olahraga dan tekanan darah

20
Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Jantung merupakan organ yang paling vital karena jantung merupakan bagian dari sistem peredaran darah. Sistem peredaran darah kita terdiri dari atas jantung, pembuluh darah dan pembuluh limfa yang berperan dalam memompa atau mengedarkan darah ke seluruh tubuh. Jantung merupakan organ vital karena berperan sebagai pusat peredaran darah. Terjadi gangguan sedikit saja pada jantung akan menyebabkan terganggunya tubuh secara keseluruhan. apalagi jika jantung berhenti bekerja,maka saat itulah akhir kehidupan manusia terjadi. Dalam sistem peredaran darah, jantung tidak hanya sekedar bertugas memompa darah ke seluruh tubuh, tetapi jantung juga dapat memberikan respon terhadap perubahan kadar oksigen dalam darah. Sistem peredaran darah pada manusia yang melibatkan aktivitas jantung merupakan sistem peredaran darah rangkap. Hal ini karena darah melewati jantung sebanyak 2 kali. Peredaran darah terbagi menjadi dua yaitu peredaran darah sistemik dan peredaran darah pulmonal. Peredaran darah kecil (pulmonal) adalah peredaran darah dari jantung ke paru paru dan kembali ke jantung sedangkan peredaran darah besar (sistemik) peredaran darah dari jantung ke seluruh tubuh dan kembali lagi ke jantung lagi. Untuk itu pada SGD ke II ini 1

Upload: putu-dwi-nurjayadhi

Post on 13-Nov-2015

14 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Lasi, wanita 24 tahun ingin memulai olahraga untuk program penurunan berat badan. Namun, ia ingat saat olahraga dahulu ia memperhatikan bahwa denyut jantungnya berdetak dengan cepat. Oleh karenanya ia melakukan konsultasi dengan Dokter. Lasi tidak ada riwayat gangguan medis sebelumnya namun ada riwayat orang tua Lasi memiliki penyakit hipertensi dan rutin mengkonsumsi obat antihipertensi. Ia khawatir dirinya juga memiliki hipertensi karena menurut berita yang Ia baca di internet penyakit ini bisa diturunkan. Ia menyangkal adanya nyeri dada. Setelah pemeriksaan lengkap, semuanya tampak dalam batas normal, setelah diperiksa dengan sphygnomanometer tekanan darah Lasi, sistolik 120 mmHg dan diastolik 70 mmHg dengan denyut nadi 80x/menit, regular.Lasi menanyakan dokter apakah ia perlu mengkonsumsi obat yang sama dengan ibunya. Dokter menjelaskan bahwa obat yang dikonsumsi adalah obat yang berperan dalam regulasi tekanan darah arterial, ia juga meyakinkan Lasi bahwa setiap orang memiliki sistem pengaturan sendiri terhadap tekanan darah tanpa bantuan obat dari luar dan mengenai peningkatan kecepatan denyut jantung merupakan hal yang normal sebagai respon terhadap kegiatan latihan yang dijalaninya.

TRANSCRIPT

Bab I Pendahuluan1.1 Latar Belakang

Jantung merupakan organ yang paling vital karena jantung merupakan bagian dari sistem peredaran darah. Sistem peredaran darah kita terdiri dari atas jantung, pembuluh darah dan pembuluh limfa yang berperan dalam memompa atau mengedarkan darah ke seluruh tubuh. Jantung merupakan organ vital karena berperan sebagai pusat peredaran darah. Terjadi gangguan sedikit saja pada jantung akan menyebabkan terganggunya tubuh secara keseluruhan. apalagi jika jantung berhenti bekerja,maka saat itulah akhir kehidupan manusia terjadi.

Dalam sistem peredaran darah, jantung tidak hanya sekedar bertugas memompa darah ke seluruh tubuh, tetapi jantung juga dapat memberikan respon terhadap perubahan kadar oksigen dalam darah. Sistem peredaran darah pada manusia yang melibatkan aktivitas jantung merupakan sistem peredaran darah rangkap. Hal ini karena darah melewati jantung sebanyak 2 kali. Peredaran darah terbagi menjadi dua yaitu peredaran darah sistemik dan peredaran darah pulmonal. Peredaran darah kecil (pulmonal) adalah peredaran darah dari jantung ke paru paru dan kembali ke jantung sedangkan peredaran darah besar (sistemik) peredaran darah dari jantung ke seluruh tubuh dan kembali lagi ke jantung lagi. Untuk itu pada SGD ke II ini akan dibahas kembali tentang jantung dan irama jantung yang ada pada tubuh manusia, untuk itu kami membuat laporan untuk membahas materi tentang jantung dalam bentuk beberapa pertanyaan yang akan di jelaskan dan dipaparkan dalam laporan ini.

1.2 Tujuan dan Manfaat

A. Tujuan

1. Untuk mengetahui mekanisme konduksi listrik jantung2. Untuk mengetahui intepretasi fisiologis EKG3. Untuk mengetahui sistem vaskularisasi jantung4. Untuk mengetahui jenis-jenis aritmia dan hubungannya dengan infark miokard

B. Manfaat

1. Dapat mengetahui tentang mekanisme konduksi listrik jantung2. Dapat mengetahui intepretasi fisiologis EKG3. Dapat mengetahui sistem vaskularisasi jantung4. Dapat mengetahui jenis-jenis aritmia dan hubungannya dengan infark miokard 1.3 Learning Objective

1. Mahasiswa mampu menjelaskan prinsip sirkulasi dan prinsip hemodinamik..2. Mahasiswa mampu menjelaskan curah jantung dan aliran darah saat istirahat maupun saat beraktivitas..

Bab IIPembahasan

4.1 SkenarioOLAHRAGA dan TEKANAN DARAHLasi, wanita 24 tahun ingin memulai olahraga untuk program penurunan berat badan. Namun, ia ingat saat olahraga dahulu ia memperhatikan bahwa denyut jantungnya berdetak dengan cepat. Oleh karenanya ia melakukan konsultasi dengan Dokter. Lasi tidak ada riwayat gangguan medis sebelumnya namun ada riwayat orang tua Lasi memiliki penyakit hipertensi dan rutin mengkonsumsi obat antihipertensi. Ia khawatir dirinya juga memiliki hipertensi karena menurut berita yang Ia baca di internet penyakit ini bisa diturunkan. Ia menyangkal adanya nyeri dada. Setelah pemeriksaan lengkap, semuanya tampak dalam batas normal, setelah diperiksa dengan sphygnomanometer tekanan darah Lasi, sistolik 120 mmHg dan diastolik 70 mmHg dengan denyut nadi 80x/menit, regular.Lasi menanyakan dokter apakah ia perlu mengkonsumsi obat yang sama dengan ibunya. Dokter menjelaskan bahwa obat yang dikonsumsi adalah obat yang berperan dalam regulasi tekanan darah arterial, ia juga meyakinkan Lasi bahwa setiap orang memiliki sistem pengaturan sendiri terhadap tekanan darah tanpa bantuan obat dari luar dan mengenai peningkatan kecepatan denyut jantung merupakan hal yang normal sebagai respon terhadap kegiatan latihan yang dijalaninya.

Pertanyaana. Terminologi1. Hipertensi2. Sphygnomanometer3. Obat Antihipertensib. Permasalahan1. Apa saja penyebab dan gejala hipertensi?2. Bagaimana cara kerja dari sphygnomanometer? 3. Bagaimana regulasi ....... pada saat istirahat dan beraktivitas?4. Bagaimana peran obat antihipertensi?Pembahasana. Terminologi1.HipertensiTekanan darah tinggi, di mana ketika sedang istirahat atau tidak melakukan aktivitas tekanan darah sistemiknya berada di atas ambang batas normal yaitu 90 120/60 80 mmHg. (Scanlon, Valerie C. Sanders, Tina. 2007. Essentials of Anatomy and Physiology. Philadelphia : E. A. Davis Company, 5th Edition) 2. SphygnomanometerAlat untuk mengukur tekanan darah, baik sistolik maupun diastolik. (Papadakis, Maxine A. McPhee, Stephen J. 2013. CURRENT Medical Diagnosis & Treatment 2013. New York : Mc Graw Hill.)3. Obat Antihipertensi

b. Permasalahan

1. Bagaimana mekanisme konduksi listrik jantung?

Bagan 1, Sistem Konduksi JantungPada jantung manusia, SA node terletak di dekat vena cava superior pada atrium kanan. AV node terletak di bagian posterior kanan dari septum interatrial. Ada tiga berkas serabut atrium yang mengandung serabut tipe Purkinje dan menghubungkan SA node ke AV node: bagian anterior, tengah ( jaras Wenckebach), dan bagian posterior (jaras Thorel) . Bundel Bachmann biasa diidentifikasi sebagai cabang jaras internodal anterior yang menghubungkan atrium kanan dan kiri. Konduksi juga terjadi pada miosit atrium , tapi terjadi lebih cepat pada jaras internodal. Setelah AV node, berlanjut ke bundel AV yang biasa disebut berkas His yang bercabang dari septum interventrkuler ke ventrikel kiri dan kanan. Cabang berkas sebelah kiri terbagi menjadi fasikel anterior dan fasikel posterior. Cabang dan fasikel lalu turun ke bawah, kedua septum interventrikular dan berhubungan dengan sistem Purkinje yang di mana serabutnya menyebar ke seluruh bagian dari miokardium ventrikel. (Barret, Kim E. Barman, Susan M. Boitano, Scott. Brooks, Heddwen L. 2012. Ganongs Review of Medical Physiology. New York : Mc Graw Hill, 24th Edition. (hlm : 521-522) ) Proses aktivitas konduksi listrik dimulai dari proses eksitasi diri dari SA node. SA node memicu impuls listrik yang kemudian dihantarkan ke AV node melalui jaras internodal. Pada bagian cincin yang terdapat antara atrium dan ventrikel disebut anulus fibrosus rangsangan terhenti 1/10 detik, selanjutnya menuju apeks kordis dan bercabang dua yaitu pars septalis dextra dan pars septalis sinistra. Serabut-serabut pars septalis kemudian bercabang-cabang menjadi serabut terminal yang disebut serabut Purkinje. (Syaifuddin, H. 2010. Anatomi Fisiologi. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC, Edisi 4. (hlm : 326) )Bagan 2, Anulus Fibrous

2. Bagaimana interpretasi fisiologis EKG?

Bagan 3, Gambaran fisiologis EKGInterpretasi EKG

1. Irama

Irama jantung normal adalah irama yang ditentukan oleh SA node dan dikenal dengan irama Sinus atau regular sinus rhythm dengan ciri-ciri pola EKG seperti berikut ini :1) Frekuensi denyut jantung 60-100 bpm2) Tertur atau regular3) Gelombang P negative di lead aVR dan positif di lead II.4) Tiap gelombang P selalu diikuti oleh kompleks QRS dan gelombang T5) PR interval antara 0.12-0.20 detik

2. Frekuensi Denyut Jantung

Ada beberapa cara menghitung denyut jantung pada stip EKG, yaitu sebagai berikut.

1) Ambil EKG strip dalam 6 detik kemudian hitung jumlah gelombang R yang ada kemudian kalikan 10 atau ambil strip EKG dalam 10 detik kemudian hitung jumlah gelombang R yang ada dan kalikan 6.2) Ambil EKG strip, 1500 dibagi jumlah KK antara puncak gelombang R ke puncak gelombang R berikutnya dalam satu lead.3) Bila interval R-R (jarak gelombang R ke gelombang R dalam satu lead) berjarak :1 KS = HR 300 bpm2 KS = HR 150 bpm3 KS = HR 100 bpmBila denyut jantung : >100 bpm = (sinus) Takikardia 350 bpm = fibrilasi

3. Gelombang P1) Lebar: