bab ii dasar teori - perpustakaan digital...
TRANSCRIPT
BAB II
DASAR TEORI
Human machine interface (HMI) ditinjau sangat membantu kinerja
manusia dalam mengendalikan dan memantau suatu sistem. Sistem ini
menggunakan Wonderware, dimana HMI akan berkomunikasi dengan plant
menggunakan DDE sebagai komunikasi data. Wonderware ini akan mengontrol
dan memantau jalannya plant. Oleh karena itu, pada bab ini akan dibahas
mengenai teori yang menunjang dalam pembuatan proyek akhir ini yaitu : HMI,
PLC ALLEN – BRADLEY, Wonderware, RSLogix 500, RsLinx, komunikasi
serial RS-232, DDE sebagai komunikasi data, dan ladder diagram.
II.1 HMI
Human machine interface adalah sebuah interface atau tampilan
penghubung antara manusia dengan mesin. HMI mempunyai fungsi sebagai
berikut :
Memonitor keadaan yang ada di plant
Mengatur nilai pada parameter yang ada di plant
Mengambil tindakan yang sesuai dengan keadaan yang terjadi
Memunculkan tanda peringatan dengan menggunakan alarm jika terjadi
sesuatu yang tidak normal
Menampilkan pola data kejadian yang ada di plant baik secara real time
maupun historical (trending history atau real time).
Terdapat beberapa software HMI yang dikeluarkan oleh beberapa vendor antaralain, yaitu :
Wonderware – InTouch (yang akan digunakan)
Siemens – WinCC
Schneider – Vijeo Look
Rockwell – RSView
BAB II DASAR TEORI
“Human Machine Interface PLC Allen-Bradley Menggunakan WonderwareDengan Plant Distribusi PLC FESTO” 6
HMI menampilkan kejadian, peristiwa, ataupun proses yang sedang terjadi
di plant secara nyata sehingga dengan HMI operator lebih mudah dalam
melakukan pekerjaan. Biasanya HMI digunakan juga untuk memudahkan operator
untuk memulai dan menghentikan operasi, serta memonitor jalannya sistem.
II.2 PLC ALLEN – BRADLEY
II.2.1 Sejarah PLC
Pada industri, untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas dari produk-
produk yang dihasilkan maka diperlukan pengaturan proses kerja mesin-mesin
industri yang meliputi pengontrolan mesin-mesin industri dan pengawasan atas
kerja mesin-mesin industri tersebut (monitoring). Pada umumnya proses
pengontrolan suatu sistem dibangun oleh sekelompok alat elektronik, yang
dimaksudkan untuk meningkatkan stabilitas, akurasi, dan mencegah terjadinya
transisi pada proses produksi. Industri otomatis pada beberapa tahun yang lalu
hanya menggunakan papan elektronik sebagai sistem kontrol. Penggunaan papan
elektronik ini membutuhkan banyak sekali interkoneksi di antara relay untuk
membuat supaya sisem bekerja. Dengan kata lain, untuk menghubungkan relay-
relay tersebut dibutuhkan kabel yang sangat banyak. Jadi seorang ahli mesin harus
membuat suatu rangkaian logika yang kemudian di implementasikan dalam
bentuk relay. Relay yang dibutuhkan dalam perancangan tersebut berjumlah
ratusan dan skema yang dibuat dinamakan Ladder Schematic. Ladder Schematic
menampilkan switch, sensor, motor, dan relay. Semua piranti elektronik tersebut
dihubungkan menjadi satu. Salah satu masalah yang mungkin timbul adalah jika
salah satu relay rusak maka secara otomatis proses produksi akan berhenti dan
hanya akan dapat dijalankan lagi jika relay tersebut telah selesai diperbaiki. Hal
ini akan menyebabkan terjadinya ketidak efisien waktu produksi. Terkait dengan
masalah ini maka munculah sebuah piranti elektronik yang dapat mengatasi
semua masalah tersebut, yaitu yang dinamakan dengan PLC (Programable Logic
Control). Hanya dengan mengeksekusi program yang tersimpan dalam memori,
PLC dapat memonitor status dari suatu sistem berdasarkan sinyal input yang
masuk pada PLC. Dalam pengontrolan suatu proses yang sangat kompleks
dimungkinkan untuk menggunakan lebih dari 1 PLC. Saat ini, dengan semakin
BAB II DASAR TEORI
“Human Machine Interface PLC Allen-Bradley Menggunakan WonderwareDengan Plant Distribusi PLC FESTO” 7
berkembangnya teknologi, semakin banyak muncul PLC dengan merek yang
berbeda-beda, seperti Omron, Siemens, Yokogawa, LG, Mitsubishi, Festo, Sigma,
dan lain sebagainya. Karena adanya berbagai keuntungan pada PLC inilah maka
semakin banyak industri yang saat ini menggunakan PLC sebagai pusat dari
seluruh proses produksi mereka.
Gambar 2.1 PLC ALLEN – BRADLEY
II.2.2 Kelebihan Dari PLC
1. Fleksibel
Dahulu, penggunaan perangkat sistem kendali membutuhkan banyak sistem
pengolahan untuk masing-masing perangkat. Misalnya jika terdapat lima
mesin maka dibutuhkan lima pengendali. Hal tersebut kini teratasi dengan
menggunakan PLC. Cukup menggunakan sebuah PLC saja, banyak perangkat
yang dapat dijalankan dengan programnya masing-masing. Sistem
pengkabelan mulai dibenahi dan direduksi, semakin sedikit kabel yang
digunakan. Tak perlu banyak ruang untuk menempatkannya.
BAB II DASAR TEORI
“Human Machine Interface PLC Allen-Bradley Menggunakan WonderwareDengan Plant Distribusi PLC FESTO” 8
2. Harga yang Lebih Terjangkau
Jika kita melihat kembali kepada sisi fleksibilitasnya tentunya sudah menjadi
jawaban, dimana harga yang dikeluarkan jauh lebih sedikit (murah) jika
dibandingkan dengan menggunakan sistem sebelumnya. Ketika sistem lama
(relay) masih banyak menggunakan pengkabelan yang memakan banyak
biaya, PLC menawarkan pengkabelan yang sederhana. Pengkabelan dapat
dilakukan dengan jumlah yang banyak hanya dengan sebuah PLC, karena PLC
mencakup relay, timer, counter, sequencer, dan beberapa fungsi yang dapat
disesuaikan sesuai dengan kebutuhan.
3. Jumlah Kontak yang Banyak
Banyaknya kontak yang dimiliki sebuah PLC memberikan banyak kemudahan
kepada pengguna. Tidak hanya dari segi finansial, tetapi juga sisi instalasi.
Akan jauh lebih sederhana dan mudah jika dibandingkan dengan relay.
Misalnya saja pada PLC-5, sebuah PLC keluaran ALLEN – BRADLEY
dengan jumlah kontak minimal 16-32 kontak, sementara itu relay
menyediakan kontak sejumlah 4-8 kontak.
4. Dapat Melakukan Pemrograman, Pemrograman Ulang, dan Koreksi
dengan Mudah
PLC memiliki kelebihan dimana sistemnya dapat diprogram ulang secara
cepat, proses produksi yang bercampurpun dapat diselesaikan dengan cepat.
Bahkan ketika sistem sedang dijalankan. Bila salah satu sistem akan diubah
atau dikoreksi, pengubahannya hanya dilakukan pada program yang terdapat
di komputer, dengan waktu yang relatif singkat, setelah itu baru didownload
ke PLC. Jika dengan relay, diperlukan pengubahan pada pengkabelannya,
waktunya akan sangat lama dan beresiko tinggi sehingga harus mematikan
sistem yang sedang berjalan.
5. Menyederhanakan Komponen-Komponen Sistem Kendali
Dalam PLC juga terdapat timer, counter, relay dan komponen lainnya,
sehingga tak lagi membutuhkan komponen-komponen tersebut sebagai
tambahan.
BAB II DASAR TEORI
“Human Machine Interface PLC Allen-Bradley Menggunakan WonderwareDengan Plant Distribusi PLC FESTO” 9
II.3 Wonderware InTouch
Pada industri banyak HMI engineer dan perusahaan lebih memilih
menggunakan sebuah tools instan untuk membuat software HMI seperti
Wonderware. Hal ini disebabkan perusahaan lebih memilih untuk menghemat
waktu dalam pembuatan HMI, sedangkan dari sisi HMI engineer lebih
dimudahkan dalam pembuatannya karena tools-tools grafik dan animasi sudah
banyak tersedia di dalam HMI maker seperti Wonderware. Walaupun dari sisi
harga Wonderware jauh lebih mahal ketimbang dengan harga lisensi
pemrograman konvensional.
InTouch telah digunakan secara luas dalam berbagai aplikasi termasuk
food processing, semiconductors, oil and gas, automotive, chemical,
pharmaceutical, pulp and paper, transportation dan utilities. InTouch terdiri dari
tiga komponen utama, yaitu : InTouch Application Manager, WindowMaker dan
WindowViewer.
InTouch Application Manager berfungsi untuk mengorganisasi aplikasi
yang dibuat. Komponen ini juga berfungsi untuk mengkonfigurasi WindowViewer
sebagai NT service, mengkonfigurasi Network Application Development (NAD)
untuk client-based dan server-based architectures, dan mengkonfigurasi Dynamic
Resolution Conversion (DRC). Lebih lanjut, DBDump dan DBLoad database
utilities juga dijalankan dari Application Manager ini.
Gambar 2.2 Wonderware InTouch
BAB II DASAR TEORI
“Human Machine Interface PLC Allen-Bradley Menggunakan WonderwareDengan Plant Distribusi PLC FESTO” 10
Komponen berikutnya, WindowMaker, adalah development environment.
Dalam hal ini object-oriented graphic digunakan untuk menciptakan animasi serta
touch-sensitive display windows. Tampilan windows ini dapat dihubungkan
dengan sistem I/O dari perangkat industri dan aplikasi berbasis Microsoft
Windows lainnya.
Komponen ketiga, WindowViewer, merupakan runtime environment yang
digunakan untuk menampilkan grafik windows yang telah dibuat di
WindowMaker. WindowViewer mengoperasikan InTouch QuickScripts,
menampilkan historical data logging dan reporting, memproses alarm logging
dan reporting, dan dapat berfungsi sebagai client dan server untuk DDE ataupun
SuiteLink communication protocols.
InTouch merupakan suatu paket yang dapat dikonfigurasi dengan berbagai
cara, tergantung pada kebutuhan aplikasinya. Variasi arsitektur yang dapat
dilakukan pada oleh InTouch adalah : stand-alone application, client-based
architecture, server-based architecture dan network application development.
Dalam penyusunan sistem ini, arsitektur jaringan yang diterapkan adalah stand-
alone application.
Gambar 2.3 WindowViewer pada Wonderware InTouch
BAB II DASAR TEORI
“Human Machine Interface PLC Allen-Bradley Menggunakan WonderwareDengan Plant Distribusi PLC FESTO” 11
II.4 RSLogix 500
Perangkat lunak yang digunakan dalam pembuatan proyek ini adalah
RSLogix 500. RSLogix 500 ini membantu user dalam membuat ladder diagram.
Berikut adalah tampilan saat membuka project di RSLogix 500 :
Gambar 2.4 RSLogix 500
Menu bar : Pilih fungsi dari tampilan menu click untuk memilih pada bar
Icon bar : Icon bar memiliki banyak fungsi untuk proses program dan juga
digunakan untuk test logic program anda.
Online bar : Melihat status processor mode dan ketika anda melakukan online
edits atau forces present. Anda dapat juga melihat communications driver dan
node number.
Project tree : Melihat semua folders and files Project anda. Anda dapat selalu
click icon yang ada dan ketika click kanan pada mouse untuk menu yang
digunakan hanya untuk icon yang dipilih Untuk contoh, jika anda click kanan
mouse pada program file, anda melihat options untuk rename program file, open
program file, hide the program file, atau properties dari program file.
Status bar : Melihat status informasi saat program berjalan
BAB II DASAR TEORI
“Human Machine Interface PLC Allen-Bradley Menggunakan WonderwareDengan Plant Distribusi PLC FESTO” 12
Ladder view : Dimana tempat untuk membuat ladder atau edit ladder.
Instruction toolbar : Tampilan instruction mnemonics pada categories table.
Ketika anda click pada kategori tab instruction toolbar hanya merubah dan
menampilkan kategori tersebut. Click pada instruction untuk menyisipkan
instruksi tersebut pada ladder program.
II.5 RSLinx
Gambar 2.5 RSLinx
RSLinx adalah sebuah program yang menyediakan komunikasi untuk
aplikasi yang beragam. RSLinx support dengan Rockwell Software dan program
Allen-Bradley, HMI, dan produk komponen software lainnya.
RSLinx bisa mentransfer data dari dan ke PLC ALLEN – BRADLEY
menggunakan ALLEN – BRADLEY communication devices seperti OCMK, 1784-
KT atau modul 1770-KF2B. RSLinx support pada PLC ALLEN – BRADLEY
seri SLC-500, PLC-2, PLC-3, dan PLC-5, dalam satu paket. RSLinx merupakan
sebuah paket komunikasi lengkap tanpa membutuhkan driver tambahan untuk
dioperasikan.
RSLinx merupakan sebuah driver yang memiliki 3 driver, yaitu:
BAB II DASAR TEORI
“Human Machine Interface PLC Allen-Bradley Menggunakan WonderwareDengan Plant Distribusi PLC FESTO” 13
→ Direct driver level access antara PLC dengan produk Rockwell
Software lainnya.
→ DDE (Dynamic Data Exchange) untuk akses ke seluruh software yang
compatible dengan DDE
→ Support OLE for Process Control (OPC)
Tabel 2.1 Jenis – Jenis Prosesor dan Driver yang terdapat pada RSLinx
II.6 Komunikasi Serial RS-232
Komunikasi serial adalah salah satu metode komunikasi data di mana
hanya satu bit data yang dikirimkan melalui seuntai kabel pada suatu waktu
tertentu. Pada komputer pribadi, komunikasi serial yang digunakan misalnya pada
standar komunikasi RS-232. RS-232 adalah standar komunikasi serial yang
didefinisikan sebagai antarmuka antara perangkat terminal data (Data Terminal
Equipment atau DTE) dan perangkat komunikasi data (Data Communications
Equipment atau DCE) menggunakan pertukaran data biner secara serial.
BAB II DASAR TEORI
“Human Machine Interface PLC Allen-Bradley Menggunakan WonderwareDengan Plant Distribusi PLC FESTO” 14
Gambar 2.6 RS-232
Komunikasi RS-232 diperkenalkan Electronic Industries Association
pada 1962 dan pada tahun 1997. Awalan “RS” pada RS-232 merupakan singkatan
dari recommended standart yang berarti standart yang dianjurkan, karena selama
ini dalam publikasi EIA tidak pernah memiliki ketetapan hukum yang
mengharuskan untuk digunakan dalam dunia komunikasi data. Interfacing RS-232
menggunakan komunikasi asyncronous di mana sinyal clock tidak dikirimkan
bersamaan dengan data. Setiap word data disingkronisasikan menggunakan
sebuah start bit dan sebuah stop bit. Jadi, sebuah frame data terdiri dari sebuah
start bit, diikuti bit-bit data dan diakhiri dengan stop bit. Jumlah bit data yang
digunakan dalam komunikasi serial adalah 8 bit.
II.7 DDE (Dynamic Data Exchange)
DDE atau Dynamic Data Exchange yaitu sistem pertukaran data antara
aplikasi dalam Windows. DDE memungkinkan dua aplikasi yang berjalan untuk
berbagi satu set data.
Sebuah contoh operasi DDE Server, ketika Mc. Excel spreadsheet
ditampilkan ke dokumen Mc. Word. Dalam situasi ini Mc. Word adalah sebuah
client dari DDE Server. Jika spreadsheet diupdate dalam Mc. Excel, keadaan baru
akan terlihat pada tabel yang ditaruh pada dokumen Mc. Word. DDE Server tidak
meng-kopi data dari satu aplikasi ke aplikasi yang lain, tapi memperbaharui
kembali data yang baru diubah.
BAB II DASAR TEORI
“Human Machine Interface PLC Allen-Bradley Menggunakan WonderwareDengan Plant Distribusi PLC FESTO” 15
II.8 Ladder Diagram
Ladder diagram adalah kumpulan simbol-simbol skematik yang khusus
digunakan dalam dokumentasi industri. Disebut ladder diagram dikarenakan
simbol-simbolnya tersusun seperti tangga dengan dua garis vertikal
(menyimbolkan power supply) dan memiliki banyak rungs (garis horizontal) yang
merepresentasikan rangkaian pengontrol.
Kita dapat membuat suatu fungsi logika yang sederhana untuk
mengendalikan suatu lampu menggunakan beberapa saklar. ladder diagram
berikut merepresentasikan suatu rangkaian OR.
Gambar 2.7 Ladder Diagram
Pada gambar 2.7 lampu akan menyala jika saklar A atau saklar B
dikontakkan. Kita juga dapat membuat ladder diagram untuk merepresentasikan
suatu rangkaian AND seperti pada gambar 2.8.
BAB II DASAR TEORI
“Human Machine Interface PLC Allen-Bradley Menggunakan WonderwareDengan Plant Distribusi PLC FESTO” 16
Gambar 2.8 Ladder Diagram
Logika untuk invers atau NOT direpresentasikan menggunakan normally-
closed contact seperti pada gambar 2.9.
Gambar 2.9 Ladder Diagram
Rangkaian pada gambar 2.9, lampu menyala saat saklar A tidak ditekan.
Jika kita menggabungkan rangkaian OR dan invert maka akan diperoleh suatu
rangkaian NAND seperti pada gambar 2.10.
BAB II DASAR TEORI
“Human Machine Interface PLC Allen-Bradley Menggunakan WonderwareDengan Plant Distribusi PLC FESTO” 17
Gambar 2.10 Ladder Diagram
Rangkaian pada gambar 2.10 lampu hanya akan menyala jika saklar A dan
saklar B tidak ditekan. Jika salah satu saklar ditekan, maka lampu akan padam.
Dengan prinsip yang sama, kita dapat membuat rangkaian NOR seperti pada
gambar 2.11.
Gambar 2.11 Ladder Diagram
BAB II DASAR TEORI
“Human Machine Interface PLC Allen-Bradley Menggunakan WonderwareDengan Plant Distribusi PLC FESTO” 18
Adapun beberapa kondisi ladder diagram yang harus dipenuhi, yaitu:
1. Hanya ada satu cabang untuk setiap rung
2. Tiap output hanya digunakan satu kali dalam suatu program
3. Aliran dari kiri ke kanan
4. Hanya satu output terkoneksi ke suatu grup saklar
5. Tidak ada saklar yang ditempatkan di kanan dari suatu output
6. Semua saklar harus bekerja horizontal
7. Jumlah saklar pada setiap rung terbatas