oleh: muh.anwar widyaiswara lpmp sulawesi selatan kebugaran... · pembelajaran pjok oleh: ......
TRANSCRIPT
1
MENINGKATKAN KEBUGARAN JASMANI SISWA MELALAUI
PEMBELAJARAN PJOK
Oleh:
Muh.Anwar Widyaiswara LPMP Sulawesi Selatan
2
Artikel EBuletin LPMP Sulsel .ISSN. 2355-3189. Juli 2015
http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=365:meningkatkan-kebugaran-jasmani-siswa-melalui-pembelajaran-pjok&catid=42:ebuletin&Itemid=215
ABSTRAK
Kesegaran jasmani adalah kemampuan seseorang untuk melaksanakan tugas
sehari-hari tanpa mengalami kelelahan yang berarti dan masih memiliki tenaga
cadangan untuk melaksanakan kegiatan yang lain.
Faktor-faktor yang mempengaruhi Kesegaran Jasmani: Faktor pertama adalah
makanan dan gizi; Faktor kedua adalah tidur dan istirahat; Faktor ketiga adalah
kebiasaan hidup sehat; Faktor keempat latihan dan olahraga. Upaya untuk
mempertahankan hidup tentunya membutuhkan kemampuan fisik yang baik,
kemampuan fisik yang baik dapat diperoleh dengan melalui latihan-latihan olahraga
yang teratur.
Oleh karena itu seorang anak yang berhasil dalam tugas pekerjaannya, maka ia
harus memiliki kemampuan yaitu sehat fisik dan sehat psikis. Setiap individu
mempunyai kebutuhan kesegaran jasmani yang berbeda-beda, namun demikian
makin baik atau makin tinggi kesegaran jasmani seseorang semakin baik di dalam
melaksanakan kegiatannya.
Untuk mengefektifkan pencapaian tujuan kurikuler pada bidang studi
Pendidikan Jasmani Olahraga dan kesehatan, maka tingkat kesegaran jasmani siswa
pada setiap semester harus dilakukan tes, agar siswa termotivasi untuk tetap berusaha
meningkatkan dan mempertahankan kesegaran jasmaninya di luar jam pelajaran
Kata Kunci: Meningkatkan Kebugaran Jasmani, Pembelajaran PJOK
3
Artikel EBuletin LPMP Sulsel .ISSN. 2355-3189. Juli 2015
http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=365:meningkatkan-kebugaran-jasmani-siswa-melalui-pembelajaran-pjok&catid=42:ebuletin&Itemid=215
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam perkembangan proses belajar mengajar mata pelajaran Pendidikan
Jasmani Olahraga dan Kesehatan (Penjas orkes), Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat
Pendidikan Menengah Umum telah menyusun petunjuk teknis mata pelajaran
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Yang mana telah memuat persiapan
mengajar, metode mengajar sampai teknik mengevaluasi setiap pokok bahasan.
Begitu pula di buku Garis-Garis Program Pengajaran Mata Pelajaran
Penjas dan Olahraga telah memuat materi-materi pelajaran yang telah disusun
secara sistematis untuk mencapai tujuan pengajaran, tujuan kurikuler bahkan
tujuan Pendidikan Nasional.
Penjas dan Olahraga adalah suatu bagian dari pendidikan yang
mengutamakan aktifitas jasmani dan pembinaan hidup sehat untuk pertumbuhan
dan pengembangan jasmani, mental, sosial serta emosional yang serasi, selaras
dan seimbang.
Begitu pula tujuan Penjas dan Olahraga di Sekolah Menengah Umum
ialah untuk membantu siswa dalam peningkatan kesegaran jasmani dan kesehatan
melalui pengenalan dan penanaman sikap positif, serta kemampuan gerak dasar
dan berbagai aktifitas jasmani. Arah dan tujuan Penjas dan Olahraga diajarkan di
4
Artikel EBuletin LPMP Sulsel .ISSN. 2355-3189. Juli 2015
http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=365:meningkatkan-kebugaran-jasmani-siswa-melalui-pembelajaran-pjok&catid=42:ebuletin&Itemid=215
sekolah telah cukup jelas yaitu intinya peningkatan kesegaran jasmani. Namun
berdasarkan petunjuk teknis, guru-guru bidang studi Penjas dan Olahraga, nilai
mata pelajaran Penjas dan Olahraga hanya didasarkan pada aspek pengetahuan
dan keterampilannya saja. Untuk nilai kesegaran jasmani ini yang pokok untuk
dinilai agar tujuan kurikuler dapat terukur secara efektif. “Timbul permasalahan
apakah guru-guru bidang studi Penjas dan Olahraga sudah menilai tingkat
kesegaran jasmani peserta didiknya”.
Antara harapan dan kenyataan inilah maka penulis bertekad mengadakan
pembahasan tentang upaya pengembangan proses belajar mengajar efektif bidang
studi Penjas dan Olahraga di Sekolah Menengah Umum.
B. Rumusan Masalah
Sesuai dengan pembahasan pada latar belakang di atas maka masalah
dapat dirumuskan sebagai berikut :
1 . Apakah metode penilaian (evaluasi) pada setiap akhir satuan pelajaran sudah
efektif
2 . Apakah dengan penilaian aspek psikomotor (keterampilan) dan aspek kognitif
(pengetahuan) sudah mengukur pula tingkat kesegaran jasmani siswa.
C. Tujuan Penulisan
Makalah ini ditulis dengan tujuan ingin menjawab permasalahan yang
telah dirumuskan di atas atau secara rinci sebagai berikut :
5
Artikel EBuletin LPMP Sulsel .ISSN. 2355-3189. Juli 2015
http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=365:meningkatkan-kebugaran-jasmani-siswa-melalui-pembelajaran-pjok&catid=42:ebuletin&Itemid=215
1. Untuk mengetahui apakah metode penilaian (evaluasi) pada tiap-tiap akhir
satuan pelajaran efektif.
2. Untuk mengetahui apakah dengan penilaian aspek psikomotor (keterampilan)
dan aspek kognitif (pengetahuan) sudah terukur pula tingkat kesegaran
jasmani siswa.
D. Manfaat Penulisan
Memberikan informasi kepada penilik (pengawas) olahraga, guru olahraga
dan siswa tentang unsur kesegaran jasmani juga penting untuk dinilai sebagai
salah satu nilai harian.
6
Artikel EBuletin LPMP Sulsel .ISSN. 2355-3189. Juli 2015
http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=365:meningkatkan-kebugaran-jasmani-siswa-melalui-pembelajaran-pjok&catid=42:ebuletin&Itemid=215
BAB II
LANDASAN TEORI
Sesuai dengan latar belakang, rumusan masalah dan tujuan dan manfaat
penulisan yang intinya adalah unsur kesegaran jasmani dikesampingkan dalam sistim
pemberian nilai pada siswa.
Untuk menyamakan persepsi perlu kita memahami pengertian sebagai
berikut :
A. Tinjauan Umum Tentang Kesegaran Jasmani
Perkataan memahami tentang kesegaran jasmani make pengertiannya
adalah sebagai berikut :
1. Arti Kesegaran Jasmani
Perkataan kesegaran jasmani yang lazim dikenal dengan istilah asing
physic fitness, yang kalau diartikan physic berarti badan atau tubuh,
sedangkan fitness yang berarti segar atau bugar. Jadi yang dimaksud dengan
kesegaran jasmani yaitu badan yang sehat dan segar.
Pengertian dan penjelasan para ahli tentang arti kesegaran jasmani,
nampak ada perbedaan. Hal ini terjadi karena tergantung dari tinjauan dari
sudut mana mereka memandang.
7
Artikel EBuletin LPMP Sulsel .ISSN. 2355-3189. Juli 2015
http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=365:meningkatkan-kebugaran-jasmani-siswa-melalui-pembelajaran-pjok&catid=42:ebuletin&Itemid=215
Untuk itu dapat diuraikan beberapa pendapat para ahli :
a. Karpovick, di dalam Casady, Mabes dan Alley, 1971.
Mengatakan bahwa : “seseorang yang memiliki kesegaran jasmani yang
baik akan mampu memenuhi tuntutan fisik tertentu” (Soedarno SP,
1990:9).
b. Marehause dan Miller mengatakan bahwa :
Seseorang dinyatakan fit untuk sesuatu tugas aktifitas bila ia mampu
mengatakan tugas tersebut cukup efisien dan tanpa kelelahan yang
berlebihan dan dapat pulih (Soedarno SP, 1990 : 9)
c. Dangsina Moeloek mengatakan bahwa :
Kesegaran jasmani (Physical fitness adalah kesanggupan dan kemampuan
tubuh dalam melakukan penyesuaian (adaptasi) terhadap pembebasan fisik
yang diberikan kepadanya (dari kerja yang dilakukan sehari-hari) tanpa
menimbulkan kelelahan yang berlebihan (Dangsina Moeloek, 1984 : 9).
Dari berbagai pendapat tentang kesegaran jasmani di atas, nampak
mempunyai persamaan yaitu kemampuan melakukan tugas atau beban kerja.
Untuk menyeragamkan pengertian tentang kesegaran jasmani ini,
maka ada baiknya dikemukakan beberapa pendapat para ahli antara lain :
a. Charles B Corbin yang dikutip oleh Tarincang, 1986 : 31) mengatakan
bahwa :
“Kesegaran jasmani adalah susunan dari berbagai aspek yang berbeda-
beda termasuk aspek kesehatan dan keterampilan. Agar dapat berfungsi
secara efektif tanpa rasa letih dan untuk memperoleh kekuatan (energi)
cadangan yang dapat digunakan untuk menikmati waktu senggang yang
ada diperlukan pembinaan yang memadai terhadap aspek kesehatan dan
keterampilan.
8
Artikel EBuletin LPMP Sulsel .ISSN. 2355-3189. Juli 2015
http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=365:meningkatkan-kebugaran-jasmani-siswa-melalui-pembelajaran-pjok&catid=42:ebuletin&Itemid=215
b. Engkos Kosasih berpendapat bahwa :
Kesehatan jasmani adalah kemampuan fungsional dari seseorang dalam
menghadapi pekerjaannya. Jadi orang fit akan mampu melaksanakan
pekerjaannya berulang kali tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti dan
masih memiliki kapasitas cadangan untuk mengatasi kesukaran yang tidak
terduga-duga (Engkos Kosasih, 1985
c. C.E. Conzolazio (1963) yang dikutip oleh M. Anwar Pasau “Physical
fitness” :
“Kesegaran jasmani adalah suatu ekspresi kualitatif dari fisik seseorang
atau kesegaran dalam menampilkan suatu tugas hukum yang merupakan
kriteria utamanya”.
d. Hasnan Said, berpendapat bahwa kesegaran jasmani telah yang dalam
keseluruhan meliputi lima aspek yaitu :
1) Kemampuan statis (Statis fitness) ialah tidak adanya cacat atau
penyakit yang berpangkal tolak dari sehat dan bukan hanya tidak sakit
atau cacat melainkan juga ada keserasian yang sempurna dari segi fisik
mental dan sosial.
2) Kemampuan dinamis (dynamic fitness) ialah kemampuan untuk
melakukan aktifitas jasmani yang berat dan yang tidak memerlukan
ketangkasan istimewa.
3) Ketangkasan.jasmani (motor skill fitness) ialah kemampuan untuk
melakukan gerakan-gerakan tertentu, yang dikoordinasi terdapat
campuran dan mempertahankan keseimbangan, fleksibility dan
ketangkasan, kekuatan bergerak sekonyong-konyong, dan untuk semua
ini diperlukan otot dan daya tahan.
4) Kemampuan mental (mental fitness). Ialah dalam menghadapi segala
romantika kehidupan seharusnya ada keserasian antara pendidikan
kesehatan, jasmani dan rekreasi dan sifat-sifat mental yang baik antara
lain :
(a) Untuk membina keberanian dan memperkuat personal security
sehingga dapat memupuk kesanggupan untuk bertanggung jawab,
dalam pada itu menekankan kepercayaan hati dan tidak lekas putus
asa.
(b) Mempertahankan dan mempertinggi harga diri.
9
Artikel EBuletin LPMP Sulsel .ISSN. 2355-3189. Juli 2015
http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=365:meningkatkan-kebugaran-jasmani-siswa-melalui-pembelajaran-pjok&catid=42:ebuletin&Itemid=215
(c) Mengembangkan kehalusan budi dan mengontrol nafsu-nafsu
terlarang, ramah tamah dan memupuk rasa keadilan (fair play)
serta perikemanusiaan.
5) Kemantapan sosial (social fitness) ialah kemampuan untuk mencari
nafkah, baik mempunyai cacat maupun tidak mempunyai cacat. Jadi
agar orang dapat berdiri sendiri dan tidak menggantungkan hidupnya
pada orang lain. Dengan demikian dari sudut sosial orang mempunyai
physical fitness dapat diartikan orang cukup kekuatan dan daya tahan
untuk melaksanakan pekerjaan dengan baik tanpa menimbulkan
kelelahan berarti dan mempunyai kemampuan untuk mengatasi
kesukaran yang tidak terduga-duga dimana dibutuhkan usaha
jasmaniah yang bisa tidak pernah dilakukan serta menikmati sebanyak-
banyaknya waktu terbuang ( Hasnan Said, 1875 : 17)
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan
kesegaran jasmani adalah kemampuan seseorang untuk melaksanakan tugas
sehari-hari tanpa mengalami kelelahan yang berarti dan masih memiliki
tenaga cadangan untuk melaksanakan kegiatan yang lain. Di samping itu
dapat dikatakan kesegaran jasmani cukup kompleks karena mencakup
berbagai aspek kehidupan manusia.
2. Unsur-unsur Kesegaran Jasmani
Kesegaran jasmani terdiri dari berbagai unsur. Berikut ini akan
dikemukakan pembagian unsur-unsur kesegaran jasmani menurut berbagai
ahli.
Soedarno.SP membagi unsur-unsur kesegaran jasmani menjadi 12
komponen. Komponen-komponen yang dimaksud :
1 ) Kesehatan yang baik
2) Kekuatan
10
Artikel EBuletin LPMP Sulsel .ISSN. 2355-3189. Juli 2015
http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=365:meningkatkan-kebugaran-jasmani-siswa-melalui-pembelajaran-pjok&catid=42:ebuletin&Itemid=215
3) Kelincahan
4) Ketahanan muskular
5) Kecepatan
6) Keseimbangan
7) Kelentukan
8) Koordinasi
9 ) Ketahanan Kardiorespirasi
10) Berat badan yang sesuai
11) Kemampuan motorik umum
12) Ketangkasan neuromuscular
Dangsina Moeloek mengungkapkan unsur kesegaran jasmani ini
meliputi :
1) Daya tahan (endurance)
2) Kekuatan otot (muscle strength)
3) Tenaga ledak otot (muscle explosive power)
4) Kecepatan (speed)
5) Ketangkasan (agility)
6) Kelentukan (flexibility)
7) Keseimbangan (balance)
8) Kecepatan reaksi (reaction time)
9) Koordinasi (coordination)
(Dangsina Moeloek, 1984 : 3)
Selain itu Larson mengatakan 10 unsur (komponen) kesegaran
jasmani.
1) Resistance to disease = daya tahan dari penyakit (kesehatan).
2) Muscular strength and muscular endurance = kekuatan otot dan daya
tahan otot.
11
Artikel EBuletin LPMP Sulsel .ISSN. 2355-3189. Juli 2015
http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=365:meningkatkan-kebugaran-jasmani-siswa-melalui-pembelajaran-pjok&catid=42:ebuletin&Itemid=215
3) Endurance (cardiovaskuler-respiratory) = daya jantung peredaran darah
dan pernapasan.
4) Muscular power = daya tahan otot atau kemampuan maksimal otot dalam
kurun waktu yang singkat.
5) Flexibility = kelentukan
6) Speed = kecepatan
7) Agility = kecepatan atau kelincahan
8) Coordination = koordinasi
9) Balance = keseimbangan
10) Accuracy = ketepatan
(Dikutip M. Anwar Pasau, 1984 : 4)
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesegaran Jasmani
Faktor pertama adalah makanan, gizi. Makanan dan gizi ini memang
sangat berpengaruh pada kesegaran jasmani seseorang. Oleh karena itu
makanan harus disediakan yang cukup seimbang untuk mempengaruhi dan
mendukung hidup sehari-hari.
Faktor kedua adalah tidur dan istirahat. Secara alamiah memang orang
memerlukan tidur dan istirahat sesudah kerja keras demi untuk mendapatkan
kesegaran jasmaninya kembali, apabila seharian tubuh seseorang terlalu
banyak bekerja. Keseimbangan antara kerja, tidur dan istirahat serta
berekreasi memang perlu untuk kehidupan yang harmonis.
William Hilcourt, mengatakan bahwa “pada masa akil balik antara
umur 12 - 16 tahun agar memerlukan tidur malam kira-kira sembilan sampai
sepuluh jam, sesudah umur 16 tahun ke atas barn bisa dikurangi menjadi
delapan jam satu malam”.
Faktor ketiga adalah kebiasaan hidup sehat ini adalah seperti mandi
setiap hari, membasuh tangan dan muka, sering berada di tempat terbuka
12
Artikel EBuletin LPMP Sulsel .ISSN. 2355-3189. Juli 2015
http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=365:meningkatkan-kebugaran-jasmani-siswa-melalui-pembelajaran-pjok&catid=42:ebuletin&Itemid=215
menghirup udara segar, sering berada di bawah sinar matahari pagi,
menjauhkan diri dari kebiasaan yang tidak sehat seperti merokok, alkohol,
lebih-lebih narkotik yang jelas merusak badan.
Faktor keempat latihan dan olahraga. Jelaslah bahwa dengan
melakukan olahraga, latihan jasmani secara teratur akan sangat mempengaruhi
kesegaran jasmani secara teratur akan sangat mempengaruhi kesegaran
jasmani. Sebagai contoh bahwa setiap hari memakan makanan seharga 3000
kalori dan untuk bekerja setiap harinya tanpa latihan dan olahraga akan
mempergunakan hanya 2600 kalori, dengan demikian setiap harinya akan
tersimpan kalori 400 yang akan menjadi lemak di dalam tubuh.
Bila ini setiap hari bertambah maka akan menjadi gemuk, orang yang
gemuk akan menjadi sarang penyakit, terutama penyakit jantung. Perlu diingat
bahwa anak-anak sekarang adalah harapan nusa dan bangsa di masa depan
(the youth or to day is the dawn of tomorrow), maka boleh kita merasa
bahagia bahwa prioritas telah mulai diarahkan kepada usaha-usaha pembinaan
generasi muda, termasuk pembinaan kesehatan dan kesegaran jasmani.
Mengingat bahwa sepanjang kehidupan manusia di atas dunia ini,
selalu diperhadapkan kepada berbagai masalah agar supaya dapat
mempertahankan hidup, membutuhkan kemampuan fisik dan bagaimana
menjalani hidup baik antara hubungan dengan individu, maupun dengan yang
Maha Kuasa, hendaklah memiliki kemampuan fisik, serta proporsi yang
13
Artikel EBuletin LPMP Sulsel .ISSN. 2355-3189. Juli 2015
http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=365:meningkatkan-kebugaran-jasmani-siswa-melalui-pembelajaran-pjok&catid=42:ebuletin&Itemid=215
sebenarnya dan dapat dijadikan kebiasaan dan kebutuhan hidup bagi bangsa
Indonesia.
Hal ini dapat kita lihat bahwa setiap manusia dalam melaksanakan
suatu tugas pekerjaan membutuhkan kesanggupan berpikir yang sehat. Di
dalam melaksanakan suatu tugas kegiatan tidak kalah pentingnya yang
dijadikan dasar utama adalah manusia sehat fisik dan mental atau manusia
memiliki kesegaran jasmani yang baik, itulah perlunya dikembangkan
keinsyafan dan rasa kepercayaan pada diri sendiri akan manfaat berolahraga
terhadap peningkatan yang serius. Baik pada diri sendiri akan manfaat
berolahraga terhadap peningkatan kesegaran jasmani perlu mendapatkan
perhatian yang serius. Baik pada masyarakat luas maupun pada pelajar, mulai
tingkat dasar sampai pada tingkat perguruan tinggi. Oleh karena itu seseorang
yang memiliki kesegaran jasmani yang baik ada kemungkinan prestasi
kerjanya baik.
4. Peranan dan Manfaat Kesegaran Jasmani
Dalam kehidupan manusia di dunia ini, sering diperhadapkan dengan
masalah, agar ia dapat mempertahankan hidup. Upaya untuk mempertahankan
hidup tentunya membutuhkan kemampuan fisik yang baik, kemampuan-
kemampuan fisik yang baik dapat diperoleh dengan melalui latihan-latihan
olahraga yang teratur. Latihan yang teratur lebih mendukung peningkatan
kesegaran jasmani. Oleh karena itu seorang anak yang berhasil dalam tugas
14
Artikel EBuletin LPMP Sulsel .ISSN. 2355-3189. Juli 2015
http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=365:meningkatkan-kebugaran-jasmani-siswa-melalui-pembelajaran-pjok&catid=42:ebuletin&Itemid=215
pekerjaannya, maka ia harus memiliki kemampuan yaitu sehat fisik dan sehat
psikis. Dengan kata lain siswa-siswa Sekolah Menengah Pertama, harus
memiliki kesegaran jasmani yang baik, agar ia dapat berhasil dalam mencapai
prestasi belajar. Di bawah ini dikemukakan peranan kesegaran jasmani
ditinjau dari golongan yang berdasarkan pekerjaan, keadaan dan umur.
1) Golongan yang berdasarkan pekerjaan
Setiap individu mempunyai kebutuhan kesegaran jasmani yang
berbeda-beda, namun demikian makin baik atau makin tinggi kesegaran
jasmani seseorang semakin baik di dalam melaksanakan kegiatannya.
Pekerjaan mempunyai tuntutan kesegaran jasmani yang berbeda-beda
misalnya :
a) Kesegaran jasmani bagi olahragawan berperan untuk meningkatkan
prestasi dan menempatkan derajat bangsa dan negara di forum
internasional dalam bidang olahraga.
b) Kesegaran jasmani bagi anggota Abri, berperan untuk mempertinggi
daya juang tempur dalam rangka pembangunan pertahanan dan
keamanan nasional (Hamkamnas).
c) Kesegaran jasmani bagi karyawan berperan untuk meningkatkan
prestasi kerja, serta loyalitas di dalam menghadapi pekerjaan setiap
hari, juga berfungsi untuk mempertinggi produksi.
15
Artikel EBuletin LPMP Sulsel .ISSN. 2355-3189. Juli 2015
http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=365:meningkatkan-kebugaran-jasmani-siswa-melalui-pembelajaran-pjok&catid=42:ebuletin&Itemid=215
d) Kesegaran jasmani bagi anak didik, berperan untuk meningkatkan
kemampuan belajar sehingga untuk mereka dapat mencapai prestasi
belajar yang baik.
2) Golongan yang berdasarkan keadaan
Setiap manusia atau individu tidak selamanya berada pada kondisi
yang tepat atau sama, misalnya :
a ) Kesegaran jasmani bagi ibu yang sedang hamil berperan untuk
mempersiapkan diri menghadapi saat kelahiran bayinya.
b) Kesegaran jasmani bagi orang cacad berperan dalam usaha
penyembuhan atau rehabilitas.
3) Golongan yang berdasarkan umur
a) Kesegaran jasmani bagi seorang anak, berperan untuk merangsang
pertumbuhan dan perkembangannya.
b) Kesegaran jasmani bagi orang yang telah lanjut usia berperan untuk
mempertinggi ketahanan terhadap berbagai macam gangguan penyakit.
Dari uraian dan penjelasan di atas tentang peranan dan manfaat
kesegaran jasmani bila dihubungkan dengan masalah yang akan diteliti maka
dapat dikatakan bahwa anak didik membutuhkan kesegaran jasmani dalam
rangka untuk mencapai prestasi belajar yang baik. Untuk memperoleh tingkat
kesegaran jasmani yang baik, maka terlebih dahulu mengetahui tingkat
16
Artikel EBuletin LPMP Sulsel .ISSN. 2355-3189. Juli 2015
http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=365:meningkatkan-kebugaran-jasmani-siswa-melalui-pembelajaran-pjok&catid=42:ebuletin&Itemid=215
kesegaran jasmani anak baru mencari pemecahan yang akan dilakukan atau
penyediaan media pembinaan kesegaran jasmani yang diperlukan untuk itu.
5. Media Pembinaan Kesegaran Jasmani
Untuk membina, memelihara dan meningkatkan kesegaran jasmani
seorang anak didik atau siswa maka dapat ditempuh tiga bidang gerak seperti
yang dikemukakan oleh Hasnan Said bahwa :
Terdapat tiga bidang gerak yang merupakan media dan pemeliharaan
kesegaran jasmani dalam arti mempersiapkan vitalitas manusia untuk
mencapai puncak prestasi di bidangnya masing-masing dalam usaha
kegiatan akselerasi dan modernisasi pembangunan :
1 . Unsur keolahragaan
2 . Unsur kesehatan
3 . Unsur rekreasi
selanjutnya dipertegas oleh M. Anwar Pasau bahwa : “Ada tiga
kelompok komponen cara pembinaan kesegaran jasmani yaitu kelompok
komponen olahraga, kelompok komponen kesehatan dan kelompok
komponen mental”.
Ketiga media pembinaan yang dikemukakan di atas baik oleh Hasnan
Said maupun oleh M. Anwar Pasau adalah merupakan media pembinaan
kesegaran jasmani. Sehubungan dengan permasalahan yang akan diteliti ialah
menyangkut masalah pembinaan kesegaran jasmani, sehingga dari ketiga
kelompok komponen yang disebut di atas, maka yang paling baik dan
sederhana adalah kelompok komponen olahraga.
Namun demikian, tidak berarti bahwa kedua unsur komponen
kesehatan dan rekreasi (Hasnan Said), serta kesehatan dan mental (M. Anwar
17
Artikel EBuletin LPMP Sulsel .ISSN. 2355-3189. Juli 2015
http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=365:meningkatkan-kebugaran-jasmani-siswa-melalui-pembelajaran-pjok&catid=42:ebuletin&Itemid=215
Pasau), kurang begitu penting. Unsur-unsur atau komponen tersebut tetap
penting dan harus diperhatikan, tetapi dengan adanya unsur olahraga, berarti
bahwa unsur komponen lainnya sudah ikut dipelihara.
B. Batasan Tentang Tes, Pengukuran dan Evaluasi
1. Tes
Merupakan suatu tugas yang harus diselesaikan oleh seseorang sebagai
suatu cara untuk mengamati orang tersebut, atau tugas yang harus diselesaikan
seseorang dimana jawaban yang diperoleh dapat diberikan kesimpulan yang
merupakan nilai dari pada yang di tes.
2. Pengukuran
Suatu usaha untuk mengetahui keadaan sesuatu sebagaimana adanya.
Pengukuran dapat berupa pengumpulan data tentang sesuatu. Pengukuran
dilakukan untuk mengetahui hasil (product or outcome) dari tujuan yang dicapai.
Pengukuran dapat diartikan sebagai langkah kedua dalam proses evaluasi ialah
proses evaluasi dalam mengumpulkan data/keterangan. Pengukuran sebagai
proses evaluasi menunjukkan hal-hal yang bersifat tepat, obyektif, kuantitatif dan
penemuannya dapat diolah/dihitung dengan statistik, karena penemuannya
merupakan bilangan. Nilai atau hasil pengukuran itu sendiri tidak berarti dan baru
berarti setelah dinilai dan diinterpretasikan berdasarkan data yang ada.
Pengukuran menentukan status, sedang proses evaluasi menentukan arti tentang
status itu.
18
Artikel EBuletin LPMP Sulsel .ISSN. 2355-3189. Juli 2015
http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=365:meningkatkan-kebugaran-jasmani-siswa-melalui-pembelajaran-pjok&catid=42:ebuletin&Itemid=215
3. Evaluasi (Penilaian)
Evaluasi adalah suatu usaha untuk membandingkan hasil pengukuran
terhadap suatu bahan pembanding atau patokan. Evaluasi adalah suatu proses
yang sistimatis yang berusaha untuk mengetahui sampai dimana tingkat
pencapaian murid atas tujuan pengajaran yang telah ditetapkan dan sekaligus
memberikan gambaran tentang efektivitas pengajar-pengajar yang dilakukan oleh
guru yang bersangkutan.
19
BAB III
PEMBAHASAN
Penjas dan Olahraga bagian dari keseluruhan yang mengutamakan aktifitas
jasmani dan pembinaan hidup sehat untuk pertumbuhan dan pengembangan jasmani,
mental, sosial, serta emosional yang serasi, selaras dan seimbang.
Oleh karena itu Penjas dan Olahraga yang dilaksanakan di Sekolah berfungsi
sebagai berikut :
1. Merangsang pertumbuhan dan perkembangan jasmani yang serasi dan seimbang.
2. Meningkatkan perkembangan sikap, mental , sosial dan emosional yang serasi,
selaras dan seimbang.
3. Memberikan kemampuan untuk dapat menjelaskan manfaat Penjas dan
Olahragaserta memenuhi hasrat bergerak.
4. Meningkatkan perkembangan dan aktivitas sistem peredaran darah, pencernaan,
pernafasan dan syaraf.
5. Memberikan kemampuan untuk memelihara dan meningkatkan kesegaran
jasmani dan kesehatan.
Pembejaran Penjas Olahraga dan kesehatan di Sekolah diharapkan membantu
siswa dalam meningkatan kesegaran jasmani dan kesehatan melalui pengenalan dan
penanaman sikap positif, serta kemampuan gerak dasar dan berbagai aktifitas jasmani
agar dapat :
20
Artikel EBuletin LPMP Sulsel .ISSN. 2355-3189. Juli 2015
http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=365:meningkatkan-kebugaran-jasmani-siswa-melalui-pembelajaran-pjok&catid=42:ebuletin&Itemid=215
1. Tercapainya pertumbuhan dan perkembangan jasmani khususnya tinggi dan berat
badan secara harmonis.
2. Terbentuknya sikap dan prilaku disiplin, kejujuran, kerjasama mengikuti
peraturan dan ketentuan yang berlaku.
3. Menyenangi aktivitas jasmani yang dapat dipakai untuk mengisi waktu luang
serta kebiasaan hidup sehat.
4. Mempunyai kemampuan untuk menjelaskan manfaat pendidikan dan kesehatan,
serta mempunyai kemampuan penampilan-penampilan gerak yang benar dan
efisien.
5. Meningkatkan kesegaran jasmani dan kesehatan serta daya tahan tubuh terhadap
penyakit.
Berdasarkan dari fungsi dan tujuan pendidikan jasmani diajarkan di sekolah-
sekolah tidak lain adalah untuk peningkatan kesegaran jasmani para siswa.
Jadi untuk itu penilaian yang penting disini adalah tingkat kesegaran jasmani
peserta didik.
21
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Oleh karena itu, dari uraian permasalahan tersebut diatas akhirnya dapat
disimpulkan sebagai berikut :
- Untuk mengefektifkan pencapaian tujuan kurikuler pada bidang studi
Pendidikan Jasmani Olahraga dan kesehatan, maka tingkat kesegaran jasmani
siswa pada setiap semester harus dilakukan tes, agar siswa termotivasi untuk
tetap berusaha meningkatkan dan mempertahankan kesegaran jasmaninya di
luar jam pelajaran.
B. Saran
Dari hasil penulisan makalah ini dikemukakan saran sebagai berikut :
1. Kepada Penilik Olahraga, kepala sekolah diharapkan mengawasi Guru
Olahraga dalam hal pelaksanaan tes tingkat kesegaran jasmani peserta didik.
2. Kepada guru olahraga diharapkan dapat melaksanakan tes tingkat kesegaran
jasmani pada peserta didik pada setiap akhir catur wulan.
3. Kepada siswa senantiasa menjaga dan berusaha meningkatkan kesegaran
jasmani masing-masing.
4. Kepada instansi pemerintah dan swasta diharapkan dalam penerimaan calon
pegawai atau karyawan di instansi masing-masing perlu ada surat keterangan
tingkat kesegaran jasmani.
22
Artikel EBuletin LPMP Sulsel .ISSN. 2355-3189. Juli 2015
http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=365:meningkatkan-kebugaran-jasmani-siswa-melalui-pembelajaran-pjok&catid=42:ebuletin&Itemid=215
DAFTAR PUSTAKA
Anwar Pasau, 1984, Peranan Olahraga Bersepeda Dalam Meningkatkan Kesegaran
Jasmani Masyarakat, Seminar Sport Medicyne, 8 September 1984.Makassar
Depdikbud Dirjen Dikdasmen, 1995, Petunjuk Teknis Mata Pelajaran Penjas dan
Olahraga, Jakarta.
Dewa Ketut Sukardi, 1993, Bimbingan dan Penyuluhan Belajar di Sekolah, Penerbit
Usaha Nasional, Jakarta.
Engkos Kosasih, 1985, Teknik dan Program Latihan, CV. Akademika Presindo.
Jakarta
Hasnan Said, 1975, Kesegaran Jasmani Bangsa, Proyek Pendidikan Olahraga,
Jakarta.
Nur Ichsan Halim, 1991, Tes dan Pengukuran, Diktat Ujung Pandang.
Soedarno SP, 1990, Pendidikan Kesegaran Jasmani, Dirjen Dikti, Proyek Pembinaan
Tenaga Kependidikan, Jakarta.
Supartina Pekasih, 1981, Anak dan Perkembangannya, PT. Gramedia, Jakarta.
Satriono, 1985, Teknik Evaluasi Pendidikan, Rajawali Press, Jakarta.