opini kematian.untuk tausyiah

27
Sudahkah Anda Menjemput atau Memahami “Tanda-Tanda Kematian” Sebagai Muslim Yang Yakin Terhadap Al-Qur’an dan As Sunnah? By Turiman Fachturahman Nur Semua manusia pasti akan mengalami kematian atau mengalami sakratul maut dan ini secara tegas dinyatakan Allah SWT di dalam firman- Nya dalam Al Qur’an sebagai berikut: Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, Kendatipun kamu di dalam benteng yang Tinggi lagi kokoh, dan jika mereka memperoleh kebaika, mereka mengatakan: "Ini adalah dari sisi Allah", dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan: "Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad)". Katakanlah: "Semuanya (datang) dari sisi Allah". Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) Hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikitpun? QS An Nisaa (4) : 78, Kami telah menentukan kematian di antara kamu dan Kami sekali-sekali tidak akan dapat dikalahkan, QS Al Waaqiah (56) : 60 Katakanlah: "Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, Maka Sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan". QS Al Jumu’ah (62) : 8 Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila telah datang waktu kematiannya. dan Allah Maha Mengenal apa yang kamu kerjakan. QS 1

Upload: tris-affandy

Post on 29-Jun-2015

203 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: Opini KEMATIAN.Untuk tausyiah

Sudahkah Anda Menjemput atau Memahami “Tanda-Tanda Kematian” Sebagai Muslim Yang

Yakin Terhadap Al-Qur’an dan As Sunnah?

By Turiman Fachturahman Nur

Semua manusia pasti akan mengalami kematian atau mengalami sakratul maut dan ini secara tegas dinyatakan Allah SWT di dalam firman-Nya dalam Al Qur’an sebagai berikut: Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, Kendatipun kamu di dalam benteng yang Tinggi lagi kokoh, dan jika mereka memperoleh kebaika, mereka mengatakan: "Ini adalah dari sisi Allah", dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan: "Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad)". Katakanlah: "Semuanya (datang) dari sisi Allah". Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) Hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikitpun? QS An Nisaa (4) : 78, Kami telah menentukan kematian di antara kamu dan Kami sekali-sekali tidak akan dapat dikalahkan, QS Al Waaqiah (56) : 60 Katakanlah: "Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, Maka Sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan". QS Al Jumu’ah (62) : 8 Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila telah datang waktu kematiannya. dan Allah Maha Mengenal apa yang kamu kerjakan. QS Al Munafiquun (63) : 11. Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. barang siapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala dunia itu, dan barang siapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan (pula) kepadanya pahala akhirat itu. dan Kami akan memberi Balasan kepada orang-orang yang bersyukur. QS Al Imran (3) : 145. Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. dan Sesungguhnya pada hari kiamat

1

Page 2: Opini KEMATIAN.Untuk tausyiah

sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, Maka sungguh ia telah beruntung. kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan. QS Al Imran (3) : 185. Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). dan hanya kepada kamilah kamu dikembalikan.QS Al Anbiyaa (21) : 3Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan. QS Al Ankabuut (29) : 57, Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; Maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditetapkan Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda- tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir. QS Al Zumar (39) : 42 Berdasarkan dalil-dalil di atas, maka ada beberapa hal (konstruksi ayat/hukum) yang perlu direnungkan bersama, yaitu: Pertama, “kematian akan mendapatkan kamu, Kendatipun kamu di dalam benteng yang Tinggi lagi kokoh”, Kedua, “Kami telah menentukan kematian di antara kamu”, Ketiga Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, Maka Sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu”, Keempat, “Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila telah datang waktu kematiannya”, Kelima, ”Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya”, Keenam, ”Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati”, Ketujuh, ”Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; Maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditetapkan” Yang pasti kematian akan datang menemui kita dan semua merasakan kematian dan apabila telah datang waktu kematian serta telah ditetapkan waktunya sampai waktu yang ditetapkan bagi diri kita. Pertanyaannya adalah bagaimana ”menjemput tanda-tanda kematian”, pertanyaan lebih lanjut bagaimana menemukan jalan kematian husnul khotimah” melalui Al-Qur’an dan As Sunnah. Yang Pasti Allah karena Maha Kasih Sayang kepada hambanya tentu memberikan tanda-tanda kematian, masalah jam dan waktunya (siang

2

Page 3: Opini KEMATIAN.Untuk tausyiah

atau malam), Allah merahasiakan kepada hamba-Nya, tetapi waktu kematian pasti ada tandanya, mengapa ? Untuk menjawab pertanyaan ini renungkan Firman Allah: Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang yakin. Dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka Apakah kamu tidak memperhatikan? QS Adz Dzariyat (51) : 20,21, Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa Sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu? QS Al Fushilat (41) : 53.

Untuk memahami lebih gamblang renungkan realitas sunatullah berikut ini ”jika seseorang manusia haus ia kemudian minum, jika lapar ia makan, jika ia ngantuk, maka kemudian tidur, Allah memberikan tanda pada peristiwa itu yaitu haus, lapar, ngantuk. Pertanyaannya adalah jika waktu kematian datang apa tandanya, sudahkah anda memahami tanda-tanda itu ? Makna dari perumpamaan di atas adalah berkaitan dengan proses sunatullah, artinya mengapa manusia diberi tanda haus, lapar, ngantuk pasti ada proses menuju tanda-tanda itu, mengapa kamu tidak memperhatikan ? Dan jika demikian apabila mati menghampiri anda apa tandanya? Bukankah kematian juga sunatullah. Pertanyaannya adalah bagaimana proses kematian itu terjadi pada diri manusia ? artinya bagaimana proses hamba Allah ketika sakratul maut datang ? apakah Allah memberikan tanda-tanda kematian setiap diri manusia ? Renungkan dalil berikut ini : Diwajibkan atas kamu, apabila seorang di antara kamu kedatangan (tanda-tanda) maut, jika ia meninggalkan harta yang banyak, Berwasiatlah untuk ibu-bapak dan karib kerabatnya secara ma'ruf, (ini adalah) kewajiban atas orang-orang yang bertakwa. QS Al Baqarah (2) : 180,

Perhatikan pada ayat diatas ada pernyataan ”kedatangan tanda-tanda maut, renungkanlah! Dan Dialah yang mempunyai kekuasaan tertinggi di atas semua hamba-Nya, dan diutus-Nya kepadamu malaikat-malaikat penjaga, sehingga apabila datang kematian kepada salah seorang di antara kamu, ia diwafatkan oleh

3

Page 4: Opini KEMATIAN.Untuk tausyiah

malaikat-malaikat Kami, dan malaikat- Malaikat Kami itu tidak melalaikan kewajibannya. QSAl An’aam (6) : 61 Berdasarkan ayat diatas ada kalimat kunci ”dan diutus-Nya kepadamu malaikat-malaikat penjaga, sehingga apabila datang kematian kepada salah seorang di antara kamu, ia diwafatkan oleh malaikat-malaikat Kami”.

Pertanyaannya sekali lagi adalah Apakah manusia yakin bahwa setiap manusia ada malaikat penjaga siang dan malam yang menjaga dirinya sampai dengan sakratul maut datang atau menjemput anda ?Allah menjawab secara tegas dalam firman-Nya : Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah AllahSesungguhnya Allah tidak merobah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaanyang ada pada diri mereka sendiri. dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, Maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia. QS Ar Ra’du (13) : 11, Bagi tiap-tiap manusia ada beberapa Malaikat yang tetap menjaganya secara bergiliran dan ada pula beberapa Malaikat yang mencatat amalan-amalannya. dan yang dikehendaki dalam ayat ini ialah Malaikat yang menjaga secara bergiliran itu, disebut Malaikat Hafazhah.Ternyata setiap manusia ada malaikatnya yang menjaga didepan dan dibelakang yang bernama Malaikat Hafazhah.

Pertanyaannya apakah akan datang diutus Allah kepada manusia malaikat-malaikat penjaga (Malaikat Hafazah) tersebut, apabila datang kematian kepada salah seorang di antara manusia ? Allah menjawab secara tegas dalam Firman-Nya: Dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya, (yaitu) ketika dua orang Malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri.Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya Malaikat Pengawas yang selalu hadir. Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah

4

Page 5: Opini KEMATIAN.Untuk tausyiah

yang kamu selalu lari daripadanya. Dan ditiuplah sangkakala. Itulah hari terlaksananya ancaman. Dan datanglah tiap-tiap diri, bersama dengan Dia seorang Malaikat penggiring dan seorang Malaikat penyaksi. QS Qaaf (50) : 16-21

Apa makna ”Ditiup sangkakala” tidak lain (tanda kematian) itulah kiamat kecil pada diri manusia, sedang tanda-tanda kecil lain adalah berkaitan dengan kiamat besar (Alam Raya, termasuk bumi kita), kemudian renungkan pernyataan Allah pada ayat 21 di atas !

Pertanyaannya setelah datang seorang malaikat Pengiring dan seorang malaikat penyaksi kemudian apa yang diperlihatkan kepadanya ? Apakah diwaktu manusia itu melihat, lalu apa yang ia lihat, jika dia melihat dengan apa ia melihat apakah dengan mata fisik atau mata ruhani ? Renungkan dalil Allah dalam Firman-Nya: Sesungguhnya kamu berada dalam Keadaan lalai dari (hal) ini, Maka Kami singkapkan daripadamu tutup (yang menutupi) matamu, Maka penglihatanmu pada hari itu Amat tajam. Dan yang menyertai Dia berkata : "Inilah (catatan amalnya) yang tersedia pada sisiku". QS Qaaf (50) : 22-23

Berdasarkan ayat di atas terdapat pernyataan Allah ”Kami singkapkan daripadamu tutup (yang menutupi) matamu” dan kalimat ” Yang menyertai dia” maka renungkan ayat berikut ini: Maka Apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? karena Sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada. QS Al Hajj (22) : 46.

Selanjutnya manusia akan diperlihatkan dihadapannya rekaman ”CD kehidupannya”. Dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda, lalu Kami hapuskan tanda malam dan Kami jadikan tanda siang itu terang, agar kamu mencari kurnia dari Tuhanmu, dan supaya kamu mengetahui bilangan tahun-tahun dan perhitungan. dan segala sesuatu telah Kami terangkan dengan jelas. Dan tiap-tiap manusia itu telah

5

Page 6: Opini KEMATIAN.Untuk tausyiah

Kami tetapkan amal perbuatannya (sebagaimana tetapnya kalung) pada lehernya. dan Kami keluarkan baginya pada hari kiamat sebuah kitab yang dijumpainya terbuka. QS Al Israa (17) : 12-13 Kata Kiamat disini dalam arti luas, kematian adalah kiamat kecil dalam diri manusia. ”sebuah kitab yang dijumpainya terbuka” Pertanyaannya adalah setelah terbuka kitab itu atau ”CD kehidupannya kemudian bagaimana selanjutnya ? "Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada waktu ini sebagai penghisab terhadapmu". QS Al Israa (17) : 14 Apa artinya kita kelak akan menyaksikan kitab kita sendiri atau apabila catatan amal kita itu ibaratnya ”CD kehidupannya yang kelak diputar dihadapan diri kita sendiri” bukan teknologinya sudah diketemukan oleh manusia, misalnya anda ingin melihat CD Nike Ardila menyanyi, cari saja di penjual CD, dan masukan pada perangkat vedio anda, maka anda akan melihat kembali bagaimana Nike Ardila menyanyi walaupun Nike Ardila telah jadi tulang belulang, nah teknologi Allah apakah tidak lebih canggih lagi daripada yang telah diketemukan diciptakan manusia, ingat, karena sesungguhnya kita akan datang menghadap Allah sendiri-sendiri dan berbuat berdasarkan keadaan masing-masing Dan Sesungguhnya kamu datang kepada Kami sendiri-sendiri sebagaimana kamu Kami ciptakan pada mulanya, dan kamu tinggalkan di belakangmu (di dunia) apa yang telah Kami karuniakan kepadamu; dan Kami tiada melihat besertamu pemberi syafa'at yang kamu anggap bahwa mereka itu sekutu-sekutu Tuhan di antara kamu. sungguh telah terputuslah (pertalian) antara kamu dan telah lenyap daripada kamu apa yang dahulu kamu anggap (sebagai sekutu Allah). QS Al An’aam (6) : 94. Katakanlah: "Tiap-tiap orang berbuat menurut keadaannya masing-masing". Maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalanNya. QS Al Israa (17) : 84

Pertanyaannya jika manusia yang melihat ”VCD kehidupannya” segala sesuatu terekam jelas, bagaimana reaksinya orang-orang yang tidak siap dengan kematiannya ? Dan diletakkanlah Kitab, lalu kamu akan

6

Page 7: Opini KEMATIAN.Untuk tausyiah

melihat orang-orang bersalah ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya, dan mereka berkata: "Aduhai celaka Kami, kitab Apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia mencatat semuanya; dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan ada (tertulis). dan Tuhanmu tidak Menganiaya seorang juapun". QS Al Kahfi (18) : 4

Kemudian ketika ”VCD kehidupan itu diputar”, lalu film apalagi yang diputar dihadapan kita menjelang sakratul maut itu ?Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya. QS Al Israa (17) : 36 Maknanya adalah untuk apa telingamu, matamu dan hatimu ketika engkau masih hidup atau sebelum sakratul maut datang menjemput, kemudian apalagi yang akan diperlihatkan dihadapkan dirimu ? Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan. QS Yasiin (36) : 65, renungkanlah kemana engkau langkahkah kakimu selama ini di dunia !

Kemudian apalagi yang diperlihatkan ? Dan mereka berkata kepada kulit mereka: "Mengapa kamu menjadi saksi terhadap kami?" kulit mereka menjawab: "Allah yang menjadikan segala sesuatu pandai berkata telah menjadikan Kami pandai (pula) berkata, dan Dia-lah yang menciptakan kamu pada kali pertama dan hanya kepada-Nya lah kamu dikembalikan". Kamu sekali-sekali tidak dapat bersembunyi dari kesaksian pendengaran, penglihatan dan kulitmu kepadamu, bahkan kamu mengira bahwa Allah tidak mengetahui kebanyakan dari apa yang kamu kerjakan. QS Al Fuhsilat (41) : 21-22

Bagaimana dengan mulut yang dikunci apa juga akan dibuka ? Pada hari (ketika), lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan. QS An Nuur (24) : 24 Lidahpun bersaksi tetapi apa yang dinyatakan oleh lidah ketika

7

Page 8: Opini KEMATIAN.Untuk tausyiah

bersaksi di saat sakratul mautnya, jika Al-Qur’an saja diremehkan ?

Renungkan dalil berikut ini : Maka aku bersumpah dengan masa turunnya bagian-bagian Al-Quran. (antara lain bagian Al-Qur’an adalah Ayat, Surah dan JUZ) Sesungguhnya sumpah itu adalah sumpah yang besar kalau kamu mengetahui.Sesungguhnya Al-Quran ini adalah bacaan yang sangat mulia,Pada kitab yang terpelihara (Lauhul Mahfuzh) Tidak menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan.Diturunkan dari Rabbil 'alamiin.Maka Apakah kamu menganggap remeh saja Al-Quran ini? Kamu mengganti rezki (yang Allah berikan) dengan mendustakan Allah. Maka mengapa ketika nyawa sampai di kerongkongan,Padahal kamu ketika itu melihat,Dan Kami lebih dekat kepadanya dari pada kamu. tetapi kamu tidak melihat, Maka mengapa jika kamu tidak dikuasai (oleh Allah)? Kamu tidak mengembalikan nyawa itu (kepada tempatnya) jika kamu adalah orang-orang yang benar? QS Al Waqiah (56) : 75 -87

Dan inilah tanda-tandanya dalam proses sakratul maut : Sekali-kali jangan. apabila nafas (seseorang) telah (mendesak) sampai ke kerongkongan, Dan dikatakan (kepadanya) : "Siapakah yang dapat menyembuhkan?", Dan Dia yakin bahwa Sesungguhnya Itulah waktu perpisahan (dengan dunia), Dan bertaut betis (kiri) dan betis (kanan),Kepada Tuhanmulah pada hari itu kamu dihalau. Dan ia tidak mau membenarkan (Rasul dan Al Quran) dan tidak mau mengerjakan shalat, Tetapi ia mendustakan (Rasul) dan berpaling (dari kebenaran), Kemudian ia pergi kepada ahlinya dengan berlagak (sombong). Kecelakaanlah bagimu (hai orang kafir) dan kecelakaanlah bagimu, Kemudian kecelakaanlah bagimu (hai orang kafir) dan kecelakaanlah bagimu. QS Al Qiyamah (75) ; 26 – 35

Apabila nafas (seseorang) telah (mendesak) sampai ke kerongkongan, maka tinggal tergantung Malaikat penyabut nyawa, karena ada dua sifat Malaikat penyabut nyawa, yaitu :Demi (malaikat-malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan keras,Dan

8

Page 9: Opini KEMATIAN.Untuk tausyiah

(malaikat-malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan lemah- lembut, QS An Nazi’at (79) : 1,2 Bagaimanakah (keadaan mereka) apabila Malaikat mencabut nyawa mereka seraya memukul-mukul muka mereka dan punggung mereka? QS Muhammad (47) : 27. Dan.........Alangkah dahsyatnya Sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim berada dalam tekanan sakratul maut, sedang Para Malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata): "Keluarkanlah nyawamu" di hari ini kamu dibalas dengan siksa yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya. QS Al An’aam (6) : 93

Dengan demikian mulai saat ini bertobatlah, ainul yakinkan pada diri anda, bahwa Al Imammu, adalah Al-Qur’an, Dari Abi Sa’id r.a dia berkata, bersabda Rasulullah SAW, “Tuhan berfirman, Barang siapa yang disibukan oleh Al-Qur’an dari berzikir kepada-Ku dan meminta kepada-Ku, maka Aku memberikan kepadanya sesuatu yang lebih baik dari yang aku berikan kepada yang meminta kepada-Ku. Dan keutamaan perkataan Allah di atas perkataan lainnya seperti keutamaan Allah di atas makhluk-Nya (Himpunan Fadhilah Amal, Muhammad Zakariya Al Kahdahlawi Rah. A diterjemahkan oleh Uts Abdurahman Ahmad ,As Shaff Yogyakarta ,Tahun 2000 halaman 596) dan jangan kamu ragu-ragu ! Murnikan tauhid anda hanya kepada Allah SWT saja anda bermohon dan menyembah dan berjumpa dengan Sang Pencipta dirimu dalam keadaan husnul khotimah. Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dan CARILAH JALAN yang mendekatkan diri Kepadanya dan berjihadlah pada jalan-Nya supaya kamu mendapat keberuntungan (QS Al Maidah (5) Ayat 35), Sesungguhnya orang-orang yang beriman hanyalah orang-orang yang beriman kepada ALLAH dan RASUL-NYA kemudian ia tidak ragu-ragu dan mereka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah, mereka itulah orang-orang yang benar (QS Al Hujuraat (49) Ayat 15) Dan sesungguhnya Kami telah

9

Page 10: Opini KEMATIAN.Untuk tausyiah

mendatangkan sebuah KITAB (Al-QUR’AN) kepada mereka yang Kami telah menjelaskannya atas dasar pengetahuan Kami, menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman (QS Al A’raaf (7) Ayat 52) AL-QUR’AN ini adalah PENJELASAN YANG SEMPURNA BAGI MANUSIA, dan supaya mereka diberi peringatan dengannya dan supaya mengetahui bahwasannya Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa dan orang-orang yang berakal mengambil pelajaran (QS Ibrahim (14) Ayat 52) Dan Al-Quran itu adalah kitab yang Kami turunkan yang diberkati, Maka ikutilah Dia dan bertakwalah agar kamu diberi rahmat. (kami turunkan Al-Quran itu) agar kamu (tidak) mengatakan: "Bahwa kitab itu hanya diturunkan kepada dua golongan saja sebelum Kami, dan Sesungguhnya Kami tidak memperhatikan apa yang mereka baca. Atau agar kamu (tidak) mengatakan: "Sesungguhnya Jikalau kitab ini diturunkan kepada Kami, tentulah Kami lebih mendapat petunjuk dari mereka." Sesungguhnya telah datang kepada kamu keterangan yang nyata dari Tuhanmu, petunjuk dan rahmat. Maka siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mendustakan ayat-ayat Allah dan berpaling daripadanya? kelak Kami akan memberi Balasan kepada orang-orang yang berpaling dari ayat-ayat Kami dengan siksa yang buruk, disebabkan mereka selalu berpaling. Yang mereka nanti-nanti tidak lain hanyalah kedatangan Malaikat kepada mereka (untuk mencabut nyawa mereka) atau kedatangan (siksa) Tuhanmu atau kedatangan beberapa ayat (tanda) Tuhanmu [524]. pada hari datangnya ayat (tanda) dari Tuhanmu, tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang kepada dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu, atau Dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam masa imannya. Katakanlah: "Tunggulah olehmu Sesungguhnya Kamipun menunggu (pula)". QS Al An’aam (6) : 155- 158 Dan sesungguhnya telah Kami mengulang-ulang bagi manusia dalam Al-Qur’an ini bermacam-macam perumpamaan. Dan manusia adalah makhluk yang paling banyak membantah Dan tidak sesuatupun yang menghalangi manusia dari beriman, ketika petunjuk (tanda-tanda) telah datang

10

Page 11: Opini KEMATIAN.Untuk tausyiah

kepada mereka, dan memohon ampun kepada Tuhannya, kecuali (keinginan menanti) datangnya hukum (ketetapan Allah yang telah berlaku pada) umat-umat yang terdahulu atau datangnya azab atas mereka dengan nyata QS Al Kahfi (18) : 54-55) Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat (tanda-tanda) dari Tuhannya lalu dia berpaling daripadanya dan melupakan apa yang telah dikerjakan oleh kedua tangannya ? Sesungguhnya Kami meletakan tutupan di atas hati mereka, (sehingga mereka tidak) memahaminya, dan (Kami letakan pula ) sumbatan ditelinga mereka; kendatipun kamu menyeru mereka kepada petunjuk (tanda-tanda), niscaya mereka tidak akan mendapatkan petunjuk (tanda-tanda) selama-lamanya. QS Al Kahfi (18) ayat 57) Sebenarnya Al-Qur’an itu adalah ayat-ayat (kode-kode/tanda-tanda/dalil-dalil) yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu. Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat (kode-kode/tanda/tanda/dalil-dalil) Kami kecuali orang-orang yang zalim. QS Al Ankabuut (29) : 49, Ini adalah sebuah kitab yang kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran QS Shaad (38) : 29 Bagaimana kuncinya ? adalah Istiqomah dan pemahaman Tauhid anda diluruskan !! ”Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: Tuhan kami ialah Allah kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, Maka Malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu”.31. Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat; di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kamu minta. QS Al Fuhsilat (41) : 30-31 Pertanyaannya sekali lagi yakin atau tidak, bahwa pada diri kita ada malaikat penjaga yang menjaga siang

11

Page 12: Opini KEMATIAN.Untuk tausyiah

dan malam bergiliran sampai dengan menjelang sakratul maut diri kita? Sekali lagi telah datang Al-Qur’an menjelaskan tanda-tanda sakratul maut mengapa Manusia belum lagi yakin dan beriman kepada Al-Qur’an yang merupakan cahaya terang benderang dari Allah SWT. Dengan kitab Itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keredhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus. QS Al Maidah (5) : 16 Alif, laam raa. (ini adalah) kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dengan izin Tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji. QS Ibrahim (14) : 1 Hai manusia, Sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman. QS Yunus (10) : 57 (Al Quran) ini adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa. QS Al Imran (3) : 138 Al Quran ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum yang meyakini. QS Al Jaatsiyah (45) : 20. Sesungguhnya orang yang paling dekat kepada Ibrahim ialah orang-orang yang mengikutinya dan Nabi ini (Muhammad), beserta orang-orang yang beriman (kepada Muhammad), dan Allah adalah pelindung semua orang-orang yang beriman. QS Al Imran (3) : 68 Pertanyaannya apanya yang diikuti bukankah Tauhid dan Akhlaknya Nabi, bukankah akhlaknya Nabi adalah Al-Qur’an, sehingga ketika Ruh meninggalkan jiwa dan jiwa menghilang dari fisik meninggalkan dunia dalam keadaan husnul khotimah sebagaimana digambarkan Allah dalam firman-Nya: Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. QS Al Fajr (89) : 27-28 Patut direnungkan sesungguhnya jiwa manusia sudah disumpah lebih dahulu sebelum Ruh ditiupkan kepada hamba-Nya Dan

12

Page 13: Opini KEMATIAN.Untuk tausyiah

(ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah aku ini Tuhanmu?" mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), Kami menjadi saksi". (kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat (kematianmu) kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya Kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)" QS Al A’raaf (7) : 172

Masalahnya apakah dalam kehidupan ini anda lupa atau masih ingat dengan sumpah terhadap jiwa itu wahai para hamba-hamba Allah SWT yang hidup di akhir zaman ? Bagaimana caranya menjemput tanda kematian husnul khotimah, kenali “jatidirimu atau fitrah Allah pada diri manusia ” QS Ar Rum (30) : 30 atau di Kalbar dikenal dengan “ilmu keputusan”, adapun tanda-tanda zahir dan batin dari berbagai penjelasan “Ulama Spiritual Kalbar” dan juga yang penulis terjemahkan dari buku berbahasa Arab Melayu dan penjelasan mereka ketika menyaksikan “guru spiritual mereka meninggal” yang penulis himpun selama ini adalah sebagai berikut: Tatakala 40 hari lagi kita akan kembali menghadap kerahmatullah terdapat tanda-tanda sebagai berikut: Pada tulang Sulbi kita (Ujung Tulang Ekor) terasa sebagai ada tusukan-tusukan jarum dan kemudian tusukan-tusukan seperti itu terasa pula diubun-ubun. Para Ulama Spiritual yang mendalami “Ilmu keputusan” menyebutnya tanda akan munculnya hakekat diri (diri halus) kita yang muncul dari ubun-ubun kemudian selanjutnya berdiri dihadapan kita menampakan diri wajahnya sama benar dengan diri kita dan selanjutnya membentuk Cahaya (Nur) dan orang-orang yang pernah mengalami mati klinis (Suri) dan hidup kembali (hasil penelitian dan wawancara kepadanya, pada training ESQ hasil penelitian ini dipaparkan) menyebutnya “makhluk bercahaya”), para Ulama Spiritual yang mendalami ilmu keputusan menyebut “berbentuk manusia yang sangat elok dan tidak pernah kita melihat bentuk seelok itu”, siapakah dia ? nanti terjawab pada paparan berikutnya. Dalam masa sebelum 40 hari itu, kita akan melihat diri kita yang sebenarnya baik dengan mata fisik maupun dengan mata hati, dan perhatikan wajah yang mirip kita sendiri yang sebenarnya diri kita masing-masing, (dalam pemahaman kajian tasa’uf ataupun tarekat (menyebutnya “Lembaga Adam”) “Hai sekalian Manusia, bertaqwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu diri yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan isterinya, dan daripada keduanya Allah mengembangbiakan laki-laki dan

13

Page 14: Opini KEMATIAN.Untuk tausyiah

perempuan yang banyak. Dan bertaqwalah kepada Allah yang mempergunakan nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain dan peliharalah hubungan silaturahhim. Sesungguhnya Allah menjaga dan mengawasi kamu” QS An Nisaaa (4) ayat 1 Jadi kata kunci sesungguhnya kita manusia berasal dari diri yang satu (“Lembaga Adam”), dan perhatikan dengan seksama kapan ia berbalik membelakangi kita, lihat pada kakinya dan langkahnya atau lenyap dari hadapan kita, hitunglah ada beberapa langkah sehingga gaib dari hadapan diri kita. Apabila, misalnya melangkah 3 langkah ia terus menghilang, maka berarti usia kita tinggal 3 X 24 jam, sehingga sudah dapat dihitung, karena Allah telah menentukan waktunya, cara menghitungnya 40 hari dari 3 langkah tersebut, yaitu 40 – 3 = 37, maka sejak penampakan diri kita di atas adalah mulai hari pertama dan sampai pada hari ke 37,38,39, atau tiga hari menuju hari ke 40, hanya jam berapa dan apakah siang atau malam adalah rahasia Allah SWT. Tetapi mengapa menggunakan patokan 40 hari, bukankah surah ke 40 dalam struktur Al-Qur’an itu Al Mukmin (orang yang beriman) renungkan QS 40 ayat 40, maukah anda masuk surga tanpa hisab. Berdasarkan hasil wawancara kepada para Ulama Spiritual yang salaf baik di Kalbar maupun di Jakarta (para Habib spiritual) dan paham “ilmu keputusan” , ada tiga pertanda untuk menghitungnya, dengan kata kunci ”Yang gaib itu nyata dan yang nyata itu gaib” dengan parameter (ukuran untuk menghitungnya): Pertama, apabila dia melangkahkan kaki kemudian balik melihat kita dan lenyap, berarti tanda bahwa kemungkinan umur kita di dunia masih berbilang tahun (kita pun menghitung berapa langkah kakinya ketika lenyap dari hadapan kita). Kedua,Apabila kakinya melangkah tetapi dia tidak berbalik melihat kita, kemudian lenyap, berarti suatu tanda umur kita tinggal berbilang hari (kita pun menghitung berapa langkah kakinya ketika lenyap dari hadapan kita) Ketiga, Apabila tindak melangkahkan kakinya dan tidak berbalik melihat kita kemudian lenyap, berarti suatu tanda umur kita tinggal sehari semalam atau beberap jam kemudian (kita pun menghitung berapa langkah kakinya ketika lenyap dari hadapan kita) Hanya sekali lagi jam berapa, waktunya siang atau malam hanya rahasia Allah, tetapi Allah memberikan tanda-tanda/kode-kode, mengapa dihitung, bukankah Allah telah menetapkan segala sesuatu dengan ukuran. ”Dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan UKURAN-UKURANNYA DENGAN SERAPI-RAPINYA (QS Al Furqan (25) Ayat 1-2) Dan tiap-tiap sesuatu di sisi-Nya dengan UKURAN TERTENTU (QS Ar Ra’du (13) ayat 8) Dan tidak ada sesuatu apapun, melainkan disisi Kamilah perbendaharaannya dan Kami turunkan dengan UKURAN YANG DIPASTIKAN (QS Al Hijr (15) Ayat 21) Sesungguhnya Kami MENCIPTAKAN SEGALA SESUATU menurut UKURAN. (QS Al Qomar (54) Ayat 49) Dia MENGHITUNG SEGALA SESUATU SATU PERSATU. (QS AL JIN (72) Ayat 28)

14

Page 15: Opini KEMATIAN.Untuk tausyiah

Mengapa ada tanda-tanda yang diberikan Allah, Ingatlah peristiwa mengapa ketika Rasulullah SAW sebelum wafat berpidato di padang Arafah dan para sahabat dan pengikutnya berlinang air mata, karena itu tanda sebentar lagi akan berpisah dengan Rasulullah SAW, sehingga para sahabat bertanya “Ya Rasulullah apakah engkau akan meninggalkan kami, bukankah ketika itu lalu Rasulullah SAW menjawab ia, oleh karena itu dengar dan perhatikan wasiatku ! (bacalah detik –detik wafatnya Rasullullah SAW dalam berbagai buku sejarah Nabi Muhammad SAW), bukankah peristiwa itu mengajarkan kepada kita sebagai pengikut beliau untuk selalu siap dan menjemput tanda-tanda kematian ! jika anda mengaku umat Nabi Muhammad dan sering bersyahadad kepada Rasulullah SAW. (renungkan kembali QS Al An’aam (6) : 157-158 dan QS Al Baqraah (2) : 180 di atas) Setelah hampir tiba waktunya untuk sakratul maut, maka dengan mata kepala akan melihat kehadiran sosok yang menyerupai diri kita, tetapi bukan diri kita sebenarnya, karena dari mulut dan mata keluar api. Dia adalah Iblis, diajaknya, dirayunya, dibujuknya kita agar mengikuti dia. (ingat pernyataan Iblis dihadapan Allah SWT lihat QS Shaad (38) ayat 71 s/d 83) Bahkan mungkin kita digodanya, dan salah satu pernyataannya, “benar itu Tuhanmu ikutilah dia” (ingat Allah SWT Maha Besar lagi Maha Kuasa mustahil akan ada yang serupa dengan-Nya), “Dia pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenismu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan-pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia dan Dialah Yang Maha Mendengar dan Maha Melihat (QS Asy Syura (42) ayat 11) dan jangan tertipu Iblis yang menyerupai diri manusia, Ingat pernyataan Iblis di hadapan Allah “Iblis berkata: Ya Tuhan, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) dimuka bumi, dan pasti aku akan menyesat mereka semuanya (QS Al Hijr (15) ayat 39-40), sampai menjelang sakratul mautpun Iblis tetap berupaya menyesatkan manusia, bahkan menurut Ulama spiritual yang belajar “ilmu keputusan” dalam menggoda manusia saat sakratul mautnya Iblispun menyodorkan segelas air minum kepada kita, karena saat itu kita sedang dahaga sekali, Jangan ikuti dia, tolaklah kehadirannya karena Allah berjanji kepada manusia Allah berfirman: “Inilah jalan yang lurus, kewajiban Akulah (menjaganya). Sesungguhnya hamba-hamba-Ku tidak ada kekuasaan bagimu terhadap mereka, kecuali orang yang mengikuti kamu, yaitu orang-orang yang sesat” (QS AlHijr (15) ayat 41-42) dan berlindung dengan Allah dengan mengucapkan kalimat ta’awuud, khusus bagi yang telah dihijabkan juzdirinya ditambah zikirkan Al-Qur’an, karena sebaik-baiknya zikir adalah Al-Qur’an, yaitu ayat tengah juzdiri (past word) masing-masing dan atau berwasiatlah kepada yang hadir untuk membaca juzdiri dengan suara yang lantang secara bersama-sama

15

Page 16: Opini KEMATIAN.Untuk tausyiah

dari sejumlah yang hadir pada saat sakratulmaut kita, setelah Iblis yang menyerupai diri manusia (apakah diri kita, atau Ibu atau Ayah kita, bahkan guru/mursyid kita) menghilang dari hadapan kita, maka saat berikutnya bersiap-bersiaplah karena video kehidupan anda akan diputar kembali dihadapan anda (kitab catatan kehidupan (Renungkan kembali QS Al Israa (17) : 13,14 dan QS Qaaf (50) : 22-23 dst di atas). Kemudian datang lagi diri kita yang sebenarnya, makhluk bercahaya (lihat butir 1 di atas), yang serupa dengan diri kita, tak ubah seperti kita dihadapkan kaca atau bercermin, (itulah Malaikat Hafazah, QS Ar Ra’du (13) ayat 11) hanya hal ini bagi hamba Allah yang telah mengenal diri, dan tahu diri dan menemukan fitrah diri untuk menemukan jalan pulang ke hadapan-Nya atau memahami “ilmu keputusan” dan khusus pada kajian MSFQ yang sering tadarusan Al-Qur’an dan JUZDIRI dan mengkajinya serta mewujudkan dalam kehidupannya walaupun satu “Alif” QS Al Ankabuut (29) ayat 45 dan QS Al Munzamil (73) ayat 20) dengan istiqomah (lihat QS Al Fuhshilat (41) ayat 30-31). Dan pada kehadiran yang kedua ini, bersiap-siaplah, Kuncilah diri kita, dalam keadaan fana sambil mengikuti yang menuntun kita apakah syahadat (kalimat, tasbih, Tahmid dan tahlil) atau bacaan Al-Qur’an, khusus yang mendalami kajian MSFQ adalah menyimak juzdiri kita yang dibacakan secara lantang oleh orang yang hadir saat sakratulmaut diri kita. Renungkan Dari Abu Dzar r.a dia berkata, bersabda Rasulullah SAW.” Sesungguhnya kamu tidak akan kembali kepada Allah, melainkan dengan sesuatu yang lebih utama dari apa yang keluar daripada-Nya, yaitu Al-Qur’an”. (Kajian MSFQ adalah JUZDIRI manusia masing-masing) (Himpunan Fadhilah Amal, Muhammad Zakariya Al Kahdahlawi Rah. A diterjemahkan oleh Uts Abdurahman Ahmad ,As Shaff Yogyakarta ,Tahun 2000 halaman 628) Dari Sa’id bin Sulaim r.a dia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Tidak ada penolong yang lebih utama kedudukannya di sisi Allah pada hari kiamat daripada Al-Qur’an, (Kajian MSFQ adalah JUZDIRI manusia masing-masing) Bukan Nabi, bukan Malaikat dan bukan pula yang lainnya.” (Himpunan Fadhilah Amal, Muhammad Zakariya Al Kahdahlawi Rah. A diterjemahkan oleh Uts Abdurahman Ahmad ,As Shaff Yogyakarta ,Tahun 2000 halaman 644) Kematian yang dimaksudkan dalam arti luas, dan kematian adalah kiamat kecil pada diri manusia. Diriwayatkan oleh Mughirah Bin Syubah berkata: Seorang laki-laki minta izin kepada Rasulullah SAW, yang sedang berada diantara Mekkah dan Madinah Ia berkata: ”Sesungguhnya tadi malam terlewatkan olehku (tidak membaca) akan juzku dari Al-Qur’an, sesungguhnya saya tidak mengutamakan yang lain di atas Al-Qur’an”. Hadist ini diriwayatkan Abu Daud, dengan derajad hadist Hasan dan hadist ini tersebut dalam Buku Sejarah Al-Qur’an (Tarikul Al-Qur’an) edisi bahasa Arab Ibrahim Al Absyari yang dialihkan bahasa oleh Drs H.ST Amanah cetakan 1993, hal 123 dan beliau menyatakan: “Pembagian juz yang dilakukan oleh kaum muslimin ini, karena memberi bagian pada jam-jam hari mereka,sehingga mereka tidak absen dari membacanya (Al-

16

Page 17: Opini KEMATIAN.Untuk tausyiah

Qur’an) dan agar mereka mudah untuk menyelesaikan sampai akhirnya minggu demi minggu atau bulan demi bulan”, inilah salah satu dalil JUZDIRI. Gaib diri yang sebenarnya, maka datanglah hamparan (kendaraan) dari Surga. Mungkin juga diri kita yang sebenarnya datang bersama hamparan tersebut itulah “sajadahdiri kita” (atau fitrah diri kita pada kajian MSFQ adalah JUZDIRI manusia masing-masing) renungkan QS Ar Rum 30 ayat 30 “Maka hadapkan wajahmu dengan lurus kepada dien Allah; tetaplah atas fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah (itulah dien yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui” dan mempersilahkan kita naik, didalam Al-Qur’an dinyatakan “yaitu orang-orang yang diwafatkan dalam keadaan baik (husnul khotimah) oleh para malaikat dengan mengatakan (kepada mereka) ‘Salamun Alaikum”, masuklah kamu kedalam surga itu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan” (QS An Nahl (16) ayat 32), maka naiklah serta melesatlah dengan cepat tetapi semua ini tergantung amalan yang dibaca dan dikaji serta tingkat iman dan perbuatan baik didunia (Ilmu, Iman dan Amal), “ibaratnya power (daya) atau kekuatan, bagaikan kecepatan melesatnya pesawat keluar angkasa”, bertasbilah dengan amalanmu sendiri, selama amalan itu memang diperintahkan oleh Allah SWT, maka carilah jalan bagaimana mendekati Allah (QS Al Maidah (5) ayat 35) dan Istiqomah pada Jalan itu (QS Al Hajj 22 ayat 78) dan Istiqomah kepada Allah saja (QS Al Fushilat (41) ayat 30-31), maka ia kembali sebagaimana digambarkan Allah SWT dalam surah Al Fajr 89 ayat 27-28. Rasulullah SAW, mengatakan bahwa mengingat mati itu hukumnya sunah. Bahkan dianjurkan, agar kita “Antal maut kiblal maut “Matilah sebelum engkau mati. Dan Sesungguhnya kamu datang kepada Kami sendiri-sendiri sebagaimana kamu Kami ciptakan pada mulanya, dan kamu tinggalkan di belakangmu (di dunia) apa yang telah Kami karuniakan kepadamu; dan Kami tiada melihat besertamu pemberi syafa'at yang kamu anggap bahwa mereka itu sekutu-sekutu Tuhan di antara kamu. sungguh telah terputuslah (pertalian) antara kamu dan telah lenyap daripada kamu apa yang dahulu kamu anggap (sebagai sekutu Allah). QS Al An’aam (6) : 94, oleh karena itu renungkanlah Hadist Qudsi “Allah berfirman, Rasulullah SAW Bersabda “Tak dapat memuat Zat ku, bumi dan langit. Yang dapat memuat Zat-Ku hati hamba-Ku yang mu’min yang lunak dan tenang” Sahabat bertanya: “Ya Rasulullah siapakah orang yang terbaik itu ? Jawab Rasulullah SAW” Semua orang Mu’min yang bersih hatinya”, maka ditanya lagi, apa arti orang yang bersih hati itu? Dijawab Rasulullah SAW. “Ialah orang-orang yang taqwa, suci hatinya, tidak ada kepalsuan padanya, tidak ada kemunafikan padanya, dan tidak ada kezaliman, dendam, khianat serta dengki”. Inilah misteri hadist qudsi yang Rasulullah menyatakan : “Pada suatu malam kulihat diriku tertidur disamping Ka’bah dan aku terbangun kemudian thawaf mengelilingi Ka’bah”. Ada dua kata kunci Ka’bah dan Thawaf.

17

Page 18: Opini KEMATIAN.Untuk tausyiah

Dimana kiblatmu dan bagaimana thawafmu selama ini, bukalah misteri mengapa kamu sholat menghadap ke Ka’bah, mengapa kamu berwudhu dan apa hakekat wudhu itu ? dan mengapa semua yang berada di bumi dan dilangit berthawaf, lalu mengapa kamu tidak berthawaf dengan matahatimu?, kajian MSFQ membuka misteri kedua hal tersebut, mengapa dari mana saja kamu berada diperintahkan untuk menghadapkan wajahmu ke masjidil Haram QS Al Baqarah (2) ayat 143-144, dan mengapa semua berthawaf, dan apakah Al-Qur’an juga berthawaf dalam dirimu serta bagaimana thawafnya Al-Qur’an dalam dirimu, mengapa halaman Al-Qur’an mushaf Ustmani halaman 2 dan 3 di cetak khusus, apakah makna awaludin marifatullahnya, apakah juzdiri (Al Juz) itu? apakah hakekat sholat itu sebenarnya ? bagaimana menjemput tanda-tanda kematian dalam keadaan husnul khotimah ?, kemudian amalan apa yang diperintahkan Allah kepada Nabi Muhammad serta para sahabat, yang kemudian diikuti oleh para ulama salaf , dll, mengapa di Kalbar ada “tradisi tadarusan Mulkhadam” setelah meninggalnya hamba Allah SWT, pasti dibalik itu ada yang tersirat dan tersurat, apa sebenarnya “ilmu keputusan itu” ?, siapakah yang anda ikuti selama ini ? dl Renungkanlah! Wahai hamba-hamba Allah, siapakah diri saya ini ? Saya yang menggunakan akalnya tatkala ditimpa kesedihan dan selalu menetapinya dengan Hati Nurani atau Suara Hati, selalu berpegang teguh kepada Tuhanku, Allah SWT dari kejelekan nafsuku ! Saya yang tidak dibikin Lelah oleh Hujatan dan tidak dibuat Gelisah oleh sesuatu yang Hilang atau dihilangkan dariku ! Saya yang tetap tawakal meskipun tercampak dari kegilaan zaman dan dari hak-hak yang seharusnya diterima dari jerihpayahku ! Saya yang apabila di hadapkan pada persoalan penindasan senantiasa merasa semakin dekat dengan Haliqku ! Saya yang mewujudkan apa yang terbaik dan bermanfaat bagi orang disekitarku dan sangat takzim dengan tujuan hidupku ! Saya yang tidak merasa memiliki (pamrih) dan Semata mencukupkan diri dengan Rezeki yang diterimaku walaupun Sebesar Debu ! Saya yang memenangkap Cahaya Ilahi dan melepas bayangan Duniawi ! Saya yang tidak terkotori oleh segala bentuk kekuasaan dan justru menjernihkan kekuasaan yang diamanahkan kepadaku ! Saya yang dengan Hati Nuraniku mampu Melihat Diriku dalam genggaman Dzat yang Maha Agung ! Saya yang dengan kalbuku mampu merasakan kelembutan Kehadiran-Nya !!! Saya yang mengenal diriku dan tahudiri untuk apa aku dilahirkan kedunia dan mau apa aku di dunia serta mau kembali kemana setelah aku meninggalkan dunia.Saya yang mampu menemukan jalan pulang kembali kepada sang pencipta diriku dan alam semesta raya, serta mampu membaca tanda-tanda kematianku, itulah hamba –hamba Allah yang taqwa, suci hatinya, tidak ada kepalsuan padanya, tidak ada kemunafikan padanya, dan tidak ada kezaliman, dendam, khianat serta dengki. “ Maka patutkah aku mencari hakim selain daripada Allah, padahal Dialah yang telah menurunkan kitab AL-QUR’AN kepadamu dengan TERPERINCI ? Orang-orang yang telah Kami datangkan kitab kepada mereka, mereka mengetahui bahwa AL-QUR’AN itu diturunkan dari Tuhanmu dengan sebenarnya. Maka janganlah kamu sekali-kali termasuk ORANG YANG RAGU-RAGU. (QS Al An’am (6) AYAT 114) Alif Lam Ra

18

Page 19: Opini KEMATIAN.Untuk tausyiah

(inilah) Kitab yang ayat-ayatnya DISUSUN DENGAN RAPI serta dijelaskan secara TERPERINCI, yang diturunkan dari Allah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Tahu.” (QS Huud (11) ayat 1)

Apakah (orang-orang kafir itu sama dengan orang-orang yang ada mempunyai bukti yang nyata (Al-Qur’an) dari Tuhannya, dan diikuti pula oleh seorang saksi (Muhammad) dari Allah dan sebelum Al-Qur’an itu telah ada Kitab Musa yang menjadi pedoman dan rahmat? Mereka itu beriman kepada Al-Qur’an. Barangsiapa diantara mereka (orang-orang Quraisy) dan sekutu-sekutunya yang kafir kepada Al-Qur’an, maka nerakalah tempat yang diancamkan baginya, karena itu janganlah kamu ragu-ragu terhadap Al-Qur’an itu. Sesungguhnya Al-Qur’an itu benar-benar dari Tuhanmu, tetapi kebanyakan manusia tidak beriman (QS Huud (11) ayat 17) Jika mereka yang kamu seru itu tidak menerima seruanmu (ajakanmu) itu maka katakanlah olehmu) ”Ketahuilah, sesungguhnya Al-Qur’an itu diturunkan dengan Ilmu Allah, dan bahwasannya tidak ada Tuhan selain Dia, maka maukah kamu berserah diri kepada Allah (QS huud (11) ayat 14)

Pontianak, Jumat 29 Mei 2009

Turiman Fachturahman Nur,SH,MHum mohon maaf kepada para Ustad, Habib dan Cendekiawan Muslim yang mungkin ilmunya lebih dari saya, sesungguhnya paparan di atas hanyalah “setetes empun dan sekedar urun rembug serta berita gembira untuk saling mengingatkan! “Jangankan Satu Alif, Setengah Alifpun Saya belum tentu Tamat” dan “Hanya merupakan hasil komtemplasi (tafakur) selama ini dihadapan Sang Haliq di kegelapan malam”.Bagi yang ingin mendalami MSFQ silahkan datang ke alamat kami Jln Wonobaru Gg Wonodadi No 29 Kel Kota Baru atau Kontak Person Turiman Fachturahman Nur Hp 08125695414 atau Email qitriaincenter@yahoo,co.id akan dipaparkan secara transparan dan mendetail berdasarkan Kajian Al-Qur’an Digital melalui MSFQ (Metode Struktur dan Format Al-Qur’an) berikut ini wasiat terakhir menjelang sakratul maut: guru spiritual kami yang telah mengaji dan mengkaji selama 13 Tahun Al-Qur’an: “Jangankan Satu Alif, Setengah Alifpun Saya belum tentu Tamat, kupersembahan Keilmuan ini kepada para Pecinta Ilmu Hanya Sekedar Urun Rembug” (1983 – 1996 KH. Lukman AQ Soemabrata, Penggali MSFQ dan JUZDIRI).

Penulis paparan ini hanya meneruskan wasiat tersebut di atas dan berupaya menegakkan wasiat Rasulullah SAW di padang Arafah: “kutinggalkan dua perkara Al-Qur’an dan As Sunnah apabila kamu berpedoman kepada keduanya, kamu tidak akan tersesat dunia dan akhirat” dan Al Hadis “Apabila manusia melakukan pendekatan diri kepada Tuhan Pencipta mereka dengan bermacam-macam kebaikan, maka mendekatlah engkau dengan akalmu, niscaya engkau akan merasakan nikmat yang lebih banyak, yaitu dekat dengan manusia di dunia dan dekat dengan Allah di akhirat” dan Rasulullah SAW memperingatkan bagi seseorang yang malas mempelajari dan membaca Al-Qur’an. Ibnu Abbas menceritakan bahwa Nabi SAW pernah bersabda, “Seseorang yang tak berminat terhadap Al-Qur’an laksana rumah yang telah hancur” (At Tirmidzi, Sunan, Bab Fada’il

19

Page 20: Opini KEMATIAN.Untuk tausyiah

Al Qur’an, hadist no 2913 dan Umar bin Khatab menjelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda “Melalui kitab (Al-Qur’an) ini Allah meninggikan derajad beberapa orang dan merendahkan yang lain di antara kita” HR Bukhari, Muslim At Tirmidzi. oleh karena itu Ibnu Umar meriwayatkan, “Kecemburuan hanya dibenarkan dalam dua hal : Seorang yang telah menerima ilmu Al-Qur’an dan membacanya di siang dan malam hari dan orang yang diberi karunia kekayaan Allah serta membantu orang lain malam dan siang hari " HR Bukhari, Muslim At Tirmidzi. “KH. Lukman AQ Soemabrata: “Ilmu itu ibarat seperti pohon. Bila pohon itu dipotong setiap hari dan dirawat, tumbuhnya bagus, lebat, teratur dan enak dilihat. Kalau pohon itu tidak di rawat tumbuhnya tak karuan dan menggangu pemandangan. Inilah contoh ilmu yang kita miliki. Semakin banyak orang lain mengambil ilmu yang kamu miliki atau kamu memberikan ilmu itu, semakin indah dan bagus ilmu yang akan kamu dapat. Kalau menyimpan ilmu itu untuk diri sendiri, maka jadi tak teratur dan menganggu. Jangan mencari kekayaan dari “ilmu’ ini. Kalaupun kamu kaya dengan ilmu ini, itu konsekuensi logis” dan renungkanlah “Sesungguhnya telah kami mudahkan Al-Qur’an untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran ? QS Al Qomar (54) ayat 17,22,32,40 mengapa Allah ulang sampai empat kali dibalik itu pasti ada maksud !!!.,”menuntut ilmu adalah fardhu atas tiap-tiap muslim, baik laki-laki maupun perempuan dan barang siapa yang kedatangan ajalnya, sedang ia masih menuntut ilmu, maka ia akan bertemu dengan Allah dimana tidak ada jarak antara dia dan antara para nabi kecuali satu derajad kenabian (QS Yunus (10) ayat 61,62,63, QS Al Baqaraah (2) ayat 269, sedekah yang paling utama adalah orang Islam yang belajar suatu ilmu kemudian ia ajarkan ilmu itu kepada saudaranya muslim (Hadist Bahaiqi, Tabrani, HR Ibnu Majah dengan sanad sahih)”Untuk memahami MSFQ para pembaca dipersilahkan untuk mendalami melalui buku- buku, yaitu : 1. “Pengantar Fenomologi Al-Qur’an Dimensi Keilmuan dibalik Mushaft

Utsmani” oleh Lukman Abdul Qohar Soemabrata. DR Lukman Sasono, Msc. Drs Anharudin, 1991, Penerbit PT Grafikatama Jaya,

2. “Keilmuan dibalik Format Al-Qur’an menelusuri jejak kaki Ibrahim, oleh Lukman A.Q. Soemabrata, 1996, Penerbit Yayasan Hijriah Yogyakarta,

3. “Pesan-Pesan Numerik Al-Qur’an, oleh Iskandar AG Soemabrata”, 2006, Penerbit Republika

4. “Membaca dan Memahami Konstruksi Al-Qur’an dan Tirai Juz, mencari jatiri melalui Al-Qur’an oleh Gus AA, H. Ziyad At Tubani, SQ, 2006, Penerbit Indomedia Group,

5. Untuk bacaan kajian MSFQ berkesinambungan lihat Tabloid Khalifah yang terbit 2 kali dalam satu bulan.

6. Untuk mendalami Tauhid, bisa membaca dalam buku Konsep Tuhan menurut Islam, oleh Yasin T Al Jibouri, penerbit PT Lentera Basritama, cetakan pertama 1418 H/1997 M dari judul asli Allah the concept of God in Islam yang diterjemahkan oleh Ilyas Hasan, diedit (proof reader) oleh Habib Saleh Alaydrus.

7. Untuk memahami Al Ahklak al Karimah bisa membaca buku Al Islam, dari almarhum Prof DR Teungku Muhammad Hasbi Ash Shidieqy, 1998, Penerbit PT Pustaka Rizki Putra.

20