optimalisasi penanaman nilai agama dan moral...
TRANSCRIPT
OPTIMALISASI PENANAMAN NILAI AGAMA DAN MORAL PADA
ANAK USIA DINI DI RA MASYITHOH KARANGNONGKO
MAGUWOHARJO DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA
.
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan
Disusun Oleh :
JAMALIYAH KOYUMIYAH
NIM. 13430050
PRODI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
TAHUN 2017
viii
MOTTO
يا ب ن أقم الصلة وأمر بالمعروف وانو عن المنكر واصب على ما أصابك إن ذلك من عزم المور
“Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik
dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap
apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang
diwajibkan (oleh Allah)”.(Q.S. Luqmaan: ayat 17) 1
1 Mushaf Aisyah: Al Qur’an dan Terjemah untuk Wanita (Bandung: Jabal, 2010),
hlm. 412.
ix
PERSEMBAHAN
Skripsi ini dipersembahkan kepada Almamater kebanggaan
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Yogyakarta
x
KATA PENGANTAR
بسم اهلل الرمحن الرحيم , والصلة الو إال اهلل واشه أن مم ا رسول اهللاشه أن ال و رب العالمي,م لل ال
والسلم على أشرف النبياء ولمرسلي مم وعلى الو وأصحابو أجعي, أما ب ع Puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat,
taufiq, serta hidayah kepada seluruh makhluk-Nya. Demikian pula shalawat serta
salam kepada junjungan kita Nabi agung Muhammad SAW, sebagai uswatun
hasanah, sosok model ideal bagi sekalian manusia untuk meraih kesuksesan dunia
akhirat. Serta kepada keluarga dan sahabat beliau dan kaum muslimin yang
senantiasa memperjuangkan risalah-Nya.
Penyusunan skripsi ini merupakan kajian singkat tentang optimalisasi
penanaman nilai agama dan moral pada anak usia dini di RA Masyithoh
Karangnongko Maguwoharjo Depok Sleman Yogyakarta. Penyusun telah
menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya
bantuan, bimbingan, dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan
segala kerendahan hati pada kesempatan ini penyusun menyampaikan ucapan
terimakasih kepada:
1. Dr. Ahmad Arifi, M. Ag. selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta.
2. Dr. Erni Munastiwi, MM. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Islam
Anak Usia Dini Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam
Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta
3. Segenap Dosen dan Karyawan Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia
Dini Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN)
Sunan Kalijaga Yogyakarta.
4. Segenap Dosen dan Karyawan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta.
5. Ibu Dra. Nadlifah, M. Pd. selaku Dosen Penasehat Akademik sekaligus
Dosen Pembimbing Skripsi.
xii
ABSTRAK
JAMALIYAH KOYUMIYAH. Optimalisasi Penanaman Nilai Agama dan
Moral pada Anak Usia Dini di RA Masyithoh Karangnongko Maguwoharjo
Depok Sleman Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: program studi Pendidikan Islam
Anak Usia Dini Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2017.
Latar belakang penelitian ini adalah semakin buruknya kondisi moral
bangsa serta kurangnya pendidikan agama, yang termasuk di dalamnya adalah
akhlak. Salah satu faktor utama dari fenomena tersebut adalah semakin
berkembangnya IPTEK pada zaman modern sehingga lebih diprioritaskan kognitif
daripada afektif dalam pendidikan. Ada target output yang luar biasa terkait
dengan pendidikan keagamaan di RA Masyithoh Karangnongko Maguwoharjo
Depok Sleman Yogyakarta. Yang menjadi permasalahan penelitian ini adalah
bagaimana pelaksanaan penanaman nilai agama dan moral, apa saja metode yang
digunakan dalam menanamkannya, dan apa saja faktor pendukung serta
penghambat dalam penanaman nilai agama dan moral pada anak usia dini di RA
Masyithoh Karangnongko Maguwoharjo Depok Sleman Yogyakarta. Penelitian
ini bertujuan mendeskripsikan dan menganalisis secara kritis tentang penanaman
nilai agama dan moral pada anak usia dini di RA Masyithoh Karangnongko
Maguwoharjo Depok Sleman Yogyakarta. Hasil penelitian ini diharapkan dapat
menambah wawasan dan memberi manfaat yang besar bagi peneliti sebagai calon
pendidik dan bagi pembaca akan pentingnya penanaman nilai agama dan moral
pada anak usia dini.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar di
RA Masyithoh Karangnongko Maguwoharjo Depok Sleman Yogyakarta. Teknik
pengumpulan data dilakukan dengan melakukan observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan memberikan makna terhadap data
yang berhasil dikumpulkan, dan dari tersebut akan dapat diambil kesimpulan. Uji
keabsahan data dilakukan dengan mengadakan triangulasi sumber dan metode.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) pelaksananaan penanaman nilai agama
dan moral pada anak usia dini di RA Masyithoh Karangnongko adalah dengan
adanya pelaksanaan pembelajaran PAI dan NAM pada tahap apersepsi (sebelum
kegiatan inti) lengkap dengan alokasi waktu dan materi-materi keagamaan yang
disampaikan. (2) Metode-metode yang digunakan dalam menanamkan nilai agama
dan moral pada anak usia dini di RA Masyithoh Karangnongko adalah bermain,
demonstrasi, keteladanan, tanya jawab, karya wisata, pembiasaan, bercerita,
bertepuk dan bernyanyi, hukuman, dan pengulangan. (3) Faktor-faktor yang
mempengaruhi optimal dan tidaknya penanaman nilai agama dan moral pada anak
usia dini di RA Masyithoh Karangnongko Maguwoharjo dibedakan menjadi
faktor pendukung dan penghambat. Faktor pendukung, di antaranya latar belakang
siswa yang berada dalam pendidikan keluarga yang baik, konsistensi guru di
sekolah , program yang disediakan sekolah, fasilitas yang disediakan sekolah.
Faktor penghambat, di antaranya adalah latar belakang pendidikan keluarga yang
masih kurang, khusunya penanaman nilai akhlak, terbatasnya media
pembelajaran, lingkungan yang kurang kondusif, kompetensi guru.
Kata Kunci : Nilai Agama dan Moral, Anak Usia Dini
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ...................................................................................... i
HALAMAN LOGO ........................................................................................... ii
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI ............................................................ iv
HALAMAN PERSETUJUAN PERBAIKAN SKRIPSI ..................................... v
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ vi
HALAMAN SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ........................ vii
HALAMAN MOTTO ........................................................................................ viii
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... ix
HALAMAN KATA PENGANTAR ................................................................... x
HALAMAN ABSTRAK .................................................................................... xii
HALAMAN DAFTAR ISI................................................................................. xiii
HALAMAN DAFTAR TABEL ......................................................................... xv
HALAMAN DAFTAR GAMBAR ................................................................... xvi
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ................................................................ xvii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................... 6
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ................................................. 7
BAB II : KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka ........................................................................... 9
B. Landasan Teori ........................................................................... 11
BAB III : METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian .................................................. 40
B. Kehadiran Peneliti ....................................................................... 40
C. Lokasi Penelitian ........................................................................ 41
D. Sumber Data ............................................................................... 41
E. Teknik Pengumulan Data ............................................................ 43
F. Analisis Data ............................................................................... 44
G. Uji Keabsahan Data..................................................................... 46
xiv
H. Tahap-tahap Penelitian ............................................................... 46
I. Sistematika Pembahasan ............................................................ 47
BAB IV : PAPARAN DATA PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Profil RA Masyithoh Karangnongko ............................................ 49
1. Sejarah Berdiri RA Masyithoh Karangnongko ........................ 49
2. Visi, Misi, Dan Tujuan ........................................................... 50
3. Identitas Lembaga .................................................................. 51
4. Data Siswa ............................................................................. 52
5. Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan ................................ 53
6. Data Sarana dan Prasarana ..................................................... 55
7. Prestasi yang diraih tahun 2009-2017...................................... 58
B. Pelaksanaan Pembelajaran di RA Masyithoh Karangnongko ........ 61
C. Penanaman Nilai Agama dan Moral di RA Masyithoh
Karangnongko ............................................................................. 66
1. Pelaksanaan Penanaman nilai agama dan moral pada anak
usia dini di RA Masyithoh Karangnongko Maguwoharjo ........ 67
2. Metode yang digunakan RA Masyithoh Karangnongko
Maguwoharjo dalam mengoptimalkan penanaman nilai
agama dan moral pada anak usia dini ...................................... 77
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi optimal dan tidaknya
penanaman nilai agama dan moral pada anak usia dini di RA
Masyithoh Karangnongko Maguwoharjo ................................ 86
D. Pembahasan ................................................................................. 91
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................. 93
B. Saran ............................................................................................ 94
C. Kata Penutup ................................................................................ 94
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. 1 : Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak Usia 4-6 tahun ..... 32
Tabel 4. 1 : Data Siswa di RA Masyithoh Karangnongko ........................ 52
Tabel 4. 2 : Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan RA Masyithoh ..... 53
Tabel 4. 3 : Data Sarana Prasarana yang dimiliki .................................... 55
Tabel 4. 4 : Data Alat Peraga yang dimiliki ............................................. 56
Tabel 4. 5 : Data Sarana Bermain di Luar ............................................... 57
Tabel 4. 6 : Data Prestasi Siswa ............................................................. 58
Tabel 4. 7 : Data Prestasi Guru ............................................................... 60
Tabel 4. 8. : Jadwal Kegiatan Belajar RA Masyithoh Krangnongko
2016/2017 ............................................................................ 61
Tabel 4. 9. : Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan NAM dan PAI
Kelas A di RA Masyithoh Karangnongko ............................. 69
Tabel 4. 10. : Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan NAM dan PAI
Kelas B di RA Masyithoh Karangnongko ............................. 72
Tabel 4.11 : Proses Pelaksanaan Penanaman Nilai Agama dan Moral ...... 75
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1. : Metode Demonstrasi Melaksanaan Ibadah Shalat ............. 79
Gambar 4.2. : Metode Tanya-jawab dan antusias anak-anak mencoba
menjawab ....................................................................... 81
Gambar 4. 3. : Metode Bercerita dengan Media Boneka Tangan ............. 84
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I : Pedoman Pengumpulan Data
Lampiran II : Surat Penunjukan Pembimbing
Lampiran III : Bukti Seminar Proposal
Lampiran IV : Surat Permohonan Izin Penelitian ke Gubernur
Lampiran V : Surat Permohonan Izin Penelitian ke RA Masyithoh
Karangnongko
Lampiran VI : Surat Izin Penelitian ke Gubernur
Lampiran VII : Surat Bukti Penelitian
Lampiran VIII : Kartu Bimbingan Skripsi
Lampiran IX : Sertifikat OPAK, ,
Lampiran X : Sertifikat SOSPEM
Lampiran XI : Sertifikat Magang III/ PPL
Lampiran XII : Sertifikat KKN
Lampiran XIII : Sertifikat TOEFL
Lampiran XIV : Sertifikat TOAFL
Lampiran XV : Sertifikat ICT
Lampiran XVI : Sertifikat Baca Tulis Al-Quran
Lampiran XVII : Ijazah terakhir
Lampiran XVIII : Ceklist terhadap indikator pada tabel 4.9 dan tabel 4.10
Lampiran XIX : Catatan Lapangan
Lampiran XX : Curiculum Vitae
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada hakikatnya setiap anak yang dilahirkan di muka bumi ini bukan
berarti makhluk yang tidak memiliki potensi atau tidak mengetahui sesuatu
apapun, namun setiap dari mereka telah dibekali dengan sesuatu yang sangat
luar biasa dan agar bisa selalu berkembang. Sebuah proses yang dapat
membawa mereka untuk selalu berkembang yakni mereka memerlukan
bantuan bimbingan dan pendidikan dari orang dewasa, dimana orang dewasa
dipandang lebih mengetahui segala hal atau aspek yang seharusnya
dikembangkan secara optimal. Selain itu, ditegaskan pula bahwa anak-anak
Indonesia harus disiapkan, dibina, dan dikembangkan sejak dini, baik fisik,
mental, maupun moralnya agar menjadi manusia dewasa yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, tanggungjawab, dan pada gilirannya
menjadi insan pembangunan dan penerus cita-cita perjuangan bangsa dan
Negara.2
Berbanding terbalik dengan pernyataan di atas bahwa dewasa ini,
untuk mengimbangi zaman yang semakin modern serta kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang semakin berkembang pesat, maka hanya
beberapa aspek saja yang ditekankan untuk ditingkatkan perkembangannya,
yakni pengembangan aspek kognitif lebih diutamakan daripada
2 Mukhtar Latif, Orientasi Baru Pendidikan Anak Usia Dini ( Jakarta: Kencana,
2013), hlm.3
2
pengembangan terhadap aspek afektif. Padahal telah kita ketahui bahwa ranah
afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai.3 Hal ini sangat
perlu diperhatikan, terlebih pada pendidikan anak usia dini. Karena
berdasarkan temuan akhir-akhir ini yang terjadi pada lembaga PAUD adalah
bahwa saat ini susah rasanya mencari Taman Kanak-Kanak (TK) yang tidak
mengajarkan calistung, hanya mengajak anak bermain, belajar bersosialisasi,
membuat berbagai macam keterampilan dan kreativitas lainnya sesuai dengan
usia dini. 4
Selanjutnya, kedua hal dalam ranah afektif di atas juga merupakan
sesuatu yang sangat penting dan bahkan menentukan kesuksesan seseorang.
Adapun sebaliknya, hal yang terjadi jika aspek ini tidak dilakukan
pengembangan dan pendidikan dengan baik, maka akan menjadikan petaka
dalam dunia, seperti kemerosotal moral, karakter, dan lainnya. Berkaitan
dengan hal tersebut, dan sekaligus sebagai contoh kasusnya adalah
sebagaimana yang beberapa waktu lalu terjadi di kalangan siswa SMA/ SMK
sederajat dalam merayakan kelulusan. Sebanyak 3, 24 juta siswa SMA
sederejat menyambut kelulusan hari ini (7/5) kegiatan corat-coret seragam
dan rambut untuk merayakan kelulusan jadi tren.5
Beberapa kasus amoral tersebut sebenarnya bukan hanya dapat
dikatakan kemerosotan moral, namun kurangnya pendidikan agama juga
3 Anas Sudjiono, Pengantar Evaluasi Pendidikan ( Jakarta: Rajawali Pers, 2013),
hlm. 54. 4 http://www.google.co.id/amp/m.kompasiana.com/amp/sucihistiraludin/alasan-
gurur-tk-terpaksa-mengajarkan-calistung_55ecff0d50937357088b4567, diakses pada tanggal 4
Juni 2017 pukul 22.00 WIB. 5 http://www.jawapos.com/read/2016/05/07/27181/siswa-sma-diminta-rayakan-
kelulusan-un-dengan-sederhana., diakses pada tanggal 4 Juni 2017 pukul 21.35 WIB.
3
termasuk di dalamnya, karena pendidikan agama adalah pusat atas
keberhasilan sebuah sikap positif. Hal tersebut adalah sesuai dengan kalimat
yang menyatakan bahwa tanpa agama tidak mungkin perbaikan akan tercapai,
dan tidak mungkin moral akan tegak.6
Berkaitan dengan beberapa hal tersebut di atas, menjadikan
pendidikan sebagai sorotan utama yang harus diperhatikan dengan saksama.
Dalam hal ini, sebagai komponen terpenting dalam pendidikan, seorang
pendidik (baik orang tua maupun guru) harus mampu bekerjasama untuk
memahami dan melakukan segala hal dalam upaya mengembangkan anak
didiknya secara optimal. Terlebih lagi para pendidik anak usia dini. Dapat
diyakini bahwa hal semacam itu kemungkinan besar terjadi karena minimnya
pendidikan agama dan penanaman nilai positif di usia dini. Karena seperti
yang telah kita ketahui bahwa anak usia dini mempunyai karakteristik yang
unik, yakni bahwa mereka adalah anak yang berada pada masa perkembangan
dan pertumbuhan yang sangat menentukan bagi anak di masa depannya atau
disebut juga masa keemasan (the golden age) sekaligus periode yang sangat
menentukan tahap pertumbuhan dan perkembangan anak selanjutnya.7 Oleh
karena itu, merupakan jawaban yang sangat tepat jika muncul suatu
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sebagaimana merupakan upaya
pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai usia enam tahun
6 Abdullah Nashih Ulwan, Pendidikan Anak Menurut Islam: Pemeliharaan
Kesehatan Jiwa Anak (Bandung: Rosdakarya, 1990), hlm. 171. 7 Suyadi dan Maulidya Ulfah, Konsep Dasar PAUD (Bandung: Rosdakarya, 2013),
hlm. 2.
4
yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu
pertumbuhan dan perkembangan anak.8
Namun di samping itu, masih perlu diperhatikan pula bahwa pada
hakikatnya keluarnya undang-undang tentang sistem pendidikan nasional, UU
No. 20 tahun 2003 menegaskan kembali fungsi dan tujuan pendidikan
nasional yaitu peningkatan iman dan takwa serta pembinaan akhlak mulia
peserta didik. Dalam pasal 3 UU No. 20 tahun 2003 pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab.9
Salah satu tujuan pendidikan nasional adalah menjadikan manusia
untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak
mulia. Hal tersebut seharusnya dapat menjadikan lembaga pendidikan untuk
lebih memperhatikan terhadap penanaman serta pengembangan nilai agama
dan moral, dan terlebih lagi pada lembaga pendidikan untuk Anak Usia Dini.
Karena penanaman nilai-nilai religiusitas yang dimulai sejak dini akan
meresap secara mendalam dalam hati dan jiwa anak.10
Adapun nilai-nilai
yang telah meresap secara mendalam pada anak tersebut akan dapat
8 Mukhtar Latif, Orientasi …, hlm. 4. 9 Sistem Pendidikan Nasional, UU RI No. 20 Tahun 2003, Bab II Pasal 3 10 Samsul Munir Amin, Menyiapkan Masa Depan Anak Secara Islami (Jakarta:
Amzah, 2007), hlm. 153.
5
berpengaruh terhadap kepribadiannya di masa dewasa. Dikatakan pula oleh
Mansur bahwa apabila semua didikan orang tua itu berdasarkan nilai-nilai
ilahiyah, maka akan terwujud anak-anak yang Islami juga.11
RA Masyithoh Karangnongko Maguwoharjo sebagai instansi yang
menjadi setting penelitian, merupakan lembaga PAUD yang telah
menerapkan konsep akan pentingnya penanaman nilai agama dan moral sejak
dini, seperti halnya terbukti dari beberapa informasi yang telah peneliti
peroleh sebagai berikut:
1. Penanaman akhlak yang dilakukan sejak usia dini akan mudah diterima
dan diterapkan
2. Penanaman agama yang dilakukan sejak usia dini akan mampu membawa
anak kepada kesuksesan, begitu sebaliknya apabila sejak usia dini tidak
dilakukan penanaman nilai agama dan moral dengan baik maka di usia
dewasa atau sekitar tingkat anak SMP mereka berani melakukan hal-hal
yang tidak seharusnya dilakukan.
Selanjutnya, tidak hanya berhenti pada konsep, namun RA Masyithoh
Karangnongko Maguwoharjo telah menerapkan akan sebuah program
pembelajaran yang dalam waktu tertentu adalah khusus untuk penanaman
nilai agama dan moral. Bukti keberhasilan penanaman nilai agama dan moral
dapat dilihat dari beberapa data hasil prestasi anak serta perilaku anak terkait
bidang agama dan moral. Adapun sebagai standar pencapaian akan
perkembangan nilai agama dan moral tersebut pula, RA Masyithoh
11 Mansur, Pendididkan Anak Usia Dini Dalam Islam (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2011), hlm. 137.
6
Karangnongko Maguwoharjo mentargetkan akan output tertentu dalam
bidang agama dan moral, seperti: mampu melaksanakan shalat, hafal surat juz
30, do‟a sehari-hari, dan lain-lain. 12
Selain itu, berdasarkan data dari wali
murid, mereka juga merasakan kepuasan terhadap penanaman nilai agama
dan moral yang dilakukan RA Masyithoh Karangnongko. Dikatakan oleh
seorang wali murid bahwa sejak sekolah di RA Masyithoh perkembangannya
lebih bagus dari sebelumnya. Anak mempunyai motivasi yang tinggi untuk
berangkat shalat, terutama shalat Jumat bahkan walaupun dengan
tetangganya, ia tetap berangkat. Selain itu, anak juga mempraktikkan doa
sehari-hari, seperti doa sebelum dan sesudah makan, doa sebelum dan
sesudah bangun tidur.13
Maka dari pernyataan di atas, peneliti tertarik untuk mengggali lebih
dalam mengenai bagaimana cara yang tepat untuk mengoptimalkan
penanaman nilai agama dan moral pada anak usia dini. Karena pertama, krisis
moral bangsa yang semakin menjadi, sehingga memungkinkan adanya
dampak yang kurang baik bagi masa depan bangsa. Kedua, di RA Masyithoh
Karangnongko Maguwoharjo sudah menerapkan konsep akan sangat
pentingnya penanaman nilai agama dan moral sejak dini.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan
masalah sebagai berikut:
12 Hasil wawancara dengan Ibu Mastiti, Kepala RA Masyitoh Karangnongko
Maguwoharjo, 16 Desember 2016 pukul 10.30. 13 Hasil wawancara dengan Ibu Marsini, Wali murid dari Alif (siswa kelas B2), 02
Juni 2017 pukul 10.35.
7
1. Bagaimanakah pelaksanaan penanaman nilai agama dan moral pada anak
usia dini di RA Masyithoh Karangnongko Maguwoharjo?
2. Metode apa sajakah yang digunakan RA Masyithoh Karangnongko
Maguwoharjo dalam mengoptimalkan peanaman nilai agama dan moral
pada anak usia dini?
3. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi optimal dan tidaknya
penanaman nilai agama dan moral pada anak usia dini di RA Masyithoh
Karangnongko Maguwoharjo?
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Mengetahui pelaksanaan penanaman nilai agama dan moral pada anak
usia dini di RA Masyithoh Karangnongko Maguwoharjo.
b. Mengetahui beberapa metode yang digunakan RA Masyithoh
Karangnongko Maguwoharjo dalam mengoptimalkan penanaman
nilai agama dan moral pada anak usia dini.
c. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi optimal dan tidaknya
penanaman nilai agama dan moral pada anak usia dini di RA
Masyithoh Karangnongko Maguwoharjo.
2. Kegunaan Penelitian
a. Secara teoretis, dapat menambah wawasan terkait pentingnya untuk
menanamkan nilai agama dan moral pada anak usia dini dengan
seoptimal mungkin.
8
b. Secara praktis, penelitian ini berguna untuk:
1) Bagi siswa, diharapkan dapat menjadikan siswa yang memiliki
perkembangan nilai agama dan moralnya dengan baik, serta
meminimalisir akibat amoral di kemudian hari.
2) Bagi instansi dan guru, yakni dapat menjadikan sebuah evaluasi
tentang penanaman nilai agama dan moral yang telah dilakukan
terhadap anak didiknya.
93
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan rumusan masalah dan analisis data yang telah penulis
sampaikan, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Pelaksanaan penanaman nilai agama dan moral pada anak usia dini di RA
Masyithoh Karangnongko secara umum adalah dengan adanya
pelaksanaan pembelajaran PAI dan NAM di setiap harinya dan
berdasarkan tema tertentu. Adapun hasil dari pelaksanaan penanaman
nilai agama dan moral pada anak usia dini di RA Masyithoh
Karangnongko adalah sudah cukup bagus, sebagaimana ditunjukkan
dengan adanya bukti bahwa beberapa nilai yang ditanamkan dengan
metode tertentu terlihat telah berkembang sesuai harapan.
2. Metode yang digunakan RA Masyithoh Karangnongko dalam
menanamkan nilai agama dan moral agar berkembang optimal, antara
lain adalah pertama, metode bermain, kedua, metode demonstrasi, ketiga,
metode keteladanan, keempat, metode tanya jawab, kelima, metode karya
wisata, keenam, metode pembiasaan, ketujuh, metode bercerita,
kedelapan, metode bertepuk dan bernyanyi, kesembilan , metode
hukuman, kesepuluh, metode pengulangan,
94
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi optimal dan tidaknya penanaman nilai
agama dan moral pada anak usia dini di RA Masyithoh Karangnongko
a. Faktor pendukung yang terdiri dari: latar belakang siswa yang berada
dalam pendidikan keluarga yang baik, konsistensi guru di sekolah ,
program yang disediakan sekolah, fasilitas yang disediakan sekolah
b. Faktor penghambat yang terdiri dari: Latar belakang pendidikan
keluarga yang masih kurang, khusunya penanaman nilai akhlak,
Terbatasnya media pembelajaran, Lingkungan yang Kurang kondusif,
Kompetensi Guru
B. Saran
1. Pihak Lembaga dan Kepala Sekolah
a. Meningkatkan pembinaan terhadap guru, karena guru yang
profesional akan memperlancar pelaksanaan pembelajaran.
b. Menambah media pembelajaran, khususnya yang berhubungan
dengan pelaksanaan penanaman nilai agama dan moral
c. Menyediakan buku pedoman khusus tentang materi penanaman nilai
agama dan moral di RA Masyithoh Karangnongko
2. Pendidik
a. Meningkatkan pengetahuan tentang psikologi anak usia dini
b. Meningkatkan hubungan yang lebih intens dengan wali siswa
C. Kata Penutup
Syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan kepada Allah SWT. atas
segala limpahan rahmat, nikmat, hidayah, dan taufik-Nya, sehingga
95
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini hingga akhir. Penulis
mengucapkan banyak terimakasih kepada segenap pihak yang telah
membahas serta memberikan dukungan kepada penulis dalam menyusun
skripsi ini. Semoga Allah telah memberikan balasan yang terbaik.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis sadar bahwa karya ini masih
banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Semoga dari
kesalahan-kesalahan yang telah dilakukan penulis dapat menjadi pelajaran
berharga dan semoga karya ini dapat memberi manfaat bagi pembaca pada
umumnya serta penulis pada khususnya.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Baqi, Muhammad Fuad. 2010. Shahih Muslim: Jilid 4. Jakarta: Pustaka As
Sunnah.
Aly, Hery Nur. 1999. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Logos
Amin,Samsul Munir. 2007. Menyiapkan Masa Depan Anak Secara Islami.
Jakarta: Amzah.
An Nahlawi, Abdurrahman. 1996. Pendidikan Islam di Rumah, Sekolah dan
Masyarakat . Jakarta: Gema Insani Press.
Arikunto, Suharismi. 1990. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Desmita. 2006. Psikologi Perkembangan. Bandung: Remaja Rosdakarya
Hurlock, Elizabeth. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang
Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga
Ibung, Dian. 2009. Mengembangkan Nilai Moral Pada Anak. Jakarta: Gramedia
Kaelan. 2010. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: Paradigma
Latif, Mukhtar . 2013. Orientasi Baru Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta :
Kencana
Mansur. 2011. Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar
Masnipal 2013. Siap Menjadi Guru dan Pengelola PAUD Profesional. Jakarta:
Kelompok Gramedia
Moleong, Lexy J. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya
Muhyani. 2012. Pengaruh Pengasuhan Orang Tua dan Peran Guru di Sekolah
Menurut Persepsi Murid Terhadap Kesadaran Religius dan Kesehatan
Mental. Jakarta Pusat: Kementerian RI Dirjen Pendidikan Islam
Direktorat Pendidikan Tinggi Islam
Purwadaminta, W.J.S. 1976. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka
Rahman, Hibana S. 2002. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta:
PGTKI Press
Rahman, Jamal Abdur. 2005. Tahapan Mendidik Anak Teladan Rasulullah.
Bandung: Irsyad Baitus Salam
Rohmah, Noer. 2013. Pengantar Psikologi Agama. Yogyakarta: Teras
Sanjaya, Wina. 2013. Penelitian Pendidikan: jenis, metode, dan prosedur.
Jakarta: Kencana
Sudjiono, Anas. 2013. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers
Sugiyono. 2013. Cara Mudah Menyusun Skripsi, Tesis, dan Disertasi. Bandung:
Alfabeta.
Sugiyono. 2014. Metode penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R & D). Bandung, Alfabeta
Suyadi, Maulidya Ulfah. 2013. Konsep Dasar PAUD. Bandung: Rosdakarya
Suyadi. 2010. Psikologi Belajar PAUD. Yogyakarta : Pedagogia
Suyanto, Slamet. 2005. Dasar-dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta:
Hikayat
Ulwan, Abdullah Nashih. 1990. Pendidikan Anak Menurut Islam: Pemeliharaan
Kesehatan Jiwa Anak. Bandung: Rosdakarya
Ulwan, Abdullah Nashih. 1991. Pedoman Pendidikan Anak Dalam Islam (Jilid
Dua). Asy-Syifa
Yusuf, Syamsu. 2012. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung:
Remaja Rosdakarya
Zuriah,Nurul. 2008. Pendidikan Moral dan Budi Pekerti dalam perspektif
perubahan: Menggagas Platform Pendidikan Budi Pekerti secara
Kontekstual dan Futuristik . Jakarta: Bumi Aksara.
Sapendi. 2015. Internalisasi Nilai-nilai Moral Agama pada Anak Usia Dini. At-
Turats, Vol.9 Nomor 2 Desember
____, 2010. Mushaf Aisyah: Al Qur’an dan Terjemah untuk Wanita. Bandung:
Jabal.
Listiana Dewi. 2011. Penanaman Nilai-Nilai Keagamaan Pada Anak Usia Pra
Sekolah: Studi Kasus di Tempat Penitipan Anak dan Kelompok Bermain
Mutiara Umi Sepetmadu, Tamanmartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta.
Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta: FITK UIN Snan Kalijaga
Aprilia Ramdhani. 2012. Penanaman Nilai-Nilai Keagamaan pada Anak Usia
Pra Sekolah di TK Islam Plus Salsabila Pandowoharjo Sleman. Skripsi
tidak diterbitkan. Yogyakarta: FITK UIN Sunan Kalijaga
Jamilah. 2013. Penanaman Nilai-Nilai Moralitas pada AnakUsia Dini: Studi
Kasus di Panti Madania Kids Maguwoharjo Depok Sleman Yogyakarta.
Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta: FITK UIN Sunan Kalijaga
Suminah. 2011. Upaya Guru dalam Meningkatkan Hasil Belajar Bidang
Pengembangan Moral dan Nilai-Nilai Agama di TK/RA Masyithoh
Dompyongan Jogonalan Klaten Melalui Media Audio Visual
Permendikbud no 137 tahun 2014
Sistem Pendidikan Nasional, UU RI No. 20 Tahun 2003
http://www.google.co.id/amp/m.kompasiana.com/amp/sucihistiraludin/alasan-
gurur-tk-terpaksa-mengajarkan-calistung_55ecff0d50937357088b4567,
diakses pada tanggal 4 Juni 2017 pukul 22.00 WIB.
http://www.jawapos.com/read/2016/05/07/27181/siswa-sma-diminta-rayakan-
kelulusan-un-dengan-sederhana., diakses pada tanggal 4 Juni 2017 pukul
21.35 WIB.
LAMPIRAN : DOKUMENTASI FOTO HASIL PENELITIAN
Ruang Kelas (Sentra Persiapan) dengan Pembelajaran oleh guru dan desain dinding kelas
Halaman sekolah untuk upacara atau juga bermain
Tempat serba guna (shalat berjamaah, bermain, melukis, menari, dan lainnya)
Sarana bermain di ruang kelas
Miniatur tata urutan gerakan shalat
Alat peraga boneka untuk bercerita
Anak didik turut serta memimpin doa bersama guru
Pembiasaan untuk anak mengulang doa ketika dalam berdoa bersama mainan sendiri
Latihan melakukan gerakan dalam ibadah shalat yang dicontohkan oleh guru
Kegiatan istirahat makan, anak duduk dengan tenang
Metode Karyawisata di sekitar sekolah
Peringatan Isro Mi’roj, Hari Kartini dan pentas seni serta apresiasi kepada siswa berprestasi
Hasil Ceklist terhadap Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan NAM
dan PAI Kelas A di RA Masyithoh Karangnongko
NO INDIKATOR Selalu
dilakukan dilakukan Tidak
A Pendidikan Agama Islam
1 Menyebutkan urutan rukun iman dan
rukun islam
√
2 Menyebutkan sebanyak-banyaknya
ciptaan Alloh
√
3 Menghafal Asmaul Husna √
4 Menyebtkan nama-nama malaikat √
5 Menyebutkan 5 nama surat dalam Al
Quran
√
6 Menyebutkan nama-nama Nabi dan
Rosul
√
7 Mengucapkan dua kalimah syahadat √
8 Menyebutkan tata cara wudhu √
9 Menyebutkan hal-hal yang
membatalkan wudhu
√
10 Melafalkan iqomah dengan urut √
11 Melafalkan adzan dengan urut √
12 Mengucapkan kalimah thoyibah √
13 Membaca huruf hijaiyah √
14 Hafalan Surat-surat
a. Surat al fatihah √
b. Surat al ikhlas √
c. Surat al Falaq √
d. Surat An Naas √
e. Surat Al Ashr √
f. Surat Al Nashr √
g. Surat Al-Lahab √
h. Surat Al-Kafirun √
i. Surat Al-Ma‟un √
j. Surat Qraiysh √
k. Surat Al Fiil √
l. Surat Al Humazah √
15 Menyebutkan nama kitab suci agama
Islam
√
16 Menyebutkan arti zakat Insidental
17 Menyebutkan arti puasa Insidental
18 Praktek berpuasa semampunya Insidental
19 Mengenal tata cara ibadah haji Insidental
20 Hafalan hadits
a. Hadits perintah senyum √
b. Hadits Kasih Sayang √
c. Hadits larangan marah √
d. Hadits Tebarkan Salam √
e. Hadits Surga ditelapak kaki Ibu √
f. Hadits menuntut ilmu wajib √
g. Hadits Menutup Aurat √
h. Hadits tentang Kebersihan √
i. Hadits Keutamaan Belajar Al
Qur‟an
√
j. Silaturahmi √
21 Hafalan doa-doa harian
a. Doa sebelum dan sesudah memulai
kegiatan
√
b. Doa sebelum tidur dan bangun tidur √
c. Doa sebelum dan sesudah makan √
d. Doa untuk ayah dan ibu √
e. Doa kebaikan dunia dan akhirat √
f. Doa masuk dan keluar rumah √
22 Menyebutkan waktu dan jumlah rokaat
sholat
√
23 Menyebutkan hari besar islam Insidental
24 Mempraktekkan adab sehari-hari
a. Adab kepada ibu bapak √
b. Adab kepada yang lebih tua √
c. Adab makan dan minum √
d. Adab ketika bersin √
e. Adab ketika menguap √
f. Adab masuk rumah √
g. Adab memakai baju √
h. Adab masuk kamar mandi √
i. Adab masuk dan keluar masjid √
j. Adab berdoa √
25 Berlatih shodaqoh √
26 Menirukan gerakan dan bacaan sholat √
27 Melafalkan dzikir sesudah shalat √
B Nilai-nilai Agama dan Moral
1 Menyebutkan ciptaan-ciptaan Tuhan ,
Misal: Manusia, Bumi, Langit,
Tanaman, Hewan
√
2 Memberi makanan pada hewan √
3 Menyirami Tanaman √
4 Menyayangi sesama teman √
5 Menyebutkan macam-macam agama √
6 Menyebutkan hari-hari besar agama Insidental
7 Menyanyikan lagu-lagu keagamaan √
yang sederhana
8 Menyebutkan tempat-tempat ibadah √
9 Menyebutkan waktu-waktu beribadah √
10 Meniru pelaksanaan kegiatan ibadah
secara sederhana missal: sikap berdoa,
gerakan sembahyang, dll
√
11 Berdoa sebelum melakukan kegiatan √
12 Berdoa sesudah melakukan kegiatan √
13 Berbicara/ berbahasa yang baik/ sopan
dengan sesama teman
√
14 Berbicara berbahasa yang baik/ sopan
dengan orang dewasa
√
15 Berpakaian rapih di rumah √
16 Berpakaian rapih di sekolah √
17 Berpakaian rapih disesuaikan dengan
keperluan
√
18 Tidak mengganggu teman √
19 Meminta tolong dengan sopan √
20 Mudah bergaul dengan teman √
21 Selalu bersikap ramah √
22 Memiliki toleransi terhadap sesama √
23 Memiliki rasa dermawan √
24 Meminjamkan miliknya dengan senang
hati
√
25 Menggunakan barang orang lain dengan
hati-hati
√
26 Mau berbagi miliknya, missal makan,
mainan, dll
√
27 Mau menghormati teman, guru,
orangtua atau orang dewasa lainnya
√
28 Mau mengalah √
29 Suka menolong teman √
30 Saling membantu sesama teman √
31 Mau diajak kerjasama dalam tugas √
32 Membiasakan diri mengucapkan salam √
33 Membiasakan diri membalas salam √
Hasil Ceklist terhadap Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan NAM
dan PAI Kelas B di RA Masyithoh Karangnongko
No I N D I K A T O R Selalu
dilakukan
Dila-
kukan Tidak
A Pendidikan Agama Islam
1 Menyebutkan rukun iman dan rukun islam √
2 Anak mengenal penciptaan manusaia dan
beberapa keistimewaan manusia
√
3 Menghafal asmaul Husna √
4 Menyebutkan nama Malaikat dan tugasnya √
5 Menyebutkan Beberapa kitab suci Alloh dan
Nabi Penerimanya
√
6 Menyebutkan nama surat dalam Al-Quran √
7 Menyebutkan nama-nama Nabi dan Rosul dan
menyebut mukjizat
√
8 Mengucapkan dan mengartikan dua kalimah
syahadat
√
9 Menyebutkan rukun wudhu dengan benar √
10 Dapat berwudhu dengan tertib √
11 Menyebutkan hal-hal yang membatalkan
wudhu
√
12 Melafalkan iqomah dengan benar √
13 Melafalkan adzan dengan benar √
14 Menyebutkan syarat syahnya sholat √
15 Dapat Melakukan gerakan sholat √
16 Menyebutkan hal-hal yang membatalkan sholat √
17 Meyebutkan adab ditempat sholat √
18 Menyebutkan waktu dan rokaat sholat √
19 Hafalan surat-surat Pendek √
a. Surat Al- Ma‟uun √
b. Surat Al-Qurayis √
c. Surat Al- Humazah √
d. Surat Attakatsur √
e. Surat Al-Qori‟ah √
f. Surat Al- Zalzalah √
g. Surat Al-„Adiyat √
h. Surat Al-Bayyinah √
i. Surat Al-Qadr √
j. Surat Al-„Alaq √
k. Surat At-Tin √
20 Hafalan doa sehari-hari
a. Doa memakai dan melepas baju √
b. Doa bercermin √
c. Doa masuk dan keluar dan kamar mandi √
d. Doa masuk dan keluar masjid √
e. Doa selesai wudhu √
f. Doa menjenguk orang sakit √
g. Doa ada petir √
h. Doa turun hujan √
21 Menghafal bacaan sholat dan dzikir sesudah
sholat
√
22 Mengucapkan kalimah thoyyibah dan dapat
menerapkannya
√
23 Menghafal bacaan hadis pendek
a. Hadis larangan marah √
b. Hadis perintah senyum √
c. Hadis menutup aurot √
d. Hadits belajar AlQuran √
e. Hadits memberi akidah -
f. Hadits menjaga lisam √
g. Hadis mengutamakan sisi kanan √
h. Hadis sholat tepat waktu √
24 Mengerti arti puasa √
25 Berlatih puasa waktu disekolah Insidenta
l
26 menyebut arti zakat mal dan zakat fitrah Insidenta
l
27 Menyebut bebarepa istilah-istilah dalam haji √
28 Menghafal doa dalam manasik haji √
29 Memperagakan beberapa kegiatan dalam
manasik haji
√
30 Menyebut beberapa hari besar islam √
31 Menyebut bahasa arab benda-benda sekitar
sesuai tema
√
32 Menyebutkan dan membaca huruf hijaiyah √
33 Mempraktekkan adab sehari-hari
a. Adab kepada bapak ibu √
b. Adab bergaul dengan yang lebih tua √
c. Adab ketika kamar mandi √
d. Adab ketika bersin √
e. Adab ketika menguap √
f. Adab berpakain √
g. Adab bertamu √
h. Adab masuk rumah √
i. Adab makan dan minum √
B Nilai Agama dan Moral
1 Menyebutkan macam-macam agama yang ada
di Indonesia
√
2 Menyebutkan Agama yang Dianut √
3 Menyanyi lagu-lagu keagamaan √
4 Bersyair yang bernafaskan agama √
5 Menyebutkantempat-tempat ibadah √
6 Menyebutkan macam-macam kitab suci √
7 Menyebutkan kitab suci yang dianut √
8 Berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan
kegiatan sesuai dengan kyakinannya
√
9 Melaksanakan kegiatan ibadah sesuai aturan
menurut keyakinannnya
√
10 Berbuat baik terhadap semua makhluk Tuhan √
11 Berbicara dengan sopan √
12 Menyapa teman dan orang lain √
13 Berpakaian rpih dan sopan √
14 Selalu mengucapkan terima kasih jika
memperoleh sesuatu
√
15 Menghormati guru, orang tua, dan orang yang
lebih tua.
√
16 Mendengarkan dan memperhatikan teman
berbicara
√
17 Mau memohon dan memberi maaf √
18 Senang bermain dengan teman √
19 Bersikap juur √
20 Suka menolong √
21 Menyebutkan mana yang benar dan salah pada
suatu persoalan
√
22 Menunjukkan perbuatan –perbuatan yang benar
dan yang salah
√
23 Menyebutkan perbuatan yang baik dan buruk √
24 Melakukan perbuatan-perbuatan yang baik
pada saat bermain
√
25 Melakukan kegiatan yang bermanfaat pada saat
dibutuhkan
√
26 Memelihara kebersihan lingkungan, missal:
tidak mencorat coret tembok, membuang
sampah pada tempatnya, dan lain-lain.
√
27 Berperilaku hidup hemat air, listrik, peralatan
sendiri
√
28 Menyebutkan hari-hari besar keagamaan √
29 Terlibat dalam acara keagamaan √
30 Menghormati teman yang sedang melakukan
ibadah
√
31 Dapat hidup berdampingan dengan teman
agama lain
32 Menghormati perayaan hari besar agama lain. √
PEDOMAN PENGUMPULAN DATA
No. Rumusan Masalah Landasan
Teori
Instrumen Wawancara Instrumen
Observasi
Instrumen
Dokumentasi
1. Bagaimanakah proses
penanaman nilai agama
dan moral pada anak
usia dini di RA
Masyithoh
Karangnongko
Maguwoharjo?
Perkembangan
Nilai Agama
dan Moral
Anak, Konsep
Anak Usia
Dini
a. Bagaimanakah gambaran umum
proses penanaman nilai agama
dan moral?
b. Apakah Penanaman nilai agama
dan moral yang dilakukan sudah
sesuai dengan tahap
perkembangan anak?
c. Apa saja tujuan utama lembaga
dalam penanaman nilai agama
dan moral?
d. Apakah penanaman nilai
keagamaan diberikan waktu
khusus atau fleksibel dalam
setiap minggunya?
e. Apa saja yang dipersiapkan
lembaga dalam proses
penanaman nilai agama dan
moral?
f. Program apa saja yang
dikembangkan lembaga dalam
proses penanaman nilai
keagamaan dan moral?
Observasi Proses
pembelajaran
(a, b, e, f, g, h, I, j,
k )
Dokumen berupa
jadwal belajar,
Promes, RPPH,
Profil Sekolah
(b, c, d, f, h, I, l)
g. Apakah guru-guru telah
melaksanakan proses
penanaman nilai agama dan
moral dengan baik dan berdasar
dengan karakteristik serta tahap
perembangan anak?
h. Bagaimanakah tingkat
kesesuaian penanaman nilai
agama dan moral yang
dilaksanakan berdasarkan
standar tingkat pencapaian
perkembangan anak atau
berdasarkan target lembaga?
i. Materi apa sajakah yang
diberikan dalam proses
penanaman nilai keagamaan
dan moral?
j. Apakah peserta didik dapat
mempelajari rasa bersalah serta
mampu menerima konsekuensi
ketika terdapat kesalahan?
k. Apakah peserta didik mengikuti
program dalam proses
penanaman nilai keagamaan
dan moral dengan baik?
l. Apakah peserta didik selalu
diberi kesempatan untuk
berpartisipasi atau berinteraksi
dalam kegiatan lomba atau
lainnya?
m. Apakah lembaga selalu
melakukan evaluasi terhadap
proses penanaman nilai
keagamaan dan moral?
2 Metode Apa sajakah
yang digunakan RA
Masyithoh
Karangnongko
Maguwoharjo dalam
menanamkan nilai
agama dan moral pada
anak usia dini secara
optimal
Metode
Penanaman
Nilai
keagamaan
dan moral ,
Konsep anak
usia dini
a. Apa saja metode yang
digunakan guru dalam upaya
menanamkan nilai keagamaan
dan moral?
b. Apa saja yang dipersiapkan
guru demi melancarkan rencana
pembelajaran penanaman nilai
agama dan moral agar berhasil
dengan baik?
c. Apakah ada perbedaan metode
yang dilakukan untuk peserta
didik di kelas A dan B
d. Bagaimana cara guru dalam
menambah materi atau
pengetahuan baru ?
e. Apakah guru selalu
memberikan apresiasi terhadap
peserta didik yang mampu
melakukan perbuatan baik?
f. Bagaimana kedudukan metode
hukuman di RA Masyithoh?
(a, c, d, e, f, g, h, I,
j, k, l, m, n)
(b, c)
g. Apakah guru selalu
mengingatkan peserta didik
yang melanggar aturan dan
melakukan hal yang kurang
baik?
h. Apakah guru berupaya
mengembangkan suasana
bersahabat saat peserta didik
enggan menerima materi yang
disampaiakan?
i. Apakah guru selalu memotivasi
peserta didik saat semangat
belajar berbuat baik dan
beribadah sedang turun?
j. Apakah guru melakukan
tindakan refleksi secara
berkelanjutan?
k. Bagaimana cara guru dalam
memperlakukan peserta didik
dengan latar belakang nilai
keagamaan dan moral yang
belum berkembang?
l. Bagaimana cara guru mengatasi
problematika dalam penanaman
nilai agama dan moral,
khususnya terkait dengan
karakteristik anak yang
mungkin bermalasan dan
semacamnya?
m. Metode apakah yang handal
dalam penanaman nilai
keagamaan dan moral di RA
Masyithoh Karangnongko ?
n. Bagaimana kedudukan metode
yang lainnya ketika sudah
diketahui ada salah satu metode
yang handal untuk dilakukan?
3 Apa sajak factor-faktor
yang mempengaruhi
optimal dan tidaknya
penanaman nilai agama
dan moral pada anak?
a. Apakah orangtua dan lembaga
menjalin hubungan kerjasama
yang baik?
b. Apakah sarana prasarana di
lembaga sangat mendukung
dalam proses penanaman nilai
keagamaan dan moral?
c. Bagaimana kemampuan guru
dalam penguasaan materi nilai
keagamaan dan moral ?
d. Bagaimana kemampuan guru
dalam penguasaan konsep
karakteristik dan tahap
perkembangan anak?
e. Apakah guru selalu
memanfaatkan media dalam
proses upaya penanaman nilai
agama dan moral?
( a, b, c, d, f, g, h) (e, f)
f. Apakah guru bersifat objektif
dalam menilai peserta didik?
g. Apakah guru dalam
berkomunikasi dengan peserta
didik secara efektif, santun dan
empatik?
h. Apakah guru dapat memberi
contoh dan selalu mengajak
serta membiasakan untuk
berbuat baik?
Catatan Lapangan
No : 1
Situs : RA Masyithoh Karangnongko
Fokus : Proses pembelajaran di kelas A
Tgl. waktu : 16 Februari 2017. Pukul 08.15-11.00
Teknik : Observasi, Dokumentasi
Deskripsi :
Pada hari ini (Kamis, 16 Februari 2017) , saya (peneliti) melakukan pengamatan
terhadap proses pembelajaran yang ada di RA Masyithoh Karangnongko. Saya
datang pukul 08.15, dan tampak suasana di halaman bermain penuh dengan kelas
B yang sudah memulai belajarnya dengan melakukan latihan untuk
mengembangkan keterampilan fisik motorik, seperti melompat. Adapun saya
bergegas menuju kelas A2.. Sesampainya di Kelas A2 saya bertemu dengan 19
siswa dan 1 guru kelas serta 1 guru pendamping. Kelas A2 dengan jadwal hari ini
berada di sentra kreasi dan seni mempunyai beberapa kegiatan, seperti melukis
ladang rerumputan dengan menggunakan garpu dicelupkan pada pewarna
makanan dan dicapkan pada kertas gambar. Selesainya kegiatan, dilanjut dengan
istirahat makan snak. Anak memulai makan snak dengan membaca doa sebelum
makan beserta artinya secara bersamaan, begitu pula ketika selesai makan, mereka
mengucap doa setelah makan beserta artinya. Semua anak bisa mengikuti
membaca doa dengan baik dan suara keras. Adapun setelah makan snak selesai,
anak didik berlanjut bermain di taman bermain. Mereka bermain bersama-sama
dengan baik, seperti halnya saya mendengarkan percakapan dari mereka, “ayoo,
kita ajak faya yook, bermain jungkat jungkit”. Setelah jam istirahat selesai, anak
kembali masuk kelas dan bersiap untuk pulang. Mereka pulang dengan berdoa
terlebih dahulu yang mana dipimpin oleh anak yang terjadwal memimpin pada
hari dan dengan bimbingan guru.
Refleksi:
Dari pengamatan hari ini di kelas A2, peneliti melihat adanya interaksi yang baik
diantara beberapa anak ketika bermain, juga pembiasaan yang baik kepada anak
untuk selalu berdoa disertai artinya sebelum dan setelah melakukan kegiatan.
Kedua hal tersebut memang hal baik yang harus dikembangkan pada anak usia
dini.
Catatan Lapangan
No : 2
Situs : RA Masyithoh Karangnongko
Fokus : Proses pembelajaran di kelas A
Tgl. waktu : 17 Februari 2017. Pukul 07.50-10.30
Teknik : Observasi, Dokumentasi
Deskripsi:
Hari Jumat ini, saya melakukan penelitian di kelas A4. Saya datang tepat di
sekolah pada pukul 07.50, dimana anak-anak kelas A4 tengah melakukan kegiatan
pembukaan yaitu latihan membaca. Saya masuk kelas dengan terlebih dahulu
menyalami guru dan menyapa beberapa anak. Adapun dikarenakan hari ini adalah
Jumat dan kegiatan yang terjadwal adalah senam bersama, maka semua siswa
kelas A dan B berkumpul di halaman sekolah untuk melakukan senam bersama
yang mana dimulai terlebih dahulu dengan berdoa sebelum belajar secara
bersamaan dengan posisi sudah berbaris. Setelah selesai senam, dilanjut belajar di
kelas. Kelas A4 yang pada hari ini menempati sentra imajinasi, mereka diberi
tugas dengan berimajinasi untuk berperan menjadi penyiar berita, karena tema
hari ini adalah alat komunikasi. Guru mencontohkan dengan menyiarkan secuplik
berita terkait pilkada, namun menyampaikan juga kepada anak agar menyiarkan
berita yang lain. Dikatakan oleh bu guru “anak-anak bisa menyiarkan tentang
kecelakaan mobil dan atau bencana”. Anak-anak pun mengikuti perintah guru
dengan gaya dan bahasa yang berbeda beda. Sebagai contoh, dikatakan satu anak
“kemarin saya melihat motor jatuh, saya pergi sama ayah di jalan”. selesai
kegiatan inti dilanjut istirahat makan dan bermain di halaman bermain. Setelah
selesai istirahat, Anak anak masuk kelas dan pulang dengan tertib, yang dilakukan
dengan berdoa dan menyalami guru terlebih dahulu.
Refleksi:
Pada penelitian hari ini, peneliti menemukan perbedaan dengan hari sebelumnya,
karena hari ini, Jumat, terjadwal adanya kegiatan senam. Doa sebelum belajar
secara bersamaan yang dilakukan sebelum senam dapat dikatakan akan lebih baik
dan kondusif jika dikondisikan di dalam kelas dan atau dalam keadaan duduk rapi
seperti hari biasa.
Catatan Lapangan
No : 3
Situs : RA Masyithoh Karangnongko
Fokus : Proses pembelajaran di kelas B
Tgl. waktu : 23 Februari 2017. Pukul 07.45-11.00
Teknik : Observasi, Dokumentasi
Deskripsi:
Penelitian hari ini masih terkait proses pembelajaran di RA Masyithoh pada
umumnya dan khususnya di kelas B. Peneliti tepat berada di sekolah pada pukul
7.45, sehingga kegiatan iqra masih berlangsung. Peneliti masuk kelas B2 atau
yang pada hari ini di sentra persiapan dengan terlebih dahulu menyalami guru
kelaas. Guru kelas menyambut saya sangat baik dengan mempersilahkan kepada
anak yang belum membaca iqra agar bisa menghadap kepada saya untuk saya
simak. Dua anak menghadap saya membacakan buku iqronya. Setelah kegiatan
iqra selesai, dimulailah kegiatan inti dengan terlebih dahulu membaca doa
sebelum belajar. Dalam rangkaian membaca doa sebelum belajar, guru juga
menanamkan nilai nilai agama dan moral lainnya. Pada hari ini nilai agama yang
ditanamkan adalah dengan bersama-sama mempraktekkan bacaan sholat subuh.
Dimulai dari takbiratul ihram sampai dengan salam. Anak-anak mengikuti dengan
baik, dengan suara lantang dan sangat bersemangat dengan gerakannya, padahal
guru memerintah hanya bacaan saja tidak apa-apa. Selain itu, nilai agama yang
disampaikan sebelum kegiatan inti pada hari ini adalah menghafal surat pendek
dengan dipimpin oleh guru tahfidznya. Hafalan pada hari ini di kelas B adalah
surat atTiin hingga surat adh-Duha. Anak-anak menghafal dengan suara lantang,
dan walaupun ada juga yang mainan sendiri namun suaranya tetap mengucapkan
surat yang sedang dihafalkan. Kegiatan dilanjut dengan kegiatan inti yaitu dengan
tema alat komunikasi. Anak-anak diberi kegiatan membuka majalah dan
mewarnai. Selesainya kegiatan inti dilanjut dengan istirahat makan snak dan
bermain bebas. Anak kembali masuk kelas dan siap pulang dengan berdoa.
Dalam mengkondisikan anak pulang dengan tertib, guru sesekali juga
menggunakan metode tebakan, dan yang bisa menebak dahulu dia bisa pulang
dulu. Tebak-tebakan yang disampaikan adalah memanfaatkan untuk mengingat
pembelajaran agama, seperti tentang rukun islam, rukun iman, dan beberapa
lainnya, namun beberapa yang disampaikan hari ini diantaranya adalah “kitabnya
nabi musa adalah….”. satu per satu anak bisa menjawab dan pulang dengan tertib.
Refleksi
Pada penelitian hari ini, peneliti melihat adanya pembelajaran nilai agama dan
moral yang baik, karena memang sudah seharusnya anak-anak untuk dibiasakan
dengan kegiatan yang bernilai tersebut sejak dini, sehingga nantinya dapat
terekam dan digunakan dengan baik pada jenjang pendidikan selanjutnya. Selain
itu, metode tebakan yang digunakan juga sangat menginspiratif, dimana dapat
memotivasi siswa untuk berlomba-lomba mencari jawaban dengan mengingat
pembelajran dan agar mendapat kesempatan pulang lebih awal.
Catatan Lapangan
No : 4
Situs : RA Masyithoh Karangnongko
Fokus : Proses pembelajaran di kelas A
Tgl. waktu : 09 Maret 2017. Pukul 07.45-11.00
Teknik : Observasi, Dokumentasi
Deskripsi:
Pada hari ini peneliti tiba di lapangan pada pukul 07.45. Tampak suasana halaman
sekolah sangat tenang. Anak-anak sudah mulai belajar di kelas. Peneliti masuk di
kelas A1 (yang pada hari itu di sentra kreasi dan seni), dimana hanya tampak
seorang guru (dikarenakan guru pendamping masih cuti). Saya (peneliti)
menyalami guru kelas dan diterimalah saya dengan baik, serta menyarankan anak-
anak yang belum mengaji iqro agar menghadap kepada saya. Begitu selesai
kegiatan iqro, dimulailah berdoa sebelum belajar serta dilanjutkan dengan
pembelajaran nilai agama dan moral. Guru memulai dengan nyanyian tentang
rakaat shalat dan ayo shalat berjamaah. Kemudian guru mengajak anak-anak
untuk praktik shalat berjamaah menirukan instruksi dari guru. Sebelum praktik
shalat, dimulai pula dengan memerintah salah satu anak untuk melafadzkan adzan
dan iqamah dengan bimbingan guru, serta mengajak semua anak untuk membaca
doa setelah adzan dan niat berwudhu. Adapun selanjutnya adalah praktik shalat 2
rakaat shalat subuh dari takbir hingga salam. Anak-anak mengikuti dengan baik
intruksi dari guru. Membaca doa Iftitah, surat Alfatihah, doa ketika Ruku dan
sujud, dan lainnya sebagaimna urutan shalat. Namun dalam pembacaan doa qunut,
karena masih di kelas A dan merupakan pembelajaran baru, maka anak akan
mengucapkan dengan menirukan setelah guru melafadzkannya kalimat per
kalimat. Setelah shalat selesai, dilanjut dengan dzikir sesudah shalat, yakni dengan
membaca istighfar, tasbih, tahmid, tahlil dan juga doa kedua orang tua serta doa
kebaikan dunia dan akhirat. Selesainya pembelajaran nilai agama dan moral
tersebut mulailah kegiatan inti dengan tema air api udara, dengan anak-anak
menempel kertas membentuk seuntai balon. Kegiatan selesai dan kemudian
istirahat, dan doa setelah belajar dilanjut pulang dengan tertib dan bersalaman
pada guru.
Refleksi:
Pada penelitian hari ini, peneliti terkesan melihat penanaman nilai agama dan
moral pada kelas A sudah mencapai pada praktik ibadah sholat. Penanaman
tersebut sudah benar agar dimulai sedini mungkin. Hal penting yang harus
dilakukan guru adalah keuletan (bernyanyi, bercerita, dan lainnya) yang bisa
membuat anak tertarik, tetap senang, enjoy serta jangan terlalu dipaksakan untuk
menghafal, biarkan anak meniru kita terlebih dahulu, biarkan berjalan apa adanya.
Catatan Lapangan
No : 5
Situs : RA Masyithoh Karangnongko
Fokus : Profil Sekolah dan pelaksanaan penanaman NAM di RA
Masyithoh Karangnongko
Tgl. waktu : 10 Maret 2017. Pukul 08.29-10.15
Teknik : Wawancara, Dokumentasi
Informan : Kepala Sekolah (Ibu Mastiti Subur, S. Pd. I., M. S. I.)
Deskripsi:
Pada hari ini saya ke sekolah adalah untuk menemui dan melakukan wawancara
dengan kepala sekolah yang sebelumnya sudah konfirmasi dan berjanjian via
handpone. Saya tiba di sekolah tepat pukul 08.29. Saya langsung menuju kantor
guru yang sekaligus sebagai ruang tamu. Tampak di dalam kantor tersebut adalah
ibu kepala sekolah sedang sibuk di depan komputer dan bapak Asfahani sedang
membuat pembukuan tabungan dan infaq rutin anak didik di hari Jumat ini. Saya
menyalami ibu kepala sekolah, serta menyampaikan kembali niat saya akan
wawancara pada hari ini. Ibu kepala sekolah menyambut dengan baik dan terlebih
dahulu langsung memberikan beberapa dokumen yang saya butuhkan. Setelah
dokumen saya terima, saya melakukan wawancara dengannya. Cuplikan
wawancaranya sebagai berikut:
P : Bagaimanakah sejarah berdiri dan berkembangnya RA Masyithoh
Karangnongko?
MS : Owh, ya. Jadi sekolah ini satu yayasan dengan MI Al-Huda disamping
ini, sejarahnya lebih lanjut sudah lengkap pada profil sekolah sebagaimana
tadi sudah saya copykan dalam flashdisk. Selain sejarah, sudah saya
lengkapi pula dengan struktur organisasi, visi-misi, sarana prasarana, data
siswa dan tenaga kependidikan beserta beberapa prestasi yang telah
dicapai.
P : Baik ibu, terimakasih. Dan terdiri dari berapakah kelas di RA Masyithoh
Karangnongko ini?
MS : Baik, jadi pada tahun ajaran 2016/ 2017 ini, kami menampung 122
peserta didik. Kesemuanya terbagi dalam 4 kelas kategori A (usia mulai
3,5-5 tahun) dan 2 kelas kategori B (usia mulai 5-6 tahun).
P : Apakah dari beberapa hal yang telah disampaikan ibu dalam profil
sekolah dan khususnya terkait prestasi yang telah dicapai siswa tadi,
apakah nilai agama dan moral termasuk di dalamnya?
MS : Iya benar, didalamnya sudah terdapat kejuaraan dalam lomba, seperti
juara 1 tingkat kabupaten dalam lomba sholat berjamaah, kemudian lomba
adzan, dan juga lomba tahfidz.
P : Mengetahui dari beberapa prestasi tersebut, bagaimanakah proses
penanaman nilai agama dan moral yang dilakukan di RA ini pada
umumnya?
MS : Baik, jadi penanaman NAM yang ada di sekolah sebenarnya memiliki
waktu yang relativ sedikit dibandingkan dengan di rumah, namun dalam
program pembelajaran di RA ini kami telah mengupayakan dengan
dijadwalkannya pembelajaran PAI dan NAM sebelum kegiatan inti masuk
tema.
Refleksi:
Pada penelitian hari ini, peneliti mengetahui bahwa peran sekolah terhadap
penanaman nilai agama dan moral anak mempunyai waktu yang relative sedikit.
Hal ini bukan sesuatu yang harus dijadikan sebagai alasan mundur menanamkan
nilai pada anak, karena jika hal tersebut dilakukan secara maksimal maka akan
dapat membantu perkembangan NAM anak, terlebih lagi fakta yang ada pada
masa sekarang, kebanyakan dari mereka lebih percaya kepada guru dibandingkan
dengan orang tua. .
Catatan Lapangan
No : 6
Situs : RA Masyithoh Karangnongko
Fokus : Profil Sekolah
Tgl. waktu : 11 Maret 2017. Pukul 8.30-10.30
Teknik : Observasi, Dokumentasi
Deskripsi :
Pada hari ini, peneliti tiba di sekolah pukul 08.30. tampak suasana sunyi di
halaman bermain maupun kelas. Saya menuju ke kantor dan bertemu dengan
kepala sekolah. Kepala sekolah mengetahui apa yang saya herankan, sehingga
beliau memberitahu saya, “anak-anak sedang melakukan karyawisata mbak, jalan-
jalan di sekitar kampung dekat sini”. Mengetahui hal itu, saya langsung izin untuk
mendokumentasi kelas dan halaman dengan camera. RA ini memiliki 6 kelas,
yang terdiri dari kelas A1, A2, A3, dan A4 serta kelas B1 dan B2. Masing-masing
kelas didesain dengan unik dan bervariasi, yang mana diantaranya setiap kelas
tertempel gambar-gambar pada dinding, bacaan asmaul husna, rukun iman dan
islam serta masih banyak yang lainnya. Selain itu, terdapat pula halaman seluas
kurang lebih 700m2
yang mana masih berstatus sewa dan dipergunakan untuk
halaman bermain. Kemudian seperti halnya dinding kelas, dinding di luar kelas
tertempel pula bacaaan doa, seperti doa masuk kamar mandi, doa sebelum tidur,
hadits kebersihan, dan lainnya.
Refleksi:
Metode karya wisata sangat menarik bagi anak. Dengan suasana senang yang
bereksplorasi dengan lingkungan dapat menjadi kesempatan guru untuk
menanamkan nilai-nilai tertentu. Dapat menanamkan nilai agama dimana melihat
banyak pemandangan ciptaanNya dan juga nilai moral yang baik ketika berada
dimana saja. Selain itu, kelengkapan fasilitas juga sangat penting dalam
meningkatkan perkembangan anak.
Catatan Lapangan
No : 7
Situs : RA Masyithoh Karangnongko
Fokus : Proses Penanaman Nilai agama dan moral
Tgl. waktu : 13 Maret 2017. Pukul 07.30-11.00
Teknik : Observasi, Dokumentasi
Deskripsi:
Pada hari ini, Senin 13 Maret 2017, saya tiba di sekolah pukul 07.30. Tampak di
halaman sekolah, anak-anak sedang disiapkan berbaris untuk melakukan kegiatan
upacara. Kegiatan upacara dilakukan dengan petugasnya adalah para siswa,
namun juga dibawah instruksi dan bimbingan guru. Selain itu, dalam sambutan
ibu kepala sekolah di kegiatan upacara tersebut juga disampaikan beberapa pesan,
diantaranya “anak-anak, mulai hari ini kita kedatangan bapak Pitoyo yang akan
membantu bersih-bersih di sekolah, ayo ucapkan selamat datang pada pak
Pitoyo”. Selain itu juga menjelaskan bahwa besok kalau berangkat sekolah, pak
Pitoyo akan berada di pintu gerbang menyambut anak-anak, kemudian dilanjutkan
ibu kepala sekolah berpesan, “besok anak-anak salaman dengan pak Pitoyo yaa..
sebelum menuju ke kelas”. Setelah kegiatan upacara selesai, peneliti masuk di
kelas B2 yang mana pada hari itu digabung dengan kelas B1 dalam berdoa dan
pembelajaran NAM.nya di aula dengan bimbingan kepala sekolah, dikarenakan
guru kelas sedang melatih beberapa anak yang akan mengikuti lomba.
Pembelajaran PAI dan NAM pada hari ini diawali dengan hafalan surat pendek,
dari surat al Bayyinah sampai surat ad-Dhuha. Anak-anak mngikuti dengan baik
dan suara lantang. Kemudian dilanjut dengan hafalan asmaul husna sampai akhir.
Setelah itu, dalam penanaman nilai moral juga disampaikkan pada anak, yaitu
guru mengajak anak bermain tetapi di dalamnya mengandung banyak nilai, ada
kerjasama, ada menyayangi teman, lainnya. Anak-anak kemudian masuk kelas
masing-masing dan diampu oleh guru kelasnya. Guru kelas B2 memulai kegiatan
juga dengan pemberian nilai keagamaan, seperti menyanyi tentang sejarah nabi
Muhammad, serta menghafal nama-nama nabi dan mukjizatnya. Setelah itu
kegiatan inti dan disudahi dengan istirahat. Sebelum istirahat anak dikondisikan
untuk cuci tangan dan dilanjut berdoa sebelum makan secara bersamaan yang
dilafadzkan dengan artinya. Kegiatan makan berlangsung dengan nikmat dan
diakhiri dengan berdoa bersama-sama. Namun ada satu anak belum selesai makan
dan diingatkannya oleh guru untuk nanti jangan lupa berdoa setelah makan secara
mandiri. Istirahat selesai, Anak kembali masuk kelas dan siap pulang. Guru
mengkondisikan anak untuk berdoa pulang dengan mengajak anak untuk
bersholawat bersama, ketika sholawat dan anak juga sudah duduk rapih,
dimulailah berdoa dan pulang dengan tertib.
Refleksi:
Pada penelitian hari ini, saya melihat bahwa penanaman nilai agama dan moral
dapat dilakukan secara konsisten dan dimanapun berada. Guru harus mampu
menemukan cara yang tepat agar anak dapat menerima dengan baik. Adapun
materi yang terkait dengan adab ataupun doa sehari-hari dapat dibiasakan dalam
kegiatan harian anak, sehingga lama kelamaan akan benar-benar melekat pada
anak dan akan terbiasa melakukan hal yang baik.
Catatan Lapangan
No : 8
Situs : RA Masyithoh Karangnongko
Fokus : Proses Penanaman Nilai agama dan moral
Tgl. waktu : 15 Maret 2017. Pukul 07.30-11.00
Teknik : Observasi, Dokumentasi
Deskripsi
Hari ini saya tiba di sekolah pukul 07.30, dimana tampak suasana tenang di luar
kelas. Saya masuk di kelas B2 yang tengah membaca iqro. Kegiatan mengaji iqro
dilanjut dengan kegiatan inti yang terlebih dahulu berdoa sebelum belajar. berdoa
sebelum belajar sebagai rutinan setiap hari diawali dengan membaca surat
Alfatihah dilanjut dengan syahadat beserta artinya dan juga doa sebelum belajar
beserta artinya. Setelah berdoa, anak mulai kegiatan inti. Pada kegiatan inti ini,
guru mengkondisikan anak dengan bermain tepuk anak sholih. Dalam tepuk anak
sholih ini, guru memasukkan nilai agama dan moral yang baik, dimana pada
kalimat akhir biasanya masih ada kalimat “Islam Islam yes” dan “Kafir Kafir No”.
Namun “Kafir Kafir No” kini tidak lagi diucapkan. Guru menyampaikan kepada
anak-anak bahwa “ kita harus menghargai agama lain ya nak, dan jangan sampai
mengolok-olok agama lain”. Penanaman nilai agama dan moral juga disampaikan
melalui kegiatan Pilar. Pilar hari ini penanaman nilai menyayangi sesama teman.
Guru menyampaikan nilai tersebut melalui bercerita menggunakan boneka tangan.
Anak-anak antusias mendengarkan dan menjawab salam dengan lantang dari
boneka yang sedang dimainkan. Setelah pilar selesai, dimulailah kegiatan inti
dengan berbagai pilihan, seperti menyelesaikan tugas di majalah serta mewarnai
majalah dan bereksplorasi bermain membuat kalung ronce dan menyusun karet
gelang untuk lompat tali. Kegiatan inti selesai, dilanjut dengan cuci tangan dan
berdoa sebelum makan untuk istirahat. Istirahat berakhir dan lanjut persiapan
pulang. Anak-anak pulang dengan berdoa terlebih dahulu. Berdoa dimulai dengan
membaca surat Al Ashr, dilanjutkan berdoa sesudah belajar, doa ketika bepergian
beserta artinya, doa naik kendaraan, ayat kursi serta doa penutup majelis. Guru
menutup dengan salam dan anak pulang dengan tertib.
Refleksi:
Penanaman nilai agama dan moral di sekolah yang dilakukan dengan pembiasaan
baik yang berkelanjutan akan membawa pada hasil yang baik, karena sekolah
dapat dijadikan sebagai upaya jikalau dirumah tidak rutin dilakukan penanaman
dimana pada era sekarang orang tua sibuk berkarir dan sedikit waktu dengan
anaknya.
Catatan Lapangan
No : 9
Situs : RA Masyithoh Karangnongko
Fokus : Proses Penanaman Nilai agama dan moral
Tgl. waktu : 17 Maret 2017. Pukul 07.30-11.15
Teknik : Wawancara, Observasi, Dokumentasi
Deskripsi:
Kegiatan hari Jumat ini diawali dengan latihan membaca di kelas dan dilanjut
senam bersama di halaman. Peneliti tiba di sekolah tepat pukul 07.30 ketika
kegiatan latihan membaca masih berlangsung.. Kegiatan lain yang rutin
dilaksanakan hari Jumat adalah infaq. Setelah kegiatan senam selesai, semua
siswa masuk kelas dan memulai dengan kegiatan inti. Kegiatan inti di kelas B2
hari ini adalah sentra olahraga dengan bermain latihan fisik motorik kasar, seperti
lompat tali dan lempar tangkap bola. Kegiatan inti diakhiri dengan persiapan cuci
tangan dan istirahat makan. Istirahat di hari jumat berada di dalam ruang dan
diakhiri dengan persiapan doa untuk segera pulang. Anak-anak pulang dengan
tertib, namun saya masih di kelas untuk melanjutkan wawancara dengan Ibu Siti
Munawwaroh (guru kelas B2) yang sudah janjian sebelumnya. Cuplikan
wawancaranya adalah sebagai berikut:
P : Kapan Ibu mulai mengabdi di RA Masyithoh ini?
SM : saya mulai disini sejak tahun ajaran 2005/ 2006
P : Mohon maaf, Dimanakah pendidikan terakhir Ibu?
SM : owh, saya dulu hanya lulus dari PGA. Disini yang sama-sama lulus PGA
adalah bu Ifah.
P : kalau sejak 2005, berarti pengalaman di RA Masyithoh ini sangat banyak
yang didapat. Kemudian bagaimanakah pelaksanaan penanaman NAM di
RA Masyithoh ini secara umum?
SM : pelaksanaan penanaman NAM di sekolah ini adalah melanjutkan
sebagaimana penanaman NAM di keluarga. Intinya kami berupaya untuk
selalu mengembangkan nilai agama dan moral di sekolah, seperti halnya
mengajari untuk menjaga kebersihan, menyayangi teman dan juga
membiasakan doa sehari-hari.
Refleksi:
Penanaman NAM pada anak usia dini dapat dilakukan dengan berbagai cara,
seperti halnya dengan pembiasaan pun anak akan dapat merekam dengan baik
akan hal tersebut. Selain itu, agar terdapat kesamaan dan tindak lanjut yang baik
dalam penanaman NAM di luar sekolah dan di dalam sekolah, maka alternativ
terpenting yang harus ditempuh adalah menjalin kerjasama yang baik antara orang
tua dan guru
Catatan Lapangan
No : 10
Situs : RA Masyithoh Karangnongko
Fokus : Proses Penanaman Nilai agama dan moral
Tgl. waktu : 18 Maret 2017. Pukul 07.30-10.30
Teknik : Observasi, Dokumentasi
Deskripsi:
Pada penelitian hari ini, peneliti tiba di sekolah pukul 07.30. Kegiatan rutin pada
hari sabtu ini adalah karyawisata dengan jalan ke kampung sekitar sekolah. Dalam
perjalanan keliling di kampung tersebut, anak-anak dilakukan pembelajaran nilai
agama dan moral, seperti untuk bersikap ramah kepada orang yang lebih tua
dengan menundukkan kepala atau menyapa. Selain itu, sesampainya di sekolah
dan pembelajaran di kelas, guru juga merecall selama perjalanan keliling
kampung, seperti ditanyakan oleh guru kepada anak, “anak-anak selama jalan-
jalan tadi lihat apa? Pohon? Siapa yang menciptakan pohon?” dan lainnya. Pada
hari ini, ada juga program taman gizi anak. Taman gizi dilakukan rutin selama dua
minggu sekali tepatnya hari sabtu. Anak-anak tidak membawa bekal dan makanan
disediakan dari sekolah. Anak mengambil makanan sendiri dengan tertib sesuai
instruksi guru. Guru membiasakan dan selalu mengingatkan, “ayo, ambil yang
sekiranya habis, sehingga tidak mubadzir”. Taman gizi diakhiri dengan doa
setelah makan dan berlanjut istirahat. Selesaainya istirahat, anak masuk kelas dan
berdoa siap untuk pulang.
Refleksi:
Anak akan melakukan apa yang dicontohkan dan diinstruksikan oleh orang yang
mereka percayai, terlebih oleh serang guru. ebanyakan anak takut melakukan
kesalahan di depan guru sehingga mereka akan melakukan apa yang dilihatnya
daari guru. Oleh karena itu, sebaiknya seorang guru harus mengetahui apa yang
seharusnya diberikan kepada anak sehingga mereka dapat berkembang dengan
baik
Catatan Lapangan
No : 11
Situs : RA Masyithoh Karangnongko
Fokus : Proses Penanaman Nilai agama dan moral
Tgl. waktu : 20 Maret 2017. Pukul 07.30-11.00
Teknik : Observasi, Dokumentasi
Deskripsi:
Penelitian hari ini, peneliti melakukan pengamatan dalam pelaksanaan penanaman
NAM di kelas A. Peneliti masuk di kelas A1 dimana merupakan kelas usia paling
kecil. Peneliti tiba di sekolah pada pukul 07.30. kegiatan hari ini dimulai dengan
upacara di halaman. Setelah selesai, dimulailah pembelajaran di kelas yang mana
dimulai dengan berdoa dan pembelajaran PAI atau NAM. Dalam pembelajaran
PAI atau NAM hari ini adalah hafalan surat pendek yang dibimbing oleh Ibu
Nafisah (guru tahfidz). Hafalan dimulai dengan menghafal hadits keutamaan
membaca Alquran, kemudian dilanjut dengan surat Al kafirun sampai surat Al-
Humazah. Dalam surat Al-Humazah, anak-anak masih dalam penambahan surat
sehingga dalam penanamannya guru membaca surat dengan mengulang ayat per
ayat, kemudian ditirukan oleh anak. Ayat yang baru saja ditambahkan dalam
hafalan dirutinkan oleh guru kelas sehingga lama kelamaan hafal seluruhnya.
Hafalan diakhiri dengan doa senandung alQuran. Selain itu, pembelajaran PAI
atau NAM juga dilanjutkan dengan guru kelas mengenalkan kepada anak
mengenai kitab-kitab Allah. Guru mengajarkannya dengan bernyanyi. NAM juga
disampaikan guru pada kegiatan inti, dimana kegiatan inti pada hari ini ada di
sentra rancang bangun dan dengan tema alat komunikasi. Kegiatan yang diajarkan
yaitu praktik telfon dengan balok sebagai handphone nya. Guru menyampaikan
adab menerima telpon yang sopan, yaitu diawali dengan salam.. Adapun kegiatan
hari ini diakhiri doa. Anak setelah berdoa bersama akan bisa pulang jika
menjawab pertanyaan dari guru, sebagai contoh disampaikan guru dengan nada
nyanyian “ Kitab taurat untuk Nabi…??”. Semua anak dengan pelan-pelan dan
bimbingan guru bisa menjawab dan bersalaman pulang.
Refleksi:
Penelitian hari ini, peneliti melihat bahwa adanya perbedaan cara guru tahfidz
mengajari anak kelas A dan B. Dalam kelas A ini, guru lebih ceria dibanding
ketika di kelas B, karena kelas A masih di usia sekitar 4 tahun dan kebanyakan
mereka kurang fokus jika guru tidak bisa membuat hal yang menarik. Seperti
halnya bernyanyi atau bermain juga merupakan cara terbaik dalam menambah
materi bagi anak-anak. Dengan bernyanyi dan bermain dapat dimasukkan hadits,
doa, dan lainnya.
Catatan Lapangan
No : 12
Situs : RA Masyithoh Karangnongko
Fokus : Proses Penanaman Nilai agama dan moral
Tgl. waktu : 22 Maret 2017. Pukul 07.30-11.00
Teknik : Observasi, Dokumentasi
Deskripsi:
Pada hari ini, peneliti tiba di sekolah pukul 07.30 dan seperti rutin setiap harinya
berdoa sebelum belajar. Kemudian dilanjut dengan pembelajaran PAI atau NAM.
Pembelajaran PAI atau NAM pada hari ini diantaranya menghafal hadits, seperti
hadits tentang kebersihan, hadits tentang senyum adalah sedekah, hadits tentang
surga di bawah telapak kaki ibu, dan lainnya. Dalam menghafal hadits, anak
mempraktikkan dengan gerakan tertentu. Selain itu disampaikan pula peggunaan
kalimat thayyibah, seperti tasbih ketika melihat hal yang mengagumkan,
hamdalah ketika mendapat rizki dan istighfar ketika melakukan salah, serta yang
lainnya. Pembelajaran PAI atau NAM pada hari ini dilanjut pada saat berdoa
sebelum makan dan setelah makan seperti biasa. pada saat makan guru juga
memperhatikan anak untuk makan dengan tenang dan dihabiskan, seperti
disampaikan bu Nunung (guru kelas), “ Nak, kalau makan itu dihabiskan dahulu
setelah itu bisa bermain dan juga makannya dihabiskan yaa… agar nanti tidak
mengecewakan ibu)”. setelah selesai istirahat, kegiatan hari ini diakhiri dengan
berdoa sebelum sebelum pulang. Namun sebelum itu, dalam mengkondisikan
anak, guru juga mengulang kembali nyanyian tentang kitab-kitab Allah, dan untuk
saat ini anak-anak lebih bisa mengikuti dengan baik daripada hari sebelumnya,
karena nyanyian tersebut sudah biasa diulang-ulang oleh guru setiap ada
kesempatan.
Refleksi:
Pembelajaran hadits sangat perlu diberikan di sekolah, karena tidak semua
pendidikan di keluarga diberikan hadits, dan maksimal yang di keluarga diberikan
adalah doa sehari-hari. Pembelajaran hadits tersebut juga seharusnya
dimaksimalkan dengan penanaman substansi yang terdapat dalam hadits tersebut
dan tidak hanya di hafalkan.
Catatan Lapangan
No : 13
Situs : RA Masyithoh Karangnongko
Fokus : Proses Penanaman Nilai agama dan moral
Tgl. waktu : 23 Maret 2017. Pukul 07.30-11.00
Teknik : Observasi, Dokumentasi
Deskripsi:
Hari ini peneliti tiba di sekolah pada pukul 07.30 . Saya masuk di kelas A1 yang
mana masih kegiatan Iqra. Peneliti menyimak bacaan iqro beberapa anak.
Diantara beberapa anak ada yang telah lancar membaca sendiri dan beberapa yang
lain juga masih ada yang belum begitu lancar, seperti halnya dikarenakan lama
dalam mengucapkan dan juga masih bingung terhadap huruf yang hampir sama.
Adapun selain iqro pada hari ini, di saat istirahat peneliti juga mengikuti mereka
untuk mendampingi dan mengamati kegiatan bermain di halaman. Halaman
bermain di RA Masyithoh Karangnongko yang mana penuh rerumputan, banyak
diantara siswa yang kemudian suka mendekati rerumputan, dikarenakan pernah
melihat adanya belalang. Maksud mereka bermain di rerumputan tersebut adalah
mencari belalang. Dan benar yang terjadi adalah menemukan belalang dan
menangkapnya. Adapun Guru yang ikut mendampingi di taman tersebut selalu
mengingatkan, “nak, belalangnya diterbangkan lagi dan jangan dibawa ke kelas
yaa… biarkan mereka hidup, kasihan”. Anak pun menuruti perintah gurunya dan
membebaskan lagi belalang tersebut. Kemudian dilanjut masuk kelas dan siap
berdoa untuk pulang.
Refleksi:
Pada penelitian hari ini, peneliti melihat adanya keuletan guru dalam
menanamkan nilai agama dan moral pada anak. Sudah seharusnya guru untuk
menanamkan nilai dimanapun berada. Anak sangat perlu diajari untuk saling
menyayangi terhadap semua makhluknya, termasuk di dalamnya adalah hewan.
Kemudian terkait pembacaan iqro memang tidak semua anak dapat menunjukkan
sesuai dengan apa yang kita kehendaki, karena tindak lanjut dan pendidikan di
rumah juga berperan dalam hal tersebut, oleh karena itu jika orang tua dapat
bekerjasama dengan guru secara harmoni maka akan dapat menghasilkan
perkembangan yang baik bagi anak.
Catatan Lapangan
No : 14
Situs : RA Masyithoh Karangnongko
Fokus : Proses Penanaman Nilai agama dan moral
Tgl. waktu : 24 Maret 2017. Pukul 07.45-11.00
Teknik : Observasi, Dokumentasi
Deskripsi:
Pada penelitian di hari Jumat ini, peneliti datang pada pukul 07.45. Dan tidak
seperti biasanya, Jumat kali ini tampak suasana sepi di halaman sekolah dan tidak
terlaksana senam pagi. Saya masuk di kelas A1 yang mana pada hari ini berada di
sentra bahan alam. Dan ternyata tidak terlaksananya senam pagi disebabkan
karena ada pemeriksaan kesehatan dari puskesmas setempat. Pada saat peneliti
masuk kelas, tampaklah ibu dokter sedang memeriksa anak. Setelah selesai
pemeriksaan, dokter meninggalkan ruang dan berpindah ke ruang kelas lain.
Namun sebelum dokter meninggalkan kelas, guru mengingatkan kepada anak
untuk mengucapkan terimakasih kepada ibu dokter dan memberi salam kepada
beliau. Kemudian dilanjut berdoa sebelum belajar hingga berakhir dengan
istirahat. Pada waktu istirahat, ada salah satu anak yang mana susah dalam
membuka kemasan snaknya. Kemudian dia bermaksud meminta tolong guru
untuk membukanya, maka diingatkanlah oleh bu guru agar meminta tolong
dengan bahasa yang benar, “minta tolongnya gimana , Nak?, ayo ngomong yang
bener dulu”. Istirahat selesai dan diakhiri dengan bersiap doa akan pulang. Anak
pulang dengan tertib.
Refleksi:
Pada penelitian hari ini, peneliti melihat adanya pembiasaan moral yang baik
untuk anak. Sudah seharusnya anak dibiasakan untuk menjadi pribadi yang baik
sejak kecil. Seperti untuk selalu mengajarkan berucap terimakasih, minta tolong
dan juga minta maaf.
Catatan Lapangan
No : 15
Situs : RA Masyithoh Karangnongko
Fokus : Proses Penanaman Nilai agama dan moral
Tgl. waktu : 25 Maret 2017. Pukul 07.30-11.00
Teknik : Wawancara, Observasi, Dokumentasi
Deskripsi:
Pada hari ini peneliti tiba di sekolah pukul 07.30, yang mana suasana kelas masih
ada sebagian yang berlatih membaca dan sebagian meunggu giliran berlatih
membaca. Pada hari ini jadwal karyawisata diganti dengan ekstra melukis. Ekstra
melukis hari ini dilakukan oleh seluruh kelas A di gazebo/ aula sekolah. Peneliti
mengikuti dan mengammati pembelajaran tersebut. Kegiatan ekstra melukis
tersebut dimulai dengan berdoa sebelum belajar bersama, sehingga berjalan
dengan lancar. Setelah selesai melukis tersebut, anak-anak kembali masuk kelas
dan berlanjut kegiatan inti hingga berakhir dengan istirahat dan pulang. Adapun
begitu selesainya kegiatan belajar mengajar di hari ini, peneliti melakukan
wawancara dengan guru kelas A. Cuplikan wawancaranya adalah sebagai berikut:
P : Kapan Ibu mulai mengabdi di RA Masyithoh ini?
NJ : saya mulai disini kurang lebih hampir 1 tahun , ya, satu tahun pelajaran
ini mbak.
P : Baik, ibu. Kemudian untuk selama mengabdi disini, bagaimanakah
menurut ibu terkait penanaman nilai agama dan moral di RA Masyithoh
ini?
NJ : begini mbak, di sekolah ini kan waktu belajar hanya 3,5-4 jam.an, jadi
yang kami sampaikan kepada anak adalah beberapa nilai yang mana untuk
bekal sehari-hari.
Refleksi:
Pada penelitian hari ini penulis melihat bahwa berdoa secara bersama yang
dilakukan oleh seluruh kelas A sebelum melakukan ekstra melukis merupakan
pembelajaran yang sangat baik, anak akan berinteraksi dan mempraktikkan nilai-
nilai yang baik terhadap temannya.
Catatan Lapangan
No : 16
Situs : RA Masyithoh Karangnongko
Fokus : Proses Penanaman Nilai agama dan moral
Tgl. waktu : 20 April 2017. Pukul 07.45-11.00
Teknik : Wawancara, Observasi, Dokumentasi
Deskripsi:
Hari ini peneliti tiba di sekolah pukul 07.45. peneliti memasuki kelas A4 yang
tengah melakukan kegiatan Iqro. Peneliti ikut menyimak beberapa siswa. Adapun
setelah latihan membaca iqro, anak-anak (seluruh kelas A) melakukan doa
sebelum belajar secara bersama di gazebo, dikarenakan setelah berdoa dilakukan
pembelajaran NAM dan sekaligus dimanfaatkan pula untuk latihan pada pentas
seni. Dalam pembelajaran NAM ini anak-anak menghafal Doa-doa harian beserta
artinya dan juga menghafal hadits beserta arti dan gerakannya. Setelah itu, anak
kembali masuk ke kelas masing-masing dan untuk melakukan kegiatan inti.
Dalam kegiatan inti hari ini beberapa guru sedang sibuk melatih anak untuk
persiapan pentas seni, sehingga ada satu kelas dimana gurunya meninggalkan
tugas kepada anak didik untuk dikerjakan dan meminta peneliti untuk mengawasi
anak-anak, dan ternyata tugas yang diberikan adalah anak diminta mewarnai
gambar. Jadi, gambar di kertas terdapat dua jenis. Yang satu adalah gambar
tentang perbuatan jelek dan yang kedua adalah gambar tentang perbuatan baik
(mau menolong teman yang jatuh). Dan adapun tugasnya adalah agar anak
mewarnai dengan memilih gambar yang baik saja yang diwarnai. Mewarnai
berlangsung dengan baik dan dilanjut dengan istirahat dan siap pulang. Namun
pada penelitian hari ini peneliti juga melakukan wawancara. Cuplikan
wawancaranya adalah sebagai berikut:
P : Sejak kapan mulai mengabdi di RA Masyithoh ini?
NN : saya disini mulai tahun 2003 mbak,
P : Dalam penanaman NAM, khususnya sebagai guru kelas adakah
problematika yang dialami sehubungan dengan karakteristik anak?
NN : kalau itu ya mbak, kan kita tahu bahwa anak di usia dini tersebut
memang begitu sifatnya, yah kalau saya setuju untuk tidak usah
mempermasalahkan hal itu, biarkan anak belajar apa adanya, karena
memang sifat mereka juga berbeda. Seperti halnya di kelas saya ada anak
belajarnya disambi tengok kanan kiri, tapi ketika ditanya tentang
pembelajaran apa, dia juga masih bisa nyambung untuk menjawab. jadi
kita hanya memilah milih saja mana yang benar-benar harus diperhatikan.
Refleksi:
Pada penelitian hari ini, peneliti menemukan adanya variasi yang baik dalam
penanaman nilai agama dan moral yaitu dilakukan dengan menugaskan kepada
anak untuk mewarnai gambar yang bernilai. Gambar tersebut dapat berfungsi
memberikan kepuasan kepada anak untuk bermain warna namun juga dapat
memasukkan nilai-nilai moral yang baik untuk anak. Selain itu, perlu ditegaskan
pula bahwa guru harus benar-benar memahami karakter masing-masing anak dan
agar pembelajaran bisa berlangsung dan dapat diterima dengan baik oleh anak.
Catatan Lapangan
No : 17
Situs : RA Masyithoh Karangnongko
Fokus : Proses Penananman nilai agama dan moral
Tgl. waktu : 23 April 2017. Pukul 08.00-12.00
Teknik : Observasi, Dokumentasi
Deskripsi:
Pada hari ini, peneliti datang ke sekolah adalah untuk menghadiri acara peringatan
isro miroj. Acara pada hari ini, yang dimulai pukul 08.00 adalah merupakan acara
besar, dikarenakan sekaligus memperingati hari kartini dan juga penampilan
pentas seni. Acara ini dihadiri oleh semua wali murid. Pada hari ini anak disetting
dengan berbagai macam pakaian, seperti memakai pakaian kebaya sebagai tanda
peringatan hari kartini, pakaian islami sebagai tanda peringatan isro miroj, dimana
sekaligus mengenalkan kepada siswa mengenai hari besar islam. Serta berbagai
pakaian kreasi yang lain sebagaimana akan diadakan penampilan pentas seni.
Pentas seni pada hari ini adalah penampilan dari siswa-siswi RA Masyithoh
Karangnongko, dimana sekaligus untuk menunjukkan kepada orang tua wali
terkait hasil belajar anaknya selama tahun pelajaran yang sedang berlangsung.
Pentas seni yang ditampilkan diantaranya menghafal doa sehari-hari dan hadits
oleh kelas A , kemudian hafalan surat-surat pendek, sholawat, dan asmaul husna
oleh kelas B. selain itu penampilan yang lain adalah seni tari sebagaimana hasil
belajar dari ekstra tari. Kemudian mengenai peringatan isro mirojnya, acara ini
juga dilengkapi dengan maidhoh hasanah oleh ibu kepala sekolah. Dan sebagai
acara terakhir pada hari ini adalah pembagian hadiah kepada siswa-siswi
berprestasi, seperti yang mendapat juara ketika diikutkan lomba di kabupaten
untuk kemudian diduplikatkan pialanya serta beberapa anak yang mengaji
iqro‟nya sudah selesai dan akan berlanjut Alquran. Acara selesai dan diakhiri
dengan doa yang dipimpin oleh ketua yayasan.
Refleksi:
Dalam acara ini peneliti melihat bahwa sekolah sudah berupaya dengan baik
untuk mengembangkan bagaimana menjalin komunikasi dengan wali murid dan
mengembangkan siswa-siswinya. Dengan adanya apresiasi yang diberikan kepada
anak didik di depan publik pun akan dapat memotivasi siswa untuk berkembang
lebih baik.
TRANSKRIP WAWANCARA
Informan : Mastiti Subur, S. Pd. I., M. S. I (Kepala Sekolah)
Hari/ tanggal : Jumat, 10 Maret 2017
Pukul : 08.29-10.15
(Sehubungan dengan kesibukan Informan, maka wawancara baru dapat dilakukan
pada tanggal 10 Maret 2017 di ruang guru RA Masyithoh Karangnongko yang 1
hari sebelumnya Peneliti (P) sudah membuat appointment dengan Ibu Mastiti
Subur, S. Pd. I., M. S. I (MS). Wawancara ini fokus pada profil sekolah dan
pelaksanaan penanaman NAM).
P : Bagaimanakah sejarah berdiri dan berkembangnya RA Masyithoh
Karangnongko?
MS : Owh, ya. Jadi sekolah ini satu yayasan dengan MI Al-Huda disamping
ini, sejarahnya lebih lanjut sudah lengkap pada profil sekolah sebagaimana
tadi sudah saya copykan dalam flashdisk. Selain sejarah, sudah saya
lengkapi pula dengan struktur organisasi, visi-misi, sarana prasarana, data
siswa dan tenaga kependidikan beserta beberapa prestasi yang telah
dicapai.
P : Baik ibu, terimakasih. Dan terdiri dari berapakah kelas di RA Masyithoh
Karangnongko ini?
MS : Baik, jadi pada tahun ajaran 2016/ 2017 ini, kami menampung 122
peserta didik. Kesemuanya terbagi dalam 4 kelas kategori A (usia mulai
3,5-5 tahun) dan 2 kelas kategori B (usia mulai 5-6 tahun).
P : Apakah dari beberapa hal yang telah disampaikan ibu dalam profil
sekolah dan khususnya terkait prestasi yang telah dicapai siswa tadi,
apakah nilai agama dan moral termasuk di dalamnya?
MS : Iya benar, didalamnya sudah terdapat kejuaraan dalam lomba, seperti
juara 1 tingkat kabupaten dalam lomba sholat berjamaah, kemudian lomba
adzan, dan juga lomba tahfidz.
P : Mengetahui dari beberapa prestasi tersebut, bagaimanakah proses
penanaman nilai agama dan moral yang dilakukan di RA ini pada
umumnya?
MS : Baik, jadi penanaman NAM yang ada di sekolah sebenarnya memiliki
waktu yang relatif sedikit dibandingkan dengan di rumah, namun dalam
program pembelajaran di RA ini kami telah mengupayakan dengan
dijadwalkannya Iqra setiap hari sebagai kegiatan ekstra serta pembelajaran
PAI dan NAM sebelum kegiatan inti masuk tema.
P : kemudian, penanaman NAM selain yang dijadwalkan sebagaimana
terdapat pembelajaran PAI atau NAM sebelum kegiatan inti, apakah ada
kegiatan yang lain di waktu tertentu
MS : dalam penanaman NAM disini, kami juga memanfaatkan dan
mengenalkan kepada anak mengenai hari-hari besar Islam, seperti isro
miroj, maulid nabi, dengan pengajian kepada wali murid. Kemudian pada
lebaran haji juga kami melakukan Qurban, serta selain itu juga
mengenalkan kepada anak tentang ibadah puasa di bulan ramadhan dan
untuk berpuasa selama di sekolah, dan selanjutnya ibadah haji dengan
melakukan manasik haji. Kegiatan penanaman NAM lainnya adalah kami
juga rutin melakukan praktik shalat berjamaah di setiap hari selasa.
P : metode apa sajakah yang digunakan RA Masyithoh Karangnongko dalam
melaksanakan penanaman nilai agama dan moral?
MS : metode yang kami gunakan adalah sebagaimana metode yang digunakan
di TK pada umumnya, dan nanti Mbaknya lebih jauh bisa melihat
pembelajaran di kelas. Namun diantara metode tersebut adalah bernyanyi
dengan lagu-lagu menghafal nabi atau malaikat. Selain itu adalah
bercerita, karyawisata di setiap hari sabtu, dan lain-lain.
P : apakah yang membedakan antara penanaman NAM di kelas A dan kelas
B? , kok selama saya observasi rata-rata hamper sama?
MS : yang membedakan adalah bahwa kelas A berada 1 tahap dibawah kelas
B. sebagai contoh, pembelajaran shalat di kelas A masih sekadar
pengenalan dan bahkan anak masih menirukan guru, namun kalau di kelas
B mereka sudah mengetahui tata urutan dan letak bacaan.
P : kemudian faktor apakah yang mendukung maupun menghambat
terlaksananya penanaman nilai agaman dan moral di RA Masyithoh
Karangnongko?
MS : faktor yang mendukung maupun menghambat tersebut diantaranya
kerjasama walimurid. Jika diadakan tindak lanjut di rumah atas apa yang
telah diajarkan di sekolah maka akan menjadi pendukung bagi kami,
namun sebaliknya. Jika tidak dilakukan tindak lanjut oleh orang tua di
rumah, maka akan menghabat. Selain tindak lanjut orang tua di rumah,
kondisi lingkungan juga sangat mempengaruhi anak.
TRANSKRIP WAWANCARA
Informan : Siti Munawaroh, S. Ag. (Guru Kelas B2)
Hari/ tanggal : Jumat, 17 Maret 2017
Pukul : 10.45-11.50
(Sehubungan dengan kesibukan Informan, maka wawancara baru dapat dilakukan
pada tanggal 17 Maret 2017 di ruang kelas B2 yang 1 hari sebelumnya Peneliti (P)
sudah membuat appointment dengan Ibu Siti Munawaroh, S. Ag. (MS).
Wawancara ini fokus pada pelaksanaan penanaman NAM di RA Masyithoh pada
umumnya dan kelas B2 pada khususnya).
P : Kapan Ibu mulai mengabdi di RA Masyithoh ini?
SM : saya mulai disini sejak tahun ajaran 2005/ 2006
P : Mohon maaf, Dimanakah pendidikan terakhir Ibu?
SM : owh, saya dulu hanya lulus dari PGA. Disini yang sama-sama lulus PGA
adalah bu Ifah.
P : kalau sejak 2005, berarti pengalaman di RA Masyithoh ini sangat banyak
yang didapat. Kemudian bagaimanakah pelaksanaan penanaman NAM di
RA Masyithoh ini secara umum?
SM : pelaksanaan penanaman NAM di sekolah ini adalah melanjutkan
sebagaimana penanaman NAM di keluarga. Intinya kami berupaya untuk
selalu mengembangkan nilai agama dan moral di sekolah, seperti halnya
mengajari untuk menjaga kebersihan, menyayangi teman dan juga
membiasakan doa sehari-hari.
P : metode apakah yang digunakan dalam pembelajaran di RA Masyithoh
Krangnongko?
SM : kami menggunakan beberapa metode, diantaranya tepuk dan bernyanyi,
bermain, demonstrasi, karyawisata, Tanya jawab, keteladanan,
pembiasaan, dan juga bercerita. Kita fleksibel dalam menggunakan, akan
tetapi yang rutin adalah hari sabtu dengan karyawisata, kemudian bercerita
ketika kegiatan pilar, serta Tanya jawab pada awal ataupun akhir kegiatan,
dimana untuk meerecall dan mengingat kepada anak. Adapun yang lain,
seperti tepuk dan bernyanyi adalah metode yang fleksibel digunakan
sesuai dengan keinginan anak.
P : Baik, dari beberapa metode tersebut, metode apakah yang paling
dominan dan mudah dalam menanamkan nilai agama dan moral?
SM : dalam menanamkan nilai agama kami menggunakan metode Tanya
jawab dan pembiasan, adapun dalam penanaman nilai moral adalah dengan
keteladanan serta bercerita, karena anak sangat tertarik dengan cerita,
terlebih jika digunakan media.
P : problematika apakah yang dialami guru selama penanaman NAM pada
anak didik ?
SM : mengenai problematika ini lebih kepada banyaknya karakter anak, tapi
kalau kami mengetahui apa yang harus dilakukan maka anak pun tetap
mendapat pembelajaran tersebut.
P : kemudian apakah faktor penghambat dan pendukung selama penanaman
NAM di RA Masyithoh Karangnongko yang khususnya di kelas B2 ini?
SM : diantara beberapa hal yang merupakan faktor pendukung terlaksananya
penanaman NAM adalah fasilitas dan program yang ada di sekolah ini,
seperti aula untuk shlat berjamaah, media dan lainnya. Adapun beberapa
faktor penghambatnya adalah kurangnya kerjasama dengan orang tua,
yang mana ketika anak sudah kami berikan beberapa doa , namun tidak
semua orang tua membiasakan juga di rumah.
TRANSKRIP WAWANCARA
Informan : Nur Janah, S. Pd. I (Guru pendamping di kelas A1)
Hari/ tanggal : Sabtu, 25 Maret 2017
Pukul : 10.45-11.15
(Sehubungan dengan kesibukan Informan, maka wawancara baru dapat dilakukan
pada tanggal 25 Maret 2017 di ruang kelas (sentra bahan alam) RA Masyithoh
Karangnongko yang 1 hari sebelumnya Peneliti (P) sudah membuat appointment
dengan Ibu Nur Janah, S. Pd. I. (NJ). Wawancara ini fokus pada pelaksanaan
penanaman NAM).
P : Kapan Ibu mulai mengabdi di RA Masyithoh ini?
NJ : saya mulai disini kurang lebih hampir 1 tahun , ya, satu tahun pelajaran
ini mbak?
P : owh, berarti masih baru ini ya Bu?
NJ : iya mbak, skripsi saya dulu penelitian disini, tentang media pembelajaran
anak. dan setelah selesai studi, saya mengabdi disini.
P : owh, mohon maaf, apakah ibu dari jurusan PGRA juga ya?
NJ : iya mbak, saya lulus dari PGRA STPI Bina Insan Mulia.
P : Baik, ibu. Kemudian untuk selama mengabdi disini, bagaimanakah
menurut ibu terkait penanaman nilai agama dan moral di RA Masyithoh
ini
NJ : kalau itu ya mbak, kan kita tahu bahwa anak di usia dini tersebut
memang begitu sifatnya, yah kalau saya setuju untuk tidak usah
mempermasalahkan hal itu, biarkan anak belajar apa adanya, karena
memang sifat mereka juga berbeda. Seperti halnya di kelas saya ada anak
belajarnya disambi tengok kanan kiri, tapi ketika ditanya tentang
pembelajaran apa, dia juga masih bisa nyambung untuk menjawab. jadi
kita hanya memilah milih saja mana yang benar-benar harus diperhatikan.
P : apa saja metode yang digunakan dalam penanaman NAM di RA ini? Dan
apakah metode hukuman juga digunakan?
NJ : metode yang digunakan diantaranya tepuk dan bernyanyi, karyawisata,
bercerita dan lainnya. Dan untuk metode hukuman akan digunakan jika
anak benar-benar melanggar peraturan yang sebelumnya sudah dibuat
kesepakatan. Seperti ketika berdoa sudah disepakati untuk duduk tenang
dan tidak mengganggu temannya. Namun jika ada anak yang melakukan
pelanggaran dan sebelumnya sudah sempat diingatkan beberapa kali tapi
tetap dilakukan, makaakan dihukum untuk tidak duduk di karpet dan
lainnya.
P : bagaimana cara dan bentuk evaluasi dalam penanaman NAM di RA
Masyithoh ini bagi anak yang belum berkembang dengan baik?
NJ : evaluasi akan diberikan langsung kepada anak dengan pemilihan waktu
yang insidental dalam keseharian anak di sekolah. Selain itu juga, ketika
diadakan pertemuan wali murid kami menyampaikan kepada orang tua
wali terkait perkembangan anaknya dan untuk mempererat kerjasamanya.
TRANSKRIP WAWANCARA
Informan : Nunung Nurjanah, S. Pd. I (Guru kelas A1)
Hari/ tanggal : Kamis, 20 April 2017
Pukul : 10.55-11.45
(Sehubungan dengan kesibukan Informan, maka wawancara baru dapat dilakukan
pada tanggal 25 Maret 2017 di ruang guru (kantor) RA Masyithoh Karangnongko
yang 1 hari sebelumnya Peneliti (P) sudah membuat appointment dengan Ibu
Nunung Nurjanah, S. Pd. I. (NN). Wawancara ini fokus pada pelaksanaan
penanaman NAM).
P : Sejak kapan mulai mengabdi di RA Masyithoh ini?
NN : saya disini mulai tahun 2003 mbak,
P : Dalam penanaman NAM, khususnya sebagai guru kelas adakah
problematika yang dialami sehubungan dengan karakteristik anak?
NN : kalau itu ya mbak, kan kita tahu bahwa anak di usia dini tersebut
memang begitu sifatnya, yah kalau saya setuju untuk tidak usah
mempermasalahkan hal itu, biarkan anak belajar apa adanya, karena
memang sifat mereka juga berbeda. Seperti halnya di kelas saya, ada anak
belajarnya disambi tengok kanan kiri, tapi ketika ditanya tentang
pembelajaran apa, dia juga masih bisa nyambung untuk menjawab. jadi
kita hanya memilah milih saja mana yang benar-benar harus diperhatikan.
P : apakah peserta didik mampu menimbulkan ekspresi rasa bersalah atau
malu serta mampu menerima konsekuensi dari sebuah kesalahan?
NN : kalau rasa bersalah sepertinya iya, tapi biasanya ditunjukkan dengan rasa
takut dan sehingga berhenti melakukan hal yang melanggar, akan tetapi
sebagaimana sifat anak kecil, kalau sudah lupa maka ia akan
mengulanginya. Dan yang jelas kita selalu mengingatkan akan perbuatan
yang kurang baik.
P : metode apakah yang sering digunakan dalam penanaman nilai agama dan
moral?
NN : Dari beberapa metode yang digunakan disini, saya lebih suka
menggunakan gambar. Jadi saya memberi gambar kepada anak untuk
diwarnai dan di dalamnya menggambarkan sebuah nilai yang bermoral.