optimalisasi lahan gi rungkut

6
LATAR BELAKANG K O N F IG U R A S I S U B S IS T E M KRIAN - GRESIK 500 kV 6 5 4 3 2 1 ~ ~ ~ 1 2 3 4 ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ BRATA SGM DU PKM IA SM SIK KLANG ALTAP 1 2 3 4 5 6 KRIAN SBRAT BusTie ~ ~ Ngimbang Ungaran Grati DARM O TNDES KPANG SM OGN ISPDO SWHAN UDAAN SIM PG WARU RNKUT SLILO WKRM O SBSEL KRBAN PERAK UJUNG NGAGL = KJRAN GLTM R BKLAN SAM PG = PM KSN SM NEP BBDAN DRYJO M IW O N TARIK BNGUN Bus Tie GRLM A BDRAN M PION SDATI SDRJO Bangil GRBRU PLTG 1.1 BLOCK 1 GT. 1.2 1.3 1.0 ST. PLTU. 4 3 2 1 1 2 2.1 BLOCK 2 GT. 2.2 2.3 2.0 ST. BLOCK 3 GT. 3.3 3.0 ST. PLTU 3 4 150 kV 70 kV OPEN OPEN OPEN OPEN OPEN ~ Eks. GT. 3.1 ~ Eks. GT. 3.1 Babat PCRAN LNGAN JTSEL Seperti terlihat pada gambar diatas bahwa GIS 150 kV Waru mendapat pasokan daya dari GI 150 kV Karang Pilang, GI 150 kV Ispatindo, GI 150 kV Darmo, GI 150 kV Gresik, GI 150 kV Sawahan. Untuk mengurangi beban GIS 150 kV Waru diperlukan by pass dari pasokan daya dari GI 150 kV Karang Pilang ke GI 150 kV Rungkut seperti terlihat pada gambar dibawah ini.

Upload: alif-maulana-firdaus

Post on 13-Sep-2015

258 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

Dalam rangka penambahan 2 line bay di GI Rungkut dengan kondisi lahan yang terbatas dan konfigurasi busbar existing

TRANSCRIPT

  • LATAR BELAKANG

    K O N F IG U R A S I S U B S I S T E M K R IA N - G R E S IK

    5 0 0 k V6 5 4 3 2 1

    ~~ ~

    1 2 3 4~

    ~~~

    ~~~ ~ ~~ ~ ~ ~

    B R A T A

    S G M D UP K M I A

    S M S I K

    K L A N G

    A L T A P

    1 2 3 4 5 6

    K R I A N

    S B R A T

    B u s T i e

    ~ ~

    N g i m b a n gU n g a r a n

    G r a t i

    D A R M OT N D E S

    K P A N G S M O G N

    I S P D O

    S W H A N

    U D A A N

    S IM P G

    W A R U R N K U T S L I L O

    W K R M O

    S B S E L

    K R B A N

    P E R A K

    U J U N G

    N G A G L

    =

    K J R A N

    G L T M R

    B K L A N

    S A M P G

    =P M K S N

    S M N E P

    B B D A ND R Y J O

    M IW O N

    T A R I K B N G U N

    B u s T i e

    G R L M A

    B D R A N

    M P I O N

    S D A T I

    S D R J O

    B a n g i l

    G R B R U

    P L T G1 . 1

    B L O C K 1G T .1 . 21 . 31 . 0

    S T . P L T U .4 3 2 1 1 2

    2 . 1

    B L O C K 2G T .2 . 22 . 32 . 0

    S T .B L O C K 3

    G T .3 . 33 . 0

    S T .

    P L T U3 4

    1 5 0 k V

    7 0 k V

    O P E N O P E N

    O P E N

    O P E NO P E N

    ~E k s .

    G T . 3 . 1~

    E k s .G T . 3 . 1

    B a b a t

    P C R A N

    L N G A N

    J T S E L

    Seperti terlihat pada gambar diatas bahwa GIS 150 kV Waru mendapat pasokan daya dari GI 150 kVKarang Pilang, GI 150 kV Ispatindo, GI 150 kV Darmo, GI 150 kV Gresik, GI 150 kV Sawahan. Untukmengurangi beban GIS 150 kV Waru diperlukan by pass dari pasokan daya dari GI 150 kV KarangPilang ke GI 150 kV Rungkut seperti terlihat pada gambar dibawah ini.

  • PEMBAHASAN

    Terlihat pada gambar diatas adalah layout GI 150 kV Rungkut. Untuk penambahan 2 Line Bay kearah GI 150 kV Karang Pilang diperlukan lahan 28 m x 42 m seperti gambar dibawah ini.

    A

    B

    42 m

    28 m

  • Terlihat pada layout diatas bahwa lahan yang tersisa adalah pada posisi A. Pada posisi A setelahdilakukan pengukuran di lapangan hanya tersisa lahan untuk 1 Line Bay sehingga diperlukanpembebasan lahan sebesar 14 m x 42 m. Untuk posisi B terdapat 1 bay kosong eks Bay Trafo.Mengingat arah datang transmisi seperti ditunjukkan oleh panah merah, maka terdapat alternatif-alternatif untuk penambahan 2 line bay di GI 150 kV Rungkut, yaitu

    1. Alternatif 1 menggunakan posisi A dengan melakukan perluasan lahan.2. Alternatif 2 menggunakan posisi A dan posisi B, line bay terpisah, posisi B akan

    menggunakan SKTT 150 kV mengingat arah datang transmisi.3. Alternatif 3 menggunakan posisi A, dengan melakukan pemindahan bay couple ke posisi B,

    posisi bay line menggunakan eks bay couple.Alternatif 1Mengingat proses pembebasan lahan memerlukan waktu yang cukup lama maka alternatif 1dapat di hapuskan sebagai alternatif penyelesaian.Alternatif 2Pada alternatif 2 diperlukan penambahan SKTT 150 kV dari arah datang transmisi. SKTT 150 kVyang digunakan minimal harus memiliki kapasitas hantar arus yang sama dengan konduktor yangdigunakan pada transmisi dari GI 150 Karang Pilang ke GI 150 kV Rungkut, yaitu 2x ACSR Zebra.Sesuai standar BS 215 tahun 1970, ACSR Zebra memiliki hantar arus 911 Ampere, sehinggakapasitas hantar arus 2 x ACSR Zebra adalah 1822 Ampere.Untuk ukuran SKTT 150 kV yang dapat digunakan diperlihatkan pada tabel dibawah ini.

    Untuk memenuhi kebutuhan arus 1822 A terlihat pada tabel diatas bahwa pada ukuran SKTTterbesarpun masih belum dapat memenuhi kebutuhan arus minimal. Oleh karena itu SKTT 150 kVyang digunakan harus berjumlah 2 untuk setiap fasa. Ukuran kabel yang digunakan untukmemenuhi kebutuhan min arus adalah SKTT 150 kV 2 x Cu 800 mm2 sebesar 1848 Ampere.

  • Selain membutuhkan SKTT 150 kV, diperlukan Outdoor sealing end sebagai terminasinya.Diperlukan penambahan proteksi differential relay untuk SKTT 150 kV, mengingat main protectionuntuk bay line arah Karang Pilang adalah Distance relay.Alternatif 3Pada alternatif ini diperlukan pemindahan bay couple existing ke posisi B, sehingga bekas baycouple dapat digunakan untuk line bay seperti terlihat pada layout.Namun sesuai hasil survey lapangan eks bay couple tidak dapat digunakan untuk line bay karenapada bay couple tersebut terdapat jumper connection untuk Busbar A (terlihat pada gambardibawah ini), sehingga fly bus untuk line bay tidak dapat digunakan.

    Gambar diatas adalah gambar samping bay couple dari GI 150 kV Rungkut sedang gambardibawah ini adalah gambar section view untuk line bay normal.

  • Untuk memecahkan permasalahan ini ada 2 alternatif penyelesaian, yaitu1. Alternatif 3.1 menggunakan Hybrid, teknologi gabungan GIS dengan AIS2. Alternatif 3.2 menggunakan DS serial (spesial order)

    Alternatif 3.1Hybrid adalah gabungan dari desain GI konvesional (AIS) dengan GIS. Peralatan CB, DS, Earthingswitch, CT, VT pada GI konvesional merupakan peralatan sendiri-sendiri, namun pada Hybridperalatan-peralatan tersebut dapat dijadikan ke dalam 1 module.Pada gambar dibawah ini terlihat bahwa dengan menggunakan Hybrid module (CT dan DS bus), flybus tidak diperlukan lagi.

  • Alternatif 3.2Desain untuk DS bus yang biasa digunakan adalah paralel seperti gambar dibawah ini.

    Namun untuk dapat mengatasi permasalahan fly bus yang tidak dapat digunakan pada GI 150 kVRungkut, digunakan DS serial seperti pada gambar dibawah ini.

    Merefer dari desain GI 150 kV Pandean lamper yang menggunakan DS serial.