ontologi (metafisika, asumsi, dan peluang)

17
ONTOLOGI: METAFISIKA, ASUMSI, DAN PELUANG Oleh, Elce Purwandari

Upload: elce-purwandarie

Post on 24-Jun-2015

5.311 views

Category:

Education


13 download

TRANSCRIPT

Page 1: Ontologi (Metafisika, Asumsi, dan Peluang)

ONTOLOGI: METAFISIKA, ASUMSI, DAN PELUANG

Oleh,Elce Purwandari

Page 2: Ontologi (Metafisika, Asumsi, dan Peluang)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Rumusan Masalah

Tujuan

PEMBAHASAN

ontologi

Metafisika

Asumsi

Peluang

PENUTUP

Kesimpulan

Page 3: Ontologi (Metafisika, Asumsi, dan Peluang)

Latar Belakang

Ontologi secara ringkas membahas realitas atau suatu

entitas dengan apa adanya. Pembahasan mengenai

ontologi berarti membahas kebenaran suatu fakta.

Untuk mendapatkan kebenaran itu, ontologi

memerlukan proses bagaimana realitas tersebut

dapat diakui kebenarannya. Untuk itu proses tersebut

memerlukan dasar pola berfikir, dan pola berfikir

didasarkan pada bagaimana ilmu pengetahuan

digunakan sebagai dasar pembahasan realitas.

Page 4: Ontologi (Metafisika, Asumsi, dan Peluang)

Bagaimana Ontologi itu?

Apakah Metafisika?

Apakah Asumsi?

Apakah Peluang?

Rumusan Masalah

Page 5: Ontologi (Metafisika, Asumsi, dan Peluang)

Untuk mengetahui Bagaimana Ontologi

itu?

Untuk mengetahui Apakah Metafisika?

Untuk mengetahui Apakah Asumsi?

Untuk mengetahui Apakah Peluang?

Tujuan

Page 6: Ontologi (Metafisika, Asumsi, dan Peluang)

Ontologi secara etimologi (bahasa) berasal dari kata “onta” yang berarti sesuatu “yang sungguh-sungguh ada”, “kenyataan yang sesungguhnya” dan “logos” yang berarti “studi tentang”, “studi yang membahas” (Ihsan, 2010: 223). Jadi ontologi adalah studi yang membahas sesuatu yang ada. Secara sungguh-sungguh ontologi juga diartikan sebagai metafisika umum yaitu cabang filsafat yang mempelajari sifat dasar dari kenyataan yang terdalam, ontologi membahas asas-asas rasional dari kenyataan (Kattsoff dalam Ihsan, 2010: 223)

Ontologi

Page 7: Ontologi (Metafisika, Asumsi, dan Peluang)

Menurut Aristoteles

Menurut Suriasumantri

Menurut Soetriono & Hanafie

Menurut Pandangan The Liang Gie

Page 8: Ontologi (Metafisika, Asumsi, dan Peluang)

Fungsi atau manfaat dalam mempelajari ontologi antara

lain,

1. Berfungsi sebagai refleksi, kritis, atau objek ataun

bidang garapan, konsep-konsep, asumsi-asumsi,

dan postulat-postulat ilmu.

2. Dunia empiris itu dapat diketahui manusia dengan

pancaindra.

3. Fenomena yang terjadi di dunia ini berhubungan

satu dengan lainnya secara kausal (Anshari dalam

Ihsan, 2010: 224)

Page 9: Ontologi (Metafisika, Asumsi, dan Peluang)

Klasifikasi ontologi di antaranya adalah,

1. Ontologi pada dataran transenden, yakni hakikat proses adanya kebenaran berdasarkan nilai-nilai ketuhanan

2. Ontologi pada dataran ideal yakni hakikat proses adanya kebenaran melalui proses berfikir, baik dalam bentuk gagasan, ide, konsep. Ontologi pada dataran ini memunculkan aliran idealisme, rasionalisme dan eksistensialisme.

3. Ontologi pada dataran empiris, yakni hakikat proses adanya kebenaran melalui pancaindra. Ontologi pada dataran ini memunculkan aliran empirisme, naturalisme, realisme, positivisme dan materialisme.

Page 10: Ontologi (Metafisika, Asumsi, dan Peluang)

Metafisika berasal dari kata “meta” berarti sesudah dan “fisika” berarti nyata/alam fisik. Dengan kata lain metafisika adalah cabang filsafat yang membicarakan hal-hal yang berada di belakang gejala-gejala yang nyata.

Metafisika merupakan cabang filsafat yang membicarakan tentang hal-hal yang sangat mendasar yang berada di luar pengalaman manusia. Metafisika mengkaji segala sesuatu secara komprehensif. Menurut Asmoro Achmadi dalam Gie (2012: 4) metafisika merupakan cabang filsafat yang membicarakan sesuatu yang bersifat “keluarbiasaan” (beyond nature) yang berada di luar pengalaman manusia (immediate experience). Metafisika mengkaji sesuatu yang berada di luar hal-hal yang biasa yang berlaku pada umumnya (keluarbiasaan) atau hal-hal yang tidak alami, serta hal-hal yang berada di luar kebiasaan atau di luar pengalaman manusia.

Metafisika

Page 11: Ontologi (Metafisika, Asumsi, dan Peluang)

Metafisika Dalam pendidikan

Metafisika memiliki implikasi-implikasi penting untuk pendidikan karena kurikulum sekolah berdasarkan pada apa yang kita ketahui mengenai realitas. Dan apa yang kita ketahui mengenai realitas itu dikedalikan/didorong oleh jenis-jenis pertanyaan yang diajukan mengenai dunia. Pada kenyataannya, setiap posisi yang berkenaan dengan apa yang harus diajarkan disekolah di belakangnya memiliki suatu pandangan realitas tertentu, sejumlaj respons tertentu pada pertanyaan-pertanyaan metafisika.

Page 12: Ontologi (Metafisika, Asumsi, dan Peluang)

Asumsi adalah suatu pernyataan yang tidak terlihat kebenarannya, atau kemungkinan benarnya tidak tinggi. belajar dapat dipahami sebagai penyimpan informasi mulai dari menerima informasi dari perhatian, pemahaman dan urutan peristiwa langsung ataupun tak langsung sehingga dapat di simpan melalui ingatan dan direproduksi menimbulkan motivasi untuk mengingatnya.

Dalam mengembangkan asumsi harus diperhatikan dua hal :1. Asumsi harus relevan dengan bidang dan tujuan

pengkajian displin keilmuan. Asumsi yang seperti ini harusoprasional, dan merupakan dasar dari pengkajian teoritis.

2. Asumsi harus disimpulkan dari “keadaan sebagaimana adanya „bukan‟ bagaimana keadaan yang seharusnya.”

Asumsi

Page 13: Ontologi (Metafisika, Asumsi, dan Peluang)

Presumsi adalah suatu pernyataan yang disokong oleh bukti atau percobaan-percobaan, meskipun tidak konklusif dianggap sebagai benar atau walaupun kemungkinannya tinggi bahwa pernyataan itu benar.

Hipotesis merupakan asumsi, jika diperiksa ke belakang (backward). Jika diperiksa ke depan (forward) maka hipotesis merupakan kesimpulan. Untuk memahami hal ini dapat dibuat suatu pernyataan: “Bawalah payung agar pakaianmu tidak basah waktu sampai ke sekolah”.

Apakah ASUMSI asumsi dari contoh tersebut ?

Page 14: Ontologi (Metafisika, Asumsi, dan Peluang)

Seseorang yang mengenal dengan baik hakikat ilmu akan lebih mempercayai pernyataan “ 80% anda akan sembuh jika meminum obat ini” daripada pernyataan “yakinlah bahwa anda pasti sembuh setelah meminum obat ini”.

Hal ini menyadarkan kita bahwa suatu ilmu menawarkan kepada kita suatu jawaban yang berupa peluang. Yang didalamnya selain terdapat kemungkin bernilai benar juga mengandung kemungkinan yang bernilai salah. Nilai kebenarannya pun tergantung dari presentase kebenaran yang dikandung ilmu tersebut. Sehingga ini akan menuntun kita kepada seberapa besar kepercayaan kita akan kita tumpukan pada jawaban yang diberikan oleh ilmu tersebut. 

Peluang

Page 15: Ontologi (Metafisika, Asumsi, dan Peluang)

Ontologi merupakan suatu teori tentang makna dari suatu objek,

property dari suatu objek, serta relasi objek tersebut yang mungkin

terjadi pada suatu domain pengetahuan. Ringkasnya, pada tinjauan

filsafat, ontologi adalah studi tentang sesuatu yang ada.

Pembahasan ontologi terkait dengan pembahasan mengenai metafisika.

Mengapa ontologi terkait dengan metafisika? Ontologi membahas

hakikat yang “ada”, metafisika menjawab pertanyaan apakah hakikat

kenyataan ini sebenar-benarnya? Pada suatu pembahasan, metafisika

merupakan bagian dari ontologi, tetapi pada pembahasan lain, ontologi

merupakan salah satu dimensi saja dari metafisika. Karena itu,

metafisika dan ontologi merupakan dua hal yang saling terkait. Bidang

metafisika merupakan tempat berpijak dari setiap pemikiran filsafati,

termasuk pemikiran ilmiah. Metafisika berusaha menggagas jawaban

tentang apakah alam ini.

KESIMPULAN

Page 16: Ontologi (Metafisika, Asumsi, dan Peluang)

• Asumsi diperlukan untuk mengatasi penelaahan suatu

permasalahan menjadi lebar. Semakin terfokus obyek telaah suatu

bidang kajian, semakin memerlukan asumsi yang lebih banyak.

Asumsi dapat dikatakan merupakan latar belakang intelektal suatu

jalur pemikiran. Asumsi dapat diartikan pula sebagai merupakan

gagasan primitif, atau gagasan tanpa penumpu yang diperlukan

untuk menumpu gagasan lain yang akan muncul kemudian.

Asumsi diperlukan untuk menyuratkan segala hal yang tersirat.

• Dasar teori keilmuan di dunia ini tidak akan pernah terdapat hal

yang pasti mengenai satu kejadian, hanya kesimpulan yang

probabilistik. Ilmu memberikan pengetahuan sebagai dasar

pengambilan keputusan di mana didasarkan pada penafsiran

kesimpulan ilmiah yang bersifat relatif.

Page 17: Ontologi (Metafisika, Asumsi, dan Peluang)

TERIMA KASIH