obst patologi 1.ppt

78
Hiperemesis Gravidarum Hiperemesis Gravidarum

Upload: iqiqiqiqiq

Post on 13-Aug-2015

54 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Obst patologi 1.ppt

Hiperemesis GravidarumHiperemesis Gravidarum

Page 2: Obst patologi 1.ppt

Hiperemesis GravidarumHiperemesis Gravidarum

• Definisi, keluhan mual,muntah pada Definisi, keluhan mual,muntah pada ibu hamil yang berat hingga ibu hamil yang berat hingga mengganggu aktivitas sehari-hari.mengganggu aktivitas sehari-hari.

• Etiologi : ?Etiologi : ?• Predisposisi ; primigravida, mola Predisposisi ; primigravida, mola

hidatidosa dan kehamilan ganda.hidatidosa dan kehamilan ganda.• HCG ?HCG ?• PsikologikPsikologik

Page 3: Obst patologi 1.ppt

PatofisiologiPatofisiologi

• Akibat mual muntah Akibat mual muntah dehidrasi dehidrasi elektrolit berkurang, elektrolit berkurang, hemokonsentrasi, aseton darah hemokonsentrasi, aseton darah meningkat meningkat kerusakan liver kerusakan liver

Page 4: Obst patologi 1.ppt

GradeGrade

• Tingkat 1, lemah,napsu makan↓, BB↓,nyeri Tingkat 1, lemah,napsu makan↓, BB↓,nyeri epigastrium, nadi↑,turgor kulit berkurang,TD epigastrium, nadi↑,turgor kulit berkurang,TD sistolik↓, lidah kering, mata cekung.sistolik↓, lidah kering, mata cekung.

• Tingkat 2, apatis, nadi cepat dan kecil, lidah Tingkat 2, apatis, nadi cepat dan kecil, lidah kering dan kotor, mata sedikit ikterik, kadang kering dan kotor, mata sedikit ikterik, kadang suhu sedikit ↑, oliguria, aseton tercium dalam suhu sedikit ↑, oliguria, aseton tercium dalam hawa pernafasan.hawa pernafasan.

• Tingkat 3,KU lebih lemah lagi, muntah-muntah Tingkat 3,KU lebih lemah lagi, muntah-muntah berhenti, kesadaran menurun dari somnolen berhenti, kesadaran menurun dari somnolen sampai koma, nadi lebih cepat, TD lebih turun. sampai koma, nadi lebih cepat, TD lebih turun. Komplikasi fatal ensefalopati Wernicke : Komplikasi fatal ensefalopati Wernicke : nystagmus, diplopia, perubahan mental.Ikteriknystagmus, diplopia, perubahan mental.Ikterik

Page 5: Obst patologi 1.ppt

PenangananPenanganan

• Edukasi tentang kehamilanEdukasi tentang kehamilan

• Makan porsi kecil tapi seringMakan porsi kecil tapi sering

• Bangun pagi : makan ditempat tidur Bangun pagi : makan ditempat tidur dengan roti atau biskuit dengan teh dengan roti atau biskuit dengan teh hangat.hangat.

• Makanan berminyak dan berbau dihindari, Makanan berminyak dan berbau dihindari, diusahakan tinggi glukosadiusahakan tinggi glukosa

• Berikan sedativa seperti phenobarbital dan Berikan sedativa seperti phenobarbital dan vitamin B complexvitamin B complex

Page 6: Obst patologi 1.ppt

PenangananPenanganan

• Terkadang diperlukan terapi Terkadang diperlukan terapi psikologikpsikologik

• Jika dirawat di RS, berikan rehidrasi Jika dirawat di RS, berikan rehidrasi parenteral glukosa 5% dalam NaCl parenteral glukosa 5% dalam NaCl sebanyak 2-3 liter/24 jamsebanyak 2-3 liter/24 jam

• Antasida jika ada keluhan gastritis Antasida jika ada keluhan gastritis dan kontrol asam lambungdan kontrol asam lambung

• Jika kesadaran baik pasien tidak perlu Jika kesadaran baik pasien tidak perlu dipuasakandipuasakan

Page 7: Obst patologi 1.ppt

PrognosisPrognosis

• Dengan penanganan yang baik Dengan penanganan yang baik keluhan akan berkurang, namun keluhan akan berkurang, namun penyakit akan kambuh jika proses penyakit akan kambuh jika proses weaning tidak berjalan dengan baik.weaning tidak berjalan dengan baik.

Page 8: Obst patologi 1.ppt
Page 9: Obst patologi 1.ppt

ABORTUSABORTUS

Page 10: Obst patologi 1.ppt

PendahuluanPendahuluan

• Angka kejadian abortus sekitar Angka kejadian abortus sekitar 25% 25% dari seluruh kehamilan. dari seluruh kehamilan.

• Penatalaksanaan klinik dilakukan atas Penatalaksanaan klinik dilakukan atas 2 buah prinsip utama:2 buah prinsip utama:– Evakuasi uterus tidak selalu harus Evakuasi uterus tidak selalu harus

dikerjakan pada setiap peristiwa dikerjakan pada setiap peristiwa perdarahan pada kehamilan muda perdarahan pada kehamilan muda mengingat masih adanya mengingat masih adanya kemungkinan kemungkinan VIABILITAS JANINVIABILITAS JANIN atau atau MUDIGAHMUDIGAH

– Harus diingat kemungkinan adanya Harus diingat kemungkinan adanya KEHAMILAN EKTOPIKKEHAMILAN EKTOPIK

Page 11: Obst patologi 1.ppt

DASAR PENEGAKAN DASAR PENEGAKAN DIAGNOSADIAGNOSA

1.1. NYERINYERI suprapubik, kejang uterus dan atau suprapubik, kejang uterus dan atau nyeri punggung bagian bawahnyeri punggung bagian bawah

2.2. PERDARAHANPERDARAHAN pervaginam pervaginam3.3. DILATASI SERVIK DILATASI SERVIK dan teraba jaringan dan teraba jaringan

keluar dari kanalis servikaliskeluar dari kanalis servikalis4.4. GEJALAGEJALA dan dan TANDA KEHAMILAN TANDA KEHAMILAN

menghilangmenghilang5.5. TES KEHAMILAN TES KEHAMILAN negatif atau kadar β negatif atau kadar β

hCG meningkat pesathCG meningkat pesat6.6. Pemeriksaan Pemeriksaan ULTRASONOGRAFIULTRASONOGRAFI yang yang

tidak normal tidak normal

Page 12: Obst patologi 1.ppt

BATASANBATASAN• Abortus spontan.Abortus spontan.

– Persalinan kehamilan Persalinan kehamilan < 20 minggu < 20 minggu (definisi (definisi WHO)WHO)

– Keluarnya sebagian atau seluruh hasil konsepsi Keluarnya sebagian atau seluruh hasil konsepsi dengan atau tanpa disertai janin dengan berat dengan atau tanpa disertai janin dengan berat < < 500 g500 g

• Abortus imminensAbortus imminens– Perdarahan pervaginam pada kehamilan < 20 Perdarahan pervaginam pada kehamilan < 20

minggu dengan atau tanpa kontraksi uterus, minggu dengan atau tanpa kontraksi uterus, tanpa dilatasi tanpa dilatasi servik dan servik dan tanpa pengeluaran tanpa pengeluaran hasil konsepsi.hasil konsepsi.

• Abortus kompletusAbortus kompletus– Keluarnya Keluarnya seluruh produk konsepsi seluruh produk konsepsi sebelum sebelum

kehamilan 20 minggu.kehamilan 20 minggu.

Page 13: Obst patologi 1.ppt

BATASANBATASAN• Abortus inkompletusAbortus inkompletus

– Keluarnya Keluarnya sebagiansebagian produk hasil konsepsi. produk hasil konsepsi.• Abortus insipiensAbortus insipiens

– Perdarahan pervaginam pada kehamilan < Perdarahan pervaginam pada kehamilan < 20 minggu dengan 20 minggu dengan dilatasi servik dilatasi servik dan dan tanpatanpa disertai ekspulsi hasil konsepsi. disertai ekspulsi hasil konsepsi.

• ““Missed abortion”Missed abortion”– Embrio atau janin mati dalam uterus dan Embrio atau janin mati dalam uterus dan

tetap BERADA dalam uterustetap BERADA dalam uterus• ““Septic abortion”Septic abortion”

– Abortus disertai Abortus disertai infeksi uterus infeksi uterus atau atau adneksa dan disertai dengan gejala-gejala adneksa dan disertai dengan gejala-gejala septisemiaseptisemia..

Page 14: Obst patologi 1.ppt

ANGKA KEJADIANANGKA KEJADIAN• 15% 15% “clinical pregnancy”“clinical pregnancy” dan 60% dan 60% “chemical “chemical

pregnancy”pregnancy” berakhir dengan abortus spontan. berakhir dengan abortus spontan.• 8% abortus spontan terjadi pada kehamilan 8% abortus spontan terjadi pada kehamilan < 12 < 12

mg.mg.• Angka kejadian dipengaruhi oleh berbagai faktor :Angka kejadian dipengaruhi oleh berbagai faktor :

– Usia ibuUsia ibu– Faktor yang berkaitan dengan RIWAYAT kehamilanFaktor yang berkaitan dengan RIWAYAT kehamilan : :

• Jumlah kehamilan dengan janin aterm sebelumnyaJumlah kehamilan dengan janin aterm sebelumnya• Kejadian abortus sebelumnyaKejadian abortus sebelumnya• Kejadian lahir mati sebelumnyaKejadian lahir mati sebelumnya• Riwayat hamil dengan kelainan kongenital atau defek Riwayat hamil dengan kelainan kongenital atau defek

genetikgenetik– Pengaruh orang tuaPengaruh orang tua : :

• Kelainan genetik orang tuaKelainan genetik orang tua• Komplikasi medisKomplikasi medis

Page 15: Obst patologi 1.ppt

• Faktor Faktor OVOFETALOVOFETAL• Faktor Faktor MATERNALMATERNAL  Abortus yang terjadi pada minggu-minggu pertama Abortus yang terjadi pada minggu-minggu pertama kehamilan umumnya disebabkan oleh kehamilan umumnya disebabkan oleh faktor ovofetal faktor ovofetal ; ;

pada minggu-minggu berikutnya (11 – 12 minggu), pada minggu-minggu berikutnya (11 – 12 minggu), abortus yang terjadi disebabkan oleh abortus yang terjadi disebabkan oleh faktor maternalfaktor maternal..

ETIOLOGIETIOLOGI

Page 16: Obst patologi 1.ppt
Page 17: Obst patologi 1.ppt

Faktor OVOFETAL :Faktor OVOFETAL :

• Pemeriksaan USG janin dan Pemeriksaan USG janin dan histopatologis : pada 70% kasus, ovum histopatologis : pada 70% kasus, ovum yang telah dibuahi yang telah dibuahi gagal berkembanggagal berkembang atau terjadi atau terjadi malformasimalformasi pada janin. pada janin.

• Pada 40% kasus : Latar belakang Pada 40% kasus : Latar belakang kejadian abortus adalah kejadian abortus adalah kelainan kelainan chromosomalchromosomal..

• Pada 20% kasus : trofoblast gagal untuk Pada 20% kasus : trofoblast gagal untuk melakukan melakukan implantasiimplantasi dengan adekwat. dengan adekwat.

Page 18: Obst patologi 1.ppt

Faktor MATERNALFaktor MATERNAL• 2% peristiwa abortus disebabkan oleh adanya 2% peristiwa abortus disebabkan oleh adanya

penyakit penyakit sistemik maternal sistemik maternal (systemic lupus (systemic lupus erythematosis) dan erythematosis) dan infeksi sistemik infeksi sistemik maternal maternal lain.lain.

• 8% peristiwa abortus berkaitan dengan 8% peristiwa abortus berkaitan dengan abnormalitas uteruabnormalitas uterus s ( kelainan uterus ( kelainan uterus kongenital, mioma uteri submukosa, kongenital, mioma uteri submukosa, inkompetensia servik).inkompetensia servik).

• Terdapat dugaan bahwa Terdapat dugaan bahwa masalah psikologis masalah psikologis berperan dalam kejadian abortus meski sulit berperan dalam kejadian abortus meski sulit dibuktikan atau perlu dilakukan penilaian dibuktikan atau perlu dilakukan penilaian lanjutan.lanjutan.

Page 19: Obst patologi 1.ppt

• Mekanisme awal abortus : lepasnya Mekanisme awal abortus : lepasnya sebagian atau seluruh embrio akibat sebagian atau seluruh embrio akibat perdarahan minimal pada desidua.perdarahan minimal pada desidua.

• Kegagalan fungsi plasenta Kegagalan fungsi plasenta yang terjadi yang terjadi akibat perdarahan subdesidua tersebut akibat perdarahan subdesidua tersebut

kontraksi uterus dan mengawali kontraksi uterus dan mengawali proses abortus proses abortus

MEKANISME ABORTUSMEKANISME ABORTUS

Page 20: Obst patologi 1.ppt

Kehamilan Kehamilan < 8 < 8 MINGGUMINGGU::

• Embrio rusak atau cacat yang masih Embrio rusak atau cacat yang masih terbungkus dengan sebagian desidua terbungkus dengan sebagian desidua dan villi chorialis cenderung dan villi chorialis cenderung dikeluarkan secara dikeluarkan secara in toto in toto , , meskipun sebagian dari hasil meskipun sebagian dari hasil konsepsi masih tertahan dalam konsepsi masih tertahan dalam cavum uteri atau di kanalis servikalis.cavum uteri atau di kanalis servikalis.

• Perdarahan pervaginam terjadi saat Perdarahan pervaginam terjadi saat proses pengeluaran hasil konsepsi. proses pengeluaran hasil konsepsi. 

Page 21: Obst patologi 1.ppt

kehamilan kehamilan 8 – 14 minggu8 – 14 minggu

• Mekanisme diatas juga terjadi atau Mekanisme diatas juga terjadi atau diawali dengan pecahnya selaput diawali dengan pecahnya selaput ketuban lebih dulu dan diikuti dengan ketuban lebih dulu dan diikuti dengan pengeluaran janin yang cacat namun pengeluaran janin yang cacat namun plasenta masih tertinggal dalam cavum plasenta masih tertinggal dalam cavum uteri.uteri.

• Plasenta mungkin sudah berada dalam Plasenta mungkin sudah berada dalam kanalis servikalis atau masih melekat kanalis servikalis atau masih melekat pada dinding cavum uteri.pada dinding cavum uteri.

• Jenis ini sering menyebabkan Jenis ini sering menyebabkan perdarahan pervaginam berlebihan.perdarahan pervaginam berlebihan.

Page 22: Obst patologi 1.ppt

kehamilan kehamilan minggu ke 14 minggu ke 14 – 22– 22• Janin biasanya sudah dikeluarkan dan Janin biasanya sudah dikeluarkan dan

diikuti dengan keluarnya plasenta beberapa diikuti dengan keluarnya plasenta beberapa saat kemudian. Kadang-kadang plasenta saat kemudian. Kadang-kadang plasenta masih tertinggal dalam uterus sehingga masih tertinggal dalam uterus sehingga menyebabkan gangguan kontraksi uterus menyebabkan gangguan kontraksi uterus dan terjadi perdarahan pervaginam yang dan terjadi perdarahan pervaginam yang banyak banyak PERLU EVAKUASI UTERUSPERLU EVAKUASI UTERUS

• Perdarahan umumnya tidak terlalu banyak Perdarahan umumnya tidak terlalu banyak namun rasa nyeri lebih menonjol.namun rasa nyeri lebih menonjol.

Page 23: Obst patologi 1.ppt

DIAGNOSA BANDINGDIAGNOSA BANDING

• Dari penjelasan diatas jelas bahwa abortus ditandai Dari penjelasan diatas jelas bahwa abortus ditandai dengan adanya perdarahan uterus dan nyeri dengan dengan adanya perdarahan uterus dan nyeri dengan intensitas beragam.intensitas beragam.

• 95% perdarahan uterus pada kehamilan muda 95% perdarahan uterus pada kehamilan muda disebabkan oleh abortus, namun perlu diingat disebabkan oleh abortus, namun perlu diingat diagnosa banding dari perdarahan pervaginam pada diagnosa banding dari perdarahan pervaginam pada kehamilan muda yaitu : kehamilan muda yaitu : – Kehamilan ektopikKehamilan ektopik– Perdarahan servik akibat epitel servik yang mengalami Perdarahan servik akibat epitel servik yang mengalami

eversi atau erosi eversi atau erosi – Polip endoservikPolip endoservik– Mola hidatidosaMola hidatidosa– (jarang) Karsinoma servik uteri(jarang) Karsinoma servik uteri

Page 24: Obst patologi 1.ppt

GEJALA KLINIKGEJALA KLINIK

• Abortus iminenAbortus iminen - - threatened abortion threatened abortion – 20% wanita hamil mengalami perdarahan 20% wanita hamil mengalami perdarahan

pervaginam pada trimester I. Pada sebagian besar pervaginam pada trimester I. Pada sebagian besar kasus hal tersebut disebabkan oleh perdarahan kasus hal tersebut disebabkan oleh perdarahan akibat adanya implantasi.akibat adanya implantasi.

– Servik tertutup , perdarahan minimal dan dapat Servik tertutup , perdarahan minimal dan dapat atau tanpa disertai rasa nyeri.atau tanpa disertai rasa nyeri.

  • Abortus insipienAbortus insipien -- inevitable abortion inevitable abortion

– Ditandai dengan nyeri abdomen atau nyeri Ditandai dengan nyeri abdomen atau nyeri punggung, perdarahan pervaginam dengan dilatasi punggung, perdarahan pervaginam dengan dilatasi servik.Abortus sudah tak mungkin dipertahankan servik.Abortus sudah tak mungkin dipertahankan bila terjadi pendataran dan dilatasi servik dan atau bila terjadi pendataran dan dilatasi servik dan atau terjadi pecahnya selaput ketuban.terjadi pecahnya selaput ketuban.

Page 25: Obst patologi 1.ppt

GEJALA KLINIKGEJALA KLINIK

• Abortus inkompletusAbortus inkompletus– Sebagian hasil konsepsi telah keluar dari cavum Sebagian hasil konsepsi telah keluar dari cavum

uteri.uteri.– Pada kehamilan < 10 minggu, janin dan plasenta Pada kehamilan < 10 minggu, janin dan plasenta

umumnya keluar secara bersamaan (umumnya keluar secara bersamaan (abortus abortus completuscompletus))

– Pada kehamilan > 10 minggu, keluarnya janin dan Pada kehamilan > 10 minggu, keluarnya janin dan plasenta tidak terjadi secara bersamaan dan plasenta tidak terjadi secara bersamaan dan sebagian masih tertahan didalam uterus.sebagian masih tertahan didalam uterus. (abortus (abortus incompletus) incompletus) yang biasanya disertai rasa nyeri yang biasanya disertai rasa nyeri akibat kontraksi uterus dalam usaha untuk akibat kontraksi uterus dalam usaha untuk mengeluarkan hasil konsespsi.mengeluarkan hasil konsespsi.

– Perdarahan umumnya persisten dan seringkali Perdarahan umumnya persisten dan seringkali sangat banyak.sangat banyak.

Page 26: Obst patologi 1.ppt

ABORTUS INKOMPLETUS

Page 27: Obst patologi 1.ppt

GEJALA KLINIKGEJALA KLINIK

• Abortus kompletusAbortus kompletus– Ditandai dengan keluarnya seluruh hasil Ditandai dengan keluarnya seluruh hasil

konsepsi.konsepsi.– Perdarahan pervaginam ringan terus Perdarahan pervaginam ringan terus

berlanjut sampai beberapa waktu berlanjut sampai beberapa waktu lamanya.lamanya.

– Umumnya pasien datang dengan rasa Umumnya pasien datang dengan rasa nyeri abdomen yang sudah hilang.nyeri abdomen yang sudah hilang.

Page 28: Obst patologi 1.ppt

Abortus kompletusPada sebelah kanan gambar

terlihat gambaran hasil konsepsi yang keluar pada kasus abortus

kompletus

Page 29: Obst patologi 1.ppt

GEJALA KLINIKGEJALA KLINIK

• ““Misssed abortion”Misssed abortion”– Setelah kematian janin, janin tidak segera dikeluarkan.Setelah kematian janin, janin tidak segera dikeluarkan.– Retensi kehamilan diperkirakan terjadi oleh karena masih Retensi kehamilan diperkirakan terjadi oleh karena masih

adanya produksi progesteron plasenta yang terus berlanjut adanya produksi progesteron plasenta yang terus berlanjut dan produksi estrogen yang turun sehingga kontraktilitas dan produksi estrogen yang turun sehingga kontraktilitas uterus menurun.uterus menurun.

– Keadaan ini dapat menyebabkan terjadinya gangguan faal Keadaan ini dapat menyebabkan terjadinya gangguan faal pembekuan darah bila janin mati tidak dikeluarkan dalam pembekuan darah bila janin mati tidak dikeluarkan dalam waktu lebih dari 8 minggu.waktu lebih dari 8 minggu.

  • ““Blighted ovum”Blighted ovum”

– ““Blighted Ovum” atau anembryonic pregnancy adalah Blighted Ovum” atau anembryonic pregnancy adalah perkembangan embrio yang gagal sehingga yang ditemukan perkembangan embrio yang gagal sehingga yang ditemukan hanya kantung kehamilan dengan atau tanpa disertai yolk sac.hanya kantung kehamilan dengan atau tanpa disertai yolk sac.

Page 30: Obst patologi 1.ppt

PENUNJANG DIAGNOSTIKPENUNJANG DIAGNOSTIK

Laboratorium Laboratorium • Darah lengkapDarah lengkap

– Kadar haemoglobih rendah akibat anemia Kadar haemoglobih rendah akibat anemia haemorrhagik.haemorrhagik.

– LED dan jumlah leukosit meningkat tanpa LED dan jumlah leukosit meningkat tanpa adanya infeksi.adanya infeksi.

• Tes kehamilanTes kehamilan– Penurunan atau level plasma yang rendah dari Penurunan atau level plasma yang rendah dari

β-hCG adalah prediktif bagi terjadinya β-hCG adalah prediktif bagi terjadinya kehamilan abnormal (blighted ovum, abortus kehamilan abnormal (blighted ovum, abortus spontan atau kehamilan ektopik).spontan atau kehamilan ektopik).

Page 31: Obst patologi 1.ppt

UltrasonografiUltrasonografi

• USG transvaginal dapat digunakan USG transvaginal dapat digunakan untuk deteksi kehamilan 4 – 5 minggu.untuk deteksi kehamilan 4 – 5 minggu.

• Detik jantung janin terlihat pada Detik jantung janin terlihat pada kehamilan dengan CRL > 5 mm (usia kehamilan dengan CRL > 5 mm (usia kehamilan 5 – 6 minggu).kehamilan 5 – 6 minggu).

• Dapat digunakan untuk menentukan Dapat digunakan untuk menentukan apakah kehamilan viabel atau non-apakah kehamilan viabel atau non-viabel.viabel.

• Abortus imimnen : kantung kehamilan Abortus imimnen : kantung kehamilan (gestational sac GS) dan embrio yang (gestational sac GS) dan embrio yang normal.normal.

Page 32: Obst patologi 1.ppt

UltrasonografiUltrasonografi• Prognosis buruk bila dijumpai adanya : Prognosis buruk bila dijumpai adanya :

– Dinding kantung kehamilan Dinding kantung kehamilan tidak beraturan tidak beraturan dan tidak dan tidak adanya adanya kutub janin ( FETAL POLE) kutub janin ( FETAL POLE) ..

– Perdarahan retrochorionic yang luas ( > 25% ukuran Perdarahan retrochorionic yang luas ( > 25% ukuran kantung kehamilan).kantung kehamilan).

– DJJ yang perlahan ( < 85 dpm ). DJJ yang perlahan ( < 85 dpm ). • Abortus inkompletus Abortus inkompletus : kantung kehamilan pipih : kantung kehamilan pipih

dan iregular serta terlihat adanya jaringan plasenta dan iregular serta terlihat adanya jaringan plasenta sebagai masa yang echogeniksebagai masa yang echogenik

• Abortus kompletus Abortus kompletus : endometrium nampak saling : endometrium nampak saling mendekat tanpa visualisasi adanya hasil konsepsi.mendekat tanpa visualisasi adanya hasil konsepsi.

• Misssed abortion Misssed abortion : terlihat embrio atau janin tanpa : terlihat embrio atau janin tanpa DJJ. DJJ.

• Blighted ovum Blighted ovum : kantung kehamilan abnormal tanpa : kantung kehamilan abnormal tanpa yolk sac atau embrioyolk sac atau embrio

Page 33: Obst patologi 1.ppt

Atas :Kantung kehamilan dengan mudigah

Kiri :Blighted Ovum , kantung kehamilan tanpa mudigah

Page 34: Obst patologi 1.ppt

Mola HidatidosaMola Hidatidosa

• Umumnya mengalami pengeluaran spontan Umumnya mengalami pengeluaran spontan sebelum kehamilan 20 minggu ( molar sebelum kehamilan 20 minggu ( molar abortion ) abortion )

• Pemeriksaan USG : Pemeriksaan USG : – ““Snow storm” Snow storm” – ““Theca luteincyst” Theca luteincyst” yang dapat menyebabkan yang dapat menyebabkan

pembesaran ovarium bilateral. pembesaran ovarium bilateral.

• Perdarahan pervaginam yang terjadi sering Perdarahan pervaginam yang terjadi sering memperlihatkan adanya memperlihatkan adanya gelembung mola gelembung mola (gelembung mola adalah villi chorialis yang (gelembung mola adalah villi chorialis yang mengalami degenerasi hidropik) dan tanda mengalami degenerasi hidropik) dan tanda ini merupakan ini merupakan diagnosa pasti diagnosa pasti dari MH.dari MH.

Page 35: Obst patologi 1.ppt

Snow storm appearance:Snow storm appearance:

Page 36: Obst patologi 1.ppt

KOMPLiKASIKOMPLiKASI– Perdarahan yang menyebabkan Perdarahan yang menyebabkan

haemorrhagic shockhaemorrhagic shock– Infeksi Infeksi – Sepsis pasca abortus provokatusSepsis pasca abortus provokatus– Sinechia intrauterine (Asherman’s Sinechia intrauterine (Asherman’s

syndroma)syndroma)– InfertilitasInfertilitas– Perforasi, cedera vesika urinaria atau Perforasi, cedera vesika urinaria atau

usus akibat tindakan kuretaseusus akibat tindakan kuretase

Page 37: Obst patologi 1.ppt

Keberhasilan penatalaksanaan abortus tergantung Keberhasilan penatalaksanaan abortus tergantung pada diagnosa dini.pada diagnosa dini.

Pada semua pasien harus dilakukan anamnesa dan Pada semua pasien harus dilakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik lengkap.pemeriksaan fisik lengkap.

Pemeriksaan laboratorium meliputi pemeriksaan Pemeriksaan laboratorium meliputi pemeriksaan darah lengkap, golongan darah. darah lengkap, golongan darah.

Kultur servik dikerjakan pada pasien abortus septik.Kultur servik dikerjakan pada pasien abortus septik.

TERAPITERAPI

Page 38: Obst patologi 1.ppt

Abortus ImminensAbortus Imminens

– Tirah baring.Tirah baring.– Antibiotika Antibiotika – Progesteron Progesteron – Asam mefenamatAsam mefenamat– Prognosis baik bila perdarahan berhenti Prognosis baik bila perdarahan berhenti

dan keluhan nyeri hilang.dan keluhan nyeri hilang.– D & C diperlukan bila perdarahan terus D & C diperlukan bila perdarahan terus

berlangsung dan banyak.berlangsung dan banyak.

Page 39: Obst patologi 1.ppt

Abortus insipien Abortus insipien dan dan inkompletusinkompletus

– Perbaikan keadaan umum ibuPerbaikan keadaan umum ibu– KuretaseKuretase– Pasca kuretase :Pasca kuretase :

•AntibiotikaAntibiotika

•AnalgetikAnalgetik

•Obsrvasi perdarahanObsrvasi perdarahan

– Prognosis baik bila hasil konsepsi dapat Prognosis baik bila hasil konsepsi dapat dikeluarkan secara lengkapdikeluarkan secara lengkap

Page 40: Obst patologi 1.ppt

ABORTUS HABITUALISABORTUS HABITUALIS

• Abortus berulang (recurrent abortion) Abortus berulang (recurrent abortion) adalah abortus yang terjadi 3 kali adalah abortus yang terjadi 3 kali secara berturut-turut. secara berturut-turut.

• Angka kejadian 0.4 – 1%.Angka kejadian 0.4 – 1%.

• Resiko berulangnya abortus setelah Resiko berulangnya abortus setelah abortus I adalah 20% ; resiko setelah abortus I adalah 20% ; resiko setelah abortus II adalah 25% dan resiko abortus II adalah 25% dan resiko setelah abortus III adalah 30%setelah abortus III adalah 30%

Page 41: Obst patologi 1.ppt
Page 42: Obst patologi 1.ppt

INKOMPETENSIA INKOMPETENSIA SERVIKSSERVIKS• 20% penderita abortus berulang pada 20% penderita abortus berulang pada

trimester II menderita inkompetensia serviktrimester II menderita inkompetensia servik• Dasar diagnosa inkompetensia servik :Dasar diagnosa inkompetensia servik :

1.1. Riwayat abortus berulang yang terjadi pada Riwayat abortus berulang yang terjadi pada kehamilan > 12 minggu dan biasanya diawali kehamilan > 12 minggu dan biasanya diawali dengan pecahnya selaput ketuban tanpa rasa dengan pecahnya selaput ketuban tanpa rasa nyeri.nyeri.

2.2. Ostium uteri eksternum mudah dilalui dengan Ostium uteri eksternum mudah dilalui dengan dilator 9 mm pada saat tak ada kehamilandilator 9 mm pada saat tak ada kehamilan

3.3. Selama kehamilan terjadi dilatasi servik secara Selama kehamilan terjadi dilatasi servik secara gradual yang diperiksa melalui TVS atau VT.gradual yang diperiksa melalui TVS atau VT.

Page 43: Obst patologi 1.ppt

CERVICAL CERCLAGECERVICAL CERCLAGE

a. Servik normal pada kehamilan 16 minggub. Inkompetensia servik pada kehamilan 16

mingguc. Pemasangan Cervical Cerclage

Page 44: Obst patologi 1.ppt

EFEK PSIKOLOGI EFEK PSIKOLOGI ABORTUSABORTUS• Pada 20% kasus, kesedihan pasien dapat Pada 20% kasus, kesedihan pasien dapat

berlangsung berbulan-bulan.berlangsung berbulan-bulan.• 2 informasi yang selalu dipertanyakan pada 2 informasi yang selalu dipertanyakan pada

dokter : adalah dokter : adalah mengapa tindakan abortus mengapa tindakan abortus harus dilakukan harus dilakukan dan dan bagaimana mengenai bagaimana mengenai nasib kehamilan selanjutnyanasib kehamilan selanjutnya..

• 3 pertanyaan pasien yang senatiasa diajukan 3 pertanyaan pasien yang senatiasa diajukan pada dokter dan memerlukan jawaban yang pada dokter dan memerlukan jawaban yang dapat memuaskan dirinya:dapat memuaskan dirinya:1.1. Mengapa terjadi abortusMengapa terjadi abortus2.2. Apakah ada sesuatu yang dilakukan atau justru Apakah ada sesuatu yang dilakukan atau justru

tidak dilakukan olehnya sehingga peristiwa tidak dilakukan olehnya sehingga peristiwa abortus terjadiabortus terjadi

3.3. Apakah kehamilan mereka yang selanjutnya juga Apakah kehamilan mereka yang selanjutnya juga akan bernasib sama.akan bernasib sama.

Page 45: Obst patologi 1.ppt

TERIMA KASIHTERIMA KASIHTERIMA KASIHTERIMA KASIH

Page 46: Obst patologi 1.ppt

KEHAMILAN EKTOPIKKEHAMILAN EKTOPIK

Page 47: Obst patologi 1.ppt

KEHAMILAN EKTOPIKKEHAMILAN EKTOPIK

• Suatu keadaan dimana implantasi Suatu keadaan dimana implantasi hasil konsepsi terjadi hasil konsepsi terjadi diluar cavum diluar cavum endometriumendometrium

• Angka kejadian 1 : 80 kehamilan Angka kejadian 1 : 80 kehamilan

• Dengan adanya tehnologi Dengan adanya tehnologi IVFIVF – in – in Vitro Fertilization dan tehnik Vitro Fertilization dan tehnik ARTART – – assisted reproductive technologies assisted reproductive technologies maka resiko KE meningkat secara maka resiko KE meningkat secara bermaknabermakna

Page 48: Obst patologi 1.ppt

Anatomi TUBA FALOPIIAnatomi TUBA FALOPIIPanjang tuba falopii ± 10 cm dan diameter lumen dari 1 mm di pars

intersitisialis sampai 5 mm pada fimbriae

Page 49: Obst patologi 1.ppt

• Lapisan muskular TF Lapisan muskular TF terdiri dari 2 lapisan :terdiri dari 2 lapisan :– Lapisan dalam Lapisan dalam sirkularsirkular– Lapisan luar Lapisan luar longitudinallongitudinal

• Gerakan peristaltik dalam Gerakan peristaltik dalam TF menjadi kuat selama TF menjadi kuat selama dan pasca ovulasidan pasca ovulasi

• Mukosa terdiri dari satu Mukosa terdiri dari satu lapis sel sekresi yang lapis sel sekresi yang memiliki siliamemiliki silia

• Hampir tak memiliki Hampir tak memiliki lapisan submukosa lapisan submukosa sehingga mudah di invasi sehingga mudah di invasi oleh trofoblasoleh trofoblas

Page 50: Obst patologi 1.ppt

Kehamilan Kehamilan Ektopik di Tuba Ektopik di Tuba Falopii Falopii ::•Pars interstitsial Pars interstitsial 2% 2% •Pars isthmica Pars isthmica 12%12%•Pars ampula 80%Pars ampula 80%•Pars Pars infundibularis dan infundibularis dan fimbriae 6%fimbriae 6%

Page 51: Obst patologi 1.ppt
Page 52: Obst patologi 1.ppt

FAKTOR RISIKOFAKTOR RISIKO• Faktor tuba Faktor tuba

– Kehamilan ektopik , 5 – 10 kali lipat pada pasien dengan riwayat Kehamilan ektopik , 5 – 10 kali lipat pada pasien dengan riwayat salfingitissalfingitis

– Perlekatan lumen tubaPerlekatan lumen tuba– Kelainan anatomi tuba akibat ekspose Diethyl Stilbesterol - DES Kelainan anatomi tuba akibat ekspose Diethyl Stilbesterol - DES

intrauteriintrauteri– Riwayat operasi pada tuba falopii termasuk pasca tubektomi – Riwayat operasi pada tuba falopii termasuk pasca tubektomi –

pasca rekonstruksi tubapasca rekonstruksi tuba– Pasca terapi konservatif pada kehamilan ektopikPasca terapi konservatif pada kehamilan ektopik

• Kelainan zygote Kelainan zygote • Faktor ovarium Faktor ovarium : Migrasi Eksterna: Migrasi Eksterna• Hormon eksogen Hormon eksogen

– Kehamilan yang terjadi pada pasien dengan kontrasepsi oral yang Kehamilan yang terjadi pada pasien dengan kontrasepsi oral yang hanya mengandung progestin (Progestin-only pill)hanya mengandung progestin (Progestin-only pill)

– Disebabkan oleh efek relaksasi otot polos progesteronDisebabkan oleh efek relaksasi otot polos progesteron• Faktor lain Faktor lain

– AKDR – alat kontrasepsi dalam rahim ( IUD )AKDR – alat kontrasepsi dalam rahim ( IUD )– MerokokMerokok– Usia tuaUsia tua– Riwayat abortus yang sering terjadiRiwayat abortus yang sering terjadi

Page 53: Obst patologi 1.ppt

Gambaran klinikGambaran klinik• Gejala dan Tanda patognomonik untuk kehamilan Gejala dan Tanda patognomonik untuk kehamilan

ektopik ( - ) ektopik ( - )

• Diagnosa Banding Diagnosa Banding ::– Abortus iminen – insipien atau inkompletusAbortus iminen – insipien atau inkompletus– Ruptura kista ovariumRuptura kista ovarium– Torsi kista ovariumTorsi kista ovarium– GastroenteritisGastroenteritis– AppendisitisAppendisitis

• Dugaan kehamilan ektopik Dugaan kehamilan ektopik : kehamilan trimester : kehamilan trimester pertama disertai perdarahan pervaginam dan atau nyeri pertama disertai perdarahan pervaginam dan atau nyeri abdomen akut serta keadaaan umum pasien yang abdomen akut serta keadaaan umum pasien yang memburuk (renjatan atau anemia ).memburuk (renjatan atau anemia ).

• 15 – 20% kasus kehamilan ektopik : 15 – 20% kasus kehamilan ektopik : kasus kasus emergensiemergensi

Page 54: Obst patologi 1.ppt

GEJALAGEJALA• Nyeri Nyeri ─ ─ Nyeri panggul atau abdomen hampir selalu terdapat.Nyeri panggul atau abdomen hampir selalu terdapat.

– Nyeri unilateral atau bilateral ; terlokalisir atau menyebar.Nyeri unilateral atau bilateral ; terlokalisir atau menyebar.– Nyeri subdiafragma atau nyeri bahu (perdarahan intra-Nyeri subdiafragma atau nyeri bahu (perdarahan intra-

abdominal.abdominal.

• PerdarahanPerdarahan ─ ─ Perdarahan uterus abnormal (biasanya berupa Perdarahan uterus abnormal (biasanya berupa bercak perdarahan ) terjadi pada 75% kasus yang merupakan bercak perdarahan ) terjadi pada 75% kasus yang merupakan akibat dari lepasnya sebagian desidua.akibat dari lepasnya sebagian desidua.

• AmenoreaAmenorea ─ ─ Amenorea sekunder tidak selalu terdapat dan 50% Amenorea sekunder tidak selalu terdapat dan 50% penderita KE mengeluhkan adanya spotting pada saat haid yang penderita KE mengeluhkan adanya spotting pada saat haid yang dinanti sehingga tak jarang dugaan kehamilan hampir tidak ada.dinanti sehingga tak jarang dugaan kehamilan hampir tidak ada.

• Sinkope Sinkope ─ ─ Pusing, pandangan berkunang-kunang dan atau Pusing, pandangan berkunang-kunang dan atau sinkope terjadi pada 1/3 sampai ½ kasus KET.sinkope terjadi pada 1/3 sampai ½ kasus KET.

• ““Desidual cast”Desidual cast”─ ─ 5 – 10% kasus kehamilan ektopik5 – 10% kasus kehamilan ektopik mengeluarkanmengeluarkan ”desidual cast” yang sangat menyerupai hasil ”desidual cast” yang sangat menyerupai hasil konsepsi.konsepsi.

Page 55: Obst patologi 1.ppt

TANDATANDA

• Abdomen tegang ─ Abdomen tegang ─ – Rasa tegang abdomen yang “generalized” atau Rasa tegang abdomen yang “generalized” atau

“localized” terdapat pada 80% kasus KET“localized” terdapat pada 80% kasus KET– Nyeri goyang servik (dan ketegangan pada Nyeri goyang servik (dan ketegangan pada

adneksa) terdapat pada 75% kasus kehamilan adneksa) terdapat pada 75% kasus kehamilan ektopik.ektopik.

• Masa adneksa ─ Masa adneksa ─ Masa unilateral pada adneksa Masa unilateral pada adneksa dapat diraba pada ⅓ sampai ½ kasus KE. Kadang-dapat diraba pada ⅓ sampai ½ kasus KE. Kadang-kadang dapat ditemukan adanya masa pada kadang dapat ditemukan adanya masa pada cavum Douglassi cavum Douglassi ((hematocelehematocele))

• Perubahan pada uterus ─ Perubahan pada uterus ─ Terdapat Terdapat perubahan-perubahan seperti pada kehamilan perubahan-perubahan seperti pada kehamilan normal.normal.

Page 56: Obst patologi 1.ppt

Pemeriksaan penunjang: Pemeriksaan penunjang: laboratoriumlaboratorium

• HematokritHematokrit– Tergantung pada populasi dan derajat perdarahan Tergantung pada populasi dan derajat perdarahan

abdominal yang terjadi.abdominal yang terjadi.• Sel darah putihSel darah putih

– Sangat bervariasi dan sering terlihat adanya Sangat bervariasi dan sering terlihat adanya leukositosis.leukositosis.

• Tes kehamilanTes kehamilan– Pada kehamilan ektopik hampir 100% menunjukkan Pada kehamilan ektopik hampir 100% menunjukkan

pemeriksaan β-hCG positif.pemeriksaan β-hCG positif.– Pada kehamilan intrauterin, peningkatan kadar β-hCG Pada kehamilan intrauterin, peningkatan kadar β-hCG

meningkat 2 kali lipat setiap dua hari.meningkat 2 kali lipat setiap dua hari.– 2/3 kasus kehamilan ektopik menunjukkan adanya 2/3 kasus kehamilan ektopik menunjukkan adanya

peningkatan titer serial hCG yang peningkatan titer serial hCG yang abnormal,abnormal, dan 1/3 dan 1/3 sisanya menunjukkan adanya peningkatan titer hCG sisanya menunjukkan adanya peningkatan titer hCG yang normal.yang normal.

Page 57: Obst patologi 1.ppt

PEMERIKSAAN KHUSUSPEMERIKSAAN KHUSUS1.1. UltrasonografiUltrasonografi2.2. Laparoskopi ─ Laparoskopi ─ peranan untuk menegakkan diagnosa peranan untuk menegakkan diagnosa

kehamilan ektopik sudah diganti oleh USGkehamilan ektopik sudah diganti oleh USG

3.3. D & C ─ D & C ─ Dilakukan untuk konfirmasi diagnosa pada Dilakukan untuk konfirmasi diagnosa pada kasus dimana pasien tak menghendaki kehamilan. Bila kasus dimana pasien tak menghendaki kehamilan. Bila hasil kuretase hanya menunjukkan desidua, maka hasil kuretase hanya menunjukkan desidua, maka kemungkinan adanya kehamilan ektopik harus kemungkinan adanya kehamilan ektopik harus ditegakkanditegakkan. .

4.4. Laparotomi ─ Laparotomi ─ Harus dilakukan pada kasus kehamilan Harus dilakukan pada kasus kehamilan ektopik terganggu dengan gangguan hemostasis (tindakan ektopik terganggu dengan gangguan hemostasis (tindakan diagnostik dan definitif).diagnostik dan definitif).

5.5. Kuldosintesis ─ Kuldosintesis ─ Memasukkan jarum kedalam cavum Memasukkan jarum kedalam cavum Douglassi transvaginal untuk menentukan ada atau tidak Douglassi transvaginal untuk menentukan ada atau tidak adanya darah dalam cavum Douclassi. Tindakan ini tak adanya darah dalam cavum Douclassi. Tindakan ini tak perlu dikerjakan bila diagnosa adanya perdarahan perlu dikerjakan bila diagnosa adanya perdarahan intraabdominal sudah dapat ditegakkan dengan cara intraabdominal sudah dapat ditegakkan dengan cara pemeriksaan lain. pemeriksaan lain.

Page 58: Obst patologi 1.ppt

ULTRASONOGRAFIULTRASONOGRAFI• β-hCGβ-hCG dan dan TVS- transvaginal scanningTVS- transvaginal scanning : :

pemeriksaan yang saling menunjang dalam pemeriksaan yang saling menunjang dalam menegakkan diagnosa dini KE.menegakkan diagnosa dini KE.

• Kantung kehamilan (GS-gestational sac) Kantung kehamilan (GS-gestational sac) intrauterine terlihat sebagai intrauterine terlihat sebagai “double-ring”“double-ring” yang yang menggambarkan desidua dan selaput amnion. menggambarkan desidua dan selaput amnion.

• Pada kehamilan ektopik, hanya terlihat adanya Pada kehamilan ektopik, hanya terlihat adanya penebalan dan reaksi desidua pada penebalan dan reaksi desidua pada endometrium. endometrium.

• Dalam keadaan lanjut, terlihat adanya pelepasan Dalam keadaan lanjut, terlihat adanya pelepasan desidua sehingga terlihat adanya cairan atau desidua sehingga terlihat adanya cairan atau darah intrakaviter sehingga disebut sebagai darah intrakaviter sehingga disebut sebagai “pseudogestational sac” “pseudogestational sac” yang kecil dan yang kecil dan iregular dibandingkan dengan kantung kehamilan iregular dibandingkan dengan kantung kehamilan yang sebenarnya.yang sebenarnya.

Page 59: Obst patologi 1.ppt

KEHAMILAN KEHAMILAN EKTOPIKEKTOPIK

Page 60: Obst patologi 1.ppt

PSEUDO SAC dan AKDRPSEUDO SAC dan AKDR

Page 61: Obst patologi 1.ppt

KE : pars ampularis tuba KE : pars ampularis tuba falopiifalopii

Page 62: Obst patologi 1.ppt

Ectopic pregnancyEctopic pregnancy

Page 63: Obst patologi 1.ppt

KULDOSINTESISKULDOSINTESIS

Page 64: Obst patologi 1.ppt

PATOFISIOLOGIPATOFISIOLOGI

• Pada sebagian besar kasus, Pada sebagian besar kasus, kehamilan ektopik berakhir pada kehamilan ektopik berakhir pada kehamilan 6 – 10 minggu melalui kehamilan 6 – 10 minggu melalui beberapa cara : beberapa cara : – Abortus Tuba Abortus Tuba atau atau – Ruptura TubaRuptura Tuba. .

Page 65: Obst patologi 1.ppt

Abortus TubaAbortus Tuba

• Terjadi pada Terjadi pada 65%65% kasus kasus yang menyangkut implantasi yang menyangkut implantasi didaerah fimbriae dan didaerah fimbriae dan ampula.ampula.

• Perdarahan kecil berulang Perdarahan kecil berulang pada tuba menyebabkan pada tuba menyebabkan lepasnya dan yang diikuti lepasnya dan yang diikuti dengan kematian hasil dengan kematian hasil konsepsi. konsepsi.

• Perjalanan selanjutnya Perjalanan selanjutnya adalah :adalah :– Absorbsi lengkap secara Absorbsi lengkap secara

spontan.spontan.– Absorbsi lengkap secara Absorbsi lengkap secara

spontan melalui ostium tubae spontan melalui ostium tubae menuju cavum peritoneum.menuju cavum peritoneum.

– Abosrbsi sebagian sehingga Abosrbsi sebagian sehingga terdapat konsepsi yang terdapat konsepsi yang terbungkus bekuan darah terbungkus bekuan darah yang menyebabkan distensi yang menyebabkan distensi tuba. Pembentukantuba. Pembentukan “tubal “tubal blood mole”.blood mole”.

Page 66: Obst patologi 1.ppt

RUPTURA TUBARUPTURA TUBA• Terjadi pada Terjadi pada 35%35% kasus dan kasus dan

seringkali terjadi pada kasus seringkali terjadi pada kasus kehamilan kehamilan PARS ISTHMIKAPARS ISTHMIKA

• Ruptura Ruptura pars ampularis pars ampularis umumnya terjadi pada umumnya terjadi pada kehamilan 6 – 10 minggu , kehamilan 6 – 10 minggu , namun ruptura pars isthmica namun ruptura pars isthmica dapat berlangsung pada usia dapat berlangsung pada usia kehamilan yang lebih awal.kehamilan yang lebih awal.

• Ruptura dapat berlangsung Ruptura dapat berlangsung secara akut atau gradual .secara akut atau gradual .

• Bila ruptur terjadi pada sisi Bila ruptur terjadi pada sisi mesenterik tuba maka dapat mesenterik tuba maka dapat terjadi terjadi hematoma ligamentum hematoma ligamentum latumlatum..

• Pada Pada KE pars interstitisialisKE pars interstitisialis, , ruptura dapat terjadi pada usia ruptura dapat terjadi pada usia kehamilan yang lebih “tua” dan kehamilan yang lebih “tua” dan menyebabkan perdarahan yang menyebabkan perdarahan yang jauh lebih banyak.jauh lebih banyak.

Page 67: Obst patologi 1.ppt

Kehamilan Abdominal Kehamilan Abdominal SekunderSekunder

• Suatu keadaan yang sangat jarang Suatu keadaan yang sangat jarang terjadi, dimana ovum yang keluar terjadi, dimana ovum yang keluar dapat terus berkembang dan trofoblas dapat terus berkembang dan trofoblas melekat pada organ abdomen.melekat pada organ abdomen.

• Pada sejumlah kasus, kehamilan dapat Pada sejumlah kasus, kehamilan dapat mencapai aterm atau mati dan mencapai aterm atau mati dan menjadi menjadi litopedion.litopedion.

Page 68: Obst patologi 1.ppt

PENATALAKSANAANPENATALAKSANAAN

• Segera rujuk pasien yang diduga menderita Segera rujuk pasien yang diduga menderita kehamilan ektopik ke Rumah Sakit.kehamilan ektopik ke Rumah Sakit.

• Perbaiki keadaan umum pasien sebelum Perbaiki keadaan umum pasien sebelum merujuk ke Rumah Sakit.merujuk ke Rumah Sakit.

• Di Rumah Sakit dilakukan berbagai usaha Di Rumah Sakit dilakukan berbagai usaha untuk memastikan diagnosa.untuk memastikan diagnosa.

Page 69: Obst patologi 1.ppt

Algorithma DIAGNOSTIK

KE

Page 70: Obst patologi 1.ppt

Terapi definitif Terapi definitif kehamilan kehamilan ektopikektopik

• LaparotomiLaparotomi : eksisi tuba yang berisi kantung : eksisi tuba yang berisi kantung kehamilan (salfingo-ovarektomi) atau insisi kehamilan (salfingo-ovarektomi) atau insisi longitudinal pada tuba dan dilanjutkan longitudinal pada tuba dan dilanjutkan dengan pemencetan agar kantung kehamilan dengan pemencetan agar kantung kehamilan keluar dari luka insisi dan kemudian luka insisi keluar dari luka insisi dan kemudian luka insisi dijahit kembali.dijahit kembali.

• LaparoskopLaparoskop : untuk mengamati tuba falopii : untuk mengamati tuba falopii dan bila mungkin lakukan insisi pada tepi dan bila mungkin lakukan insisi pada tepi superior dan kantung kehamilan dihisap superior dan kantung kehamilan dihisap keluar tuba. keluar tuba.

Page 72: Obst patologi 1.ppt

Injeksi methrotexateInjeksi methrotexate

• Bila tuba tidak pecah dengan ukuran Bila tuba tidak pecah dengan ukuran kantung kehamilan kecil serta kadar kantung kehamilan kecil serta kadar β-hCG rendah maka dapat diberikan β-hCG rendah maka dapat diberikan injeksi methrotexateinjeksi methrotexate kedalam kedalam kantung gestasi dengan harapan kantung gestasi dengan harapan bahwa trofoblas dan janin dapat bahwa trofoblas dan janin dapat diabsorbsi atau diberikan injeksi diabsorbsi atau diberikan injeksi methrotexate 50 mg/m3 intramuskuler. methrotexate 50 mg/m3 intramuskuler.

Page 73: Obst patologi 1.ppt

Injeksi methrotexateInjeksi methrotexate

• Syarat pemberian methrotexate Syarat pemberian methrotexate pada kehamilan ektopik:pada kehamilan ektopik:– Ukuran kantung kehamilan Ukuran kantung kehamilan < 4 cm< 4 cm– Keadaan umum baik (Keadaan umum baik (“hemodynamically “hemodynamically

stabil”stabil”))– Tindak lanjut (evaluasi) dapat Tindak lanjut (evaluasi) dapat

dilaksanakan dengan baikdilaksanakan dengan baik

Page 74: Obst patologi 1.ppt

Injeksi methrotexateInjeksi methrotexate

• Keberhasilan pemberian Keberhasilan pemberian methrotexate yang cukup baik bila :methrotexate yang cukup baik bila :

– Masa tuba < 3.5 cmMasa tuba < 3.5 cm– Usia kehamilan < 6 mingguUsia kehamilan < 6 minggu– Janin matiJanin mati– Kadar β-hCG < 1500 mIU/mlKadar β-hCG < 1500 mIU/ml

Page 75: Obst patologi 1.ppt

Injeksi methrotexateInjeksi methrotexate• Kontraindikasi pemberian Methrotexate : Kontraindikasi pemberian Methrotexate :

– LaktasiLaktasi– Status ImunodefisiensiStatus Imunodefisiensi– AlkoholismeAlkoholisme– Penyakit ginjal dan heparPenyakit ginjal dan hepar– Diskrasia darahDiskrasia darah– Penyakit paru aktifPenyakit paru aktif– Ulkus peptikumUlkus peptikum

• Pasca terapi konservatif atau dengan Pasca terapi konservatif atau dengan methrotexate, lakukan pengukuran serum hCG methrotexate, lakukan pengukuran serum hCG setiap minggu sampai negatif. Bila perlu setiap minggu sampai negatif. Bila perlu lakukanlakukan “second look operation”. “second look operation”.

Page 76: Obst patologi 1.ppt

PROGNOSISPROGNOSIS

• 60% pasien pasca kehamilan ektopik akan 60% pasien pasca kehamilan ektopik akan mengalami kehamilan berikutnya dengan mengalami kehamilan berikutnya dengan resiko berulangnya kejadian sebesar 10%. resiko berulangnya kejadian sebesar 10%. (pada wanita normal 1%).(pada wanita normal 1%).

• Pada mereka yang menjadi hamil lakukan Pada mereka yang menjadi hamil lakukan pengamatan teliti dan konfirmasi pengamatan teliti dan konfirmasi kehamilan intrauterin dengan TVS pada kehamilan intrauterin dengan TVS pada minggu ke 6 – 8.minggu ke 6 – 8.

Page 77: Obst patologi 1.ppt

TERIMA KASIHTERIMA KASIH

Page 78: Obst patologi 1.ppt

Rujukan Rujukan

1.1. Bangsgaard N, Lund CO, Ottesen BBangsgaard N, Lund CO, Ottesen B et al: Improved fertility et al: Improved fertility following conservative surgical treatment of ectopic pregnancy. BrJ following conservative surgical treatment of ectopic pregnancy. BrJ Obstet Gynecol 110:756, 2003Obstet Gynecol 110:756, 2003

2.2. Barnhaart KT, Katz I,Hummel A Barnhaart KT, Katz I,Hummel A et al: Presumed diagnosis of et al: Presumed diagnosis of ectopic pregnancy. Obstet Gynecol 100:505, 2002ectopic pregnancy. Obstet Gynecol 100:505, 2002

3.3. Birkahn RH, Gaieta TJ, Van Deusen SKBirkahn RH, Gaieta TJ, Van Deusen SK, et al: The ability of , et al: The ability of traditional vital signs and shock index to identify ruptured ectopic traditional vital signs and shock index to identify ruptured ectopic pregnancy. Am J Obstet Gynecol 189”1293, 2003pregnancy. Am J Obstet Gynecol 189”1293, 2003

4.4. Cunningham FGCunningham FG et al : Ectopic pregnancy in et al : Ectopic pregnancy in “ Williams “ Williams Obstetrics” Obstetrics” , 22, 22nd nd ed, McGraw-Hill, 2005 ed, McGraw-Hill, 2005

5.5. DeCherney AH. Nathan LDeCherney AH. Nathan L : Early Pregnancy Risk in : Early Pregnancy Risk in Current Current Obstetrics and Gynecologic Diagnosis and Treatment Obstetrics and Gynecologic Diagnosis and Treatment , McGraw Hill , McGraw Hill Companies, 2003 Companies, 2003

6.6. Lippscomb GH,Meyer NL,Flynn DELippscomb GH,Meyer NL,Flynn DE et al: Oral methrotexate for et al: Oral methrotexate for treatment of ectopic pregnancy Am J Obstet Gynecol 186; 1192, treatment of ectopic pregnancy Am J Obstet Gynecol 186; 1192, 20022002

7.7. Llewelyn-JonesLlewelyn-Jones : Ectopic Pregnancy in : Ectopic Pregnancy in Obstetrics and Obstetrics and Gynecology Gynecology 77th th ed. Mosby, 1999.ed. Mosby, 1999.