obat jamur.sem 6 genap, pptx

Upload: ayu-yuvi-n-nuno-ii

Post on 16-Jul-2015

177 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

OBAT JAMUR

Semester 6 Genap 2010/2011 dr. P.Mona Wowor MKes, SpFK

INFEKSI JAMUR PADA MANUSIA : DIBEDAKAN ATAS : * INFEKSI SISTEMIK * DERMATOFIT * MUKOKUTAN INFEKSI SISTEMIK : 1. INFEKSI DALAM ( INTERNAL) Aspergilosis,Blastomikosis, Koksidiodomikosis, Kriptokokosis, Histoplasmosis, Mukormikosis dan Kandidiasis 2. INFEKSI SUBKUTAN Kromomikosis, Misetoma dan Sporotrikosis

INFEKSI DERMATOFIT: * Trichophyton menyerang kulit * Epidermophyton rambut dan kuku * Microsporum INFEKSI MUKOKUTAN : * Kandida menyerang mukosa dan daerah lipatan kulit yang lembab. * Kandidiasis mukokutan ( kronis) mukosa kulit dan kuku

Dasar Farmakologis Terapi Infeksi Jamur ANTIJAMUR UTK INFEKSI JAMUR SISTEMIK: * Amfoterisin B * Flusitosin * Imidazol dan Triazol * Kaspofungin * Terbinafin

ANTIJAMUR UTK INFEKSI DERMATOFIT DAN MUKOKUTAN ( INFEKSI JAMUR TOPIKAL ) : * GRISEOFULVIN * IMIDAZOL DAN TRIAZOL * TOLNAFTAT DAN TOLSIKLAT * NISTATIN * ANTIJAMUR TOPIKAL LAINNYA : Asam Benzoat dan Asam Salisilat, Asam Undesilenat Haloprogin, Siklopiroks Olamin, Terbinafin

AMFOTERISIN B AKTIVITAS ANTIJAMUR menyerang sel yang sedang tumbuh dan sel matang Aktivitas antijamur nyata pada pH 6,0-7,5 tapi berkurang pada pH lbh rendah Bersifat fungistatik atau fungisidal tergantung dosis dan sensitivitas jamur yang dipengaruhi MEKANISME KERJA Obat ini berikatan kuat dengan ergosterol pada membran sel jamur membran sel bocor hilang bbrp bahan intrasel kerusakan tetap pada sel

Bakteri, virus, riketsia tidak dipengaruhi oleh obat ini tidak punya gugus sterol pada membran selnya Pengikatan kolesterol pada membran sel hewan dan manusia oleh antibiotik ini salah satu penyebab efek toksiknya. Resistensi thd obat ini perubahan reseptor sterol pada membran sel

FARMAKOKINETIK Sedikit sekali / tidak diserap mel sal cerna Suntikan dimulai dengan dosis 1,5 mg/hari, di tingkatkan secara bertahap spi dosis 0,4-0,6 mg/kgBB/hari kadar puncak 0,5-2ug/ml pd kadar mantap Waktu paruh 24-48 jam pd dosis awal, diikuti oleh eliminasi fase kedua dgn waktu paruh 15 hari ( kadar mantap tercapai stlh bbrp bulan pemakaian) 95% obat beredar dlm plasma terikat lipoprotein

Mungkin dapat menembus sawar uri, sebagian kecil mencapai CSS, humous vitreus dan cairan amnion Ekskresi melalui ginjal lambat sekali ( hanya 3% dr jumlah yg diberikan selama 24 jam) EFEK SAMPING : - kulit panas, keringatan, sakit kepala, demam, menggigil, lesu, anoreksia, nyeri otot, flebitis, kejang dan penurunan fungsi ginjal ( terutama pemberian suntikan )

INDIKASI : Spektrum lebar, bersifat fungisidal obat pilihan utk hampir semua infeksi jamur Terapi infeksi jamur : Koksidioidomikosis, para koksidioidomikosis, aspergilosis, kromoblastomikosis dan kandidiosis Mungkin efektif maduromikosis /misetoma dan mukormikosis ( fikomikosis) Obat terpilih utk blastomikosis Tetesan topikal korneal dan keratitis mikotik ( efektif ) Endoftalmitis suntikan intraorbital

FLUSITOSIN AKTIVITAS ANTIJAMUR: - Spektrum antijamur agak sempit - Efektif utk terapi kriptokokosis, kandidiasis, kromomikosis, torulopsis dan aspergilosis - Cryptococcus dan Candida dapat resisten selama terapi dgn flusitosin MEKANISME KERJA : - Obat ini masuk sel jamur dgn bantuan sitosin deaminase dlm sitoplasma bergabung dgn RNA 5 FU dan fosforilasi

Sintesis protein sel jamur terganggu akibat penghambatan langsung sintesis DNA oleh metabolit fluorourasil Pada sel mamalia keadaan ini tidak terjadi flusitosin tidak diubah menjadi fluorourasil FARMAKOKINETIK : diabsorpsi cepat dan baik mel sal cerna Absorpsi diperlambat makanan, suspensi Al hidroksida/ Mg hidroksida dan neomisin

Per oral kadar puncak dlm darah sekitar 7080 ug/ml dicapai dlm 1-2 jam setelah pemberi an dosis 37,5 mg/kgBB. EFEK SAMPING : - kurang toksik dibandingkan amfoterisin B - menimbulkan anemia, leukopenia,trombosito penia ( pasien kelainan hematologik sedang terapi radiasi atau obat supresi fungsi sutul) - mual, muntah, diare dan enterokolitis hebat - tidak bersifat nefrotoksik

INDIKASI: Tunggal Flusitosin infeksi Cryptococcus neoformans, beberapa spesies candida dan infeksi kromoblastomikosis Meningitis oleh Cryptococcus kombinasi 100150 mg/kg BB/hari Flusitosin dengan 0,3 mg/kgBB/hari Amfoterisin B Kombinasi diatas obat terpilih utk infeksi Kromoblastomikosis

IMIDAZOL DAN TRIAZOL Mempunyai spektrum antijamur luas Kelompok IMIDAZOL tdd: Ketokonazol, Mikonazol, Klotrimazol Kelompok TRIAZOL tdd: Itrakonazol, Flukonazol dan Vorikonazol. ANTIJAMUR SISTEMIK yang banyak digunakan: Ketokonazol, Itrakonazol, Flukonazol dan Vorikonazol

KASPOFUNGIN Antijamur sistemik dari kelas baru Eikokandin Bekerja dengan menghambat sintesis beta (1,3)-D-glukan, suatu kompenin esensial yg membentuk dinding sel jamur 97% obat dalam darah terikat protein Masa paruh eliminasi 9-11 jam Metabolisme lambat dengan cara hidrolisis dan asetilasi Ekskresi melalui urin sedikit sekali

INDIKASI : infeksi jamur sbb:1. Kandidiasis invasif ( kandidemia pada penderita neutropenia atau non netropenia) 2. Kandidiasis esofagus 3. Kandidiasis orofarings 4. Aspergilosis invasif yg sdh refrakter terhadap antijamur lain.

TERBINAFIN AKTIVITAS ANTIJAMUR: - Bersifat keratofilik dan fungisidal - Mempengaruhi biosintesis ergosterol dinding sel jamur mel penghambatan enzim skualen eposidase pada jamur ( bukan melalui peng hambatan enzim sitokrom P450)

Penggunaan : Terapi Dermatofitosis terutama Onikomikosis Terapi kandidiasis kutaneus dan tinea versikolor kombinasi dengan imidazol atau triazol ( monoterapi < efektif ) Tersedia dlm bentuk tablet oral Farmakokinetik : - absorpsi mel sal cerna baik - bioavailabilitas oral hanya 40% ( mgal metab lintas pertama di hati ) - terikat dgn protein plasma lbh dr 99%

ANTIJAMUR UNTUK INFEKSI DERMATOFIT DAN MUKOKUTAN GRISEOFULVIN : - Efektif thd jamur dermatofit trichophyton, epidermophyton, mikosporum - Tidak efektif thd bakteri, jamur lain dan ragi, actinomyces dan nocardia Obat ini akan menghambat mitosis sel muda dengan mengganggu sintesis dan polimerisasi asam nukleat

Farmakokinetik : Absorpsi pd sal cerna bgn atas kurang baik ( obat ini tidak larut dlm air ) Preparat btk < kecil ( micronized ) diserap lbh baik Absorpsi meningkat bl bersama makanan berlemak Di metabolisme di hati ( metabolit utama 6metilgriseofulvin) Waktu paruh kira-kira 24 jam 50% dosis oral dikeluarkan bersama urin dlm btk metabolit selama 5 hari.

INDIKASI : Memberikan hasil baik terhadap penyakit jamur di kulit, rambut dan kuku Gejala pada kulit berkurang dalam 48-96 jam ( sembuh sempurna stlh bbrp minggu) Infeksi kuku tangan butuh waktu 4-6 bulan Infeksi kuku kaki butuh waktu 6-12 bulan Kandidiasis dan tinea versicolor tidak dpt diobati dgn Griseofulvin Dosis tgi griseofulvin karsinogenik dan teratogenik

IMIDAZOL DAN TRIAZOLMIKONAZOL: - Menghambat aktivitas jamur trichophyton, epidermophyton, microsporum, Candida dan Malassesia furfur MEKANISME KERJA Mikonazol masuk kedlm sel jamur dan menyebabkan kerusakan dinding sel permeabilitas thd zat intrasel meningkat. Atau gangguan sintesis asam nukleat / penimbunan peroksida dlm sel jamur kerusakan Indikasi mikonazol topikal dermatofitosis, tinea versikolor dan kandidiasis mukokutan

KLOTRIMAZOL: Berbentuk bubuk tidak berwarna, tidak larut dlm air, larut dlm alkohol dan kloroform, sedikit larut dalam eter Secara topikal pengobatan tinea pedis, kruris dan korporis dan tinea versicolor Juga utk infeksi kulit dan vulvovaginitis oleh C.albicans Tersedia dlm btk krim dan larutan 1% 0les 2 kali sehari

TOLNAFTAT dan TOLSIKLAT Adalah suatu tiokarbamat yang efektif utk terapi sebgn besar dermatofitosis Tidak efektif terhadap kandida Tersedia dlm btk krim, gel, bubuk, cairan aerosol atau larutan topikal kadar 1% Diberikan lokal 2-3 kali sehari Gatal hilang dlm 24-72 jam Lesi hiperkeratosis tolnaftat bergantian dgn salep asam salisilat 10% TOLSIKLAT : jrng digunakan, spektrum sempit

NISTATINMenghambat pertumbuhan jamur dan ragi Tidak aktif thd bakteri, protozoa dan virus MEKANISME KERJA: Tergantung ikatan dgn sterol pada membran sel jamur atau ragi terutama ergosterol perubahan permeabilitas membran sel sel akan kehilangan berbagai molekul kecil Terutama utk infeksi kandida di kulit, selaput lendir dan saluran cerna

Paronikia, vaginitis, kandidiasis oral dan sal cerna cukup diobati secara topikal Kandidiasis di mulut, esofagus dan lambung ( mrpkn komplikasi peny darah ganas yang mendpt terapi imunosupresif ) respons baik dgn nistatin Bl tdk ada perbaikan ketokenazol E.S jarang ditemukan (mual, muntah, diare ringan akbt pemberian oral) Dosis dlm unit ( 1 mg obat ini mgdg 200 unit nistatin). Tersedia dlm btk krim, bubuk, salep, suspensi dan obat tetes

ANTIJAMUR TOPIKAL LAINASAM BENZOAT DAN ASAM SALISILAT Kombinasi asam benzoat dan asam salisilat dalam perbandingan 2:1 ( 6% dan 3%) salep Whitfield Asam benzoat efek fungistatik Asam salisilat keratolitik ASAM UNDESILENAT: dosis biasa efek fungistatik Dosis tinggi, pakai lama efek fungisidal Obat ini aktif thd: epidermophyton, trichophyton dan microsporum

HALOPROGIN: Merupakan antijamur sintetik Bersifat fungisidal epidermophyton, trichophyton, microsporum dan malassezia furfur Sedikit sekali diserap melalui kulit SIKLOPIROKS OLAMIN: Antijamur topikal spektrum luas Penggunaan kulit dermatofitosis, kandidiasis dan tinea versikolor

TERBINAFIN Digunakan utk terapi dermatofitosis terutama onikomikosis Terbinafin topikal tersedia dalam bentuk krim 1% dan gel 1% Topikal digunakan untuk pengobatan tinea kruris dan korporis diberikan 1-2 kali sehari selama 1-2 minggu

PEMILIHAN PREPARAT Infeksi jamur paling sering ditemukan infeksi non sistemik Dermatofitosis dapat diatasi dengan obat bebas tolnaftat dan asam undesilenat Efektivitas sedang haloprogin Infeksi lebih berat gol imidazol ( mikonazol klotrimazol ) Lesi hiperkeratosis pada kuku dan telapak kombinasi antijamur topikal yang poten dengan zat keratolitik mis asam salisilat

Infeksi berat pada kepala, telapak dan kuku griseofulvin selama beberapa bulan Utk pengobatan onikomikosis itrakonazol atau terbinafin ( lebih banyak dipilih) Untuk terapi tinea versikolor selenium sulfida, Natrium tiosulfat 25% dengan asam salisilat 1% Kl tidak berhasil tolnaftat, haloprogin dan gol imidazol seringkali berhasil

Kandida flora normal yang dapat menjadi patogen pada penderita yg daya tahannya menurun. Daerah yang terserang adalah kulit lembab dan mukosa rongga mulut, saluran cerna, perianal, vulvovaginal dan daerah lipatan kulit Diatasi dengan topikal haloprogin, nistatin, amfoterisin B, mikonazol, klotrimazol dan imidazol lain Bila hasil tidak memuaskan ketokenazol oral

Kombinasi kortikosteroid + antijamur topikal terapi jangka pendek pada infeksi dgn tanda radang yang jelas Bila peradangan telah reda, rasa gatal sdh berkurang terapi lanjut antijamur saja Mikosis Sistemik agak jarang ditemukan, tp berbahaya dan sifatnya kronis AMFOTERISIN B efektif utk infeksi sitemik berat ( krn toksisitasnya diberi dlm infus di RS) Vorikonazol Antijamur baru utk infeksi sistemik , spektrum luas oral, toksisitasnya rendah. Lebih aktif thd Sp Aspergilus dp amfoterisin B.

Terima Kasih