olah tubuh sebagai stimulus gerak tari di smp …digilib.unila.ac.id/25724/14/skripsi tanpa bab...
TRANSCRIPT
OLAH TUBUH SEBAGAI STIMULUS GERAK TARI
DI SMP NEGERI 3 TUMIJAJAR
(SKRIPSI)
Oleh
DESI OCTHAVIAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2017
ABSTRAK
OLAH TUBUH SEBAGAI STIMULUS GERAK TARI
DI SMP NEGERI 3 TUMIJAJAR
OLEH
DESI OCTHAVIAN
Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana peran olah tubuh sebagai
stimulus dalam pembelajaran tari pada kegiatan belajar mengajar di SMP Negeri 3
Tumijajar. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pembelajaran
peran olah tubuh sebagai stimulus dalam pembelajaran tari dan mendeskripsikan
hasil dari stimulus olah tubuh dalam pembelajaran tari menggunakan metode
demonstrasi. Penelitian ini menggunakan teori pembelajaran behaviorime.
Penelitian ini menggunakan desain deskriptif kualitatif. Tehnik pengumpulan data
yang digunakan yakni observasi, dokumentasi, dan wawancara. Sumber data
dalam penelitian ini adalah 30 siswa dan guru. Teknik analisis data dalam
penelitian ini menggunakan presentasi patokan dengan skala lima dari hasil test
praktik dan lembar aktivitas belajar siswa untuk melihat kualitas gerak siswa.
Pada proses pembelajaran olah tubuh menggunakan metode demonstrasi terdiri
dari 2 tahap yaitu (1) pada tahap persiapan awal dimulai dengan merumuskan
tujuan dan mempersiapkan garis besar pada langkah demostrasi lalu melakukan
uji coba demonstrasi. (2) tahap pelaksanaan dimulai dengan langkah pembukaan,
langkah pelaksanaan demonstrasi, dan langkah mengakhiri demonstrasi dengan
memberikan tugas-tugas tertentu yang ada kaitannya dengan pelaksanaan
demonstrasi dan prses pencapaian tujuan pembelajaran.
Kata kunci : olah tubuh, stimulus, dan teori behaviorisme.
ABSTRACT
IF THE BODY AS STIMULUS MOTION DANCE
SMP STATE IN 3 TUMIJAJAR
BY
DESI OCTHAVIAN
The research problems are how the body if the role as a stimulus to learning dance
on teaching and learning in SMP Negeri 3 Tumijajar. This study aimed to describe
the learning process if the body's role as a stimulus to learning dance and describe
the results of the stimulus if the body in dance teaching method demonstration.
This study uses behaviorime learning theory. This study used a qualitative
descriptive design. Data collection techniques used that observation,
documentation, and interviews. Sources of data in this study were 30 students and
teachers. Data analysis techniques in this study using a standard presentation with
a five-point scale of the practice test results and student activity sheet to see the
quality of the student movement.
In the learning process if the body using demonstration method consists of two
stages: (1) at the stage of initial preparation begins with formulating objectives
and prepare the outline of the steps of demonstrations and test demonstration. (2)
the implementation phase begins with the opening step, step execution of
demonstrations, and step ending the demonstration by giving specific tasks in
connection with the implementation of demonstration and prses achievement of
learning objectives.
Keywords: exercises, stimulus, and the theory of behaviorism.
OLAH TUBUH SEBAGAI STIMULUS GERAK TARI
DI SMP NEGERI 3 TUMIJAJAR
Oleh
DESI OCTHAVIAN
(SKRIPSI)
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar
SARJANA PENDIDIKAN
Pada
Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Lampung
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI TARI
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2017
viii
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama Desi Octhavian dilahirkan di Tulang Bawang Barat pada
Tanggal 23 Januari 1994, merupakan anak terakhir dari lima bersaudara buah hati
dari hasil pernikahan ayah kandung yang bernama Ubau Syah Alam dengan ibu
kandung yang bernama Dewi Yulita. Penulis telah menamatkan pendidikan dasar
di SD Negeri 1 Margo Dadi Kecamatan Tumijajar diselesaikan pada 2006,
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Murni Jaya diselesaikan pada 2009,
Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Daya Murni diselesaikan pada 2012.
Tahun 2012 terdaftar sebagai mahasiswa Universitas Lampung melalui Seleksi
Nasional Mahasiswa Perguruan Tinggi (SNMPTN) pada Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni pada Program Studi Seni
Tari. Tahun 2016 melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Di Pekon Sukarame
Kabupaten Pesisir Barat dan pada tahun 2016 melaksanakan penelitian di SMP
Negeri 3 Tumijajar untuk meraih gelar Sarjana Pendidikan (S.PD).
ix
MOTTO
“Lakukanlah yang justru kamu takuti, karna yang kamu takuti itu adalah hal yang
akan membuat kamu berhasil”
(Mario Teguh)
“Kadang kita menjadi orang yang buta dan tuli agar kita bisa menjadi diri sendiri
bukan menjadi pribadi yang orang lain inginkan”
(Suroto)
”Payah bagi orang yang ingin merubah dunia tetapi dia tidak memulainya dengan
merubah dirinya sendiri”
(Buya Hamka)
x
PERSEMBAHAN
Bismillahirohmanirrohim,
Segala puji bagi Allah SWT, atas rahmat dan karunia yang tak terhitung, shalawat
serta salam selalu tercurah kepada junjungan baginda Rasullah Muhammad SAW,
dan dari lubuk hati yang paling dalam kupersembahkan karya ini sebagai tanda
bukti cinta kasih ku kepada :
1. Orang tua tercinta, terkasih dan tersayang, Mama dan Papa yang senantiasa
terus mendoakan, selalu memberi semangat dan dukungan kepada saya sampai
saat ini. Terimakasih yang tak terhingga atas semua yang telah kalian berikan
dan perjuangkan untuk saya selama ini.
2. Kakak-kakakku Asef Riadi, Siska Nurhayati, Sri Lina, dan Meidi Ansyah
terimakasih atas doa dan dukungan serta semangat yang telah diberikan
kepada saya.
3. Untuk seluruh keluarga besar yang selalu memberikan dukungan dan motivasi
demi keberhasilan saya.
4. Sahabat dan teman-teman angkatan 2012 tercinta yang telah memberikan
semangat, motivasi, dan dukungan untuk pengerjaan skripsi ini.
5. Dosen-dosen yang telah mendidik, memberikan ilmu yang sangat bermanfaat
bagiku, dan bimbingan demi kelancaran tugas-tugas.
6. Almamater tercinta Universitas Lampung.
xi
SANWACANA
Puji syukur kehadirat Allah SWT (Tuhan Yang Maha Esa) karena atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya, skripsi dengan judul “Olah Tubuh Sebagai Stimulus
Gerak Tari Di SMP Negeri 3 Tumijajar” ini dapat diselesaikan sebagai salah satu
syarat dalam meraih gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan
Seni Tari, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari peranan
dan bantuan dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan
terimakasih
kepada :
1. Agung Kurniawan,S.Sn.,M.Sn selaku pembimbing I, terimakasih atas
kesabaran, nasihat, ilmu serta waktu yang diberikan dalam membimbing
penulis.
2. Hasyimkan, S.Sn,. M.A., selaku pembimbing II, terimakasih atas kesabaran,
nasihat, ilmu serta waktu yang diberikan dalam dalam membimbing penulis.
3. Dr. I Wayan Mustika, S.Sn., M.Hum Selaku pembahas dan penguji, terima
kasih atas kesabaran, nasihat, ilmu serta waktu yang diberikan dalam
membimbing penulis.
4. Agung Kurniawan,S.Sn.,M.Sn selaku Ketua Program Studi Pendidikan Seni
Tari FKIP Unila. Terimakasih atas ilmu, bimbingan dan bantuan yang
diberikan kepada penulis selama menjalani studi.
xii
5. Dr. Muhammad Fuad, M.Hum. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Lampung.
6. Dr. Mulyanto Widodo, M.Pd., sebagai Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan
Seni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
7. Dwiyana Habsari, S.Sn., M.Hum., Fitri Daryanti, S.Sn., M.Sn, terimakasih
telah membekali penulis dengan banyak ilmu selama melaksanakan
pendidikan di Program Studi Pendidikan Seni Tari FKIP Unila.
8. Ibu Sri Mustika Ningsih dan Ibu Mesiana serta seluruh peserta didik SMP
Negeri 3 Tumijajar Desa Margo Dadi Kabupaten Tulang Bawang Barat,
terimakasih atas kerja sama dan bantuannya dalam proses menyelesaikan
skripsi ini.
9. Kedua orang tua, Papa Ubau Syah Alam dan Mama Dewi Yulita terimakasih
atas kasih sayang, dukungan, motivasi dan doa yang tak pernah henti tercurah
untuk penulis.
10. Kakak-kakakku Asef Riadi, Siska Nurhayati, Sri Lina, Meidi Ansyah, serta
keponakan ku Linda Abelliya Mahesa Fitri yang selalu menjadi motivasi dan
penyemangat penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
11. Papa Hasan dan Mama Dewi Asmarawati serta Umah sebagai orang tua
angkatku terimakasih untuk setia doa dan nasihatnya selama ini.
12. Amelia Hani Saputri dan Sandika Ali Sebagai saudara angkat yang selalu bisa
menjadi motivasi dalam setiap keadaan.
13. Keluarga besar yang menjadi sumber kebahagiaan, terimakasih atas dukungan
yang diberikan.
xiii
14. Teman-teman kos Wideka serta bapak dan ibu kos, Tias, Tara, Putri, Tinajm,
Kenti, Rani, Novita, teman satu atab seperjuangan sekaligus keluargaku disini
terimakasih atas cinta kasih sayang kalian yang selalu bisa memberi nasihat,
ceria dalam canda tawa dan kebersamaan kita selama ini.
15. Teman seperjuangan Dessy Efrizza Syarif, Sanah Liyana, Martina Tri
Budiarti, Merly Violita, Mustika Wulandari, Alm. NurCipto, dan teman-teman
Prodi Seni Tari 2012 yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Terimakasih
untuk kebersamaan dan proses selama ini.
16. Teman-teman KKN-PPL Toni, Gusti, Alvian, Tika, Rahma, Sinta, Marlia,
Anna, Nikita Suci, terimakasih untuk semangat dan kebersamaan kita.
17. Kakak tingkat Prodi Seni Tari 2008,2009,2010,1011, serta adik tingkat
angkatan 2013,2014,2015.
18. Mas Jaya yang selalu ada waktu dalam menghadapi penulis dalam urusan
pemberkasan.
19. Staf dan bidang akademis kampus dan semua pihak yang telah mendukung
proses penyelesaian skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan, akan tetapi sedikit
harapan semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua, Amin.
Bandar Lampung, Desember 2016
Penulis
Desi Octhavian
1213043009
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.. .................................................................................. i
ABSTRAK .................................................................................................... ii
ABSTRACT. ................................................................................................. iii
HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN.. .................................................................... v
PERNYATAAN SKRIPSI ........................................................................... vi
RIWAYAT HIDUP ...................................................................................... vii
MOTTO ........................................................................................................ vii
PERSEMBAHAN ......................................................................................... ix
SANWACANA ............................................................................................. x
DAFTAR ISI ................................................................................................. xii
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
1.1 . Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2 . Rumusan Masalah ........................................................................ 5
1.3 Tujuan Penelitian. .......................................................................... 5
1.4 . Manfaat Penelitian ........................................................................ 6
1.4.1 Manfaat Teroritis ................................................................. 6
1.4.2 Manfaat Praktis .................................................................... 6
1.5 . Ruang Lingkup Penelitian ............................................................. 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 8
2.1 Landasan Teori .............................................................................. 9
2.2 Belajar ............................................................................................ 10
2.3 Teori-teori Pembelajaran ............................................................... 10
2.3.1 Pengertian Pembelajaran ...................................................... 12
2.3.2 Tujuan pembelajaran ............................................................ 13
2.3.3 Ciri-Ciri Pembelajaran ........................................................ 14
2.4 Pengertian Metode Pembelajaran ................................................... 14
2.4.1 Metode Demonstrasi ............................................................. 15
2.4.2 Kelebihan Metode Demonstrasi ........................................... 15
2.4.3 Kelemahan Metode Demonstrasi ......................................... 16
2.4.4 Langkah-langkah Menggunakan Metode Demonstrasi ........ 16
2.5 Tari dan Seni Tari ........................................................................... 18
2.6 Stimulus ......................................................................................... 19
2.7 Gerak .............................................................................................. 20
2.8 Kegiatan Intrakurikuler ................................................................... 20
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................. 23
3.1 Metode Penelitian.. ......................................................................... 23
3.2 Sumber Data.. ................................................................................. 24
3.2.1 Data Penelitian.. .................................................................... 24
3.2.2 Klarifikasi Sumber Data.. ..................................................... 24
3.3 Teknik Pengumpulan Data .. .......................................................... 24
3.3.1 Observasi... ........................................................................... 24
3.3.2 Wawancara.. ......................................................................... 25
3.3.3 Dokumentasi.. ....................................................................... 26
3.4 Instrumen Penilaian.. ...................................................................... 26
3.4.1 Tes Praktik.. .......................................................................... 26
3.5 Teknik Analisis Data.. .................................................................... 28
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................... 31
4.1 Olah Tubuh .. .................................................................................. 31
4.1.1 Tari Muli Siger.. ................................................................. 39
4.1.2 Tema Tari Muli Siger ......................................................... 39
4.1.3 Fungsi Tari Muli Siger ....................................................... 40
4.1.4 Personil tari muli siger ........................................................ 40
4.1.5 Lama tarian ........................................................................ 41
4.1.6 Waktu Penyajian ................................................................. 41
4.1.7 Busana Muli Siger .............................................................. 41
4.1.8 Iringan Tari Muli Siger ....................................................... 42
4.1.9 Notasi Musik Tari Muli Siger ............................................. 43
4.1.10 Ragam Gerak Tari Muli Siger ............................................ 44
4.1.11 Keterangan Ragam Gerak yang mendapatkan
stimulus Olah Tubuh ........................................................ 49
4.2 Gambar Umum Wilayah Penelitian .............................................. 51
4.2.1 Lokasi Penelitian ................................................................. 51
4.2.2 Situasi dan Kondisi Sekolah ................................................. 51
4.2.3 Hasil Penelitian .................................................................... 54
4.2.4 Olah Tubuh dalam Pembelajaran
Seni Tari di Sekolah ............................................................. 54
4.2.5 Proses Pelaksanaan Pembelajaran Olah Tubuh .................... 54
4.2.6 Jadwal Pembelajaran Olah Tubuh ....................................... 55
4.2.7 Subjek Penelitian ................................................................. 56
4.3 Pembelajaran Olah Tubuh .............................................................. 58
4.3.1 Pertemuan Pertama ............................................................... 58
4.3.2 Pembahasan Pelaksanaan Pertemuan Pertama .................... 59
4.3.3 Lembar Pengamatan Aktivitas Guru .................................... 63
4.3.4 Pertemuan Kedua ................................................................. 64
4.3.5 Pembahasan Pelaksanaan Pertemuan Kedua ........................ 67
4.3.6 Lembar Pengamatan Aktivitas Guru .................................... 71
4.3.7 Pertemuan Ketiga ................................................................. 72
4.3.8 Pembahasan Pelaksanaan Pertemuan Ketiga ....................... 74
4.3.9 Lembar Pengamatan Aktivitas Guru .................................... 78
4.3.10 Pertemuan Keempat ........................................................... 79
4.3.11 Pembahasan pelaksanaan pertemuan keempat .................. 82
4.3.12 Lembar Pengamatan Aktivitas Guru ................................. 87
4.3.13 Pertemuan Kelima ............................................................. 88
4.3.14 Pembahasan pelaksanaan pertemuan kelima .................... 91
4.3.15 Lembar Pengamatan Aktivitas Guru ................................ 95
4.3.16 Pertemuan Keenam ............................................................ 96
4.3.17 Pembahasan pelaksanaan pertemuan keenam ................... 99
4.3.18 Lembar Pengamatan Aktivitas Guru ................................. 104
4.3.19 Pertemuan Ketujuh ............................................................ 105
4.3.20 Pembahasan pelaksanaan pertemuan ketujuh .................... 108
4.3.21 Lembar Pengamatan Aktivitas Guru ................................. 112
4.3.22 Pertemuan Kedelapan ........................................................ 113
4.3.23 Keterangan Kriteria Penilaian ........................................... 116
4.3.24 Proses Penilaian atau Hasil Pembelajaran
Intrakurikuler Olah Tubuh .............................................. 121
4.3.25 Metode Guru Dalam Pembelajaran Olah Tubuh ............... 139
4.3.26 Kegiatan Siswa Dalam Pembelajaran Olah Tubuh ........... 141
4.3.27 Temuan ............................................................................. 145
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 148
5.1 Simpulan ......................................................................................... 148
5.2 Saran ............................................................................................... 149
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 150
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
TABEL HALAMAN
3.1 Lembar Pengamatan Tes Praktik Pada Olah Tubuh
Sebagai Stimulus .................................................................................. 27
3.2 Penentuan Patokan Dengan Penghitungan Skor
Untuk Skala Lima ................................................................................. 27
4.1 Jumlah Sarana Prasarana Pendidikan
SMP Negeri 3 Tumijajar ....................................................................... 52
4.2 Jumlah Siswa Kelas VII ...................................................................... 53
4.3 Jumlah Siswa Kelas VIII ...................................................................... 53
4.4 Jumlah Siswa Kelas IX ........................................................................ 54
4.5. Jadwal Pembelajaran Olah Tubuh ........................................................ 55
4.6 Daftar Nama Murid............................................................................... 56
4.7. Hasil Penilaian Awal Pengamatan Ragam Gerak Tari ......................... 59
4.8 Distribusi Aktivitas Siswa Pada Pertemuan Pertama ........................... 61
4.9. Hasil Belajar Gerak Olah Tubuh Pertemuan Kedua ............................. 67
4.10 Distribusi Aktivitas Siswa Pada Pertemuan Kedua .............................. 69
4.11. Hasil Belajar Gerak Olah Tubuh Pertemuan Ketiga ............................. 74
4.12 Distribusi Aktivitas Siswa Pada Pertemuan Ketiga .............................. 76
4.12. Hasil Belajar Gerak Olah Tubuh Pertemuan Keempat ......................... 82
4.13 Distribusi Aktivitas Siswa Pada Pertemuan Keempat .......................... 85
4.14. Hasil Belajar Gerak Olah Tubuh Pertemuan Kelima ........................... 91
4.15. Distribusi Aktivitas Siswa Pada Pertemuan Kelima ............................. 93
4.16. Hasil Belajar Gerak Olah Tubuh Pertemuan Keenam .......................... 99
4.17 Distribusi Aktivitas Siswa Pada Pertemuan Keenam ........................... 102
4.18. Hasil Belajar Gerak Olah Tubuh Pertemuan Ketujuh ......................... 108
4.19 Distribusi Aktivitas Siswa Pada Pertemuan Tujuh ............................... 110
4.20. Hasil Penilaian Gerak Tari Pertemuan Delapan ................................... 114
4.21 Distribusi Aktivitas Guru ...................................................................... 117
4.22 Lembar PenilaianOlah Tubuh Oleh Peneliti (P1) ................................. 122
4.23 Lembar Penilaian Olah Tubuh Oleh Peneliti (P2) ................................ 124
4.24 Lembar Penilaian Olah Tubuh Oleh Peneliti (P3) ................................ 126
4.25 Lembar Penilaian Olah Tubuh Oleh Peneliti (P4) ................................ 128
4.26 Lembar Penilaian Olah Tubuh Oleh Peneliti (P5) ................................ 130
4.27 Lembar Penilaian Olah Tubuh Oleh Peneliti (P6) ................................ 132
4.28 Lembar Penilaian Olah Tubuh Oleh Peneliti (P7) ................................ 134
4.29 Lembar Peneliaian Olah Tubuh Oleh Peneliti (P8)
Penilaian Gerak Tari Pertemuan Delapan............................................. 136
4.30 Lembar Aktifitas Guru .......................................................................... 138
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR Halaman
4.1 Gerakan Latihan Kelenturan Sendi Lutut ............................................ 33
4.2 Gerakan Latihan Kelenturan Punggung .............................................. 33
4.3 GerakanSquat jump ............................................................................. 34
4.4 GerakanPush up .................................................................................... 34
4.5 GerakanMendak .................................................................................... 35
4.6 GerakanBack-up .................................................................................. 35
4.7 GerakanSit-Up ...................................................................................... 36
4.8 Latihan keseimbangan dengan berdiri satu kaki .................................. 36
4.9 Berdiri jinjit satu kaki dan kaki satu kaki diangkat .............................. 37
4.10 Latihan keseimbangan pada tumpuan pundak ..................................... 37
4.11 Gerakan Peregangan Otot Lutut .......................................................... 38
4.12 Gerakan Peregangan Otot Betis .......................................................... 38
4.13 Lokasi SMP Negeri 3 Tumijajar ........................................................... 51
4.14 Proses Pembelajaran Olah Tubuh Pertemuan Kedua ........................... 66
4.15. Proses Pembelajaran Olah Tubuh Pertemuan Ketiga ........................... 74
4.16. Proses Pembelajaran Olah Tubuh Pertemuan ....................................... 82
4.17 Proses Pembelajaran Olah Tubuh Pertemuan Kelima ......................... 91
4.18 Proses Pembelajaran Olah Tubuh Pertemuan ke enam ........................ 99
4.19 Proses Pembelajaran Olah Tubuh Pertemuan Ketujuh ......................... 107
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengertian pengolahan tubuh bagi seorang penari atau sering disebut dengan olah
tubuh adalah suatu kegiatan manusia mengolah tubuh dengan sengaja menjadikan
barang mentah menjadi barang jadi, sehingga siap untuk dipergunakan. Kegiatan
ini mengandung maksud yaitu usaha mempersiapkan organ tubuh dalam keadaan
stabil (tetap/normal) menjadi kondisi yang labil (lentur atau mudah bergerak).
Perkataan olah tubuh menunjukkan bahwa tekanan aktivitas dalam pengolahan
tubuh manusia seutuhnya meliputi jiwa dan raga, yang menjadi satu kesatuan
(sumedi, 1:86).
Kesiapan tubuh secara fisik bagi penari sangat vital keberadaannya untuk
melakukan aktifitas gerak tari. Keterampilan tari yang dimiliki dapat dibentuk
melalui kesiapan organ-organ tubuh (fisik) yang akan digunakan untuk melakukan
gerak. Untuk melakukan gerak tari dengan terampil perlu adanya persiapan fisik
yang prima. Kondisi ini dapat dicapai apabila seorang penari dengan sabar
melakukan kesiapan-kesiapan seluruh organ tubuh dengan rutin (continu). Dengan
arti kata lain, bahwa secara sadar seorang penari harus melakukan pengolahan
gerak tubuh secara merata dan sempurna.
2
Olah tubuh bagi seorang penari adalah suatu bentuk aktifitas yang dilakukan
dengan jalan melakukan susunan latihan yang teratur meliputi otot-otot,
persendian, dan seluruh organ tubuh agar selalu siap berfungsi bergerak dengan
baik dan optimal serta diharapkan mampu menambah kualitas gerak. Di dalam
menari, gerak-gerak yang dilakukan oleh penari tentunya memiliki tuntutan
tertentu walaupun pada prinsipnya adalah menggerakkan sekmen-sekmen tubuh.
Melihat konteks gerak dalam tari dengan tuntutan nilai estetik, maka tidaklah
sekedar menggerakkan tubuh seperti dalam arti kita sehari-hari. Tidaklah mudah
memunculkan nilai estetik (yang abstrak) tanpa didahului dengan proses gerak
tubuh (materi) yang dapat ditangkap oleh indra penglihatan.
Olah tubuh dalam seni tari erat kaitannya dengan pelatihan fisik penari, karena
melatih kondisi fisik bagi penari sangat penting untuk mengembangkan
kemampuannya dalam menari. Kesiapan tubuh seorang penari akan berdampak
pada kualitas gerak tari. Jika kondisi fisik penari prima, baik sebelum menari
ataupun setelah menari, akan memberikan keleluasaan bagi penari-penari untuk
lebih fokus pada imajinasi, ekspresi dan penghayatan tarian. Karena jika salah satu
segmen tubuh tidak dalam kondisi prima , maka akan terganggu pula seluruh
penampilan yang dibawakan.
Sebagai stimulus dalam gerak olah tubuh memiliki peranan penting dalam suatu
tarian dan dalam penelitian ini menggunakan tari muli siger sebagai sampel
tariannya. Tari muli siger merupakan tari tradisi Lampung sebuah garapan baru
yang pada awalnya mendapat ide dari seni cangget. Seni cangget merupakan tari
tradisional pada masyarakat Lampung yang beradat pepadun dipentaskan untuk
mengiringi upacara perkawinan dan pemberian gelar adat.
3
Cangget adalah tari berpasangan dalam kelompok yang mempertemukan gadis
(muli) dan bujang (meghanai) di balai pertemuan adat yang disebut dengan
sesat. Hal ini dikarenakan pada masa lalu pergaulan muda-mudi sangat diatur
ketat, sehingga dapat dikatakan tidak ada kesempatan bagi mereka bertatapan
langsung untuk saling berbincang-bincang. Saat cangget diselenggarakan adalah
merupakan satu- satu nya kesempatan mereka untuk saling bertemu. Cangget
sebagai upacara adat merupakan wujud ungkapan rasa gembira masyarakat
dengan menekankan pada pengenalan status sosial seseorang diddalam
masyarakat adatnya. Cangget memiliki beberapa jenis, salah satunya adalah
cangget turun mandi. Ide tersebut terus dikhayalkan sampai ketahap
pembentukan, baik dari segi tema, bentuk gerak, penyusunan gerak, pola lantai,
dan tata busana (Mustika, 2012 : 23-24).
Pendidikan seni pada dasarnya adalah bagaimana seni itu ada dan dimasukan
dalam pendidikan untuk diterapkan atau diajarkan, agar siswa dapat
mengembangkan bakat seni yang dimilikinya. Pendidikan seni secara umum
berfungsi untuk mengembangkan kemampuan setiap anak atau siswa untuk
memperkenalkan warisan budaya, memperluas kesadaran sosial, dan sebagai jalan
untuk pengetahuan. Pendidikan seni sangat mengutamakan kreativitas siswa untuk
aktif dalam setiap jeni seni yang dipelajari disekolah baik seni tari, seni musik,
seni drama,dan seni rupa (Mustika, 2013 :26).
4
Selama ini proses pembelajaran seni tari di SMP Negeri 3 Tumijajar dilakukan
pada kegiatan intrakurikuler dianggap kurangnya minat siswa-siswi terhadap tari
tradisi melainkan mereka cendrung tertarik dengan tari modern, selain itu siswa
laki-laki juga kebanyakan tidak tertarik dengan pembelajaran tari karena dianggap
tari akan membawa mereka kedalam hal-hal negatif serta latar belakang
pendidikan guru pula menjadi faktor pembelajaran tari didalam kegiatan
intrakurikuler.
Alasan guru memilih olah tubuhsebagai stimulus pembelajaran tari di SMP
Negeri 3 Tumijajar ialah sebagai salah satu bentuk pengenalan kepada siswa-siswi
agar lebih meningkatkan kemampuan tarinya selain itu olah tubuh memiliki
peranan dalam mengolah tubuh siswa menjadi seorang penari dan solusi atas
permasalahan pembelajaran tari yang ada di SMP Negeri 3 Tumijajar, selain itu
guru pula selama ini mengajarkan tari muli siger sebagai acuan keberhasilan dari
pembelajaran olah tubuh tersebut.
Sebelumnya di SMP Negeri 3 Tumijajar guru pembimbing tari hanya
memperlihatkan video-video olah tubuh seadanya melalui media audio visual dan
siswa dituntut untuk menirukan gerak yang ada divideo tersebut. Oleh karena itu,
siswa mengalami kesulitan dalam mengikuti pembelajaran seni tari, sehingga
disetiap perlombaan kurang mendapatkan prestasi.
Alasan memilih SMP Negeri 3 Tumijajar sebagai subjek penelitian karena
pembelajaran taridi sekolah tersebut adalah untuk memberikan pengenalan,
pengetahuan, apresiasi, dan pembentukan tubuh sehingga mereka akan
5
mengetahui pentingnya melakukan olah tubuh sebagai stimulus dalam
pembelajaran tari.
Menurut pemaparan diatas, peneliti merasa tertarik untuk lebih memahami gerak
tubuh seorang penari dan mengingat pentingnya pemanasan berupa olah tubuh
bagi seorang penari agar memiliki kualitas gerak tubuh yang baik dan
menghindari cedera dalam menari. untuk mengatasi masalah tersebut guru
mencoba menggunakan metode lain yaitu metode demonstrasi untuk menunjang
pembelajaran olah tubuh dalam praktik seni tari dikelas.Oleh sebab itu perlu
untuk mengadakan penelitian melalui kegiatan yang berjudul “Olah Tubuh
Sebagai Stimulus Gerak Tari di SMP Negeri 3 Tumijajar“.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka didapatkan rumusan masalah sebagai
berikut :
Bagaimanakah peran olah tubuh sebagai stimulus dalam pembelajaran gerak tari
di SMP Negeri 3 Tumijajar?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka dapat dijelaskan tujuan penelitian ini yaitu :
1. Mendeskripsikan proses pembelajaran peran olah tubuh sebagai stimulu
dalam pembelajaran tari.
2. Mendeskripsikan hasil dari stimulus olah tubuh dalam pembelajaran tari.
6
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat baik secara teoritis
maupun secara praktis.Adapun manfaat tersebut adalah sebagai berikut.
1.4.1 Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis dibidang seni
budaya, agar dapat menambah referensi penelitian dibidang seni tari sehingga
penelitian ini nantinya dapat memberikan penambahan referensi bagi gurudan
para pembaca terhadap olahtubuhsebagai stimulus gerak tari sehingga nantinya
akan memberikan manfaat terhadap siswa tersebut.
1.4.2 Manfaat Praktis
a. Sebagai bahan masukan bagi guru dan sekolah agar dapat menggunakan
hasil penelitian untuk mengetahui keterampilan siswa terhadap pembelajaran olah
tubuh sebagai stimulus gerak tari di SMP Negeri 3 Tumijajar.
b. Untuk menambah pengetahuan dan kecintaan siswa terhadap bentuk tari
Lampung sekaligus memperkenalkan kepada mereka jenis tarian daerah Lampung
yang belum mereka ketahui yaitu muli siger.
c. Untuk menambah dan memberikan pengetahuan kepada peneliti dan
mahasiswa pendidikan seni tari bahwa pembelajaran olah tubuhsebagai salah satu
upaya pengenalan, pengembangan, serta pembentukan tubuh penari.
7
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup dalam penelitian ini mencakup hal-hal sebagai berikut :
1. Objek Penelitian
Objek yang dipakai dalam penelitian ini adalah gerak olah tubuh sebagai
stimulus dalam pembelajaran seni tari.
2 Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini dilakukan pada siswa kelas VII yang berjumlah 30
siswa.
1. Tempat penelitian
Tempat penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 3 Tumijajar.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian yang digunakan adalah 8x pertemuan januari 2016.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Untuk menunjukkan kebaruan penelitian serta untuk membedakan dengan
penelitian terdahulu yang sejenis, maka berdasarkan hasil tinjauan pustaka yang
telah dilakukan, belum ada yang mencatat tentang pembelajaran olah tubuh
sebagai stimulus gerak taridi sekolah sebagai media pembelajaran tari baik di
SMP Negeri 3 Tumijajar maupun sekolah-sekolah yang ada di Lampung.
Penelitian ini masih orisinal apabila diamati dari buku-buku serta hasil penelitian
yang telah ada.
1. Sumedi (1986) dalam bukunya yang berjudul ‘Olah Tubuh : olah tubuh
adalah suatu kegiatan manusia mengolah tubuh dengan sengaja menjadikan
barang mentah menjadi barang jadi, sehingga siap untuk dipergunakan. Kegiatan
ini mengandung maksud yaitu usaha mempersiapkan organ tubuh dalam keadaan
stabil (tetap/normal) menjadi kondisi yang labil (lentur atau mudah bergerak).
Perkataan olah tubuh menunjukkan bahwa tekanan aktivitas dalam pengolahan
tubuh manusia seutuhnya meliputi jiwa dan raga, yang menjadi satu kesatuan.
Buku diatas sangat membantu dalam penelitian ini untuk mengupas segala
permasalahan yang ada serta sebagai acuan peneliti untuk mendapatkan sumber
informasi, selain buku-buku diatas penelitian ini pula menggunakan teori-teori
sebagai penguat dan bukan sekedar atau coba-coba.
9
2.1 Landasan Teori
Landasan teori sangat diperlukan agar penelitian mempunyai dasar yang kokoh,
dan bukan sekedar perbuatan coba-coba (trial dan error). Adanya landasan teori
merupakan ciri bahwa penelitian itu merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan
data. Teori adalah seperangkat konsep, definisi dan proposisi yang tersusun secara
sistematis sehingga digunakan untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena
Mereka pula menyatakan bahwa kegunaan teori dalam penelitian adalah :
1. Teori mempersempit kisaran sebenarnya yang perlu dipelajari.
2. Teori menyarankan pendekatan penelitian yang mungkin dapat menghasilkan
makna terbesar.
3. Teori menyarankan sistem penelitian untuk memaksakan dalam data dan
rangka mengklarifikasi mereka dalam cara yang paling bermakna.
4. Teori yang merangkum apa yang diketahui tentang objek studi dan
menyatakan keseragaman yang berada diluar pengamatan langsung.
5. Teori dapat digunakan untuk memprediksi fakta lanjut yang harus ditemukan.
Sehubungan dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian, teori yang
digunakandalampenelitianiniadalahteori pembelajaranbehaviorisme. Teori
pembelajaran dipandang sangat tepat untuk melihat proses pembelajaran setiap
pertemuan selama melakukan penelitian. Pembelajaran bertujuan membentuk
manusia berbudaya, peserta didik hidup dalam pola tersebut. Peserta didikdiajar
agar memiliki kemampuan dan kepribadian sesuai dengan kehidupan budaya
masyarakat.(Hamalik,2011:34).
Teori belajar behaviorisme ialah teori yang mengemukan bahwa belajar adalah
sebuah proses bagi manusia untuk menguasai berbagai kompetensi. Dalam
10
penelitian ini guru terlalu banyak menginginkan siswa agar memiliki berbagai
kompetensi.Dari pernyataan diatas teori tersebut sangatlah tepat untuk digunakan
dalam penelitian ini dikarenakan dengan adanya sangat tepat untuk melihat proses
pembelajaran setiap pertemuan selama melakukan penelitian. Pembelajaran
bertujuan membentuk manusia berbudaya, peserta didik hidup dalam pola
tersebut. Peserta didik diajar agar memiliki kemampuan dan kepribadian sesuai
dengan kehidupan budaya masyarakat.
2.2 Belajar
Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya(Hamdani, 2011:
20). Perubahan ini bersifat relatif konstan dan berbekas. Proses belajar dan
perubahan merupakan bukti hasil yang dari belajar itu sendiri. Belajar tidak hanya
mempelajari mata pelajaran, tetapi juga penyusunan, kebiasaan, persepsi,
kesenangan atau minat, penyesuaian sosial, bermacam-macam keterampilan lain,
dan cita-cita. Seseorang dikatakan belajar apabila terjadi perubahan pada dirinya
akibat adanya latihan atau pengalaman melalui interaksi dengan lingkungan.
2.3 Teori-Teori Pembelajaran
Menurut Hamalik (2011: 57-65) dalam bukunya menjelaskan bahwa:
a. Mengajar adalah upaya menyampaikan pengetahuan kepada peserta didik/
siswa di sekolah.Rumusan ini sesuai dengan pendapat dalam teori pendidikan
yang mementingkan mata ajaran yang harus dipelajari oleh peserta didik. Dalam
rumusan tersebut terkandung konsep-konsep, yaitu pembelajaran merupakan
11
persiapan di masa depan, pembelajaran merupakan suatu proses penyampaian
pengetahuan, tinjauan utama pembelajaran ialah penguasaan pengetahuan, guru
dipandang sebagai orang yang sangat berkuasa, siswa selalu bersikap dan
bertindak pasif, kegiatan pembelajaran hanya berlangsung dalam kelas.
b. Mengajar adalah mewariskan kebudayaan kepada generasi muda melalui
lembaga pendidikan sekolah.Rumusan ini bersifat lebih umum bila dibandingkan
dengan rumusan pertama, namun antara keduanya memiliki pola pikiran yang
seirama. Implikasi dari rumusan ini, yaitu pembelajaran bertujuan membentuk
manusia berbudaya, pembelajaran berarti suatu proses pewarisan, bahan
pembelajarn bersumber dari kebudayaan, siswa sebagai generasi muda ahli waris
kebudayaan.
c. Pembelajaran adalah upaya mengorganisasi lingkungan untuk menciptakan
kondisi belajar bagi peserta didik.Rumusan ini dianggap lebih maju
dibandingkan dengan rumusan terdahulu, sebab lebih menitikberatkan pada unsur
peserta didik, lingkungan, dan proses belajar. Implikasi arti pengertian tersebut,
yaitu pendidikan bertujuan mengembangkan atau mengubah tingkah-laku peserta
didik, kegiatan pembelajaran berupa pengorganisasian lingkungan, peserta didik
sebagai suatu organisme yang hidup.
d. Pembelajaran adalah upaya mempersiapkan peserta didik untuk menjadi warga
masyarakat yang baik.Rumusan ini didukung oleh para pakar yang menganut
pandangan bahwa pendidikan itu berorientasi kepada kebutuhan dan tuntutan
masyarakat. Implikasi dari rumusan atau pengertian ini, yaitu tujuan
pembelajaran, pembelajaran berlangsung dalam suasana kerja, peserta didik atau
12
siswa sebagai calon warga negara yang memiliki potensi untuk bekerja, guru
sebagai pimpinan dan pembimbing bengkel kerja.
e. Pembelajaran adalah suatu proses membantu siswa menghadapi kehidupan
masyarakat sehari-hari.Pandangan ini didukung oleh para pakar yang berorientasi
pada kehidupan masyarakat, sekolah dan masyarakat adalah suatu integrasi.
Pendidikan adalah disini dan sekarang ini. Implikasidari pengertian di atas, yaitu
tujuan pembelajaran ialah mempersiapkan siswa untuk hidup dalam
masyarakatnya, kegiatan pembelajaran berlangsung dalam hubungan sekolah dan
masyarakat, siswa belajar secara aktif, guru juga bertugas sebagai komunikator
(Hamalik, 2011: 57-65).
2.3.1 Pengertian pembelajaran
Suyono dalam Fadlillah (2013) istilah pembelajaran berasal dari kata belajar,
yaitu suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh pengetahuan,
meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap, dan mengukuhkan
kepribadian. Pengertian ini lebih diarahkan kepada perubahan individu, baik
menyangkut ilmu pengetahuan maupun berkaitan dengan sikap dan kepribadaian
dalam kehidupan sehari-hari. Melalui pembelajaran diharapankan ilmu akan
bertambah, keterampilan meningkat, dan dapat membentuk akhlak mulia.
Pendapat lain menyebutkan bahwa pembelajaran adalah suatu kegiatan yang
berupaya membelajarkan siswa secara terintegrasi dengan memperhitungkan
faktor lingkungan belajar, karakteristik siswa, karakteristik bidang studi serta
berbagai strategi pembelajaran, baik penyampaian, pengolahan, maupun
pengorganisasian pembelajaran (Hamzah, 2009: 5).Berbagai uraian tentang
13
definisi pembelajaran tersebut secara umum memiliki pengertian yang sama, yaitu
proses interaksi antara pendidik dengan peserta didik maupun antar peserta didik.
Proses interaksi ini bisa dilakukan dengan berbagai media dan sumber belajar
yang menunjang keberhasilan belajar peserta didik. Oleh karenanya, pembelajaran
dalam hal ini dapat didefinisikan sebagai proses interaksi antara pendidik dengan
peserta didik dan peserta didik dengan peserta didik dalam rangka memperoleh
pengetahuan yang baru dikehendaki dengan menggunakan media, metode dan
sumber belajar yang sesuai dengan kebutuhan.
2.3.2 Tujuan pembelajaran
Menurut (Hamalik, (2011: 76-77), yang menjadi kunci dalam rangka menentukan
tujuan pembelajaran adalah kebutuhan siswa, mata ajaran, dan guru itu sendiri.
Berdasarkan kebutuhan siswa dapat ditetapkan apa yang hendak dicapai,
dikembangkan dan diapresiasi. Tujuan (goals) adalah rumusan yang luas
mengenai hasil-hasil pendidikan yang diinginkan yaitu tujuan yang menjadi target
pembelajaran dan menyediakan pilar untuk menyediakan pengalaman-
pengalaman belajar, untuk merumuskan tujuan pembelajaran kita harus
mengambil suatu rumusan tujuan dan menentukan tingkah laku siswa yang
spesifik yang mengacu ke tujuan tersebut. Tingkah laku yang spesifik harus dapat
diamati oleh guru yang ditunjukan oleh siswa, misalnya membaca lisan, menulis
karangan, untuk mengoperasionalkan tujuan suatu tingkah laku harus
didefinisikan dimana guru dapat mengamati dan menentukan kemajuan siswa
sehubungan dengan tujuan tersebut. Suatu tujuan pembelajaran seyogianya
memenuhi kriteria sebagai berikut:
14
1. Tujuan itu menyediakan situasi atau kondisi untuk belajar, misalnya dalam
situasi bermain peran;
2. Tujuan medefinisikan tingkah laku siswa dalam bentuk dapat diukur dan dapat
diamati;
3. Tujuan menyatakan tingkat minimal perilaku yang dikehendaki;
2.3.3 Ciri-Ciri Pembelajaran
Ada tiga ciri khas yang terkandung dalam sistem pembelajaran oleh (Hamdani,
2011: 31-32), ialah:
1. Rencana, ialah penataan ketenagaan, material, dan prosedur, yang merupakan
unsur-unsur sistem pembelajaran, dalam suatu rencana khusus.
2. Saling ketergantungan, antara unsur-unsur sistem pembelajaran yang serasi
dalam suatu keseluruhan. Tiap unsur bersifat esensial, dan masing-masing
memberikan sumbangan kepada sistem pembelajaran.
3. Tujuan, sistem pembelajaran mempunyai tujuan tertentu yang hendak dicapai.
Ciri ini menjadi dasar perbedaan antara sistem yang dibuat oleh manusia dan
sistem ang alami (natural). Tujuan utama siswa pembelajaran agar siswa
belajar. Tugas utama seorang perancang sistem ialah mengorganisasi tenaga,
material, dan prosedur agar siswa belajar secara efisien dan efektif
2.4 Pengertian Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan guru untuk menyampaikan
pelajaran kepada siswa (Hamdani, 2011: 80). Karena penyampaian itu
berlangsung dalam interaksi edukatif, metode pembelajaran dapat diartikan
sebagai cara yang dipergunakan oleh guru dalam mengadakan hubungan dengan
15
siswa pada saat berlangsungnya pengajaran. Dengan demikian, metode
pembelajaran merupakan alat untuk menciptakan proses belajar mengajar.
2.4.1 Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi merupakan metode penyajian pelajaran dengan
memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi
atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekadar tiruan. Sebagai metode
penyajian, demonstrasi tidak terlepas dari penjelasan secara lisan oleh guru
(Hamdani, 2011: 157). Walaupun dalam proses demonstrasi peran siswa hanya
sekadar memerhatikan, akan tetapi demonstrasi dapat menyajikan bahan pelajaran
lebih konkret. Metode demonstrasi dapat dilaksanakan dalam situasi kegiatan
pembelajaran yang bersifat normal, magang, atau latihan bekerja, serta materi
pelajaran yang berbentuk keterampilan gerak. Dalam strategi pembelajaran,
demonstrasi dapat digunakan untuk mendukung keberhasilan strategi
pembelajaran ekspositori dan inkuiri misalnya pada pembelajaran gerak olah
tubuh.
2.4.2. Kelebihan Metode Demonstrasi
Menurut Wetty, (2011: 16-18), sebagai suatu metode pembelajaran, demonstrasi
memiliki beberapa kelebihan diantaranya:
a. Melalui metode demonstrasi guru dapat menunjukan suatu standar penampilan.
b. Proses pembelajaran akan lebih menarik, sebab siswa tak hanya mendengar,
tetapi juga melihat peristiwa yang terjadi.
c. Dengan cara mengamati secara langsung siswa akan memiliki kesempatan
untuk membandingkan antara teori dan kenyataan. Dengan demikian siswa
akan lebih meyakini kebenaran materi pembelajaran.
16
d. Menumbuhkan motivasi siswa tentang latihan atau praktik yang dilaksanakan.
e. Beberapa masalah yang menimbulkan pertanyaan pada siswa dapat dijawab
lebih teliti saat proses demonstrasi.
2.4.3 . Kelemahan Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi juga memiliki beberapa kelemahan, diantaranya:
a. Metode demonstrasi memerlukan persiapan yang lebih matang, sebab tanpa
persiapan yang memadai demonstrasi bisa gagal sehingga dapat menyebabkan
metode ini tidak efektif lagi. Bahkan sering terjadi untuk menghasilkan
pertunjukan suatu proses tertentu, guru harus beberapa kali mencobanya
terlebih dahulu, sehingga dapat memakan waktu yang banyak.
b. Demonstrasi menjadi kurang efektif apabila tidak diikuti dengan aktivitas yang
melibatkan para siswa untuk ikut bereksperimen dan menjadikan aktivitas itu
sebagai pengalaman pribadi.
c. Demonstrasi memerlukan kemampuan dan ketrampilan guru yang khusus,
sehingga guru dituntut untuk bekerja lebih profesional
d. Demonstrasi memerlukan kemauan dan motivasi guru yang bagus untuk
keberhasilan proses pembelajaran siswa.
2.4.4. Langkah-Langkah Menggunakan Metode Demonstrasi
1) Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan ada beberapa hal yang harus dilakukan
a. Rumuskan tujuan yang harus dicapai oleh siswa setelah proses
demonstrasi berakhir
17
b. Persiapkan garis besar langkah-langkah demostrasi yang akan dilakukan
c. Lakukan uji coba demostrasi
2) Tahap Pelaksanaan
Sebelum demonstrasi dilakukan ada beberapa hal yang harus diperhatikan
diantaranya :
a. Langkah Pembukaan
Aturlah tempat duduk yang memungkinkan semua siswa dapat
memperhatikan dengan jelas apa yang di demonstrasikan.
Kemukakantujuan apa yang harus dicapai siswa.
Kemukakan tugas-tugas apa yang harus dilakukan oleh siswa.
b. Langkah Pelaksanaan Demonstrasi
Mulailah demostrasi dengan kegiatan yang merangsang siswa untuk
berpikir.
Ciptakan suasana yang menyejukkan dengan menghindari suasana yang
menegangkan.
Yakinkan bahwa semua siswa mengikuti jalannya demonstrasi dengan
memperhatikan reaksi seluruh siswa.
Berikan kesempatan kepada siswa untuk secara aktif memikirkan lebih
lanjut sesuai dengan apa yang dilihat dari proses demonstrasi.
c. Langkah Mengahiri Demonstrasi
Apabila demonstrasi selesai dilakukan, proses pembelajaran perlu diakhiri
dengan memberikan tugas-tugas tertentu yang ada kaitannya dengan
pelaksanaan demonstrasi dan proses pencapaian tujuan pembelajaran.
18
2.5 Tari dan Seni Tari
Seni menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki pengertian: (1) halus,
kecil, tipis, lembut, mungil, elok; (2) keahlian membuat karya yang bermutu; (3)
kesanggupan akal untuk menciptakan sesuatu yang bernilai tinggi. Suzzane dalam
Mustika (2012) menyatakan seni merupakan penciptaan wujud-wujud yang
merupakan simbol dari perasaan manusia. Seni merupakan gagasan manusia yang
diekspresikan melalui pola kelakuan tertentu sehingga menghasilkan karya yang
indah dan bermakna. Artinya, seni lebih berbicara tentang penuangan suatu
gagasan atau ekspresi jiwa manusia yang di implementasikan menjadi sebuah
karya dengan tujuan untuk menyampaikan suatu gagasan kepada penikmatnya.
Tari adalah anggitan ritme atau gerak yang terpola (F. X.Widaryanto, 2007: 4).
Gerak yang dimaksud adalah gerak yang tidak saja sembarang bergerak namun
mempunyai pola tertentu sehingga membentuk suatu komposisi. Tari disebut
sebagai seni yang paling tua. Artinya, unsur terpenting dalam tari adalah gerak,
namun berbeda dengan gerak yang dilakukan manusia sehari-hari. Gerak yang
dimaksud dalam tari merupakan gerak murni yang sudah distilasi menjadi gerak
yang mempunyai makna.
Banyak pakar tari mencoba mendeskripsikannya menurut sumber budaya yang
menjadi tujuan difiitif sebagai dasar keindahan. Konsep tari di sini dipilih dan
disarikan atas dasar keperluan dalam tulisan ini.
Dalam Mustika (2012), tari merupakan ungkapan ekspresi jiwa yang berbentuk
gerakan tubuh. Seni tari adalah keindahan ekspresi jiwa manusia yang
diungkapkan dalam bentuk gerak tubuh yang diperhalus melalui estetika. Hawkins
19
dalam Mustika (2012) menyatakan tari adalah ekspresi jiwa manusia yang diubah
oleh imajinasi dan diberi bentuk melalui media gerak sehingga menjadi bentuk
gerak yang simbolis dan sebagai ungkapan si pencipta. Tidak jauh berbeda dengan
pendapat Soedarsono yang menyatakan bahwa tari adalah ekspresi jiwa manusia
yang diungkapkan dengan gerak ritmis yang indah.Seni tari merupakan gerak
tubuh manusia yang terangkai yang berirama sebagai ungkapan jiwa atau ekspresi
manusia yang di dalamnya terdapat unsur keindahan gerak, ketepatan irama, dan
ekspresi. Dalam tari juga dikenal dengan wiraga (tubuh), wirama (irama), wirasa
(penghayatan), dan wirupa (wujud). Keempat unsur tersebut merupakan satu
ikatan yang membentuk harmoni.
2.6 Stimulus
Stimulus merupakan rangsangan dari dalam diri seseorang yang mendorong
terjadinya kegiatan. Dalam sistem pembelajaran stimulus juga merupakan
rangsangan yang diberikan guru atau pengajar kepada muridnya, agar terjadi
interaksi didalam proses pembelajaran, khususnya pembelajaran olah tubuh.
Tubuh manusia merupakan hal yang bisa dipelajari, baik bentuk maupun
perilakunya (gerakan anggota tubuh). Tubuh manusia akan terlihat kelenturannya
apabila sering melakukan olah tubuh. Hal tersebut sangatlah diperlukan oleh
manusia pada umumnya supaya gerak tubuhnya tidak terlihat kaku. Oleh karena
itu perlu adanya suatu daya atau kekuatan penggerak di dalam tubuh dan
dipertegas oleh perilaku fisik sehingga lebih mudah untuk mengungkapkan
diri.Latihan-latihan anggota tubuh seharusnya perlu dilakukan sejak usia dini,baik
20
kekuatannya maupun kelenturannya. Kelenturan gerakan anggota tubuh akan
mempertegas makna komunikasi supaya dapat dipahami.
2.7 Gerak
Gerak dalam tari merupakan bentuk reaksi spontan dari batin manusia yang dapat
membentuk suatu rangkaian gerak, apabila ditata dengan memperhatikan unsur
ruang, waktu, estetika, dan didukung dengan irama musik, maka dapat
membentuk suatu gerak tari (Mustika, 2012: 39). Gerak adalah dasar ekspresi
yang ditemui sebagai ekspresi dari semua pengalaman emosional yang
diekspresikan lewat medium yang tidak rasional, yakni gerakan tubuh atau
gerakan seluruh tubuh.Sebagaimana diketahui dalam bahasa sehari-hari, sebagai
upaya komunikasi dapat dijumpai melalui gerak. Bagaimana komunikasi tersebut
adalah menjadi wilayah studi penata tari. Gerak adalah bahasa komunikasi yang
luas,dan variasi dari berbagai kombinasi unsur-unsurnya terdiri beribu-ribu ‘kata”
gerak juga dalam konteks tari gerak sebaiknya dimengerti sebagai makna dalam
kedudukan dengan lainnya (Smith, 1985:16).
2.8 Kegiatan Intrakurikuler
Kegiatan intrakurikuler merupakan kegiatan yang wajib diikuti oleh setiap siswa.
Kegiatan intrakurikuler bersifat mengikat. Program intrakurikuler berisi berbagai
kemampuan dasar dan kemampuan minimal yang harus dimiliki siswa di suatu
tingkat sekolah (lembaga pendidikan). Oleh karenanya maka keberhasilan
pendidikan ditentukan oleh pencapaian siswa pada tujuan kegiatan intrakurikuler
ini.
21
1. Waktu Pelaksanaan
Apabila ditinjau dari waktu pelaksanaan waktu untuk kegiatan intrakurikuler pasti
dan tetap. Dilaksanakan sekolah secara terus menerus setiap hari sesuai dengan
kalender akademik.
2. Sasaran dan Tujuan Program
Sebagai kegiatan inti persekolahan yang wajib diikuti oleh seluruh siswa, kegiatan
kurikuler memiliki sasaran dan tujuan. Kegiatan kurikuler berhubungan dengan
kegiatan untuk menumbuhkan kemampuan akademik siswa.
3. Teknis Pelaksanaan
Teknis pelaksanaan kegiatan kurikuler, sebagai kegiatan inti persekolahan,
sangatlah ketat dan teratur, dengan struktur program yang pasti sesuai kalender
akademik. Kegiatan kurikuler berada di bawah tanggungjawab guru bidang studi
atau guru kelas.
4. Evaluasi dan kriteria Keberhasilan
Keberhasilan kegiatan kurikuler ditentukan oleh keberhasilan siswa dalam
menguasai kompetensi yang sesuai dengan kurikulum yang diberlakukan oleh
sekolah. Evaluasi keberhasilan pencapaian ditentukan dengan menggunakan tes.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan alasan data yang ada
dalam penelitian bersifat kualitatif dan diwujudkan dalam bentuk keterangan serta
gambaran tentang kejadian atau kegiatan secara menyeluruh, konseptual dan
bermakna. Serta proses berfikir bertolak dari hasil pengamatan dan pengumpulan
fakta, sehingga analisisnya.
Penelitian ini menggambarkan tentang olah tubuh yang digunakan dalam stimulus
gerak tari sehingga dapat mendasari atau dapat menjadifondasi penguasaan
gerak tari. Menceritakan hasil latihan olah tubuh dalam pencapaian yang
diharapkan, serta menghubungkan dengan keberhasilan siswa dalam
menguasai gerak tari yang didasari dengan teknik gerak olah tubuh.
3.2 Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah aktivitas siswa dan guru pada saat proses
pembelajaran yang sedang berlangsung dikelas VII SMP Negeri 3 Tumijajar
tahun ajaran 2016.
24
3.2.1 Data Penelitian
a. Subjek penelitian
Subjek penelitian ini dilakukan pada siswa kelas VII yang berjumlah 30
siswa.
b. Objek Penelitian
Objek yang dipakai dalam penelitian ini adalah gerak olah tubuh sebagai
stimulus dalam pembelajaran seni tari.
c. Responden
Responden dalam penelitian ini adalah guru seni dan budaya di SMP Negeri 3
Tumijajar.
3.2.2 Klasifikasi Sumber Data
a. Person (orang) : peneliti dan peserta didik di sekolah SMP Negeri 3
Tumijajar
b. Paper (kertas) : surat izin penelitian pendahuluan, surat izin penelitian
c. Place (tempat) : SMP Negeri 3 Tumijajar.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data
(Sugiyono, 2012: 308). Maka pengumpulan data merupakan pekerjaan yang
penting dalam penelitian. Dalam penelitian ini ada empat teknik pengumpulan
data yaitu:
3.3.1 Observasi
Obsevasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap
gejala yang tampak pada objek penelitian (Margono, 2010:158). Observasi
25
dilakukan sebelum studi pendahuluan untuk mengetahui masalah yang akan
diteliti, dan mengetahui keadaan subyek penelitian yang sebenarnya. Dalam
observasi ini, peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang
diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Sambil melakukan
pengamatan, peneliti ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber data, dan
ikut merasakan suka dukanya.
Observasi dalam penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang
pembelajaran olah tubuh di SMP Negeri 3 Tumijajar.
3.3.2 Wawancara
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin
melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus
diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang
lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil (Sugiyono, 2012: 194).
Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila telah
mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh. Oleh karena
itu dalam melaksanakan wawancara perlu menyiapkan instrumen penilaian berupa
pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif setiap responden diberi pertanyaan
yang sama dan peneliti mencatatnya. Langkah-langkah wawancara dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Wawancara dilakukan kepada narasumber seperti guru seni budaya SMP
Negeri 3 Tumijajar beserta siswa yang mengikuti kegiatan praktik dikelas.
b. Menyiapkan pokok-pokok permasalahan sebagai bahan wawancara kepada
narasumber.
26
c. Mengawali dan membuka wawancara dengan menanyakan biodata
narasumber.
d. Mengkonfirmasi hasil wawancara dan mengakhirinya.
e. Menuliskan hasil wawancara ke dalam catatan lapangan.
f. Mengakhiri tindak lanjut hasil wawancara yang telah diperoleh.
Dalam penelitian ini, wawancara dilakukan untuk memperoleh data secara
langsung berupa informasi tentang stimulus olah tubuh dalam tarimenggunakan
metode demonstrasi pada kegiatan belajar mengajar dikelas. Wawancara ditujukan
kepada guru seni budaya dan siswa, alat bantu yang digunakan berupa alat tulis.
3.3.3 Dokumentasi
Menurut Suharsimi Arikunto (2010:274), dokumentasi adalah mencari data
mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar,
majalah, prasasti, notulen rapat legger, agenda dan sebagainya.
Data yang diperoleh dari teknik dokumentasi ini berupa data sekolah seperti profil
sekolah, jumlah siswa dan kelas serta foto kegiatan pembelajaran olah tubuh
sebagai stimulus gerak tari dari awal hingga akhir pertemuan.
3.4 Instrumen Penilaian
3.4.1. Tes Praktik
Perolehan data tentang hasil belajar olah tubuh pada siswa yang mengikuti
kegiatan belajar dikelas digunakan tes praktik perbuatan/produk gerak-gerak olah
tubuh yang dilakukan siswa sebagai hasil belajar digunakan instrumen yang
berupa lembar pengamatan tes praktik.Berikut adalah lembar pengamatan tes
praktik pada stimulus olah tubuh yang diberikan.
27
Tabel 3.1 Lembar Pengamatan Tes Praktik Pada Olah Tubuh Sebagai Stimulus
Aspek yangdinilai
Deskriptor Skor
Teknik Gerak(Wiraga)
Siswa dapat mempraktikkan gerak olah tubuhdengan sangat baik. 5
Siswa dapat mempraktikkan gerak olah tubuhdengan baik.
4
Siswa dapat mempraktikkan gerak olah tubuhdengan cukup baik. 3
Siswa dapat mempraktikkan gerak olah tubuhdengan kurang baik 2
Siswa dapat mempraktikkan gerak olah tubuhdengan tidak baik. 1
(Sardiman, 2012: 110)
Cara yang digunakan dalam menganalisis data hasil penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Mengumpulkan data serta merangkum data yang diperoleh.
2. Memeriksa kembali hasil data yang telah diperoleh.
3. Memberikan skor perolehan dari penilaian proses dalam praktik olah tubuh.
4. Menentukan nilai persentase evaluasi, dengan menggunakan rumus :
N = skor perolehan x 100 %skor maksimal
Tabel 3.2 Penentuan Patokan Dengan Penghitungan Skor Untuk Skala Lima
KeteranganSkorSkalaBaik Sekali
Baik
Cukup
Kurang
Gagal
85 – 100
75 - 84
60 - 74
40 - 59
0 – 39
5
4
3
2
1
(Sardiman, 2012: 111)
28
3.5 Teknik Analisis Data
Setelah data tentang olah tubuh sebagai stimulus gerak tari terkumpul, langkah
yang selanjutnya adalah analisis data. Proses analisis data dimulai dengan
menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagaisumber, yaitu: wawancara,
pengamatan yang sudah tertulis dalam catatan lapangan, dokumen pribadi,
dokumen resmi, gambar, foto dan sebagainya.
Proses analisis data melalui beberapa tahapan, yang nantinya akan dimulai dari
proses penyusunan dan analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak
sebelum memasuki lapangan, selama dilapangan dan setelah selesai dilapangan.
Mengingat data yang diperoleh bersifat kualitatif, maka data tersebut dianalisis
secara kualitatif.
Adapun proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data tentang olah
tubuh yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu dari wawancara yang dilakukan
dengan nara sumber, pengamatan yang sudah dituliskan termasuk kriteria
penyampaian prestasi siswa untuk mengetahui dampak latihan olah tubuh sebagai
stimulus gerak tari, observasi lapangan pada saat latihan dan melakukan teknik
gerak olah tubuh, dokumen-dokumen tentang latihan olah tubuh, gambar atau foto
tentang teknik gerak olah tubuh yang dipelajari oleh siswa SMP Negeri 3
Tumijajar.
Langkah berikutnya adalah mengadakan reduksi data yang dilakukan dengan jalan
membuat abstraksi tentang latihan olah tubuh sebagai stimulus gerak tari.
Abstraksi merupakan usaha membuat rangkuman yang inti, proses dan
pernyataan-pernyataan perlu dijaga sehingga tetap berada didalamnya.
29
Langkah berikutnya adalah penyusunan dalam satuan-satuan kemudian
dikategorikan pada langkah berikutnya. Maka untuk lebih jelasnya akan
dijabarkan pada bagan di bawah ini:
Penyusunan
1. Observasi2. Wawancara3. Dokumentasi4. Dokumen5. Foto
DATA ReduksiData
Abstraksi
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dalam pembelajaran dan pembahasan yang telah
dilakukan oleh guru, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Metode pembelajaran yang digunakan oleh guru selama proses
pembelajaran olah tubuh sebagai stimulus gerak tariyang berlangsung selama
delapan kali pertemuan, yaitu metode pemodelan dengan membawa semua siswa
ke dalam ruang kelas untuk melakukan pembelajaran olah tubuh, dan guru
menjadi model untuk memperagakan gerak olah tubuh.
2. Demonstrasi dengan guru memperagakan ragam gerak mulisigerdan
gerak-gerak olah tubuh serta meminta siswa untuk mengikuti secara bersama-
sama, dan latihan, yaitu dengan setiap siswa secara bersama menarikan muli siger
dengan menggunakan iringan musik. Metode pemodelan terlihat lebih efektif bagi
siswa dikarenakan siswa yang mengikuti kegiatan intrakurikuler tari lebih
termotivasi dengan guru yang memperagakan gerakan pada muli dengan baik.
Sehingga semua siswa berantusias untuk berlatih supaya dapat menari muli siger
dengan baik.
149
3. Dan hasil pembelajaran olah tubuh sebagai stimulus gerak tari pada siswa
yang mengikuti kegiatan intrakurikuler seni tari di SMP Negeri 3 Tumijajar
dengan kriteria baik, karena siswa mampu menarikan muli siger.
4. Pembelajaran olah tubuh sangat berpengaruh terhadap gerak tari. Hal ini
Dapat dilihat berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan selama delapan
pertemuan. Sebelum diberikan pembelajaran olah tubuh, kemampuan siswa dalam
melakukan gerak Tari Muli Siger termasuk dalam kategori Cukup dengan skor
total rata-rata sebesar 68,67. Setelah diberikan pembelajaran olah tubuh, terdapat
peningkatan kemampuan siswa dalam melakukan gerak Tari Muli Siger yaitu
dengan skor total rata-rata hasil penilaian sebesar 78,80 dan termasuk dalam
kategori baik.
5.2 Saran
Berdasarkan simpulan tersebut, penulis mengemukakan saran-saran sebagai
berikut:
1. Untuk siswa diharapkan lebih meningkatkan volume latihan gerakan olah
tubuh, agar kemampuan dalam melakukan gerakan tari menjadi lebih baik.
2. Untuk guru khususnya guru mata pelajaran seni tari, diharapkan dapat
memberikan pembelajaran gerak olah tubuh dengan menyesuaikan gerak tari yang
akan diajarkan.
3. Untuksekolah, diharapkan dapat memberikan fasilitas tambahan untuk
mendukung kegiatan pembelajaran seni tari.
150
4. Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan referensi untuk
penelitian selanjutnya atau penelitian serupa sebagai pengembangan dari
penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
Achmadi. 2012. Metodologi Penelitian. PT Bumi Aksara. Jakarta.
Andi Prastowo. 2011. Metode Penelitian dalam Perspektif Rancangan Penelitian.
Ar-Ruzz Media: Yogyakarta.
Arikunto, S. 2013. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta.
Jakarta
Fadillah. 2013. Implementasi Kurikulum 2013 Dalam Pembelajaran SD/MI. Ar-
ruzz Media. Yogyakarta.
H. Fuad Ihsan. 2008. Dasar-dasar Kependidikan. Rineka Cipta.Jakarta.
Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. CV Pustaka Setia. Bandung.
Hamid Darmadi. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta. Bandung.
Hamzah. 2009. Belajar dan Pembelajaran. PT Bumi Aksara. Jakarta.
Juni Hartono. 2015. http://walpaperhd99.blogspot.co.id. Bentuk Latihan Kekuatan
& Daya Tahan (Contoh Bentuk Latihan Kekuatan & Daya Tahan) di akses 8
Agustus 2016 pada pukul 21.38 WIB. (internet).
Margono. 2010. Metode Penenelitian Pendidikan. CV Pustaka Setia. Bandung.
Moh. Nazir. 1999. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Jakarta.
Moh.Sholeh Hamid. 2011. Metode Edutrainment. Diva Press. Yogyakarta.
Ni Nyoman Wetty S. 2011. Strategi Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Indonesia.
Universitas Lampung. Lampung.
Oemar Hamalik. 2011. Kurikulumdan Pembelajaran. Bumi Aksara. Jakarta.
Prayitno. 1990. Pengantar Pendidikan Seni Tari. Depdikbud Dirjen Dikti. Jakarta.
Rosjid, Abdurahman.1979. Seni Tari III. Angkasa. Bandung.
Santoso, Sumedi. 1986. Olah Tubuh. Jurusan Karawitan Indonesia. Surakarta.
Sardiman. 2012. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Rajawali Press. Jakarta.
Sidik Nugroho. 2013. Olah Tubuh 2. Direktorat Pembinaan SMK. Jakarta.
Silberman. 2013. Pembelajaran Aktif 101 Strategi untuk Mengajar Secara Alam.
Permata Puri Media. Jakarta.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta. Bandung.
Suprapto. 2007. Seni Budaya. Erlangga. Demak.
Widaryanto, FX. 2007. Antropologi Tari. Sunan Ambu Press. Bandung.