operasional lembaga keuangan syariah

35
I. PROFIL LEMBAGA A. Sejarah Berdirinya Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS)Suriyah Kantor Cabang Semarang Bank Pembiayaan Rakyat Syari’ah adalah bank syari’ah yang dalam tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran, dan tidak me simpanan dalam bentuk giro. Dalam melaksanakan kegiatan usahanya dekat lapisan ekonomi mikro. Latar belakang pendirian BPRS Suriyah kantor cabang Semarang didasari masi terbukanya pasar keuangan syariah di ibu kota provinsi Jawa Tengah, teruta pasar mikro, perdagangan, dan industri rumah tangga. Atas dasar faktor tersebut maka pada tanggal 16 Oktober 2010, diresmikan B Suriyah Kantor Cabang Semarang melalaui surat keputusan BI Purwoke 12/56/DPbS/PAdBS/Pwt pada tanggal 6 Oktober 2010. B. Land asan Hukum Pendirian Bank Pembiayaan Rakyat Syari’ah (BPRS) Su Kantor Cabang Semarang Pendirian BPRS Suriyah Kantor Cabang Semarang dilandasi oleh: Surat keputusan BI Purwokerto No. 12/56/DPbS/PAdBS/Pwt pada tangga Oktober 2010. C. Visi Misi Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Suriyah 1. Visi BPRS Suriyah 1. Menjadi BPRS yang kompetitif, efisien, dan memenuhi prin kehati-hatian. 2. Mampu mendukung sektor riil secaranyata melalui kegiatan pembiayaan berbasis bagi hasil dan transaksi riil dalam keadilan, tolong menolong menuju kebaikan dan kemaslahata ummat. 3. Sehat diukur dari ketentuan/peraturan Bank Indonesia. 4. Memperluas jaringan pelayanan. 5. Pembinaan Sumber Daya Insani (SDI)yang profesional dan berintegritas. 2. Misi BPRS Suriyah 1. Ikut membangun ekonomi ummat. 2. Menyediakan produk-produk perbankan syariah yang mampu mendorong masyarakat untuk menjalankan bisnis secara produktif, efisien, dan akuntabel. 3. Pertumbuhan bank secara optimal. 4. Memelihara hubungan kerja yang baik.

Upload: ichan-cah-pocin

Post on 21-Jul-2015

485 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

I.

PROFIL LEMBAGA A. Sejarah Berdirinya Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Suriyah Kantor Cabang Semarang Bank Pembiayaan Rakyat Syariah adalah bank syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran, dan tidak menerima simpanan dalam bentuk giro. Dalam melaksanakan kegiatan usahanya lebih dekat lapisan ekonomi mikro. Latar belakang pendirian BPRS Suriyah kantor cabang Semarang didasari masih terbukanya pasar keuangan syariah di ibu kota provinsi Jawa Tengah, terutama pasar mikro, perdagangan, dan industri rumah tangga. Atas dasar faktor tersebut maka pada tanggal 16 Oktober 2010, diresmikan BPRS Suriyah Kantor Cabang Semarang melalaui surat keputusan BI Purwokerto No. 12/56/DPbS/PAdBS/Pwt pada tanggal 6 Oktober 2010. B. Landasan Hukum Pendirian Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Suriyah Kantor Cabang Semarang Pendirian BPRS Suriyah Kantor Cabang Semarang dilandasi oleh: Surat keputusan BI Purwokerto No. 12/56/DPbS/PAdBS/Pwt pada tanggal 6 Oktober 2010. C. Visi Misi Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Suriyah 1. Visi BPRS Suriyah 1. 2. Menjadi BPRS yang kompetitif, efisien, dan memenuhi prinsip kehati-hatian. Mampu mendukung sektor riil secara nyata melalui kegiatan pembiayaan berbasis bagi hasil dan transaksi riil dalam rangka keadilan, tolong menolong menuju kebaikan dan kemaslahatan ummat. Sehat diukur dari ketentuan/peraturan Bank Indonesia. Memperluas jaringan pelayanan. Pembinaan Sumber Daya Insani (SDI) yang profesional dan berintegritas.

3. 4. 5.

2. Misi BPRS Suriyah 1. 2. Ikut membangun ekonomi ummat. Menyediakan produk-produk perbankan syariah yang mampu mendorong masyarakat untuk menjalankan bisnis secara produktif, efisien, dan akuntabel. Pertumbuhan bank secara optimal. Memelihara hubungan kerja yang baik.

3. 4.

D. Perkembangan BPRS Suriyah Kantor Cabang Semarang Setelah beroperasi selama 9 bulan dari tanggal 16 Oktober 2010, asset BPRS Suriyah Kantor Cabang Semarang sebesar Rp. 4.266.467.280,91 per 30 Juni 2011 dari modal awal sebesar Rp. 1 Milyar. II. PRODUK LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH Produk lembaga keuangan syariah dibagi menjadi 2 yaitu: 1. Produk Penghimpunan Dana 2. Produk Penyaluran Dana Jenis Produk Penghimpunan Dana di BPRS Suriyah: A. TABUNGAN WADIAH 1. DEFINISI Tabungan Wadiah adalah simpanan pihak ketiga pada bank (perorangan atau badan hukum, dalam mata uang rupiah) yang penarikannya dapat dilakukan sewaktu-waktu dengan menggunakan media slip penarikan atau pemindahbukuan lainnya. Al-Wadiah adalah titipan murni dari satu pihak ke pihak lain, baik individu maupun badan hukum yang harus dijaga dan dikembalikan kapan saja si penyimpan menghendakinya. Al Wadiah Yad Dhamanah adalah titipan dana nasabah pada bank yang dapat dipergunakan oleh bank dengan seijin nasabah dimana bank menjamin akan mengembalikan titipan tersebut secara utuh (sebesar pokok yang dititipkan).

2. TEKNIS PERBANKAN a. Nasabah menitipkan dananya dalam bentuk tabungan pada bank. b. Bank dapat memberikan bonus atau yang sejenis pada nasabah sebagai tanda terima kasih atas penggunaan dana tersebut oleh bank, selama tidak dituangkan dalam perjanjian, disyaratkan atau diinformasikan baik secara lisan maupun tulisan. 3. LANDASAN SYARIAH a. Al Quran 1. Firman Allah QS. Al-Nisa (4): 29: Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu salng memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil(tidak benar), kecuali dalam perdagangan yang berlaku atas dasar

suka sama suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh kepadamu. 2. Firman Allah QS. AL-Baqarah (2):283: ..Jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya (utangnya) dan hendaklah dia bertakwa kepada Allah, Tuhannya.. 3. Firman Allah QS. Al-Maidah (5):1: Wahai orang-orang yang beriman! Penuhilah janji-janii itu 4. Firman Allah QS. Al-Maidah (5):2: Dan tolong-menolonglah kamu dalam(mengerjakan) dirimu. Sungguh, Allah Maha Penyayang

kebajikan dan takwa

b. Hadist 1. Hadis Nabi riwayat Ibnu Abbas: Abbas Bin Abdul Muthalib jika menyerahkan harta sebagai mudharabah, ia mensyaratkan kepada mudharib-nya agar tidak mengarungi lautan dan tidak menuruni lembah, serta tidak membeli hewan ternak. Jika persyaratan itu dilanggar, ia (mudharib) harus menanggung resikonya. Ketika persyaratan yang ditetapkan Abba situ didengar Rasulullah, beliau membenarkan-nya(HR. Thabrani dari Ibnu Abbas). 2. Hadis Nabi riwayat Ibnu Majah: Nabi bersabda, ada tiga hal yang menagndung berkah: jual beli tidak secara tunai, muqharadah(mudharabah), dan mencampur gandum dengan jewawut untu keperluan rumah tangga, bukan untuk dijual. (HR. Ibnu Majah dari Shuhaib). 3. Hadis Nabi riwayat Trimidzi dari Amr bin Auf: Perdamaian dapat dilakukan di antara kaum muslimin kecuali perdamaian yang mengharamkan yang halal atau

menghalalkan yang haram, dan kaum muslimin terikat dengan syarat-syarat mereka kecuali syarat yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram.

c. Ijma Para tokoh ulama Islam sepanjang zaman telah ber-ijma (konsesus)akan legitimasi Al-Wadiah, Karena kebutuhan manusia terhadapnya hal ini jelas terlibat seperti yang dikutip oleh Wahbah Azzuhaily dalam Al-Fiqh Al Islami wa Adillatuhu dan Al Mughni wa Syarh kabirli Ibn Qudamah dan Almabsuth Imam Sarakhsy. d. Qiyas Transaksi mudharabah diqiyaskan kepada transaksi musaqah. e. Kaidah Fiqh Pada dasarnya, semua bentuk muamalah boleh dialkukan kecuali ad adalil yang mengharamkannya. f. Para ulama menyatakan, dalam kenyataan banyak orang yang mempunyai harta namun tidak mempunyai kepandaian dalam usaha memproduktifkannya, sementara itu, tidak sedikit pula orang yang tidak memilik harta namun ia mempunyai kemampuan dalam memproduktifkannya. Oleh karena itu, diperlukan adnya kerjasama di antara kedua pihak tersebut. g. Rukun Wadiah i. ii. iii. iv. Waadi Muuda Wadiah Shighat = Penitip = Penerima titipan = Titipan = Aqad

4. KETENTUAN TABUNGAN WADIAH a. Pertama i. Tabungan yang tidak dibenarkan secara syariah, yaitu tabungan yang berdasarkan perhitungan bunga. ii. Tabungan yang dibenarkan secara syariah, yaitu tabungan yang berdasarkan prinsip wadiah atau mudharabah. b. Ketentuan umum tabungan wadiah i. ii. iii. Bersifat titipan Titipan bisa diambil kapan saja (on call) Tidak ada imbalan yang disyaratkan, kecuali dalam bentuk pemberian(athaya)atau bonus yang bersifat sukarela dari pihak lain.

5. IMPLEMENTASI TABUNGAN WADIAH a. PRODUK TABUNGAN iB SURIYAH a) Tujuan i. Untuk menghimpun dan memanfaatkan dana dari masyarakat ii. Pemakai jasa bank yang berpotensi adalah

perorangan b) Syarat dan kelengkapan dokumen i. Syarat-syarat Tabungan hanya dilakukan dalam rupiah Penabung adalah nasabah perorangan, badan usaha Jumlah setoran awal minimal Rp. 20.000,dan setoran berikutnya minimal sebesar Rp. 10.000,-, saldo mengendap minimal sebesar Rp. 20.000,-. Dikenakan pajak penghasilan atas bonus yang mencapai saldo setara atau lebih dari Rp. 7.500.00,-. Media penarikan dana dengan slip

penarikan tabungan Nasabah mendapatkan buku tabungan dari bank yang telah ditandatangani oleh

nasabah (specimen) dan telah dicatat dalam buku registrasi tabungan. ii. Kelengkapan dokumen Setiap pembukaan rekening harus didukung dengan dokumentasi yang lengkap, yaitu: Fotokopi kartu identitas diri :

KTP/SIM/paspor yang masih berlaku dan nomor NPWP bagi wajib pajak Bagi Badan Usaha ditambah Akta pendirian, TDP, SIUP Mengisi pembukaan aplikasi dan syarat-syarat lengkap

tabungan

dengan

(termasuk akad tabungan)

c) Bonus dan biaya i. Bonus diberikan bila rata-rata saldo diatas minimal Rp. 20.000,- dan diberikan langsung ke rekening nasabah setiap tanggal tutup bulan. ii. Biaya administrasi rekening Rp. 500,- perbulan yang dipotong alngsung dari rekening nasabah setiap tanggal 15 setiap bulannya. iii. Biaya penutupan sebesar Rp. 5.000,- tabungan ditanggung nasabah. d) Keuntungan bagi nasabah i. Nasabah mendapat Bonus sesuai dengan

kebijakan manajemen bank. ii. Dapat digunakan sebagai jaminan dan referensi bank. iii. Jika penarikan dikuasakan, harus dilampiri surat kuasa bermaterai cukup. iv. Nasabah menerima buku tabungan sebagai bukti tabungan. e) Ganti buku tabungan atau buku hilang i. Buku tabungan yang telah penuh/habis halaman statemen segera diganti. ii. Apabila buku tabungan hilang maintakan kepada nasabah bukti laporan polisi atau membuat surat pernyataan beramterai cukup bahwa buku

tabungan hilang. iii. Mintakan kepada nasabah untuk menanda tangani buku tabungan kembali pada kolom specimen tanda tangan spectroline. iv. Nasabah dikenakan biaya penggantian buku karena habis sebesar Rp. 2.500,- dan hilang sebesar Rp. 5.000/buku. f) Penutupan rekening i. Mengisi formulir permohonan penutupan rekening tabungan. ii. Dikenakan biaya administrasi penutupan sebesar Rp. 5.000,-

iii.

Buku tabungan dapat diserahkan kembali kepada nasabah atau dapat ditarik kembali oleh bank dengan ditandai khusus (gunting pojok

tabungan/kolom nama dan nomor rekening). SKEMA TABUNGAN iB WADIAH SURIYAH 1. Titip UangNASABAH PENITIP (Waadi) Bank (Muuda)

4. Beri Bonus 3. Pendapatan 2. PemanfaatanDanaNASABAH PENGGUNA DANA

b. PRODUK TABUNGAN iB PELAJAR DAN SANTRI a) Tujuan i. Untuk menghimpun dan memanfaatkan dana dari masyarakat. ii. Pemakai jasa bank yang berpotensi adalah pelajar dan santri.

b) Syarat dan kelengkapan dokumen i. Syarat-Syarat Tabungan hanya dilakukan dalam rupiah Penabung adalah nasabah

perorangan(pelajar dan santri) Jumlah setoran pertama sebesar Rp.

10.000,- dan setoran berikutnya minimal sebesar Rp. 5.000,- saldo mengendap minimal sebesar Rp. 10.000,-. Dikenakan pajak penghasilan atas bonus yang mencapai saldo setara atau diatas Rp. 7.500.000,-. Media penarikan dana dengan slip

penarikan tabungan.

Nasabah mendapatkan buku tabungan dari bank yang telah ditanda tangani specimen oleh nasabah dan telah dicatat dalam buku registrasi tabungan.

ii.

Kelengkapan dokumen Setiap pembukaan rekening harus didukung dengan dokumentasi yang lengkap, yaitu: Fotokopi kartu identitas diri : KTP/SIM/Kartu Pelajar yang masih berlaku. Bagi yang tidak memiliki identitas, dapat diwakili oleh orang tua/wali untuk dan atas nama pelajar/santri. Mengisi pembukaan aplikasi dan tabungan syarat-syarat dengan

lengkap(termasuk akad tabunagn wadiah). c) Bonus dan biaya i. Bonus diberikan bila rata-rata saldo diatas minimal Rp. 20.000,- dan diberikan langsung ke rekening nasabah setiap tanggal tutup bulan. ii. Biaya administrasi rekening Rp. 500,- perbulan yang dipotong langsung dari rekening nasabah setiap tanggal 15 setiap bulannya. iii. Biaya penutupan sebesar Rp. 5.000,- tabungan ditanggung nasabah. d) Keuntungan bagi nasabah i. Nasabah mendapat Bonus kebijakan manajemen bank. ii. Dapat digunakan sebagai jaminan dan referensi bank. iii. Jika penarikan dikuasakan, harus dilampiri surat kuasa bermaterai cukup. iv. Nasabah menerima buku tabungan sebagai bukti tabungan. e) Ganti buku tabungan atau buku hilang i. Buku tabungan yang telah penuh/habis halaman statemen segera diganti. sesuai dengan

ii.

Apabila buku tabungan hilang mintakan kepad anasabah bukti laporan polisi atau membuat surat pernyataan bermaterai cukup bahwa buku

tabungan hilang. iii. Mintakan kepada nasabah untuk menanda tangani buku tabungan kembali pada kolom specimen tanda tangan spectroline. iv. Nasabah dikenakan biaya penggantian buku karena habis sebesar Rp. 2.500,- dan hilang sebesar Rp. 5.000,- perbuku. f) Penutupan rekening i. Mengisi formulir permohonanan penutupan

rekening tabungan. ii. Dikenakan biaya administrasi penutupan sebesar Rp. 5.000,-. iii. Buku tabungan dapat diserahkan kembali kepada nasabah atau dapat ditarik kembali oleh bank dengan ditandai khusus (gunting pojok

tabungan/kolom nama dan nomor rekening). SKEMA TABUNGAN iB PELAJAR DAN SANTRI 1. Titip UangNASABAH PENITIP (Waadi) Bank (Muuda)

4. Beri Bonus 3. Pendapatan 2. PemanfaatanDanaNASABAH PENGGUNA DANA

B. TABUNGAN MUDHARABAH 1. DEFINISI Tabungan adalah jenis simpanan pada bank yang dilakukan oleh perorangan atau badan usaha dalam mata uang rupiah dan penarikannya dapat dilakukan dengan cara tertentu Tabungan mudharabah adalah tabungan yang dikelola dengan akad mudharabah mutlaqah (investasi tidak terikat), yaitu akad kerja sama

antara pemilik dana (shahibul maal) dengan pengelola dana (mudharib) untuk mencari keuntungan atau hasil usaha, dengan pembagian hasil usaha sesuai porsi (nisbah) yang disepati pada saat awal akad. 2. TEKNIS PERBANKAN Penabung sebagai pemilik dana(shahibul maal) menyerahkan dana kepada bank sebagai pengelola dana(mudharib) untuk memperoleh hasil, dengan pembagian hasil usaha sesuai porsi yang disepakati pada saat awal akad. 3. LANDASAN SYARIAH a) A Quran 1. Firman Allah QS. Al-Nisa (4):29: Hai orang-orang yang beriman! Janganlah kalian saling memakan(mengambil)harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan sukarela di antaramu 2. Firman Allah QS. Al-Baqarah (2):283: Maka, jika sebagian kamu memeprcayai sebagian yang lain, hendaklah yang dipercayai itu menuanaikan amanatnya dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya 3. Firman Allah QS. Al-Maidah (5):1: Hai orang yang beriman! Penuhilah akad-akad itu 4. Firman Allah QS. Al-Maidah (5):2: Dan tolong-menolonglah dalam (mengerjakan)kebajikan b) Hadist 1. Hadist Nabi riwayat Ibnu Abbas: Abbas Bin Abdul Muthallib jika menyerahkan harta sebagai mudharabah, ia mensyaratkan kepada mudharib-nya agar tidak mengarungi lautan dan tidak menuruni lembah, serta tidak membeli hewan ternak. Jika persyaratan itu dilanggar, ia(mudharib) harus menanggung resikonya. Ketika persyaratan yang ditetapkan Abba situ didengar Rasulullah, beliau membenarkan-nya(HR. Thabrani dari Ibnu Abbas). 2. Hadist Nabi riwayat Ibnu Majah: Nabi bersabda, ada tiga hal yang mengandung berkah:jual beli tidak secara tunai, muqharadhah(mudharabah), dan

mencampur gandum dengan jewawut untuk keperluan rumah tangga, bukan untuk dijual. (HR. Ibnu Majah dari Shuhaib). 3. Hadist Nabi riwayat Trimidzi dari Amr bin Auf Perdamaian dapat dilakukan di antara kaum muslimin kecuali perdamaian yang mengharamkan yang halal atau

menghalalkan yang haram, dan kaum muslimin terikat dengan syarat-syarat mereka kecuali syarat yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram. c) Ijma Para tokoh ulama Islam sepanjang zaman telah ber-

ijma(konsesus)akan

legitimasi

Al-Wadiah, karena kebutuhan

manusia terhadapnya hal ini jelas terlibat seperti yang dikutip oleh dari Wahbah Azzuhaily dalam al-fiqh al islami wa adillatuhu dan al mughni wa syarh kabirli ibn qudamah dan almabsuth Imam Sarakshy. d) Qiyas Transaksi mudharabah diqiyaskan kepada transaksi musaqah. e) Kaidah Fiqh Pada dasarnya, semua bentuk muamalah boleh dilakukan kecuali ada dalil yang mengharamkannya. f) Para Ulama menyatakan, dalam kenyataan banyak orang yang mempunyai harta namun tidak mempunyai kepandaian dalam usaha memproduktifkannya, sementara itu, tidak sedikit pula orang yang tidak memiliki harta namun ia mempunyai kemampuan dalam memproduktifkannya. Oleh karena itu, diperlukan adanay

kerjasama di antara kedua pihak tersebut. g) Rukun Tabungan Mudharabah i. ii. iii. iv. v. Shahibul maal ( yang memiliki modal) Mudharib (yang menjalankan modal) Amal (usaha) Hasil/Keuntungan Shighat (akad tabungan invenstasi mudharabah)

4. KETENTUAN TABUNGAN MUDHARABAH i. Dalam mengaplikasikan prinsip mudharabah ini, penyimpan atau nasabah bertindak sebagai shahibul maal atau pemilik dana, dan bank bertindak sebagai mudharib atau pengelola dana.

ii.

Dalam kapasitasnya sebagai mudharib, bank dapat melakukan berbagai macam usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah dan manegmbangkannya (murabahah, ijarah, dan lainnya), termasuk di dalmnya mudharabah dengan pihak lain.

iii.

Modal(dana) harus dinyatakn dengan jumlahnya, dalam bentuk tunai dan bukan piutang.

iv.

Pembagian keuntungan harus dinyatakn dalam bentuk nisbah dan dituangkan dalam akda pembukaan rekening.

5. IMPLEMENTASI TABUNGAN MUDHARABAH a. TABUNGAN iB HAJI BAITULLAH a) Tujuan i. Untuk menghimpun dan memanfaatkan dana dari masyarakat. ii. Pemakai jasa bank yang berpotensi adalah

perorangan. iii. Diperuntukkan bagi umat Islam yang mempunyai keinginana/niata untuk memenuhi panggilan Allah SWT. b) Syarat dan Kelengkapan Dokumen i. Syarat-syarat Tabungan hanya dilakukan dalam rupiah. Penabung adalah nasabah perorangan. Jumlah setoran pertama sebesar Rp.

100.000,- dan setoran berikutnya minimal sebesar Rp. 50.000, Dikenakan pajak penghasilan atas bagi hasil dengan saldo setara atau diatas Rp. 7.500.000,-. Media penarikan dana dengan slip

penarikan tabungan. Tidak boleh ditarik kecuali untuk biaya pendaftaran haji (Seskohat). ii. Kelengkapan dokumen Setiap pembukaan rekening harus didukung dengan dokumentasi yang lengkap, yaitu:

Fotokopi

kartu

identitas

diri:

KTP?SIM?Paspor dan NPWP bagi yang telah memiliki. Mengisi aplikasi permohonan dan syaratsyarat akadnya. c) Bagi Hasil dan Biaya i. ii. Nisbah ditentukan bersama pad asaat awal akad. Perubahan nisbah hanya dapat dilakukan dengan perubahan akad atau diumumkan melalui papan nisbah. iii. Bagi hasil akan diberikan pada setiap tutup bulan langsung ke rekening. iv. Biaya penutupan tabungan sebesar Rp. 5.000,ditanggung nasabah. v. Bank tidak mengambil biaya kelolaan/pemeliharaan rekening. d) Keuntungan bagi nasabah i. Nasabah mendapat bagi hasil/keuntungan sesuai dengan nisbah yang disepakati. ii. Dapat digunakan sebagai jaminan dan referensi bank. iii. Jika penarikan dikuasakan, harus dilampiri surat kuasa bermaterai cukup. iv. Nasabah menerima buku tabungan sebagai bukti tabungan. v. Bank membenatu penyetoran haji melalui pembukaan tabungan beserta

Seskohat. e) Ganti buku tabungan atau buku hilang i. Buku Tabungan yang telah penuh/habis halaman statemen segera diganti ii. Apabila buku tabungan hilnag mintakan kepada nasabah bukti laporan polisi atau membuat surat pernyataan bermaterai cukup bahwa buku

tabungan hilang.

iii.

Mintakan kepada nasabah untuk menandatangani specimen buku tabunagn kembali pada kolom specimen tanda tangan spectroline.

iv.

Nasabah dikenakan biaya penggantian buku karena habis sebesar Rp. 2.500,- dan hilang sebesar Rp. 5.000,- per buku.

f) Penutupan rekening i. Mengisi formulir permohonan penutupan rekening tabungan. ii. Dikenakan biaya administrasi penutupan sebesar Rp. 5.000,iii. Buku tabungan dapat diserahkan kembali kepada nasabah atau dapat ditarik kembali oleh bank dengan ditandai khusus (gunting pojok

tabungan/kolom nama dan nomor rekening). b. TABUNGAN iB QURBAN a) Tujuan i. Untuk menghimpun dan memanfaatkan dana dari masyarakat. ii. Pemakai jasa bank yang berpotensi adalah

perorangan. iii. Diperuntukkan bagi uamt Islam yang mempunyai keinginan/niatan untuk berqurban karena Allah SWT. b) Syarat dan kelengkapan dokumen i. Syarat-syarat Tabungan hanya dilakukan dalam rupiah. Penabung adalah nasabah perorangan. Jumlah setoran pertama sebesar Rp.

25.000,- dan setora berikutnya minimal sebesar Rp. 10.000, Dikenakan pajak penghasilan atas bagi hasil yang mencapai saldo setara atau di atas Rp. 7.500.000, Media penarikan dana dengan slip

penarikan tabungan.

Tidak boleh ditarik kecuali untuk pembelian hewan Qurban.

ii.

Kelengkapan dokumen Setiap embukaan rekening harus didukung dengan dokumentasi yang lengkap, yaitu: Fotokopi kartu identitsa diri:

KTP/SIM/Paspor dan NPWP bagi yang telah memiliki. Mengisi aplikasi permohonan dan syaratsyarat akadnya. c) Bagi hasil dan biaya i. ii. Nisbah ditentukan bersama pada saat awal akad. Perubahan nisbah hanya dapat dilakukan dengan perubahan akad atau diumumkan melalui papan nisbah. iii. Bagi hasil akan diberikan pada setiap tutup bulan langsung ke rekening. iv. Biaya penutupan tabungan sebesar Rp. 5.000,ditanggung nasabah. v. Bank tidak mengambil biaya kelolaan/pemeliharaan rekening. d) Keuntungan bagi nasabah i. Nasabah mendapat bagi hasil/keuntungan sesuai dengan nisbah yang disepakati. ii. iii. Dpat dignakan sebagai jaminan dan referensi bank. Jika penarikan dikuasakan, harus dilampiri suart kuasa bermaterai cukup. iv. Nasabah menerima buku tabungan sebagai bukti tabungan. v. Bank dapat membantu pembelian hewan qurban. pembukaan tabungan beserta

e) Ganti buku tabungan atau buku hilang i. Buku tabungan yang telah penuh/habis halaman statemen segera diganti. ii. Apabila buku tabungan hilang mintakan kepada nasabah buki laporan polissi atau membuat surat

pernyataan

bermaterai

cukup

bahwa

buku

tabungan hilang. iii. Mintakan kepada nasabah untuk menanda tangani specimen buku tabungan kembali pada kolom specimen tanda tangan spectroline. iv. Nasabah dikenakan biaya penggantian buku karena habis sebesar Rp. 2.500,- dan hilang sebesar Rp. 5.000,- perbuku. f) Penutupan rekening i. Mengisi formulir permohonana penutupan

rekening tabungan. ii. Dikenakan biaya administrasi penutupan sebesar Rp. 5.000,iii. Buku tabungan dapat diserahkan kembali kepada nasabah atau dapat ditarik kembali oleh bank dengan ditandai khusus (gunting pojok

tabungan/kolom nama dan nomor rekening).

c. TABUNGAN iB TABUNGAN MASA DEPAN SYARIAH SURIYAH (TAMANSARI) a) Tujuan i. Untuk menghimpun dan memanfaatkan dana dari masyarakat. ii. Pemakai jasa bank yang berpotensi adalah

perorangan. iii. Diperuntukkan bagi umat islam yang mempunyai keinginan/niatan untuk merencanakan keuangan masa depan yaitu: Persiapan biaya pendidikan anank. Persiapan biaya haji dan umroh. Persiapan biaya walimah. Investasi jaminan hari tua. Investasi masa depan lainnya yang

menguntungkan.

b) Syarat dan kelengkapan dokumen i. Syarat-syarat umum Tabungan hanya dilakukan dalam rupiah. Penabung adalah nasabah perorangan. Setoran dilakukan secara berkala setiap bulan atau triwulan. Jumlah setoran pertama sebesar Rp.

50.000,- dan setoran berikutnya tetap setiap bulan minimal sebesar Rp. 50.000, Dikenakan pajak penghasilan atas bagi hasil atas saldo setara atau diatas

Rp. 7.500.000,-. Media penariakn dana dengan slip

penarikan tabungan. ii. Kelengkapan dokumen Setiap pembukaanrekening harus didukung dengan dokumentasi yang lengkap, yaitu: Fotokopi kartu identitsa

diri:KTP/SIM/Paspor dan NPWP bagi yang telah memiliki. Mengisi aplikasi permohonana dan syaratsyarat akadnya. pembukaan tabungan beserta

c) Jangka waktu dan penarikan i. Jangka waktu kepesertaan tabungan minimal 3 tahun. ii. Lamanya jangka waktu ditentukan sendiri oleh pemegang rekening. iii. Penarikan tabungan dapat dilakukan apabila telah memiliki jangka waktu kepesertaan minimal 3 tahun. iv. Nasabah yang menarik tabungannya sebelum jangka waktu 3 tahun dengan memberikan surat permohonan disertai alas an yang jelas dan bagi

hasil ditarik kembali oleh kepada bank). v.

bank(dikembalikan

Nasabah yang menarik tabungan sebelum jangka waktu 3 tahun dapat melanjutkan kembali

tabungannya sesuai demngan kesepakatan awal akad. d) Bagi hasil dan biaya i. Nisbah ditentukan bersama(kesepakatan) pada saat awal akad. ii. Perubahan nisbah hanya dapat dilakukan dengan perubahan akad atau diumumkan melalui papan nisbah. iii. Bagi hasil akan diberikan setiap tutup bulan langsung ke rekening nasabah. iv. Nasabah tidak diberikan bagi ahsil apabila nasabah menaraik atabungan sebelum jangka waktu

kepesertaan minimal 3 tahun. v. Biaya penutupan tabungan sebesar Rp. 5.000,ditanggung nasabah. vi. Bank tidak mengambil biaya kelolaan/pemeliharaan rekening. e) Keuntungan bagi nasabah i. Nasabah mendapat bagi ahsil/keuntungan sesuai dengan nisbah yang disepakati9nisbah nasabah lebih tinggi dari pada tabungan lain). ii. Nasabah bebas menentukan jangka waktu

kepesertaan (minimal 3 tahun). iii. Jumlah setoran ditentukan sendiri dan sesuai kemampuan (minima Rp. 50.000,- per bulan). iv. Dapat digunakan sebagai jaminan dan referensi bank. v. Jika penarikan dikuasakan, harus dilampiri surat kuasa bermaterai cukup. vi. Nasabah menerima buku tabungan sebagai bukti tabungan.

f) Ganti buku tabungan atau buku hilang i. Buku tabungan yang telah penuh/habis halaman statemen segera diganti. ii. Apabila buku tabungan hilang mintakan kepada nasabah bukti laporan polisi atau membuat surat pernyataan bermaterai cukup bahwa buku

tabungan hilang. iii. Mintakan kepada nasabah untuk menanda tangani specimen buku tabungan kembali pada kolom specimen tanda tangan spectroline. iv. Nasabah dikenakan biaya penggantian buku karena habis sebesar Rp. 2.500,- dan hilang g) Penutupan rekening i. Mengisi formulir permohonan penutupan rekening tabungan. ii. iii. Dikenakan biaya administrasi sebesar Rp. 5.000,Buku tabungan dapat diserahkan kembali kepada nasabah atau dapat ditarik kembali oleh bank dengan ditandai khusus (gunting pojok

tabungan/kolom nama dan nomor rekening). C. DEPOSITO MUDHARABAH 1. DEFINISI Deposito Mudharabah adalah jenis simpanan berjangka dengan akda bagi hasil dalam matau uang rupiah yang penarikannya hanya dapat dilakukan sesuai dengan jangka waktu yang telah disepakati. Deposito yang diperpanjang stelah jatuh tempo akan diberlakukan sama dengan baru, tetapi bila pada saat akad telah dicantumkan perpanjangan otomatis tidak perlu diperbaharui akad baru. 2. TEKNIS PERBANKAN Deposan bertindak sebagai shohibul maal (pemilik modal) meyerahkan sepenuhnya sejumlah dana kepada bank sebagai mudharib (pengelola) untuk diinvestasikan kepada hala-hal yang produktif dan tidak melanggar ketentuan perbankan dan fatwa DSN. Pembagian hasil usaha atas

investasi tersebut dibagi sesuai dengan nisbah yang telah dispakati sejak awal akad. 3. LANDASAN SYARIAH a) Al-Quran 1. Firman Allah QS. Al-Nisa (4):29: Hai orang yang beriman!Janganlah kalian saling

memakan(mengambil) harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan sukarela di antaramu 2. Firman Allah QS. Al-Baqarah (2):283: Maka, jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya 3. Firman Allah QS. Al-Maidah (5):1: Hai orang yang beriman! Penuhilah akad-akad itu

4. Firman Allah QS. AL-Baqarah (2):198: Tidak ada dosa bagimu untuk mencari karunia dari Tuhanmu b) Hadist 1. Hadist Nabi riwayat Thabrani: Abbas bin Abdul Muthallib jika menyerahkan harta sebagai mudharabah, ia mensyaratkan kepada mudharib-nya agar tidak mengarungi lautan dan tidak menuruni lembah, serta tidak membeli hewan ternak. Jika persyaratan itu dilanggar, ia (mudharib) harus menanggung resikonya. Ketika persyaratan yang ditetapkan Abba situ didengar Rasulullah, beliau membenarkannya. (HR. Thabrani dari Ibnu Abbas)

2. Hadist Nabi riwayat Ibnu Majah Nabi bersabda, Ada tiga hal yang mengandung berkah: jual beli tidak secara tunai, muqharadhah(mudharabah), dan mencampur gandum dengan jewawut untuk keperluan rumah tangga, bukan untuk dijual>(HR. Ibnu Majah dari Shuhaib).

c)

Ijma Ijma diriwayatkan, sejumlah sahabat menyerahkan (kepada orang, mudharib) harta anak yatim sebagai mudharabah dan tak ada seorang pun mengingkari mereka. Karenanya, hal itu dipandang sebagai ijma (Wahbah Zuhaily, Al-Fiqh Al-Islami wa Adillatuhu, 1989,4/838).

d) Qiyas(analogi) Berkata dari Azzuhaily dalam Al-Fiqhu Al Islami wa

adllatuhu:Mudharabah dapat dianalogikan dengan Al-Musaqah (perkongsian antara pemilik dan pengelola tanah pertanian dengan imbalan pembagian hasil apnen) karena kebutuahn manusia terhadap keduanya, yang sebagian mereka memiliki dana tetapi tidak mempunyai keahlian untuk mengelolanya sedangkan sebagian lain mempunyai dana yang cukup untuk menopangnya. Bentuk usaha ini memenuhi kebutuhan kedua pihak, dengan demikian akan terpenuhilah kebutuhan-

kebutuhan manusia sesuai dengan kehendak Allah SWT ketika menurunkan syariatnya. e) Qiyas Transaksi mudharabah diqiyaskan kepada transaksi musaqah. f) Kaidah Fiqh Pada dasarnya, semua bentuk muamalah boleh dilakukan kecuali ada dalil yang mengharamkannya. g) Para Ulama menyatakan, dalam kenyataan banyak orang yang mempunyai harta namun tidak mempunyai kepandaian dalam usaha memperoduktifkannya sementara itu, tidak sedikit pula orang yang tidak memiliki harta kekayaan namun ia mempunyai kemampuan dalam memproduktifkannya. Oleh karena itu, diperlukan adanay kerjasama diantara kedua pihak tersebut. h) Rukun Mudharabah i. ii. iii. iv. v. vi. Shahibul maal (yang memiliki modal) Mudharib (yang menjalankan modal) Amal (usaha) Maal (harta pokok/modal) Hasil Shighat (akad deposito investasi mudharabah)

4. KETENTUAN DEPOSITO MUDHARABAH a) Deposito ada dua jenis i. Deposito Mudharabah Mutlaqah adalah deposito yang deposannya sepenuhnya (Shahibul kepada maal)memberikan bank wewenang untuk

(mudharib)

menginvestasikan kepada usaha yang menguntungkan dan sesuai dengan syariah. ii. Deposito Mudaharabh Muqayyadah adalah deposito yang deposannya (shahibul maal) memberikan batasan kepada bank (mudharib) mengenai cara, tempat dan obyek investasi. Deposito mudharabah muqayyadah dapat dilakukan secara on atau off balance sheet. Jika dilakukan secara off balamce sheet maka bank hanya mendapatkan fee dari shahibul maal dan tidak menanggung resiko apabila usaha yang dibiayai mengalami kegagalan. Jika dilakukan secara on balance sheet, bank bertindak juga selaku shahibul maal yang akan menerima keuntungan bagi hasil dan menanggung kerugian apabila mngelami kegagalan. b) Ketentuan deposito mudharabah i. Dalam transaksi ini nasabah bertindak sebagai shahibul maal atau pemilik dana, dan bank bertindak sebagai mudharib atau pengelola dana. ii. Dalam kapasitasnya sebagai mudharib, bank dapat melakukan berbagai macam usaha yng tidak bertentangan dengan prinsip syariah dan mengembangkannya, termasuk didalamnya mudharabah dengan pihak lain. iii. Modal(dana) harus dinyatakan dengan jumlahnya, dalam bentuk tunai dan bukan piutang. iv. Pembagian keutungan harus dinyatakan dalam bentuk nisbah dan dituangkan dalam akda pembukaan rekening. v. Nilai nominal dan waktu penyerahan fee sesuai

kesepakatan kedua belah pihak (deposito mudharabah muqayyadah off balance sheet)

vi.

Bank sebagai mudharib menutup biaya operasional deposito dengan menggunakan nisbah keuntungan yang menjadi haknya.

vii.

Bank tidak diperkenankan untuk mengurangi nisbah keutungan yang menjadi hak nasabah.

c) Pencairan deposito sebelum jatuh tempo i. Deposito mudharabah muqayyadah tidak boleh diacairkan sebelum jatuh tempo. ii. Dalam kondisi tertentu(mendesak) nasabah dimungkinkan untuk mencairkan deposito mudharabah mutlaqah

sebelum jatuh tempo namun kepada nasabah dapat dikenai biaya pengganti yang disepakati di awal. 5. ASPEK TEKNIS a) Implementasi Deposito iB Mudharabah i. Tujuan Untuk menghimpun dan memanfaatkan dana dari masyarakat dalam jangka waktu tertentu. ii. Target Deposan: Masyarakat yang mempunyai dana untuk

diinvestasikan dan ingin memperoleh manfaat atas dana tersebut. Perorangan dan Badan Hukum.

b) Persyaratan dan dokumentasi i. Syarat-Syarat Tersedia dalam rupiah. Nominala deposito mudharabah sebesar Rp.

500.000,- untuk perorangan dan Rp. 1.000.000,untuk badan hukum/organisasi. Jangka waktu antara lain: 1,3,6 dan/atau 12 bulan. Dapat dengan kondisi single/joint (and/or)

Lembaga/bada hukum. Akad mudharabah mutlaqah dengan nisbah

disepakati oleh keduan belah pihak. Dikenakan pajak atas bagi hasil dengan saldo setara atau diatas Rp. 7.500.000,-.

Deposito mudharabah pada saat jatuh tempo dicairkan maka diperpanjang secara otomatis (automatic roll over) dengan nisbah sesuai

kesepakatan akad atau kebijaksanaan bank tanpa merubah bilyet deposito yang telah diterbitkan. ii. Kelengkapan Fotokopi kartu identitas diri: KTP/SIM/Paspor, NPWP bagi wajib pajak. Bagi badan hukum: Fotokopi Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP). Fotokopi Tanda Daftar Perusahaan (TDP) Fotokopi Keterangan Domisili. Fotokopi akte pendirian yang sudah

disahkan oleh Menteri Kehakiman dan didaftarkan di Pengadilan Negeri serat diumumkan dalam berita Negara, serta perubahan-perubahnnya. Bagi Yayasan: Fotokopi akte pendirian yang sudah

didaftarkan di pengadilan Negeri serta perubahan-perubahannya. NPWP yayasan. Aplikasi permohonan deposito mudharabah dan syarat-syarat akadnya. Surat penunjukan ahli waris. Untuk deposito mudharabah muqayyadah dilampiri dengan perjanjian kerjasama antar pemilik dana dengan pengelola dana. iii. Setiap pembukaan rekening harus didukung dengan dokumentasi yang lengkap. c) Bagi Hasil dan Biaya i. ii. Nisbah disepakati pada saat pembukaan deposito. Perubahan nisbah hanya dapta dilakukan dengan pembukaaan deposito beserta

perubahan akad atau diumumkan melalui papan nisbah.

iii.

Bagi hasil dihitung setiap akhir bulan berdasarkan pendapatan bank bulan berjalan dan diberikan kepada deposan sesuai denagn tanggal valuta (tanggal akad) setiap bulannya.

iv.

Bagi hasil dapat diambil tunai, dimasukkan dalam rekening tabungan atau menambah pokok depositi mudharabah.

v.

Bagi hasil tidak diberikan pada bulan berjalan apabila deposito dicairkan sebelum jatuh tempo/tanggal valuta.

vi. vii.

Biaya materai ditanggung oleh deposan. Bank tidak mengenakan biaya administrasi rekening.

d) Kerugian i. Dalam hal deposito mudharabah mutlaqah mengalami kerugian investasi menjadi tanggungan bank melalui lembaga penjamin simpanan (LPS). ii. Dalam hal deposito mudharabah muqayyadah: Untuk off balance sheet resiko kerugian ditanggung oleh deposan (shahibul maal). Untuk on balance sheet resiko kerugian ditanggung oleh pengelola (bank). e) Pencairan Deposito Mudharabah i. Nasabah mengisi permohonan pencairan deposito dengan membawa bilye deposito asli dan identitsa diri. ii. Pencairan deposito mudharabah dapat ditarik secara tunai atau dipindahbukukan ke rekening tabungan. iii. Pencairan deposito dapat dialkukan sebelum jatuh tempo, tetapi bagi hasil bulan berjalan tidak diperhitungkan atau tidak diberikan. SKEMA DEPOSITO iB MUDHARABAH 1. Invest UangNASABAH INVESTOR (Shahibul Mal) Bank (Mudharib)&Shahibul Mal

4. Beri bagi hasil 3. Pendapatan

2. PemanfaatanDana

NASABAH PENGGUNA DANA

Jenis Produk Pembiayaan di BPRS Suriyah: JENIS PEMBIAYAAN BERDASARKAN TUJUAN a. Modal kerja Yaitu pembiayaan yang diberikan oleh Bank Syariah untuk memenuhi kebutuhan modal atau dana usaha untuk pembelian, pengadaan dan penyediaan barang dalam rangka perputaran usaha atau proses produksi. Misal : Untuk pembelian barang dagangan, pengadaan barang bahan baku dll. b. Investasi Yaitu pembiayaan yang diberikan oleh Bank Syariah untuk memenuhi kebutuhan investasi untuk pengadaan atau pembelian sarana dan prasarana usaha, alat-alat produksi. Misal : Untuk pembelian mesin produksi, perbaikan/pembuatan took, pembelian tempat usaha/took, pembelian mobil angkutan, pembelian perlatan usaha dll. c. Konsumtif Yaitu pembiayaan yang diberikan kepada individu dalam rangka memenuhi kebutuhan keperluan perorangan (non usaha). Misal : Untuk pembelian elektronik, perlatan rumah tangga, kendaraan bermotor, renovasi rumah dll. 1. SISTEM PEMBIAYAAN Sisetm pembiayaan yang diterapkan oleh Bank Syariah SUriyah adalah dengan akad: a. Bagi Hasil (Mudharabah dan Musyarakah) b. Jual beli (Murabahah, Istishna, Salam) c. Sewa (Ijarah, Ijarah Muntahiya Bittamlik dan Ijarah Multijasa) d. Pinjaman (Qard) 2. PRODUK PEMBIAYAAN Produk pembiayaan adalah jasa layanana utama PT. BPR Syariah Suriyah dalam aktivitas pembiayaan sesuai dengan system pembiayaan dan tujuan penggunaannya. No SISTEM PEMBIAYAAN 1 BAGI HASIL PRODUK PEMBIAYAAN1. Mudharabah Pembiayaan untuk modal usaha dengan modal 100 % dana bank, sedangkan nasabah bertanggung jawab melaksanakan kegiatan usaha dan manajemen, bank mempunyai hak

KETERANGAN

2. Musyarakah

2

JUAL BELI

1. Murabahah

2. Salam

3. Istishna

3

SEWA

1. Ijarah

2. Ijarah Multijasa

3.Ijarah Bittamlik

Muntahia

4

PINJAMAN

Qardh

untuk melakukan control dan pengawasan atas usaha yang dilaksanakan, keuntungan ditetapkan berdasarkan nisbah sesuai dengan kesepakatan bersama(antara bank dengan nasabah). Pembiayaan untuk modal usaha dengan modal sebagian dana bank, sedangkan bertanggung jawab melaksanakan kegiatan usaha, untuk keuntungan bagi hasil atas usaha yang dilaksanakan ditetapkan berdasarkan porsi masing-masing dengan nisbah sesuai kesepakatan bersama(antara bank dan nasabah). Piutang untuk modal kerja, investasi ataupun konsumsi dimana pihak bank menjual barang sesuai dengan harga pokok yang dibeli dari supplier atau pemasok ditambah dengan margin/keuntungan yang disepakati. Dalam hal piutang murabahah bank memberikan kuasa untuk ini bank diperbolehkan meminta nasabah untuk membayar uang muka saat menandatangani kesepakatan awal pemesanan. Uang muka tersebut dianggap sebagai pembayaran nasabah setelah jual beli antara bank dan nasabah tejadi(akad murabahah), sehingga hutang nasabah adalah seluruh harga jual bank kepada nasabah dikurangi pembayaran uang muka nasabah kepada bank(perhitungan margin dari jumlah riil dana yang dikeluarkan bank). Piutang untuk modal kerja maupun konsumsi dimana pihak bank menjual barang berdasarkan pesanan nasabah dengan pembayaran dimuka sesuai dengan harga jual yang disepakati. Dari transaksi ini bank memperoleh margin/keuntungan. Piutang untuk investasi maupun konsumsi dimana pihak bank menjual barang berdasarkan pesanan nasabah sesuai dengan harga jual yang disepakati. Dari transaksi ini bank memperoleh margin/keutungan. Pembiayaan untuk sewa dimana pihak bank menyediakan barang/obyek yang disewa dan menyewakan kepada nasabah. Dan bank mengambil jasa sewa dari barang/obyek yang disewakan. Pembiayaan untuk pembayaran rumah sakit, sekolah/pendidikan, tenaga kerja dan pariwisata dimana pihak menyediakan barang/obyek yang disewa dan menyewakan kepada nasabah. Dan bank mengambil jasa sewa dari barang/obyek yang disewakan. Pembiayaan untuk investasi ataupun konsumsi dimana pihak bank menyediakan barang yang disewa dan biaya pemeliharaannya ditanggung sesuai kesepakatan dan sekaligus menyewakan kepada nasabah yang akhirnya barang yang disewa akan menjadi milik nasabah. Dari transaksi ini bank memperoleh margin/keuntungan. Merupakan produk pelengkap yang diberikan kepada nasabah dan karyawan yang sudah terbukti loyalitas dan bonafiditasnya yang membutuhkan dana talangan segera. Nasabah tersebut harus mengembalikan secepatnya oleh karena itu produk ini berjangka waktu pendek.

Sumber dana diambil dari dana komersial bank atau modal bank.

3.

PLAFON DAN JANGKA WAKTU PEMBIAYAAN Jangka waktu pembiayaan minimal 1 bulan dan maksimal 60 bulan dengan ketentuan sebagai berikut. a. Pembiayaan Modal Kerja Plafond Rp. 2.500.000,- s/d Rp. 5.000.000,- jangka waktu maksimal 24 bulan. Plafond diatas Rp. 5.000.000,- s/d BMPK jangka waktu maksimal 48 bulan. Untuk pembiayaan bagi hasil (jatuh tempo) jangka waktu maksimal 12 bulan, dengan pembayaran bagi hasil setiap bulan. Untuk pembiayaan bagi hasil dengan modal pokok diangsur, jangka waktu maksimal 48 bulan dengan pembayaran bagi hasil setiap bulan. Untuk pembiayaan jatuh tempo (non bagi hasil) jangka waktu maksimum 3 bulan. b. Pembiayaan Investasi dan Konsumsi Plafond Rp. 2.500.000,- s/d Rp. 5.000.000,- jangka waktu maksimum 36 bulan. Plafond diatas Rp. 5.000.000,- jangka waktu maksimal 60 bulan.

c. Pinjaman/Qard Plafond pinjaman qard Rp. 1.000.000,- s/d Rp. 100.000.000,dengan jangka waktu minimal 1 bulan dan maksimal 12 bulan. 4. SEKTOR USAHA YANG DIBIAYAI Semua sektor usaha antara lain : Pertanian, Perdagangan, Industri, Jasa dan lainnya: Sektor Pertanian Perdagangan hasil pertanian Pertanian Perikanan Peternakan Perkebunan Sektor Perdagangan Perdagangan

Rumah Makan/Restoran Perhotelan Sektor Industri Konveksi Industri Makanan Industri Rumahan Logam Industri Kecil Sektor Lainnya Jasa Angkutan Jasa Profesi Jasa Keuangan Jasa Lainnya Pegawai Negeri/Swasta

5.

SEGMENTASI PEMBIAYAAN Dibedakan berdasarkan target sasaran bank; a. Subyek Pembiayaan meliputi: Perorangan, Badan Usaha, Kelompok. b. Cara Pembayaran adalah mingguan, bulanan dan jatuh tempo sesuai tanggal valuta.

6.

SYARAT-SYARAT PEMBIAYAAN 1. Formulir Permohonan Pembiayaan Berisi tentang : Data pribadi pemohon Nama pemohon Alamat sesuai KTP No telepon No KTP Nama gadis ibu kandung pemohon Data pekerjaan dan usaha Bidang usaha Jumlah dan tujuan penggunaan Jumlah permohonan Jangka waktu Penggunaan

Data penghasilan Sumber pembayaran kembali Tanda tangan pemohon. Suami/istri dan penjamin suami/istri. Data penjamin suami/istri(jika jaminan bukan atas nama sendiri)

2.

Data Pendukung Legalitas pribadi FC KTP suami/istri terbaru FC KK FC akta nikah/keterangan cerai FC keterangan kematian jika janda/duda FC KTP penjamin suami/istri terbaru FC KK penjamin Legalitas usaha SIUP, NPWP, TDP (jika ada) Legalitas jaminan FC sertifikat HGB, hak milik dilampiri dengan bukti pembayaran PBB terakhir sebanyak 2 lembar. FC BPKB, STNK, Kwitansi kosong yang ditanda tangani oleh pemilik/nama di STNK sebanyak 3 lembar (salah satu bermaterai). Kwitansi pembelian dan surat pernyataan kepemilikan jika jaminan bukan atas nama sendiri. Surat keterangan gaji/pegawai dari instansi terkait.

III.

STRUKTUR ORGANISASIKEPALA CABANG WAKIL KEPALA CABANG

CS

TELLER

BO

AO

Adm Pembiayaan

OB

Security

IV.

STANDAR OPERASIONAL MANAJEMEN LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH Manajemen operasional di BPRS Suriyah kantor cabang Semarang dipimpin oleh kepala kantor cabang yang telah diberi amanat oleh dewan direksi untuk bertanggung jawab atas operasional kantor cabang Semarang. BPRS Suriyah kantor cabang Semarang dikelola secara full time dan profesional oleh 11 orang yang masing-masing telah menguasai di bidangnya. Personalia BPRS Suriyah kantor cabang Semarang berkualifikasi pendidikan dari SLTA sampai dengan Sarjana. Selain itu personal diterima melalui proses seleksi yang sangat ketat dan telah menerima pelatihan baik eksternal maupun internal sesuai dengan bidangnya. Berikut job description masing-masing bagian cabang Semarang: 1. Kepala Cabang Tugas dan Tanggung Jawab: a. Mewakili Direksi dan atas nama perseroan, mengikat perseroan dengan pihak lain dan pihak lain dengan perseroan sebatas lingkup kerja Kantor Cabang Semarang. b. Bertanggung jawab terhadap operasional kantor cabang dan yang berhubungan dengan pihak intern dan ekstern perusahaan. c. Merumuskan dan mengusulkan kebijakan umum kantor cabang untuk program tahunan yang disetujui oleh Direksi serta disahkan oleh Dewan Komisaris, agar tercapai tujuan serta kontuinitas operasional perusahaan. d. Menyusun dan mengusulkan Rencana Anggaran Cabang dan Rencana Kerja Tahunan yang disetujui oleh Direksi. e. Mengajukan Neraca dan Laporan Rugi/Laba tahunan serta laporan-laporan berkala lainnya kepada Direksi untuk mengetahui perkembangan kantor cabang bank. f. Memberi persetujuan atas penggunaan formulir-formulir dan dokumendokumen lainnya dalam transaksi kantor cabang. g. Menyetujui dan memutuskan pembiayaan yang diberikan sebatas maksimum dan selebihnya atas persetujuan Direksi dan Komisaris. h. Menyetujui pengeluaran biaya rutin maksimum dan selebihnya atas persetujuan Direksi. i. Pembelian inventarsi dan perlengkapan kantor cabang atas persetujuan Direksi. j. Mengamankan harta kekayaan perseroan agar terlindung dari bahaya kebakaran, pencurian, perampokan, dan kerusakan. di kantor

2.

Wakil Kepala Cabang a.

3.

Customer Service a. Memberikan pelayanan kepada nasabah dalam memberikan informasi produk. b. Membantu nasabah dalam melakukan proses pembukaan rekening tabungan dan deposito. c. Membantu nasabah dalam melakukan proses penutupan rekening tabungan dan deposito. d. Memberikan informasi saldo simpanan nasabah. e. Menerima berkas pengajuan pembiayaan dari calon debitur. f. Menyediakan materai untuk akad pembiayaan maupun bilyet deposito, dan bertanggung jawab atas pengelolaannya. g. Membuat surat keluar dan memo internal. h. Bertanggung jawab atas penomeran surat keluar, surat masuk, dan memo internal dan bertanggung jawab atas pengarsipannya. i. j. Menyimpan berkas tabungan dan deposito. Memberikan pelayanan informasi perbankan lainnya kepada nasabah, terutama dalam menangani permasalahan transaksi nasabah.

4.

Teller a. Mengatur dan bertanggung jawab atas dana kas yang tersedia. b. Memberikan pelayanan transaksi tunai. c. Bertanggung jawab atas kecocokan pencatatan transaksi dengan dana kas yang terjadi secara harian.

5.

Back Office a. Bertanggung jawab terhadap pekerjaan-pekerjaan pembukuan non kas, serta pembukuan akuntansi akhir hari, akhir bulan, akhir tahun, dan laporan keuangan. b. Membuat tiket dan membukukan transaksi non kas, pemindahbukuan, penyusutan, dan lain-lain. c. Melakukan tugas-tugas dan membukukan transaksi yang tidak dilakukan oleh bagian operasional lainnya (misalnya transaksi kewajiban segera, ruparupa aktiva dan pasiva).

6.

Account Officer Funding: a. Mencari atau menghubungi nasabah potensial. b. Memberikan brosur dan menjelaskan perkembangan hasil usaha perusahaan kepada nasabah. Lending: a. Mencari nasabah potensial yang layak diberikan fasilitas pembiayaan. b. Melakukan analisa untuk menentukan layak tidaknya pengajuan pembiayaan dari masyarakat. c. Bertanggung jawab atas kelancaran pengembalian dana yang telah disalurkan. d. Melakukan penagihan, pengawasan dan pembinaan terhadap nasabah yang telah memperoleh fasilitas pembiayaan dari bank.

7.

Administrasi Pembiayaan a.

8.

Office Boy a. Bertanggung jawab menjaga kebersihan lingkungan dan merawat alat-alat dan gedung kantor. b. Melayani perintah yang menjadi kebutuhan kantor maupun karyawan. c. Menyediakan minum untuk tamu dan semua karyawan kantor. d. Membantu mengoperasikan mesin Foto Copy jika dibutuhkan.

9.

Security a. Bertanggung jawab menjaga dan mengendalikan keamanan lingkungan kantor dari segala bentuk kejahatan, ancaman keamanan atau yang membuat keonaran lingkungan kantor. b. Bertanggung jawab menjaga dan memelihara semua asset yang ada di lingkungan kantor dari ancaman kejahatan. c. Bertanggung jawab melindungi karyawan, nasabah, dan tamu dari ancaman gangguan keamanan atau kejahatan. d. Membantu karyawan kator BPRS Suriyah melayani customer disaat jam kantor. e. Memelihara dan menjaga kebersihan serta ketertiban lingkungan. f. Mengatur parker kendaraan dan mempersilahkan nasabah yang dating.

g. Membantu mengontrol dan mematikan semua peraltan kantor, lampu, AC atau semua peralatan yang menggunakan listrik saat karyawan selesai bekerja. h. Bertanggung jawab mengunci semua pintu saat jam kantor selesai dan membukakan kembali saat jam kerja akan dimulai. i. Menyerahkan semua kunci kepada penanggung jawab.

Mengetahui

Anang Jatmoko Setiaji Kepala Cabang