observasi masalah
DESCRIPTION
observasi masalah siswa SMATRANSCRIPT
OBSERVASI MASALAH-MASALAH YANG DIALAMI PESERTA DIDIK
PADA SMA BPI 1 KOTA BANDUNG
A. Tugas-Tugas Perkembangan Peserta Didik (Remaja)
1. Mencapai kematangan dalam beriman dan Tuhan Yang Maha Esa;
2. Mencapai kematangan berperilaku etis;
3. Mencapai kematangan emosi dan intelektual;
4. Memilki kesadaran tanggung jawab sosial;
5. Mencapai kematangan perkembangan pribadi;
6. Mencapai kematangan hubungan dengan teman sebaya;
7. Memilki kemandirian perilaku ekonomis;
8. Mencapai kematangan dalam pilihan karier;
9. Mencapai kematangan dalam kesiapan diri untuk menikah dan hidup berkeluarga (khusunya
remaja akhir.
B. Masalah-Masalah yang Dialami Peserta Didik di SMA BPI 1 Kota Bandung
1. Terlambat Datang ke Sekolah
Berbagai macam alasan dikemukakan oleh para siswa yang terlambat seperti jarak dari
rumah ke sekolah yang jauh, bangun kesiangan, faktor angkutan umum, ban motor bocor,
dan berbagai macam lagi alasan yang diberikan siswa terlambat.
Hukuman yang dapat membuat siswa jera dan termasuk hukuman yang mendidik:
a. Tanamkan sikap disiplin waktu dan disiplin sikap pada satpam sekolah untuk tidak
membukakan gerbang sekolah setelah bel masuk berbunyi
b. Adanya peran guru yang dapat memberikan contoh kepada siswanya agar tidak datang
terlambat.
c. Peran orang tua di rumah juga sangat diperlukan dalam mengatasi siswa terlambat dan
d. Yang paling penting dalam mengatasi siswa yang terlambat ke sekolah adalah dari
kesadaran siswa itu sendiri untuk terbiasa mendisiplin diri dalam memanfaatkan waktu.
Karena tidak ada gunanya pemberian sanksi yang tegas yang diberikan sekolah apabila
tidak adanya kesadaran.
2. Membolos
Penyebab siswa bolos sekolah adalah: perilaku dan kebiasaan siswa yang memang
tidak suka belajar dan tidak ada motivasi belajar, di pengaruhi oleh teman yang suka bolos,
tidak mampu mengikuti pelajaran di sekolah, tidak mengerjakan PR, peraturan sekolah
longgar, suasana belajar tidak menarik.
Perlu diselidiki alasan siswa bolos sekolah, maka segera lakukan tindakan yang
diperlukan. Jika penyebabnya adalah bullying, maka orangtua harus segera berbicara
dengan otoritas sekolah. Jika anak bolos sekolah untuk menghabiskan lebih banyak waktu
dalam kegiatan lain, maka orangtua harus memberi dukungan atas minatnya tersebut.
Tetapi orangtua pun harus memberi tahu anak bahwa anak tidak dapat melakukan hal itu
dengan mengorbankan pendidikan formalnya. Orangtua mengajari anak cara
menyeimbangkan kegiatan ektrakurikulernya di dalam dan di luar sekolah. Sehingga
orangtua harus menindaklanjuti dengan mengecek kehadiran anak disekolahnya secara
teratur.
3. Merokok
Penyebab seorang peserta didik merokok diantaranya, kepribadian yang lemah,
ketidak mampuan mengendalikan diri, ingin mencoba-coba, ikut-ikutan, tidak memikirkan
akan bahaya merokok, pergaulan bebas, orang tua kurang atau tidak ada komunikasi dan
keterbukaan, orang tua acuh dan tidak mengadakan pengawasan, dll.
Penanggulangan yang dapat dilakuakan diantaranya, memberikan arahan-arahan kepada
klien yang bermasalah tentang dampak dari hal-hal yang melanggar ketentuan norma dan
moral, memberikan dorongan dan keyakinan bahwa kilien bisa mengurangi dan
menghilangkan kebiasaan merokoknya, menggunakan strategi self management untuk
merubah kebiasaan buruk agar menjadi kebiasaan yang baik.
4. Tawuran
Remaja yang terlibat perkelahian biasanya kurang mampu melakukan adaptasi pada
situasi lingkungan yang kompleks. Kompleks di sini berarti adanya keanekaragaman
pandangan, budaya, tingkat ekonomi, dan semua rangsang dari lingkungan yang makin lama
makin beragam dan banyak. Pada remaja yang sering berkelahi, ditemukan bahwa mereka
mengalami konflik batin, mudah frustrasi, memiliki emosi yang labil, tidak peka terhadap
perasaan orang lain, dan memiliki perasaan rendah diri yang kuat. Mereka biasanya sangat
membutuhkan pengakuan. Penanggulangannya dapat dilakukan dengan cara :
a. Membuat Peraturan Sekolah Yang Tegas
b. Memberikan Pendidikan Anti Tawuran
c. Memisahkan Pelajar Berotak Kriminal dari yang Lain
d. Kolaborasi Belajar Bersama Antar Sekolah
e. Mengadakan Program Ekstrakurikuler yang melibatkan berbagai sekolah
f. Upaya Damai semua pihak yang terlibat tawuran
g. Peran Aktif Pemerintah (Dinas Pendidikan)
h. Mendampingi para pelaku yang terlibat perkelahian atau tawuran pelajar