optimalisasi penanaman nilai agama dan moral...

104
OPTIMALISASI PENANAMAN NILAI AGAMA DAN MORAL PADA ANAK USIA DINI DI RA MASYITHOH KARANGNONGKO MAGUWOHARJO DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA . SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Disusun Oleh : JAMALIYAH KOYUMIYAH NIM. 13430050 PRODI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA TAHUN 2017

Upload: others

Post on 04-Jan-2020

22 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: OPTIMALISASI PENANAMAN NILAI AGAMA DAN MORAL …digilib.uin-suka.ac.id/27002/2/13430050_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdfTerlebih lagi para pendidik anak usia dini. Dapat diyakini

OPTIMALISASI PENANAMAN NILAI AGAMA DAN MORAL PADA

ANAK USIA DINI DI RA MASYITHOH KARANGNONGKO

MAGUWOHARJO DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA

.

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan

Disusun Oleh :

JAMALIYAH KOYUMIYAH

NIM. 13430050

PRODI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA

TAHUN 2017

Page 2: OPTIMALISASI PENANAMAN NILAI AGAMA DAN MORAL …digilib.uin-suka.ac.id/27002/2/13430050_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdfTerlebih lagi para pendidik anak usia dini. Dapat diyakini
Page 3: OPTIMALISASI PENANAMAN NILAI AGAMA DAN MORAL …digilib.uin-suka.ac.id/27002/2/13430050_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdfTerlebih lagi para pendidik anak usia dini. Dapat diyakini
Page 4: OPTIMALISASI PENANAMAN NILAI AGAMA DAN MORAL …digilib.uin-suka.ac.id/27002/2/13430050_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdfTerlebih lagi para pendidik anak usia dini. Dapat diyakini
Page 5: OPTIMALISASI PENANAMAN NILAI AGAMA DAN MORAL …digilib.uin-suka.ac.id/27002/2/13430050_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdfTerlebih lagi para pendidik anak usia dini. Dapat diyakini
Page 6: OPTIMALISASI PENANAMAN NILAI AGAMA DAN MORAL …digilib.uin-suka.ac.id/27002/2/13430050_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdfTerlebih lagi para pendidik anak usia dini. Dapat diyakini

viii

MOTTO

يا ب ن أقم الصلة وأمر بالمعروف وانو عن المنكر واصب على ما أصابك إن ذلك من عزم المور

“Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik

dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap

apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang

diwajibkan (oleh Allah)”.(Q.S. Luqmaan: ayat 17) 1

1 Mushaf Aisyah: Al Qur’an dan Terjemah untuk Wanita (Bandung: Jabal, 2010),

hlm. 412.

Page 7: OPTIMALISASI PENANAMAN NILAI AGAMA DAN MORAL …digilib.uin-suka.ac.id/27002/2/13430050_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdfTerlebih lagi para pendidik anak usia dini. Dapat diyakini

ix

PERSEMBAHAN

Skripsi ini dipersembahkan kepada Almamater kebanggaan

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

Yogyakarta

Page 8: OPTIMALISASI PENANAMAN NILAI AGAMA DAN MORAL …digilib.uin-suka.ac.id/27002/2/13430050_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdfTerlebih lagi para pendidik anak usia dini. Dapat diyakini

x

KATA PENGANTAR

بسم اهلل الرمحن الرحيم , والصلة الو إال اهلل واشه أن مم ا رسول اهللاشه أن ال و رب العالمي,م لل ال

والسلم على أشرف النبياء ولمرسلي مم وعلى الو وأصحابو أجعي, أما ب ع Puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat,

taufiq, serta hidayah kepada seluruh makhluk-Nya. Demikian pula shalawat serta

salam kepada junjungan kita Nabi agung Muhammad SAW, sebagai uswatun

hasanah, sosok model ideal bagi sekalian manusia untuk meraih kesuksesan dunia

akhirat. Serta kepada keluarga dan sahabat beliau dan kaum muslimin yang

senantiasa memperjuangkan risalah-Nya.

Penyusunan skripsi ini merupakan kajian singkat tentang optimalisasi

penanaman nilai agama dan moral pada anak usia dini di RA Masyithoh

Karangnongko Maguwoharjo Depok Sleman Yogyakarta. Penyusun telah

menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya

bantuan, bimbingan, dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan

segala kerendahan hati pada kesempatan ini penyusun menyampaikan ucapan

terimakasih kepada:

1. Dr. Ahmad Arifi, M. Ag. selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta.

2. Dr. Erni Munastiwi, MM. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Islam

Anak Usia Dini Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam

Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta

3. Segenap Dosen dan Karyawan Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia

Dini Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN)

Sunan Kalijaga Yogyakarta.

4. Segenap Dosen dan Karyawan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN

Sunan Kalijaga Yogyakarta.

5. Ibu Dra. Nadlifah, M. Pd. selaku Dosen Penasehat Akademik sekaligus

Dosen Pembimbing Skripsi.

Page 9: OPTIMALISASI PENANAMAN NILAI AGAMA DAN MORAL …digilib.uin-suka.ac.id/27002/2/13430050_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdfTerlebih lagi para pendidik anak usia dini. Dapat diyakini
Page 10: OPTIMALISASI PENANAMAN NILAI AGAMA DAN MORAL …digilib.uin-suka.ac.id/27002/2/13430050_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdfTerlebih lagi para pendidik anak usia dini. Dapat diyakini

xii

ABSTRAK

JAMALIYAH KOYUMIYAH. Optimalisasi Penanaman Nilai Agama dan

Moral pada Anak Usia Dini di RA Masyithoh Karangnongko Maguwoharjo

Depok Sleman Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: program studi Pendidikan Islam

Anak Usia Dini Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2017.

Latar belakang penelitian ini adalah semakin buruknya kondisi moral

bangsa serta kurangnya pendidikan agama, yang termasuk di dalamnya adalah

akhlak. Salah satu faktor utama dari fenomena tersebut adalah semakin

berkembangnya IPTEK pada zaman modern sehingga lebih diprioritaskan kognitif

daripada afektif dalam pendidikan. Ada target output yang luar biasa terkait

dengan pendidikan keagamaan di RA Masyithoh Karangnongko Maguwoharjo

Depok Sleman Yogyakarta. Yang menjadi permasalahan penelitian ini adalah

bagaimana pelaksanaan penanaman nilai agama dan moral, apa saja metode yang

digunakan dalam menanamkannya, dan apa saja faktor pendukung serta

penghambat dalam penanaman nilai agama dan moral pada anak usia dini di RA

Masyithoh Karangnongko Maguwoharjo Depok Sleman Yogyakarta. Penelitian

ini bertujuan mendeskripsikan dan menganalisis secara kritis tentang penanaman

nilai agama dan moral pada anak usia dini di RA Masyithoh Karangnongko

Maguwoharjo Depok Sleman Yogyakarta. Hasil penelitian ini diharapkan dapat

menambah wawasan dan memberi manfaat yang besar bagi peneliti sebagai calon

pendidik dan bagi pembaca akan pentingnya penanaman nilai agama dan moral

pada anak usia dini.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar di

RA Masyithoh Karangnongko Maguwoharjo Depok Sleman Yogyakarta. Teknik

pengumpulan data dilakukan dengan melakukan observasi, wawancara, dan

dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan memberikan makna terhadap data

yang berhasil dikumpulkan, dan dari tersebut akan dapat diambil kesimpulan. Uji

keabsahan data dilakukan dengan mengadakan triangulasi sumber dan metode.

Hasil penelitian menunjukkan: (1) pelaksananaan penanaman nilai agama

dan moral pada anak usia dini di RA Masyithoh Karangnongko adalah dengan

adanya pelaksanaan pembelajaran PAI dan NAM pada tahap apersepsi (sebelum

kegiatan inti) lengkap dengan alokasi waktu dan materi-materi keagamaan yang

disampaikan. (2) Metode-metode yang digunakan dalam menanamkan nilai agama

dan moral pada anak usia dini di RA Masyithoh Karangnongko adalah bermain,

demonstrasi, keteladanan, tanya jawab, karya wisata, pembiasaan, bercerita,

bertepuk dan bernyanyi, hukuman, dan pengulangan. (3) Faktor-faktor yang

mempengaruhi optimal dan tidaknya penanaman nilai agama dan moral pada anak

usia dini di RA Masyithoh Karangnongko Maguwoharjo dibedakan menjadi

faktor pendukung dan penghambat. Faktor pendukung, di antaranya latar belakang

siswa yang berada dalam pendidikan keluarga yang baik, konsistensi guru di

sekolah , program yang disediakan sekolah, fasilitas yang disediakan sekolah.

Faktor penghambat, di antaranya adalah latar belakang pendidikan keluarga yang

masih kurang, khusunya penanaman nilai akhlak, terbatasnya media

pembelajaran, lingkungan yang kurang kondusif, kompetensi guru.

Kata Kunci : Nilai Agama dan Moral, Anak Usia Dini

Page 11: OPTIMALISASI PENANAMAN NILAI AGAMA DAN MORAL …digilib.uin-suka.ac.id/27002/2/13430050_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdfTerlebih lagi para pendidik anak usia dini. Dapat diyakini

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ...................................................................................... i

HALAMAN LOGO ........................................................................................... ii

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... iii

HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI ............................................................ iv

HALAMAN PERSETUJUAN PERBAIKAN SKRIPSI ..................................... v

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ vi

HALAMAN SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ........................ vii

HALAMAN MOTTO ........................................................................................ viii

HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... ix

HALAMAN KATA PENGANTAR ................................................................... x

HALAMAN ABSTRAK .................................................................................... xii

HALAMAN DAFTAR ISI................................................................................. xiii

HALAMAN DAFTAR TABEL ......................................................................... xv

HALAMAN DAFTAR GAMBAR ................................................................... xvi

HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ................................................................ xvii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1

B. Rumusan Masalah ...................................................................... 6

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ................................................. 7

BAB II : KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka ........................................................................... 9

B. Landasan Teori ........................................................................... 11

BAB III : METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian .................................................. 40

B. Kehadiran Peneliti ....................................................................... 40

C. Lokasi Penelitian ........................................................................ 41

D. Sumber Data ............................................................................... 41

E. Teknik Pengumulan Data ............................................................ 43

F. Analisis Data ............................................................................... 44

G. Uji Keabsahan Data..................................................................... 46

Page 12: OPTIMALISASI PENANAMAN NILAI AGAMA DAN MORAL …digilib.uin-suka.ac.id/27002/2/13430050_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdfTerlebih lagi para pendidik anak usia dini. Dapat diyakini

xiv

H. Tahap-tahap Penelitian ............................................................... 46

I. Sistematika Pembahasan ............................................................ 47

BAB IV : PAPARAN DATA PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil RA Masyithoh Karangnongko ............................................ 49

1. Sejarah Berdiri RA Masyithoh Karangnongko ........................ 49

2. Visi, Misi, Dan Tujuan ........................................................... 50

3. Identitas Lembaga .................................................................. 51

4. Data Siswa ............................................................................. 52

5. Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan ................................ 53

6. Data Sarana dan Prasarana ..................................................... 55

7. Prestasi yang diraih tahun 2009-2017...................................... 58

B. Pelaksanaan Pembelajaran di RA Masyithoh Karangnongko ........ 61

C. Penanaman Nilai Agama dan Moral di RA Masyithoh

Karangnongko ............................................................................. 66

1. Pelaksanaan Penanaman nilai agama dan moral pada anak

usia dini di RA Masyithoh Karangnongko Maguwoharjo ........ 67

2. Metode yang digunakan RA Masyithoh Karangnongko

Maguwoharjo dalam mengoptimalkan penanaman nilai

agama dan moral pada anak usia dini ...................................... 77

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi optimal dan tidaknya

penanaman nilai agama dan moral pada anak usia dini di RA

Masyithoh Karangnongko Maguwoharjo ................................ 86

D. Pembahasan ................................................................................. 91

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................. 93

B. Saran ............................................................................................ 94

C. Kata Penutup ................................................................................ 94

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 13: OPTIMALISASI PENANAMAN NILAI AGAMA DAN MORAL …digilib.uin-suka.ac.id/27002/2/13430050_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdfTerlebih lagi para pendidik anak usia dini. Dapat diyakini

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1 : Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak Usia 4-6 tahun ..... 32

Tabel 4. 1 : Data Siswa di RA Masyithoh Karangnongko ........................ 52

Tabel 4. 2 : Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan RA Masyithoh ..... 53

Tabel 4. 3 : Data Sarana Prasarana yang dimiliki .................................... 55

Tabel 4. 4 : Data Alat Peraga yang dimiliki ............................................. 56

Tabel 4. 5 : Data Sarana Bermain di Luar ............................................... 57

Tabel 4. 6 : Data Prestasi Siswa ............................................................. 58

Tabel 4. 7 : Data Prestasi Guru ............................................................... 60

Tabel 4. 8. : Jadwal Kegiatan Belajar RA Masyithoh Krangnongko

2016/2017 ............................................................................ 61

Tabel 4. 9. : Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan NAM dan PAI

Kelas A di RA Masyithoh Karangnongko ............................. 69

Tabel 4. 10. : Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan NAM dan PAI

Kelas B di RA Masyithoh Karangnongko ............................. 72

Tabel 4.11 : Proses Pelaksanaan Penanaman Nilai Agama dan Moral ...... 75

Page 14: OPTIMALISASI PENANAMAN NILAI AGAMA DAN MORAL …digilib.uin-suka.ac.id/27002/2/13430050_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdfTerlebih lagi para pendidik anak usia dini. Dapat diyakini

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1. : Metode Demonstrasi Melaksanaan Ibadah Shalat ............. 79

Gambar 4.2. : Metode Tanya-jawab dan antusias anak-anak mencoba

menjawab ....................................................................... 81

Gambar 4. 3. : Metode Bercerita dengan Media Boneka Tangan ............. 84

Page 15: OPTIMALISASI PENANAMAN NILAI AGAMA DAN MORAL …digilib.uin-suka.ac.id/27002/2/13430050_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdfTerlebih lagi para pendidik anak usia dini. Dapat diyakini

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I : Pedoman Pengumpulan Data

Lampiran II : Surat Penunjukan Pembimbing

Lampiran III : Bukti Seminar Proposal

Lampiran IV : Surat Permohonan Izin Penelitian ke Gubernur

Lampiran V : Surat Permohonan Izin Penelitian ke RA Masyithoh

Karangnongko

Lampiran VI : Surat Izin Penelitian ke Gubernur

Lampiran VII : Surat Bukti Penelitian

Lampiran VIII : Kartu Bimbingan Skripsi

Lampiran IX : Sertifikat OPAK, ,

Lampiran X : Sertifikat SOSPEM

Lampiran XI : Sertifikat Magang III/ PPL

Lampiran XII : Sertifikat KKN

Lampiran XIII : Sertifikat TOEFL

Lampiran XIV : Sertifikat TOAFL

Lampiran XV : Sertifikat ICT

Lampiran XVI : Sertifikat Baca Tulis Al-Quran

Lampiran XVII : Ijazah terakhir

Lampiran XVIII : Ceklist terhadap indikator pada tabel 4.9 dan tabel 4.10

Lampiran XIX : Catatan Lapangan

Lampiran XX : Curiculum Vitae

Page 16: OPTIMALISASI PENANAMAN NILAI AGAMA DAN MORAL …digilib.uin-suka.ac.id/27002/2/13430050_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdfTerlebih lagi para pendidik anak usia dini. Dapat diyakini

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada hakikatnya setiap anak yang dilahirkan di muka bumi ini bukan

berarti makhluk yang tidak memiliki potensi atau tidak mengetahui sesuatu

apapun, namun setiap dari mereka telah dibekali dengan sesuatu yang sangat

luar biasa dan agar bisa selalu berkembang. Sebuah proses yang dapat

membawa mereka untuk selalu berkembang yakni mereka memerlukan

bantuan bimbingan dan pendidikan dari orang dewasa, dimana orang dewasa

dipandang lebih mengetahui segala hal atau aspek yang seharusnya

dikembangkan secara optimal. Selain itu, ditegaskan pula bahwa anak-anak

Indonesia harus disiapkan, dibina, dan dikembangkan sejak dini, baik fisik,

mental, maupun moralnya agar menjadi manusia dewasa yang beriman dan

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, tanggungjawab, dan pada gilirannya

menjadi insan pembangunan dan penerus cita-cita perjuangan bangsa dan

Negara.2

Berbanding terbalik dengan pernyataan di atas bahwa dewasa ini,

untuk mengimbangi zaman yang semakin modern serta kemajuan ilmu

pengetahuan dan teknologi yang semakin berkembang pesat, maka hanya

beberapa aspek saja yang ditekankan untuk ditingkatkan perkembangannya,

yakni pengembangan aspek kognitif lebih diutamakan daripada

2 Mukhtar Latif, Orientasi Baru Pendidikan Anak Usia Dini ( Jakarta: Kencana,

2013), hlm.3

Page 17: OPTIMALISASI PENANAMAN NILAI AGAMA DAN MORAL …digilib.uin-suka.ac.id/27002/2/13430050_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdfTerlebih lagi para pendidik anak usia dini. Dapat diyakini

2

pengembangan terhadap aspek afektif. Padahal telah kita ketahui bahwa ranah

afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai.3 Hal ini sangat

perlu diperhatikan, terlebih pada pendidikan anak usia dini. Karena

berdasarkan temuan akhir-akhir ini yang terjadi pada lembaga PAUD adalah

bahwa saat ini susah rasanya mencari Taman Kanak-Kanak (TK) yang tidak

mengajarkan calistung, hanya mengajak anak bermain, belajar bersosialisasi,

membuat berbagai macam keterampilan dan kreativitas lainnya sesuai dengan

usia dini. 4

Selanjutnya, kedua hal dalam ranah afektif di atas juga merupakan

sesuatu yang sangat penting dan bahkan menentukan kesuksesan seseorang.

Adapun sebaliknya, hal yang terjadi jika aspek ini tidak dilakukan

pengembangan dan pendidikan dengan baik, maka akan menjadikan petaka

dalam dunia, seperti kemerosotal moral, karakter, dan lainnya. Berkaitan

dengan hal tersebut, dan sekaligus sebagai contoh kasusnya adalah

sebagaimana yang beberapa waktu lalu terjadi di kalangan siswa SMA/ SMK

sederajat dalam merayakan kelulusan. Sebanyak 3, 24 juta siswa SMA

sederejat menyambut kelulusan hari ini (7/5) kegiatan corat-coret seragam

dan rambut untuk merayakan kelulusan jadi tren.5

Beberapa kasus amoral tersebut sebenarnya bukan hanya dapat

dikatakan kemerosotan moral, namun kurangnya pendidikan agama juga

3 Anas Sudjiono, Pengantar Evaluasi Pendidikan ( Jakarta: Rajawali Pers, 2013),

hlm. 54. 4 http://www.google.co.id/amp/m.kompasiana.com/amp/sucihistiraludin/alasan-

gurur-tk-terpaksa-mengajarkan-calistung_55ecff0d50937357088b4567, diakses pada tanggal 4

Juni 2017 pukul 22.00 WIB. 5 http://www.jawapos.com/read/2016/05/07/27181/siswa-sma-diminta-rayakan-

kelulusan-un-dengan-sederhana., diakses pada tanggal 4 Juni 2017 pukul 21.35 WIB.

Page 18: OPTIMALISASI PENANAMAN NILAI AGAMA DAN MORAL …digilib.uin-suka.ac.id/27002/2/13430050_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdfTerlebih lagi para pendidik anak usia dini. Dapat diyakini

3

termasuk di dalamnya, karena pendidikan agama adalah pusat atas

keberhasilan sebuah sikap positif. Hal tersebut adalah sesuai dengan kalimat

yang menyatakan bahwa tanpa agama tidak mungkin perbaikan akan tercapai,

dan tidak mungkin moral akan tegak.6

Berkaitan dengan beberapa hal tersebut di atas, menjadikan

pendidikan sebagai sorotan utama yang harus diperhatikan dengan saksama.

Dalam hal ini, sebagai komponen terpenting dalam pendidikan, seorang

pendidik (baik orang tua maupun guru) harus mampu bekerjasama untuk

memahami dan melakukan segala hal dalam upaya mengembangkan anak

didiknya secara optimal. Terlebih lagi para pendidik anak usia dini. Dapat

diyakini bahwa hal semacam itu kemungkinan besar terjadi karena minimnya

pendidikan agama dan penanaman nilai positif di usia dini. Karena seperti

yang telah kita ketahui bahwa anak usia dini mempunyai karakteristik yang

unik, yakni bahwa mereka adalah anak yang berada pada masa perkembangan

dan pertumbuhan yang sangat menentukan bagi anak di masa depannya atau

disebut juga masa keemasan (the golden age) sekaligus periode yang sangat

menentukan tahap pertumbuhan dan perkembangan anak selanjutnya.7 Oleh

karena itu, merupakan jawaban yang sangat tepat jika muncul suatu

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sebagaimana merupakan upaya

pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai usia enam tahun

6 Abdullah Nashih Ulwan, Pendidikan Anak Menurut Islam: Pemeliharaan

Kesehatan Jiwa Anak (Bandung: Rosdakarya, 1990), hlm. 171. 7 Suyadi dan Maulidya Ulfah, Konsep Dasar PAUD (Bandung: Rosdakarya, 2013),

hlm. 2.

Page 19: OPTIMALISASI PENANAMAN NILAI AGAMA DAN MORAL …digilib.uin-suka.ac.id/27002/2/13430050_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdfTerlebih lagi para pendidik anak usia dini. Dapat diyakini

4

yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu

pertumbuhan dan perkembangan anak.8

Namun di samping itu, masih perlu diperhatikan pula bahwa pada

hakikatnya keluarnya undang-undang tentang sistem pendidikan nasional, UU

No. 20 tahun 2003 menegaskan kembali fungsi dan tujuan pendidikan

nasional yaitu peningkatan iman dan takwa serta pembinaan akhlak mulia

peserta didik. Dalam pasal 3 UU No. 20 tahun 2003 pendidikan nasional

berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta

peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan

bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi

manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga

negara yang demokratis serta bertanggung jawab.9

Salah satu tujuan pendidikan nasional adalah menjadikan manusia

untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak

mulia. Hal tersebut seharusnya dapat menjadikan lembaga pendidikan untuk

lebih memperhatikan terhadap penanaman serta pengembangan nilai agama

dan moral, dan terlebih lagi pada lembaga pendidikan untuk Anak Usia Dini.

Karena penanaman nilai-nilai religiusitas yang dimulai sejak dini akan

meresap secara mendalam dalam hati dan jiwa anak.10

Adapun nilai-nilai

yang telah meresap secara mendalam pada anak tersebut akan dapat

8 Mukhtar Latif, Orientasi …, hlm. 4. 9 Sistem Pendidikan Nasional, UU RI No. 20 Tahun 2003, Bab II Pasal 3 10 Samsul Munir Amin, Menyiapkan Masa Depan Anak Secara Islami (Jakarta:

Amzah, 2007), hlm. 153.

Page 20: OPTIMALISASI PENANAMAN NILAI AGAMA DAN MORAL …digilib.uin-suka.ac.id/27002/2/13430050_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdfTerlebih lagi para pendidik anak usia dini. Dapat diyakini

5

berpengaruh terhadap kepribadiannya di masa dewasa. Dikatakan pula oleh

Mansur bahwa apabila semua didikan orang tua itu berdasarkan nilai-nilai

ilahiyah, maka akan terwujud anak-anak yang Islami juga.11

RA Masyithoh Karangnongko Maguwoharjo sebagai instansi yang

menjadi setting penelitian, merupakan lembaga PAUD yang telah

menerapkan konsep akan pentingnya penanaman nilai agama dan moral sejak

dini, seperti halnya terbukti dari beberapa informasi yang telah peneliti

peroleh sebagai berikut:

1. Penanaman akhlak yang dilakukan sejak usia dini akan mudah diterima

dan diterapkan

2. Penanaman agama yang dilakukan sejak usia dini akan mampu membawa

anak kepada kesuksesan, begitu sebaliknya apabila sejak usia dini tidak

dilakukan penanaman nilai agama dan moral dengan baik maka di usia

dewasa atau sekitar tingkat anak SMP mereka berani melakukan hal-hal

yang tidak seharusnya dilakukan.

Selanjutnya, tidak hanya berhenti pada konsep, namun RA Masyithoh

Karangnongko Maguwoharjo telah menerapkan akan sebuah program

pembelajaran yang dalam waktu tertentu adalah khusus untuk penanaman

nilai agama dan moral. Bukti keberhasilan penanaman nilai agama dan moral

dapat dilihat dari beberapa data hasil prestasi anak serta perilaku anak terkait

bidang agama dan moral. Adapun sebagai standar pencapaian akan

perkembangan nilai agama dan moral tersebut pula, RA Masyithoh

11 Mansur, Pendididkan Anak Usia Dini Dalam Islam (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

2011), hlm. 137.

Page 21: OPTIMALISASI PENANAMAN NILAI AGAMA DAN MORAL …digilib.uin-suka.ac.id/27002/2/13430050_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdfTerlebih lagi para pendidik anak usia dini. Dapat diyakini

6

Karangnongko Maguwoharjo mentargetkan akan output tertentu dalam

bidang agama dan moral, seperti: mampu melaksanakan shalat, hafal surat juz

30, do‟a sehari-hari, dan lain-lain. 12

Selain itu, berdasarkan data dari wali

murid, mereka juga merasakan kepuasan terhadap penanaman nilai agama

dan moral yang dilakukan RA Masyithoh Karangnongko. Dikatakan oleh

seorang wali murid bahwa sejak sekolah di RA Masyithoh perkembangannya

lebih bagus dari sebelumnya. Anak mempunyai motivasi yang tinggi untuk

berangkat shalat, terutama shalat Jumat bahkan walaupun dengan

tetangganya, ia tetap berangkat. Selain itu, anak juga mempraktikkan doa

sehari-hari, seperti doa sebelum dan sesudah makan, doa sebelum dan

sesudah bangun tidur.13

Maka dari pernyataan di atas, peneliti tertarik untuk mengggali lebih

dalam mengenai bagaimana cara yang tepat untuk mengoptimalkan

penanaman nilai agama dan moral pada anak usia dini. Karena pertama, krisis

moral bangsa yang semakin menjadi, sehingga memungkinkan adanya

dampak yang kurang baik bagi masa depan bangsa. Kedua, di RA Masyithoh

Karangnongko Maguwoharjo sudah menerapkan konsep akan sangat

pentingnya penanaman nilai agama dan moral sejak dini.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan

masalah sebagai berikut:

12 Hasil wawancara dengan Ibu Mastiti, Kepala RA Masyitoh Karangnongko

Maguwoharjo, 16 Desember 2016 pukul 10.30. 13 Hasil wawancara dengan Ibu Marsini, Wali murid dari Alif (siswa kelas B2), 02

Juni 2017 pukul 10.35.

Page 22: OPTIMALISASI PENANAMAN NILAI AGAMA DAN MORAL …digilib.uin-suka.ac.id/27002/2/13430050_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdfTerlebih lagi para pendidik anak usia dini. Dapat diyakini

7

1. Bagaimanakah pelaksanaan penanaman nilai agama dan moral pada anak

usia dini di RA Masyithoh Karangnongko Maguwoharjo?

2. Metode apa sajakah yang digunakan RA Masyithoh Karangnongko

Maguwoharjo dalam mengoptimalkan peanaman nilai agama dan moral

pada anak usia dini?

3. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi optimal dan tidaknya

penanaman nilai agama dan moral pada anak usia dini di RA Masyithoh

Karangnongko Maguwoharjo?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Mengetahui pelaksanaan penanaman nilai agama dan moral pada anak

usia dini di RA Masyithoh Karangnongko Maguwoharjo.

b. Mengetahui beberapa metode yang digunakan RA Masyithoh

Karangnongko Maguwoharjo dalam mengoptimalkan penanaman

nilai agama dan moral pada anak usia dini.

c. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi optimal dan tidaknya

penanaman nilai agama dan moral pada anak usia dini di RA

Masyithoh Karangnongko Maguwoharjo.

2. Kegunaan Penelitian

a. Secara teoretis, dapat menambah wawasan terkait pentingnya untuk

menanamkan nilai agama dan moral pada anak usia dini dengan

seoptimal mungkin.

Page 23: OPTIMALISASI PENANAMAN NILAI AGAMA DAN MORAL …digilib.uin-suka.ac.id/27002/2/13430050_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdfTerlebih lagi para pendidik anak usia dini. Dapat diyakini

8

b. Secara praktis, penelitian ini berguna untuk:

1) Bagi siswa, diharapkan dapat menjadikan siswa yang memiliki

perkembangan nilai agama dan moralnya dengan baik, serta

meminimalisir akibat amoral di kemudian hari.

2) Bagi instansi dan guru, yakni dapat menjadikan sebuah evaluasi

tentang penanaman nilai agama dan moral yang telah dilakukan

terhadap anak didiknya.

Page 24: OPTIMALISASI PENANAMAN NILAI AGAMA DAN MORAL …digilib.uin-suka.ac.id/27002/2/13430050_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdfTerlebih lagi para pendidik anak usia dini. Dapat diyakini

93

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan rumusan masalah dan analisis data yang telah penulis

sampaikan, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Pelaksanaan penanaman nilai agama dan moral pada anak usia dini di RA

Masyithoh Karangnongko secara umum adalah dengan adanya

pelaksanaan pembelajaran PAI dan NAM di setiap harinya dan

berdasarkan tema tertentu. Adapun hasil dari pelaksanaan penanaman

nilai agama dan moral pada anak usia dini di RA Masyithoh

Karangnongko adalah sudah cukup bagus, sebagaimana ditunjukkan

dengan adanya bukti bahwa beberapa nilai yang ditanamkan dengan

metode tertentu terlihat telah berkembang sesuai harapan.

2. Metode yang digunakan RA Masyithoh Karangnongko dalam

menanamkan nilai agama dan moral agar berkembang optimal, antara

lain adalah pertama, metode bermain, kedua, metode demonstrasi, ketiga,

metode keteladanan, keempat, metode tanya jawab, kelima, metode karya

wisata, keenam, metode pembiasaan, ketujuh, metode bercerita,

kedelapan, metode bertepuk dan bernyanyi, kesembilan , metode

hukuman, kesepuluh, metode pengulangan,

Page 25: OPTIMALISASI PENANAMAN NILAI AGAMA DAN MORAL …digilib.uin-suka.ac.id/27002/2/13430050_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdfTerlebih lagi para pendidik anak usia dini. Dapat diyakini

94

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi optimal dan tidaknya penanaman nilai

agama dan moral pada anak usia dini di RA Masyithoh Karangnongko

a. Faktor pendukung yang terdiri dari: latar belakang siswa yang berada

dalam pendidikan keluarga yang baik, konsistensi guru di sekolah ,

program yang disediakan sekolah, fasilitas yang disediakan sekolah

b. Faktor penghambat yang terdiri dari: Latar belakang pendidikan

keluarga yang masih kurang, khusunya penanaman nilai akhlak,

Terbatasnya media pembelajaran, Lingkungan yang Kurang kondusif,

Kompetensi Guru

B. Saran

1. Pihak Lembaga dan Kepala Sekolah

a. Meningkatkan pembinaan terhadap guru, karena guru yang

profesional akan memperlancar pelaksanaan pembelajaran.

b. Menambah media pembelajaran, khususnya yang berhubungan

dengan pelaksanaan penanaman nilai agama dan moral

c. Menyediakan buku pedoman khusus tentang materi penanaman nilai

agama dan moral di RA Masyithoh Karangnongko

2. Pendidik

a. Meningkatkan pengetahuan tentang psikologi anak usia dini

b. Meningkatkan hubungan yang lebih intens dengan wali siswa

C. Kata Penutup

Syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan kepada Allah SWT. atas

segala limpahan rahmat, nikmat, hidayah, dan taufik-Nya, sehingga

Page 26: OPTIMALISASI PENANAMAN NILAI AGAMA DAN MORAL …digilib.uin-suka.ac.id/27002/2/13430050_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdfTerlebih lagi para pendidik anak usia dini. Dapat diyakini

95

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini hingga akhir. Penulis

mengucapkan banyak terimakasih kepada segenap pihak yang telah

membahas serta memberikan dukungan kepada penulis dalam menyusun

skripsi ini. Semoga Allah telah memberikan balasan yang terbaik.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis sadar bahwa karya ini masih

banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Semoga dari

kesalahan-kesalahan yang telah dilakukan penulis dapat menjadi pelajaran

berharga dan semoga karya ini dapat memberi manfaat bagi pembaca pada

umumnya serta penulis pada khususnya.

Page 27: OPTIMALISASI PENANAMAN NILAI AGAMA DAN MORAL …digilib.uin-suka.ac.id/27002/2/13430050_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdfTerlebih lagi para pendidik anak usia dini. Dapat diyakini

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Baqi, Muhammad Fuad. 2010. Shahih Muslim: Jilid 4. Jakarta: Pustaka As

Sunnah.

Aly, Hery Nur. 1999. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Logos

Amin,Samsul Munir. 2007. Menyiapkan Masa Depan Anak Secara Islami.

Jakarta: Amzah.

An Nahlawi, Abdurrahman. 1996. Pendidikan Islam di Rumah, Sekolah dan

Masyarakat . Jakarta: Gema Insani Press.

Arikunto, Suharismi. 1990. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Desmita. 2006. Psikologi Perkembangan. Bandung: Remaja Rosdakarya

Hurlock, Elizabeth. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang

Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga

Ibung, Dian. 2009. Mengembangkan Nilai Moral Pada Anak. Jakarta: Gramedia

Kaelan. 2010. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: Paradigma

Latif, Mukhtar . 2013. Orientasi Baru Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta :

Kencana

Mansur. 2011. Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar

Masnipal 2013. Siap Menjadi Guru dan Pengelola PAUD Profesional. Jakarta:

Kelompok Gramedia

Moleong, Lexy J. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya

Muhyani. 2012. Pengaruh Pengasuhan Orang Tua dan Peran Guru di Sekolah

Menurut Persepsi Murid Terhadap Kesadaran Religius dan Kesehatan

Mental. Jakarta Pusat: Kementerian RI Dirjen Pendidikan Islam

Direktorat Pendidikan Tinggi Islam

Purwadaminta, W.J.S. 1976. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai

Pustaka

Page 28: OPTIMALISASI PENANAMAN NILAI AGAMA DAN MORAL …digilib.uin-suka.ac.id/27002/2/13430050_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdfTerlebih lagi para pendidik anak usia dini. Dapat diyakini

Rahman, Hibana S. 2002. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta:

PGTKI Press

Rahman, Jamal Abdur. 2005. Tahapan Mendidik Anak Teladan Rasulullah.

Bandung: Irsyad Baitus Salam

Rohmah, Noer. 2013. Pengantar Psikologi Agama. Yogyakarta: Teras

Sanjaya, Wina. 2013. Penelitian Pendidikan: jenis, metode, dan prosedur.

Jakarta: Kencana

Sudjiono, Anas. 2013. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers

Sugiyono. 2013. Cara Mudah Menyusun Skripsi, Tesis, dan Disertasi. Bandung:

Alfabeta.

Sugiyono. 2014. Metode penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif dan R & D). Bandung, Alfabeta

Suyadi, Maulidya Ulfah. 2013. Konsep Dasar PAUD. Bandung: Rosdakarya

Suyadi. 2010. Psikologi Belajar PAUD. Yogyakarta : Pedagogia

Suyanto, Slamet. 2005. Dasar-dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta:

Hikayat

Ulwan, Abdullah Nashih. 1990. Pendidikan Anak Menurut Islam: Pemeliharaan

Kesehatan Jiwa Anak. Bandung: Rosdakarya

Ulwan, Abdullah Nashih. 1991. Pedoman Pendidikan Anak Dalam Islam (Jilid

Dua). Asy-Syifa

Yusuf, Syamsu. 2012. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung:

Remaja Rosdakarya

Zuriah,Nurul. 2008. Pendidikan Moral dan Budi Pekerti dalam perspektif

perubahan: Menggagas Platform Pendidikan Budi Pekerti secara

Kontekstual dan Futuristik . Jakarta: Bumi Aksara.

Sapendi. 2015. Internalisasi Nilai-nilai Moral Agama pada Anak Usia Dini. At-

Turats, Vol.9 Nomor 2 Desember

____, 2010. Mushaf Aisyah: Al Qur’an dan Terjemah untuk Wanita. Bandung:

Jabal.

Listiana Dewi. 2011. Penanaman Nilai-Nilai Keagamaan Pada Anak Usia Pra

Sekolah: Studi Kasus di Tempat Penitipan Anak dan Kelompok Bermain

Page 29: OPTIMALISASI PENANAMAN NILAI AGAMA DAN MORAL …digilib.uin-suka.ac.id/27002/2/13430050_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdfTerlebih lagi para pendidik anak usia dini. Dapat diyakini

Mutiara Umi Sepetmadu, Tamanmartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta.

Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta: FITK UIN Snan Kalijaga

Aprilia Ramdhani. 2012. Penanaman Nilai-Nilai Keagamaan pada Anak Usia

Pra Sekolah di TK Islam Plus Salsabila Pandowoharjo Sleman. Skripsi

tidak diterbitkan. Yogyakarta: FITK UIN Sunan Kalijaga

Jamilah. 2013. Penanaman Nilai-Nilai Moralitas pada AnakUsia Dini: Studi

Kasus di Panti Madania Kids Maguwoharjo Depok Sleman Yogyakarta.

Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta: FITK UIN Sunan Kalijaga

Suminah. 2011. Upaya Guru dalam Meningkatkan Hasil Belajar Bidang

Pengembangan Moral dan Nilai-Nilai Agama di TK/RA Masyithoh

Dompyongan Jogonalan Klaten Melalui Media Audio Visual

Permendikbud no 137 tahun 2014

Sistem Pendidikan Nasional, UU RI No. 20 Tahun 2003

http://www.google.co.id/amp/m.kompasiana.com/amp/sucihistiraludin/alasan-

gurur-tk-terpaksa-mengajarkan-calistung_55ecff0d50937357088b4567,

diakses pada tanggal 4 Juni 2017 pukul 22.00 WIB.

http://www.jawapos.com/read/2016/05/07/27181/siswa-sma-diminta-rayakan-

kelulusan-un-dengan-sederhana., diakses pada tanggal 4 Juni 2017 pukul

21.35 WIB.

Page 30: OPTIMALISASI PENANAMAN NILAI AGAMA DAN MORAL …digilib.uin-suka.ac.id/27002/2/13430050_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdfTerlebih lagi para pendidik anak usia dini. Dapat diyakini

LAMPIRAN : DOKUMENTASI FOTO HASIL PENELITIAN

Ruang Kelas (Sentra Persiapan) dengan Pembelajaran oleh guru dan desain dinding kelas

Halaman sekolah untuk upacara atau juga bermain

Tempat serba guna (shalat berjamaah, bermain, melukis, menari, dan lainnya)

Page 31: OPTIMALISASI PENANAMAN NILAI AGAMA DAN MORAL …digilib.uin-suka.ac.id/27002/2/13430050_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdfTerlebih lagi para pendidik anak usia dini. Dapat diyakini

Sarana bermain di ruang kelas

Miniatur tata urutan gerakan shalat

Alat peraga boneka untuk bercerita

Page 32: OPTIMALISASI PENANAMAN NILAI AGAMA DAN MORAL …digilib.uin-suka.ac.id/27002/2/13430050_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdfTerlebih lagi para pendidik anak usia dini. Dapat diyakini

Anak didik turut serta memimpin doa bersama guru

Pembiasaan untuk anak mengulang doa ketika dalam berdoa bersama mainan sendiri

Latihan melakukan gerakan dalam ibadah shalat yang dicontohkan oleh guru

Page 33: OPTIMALISASI PENANAMAN NILAI AGAMA DAN MORAL …digilib.uin-suka.ac.id/27002/2/13430050_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdfTerlebih lagi para pendidik anak usia dini. Dapat diyakini

Kegiatan istirahat makan, anak duduk dengan tenang

Metode Karyawisata di sekitar sekolah

Peringatan Isro Mi’roj, Hari Kartini dan pentas seni serta apresiasi kepada siswa berprestasi

Page 34: OPTIMALISASI PENANAMAN NILAI AGAMA DAN MORAL …digilib.uin-suka.ac.id/27002/2/13430050_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdfTerlebih lagi para pendidik anak usia dini. Dapat diyakini

Hasil Ceklist terhadap Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan NAM

dan PAI Kelas A di RA Masyithoh Karangnongko

NO INDIKATOR Selalu

dilakukan dilakukan Tidak

A Pendidikan Agama Islam

1 Menyebutkan urutan rukun iman dan

rukun islam

2 Menyebutkan sebanyak-banyaknya

ciptaan Alloh

3 Menghafal Asmaul Husna √

4 Menyebtkan nama-nama malaikat √

5 Menyebutkan 5 nama surat dalam Al

Quran

6 Menyebutkan nama-nama Nabi dan

Rosul

7 Mengucapkan dua kalimah syahadat √

8 Menyebutkan tata cara wudhu √

9 Menyebutkan hal-hal yang

membatalkan wudhu

10 Melafalkan iqomah dengan urut √

11 Melafalkan adzan dengan urut √

12 Mengucapkan kalimah thoyibah √

13 Membaca huruf hijaiyah √

14 Hafalan Surat-surat

a. Surat al fatihah √

b. Surat al ikhlas √

c. Surat al Falaq √

d. Surat An Naas √

e. Surat Al Ashr √

f. Surat Al Nashr √

g. Surat Al-Lahab √

h. Surat Al-Kafirun √

i. Surat Al-Ma‟un √

j. Surat Qraiysh √

k. Surat Al Fiil √

l. Surat Al Humazah √

15 Menyebutkan nama kitab suci agama

Islam

16 Menyebutkan arti zakat Insidental

17 Menyebutkan arti puasa Insidental

18 Praktek berpuasa semampunya Insidental

19 Mengenal tata cara ibadah haji Insidental

20 Hafalan hadits

a. Hadits perintah senyum √

Page 35: OPTIMALISASI PENANAMAN NILAI AGAMA DAN MORAL …digilib.uin-suka.ac.id/27002/2/13430050_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdfTerlebih lagi para pendidik anak usia dini. Dapat diyakini

b. Hadits Kasih Sayang √

c. Hadits larangan marah √

d. Hadits Tebarkan Salam √

e. Hadits Surga ditelapak kaki Ibu √

f. Hadits menuntut ilmu wajib √

g. Hadits Menutup Aurat √

h. Hadits tentang Kebersihan √

i. Hadits Keutamaan Belajar Al

Qur‟an

j. Silaturahmi √

21 Hafalan doa-doa harian

a. Doa sebelum dan sesudah memulai

kegiatan

b. Doa sebelum tidur dan bangun tidur √

c. Doa sebelum dan sesudah makan √

d. Doa untuk ayah dan ibu √

e. Doa kebaikan dunia dan akhirat √

f. Doa masuk dan keluar rumah √

22 Menyebutkan waktu dan jumlah rokaat

sholat

23 Menyebutkan hari besar islam Insidental

24 Mempraktekkan adab sehari-hari

a. Adab kepada ibu bapak √

b. Adab kepada yang lebih tua √

c. Adab makan dan minum √

d. Adab ketika bersin √

e. Adab ketika menguap √

f. Adab masuk rumah √

g. Adab memakai baju √

h. Adab masuk kamar mandi √

i. Adab masuk dan keluar masjid √

j. Adab berdoa √

25 Berlatih shodaqoh √

26 Menirukan gerakan dan bacaan sholat √

27 Melafalkan dzikir sesudah shalat √

B Nilai-nilai Agama dan Moral

1 Menyebutkan ciptaan-ciptaan Tuhan ,

Misal: Manusia, Bumi, Langit,

Tanaman, Hewan

2 Memberi makanan pada hewan √

3 Menyirami Tanaman √

4 Menyayangi sesama teman √

5 Menyebutkan macam-macam agama √

6 Menyebutkan hari-hari besar agama Insidental

7 Menyanyikan lagu-lagu keagamaan √

Page 36: OPTIMALISASI PENANAMAN NILAI AGAMA DAN MORAL …digilib.uin-suka.ac.id/27002/2/13430050_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdfTerlebih lagi para pendidik anak usia dini. Dapat diyakini

yang sederhana

8 Menyebutkan tempat-tempat ibadah √

9 Menyebutkan waktu-waktu beribadah √

10 Meniru pelaksanaan kegiatan ibadah

secara sederhana missal: sikap berdoa,

gerakan sembahyang, dll

11 Berdoa sebelum melakukan kegiatan √

12 Berdoa sesudah melakukan kegiatan √

13 Berbicara/ berbahasa yang baik/ sopan

dengan sesama teman

14 Berbicara berbahasa yang baik/ sopan

dengan orang dewasa

15 Berpakaian rapih di rumah √

16 Berpakaian rapih di sekolah √

17 Berpakaian rapih disesuaikan dengan

keperluan

18 Tidak mengganggu teman √

19 Meminta tolong dengan sopan √

20 Mudah bergaul dengan teman √

21 Selalu bersikap ramah √

22 Memiliki toleransi terhadap sesama √

23 Memiliki rasa dermawan √

24 Meminjamkan miliknya dengan senang

hati

25 Menggunakan barang orang lain dengan

hati-hati

26 Mau berbagi miliknya, missal makan,

mainan, dll

27 Mau menghormati teman, guru,

orangtua atau orang dewasa lainnya

28 Mau mengalah √

29 Suka menolong teman √

30 Saling membantu sesama teman √

31 Mau diajak kerjasama dalam tugas √

32 Membiasakan diri mengucapkan salam √

33 Membiasakan diri membalas salam √

Page 37: OPTIMALISASI PENANAMAN NILAI AGAMA DAN MORAL …digilib.uin-suka.ac.id/27002/2/13430050_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdfTerlebih lagi para pendidik anak usia dini. Dapat diyakini

Hasil Ceklist terhadap Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan NAM

dan PAI Kelas B di RA Masyithoh Karangnongko

No I N D I K A T O R Selalu

dilakukan

Dila-

kukan Tidak

A Pendidikan Agama Islam

1 Menyebutkan rukun iman dan rukun islam √

2 Anak mengenal penciptaan manusaia dan

beberapa keistimewaan manusia

3 Menghafal asmaul Husna √

4 Menyebutkan nama Malaikat dan tugasnya √

5 Menyebutkan Beberapa kitab suci Alloh dan

Nabi Penerimanya

6 Menyebutkan nama surat dalam Al-Quran √

7 Menyebutkan nama-nama Nabi dan Rosul dan

menyebut mukjizat

8 Mengucapkan dan mengartikan dua kalimah

syahadat

9 Menyebutkan rukun wudhu dengan benar √

10 Dapat berwudhu dengan tertib √

11 Menyebutkan hal-hal yang membatalkan

wudhu

12 Melafalkan iqomah dengan benar √

13 Melafalkan adzan dengan benar √

14 Menyebutkan syarat syahnya sholat √

15 Dapat Melakukan gerakan sholat √

16 Menyebutkan hal-hal yang membatalkan sholat √

17 Meyebutkan adab ditempat sholat √

18 Menyebutkan waktu dan rokaat sholat √

19 Hafalan surat-surat Pendek √

a. Surat Al- Ma‟uun √

b. Surat Al-Qurayis √

c. Surat Al- Humazah √

d. Surat Attakatsur √

e. Surat Al-Qori‟ah √

f. Surat Al- Zalzalah √

g. Surat Al-„Adiyat √

h. Surat Al-Bayyinah √

i. Surat Al-Qadr √

j. Surat Al-„Alaq √

k. Surat At-Tin √

20 Hafalan doa sehari-hari

a. Doa memakai dan melepas baju √

b. Doa bercermin √

c. Doa masuk dan keluar dan kamar mandi √

Page 38: OPTIMALISASI PENANAMAN NILAI AGAMA DAN MORAL …digilib.uin-suka.ac.id/27002/2/13430050_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdfTerlebih lagi para pendidik anak usia dini. Dapat diyakini

d. Doa masuk dan keluar masjid √

e. Doa selesai wudhu √

f. Doa menjenguk orang sakit √

g. Doa ada petir √

h. Doa turun hujan √

21 Menghafal bacaan sholat dan dzikir sesudah

sholat

22 Mengucapkan kalimah thoyyibah dan dapat

menerapkannya

23 Menghafal bacaan hadis pendek

a. Hadis larangan marah √

b. Hadis perintah senyum √

c. Hadis menutup aurot √

d. Hadits belajar AlQuran √

e. Hadits memberi akidah -

f. Hadits menjaga lisam √

g. Hadis mengutamakan sisi kanan √

h. Hadis sholat tepat waktu √

24 Mengerti arti puasa √

25 Berlatih puasa waktu disekolah Insidenta

l

26 menyebut arti zakat mal dan zakat fitrah Insidenta

l

27 Menyebut bebarepa istilah-istilah dalam haji √

28 Menghafal doa dalam manasik haji √

29 Memperagakan beberapa kegiatan dalam

manasik haji

30 Menyebut beberapa hari besar islam √

31 Menyebut bahasa arab benda-benda sekitar

sesuai tema

32 Menyebutkan dan membaca huruf hijaiyah √

33 Mempraktekkan adab sehari-hari

a. Adab kepada bapak ibu √

b. Adab bergaul dengan yang lebih tua √

c. Adab ketika kamar mandi √

d. Adab ketika bersin √

e. Adab ketika menguap √

f. Adab berpakain √

g. Adab bertamu √

h. Adab masuk rumah √

i. Adab makan dan minum √

B Nilai Agama dan Moral

1 Menyebutkan macam-macam agama yang ada

di Indonesia

2 Menyebutkan Agama yang Dianut √

Page 39: OPTIMALISASI PENANAMAN NILAI AGAMA DAN MORAL …digilib.uin-suka.ac.id/27002/2/13430050_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdfTerlebih lagi para pendidik anak usia dini. Dapat diyakini

3 Menyanyi lagu-lagu keagamaan √

4 Bersyair yang bernafaskan agama √

5 Menyebutkantempat-tempat ibadah √

6 Menyebutkan macam-macam kitab suci √

7 Menyebutkan kitab suci yang dianut √

8 Berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan

kegiatan sesuai dengan kyakinannya

9 Melaksanakan kegiatan ibadah sesuai aturan

menurut keyakinannnya

10 Berbuat baik terhadap semua makhluk Tuhan √

11 Berbicara dengan sopan √

12 Menyapa teman dan orang lain √

13 Berpakaian rpih dan sopan √

14 Selalu mengucapkan terima kasih jika

memperoleh sesuatu

15 Menghormati guru, orang tua, dan orang yang

lebih tua.

16 Mendengarkan dan memperhatikan teman

berbicara

17 Mau memohon dan memberi maaf √

18 Senang bermain dengan teman √

19 Bersikap juur √

20 Suka menolong √

21 Menyebutkan mana yang benar dan salah pada

suatu persoalan

22 Menunjukkan perbuatan –perbuatan yang benar

dan yang salah

23 Menyebutkan perbuatan yang baik dan buruk √

24 Melakukan perbuatan-perbuatan yang baik

pada saat bermain

25 Melakukan kegiatan yang bermanfaat pada saat

dibutuhkan

26 Memelihara kebersihan lingkungan, missal:

tidak mencorat coret tembok, membuang

sampah pada tempatnya, dan lain-lain.

27 Berperilaku hidup hemat air, listrik, peralatan

sendiri

28 Menyebutkan hari-hari besar keagamaan √

29 Terlibat dalam acara keagamaan √

30 Menghormati teman yang sedang melakukan

ibadah

31 Dapat hidup berdampingan dengan teman

agama lain

32 Menghormati perayaan hari besar agama lain. √

Page 40: OPTIMALISASI PENANAMAN NILAI AGAMA DAN MORAL …digilib.uin-suka.ac.id/27002/2/13430050_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdfTerlebih lagi para pendidik anak usia dini. Dapat diyakini

PEDOMAN PENGUMPULAN DATA

No. Rumusan Masalah Landasan

Teori

Instrumen Wawancara Instrumen

Observasi

Instrumen

Dokumentasi

1. Bagaimanakah proses

penanaman nilai agama

dan moral pada anak

usia dini di RA

Masyithoh

Karangnongko

Maguwoharjo?

Perkembangan

Nilai Agama

dan Moral

Anak, Konsep

Anak Usia

Dini

a. Bagaimanakah gambaran umum

proses penanaman nilai agama

dan moral?

b. Apakah Penanaman nilai agama

dan moral yang dilakukan sudah

sesuai dengan tahap

perkembangan anak?

c. Apa saja tujuan utama lembaga

dalam penanaman nilai agama

dan moral?

d. Apakah penanaman nilai

keagamaan diberikan waktu

khusus atau fleksibel dalam

setiap minggunya?

e. Apa saja yang dipersiapkan

lembaga dalam proses

penanaman nilai agama dan

moral?

f. Program apa saja yang

dikembangkan lembaga dalam

proses penanaman nilai

keagamaan dan moral?

Observasi Proses

pembelajaran

(a, b, e, f, g, h, I, j,

k )

Dokumen berupa

jadwal belajar,

Promes, RPPH,

Profil Sekolah

(b, c, d, f, h, I, l)

Page 41: OPTIMALISASI PENANAMAN NILAI AGAMA DAN MORAL …digilib.uin-suka.ac.id/27002/2/13430050_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdfTerlebih lagi para pendidik anak usia dini. Dapat diyakini

g. Apakah guru-guru telah

melaksanakan proses

penanaman nilai agama dan

moral dengan baik dan berdasar

dengan karakteristik serta tahap

perembangan anak?

h. Bagaimanakah tingkat

kesesuaian penanaman nilai

agama dan moral yang

dilaksanakan berdasarkan

standar tingkat pencapaian

perkembangan anak atau

berdasarkan target lembaga?

i. Materi apa sajakah yang

diberikan dalam proses

penanaman nilai keagamaan

dan moral?

j. Apakah peserta didik dapat

mempelajari rasa bersalah serta

mampu menerima konsekuensi

ketika terdapat kesalahan?

k. Apakah peserta didik mengikuti

program dalam proses

penanaman nilai keagamaan

dan moral dengan baik?

l. Apakah peserta didik selalu

diberi kesempatan untuk

berpartisipasi atau berinteraksi

Page 42: OPTIMALISASI PENANAMAN NILAI AGAMA DAN MORAL …digilib.uin-suka.ac.id/27002/2/13430050_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdfTerlebih lagi para pendidik anak usia dini. Dapat diyakini

dalam kegiatan lomba atau

lainnya?

m. Apakah lembaga selalu

melakukan evaluasi terhadap

proses penanaman nilai

keagamaan dan moral?

2 Metode Apa sajakah

yang digunakan RA

Masyithoh

Karangnongko

Maguwoharjo dalam

menanamkan nilai

agama dan moral pada

anak usia dini secara

optimal

Metode

Penanaman

Nilai

keagamaan

dan moral ,

Konsep anak

usia dini

a. Apa saja metode yang

digunakan guru dalam upaya

menanamkan nilai keagamaan

dan moral?

b. Apa saja yang dipersiapkan

guru demi melancarkan rencana

pembelajaran penanaman nilai

agama dan moral agar berhasil

dengan baik?

c. Apakah ada perbedaan metode

yang dilakukan untuk peserta

didik di kelas A dan B

d. Bagaimana cara guru dalam

menambah materi atau

pengetahuan baru ?

e. Apakah guru selalu

memberikan apresiasi terhadap

peserta didik yang mampu

melakukan perbuatan baik?

f. Bagaimana kedudukan metode

hukuman di RA Masyithoh?

(a, c, d, e, f, g, h, I,

j, k, l, m, n)

(b, c)

Page 43: OPTIMALISASI PENANAMAN NILAI AGAMA DAN MORAL …digilib.uin-suka.ac.id/27002/2/13430050_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdfTerlebih lagi para pendidik anak usia dini. Dapat diyakini

g. Apakah guru selalu

mengingatkan peserta didik

yang melanggar aturan dan

melakukan hal yang kurang

baik?

h. Apakah guru berupaya

mengembangkan suasana

bersahabat saat peserta didik

enggan menerima materi yang

disampaiakan?

i. Apakah guru selalu memotivasi

peserta didik saat semangat

belajar berbuat baik dan

beribadah sedang turun?

j. Apakah guru melakukan

tindakan refleksi secara

berkelanjutan?

k. Bagaimana cara guru dalam

memperlakukan peserta didik

dengan latar belakang nilai

keagamaan dan moral yang

belum berkembang?

l. Bagaimana cara guru mengatasi

problematika dalam penanaman

nilai agama dan moral,

khususnya terkait dengan

karakteristik anak yang

mungkin bermalasan dan

Page 44: OPTIMALISASI PENANAMAN NILAI AGAMA DAN MORAL …digilib.uin-suka.ac.id/27002/2/13430050_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdfTerlebih lagi para pendidik anak usia dini. Dapat diyakini

semacamnya?

m. Metode apakah yang handal

dalam penanaman nilai

keagamaan dan moral di RA

Masyithoh Karangnongko ?

n. Bagaimana kedudukan metode

yang lainnya ketika sudah

diketahui ada salah satu metode

yang handal untuk dilakukan?

3 Apa sajak factor-faktor

yang mempengaruhi

optimal dan tidaknya

penanaman nilai agama

dan moral pada anak?

a. Apakah orangtua dan lembaga

menjalin hubungan kerjasama

yang baik?

b. Apakah sarana prasarana di

lembaga sangat mendukung

dalam proses penanaman nilai

keagamaan dan moral?

c. Bagaimana kemampuan guru

dalam penguasaan materi nilai

keagamaan dan moral ?

d. Bagaimana kemampuan guru

dalam penguasaan konsep

karakteristik dan tahap

perkembangan anak?

e. Apakah guru selalu

memanfaatkan media dalam

proses upaya penanaman nilai

agama dan moral?

( a, b, c, d, f, g, h) (e, f)

Page 45: OPTIMALISASI PENANAMAN NILAI AGAMA DAN MORAL …digilib.uin-suka.ac.id/27002/2/13430050_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdfTerlebih lagi para pendidik anak usia dini. Dapat diyakini

f. Apakah guru bersifat objektif

dalam menilai peserta didik?

g. Apakah guru dalam

berkomunikasi dengan peserta

didik secara efektif, santun dan

empatik?

h. Apakah guru dapat memberi

contoh dan selalu mengajak

serta membiasakan untuk

berbuat baik?

Page 46: OPTIMALISASI PENANAMAN NILAI AGAMA DAN MORAL …digilib.uin-suka.ac.id/27002/2/13430050_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdfTerlebih lagi para pendidik anak usia dini. Dapat diyakini

Catatan Lapangan

No : 1

Situs : RA Masyithoh Karangnongko

Fokus : Proses pembelajaran di kelas A

Tgl. waktu : 16 Februari 2017. Pukul 08.15-11.00

Teknik : Observasi, Dokumentasi

Deskripsi :

Pada hari ini (Kamis, 16 Februari 2017) , saya (peneliti) melakukan pengamatan

terhadap proses pembelajaran yang ada di RA Masyithoh Karangnongko. Saya

datang pukul 08.15, dan tampak suasana di halaman bermain penuh dengan kelas

B yang sudah memulai belajarnya dengan melakukan latihan untuk

mengembangkan keterampilan fisik motorik, seperti melompat. Adapun saya

bergegas menuju kelas A2.. Sesampainya di Kelas A2 saya bertemu dengan 19

siswa dan 1 guru kelas serta 1 guru pendamping. Kelas A2 dengan jadwal hari ini

berada di sentra kreasi dan seni mempunyai beberapa kegiatan, seperti melukis

ladang rerumputan dengan menggunakan garpu dicelupkan pada pewarna

makanan dan dicapkan pada kertas gambar. Selesainya kegiatan, dilanjut dengan

istirahat makan snak. Anak memulai makan snak dengan membaca doa sebelum

makan beserta artinya secara bersamaan, begitu pula ketika selesai makan, mereka

mengucap doa setelah makan beserta artinya. Semua anak bisa mengikuti

membaca doa dengan baik dan suara keras. Adapun setelah makan snak selesai,

anak didik berlanjut bermain di taman bermain. Mereka bermain bersama-sama

dengan baik, seperti halnya saya mendengarkan percakapan dari mereka, “ayoo,

kita ajak faya yook, bermain jungkat jungkit”. Setelah jam istirahat selesai, anak

kembali masuk kelas dan bersiap untuk pulang. Mereka pulang dengan berdoa

terlebih dahulu yang mana dipimpin oleh anak yang terjadwal memimpin pada

hari dan dengan bimbingan guru.

Page 47: OPTIMALISASI PENANAMAN NILAI AGAMA DAN MORAL …digilib.uin-suka.ac.id/27002/2/13430050_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdfTerlebih lagi para pendidik anak usia dini. Dapat diyakini

Refleksi:

Dari pengamatan hari ini di kelas A2, peneliti melihat adanya interaksi yang baik

diantara beberapa anak ketika bermain, juga pembiasaan yang baik kepada anak

untuk selalu berdoa disertai artinya sebelum dan setelah melakukan kegiatan.

Kedua hal tersebut memang hal baik yang harus dikembangkan pada anak usia

dini.

Page 48: OPTIMALISASI PENANAMAN NILAI AGAMA DAN MORAL …digilib.uin-suka.ac.id/27002/2/13430050_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdfTerlebih lagi para pendidik anak usia dini. Dapat diyakini

Catatan Lapangan

No : 2

Situs : RA Masyithoh Karangnongko

Fokus : Proses pembelajaran di kelas A

Tgl. waktu : 17 Februari 2017. Pukul 07.50-10.30

Teknik : Observasi, Dokumentasi

Deskripsi:

Hari Jumat ini, saya melakukan penelitian di kelas A4. Saya datang tepat di

sekolah pada pukul 07.50, dimana anak-anak kelas A4 tengah melakukan kegiatan

pembukaan yaitu latihan membaca. Saya masuk kelas dengan terlebih dahulu

menyalami guru dan menyapa beberapa anak. Adapun dikarenakan hari ini adalah

Jumat dan kegiatan yang terjadwal adalah senam bersama, maka semua siswa

kelas A dan B berkumpul di halaman sekolah untuk melakukan senam bersama

yang mana dimulai terlebih dahulu dengan berdoa sebelum belajar secara

bersamaan dengan posisi sudah berbaris. Setelah selesai senam, dilanjut belajar di

kelas. Kelas A4 yang pada hari ini menempati sentra imajinasi, mereka diberi

tugas dengan berimajinasi untuk berperan menjadi penyiar berita, karena tema

hari ini adalah alat komunikasi. Guru mencontohkan dengan menyiarkan secuplik

berita terkait pilkada, namun menyampaikan juga kepada anak agar menyiarkan

berita yang lain. Dikatakan oleh bu guru “anak-anak bisa menyiarkan tentang

kecelakaan mobil dan atau bencana”. Anak-anak pun mengikuti perintah guru

dengan gaya dan bahasa yang berbeda beda. Sebagai contoh, dikatakan satu anak

“kemarin saya melihat motor jatuh, saya pergi sama ayah di jalan”. selesai

kegiatan inti dilanjut istirahat makan dan bermain di halaman bermain. Setelah

selesai istirahat, Anak anak masuk kelas dan pulang dengan tertib, yang dilakukan

dengan berdoa dan menyalami guru terlebih dahulu.

Page 49: OPTIMALISASI PENANAMAN NILAI AGAMA DAN MORAL …digilib.uin-suka.ac.id/27002/2/13430050_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdfTerlebih lagi para pendidik anak usia dini. Dapat diyakini

Refleksi:

Pada penelitian hari ini, peneliti menemukan perbedaan dengan hari sebelumnya,

karena hari ini, Jumat, terjadwal adanya kegiatan senam. Doa sebelum belajar

secara bersamaan yang dilakukan sebelum senam dapat dikatakan akan lebih baik

dan kondusif jika dikondisikan di dalam kelas dan atau dalam keadaan duduk rapi

seperti hari biasa.

Page 50: OPTIMALISASI PENANAMAN NILAI AGAMA DAN MORAL …digilib.uin-suka.ac.id/27002/2/13430050_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdfTerlebih lagi para pendidik anak usia dini. Dapat diyakini

Catatan Lapangan

No : 3

Situs : RA Masyithoh Karangnongko

Fokus : Proses pembelajaran di kelas B

Tgl. waktu : 23 Februari 2017. Pukul 07.45-11.00

Teknik : Observasi, Dokumentasi

Deskripsi:

Penelitian hari ini masih terkait proses pembelajaran di RA Masyithoh pada

umumnya dan khususnya di kelas B. Peneliti tepat berada di sekolah pada pukul

7.45, sehingga kegiatan iqra masih berlangsung. Peneliti masuk kelas B2 atau

yang pada hari ini di sentra persiapan dengan terlebih dahulu menyalami guru

kelaas. Guru kelas menyambut saya sangat baik dengan mempersilahkan kepada

anak yang belum membaca iqra agar bisa menghadap kepada saya untuk saya

simak. Dua anak menghadap saya membacakan buku iqronya. Setelah kegiatan

iqra selesai, dimulailah kegiatan inti dengan terlebih dahulu membaca doa

sebelum belajar. Dalam rangkaian membaca doa sebelum belajar, guru juga

menanamkan nilai nilai agama dan moral lainnya. Pada hari ini nilai agama yang

ditanamkan adalah dengan bersama-sama mempraktekkan bacaan sholat subuh.

Dimulai dari takbiratul ihram sampai dengan salam. Anak-anak mengikuti dengan

baik, dengan suara lantang dan sangat bersemangat dengan gerakannya, padahal

guru memerintah hanya bacaan saja tidak apa-apa. Selain itu, nilai agama yang

disampaikan sebelum kegiatan inti pada hari ini adalah menghafal surat pendek

dengan dipimpin oleh guru tahfidznya. Hafalan pada hari ini di kelas B adalah

surat atTiin hingga surat adh-Duha. Anak-anak menghafal dengan suara lantang,

dan walaupun ada juga yang mainan sendiri namun suaranya tetap mengucapkan

surat yang sedang dihafalkan. Kegiatan dilanjut dengan kegiatan inti yaitu dengan

tema alat komunikasi. Anak-anak diberi kegiatan membuka majalah dan

mewarnai. Selesainya kegiatan inti dilanjut dengan istirahat makan snak dan

bermain bebas. Anak kembali masuk kelas dan siap pulang dengan berdoa.

Page 51: OPTIMALISASI PENANAMAN NILAI AGAMA DAN MORAL …digilib.uin-suka.ac.id/27002/2/13430050_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdfTerlebih lagi para pendidik anak usia dini. Dapat diyakini

Dalam mengkondisikan anak pulang dengan tertib, guru sesekali juga

menggunakan metode tebakan, dan yang bisa menebak dahulu dia bisa pulang

dulu. Tebak-tebakan yang disampaikan adalah memanfaatkan untuk mengingat

pembelajaran agama, seperti tentang rukun islam, rukun iman, dan beberapa

lainnya, namun beberapa yang disampaikan hari ini diantaranya adalah “kitabnya

nabi musa adalah….”. satu per satu anak bisa menjawab dan pulang dengan tertib.

Refleksi

Pada penelitian hari ini, peneliti melihat adanya pembelajaran nilai agama dan

moral yang baik, karena memang sudah seharusnya anak-anak untuk dibiasakan

dengan kegiatan yang bernilai tersebut sejak dini, sehingga nantinya dapat

terekam dan digunakan dengan baik pada jenjang pendidikan selanjutnya. Selain

itu, metode tebakan yang digunakan juga sangat menginspiratif, dimana dapat

memotivasi siswa untuk berlomba-lomba mencari jawaban dengan mengingat

pembelajran dan agar mendapat kesempatan pulang lebih awal.

Page 52: OPTIMALISASI PENANAMAN NILAI AGAMA DAN MORAL …digilib.uin-suka.ac.id/27002/2/13430050_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdfTerlebih lagi para pendidik anak usia dini. Dapat diyakini

Catatan Lapangan

No : 4

Situs : RA Masyithoh Karangnongko

Fokus : Proses pembelajaran di kelas A

Tgl. waktu : 09 Maret 2017. Pukul 07.45-11.00

Teknik : Observasi, Dokumentasi

Deskripsi:

Pada hari ini peneliti tiba di lapangan pada pukul 07.45. Tampak suasana halaman

sekolah sangat tenang. Anak-anak sudah mulai belajar di kelas. Peneliti masuk di

kelas A1 (yang pada hari itu di sentra kreasi dan seni), dimana hanya tampak

seorang guru (dikarenakan guru pendamping masih cuti). Saya (peneliti)

menyalami guru kelas dan diterimalah saya dengan baik, serta menyarankan anak-

anak yang belum mengaji iqro agar menghadap kepada saya. Begitu selesai

kegiatan iqro, dimulailah berdoa sebelum belajar serta dilanjutkan dengan

pembelajaran nilai agama dan moral. Guru memulai dengan nyanyian tentang

rakaat shalat dan ayo shalat berjamaah. Kemudian guru mengajak anak-anak

untuk praktik shalat berjamaah menirukan instruksi dari guru. Sebelum praktik

shalat, dimulai pula dengan memerintah salah satu anak untuk melafadzkan adzan

dan iqamah dengan bimbingan guru, serta mengajak semua anak untuk membaca

doa setelah adzan dan niat berwudhu. Adapun selanjutnya adalah praktik shalat 2

rakaat shalat subuh dari takbir hingga salam. Anak-anak mengikuti dengan baik

intruksi dari guru. Membaca doa Iftitah, surat Alfatihah, doa ketika Ruku dan

sujud, dan lainnya sebagaimna urutan shalat. Namun dalam pembacaan doa qunut,

karena masih di kelas A dan merupakan pembelajaran baru, maka anak akan

mengucapkan dengan menirukan setelah guru melafadzkannya kalimat per

kalimat. Setelah shalat selesai, dilanjut dengan dzikir sesudah shalat, yakni dengan

membaca istighfar, tasbih, tahmid, tahlil dan juga doa kedua orang tua serta doa

kebaikan dunia dan akhirat. Selesainya pembelajaran nilai agama dan moral

tersebut mulailah kegiatan inti dengan tema air api udara, dengan anak-anak

Page 53: OPTIMALISASI PENANAMAN NILAI AGAMA DAN MORAL …digilib.uin-suka.ac.id/27002/2/13430050_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdfTerlebih lagi para pendidik anak usia dini. Dapat diyakini

menempel kertas membentuk seuntai balon. Kegiatan selesai dan kemudian

istirahat, dan doa setelah belajar dilanjut pulang dengan tertib dan bersalaman

pada guru.

Refleksi:

Pada penelitian hari ini, peneliti terkesan melihat penanaman nilai agama dan

moral pada kelas A sudah mencapai pada praktik ibadah sholat. Penanaman

tersebut sudah benar agar dimulai sedini mungkin. Hal penting yang harus

dilakukan guru adalah keuletan (bernyanyi, bercerita, dan lainnya) yang bisa

membuat anak tertarik, tetap senang, enjoy serta jangan terlalu dipaksakan untuk

menghafal, biarkan anak meniru kita terlebih dahulu, biarkan berjalan apa adanya.

Page 54: OPTIMALISASI PENANAMAN NILAI AGAMA DAN MORAL …digilib.uin-suka.ac.id/27002/2/13430050_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdfTerlebih lagi para pendidik anak usia dini. Dapat diyakini

Catatan Lapangan

No : 5

Situs : RA Masyithoh Karangnongko

Fokus : Profil Sekolah dan pelaksanaan penanaman NAM di RA

Masyithoh Karangnongko

Tgl. waktu : 10 Maret 2017. Pukul 08.29-10.15

Teknik : Wawancara, Dokumentasi

Informan : Kepala Sekolah (Ibu Mastiti Subur, S. Pd. I., M. S. I.)

Deskripsi:

Pada hari ini saya ke sekolah adalah untuk menemui dan melakukan wawancara

dengan kepala sekolah yang sebelumnya sudah konfirmasi dan berjanjian via

handpone. Saya tiba di sekolah tepat pukul 08.29. Saya langsung menuju kantor

guru yang sekaligus sebagai ruang tamu. Tampak di dalam kantor tersebut adalah

ibu kepala sekolah sedang sibuk di depan komputer dan bapak Asfahani sedang

membuat pembukuan tabungan dan infaq rutin anak didik di hari Jumat ini. Saya

menyalami ibu kepala sekolah, serta menyampaikan kembali niat saya akan

wawancara pada hari ini. Ibu kepala sekolah menyambut dengan baik dan terlebih

dahulu langsung memberikan beberapa dokumen yang saya butuhkan. Setelah

dokumen saya terima, saya melakukan wawancara dengannya. Cuplikan

wawancaranya sebagai berikut:

P : Bagaimanakah sejarah berdiri dan berkembangnya RA Masyithoh

Karangnongko?

MS : Owh, ya. Jadi sekolah ini satu yayasan dengan MI Al-Huda disamping

ini, sejarahnya lebih lanjut sudah lengkap pada profil sekolah sebagaimana

tadi sudah saya copykan dalam flashdisk. Selain sejarah, sudah saya

lengkapi pula dengan struktur organisasi, visi-misi, sarana prasarana, data

siswa dan tenaga kependidikan beserta beberapa prestasi yang telah

dicapai.

Page 55: OPTIMALISASI PENANAMAN NILAI AGAMA DAN MORAL …digilib.uin-suka.ac.id/27002/2/13430050_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdfTerlebih lagi para pendidik anak usia dini. Dapat diyakini

P : Baik ibu, terimakasih. Dan terdiri dari berapakah kelas di RA Masyithoh

Karangnongko ini?

MS : Baik, jadi pada tahun ajaran 2016/ 2017 ini, kami menampung 122

peserta didik. Kesemuanya terbagi dalam 4 kelas kategori A (usia mulai

3,5-5 tahun) dan 2 kelas kategori B (usia mulai 5-6 tahun).

P : Apakah dari beberapa hal yang telah disampaikan ibu dalam profil

sekolah dan khususnya terkait prestasi yang telah dicapai siswa tadi,

apakah nilai agama dan moral termasuk di dalamnya?

MS : Iya benar, didalamnya sudah terdapat kejuaraan dalam lomba, seperti

juara 1 tingkat kabupaten dalam lomba sholat berjamaah, kemudian lomba

adzan, dan juga lomba tahfidz.

P : Mengetahui dari beberapa prestasi tersebut, bagaimanakah proses

penanaman nilai agama dan moral yang dilakukan di RA ini pada

umumnya?

MS : Baik, jadi penanaman NAM yang ada di sekolah sebenarnya memiliki

waktu yang relativ sedikit dibandingkan dengan di rumah, namun dalam

program pembelajaran di RA ini kami telah mengupayakan dengan

dijadwalkannya pembelajaran PAI dan NAM sebelum kegiatan inti masuk

tema.

Refleksi:

Pada penelitian hari ini, peneliti mengetahui bahwa peran sekolah terhadap

penanaman nilai agama dan moral anak mempunyai waktu yang relative sedikit.

Hal ini bukan sesuatu yang harus dijadikan sebagai alasan mundur menanamkan

nilai pada anak, karena jika hal tersebut dilakukan secara maksimal maka akan

dapat membantu perkembangan NAM anak, terlebih lagi fakta yang ada pada

masa sekarang, kebanyakan dari mereka lebih percaya kepada guru dibandingkan

dengan orang tua. .

Page 56: OPTIMALISASI PENANAMAN NILAI AGAMA DAN MORAL …digilib.uin-suka.ac.id/27002/2/13430050_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdfTerlebih lagi para pendidik anak usia dini. Dapat diyakini

Catatan Lapangan

No : 6

Situs : RA Masyithoh Karangnongko

Fokus : Profil Sekolah

Tgl. waktu : 11 Maret 2017. Pukul 8.30-10.30

Teknik : Observasi, Dokumentasi

Deskripsi :

Pada hari ini, peneliti tiba di sekolah pukul 08.30. tampak suasana sunyi di

halaman bermain maupun kelas. Saya menuju ke kantor dan bertemu dengan

kepala sekolah. Kepala sekolah mengetahui apa yang saya herankan, sehingga

beliau memberitahu saya, “anak-anak sedang melakukan karyawisata mbak, jalan-

jalan di sekitar kampung dekat sini”. Mengetahui hal itu, saya langsung izin untuk

mendokumentasi kelas dan halaman dengan camera. RA ini memiliki 6 kelas,

yang terdiri dari kelas A1, A2, A3, dan A4 serta kelas B1 dan B2. Masing-masing

kelas didesain dengan unik dan bervariasi, yang mana diantaranya setiap kelas

tertempel gambar-gambar pada dinding, bacaan asmaul husna, rukun iman dan

islam serta masih banyak yang lainnya. Selain itu, terdapat pula halaman seluas

kurang lebih 700m2

yang mana masih berstatus sewa dan dipergunakan untuk

halaman bermain. Kemudian seperti halnya dinding kelas, dinding di luar kelas

tertempel pula bacaaan doa, seperti doa masuk kamar mandi, doa sebelum tidur,

hadits kebersihan, dan lainnya.

Refleksi:

Metode karya wisata sangat menarik bagi anak. Dengan suasana senang yang

bereksplorasi dengan lingkungan dapat menjadi kesempatan guru untuk

menanamkan nilai-nilai tertentu. Dapat menanamkan nilai agama dimana melihat

banyak pemandangan ciptaanNya dan juga nilai moral yang baik ketika berada

dimana saja. Selain itu, kelengkapan fasilitas juga sangat penting dalam

meningkatkan perkembangan anak.

Page 57: OPTIMALISASI PENANAMAN NILAI AGAMA DAN MORAL …digilib.uin-suka.ac.id/27002/2/13430050_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdfTerlebih lagi para pendidik anak usia dini. Dapat diyakini

Catatan Lapangan

No : 7

Situs : RA Masyithoh Karangnongko

Fokus : Proses Penanaman Nilai agama dan moral

Tgl. waktu : 13 Maret 2017. Pukul 07.30-11.00

Teknik : Observasi, Dokumentasi

Deskripsi:

Pada hari ini, Senin 13 Maret 2017, saya tiba di sekolah pukul 07.30. Tampak di

halaman sekolah, anak-anak sedang disiapkan berbaris untuk melakukan kegiatan

upacara. Kegiatan upacara dilakukan dengan petugasnya adalah para siswa,

namun juga dibawah instruksi dan bimbingan guru. Selain itu, dalam sambutan

ibu kepala sekolah di kegiatan upacara tersebut juga disampaikan beberapa pesan,

diantaranya “anak-anak, mulai hari ini kita kedatangan bapak Pitoyo yang akan

membantu bersih-bersih di sekolah, ayo ucapkan selamat datang pada pak

Pitoyo”. Selain itu juga menjelaskan bahwa besok kalau berangkat sekolah, pak

Pitoyo akan berada di pintu gerbang menyambut anak-anak, kemudian dilanjutkan

ibu kepala sekolah berpesan, “besok anak-anak salaman dengan pak Pitoyo yaa..

sebelum menuju ke kelas”. Setelah kegiatan upacara selesai, peneliti masuk di

kelas B2 yang mana pada hari itu digabung dengan kelas B1 dalam berdoa dan

pembelajaran NAM.nya di aula dengan bimbingan kepala sekolah, dikarenakan

guru kelas sedang melatih beberapa anak yang akan mengikuti lomba.

Pembelajaran PAI dan NAM pada hari ini diawali dengan hafalan surat pendek,

dari surat al Bayyinah sampai surat ad-Dhuha. Anak-anak mngikuti dengan baik

dan suara lantang. Kemudian dilanjut dengan hafalan asmaul husna sampai akhir.

Setelah itu, dalam penanaman nilai moral juga disampaikkan pada anak, yaitu

guru mengajak anak bermain tetapi di dalamnya mengandung banyak nilai, ada

kerjasama, ada menyayangi teman, lainnya. Anak-anak kemudian masuk kelas

masing-masing dan diampu oleh guru kelasnya. Guru kelas B2 memulai kegiatan

juga dengan pemberian nilai keagamaan, seperti menyanyi tentang sejarah nabi

Page 58: OPTIMALISASI PENANAMAN NILAI AGAMA DAN MORAL …digilib.uin-suka.ac.id/27002/2/13430050_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdfTerlebih lagi para pendidik anak usia dini. Dapat diyakini

Muhammad, serta menghafal nama-nama nabi dan mukjizatnya. Setelah itu

kegiatan inti dan disudahi dengan istirahat. Sebelum istirahat anak dikondisikan

untuk cuci tangan dan dilanjut berdoa sebelum makan secara bersamaan yang

dilafadzkan dengan artinya. Kegiatan makan berlangsung dengan nikmat dan

diakhiri dengan berdoa bersama-sama. Namun ada satu anak belum selesai makan

dan diingatkannya oleh guru untuk nanti jangan lupa berdoa setelah makan secara

mandiri. Istirahat selesai, Anak kembali masuk kelas dan siap pulang. Guru

mengkondisikan anak untuk berdoa pulang dengan mengajak anak untuk

bersholawat bersama, ketika sholawat dan anak juga sudah duduk rapih,

dimulailah berdoa dan pulang dengan tertib.

Refleksi:

Pada penelitian hari ini, saya melihat bahwa penanaman nilai agama dan moral

dapat dilakukan secara konsisten dan dimanapun berada. Guru harus mampu

menemukan cara yang tepat agar anak dapat menerima dengan baik. Adapun

materi yang terkait dengan adab ataupun doa sehari-hari dapat dibiasakan dalam

kegiatan harian anak, sehingga lama kelamaan akan benar-benar melekat pada

anak dan akan terbiasa melakukan hal yang baik.

Page 59: OPTIMALISASI PENANAMAN NILAI AGAMA DAN MORAL …digilib.uin-suka.ac.id/27002/2/13430050_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdfTerlebih lagi para pendidik anak usia dini. Dapat diyakini

Catatan Lapangan

No : 8

Situs : RA Masyithoh Karangnongko

Fokus : Proses Penanaman Nilai agama dan moral

Tgl. waktu : 15 Maret 2017. Pukul 07.30-11.00

Teknik : Observasi, Dokumentasi

Deskripsi

Hari ini saya tiba di sekolah pukul 07.30, dimana tampak suasana tenang di luar

kelas. Saya masuk di kelas B2 yang tengah membaca iqro. Kegiatan mengaji iqro

dilanjut dengan kegiatan inti yang terlebih dahulu berdoa sebelum belajar. berdoa

sebelum belajar sebagai rutinan setiap hari diawali dengan membaca surat

Alfatihah dilanjut dengan syahadat beserta artinya dan juga doa sebelum belajar

beserta artinya. Setelah berdoa, anak mulai kegiatan inti. Pada kegiatan inti ini,

guru mengkondisikan anak dengan bermain tepuk anak sholih. Dalam tepuk anak

sholih ini, guru memasukkan nilai agama dan moral yang baik, dimana pada

kalimat akhir biasanya masih ada kalimat “Islam Islam yes” dan “Kafir Kafir No”.

Namun “Kafir Kafir No” kini tidak lagi diucapkan. Guru menyampaikan kepada

anak-anak bahwa “ kita harus menghargai agama lain ya nak, dan jangan sampai

mengolok-olok agama lain”. Penanaman nilai agama dan moral juga disampaikan

melalui kegiatan Pilar. Pilar hari ini penanaman nilai menyayangi sesama teman.

Guru menyampaikan nilai tersebut melalui bercerita menggunakan boneka tangan.

Anak-anak antusias mendengarkan dan menjawab salam dengan lantang dari

boneka yang sedang dimainkan. Setelah pilar selesai, dimulailah kegiatan inti

dengan berbagai pilihan, seperti menyelesaikan tugas di majalah serta mewarnai

majalah dan bereksplorasi bermain membuat kalung ronce dan menyusun karet

gelang untuk lompat tali. Kegiatan inti selesai, dilanjut dengan cuci tangan dan

berdoa sebelum makan untuk istirahat. Istirahat berakhir dan lanjut persiapan

pulang. Anak-anak pulang dengan berdoa terlebih dahulu. Berdoa dimulai dengan

membaca surat Al Ashr, dilanjutkan berdoa sesudah belajar, doa ketika bepergian

Page 60: OPTIMALISASI PENANAMAN NILAI AGAMA DAN MORAL …digilib.uin-suka.ac.id/27002/2/13430050_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdfTerlebih lagi para pendidik anak usia dini. Dapat diyakini

beserta artinya, doa naik kendaraan, ayat kursi serta doa penutup majelis. Guru

menutup dengan salam dan anak pulang dengan tertib.

Refleksi:

Penanaman nilai agama dan moral di sekolah yang dilakukan dengan pembiasaan

baik yang berkelanjutan akan membawa pada hasil yang baik, karena sekolah

dapat dijadikan sebagai upaya jikalau dirumah tidak rutin dilakukan penanaman

dimana pada era sekarang orang tua sibuk berkarir dan sedikit waktu dengan

anaknya.

Page 61: OPTIMALISASI PENANAMAN NILAI AGAMA DAN MORAL …digilib.uin-suka.ac.id/27002/2/13430050_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdfTerlebih lagi para pendidik anak usia dini. Dapat diyakini

Catatan Lapangan

No : 9

Situs : RA Masyithoh Karangnongko

Fokus : Proses Penanaman Nilai agama dan moral

Tgl. waktu : 17 Maret 2017. Pukul 07.30-11.15

Teknik : Wawancara, Observasi, Dokumentasi

Deskripsi:

Kegiatan hari Jumat ini diawali dengan latihan membaca di kelas dan dilanjut

senam bersama di halaman. Peneliti tiba di sekolah tepat pukul 07.30 ketika

kegiatan latihan membaca masih berlangsung.. Kegiatan lain yang rutin

dilaksanakan hari Jumat adalah infaq. Setelah kegiatan senam selesai, semua

siswa masuk kelas dan memulai dengan kegiatan inti. Kegiatan inti di kelas B2

hari ini adalah sentra olahraga dengan bermain latihan fisik motorik kasar, seperti

lompat tali dan lempar tangkap bola. Kegiatan inti diakhiri dengan persiapan cuci

tangan dan istirahat makan. Istirahat di hari jumat berada di dalam ruang dan

diakhiri dengan persiapan doa untuk segera pulang. Anak-anak pulang dengan

tertib, namun saya masih di kelas untuk melanjutkan wawancara dengan Ibu Siti

Munawwaroh (guru kelas B2) yang sudah janjian sebelumnya. Cuplikan

wawancaranya adalah sebagai berikut:

P : Kapan Ibu mulai mengabdi di RA Masyithoh ini?

SM : saya mulai disini sejak tahun ajaran 2005/ 2006

P : Mohon maaf, Dimanakah pendidikan terakhir Ibu?

SM : owh, saya dulu hanya lulus dari PGA. Disini yang sama-sama lulus PGA

adalah bu Ifah.

P : kalau sejak 2005, berarti pengalaman di RA Masyithoh ini sangat banyak

yang didapat. Kemudian bagaimanakah pelaksanaan penanaman NAM di

RA Masyithoh ini secara umum?

SM : pelaksanaan penanaman NAM di sekolah ini adalah melanjutkan

sebagaimana penanaman NAM di keluarga. Intinya kami berupaya untuk

Page 62: OPTIMALISASI PENANAMAN NILAI AGAMA DAN MORAL …digilib.uin-suka.ac.id/27002/2/13430050_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdfTerlebih lagi para pendidik anak usia dini. Dapat diyakini

selalu mengembangkan nilai agama dan moral di sekolah, seperti halnya

mengajari untuk menjaga kebersihan, menyayangi teman dan juga

membiasakan doa sehari-hari.

Refleksi:

Penanaman NAM pada anak usia dini dapat dilakukan dengan berbagai cara,

seperti halnya dengan pembiasaan pun anak akan dapat merekam dengan baik

akan hal tersebut. Selain itu, agar terdapat kesamaan dan tindak lanjut yang baik

dalam penanaman NAM di luar sekolah dan di dalam sekolah, maka alternativ

terpenting yang harus ditempuh adalah menjalin kerjasama yang baik antara orang

tua dan guru

Page 63: OPTIMALISASI PENANAMAN NILAI AGAMA DAN MORAL …digilib.uin-suka.ac.id/27002/2/13430050_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdfTerlebih lagi para pendidik anak usia dini. Dapat diyakini

Catatan Lapangan

No : 10

Situs : RA Masyithoh Karangnongko

Fokus : Proses Penanaman Nilai agama dan moral

Tgl. waktu : 18 Maret 2017. Pukul 07.30-10.30

Teknik : Observasi, Dokumentasi

Deskripsi:

Pada penelitian hari ini, peneliti tiba di sekolah pukul 07.30. Kegiatan rutin pada

hari sabtu ini adalah karyawisata dengan jalan ke kampung sekitar sekolah. Dalam

perjalanan keliling di kampung tersebut, anak-anak dilakukan pembelajaran nilai

agama dan moral, seperti untuk bersikap ramah kepada orang yang lebih tua

dengan menundukkan kepala atau menyapa. Selain itu, sesampainya di sekolah

dan pembelajaran di kelas, guru juga merecall selama perjalanan keliling

kampung, seperti ditanyakan oleh guru kepada anak, “anak-anak selama jalan-

jalan tadi lihat apa? Pohon? Siapa yang menciptakan pohon?” dan lainnya. Pada

hari ini, ada juga program taman gizi anak. Taman gizi dilakukan rutin selama dua

minggu sekali tepatnya hari sabtu. Anak-anak tidak membawa bekal dan makanan

disediakan dari sekolah. Anak mengambil makanan sendiri dengan tertib sesuai

instruksi guru. Guru membiasakan dan selalu mengingatkan, “ayo, ambil yang

sekiranya habis, sehingga tidak mubadzir”. Taman gizi diakhiri dengan doa

setelah makan dan berlanjut istirahat. Selesaainya istirahat, anak masuk kelas dan

berdoa siap untuk pulang.

Refleksi:

Anak akan melakukan apa yang dicontohkan dan diinstruksikan oleh orang yang

mereka percayai, terlebih oleh serang guru. ebanyakan anak takut melakukan

kesalahan di depan guru sehingga mereka akan melakukan apa yang dilihatnya

daari guru. Oleh karena itu, sebaiknya seorang guru harus mengetahui apa yang

seharusnya diberikan kepada anak sehingga mereka dapat berkembang dengan

baik

Page 64: OPTIMALISASI PENANAMAN NILAI AGAMA DAN MORAL …digilib.uin-suka.ac.id/27002/2/13430050_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdfTerlebih lagi para pendidik anak usia dini. Dapat diyakini

Catatan Lapangan

No : 11

Situs : RA Masyithoh Karangnongko

Fokus : Proses Penanaman Nilai agama dan moral

Tgl. waktu : 20 Maret 2017. Pukul 07.30-11.00

Teknik : Observasi, Dokumentasi

Deskripsi:

Penelitian hari ini, peneliti melakukan pengamatan dalam pelaksanaan penanaman

NAM di kelas A. Peneliti masuk di kelas A1 dimana merupakan kelas usia paling

kecil. Peneliti tiba di sekolah pada pukul 07.30. kegiatan hari ini dimulai dengan

upacara di halaman. Setelah selesai, dimulailah pembelajaran di kelas yang mana

dimulai dengan berdoa dan pembelajaran PAI atau NAM. Dalam pembelajaran

PAI atau NAM hari ini adalah hafalan surat pendek yang dibimbing oleh Ibu

Nafisah (guru tahfidz). Hafalan dimulai dengan menghafal hadits keutamaan

membaca Alquran, kemudian dilanjut dengan surat Al kafirun sampai surat Al-

Humazah. Dalam surat Al-Humazah, anak-anak masih dalam penambahan surat

sehingga dalam penanamannya guru membaca surat dengan mengulang ayat per

ayat, kemudian ditirukan oleh anak. Ayat yang baru saja ditambahkan dalam

hafalan dirutinkan oleh guru kelas sehingga lama kelamaan hafal seluruhnya.

Hafalan diakhiri dengan doa senandung alQuran. Selain itu, pembelajaran PAI

atau NAM juga dilanjutkan dengan guru kelas mengenalkan kepada anak

mengenai kitab-kitab Allah. Guru mengajarkannya dengan bernyanyi. NAM juga

disampaikan guru pada kegiatan inti, dimana kegiatan inti pada hari ini ada di

sentra rancang bangun dan dengan tema alat komunikasi. Kegiatan yang diajarkan

yaitu praktik telfon dengan balok sebagai handphone nya. Guru menyampaikan

adab menerima telpon yang sopan, yaitu diawali dengan salam.. Adapun kegiatan

hari ini diakhiri doa. Anak setelah berdoa bersama akan bisa pulang jika

menjawab pertanyaan dari guru, sebagai contoh disampaikan guru dengan nada

Page 65: OPTIMALISASI PENANAMAN NILAI AGAMA DAN MORAL …digilib.uin-suka.ac.id/27002/2/13430050_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdfTerlebih lagi para pendidik anak usia dini. Dapat diyakini

nyanyian “ Kitab taurat untuk Nabi…??”. Semua anak dengan pelan-pelan dan

bimbingan guru bisa menjawab dan bersalaman pulang.

Refleksi:

Penelitian hari ini, peneliti melihat bahwa adanya perbedaan cara guru tahfidz

mengajari anak kelas A dan B. Dalam kelas A ini, guru lebih ceria dibanding

ketika di kelas B, karena kelas A masih di usia sekitar 4 tahun dan kebanyakan

mereka kurang fokus jika guru tidak bisa membuat hal yang menarik. Seperti

halnya bernyanyi atau bermain juga merupakan cara terbaik dalam menambah

materi bagi anak-anak. Dengan bernyanyi dan bermain dapat dimasukkan hadits,

doa, dan lainnya.

Page 66: OPTIMALISASI PENANAMAN NILAI AGAMA DAN MORAL …digilib.uin-suka.ac.id/27002/2/13430050_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdfTerlebih lagi para pendidik anak usia dini. Dapat diyakini

Catatan Lapangan

No : 12

Situs : RA Masyithoh Karangnongko

Fokus : Proses Penanaman Nilai agama dan moral

Tgl. waktu : 22 Maret 2017. Pukul 07.30-11.00

Teknik : Observasi, Dokumentasi

Deskripsi:

Pada hari ini, peneliti tiba di sekolah pukul 07.30 dan seperti rutin setiap harinya

berdoa sebelum belajar. Kemudian dilanjut dengan pembelajaran PAI atau NAM.

Pembelajaran PAI atau NAM pada hari ini diantaranya menghafal hadits, seperti

hadits tentang kebersihan, hadits tentang senyum adalah sedekah, hadits tentang

surga di bawah telapak kaki ibu, dan lainnya. Dalam menghafal hadits, anak

mempraktikkan dengan gerakan tertentu. Selain itu disampaikan pula peggunaan

kalimat thayyibah, seperti tasbih ketika melihat hal yang mengagumkan,

hamdalah ketika mendapat rizki dan istighfar ketika melakukan salah, serta yang

lainnya. Pembelajaran PAI atau NAM pada hari ini dilanjut pada saat berdoa

sebelum makan dan setelah makan seperti biasa. pada saat makan guru juga

memperhatikan anak untuk makan dengan tenang dan dihabiskan, seperti

disampaikan bu Nunung (guru kelas), “ Nak, kalau makan itu dihabiskan dahulu

setelah itu bisa bermain dan juga makannya dihabiskan yaa… agar nanti tidak

mengecewakan ibu)”. setelah selesai istirahat, kegiatan hari ini diakhiri dengan

berdoa sebelum sebelum pulang. Namun sebelum itu, dalam mengkondisikan

anak, guru juga mengulang kembali nyanyian tentang kitab-kitab Allah, dan untuk

saat ini anak-anak lebih bisa mengikuti dengan baik daripada hari sebelumnya,

karena nyanyian tersebut sudah biasa diulang-ulang oleh guru setiap ada

kesempatan.

Page 67: OPTIMALISASI PENANAMAN NILAI AGAMA DAN MORAL …digilib.uin-suka.ac.id/27002/2/13430050_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdfTerlebih lagi para pendidik anak usia dini. Dapat diyakini

Refleksi:

Pembelajaran hadits sangat perlu diberikan di sekolah, karena tidak semua

pendidikan di keluarga diberikan hadits, dan maksimal yang di keluarga diberikan

adalah doa sehari-hari. Pembelajaran hadits tersebut juga seharusnya

dimaksimalkan dengan penanaman substansi yang terdapat dalam hadits tersebut

dan tidak hanya di hafalkan.

Page 68: OPTIMALISASI PENANAMAN NILAI AGAMA DAN MORAL …digilib.uin-suka.ac.id/27002/2/13430050_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdfTerlebih lagi para pendidik anak usia dini. Dapat diyakini

Catatan Lapangan

No : 13

Situs : RA Masyithoh Karangnongko

Fokus : Proses Penanaman Nilai agama dan moral

Tgl. waktu : 23 Maret 2017. Pukul 07.30-11.00

Teknik : Observasi, Dokumentasi

Deskripsi:

Hari ini peneliti tiba di sekolah pada pukul 07.30 . Saya masuk di kelas A1 yang

mana masih kegiatan Iqra. Peneliti menyimak bacaan iqro beberapa anak.

Diantara beberapa anak ada yang telah lancar membaca sendiri dan beberapa yang

lain juga masih ada yang belum begitu lancar, seperti halnya dikarenakan lama

dalam mengucapkan dan juga masih bingung terhadap huruf yang hampir sama.

Adapun selain iqro pada hari ini, di saat istirahat peneliti juga mengikuti mereka

untuk mendampingi dan mengamati kegiatan bermain di halaman. Halaman

bermain di RA Masyithoh Karangnongko yang mana penuh rerumputan, banyak

diantara siswa yang kemudian suka mendekati rerumputan, dikarenakan pernah

melihat adanya belalang. Maksud mereka bermain di rerumputan tersebut adalah

mencari belalang. Dan benar yang terjadi adalah menemukan belalang dan

menangkapnya. Adapun Guru yang ikut mendampingi di taman tersebut selalu

mengingatkan, “nak, belalangnya diterbangkan lagi dan jangan dibawa ke kelas

yaa… biarkan mereka hidup, kasihan”. Anak pun menuruti perintah gurunya dan

membebaskan lagi belalang tersebut. Kemudian dilanjut masuk kelas dan siap

berdoa untuk pulang.

Refleksi:

Pada penelitian hari ini, peneliti melihat adanya keuletan guru dalam

menanamkan nilai agama dan moral pada anak. Sudah seharusnya guru untuk

menanamkan nilai dimanapun berada. Anak sangat perlu diajari untuk saling

menyayangi terhadap semua makhluknya, termasuk di dalamnya adalah hewan.

Page 69: OPTIMALISASI PENANAMAN NILAI AGAMA DAN MORAL …digilib.uin-suka.ac.id/27002/2/13430050_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdfTerlebih lagi para pendidik anak usia dini. Dapat diyakini

Kemudian terkait pembacaan iqro memang tidak semua anak dapat menunjukkan

sesuai dengan apa yang kita kehendaki, karena tindak lanjut dan pendidikan di

rumah juga berperan dalam hal tersebut, oleh karena itu jika orang tua dapat

bekerjasama dengan guru secara harmoni maka akan dapat menghasilkan

perkembangan yang baik bagi anak.

Page 70: OPTIMALISASI PENANAMAN NILAI AGAMA DAN MORAL …digilib.uin-suka.ac.id/27002/2/13430050_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdfTerlebih lagi para pendidik anak usia dini. Dapat diyakini

Catatan Lapangan

No : 14

Situs : RA Masyithoh Karangnongko

Fokus : Proses Penanaman Nilai agama dan moral

Tgl. waktu : 24 Maret 2017. Pukul 07.45-11.00

Teknik : Observasi, Dokumentasi

Deskripsi:

Pada penelitian di hari Jumat ini, peneliti datang pada pukul 07.45. Dan tidak

seperti biasanya, Jumat kali ini tampak suasana sepi di halaman sekolah dan tidak

terlaksana senam pagi. Saya masuk di kelas A1 yang mana pada hari ini berada di

sentra bahan alam. Dan ternyata tidak terlaksananya senam pagi disebabkan

karena ada pemeriksaan kesehatan dari puskesmas setempat. Pada saat peneliti

masuk kelas, tampaklah ibu dokter sedang memeriksa anak. Setelah selesai

pemeriksaan, dokter meninggalkan ruang dan berpindah ke ruang kelas lain.

Namun sebelum dokter meninggalkan kelas, guru mengingatkan kepada anak

untuk mengucapkan terimakasih kepada ibu dokter dan memberi salam kepada

beliau. Kemudian dilanjut berdoa sebelum belajar hingga berakhir dengan

istirahat. Pada waktu istirahat, ada salah satu anak yang mana susah dalam

membuka kemasan snaknya. Kemudian dia bermaksud meminta tolong guru

untuk membukanya, maka diingatkanlah oleh bu guru agar meminta tolong

dengan bahasa yang benar, “minta tolongnya gimana , Nak?, ayo ngomong yang

bener dulu”. Istirahat selesai dan diakhiri dengan bersiap doa akan pulang. Anak

pulang dengan tertib.

Refleksi:

Pada penelitian hari ini, peneliti melihat adanya pembiasaan moral yang baik

untuk anak. Sudah seharusnya anak dibiasakan untuk menjadi pribadi yang baik

sejak kecil. Seperti untuk selalu mengajarkan berucap terimakasih, minta tolong

dan juga minta maaf.

Page 71: OPTIMALISASI PENANAMAN NILAI AGAMA DAN MORAL …digilib.uin-suka.ac.id/27002/2/13430050_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdfTerlebih lagi para pendidik anak usia dini. Dapat diyakini

Catatan Lapangan

No : 15

Situs : RA Masyithoh Karangnongko

Fokus : Proses Penanaman Nilai agama dan moral

Tgl. waktu : 25 Maret 2017. Pukul 07.30-11.00

Teknik : Wawancara, Observasi, Dokumentasi

Deskripsi:

Pada hari ini peneliti tiba di sekolah pukul 07.30, yang mana suasana kelas masih

ada sebagian yang berlatih membaca dan sebagian meunggu giliran berlatih

membaca. Pada hari ini jadwal karyawisata diganti dengan ekstra melukis. Ekstra

melukis hari ini dilakukan oleh seluruh kelas A di gazebo/ aula sekolah. Peneliti

mengikuti dan mengammati pembelajaran tersebut. Kegiatan ekstra melukis

tersebut dimulai dengan berdoa sebelum belajar bersama, sehingga berjalan

dengan lancar. Setelah selesai melukis tersebut, anak-anak kembali masuk kelas

dan berlanjut kegiatan inti hingga berakhir dengan istirahat dan pulang. Adapun

begitu selesainya kegiatan belajar mengajar di hari ini, peneliti melakukan

wawancara dengan guru kelas A. Cuplikan wawancaranya adalah sebagai berikut:

P : Kapan Ibu mulai mengabdi di RA Masyithoh ini?

NJ : saya mulai disini kurang lebih hampir 1 tahun , ya, satu tahun pelajaran

ini mbak.

P : Baik, ibu. Kemudian untuk selama mengabdi disini, bagaimanakah

menurut ibu terkait penanaman nilai agama dan moral di RA Masyithoh

ini?

NJ : begini mbak, di sekolah ini kan waktu belajar hanya 3,5-4 jam.an, jadi

yang kami sampaikan kepada anak adalah beberapa nilai yang mana untuk

bekal sehari-hari.

Page 72: OPTIMALISASI PENANAMAN NILAI AGAMA DAN MORAL …digilib.uin-suka.ac.id/27002/2/13430050_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdfTerlebih lagi para pendidik anak usia dini. Dapat diyakini

Refleksi:

Pada penelitian hari ini penulis melihat bahwa berdoa secara bersama yang

dilakukan oleh seluruh kelas A sebelum melakukan ekstra melukis merupakan

pembelajaran yang sangat baik, anak akan berinteraksi dan mempraktikkan nilai-

nilai yang baik terhadap temannya.

Page 73: OPTIMALISASI PENANAMAN NILAI AGAMA DAN MORAL …digilib.uin-suka.ac.id/27002/2/13430050_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdfTerlebih lagi para pendidik anak usia dini. Dapat diyakini

Catatan Lapangan

No : 16

Situs : RA Masyithoh Karangnongko

Fokus : Proses Penanaman Nilai agama dan moral

Tgl. waktu : 20 April 2017. Pukul 07.45-11.00

Teknik : Wawancara, Observasi, Dokumentasi

Deskripsi:

Hari ini peneliti tiba di sekolah pukul 07.45. peneliti memasuki kelas A4 yang

tengah melakukan kegiatan Iqro. Peneliti ikut menyimak beberapa siswa. Adapun

setelah latihan membaca iqro, anak-anak (seluruh kelas A) melakukan doa

sebelum belajar secara bersama di gazebo, dikarenakan setelah berdoa dilakukan

pembelajaran NAM dan sekaligus dimanfaatkan pula untuk latihan pada pentas

seni. Dalam pembelajaran NAM ini anak-anak menghafal Doa-doa harian beserta

artinya dan juga menghafal hadits beserta arti dan gerakannya. Setelah itu, anak

kembali masuk ke kelas masing-masing dan untuk melakukan kegiatan inti.

Dalam kegiatan inti hari ini beberapa guru sedang sibuk melatih anak untuk

persiapan pentas seni, sehingga ada satu kelas dimana gurunya meninggalkan

tugas kepada anak didik untuk dikerjakan dan meminta peneliti untuk mengawasi

anak-anak, dan ternyata tugas yang diberikan adalah anak diminta mewarnai

gambar. Jadi, gambar di kertas terdapat dua jenis. Yang satu adalah gambar

tentang perbuatan jelek dan yang kedua adalah gambar tentang perbuatan baik

(mau menolong teman yang jatuh). Dan adapun tugasnya adalah agar anak

mewarnai dengan memilih gambar yang baik saja yang diwarnai. Mewarnai

berlangsung dengan baik dan dilanjut dengan istirahat dan siap pulang. Namun

pada penelitian hari ini peneliti juga melakukan wawancara. Cuplikan

wawancaranya adalah sebagai berikut:

P : Sejak kapan mulai mengabdi di RA Masyithoh ini?

NN : saya disini mulai tahun 2003 mbak,

Page 74: OPTIMALISASI PENANAMAN NILAI AGAMA DAN MORAL …digilib.uin-suka.ac.id/27002/2/13430050_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdfTerlebih lagi para pendidik anak usia dini. Dapat diyakini

P : Dalam penanaman NAM, khususnya sebagai guru kelas adakah

problematika yang dialami sehubungan dengan karakteristik anak?

NN : kalau itu ya mbak, kan kita tahu bahwa anak di usia dini tersebut

memang begitu sifatnya, yah kalau saya setuju untuk tidak usah

mempermasalahkan hal itu, biarkan anak belajar apa adanya, karena

memang sifat mereka juga berbeda. Seperti halnya di kelas saya ada anak

belajarnya disambi tengok kanan kiri, tapi ketika ditanya tentang

pembelajaran apa, dia juga masih bisa nyambung untuk menjawab. jadi

kita hanya memilah milih saja mana yang benar-benar harus diperhatikan.

Refleksi:

Pada penelitian hari ini, peneliti menemukan adanya variasi yang baik dalam

penanaman nilai agama dan moral yaitu dilakukan dengan menugaskan kepada

anak untuk mewarnai gambar yang bernilai. Gambar tersebut dapat berfungsi

memberikan kepuasan kepada anak untuk bermain warna namun juga dapat

memasukkan nilai-nilai moral yang baik untuk anak. Selain itu, perlu ditegaskan

pula bahwa guru harus benar-benar memahami karakter masing-masing anak dan

agar pembelajaran bisa berlangsung dan dapat diterima dengan baik oleh anak.

Page 75: OPTIMALISASI PENANAMAN NILAI AGAMA DAN MORAL …digilib.uin-suka.ac.id/27002/2/13430050_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdfTerlebih lagi para pendidik anak usia dini. Dapat diyakini

Catatan Lapangan

No : 17

Situs : RA Masyithoh Karangnongko

Fokus : Proses Penananman nilai agama dan moral

Tgl. waktu : 23 April 2017. Pukul 08.00-12.00

Teknik : Observasi, Dokumentasi

Deskripsi:

Pada hari ini, peneliti datang ke sekolah adalah untuk menghadiri acara peringatan

isro miroj. Acara pada hari ini, yang dimulai pukul 08.00 adalah merupakan acara

besar, dikarenakan sekaligus memperingati hari kartini dan juga penampilan

pentas seni. Acara ini dihadiri oleh semua wali murid. Pada hari ini anak disetting

dengan berbagai macam pakaian, seperti memakai pakaian kebaya sebagai tanda

peringatan hari kartini, pakaian islami sebagai tanda peringatan isro miroj, dimana

sekaligus mengenalkan kepada siswa mengenai hari besar islam. Serta berbagai

pakaian kreasi yang lain sebagaimana akan diadakan penampilan pentas seni.

Pentas seni pada hari ini adalah penampilan dari siswa-siswi RA Masyithoh

Karangnongko, dimana sekaligus untuk menunjukkan kepada orang tua wali

terkait hasil belajar anaknya selama tahun pelajaran yang sedang berlangsung.

Pentas seni yang ditampilkan diantaranya menghafal doa sehari-hari dan hadits

oleh kelas A , kemudian hafalan surat-surat pendek, sholawat, dan asmaul husna

oleh kelas B. selain itu penampilan yang lain adalah seni tari sebagaimana hasil

belajar dari ekstra tari. Kemudian mengenai peringatan isro mirojnya, acara ini

juga dilengkapi dengan maidhoh hasanah oleh ibu kepala sekolah. Dan sebagai

acara terakhir pada hari ini adalah pembagian hadiah kepada siswa-siswi

berprestasi, seperti yang mendapat juara ketika diikutkan lomba di kabupaten

untuk kemudian diduplikatkan pialanya serta beberapa anak yang mengaji

iqro‟nya sudah selesai dan akan berlanjut Alquran. Acara selesai dan diakhiri

dengan doa yang dipimpin oleh ketua yayasan.

Page 76: OPTIMALISASI PENANAMAN NILAI AGAMA DAN MORAL …digilib.uin-suka.ac.id/27002/2/13430050_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdfTerlebih lagi para pendidik anak usia dini. Dapat diyakini

Refleksi:

Dalam acara ini peneliti melihat bahwa sekolah sudah berupaya dengan baik

untuk mengembangkan bagaimana menjalin komunikasi dengan wali murid dan

mengembangkan siswa-siswinya. Dengan adanya apresiasi yang diberikan kepada

anak didik di depan publik pun akan dapat memotivasi siswa untuk berkembang

lebih baik.

Page 77: OPTIMALISASI PENANAMAN NILAI AGAMA DAN MORAL …digilib.uin-suka.ac.id/27002/2/13430050_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdfTerlebih lagi para pendidik anak usia dini. Dapat diyakini

TRANSKRIP WAWANCARA

Informan : Mastiti Subur, S. Pd. I., M. S. I (Kepala Sekolah)

Hari/ tanggal : Jumat, 10 Maret 2017

Pukul : 08.29-10.15

(Sehubungan dengan kesibukan Informan, maka wawancara baru dapat dilakukan

pada tanggal 10 Maret 2017 di ruang guru RA Masyithoh Karangnongko yang 1

hari sebelumnya Peneliti (P) sudah membuat appointment dengan Ibu Mastiti

Subur, S. Pd. I., M. S. I (MS). Wawancara ini fokus pada profil sekolah dan

pelaksanaan penanaman NAM).

P : Bagaimanakah sejarah berdiri dan berkembangnya RA Masyithoh

Karangnongko?

MS : Owh, ya. Jadi sekolah ini satu yayasan dengan MI Al-Huda disamping

ini, sejarahnya lebih lanjut sudah lengkap pada profil sekolah sebagaimana

tadi sudah saya copykan dalam flashdisk. Selain sejarah, sudah saya

lengkapi pula dengan struktur organisasi, visi-misi, sarana prasarana, data

siswa dan tenaga kependidikan beserta beberapa prestasi yang telah

dicapai.

P : Baik ibu, terimakasih. Dan terdiri dari berapakah kelas di RA Masyithoh

Karangnongko ini?

MS : Baik, jadi pada tahun ajaran 2016/ 2017 ini, kami menampung 122

peserta didik. Kesemuanya terbagi dalam 4 kelas kategori A (usia mulai

3,5-5 tahun) dan 2 kelas kategori B (usia mulai 5-6 tahun).

P : Apakah dari beberapa hal yang telah disampaikan ibu dalam profil

sekolah dan khususnya terkait prestasi yang telah dicapai siswa tadi,

apakah nilai agama dan moral termasuk di dalamnya?

MS : Iya benar, didalamnya sudah terdapat kejuaraan dalam lomba, seperti

juara 1 tingkat kabupaten dalam lomba sholat berjamaah, kemudian lomba

adzan, dan juga lomba tahfidz.

Page 78: OPTIMALISASI PENANAMAN NILAI AGAMA DAN MORAL …digilib.uin-suka.ac.id/27002/2/13430050_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdfTerlebih lagi para pendidik anak usia dini. Dapat diyakini

P : Mengetahui dari beberapa prestasi tersebut, bagaimanakah proses

penanaman nilai agama dan moral yang dilakukan di RA ini pada

umumnya?

MS : Baik, jadi penanaman NAM yang ada di sekolah sebenarnya memiliki

waktu yang relatif sedikit dibandingkan dengan di rumah, namun dalam

program pembelajaran di RA ini kami telah mengupayakan dengan

dijadwalkannya Iqra setiap hari sebagai kegiatan ekstra serta pembelajaran

PAI dan NAM sebelum kegiatan inti masuk tema.

P : kemudian, penanaman NAM selain yang dijadwalkan sebagaimana

terdapat pembelajaran PAI atau NAM sebelum kegiatan inti, apakah ada

kegiatan yang lain di waktu tertentu

MS : dalam penanaman NAM disini, kami juga memanfaatkan dan

mengenalkan kepada anak mengenai hari-hari besar Islam, seperti isro

miroj, maulid nabi, dengan pengajian kepada wali murid. Kemudian pada

lebaran haji juga kami melakukan Qurban, serta selain itu juga

mengenalkan kepada anak tentang ibadah puasa di bulan ramadhan dan

untuk berpuasa selama di sekolah, dan selanjutnya ibadah haji dengan

melakukan manasik haji. Kegiatan penanaman NAM lainnya adalah kami

juga rutin melakukan praktik shalat berjamaah di setiap hari selasa.

P : metode apa sajakah yang digunakan RA Masyithoh Karangnongko dalam

melaksanakan penanaman nilai agama dan moral?

MS : metode yang kami gunakan adalah sebagaimana metode yang digunakan

di TK pada umumnya, dan nanti Mbaknya lebih jauh bisa melihat

pembelajaran di kelas. Namun diantara metode tersebut adalah bernyanyi

dengan lagu-lagu menghafal nabi atau malaikat. Selain itu adalah

bercerita, karyawisata di setiap hari sabtu, dan lain-lain.

P : apakah yang membedakan antara penanaman NAM di kelas A dan kelas

B? , kok selama saya observasi rata-rata hamper sama?

MS : yang membedakan adalah bahwa kelas A berada 1 tahap dibawah kelas

B. sebagai contoh, pembelajaran shalat di kelas A masih sekadar

Page 79: OPTIMALISASI PENANAMAN NILAI AGAMA DAN MORAL …digilib.uin-suka.ac.id/27002/2/13430050_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdfTerlebih lagi para pendidik anak usia dini. Dapat diyakini

pengenalan dan bahkan anak masih menirukan guru, namun kalau di kelas

B mereka sudah mengetahui tata urutan dan letak bacaan.

P : kemudian faktor apakah yang mendukung maupun menghambat

terlaksananya penanaman nilai agaman dan moral di RA Masyithoh

Karangnongko?

MS : faktor yang mendukung maupun menghambat tersebut diantaranya

kerjasama walimurid. Jika diadakan tindak lanjut di rumah atas apa yang

telah diajarkan di sekolah maka akan menjadi pendukung bagi kami,

namun sebaliknya. Jika tidak dilakukan tindak lanjut oleh orang tua di

rumah, maka akan menghabat. Selain tindak lanjut orang tua di rumah,

kondisi lingkungan juga sangat mempengaruhi anak.

Page 80: OPTIMALISASI PENANAMAN NILAI AGAMA DAN MORAL …digilib.uin-suka.ac.id/27002/2/13430050_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdfTerlebih lagi para pendidik anak usia dini. Dapat diyakini

TRANSKRIP WAWANCARA

Informan : Siti Munawaroh, S. Ag. (Guru Kelas B2)

Hari/ tanggal : Jumat, 17 Maret 2017

Pukul : 10.45-11.50

(Sehubungan dengan kesibukan Informan, maka wawancara baru dapat dilakukan

pada tanggal 17 Maret 2017 di ruang kelas B2 yang 1 hari sebelumnya Peneliti (P)

sudah membuat appointment dengan Ibu Siti Munawaroh, S. Ag. (MS).

Wawancara ini fokus pada pelaksanaan penanaman NAM di RA Masyithoh pada

umumnya dan kelas B2 pada khususnya).

P : Kapan Ibu mulai mengabdi di RA Masyithoh ini?

SM : saya mulai disini sejak tahun ajaran 2005/ 2006

P : Mohon maaf, Dimanakah pendidikan terakhir Ibu?

SM : owh, saya dulu hanya lulus dari PGA. Disini yang sama-sama lulus PGA

adalah bu Ifah.

P : kalau sejak 2005, berarti pengalaman di RA Masyithoh ini sangat banyak

yang didapat. Kemudian bagaimanakah pelaksanaan penanaman NAM di

RA Masyithoh ini secara umum?

SM : pelaksanaan penanaman NAM di sekolah ini adalah melanjutkan

sebagaimana penanaman NAM di keluarga. Intinya kami berupaya untuk

selalu mengembangkan nilai agama dan moral di sekolah, seperti halnya

mengajari untuk menjaga kebersihan, menyayangi teman dan juga

membiasakan doa sehari-hari.

P : metode apakah yang digunakan dalam pembelajaran di RA Masyithoh

Krangnongko?

SM : kami menggunakan beberapa metode, diantaranya tepuk dan bernyanyi,

bermain, demonstrasi, karyawisata, Tanya jawab, keteladanan,

pembiasaan, dan juga bercerita. Kita fleksibel dalam menggunakan, akan

tetapi yang rutin adalah hari sabtu dengan karyawisata, kemudian bercerita

ketika kegiatan pilar, serta Tanya jawab pada awal ataupun akhir kegiatan,

Page 81: OPTIMALISASI PENANAMAN NILAI AGAMA DAN MORAL …digilib.uin-suka.ac.id/27002/2/13430050_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdfTerlebih lagi para pendidik anak usia dini. Dapat diyakini

dimana untuk meerecall dan mengingat kepada anak. Adapun yang lain,

seperti tepuk dan bernyanyi adalah metode yang fleksibel digunakan

sesuai dengan keinginan anak.

P : Baik, dari beberapa metode tersebut, metode apakah yang paling

dominan dan mudah dalam menanamkan nilai agama dan moral?

SM : dalam menanamkan nilai agama kami menggunakan metode Tanya

jawab dan pembiasan, adapun dalam penanaman nilai moral adalah dengan

keteladanan serta bercerita, karena anak sangat tertarik dengan cerita,

terlebih jika digunakan media.

P : problematika apakah yang dialami guru selama penanaman NAM pada

anak didik ?

SM : mengenai problematika ini lebih kepada banyaknya karakter anak, tapi

kalau kami mengetahui apa yang harus dilakukan maka anak pun tetap

mendapat pembelajaran tersebut.

P : kemudian apakah faktor penghambat dan pendukung selama penanaman

NAM di RA Masyithoh Karangnongko yang khususnya di kelas B2 ini?

SM : diantara beberapa hal yang merupakan faktor pendukung terlaksananya

penanaman NAM adalah fasilitas dan program yang ada di sekolah ini,

seperti aula untuk shlat berjamaah, media dan lainnya. Adapun beberapa

faktor penghambatnya adalah kurangnya kerjasama dengan orang tua,

yang mana ketika anak sudah kami berikan beberapa doa , namun tidak

semua orang tua membiasakan juga di rumah.

Page 82: OPTIMALISASI PENANAMAN NILAI AGAMA DAN MORAL …digilib.uin-suka.ac.id/27002/2/13430050_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdfTerlebih lagi para pendidik anak usia dini. Dapat diyakini

TRANSKRIP WAWANCARA

Informan : Nur Janah, S. Pd. I (Guru pendamping di kelas A1)

Hari/ tanggal : Sabtu, 25 Maret 2017

Pukul : 10.45-11.15

(Sehubungan dengan kesibukan Informan, maka wawancara baru dapat dilakukan

pada tanggal 25 Maret 2017 di ruang kelas (sentra bahan alam) RA Masyithoh

Karangnongko yang 1 hari sebelumnya Peneliti (P) sudah membuat appointment

dengan Ibu Nur Janah, S. Pd. I. (NJ). Wawancara ini fokus pada pelaksanaan

penanaman NAM).

P : Kapan Ibu mulai mengabdi di RA Masyithoh ini?

NJ : saya mulai disini kurang lebih hampir 1 tahun , ya, satu tahun pelajaran

ini mbak?

P : owh, berarti masih baru ini ya Bu?

NJ : iya mbak, skripsi saya dulu penelitian disini, tentang media pembelajaran

anak. dan setelah selesai studi, saya mengabdi disini.

P : owh, mohon maaf, apakah ibu dari jurusan PGRA juga ya?

NJ : iya mbak, saya lulus dari PGRA STPI Bina Insan Mulia.

P : Baik, ibu. Kemudian untuk selama mengabdi disini, bagaimanakah

menurut ibu terkait penanaman nilai agama dan moral di RA Masyithoh

ini

NJ : kalau itu ya mbak, kan kita tahu bahwa anak di usia dini tersebut

memang begitu sifatnya, yah kalau saya setuju untuk tidak usah

mempermasalahkan hal itu, biarkan anak belajar apa adanya, karena

memang sifat mereka juga berbeda. Seperti halnya di kelas saya ada anak

belajarnya disambi tengok kanan kiri, tapi ketika ditanya tentang

pembelajaran apa, dia juga masih bisa nyambung untuk menjawab. jadi

kita hanya memilah milih saja mana yang benar-benar harus diperhatikan.

P : apa saja metode yang digunakan dalam penanaman NAM di RA ini? Dan

apakah metode hukuman juga digunakan?

Page 83: OPTIMALISASI PENANAMAN NILAI AGAMA DAN MORAL …digilib.uin-suka.ac.id/27002/2/13430050_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdfTerlebih lagi para pendidik anak usia dini. Dapat diyakini

NJ : metode yang digunakan diantaranya tepuk dan bernyanyi, karyawisata,

bercerita dan lainnya. Dan untuk metode hukuman akan digunakan jika

anak benar-benar melanggar peraturan yang sebelumnya sudah dibuat

kesepakatan. Seperti ketika berdoa sudah disepakati untuk duduk tenang

dan tidak mengganggu temannya. Namun jika ada anak yang melakukan

pelanggaran dan sebelumnya sudah sempat diingatkan beberapa kali tapi

tetap dilakukan, makaakan dihukum untuk tidak duduk di karpet dan

lainnya.

P : bagaimana cara dan bentuk evaluasi dalam penanaman NAM di RA

Masyithoh ini bagi anak yang belum berkembang dengan baik?

NJ : evaluasi akan diberikan langsung kepada anak dengan pemilihan waktu

yang insidental dalam keseharian anak di sekolah. Selain itu juga, ketika

diadakan pertemuan wali murid kami menyampaikan kepada orang tua

wali terkait perkembangan anaknya dan untuk mempererat kerjasamanya.

Page 84: OPTIMALISASI PENANAMAN NILAI AGAMA DAN MORAL …digilib.uin-suka.ac.id/27002/2/13430050_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdfTerlebih lagi para pendidik anak usia dini. Dapat diyakini

TRANSKRIP WAWANCARA

Informan : Nunung Nurjanah, S. Pd. I (Guru kelas A1)

Hari/ tanggal : Kamis, 20 April 2017

Pukul : 10.55-11.45

(Sehubungan dengan kesibukan Informan, maka wawancara baru dapat dilakukan

pada tanggal 25 Maret 2017 di ruang guru (kantor) RA Masyithoh Karangnongko

yang 1 hari sebelumnya Peneliti (P) sudah membuat appointment dengan Ibu

Nunung Nurjanah, S. Pd. I. (NN). Wawancara ini fokus pada pelaksanaan

penanaman NAM).

P : Sejak kapan mulai mengabdi di RA Masyithoh ini?

NN : saya disini mulai tahun 2003 mbak,

P : Dalam penanaman NAM, khususnya sebagai guru kelas adakah

problematika yang dialami sehubungan dengan karakteristik anak?

NN : kalau itu ya mbak, kan kita tahu bahwa anak di usia dini tersebut

memang begitu sifatnya, yah kalau saya setuju untuk tidak usah

mempermasalahkan hal itu, biarkan anak belajar apa adanya, karena

memang sifat mereka juga berbeda. Seperti halnya di kelas saya, ada anak

belajarnya disambi tengok kanan kiri, tapi ketika ditanya tentang

pembelajaran apa, dia juga masih bisa nyambung untuk menjawab. jadi

kita hanya memilah milih saja mana yang benar-benar harus diperhatikan.

P : apakah peserta didik mampu menimbulkan ekspresi rasa bersalah atau

malu serta mampu menerima konsekuensi dari sebuah kesalahan?

NN : kalau rasa bersalah sepertinya iya, tapi biasanya ditunjukkan dengan rasa

takut dan sehingga berhenti melakukan hal yang melanggar, akan tetapi

sebagaimana sifat anak kecil, kalau sudah lupa maka ia akan

mengulanginya. Dan yang jelas kita selalu mengingatkan akan perbuatan

yang kurang baik.

P : metode apakah yang sering digunakan dalam penanaman nilai agama dan

moral?

Page 85: OPTIMALISASI PENANAMAN NILAI AGAMA DAN MORAL …digilib.uin-suka.ac.id/27002/2/13430050_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdfTerlebih lagi para pendidik anak usia dini. Dapat diyakini

NN : Dari beberapa metode yang digunakan disini, saya lebih suka

menggunakan gambar. Jadi saya memberi gambar kepada anak untuk

diwarnai dan di dalamnya menggambarkan sebuah nilai yang bermoral.

Page 86: OPTIMALISASI PENANAMAN NILAI AGAMA DAN MORAL …digilib.uin-suka.ac.id/27002/2/13430050_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdfTerlebih lagi para pendidik anak usia dini. Dapat diyakini
Page 87: OPTIMALISASI PENANAMAN NILAI AGAMA DAN MORAL …digilib.uin-suka.ac.id/27002/2/13430050_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdfTerlebih lagi para pendidik anak usia dini. Dapat diyakini
Page 88: OPTIMALISASI PENANAMAN NILAI AGAMA DAN MORAL …digilib.uin-suka.ac.id/27002/2/13430050_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdfTerlebih lagi para pendidik anak usia dini. Dapat diyakini
Page 89: OPTIMALISASI PENANAMAN NILAI AGAMA DAN MORAL …digilib.uin-suka.ac.id/27002/2/13430050_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdfTerlebih lagi para pendidik anak usia dini. Dapat diyakini
Page 90: OPTIMALISASI PENANAMAN NILAI AGAMA DAN MORAL …digilib.uin-suka.ac.id/27002/2/13430050_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdfTerlebih lagi para pendidik anak usia dini. Dapat diyakini
Page 91: OPTIMALISASI PENANAMAN NILAI AGAMA DAN MORAL …digilib.uin-suka.ac.id/27002/2/13430050_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdfTerlebih lagi para pendidik anak usia dini. Dapat diyakini
Page 92: OPTIMALISASI PENANAMAN NILAI AGAMA DAN MORAL …digilib.uin-suka.ac.id/27002/2/13430050_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdfTerlebih lagi para pendidik anak usia dini. Dapat diyakini
Page 93: OPTIMALISASI PENANAMAN NILAI AGAMA DAN MORAL …digilib.uin-suka.ac.id/27002/2/13430050_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdfTerlebih lagi para pendidik anak usia dini. Dapat diyakini
Page 94: OPTIMALISASI PENANAMAN NILAI AGAMA DAN MORAL …digilib.uin-suka.ac.id/27002/2/13430050_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdfTerlebih lagi para pendidik anak usia dini. Dapat diyakini
Page 95: OPTIMALISASI PENANAMAN NILAI AGAMA DAN MORAL …digilib.uin-suka.ac.id/27002/2/13430050_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdfTerlebih lagi para pendidik anak usia dini. Dapat diyakini
Page 96: OPTIMALISASI PENANAMAN NILAI AGAMA DAN MORAL …digilib.uin-suka.ac.id/27002/2/13430050_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdfTerlebih lagi para pendidik anak usia dini. Dapat diyakini
Page 97: OPTIMALISASI PENANAMAN NILAI AGAMA DAN MORAL …digilib.uin-suka.ac.id/27002/2/13430050_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdfTerlebih lagi para pendidik anak usia dini. Dapat diyakini
Page 98: OPTIMALISASI PENANAMAN NILAI AGAMA DAN MORAL …digilib.uin-suka.ac.id/27002/2/13430050_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdfTerlebih lagi para pendidik anak usia dini. Dapat diyakini
Page 99: OPTIMALISASI PENANAMAN NILAI AGAMA DAN MORAL …digilib.uin-suka.ac.id/27002/2/13430050_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdfTerlebih lagi para pendidik anak usia dini. Dapat diyakini
Page 100: OPTIMALISASI PENANAMAN NILAI AGAMA DAN MORAL …digilib.uin-suka.ac.id/27002/2/13430050_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdfTerlebih lagi para pendidik anak usia dini. Dapat diyakini
Page 101: OPTIMALISASI PENANAMAN NILAI AGAMA DAN MORAL …digilib.uin-suka.ac.id/27002/2/13430050_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdfTerlebih lagi para pendidik anak usia dini. Dapat diyakini
Page 102: OPTIMALISASI PENANAMAN NILAI AGAMA DAN MORAL …digilib.uin-suka.ac.id/27002/2/13430050_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdfTerlebih lagi para pendidik anak usia dini. Dapat diyakini
Page 103: OPTIMALISASI PENANAMAN NILAI AGAMA DAN MORAL …digilib.uin-suka.ac.id/27002/2/13430050_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdfTerlebih lagi para pendidik anak usia dini. Dapat diyakini
Page 104: OPTIMALISASI PENANAMAN NILAI AGAMA DAN MORAL …digilib.uin-suka.ac.id/27002/2/13430050_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdfTerlebih lagi para pendidik anak usia dini. Dapat diyakini