oleh - perpustakaan digital...

62
LAPORAN PENELITIAN PEMULA MODEL PENYUSUNAN ANALISIS STANDAR BELANJA (ASB) DALAM MENUNJANG PROSES PERENCANAAN, PENGANGGARAN DAN PENGAWASAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (APBD) PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT Oleh: IRA NOVIANTY NIP. 197611162009122002 RULLY UMBARA DIBIAYAI OLEH POLITEKNIK NEGERI BANDUNG DENGAN SURAT PERJANJIAN PELAKSANAAN PENELITIAN PEMULA Nomor : 614.2/PL1.R5/LT/2014 JURUSAN AKUNTANSI POLITEKNIK NEGERI BANDUNG DESEMBER, 2014 POLBAN

Upload: nguyenkhue

Post on 11-Feb-2018

304 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Oleh - Perpustakaan Digital Polbandigilib.polban.ac.id/files/disk1/99/jbptppolban-gdl-iranoviant... · Dasar Hukum Analisis Standar Biaya (ASB) ……………… 11 . 2.5. ... daerah

LAPORAN PENELITIAN PEMULA

MODEL PENYUSUNAN ANALISIS STANDAR BELANJA (ASB) DALAM MENUNJANG PROSES PERENCANAAN, PENGANGGARAN DAN

PENGAWASAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (APBD) PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

Oleh:

IRA NOVIANTY NIP. 197611162009122002

RULLY UMBARA

DIBIAYAI OLEH POLITEKNIK NEGERI BANDUNG DENGAN SURAT PERJANJIAN PELAKSANAAN PENELITIAN PEMULA

Nomor : 614.2/PL1.R5/LT/2014

JURUSAN AKUNTANSI POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

DESEMBER, 2014

                               

POLBAN

Page 2: Oleh - Perpustakaan Digital Polbandigilib.polban.ac.id/files/disk1/99/jbptppolban-gdl-iranoviant... · Dasar Hukum Analisis Standar Biaya (ASB) ……………… 11 . 2.5. ... daerah

                               

POLBAN

Page 3: Oleh - Perpustakaan Digital Polbandigilib.polban.ac.id/files/disk1/99/jbptppolban-gdl-iranoviant... · Dasar Hukum Analisis Standar Biaya (ASB) ……………… 11 . 2.5. ... daerah

i

LEMBAR IDENTITAS DAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA, SUMBER DANA DIPA 2014

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG 1. a. Judul Penelitian : Model Penyusunan Analisis Standar Belanja Dalam Menunjang Proses Perencanaan, Penganggaran, dan Pengawasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2. Ketua Peneliti :

a. Nama Lengkap dan Gelar : Ira Novianty, S.E.,M.Si.,Ak.,CA b. Jenis Kelamin : Perempuan c. Pangkat/Golongan/NIP : Penata Muda Tk I / IIIb /19761116 200912 2 00 2 d. Jabatan Fungsional : Asisten Ahli e. Departemen / Program Studi : Akuntansi / Akuntansi Manajemen Pemerintahan f. Universitas/Institut/Akademik : Politeknik Negeri Bandung g. Bidang Ilmu yang diteliti : Akuntansi Manajemen Pemerintahan

3. Jumlah Tim Peneliti : 2 orang 4. Lokasi Penelitian : Bandung 5. Bila penelitian ini merupakan peningkatan kerjasama kelembagaan, sebutkan:

a. Nama Instansi : - b. Alamat : -

6. Biaya penelitian : Rp.10.000.000,00 (Sepuluh juta rupiah)

7. Jangka Waktu Penelitian : 6 Bulan

Bandung, 17 Desember 2014 Mengetahui, Ketua Peneliti Ketua Departemen Akuntansi

( Dadang Hermawan,SE.,M.Si ) (Ira Novianty, SE.,M.Si.,Ak,CA) NIP. 19590804 198812 1 00 1 NIP. 19761116 200912 2 00 2

Menyetujui Ka. LPPM

Cap dan tanda tangan

( Dr.Ir.Ediana Sutjiredjeki,M.Sc ) NIP. 19550228 198403 2 00 1

                               

POLBAN

Page 4: Oleh - Perpustakaan Digital Polbandigilib.polban.ac.id/files/disk1/99/jbptppolban-gdl-iranoviant... · Dasar Hukum Analisis Standar Biaya (ASB) ……………… 11 . 2.5. ... daerah

ii

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan model prediksi Analisis Standar Belanja (ASB) yang dapat digunakan untuk menilai kewajaran anggaran belanja pada kegiatan bimbingan teknis/pelatihan dan kegiatan sosialisasi/penyuluhan di lingkungan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Metode yang digunakan dalam membuat model Analisis Standar Belanja (ASB) ini adalah metode kuadrat terkecil (Least Square) dengan pendekatan Activity Based Costing (ABC). Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA-SKPD) dari 34 Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2013. Model Analisis Standar Belanja (ASB) untuk kegiatan bimbingan teknis/pelatihan adalah Y = 119.140.240,75 + 394.560,40 X dan model Analisis Standar Belanja (ASB) untuk kegiatan sosialisasi/penyuluhan adalah Y = 32.488.048,32 + 686.257,47 X , dimana Y adalah Total Anggaran Belanja dan X adalah cost drivernya. Kedua model ini dapat digunakan untuk menilai kewajaran program atau kegiatan yang akan dilaksanakan pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Kata Kunci : Analisis Standar Belanja (ASB) , Activity Based Costing, Biaya

Variabel, Biaya Tetap.

                               

POLBAN

Page 5: Oleh - Perpustakaan Digital Polbandigilib.polban.ac.id/files/disk1/99/jbptppolban-gdl-iranoviant... · Dasar Hukum Analisis Standar Biaya (ASB) ……………… 11 . 2.5. ... daerah

iii

ABSTRACT

This study aims to determine the Analysis of Expenditure Standards Prediction Model which can be used to assess the reasonableness of the budget on the activities of technical assistance / training and socialization on the Regional Working Units of West Java Province Government The method used in this study is the least squares method with the approach of Activity Based Costing (ABC). The data used in this study is secondary data, the Budget Implementation unit of 34 regional work units in the West Java Provincial Government for Fiscal Year 2013. The result for technical assistance / training analysis of expenditure standards model is Y = 394,560.40 119,140,240.75 + X, and for socialization / education analysis of expenditure standards model is Y = 32,488,048.32 + 686 257, 47 X, where Y is a Total Budget and X are the cost drivers. Both of these models can be used to assess the fairness of the program or activity to be carried out on the regional work units in the Provincial Government of West Java Keywords: Analysis of Expenditure Standards , Activity Based Costing, Variable Cost, Fixed Costs.

                               

POLBAN

Page 6: Oleh - Perpustakaan Digital Polbandigilib.polban.ac.id/files/disk1/99/jbptppolban-gdl-iranoviant... · Dasar Hukum Analisis Standar Biaya (ASB) ……………… 11 . 2.5. ... daerah

iv

KATA PENGANTAR

Dengan segala kerendahan hati dan rasa bahagia, penulis memanjatkan puji dan

syukur kehadirat Illahi Robbi atas segala rahmat, petunjuk, dan karunia yang telah

dilimpahkan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian pemula ini.

Penelitian yang berjudul “Model Penyusunan Analisis Standar Belanja (ASB) Dalam

Menunjang Proses Perencanaan, Penganggaran, Dan Pengawasan Anggaran Pendapatan

Dan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Provinsi Jawa Barat” ini disusun dalam rangka

mengisi salah satu program penelitian pemula sumber dana DIPA di lingkungan internal

Politeknik Negeri Bandung.

Pada kesempatan ini, Penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-

besarnya kepada:

1. Tim evaluator yang telah bersedia memberikan masukan dan saran-sarannya.

2. Dr. Ir. Ediana Sutjiredjeki, M.Sc selaku kepala Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada

Masyarakat Politeknik Negeri Bandung beserta stafnya yang telah memberikan

kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian ini.

3. Dadang Hermawan, S.E., M.Si selaku Ketua Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri

Bandung.

4. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu Penulis

dalam menyelesaikan penelitian ini.

Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih sangat jauh dari sempurna. Oleh

sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk memperbaiki

penelitian ini kedepannya sehingga dapat bermanfaat bagi pembaca lainnya.

Bandung, Desember 2014

Penulis

                               

POLBAN

Page 7: Oleh - Perpustakaan Digital Polbandigilib.polban.ac.id/files/disk1/99/jbptppolban-gdl-iranoviant... · Dasar Hukum Analisis Standar Biaya (ASB) ……………… 11 . 2.5. ... daerah

v

DAFTAR TABEL

Tabel. IV. 1 Daftar SKPD Yang Menjadi Objek Penelitian

Tabel IV. 2. Rincian Biaya Kegiatan Bimbingan Tenis/Pelatihan

Tabel IV. 3. Rincian Biaya Kegiatan Sosialisasi/Penyuluhan

                               

POLBAN

Page 8: Oleh - Perpustakaan Digital Polbandigilib.polban.ac.id/files/disk1/99/jbptppolban-gdl-iranoviant... · Dasar Hukum Analisis Standar Biaya (ASB) ……………… 11 . 2.5. ... daerah

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Alur Perencanaan dan Penganggaran Menurut UU Nomor 32/2004

Gambar 2.3 Tahapan Penerapan ASB dalam Anggaran Berbasis Kinerja

Gambar 3.1 Tahap Pengumpulan Data Rencana Kerja dan Anggaran/ Dokumen Pelaksanaan Anggaran Organisasi Perangkat Daerah (RKA/DPA-SKPD)

Gambar 3.2 Tahap Penyetaraan Jenis Kegiatan

                               

POLBAN

Page 9: Oleh - Perpustakaan Digital Polbandigilib.polban.ac.id/files/disk1/99/jbptppolban-gdl-iranoviant... · Dasar Hukum Analisis Standar Biaya (ASB) ……………… 11 . 2.5. ... daerah

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Biodata Peneliti Lampiran 2 : Hasil Perhitungan Variabel Penelitian Dengan Metode Least Square Lampiran 3 : Ringkasan DPA-SKPD Tahun 2013 Dinas Pendidikan Lampiran 4 : Ringkasan DPA-SKPD Tahun 2013 Dinas Kesehatan Lampiran 5 : Ringkasan DPA-SKPD Tahun 2013 Dinas Pemukiman dan Perumahan Lampiran 6 : Ringkasan DPA-SKPD Tahun 2013 Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Lampiran 7 : Ringkasan DPA-SKPD Tahun 2013 Dinas Perhubungan Lampiran 8 : Ringkasan DPA-SKPD Tahun 2013 Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Lampiran 9 : Ringkasan DPA-SKPD Tahun 2013 Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Kependudukan, dan Keluarga Berencana Lampiran 10 : Ringkasan DPA-SKPD Tahun 2013 Dinas Sosial Lampiran 11 : Ringkasan DPA-SKPD Tahun 2013 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Lampiran 12 : Ringkasan DPA-SKPD Tahun 2013 Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Lampiran 13 : Ringkasan DPA-SKPD Tahun 2013 Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Lampiran 14 : Ringkasan DPA-SKPD Tahun 2013 Dinas Olah Raga dan Pemuda Lampiran 15 : Ringkasan DPA-SKPD Tahun 2013 Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Lampiran 16 : Ringkasan DPA-SKPD Tahun 2013 Sekretariat Daerah Lampiran 17 : Ringkasan DPA-SKPD Tahun 2013 Sekretariat DPRD Lampiran 18 : Ringkasan DPA-SKPD Tahun 2013 Inspektorat Lampiran 19 : Ringkasan DPA-SKPD Tahun 2013 Badan Kepegawaian Daerah Lampiran 20 : Ringkasan DPA-SKPD Tahun 2013 Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Lampiran 21 : Ringkasan DPA-SKPD Tahun 2013 Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Lampiran 22 : Ringkasan DPA-SKPD Tahun 2013 Sekretariat Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Lampiran 23 : Ringkasan DPA-SKPD Tahun 2013 Satuan Polisi Pamong Praja Lampiran 24 : Ringkasan DPA-SKPD Tahun 2013 Sekretariat DP KORPRI Lampiran 25 : Ringkasan DPA-SKPD Tahun 2013 Badan Ketahanan Pangan Daerah Lampiran 26 : Ringkasan DPA-SKPD Tahun 2013 Badan Pemberdayaan Masyarakat Dan Pemerintahan Desa Lampiran 27 : Ringkasan DPA-SKPD Tahun 2013 Dinas Komunikasi dan Informatika Lampiran 28 : Ringkasan DPA-SKPD Tahun 2013 Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Lampiran 29 : Ringkasan DPA-SKPD Tahun 2013 Dinas Pertanian Tanaman Pangan Lampiran 30 : Ringkasan DPA-SKPD Tahun 2013 Dinas Perkebunan Lampiran 31 : Ringkasan DPA-SKPD Tahun 2013 Dinas Peternakan Lampiran 32 : Ringkasan DPA-SKPD Tahun 2013 Dinas Kehutanan Lampiran 33 : Ringkasan DPA-SKPD Tahun 2013 Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral

                               

POLBAN

Page 10: Oleh - Perpustakaan Digital Polbandigilib.polban.ac.id/files/disk1/99/jbptppolban-gdl-iranoviant... · Dasar Hukum Analisis Standar Biaya (ASB) ……………… 11 . 2.5. ... daerah

viii

Lampiran 34 : Ringkasan DPA-SKPD Tahun 2013 Dinas Perindustrian dan Perdagangan Lampiran 35 : Ringkasan DPA-SKPD Tahun 2013 Badan Penanggulangan Bencana Daerah Lampiran 36 : Ringkasan DPA-SKPD Tahun 2013 Dinas Perikanan dan Kelautan

                               

POLBAN

Page 11: Oleh - Perpustakaan Digital Polbandigilib.polban.ac.id/files/disk1/99/jbptppolban-gdl-iranoviant... · Dasar Hukum Analisis Standar Biaya (ASB) ……………… 11 . 2.5. ... daerah

ix

DAFTAR ISI Halaman Lembar Identitas dan Pengesahan …………….…………………….... i

Abstrak …………………………………………..……………………. ii

Kata Pengantar ………………………………………………………… iv

Daftar Tabel……………………………………………………..……… v

Daftar Gambar/Ilustrasi …………………………………………….…. vi

Daftar Lampiran ……………………………………………………….. vii

Bab I. Pendahuluan …………………………………………………… 1

1.1. Latar Belakang ……………………………………………… 1

1.2. Perumusan Masalah …………………………………………. 4

1.3. Tujuan dan Manfaat …………………………………………. 4

1.4. Batasan Masalah …………………………………………….. 5

Bab II. Tinjauan Pustaka ………………………………………………... 6

2.1. Perencanaan Dan Penganggaran Daerah …………………… 6

2.2. Anggaran Berbasis Kinerja ………………………………… 7

2.3. Analisis Standar Biaya (ASB) ……………………………… 7

2.4. Dasar Hukum Analisis Standar Biaya (ASB) ……………… 11

2.5. Perilaku Belanja …………………………………………… 14

2.6. Activity Based Costing (ABC) ………………………………….. 16

Bab III. Metode Penelitian …………………………………………….. 18

3.1. Variabel Penelitian ………………………………………... 18

3.2. Deskripsi Operasionalisasi Variabel ………………………. 18

3.3. Jenis dan Sumber Data …………………………………….. 19

3.4. Teknik Pengumpulan Data ………………………………… 19

3.5. Tahap Penyusunan Model …………………………………. 20

3.6. Tahap Pembentukan Model ……………………………… . 22

Bab IV. Hasil dan Pembahasan ……………………………………….. 25

4.1. Tahap Pengumpulan Data …………………………………. 25

4.2. Tahap Penyetaraan Kegiatan ……………………………… 26

4.3. Tahap Pembentukan Model ……………………………….. 33

Bab V. Kesimpulan dan Saran ………………………………………… 38

5.1. Kesimpulan ………………………………………………... 38

5.2. Saran ……………………………………………………… 38

                               

POLBAN

Page 12: Oleh - Perpustakaan Digital Polbandigilib.polban.ac.id/files/disk1/99/jbptppolban-gdl-iranoviant... · Dasar Hukum Analisis Standar Biaya (ASB) ……………… 11 . 2.5. ... daerah

x

Daftar Pustaka ………………………………………………………… . 40

Lampiran Rekap Penggunaan Anggaran Personalia Tenaga Peneliti

                               

POLBAN

Page 13: Oleh - Perpustakaan Digital Polbandigilib.polban.ac.id/files/disk1/99/jbptppolban-gdl-iranoviant... · Dasar Hukum Analisis Standar Biaya (ASB) ……………… 11 . 2.5. ... daerah

ii

KATA PENGANTAR

Dengan segala kerendahan hati dan rasa bahagia, penulis memanjatkan puji

dan syukur kehadirat Illahi Robbi atas segala rahmat, petunjuk, dan karunia yang

telah dilimpahkan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian

pemula ini.

Proposal penelitian pemula yang berjudul “Model Penyusunan Analisis Standar

Belanja (ASB) Dalam Menunjang Proses Perencanaan, Penganggaran, Dan

Pengawasan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Provinsi

Jawa Barat” ini disusun dalam rangka mengisi salah satu program penelitian pemula

sumber dana DIPA di lingkungan internal Politeknik Negeri Bandung.

Pada kesempatan ini, Penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih yang

sebesar-besarnya kepada:

1. Tim evaluator yang telah bersedia memberikan masukan dan saran-sarannya.

2. Dr. Ir. Ediana Sutjiredjeki, M.Sc selaku kepala Unit Penelitian dan Pengabdian

Kepada Masyarakat Politeknik Negeri Bandung beserta stafnya yang telah

memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian ini.

3. Dadang Hermawan, S.E., M.Si selaku Ketua Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri

Bandung.

4. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu

Penulis dalam menyelesaikan proposal penelitian ini.

Penulis menyadari bahwa proposal penelitian ini masih sangat jauh dari

sempurna. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun

untuk memperbaiki penelitian ini kedepannya sehingga dapat bermanfaat bagi

pembaca lainnya.

Bandung, April 2014

Penulis

                               

POLBAN

Page 14: Oleh - Perpustakaan Digital Polbandigilib.polban.ac.id/files/disk1/99/jbptppolban-gdl-iranoviant... · Dasar Hukum Analisis Standar Biaya (ASB) ……………… 11 . 2.5. ... daerah

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Identitas dan Pengesahan …………….…………………….... i

Abstrak …………………………………………..……………………. ii

Kata Pengantar ………………………………………………………… iv

Daftar Tabel……………………………………………………..……… v

Daftar Gambar/Ilustrasi …………………………………………….…. vi

Daftar Lampiran ……………………………………………………….. vii

Bab I. Pendahuluan …………………………………………………… 1

1.1. Latar Belakang ……………………………………………… 1

1.2. Perumusan Masalah …………………………………………. 4

1.3. Tujuan dan Manfaat …………………………………………. 4

1.4. Batasan Masalah …………………………………………….. 5

Bab II. Tinjauan Pustaka ………………………………………………... 6

2.1. Perencanaan Dan Penganggaran Daerah …………………… 6

2.2. Anggaran Berbasis Kinerja ………………………………… 7

2.3. Analisis Standar Biaya (ASB) ……………………………… 7

2.4. Dasar Hukum Analisis Standar Biaya (ASB) ……………… 11

2.5. Perilaku Belanja …………………………………………… 14

2.6. Activity Based Costing (ABC) ………………………………….. 16

Bab III. Metode Penelitian …………………………………………….. 18

3.1. Variabel Penelitian ………………………………………... 18

3.2. Deskripsi Operasionalisasi Variabel ………………………. 18

3.3. Jenis dan Sumber Data …………………………………….. 19

3.4. Teknik Pengumpulan Data ………………………………… 19

3.5. Tahap Penyusunan Model …………………………………. 20

3.6. Tahap Pembentukan Model ……………………………… . 22

Bab IV. Hasil dan Pembahasan ……………………………………….. 25

4.1. Tahap Pengumpulan Data …………………………………. 25

                               

POLBAN

Page 15: Oleh - Perpustakaan Digital Polbandigilib.polban.ac.id/files/disk1/99/jbptppolban-gdl-iranoviant... · Dasar Hukum Analisis Standar Biaya (ASB) ……………… 11 . 2.5. ... daerah

4.2. Tahap Penyetaraan Kegiatan ……………………………… 26

4.3. Tahap Pembentukan Model ……………………………….. 33

Bab V. Kesimpulan dan Saran ………………………………………… 38

5.1. Kesimpulan ………………………………………………... 38

5.2. Saran ……………………………………………………… 38

Daftar Pustaka ………………………………………………………… . 40

Lampiran

Rekap Penggunaan Anggaran

Personalia Tenaga Peneliti

                               

POLBAN

Page 16: Oleh - Perpustakaan Digital Polbandigilib.polban.ac.id/files/disk1/99/jbptppolban-gdl-iranoviant... · Dasar Hukum Analisis Standar Biaya (ASB) ……………… 11 . 2.5. ... daerah

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Undang-Undang Nomor 17 Tentang Keuangan Negara menetapkan bahwa

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) disusun berdasarkan

pendekatan prestasi kerja yang akan dicapai. Untuk mendukung kebijakan ini

perlu dibangun suatu sistem yang dapat menyediakan data dan informasi untuk

menyusun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dengan pendekatan

kinerja.Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) berbasis kinerja yang

disusun oleh pemerintah daerah harus didasarkan pada Standar Pelayanan

Minimal (SPM) yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Untuk dapat membuat

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) berbasis kinerja, pemerintah

daerah harus memiliki perencanaan stratejik (Renstra). Renstra disusun secara

objektif dan melibatkan seluruh komponen yang ada di dalam pemerintahan.

Dengan adanya sistem tersebut pemerintah daerahakan dapat mengukur kinerja

keuangannya yang tercermin dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

(APBD). Agar sistem dapat berjalan dengan baik perlu ditetapkan beberapa hal

yang sangat menentukan yaitu standar harga, tolok ukur kinerja dan Standar

Pelayanan Minimal (SPM) yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-

undangan (Kawedar, dkk. 20009:121).

Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan atau kegagalan

pelaksanaan kebijakan/ program/ kegiatan sesuai dengan sasaran dan tugas yang

telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi pemerintah daerah.

Salah satu aspek yang diukur dalam penilaian kinerja pemerintah daerah adalah

aspek keuangan berupa Anggaran Berbasis Kinerja (Kawedar, dkk. 2009:123).

Anggaran berbasis kinerja pada dasarnya merupakan salah satu fungsi dari

penganggaran sektor publik, disamping beberapa fungsi utama lainnya seperti

sebagai alat perencanaan, alat pengendalian, alat kebijakan fiskal, alat politik, alat

koordinasi dan komunikasi, alat penilaian kinerja, alat motivasi, dan alat

menciptakan ruang publik (Mardiasmo, 2009). Untuk melakukan suatu

pengukuran kinerja perlu ditetapkan indikator-indikator terlebih dahulu antara lain

indikator masukan (input) berupa dana, sumber daya manusia dan metode kerja.

                               

POLBAN

Page 17: Oleh - Perpustakaan Digital Polbandigilib.polban.ac.id/files/disk1/99/jbptppolban-gdl-iranoviant... · Dasar Hukum Analisis Standar Biaya (ASB) ……………… 11 . 2.5. ... daerah

2

Agar input dapat diinformasikan dengan akurat dalam suatu anggaran, maka perlu

dilakukan penilaian terhadap kewajarannya. Dalam menilai kewajaran input

dengan keluaran (output) yang dihasilkan, peranAnalisis Standar Belanja (ASB)

sangat diperlukan. Analisis Standar Belanja (ASB) adalah penilaian kewajaran

atas beban kerjadan biaya yang digunakan untuk melaksanakan suatu program/

kegiatan (Hafiz Tanjung, 2010).

Penjabaran Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 terdapat dalam

Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan

Daerah, yang kemudian dijabarkan lagi dalam Permendagri Nomor 13 Tahun

2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, kemudian terbitlah

Permendagri Nomor 59 Tahun 2007 sebagai penyempurnaan atas Permendagri

Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengeloaan Keuangan Daerah. Dalam

regulasi yang telah ditetapkan tersebut, Analisis Standar Belanja (ASB)

merupakan salah satu instrumen pokok dalam penganggaran berbasis kinerja.

Walaupun regulasi tersebut mengamanatkan Analisis Standar Belanja (ASB),

akan tetapi belum ada regulasi yang secara operasional mengatur pelaksanaan

Analisis Standar Belanja (ASB).

Beberapa Penelitian terkait Analisis Standar Belanja (ASB) telah

dilakukan, tetapi jumlahnya masih sedikit sekali. Penelitian tentang Analisis

Standar Belanja (ASB) yang telah dilakukan diantaranya : Activity Based Costing

(ABC) Sebagai Pendekatan Baru Untuk Menghitung Analisis Standar Belanja

(ASB) Dalam Penyusunan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD),

Konsep Analisis Standar Belanja (ASB) Dalam Akuntansi Sektor Publik, Peranan

dan Teknik Penyusunan Analisis Standar Belanja Dalam penyusunan APBD, dan

Kajian Analisis Standar Belanja Pemerintah Kota Batu namun sampai saat ini

belum ada penelitian terkait Model Penyusunan Analisis Standar Belanja (ASB)

Dalam Menunjang Proses Perencanaan, Penganggaran dan Pengawasan Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Pengelolaan keuangan daerah yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi

Jawa Barat secara umum sudah baik, ini dibuktikan dengan diperolehnya opini

Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) selama

2 (dua) tahun terakhir yaitu pada tahun 2011 dan tahun 2012 terkait hasil audit

                               

POLBAN

Page 18: Oleh - Perpustakaan Digital Polbandigilib.polban.ac.id/files/disk1/99/jbptppolban-gdl-iranoviant... · Dasar Hukum Analisis Standar Biaya (ASB) ……………… 11 . 2.5. ... daerah

3

atas laporan keuangan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.Namun, hingga saat ini

laporan kinerja Pemerintah Provinsi Jawa Barat dilihat dari penilaian atas laporan

hasil evaluasi akuntabilitas kinerja tahun 2012 yang dilakukan oleh Kementrian

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB)

terhadap 81 (delapan puluh satu) Kementrian/Lembaga dan 33 (tiga puluh tiga)

Provinsi di Indonesia, dimana Pemerintah Provinsi Jawa Barat mendapatkan nilai

CC (cukup baik) dengan skor 50 – 65, nilai tersebut masih kalah jika

dibandingkan dengan 6 (enam) Pemerintah Provinsi lain seperti : Pemerintah

Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan

Selatan, Kalimantan Timur, dan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan yang

masing-masing memperoleh nilai Baik dengan skor 65 – 75 yang hingga saat ini

merupakan nilai tertinggi bagi tingkat Pemerintah Provinsi di Indonesia.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam melaksanakan penganggaran belum

sepenuhnya menerapkan anggaran berbasis kinerja, diantaranya belum diterapkan

konsep Analisis Standar Belanja (ASB) yang merupakan salah satu komponen

yang harus dipertimbangkan dalam penetapan belanja daerah yang tercantum

dalam Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 pasal 167 ayat (3) hal tersebut

dikemukakan oleh Drs. Sri Mulyono, M.Si. selaku Kepala Biro Keuangan

Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, alokasi belanja ke dalam aktivitas untuk

menghasilkan output seringkali tanpa alasan dan justifikasi yang kuat. Untuk

mewujudkan azas efisiensi dan ekonomis dalam penyusunan Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), perlu ditetapkan indikator-indikator

terlebih dahulu, antara lain indikator masukan (input) berupa sumber dana,

sumber daya manusia, dan metoda kerja. Indikator tersebut digunakan sebagai

standar dalam penyusunan anggaran program/ kegiatan dan sebagai standar dalam

penilaian terhadap kewajaran oleh Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD)

atas program/ kegiatan yang diajukan oleh tiap Satuan Kerja Perangkat Daerah

(SKPD) (Kawedar dkk, 2008:142). Beberapa Pemerintah Daerah yang telah

menerapkan konsep Analisis Standar Belanja (ASB) diantaranya : Pemerintah

Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Pemerintah Kota Batu, Pemerintah Daerah

Kabupaten Purworejo, Pemerintah Daerah Kabupaten Banyumas dan Pemerintah

Kabupaten Bandung.

                               

POLBAN

Page 19: Oleh - Perpustakaan Digital Polbandigilib.polban.ac.id/files/disk1/99/jbptppolban-gdl-iranoviant... · Dasar Hukum Analisis Standar Biaya (ASB) ……………… 11 . 2.5. ... daerah

4

Berdasarkan fenomena diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “MODEL PENYUSUNAN ANALISIS STANDAR

BELANJA (ASB) DALAM MENUNJANG PROSES PERENCANAAN,

PENGANGGARAN DAN PENGAWASAN ANGGARAN PENDAPATAN

DAN BELANJA DAERAH PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT”.

1.2. Perumusan Masalah

Dari uraian diatas, maka permasalahan yang dapat dirumuskan adalah:

1. Bagaimana tahap-tahap penyusunan model prediksi Analisis Standar Belanja

(ASB) yang sesuai dengan karakteristik program/kegiatan pada Pemerintah

Daerah Provinsi Jawa Barat?

2. Bagaimana model prediksi untuk menetapkan total belanja melalui proses

Analisis Standar Belanja (ASB) ?

1.3. Tujuan Dan Manfaat

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui penetapan total biaya dan pengalokasian anggaran secara

efektif dan efisien agar dapat dijadikan acuan atas program/ kegiatan yang

sejenis.

2. Untuk menyusun model prediksi Analisis Standar Belanja (ASB) yang sesuai

dengan karakteristik pelaksanaan program/ kegiatan di lingkungan Satuan

Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Bagi Ilmu Pengetahuan, khususnya bagi pengembangan ilmu akuntansi,

penelitian akan dipublikasikan sehingga diharapkan dapat memberikan

informasi lebih luas mengenai penyusunan model prediksi Analisis Standar

Belanja (ASB) yang dapat diterapkan di pemerintah daerah dalam

penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

2. Bagi Pemerintah Provinsi Jawa Barat, penelitian ini diharapkan dapat

menjadi bahan pertimbangan untuk dijadikan pedoman dalam penerapan

                               

POLBAN

Page 20: Oleh - Perpustakaan Digital Polbandigilib.polban.ac.id/files/disk1/99/jbptppolban-gdl-iranoviant... · Dasar Hukum Analisis Standar Biaya (ASB) ……………… 11 . 2.5. ... daerah

5

Analisis Standar Belanja (ASB) khususnya di lingkungan Pemerintah

Provinsi Jawa Barat.

3. Bagi para peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi

dasar penelitian selanjutnya terutama dalam menyusun model Analisis

Standar Biaya Pada Belanja lainnya sebagai model prediksi.

1.4. Batasan Masalah

Penelitian ini dibatasi hanya pada belanja bimbingan teknis dan kegiatan

sosialisasi/penyuluhan dan hanya menggunakan Dokumen Pelaksana Anggaran

(DPA) Tahun 2013 dari seluruh Satuan Perangkat Daerah (SKPD). Hal tersebut

dikarenakan Biro Keuangan Pemerintah Provinsi Jawa Barat keberatan untuk

memberikan rincian data dan DPA periode sebelumnya dan menurut mereka,

periode satu tahun sudah cukup mewakili untuk menyususn suatu model, karena

anggran tahun-tahun sebelumnya tidak jauh berbeda dengan anggran tahun 2013.

                               

POLBAN

Page 21: Oleh - Perpustakaan Digital Polbandigilib.polban.ac.id/files/disk1/99/jbptppolban-gdl-iranoviant... · Dasar Hukum Analisis Standar Biaya (ASB) ……………… 11 . 2.5. ... daerah

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Perencanaan dan Penganggaran Daerah

Istilah perencanaan dan penganggaran dapat diartikan secara terpisah,

menurut Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional menyatakan bahwa “Perencanaan adalah suatu proses

untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan,

dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia”. Sementara itu,

penganggaran dapat diartikan sebagai suatu proses untuk menyusun sebuah

anggaran. Sementara itu pengertian anggaran menurut Hafiz Tanjung (2008:81)

“anggaran merupakan pedoman tindakan yang akan dilaksanakan oleh pemerintah

meliputi rencana pendapatan, belanja, transfer, dan pembiayaan yang diukur

dalam satuan rupiah, yang disusun menurut klasifikasi tertentu secara sistematis

untuk suatu periode”.

Perencanaan dan penganggaran merupakan tahapan yang sangat penting

dalam penyelenggaraan pemerintahan, karena berkaitan erat dengan tujuan dari

pemerintah yaitu untuk mensejahterakan rakyatnya. Perencanaan dan

penganggaran merupakan proses yang terintegrasi, oleh karenanya output dari

perencanaan adalah penganggaran (Bastian, 2009:10).

Gambar 2.1 Alur Perencanaan dan Penganggaran Menurut UU Nomor 32/2004

                               

POLBAN

Page 22: Oleh - Perpustakaan Digital Polbandigilib.polban.ac.id/files/disk1/99/jbptppolban-gdl-iranoviant... · Dasar Hukum Analisis Standar Biaya (ASB) ……………… 11 . 2.5. ... daerah

7

Sumber : Diskusi Publik Tinjauan Kebijakan Perencanaan Penganggaran Daerah, 29 Desember 2004 dalam Indra Bastian (2009:5)

2.2. Anggaran Berbasis Kinerja

Anggaran Berbasis Kinerja merupakan metode penganggaran bagi

manajemen untuk mengaitkan setiap biaya yang dituangkan dalam kegiatan-

kegiatan dengan manfaat yang dihasilkan. Manfaat tersebut dideskripsikan pada

seperangkat tujuan dan sasaran yang dituangkan dalam target kinerja pada setiap

unit kerja. Anggaran Berbasis Kinerja yang efektif akan mengidentifikasikan

keterkaitan antara nilai uang dan hasil, serta dapat menjelaskan bagaimana

keterkaitan tersebut dapat terjadi yang merupakan kunci pengelolaan program

secara efektif. Jika terjadi perbedaan antara rencana dan realisasinya, dapat

dilakukan evaluasi sumber-sumber input dan bagaimana keterkaitannya dengan

output/outcome untuk menentukan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan program.

(Pedoman Penyusunan Penyusunan APBD Berbasis Kinerja (Revisi), 2005)

2.3. Analisis Standar Biaya (ASB)

Analisis Standar Belanja (ASB) sudah diperkenalkan kepada Pemerintah

Daerah dalam Peraturan Pemerintah No. 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan

Pertanggungjawaban Keuangan Daerah. Istilah yang digunakan dalam PP No. 105

tersebut adalah Standar Analisa Belanja atau SAB yang mempunyai makna

penilaian kewajaran atas beban kerja dan biaya terhadap suatu kegiatan.

Menurut Hafiz Tanjung (2010) Analisis Standar Biaya (ASB)

adalah“Penilaian kewajaran atas beban kerja dan biaya yang dialokasikan untuk

melaksanakan suatu kegiatan”.

Analisis Standar Biaya/Belanja (ASB) merupakan salah satu komponen

yang harus dikembangkan sebagai dasar pengukuran kinerja keuangan dalam

penyusunan APBD dengan pendekatan kinerja. ASB adalah standar yang

digunakan untuk menganalisis kewajaran beban kerja atau biaya setiap program

atau kegiatan yang akan dilaksanakan oleh suatu Satuan Kerja dalam satu tahun

anggaran. Penerapan ASB pada dasarnya akan memberikan manfaat antara lain:

                               

POLBAN

Page 23: Oleh - Perpustakaan Digital Polbandigilib.polban.ac.id/files/disk1/99/jbptppolban-gdl-iranoviant... · Dasar Hukum Analisis Standar Biaya (ASB) ……………… 11 . 2.5. ... daerah

8

(1) Dapat menentukan kewajaran belanja untuk melaksanakan suatu kegiatan

sesuai dengan tupoksinya; (2) Meminimalisir terjadinya pengeluaran yang kurang

jelas yang menyebabkan inefisiensi anggaran; (3) Meningkatkan efisiensi dan

efektifitas dalam pengelolaan Keuangan Daerah; (4) Penentuan anggaran

berdasarkan pada tolok ukur kinerja yang jelas; dan (5) Unit kerja mendapat

keleluasaan yang lebih besar untuk menentukan anggarannya sendiri.

Analisis Standar Biaya (ASB) mendorong penetapan biaya dan

pengalokasian anggaran kepada setiap aktivitas unit kerja menjadi lebih logis dan

mendorong dicapainya efisiensi secara terus menerus karena adanya perbandingan

(benchmarking) biaya per unit setiap output dan diperoleh praktek-praktek terbaik

(best practies) dalam desain aktivitas (Kawedar dkk, 2008:144).

Salah satu aspek yang diukur dalam penilaian kinerja pemerintah daerah

adalah aspek keuangan berupa Anggaran Berbasis Kinerja (ABK). Untuk

melakukan suatu pengukuran kinerja perlu ditetapkan indikator-indikator terlebih

dahulu antara lainindikator masukan (input) berupa dana, sumber daya manusia

dan metodekerja. Agar input dapat diinformasikan dengan akurat dalam

suatuanggaran, maka perlu dilakukan penilaian terhadap kewajarannya.

Dalammenilai kewajaran input dengan keluaran (output) yang dihasilkan, peran

Analisis Standar Biaya (ASB) sangat diperlukan.

Manfaat yang dapat diperoleh dari Pemerintah Daerah ketika

menggunakan Analisis Standar Belanja adalah sebagai berikut :

a. Penetapan plafon anggaran pada saat Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara

(PPAS) menjadi obyektif tidak lagi berdasarkan “intuisi”

b. Dapat menentukan kewajaran biaya untuk melaksanakan suatu kegiatan.

c. Meminimalisir terjadinya pengeluaran yang kurang jelas yang menyebabkan

inefisiensi anggaran.

d. Penentuan anggaran berdasarkan pada tolok ukur kinerja yang jelas.

e. Penentuan besaran alokasi setiap kegiatan menjadi objektif.

f. Memiliki argumen yang kuat jika “dituduh” melakukan pemborosan.

g. Penyusunan anggaran menjadi lebih tepat waktu.

Penilaian terhadap kewajaran beban kerja usulan program atau kegiatan

dalam hal ini dikaitkan dengan komponen dan tingkat pelayanan yang akan

                               

POLBAN

Page 24: Oleh - Perpustakaan Digital Polbandigilib.polban.ac.id/files/disk1/99/jbptppolban-gdl-iranoviant... · Dasar Hukum Analisis Standar Biaya (ASB) ……………… 11 . 2.5. ... daerah

9

dicapai, jangka waktu pelaksanaan, serta kapasitas satuan kerja untuk

melaksanakan kegiatan. Ukuran kapasitas satuan kerja dapat diproyeksikan

dengan jumlah jam kerja normal pegawai negeri yang tersedia. Hubungan antara

kapasitas satuan kerja normal tersebut dengan jumlah jam yang dibutuhkan untuk

melaksanakan seluruh kegiatan yang menjadi tugas pokok fungsi Satuan Kerja

Perangkat Daerah (SKPD) merupakan salah satu ukurun kewajaran beban kerja.

Berikut adalah bagan tahapan penerapan Analisis Standar Biaya (ASB)

dalam Anggaran Berbasis Kinerja (ABK) :

Gambar 2.3 Tahapan Penerapan ASB dalam Anggaran Berbasis Kinerja

Sumber : Warsito Kawedar, dkk (2008:148)

Dari gambar diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Berdasarkan RPJM Daerah yang disusun secara simultan dengan penyusunan

renstra Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), renstra Satuan Kerja

Perangkat Daerah (SKPD) ditetapkan dengan peraturan pimpinan Satuan

Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Renstra Satuan Kerja Perangkat Daerah

(SKPD) memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan

pembangunan sesuai tugas dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)

dan bersifat indikatif.

                               

POLBAN

Page 25: Oleh - Perpustakaan Digital Polbandigilib.polban.ac.id/files/disk1/99/jbptppolban-gdl-iranoviant... · Dasar Hukum Analisis Standar Biaya (ASB) ……………… 11 . 2.5. ... daerah

10

b. Dengan berpedoman pada renstra Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di

atas dan mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah (RKP), Satuan Kerja

Perangkat Daerah (SKPD) menyusun renja Satuan Kerja Perangkat Daerah

(SKPD) yang memuat kebijakan, program dan kegiatan pembangunan baik

yang dilaksanakan langsung oleh Pemerintah Daerah maupun dengan

mendorong partisipasi massyarakat. Rencana Kerja Pemerintah Daerah

(RKPD) disusun secara simultan bersamaan dengan penyusunan renja Satuan

Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

c. Berdasarkan program dan kegiatan yang sudah ditetapkan, Satuan Kerja

Perangkat Daerah (SKPD) kemudian menentukan indikator input, output,

outcome dan sampai pada benefit dan impact.

d. Berdasarkan output yang akan dihasilkan berupa barang atau jasa, dan

indicator input (dana, sumber daya manusia, perjalanan dinas, peralatan dan

bahan) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) kemudian melakukan

perhitungan anggaran per jenis kegiatan dengan menggunakan Analisis

Standar Biaya (ASB).

Analisis Standar Biaya (ASB) memiliki peran yang penting dalam

pengelolaan keuangan daerah (APKASI, 2009), yaitu :

1) Tahap Perencanaan

Analisis Standar Biaya (ASB) dapat digunakan pada saat perencanaan

keuangan daerah. Analisis Standar Biaya (ASB) dapat dipergunakan pada saat

musrenbang, rencana jangka panjang (renja), dan pada saat penentuan prioritas.

Pada tahap-tahap tersebut Analisis Standar Biaya (ASB) digunakan untuk

menentukan pagu indikatif dari kegiatan-kegiatan yang diusulkan oleh

masyarakat.

2) Tahap Penganggaran

Analisis Standar Belanja (ASB) digunakan pada saat proses perencanaan

anggaran. Analisis Standar Belanja (ASB) merupakan pendekatan yang digunakan

oleh Tim Anggaran PemerintahDaerah (TAPD) untuk mengevaluasi usulan

program, kegiatan, dan anggaran setiap satuan kerja dengan cara menganalisis

beban kerja dan biaya dari usulan program atau kegiatan yang bersangkutan.

                               

POLBAN

Page 26: Oleh - Perpustakaan Digital Polbandigilib.polban.ac.id/files/disk1/99/jbptppolban-gdl-iranoviant... · Dasar Hukum Analisis Standar Biaya (ASB) ……………… 11 . 2.5. ... daerah

11

Analisis Standar Belanja (ASB) digunakan pada saat mengkuantitatifkan

program dan kegiatan setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) menjadi

Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (RKA-SKPD).

Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (RKA-SKPD) berisi

rencana program dan kegiatan yang akan dilaksanakan beserta usulan anggaran

yang akan digunakan. Untuk mengetahui beban kerja dan beban biaya yang

optimal dari setiap usulan program atau kegiatan yang diusulkan, langkah yang

dilakukan adalah dengan menggunakan formula perhitungan Analisis Standar

Belanja (ASB) yang terdapat pada masing-masing jenis Analisis Standar Belanja

(ASB).

3) Tahap Pengawasan/ Pemeriksaan

Pada tahap pengawasan/pemeriksaan, pengawas/pemeriksa dapat

menggunakan Analisis Standar Belanja (ASB) untuk menentukan batasan

mengenai pemborosan/ kerugian negara.Apabila penganggaran belanja melebihi

Analisis Standar Belanja (ASB) maka disebut pemborosan.

2.4. Dasar Hukum Analisis Standar Belanja (ASB)

Adapun dasar hukum mengenai Analisis Standar Belanja (ASB) adalah

sebagai berikut:

1. Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah, Pasal 167

ayat 3 “Belanja daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

mempertimbangkan analisis standar belanja, standar harga, tolok ukurkinerja;

dan standar pelayanan minimal yang ditetapkan sesuai dengan peraturan

perundang-undangan”.

2. Penjelasan Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan, Pasal

167 ayat 3: “Yang dimaksud dengan Analisa Standar Belanja (ASB) adalah

penilaian kewajaran atas beban kerja dan biaya yang digunakan untuk

melaksanakan suatu kegiatan.

3. Peraturan Pemerintah No. 105 Tahun 2000 Tentang Pengelolaan dan

Pertanggungjawaban Keuangan Daerah, Pasal 20 ayat 2 “Untuk mengukur

                               

POLBAN

Page 27: Oleh - Perpustakaan Digital Polbandigilib.polban.ac.id/files/disk1/99/jbptppolban-gdl-iranoviant... · Dasar Hukum Analisis Standar Biaya (ASB) ……………… 11 . 2.5. ... daerah

12

kinerja keuangan Pemerintah Daerah, dikembangkan standar analisa belanja,

tolok ukur kinerja dan standar biaya”.

4. Penjelasan Peraturan Pemerintah No. 105 Tahun 2000 Tentang Pengelolaan

dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah, Pasal 20 ayat 2: “Yang dimaksud

dengan standar analisa belanja adalah penilaian kewajaran atas beban kerja

dan biaya terhadap suatu kegiatan.”

5. Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan

Daerah Pasal 39 ayat 2, “Penyusunan anggaran berdasarkan prestasi kerja

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan berdasarkan capaian kinerja,

indikator kinerja, analisis standar belanja, standar satuan harga, dan standar

pelayanan minimal”.

6. Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan

Daerah Pasal 41 ayat 3, “Pembahasan oleh tim anggaran pemerintah daerah

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan untuk menelaah kesesuaian

antara RKA-SKPD dengan kebijakan umum APBD, prioritas dan plafon

anggaran sementara, prakiraan maju yang telah disetujui tahun anggaran

sebelumnya, dan dokumen perencanaan lainnya, serta capaian kinerja,

indikator kinerja, analisis standar belanja, standar satuan harga, dan standar

pelayanan minimal”.

7. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah Pasal 89 ayat 2 : “Rancangan surat

edarankepala daerah tentang pedoman penyusunan RKA-SKPD sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) mencakup : dokumen sebagai lampiran meliputi KUA,

PPA, kode rekening APBD, format RKA-SKPD, analisis standar belanja dan

standar satuan harga”.

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 Tentang

PedomanPengelolaan Keuangan Daerah Pasal 93 :

(1) Penyusunan RKA-SKPD berdasarkan prestasi kerja sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 90 ayat (2) berdasarkan pada indikatorkinerja,

capaian atau target kinerja, analisis standar belanja, standar satuan harga,

dan standar pelayanan minimal.

                               

POLBAN

Page 28: Oleh - Perpustakaan Digital Polbandigilib.polban.ac.id/files/disk1/99/jbptppolban-gdl-iranoviant... · Dasar Hukum Analisis Standar Biaya (ASB) ……………… 11 . 2.5. ... daerah

13

(2) Analisis standar belanja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan

penilaian kewajaran atas beban kerja dan biaya yang digunakan untuk

melaksanakan suatu kegiatan.

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah Pasal 100 ayat 2 “Pembahasan oleh TAPD

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan untuk menelaah kesesuaian

antara RKA-SKPD dengan KUA, PPA (Prioritas dan Plafon Anggaran),

prakiraan maju yang telah disetujui tahun anggaran sebelumnya, dan dokumen

perencanaan lainnya, serta capaian kinerja, indikator kinerja, kelompok

sasaran kegiatan, standar analisis belanja, standar satuan harga, standar

pelayanan minimal, serta sinkronisasi program dan kegiatan antar SKPD”.

10. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 59 Tahun 2007 Tentang Perubahan Atas

Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah Pasal 89 ayat 2 : “Rancangan surat edaran

kepala daerah tentang pedoman penyusunan RKA-SKPD sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) mencakup : dokumen sebagai lampiran surat edaran

meliputi KUA, PPAS, analisis standar belanja dan standar satuan harga.

11. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 59 Tahun 2007 Tentang Perubahan Atas

Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah Pasal 100 ayat 2 : “Pembahasan oleh TAPD

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan untuk menelaah: kesesuaian

rencana anggaran dengan standar analisis belanja, standar satuan harga.”

12. Lampiran Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 32 Tahun 2008 Tentang

Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun

Anggaran 2009, (Romawi III) Teknis Penyusunan APBD No. 4 : ” Substansi

Surat Edaran Kepala Daerah tentang Pedoman Penyusunan RKA-SKPD

kepada seluruh SKPD dan Rencana Kerja dan Anggaran Pejabat Pengelola

Keuangan daerah (RKA-PPKD) kepada Satuan kerja pengelola keuangan

daerah (SKPKD) lebih disederhanakan, hanya memuat prioritas pembangunan

daerah dan program/kegiatan yang terkait, alokasi plafon anggaran sementara

untuk setiap program/kegiatan SKPD, batas waktu penyampaian RKA-SKPD

                               

POLBAN

Page 29: Oleh - Perpustakaan Digital Polbandigilib.polban.ac.id/files/disk1/99/jbptppolban-gdl-iranoviant... · Dasar Hukum Analisis Standar Biaya (ASB) ……………… 11 . 2.5. ... daerah

14

kepada PPKD dan dokumen sebagai lampiran Surat Edaran dimaksud meliputi

KUA, PPAS, Analisis Standar Belanja, dan Standar Satuan Harga.

2.5. Perilaku Belanja

Sebagian besar keputusan yang diambil oleh pemerintah daerah

memerlukaninformasi belanja yang didasarkan pada perilakunya. Oleh sebab itu

perlu diketahui penggolongan belanja atas dasar perilakunya.

Yang dimaksud dengan perilaku belanja adalah pola perubahan belanja

dalam kaitannya deng perubahan target kinerja atau aktivitas pemerintah daerah

(misalnya, jumlah peserta dan jumlah hari dalam kegiatan bimbingan teknis).

Besar-kecilnya belanja dipengaruhi oleh besar-kecilnya target kinerja

kegiatan/aktivitas pemerintah daerah.

Berikut adalah jenis-jenis belanja berdasarkan perilakunya:

a. Belanja Variabel

Belanja variabel adalah belanja-belanja yang totalnya selalu berubah secara

proporsional (sebanding) dengan perubahan target kinerja kegiatan pemerintah

daerah. Besar-kecilnya total belanja variabel dipengaruhi oleh besar-kecilnya

target kinerja. Contoh jenis belanja ini antara lain belanja sewa stand per meter

persegi, belanja sewa gedung per hari, dan lain sebagainya.

b. Belanja Tetap

Belanja tetap adalah belanja-belanja yang di dalam jarak kapasitas (range of

capacity) tertentu totalnya tetap, meskipun target kinerja pemerintah daerah

berubah-ubah. Sejauh tidak melampaui kapasitas, belanja tetap total tidak

dipengaruhi oleh besar-kecilnya target kinerja pemerintah daerah. Contoh belanja

tetap adalah belanja gaji pegawai pemerintah daerah. Besar kecilnya belanja

pegawai tidak dipengaruhi oleh banyak sedikitnya kegiatan yang dilaksanakan

oleh pemerintah daerah.

c. Belanja Semi Variabel

                               

POLBAN

Page 30: Oleh - Perpustakaan Digital Polbandigilib.polban.ac.id/files/disk1/99/jbptppolban-gdl-iranoviant... · Dasar Hukum Analisis Standar Biaya (ASB) ……………… 11 . 2.5. ... daerah

15

Belanja Semi Variabel adalah belanja-belanja yang totalnya selalu berubah tetapi

tidak proporsional dengan perubahan target kinerja kegiatan pemerintah daerah.

Berubahnya belanja ini tidak dalam tingkat perubahan yang konstan. Belanja ini

dapat dikelompokkan pada yang tingkat perubahannya, semakin tinggi dan tingkat

perubahannya semakin rendah. Dalam belanja semi variable ini terkandung unsur

belanja tetap dan unsur belanja variabel.

Perubahan belanja total sebagai akibat dari perubahan target kinerja

pemerintah daerah ada tiga macam pola yaitu :

a. Jumlah tetap, meskipun target kinerja kegiatan berubah (belanja tetap).

b. Jumlah berubah secara proporsional dengan perubahan target kinerja

kegiatan (belanja variabel).

c. Jumlah berubah tidak sebanding dengan perubahan target kinerja kegiatan

(belanja semi variabel).

Untuk keperluan perencanaan dan pengendalian belanja, pemerintah daerah harus

mengetahui pola perilaku masing-masing belanja. Penentuan pola perilaku belanja

berkaitan dengan pemisahan belanja ke dalam unsur belanja tetap dan belanja

variabel. Dengan kata lain belanja yang dipisahkan tersebut merupakan belanja

yang semi variabel dan atau belanja semi tetap.

Untuk menggambarkan hubungan antara belanja total dengan target kinerja

kegiatan pemerintah daerah, pada umumnya dinyatakan dengan fungsi belanja

sebagai berikut:

Belanja Total = Belanja Tetap Total + Belanja Variabel Total

Belanja variabel total jumlahnya dipengaruhi oleh besar-kecilnya target kinerja

kegiatan. Dengan perkataan lain belanja variabel total merupakan hasil perkalian

antara belanja variabel per unit dengan target kinerja kegiatan.

                               

POLBAN

Page 31: Oleh - Perpustakaan Digital Polbandigilib.polban.ac.id/files/disk1/99/jbptppolban-gdl-iranoviant... · Dasar Hukum Analisis Standar Biaya (ASB) ……………… 11 . 2.5. ... daerah

16

2.6. Activity Based Costing (ABC)

Activity Based Costing Sistem adalah suatu sistem akuntansi yang terfokus

pada aktivitas-aktifitas yang dilakukan untuk menghasilkan produk/jasa. Activity

Based Costing menyediakan informasi perihal aktivitas-aktivitas dan sumber daya

yang dibutuhkan untuk melaksanakan aktivitas-aktivitas tersebut. Aktivitas adalah

setiap kejadian atau transaksi yang merupakan pemicu biaya (cost driver) yakni,

bertindak sebagai faktor penyebab dalam pengeluaran biaya dalam organisasi.

Aktivitas-aktivitas ini menjadi titik perhimpunan biaya. Dalam sistem Activity

Based Costing (ABC), biaya ditelusuri ke aktivitas dan kemudian ke

produk.Sistem Activity Based Costing (ABC) mengasumsikan bahwa aktivitas-

aktivitaslah, yang mengkonsumsi sumber daya dan bukannya produk. Dalam

Activity Based Costing (ABC) mencakup (Garrison, 2006) :

1. Biaya produksi dan non produksi dibebankan ke produk;

2. Beberapa biaya produksi tidak dimasukkan ke dalam biaya produk;

3. Ada sejumlah pool biaya overhead, setiap pul dialokasikan ke produk dan

obyek perhitungan biaya (costing) lainnya dengan menggunakan ukuran

aktivitas masing-masing yang khusus;

4. Basis alokasi biasanya berbeda dengan basis alokasi dalam sistem akuntansi

biaya tradisional.

Tarif overhead atau tarif aktivitas disesuikan dengan kapasitas aktivitas

dan bukan dengan kapasitas yang dianggarkan.

Tahap awal implementasi Activity Based Costing (ABC) harus dilakukan

beberapa aktivitas sebagai berikut:

1. Aktivitas tingkat unit dilakukan untuk setiap unit produksi. Biaya aktivitas

tingkat unit bersifat proposional dengan jumlah unit yang diproduksi.

2. Aktivitas tingkat batch dilakukan setap batch diperoses tanpa memperhatikan

tingkat unit yang ada dalam batch tersebut.

3. Aktivitas tingkat produk, yaitu berkaitan dengan produk spesifik dan biasanya

dikerjakan tanpa memperhatikan berapa batch atau berapa unit yang

diproduksi atau jual.

                               

POLBAN

Page 32: Oleh - Perpustakaan Digital Polbandigilib.polban.ac.id/files/disk1/99/jbptppolban-gdl-iranoviant... · Dasar Hukum Analisis Standar Biaya (ASB) ……………… 11 . 2.5. ... daerah

17

4. Aktivitas yang berkaitan dengan fasilitas tanpa membedakan pelayanan

terhadap para pelanggan, barang apa yang diproduksi, berapa batch yang

dijalankan atau berapa unit yang dibuat.

Selanjutnya tahapan yang kedua membebankan biaya ke pool biaya

aktivitas .Sebagian besar biaya overhead diklasifikasikan dalam akuntansi dasar

perusahaan berdasarkan departemen di mana biaya tersebut terjadi. Sebagai

contoh gaji, perlengkapan , sewa, dan sebagainya yang terjadi di Departemen

pemasaran akan dibebankan pada departemen tersebut. Dalam beberapa kasus,

beberapa atau semua biaya dapat di telusuri secara langsung ke salah satu pola

biaya aktivitas dalam sistem Activity Based Costing (ABC).

                               

POLBAN

Page 33: Oleh - Perpustakaan Digital Polbandigilib.polban.ac.id/files/disk1/99/jbptppolban-gdl-iranoviant... · Dasar Hukum Analisis Standar Biaya (ASB) ……………… 11 . 2.5. ... daerah

18

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek

atau kegiatan yang mempunyai variansi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiono 2006:61).

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas (X) adalah pengendali

belanja (Cost Driver), didalam penyusunan model Analisis Standar Belanja (ASB)

pengendali belanja ini bisa berbeda-beda tergantung jenis kegiatannya, sedangkan

yang menjadi variabel terikat (Y) atau variabel yang dipengaruhi adalah Total

Belanja (Total Cost) dari suatu jenis kegiatan.

Dari penelitian ini salah satunya akan didapatkan suatu persamaan regresi

(Y = a + bx) dengan menggunakan Pendekatan Regresi Sederhana (Ordinary

Least Square) dimana (a) merupakan satuan pengendali Belanja Tetap (Fixed

Cost) dari jenis kegiatan dan (b) adalah satuan pengendali Belanja Variabel

(Variabel Cost). Persamaan regresi ini salah satu komponen yang akanterdapat

dalam model Analisis Standar Belanja (ASB) sebagai rumus perhitungan untuk

menilai kewajaran suatu program/ kegiatan yang sejenis dengan masing-masing

model Analisis Standar Belanja (ASB).

3.2. Deskripsi Operasional Variabel

Kegiatan Bimbingan Teknis/ Pelatihan merupakan kegiatan untuk

memberikan pelatihan kepada para pegawai dilingkungan Satuan Kerja Perangkat

Daerah (SKPD) atau kepada masyarakat untuk memperoleh keahlian

tertentu.Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan keahlian untuk masalah-

masalah yang sifatnyaoperasional yang menjadi kebutuhan utama Satuan Kerja

Perangkat Daerah (SKPD) serta masyarakat luas.

Kegiatan Sosialisasi/Penyuluhan bertujuan agar masyarakat dapat secara

langsungberkomunikasi tentang program atau misi yang sedang dibawakan

olehSatuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Kegiatan ini dipersyaratkan

                               

POLBAN

Page 34: Oleh - Perpustakaan Digital Polbandigilib.polban.ac.id/files/disk1/99/jbptppolban-gdl-iranoviant... · Dasar Hukum Analisis Standar Biaya (ASB) ……………… 11 . 2.5. ... daerah

19

menghadiri secara fisik danberkomunikasi secara interaktif dengan masyarakat

yang ingindisosialisasi.

Pengendali belanja (cost driver) adalah faktor-faktor yang mempengaruhi

besarkecilnya belanja dari suatu kegiatan, faktor-faktor ini tentunyamerupakan

beban kerja riil dari kegiatan yang dimaksud.

Satuan pengendali belanja tetap (fixed cost) merupakan belanja yang

nilainyatetap untuk melaksanakan satu kegiatan.Belanja tetap ini tidakdipengaruhi

oleh adanya perubahan volume/target kinerja suatukegiatan.Besarnya nilai satuan

pengendali belanja tetapmerupakan batas maksimal untuk setiap kegiatan dimana

penyusun anggaran tidak boleh melebihi nilai tersebut, namun diperbolehkan

apabila menentukan belanja tetap dibawah nilai yang ditetapkan.

Satuan pengendali belanja variabel(variable cost)merupakan besarnya

perubahan belanja variabel untuk masing-masingkegiatan yang dipengaruhi oleh

perubahan/penambahanvolume kegiatan.

3.3. Jenis Dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa Rencana Kerja dan

Anggaran (RKA) atau Dokumen Pelaksana Anggaran (DPA) yang ada jenis

kegiatan Bimbingan Teknik/ Pelatihan dan kegiatan Sosialisasi/ Penyuluhan.

Tahun 2013 dari seluruh Satuan Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan

Pemerintahan Provinsi Jawa Barat dan data Standar Biaya Belanja (SBB) yang

ada dalam Keputusan Gubernur Nomor : 910/Kep.1166-Pbd/2012 Tentang

Standar Biaya Belanja Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran

2013.

3.4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis adalah sebagai berikut:

1) Purposive Sampling. Teknik ini digunakan untuk memilih Satuan Kerja

Perangkat Daerah (SKPD) yang melaksanakan kegiatan Bimbingan

Teknis/Pelatihan dan Kegiatan Sosialisasi/Penyuluhan.

                               

POLBAN

Page 35: Oleh - Perpustakaan Digital Polbandigilib.polban.ac.id/files/disk1/99/jbptppolban-gdl-iranoviant... · Dasar Hukum Analisis Standar Biaya (ASB) ……………… 11 . 2.5. ... daerah

20

2) Studi dokumentasi, yaitu studi yang digunakan untuk memperoleh Dokumen

Pelaksanaan Anggaran Seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)

Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2013 yang melaksanaka kegiatan

Bimbingan Teknis/Pelatihan dan Kegiatan Sosialisasi/Penyuluhan, serta

dokumen Standar Biaya Belanja (SBB) yang ada dalam Keputusan

Gubernur Nomor : 910/Kep.1166-Pbd/2012 Tentang Standar Biaya Belanja

Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2013.

3.5. Tahap Penyusunan Model

Adapun tahap-tahap penyusunan modelnya adalah sebagai berikut:

1. Pada tahap ini, dilakukan pengumpulan data Rencana Kerja dan Anggaran/

Dokumen Pelaksanaan Anggaran Organisasi Perangkat Daerah (RKA/DPA-

SKPD) yang ada jenis kegiatan Bimbingan Teknik/ Pelatihan dan kegiatan

Sosialisasi/ Penyuluhan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan

Pemerintah Provinsi Jawa Barat, yang akan dijadikan model Analisis Standar

Belanja (ASB).

2. Tahap pengumpulan data Rencana Kerja dan Anggaran/Dokumen

Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (RKA/DPA-SKPD) ini

dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.1Tahap Pengumpulan Data Rencana Kerja dan Anggaran/ Dokumen Pelaksanaan Anggaran Organisasi Perangkat Daerah (RKA/DPA-SKPD)

Database RKA/DPA SKPD Belanja Rutin

SKPD A

SKPD B

SKPD C

SKPD D

                               

POLBAN

Page 36: Oleh - Perpustakaan Digital Polbandigilib.polban.ac.id/files/disk1/99/jbptppolban-gdl-iranoviant... · Dasar Hukum Analisis Standar Biaya (ASB) ……………… 11 . 2.5. ... daerah

21

3. Tahap Penyetaraan Kegiatan

Penyetaraan kegiatan dilakukan untuk mengklasifikasikan data Rencana Kerja dan

Anggaran/ Dokumen Pelaksanaan Anggaran (RKA/DPA-SKPD) yang diperoleh

pada tahap pengumpulan data ke dalam jenis atau kategori kegiatan yang

memiliki pola kegiatan dan bobot kerja yang setara. Tahap penyetaraan kegiatan

ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.2Tahap Penyetaraan Jenis Kegiatan

Database RKA/DPA SKPD

Jenis Belanja Rutin, antara lain: Jenis Kegiatan Bimbingan Teknik/ Pelatihan Jenis Kegiatan Sosialisasi/ Penyuluhan

Jenis Kegiatan Bimbingan Teknik/ Pelatihan

Jenis Kegiatan Sosialisasi/ Penyuluhan

                               

POLBAN

Page 37: Oleh - Perpustakaan Digital Polbandigilib.polban.ac.id/files/disk1/99/jbptppolban-gdl-iranoviant... · Dasar Hukum Analisis Standar Biaya (ASB) ……………… 11 . 2.5. ... daerah

22

3.6 Tahap Pembentukkan Model

Penyusunan Analisis Standar Belanja menggunakan tiga pendekatan

utama, yaitu: pendekatan Activity Based Costing (ABC), pendekatan Ordinary

Least Square (Regresi Sederhana) dan pendekatan Focused Group Discussion

(Metoda Diskusi) (Hafiz Tanjung, 2010).

a) Pendekatan Activity Based Costing (ABC)

Pendekatan Activity Based Costing (ABC) merupakan suatu teknik untuk

mengukur secara kuantitatif biaya dan kinerja dari satu kegiatan (the cost and

performance of activities) serta teknik mengalokasikan penggunaan sumber daya

dan biaya kepada masing-masing objek biaya (operasional maupun administrasi)

dalam satu kegiatan. Pendekatan Activity Based Costing (ABC) bertujuan untuk

meningkatkan akurasi biaya penyediaan barang dan jasa yang dihasilkan dengan

menghitung biaya tetap (fixed cost) dan biaya variabel (variable cost), sehingga

total biaya dengan pendekatan Activity Based Costing (ABC) adalah :

Formulasi biaya diatas sebenarnya sama dengan metode konvensional, hanya saja

dalam penentuan komponen biaya tetap dan biaya variabelnya yang berbeda, yaitu

melalui identifikasi aktivitas, penentuan cost pool dan cost driver dari setiap

aktivitas, sehingga dihasilkan foemulasi biaya berdasarkan Activity Based

Costing.

Disamping itu, proses evaluasi dan penilaian kewajaran biaya dengan

pendekatan ABC dilakukan atas dasar biaya-biaya per kegiatan dan bukan atas

dasar alokasi bruto (gross allocations) pada suatu organisasi atau Satuan Kerja

Perangkat Daerah (SKPD).

b) Pendekatan Ordinary Least Square (Regresi Sederhana)

Total Biaya = Biaya Tetap + Biaya Variabel

                               

POLBAN

Page 38: Oleh - Perpustakaan Digital Polbandigilib.polban.ac.id/files/disk1/99/jbptppolban-gdl-iranoviant... · Dasar Hukum Analisis Standar Biaya (ASB) ……………… 11 . 2.5. ... daerah

23

Analisis regresi sederhana adalah suatu teknik yang digunakan untuk

membangun suatu persamaan yang menghubungkan antara variabel tidak bebas

(Y) dengan variabel bebas (X) sekaligus untuk menentukan nilai ramalan atau

dugaannya. Dalam regresi sederhana ini, variabel tidak bebas merupakan total

biaya dari suatu kegiatan, sedangkan variabel bebas merupakan cost driver dari

kegiatan tersebut.

Penggunaan regresi sederhana dalam menyusun Analisis Standar Belanja

(ASB) berguna untuk membuat model persamaan regresi untuk peramalan belanja

dari suatu kegiatan. Peramalan belanja dengan model regresi ini dengan cara

menghitung belanja rata-rata, menghitung batas minimum belanja, dan batas

maksimum belanja, serta menghitung prosentase alokasi kepada masing-masing

objek belanja.

Persamaan garis regresi sederhana adalah sebagai berikut :

Y = a + bX Di mana X dan Y adalah nilai-nilai yang diperoleh dari pengamatan.Yang

perlu ditaksir adalah koefisien a dan b.

Taksiran terbaik untuk koefisien a dan b adalah dengan menggunakan

metode kuadrat terkecil , yaitu :

b = ∑ ( x - ẍ ) ( y - ӯ )

∑ ( x - ẍ )2

Dimana :

n = Jumlah Data

Dimana koefisien a merupakan biaya tetap, dan koefisien b merupakan

koefisien untuk belanja variabel.

                               

POLBAN

Page 39: Oleh - Perpustakaan Digital Polbandigilib.polban.ac.id/files/disk1/99/jbptppolban-gdl-iranoviant... · Dasar Hukum Analisis Standar Biaya (ASB) ……………… 11 . 2.5. ... daerah

24

c) Pendekatan Focused Group Discussion (Metoda Diskusi)

Pendekatan metode diskusi dalam penyusunan Analisis Standar Belanja

(ASB) digunakan untuk memperoleh masuk-masukan dari Satuan Kerja Perangkat

Daerah (SKPD) tentang aktivitas dan output dari suatu kegiatan, dan juga

masukan-masukan tentang cost driver dari suatu kegiatan. Hasil yang diharapkan

dari pendekatan metode diskusi ini adalah kesepahaman tentang aktivitas, output

dan cost driver dari suatu kegiatan antara penyusun dan Satuan Kerja Perangkat

Daerah (SKPD) dalam penyusunan Analisis Standar Belanja (ASB).

                               

POLBAN

Page 40: Oleh - Perpustakaan Digital Polbandigilib.polban.ac.id/files/disk1/99/jbptppolban-gdl-iranoviant... · Dasar Hukum Analisis Standar Biaya (ASB) ……………… 11 . 2.5. ... daerah

25

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Tahap Pengumpulan Data

Pada tahap ini, dilakukan pengumpulan data Rencana Kerja dan Anggaran/

Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (RKA/DPA-

SKPD) Tahun Anggaran 2013 yang ada jenis kegiatan Bimbingan Teknik/

Pelatihan, dan kegiatan Sosialisasi/ Penyuluhan yaitu sebanyak 34 Satuan Kerja

Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Bat.

Adapun daftar 34 SKPD yang dijadikan objek dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

Tabel. IV. 1 Daftar SKPD Yang Menjadi Objek Penelitian

No. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)

1 Dinas Pendidikan

2 Dinas Kesehatan

3 DinasPermukiman dan Perumahan

4 Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah

5 Dinas Perhubungan

6 Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah

7 Badan Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian

Kependudukan dan Keluarga Berencana

8 Dinas Sosial

9 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

10 Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah

11 Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

12 Dinas Olah Raga dan Pemuda

13 Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Daerah

14 Sekretariat Daerah

15 Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

                               

POLBAN

Page 41: Oleh - Perpustakaan Digital Polbandigilib.polban.ac.id/files/disk1/99/jbptppolban-gdl-iranoviant... · Dasar Hukum Analisis Standar Biaya (ASB) ……………… 11 . 2.5. ... daerah

26

16 Inspektorat

17 Badan Kepegawaian Daerah

18 Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah

19 Badan Pelayanan Perijunan Terpadu

20 Sekretariat Komisi Penyiaran Indonesia Daerah

21 Satuan Polisi Pamong Praja

22 Sekretariat DP KORPRI

23 Badan Ketahanan Pangan Daerah

24 Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa

25 Dinas Komunikasi dan Informatika

26 Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah

27 Dinas Pertanian Tanaman Pangan

28 Dinas Perkebunan

29 Dinas Peternakan

30 Dinas Kehutanan

31 Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral

32 Dinas Perindustrian dan Perdagangan

33 Badan Penanggulangan Bencana Daerah

34 Dinas Perikanan dan Kelautan

4.2. Tahap Penyetaraan Kegiatan

Tahap Penyetaraan kegiatan dilakukan setelah tahap pengumpulan data

untuk mengklasifikasikan data Rencana Kerja dan Anggaran/ Dokumen

Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (RKA/DPA-SKPD). Data

yang diperoleh pada tahap pengumpulan data digolongkan ke dalam kategori

kegiatan yang memiliki pola kegiatan dan bobot kerja yang setara. Tahap

penyetaraan kegiatan ini dapat digambarkan sebagai berikut:

                               

POLBAN

Page 42: Oleh - Perpustakaan Digital Polbandigilib.polban.ac.id/files/disk1/99/jbptppolban-gdl-iranoviant... · Dasar Hukum Analisis Standar Biaya (ASB) ……………… 11 . 2.5. ... daerah

27

Gambar 3.2Tahap Penyetaraan Jenis Kegiatan

Pada tahap penyetaraan kegiatan ini diperoleh 74 jenis kegiatan bimbingan

teknis/pelatihan dan 49 jenis kegiatan Sosialisasi/penyuluhan. Adapun hasil

penyetaraan kegiatan pada tahap ini disajikan sebagai berikut:

Tabel IV.2. Rincian Biaya Kegiatan Bimbingan Teknis/Pelatihan

No Program/Kegiatan Cost Driver

Output (OH)

Total Anggaran (Rp)

Orang Hari

1 Diklat Fungsional Auditor Ketua Tim 25 20 500 230.950.000 2 Diklat Tektis Substantif Legal Drfter 40 6 240 94.683.000 3 Diklat Tektis Substantif Kepala Sekolah SLB 30 11 330 224.216.000

4 Kegiatan Bimbingan teknis Perlindungan Korban Tindak Kekerasan dan Pekerja Migran 40 1 40 18.050.000

5 Kegiatan Bimbingan Keterampilan UEP Pekerja Migran (Daerah) 40 2 80 28.575.000

6 Pelatihan Pengolahan Hasil Pertanian Bagi Aparatut dan Non Aparatur 30 6 180 133.360.000

7 Pelatihan THL-POPT 387 5 1935 728.540.000

8 Peningkatan kapasitas SDM Laboratorium di Jawa Barat

90 3 270 190.900.000

9 Bimbingan Pelatihan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008

40 1 40 42.915.000

10 Bimtek Pengelolaan Arsip Bagi Sekretaris Desa/Kelurahan Se Jawa Barat

40 1 40 67.160.000

11 Bimbingan Penulisan Karya Ilmiah Bagi Fungsional Perencana

20 4 80 176.725.000

12 Bimbingan Teknis Pengelola Data

52 2 104 81.575.000

13 Bimbingan Teknis Pelaksanaan Perbaikan Rutilahu 1.000 1 1000 1.478.647.000

Database DPA 34 SKPD

Jenis Kegiatan Bimbingan Teknis/ Pelatihan

Jenis Kegiatan Sosialisasi/ Penyuluhan

                               

POLBAN

Page 43: Oleh - Perpustakaan Digital Polbandigilib.polban.ac.id/files/disk1/99/jbptppolban-gdl-iranoviant... · Dasar Hukum Analisis Standar Biaya (ASB) ……………… 11 . 2.5. ... daerah

28

No Program/Kegiatan Cost Driver Output

(OH) Total

Anggaran (Rp) Orang Hari

14 Bimbingan Teknis Peningkatan Infrastruktur Dasar dan Rehab Kantor Desa 5.406 1 5406 2.297.446.000

15 Bimbingan Teknis Perkoperasian di kalangan Generasi Muda dan Kelompok Strategis 100 5 500 230.232.500

16 Pelatihan Akuntansi 25 35 875 1.218.645.000

17 Pelatihan Teknis Substantis 30 9 270 700.785.000

18 Pembinaan dan Pengawasan Pengujian Kendaraan Bermotor di Jawa Barat

50 2 100 247.440.000

19 Pelatihan Literasi Media 100 1 100 24.379.300

20 Bimbingan Teknis Perencanaan Pengadaan Pegawai yang tepat 225 1 225 314.537.500

21 Pembinaan Mental Anggota KORPRI Melalui Pelatihan Kecerdasan Mental 75 2 150 91.675.000

22 Sosialisasi dan Pelatihan Bidang Politik Bagi Partai Politik di Jawa Barat

180 2 360 299.742.700

23 Bimbingan Teknis Konservasi Cagar Budaya 10 7 70 204.483.000

24 Pelatihan Layanan Pendidikan Anak Autis 25 4 100 104.520.000

25 Pelatihan Mata Pelajaran Penjas Adaptif 25 4 100 106.565.000

26 Pelatihan Peningkatan Profesionalisme Pendidik SMK Mata Pelajaran Produktif

192 4 768 744.549.500

27 Pelatihan Untuk Daerah Rawan Bencana Alam Geologi

50 2 100 50.260.000

28 Pelatihan Pengembangan Usaha Pertambangan Skala Kecil di Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Ciamis

25 3 75 120.000.000

29 Bimbingan Teknis Penguatan Pengelola Pembangkit Energi Air Skala Kecil

25 2 50 180.000.000

30 Bimbingan dan Pelatihan Penggunaan Bahan Tambahan Makanan (BTM) Pada Industri Makanan dan Minuman

25 3 75 85.625.000

31 Pelatihan Gambar Teknis Bagi IKM Komponen Otomotif 20 4 80 60.500.000

32 Bimbingan Teknis Desain Furniture Rotan 25 3 75 89.775.000

33 Bimbingan Teknis Akreditur 25 3 75 105.850.000

34 Pelatihan Bagi Pencari Kerja ke Luar Negeri 800 17 13600 5.309.415.000

35 Pelatihan Jabar Mengembara 400 3 1200 461.060.000

36 Pelatihan Kewirausahaan Purna TKI 40 6 240 177.075.000

37 Bimbingan Teknis Metodologi Instruktur LPK 50 5 250 137.275.000

38 Bimbingan Teknis Pendidikan HAM 50 3 150 149.140.000

                               

POLBAN

Page 44: Oleh - Perpustakaan Digital Polbandigilib.polban.ac.id/files/disk1/99/jbptppolban-gdl-iranoviant... · Dasar Hukum Analisis Standar Biaya (ASB) ……………… 11 . 2.5. ... daerah

29

No Program/Kegiatan Cost Driver

Output (OH)

Total Anggaran (Rp)

Orang Hari

39 Pelatihan Penyusunan Bahan Ajar Berbasis Multimedia 416 3 1248 929.256.000

40 Pelatihan Peningkatan Profesionalisme Bagi Pengawas TK/SD, SMP, SMA 234 2 468 259.245.000

41 Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Bagi Guru SMP

520 3 1560 811.627.862

42 Pelatihan Manajemen Terpadu Balita Sakit Bagi Bidan Yang Ditempatkan Di Puskesmas PONED Hasil Pembangunan 2011

72 6 432 255.041.000

43 Pelatihan APN Bagi Bidan Yang Bertugas di Puskesmas PONED 336 10 3360 1.574.853.000

44 Pelatihan Bagi Bidan dan Dokter Yang Bertugas di Puskesmas PONED 348 12 4176 1.797.844.000

45 Pelatihan USG Yang Bertugas di Puskesmas PONED 100 5 500 216.933.000

46 TOT HIV/AIDS 60 2 120 64.443.000

47 Pelatihan Jaminan Kesehatan Bagi Petugas Puskesmas

162 6 972 365.275.000

48 Pelatihan Petugas Statistik Perikanan 23 4 92 53.054.000

49 Pelatihan Auditor CBIB (Cara Budidaya Ikan Yang Baik) 30 4 120 90.313.500

50 Pelatihan Manajer Pengendalian Mutu Perbenihan

30 4 120 90.313.500

51 Pelatihan Teknis Pengelolaan Induk Ikan Bagi Petugas Balai Benih Ikan Kab/Kota di Jawa Barat

34 3 102 60.696.000

52 Pelatihan Teknis Pembenihan Ikan Mas dan Nila Nirwana Bagi Unit Pembenihan Rakyat (UPR)

30 2 60 55.306.000

53 Pelatihan Budidaya Ikan Patin Bagi Petugas Balai Benih Ikan Kab/Kota di BPBAT Cijengkol Subang

25 3 75 36.756.000

54 Pelatihan Teknologi Ikan Gurame 110 2 220 58.900.000

55 Bimbingan Teknis Penanganan Ikan Hasil Tangkapan diatas Kapal 40 4 160 148.115.000

56 Bimbingan Teknis Peningkatan kemampuan Aparatur PPNS Terhadap Perda 65 6 390 400.000.000

57 Bimbingan Teknis Rencana Pengembangan Profesionalisme Pol PP

26 3 78 150.000.000

58 Bimbingan Teknis Revitalisasi Pembinaan Kemampuan Aparatur Pol PP

30 3 90 130.000.000

59 Pelatihan Penyusunan Rencana Kontijensi 3 Waduk Besar Saguling, Cirata, dan Jatiluhur di Jawa Barat

60 4 240 486.118.500

                               

POLBAN

Page 45: Oleh - Perpustakaan Digital Polbandigilib.polban.ac.id/files/disk1/99/jbptppolban-gdl-iranoviant... · Dasar Hukum Analisis Standar Biaya (ASB) ……………… 11 . 2.5. ... daerah

30

No Program/Kegiatan Cost Driver

Output (OH)

Total Anggaran (Rp)

Orang Hari

60 Pelatihan Pemulihan Rehabilitasi Dan Rekonstruksi Pasca Bencana Bagi Kelompok Masyarakat

50

2 100

76.064.000

61 Pelatihan Penilaian Kerusakan dan Kerugian Pasca Bencana

120

5 600

339.450.000

62 Bimbingan Teknis Capaian Stabilitas Harga dan Pasokan Pangan Sesuai Dengan Standar Pelayanan Minimal

108

3 324

173.425.000

63 Bimbingan Teknis Petugas Pemantau Distribusi, Harga dan Pasokan Pangan

72

3 216

116.493.000

64 Bimbingan Teknis Akses Pangan

40

3 120 76.775.000

65 Pelatihan Seleksi dan Tatacara Pemotongan Hewan Kurban

65

3 195

135.915.000

66 Pelatihan Rantai Dingin Vaksin

22

4 88 51.660.000

67 Pelatihan Pemeriksa Kebuntingan Ternak Domba

75

3 225

203.810.000

68 Pelatihan Petugas ATP

15

3 45 33.350.000

69 Bimbingan Teknis Budidaya Tanaman Tembakau

60

5 300

404.930.000

70 Pelatihan Penguatan Kelembagaan Perkebunan

30

3 90 233.055.000

71 Pembinaan Model Desa Konservasi (MDK) dan Model Kampung Konservasi (MKK) di 9 lokasi

30

3 90

150.152.500

72 Fasilitasi dan Pembinaan Kelompok Satlakdalkarhut di Kabupaten Majalengka, Kabupaten Garut dan Kabupaten Bandung

40

3 120

138.825.000

73 Pelatihan Manajemen Organisasi dan Kepemimpinan Bagi Pengurus Organisasi Perempuan

100

3 300

249.800.000

74 Pelatihan Pengembangan Program P2TP2A Bagi Pengurus P2TP2A

52

3 156

87.556.000

                               

POLBAN

Page 46: Oleh - Perpustakaan Digital Polbandigilib.polban.ac.id/files/disk1/99/jbptppolban-gdl-iranoviant... · Dasar Hukum Analisis Standar Biaya (ASB) ……………… 11 . 2.5. ... daerah

31

Tabel IV.3. Rincian Biaya Kegiatan Sosialisasi/Penyuluhan

No Program/Kegiatan Cost Driver

Output (OH)

Total Anggaran (Rp)

Orang Hari

1 Sosialisi Lanjut Usia Produktif Penerima Bantuan UEP

25

6 150

90.450.000

2 Sosialisi Raperda

100

1 100 82.250.000

3 Sosialisi Teknis Budidaya Sayuran Organik

45

1 45 58.205.250

4 Sosialisi Penggunaan Benih Tanaman Pangan Unggul Bersertifikat

50

3 150

85.812.500

5 Sosialisi Angka Kredit Jafung Pustakawan dan Arsiparis

140

1 140

139.615.500

6 Sosialisi Data/Informasi/Statistik Pembangunan Jawa Barat

26

2 52

34.875.000

7 Sosialisi Pemberdayaan Desa Mandiri Energi

35

2 70 163.637.500

8 Penyuluhan Perkoperasian di Kalangan Generasi Muda dan Kelompok Strategis

100

5 500

230.232.500

9 Sosialisi Keselamatan Pelayaran Pada Waduk Cirata

120

1 120

35.000.000

10 Sosialisi Program 3R

35

12 420 300.000.000

11 Sosialisi Norma Penyelenggaraan Jasa Konstruksi

75

4 300

250.000.000

12 Sosialisi Peran KPID Jabar Dalam Meningkatkan Pemahaman Literasi Media Penyiaran Kepada Lembaga Pendidikan

75

4 300

192.600.000

13 Sosialisi Permendagri No.5 Tahun 2005

100

1 100 118.458.000

14 Sosialisi dan Simulasi Sasaran Kinerja Pegawai

75

5 375 257.995.000

15 Penyuluhan Hukum Bagi Anggota KORPRI Kab/Kota dan UPTD/Balai Provinsi Jawa Barat

100

2 200

140.548.500

16 Sosialisi Undang-Undang Bidang Politik Bagi Parpol di Jawa Barat

180

2 360

299.742.700

17 Sosialisi Konservasi Cagar Budaya

25

3 75 557.425.000

18 Sosialisi Penanganan Anak Autis

100

2 200 118.000.000

19 Sosialisi Legisda

100

1 100 271.875.000

20 Sosialisi Penilaian Kinerja Guru dan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Bagi Kepala SLB

10

2 20

49.086.000

                               

POLBAN

Page 47: Oleh - Perpustakaan Digital Polbandigilib.polban.ac.id/files/disk1/99/jbptppolban-gdl-iranoviant... · Dasar Hukum Analisis Standar Biaya (ASB) ……………… 11 . 2.5. ... daerah

32

No Program/Kegiatan Cost Driver

Output (OH)

Total Anggaran (Rp)

Orang Hari

21 Sosialisi Daerah Rawan Bencana Alam Geologi

50

2 100 50.260.000

22 Sosialisi Peningkatan Upaya Konservasi dan Penghematan Energi

10

2 20

155.590.000

23 Sosialisi Peningkatan Ekonomi Masyarakat Desa Melalui Pembentukkan Industri Kelapa Terpadu

50

1 50

67.000.000

24 Sosialisi Perda dan Pergub Tentang Pengendalian Produksi dan Peredaran Garam

40

1 40

46.165.000

25 Sosialisi Program Jabar Mengembara dan Informasi Peluang Kerja

500

1 500

382.925.000

26 Sosialisi Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)

100

1 100

39.700.000

27 Sosialisi Program Legislasi Daerah Tahun 2013 di 4 BKPPW

150

4 600

490.900.000

28 Sosialisi Peraturan Perundang-undangan di 4 Wilayah Jawa Barat

300

2 600

524.510.000

29 Sosialisi Tata Naskah Dinas

65

1 65 10.294.600

30 Sosialisi Kegiatan Pemilihan Pendidik, Tenaga Kependidikan Berprestasi dan Berdedikasi Tahun 2013

52

2 104

60.630.000

31 Sosialisi Software Laporan Distribusi Obat PBF

50

1 50 47.640.000

32 Sosialisi Pengendalian Obat Ikan, Kimia dan Biologi Dalam Budidaya Perikanan

50

2 100

88.295.000

33 Sosialisi Perda Pengelolaan Perikanan Dalam Rangka Penataan Keramba Jaring Apung (KJA)

45

1 45

42.463.000

34 Sosialisi Program Budidaya Perikanan Melalui Pergelaran Seni Tradisional

200

2 400

243.850.000

35 Sosialisi Cek Fisik Kapal Perikanan

56

3 168 145.225.000

36 Sosialisi Paket Bantuan Kapal Perikanan >30 GT

35

2 70

65.950.000

37 Sosialisi Aplikasi Data Tidak Terstruktur OPD Provinsi dan Kab/Kota Se-Jawa Barat (5 OPD Pada 13 Kab/Kota)

60

1 60

59.600.000

38 Sosialisi Aplikasi Data Tidak Terstruktur OPD Provinsi dan Kab/Kota Se-Jawa Barat (5 OPD Pada 26 Kab/Kota)

35

2 70

60.100.000

39 Sosialisi Bantuan Peralatan Olah Raga Untuk Pondok Pesantren

125

1 125

15.050.000

40 Sosialisi dan Koordinasi ke 4 BKPP dan 26 Kap/Kota

50

2 100

71.300.000

                               

POLBAN

Page 48: Oleh - Perpustakaan Digital Polbandigilib.polban.ac.id/files/disk1/99/jbptppolban-gdl-iranoviant... · Dasar Hukum Analisis Standar Biaya (ASB) ……………… 11 . 2.5. ... daerah

33

No Program/Kegiatan Cost Driver

Output (OH)

Total Anggaran (Rp)

Orang Hari

41 Sosialisi Kesadaran Masyarakat Terhadap Bencana di Daerah rawan Bencana Gunung Berapi di Jawa Barat

250

2 500

498.419.000

42 Sosialisi Juklak Pemantauan Distribusi dan Harga Pangan

35

2 70

65.056.000

43 Sosialisi Peraturan Perundang-undangan Terkait Pemanfaatan TSL yang Tidak Dilindungi dan NonApendiks CITES di Kab Sumedang

38

1 38

36.731.250

44 Sosialisi Kriteria dan Indikator Green Province di Jawa Barat

60

4 240

219.030.000

45 Sosialisi dan Pembinaan Pengamanan Hutan Kepada Masyarakat di Kab Cianjur dan Kab Bandung

50

2 100

76.150.000

46 Sosialisi Hasil Penyusunan Model Kependudukan

85

1 85

81.450.000

47 Sosialisi Pengembangan Kota Layak Anak

45

5 225 209.205.100

48 Sosialisi Pengembangan Sekolah Ramah Anak di 3 Wilayah

40

3 120

117.996.000

49 Temu Lapang Penyuluh Perikanan Dalam Rangka Optimalisasi Program Pengembangan Budidaya Perikanan

23

2 46

24.475.000

Sumber: Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat daerah (DPS-SKPD) Tahun Anggaran 2013 (Data Diolah) 4.3. Tahap Pembentukan Model

Pada tahap ini akan dilakukan pembentukan model Analisis Standar

Belanja (ASB) berdasarkan DPA SKPD yang telah diolah. Adapun tahap-tahap

pembentukan model sebagai berikut:

1. Penentuan pemicu atau pengendali belanja (biasa disebut sebagai cost

driver) dari tiap-tiap jenis kegiatan

2. Penentuan nilai belanja tetap (fixed cost) dan

3. Penentuan nilai belanja variable (variable cost) untuk setiap jenis kegiatan

dengan menggunakan metode Least Square (Kuadrat Terkecil)

Model Analisis Standar Belanja (ASB) yang akan dibentuk dalam penelitian ini

adalah model Analisis Standar Belanja (ASB) kegiatan Bimbingan Teknis

                               

POLBAN

Page 49: Oleh - Perpustakaan Digital Polbandigilib.polban.ac.id/files/disk1/99/jbptppolban-gdl-iranoviant... · Dasar Hukum Analisis Standar Biaya (ASB) ……………… 11 . 2.5. ... daerah

34

(Bimtek)/Pelatihan dan model Analisis Standar Belanja (ASB) kegiatan

sosialisasi/penyuluhan. Pemilihan kedua kegiatan tersebut yang akan dijadikan

model Analisis Standar Belanja (ASB) didasarkan pada dokumen yang penulis

dapatkan dari bagian Anggaran Biro Keuangan Sekretariat Daerah Pemerintah

Provinsi Jawa Barat ternyata hampir semua Satuan Kerja Perangkat Daerah

(SKPD) menganggarkan kegiatan Bimbingan Teknis dan Sosialisasi/Penyuluhan

dan nilainya sangat bervariatif tanpa memiliki standar biaya yang baku.

4.3.1. Model Analisis Standar Belanja (ASB) Kegiatan Bimbingan Teknis /

Pelatihan

Berdasarkan hasil perhitungan pada lampiran 2, diperoleh persamaan sebagai

berikut:

b = ∑ ( x - ẍ ) ( y - ӯ )

∑ ( x - ẍ )2

b = 90.056.643.062.688 228.245.519

b = 394.560,40

Sehingga nilai a dapat dicari dengan cara sebagai berikut:

ӯ = a + b x

371.792.194,08 = a + (394.560,40)(640,34)371.792.194,08 = a + 252.651.953,33

a = 119.140.240,75

Setelah koefisien a dan b diketahui, maka dapat ditentukan suatu formula

belanja/model Analisis Standar Belanja sebagai berikut:

Y = a + b X

Y = 119.140.240,75 + 394.560,40 X

Penyelenggaraan Pelatihan Teknis/Bimbingan Teknis merupakan kegiatan untuk

memberikan pelatihan kepada para pegawai di lingkungan satuan kerja perangkat

                               

POLBAN

Page 50: Oleh - Perpustakaan Digital Polbandigilib.polban.ac.id/files/disk1/99/jbptppolban-gdl-iranoviant... · Dasar Hukum Analisis Standar Biaya (ASB) ……………… 11 . 2.5. ... daerah

35

daerah dan kepada masyarakat untuk memperoleh keahlian tertentu.

Dari hasil perhitungan diatas, dapat dijabarkan sebagai berikut:

Pengendali belanja (cost driver):

Jumlah Peserta dan jumlah hari pelatihan.

Satuan pengendali belanja tetap (fixed cost):

= Rp. 119.140.240,75 per Kegiatan

Satuan pengendali belanja variabel (variable cost):

= Rp. 394.560,40 per Jumlah peserta

Rumus Perhitungan Belanja Total:

Belanja Tetap + Belanja Variabel

= Rp. 119.140.240,75 + (Rp. 394.560,40 x Jumlah peserta x jumlah hari)

Pengendali belanja (cost driver) adalah faktor-faktor yang mempengaruhi besar

kecilnya belanja dari suatu kegiatan. Faktor-faktor ini tentunya merupakan beban

kerja riil dari kegiatan yang dimaksud. Dalam kegiatan sosialisasi /penyuluhan,

pengendali belanjanya yaitu Jumlah Peserta dan jumlah hari sosialisasi.

Satuan Pengendali Belanja Tetap (fixed cost):

Satuan pengendali belanja tetap merupakan belanja yang nilainya tetap untuk

melaksanakan satu kegiatan. Belanja tetap ini tidak dipengaruhi oleh adanya

perubahan volume/target kinerja suatu kegiatan. Besarnya nilai satuan pengendali

belanja tetap merupakan batas maksimal untuk setiap kegiatan dimana penyusun

anggaran tidak boleh melebihi nilai tersebut, namun diperbolehkan apabila

menentukan belanja tetap dibawah nilai yang ditetapkan.

Satuan Pengendali Belanja Variabel (variable cost):

Menunjukkan besarnya perubahan belanja variabel untuk masing-masing kegiatan

yang dipengaruhi oleh perubahan/penambahan.

                               

POLBAN

Page 51: Oleh - Perpustakaan Digital Polbandigilib.polban.ac.id/files/disk1/99/jbptppolban-gdl-iranoviant... · Dasar Hukum Analisis Standar Biaya (ASB) ……………… 11 . 2.5. ... daerah

36

4.3.2. Model Analisis Standar Belanja (ASB) Kegiatan Sosialisasi/

Penyuluhan

Berdasarkan hasil perhitungan pada lampiran 2, diperoleh persamaan

sebagai berikut:

b = ∑ ( x - ẍ ) ( y - ӯ )

∑ ( x - ẍ )2

b = 845.968.802.735,71 1.232.728,00

b = 686.257,47

Sehingga nilai a dapat dicari dengan cara sebagai berikut:

ӯ = a + b x

152.485.069,39 = a + (686.257,47)(174,86)152.485.069,39 = a + 119.997.021,07

a = 32.488.048,32

Setelah koefisien a dan b diketahui, maka dapat ditentukan suatu formula

belanja/model Analisis Standar Belanja sebagai berikut:

Y = a + b X

Y = 32.488.048,32 + 686.257,47 X

Penyelenggaraan Soialisasi/penyuluhan merupakan kegiatan untuk memberikan

penyuluhan, baik kepada para pegawai di lingkungan satuan kerja

perangkatdaerah dan kepada masyarakat untuk memperoleh pengetahuan tertentu.

Dari hasil perhitungan diatas, dapat dijabarkan sebagai berikut:

Satuan pengendali belanja tetap (fixed cost):

= Rp. 32.488.048,32 per Kegiatan

Satuan pengendali belanja variabel (variable cost):

= Rp. 686.257,47 per Jumlah peserta

Rumus Perhitungan Belanja Total:

Belanja Tetap + Belanja Variabel

= Rp. 32.488.048,32 + (Rp. 686.257,47 x Jumlah peserta x jumlah hari)

                               

POLBAN

Page 52: Oleh - Perpustakaan Digital Polbandigilib.polban.ac.id/files/disk1/99/jbptppolban-gdl-iranoviant... · Dasar Hukum Analisis Standar Biaya (ASB) ……………… 11 . 2.5. ... daerah

37

Pengendali belanja (cost driver) adalah faktor-faktor yang mempengaruhi besar

kecilnya belanja dari suatu kegiatan. Faktor-faktor ini tentunya merupakan beban

kerja riil dari kegiatan yang dimaksud. Dalam kegiatan sosialisasi /penyuluhan,

pengendali belanjanya yaitu Jumlah Peserta dan jumlah hari sosialisasi.

Satuan Pengendali Belanja Tetap (fixed cost):

Satuan pengendali belanja tetap merupakan belanja yang nilainya tetap untuk

melaksanakan satu kegiatan. Belanja tetap ini tidak dipengaruhi oleh adanya

perubahan volume/target kinerja suatu kegiatan. Besarnya nilai satuan pengendali

belanja tetap merupakan batas maksimal untuk setiap kegiatan dimana penyusun

anggaran tidak boleh melebihi nilai tersebut, namun diperbolehkan apabila

menentukan belanja tetap dibawah nilai yang ditetapkan.

Satuan Pengendali Belanja Variabel (variable cost):

Menunjukkan besarnya perubahan belanja variabel untuk masing-masing kegiatan

yang dipengaruhi oleh perubahan/penambahan.

                               

POLBAN

Page 53: Oleh - Perpustakaan Digital Polbandigilib.polban.ac.id/files/disk1/99/jbptppolban-gdl-iranoviant... · Dasar Hukum Analisis Standar Biaya (ASB) ……………… 11 . 2.5. ... daerah

38

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dapat

dibuat suatu kesimpulan sebagai berikut:

1. Model penyusunan Analisis Standar Belanja (ASB) yang dihasilkan berupa

model prediksi yang bermanfaat dalam menunjang proses perencanaan,

penganggaran, dan pengawasan terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah (APBD) Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang dilakukan melalui

tahap-tahap sebagai berikut:

b. Tahap pengumpulan data

c. Tahap penyetaraan kegiatan

d. Tahap pembentukan model, yang dilakukan melalui:

1) Penentuan pengendali biaya/pemicu terjadinya biaya (cost driver)

2) Penentuan nilai belanja tetap (fixed cost) dan

3) Penentuan nilai belanja variable (variable cost) dengan menggunakan

metode least square.

2. Model yang dihasilkan berupa model prediksi pada Analisis Standar Belanja

untuk kegiatan bimbingan teknis/pelatihan adalah Y = 119.140.240,75 +

394.560,40 X dan Model prediksi pada Analisis Standar Belanja untuk

kegiatan sosialisasi/penyuluhan adalah Y = 32.488.048,32 + 686.257,47 X ,

dimana Y adalah total belanja, dan X adalah pengendali biayanya (cost

driver). Kedua model ini dapat digunakan untuk menilai kewajaran program

atau kegiatan yang akan dilaksanakan pada Satuan Kerja Perangkat Daerah

(SKPD) di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

5.2. Saran

Saran-saran yang dapat penulis sampaikan sebagai masukan pada

Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat adalah sebagai berikut:

                               

POLBAN

Page 54: Oleh - Perpustakaan Digital Polbandigilib.polban.ac.id/files/disk1/99/jbptppolban-gdl-iranoviant... · Dasar Hukum Analisis Standar Biaya (ASB) ……………… 11 . 2.5. ... daerah

39

1. Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat sebaiknya mengembangkan Analisis

Standar Belanja (ASB) sebagaimana yang telah diamanatkan dalam peraturan

perundang-undangan agar tercipta anggaran yang efektif dan efisien.

2. Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat sebaiknya memberikan ketegasan

dalam menentukan satuan waktu yang digunakan dalam kegiatan bimbingan

teknis/pelatihan agar ada keseragaman sehingga penyusunan Analisis Standar

Belanja lebih tepat.

3. Dasar Penyusunan Analisis Standar Belanja (ASB) sebaiknya tidak hanya

melihat waktu satu tahun saja agar dapat diperoleh model ASB yang lebih

baik dalam memprediksi total belanja.

                               

POLBAN

Page 55: Oleh - Perpustakaan Digital Polbandigilib.polban.ac.id/files/disk1/99/jbptppolban-gdl-iranoviant... · Dasar Hukum Analisis Standar Biaya (ASB) ……………… 11 . 2.5. ... daerah

40

DAFTAR PUSTAKA

Atkinson, Anthony A. et al Dialihbahasakan oleh Miranti kartika. 2009. Akuntansi Manajemen. Edisi kelima. PT INDEKS

APKASI, 2009, Penyusunan Analisis Standar Belanja :Pengalaman Praktis di

Pemerintah Daerah. Bastian, Indra, 2009. Sistem Perencanaandan Penganggaran Pemerintah Daerah

di Indonesia, Jakarta. Salemba Empat. Blocher, Chen, Lin, 2001. Manajemen Biaya Dengan Tekanan Stratejik. Penerbit:

Salemba Empat Jakarta. Garrison, Ray H Eric Noreen, and Peter C. Brewer. 2006. Managerial

Accounting. McGraw-Hill Companies. Garrison, Noreen and Brewer Dialihbahasakan oleh Nury Hinduan. 2006.

Akuntansi Manajerial. Edisi 11. Penerbit Salemba Empat Horngren, Charles T., Sundem, Gary L and Stratton, William O. 2002.

Introduction to Management Accounting. 12th Edition, Prentice Hall Internationa

Imam Ghozali & Dwi Ratmono, 2008. Akuntansi Keuangan Pemerintah Pusat

(APBN) Dan Daerah (APBD). Badan Perbit : UNDIP. Jackson, Steven R., Sawyer, Roby B., Jenkins, J Gregory. 2009. Managerial

Accounting Focus On Ethical Decision making. Fifth Edition. South Western Cengage Learning

Kawedar, Warsito, 2008, dkk. Akuntansi Sektor Publik : Pendekatan

Penganggaran Daerah dan Akuntansi Keuangan Daerah / Buku 1, Semarang, Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Mardiasmo. 2009. Akuntansi Sektor Publik. Penerbit: CV. Andi Offset.

Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen : Konsep, Manfaat & Rekayasa . Edisi 3. Penerbit Salemba Empat

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang

PengelolaanKeuangan Daerah.

                               

POLBAN

Page 56: Oleh - Perpustakaan Digital Polbandigilib.polban.ac.id/files/disk1/99/jbptppolban-gdl-iranoviant... · Dasar Hukum Analisis Standar Biaya (ASB) ……………… 11 . 2.5. ... daerah

41

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.

Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan

Pertanggungjawaban Keuangan Daerah. Sekaran, Uma and Bougie, Roger. 2013. Research Methods for Business: A Skill

Building Approach. John Wiley & Sons Ltd. UK.

Sugiyono, 2007, Metode Penelitian Bisnis, Bandung, Alfabeta. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Penerbit

Alfabeta. Bandung. Sugiono, 2011. Metode Penellitian Bisnis Kombinasi, CV Alfabeta : Bandung

Taicu, Marian. 2010. Ethics in Management Accounting. Scientific Bulletin –

Economic Sciences, Vol.9 Tanjung,Abdul Hafiz, 2010, Peranandan Teknik Penyusunan Analisis Standar

Belanja Dalam Penyusunan APBD. Bimbinagn Teknis Penyusunan Standar Biaya Kabupaten Pelalawan-Riau.

Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Dana Perimbangan Keuangan

antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

                               

POLBAN

Page 57: Oleh - Perpustakaan Digital Polbandigilib.polban.ac.id/files/disk1/99/jbptppolban-gdl-iranoviant... · Dasar Hukum Analisis Standar Biaya (ASB) ……………… 11 . 2.5. ... daerah

42

                               

POLBAN

Page 58: Oleh - Perpustakaan Digital Polbandigilib.polban.ac.id/files/disk1/99/jbptppolban-gdl-iranoviant... · Dasar Hukum Analisis Standar Biaya (ASB) ……………… 11 . 2.5. ... daerah

REKAP PENGGUNAAN ANGGARAN

No Keterangan Satuan Volume Harga Jumlah % 1 Bahan dan Peralatan Textbook buah 2 300.000 600.000 Buku buah 3 200.000 600.000 Print Jurnal lembar 1000 200 200.000 Foto Copy Bahan Lain (Peraturan, dll) lembar 1000 200 200.000 ATK lumsum 1 500.000 500.000 Modem buah 2 750.000 1.500.000 Sub Jumlah 3.600.000 36 2 Pengumpulan Data Transportasi dalam kota OK 10 50.000 500.000 Sub Jumlah 500.000 5 3 Honorarium Ketua Peneliti Jam 300 6.000 1.800.000 Anggota Peneliti Jam 240 5.000 1.200.000 Sub Jumlah 3.000.000 30 4 Biaya lain-lain Laporan Penelitian Penggandaan lembar 750 200 150.000 Penjilidan Jilid 10 25.000 250.000

Seminar Kegiatan 1 1.500.000 1.500.000

Sub Jumlah 1.900.000 19 5 Pajak & Kontribusi Pajak 500.000 Kontribusi 500.000 Sub Jumlah 1.000.000 10 Total Biaya 10.000.000 100

                               

POLBAN

Page 59: Oleh - Perpustakaan Digital Polbandigilib.polban.ac.id/files/disk1/99/jbptppolban-gdl-iranoviant... · Dasar Hukum Analisis Standar Biaya (ASB) ……………… 11 . 2.5. ... daerah

BIODATA PENELITI

A. Keterangan Perorangan

Nama Lengkap : Ira Novianty, S.E.,M.Si.,Ak.,CA N I P : 197611162009122002 Tempat / Tanggal Lahir : Bandung, 16 November 1976 Jenis Kelamin : Perempuan Agama : Islam Status Perkawinan : Kawin Alamat Rumah Jalan : Nata Endah Blok C.30 Kelurahan/Desa : Sayati Kecamatan : Margahayu Kabupaten/Kota : Bandung Provinsi : Jawa Barat Kode Pos : 40228 Telpon : 022-5415810 Handphone : GSM 081 320 950005 : CDMA - Email : [email protected] atau [email protected]

B. Pendidikan B.1 Pendidikan di Dalam dan di Luar Negeri

Tingkat Nama Lembaga Jur/Prodi/Kons STTB/Tanda Lulus/Ijazah Tahun Negara/Kota

1 2 3 4 5 S1 STIE Bandung Akuntansi

1999 Bandung

S2 Universitas Padjadjaran Akuntansi 2008 Bandung

Profesi Pendidikan Profesi Akuntansi (PPA) Universitas Widyatama

Akuntansi 2006 Bandung

B.2 Kursus/Latihan (Lokakarya/Seminar/Workshop/Diskusi/Magang) di Dalam dan di Luar Negeri

No. Nama Kursus/Latihan Mulai Sampai Ijazah/Tanda Lulus/Surat

Keterangan Tahun Negara/Kota Ket.

(Keanggotaan)

1 2 3 4 5 6 7 1. Training of Trainer Agustus

2009 Sertifikat Yogyakarta Peserta

2. Pelatihan Metodologi Pembelajaran

10 Mei 2010 18 Mei 2010 Sertifikat Bandung Peserta

3. Pelatihan Asesor 2010 2010 Sertifikat Asesor Bandung Peserta 4. Seminar Internasional Asia

Pasifik Bisnis Inovation 23 Januari

2011 25 Januari

2011 Sertifikat Bali Pembicara

5. Seminar Nasional Akuntansi dan Bisnis

27 Maret 2012

28 Maret 2012

Sertifikat Bandung Pembicara

6. Pelatihan Sertifikasi Pengadaan Barang dan Jasa

9 Juni 2011 11 Juni 2011 Sertifikat Bandung Peserta

7. Workshop Perpajakan 13 Maret 2013

13 Maret 2013

Sertifikat Bandung Peserta

8. PPL Business Combination Accounting

11 Juni 2013 13 Juni 2013 Sertifikat Jakarta Peserta

9. Pelatihan Metodologi Penelitian Dan Pembuatan Road Map

4 September 2013

4 September 2013

Sertifikat Bandung Peserta

C. Penelitian 2 Tahun Terakhir

No. Judul Jabatan Mulai Sampai Sumber Dana 1 2 3 4 5 6 1. Analisis Tingkat Kesehatan BUMN Non

Infrastruktur Ketua Peneliti Januari 2013 April 2013 Mandiri

2. Pengaruh Asimetri Informasi Terhadap Praktik Manajemen Laba

Ketua Peneliti April 2012 Agustus 2012 Mandiri

3. Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Pemerintah Kabupaten

Ketua Peneliti Maret 2011 September 2011

DIPA Polban

                               

POLBAN

Page 60: Oleh - Perpustakaan Digital Polbandigilib.polban.ac.id/files/disk1/99/jbptppolban-gdl-iranoviant... · Dasar Hukum Analisis Standar Biaya (ASB) ……………… 11 . 2.5. ... daerah

Bandung 4. Design Theory dan Perancangan Modul

Akuntansi Berbasis Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) untuk Pencapaian Sertifikasi Kompetensi dari Lembaga Sertifikasi Profesi Teknisi Akuntansi (LSP-TA)

Anggota Peneliti April 2014 November 2014

DIKTI

5. Model Penyusunan Analisis Standar Belanja (ASB) Dalam Menunjang Proses Perencanaan, Penganggaran, Dan Pengawasan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Ketua Peneliti April 2014 November 2014

DIPA Polban

D. Jurnal (Karya Ilmiah/Diktat/Modul)

No. Judul Penerbit Tahun 1 2 3 4 1. Transfer Pricing Sebagai Strategi Penghindaran Pajak Ekspansi 2013

2. Modul Akuntansi Topik Khusus Politeknik Negeri Bandung 2013

3. Modul Pengantar Akuntansi II Politeknik Negeri Bandung 2013

4. Diktat Pengantar Akuntansi Cikal Sakti 2012

5. Modul Aplikasi Akuntansi Pemerintahan Politeknik Negeri Bandung 2012

6. Modul Aplikasi Akuntansi Manajemen Politeknik Negeri Bandung 2012

7. Modul Akuntansi Sektor Publik Politeknik Negeri Bandung 2011

8. Modul Akuntansi Syariah Politeknik Negeri Bandung 2010

9. Praktik Manajemen Laba dan Hubungannya Dengan Biaya Modal Ekuitas

Ekspansi 2010

10. Pengaruh Asimetri Informasi Terhadap Praktik Manajemen Laba dan Implikasinya Terhadap Biaya Modal Ekuitas

Jurnal Ilmiah Kopertis Wilayah IV Jawa Barat

2009

11. Good Corporate Governance dan Earnings Management Wawasan Tridarma Majalah Ilmia Kopertis Wilayah IV No.12

2009

12. Meningkatkan Kinerja Proses Melalui Process Value Analysis Jurnal Bisnis Manajemen dan Ekonomi, Vol 9 No.4

2008

13. Sistem Manajemen Strategi Dengan Pendekatan Balanced Scorecard

Jurnal Bisnis Manajemen dan Ekonomi, Vol 9 No.5

2008

E. Pengabdian Masyarakat

No. Nama Jabatan Lokasi Mulai Sampai Sumber Dana 1 2 3 4 5 6 7 1. Penyusunan Laporan Keuangan

dan Penyusunan SPT Bagi UKM

Instruktur Univ. Widyatama

November 2009

November 2009

Univ. Widyatama

2. Penyusunan Laporan Keuangan Computer Base Bagi UKM Dibawah Binaan DISKOPINDAGTANI Cimahi

Instruktur Polban 22 Des 2012 22 Des 2012 DIPA Polban

F. Keanggotaan Profesi

No. Nama Negara Mulai Sampai 1 2 3 4 5 1. Anggota IAI Indonesia Maret 2012 Sekarang 2. Asesor Lembaga Sertifikasi Profesi -Teknisi Akuntansi Indonesia 2012 Sekarang

Demikianlah Daftar Riwayat Hidup ini saya buat dengan sebenarnya.

Bandung, November 2014 Yang Membuat,

(Ira Novianty) NIP. 19761116200912200

                               

POLBAN

Page 61: Oleh - Perpustakaan Digital Polbandigilib.polban.ac.id/files/disk1/99/jbptppolban-gdl-iranoviant... · Dasar Hukum Analisis Standar Biaya (ASB) ……………… 11 . 2.5. ... daerah

Orang Hari64 Bimbingan Teknis Akses Pangan 40 3 120 76.775.000 (520,34) (295.017.194,08) 270.751,47 1,53509E+1165 Pelatihan Seleksi dan Tatacara Pemotongan Hewan Kurban 65 3 195 135.915.000 (445,34) (235.877.194,08) 198.325,79 1,05045E+1166 Pelatihan Rantai Dingin Vaksin 22 4 88 51.660.000 (552,34) (320.132.194,08) 305.077,09 1,76821E+1167 Pelatihan Pemeriksa Kebuntingan Ternak Domba 75 3 225 203.810.000 (415,34) (167.982.194,08) 172.505,52 6976936128568 Pelatihan Petugas ATP 15 3 45 33.350.000 (595,34) (338.442.194,08) 354.427,14 2,01487E+1169 Bimbingan Teknis Budidaya Tanaman Tembakau 60 5 300 404.930.000 (340,34) 33.137.805,92 115.829,84 -1127804921770 Pelatihan Penguatan Kelembagaan Perkebunan 30 3 90 233.055.000 (550,34) (138.737.194,08) 302.871,74 76352327418

71 Pembinaan Model Desa Konservasi (MDK) dan Model Kampung Konservasi (MKK) di 9 lokasi

30 3 90 150.152.500 (550,34) (221.639.694,08) 302.871,74 1,21977E+11

72Fasilitasi dan Pembinaan Kelompok Satlakdalkarhut di Kabupaten Majalengka, Kabupaten Garut dan Kabupaten Bandung

40 3 120 138.825.000 (520,34) (232.967.194,08) 270.751,47 1,21222E+11

73 Pelatihan Manajemen Organisasi dan Kepemimpinan Bagi Pengurus Organisasi Perempuan

100 3 300 249.800.000 (340,34) (121.992.194,08) 115.829,84 41518559567

74 Pelatihan Pengembangan Program P2TP2A Bagi Pengurus P2TP2A

52 3 156 87.556.000 (484,34) (284.236.194,08) 234.583,14 1,37666E+11Total 47.385 27.512.622.362 0 (0) 228.245.519 90.056.643.062.688 Rata-rata 640,34 371.792.194,08

x - x y - ӯ (x - x ) 2 (x - x ) (y - ӯ)No Program/Kegiatan Cost Driver Output (OH) x Total Anggaran (Rp) y

                               

POLBAN

Page 62: Oleh - Perpustakaan Digital Polbandigilib.polban.ac.id/files/disk1/99/jbptppolban-gdl-iranoviant... · Dasar Hukum Analisis Standar Biaya (ASB) ……………… 11 . 2.5. ... daerah

87.035.144.803.474.300,00 55.638.050.687.564.000,00

102.484.621.687.167.000,00 28.218.017.528.294.000,00

114.543.118.734.416.000,00 1.098.114.181.119.940,00

19.248.009.021.491.600,00

49.124.153.992.355.200,00

54.273.713.518.012.100,00

14.882.095.416.716.200,00

80.790.214.025.698.000,00 38.044.181.464.999.000.000

( y - ӯ )2

                               

POLBAN