obat jamur.sem 6 genap, pptx

35
OBAT JAMUR Semester 6 Genap 2012/2013 dr. P.Mona Wowor MKes, SpFK

Upload: jrz-eduard

Post on 25-Nov-2015

27 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

  • OBAT JAMUR

    Semester 6 Genap 2012/2013

    dr. P.Mona Wowor MKes, SpFK

  • INFEKSI JAMUR PADA MANUSIA :DIBEDAKAN ATAS : * INFEKSI SISTEMIK * DERMATOFIT * MUKOKUTANINFEKSI SISTEMIK : 1. INFEKSI DALAM ( INTERNAL) Aspergilosis, Blastomikosis, Koksidiodomikosis, Kriptokokosis, Histoplasmosis, Mukormikosis dan Kandidiasis 2. INFEKSI SUBKUTAN Kromomikosis, Misetoma dan Sporotrikosis

  • INFEKSI DERMATOFIT: * Trichophyton menyerang kulit, * Epidermophyton rambut dan kuku * Microsporum

    INFEKSI MUKOKUTAN : * Kandida menyerang mukosa dan daerah lipatan kulit yang lembab. * Kandidiasis mukokutan ( kronis) mukosa kulit dan kuku

  • Dasar Farmakologis Terapi Infeksi Jamur

    ANTIJAMUR UTK INFEKSI JAMUR SISTEMIK: * Amfoterisin B * Flusitosin * Imidazol dan Triazol * Kaspofungin * Terbinafin

  • ANTIJAMUR UTK INFEKSI DERMATOFIT DAN MUKOKUTAN ( INFEKSI JAMUR TOPIKAL ) : * GRISEOFULVIN * IMIDAZOL DAN TRIAZOL * TOLNAFTAT DAN TOLSIKLAT * NISTATIN * ANTIJAMUR TOPIKAL LAINNYA : Asam Benzoat dan Asam Salisilat, Asam Undesilenat Haloprogin, Siklopiroks Olamin,Terbinafin

  • AMFOTERISIN BAKTIVITAS ANTIJAMUR menyerang sel yang sedang tumbuh dan sel matangAktivitas antijamur nyata pada pH 6,0-7,5 tapi berkurang pada pH lbh rendahBersifat fungistatik atau fungisidal tergantung dosis dan sensitivitas jamur yang dipengaruhiMEKANISME KERJA Obat ini berikatan kuat dengan ergosterol pada membran sel jamur membran sel bocor hilang bbrp bahan intrasel kerusakan tetap pada sel

  • Bakteri, virus, riketsia tidak dipengaruhi oleh obat ini tidak punya gugus sterol pada membran selnyaPengikatan kolesterol pada membran sel hewan dan manusia oleh antibiotik ini salah satu penyebab efek toksiknya.Resistensi thd obat ini perubahan reseptor sterol pada membran sel

  • FARMAKOKINETIKSedikit sekali / tidak diserap mel sal cernaSuntikan dimulai dengan dosis 1,5 mg/hari, di tingkatkan secara bertahap spi dosis 0,4-0,6 mg/kgBB/hari kadar puncak 0,5-2ug/ml pd kadar mantapWaktu paruh 24-48 jam pd dosis awal, diikuti oleh eliminasi fase kedua dgn waktu paruh 15 hari ( kadar mantap tercapai stlh bbrp bulan pemakaian)95% obat beredar dlm plasma terikat lipoprotein

  • Mungkin dapat menembus sawar uri, sebagian kecil mencapai CSS, humous vitreus dan cairan amnionEkskresi melalui ginjal lambat sekali ( hanya 3% dr jumlah yg diberikan selama 24 jam)

    EFEK SAMPING : - kulit panas, keringatan, sakit kepala, demam, menggigil, lesu, anoreksia, nyeri otot, flebitis, kejang dan penurunan fungsi ginjal ( terutama pemberian suntikan )

  • INDIKASI :Spektrum lebar, bersifat fungisidal obat pilihan utk hampir semua infeksi jamur Terapi infeksi jamur : Koksidioidomikosis, para koksidioidomikosis, aspergilosis, kromoblasto- mikosis dan kandidiosisMungkin efektif maduromikosis /misetoma dan mukormikosis ( fikomikosis)Obat terpilih utk blastomikosisTetesan topikal korneal dan keratitis mikotik ( efektif )Endoftalmitis suntikan intraorbital

  • FLUSITOSINAKTIVITAS ANTIJAMUR: - Spektrum antijamur agak sempit - Efektif utk terapi kriptokokosis, kandidiasis, kromomikosis, torulopsis dan aspergilosis - Cryptococcus dan Candida dapat resisten selama terapi dgn flusitosin MEKANISME KERJA : - Obat ini masuk sel jamur dgn bantuan sitosin deaminase dlm sitoplasma bergabung dgn RNA 5 FU dan fosforilasi

  • Sintesis protein sel jamur terganggu akibat penghambatan langsung sintesis DNA oleh metabolit fluorourasilPada sel mamalia keadaan ini tidak terjadi flusitosin tidak diubah menjadi fluorourasil

    FARMAKOKINETIK : diabsorpsi cepat dan baik mel sal cernaAbsorpsi diperlambat makanan, suspensi Al hidroksida/ Mg hidroksida dan neomisin

  • Per oral kadar puncak dlm darah sekitar 70-80 ug/ml dicapai dlm 1-2 jam setelah pemberi an dosis 37,5 mg/kgBB.

    EFEK SAMPING : - kurang toksik dibandingkan amfoterisin B - menimbulkan anemia, leukopenia,trombosito penia ( pasien kelainan hematologik sedang terapi radiasi atau obat supresi fungsi sutul) - mual, muntah, diare dan enterokolitis hebat - tidak bersifat nefrotoksik

  • INDIKASI:

    Tunggal Flusitosin infeksi Cryptococcus neoformans, beberapa spesies candida dan infeksi kromoblastomikosisMeningitis oleh Cryptococcus kombinasi 100-150 mg/kg BB/hari Flusitosin dengan 0,3 mg/kgBB/hari Amfoterisin BKombinasi diatas obat terpilih utk infeksi Kromoblastomikosis

  • IMIDAZOL DAN TRIAZOLMempunyai spektrum antijamur luasKelompok IMIDAZOL : Ketokonazol, Mikonazol, KlotrimazolKelompok TRIAZOL : Itrakonazol, Flukonazol dan Vorikonazol.ANTIJAMUR SISTEMIK yang banyak digunakan: Ketokonazol, Itrakonazol, Flukonazol dan Vorikonazol

  • KASPOFUNGINAntijamur sistemik dari kelas baru EikokandinBekerja dengan menghambat sintesis beta (1,3)-D-glukan, suatu kompenin esensial yg membentuk dinding sel jamur97% obat dalam darah terikat proteinMasa paruh eliminasi 9-11 jamMetabolisme lambat dengan cara hidrolisis dan asetilasiEkskresi melalui urin sedikit sekali

  • INDIKASI : infeksi jamur sbb:

    Kandidiasis invasif ( kandidemia pada penderita neutropenia atau non netropenia)Kandidiasis esofagusKandidiasis orofaringsAspergilosis invasif yg sdh refrakter terhadap antijamur lain.

  • TERBINAFIN

    AKTIVITAS ANTIJAMUR: - Bersifat keratofilik dan fungisidal - Mempengaruhi biosintesis ergosterol dinding sel jamur mel penghambatan enzim skualen eposidase pada jamur ( bukan melalui peng hambatan enzim sitokrom P450)

  • Penggunaan :Terapi Dermatofitosis terutama OnikomikosisTerapi kandidiasis kutaneus dan tinea versikolor kombinasi dengan imidazol atau triazol ( monoterapi < efektif )Tersedia dlm bentuk tablet oralFarmakokinetik : - absorpsi mel sal cerna baik - bioavailabilitas oral hanya 40% ( mgal metab lintas pertama di hati ) - terikat dgn protein plasma lbh dr 99%

  • ANTIJAMUR UNTUK INFEKSI DERMATOFIT DAN MUKOKUTANGRISEOFULVIN : - Efektif thd jamur dermatofit trichophyton, epidermophyton, mikosporum - Tidak efektif thd bakteri, jamur lain dan ragi, actinomyces dan nocardia Obat ini akan menghambat mitosis sel muda dengan mengganggu sintesis dan polimerisasi asam nukleat

  • Farmakokinetik :Absorpsi pd sal cerna bgn atas kurang baik ( obat ini tidak larut dlm air )Preparat btk < kecil ( micronized ) diserap lbh baikAbsorpsi meningkat bersama makanan berlemakDi metabolisme di hati ( metabolit utama 6-metilgriseofulvin)Waktu paruh kira-kira 24 jam50% dosis oral dikeluarkan bersama urin dlm btk metabolit selama 5 hari.

  • INDIKASI :Memberikan hasil baik terhadap penyakit jamur di kulit, rambut dan kukuGejala pada kulit berkurang dalam 48-96 jam ( sembuh sempurna stlh bbrp minggu)Infeksi kuku tangan butuh waktu 4-6 bulanInfeksi kuku kaki butuh waktu 6-12 bulanKandidiasis dan tinea versicolor tidak dpt diobati dgn GriseofulvinDosis tgi griseofulvin karsinogenik dan teratogenik

  • IMIDAZOL DAN TRIAZOLMIKONAZOL: Menghambat aktivitas jamur trichophyton, epidermophyton, microsporum, Candida dan Malassesia furfurMEKANISME KERJA Mikonazol masuk kedlm sel jamur dan menyebabkan kerusakan dinding sel (permeabilitas thd zat intrasel meningkat). gangguan sintesis asam nukleat / penimbunan peroksida dlm sel jamur kerusakan

    Indikasi mikonazol topikal dermatofitosis, tinea versikolor dan kandidiasis mukokutan

  • KLOTRIMAZOL:Berbentuk bubuk tidak berwarna, tidak larut dlm air, larut dlm alkohol dan kloroform, sedikit larut dalam eterSecara topikal pengobatan tinea pedis, kruris dan korporis dan tinea versicolorJuga utk infeksi kulit dan vulvovaginitis oleh C.albicansTersedia dlm btk krim dan larutan 1% 0les 2 kali sehari

  • TOLNAFTAT dan TOLSIKLATAdalah suatu tiokarbamat yang efektif utk terapi sebgn besar dermatofitosisTidak efektif terhadap kandidaTersedia dlm btk krim, gel, bubuk, cairan aerosol atau larutan topikal kadar 1%Diberikan lokal 2-3 kali sehariGatal hilang dlm 24-72 jamLesi hiperkeratosis tolnaftat bergantian dgn salep asam salisilat 10%TOLSIKLAT : jrng digunakan, spektrum sempit

  • NISTATINMenghambat pertumbuhan jamur dan ragiTidak aktif thd bakteri, protozoa dan virusMEKANISME KERJA: Tergantung ikatan dgn sterol pada membran sel jamur atau ragi terutama ergosterol perubahan permeabilitas membran sel sel akan kehilangan berbagai molekul kecilTerutama utk infeksi kandida di kulit, selaput lendir dan saluran cerna

  • Paronikia, vaginitis, kandidiasis oral dan sal cerna cukup diobati secara topikalKandidiasis di mulut, esofagus dan lambung ( komplikasi peny darah ganas dengan terapi imunosupresif ) respons baik dgn nistatinBl tdk ada perbaikan ketokonazolE.S jarang ditemukan (mual, muntah, diare ringan akbt pemberian oral)Dosis dlm unit ( 1 mg obat ini mgdg 200 unit nistatin). Tersedia dlm btk krim, bubuk, salep, suspensi dan obat tetes

  • ANTIJAMUR TOPIKAL LAINASAM BENZOAT DAN ASAM SALISILATKombinasi asam benzoat dan asam salisilat dalam perbandingan 2:1 ( 6% dan 3%) salep WhitfieldAsam benzoat efek fungistatikAsam salisilat keratolitikASAM UNDESILENAT:dosis biasa efek fungistatikDosis tinggi, pakai lama efek fungisidalObat ini aktif thd: epidermophyton, trichophy- ton dan microsporum

  • HALOPROGIN:Merupakan antijamur sintetikBersifat fungisidal epidermophyton, trichophyton, microsporum dan malassezia furfurSedikit sekali diserap melalui kulitSIKLOPIROKS OLAMIN:Antijamur topikal spektrum luasPenggunaan kulit dermatofitosis, kandidiasis dan tinea versikolor

  • TERBINAFINDigunakan utk terapi dermatofitosis terutama onikomikosisTerbinafin topikal tersedia dalam bentuk krim 1% dan gel 1%Topikal digunakan untuk pengobatan tinea kruris dan korporis diberikan 1-2 kali sehari selama 1-2 minggu

  • PEMILIHAN PREPARATInfeksi jamur paling sering ditemukan infeksi non sistemikDermatofitosis dapat diatasi dengan obat bebas tolnaftat dan asam undesilenatEfektivitas sedang haloproginInfeksi lebih berat gol imidazol ( mikonazol, klotrimazol )Lesi hiperkeratosis pada kuku dan telapak kombinasi antijamur topikal yang poten dengan zat keratolitik mis asam salisilat

  • Infeksi berat pada kepala, telapak dan kuku griseofulvin selama beberapa bulanUtk pengobatan onikomikosis itrakonazol atau terbinafin ( lebih banyak dipilih)Untuk terapi tinea versikolor selenium sulfida, Natrium tiosulfat 25% dengan asam salisilat 1%Kl tidak berhasil tolnaftat, haloprogin dan gol imidazol seringkali berhasil

  • Kandida flora normal yang dapat menjadi patogen pada penderita yg daya tahannya menurun.Daerah yang terserang adalah kulit lembab dan mukosa rongga mulut, saluran cerna, perianal, vulvovaginal dan daerah lipatan kulit Diatasi dengan topikal haloprogin, nistatin, amfoterisin B, mikonazol, klotrimazol dan imidazol lainBila hasil tidak memuaskan ketokonazol oral

  • Kombinasi kortikosteroid + antijamur topikal terapi jangka pendek pada infeksi dgn tanda radang yang jelasBila peradangan telah reda, rasa gatal sdh berkurang terapi lanjut antijamur sajaMikosis Sistemik agak jarang ditemukan, tp berbahaya dan sifatnya kronis AMFOTERISIN B efektif utk infeksi sitemik berat ( krn toksisitasnya diberi dlm infus di RS)Vorikonazol Antijamur baru utk infeksi sistemik , spektrum luas oral, toksisitasnya rendah. Lebih aktif thd Sp Aspergilus dp amfoterisin B.

  • T e r i m a K a s i h

    ***********************************