramita tahun 1969, Sekolah Menengah Atas Sila Paramita tahun 1972, semua di Jakarta. Memperoleh gelar dokter umum dari Univ. Tarumanagara Jakarta tahun 1981, memperoleh gelar Magister Kedokteran Kesehatan Kerja dari Universitas Indonesia tahun 1996, memperoleh gelar Doktor Bidang Pendidikan, Kependudukan dan Lingkungan Hidup dari Universitas Negeri Jakarta tahun 2012, dan gelar Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia tahun 2013. Mengikuti beberapa pelatihan terkait dengan bidang kompetensinya, antara lain: Workshop Training of Trainer Riset Penyakit Tidak Menular (2016), Pelatihan Small Area Estimation (2015), Workshop of Survival Analysis using Stata di Jakarta (2009). Pertama kali bekerja sebagai Kepala Puskesmas Kelurahan Dukuh, di Jakarta Timur, tahun 1984-1993. Peneliti pada

Page 7: ORASI PENGUKUHAN PROFESOR RISETpdgmi.org/wp-content/uploads/2019/07/NASKAH-ORASI-JULIANTY.pdfindikator pada Standar Pelayanan Minimal5, sebagai salah satu ... (122,2 juta DALY [110,3

vi

Puslitbang Ekologi Kesehatan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan sejak tahun 1997, kemudian peneliti pada Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Jabatan fungsional peneliti diawali sebagai Asisten Peneliti Muda tahun 1998, Asisten Peneliti Madya tahun 1999, Ajun Peneliti Muda tahun 2001, Peneliti Muda tahun 2003, Peneliti Peneliti Madya tahun 2005, Peneliti Ahli Utama tahun 2014. Memperoleh Penetapan Angka Kredit Peneliti Ahli Utama IV/e tahun 2018, bidang Epidemiologi dan Biostatistik. Enam puluh enam karya tulis ilmiah (KTI) telah dihasilkan, baik yang ditulis sendiri maupun dengan penulis lain dalam bentuk buku, jurnal, prosiding, dan makalah yang diterbitkan atau disampaikan dalam pertemuan ilmiah nasional atau inter- nasional. Sebanyak 5 dari 66 KTI ditulis dalam bahasa Inggris. Ikut serta dalam pembinaan kader ilmiah, di antaranya sebagai pembimbing atau penguji Skripsi, Tesis, dan Disertasi pada Universitas Indonesia, Institut Pertanian Bogor, dan Southeast Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO). Aktif dalam organisasi profesi ilmiah sebagai anggota Ikatan Dokter Indonesia sejak tahun 1983, Ikatan Dokter Kesehatan Kerja Indonesia (IDKI) sejak tahun 1997, anggota APKESI dan Himpunan Peneliti Indonesia sejak tahun 2018. Penerima tanda penghargaan Satya Lencana Karya Satya XX-Tahun 2004 dan XXX-Tahun 2014 dari Presiden RI.

Page 8: ORASI PENGUKUHAN PROFESOR RISETpdgmi.org/wp-content/uploads/2019/07/NASKAH-ORASI-JULIANTY.pdfindikator pada Standar Pelayanan Minimal5, sebagai salah satu ... (122,2 juta DALY [110,3

vii

DAFTAR ISI

BIODATA RINGKAS .............................................................. v DAFTAR ISI ....................................................................................vii

PRAKATA PENGUKUHAN .................................................. ix I. PENDAHULUAN ............................................................. 1 II. HIPERTENSI SEBAGAI FAKTOR RISIKO PTM

UTAMA ............................................................................. 3 III. FAKTOR RISIKO DAN BEBAN HIPERTENSI… ........ 4 IV. KEGEMUKAN SEBAGAI FAKTOR RISIKO

HIPERTENSI ..................................................................... 8 4.1. Faktor Risiko Kegemukan … ..................................... 8 4.2. Hubungan dan Kontribusi Kegemukan dengan

Hipertensi .................................................................. 10 V. PENANGANAN TERPADU KEGEMUKAN DAN

HIPERTENSI ................................................................... 13

VI. KESIMPULAN............................................................... 15

VII.PENUTUP...................................................................... 16 UCAPAN TERIMA KASIH ................................................... 18 DAFTAR PUSTAKA ............................................................. 20 LAMPIRAN……………………………………..………….. 25 DAFTAR PUBLIKASI ILMIAH ........................................... 26 DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...............................................36

Page 9: ORASI PENGUKUHAN PROFESOR RISETpdgmi.org/wp-content/uploads/2019/07/NASKAH-ORASI-JULIANTY.pdfindikator pada Standar Pelayanan Minimal5, sebagai salah satu ... (122,2 juta DALY [110,3

viii

Page 10: ORASI PENGUKUHAN PROFESOR RISETpdgmi.org/wp-content/uploads/2019/07/NASKAH-ORASI-JULIANTY.pdfindikator pada Standar Pelayanan Minimal5, sebagai salah satu ... (122,2 juta DALY [110,3

ix

PRAKATA PENGUKUHAN

Salam sejahtera untuk kita semua. Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur

kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan rahmat-Nya, sehingga kita semua mendapat kesempatan berkumpul di tempat ini dalam acara orasi pengukuhan Profesor Riset.

Hipertensi menjadi perhatian saya selama menekuni karir sebagai peneliti dengan bidang kepakaran epidemiologi dan biostatistik. Penelitian hipertensi sebagai salah satu faktor PTM utama saya ikuti sejak tahun 2001 melalui berbagai survei nasional dan Studi Kohor Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular di Kota Bogor.

Pada kesempatan yang berbahagia ini, perkenankan saya mengucapkan terimakasih atas kesediaan Bapak, Ibu, dan Saudara sekalian yang telah meluangkan waktu untuk menghadiri acara ini. Dengan segala kerendahan hati, izinkan saya menyampaikan orasi ilmiah dengan judul:

“PENGENDALIAN HIPERTENSI MELALUI PENCEGAHAN KEGEMUKAN”

Page 11: ORASI PENGUKUHAN PROFESOR RISETpdgmi.org/wp-content/uploads/2019/07/NASKAH-ORASI-JULIANTY.pdfindikator pada Standar Pelayanan Minimal5, sebagai salah satu ... (122,2 juta DALY [110,3

x

Page 12: ORASI PENGUKUHAN PROFESOR RISETpdgmi.org/wp-content/uploads/2019/07/NASKAH-ORASI-JULIANTY.pdfindikator pada Standar Pelayanan Minimal5, sebagai salah satu ... (122,2 juta DALY [110,3

1

I. PENDAHULUAN

Hipertensi adalah masalah kesehatan masyarakat yang sangat berpengaruh terhadap kualitas hidup. Hipertensi merupakan faktor risiko penyebab utama untuk penyakit atau kematian akibat Penyakit Tidak Menular utama (PTM utama yaitu penyakit serebrovaskuler, penyakit kardiovaskuler, dan diabetes mellitus) yang merupakan penyebab kematian di urutan pertama dunia1. Tingkat kematian akibat PTM utama cukup tinggi di Asia1. Di Indonesia prevalensi hipertensi cenderung meningkat pada kelompok umur 18 tahun atau lebih, dari 31,7 persen pada tahun 2007 menjadi 32,4 persen pada tahun 2016 dan 34,1 persen pada tahun 2018. Diperkirakan pada tahun 2018 terdapat 59 juta penduduk yang menderita hipertensi2. Dampak kematian akibat hipertensi terbukti juga meningkat berdasarkan hasil berbagai survei. Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 1992, 1995 dan 2001 menunjukkan peningkatan proporsi kematian, yakni berturut-turut 16 persen, 18,9 persen dan 26,4 persen3. Sampel Registrasi Sistem (SRS) tahun 2016, melaporkan bahwa hipertensi dengan komplikasi merupakan penyebab kematian nomor empat setelah penyakit serebrovaskular, penyakit jantung koroner dan diabetes mellitus (DM)4 .

Hipertensi merupakan faktor risiko penyebab yang dapat dicegah atau dikontrol sebelum terjadi PTM utama atau tidak terjadi komplikasi bagi subjek dengan PTM utama1. Pengobatan dan perawatan hipertensi perlu seumur hidup, sehingga membutuhkan biaya yang sangat besar. Tingginya prevalensi hipertensi di Indonesia, menyebabkan hipertensi terpilih sebagai indikator pada Standar Pelayanan Minimal5, sebagai salah satu indikator dalam penilaian Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM), dan merupakan indikator prioritas dalam

Page 13: ORASI PENGUKUHAN PROFESOR RISETpdgmi.org/wp-content/uploads/2019/07/NASKAH-ORASI-JULIANTY.pdfindikator pada Standar Pelayanan Minimal5, sebagai salah satu ... (122,2 juta DALY [110,3

2

Permenkes nomor 39 tahun 2016 tentang Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS PK)6.

Berbagai faktor dapat mempengaruhi terjadinya hipertensi, antara lain umur, genetik, kegemukan, obesitas sentral (Obesitas sentral adalah lingkar perut pada laki-laki > 90 cm dan pada perempuan > 80 cm), merokok, kurang aktivitas fisik, asupan makanan dengan tinggi garam. Kegemukan dengan indeks massa tubuh (IMT) ≥ 25 kg/m2 (berat badan lebih termasuk obesitas) merupakan faktor yang berperan besar terhadap kejadian hipertensi. Kegemukan menyebabkan mekanisme yang lebih kompleks pada organ tubuh, sehingga penanganannya menjadi lebih sulit7. Mengantisipasi hal tersebut, pencegahan kegemukan merupakan salah satu cara pengendalian hipertensi. Pencegahan hipertensi dimulai dari tingkat individu sampai tingkat komunitas, dalam hal ini membutuhkan dukungan dari Pemerintah dalam penanganan terpadu hipertensi dan kegemukan. Dengan demikian diharapkan kasus hipertensi tidak meningkat dan semakin baik rasio kasus hipertensi terkontrol terhadap kejadian hipertensi.

Page 14: ORASI PENGUKUHAN PROFESOR RISETpdgmi.org/wp-content/uploads/2019/07/NASKAH-ORASI-JULIANTY.pdfindikator pada Standar Pelayanan Minimal5, sebagai salah satu ... (122,2 juta DALY [110,3

3

II. HIPERTENSI SEBAGAI FAKTOR RISIKO PTM UTAMA

Secara umum hipertensi merupakan faktor risiko utama dalam model prediksi untuk tiga PTM utama, yaitu penyakit jantung koroner (PJK), stroke dan diabetes melitus (DM) setelah disesuaikan dengan faktor risiko lain8,9. Studi kohor di Kota Bogor menunjukkan kecepatan terjadinya kasus baru PTM selama pengamatan 4 tahun, berurutan yakni DM (291 kasus), PJK (138 kasus) dan stroke (72 kasus) dengan tingkat kematian stroke sebanyak 11 kasus, DM dan PJK masing-masing 5 kasus9.. Dalam studi yang sama dilaporkan, dari 25,5 persen subjek dengan hipertensi, hanya sebanyak 23,8 persen10

dengan hipertensi terkontrol. Keadaan ini bila tidak ditangani dengan baik akan berkembang menjadi PTM sebagai komplikasinya9.

Subjek dengan hipertensi berisiko 5,1 kali terhadap kejadian stroke, berisiko 1,9 kali terhadap kejadian diabetes mellitus, dan berisiko 1,7 kali terhadap penyakit jantung koroner dibandingkan yang tidak menderita hipertensi. Pada laki-laki lebih berisiko dibandingkan perempuan. Kondisi ini disebabkan karena pada perempuan 32 persen menyadari status tekanan darah mereka, sedangkan pada laki-laki hanya 25 persen yang menyadari status tekanan darahnya9.

Global Burden of Disease (GBD) 2016, melaporkan bahwa secara global, hipertensi sistolik merupakan faktor risiko utama dalam kontribusi Disability Adjusted Life Years (DALY) yaitu perbandingan waktu yang hilang karena kesehatan saat ini dan kehidupan sehat bebas dari sakit. Pada laki-laki (122,2 juta DALY [110,3 juta hingga 133,3 juta] lebih tinggi dari perempuan (89,9 juta DALY [80,9 juta hingga 98,2 juta])11.

Page 15: ORASI PENGUKUHAN PROFESOR RISETpdgmi.org/wp-content/uploads/2019/07/NASKAH-ORASI-JULIANTY.pdfindikator pada Standar Pelayanan Minimal5, sebagai salah satu ... (122,2 juta DALY [110,3

4

III. FAKTOR RISIKO DAN BEBAN HIPERTENSI Hipertensi sebagai faktor risiko PTM utama, selain

dipengaruhi oleh faktor genetik, juga dipengaruhi oleh faktor perilaku dan faktor lingkungan. Faktor perilaku merupakan faktor yang berkaitan erat dengan individu, antara lain kebiasaan merokok, minum alkohol, kurang aktivitas fisik, dan diet yang tidak sehat (tinggi garam, tinggi gula, tinggi lemak, dan kurang serat). Faktor lingkungan selain berkaitan dengan kondisi lingkungan fisik yang meliputi lingkungan rumah tinggal, juga peranan fasilitas pelayanan kesehatan termasuk program dan kebijakannya12.

Berdasarkan analisis multilevel data nasional dari 134 kabupaten/kota pada 7 Provinsi di wilayah Jawa dan Bali, terdapat perbedaan kejadian hipertensi di tingkat individu, rumah tangga dan kabupaten/kota. Individu merupakan kunci faktor perilaku memiliki peran terbesar yaitu 84,9 persen, diikuti dengan kabupaten/kota 8,7 persen dan rumah tangga yang merupakan bagian dari faktor lingkungan yaitu 6,4 persen. Faktor risiko tingkat individu yang berkontribusi terhadap kejadian hipertensi yaitu IMT ≥ 25kg/m2 dengan risiko 2,02 kali, obesitas sentral dengan risiko 1,45 kali dan tingkat pendidikan < SLTP dengan risiko 1,38 kali terhadap kejadian hipertensi13. Demikian pula pada analisis lanjut data Riskesdas 2013 menunjukkan adanya hubungan hipertensi dengan kegemukan dan obesitas sentral. Faktor risiko lain yang berhubungan dengan hipertensi merupakan faktor perilaku yaitu tidak cukup aktivitas fisik, merokok dan makanan berlemak14,15,16.

Analisis di 3 kabupaten/kota (Kab. Lebak. Kab. Bogor dan Kota Bogor) memberikan gambaran serupa seperti PTM bahwa kegemukan berisiko 2,5 kali, sedangkan obesitas sentral 1,6 kali terhadap kejadian hipertensi16,17. Jenis kelamin juga

Page 16: ORASI PENGUKUHAN PROFESOR RISETpdgmi.org/wp-content/uploads/2019/07/NASKAH-ORASI-JULIANTY.pdfindikator pada Standar Pelayanan Minimal5, sebagai salah satu ... (122,2 juta DALY [110,3

5

berpengaruh terhadap kejadian hipertensi, seperti pada PTM yaitu perempuan kegemukan mempunyai risiko lebih tinggi terkena hipertensi yaitu 1,84 kali sedangkan pada laki-laki kegemukan berisiko 1,69 kali17. Data ini diperkuat oleh hasil studi kohor tahun 2016 bahwa insiden hipertensi disebabkan karena kegemukan dan perilaku. Perilaku yang dimaksud adalah kurang aktifitas fisik dan merokok9.

Kombinasi kegemukan dan hipertensi memiliki dua konsekuensi penting. Pertama, kombinasi ini sangat berbahaya karena populasi dengan kegemukan dan hipertensi memiliki morbiditas dan mortalitas penyakit kardiovaskuler, penyakit ginjal kronis, dan stroke. Kedua, kegemukan meningkatkan risiko hipertensi yang resisten terhadap pengobatan, sehingga memerlukan obat yang lebih kompleks, yaitu kombinasi obat antihipertensi dan pengobatan faktor risiko, seperti denervasi simpatis ginjal. Hipertensi akan meningkat sesuai dengan peningkatan risiko kegemukan, apabila tidak diatasi dengan baik7. Jadi hipertensi merupakan faktor risiko atau variabel perantara antara PTM utama dan kegemukan.

Perilaku aktivitas fisik yang meliputi aktivitas selama bekerja, perjalanan, dan waktu senggang termasuk olahraga/ latihan fisik. Penilaian kecukupan aktivitas fisik selain berdasarkan kuantitas yaitu frekuensi dan durasi, juga kualitas yaitu intensitas dan keteraturan. Banyak orang telah melakukan olahraga sebagai bagian dari gaya hidup. Namun hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar kegiatan olahraga yang dilakukan belum memenuhi persyaratan18,19. Riskesdas 2018 melaporkan, subjek kelompok umur 15 tahun atau lebih dengan aktivitas fisik cukup (≥ 150 menit/minggu) adalah 66,5 persen2. Hal ini menunjukkan satu dari tiga penduduk Indonesia belum cukup melakukan aktivitas fisik. Hasil meta-analisis membuktikan aktivitas fisik mempunyai peran yang bermakna dalam pencegahan primer terjadinya

Page 17: ORASI PENGUKUHAN PROFESOR RISETpdgmi.org/wp-content/uploads/2019/07/NASKAH-ORASI-JULIANTY.pdfindikator pada Standar Pelayanan Minimal5, sebagai salah satu ... (122,2 juta DALY [110,3

6

hipertensi pada kelompok umur 15 tahun atau lebih, baik laki-laki maupun perempuan. Tingkat aktivitas fisik yang relatif rendah (< 150 menit/minggu), dapat menurunkan tekanan darah sistolik antara 2,4 hingga 5,2 mmHg dan tekanan darah diastolik 2,2 hingga 4,1 mmHg. Peningkatan aktivitas fisik yang lebih dari minimum, akan memberikan efek pencegahan terhadap kejadian hipertensi yang lebih baik20.

Perilaku merokok menunjukkan ada hubungan dengan kejadian hipertensi. Proporsi perokok aktif di Indonesia sebagian besar yaitu 55,8 pesen pada laki-laki, sedangkan pada perempuan proporsinya rendah yaitu 1,9 persen. Perempuan lebih banyak sebagai mantan perokok dan perokok pasif dengan proporsi 34,8 persen2. Penelitian lain pada tahun 2008 menunjukkan bahwa perokok di Indonesia sudah dimulai pada siswa sekolah lanjutan tingkat pertama (SLTP) umur 13-15 tahun. Perokok anak laki-laki (24,5%) secara signifikan lebih banyak daripada anak perempuan (2,3%). Demikian juga dengan paparan asap rokok, 6 dari 10 (64,2%) siswa SLTP terpapar asap dari orang lain di rumah mereka selama seminggu sebelum survei21. Perokok pasif sama bahayanya dengan perokok aktif22. Perokok aktif pada laki-laki banyak mengalami hipertensi yang juga dipengaruhi oleh jumlah batang rokok yang dihisap23. Penduduk merokok ditemukan berisiko 2,5 kali terkena hipertensi dibandingkan yang tidak merokok24. Selain itu pada perokok laki-laki kelompok umur 18 tahun atau lebih dilaporkan berisiko 2,94 kali terkena diabetes melitus dan hipertensi dibandingkan bukan perokok.

Selain merokok, kegemukan merupakan faktor yang sangat penting sebagai penyebab hipertensi. Hasil penelitian menunjukkan, subjek laki-laki dengan kegemukan berisiko 2,35 kali menderita DM dan hipertensi dibandingkan dengan berat badan normal atau kurus, sedangkan pada perempuan kegemukan sedikit lebih rendah risikonya yaitu 2,19 kali

Page 18: ORASI PENGUKUHAN PROFESOR RISETpdgmi.org/wp-content/uploads/2019/07/NASKAH-ORASI-JULIANTY.pdfindikator pada Standar Pelayanan Minimal5, sebagai salah satu ... (122,2 juta DALY [110,3

7

menderita DM dan hipertensi. Dalam penelitian yang sama, besar risiko kegemukan terhadap hipertensi 2,57 kali pada subjek laki-laki, sedangkan pada perempuan dengan kegemukan berisiko 2,4 kali terhadap hipertensi dibandingkan subjek dengan berat badan normal atau kurus25.

Hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa perilaku (aktivitas fisik dan merokok) dan kegemukan merupakan faktor risiko yang kuat terhadap hipertensi. Kegemukan merupakan akibat dari perilaku yang tidak sehat, seperti makanan dengan tinggi gula, garam, dan lemak. Jadi kegemukan merupakan faktor antara perilaku dan hipertensi. Berarti, pencegahan kegemukan dapat mengendalikan terjadinya hipertensi. Perilaku hidup sehat sendiri dapat mencegah kegemukan.

Subjek dengan hipertensi membutuhkan biaya hidup yang besar, karena memerlukan pengobatan seumur hidup, biasanya disertai dengan komplikasinya. Total biaya INA CBG’s untuk penyakit kardio metabolik dalam rentang waktu 2014 - 2016 mencapai Rp 36,3 triliun atau 28 persen dari total biaya pelayanan kesehatan rujukan. Hipertensi sebagai faktor risiko atau penyakit perantara menduduki tingkat teratas pembiayaan berobat yaitu sebesar Rp 12,1 triliun atau 9,3 persen dari total biaya pelayanan kesehatan rujukan26. Riskesdas 2018 menunjukkan subjek yang terdiagnosis hipertensi oleh dokter atau sedang minum obat antihipertensi hanya sebanyak 5,2 juta (8,8%), dan sebanyak 53,8 juta (25,3 persen) subjek dengan hipertensi yang baru terdeteksi pada saat survei dilakukan2. Jadi kebutuhan sebenarnya pembiayaan pengobatan hipertensi sekitar tiga kali lebih besar dari perhitungan tersebut yaitu sekitar 36 triliun.

Dalam rangka mengendalikan hipertensi, maka perlu perhatian khusus kegemukan sebagai variabel atau faktor perantara yang dapat dicegah.

Page 19: ORASI PENGUKUHAN PROFESOR RISETpdgmi.org/wp-content/uploads/2019/07/NASKAH-ORASI-JULIANTY.pdfindikator pada Standar Pelayanan Minimal5, sebagai salah satu ... (122,2 juta DALY [110,3

8

IV. KEGEMUKAN SEBAGAI FAKTOR RISIKO HIPERTENSI

Besaran masalah kegemukan sebagai faktor risiko dan kontribusinya terhadap kejadian hipertensi perlu diketahui untuk dapat dilakukan program pengendalian yang tepat.

4.1. Faktor Risiko Kegemukan

Proporsi kegemukan pada kelompok umur 18 tahun atau lebih berdasarkan Riskesdas tahun 2007, 2013, dan 2018 terjadi peningkatan yaitu berturut-turut 19,1 persen, 26,3 persen dan 35,4 persen. Peningkatan juga terlihat pada kelompok anak dan remaja dari 8,6 persen menjadi 11,5 persen dan kemudian 13,6 persen2,27. Kegemukan pada masa anak dapat menyebabkan peningkatan prevalensi hipertensi sebanyak 30 persen pada saat remaja28. Data tersebut memberikan gambaran bahwa pencegahan kegemukan penting dimulai dari usia anak.

Penelitian penanganan hipertensi lain berkaitan dengan kegemukan melaporkan bahwa, tidak hanya kegemukan berisiko 2.21 kali, tetapi juga obesitas sentral berisiko 1.48 kali. Oleh karena itu dalam penanganan hipertensi, keduanya harus digunakan, khususnya pada perempuan di Indonesia29.

Penyebab utama kegemukan, disebabkan karena ketidak seimbangan antara asupan energi dari makanan dan energi yang dikeluarkan melalui aktivitas fisik. Faktor lain yang menyebabkan kegemukan adalah pola makan, kebiasaan makan dalam keluarga, faktor psikologi dan lingkungan30.

Page 20: ORASI PENGUKUHAN PROFESOR RISETpdgmi.org/wp-content/uploads/2019/07/NASKAH-ORASI-JULIANTY.pdfindikator pada Standar Pelayanan Minimal5, sebagai salah satu ... (122,2 juta DALY [110,3

9

Di Palestina misalnya, lebih dari 60 persen kelompok umur 18-64 tahun dengan kelebihan berat badan (38%) atau obesitas (24,4%), hal tersebut lazim terjadi di wilayah perkotaan31.

Di Indonesia, era globalisasi juga mempengaruhi masyarakat dalam menjalani hidupnya. Aktifitas fisik minimal, praktis, waktu terbatas dan serba instant, termasuk dalam penyediaan makanan yang tidak melalui proses sendiri, dan memilih makanan siap saji atau ”Fastfood”. Makanan ini kurang mempertimbangkan aspek gizi dan kesehatan. Makanan siap saji biasanya tergolong dalam makanan tinggi energi, gula, garam, lemak dan rendah serat. Penelitian di beberapa SMA/SMK Gorontalo menunjukkan konsumsi makanan siap saji lebih dari 3 kali per minggu berisiko 1,8 kali terjadinya obesitas pada remaja32. Konsumsi makanan berlemak ≥ 60 gr/hari berisiko 1,30 kali dibandingkan konsumsi lemak < 60 gr/hr untuk terjadi kegemukan33.

Kebiasaan makan yang tidak sehat juga terjadi di masyarakat Jeneponto yaitu makan dengan asupan garam dan lemak (santan) tinggi. Asupan kadar garam dan lemak tinggi dengan alasan untuk mempertahankan rasa asli dari makanan yang dikonsumsi, sekaligus merupakan perangsang untuk mengonsumsi makanan lebih banyak dapat menyebabkan kegemukan34. Demikian juga hasil penelitian studi kohor faktor risiko PTM utama pada orang dewasa, kelompok umur 25-65 tahun, menujukkan bahwa kadar lipid darah tinggi merupakan faktor risiko terjadinya obesitas sentral. Kadar kolesterol total tinggi berisiko 1,9 kali, Low density Lipoprotein (LDL) tinggi berisiko 1,77 kali, kadar trigliserida berisiko 4,5 kali terhadap terjadinya obesitas sentral35. Kadar lipid darah tinggi sebagai akibat dari konsumsi makanan dengan tinggi kalori.

Page 21: ORASI PENGUKUHAN PROFESOR RISETpdgmi.org/wp-content/uploads/2019/07/NASKAH-ORASI-JULIANTY.pdfindikator pada Standar Pelayanan Minimal5, sebagai salah satu ... (122,2 juta DALY [110,3

10

Demikian juga pada etnik Melayu di kampong Billis, konsumsi makanan tradisional dengan rasa asin dan banyak menggunakan santan, menyebabkan peningkatan tekanan darah36.

Hasil systematic review pola makan penduduk Asia Pasifik melaporkan bahwa, dari 51,6 persen penelitian didapatkan kegemukan berkaitan dengan faktor makanan, diikuti oleh aktivitas fisik (12,9%) dan menonton televisi (9,68%)37.

Penelitian tersebut menyimpulkan, perlunya tindakan pencegahan mendesak yang dimulai dari individu dan membutuhkan dukungan pihak kesehatan melalui kebijakan yang terkait dengan perbaikan gaya hidup.

4.2. Hubungan dan Kontribusi Kegemukan dengan Hipertensi

Perkembangan tekanan darah dari normotensi menjadi hipertensi terjadi akibat kombinasi faktor genetik, lingkungan, perilaku, termasuk pola makan7. Kegemukan menyebabkan subjek memerlukan tekanan darah yang lebih tinggi dari normal untuk mempertahankan keseimbangan antara asupan dan ekskresi natrium ginjal, yang mengindikasikan adanya gangguan tekanan natriuresis ginjal. Pada kegemukan aktivitas dari sistem aldosteron, rennin, dan angiotensin meningkat karena adanya penekanan pada ginjal dan pengaktifan sistem saraf simpatis yang mengakibatkan meningkatnya tekanan darah. Subjek dengan kegemukan yang berkepanjangan, apabila menderita hipertensi membutuhkan penanganan yang lebih kompleks. Hal ini karena terjadi cedera target organ seperti ginjal, jantung, pembuluh darah. Kondisi

Page 22: ORASI PENGUKUHAN PROFESOR RISETpdgmi.org/wp-content/uploads/2019/07/NASKAH-ORASI-JULIANTY.pdfindikator pada Standar Pelayanan Minimal5, sebagai salah satu ... (122,2 juta DALY [110,3

11

tersebut memerlukan kombinasi beberapa obat antihipertensi dan pengobatan faktor risiko lain, termasuk dislipidemia, DM, resistensi insulin dan peradangan7.

Analisis kontribusi adalah analisis yang menggambarkan jumlah kasus hipertensi yang terjadi akibat adanya pajanan faktor risiko. Analisis dilakukan terhadap faktor risiko kegemukan, kadar trigliserida ≥ 150 mg%, dan kadar gula darah 2 jam pp ≥ 140 mg% pada populasi (Population Atributable Risks). Hasil analisis faktor risiko tersebut terhadap terjadinya hipertensi pada studi kohor selama pengamatan 6 tahun setelah dikontrol dengan faktor risiko lain, didapatkan bahwa kegemukan berisiko 1,8 kali (95% CI: 1,6-1,9) dibandingkan yang tidak kegemukan, dengan kontribusi sebesar 11,5 persen. Kadar trigliserida ≥ 150 mg% berisiko 1,3 kali (95% CI: 1,1-1,4) dibandingkan dengan kadar trigliserida < 150 mg% dengan kontribusi sebesar 2,3 persen. Sedangkan kadar gula darah 2 jam pp ≥ 140 mg% berisiko 1,5 kali (95% CI: 1,3-1,8) dibandingkan dengan kadar gula darah 2 jam pp < 140 mg% dengan kontribusi sebesar 1,2 persen38.

Pada tahun 2018, prevalensi hipertensi sebanyak 34,1 persen (58,7 juta orang). Pengembangan model statistik untuk memprediksi dalam kurun waktu lima tahun ke depan, apabila semua penduduk umur 18 tahun atau lebih dapat mempertahankan berat badan ideal, maka terjadinya kasus baru hipertensi atau bagi subjek yang telah hipertensi dapat terkontrol sebanyak 11,5 persen. Jadi prevalensi hipertensi menurun menjadi 22,6 persen (38,9 juta orang) dari 34,1 persen. Dengan perkataan lain, sebanyak 19,8 juta subjek (11,5%) dapat dihambat terjadinya kasus baru atau hipertensi terkontrol39.

Page 23: ORASI PENGUKUHAN PROFESOR RISETpdgmi.org/wp-content/uploads/2019/07/NASKAH-ORASI-JULIANTY.pdfindikator pada Standar Pelayanan Minimal5, sebagai salah satu ... (122,2 juta DALY [110,3

12

Pengembangan model statistik dalam kurun waktu yang sama, dengan menggunakan tiga faktor (kegemukan, kadar trigliserida dan kadar gula darah 2 jam pp) penyebab hipertensi dan semua penduduk dalam keadaan normal, maka prevalensi hipertensi dapat dihambat sebanyak 14,2 persen. Jadi prevalensi penduduk hipertensi dapat menurun dari 34,1 persen menjadi 19,9 persen (34,3 juta). Berarti sebanyak 24,4 juta subjek (14,2%) akan terhindar dari hipertensi (kasus baru atau hipertensi terkontrol)39.

Dari model statistik yang menggunakan faktor biomedik individu, dapat mengontrol, mencegah terjadinya kasus baru hipertensi atau menambah hipertensi terkontrol bagi subjek dengan hipertensi.

Page 24: ORASI PENGUKUHAN PROFESOR RISETpdgmi.org/wp-content/uploads/2019/07/NASKAH-ORASI-JULIANTY.pdfindikator pada Standar Pelayanan Minimal5, sebagai salah satu ... (122,2 juta DALY [110,3

13

V. PENANGANAN TERPADU KEGEMUKAN DAN HIPERTENSI

Perilaku tidak sehat diantaranya dapat mengakibatkan kegemukan33. Kegemukan sebagai faktor risiko perantara terjadinya hipertensi dan perilaku, merupakan karakteristik individu yang dapat dikendalikan. Jadi kunci untuk pengendalian hipertensi adalah pencegahan kegemukan melalui perbaikan perilaku individu.

Perilaku individu dipengaruhi banyak faktor dan kompleks. Perbaikan perilaku hidup sehat memerlukan waktu dan strategi khusus sesuai latar belakang dan lingkungannya. Selain itu perbaikan perilaku yang diharapkan dapat menjadi kebiasaan yang positip atau menjadi budaya.

Pengendalian hipertensi yang mungkin dilakukan adalah dengan memberdayakan atau mengoptimalkan sistem pelayanan kesehatan yang sudah ada.

Kementerian kesehatan telah melakukan program dan penanganan masalah kegemukan dan hipertensi. Penanganan secara terpadu kegemukan dan hipertensi seperti pada Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS PK)6, adalah melakukan deteksi dini dan follow up penyakit PTM. Kunjungan rumah untuk pendataan penyakit dan faktor risiko akan lebih efisien apabila dilengkapi dengan penimbangan berat badan dan pemeriksaan tekanan darah pada semua anggota rumah tangga yang dikunjungi.

Masalah kegemukan umumnya merupakan bagian dan tanggungjawab dari Program Gizi yang masih fokus pada kelompok balita. Anak dengan gizi lebih, sudah saatnya mendapat perhatian, untuk diberikan edukasi pada ibunya, konsultasi dan rujukan ke bagian gizi.

Page 25: ORASI PENGUKUHAN PROFESOR RISETpdgmi.org/wp-content/uploads/2019/07/NASKAH-ORASI-JULIANTY.pdfindikator pada Standar Pelayanan Minimal5, sebagai salah satu ... (122,2 juta DALY [110,3

14

Masalah hipertensi, umumnya hanya merupakan bagian dari Program PTM dan fokus pada kelompok dewasa bahkan usia lanjut. Kenyataannya hipertensi juga ditemukan pada kelompok umur anak dan remaja terutama dengan kegemukan, sehingga perlengkapan alat tensimeter anak perlu dipertimbangkan tersedia di Puskesmas dan Posyandu.

Melaksanakan perilaku hidup sehat dimulai dari keluarga. Pada kelompok umur anak bisa dilakukan di sekolah melalui program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Anak didik dapat dilatih dan mempraktikkan perilaku hidup sehat, serta melakukan pengukuran tinggi badan dan berat badan secara periodik. Demikian pula penting membangun lingkungan gemar berolahraga, mempraktikkan makan bersama dengan menu sehat di lingkungan sekolah. Perilaku tersebut akan membentuk budaya sehat sejak usia dini.

Rendahnya capaian hipertensi terkontrol disebabkan karena subjek tidak merasa adanya gejala, minim pengetahuan tentang hipertensi dan komplikasi hipertensi, serta kurangnya pengetahuan untuk memanfaatkan jasa Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Pada umumnya premi BPJS tidak dilunasi tepat waktu dan baru akan dibayarkan, apabila dibutuhkan. Selain itu program pelayanan kesehatan umumnya belum terpadu dan belum memprioritaskan pelayanan promotif dan preventif38. Oleh sebab itu, perlu perbaikan fungsi BPJS yang tidak hanya melayani upaya kuratif tetapi merupakan pelayanan kontinum dan terpadu.

Page 26: ORASI PENGUKUHAN PROFESOR RISETpdgmi.org/wp-content/uploads/2019/07/NASKAH-ORASI-JULIANTY.pdfindikator pada Standar Pelayanan Minimal5, sebagai salah satu ... (122,2 juta DALY [110,3

15

VI. KESIMPULAN Hipertensi merupakan faktor risiko PTM utama yang

membutuhkan biaya pengobatan lebih besar dari biaya yang dikeluarkan saat ini. Pengendalian hipertensi melalui pencegahan kegemukan perlu dimulai sejak masa anak dengan kontribusi terbesar di tingkat individu.

Kegemukan merupakan faktor risiko yang mempunyai kontribusi terbesar atas kejadian hipertensi. Besar kontribusi kegemukan diprediksi dapat mencegah terjadinya kasus baru hipertensi atau hipertensi terkontrol.

Pencegahan kegemukan dapat dilakukan dengan memperbaiki perilaku tidak sehat dan pendekatan budaya. Pelayanan BPJS dikembangkan dan ditingkatkan ke pelayanan kontinum dari promotif, preventif, kuratif, dan atau rehabilitatif dan sebaliknya.

Pencegahan kegemukan mendesak dilakukan dengan mengoptimalkan sistem pelayanan kesehatan yang dimulai dari individu dan membutuhkan dukungan kebijakan yang terkait untuk mengubah gaya hidup sehat.

Page 27: ORASI PENGUKUHAN PROFESOR RISETpdgmi.org/wp-content/uploads/2019/07/NASKAH-ORASI-JULIANTY.pdfindikator pada Standar Pelayanan Minimal5, sebagai salah satu ... (122,2 juta DALY [110,3

16

VII. PENUTUP Pengendalian hipertensi melalui pencegahan kegemukan

perlu mendapat dukungan kebijakan pemerintah dalam membangun lingkungan berwawasan sehat, seperti merealisasikan “car free day”, membangun tempat umum untuk rekreasi, olahraga, dan bersepeda. Kebijakan ini membutuhkan komitmen pemerintah daerah dalam melaksanakan GERMAS hidup sehat yang dapat dilihat dari kemauan Pemda menyisihkan anggaran belanja untuk kegiatan tersebut.

Melakukan kegiatan terintegrasi lintas program, lintas sektor, Pemda dan masyarakat setempat untuk meningkatkan program promotif dan preventif seperti PIS PK. Target pendataan rumah di seluruh Indonesia, selesai pada akhir tahun 2019.

Pengendalian hipertensi melalui pencegahan kegemukan dengan revitalisasi dan pengembangan program UKS. Kegiatan melalui kerjasama program Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Pemda setempat.

Melakukan edukasi melalui iklan layanan masyarakat secara berkala pada masyarakat, melalui media elektronik dan media sosial. Kegiatan dibawah pengawasan Promosi Kesehatan dari masing-masing program, seperti program kesehatan usia sekolah, masalah gizi lebih, komplikasi hipertensi dan lainnya.

Pada kesempatan ini saya mengajak kepada setiap individu dapat terus melakukan pola hidup sehat dengan melakukan aktivitas fisik, pola makan seimbang dan melakukan pemeriksaan secara rutin untuk mempertahankan berat badan ideal dalam pengendalian hipertensi yang merupakan cikal

Page 28: ORASI PENGUKUHAN PROFESOR RISETpdgmi.org/wp-content/uploads/2019/07/NASKAH-ORASI-JULIANTY.pdfindikator pada Standar Pelayanan Minimal5, sebagai salah satu ... (122,2 juta DALY [110,3

17

bakal penyakit tidak menular utama. Mengajak seluruh individu dalam upaya mendukung dan merealisasikan program yang sudah dicanangkan oleh pemerintah.

Page 29: ORASI PENGUKUHAN PROFESOR RISETpdgmi.org/wp-content/uploads/2019/07/NASKAH-ORASI-JULIANTY.pdfindikator pada Standar Pelayanan Minimal5, sebagai salah satu ... (122,2 juta DALY [110,3

18

UCAPAN TERIMA KASIH Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha

Esa, hanya dengan kehendak dan karunia-Nya, saya mendapatkan anugrah Profesor Riset.

Perkenankan saya menyampaikan rasa hormat dan terimakasih kepada Presiden Republik Indonesia, Ir. H. Djoko Widodo atas penetapan diri saya menjadi Peneliti Ahli Utama. Kepada Ibu Menteri Kesehatan, Prof. Dr. dr. Nila F. Moeloek, Sp.M(K) dan Bapak Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan dr. Siswanto, MHP., DTM yang telah memberikan kesempatan untuk melakukan pengukuhan Profesor Riset ini.

Terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Dr. Laksana Tri Handoko. M.Sc., selaku pembina jabatan fungsional peneliti. Ketua, sekretaris, dan anggota Majelis Profesor Riset, Prof. Dr. dr. Lestari Handayani, M.Med(PH)., Prof. Dr. Drs. Sudibyo Soepardi, Apt. M.Kes., Prof. Dr. drg. R. Niniek Lely Pratiwi, M.Kes., serta Tim Penelaah Naskah Orasi sekaligus anggota Majelis Pengukuhan Profesor Riset, Prof. dr. Emiliana Tjitra, MSc, Ph.D., Prof. Dr. Drs. Sudibyo Soepardi, Apt., M.Kes., dan Prof. Dr. Yekti Maunati, M.A sehingga naskah orasi saya layak disampaikan pada sidang ini.

Ucapan terimakasih saya sampaikan kepada Sekretaris Balitbangkes, Dr. Nana Mulyana yang telah memberikan fasilitas dan dukungan pada pelaksanaan orasi ini. Kepada Kepala Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat Dr. dr. Vivi Setiawaty M.Biomed., Komisi Ilmiah Balitbangkes, dan PPI Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat, atas kesempatan dan kepercayaan yang diberikan kepada saya sehingga dapat mencapai jenjang tertinggi yaitu Peneliti Ahli Utama dan dikukuhkan menjadi Profesor Riset hari ini.

Page 30: ORASI PENGUKUHAN PROFESOR RISETpdgmi.org/wp-content/uploads/2019/07/NASKAH-ORASI-JULIANTY.pdfindikator pada Standar Pelayanan Minimal5, sebagai salah satu ... (122,2 juta DALY [110,3

19

Rasa hormat dan terimakasih tidak terhingga saya sampaikan kepada almarhum kedua orang tua dan mertua tercinta yang telah mendidik dan menjadi teladan dalam kehidupan untuk bekerja secara tekun, disiplin dan tanggungjawab. Terimakasih kepada suami tercinta Tedja Surya, anak Sugiri dan menantu Imelda, Vera dan menantu William serta empat cucu tersayang Aaron, Brian, Jayden dan Aurelia. Terimalah ungkapan rasa syukur, cinta, dan terimakasih atas pengertian, pengorbanan, doa, penghiburan, serta dorongan semangat selama ini. Juga kepada seluruh keluarga dekat tercinta untuk doa, kasih sayang, dukungan serta kebersamaan.

Ucapan Terimakasih saya sampaikan kepada dr. Triono Soendoro, M.P.H, Ph.D.; Prof. Dr. dr. Agus Purwadianto, S.H., M.Si, Sp.F(K); Dr. dr. Trihono, MSc.; Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama, Sp.P.(K), MARS., DTM&H., DTCE., sebagai pimpinan senior Badan Litbangkes. Juga kepada Ibu Ria Soekarno, SKM, MCN, Bapak Soeharsono Soemantri, Ph.D., Dr. Dede Anwar Musadad, M.Kes., drg. Agus Suprapto, M.Sc., Prof. Dr. Mohammad Sudomo, Prof. dr. Agus Suwandono, MPH, Dr.PH., para Profesor Riset, seluruh pejabat struktural dan rekan peneliti dan non peneliti di Badan Litbangkes, khususnya Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat. Panitia Penyelenggara Pengukuhan Profesor Riset, dr. Jehezkeil Panjaitan, Indra Kurniawan, S.Kom., MKM., Bagus Mardhianto, A. Md, dan Ika Kartika, SKM serta seluruh unsur pimpinan Kementerian Kesehatan, dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terimakasih atas dukungan dan kerjasamanya.

Saya ucapkan terima kasih atas kesabaran hadirin untuk mengikuti acara ini, dan mohon maaf apabila ada tingkah laku, tutur kata yang tidak berkenan. Semoga Tuhan Yang Maha Pengasih memberkati kita semua.

Page 31: ORASI PENGUKUHAN PROFESOR RISETpdgmi.org/wp-content/uploads/2019/07/NASKAH-ORASI-JULIANTY.pdfindikator pada Standar Pelayanan Minimal5, sebagai salah satu ... (122,2 juta DALY [110,3

20

DAFTAR PUSTAKA

1. World Health Organization S. Action plan for the prevention and control of noncommunicable diseases in South-East Asia, 2013–2020. 2013;2013–20.

2. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Hasil utama laporan Riskesdas 2018. 2018.

3. Soemantri S, Pradono J, Hapsari D. SURKESNAS 2001 National household health survey morbidity study. Badan Litbangkes. 2001.

4. Balitbangkes. Sample Registration System 2016. Badan Litbangkes. 2018.

5. Kementerian Kesehaan RI. Standar pelayanan minimal bidang kesehatan. 201AD; Available from: https://djsn.go.id/storage/app/uploads/public/58d/486/f01/58d486f010a3f067108647.pdf

6. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Indonesia sehat dengan pendekatan keluarga - PISPK. 2017.

7. Hall JE, do Carmo JM, da Silva AA, Wang Z, Hall ME. Obesity-induced hypertension. Circ Res [Internet]. 2015;116(6):991–1006. Available from: https://www. ahajournals. org/doi/10.1161/CIRCRESAHA.116.305697

8. Pradono J, Werdhasari A. Faktor determinan penyakit jantung koroner pada kelompok umur 25-65 tahun di Kota Bogor, data kohor 2011-2012. Buletin Penelitian Kesehatan. 2018;46(1):23–34.

9. Pradono J, Kristanti D, Sirait AM, et.al. Laporan kohor faktor risiko penyakit tidak menular 2016. Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat 2016.

10. Pradono J, Riyadina W, Kristanti D, Turana Y.

Page 32: ORASI PENGUKUHAN PROFESOR RISETpdgmi.org/wp-content/uploads/2019/07/NASKAH-ORASI-JULIANTY.pdfindikator pada Standar Pelayanan Minimal5, sebagai salah satu ... (122,2 juta DALY [110,3

21

Controlled hypertension : a prospective cohort study in Bogor. Present IEASE, Bali, 2 Oktober 2018. 2018;2011–6.

11. Gakidou E, Afshin A, Abajobir AA, Abate KH, Abbafati C, Abbas KM, et al. Global, regional, and national comparative risk assessment of 84 behavioural, environmental and occupational, and metabolic risks or clusters of risks, 1990-2016: A systematic analysis for the Global Burden of Disease Study 2016. Lancet. 2017;390(10100):1345–422.

12. Pradono J. Factors Contribute to hypertension in rural areas (data analysis of basic health research 2007). GIZI Indones. 2010;33(1):59–66.

13. Pradono J, Junaidi P. Pengaruh faktor komposisional dan faktor kontekstual terhadap kejadian hipertensi di Jawa dan Bali. Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 2015; 25(2):97–106.

14. Pradono J, Suparmi, Sihombing N. Prevalence and determinants of hypertension in aged 15-60 years old in Bogor City , West Java Province. J Ekologi Kesehatan. 2013;12(3):171–9.

15. Pradono J, Inderawati L, Murnawan T. Permasalahan dan faktor risiko yang berhubungan dengan terjadinya hipertensi di Kabupaten Bogor Prov. Jawa Barat. 2013;41(2):61–71.

16. Pradono J, Afifah T, Supomo S. Model intervensi hipertensi di Kabupaten Lebak Provinsi Banten. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan. 2012;15(2):154–61.

17. Pradono J, Supomo S. Obesity contributes toward hypertension in young and older adult. Universa Med

Page 33: ORASI PENGUKUHAN PROFESOR RISETpdgmi.org/wp-content/uploads/2019/07/NASKAH-ORASI-JULIANTY.pdfindikator pada Standar Pelayanan Minimal5, sebagai salah satu ... (122,2 juta DALY [110,3

22

[Internet]. 2016;35(2):96. Available from: https://univmed. org/ejurnal/index.php/medicina/article/view/260

18. Kristanti, Pradono J. Pengetahuan, perilaku berolahraga dan status kesegaran jasmani warga Kelurahan Kebon Manggis umur 20-39 tahun, Jakarta Timur, 1998. Buletin Penelitian Kesehatan. 2000;28(2):435-446.

19. Pradono J, Kristanti CM, Suhardi. Factors influencing physical fitness status of 20-39 age group population of Kebon Manggis, East Jakarta 1998. Buletin Penelitian Kesehatan. 2000;27(3&4):293–303.

20. Liu X, Zhang D, Liu Y, Sun X, Han C, Wang B, et al. Dose-response association between physical activity and incident hypertension: a systematic review and meta-analysis of cohort studies. Hypertension. 2017;69(5):813–20.

21. Rahman K, Warren CW, Asma S, Jones NR, Pradono J, Lee J, et al. Linking global youth tobacco survey (GYTS) data to the WHO framework convention on tobacco control: The case for Indonesia. Prev Med (Baltim). 2008;47(September):S11–4.

22. Pradono J, Kristanti CM, Et.al. Perokok pasif bencana yang terlupakan. Bul Penelit Kesehat. 31(4):211–22.

23. Pradono J, Hapsari D, Kusumawardani N. Bab 2. Hubungan antara konsumsi rokok dengan penyakit, dalam Bunga Rampai "Fakta tembakau dan permasalahannya di Indonesia". Jakarta : Lembaga Penerbit Badan Litbangkes, . 2014; 19-30 p.

24. Pradono J, Senewe F, Kristanti CM, Soemantri S. Transisi kesehatan di Indonesia. J Ekologi Kesehatan. 2005;4(3):336–50.

Page 34: ORASI PENGUKUHAN PROFESOR RISETpdgmi.org/wp-content/uploads/2019/07/NASKAH-ORASI-JULIANTY.pdfindikator pada Standar Pelayanan Minimal5, sebagai salah satu ... (122,2 juta DALY [110,3

23

25. Kusumawardani N, Suhardi, Pradono J, Delima, Aryastami NK, Krishnan A. Behavior risk factors and lipid profiles of diabetes mellitus with hypertension among adult population in Indonesia. Health Science Journal of Indonesia (HSJI). 2016;7(2):97–106.

26. Humas BPJS. Tangkis risiko kardiometabolik dengan optimalisasi PROLANIS. 2017;4212938:4212938. Available from: https://www.bpjs-kesehatan.go.id/bpjs/ index.php/post/read/2017/536/Avoid-Cardiometabolic-by-Optimalized-PROLANIS

27. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pokok-pokok hasil Riskesdas Indonesia 2013. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. 2013;

28. Rosner B, Cook NR, Daniels S, Falkner B. Childhood blood pressure trends and risk factors for high blood pressure: The NHANES experience 1988-2008. Hypertension. 2013;62(2):247–54.

29. Nurdiantami Y, Watanabe K, Tanaka E, Pradono J, Anme T. Association of general and central obesity with hypertension. Clin Nutr. 2018;37(4):1259–63.

30. Ronto R, Wu JHY, Singh GM. The global nutrition transition: Trends, disease burdens and policy interventions. Proc Int Astron Union. 2018;21(12):2267–70.

31. Abdeen Z, Jildeh C, Dkeideek S, Qasrawi R, Ghannam I, Al Sabbah H. Overweight and obesity among Palestinian adults: Analyses of the anthropometric data from the first national health and nutrition survey (1999-2000). J Obes. 2012;2012.

32. Ali R, Nuryani. Sosial ekonomi, konsumsi. Media Gizi

Page 35: ORASI PENGUKUHAN PROFESOR RISETpdgmi.org/wp-content/uploads/2019/07/NASKAH-ORASI-JULIANTY.pdfindikator pada Standar Pelayanan Minimal5, sebagai salah satu ... (122,2 juta DALY [110,3

24

Indonesia. 2018;13(2018):123–32. 33. Sudikno S, Syarief H, Dwiriani CM, Riyadi H, Pradono J.

Obesity risk factors among 25-65 years old adults in Bogor City, Indonesia: A prospective cohort study. J Gizi dan Pangan [Internet]. 2018;13(2):55–62. Available from: http://journal.ipb.ac.id/index.php/jgizipangan/article/view/18425/14775

34. Widyasari R, Rachmat M, Qorni U Al, Pratiwi NL. Si pembunuh senyap, tinggi dara. Pusat Humaniora, Masyarakat kebijakan K dan P, editors. Jakarta Indonesia; 2014.

35. Sudikno, Syarief H, Dwiriani CM, Riyadi H, Pradono J. Hubungan obesitas sentral dengan profil lipid pada orang dewasa umur 25-65 Tthun di Kota Bogor. J Indones Nutr Assoc. 2016;39(2):81–92.

36. Mulyantoro DK, Sitanggan HD, Permatasari E, Laksono AD. Hipertensi pembunuh senyap etnik Melayu di Kampung Bilis. 2016.

37. Nezhad M, Alqahtani M, Salem N. Overweight and Obesity in Pacific : A systematic review study on dietary patterns of Pacific people. 2017;(June).

38. Riyadina W, Sudikno, Pradono J, et.al. Laporan studi kohor faktor risiko penyakit tidak menular 2018. Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat 2018.

39. Bappenas, BPS U. Proyeksi penduduk Indonesia 2015-2045. 2018.

Page 36: ORASI PENGUKUHAN PROFESOR RISETpdgmi.org/wp-content/uploads/2019/07/NASKAH-ORASI-JULIANTY.pdfindikator pada Standar Pelayanan Minimal5, sebagai salah satu ... (122,2 juta DALY [110,3

25

Lampiran

Kerangka pikir Pengendalian Hipertensi melalui Pencegahan Kegemukan

PTM utama

Hipertensi (variabel antara)

Terkontrol Tidak Terkontrol

Perilaku/ Gaya hidup

Kegemukan

Program/ Kebijakan

Lingkungan

Individu

Page 37: ORASI PENGUKUHAN PROFESOR RISETpdgmi.org/wp-content/uploads/2019/07/NASKAH-ORASI-JULIANTY.pdfindikator pada Standar Pelayanan Minimal5, sebagai salah satu ... (122,2 juta DALY [110,3

26

DAFTAR PUBLIKASI ILMIAH Buku

1. Pradono J, Hapsari D, Soepardi S, Boediarto W. Manajemen penelitian kuantitatif, 2019. Jakarta: Lembaga Penerbit Badan Litbangkes, 2019.

2. Pradono J, Soerachman R, Kusumawardani N, Kasnodi- hardjo. Panduan penelitian dan pelaporan penelitian kualitatif, 2018. Jakarta: Lembaga Penerbit Badan Litbangkes, 2018.

3. Pradono J., Hapsari D., Kusumawardani N. Bab 3: Penyakit terkait rokok dan sindrom metabolik pada perokok, dalam Buku "Rokok dan Kesehatan". Jakarta: Lembaga Penerbit Badan Litbangkes, 2016.

4. Kristanti CM., Pradono J., Sari P., Hapsari D., Trihono. Bab 1: Konsumsi rokok dan prevalensi merokok, dalam Bunga Rampai “Fakta Tembakau Permasalahannya di Indonesia”. Jakarta: Lembaga Penerbit Badan Litbangkes, 2015.

5. Pradono J., Hapsari D., Kusumawardani N. Bab 2: Hubungan antara konsumsi tembakau dan penyakit, dalam Bunga Rampai "Fakta Tembakau dan Permasalahannya di Indonesia". Jakarta: Lembaga Penerbit Badan Litbangkes, 2014.

6. Tana L, Pradono J. Bab 5. Penyebab kematian umur produktif dan kesehatan pekerja di Indonesia, dalam Bunga Rampai "Kajian Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Puskesmas”. Jakarta: Lembaga Penerbit Badan Litbangkes, 2013.

7. Pradono J., Sihombing M, Andayasari L., Elsi E. Bab 8. Puskesmas dengan kegiatan upaya kesehatan kerja di

Page 38: ORASI PENGUKUHAN PROFESOR RISETpdgmi.org/wp-content/uploads/2019/07/NASKAH-ORASI-JULIANTY.pdfindikator pada Standar Pelayanan Minimal5, sebagai salah satu ... (122,2 juta DALY [110,3

27

Indonesia, dalam Bunga Rampai "Kajian Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Puskesmas". Jakarta: Lembaga Penerbit Badan Litbangkes, 2013.

Jurnal Internasional 8. Mubasyiroh R., Pradono J, Nurkhotimah E.,

Kusumawardani N, Idaiani S. Depression as a strong prediction of suicide risk. Global Journal of Health Science. 2018; 10(12):52-62.

9. Nurdiantami Y., Watanabe K., Tanaka E, Pradono J., Anme T. Association of general and central obesity with hypertension. Clinical Nutrition. 2018; 37(4):1259-63.

10. Aditama TY, Pradono J., Rahman K, Warren CW, Jones NR, Asma S, Lee J. Linking global youth tobacco Survey (GYTS) data to the WHO framework convention on tobacco control: the case for Indonesia. Prev Med. 2008; 47(1):11-4.

Jurnal Nasional 11. Nainggolan O., Indrawati L., Pradono J. Kebugaran

jasmani menurut Instruimen GPAQ dibandingkan dengan Vo2max pada wanita umur 25 sampai 54 tahun. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan. 2018; 21(4): 271 -280.

12. Sudikno, Syarief H., Dwiriani CM., Riyadi H., Pradono J. Obesity risk factors among 25-65 years old adults in Bogor City, Indonesia: a prospective cohort study. Jurnal Gizi dan Pangan. 2018;13(2):55-62.

13. Pradono J. Perilaku berisiko dan keluhan subjektif memori (KSM) pada kelompok umur 25 tahun ke atas di Kota Bogor Tengah. Media Penelitian dan

Page 39: ORASI PENGUKUHAN PROFESOR RISETpdgmi.org/wp-content/uploads/2019/07/NASKAH-ORASI-JULIANTY.pdfindikator pada Standar Pelayanan Minimal5, sebagai salah satu ... (122,2 juta DALY [110,3

28

Pengembangan Kesehatan. 2018;28(2):103-112. 14. Sari PH., Azhar K., Pradono J, Sukoco NEW.

Hubungan perilaku cuci tangan, pengelolaan air minum dan rumah sehat dengan kejadian hepatitis di Indonesia. Jurnal Ekologi Kesehatan. 2018;17(1): 41 – 51

15. Pradono J, Werdhasari A. Faktor determinan penyakit jantung koroner pada kelompok umur 25-65 tahun di Kota Bogor, data kohor 2011-2012. Buletin Penelitian Kesehatan. 2018; (1): 23–34.

16. Dany F., Kusumawardani N., Pradono J, Kristianto Y., dan Delima. Faktor risiko prediabetes: isolated impaired fasting glucose (i-IFG), isolated impaired glucose tolerance (i-IGT) dan kombinasi IFG-IGT (analisis lanjut Riskesdas 2013). Buletin Penelitian Kesehatan.2017; (2): 113 – 124.

17. Suparmi, Chiera B., Pradono J. Low birth weights and risk of neonatal mortality in Indonesia. Health Science Journal of Indonesia (HSJI). 2016; 7 (2): 113-117.

18. Sudikno, Syarief H., Dwiriani CM., Riyadi H., Pradono J. Hubungan kelebihan berat badan sentral dengan profil lipid pada orang dewasa umur 25-65 tahun di Kota Bogor. Gizi Indonesia. 2016; 39(2): 81-92.

19. Kusumawardani N., Suhardi, Pradono J, Delima, Aryastami NK., Krishnan A. Behavior risk factors and lipid profiles of diabetes mellitus with hypertension among adult population in Indonesia. Health Science Journal of Indonesia (HSJI). 2016;7(2): 97-106.

20. Pradono J, Sintawati. Obesity contributes toward hyper- tension in young and older Adult. Universa Medicina. 2016; 35 (2):96-104.

Page 40: ORASI PENGUKUHAN PROFESOR RISETpdgmi.org/wp-content/uploads/2019/07/NASKAH-ORASI-JULIANTY.pdfindikator pada Standar Pelayanan Minimal5, sebagai salah satu ... (122,2 juta DALY [110,3

29

21. Setyawati B., Pradono J, Rachmalina R. Peran individu, rumahtangga dan pelayanan kesehatan dasar terhadap status gizi buruk pada Balita di Indonesia. Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. 2015; 25 (4): 227-234.

22. Pradono J, Kusumawardani N., Delima. Central obesity increases the risk of type 2 diabetes mellitus among urban Adults. Universa Medicina. 2015; 34(3):187-196.

23. Pradono J, Junaidi P. Pengaruh faktor komposisional dan faktor kontekstual terhadap kejadian hipertensi di Jawa dan Bali. Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. 2015; 25 (2):97-106.

24. Mujiati, Pradono J. Faktor persepsi dan sikap dalam pemanfaatan layanan voluntary counseling and testing (VCT) oleh kelompok berisiko HIV/AIDS di Kota Bandung Tahun 2013. Jurnal Kesehatan Reproduksi. 2014; 5(1): 46-52.

25. Pradono J, Sulistyowati N. Hubungan antara tingkat pendidikan, pengetahuan tentang kesehatan lingkungan, perilaku hidup sehat dengan status kesehatan. Studi korelasi pada penduduk umur 10-24 tahun di Jakarta Pusat. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan. 2014;17(1): 89-95.

26. Pradono J, Suparmi, Sihombing N. Prevalensi dan determinan hipertensi kelompok umur 15-60 tahun di Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat. Jurnal Ekologi Kesehatan. 2013; 12(3):171-79.

27. Pradono J, Indrawati L., dan Murnawan T. Permasalahan dan faktor risiko yang berhubungan dengan terjadinya hipertensi di Kabupaten Bogor

Page 41: ORASI PENGUKUHAN PROFESOR RISETpdgmi.org/wp-content/uploads/2019/07/NASKAH-ORASI-JULIANTY.pdfindikator pada Standar Pelayanan Minimal5, sebagai salah satu ... (122,2 juta DALY [110,3

30

Prov. Jawa Barat. Buletin Penelitian Kesehatan. 2013; (2): 61 – 71.

28. Pradono J, Afifah T., Sintawati. Model intervensi hipertensi Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan. 2012;15 (2): 154-161.

29. Pradono J. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi di daerah perkotaan (Riskesdas 2007). Gizi Indonesia (Journal of the Indonesian Nutrition Association). 2010; 33(1): 59-66.

30. Sari PH., Hapsari TD., Pradono J. Delapan domain kesehatan menurut “International Classification of Functioning, Disability & Health” pada penduduk usia ≥ 15 tahun dan faktor-faktor yang mempengaruhi (analisis lanjut Riskesdas tahun 2007). Buletin Penelitian Sistem Kesehatan. 2010;13(1): 21-31.

31. Pradono J, Hapsari D., dan Sari P. Kualitas hidup penduduk Indonesia menurut International Classification of Functioning, Disability and Health (ICF) dan faktor-faktor yang mempengaruhinya (analisis lanjut data Riskesdas 2007). Buletin Penelitian Kesehatan.2009; Supplement 2009: 1 – 10.

32. Hapsari D., Sari P., Pradono J. Pengaruh lingkungan sehat, dan perilaku hidup sehat terhadap status kesehatan. Buletin Penelitian Kesehatan. 2009; (Suplemen 37): 40-49.

33. Pradono J. Kesehatan dalam pembangunan berkelanjutan. Jurnal Ekologi Kesehatan. 2007; 6(2): 578 – 585.

34. Pradono J, Hapsari D., Lubis A. Faktor-faktor yang mempengaruhi status disabilitas penduduk ≥ 15 tahun

Page 42: ORASI PENGUKUHAN PROFESOR RISETpdgmi.org/wp-content/uploads/2019/07/NASKAH-ORASI-JULIANTY.pdfindikator pada Standar Pelayanan Minimal5, sebagai salah satu ... (122,2 juta DALY [110,3

31

di Nanggroe Aceh Darussalam. Media Litbang Kesehatan. 2007; XVII (Suplemen I): S29-S37.

35. Idaiani S., Lubis A., Pradono J, Suriani O. Identifikasi faktor-faktor risiko stres dan variabel sosiodemografi berdasarkan Surkesda Nanggroe Aceh Darussalam. Media Litbang Kesehatan. 2007; XVII (Suplemen I): S68-S77.

36. Sari PH., Hapsari DT., Pradono J. Status kesehatan masyarakat dan faktor-faktor yang berhubungan di Nanggroe Aceh Darussalam. Media Litbang Kesehatan. 2007; XVII (Suplemen I): S38-S50

37. Kristanti CM., Pradono J, Hapsari D. Cakupan perawatan gigi dan mulut. Indonesia Journal of Dentistry.2006; 13(2):90-94.

38. Suhardi, Pradono J, Hapsari D., Isfandari S. Pemeriksaan payudara sendiri (Sadari) di Indonesia menurut modul kesehatan survei sosial ekonomi nasional 1998 dan survei kesehatan rumahtangga 2004. Buletin Penelitian Kesehatan. 2006; 34(4): 174-186.

39. Pradono J, Hapsari D., Lubis A. Hubungan status gizi dan morbiditas balita, Surkesnas 2001. Majalah Kesehatan Perkotaan. 2006;13(1): 42-52.

40. Senewe FP., Djaja S., Wiryawan Y., Pradono J. Kesehatan anak dan bayi baru lahir di Kota Bekasi. Jurnal Ekologi Kesehatan. 2006; 5(1): 361 – 367

41. Setyowati T., Pradono J, Kristanti CM. Perilaku merokok, mengkonsumsi buah/sayur-sayuran dan kegiatan fisik para lansia di Jakarta. Majalah Kesehatan Perkotaan. 2005;12(2): 22-30.

Page 43: ORASI PENGUKUHAN PROFESOR RISETpdgmi.org/wp-content/uploads/2019/07/NASKAH-ORASI-JULIANTY.pdfindikator pada Standar Pelayanan Minimal5, sebagai salah satu ... (122,2 juta DALY [110,3

32

42. Kristanti CM., Hapsari D., Pradono J, Soemantri S. Behavior risk factors in Indonesia: national household health survey 2001. Buletin Penelitian Kesehatan. 2005; 33 (1):1-10.

43. Pradono J, Senewe FP., Kristanti CM., Soemantri S. Transisi kesehatan di Indonesia. Jurnal Ekologi Kesehatan. 2005; 4(3): 336 – 350

44. Pradono J, Kristanti CM., Supraptini. Gambaran rumahtangga sehat dan faktor yang berperan, Surkesnas 2001. Majalah Kesehatan Perkotaan. 2005;12(1): 11-23.

45. Suprapto A., Hapsari D., Pradono J. Determinan sosial ekonomi pada pertolongan persalinan di Indonesia. Majalah Kesehatan Perkotaan. 2004;11(2): 24-33

46. Suprapto S., Pradono J. Faktor risiko green tobacco sickness (GTS) pada petani pemetik daun tembakau di desa Bansari, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Jurnal Ekologi Kesehatan. 2003; 2 (3): 275 – 281.

47. Pradono J, Kristanti CM. Perokok pasif bencana yang terlupakan. Buletin Penelitian Kesehatan. 2003; 31(4): 211-222.

48. Pradono J, Hapsari D., Soemantri S. Faktor berisiko yang mempengaruhi penyakit tidak menular di Jawa dan Bali. Buletin Penelitian Kesehatan. 2003; 31(3): 166 – 176

49. Pradono J, Kristanti CM., Hapsari D., Afifah T., Sihombing S., Sembiring M., Djamal S. Studi morbiditas - disabilitas SKRT 2001. Buletin

Page 44: ORASI PENGUKUHAN PROFESOR RISETpdgmi.org/wp-content/uploads/2019/07/NASKAH-ORASI-JULIANTY.pdfindikator pada Standar Pelayanan Minimal5, sebagai salah satu ... (122,2 juta DALY [110,3

33

Penelitian Kesehatan. 2003; 31. (3):132 – 142. 50. Pradono J, Kristanti C. Faktor-faktor yang

berhubungan dengan sakit kepala pada remaja. Majalah Kesehatan Masyarakat Indonesia. 2003;31(3): 134-140.

51. Kristanti CM., Pradono J, Pola berobat pada remaja dengan keluhan sakit kepala berulang. Susenas 1998. Jurnal Ekologi Kesehatan. 2002;1(2): 65-70.

52. Pradono J, Kristanti CM. Uji validasi “Global Physical Activity Questionnaire”, kelompok umur 35 – 54 tahun. Majalah Kesehatan Perkotaan. 2002; 9(1):51-61.

53. Samsuria H., Pradono J, Budiningsih S., Muthalib PKS. Pengaruh latihan fisik daya tahan Genaidy pada tenaga kerja wanita bagian potong perapihan di Pabrik sepatu Tangerang. Buletin Penelitian Kesehatan. 2001; 29(1):12 - 21.

54. Kristanti CM., Pradono J, Suhardi. Uji validasi kuesioner survei kesegaran jasmani pada pelajar SLTA Jakarta 1990. Buletin Penelitian Kesehatan. 2001; 29(1): 42 – 51.

55. Soemantri S, Pradono J, Hapsari D. Surkesnas 2001. National household health survey morbidity study-NCD risk factors in Indonesia. 2001. Available: http://www.who.int/ chp/steps/STEPS.

56. Pradono J, Kristanti CM. Faktor penentu produktivitas tenaga jahit perempuan pada satu perusahaan handuk di Jakarta 1994. Jurnal Epidemiologi Indonesia. 2000; 4 (Edisi 3): 1-8.

Page 45: ORASI PENGUKUHAN PROFESOR RISETpdgmi.org/wp-content/uploads/2019/07/NASKAH-ORASI-JULIANTY.pdfindikator pada Standar Pelayanan Minimal5, sebagai salah satu ... (122,2 juta DALY [110,3

34

57. Pradono J, Kristanti CM., Suhardi, Moeluk D. Validitas indeks kesegaran jasmani modul Susenas 1995 pada kelompok umur 20-39 tahun. Buletin Penelitian Kesehatan. 2000; 28(3 & 4): 490 - 499.

58. Kristanti CM., Pradono J. Pengetahuan, perilaku berolahraga dan status kesegaran jasmani warga Kelurahan Kebon Manggis umur 20-39 tahun, Jakarta Timur, 1998. Buletin Penelitian Kesehatan. 2000; 28(2): 435 – 446.

59. Sulistiyowati N., Pradono J, Wiryawan Y., Meida Y. Prestasi belajar murid pada tiga sekolah dasar di daerah gondok endemik Kecamatan Kandangan, Propinsi Jawa Tengah. Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 3000; X(1): 22-29.

60. Pradono J, Kristanti CM. Faktor-faktor yang mempengaruhi status kesegaran jasmani warga Kebon Manggis Jakarta Timur umur 20-39 tahun, 1998. 2000; Buletin Penelitian Kesehatan. 27(3&4): 293 – 303.

61. Pradono J, BudiarsoRL. Prevalensi dan perawatan diare pada Balita. Buletin Penelitian Kesehatan. 1998/1999; 26(4):145-152.

62. Pradono J. Hubungan makan pagi dengan kadar gula darah dan produktivitas tenaga kerja wanita di perusahaan tenun, Jakarta, 1994. Majalah Kedokteran Indonesia. 1998; 48(1): 6-14

Prosiding 63. Pradono J, Kristanti D., Rofingatul, M., Tobing K.

Perkembangan perilaku hidup bersih dan sehat di Indonesia berbasis survei kesehatan tahun 2001-

Page 46: ORASI PENGUKUHAN PROFESOR RISETpdgmi.org/wp-content/uploads/2019/07/NASKAH-ORASI-JULIANTY.pdfindikator pada Standar Pelayanan Minimal5, sebagai salah satu ... (122,2 juta DALY [110,3

35

2007. Prosiding Simposium Nasional V “Riset sebagai Lokomotif Pembangunan Kesehatan”. Jakarta, 7-9 Desember 2009. Badan Penelitian & Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. Hal. 65-83. Jakarta : Badan Litbang Kesehatan, 2010

64. Pradono J, Kristanti CM., Hapsari D. Status kesegaran jasmani pegawai negeri umur 35-54 tahun, Jakarta 2001. Prosiding Kongres Nasional XI dan Seminar Ilmiah XIII Ikatan Ahli Ilmu Faal Indonesia dan International Seminar on Ergonomics and Sports Physiology. Denpasar 14-17 Oktober 2002. Denpasar: Ikatan Ahli Ilmu Faal Indonesia, 2003.

65. Kristanti CM., Pradono J, Afifah T. Uji validasi “Global Physical Activity Questionnaire” pada responden umur 25 – 34 tahun. Prosiding Kongres Nasional XI dan Seminar Ilmiah XIII Ikatan Ahli Ilmu Faal Indonesia dan International Seminar on Ergonomics and Sports Physiology. Denpasar, 14-17 Oktober 2002. Denpasar : Ikatan Ahli Ilmu Faal Indonesia, 2003.

66. Pradono J, Kristanti CM., Suhardi, Moeluk D. Validitas indeks kesegaran jasmani modul Susenas 1995 pada kelompok umur 20-29 tahun, Prosiding Seminar Ilmiah Keolahragaan PON XV Jawa Timur. Tahun 2000. Batu – Malang, 15-18 Juni 2000.

Page 47: ORASI PENGUKUHAN PROFESOR RISETpdgmi.org/wp-content/uploads/2019/07/NASKAH-ORASI-JULIANTY.pdfindikator pada Standar Pelayanan Minimal5, sebagai salah satu ... (122,2 juta DALY [110,3

36

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Data Pribadi

Nama Lengkap : Dr. dr. Julianty Pradono, MS.

Tempat /Tanggal Lahir : Jakarta, 28 Juni 1954

Anak ke : Satu dari enam bersaudara

Jenis kelamin : Perempuan

Nama Ayah Kandung : Jayatman Cheng (alm)

Nama Ibu Kandung : Yulia Pradono (almh)

Nama Suami : Ir. Tedja Surya Halim

Jumlah Anak : 2 (dua) orang

Nama Anak : 1. Sugiri Halim, M.Eng.

2. Vera Halim, M.Sc.

Nama Instansi : Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat, Badan Litbangkes, Kementerian Kesehatan

Judul Orasi : Pengendalian Hipertensi melalui Pencegahan Kegemukan

Bidang Kepakaran : Bidang Epidemiologi dan Biostatistik

Page 48: ORASI PENGUKUHAN PROFESOR RISETpdgmi.org/wp-content/uploads/2019/07/NASKAH-ORASI-JULIANTY.pdfindikator pada Standar Pelayanan Minimal5, sebagai salah satu ... (122,2 juta DALY [110,3

37

No. SK Pangkat Terakhir : 47/K Tahun 2015 Tanggal 18 Agustus 2015

No. SK Peneliti Ahli Utama

: 5/M Tahun 2015 Tanggal 20 Januari 2015

No. PAK Peneliti Ahli Utama Golongan IV/e dan tanggal disahkan oleh Kepala LIPI

: 0957/D.1/X/2018 Tanggal 31 Oktober 2018

B. Pendidikan Formal

No Jenjang Nama Sekolah/PT

Tempat/Kota/Negara

Tahun Lulus

1. SD Merdeka Jakarta 1966

2. SLTP Sila Paramita Jakarta 1969

3. SLTA Sila Paramita Jakarta 1972

4. Dokter Umum

Univ. Tarumanagara

Jakarta 1981

5. S2 Magister Kedokteran Kesehatan Kerja, Univ. Indonesia

Jakarta 1996

6. S3 Bidang Pendidikan,

Jakarta 2012

Page 49: ORASI PENGUKUHAN PROFESOR RISETpdgmi.org/wp-content/uploads/2019/07/NASKAH-ORASI-JULIANTY.pdfindikator pada Standar Pelayanan Minimal5, sebagai salah satu ... (122,2 juta DALY [110,3

38

Kependudukan dan Lingkungan Hidup Universitas Negeri Jakarta.

7. S3 FKM Univ. Indonesia Program Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat

Jakarta 2013

C. Pendidikan Nonformal

No Nama Kursus/ Pelatihan

Tempat Tahun

1. Workshop of Survival Analysis using Stata

Jakarta 2009

2. Pelatihan Small Area Estimation

Bandung 2015

3. Workshop Training Of Trainer Riset Penyakit Tidak Menular 2016

Bekasi 2016

4. Workshop Training Of Trainer Survei Indikator Kesehatan Nasional (Riskesnas) 2016.

Bekasi 2016

Page 50: ORASI PENGUKUHAN PROFESOR RISETpdgmi.org/wp-content/uploads/2019/07/NASKAH-ORASI-JULIANTY.pdfindikator pada Standar Pelayanan Minimal5, sebagai salah satu ... (122,2 juta DALY [110,3

39

5. Workshop penulisan buku ilmiah di bidang kesehatan.

Jakarta 2018

6. Pelatih Workshop Pelatih Nasional Riskesdas 2018.

Gorontalo 2018

8. Training Teknik Negosiasi

Jakarta 2018

D. Jabatan Struktural

Jabatan Nama Instansi Tahun

Kepala Puskesmas Kelurahan Dukuh Kramat Jati

Sudinkes Jakarta Timur

1983 - 1993

E. Jabatan Fungsional

No Jenjang Jabatan TMT Jabatan

1. Asisten Peneliti Muda 1-6-1998

2. Asisten Peneliti Madya 1-8-1999

3. Ajun Peneliti Muda 1-3-2001

4. Peneliti Muda 1-8-2003

Page 51: ORASI PENGUKUHAN PROFESOR RISETpdgmi.org/wp-content/uploads/2019/07/NASKAH-ORASI-JULIANTY.pdfindikator pada Standar Pelayanan Minimal5, sebagai salah satu ... (122,2 juta DALY [110,3

40

5. Peneliti Madya 1-12-2005

6. Peneliti Ahli Utama 1-4-2014

F. Penugasan Khusus Nasional/ Internasional

No Nama Kegiatan

Pemberi Tugas Tahun

1. Panitia Pembina Ilmiah Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat

Kepala Puslitbang

2012-2015

2. Wakil Ketua Komisi Ilmiah Kepala Badan

Litbangkes

2015

3. Anggota Tim Pembina Risbinkes

Kepala Badan

Litbangkes

2014-2017

4. Anggota Panitia Pembina Ilmiah Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat

Kepala Puslitbang

2016-2018

5. Ketua Komisi Ilmiah Badan Litbangkes Kemkes

Kepala Badan

Litbangkes

2016-2018

6. Ketua Tim Penyusunan Buku Agenda Riset Balitbangkes 2016-2019

Kepala Badan

Litbangkes

2016

Page 52: ORASI PENGUKUHAN PROFESOR RISETpdgmi.org/wp-content/uploads/2019/07/NASKAH-ORASI-JULIANTY.pdfindikator pada Standar Pelayanan Minimal5, sebagai salah satu ... (122,2 juta DALY [110,3

41

7. Tim Penilai Peneliti Instansi Badan Litbangkes Kemkes

Kepala Badan

Litbangkes

2017-2018

8. Anggota Tim Penelaah Naskah Parade Doktor

Kepala Badan

Litbangkes

2017

9. Ketua Tim Penyusun Buku Saku Data dan Informasi Hasil Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

Kepala Badan

Litbangkes

2017

G. Keikutsertaan dalam Kegiatan Ilmiah Presentasi oral

No Nama Kegiatan

Peran/ Tugas

Penyelenggara (Kota, Negara)

Tahun

1. Kongres Nasional IX Epidemiologi.

Pembicara Jakarta 2000

2. Seminar dan Simposium Nasional Kesehatan Lingkungan

Pembicara Jogyakarta 2001

3. Workshop on Evidence for

Pembicara Jakarta 2002

Page 53: ORASI PENGUKUHAN PROFESOR RISETpdgmi.org/wp-content/uploads/2019/07/NASKAH-ORASI-JULIANTY.pdfindikator pada Standar Pelayanan Minimal5, sebagai salah satu ... (122,2 juta DALY [110,3

42

Decision Making

4. Pertemuan LP/LS tentang Perkembangan Teknik Program/ Masalah Anak Usia Sekolah

Pembicara Cisarua 2009

5. Konferensi Nasional Promosi Kesehatan ke-5

Pembicara Bandung 2009

6. Simposium Regional Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

Pembicara Jakarta 2014

7. Diabetes Meeting 25 tahun

Pembicara Jakarta 2016

8. The 13th SEA Regional Meeting Of The IEA Jointed With International Conference Of Public Health

Pembicara Bali 2018

Page 54: ORASI PENGUKUHAN PROFESOR RISETpdgmi.org/wp-content/uploads/2019/07/NASKAH-ORASI-JULIANTY.pdfindikator pada Standar Pelayanan Minimal5, sebagai salah satu ... (122,2 juta DALY [110,3

43

And Sustainable Development

Presentasi Poster

No Nama Kegiatan

Peran/ Tugas

Penyelenggara (Kota, Negara)

Tahun

1. Simposium Nasional V Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

Penyaji poster

Jakarta 2009

2. The 6th Asia Pacific Conference on Reproductive and Sexual Health and Rights.

Penyaji poster

Jogyakarta 2011

3. The 1st International Symposium on Health Research and Development and the 3rd Western Pasific

Penyaji poster

Bali 2011

Page 55: ORASI PENGUKUHAN PROFESOR RISETpdgmi.org/wp-content/uploads/2019/07/NASKAH-ORASI-JULIANTY.pdfindikator pada Standar Pelayanan Minimal5, sebagai salah satu ... (122,2 juta DALY [110,3

44

Regional Conference on Public Health 2011

4. Simposium Internasional

Penyaji poster

Jakarta 2016

Penelitian/ kajian

No Nama Kegiatan

Peran/ Tugas

Penyelenggara (Kota, Negara)

Tahun

1. Uji Coba “Global Physical Activity Questionnaire, Pada Kelompok Umur 35 – 54 Tahun

Ketua pelaksana

Jakarta 2001

2. Survei Kesehatan Nasional (Surkesnas)

Anggota peneliti

Nasional 2001

3. Survei Kesehatan Nasional

Wakil ketua

Nasional 2004

Page 56: ORASI PENGUKUHAN PROFESOR RISETpdgmi.org/wp-content/uploads/2019/07/NASKAH-ORASI-JULIANTY.pdfindikator pada Standar Pelayanan Minimal5, sebagai salah satu ... (122,2 juta DALY [110,3

45

(Surkesnas): Status morbiditas di Indonesia

4. Status Kesehatan Pasca Tsunami Nanggroe Aceh Darussalam

Anggota Aceh 2006

5. Riset Kesehatan Dasar 2007

Sekretaris Nasional 2007

6. Riset Kesehatan Dasar 2010

Sekretaris Nasional 2010

7. Kohor Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular

Anggota Bogor 2011-2013

8. Kesehatan Reproduksi Remaja dan Pelayanan di 5 Kota Indonesia

Anggota Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan,

Makassar

2012

9. Riset Kesehatan Dasar 2013

Sekretaris Nasional 2013

Page 57: ORASI PENGUKUHAN PROFESOR RISETpdgmi.org/wp-content/uploads/2019/07/NASKAH-ORASI-JULIANTY.pdfindikator pada Standar Pelayanan Minimal5, sebagai salah satu ... (122,2 juta DALY [110,3

46

10. Kajian Program Kesehatan Kerja Nelayan dan Penyelam hiperbarik

Ketua pelaksana

Kep. Seribu Jakarta

2014

11. Kajian Penyakit Tidak Menular dan faktor risiko di Indonesia

Ketua pelaksana

Jawa Barat 2015

12. Kajian Kesehatan Kerja di Indonesia

Anggota Serang 2015

13. Kohor Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular

Ketua pelaksana

Bogor 2014-2016

14. Riset Tenaga Kesehatan

Anggota Nasional 2016

15. Riset Penyakit Tidak Menular di Indonesia

Anggota Nasional 2016

16. Penelitian Studi Kesehatan Jiwa

Anggota Gorontalo, Bogor, Surabaya

2017

Page 58: ORASI PENGUKUHAN PROFESOR RISETpdgmi.org/wp-content/uploads/2019/07/NASKAH-ORASI-JULIANTY.pdfindikator pada Standar Pelayanan Minimal5, sebagai salah satu ... (122,2 juta DALY [110,3

47

Pada Beberapa Daerah di Indonesia

17. Riset Kesehatan Dasar 2018

Anggota Nasional 2018

18. Kohor Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular

Anggota Bogor 2017-2019

H. Keterlibatan dalam Pengelolaan Jurnal Ilmiah

No Nama Jurnal

Penerbit Peran/ Tugas

Tahun

1. Jurnal Buletin Kesehatan

Balitbangkes reviewer 2014-sekarang

2. Media Litbangkes

Balitbangkes reviewer 2014-sekarang

3. Jurnal Kesehatan Reproduksi

Puslit UKM Balitbangkes

reviewer 2015-sekarang

4. Jurnal Ekologi Kesehatan

Puslit UKM Balitbangkes

reviewer 2016-sekarang

Page 59: ORASI PENGUKUHAN PROFESOR RISETpdgmi.org/wp-content/uploads/2019/07/NASKAH-ORASI-JULIANTY.pdfindikator pada Standar Pelayanan Minimal5, sebagai salah satu ... (122,2 juta DALY [110,3

48

I. KaryaTulis Ilmiah

No

Kualifikasi

Jumlah

1. Penulis Tunggal 3

2. Penulis Utama 31

3. Penulis bersama Penulis lainnya

32

Total 66

No Bahasa Jumlah 1. Karya Tulis dalam Bahasa Inggris 5

2. Karya Tulis dalam Bahasa Indonesia 61

Total 66 J. PEMBINAAN KADER ILMIAH Pejabat Fungsional Peneliti

No. Nama Instansi Peran/Tugas Tahun

1. Khadijah

Puslit Upaya Kesehatan Masyarakat Balitbangkes

Pembina dalam penulisan artikel

2014

Page 60: ORASI PENGUKUHAN PROFESOR RISETpdgmi.org/wp-content/uploads/2019/07/NASKAH-ORASI-JULIANTY.pdfindikator pada Standar Pelayanan Minimal5, sebagai salah satu ... (122,2 juta DALY [110,3

49

2. Puti Sari Puslit Upaya Kesehatan Masyarakat Balitbangkes

Pembina dalam penulisan artikel

2014

3. Sri Handayani

Loka Litbang Baturaja Balitbangkes

Pembina dalam Riset Pembina Kesehatan (RISBINKES)

2014

4. Intan

Loka Litbang Palu Balitbangkes

Pembina dalam Riset Pembina Kesehatan (RISBINKES)

2014

5. Khadijah

Puslit Upaya Kesehatan Masyarakat Balitbangkes

Pembina dalam Riset Pembina Kesehatan (RISBINKES)

2014

6. Enggar Loka Litbang Baturaja Balitbangkes

Pembina dalam Riset Pembina Kesehatan (RISBINKES)

2015

7. Cory Loka Litbang Baturaja Balitbangkes

Pembina dalam Riset Pembina Kesehatan (RISBINKES)

2015

Page 61: ORASI PENGUKUHAN PROFESOR RISETpdgmi.org/wp-content/uploads/2019/07/NASKAH-ORASI-JULIANTY.pdfindikator pada Standar Pelayanan Minimal5, sebagai salah satu ... (122,2 juta DALY [110,3

50

8. Octavia Loka Litbang Baturaja Balitbangkes

Pembina dalam Riset Pembina Kesehatan (RISBINKES)

2015

9. Yunita Balitbangkes Pembina dalam Riset Pembina Kesehatan (RISBINKES)

2015

10. Ning S.

Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat.

Penelitian 2016

11. Puti Sari

Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat.

Penulisan artikel

2016

12. Suparmi

Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat.

Penelitian 2016

13. Luxi Pasaribu

Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat.

Penelitian 2016

14. A.Yudi Kristanto

Balitbangkes Pembina dalam Riset Pembina Kesehatan (RISBINKES)

2016

Page 62: ORASI PENGUKUHAN PROFESOR RISETpdgmi.org/wp-content/uploads/2019/07/NASKAH-ORASI-JULIANTY.pdfindikator pada Standar Pelayanan Minimal5, sebagai salah satu ... (122,2 juta DALY [110,3

51

15. Fridolina Mau Loka Litbang Baturaja Balitbangkes

Penelitian 2017

16. Suparmi Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat.

Penelitian 2017

17. Fridolina Mau Loka Litbang Baturaja Balitbangkes

Penelitian 2018

18. Mefi Loka Litbang Baturaja Balitbangkes

Penelitian 2018

19. Suparmi Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat.

Penelitian 2018

Page 63: ORASI PENGUKUHAN PROFESOR RISETpdgmi.org/wp-content/uploads/2019/07/NASKAH-ORASI-JULIANTY.pdfindikator pada Standar Pelayanan Minimal5, sebagai salah satu ... (122,2 juta DALY [110,3

52

Mahasiswa

No. Nama Universitas/PT Peran/ Tugas Tahun

1. Saidah Program Magister FKM Universitas Indonesia

Penguji 2013

2. Eksi Wijayanti Program Magister FKM Universitas Indonesia

Penguji 2014

3. Desi Rusmiati Program Magister FKM Universitas Indonesia

Penguji 2014

4. Mulia Sugiarti Program Magister FKM Universitas Indonesia

Penguji 2014

5. A. Yudi Kristanto

Program Magister FKM Universitas Indonesia

Pembimbing 2014

Page 64: ORASI PENGUKUHAN PROFESOR RISETpdgmi.org/wp-content/uploads/2019/07/NASKAH-ORASI-JULIANTY.pdfindikator pada Standar Pelayanan Minimal5, sebagai salah satu ... (122,2 juta DALY [110,3

53

6. Yuri Nurdiantami

Graduate School of Comprehensive Human Sciences, University of Tsukuba, Tsukuba. Japan.

Pembimbing 2015

7. Sari Arlinda Program Magister FKM Universitas

Penguji 2015

8. Sekar Agustin

Program Magister FKM Universitas

Penguji 2015

9. Purwo Setiyo

Program Magister FKM Universitas

Penguji 2017

10. Sudikno Program Doktor dalam ilmu gizi. Institut

Penguji 2017

11. Christina Olly lada

Program Doktor dalam ilmu gizi.

Penguji 2018

12. Aprizal Satria Hanafi

Program Magister FKM Universitas

Penguji 2019

Page 65: ORASI PENGUKUHAN PROFESOR RISETpdgmi.org/wp-content/uploads/2019/07/NASKAH-ORASI-JULIANTY.pdfindikator pada Standar Pelayanan Minimal5, sebagai salah satu ... (122,2 juta DALY [110,3

54

K. Organisasi Profesi Ilmiah

No Jabatan Nama Organisasi Tahun

1. Anggota Ikatan Dokter Indonesia 1983-sekarang

2. Anggota

Ikatan Dokter Kesehatan Kerja Indonesia

1997-sekarang

3. Anggota Asosiasi Peneliti Kesehatan Indonesia (APKESI)

2018-sekarang

4. Anggota Himpunan Peneliti Indonesia 2018-sekarang

L. Tanda Penghargaan

No Thn Nama/Jenis Penghargaan

Pejabat/Instansi yang Memberikan

1. 2004 Satyalancana Karya Satya XX Tahun

Presiden Republik Indonesia

2. 2014 Satyalancana Karya Satya XXX Tahun

Presiden Republik Indonesia

Page 66: ORASI PENGUKUHAN PROFESOR RISETpdgmi.org/wp-content/uploads/2019/07/NASKAH-ORASI-JULIANTY.pdfindikator pada Standar Pelayanan Minimal5, sebagai salah satu ... (122,2 juta DALY [110,3

55