nur mutmainna

Upload: chykoe

Post on 17-Jul-2015

337 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

PENGARUH PEMBERIAN BIJI KELOR (Moringa oleifera Lamk.) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Escherichia coli PADA AIR SUMUR SKRIPSI Diajukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat meraih gelar Sarjana/ S1 dalam ilmu Sains jurusan Biologi Oleh : NUR MUTHMAINNA NIM. 60300106034 Dosen Pembimbing: 1.Prof. Dr. Ir. Yusminah Hala, M. S. 2.Hafsan, S. Si., M. Pd. FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR 2010 SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN BIJI KELOR (Moringa oleifera Lamk.) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Escherichia coli PADA AIR SUMUR Oleh : NUR MUTHMAINNA NIM. 60300106034 JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR 2010 PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI Denganpenuhkesadaran,penyusunyangbertandatangandibawahini menyatakanbahwaskripsiinibenaradalahhasilkaryapenyusunsendiri.Jika kemudianhariterbuktibahwaskripsiinimerupakanduplikat,tiruan,plagiat,atau dibuatolehoranglain,sebagianatauseluruhnya,makaskripsidangelaryang diperoleh karenanya batal demi hukum. Makassar,Agustus 2010 Penyusun NUR MUTHMAINNA NIM: 60300106034 PENGESAHAN SKRIPSI

SkripsiyangberjudulPengaruhPemberianBijiKelor(Moringaoleifera Lamk.)TerhadapPertumbuhanBakteriEscherichiacoliPadaAirSumuryang disusunolehNurMuthmainna,NIM:60300106034,MahasiswaJurusanBiologi FakultasSainsdanTeknologiUniversitasIslamNegeri(UIN)AlauddinMakassar, telahdiujidandipertahankandalamsidangmunaqasyahyangdiselenggarakanpada hari minggu, tanggal 29 agustus 2010 M bertepatan dengan 1431 H, dinyatakan telah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains dalam ilmu Sains dan Teknologi, Jurusan Biologi. Makassar, 29 Agustus 2010 M 09 Ramadhan 1431 H DEWAN PENGUJI Ketua : Ir. Syarif Beddu, M. T. (..) Sekertaris: Drs. Alwan Suban, M. Ag(..) Munaqisy I: Mashuri Masri, S. Si, M. Kes.(..) Munaqisy II: Cut Muthiadhin, S. Si, M. Si.(..) Munaqisy III: Drs. Muh. Arif Alim, M. Ag.(..) Pembimbing I : Prof. Dr. Ir. Yusminah Hala, M. S.(..) Pembimbing II: Hafsan S. Si, M. Pd. (..) Diketahui oleh : Dekan Fakultas Sains dan Teknologi UIN Alauddin Makassar

Prof. Dr. H. Bahaking Rama, M. S. NIP. 195207091981031001 ABSTRAK Nama Penyusun: NUR MUTHMAINNA Nim : 60300106034 Judul : Pengaruh Pemberian Biji Kelor (Moringa oleifera Lamk.) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli Pada Air Sumur Telah dilakukan penelitian tentang Pengaruh Pemberian Biji Kelor (Moringa oleifera Lamk.) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli Pada Air Sumur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh pemberian biji kelor (Moringa oleifera Lamk.) terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli pada air sumur. Sampel diambil dari air sumur pondokan yang mengandung bakteri coli yang melebihi ambang batas yaitu > 2400 sel/ 100 ml air. Air sumur yang diberi perlakuan dengan menggunakan serbuk biji kelor dengan konsentrasi antara 0,05 gram, 0,1 gram dan 0,15 gram dicampurkan dengan beberapa tetes air sampai berbentuk pasta. Air bersih yang diperoleh, diambil sebanyak 100 ml lalu diuji secara bakteriologis dengan metode Most Probable Number (MPN). Pemberian serbuk biji kelor sebanyak 0,05 gram belum mampu menghambat bakteri dengan nilai total MPN masih mencapai > 2400/ 100 ml air sedangkan 0,1 gram mampu menurunkan jumlah bakteri sekitar 460/ 100 ml air dan 0,15 gram sekitar 210/ 100 ml air.KataKunci:BijiKelor(MoringaoleiferaLamk.),BakteriEscherichiacoli,Metode Most Probable Number (MPN). ABSTRACT Compiler Name : NUR MUTHMAINNA Nim : 60300106034 Title Skripsi : Influence Of Giving Morings Seed (Moringa oleifera Lamk.) InTowardTheGrowingOfBacteriaEscherichiacoliIn The Well Water AresearchreportoftheinfluenceofgivingMoringsseed(Moringaoleifera Lamk.)intowardthegrowingofbacteriaEscherichiacoliinthewellwater.The objectiveoftheresearchwastofindouttheinfluenceofgivingMoringsseed (MoringaoleiferaLamk.)intowardthegrowingofbacteriaEscherichiacoliinthe well water. The sample was taken from the well water that contained Escherichia coli bacteriagreaterthan2400cellsper100mlwater.Thewellwaterwastreatedby usingMoringsseedpollenwithconcentrationamong0,05gram,0,1gramand0,15 gram mixed with drops of water until became paste. The paste was put in the 200 ml water and filtered by using tissue. Each filtrate with different concentration poured in the 500 ml water, shook for fifteen minutes and let it for two hours. The clean of the processtestedbacteriologicallybyusingMostProbableNumber(MPN)method.Givingbymoringapowderin0,05gram.Noablehamperedbacteriawithvalueof totalMPNstilllessthan2400/100mlwater,while0,1gramwasabledownof bacteria total. KeyWord:MoringSeed(MoringaoleiferaLamk.),BacteriaEscherichiacoli,Most Probable Number (MPN) method. KATA PENGATAR Puji dan syukur kepada ALLAH SWT atas segala limpahan rahmat-Nya yang telahmemberikankekuatandankesabarankepadapenulissehinggaskripsiinidapat dirampungkansebagaimanaadanya.Tugasakhirinimerupakanpersyaratan akademikgunapenyelesaianstudipadaJurusanBiologiFakultasSainsdan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar. Dalampenulisanskripsiinitentunyataklepasdariberbagaihambatandan kesulitan,namunberkatbantuandankerjasamadariberbagaipihakmakakesulitan tersebutdapatterselesaikan.Olehkarenaitupenulismerasasangatperludansecara khususberterimakasihkepadaIbuProf.Dr.Ir.Hj.YusminaHala,M.S.selaku Pembimbing I dan IbuHafsan, S. Si, M. Pd. selaku Pembimbing IIyang selama ini ditengahkesibukandanaktivitasnyabeliaumasihmenyempatkandiriuntuk memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis. Danizinkanlahsayamenyampaikanterimakasihdanpenghargaanyang sebesar-besarnya kepada : 1.BapakProf.Dr.H.AzharArsyad,M.AselakuDekanFakultasSainsdan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, seluruh dosen pengajartakterkecualiseluruhstafdilingkunganFakultasSainsdan Teknologi. 2.IbuFatmawatiNur,S.Si.,M.Si.selakuKetuaJurusanBiologibeserta seluruh staf.3.Bapak Prof. Dr. H. Bahaking Rama, M.S, selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar. 4.Bapak Mashuri Masri S. Si., M. Kes., Cut Muthiadin M. Si. dan Drs. Muh. Arif Alim, M. Ag. selaku penguji atas saran dan bantuannya dalam perbaikan skripsi ini. 5.Bapak/IbuDosenpengajarbesertastafFakultasSainsdanTeknologi UniversitasIslamNegeriAlauddinMakassarataslimpahanilmukepada penulis selama menjadi mahasiswi. 6.KepalaInstalansiMikrobiologiBalaiBesarLaboratoriumKesehatan, Kak Nahda dkk. yang telah membimbing selama di laboratorium. 7.Teman-temantercintaBiologi06,khususnyatemanseperjuanganAbdul, Irna,Budi, Cedak, Kornelia, Rabna, Buyung, anak-anak nyamuk, kuljar dan hamtaro, semangat dan tetap berjuang. Anak-anakBiologi07:Asri,Kia,Kabah,Nain....kaliansangat membantu....8.Teman-temantersayangdiHimpunanPelajarMahasiswaTuratea (HPMT), UIN, KKN dan orang-orang di Borpal, thank u for all. 9.Sobat-sobatkudiPondokAmanda(AsramaManurukiIndah):KakAslam, Mila, Iznha, Zul, Akkul, Pai, Ami, Alling, Agung, Eky, Alwi, Aspar, Irna, Neli, terima kasih atas bantuan, dukungan dan kebersamaannya selama ini. 10.Sobat-sobatyangSMAIndha,Alin,Thiny,Rini(SPZinthegenk)yang tetap kompak meskipun ada jarak yang memisahkanDanucapanterimakasihyangsetulus-tulusnyakepadaSartinaS.H., Nurlela, Ika, Amel, Endy, atas kasih sayang layaknya saudara. Akhirnyapenulismengucapkanterimakasihyangtidakdapat digambarkan dengan apa pun dan kupersembahkan skripsi ini kepada Ayahanda Serda Malliliang dan ibunda tercinta Darma Rahim yang tanpa pamrih, penuh kasihsayangmembesarkandanmendidikpenulis.Akubanggamenjadianak beliau.KakandaHardiantoS.Pd.yangbegitupengertiandanselalumemberi motivasiuntukkedepan,besertaIsterinyaNurjannahS.Pd.,kakandaSertu SubhanAliAkbardanisterinyaMardiah,adindatersayangApriAgum IrawandanHaerulSyahbanasertakeponakanpertamaMuh.HibbanAl Mubarak yang senantiasa mewarnai kehidupan keluarga kami. Meskipunpenelitianiniadalahfaktanamunbukanberartihasilakhir penelitianyangsempurna.Olehkarenaitupenulisberbesarhatiatasmasukan dan saran positif demi perbaikan skripsi ini. Penulis berharap skripsi ini menjadi salah satu bahan bacaan yang bermanfaat kelak.Wassalam. Makassar, Agustus2010 Penulis DAFTAR ISI HalamanHALAMAN SAMPUL...................................................................................... iHALAMANPERNYATAAN KEASLIANSKRIPSI.................................. ii HALAMAN PENGESAHANiii ABSTRAK.. iv KATA PENGANTARvi DAFTAR ISI ix DAFTAR TABELxi DAFTAR GAMBARxii DAFTAR LAMPIRANxiii BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1 A.Latar Belakang..1 B.Rumusan Masalah.9 C.Tujuan Penelitian..9 D.Manfaat Penelitian. 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA..10 A.Tinjauan Umum Tentang Tanaman Kelor .....10 B.Penggunaan Kelor Dalam penjernihan Air.... 15 C.Uraian Umum Kaporit....17 D.Prosedur Pengambilan Sampel Air Permukaan .19 E.Tinjauan Umum Tentang Bakteri Coliform....20 F.Dinding Sel Bakteri.... 26 G.Persyaratan Sumber Air Bersih Untuk Dikonsumsi Oleh Manusia27 H.Tinjauan Umum Tentang Pemeriksaan MPN Coliform. 29 I.Uraian Umum Antimikroba.... 34 J.Uraian Tentang Uji Mikrobiologis..35 K.Hipotesis..37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN............................................................. 38 A.Jenis Penelitian38 B.Variabel Penelitian.. 38 C.Definisi Operasional Penelitian...38 D.Ruang Lingkup dan Batasan Penelitian.. 39 E.Alat dan Bahan.... 41 F.Cara Kerja.... 41 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN..47A.Hasil Penelitian47 B.Pembahasan. 50 BAB V PENUTUP. 57 A.Kesimpulan.57 B.Saran...57 DAFTAR PUSTAKA......................................................................58 LAMPIRAN-LAMPIRAN..61 DAFTAR TABEL No. Judul Halaman 1. Most Probable Number (MPN) atau Tabel Hopkins (DepkesRI,1993). 33 2.Hasil Uji Pengaruh Perlakuan Biji Kelor Terhadap Nilai Most Probable Number (MPN) Escherichia coli Pada Air Sumur. 47 3.Hasil Uji IMViC Air Sumur Dengan Jarak Kurang Dari ( _. ,!.l _ ,`_: _- `..`, _ 1Winarno, Biji Kelor Untuk Bersihkan Air sungai(Jakarta: Penerbit Unika Atma Jaya,2005),h. 145. Terjemahnya; DandariairKamijadikansegalasesuatuyanghidup.MakaMengapakah mereka tiada juga beriman? Ayatdiatasmenjelaskanbahwaairsangatdibutuhkanolehmanusia.Halini merupakanbuktikekuasaanAllahSWTyangdiingkariolehorangorangkafir. Padahaltuhantelahmenampakkankekuasaannyadiantaranya,airdapatdigunakan untukmenghidupkansegalasesuatusepertidapatdigunakanuntukminum,mandi, menyuburkan tanaman kelor dan lain-lain.Airsumurpadaumumnyalebihbersihdaripadaairpermukaan,karenaair yangmerembeskedalamtanahitutelahdifiltrasi(disaring)olehlapisantanahyang dilewatinya,namunkebersihanairsecarakasatmatabelumtentumengindikasikan terbebasnya air tersebut dari kontaminasi bakteri, kebersihan dan kontaminasi bakteri padaairsumursangateratkaitannyadenganlingkungansekitarsumur.Temperatur yangoptimumsepanjangtahundiIndonesiainimenyebabkanairdialamterbuka selalu mengandung mikroorganisme. 2

Kandungan mikroorganisme dalam air alami sangat berbeda tergantung pada lokasidanwaktu.Apabilaairmerembesdanmeresapmelaluitanahakanmembawa sebagianmikroorganismebagiantanahyanglebihdalam.Airtanahpadaumumnya paling sedikit mengandung mikroorganisme danair tanahyang terdapat pada bagian yangdalamsekalihampirtidakmengandungmikroorganisme.Sebaliknyaair permukaanseringbanyakmengandungmikroorganismeyangberasaldaritanahdan 2Nurdin,KehidupanMikroorganismeDalamAir,http://www.Vanillamist.com.(Diakses Pada Tanggal 27 Juli 2010).dariorganismeyangterdapatdidanau-danaudansungai-sungai.Kehadiranmikroba di dalam air akan mendatangkan keuntungan dan kerugian.3 SalahsatuairyangdigunakanolehPerusahaanDaerahAirMinum(PDAM) adalahairsumuryangmemilikiderajatpengotoranyangtinggisekali.Kualitasair sumur yang semakin tidak sehat, akibat adanya limbah dari berbagai aktifitas manusia danindustri.Olehkarenaitu,sebelumairsumurdigunakansangatdiperlukan tindakanuntukmengeluarkandanmemusnahkansebanyakmungkinbahan-bahan pencemar yang terbawa oleh air tersebut.4 Di Indonesia standar air minum yang berlaku dibuat pada tahun 1975, namun menurut berbagai pihakyang berwenang, masihbanyak penyediaan airminumyang tidak memenuhi standar tersebut. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa bawaan air diIndonesiamasihtinggiangkakesakitannyadantergolongsalahsatudari10 penyakitutama.Telahlamadiketahuibahwapenyebabpenyakitperut (gastroenteritis)adalahmikrobapathogenyangbiasanyaterdapatdalamtinja penderita.Untukmenganalisamikrobapathogenitusatupersatu,prosedurnyasulit danmahalbiayanya,makadikehendakiadanyaindikatoryangdapatmenunjukkan ada tidaknya mikroba pathogen tersebut. 5 Bakterigolongancoliformmerupakanjasadindikatorpencemartinjadalam air,bahanmakanandansebagainyauntukkehadiranjasadberbahayayangmemiliki 3Dwidjoseputro. D, Dasar-Dasar Mikrobiologi (Jakarta: Djambatan, 2005), h. 188. 4 Winarno, Loc cit. 5DepkesRI,PedomanPelatihanTeknisiLaboratoriumBakteriologisAir(Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1993), h. 33. persamaansifatgramnegatif,berbentukbatang,tidakmembentukspora,serta mampu menfermentasikan laktosa pada suhu 370C dengan membentuk asam dan gas dalamwaktu48jam.Escherichiacolisebagaisalahsatucontohbakterigolongan coliformmemilikibeberapaspesieshidupdalamsaluranpencernaanmanusiadan hewanberdarahpanas.Analisisbakteriologisterhadapairminumditujukankepada kehadiran jasad tersebut. Walaupun ada jasad tersebut tidak dapat dipastikan adanya jasadpathogensecaralangsung,darihasilyangdidapatmemberikankesimpulan bahwagolongancoliformdalamjumlahtertentudiairdapatdigunakansebagai indikator adanya jasad pathogen. 6 Kualitas air secara biologis ditentukan oleh kehadiran bakteri Escherichia coli didalamnya.Sumurmerupakansalahsatupenampunganairyangutamabagi pendudukperkampungan.Dengandemikianairdalamsumurtersebutharus memenuhisyaratairyangbaikuntukdikonsumsi.Agarairdalamsumurtersebut berkualitas baik maka sebaiknya jarak sumur dan septic tank kurang lebih 10 meter. Menurut Setyawati (2007) dalam penelitianya menjelaskan bahwa kandungan bakteri yang terdapat dalam air sumur dipengaruhi oleh konstruksi sumur, aktivitas domestik sekitarsumur,carapenggunaansumur,danpemeliharansumur.Berdasarkanhasil penelitian tersebut konstruksi sumur paling berpengaruh terhadap kandungan bakteri di dalam air sumur.7 6 Suriawiria. U, Bakteri coliPencemar Makanan dan Minuman,http://www. Pikiranrakyat. co. id, (Diakses Pada Tanggal 16 Juli 2010). 7 Ibid.Bahanpemeriksaanairsumurdiambildenganmenggunakanbotolsteril denganpenutupdanberisisekurang-kurangnya100ml.Bahanpemeriksaanharus segera diperiksa setelah diambil karena jika lama tersimpan dalam botol maka jumlah danjenisjasadrenikdapatmengalamiperubahan-perubahan.Bilabelumdapat dilakukanpemeriksaansegera,makabahantersebutdisimpandalamlemariespada suhu 40C. 8

Suhudapatmempengaruhikegiatanfisiologibakteri.Perludiketahuibahwa bakteriyang dipelihara di bawah suhu minimum dan sedikit di atas suhu maksimum itutidakakansegeramati,melainkanberadadalamkeadaantidurataudormancy. Kematianmikroorganismepadasuhurendahdisebabkanolehterjadinyaperubahan keadaan koloidal protoplasma yang tidak reversible. Penurunan suhu yang tiba-tiba di atastitikbekudapatmenyebabkankematian,akantetapipenurunansuhusecara bertingkathanyamenghentikankegiatanmetabolismeuntuksementarasaja.Bila suspensididinginkandengancepatdari450C,makajumlahbakteriyangmatidapat mencapai950%,tetapipendinginansecarabertingkatdapatmenyebabkanjumlah kematian tersebut akan berkurang. 9 Air minum harus memenuhi syarat fisik yaitu air tidak berwarna, tidak berasa, tidakberbau,suhu250Cdanairharusjernih.Syaratkimianyayaituairtidakboleh mengandungracun(Arsen,Barium,Cadmium,Chromium,Lead/timahhitam), Mercury(AirRaksa),Nitrate,Selenium,Silver(Perak),Sulfate,Besi,Tembaga, 8Bonang.G,MikrobiologiKedokteranUntukLaboratoriumKlinik(Jakarta:PT.Gramedia, 1982), h. 136.9 Suriawiria. U, Mikrobiologi (Jakarta: Alumni, 1996), h. 24. Chlorida,Fluor.BerdasarkanPeraturanMenteriKesehatanRINo.416Tahun1990 salah satu syarat mikrobiologis air minum adalah bebas dari kuman-kuman pathogen, kuman parasitik dan perkiraan terdekat jumlah bakteri golongan coli. Oleh karena itu PDAMmenggunakankaporituntukmenghambatbakteripathogendalamair. KandunganklorinyangterdapatpadakaporitdiaturdalamPPNo.22Tahun2001 yaitu sebesar 0,03 ppm (mg/L).10 Penggunaan bahan kimia yaitu kaporit atau Ca(OCl)2 oleh PDAM secara terus menerusakanmenyebabkangangguanfungsiginjaldanmerusakvitaminB,C,E dalamtubuh.Selainitu,zatklorinyangterdapatpadakaporitjugamerupakanzat berbahaya, karena zat tersebut lebih baik digunakan sebagai pemutih. Sedangkan jika bereaksi dengan asam dari tumbuhan yang membusuk akan terbentuk trihalomethans (THMs) yang bersifat karsinogen. Hal tersebut menyebabkan berbagai penyakit lever, ginjal,gangguanpernapasan,tensidarahdancacatlahiryangmenyebabkan pengendapan kolesterol dalam darah dan stroke.11 Salahsatualternatifyangtersediasecaralokaladalahpenggunaankoagulan alamidaritanamanyangdapatdiperolehdisekitarkita.Berdasarkanhasilpenelitian dari The Enviromental Engineering Group di Universitas Leicester, Inggris yang telah 10 Pikiran Rakyat.Sifat Umum Khlorin. http:// www. Pikiran Rakyat, com/ cetak/2007. (Diakses tanggal 15 Desember 2007). 11 Nurul widyanti, Bahaya Kaporit Terhadap Tubuh, Indosiar, Jakarta; http:// www. Indosiar. Com. (Diakses Tanggal 20 Januari 2010). lama mempelajari potensi penggunaan berbagai koagulan alami, antara lain terhadap potensi koagulan dari tepung biji tanaman Moringa oleifera Lamk.12 KeloradalahsalahsatutumbuhanyangtelahdikenaldiIndonesia,tapimulti manfaatnyabelumbanyakdipahamiolehmasyarakat.Bijikelordapatdimanfaatkan untukpenjernihanair.Jumlahbijikeloryangdiperlukanuntukpenjernihanairbagi keperluan rumah tangga, sangat tergantung pada seberapa jauh kotoran yang terdapat didalamnya.MenurutperhitunganyangsudahdiujicobaolehtimahlidariUnited Nation Development Program (UNDP), maka kebutuhan biji kelor untuk pengolahan airminumdikawasanpantaiataurawa,cukup2-3pohondewasaselamasetahun dengan keluarga sebanyak 6-8 orang, untuk memenuhi kebutuhan air sekitar 201 liter/ hari/ jiwa.13

Sejaktahun1980-an,telahdilakukanrangkaianpenelitianterhadapmanfaat tanamankelormulaidaridaun,kulitbatang,buahhinggabiji.Kandungansenyawa yangterdapatpadaserbukbijikelormemilikisifatantimikroba,khususnyaterhadap bakteri.PenelitidariUGMmelaporkanbahwaserbukbijikelormampumengisolasi bakteri secara luar biasa, yaitu 90% dari total bakteri E. coli dalam1 liter air selama 2 menit.Hasilpenelitianinijugamembuktikanbahwaserbukbijikelorinimampu menjernihkanair,sehinggarelatifamanuntukdiminum.Sementarapenelitidari 12 Winarno, Op cit, h. 120.13 Suriawiria, U, Manfaat Daun Kel or(Bogor: IPB,2006).h. 66.jurusanTeknikLingkunganITB,sejak1980telahmemanfaatkanbijikeloruntuk menjernihkan permukaan air sungai dan danau.14 Bijikelor(MoringaoleiferaLamk.)dipilihsebagaibahanpenelitian,karena tanamaninisangatmudahdandapatdigunakandidaerahpedesaanyangbanyak ditumbuhipohonkelor.Selainitutanamankelorsangatbermanfaatdanmemiliki nilaiekonomismulaidaridaun,bijisampaiakarnya.Berdasarkanhaltersebutmaka dilakukanpenelitianlanjutan,untukmengetahuipotensibijikelordalam menggantikanfungsikaporit.Sehinggadalampengolahanairminumtidak membahayakan masyarakat yang mengkonsumsinya. B.Rumusan Masalah Adapunrumusanmasalahdalampenelitianiniyaitubagaimanapengaruh pemberian serbuk biji kelor (Moringa oleifera Lamk.) sebanyak 0,05 gram, 0,1 gram dan 0,15 gram, terhadap pertumbuhan Escherichia coli pada air sumur? C.Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh pemberianbijikelor(MoringaoleiferaLamk.)sebagaiantibakteriEscherichiacolipadaair sumur. 14 Ibid. D.Manfaat Penelitian Adapunmanfaatdarihasilpenelitianiniyaitudiharapkandapatmenjadi informasitentangkegunaanbijikelor(MoringaoleiferaLamk.),sehinggadapat diaplikasikandalamkehidupanmasyarakat.Dengandemikiandapatmengurangi ketergantungandalammenggunakankaporitpadapengolahanairbersihterutama untuk kebutuhan air minum. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Tinjauan Umum Tentang Tanaman Kelor 1.Morfologi Tanaman Kelor Kelor termasuk jenis tumbuhan perduyang dapat memiliki ketinggian batang 7 -11 meter. Di Jawa, tanaman ini sering dimanfaatkan sebagai tanaman pagar karena berkhasiatuntukobat-obatan.Pohonkelortidakterlalubesar.Batangkayunyagetas (mudahpatah)dancabangnyajarangtetapimempunyaiakaryangkuat.Batang pokoknya berwarna kelabu. Daunnya berbentuk bulat telur dengan ukuran kecil-kecil bersusunmajemukdalamsatutangkai.Kelordapatberkembangbiakdenganbaik pada daerah yang mempunyai ketinggian tanah 300-500 meter diatas permukaan laut. Bunganyaberwarnaputihkekuning-kuningandantudungpelepahbunganya berwarnahijau.Bungakelorkeluarsepanjangtahundenganaromabausemerbak. Buahkelorberbentuksegitigamemanjangyangdisebutklentang(Jawa).Buahnya juga berbentuk kapsul memanjang berwarna hijau dan keras serta berukuran 120 cm panjang.Sedangkangetahnyayangtelahberubahwarnamenjadicoklatdisebut blendok (Jawa).15 15RatihDewanti,TanamanKelor(MoringaOleifera),http://www.Pm2.Usm.My/ mainsite/ plant/ moringa. html, 2005. (Diakses pada tanggal 27 Januari 2010). Budidaya tanaman kelor memerlukan pemeliharaanyang sangat minimal dan dapat tahan pada musim kering yang panjang. Cepat tumbuh sampai ketinggian 4-10 meter, berbunga, dan menghasilkan buah hanya dalam waktu 1 tahun sejak ditanam. Tanaman tersebut tumbuh cepat baik dari biji maupun dari stek, bahkan bila ditanam dilahanyanggersangdantidaksubur.Sehinggabaikbiladikembangkandilahan-lahan kritis yang mengalami musim kekeringan yang panjang.16 2.Klasifikasi Tanaman Kelor Gambar : biji kelor (Moringa oleifera Lamk.) 16Ibid. Klasifikasi Kingdom: PlantaeSubkingdom : TracheobiontaSuper Divisi : Spermatophyta Divisi: MagnoliophytaKelas: MagnoliopsidaSub Kelas : Dilleniidae Ordo : BrassicalesFamili : MoringaceaeGenus : Moringa Spesies : Moringa oleifera Lamk.17

3.Manfaaat Kelor Tanaman kelor mulai dari akar, batang, daun dan bijinya berkhasiat sebagai Obat.Akarnyabanyakdigunakanuntukobat(balur)penyakitberi-beri,haidtidak teraturdangusiberdarah.Daunnyaditambahdengankapursirih,jugamerupakan obat kulit seperti kurapdengan cara digosokkan. Daunnya juga berfungsi mengobati sesak napas dan encok. Biji kelor digunakan untuk penjernihan air kolam, air sungai danairdanausebagaipengendapdandapatpuladigunakansebagaiantibiotikdan antipembengkakanuntukmengobatiarthritis,rematik,kramsertapenyakityang 17 Dr. C.G.G.J. van Steenis,dkk. Flora (Jakarta: PT Pradnya Paramita, 2006), h. 60.ditularkanmelaluihubungankelaminsertadapatdigunakansebagairelaksanbagi penderita epilepsi dan untuk melancarkan buang air kecil.18 Padamusimhujanmeskipundalamjumlahyangpalingminimal,jatuhanair hujanakandapatditahanolehsistemakarkelor,danpadasaatmusimkemarau, tabunganairsekitarakarkelorakanmenjadisumberairbagitanamanlain. Berdasarkan Firman Allah dalam Al-Quran surah Al an am ayat 99, yang berbunyi: > _ _. _. ,!..l ,!. !.>>! ., ,!,. _ ,`_: !.>>! .. .>_> .. !',> !,.. _. _>.l _. !-lL . ,.: ..> _. ,!.s.,l !.l !,.:`. ,s ,.:.`.`L. _|| .:.. :| .. .-.,| _>l: ., ,1l `..`, __Terjemahnya:Dandialahyangmenurunkanairhujandarilangit,laluKamitumbuhkan denganairitusegalamacamtumbuh-tumbuhanMakaKamikeluarkandari tumbuh-tumbuhanitutanamanyangmenghijau.Kamikeluarkandari tanamanyangmenghijauitubutiryangbanyak;dandarimayangkorma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (kami keluarkanpula)zaitundandelimayangserupadanyangtidakserupa. perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah dan (perhatikan pulalah) kematangannya.Sesungguhnyapadayangdemikianituadatanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman.19 Ayatdiatasmenjelaskanbahwaairhujandarilangitdapatmenumbuhkan segalamacamtumbuh-tumbuhansepertitanamankelor.Dimanatanamankelor memiliki buah yang didalamnya terdapat biji. Tanaman ini memiliki banyak manfaat 18 Fardisiaz, Manfaat Kelor (Jakarta:PT. Citra Aditya Bakti, 1992) , h. 157. 19 Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahannya, (CV Diponegoro, 2007). diantaranyadapatdigunakansebagaiobat.Inilahtanda-tandakekuasaantuhanyang menciptakan segala sesuatu dan memberi manfaat yang luar biasa bagi umatnya. 4.KandunganBiji Buah Kelor Bijibuahkelormengandungzataktifrhamnosyloxy-benzil-isothiocyanate, yangmampumengabsorpsidanmenetralisirpartikel-partikellumpursertalogam sebanyak90-99,9%yangterkandungdalamairlimbah,suspensi,denganpartikel kotoranyangmelayangdidalamair.Ekstrakbijikelorjugamengandungsenyawa pterygosperminyangdapatmematikanbakteridanjamursepertiygtelahdicobakan padabeberapajenisbakteriyaituStaphylococcusaureus,Salmonellatyphidan bakteriEscherichiacoli.Jenisbakteriinibiasaterdapatdilingkunganyangkumuh danmenyebabkanpenyakitTypoid,Shigella(disentri)danCandidaalbicans(jamur penyebabCandidiasis).Ekstraktersebutterbuktimengandungsenyawaaktif antibiotik yang mempunyai kekuatan yang sepadan dengan penisilin.20 Bijikelorjugamengandungbahanpenggumpal(koagulan)alamiyaitu mirosin,emulsin,asamgliserid,asampolmirat,lemakdanminyak,sertazatyang bersifatbakterisida.Serbukbijibuahkelorternyatacukupampuhmenurunkandan mengendapkankandunganunsurlogamberatyangcukuptinggidalamair,sehingga air tersebut memenuhi standar bakuair minum dan air bersih. Hal ini belum banyak mendapatperhatian,danbelumdidukungolehadanyadatakuantitatif.Padahal 20Tjitrosoepomo,G.TaksonomiTumbuhan(Spermatophyta)(Yogyakarta:GadjahMada University Press, 2006), h. 98. penggunaanbijikelormerupakancarapengolahanairyangsederhana,murah,dan efisien.21 B.Penggunaan Kelor Dalam Penjernihan Air Penjernihanairdenganbijikelordapatdikatakanpenjernihanairdengan bahankimia,karenatumbukanhalusbijikelordapatmenyebabkanterjadinya gumpalan(koagulan)padakotoranyangterkandungdalamair.Carapenjernihanini sangatmudahdandapatdigunakandidaerahpedesaanyangbanyaktumbuhpohon kelor.22 Metode penjernihan air yang digunakan adalah memilih biji kelor yang sudah tua dan kering, kemudian dibersihkan dari kulitnya. Biji yang sudah bersih dibungkus dengan kain kasa, lalu ditumbuk sampai halus. Penumbukan yang kurang halus dapat menyebabkankurangsempurnanyaprosespenggumpalan.Tumbukanbijikelor dicampurkan dengan sedikit air, sampai berbentuk pasta. Selanjutnya pasta bijpi kelor dicampurkanpadaairkeruhdenganperbandingan1bijikelor:1literairkeruh. Kemudiandiadukselama30detik,dengankecepatan55-60putaran/menit. Pengadukandilanjutkanlagisecaraperlahandanberaturanselama5menitdengan kecepatan15-20putaran/menit.Setelahdilakukanpengadukan,airdiendapkan selama1-2jam.Semakinlamawaktupengendapanmakinjernihpulaairyang diperoleh. 23 21 Ibid.22Winarno,Biji Kelor UntukBersihkan Air Sungai(Yogyakarta: PenerbitUnikaAtmaJaya, 2005), h. 142.23 Pusat Informasi Wanita, Buku Panduan Air dan Sanitasi (Jakarta: PDH-LIPI, 2005), h. 13. Beberapakeuntunganyangdapatdiperolehdarimetodeiniadalahcaranya sangatmudah,tidakberbahayasecarafisik,dapatmenjernihkanairlumpurmaupun airkeruh(keputih-putihan,kekuning-kuningandankeabu-abuan).Kualitasairjuga lebih baik, berkurangnya jumlah kuman pada air dan penurunan zat organik sehingga pencemaran kembali berkurang.24 Dalamperbaikankualitasairtawarterutamaairsumur,perlumengingat tingkat pencemaran yang semakin tinggi. Kualitas air ini dapat diperbaiki, antara lain, melaluiproseskoagulasi.Dimana,koagulasimerupakansalahsatucarayangumum digunakanuntukmenurunkankandunganzatpencemardaridalamairyang diekspresikansebagaikekeruhan,warnadanzatorganik.Selainitukoagulasijuga dimanfaatkanuntukmenurunkankandunganionlogamdalamair.Bijikelordiketahuisebagaikoagulanyangdapatdigunakandalampengolahanair.Efektifitas biokoagulandiukurdalampersenpenurunankonsentrasidarikonsentrasiawal. Berdasarkanregresilinierdarilarutanstandaryangdigunakanhasilpenelitian menunjukkan bahwa biji kelor dapat menurunkan kekeruhan, konsentrasi ion besi dan konsentrasi ion mangan dengan persentasi yang cukup tinggi.25 Padapenelitianinidilakukanpercobaanpemanfaatanbiokoagulanbijikelor untukmengetahuisejauhmanaefektifitasdaribiokoagulanbijikelordalam menurunkankekeruhandankonsentrasiionlogambesidanmangandalamair.Dari hasilpenelitiandidapatibahwakonsentrasioptimumbiokoagulanbijikeloruntuk 24 Ibid 25Haristy,TeknologiTepatGunaPenjernihanAirDenganBijiKelor(Jakarta:WordPress, 2006), h. 76. menurunkankekeruhansebesar99,868%adalah1150ppmpadapHoptimum4. Efektifitasbiokoagulankelormenurundenganpenambahankoagulanmelebihi1150 ppm.Penelitiandilakukanpadaskala500mililiterdengancontohairyangditeliti adalahsampelairyangmasing-masingmengandungkoloid,ionbesidanmangan yang telah diketahui konsentrasinya.26 C. Uraian Umum Kaporit 1. Sifat Kaporit (Ca(OCL)2) KaporitatauCa(OCl)2merupakanbahankimiayangumumnyadigunakan olehPDAM,sebagaidesinfektan(pembunuhkuman).Dalambentukpadat,khlorin yang dapat ditambahkan kalsium hipoklorit (kaporit) dengan rumus empiris Ca(OCl)2 di Indonesia lebih dikenal dengan nama kaporit. Ciri khas dari zat khlorin adalah gas berwarnakuningkehijauandenganbauyangcukupmenyengat,bentukgas.Khlorin umumnyadijumpaidalambentukkhlorindioksidadenganrumusempirisClO2. Senyawakhlorinmerupakanbahankimiapentinguntukchlorinasipadaproses produksi,yangmenghasilkanprodukorganiksintetiksepertiplastik(khususnya polivinilkhlorida),insektisida(DDTdanaldrin)danherbisida(2,4dikhloropenoksi asetat).Selainitujugadigunakansebagaipemutih(bleachingagent)dalamproses 26ErisPujiastuti,UjiEfektivitasBijiKelor(MoringaoleiferaLamk.)DalamMemperbaiki Kualitas Air (Bandung: Ganesha, 2007),h. 53. selulosa,industrikertas,pabrik,pencuciantekstildandesinfektanuntukairminum dan kolam renang. 27 2.DampakNegatifZatKhlorindalamKaporitTerhadapManusiadanAlam Sekitarnya Gas Khlorin sangat terkenal sebagai gas beracun yang digunakan pada perang duniaI.Penelitiandinegaramajumenunjukkanbahwa1ppmkhlorinsudah mempengaruhikesehatan.Selainbauyangmenyengatgaskhlorinyangdapat menyebabkaniritasipadamatadanpenyakitsaluranpernapasan.Gaskhlorinyang masuk ke dalam jaringan paru-paru akan bereaksi dengan gas hidrogen khlorida yang bisamenyebabkanenfisemadanradangparu-paru.Gaskhlorindapatmenyebabkan iritasiwalaupunkadarnyarendah.Selainitugaskhlorinjugadapatmencemari atmosfer.Iritasipadaumumnyaterjadipadakadardibawah1ppmdanakan membahayakanmanusiapadakadar3ppm.Nilaiambangyangbisamenyebabkan rusaknya tumbuh-tumbuhan adalah sekitar 0,11 ppm.28 Penggunaanbahankimiakaporit(Ca(OCl)2)olehPDAMsecaraterus menerusakanmenyebabkangangguanfungsiginjaldanmerusakvitaminB,C,E dalamtubuh.Selainituzatkhlorinyangterdapatpadakaporitjugamerupakanzat berbahaya, karena zat tersebut lebih baik digunakan sebagai pemutih. Sedangkan jika bereaksi dengan asam dari tumbuhan yang membusuk akan terbentuk trihalomethans 27 Aditya Sunarto, Sifat Umum Khlorin,http:// www. Pikiran Rakyat. Com/ Cetak/ 2007. (Diakses pada tanggal 15 Februari 2010). 28Sukar,Pencemaran Khlorin di Daerah KaretKuningan(Jakarta:Pusat Penelitian Ekologi Kesehatan, Departemen RI, 1995), h. 179(THMs) yang bersifat karsinogen. Hal tersebut dapat menyebabkan berbagai penyakit sepertilever,ginjal,gangguanpernapasan,tensidarahrendahdancacatlahirjuga menyebabkan pengendapan kolesterol dalam darah dan stroke.29 Penggunaankaporitakanmenimbulkanbaupadaairdanuntuk menghilangkannyadiperlukanprosespenyaringandenganmediakarbonaktif. KandungankhlorinyangtedapatdalamkaporitjugadiaturdalamPPNo.22tahun 2001 yaitu sebesar 0,03 ppm (mg/ L). 30 Khlorheksida terkenal karena sangat ampuh untuk antimikroba terutama jenis bakterigrampositifdanbeberapajenisbakterigramnegatif.Klorheksidasangat efektifdalamprosesdesinfeksiStaphylococcusaureus,Escherichiacolidan Pseudomonasaeruginosa,tetapikurangbaikuntukmembunuhbeberapaorganisme gramnegatif,spora,jamurterlebihvirussertasamasekalitidakbisamembunuh Mycoplasma pulmonis.31 D. Prosedur Pengambilan Sampel Air permukaan Sampelyangakandiperiksaharusdiambilsecararepresentatif,dengan menggunakanbotolsampelyangsudahdisterilkan.Untuksampeldarisumberair permukaantergantungdariair,apakahairyangdiambilbisalangsungatauharus menggunakanalatpengambilsampel,misalnyadibawahjembatan,danauataulaut. 29NurulWidyanti,BahayaKaporitTerhadapTubuh,http://www.Indosiar.Com/berita/ 2003. (Diakses tanggal 20 januari 2009). 30 Ibid. 31EriawanR.,MengenalBahanKimiaDesinfeksi(Jakarta:PikiranRakyatCiberMedia, 2004), h. 132 Sampelairyangbisadijangkautanpabantuanalatpengambilsampel,botolsampel yangsudahdisterilkanbisalangsungdimasukkankedalambadanair.Beberapa sentimeter dari permukaan air dan berlawanan dengan arus air. Prosedur pengambilan sampel dari sumber air permukaan sebagai berikut : 1. Memilih tempat yang tepat untuk pengambilan sampel. 2. Menggunakan botol sampel atau alat pengambil sampel. 3, Membuka tutup botol atau alat pengambil sampel terlebih dahulu. Untuk badan air sungai yang bisa dijangkau botol dibuka tutupnya didalam air, sedalam 20-30 cm dari permukaan dan berlawanan dengan arus air. 4.Mengisi botol sampai penuh dan ditutup dibawah permukaan air (Semua pekerjaan dilakukan dibawah permukaan air).32 E. Tinjauan Umum Tentang Bakteri Coliform 1.Klasifikasi Bakteri Escherichia coli Gambar Bakteri Escherichia coli. 33 32Purwati.MetodePengambilanContohUjidanSampelAirUntukPengujianBakteri Coliform(Makassar: Pusarpedal, 2006),h. 22. Klasifikasi: Kingdom : Eubacteria Phylum: Proteobacteria Classis : Gamma proteobacteria Ordo: Enterobacteriales Familia: Enterobacteriaceae Genus: Escherichia Species: Escherichia coli 34 2. Defenisi Coliform Enterobactericeaemerupakankelompokbakterigramnegatifberbentukbatang yanghabitatalaminyaberadapadasistemususmanusiadanbinatang.Keluarga Enteribactericeaemeliputibanyakjenis(Escherichiasp,Shigellasp,Enterobacter sp,Klebsiellasp,Serratasp,Proteusspdanlainnya).Enterobactericeaebersifat fakultatifanaerobatauaerobyangdapatmemfermentasikankarbohidratdanbakteri ini dapat disebut coliform.35

Golonganbaktericoliformmerupakanjasadindikatordidalamair,bahan makanandansebagianhanyauntukkehadiranjasadberbahayayangmempunyai persamaansifatgramnegatifberbentukbatangtidakmembentuksporadanmampu 33 Syalfina manaf, dkk, Biologi 1 eubacteria (Jakarta: Erlangga, 2006),h. 61. 34 Ibid 35Jawetz, Melnik,Adelberg,MikrobiologiKedokteran( Jakarta: Salemba Medika, 2001), h. 351. menfermentasikanlaktosapadatemperatur37oCdenganmembentukasamdangas didalam waktu 48 jam.36

Escherichiacoliadalahbakterigramnegatifberbentukbatangyangtidak membentuksporayangmerupakanfloranormaldiusus.Meskipundemikian, beberapajenisEscherichiacolidapatbersifatpatogen,yaituserotipe-serotipeyang masukdalamgolonganEscherichiacoliEnteropatogenik,Escherichiacoli Enteroinvasif,EscherichiacoliEnterotoksigenikdanEscherichiacoli Enterohemoragik.JadiadanyaEscherichiacolidalamairminummenunjukkan bahwa air minum tersebut pernah terkontaminasi kotoran manusia dan mungkin dapat mengandung patogen usus. 37 Jadi,coliformdikatakansebagaikelompokbakteriberbentukgramnegatif, tidakmembentukspora,aerobikdananaerobikfakultatifyangmemfermentasikan laktosa dengan menghasilkan asam dan gas dalam waktu 48 jam pada suhu 35-37oC. Anggotakelompokcoliformmempunyaibeberapaciriyangdimilikiolehanggota-anggotagenusSalmonelladanShigellayaituduagenerayangmempunyaispesies-spesiesenterikpatogenik,namunadaperbedaanbiokimiawiutamayangnyatayaitu bahwacoliformdapatmemfermentasikanlaktosadenganmenghasilkanasamdan gas,sedangkanSalmonelladanShigellatidakdapatmemfermentasikanlaktosa. 36 Suriawiria. U. Mikrobiologi Air ( Jakarta: Alumni, 1996), h. 57. 37 Pelczar dan Chan,Dasar-dasar Mikrobiologi II(Jakarta: Universitas Indonesia, 1988), h. 873. Karena Escherichia coli merupakan bakteri coliform yang ada pada kotoran manusia maka Escherichia coli sering disebut sebagai coliform fecal. 38 3. Coliform Sebagai Indikator Pencemar Tinja Escherichiacolisebagaisalahsatucontohterkenalmempunyaibeberapa spesieshidupdidalamsaluranpencernaanmakananmanusiadanhewanberdarah panas. Escherichia coli misalnya mula-mula diisolasi oleh Escherich (1885) dari tinja bayi.Sejakdiketahuibahwajasadtersebuttersebarpadasemuaindividu,maka analisis bakteriologi air minum ditujukan kepada kehadiran jasad tersebut. Walaupun adanya jasad tersebut tidak dapat memastikan adanya jasad patogen secara langsung, tetapi dari hasil yang didapat, memberikan kesimpulan bahwa bakteri coliform dalam jumlah tertentu didalam air, dapat digunakan sebagai indikator adanya jasad patogen. Klebsiellayangbiasadisebutgolonganperantara,mempunyaisifatcoliform,tetapi lebihbanyakdidapatkandidalamhabitattanahdanairdaripadadidalamusus, sehingga disebut non fecal dan umumnya tidak patogen. Jika didalam 100 ml air terdapat 500 bakteri coliform, memungkinkan terjadinya penyakit gastroenteritis yang segeradiikutiolehdemamtifusEscherichiacolipadakeadaantertentudapat mengalahkan mekanisme pertahanan tubuh sehingga dapat tinggal didalam ginjal dan hati dan menyebabkan diare dan infeksi-infeksi lainnya. 39 38 Purwati, Op cit, h. 73. 39 Purwati. Loc cit. Escherichia coli adalah penghuni normal usus manusia dan sama sekali tidak berbahaya,kehadirannyadidalamairminumtidakberbahaya.Tetapilumenusus yangberisisederetankumanpenyebabpenyakitinfeksiyangdikeluarkanmelalui tinjabersama-samadenganEscherichiacolidapatmasukkedalamair.Agartidak perludilakukanpemeriksaankhususterhadapmasing-masingkumanpenyebab penyakit, maka dipilihlah Escherichia coli sebagai indikator. 40 BakteriColiformdigunakansebagaiindikatordisebabkankarenaadanya pencemaranairyangberasaldaritinjaataubuanganrumahtangga,disampingitu dapatpuladigunakanEnterococcusfaecalisatauClostridiumperfringens,tetapi keduajenisbakteriinimemerlukanperbenihanyanglebihkompleksapalagi Clostridium perfringens termasuk bakteri anaerob. 41 Penyebaran kelompok bakteri coliform di alam sangat luas diantaranya adalah hidupdanberkembangdidalamususmanusiadanhewanberdarahpanas.Bakteri yangterdapatdalamsuatuperairandapatdibedakanmenuruttempatasalnya,yaitu adayangberasaldariususmanusia(yangkeluarbersamatinja)danyangbukan,contohair.Bakteriyangberasaldariususmanusiamemerlukansuhuinkubasi44oC selama24-48jam.Sedangkanyangbukanberasaldariususmanusiasuhu 40SchlegeldanSchmidt,MikrobiologiUmum(Yogyakarta:GadjahMadaUniversityPress, 1994), h. 152. 41GaniA,MetodeDiagnosikBakteriologiIII(Makassar:BalaiLaboratoriumKesehatan, 2003), h. 26. inkubasinya35oCselama24-48jam.Kelompokbakteriyangdapatdigunakan sebagai indikator pencemaran yaitu kelompok bakteri Coli dan fecal Streptococcus.42 BakteriindikatormenurutNationalAcademyofScienceUSAadalahbakteri yang memenuhi persyaratan sebagai berikut:1. Dapat diterapkan untuk semua jenis perairan 2. Selalu ditemukan di dalam perairan dan terdaftar sebagai bakteripathogen. 3. Jumlahnya sebanding dengan tingkat pencemaran perairan 4. Jumlahnya banyak dibandingkan dengan bakteri pathogen. 5. Tidak mengalami pertumbuhan selama berada di perairan. 6. Daya tahan hidupnya lebih lama dari bakteri pathogen. 7. Tidak ditemukan dalam perairan yang tidak mengalami pencemaran. 8. Relatif mudah dideteksi di laboratorium. 9. Mempunyai ciri-ciri yang tepat. 10.Tidak berbahaya atau menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan.43 Berdasarkankriteriadiatasbakteriyangmemenuhisebagianbesar persyaratanadalahkelompokbaktericoliform.Kelompokbakteriutamabakteri Colitermasuk familia Enterobacteriaceae. Bakteri Enterobacteriaceae Aerobacter dan Klebsiela.44 42 Purwati, Op cit. h. 4143 Gani A, Loc cit.44 Purwati, Loc cit.F.Dinding Sel Bakteri 1. Bakteri Gram positif Bakterigrampositifmengandungpeptidoglikankira-kira90%daribobot kering dinding selnya. Namun biasanya terdiri dari selapis sel yang sangat tebal (10 50nm).Selainpeptidoglikandijumpaipulaberbagaipolimerpolisakaridaserta poliposfat yang dikenal sebagai asam teikoat ( latin teichos berarti dinding). Asamasam ini berupa polimer yang larut dalam air dan berwujud dalam bentuk utama yaitu asamteikoatribitol(alkoholguladengan5atomC)danasamteikoatgliserol (alkoholguladengan3atomC)yangdihubungkansatusamalainmelaluijembatan pospodiesterkarenasatuujungasamteikoatyangterikatdenganmembrandan berasosiasidenganlipidadalammembransel,makadisebutpulasebagaiasam lipoteikoat.Asamteikoatterletakdiantaramembransitoplasmadanlapisan peptidoglikan,mencuatkeatasmelaluipori-poripadamembransitoplasmadan peptidoglikan,fungsiasamteikoatbelumsepenuhnyadiketahui,namundiduga mengatur pembelahan selyang normal. Hal ini dapat dilihat pada selyang kelihatan kemampuannya untuk membuat asam teikoat akan gagal/ cacat lahir.45 2. Bakteri Gram Negatif Dindingselbakterigramnegatifmempunyaisusunankimiawiyanglebih kompleksdibandingkandengandindingselbakterigrampositif.Dindingselbakteri gram negatif mengandung peptidoglikan yang terhitung rendah, jarang melebihi 10% 45Hafsan,MikrobiologiUmum(Makassar:UniversitasIslamNegeriAlauddinMakassar, 2008),h. 16. daribobotkeringdindingnya.Letaklapisanpeptidoglikanmula-muladiperkenalkan olehW. WeidelpadadindingselEscherichiacoli,yaituterletakpadalapisandalam daristrukturlapisgandadindingseldanberupakantongyangsangattipis.Struktur peptidoglikanpadakebanyakanbakterigramnegatifyaitujembatan-jembatan tetrapeptidaterjadisecarabebasdanbahkantidakdijalinsamasekalisepertihalnya bakteri gram positif. Perbedaan utama yang dapat dijumpai pada dinding bakteri gram negatifialahpadadindingselnyaterdapatlapisandindingluaryangdisebutouter walllayeryangmempunyaistrukturyangmenyerupaimembransitoplasmayang tidakditemukanpadadindingselbakterigrampositif.Olehkarenalapisantersebut menyerupai membran sitoplasma maka disebut sebagai lapisan membran luar.46

Bakteriyangpalingbanyakdigunakansebagaiindikatorsanitasiadalah Escherichiacoli,karenabakteriiniadalahbakterikomensialpadaususmanusia, umumnyabukanpatogenpenyebabpenyakitsehinggapengujiannyatidak membahayakan dan relatif tahan hidup di air sehingga dapat dianalisis keberadaannya didalamair.KeberadaanEscherichiacolidalamairataumakananjugadianggap memiliki korelasi tinggi dengan ditemukannya patogen pada pangan.47

G.Persyaratan Sumber Air Bersih Untuk Dikonsumsi oleh Manusia Kualitasairminumharusmemenuhisyaratfisikyaitutidakberbau,tidak bolehberwarna,tidakberasadanjernih.Syaratsecarakimiayaituairminumtidak bolehmengandungracun,zat-zatmineralatauzat-zatkimiatertentudalamjumlah 46 Ibid 47 Ibid.melampauibatasyangtelahditentukan.Sedangkansyaratbakteriologik,airminum tidakbolehmengandungbakterigolongancolimelebihibatasambangyangtelah ditentukanyaitu1coli/100mlair.Airyangmengandungcolidianggaptelah terkontaminasidengankotoranmanusia.Olehkarenaitu,dalampemeriksaan bakteriologik tidak langsung diperiksa, apakah air itu mengandung bakteri pathogen, tetapi diperiksa dengan indikator bakteri golongan coli.48 Berdasarkan sumber dan klasifikasi air, air sumur dapat didefenisikan sebagai airtanahdengankemungkinantercemarsedikitdanhanyaperludidesinfeksiatau dimasaksebelumdikonsumsisebagaiairminum.Adapunsyaratumumdalam pembuatan sumur yaitu: 1. Sumur harus mempunyai jarak minimal 10 meter untuk tanah berpasir, minimal 15 meteruntuktanahliat,danuntukbebatuanminimal7,5meterdarisumber pencemar. 2. Sumur harus mempunyai kedalaman minimal 4 meter dan bibir dengan ketinggian minimal 70 cm dari permukaan tanah. 3.Dindingsumurharusdiplesterdengankedapairsedalamminimal4meterdan lantai ukuran minimal 150 cm x 150 cm. 4.Mempunyaisaluranpembuanganairkotorminimalsepanjang20meter,agarair dapat tersalurkan dan tidak akan mengotori sumur. 48Sutrisno,TeknologyPenyediaanAirBersih(Jakarta;PenerbitPT.RinekaCipta,2004),h. 67. 5.Lokasisumurberadapadadaerahmengandungairtanahsepanjangmasadan diusahakan supaya bebas dari banjir. 6. Tidak jauh dari pemukiman penduduk. 7.Sumurharusdiberitembokrapatair3mdaripermukaantanah,agarpengotoran oleh air dapat dihindarkan. 8. Air tanah dangkal (sumur) dengan kedalaman 15 meter dapat digunakan sebagai air minum.49 H. Tinjauan Umum Tentang Pemeriksaan MPN Coliform MostProbableNumber(MPN)atauJumlahPerkiraanTerdekat(JPT)suatu metodeyangdigunakanuntukmengetahuijumlahperkiraandaribakterigolongan coliform.MetodeMPNmenggunakantabungdenganjumlah/porsitertentuyang berisikaldulaktosadantabungdurhamuntukmemperlihatkanfermentasiterhadap laktosasertapembentukangas.Pelaksanaananalisisdilakukanberdasarkanmetode standardariAmericanPublicHealthAssociation(APHA),yaituuntukmengetahui jumlahbaktericolidigunakantabelHopkins,yanglebihdikenaldengantabelMPN atau tabel JPT. Tabel tersebut dapat digunakan untuk memperkirakan jumlah bakteri Coliform dalam 100 ml air. 50 Bahanpemeriksaanairdiambildenganmenggunakanbotolsterildengan penutupdanberisisekurang-kurangnya100ml.Bahanpemeriksaanharussegera 49Daud,A,AspekKesehatanPenyediaAirBersih(Makassar:CV.HealthyandSanitation, 2007), h. 49. 50 Suriawiria. Op cit. h. 66. diperiksasetelahdiambilkarenajikalamatersimpandalambotolmakajumlahdan jenis jasad renik dapat mengalami perubahan-perubahan. Bila belum dapat dilakukan pemeriksaan segera, simpanlah bahan tersebut dalam lemari es pada suhu 4oC. 51 Suhu dapat mempengaruhi kegiatan fisiologik bakteri. Perlu diketahui bahwa bakteriyangdipeliharadibawahsuhuminimumdansedikitdiatassuhumaksimum itu tidak segera mati, melainkan berada dalam keadaan tidur atau dormancy.52 Kematianmikroorganismepadasuhurendahdisebabkanolehterjadinya perubahan keadaan koloidal protoplasma yang tidak reversibel. Penurunan suhu yang tiba-tibadiatastitikbekudapatmenyebabkankematian,akantetapipenurunansuhu secarabertingkathanyamenghentikankegiatanmetabolismeuntuksementarasaja. Bila suspensi bakteri didinginkan dengan cepat dari 45oC, maka jumlah bakteri yang matidapatmencapai95%,tetapipendinginansecarabertingkatdapatmenyebabkan jumlah kematian tersebut akan berkurang.53 Pemeriksaan MPN coliform terdiri dari tiga tahap, yaitu: 1. Tes perkiraan (presumptive test) Suatuserimedialaktosabroth(LB)ditambahdenganvolumeairyang berbeda jumlahnya dalam seri desimal atau pengenceran 10 x. misalnya: 5 tabung pertama masing-masing ditambah dengan 10 ml air 5 tabung kedua masing-masing ditambah dengan 1 ml air 51Bonang,MikrobiologiKedokteranuntukLaboratoriumKlinik(Jakarta:PT.Gramedia, 1982), h. 136.52DepkesRI,BakteriologiUmum,(Jakarta:PusatPendidikanTenagaKesehatan Departemen Kesehatan RI, 1989). 53Ibid. 5tabungketigamasing-masingditambahdengan0,1mlairdieramkanpada suhu 37oC selama 2 x 24 jam.Bakterigolongancoliformakanmemfermentasikanmedialaktosadengan petunjuk kekeruhan dan pembentukan gas dalam tabung durham (tabung kecil)yang dipasang terbalik didalam media laktosa. 2. Tes penegasan (Confermed test) DisinidipakaimediaBrilliantGreenLaktosaBroth(BGLB)yangjumlahnya sesuaidenganjumlahtabungmedialaktosabroth(LB)yangmenunjukkanreaksi positif.Darimasing-masingtabungmedialaktosayangpositifdiambilsatuose, kemudian diinokulasikan dalam masing-masing media BGLB yang disediakan sesuai denganderetannya,misalnya:dariLB5.5.5yangpositifada5.4.1,kemudian diinokulasikanpadaBGLBdandieramkanpadasuhu37oCselama2X24jam. Tabung BGLB yang positif yaitu yang menunjukkan adanya kekeruhan dan gas pada tabung durham, dicatat dan dicocokkan dengan tabel MPN. Misalnya: Dari 5 tabung yang positif tes perkiraan, 4 positif tes penegasan Dari 4 tabung yang positif tes perkiraan, 2 positif tes penegasan Dari 1 tabung yang positif tes perkiraan, 0 positif tes penegasan Maka angka 4.2.0yangdicatat dan dicocokkan pada tabel MPN untuk mendapatkan nilaiMPN-nya.Padatabeldengan15tabung,4.2.0memberikannilaiMPN22/100 ml air. 3. Tes lengkap (Completed test) DisinidigunakanmediaagarEosinMethylenBlueAgar(EMBA)atauEndo Agar. Semua tabung yang menunjukkan hasil positif pada BGLB diinokulasikan pada EMBA,dieramkanpadasuhu37oCselama2X24jam.KolonikhaspadaEMBA yaitu warna hijau metalik dilanjutkan kepada tes IMViC untuk membuktikan apakah spesies Escherichia coli atau bukan.54 Pada pemeriksaan kualitas air digunakan berbagai macam ragam tabung yang berisikaldulaktosa,tergantungdaritingkatkerapatanbakteriyangadapadaair tersebut.Untukairyangsudahdiolahdigunakanragam5.1.1,untukairyangbelum diolahdigunakan5.5.5,untukbadanairdanairlimbahjugadigunakan5.5.5tetapi sebelumnyacontohairdiencerkanterlebihdahuluuntukmendapatkanhasilyang lebih akurat.55 54Supardi,PetunjukPemeriksaanBakteriologisAir,(Jakarta:DepartemenKesehatanRI, 1991), h. 21. 55EniDwiminarsih,PedomanPelatihanTeknisiLaboratoriumPemeriksaanBakteriologis Air, (Jakarta: Departemen Kesehatan RI, 1993),h.33.Tabel: Tabel MPN atau Tabel Hopkins (Depkes RI, 1993).56 Volume Nilai MPN/100 ml VolumeNilai MPN/100 ml 10 ml 1 ml 0,1 ml 10 ml1 ml 0,1 ml 0 0 0 0 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 0 0 1 2 0 0 1 1 2 0 0 1 1 2 3 0 0 1 1 2 2 0 0 1 1 1 2 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 2 0 2400 Ketelitiantesmikrobiologisangattergantungdarimetodeyangdipilih, kecerdasanlaboran,mutusterilisasidankondisipengawetanbahankimia.Metode MPNmerupakanmetodestatistik,hasilnyaadalahnilaikonsentrasiyangpaling 56 Ibid. memungkinkansaja.Tabeljumlahperkiraanterdekatadalahtabeluntuk memperkirakankerapatanbaktericolitinjadidalam100ml.Metodedengan penyaringanpadamembrandanmetodeMPNmembernilaikonsentrasiyangtepat. MetodeMPNsebenarnyaterdiridari3langkahyaitutespendugaan,tespenegasan dan tes pelengkap.57 I. Uraian Umum Antimikroba Antimikroba adalah obat untuk membasmi mikroba. Khususnya mikroba yang bersifatmerugikanmanusia,Dalamhalmembasmimikroba,masihdikenalberbagai istilah lain, yaitu antibiotik, kemoterapeotik, antiseptik desinfektan dan sanitizer: 1.Antibiotikadalahsenyawakimiayangdihasilkanolehorganismehidupyang dalam keadaan kecil mampu menghambatproses hidup mikroorganisme. 2. Kemoterapeutik adalah senyawa kimiayang digunakan untukmembasmi mikroba dan biasanya digunakan secara sistematik. 3.Antiseptikadalahzatkimiayangdigunakanuntukmembunuhataumenghambat pertumbuhanatauaktivitasmikroorganismelaindengancaramenghambatatau membunuh, biasanya digunakan pada jaringan hidup. 4.Desinfektanadalahzatkimiayangdigunakanuntukmembunuhorganisme pathogen tetapi tidak untuk spora dan bakteri. 57 Ibid. 5. Sanitizer adalah senyawa kimia yang digunakan untuk mengurangi jumlah mikroba yang mengkontaminasi kesuatu tingkat yang dinilai aman dan biasanya digunakan pada benda mati.58 J. Uraian Umum Tentang Uji Mikrobiologis Secara umum uji mikrobiologis dapat dilakukan dengan dua cara: 1.Metode Pengenceran Metodepengencerandenganmenggunakansejumlahbahan antimikrobadengankadaryangberbeda-beda,laluditanammikrobauji. Kekeruhan yang terjadi diukur dengan alat fotoelektrik calorimeter, kemudian dibandingkandengankekeruhanyangterjadipadazatantimikroba pembanding yang mendapat perlakuan yang sama.2.Metode difusiPadametodedifusi,kemampuanantimikrobaditentukanberdasarkan daerahhambatanyangterjadi.Metodedifusimengalamimodifikasisebagai berikut: a.Metode difusi dengan silinder pipihDidasarkan atas perbandingan antara luas daerah hambatan yang dibentuk larutan.Contohterhadappertumbuhanmikrobadengandaerahhambatan yangterjadiolehlarutanpembanding,dimanasilinderkecildapat ditemapatkanpadacawanpetriyangterdiridarimediumagardengan 58Attamimi,EfektifitasBungaKembangPuliSebagaiPenghambatSalmonellaThypi, (Makassar: Fakultas MIPA UH, 1996), h. 66. sejumlah mikroorganisme uji, lau silinder diisi dengan larutan sampel. Jika sampel tersebut efektif terhadap mikroorganisme uji, maka akan terbentuk daerah hambatan. b.Metode difusi dengan mangkuk pipihCaradifusidenganmangkukpipihhampirsamadengancaradifusi silinderpipih,tetapiterdapatsedikitperbedaan,dimanapadacaraini digunakan lubang yang dibuat langsung pada medium. c.Metode difusi dengan kertas saringCaradifusiinimenggunakankertassaringdenganbentukdanukuran tertentu,biasanyadengangaristengah0,71cm.Kertassaringmasing-masingdicelupkankedalamlarutancontohdanlarutanpembanding. Pengamatandilakukansetelahmasainkubasidenganmelihatdaerah hambatan yang terbentuk. d.Metode difusi Kirby-Bauer Caradifusimenggunakankertassaringdengancawanpetriyang digunakanberukuran150kali15mm.Tinggimediumpadacawanpetri adalah56mm(dibutuhkanlebihkurang80mlmedium),shgdapat dilakukanpengujianberbagaikonsentrasilarutancontohsecara bersamaan.Setelahinkubasi,besarnyadaerahhambatandapatdiukur dengan alat jangka lengkung. e.Metode difusi agar berlapis CaradifusiagarberlapismerupakanmodifikasidaricaraKirby-Bauer, dimanapadacarainimenggunakan2lapisanagar.Lapisanpertama (Basedlayer)tidakmengandungmikrobasedangkanlapisankedua(Seed layer) mengandung mikroba.59 K. Hipotesis Adapun hipotesis pada penelitian ini yaitu ada pengaruh pemberian serbuk biji kelor terhadap pertumbuhan bakteri. 59 Ibid BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitianinimerupakanpenelitianeksperimen,untukmelihatpengaruh pemberian pasta biji kelor terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli.

B. Variabel Penelitian Variabelbebaspadapenelitianiniadalahpastabijikelor(Moringaoleifera Lamk.)sedangkanvariabelterikatdalampenelitianiniadalahpertumbuhanbakteri Escherichia coli dari sampel air sumur. C. Defenisi Operasional 1.PastabijiKeloradalahpastayangdiperolehdaribijikeloryangsudahtua, dikeringkan, dijadikan tepung dan ditambahkan air.2.CemaranEscherichiacoliadalahmasuknyamakhlukhidupsepertisalahsatu bakteriEscherichiacoli,zat,energiataukomponenlainkedalamairsumur sehinggakualitasairtidakdapatberfungsilagidanbiladigunakansebagaiair minumdapatmenyebabkandiare,karenabakteriiniberadadidalamkotoran manusia. D. Ruang Lingkup dan Batasan Penelitian 1.PengambilansampelairsumurdilakukandisekitarmanurukiIIbelakang kampus UIN Alauddin Makassar. 2.Penelitian ini dilakukan pada bulan juli 2010. 3.Lokasi penelitian dilakukan di Instalasi Mikrobiologi Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar provinsi Sulawesi Selatan. 4.Batasanpenelitian,pengambilansampelairsumurdilakukandenganjarak kurang lebih dari 7 meter. a.Kriteria sampel 1. air sumurLetak sumur dekat dengan sumber pembuangan tinja (kurang dari 7 meter). Sumurdigunakandalamberbagaiaktivitasmasyarakatsekitarnyaseperti dipakaimemasak,mencucidansebagainya.Tidakmemenuhisyaratfisik (berwarna keruh). 2. KelorPohonkelortidakterlalubesar.cabangnyajarangtetapimempunyaiakar yangkuat.Batangpokoknyaberwarnakelabu.Daunnyaberbentukbulat telurdenganukurankecil-kecilbersusunmajemukdalamsatutangkai. Bunganyaberwarnaputihkekuning-kuningandantudungpelepah bunganyaberwarnahijau.Bungakelorkeluarsepanjangtahundengan aroma bau semerbak. Buah kelor berbentuk segi tiga memanjang. Buahnya jugaberbentukkapsulmemanjangberwarnahijaudankerasserta berukuran 120 cm panjang. Sedangkan getahnya yang telah berubah warna menjadi coklat. 3.Bijikelorberwarnaputihyangpadabagianluarnyadibungkusdengan sayap yang berbentuk segitiga. b.Pengambilan dan pengolahan sampel 1.Sampel biji kelor Pertama-tama,bijikeloryangsudahtuadankeringdikupaskulitnya kemudianditumbuksampaihalus.Setelahituditimbangsebanyak0,05gram, 0,1gramdan0,15gram.Kemudianmasing-masingditambahkanbeberapa tetes air sampai membentuk pasta. Pasta biji kelor dimasukkan kedalam 200 ml aquadest,lalu diaduk dan disaring dengan menggunakan kain kasa. Setelah itu masing-masingfiltratnyadimasukkankedalam500mlairsumur,dikocok selama15menit,laludidiamkanselama2jam.Airbersihyangdiperoleh kemudian diambil 100 ml untuk uji mikrobiologi di laboratorium.2.Pengambilan sampel air sumur diambil di sumur pondokan Pengambilan sampel air sumur dengan cara mengikat leher botol dengan menggunakanbenang.Kemudianmengambilsampelsebanyak1500mlair sumurdenganmenggunakanbotolyangsudahdisterilkan.Pengambilan sampel air sumur diambil pada hariyang sama,adayang digunakan untuk uji pembuktianadatidaknyabakteriColipadasampelasliyangbelum dicampurkandenganbijikelordanadapulayangsudahdicampurkandengan biji kelor dengan konsentrasi yang berbeda-beda. Setelah itu, dilakukan sesuai dengan skema kerja untuk sampel air sumur. E.Alat dan Bahan 1.AlatAdapunalatalatyangdigunakandalampenelitianiniyaituautoklaf, inkubator,laminarairflow,lemaripendingin,oven,botolsampel,neracaanalitik, cawan petri, tabung reaksi, tabung durham, gelas ukur, gelas erlenmeyer, gelas kimia, corong, pipet, sendok tanduk, batang pengaduk, penangas air dan bunsen. 2. BahanAdapunbahanbahanyangdigunakandalampenelitianiniyaitubijikeloryangtelahtuadankering,sampelairsumur,mediumLactoseBroth(LB),medium EscherichiacoliBroth(ECBroth),mediumEosinMethilenBlueAgar(EMBA), aquadest steril, alkohol 70 %, spiritus, aluminium foil, kain kasa dan kapas. F. Cara Kerja 3.Sterilisasi Alat Semua alat gelasyang dipakai disterilkan dalam autoklafpada tekanan 2 atm padasuhu121oCselama15menituntukmenghindarimikrobapathogen.Alat-alat yangterbuatdarigelas,kaca,akandisterilkanmenggunakanovenpadasuhu180oC dengan tekanan 1 atm selama 2 jam. Sterilisasi basah untuk media dilakukan dengan menggunakanautoklafpadasuhu121oCdengantekanan2atmselama15menit. Sedangkanperalatanlainnyasepertibotolsampeldicucidenganmenggunakan alkohol. 4.Pembuatan mediuma. Medium Laktosa Broth (LB)Bahan-bahanyangdigunakanyaituTryptose20gram,Lactose5gram, K2HPO4 2,25 gram, air suling hingga 1000 ml. Cara pembuatan: Masing-masingbahanditimbanglaludimasukkankedalamErlenmeyerdan dilarutkandenganairsulingsampaivolume1000ml,kemudiandipanaskandiatas penangasairsambildiaduk.Setelahbahantersebutlarut,kemudianmedium disterilkan dalam autoklaf pada suhu 121oC selama 15 menit dengan tekanan 2 atm. b. Medium Escherichia coli Broth (EC Broth) Bahan-bahanyangdigunakanyaituPeptonfromCasein20gram,Lactose5 gram, Bile Salt Mixture 1,5 gram, Sodium Chloride 5 gram, Di- Potasium Hydrogen Phosphat 1,5 gram dan Aquadest 1 liter. Cara pembuatan:Bahanditimbangsebanyak37gram,laludilarutkandalam1literaquadest (Single strength broth/ normal strength broth) dan dipanaskan hingga larut sempurna. Tabung yang sudah berisi tabung durham sebanyak 5 ml disterilkan 1210C selama 15 menit. c.Kligler Iron Agar ( KIA) Cara pembuatan : Sebanyak8,25grambahandilarutkandalam150mlaquadesdipanaskan dalamwaterbathhinggalarutsempurnakemudianaturpHnya(pH7,4+0,2). membagi ke dalam 25 tabungreaksi masing-masing sebanyak 6 ml secara steril lalu tutup dengan menggunakan kapas. Disterilkan dengan menggunakan otoklaf. Angkat dan miringkan dengan dasar dan lereng media sama panjang. d.Methyl Red Vogest Proskauer (MR-VP) Cara pembuatan : Sebanyak17grambahandilarutkandalam1literaquadestkemudiandiukur pHnya 6,9 0,2, dipanaskan di atas waterbath sampai larut, selanjutnya disaring dan disterilkan dengan menggunakan otoklaf. e.Simons Citrate Agar Cara pembuatan: Sebanyak 22,8 gram bahan dilarutkan dalam 1 liter aquadest, kemudian diukur pHnya6,60,1,dandipanaskandiataswaterbathsampailarutselanjutnyadisterilkan dengan menggunakan otoklaf. f.Medium Endo Agar Cara Pembuatan : Sebanyak 50 gram bahan dilarutkan dalam 1 liter aquadest lalu diukur pHnya 7,00,2.Dipanaskandiataswaterbathdandisterilkandenganmenggunakan otoklaf.. Kualitas Mikrobiologis adalah: Penentuankualitasmikrobiologisdilakukandengancarapengujiancemaran mikroba.Penentuanjumlahmikrobagolongancoliformdenganmenggunakan metode Most Prabable Number (MPN), yang terdiri atas : a)Uji penduga MerupakanpengujianawaladaatautidaknyabakterigolonganColiform. Disiapkan 9 buah tabung kemudian dibagi menjadi 3 bagian dengan porsi seri3:3:3. Masing-masingtabungdiisitabungdurhampadaposisiterbaliklaludiisimedium laktosabroth.Padabagianpertamadiambil3tabungberisimediumlaktosabroth 1,5% sebanyak 5 ml diisi sampel masing-masing sebanyak 10 ml, pada bagian kedua diambil3tabungberisimediumlaktosabroth0,5%sebanyak10mldiisidengan sampelsebanyak1,0ml,padabagianketigadiambil3tabungyangberisimedium laktosabroth0,5%sebanyak10mldiisidengansampelsebanyak0,1ml. Selanjutnya,diinkubasipadasuhu37Cselama2kali24jam,yangpositifditandai denganperubahanwarnadariwarnabeningmenjadikuningdanterbentukgaspada tabung durham. b) Uji penguat Disiapkan9buahtabungkemudiandibagimenjadi3bagiandenganporsi perbandingan3:3:3,masing-masingtabungdurhampadaposisiterbaliklaludiisi mediumECBroth.Padabagianpertamadiambil3tabung,lalutabungyang memberikanhasilpositifdiambilsatuosekemudiandiinokulasikan,padabagian keduadiambil3tabunglaludaritabungyangmemberikanhasilpositifdiambilsatu osekemudiandiinokulasikan,padabagianketigadiambil3tabunglaludaritabung yangmemberikanhasilpositifdiambilsatuosekemudiandiinokulasikan. Selanjutnya,diinkubasipadasuhu44Cselama1kali24jamyangpositifditandai denganadanyagelembunggaspadatabungdurham.Selanjutnyadihitungtabung yang positif, kemudian dikonfirmasi dengan tabel Most Probable Number (MPN). c)Uji kepastian pelengkap Daritabungyangmemberikanhasilpositifdiambilsatumataosekemudian diinokulasikansecaragoresan(GoresanSinambung)padamendiumEndoAgar, selanjutnya diinkubasi pada suhu 37C selama 1 kali 24 jam. Reaksi positif ditandai dengan pembentukan koloni berwarna merah metalik. Daricawanpetriyangmemberikanhasilpositifdipindahkan1osekedalam KIAdandiikubasipadasuhu37Cselama1kali24jam.Reaksipositifditandai denganperubahanwarnapadamediumdarimerahmenjadikuning.Dilanjutkan dengan pengujian IMVIC sebagai berikut : a.)Uji Indol Satu ose biakan dari KIA diinokulasi pada beberapa tabung yang berisi media TpyptoneBrothdandiinkubasipadasuhu35Cselama1kali24jam.Kedalam biakanditambahkan1mlpereaksiIndol(Kovac)dikocokdandidiamkanselama10 menit, warna merah tua pada permukaan biakan.b.)Uji Metil red SatuosebiakanKIAdiinokulasikanpadamediaMetilReddandiinkubasi pada suhu 35-37C selama 24-48 jam. Setelah diinkubasi ditambahkan 5 tetes larutan merah metal dikocok homogen dan didiamkan beberapa menit, bila biakan menjadi merah menunjukkan reaksi positif, warna kuning menunjukkan reaksi negatif. c.)Uji Voges Proskauer Satu ose biakan KIA diinokulasi pada media Voges Proskauer dan diinkubasi padasuhu35-37Cselama2kali24jam.Setelahdiinkubasiditambahkan3tetes reagenomearadandidiamkanselama15menit,bilabiakanmenjadimerahmuda hingga merah menyala menunjukkan reaksi positif. d.)Uji Citrate Satu ose biakan murni KIA diinokulasi ke dalamSimmons Citrate Agardan diinkubasipadasuhu37Cselama1kali24jam.Warnabirumenunjukkanreaksi positif dan warna hijau menunjukkan reaksi negatif.

BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN 1.Hasil Penelitian a.Hasil Uji Bakteriologis Air SumurPenelitian yang telah dilakukan adalah pengaruh pemberian biji kelor (Moringa oleifera Lamk.) terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli pada air sumur, namun sebelum melakukan pengujian dengan menggunakan air sumur yang diolah dengan biji kelor, terlebih dahulu dilakukan pengujian air sumur yang tidak diberi biji kelor untuk mengetahui ada tidaknya bakteri coli pada air sumur tersebut. Hasil yang diperoleh yaitu sebagai berikut: Tabel 1: Pengaruh perlakuan biji kelor terhadap nilai Most Probable Number (MPN) Escherichia coli pada air sumur Perlakuan Jumlah Tabung Positif Seri I Seri IISeri III Nilai MPN E. coli/ 100 ml P03 33>2400 P13 33 >2400 P23 31460 P33 22210 Keterangan: P0 = Konsentrasi 0 gram atau perlakuan yang tidak di beri serbuk biji kelor P1 = Konsentrasi 0,05 gram serbuk biji kelor dalam 700 ml air. P2 = Konsentrasi 0,1 gram serbuk biji kelor dalam 700 ml air. P3 = Konsentrasi 0,15 gram serbuk biji kelor dalam 700 ml air. Berdasarkan tabel di atas, maka diperoleh hasil yaitu pada uji penguat ditemukan adanya pertumbuhan bakteri pada tabung P0 dengan menggunakan mediumEscherichia coli Broth (EC Broth) tanpa pemberian serbuk biji kelor, dimana setiap seri I, II dan III semua tabung menunjukkan hasil yang positif atau (3 3 3), dengan volume antara 10 ml, 1 ml dan 0,1 ml. Jumlah bakteri yang dihasilkan mencapai >2400/ 100 ml air.Hal ini ditandai dengan adanya gelembung gas yang terdapat pada tabung durham.Selanjutnya perlakuan sampel air sumur dengan menggunakan biji kelor dilakukan sebanyak 3 kali ulangan atau perbandingan 3: 3: 3. Berdasarkan tabel di atas dapat diperoleh yaitu pada tabung P1 menunjukkan bahwa semua tabung hasilnya positif dengan jumlah tabung (3 3 3) dari setiap seri I, II dan III dengan nilai MPN masih mencapai >2400/ 100 ml air. Untuk tabung P2, hasilnya positif dengan volume 10 ml, sedangkan volume 1 ml masih tetap positif dan volume 0,1 ml hanya 1 tabung yang positif dari setiap seri atau (3 3 1) dengan jumlah bakteri Escherichia coli menurun hingga mencapai 460/ 100 ml air. Untuk tabung P3 dengan volume 10 ml dari tiap seri hasil yang diperoleh semua positif, sedangkan volume 1 ml hanya 2 tabung yang positif dan volume 0,1 ml diperoleh 2 tabung yang positif dari tiap seri atau (3 2 2) dengan jumlah bakteri Escherichia coli semakin menurun hingga mencapai 210/ 100 ml air. b.Setelahujipenguatdilanjutkankeujipelengkapdengancaradiinokulasi secaragoresan(goresansinambung)padamediumEndoagar,nampakjelasterlihat koloniyangberwarnamerahmetalikdengankilatlogamkemudiandipindahkanke medium KIA dan diinkubasi selama 24 jam hasilnya menunjukkan warna kuning atau positif, kemudian dilanjutkan dengan penetapan IMViC. Hasil uji IMViC air sumur yang diambil dengan jarak kurang dari ( 2400/ 100 ml air, maka air tersebut tidak layak untuk dikonsumsi. Hasil ini kemudian dijadikan sebagai acuan, untuk melakukan uji selanjutnya pada sampel air sumur yang diberi serbuk biji kelor. Pemberian serbuk biji kelor sebanyak0,05 gram dalam 700 ml, ternyata belum mampu menghambat bakteri Escherichia coli yang ada dalam sampel air sumur, sedangkan 0,1 gram dalam 700 ml sudah mampu menghambat bakteri sekitar 460/ 100 ml air dan 0,15 gram dalam 700 ml semakin menurun jumlah bakteri yang dihambat hingga mencapai 210/ 100 ml air. Dari data yang diperoleh pada tabel 1, 60 Supardi, Petunjuk Pemeriksaan Bakteriologis Air, (Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1991).berarti perlu penambahan pemberian serbuk biji kelor untuk menurunkan jumlah bakteri hingga dapat memenuhi syarat secara bakteriologi. Air yang tidak memenuhi syarat secara bakteriologi yaitu air yang memiliki jumlah coli di atas 50 bakteri/ 100 ml untuk air bersih yang telah diolah ataumasih dalam ambang batas yang normal, sesuai dengan PERMENKES No. 416 tahun 1990 tentang jumlah bakteri Escherichia coli yang memenuhi syarat kualitas air bersih.61 Setelah air sumur diolah dengan menggunakan biji kelor, baik dari segi fisik maupun secara bakteriologi, ternyata belum mampu memenuhi standar kualitas air bersih yang telah diatur dalam PERMENKES tetapi biji kelor lebih efektif dalam menurunkan jumlah bakteri dari > 2400/ 100 ml,menurun menjadi 460/ 100 ml dan 210/ 100 ml air dari masing-masing konsentrasi. Angka tersebut masih belum memenuhi syarat air minum, sesuai PERMENKES No. 416 tahun 1990, jumlah bakteri Escherichia coli dalam air yang digunakan sebagai air minum adalah 0/ 100 ml air.62 Air minum harus memenuhi syarat fisik yaitu air tidak berwarna, air tidak berasa, tidak berbau dan air harus jernih. Perubahan air secara fisik terlihat sebelum diolah dengan biji kelor kondisi air berwarna putih keruh, setelah diolah air menjadi jernih. Hal ini sesuai dengan (PERMENKES) No. 416 tahun 1990 tentang parameter fisik yang harus dipenuhi, sebagai persyaratan kualitas air bersih. Hasil penelitian ini 61 Ibid. 62 Ibid. menunjukkan bahwa air yang diolah dengan biji kelor dapat digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.63 Jumlah bubuk biji kelor yang diperlukan untuk pembersihan air bagi keperluan rumah tangga sangat tergantung pada seberapa jauh kotoran yang terdapat di dalamnya. Untuk menangani air sebanyak 20 liter (1 jerigen), diperlukan jumlah bubuk biji kelor 2 gram atau kira-kira 2 sendok teh (5 ml).64 Adanya Escherichia coli dalam air sumur menunjukkan bahwa air tersebut sudah terkontaminasi oleh feses manusia dan dapat mengandung patogen usus. Kehadiran bakteri coli dari air dilakukan berdasarkan penggunaan medium kaldu laktosa yang ditempatkan di dalam tabung reaksi berisi tabung durham (tabung kecil yang letaknya terbalik, digunakan untuk menangkap gas yang terjadi akibat fermentasi laktosa menjadi asam dan gas).65 Terjadinya penurunan jumlah bakteri yang dihambat oleh biji kelor, menandakan bahwa dalam kotiledon biji kelor mengandung 3 komponen penting yaitu substansi antimikroba 4 L-amnosyloxy benzyl isothiocynate, minyak ben dan flokulan. Zat 4 L- amnosyloxy benzyl isothiocynate, minyak ben dan flokulan bersifat antiseptik yaitu suatu senyawa yang dapat membunuh atau menghambat pertumbuhan atau aktivitas mikroorganisme lain. Seperti halnya yang dinyatakan oleh Mayer dan Stelz (1993), Polprasid (1993). Akan tetapi, lebih efektif lagi jika 63 Ibid.64 Winarno, Biji Kelor Untuk Bersihkan Air Sungai (Jakarta: Unika Atma Jaya, 2005). 65Andrijanto Hauferson,Escherichiacolidi SekitarAir Minum Kita,http://www.Article. com. 2003. (Diakses Pada Tanggal 6 Mei 2010). komposisi zat aktif 4 L-amnosyloxy benzyl isothiocynate lebih dominan dari komponen yang lain agar dapat maksimal dalam membunuh bakteri. Cara kerja biji kelor adalah mampu menjernihkan air dengan pengikatan partikel-partikel halus oleh bahan-bahan koagulan.66 Serbuk biji kelor memiliki protein yang bermuatan positif. Berdasarkan hasil penelitian Fink (1984) dalam Tauscher (1994) yang menyatakan protein yang terdapat dalam biji kelor bersifat kationik. Demikian pula John (1986) dalam Muyibi dan Evison (1995) menyatakan bahwa protein yang terdapat pada biji kelor merupakan flokulan polielektrolit kationik. Ketika diaduk dengan air, larutan ini dapat berperan sebagai polielektrolit alami kationik. Perbedaan muatan antara protein biji kelor yang dilarutkan dalam air yang diketahui bermuatan positif dengan partikel penyebab kekeruhan air yang bermuatan negatif, menyebabkan terjadinya flok yang semakin membesar dan mengendapkan partikel penyebab kekeruhan air. 67 Kebanyakan koloid di Indonesia bermuatan listrik negatif, karena banyak yang berasal dari material organik. Ion koagulan dengan muatan serupa dengan muatan koloid akan ditolak, sebaliknya ion yang berbeda muatan akan ditarik. Prinsip perbedaan muatan antara koagulan dan koloid inilah yang menjadi dasar proses koagulasi. Semakin tinggi ion yang berbeda muatan semakin cepat terjadi koagulasi, 66 Hidayat Saleh, Efektivitas Bioflokulan Biji Moringa oleifera Lamk. Dalam Memperbaiki Kualitas Air Sumur yang Keruh, (Palembang: Universitas Muhammadiyah Palembang, 2002). 67 Ibid. seperti halnya pada penelitian ini semakin tinggi jumlah konsentrasi serbuk biji kelor, maka dapat mengurangi jumlah bakteri yang dihambat pada sampel air sumur. 68 Pada penelitian ditemukan adanya bakteri coliform pada air sumur yaitu jenis Escherichia coli. Escherichia coli merupakan bakteri yang berasal dari kotoran hewan atau manusia. Oleh karena itu, dikenal juga dengan istilah coli tinja, sedangkan Enterobacter aerogenes biasanya ditemukan pada hewan atau tanam-tanaman yang telah mati. Bakteri Escherichia coli merupakan mikroorganisme normal yang terdapat dalam kotoran manusia. Dalam satu gram kotoran manusia terdapat sekitar seratus juta bakteri Escherichia coli.69 Sifat bakteri ada yang menguntungkan dan ada juga yang merugikan. Dikatakan menguntungkan karena bakteri dapat melakukan proses pembusukan sampah agar tidak menumpuk, sebagai antibiotik, indikator pencemaran, dan sebagainya. Sedangkan dikatakan merugikan karena bakteri dapat menimbulkan penyakit untuk beberapa spesies. Walaupun begitu, mikroba khususnya bakteri sengaja ditumbuhkan pada sebuah medium. Medium yang digunakan adalah medium yang ketersediaan nutriennya tercukupi seperti air, karbon, energi, mineral, dan faktor tumbuh untuk pertumbuhan mikroorganisme seperti bakteri. Suatu bakteri dikatakan pathogen jika bakteri tersebut telah membentuk suatu koloni. Koloni didapatkan jika 68 Raju, B. S. N. Water Suplay and Wastewater Engineering, (New Delhi: Tata McGraw-Hill Publishing Company Limited, 2002). 69 Andrijanto Hauferson,Op cit. berada pada lingkungan buatan, sedangkan jika berada di alam konsentrasi bakteri pathogen menjadi rendah dan sulit untuk dideteksi.70

Bakteri penghuni usus manusia dan hewan berdarah panas ini telah mengkontaminasi air sumur. Setelah tinja memasuki badan air, Escherichia coli akan mengkontaminasi perairan, bahkan pada kondisi tertentu Escherichia coli dapat mengalahkan mekanisme pertahanan tubuh dan dapat tinggal di dalam pelvix, ginjal dan hati. Bakteri Escherichia coli merupakan organisme penghuni utama di usus besar, hidupnya komensal dalam kolon manusia dan diduga berperan dalam pembentukan vitamin K yang mempunyai peranan penting untuk pembekuan darah.71 Mikroba yang hidup dan berkembang dalam tubuh inang tanpa menimbulkan penyakit disebut mikroba flora normal. Faktor-faktor yang menyebabkan kehadiran mikroba flora normal adalah pH, suhu, potensial redoks, oksigen, air, nutrien dan lain-lain. Ada beberapa mikroba flora normalyaitu kulit, ketiak dan sela-sela jari kaki, sedangkan jenis mikrobanya, yaitu Staphylococcus epidermidis, Micrococcus luteus, Enterobacter, Klebsiella, Escherichia coli dan lain-lain.72 b.Berdasarkantabel2dapatdiperolehhasilyaitupadaujiIndolmenunjukkan reaksipositif(+)ditandaidenganperubahanwarnamerahtuapadapermukaan biakan, uji Metil Red manunjukkan reaksi positif (+) ditandai dengan biakan menjadi merah,ujiVogesProskauermenunjukkanreaksinegatif(-)ditandaidengantidak 70 Fardiaz S. Mikrobiologi Pangan. (Bogor: Pusat Antar Universitas, Institut Pertanian Bogor, 1989). 71 Ibid. 72 Agus Irianto, Mikrobiologi Lingkungan (Jakarta: Rineka Cipta, 2004).terjadi perubahan warna pada permukaan biakan, pada uji citrate menunjukkan reaksi negatif (-) ditandai dengan tidak terjadinya perubahan warna pada permukaan biakan. HasilujiIMViC(++--)diidentifikasisebagaiEscherichiacolitinja.Halini membuktikan bahwa air sumur yag jaraknya kurang dari 7 meter telah terkontaminasi oleh bakteri coliform yang berasal dari tinja/ feses manusia. BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengamatan, maka dapat ditarik kesimpulan yaitu Pengaruhpemberian serbuk biji kelor (Moringa oleifera Lamk.) dapat menurunkan jumlah bakteri Escherichia coli pada air sumur. Sebelum diolah, jumlah bakteri mencapai > 2400/ 100 ml air. Setelah dilakukan pengolahan dengan serbuk biji kelor sebanyak 0,05 gram, 0,1 gram dan 0,15 gram. Ternyata, pemberian serbuk biji kelor sebanyak 0,05 gram belum mampu menghambat bakteri dengan nilai total MPN masih mencapai > 2400/ 100 ml air sedangkan 0,1 gram mampu menurunkan jumlah bakteri sekitar 460/ 100 ml air dan 0,15 gram sekitar 210/ 100 ml air. B. Saran 1.Perludiadakanpenelitianlanjutandenganmenggunakanbijikeloryang disangrai sebelum dihaluskan dan menggunakan sampel air yang berbeda. 2.Penumbukanbijikeloryangdilakukansecaramanual,hasilnyatidakterlalu halus,sehinggaperludilakukanpengolahankhususuntukbijikeloragar hasilnya lebih halus lagi. 3.Sebaiknyahasilpenelitiantentangbijikelordapatdipublikasikanke masyarakat secara lebih luas. DAFTAR PUSTAKA Adelberg. EA., Jawetz, Melnick. JL., Mikrobiologi Untuk Profesi Kesehatan (Jakarta: CV.EGC Penerbit Buku Kedokteran, 1986). Attamimi,L.R.EfektivitasBungaKembangPuliSebagaiPenghambatSalmonella thypi (Makassar: Fakultas MIPA UNHAS, 1996) Bonang,G.MikrobiologiKedokteranuntukLaboratoriumKlinik(Jakarta:PT. Gramedia, 1982) Daud,A.AspekKesehatanPenyediaanAirBersih(Makassar:CV.Healthy Sanitation, 2007). DepkesRI,BakteriologiUmum,(Jakarta:PusatPendidikanTenagaKesehatan Departemen Kesehatan RI, 1989). DepkesRI,PedomanPelatihanTeknisiLaboratoriumBakteriologisAir,(Jakarta: Departemen Kesehatan RI, 1993). DewantiRatih,Moringaoleifera.http://www.Pm2.Usm.My/mainsite/Plant/ Moringa, html, 2005. (Diakses pada Tanggal 27 Januari 2010). Dwidjoseputro. D, Dasar-Dasar Mikrobiologi (Jakarta: Djambatan, 2005). Dwiminarsiheni,PedomanPelatihanteknisiLaboratoriumPemeriksaan BakteriologisAir (Jakarta:Departemen Kesehatan RI, 1993) Eriawan, R. Mengenal Bahan Kimia Desinfeksi (Jakarta: Pikiran Rakyat Ciber Media. 2004) Fardisiaz, Manfaat Kelor (Jakarta:PT. Citra Aditya Bakti, 1992). Gani,A.MetodeDiagnostikBakteriologiIII(Makassar:BalaiLaboratorium Kesehatan, 2003). Haristy,TeknologiTepatGunaPenjernihanAirDenganBijiKelor(Jakarta:Word Press, 2006). HaufersonAndrijanto,EscherichiacolidiSekitarAirMinumKita,http://www. Article.com. 2003. (Diakses Pada Tanggal 6 Mei 2010). Irianto Agus, Mikrobiologi Lingkungan (Jakarta: Rineka Cipta, 2004). Nurdin, Kehidupan Mikroorganisme Dalam Air, http://www.vanillamist.com.2007. (Diakses Pada Tanggal 6 Mei 2010). Manaf Syalfina, dkk, Biologi 1 eubacteria (Jakarta: Erlangga, 2006). Most Probable Number method. FDA USA; Departemen Of Microbiology Center Food Safety and Applied Nutrition. 2006. Pelczar.JdanChan.ECS.Dasar-DasarMikrobiologiII(Jakarta:Universitas Indonesia, 1988). PujiastutiEris,UjiEfektivitasBijiKelor(MoringaoleiferaLamk.)Dalam Memperbaiki Kualitas Air (Bandung: Ganesha, 2007). Purwati,S.U.MetodePengambilanContohUjidanSampelAirUntukPengujian Bakteri Coliform (Makassar: Pusarpedal. 2006). Pusat Informasi Wanita, Buku Panduan Air dan Sanitasi (Jakarta: PDH-LIPI, 2005). Raju,B.S.N.WaterSuplayandWastewaterEngineering,(NewDelhi:TataMc Graw-Hill Publishing Company Limited, 2002). Schlegel.HGdanSchmidt.K.MikrobiologiUmum(Yogyakarta:GajahMada University Press, 1994). Sukar,PencemaranKhlorindiDaerahKaretKuningan(Jakarta:PusatPenelitian Ekologi Kesehatan, Departemen RI, 1995). SunartoAditya,SifatumumKhlorin.http://www.PikiranRakyat.Com,2007. (Diakses Pada tanggal 15 februari 2010). Supardi. Petunjuk Pemeriksaan Bakteriologis Air, (Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1991). Suriawiria.U.BaktericoliPencemarMakanandanMinuman,http://www. pikiranrakyat. co. id. 2003 Suriawiria, U. Manfaat Daun Kelor (Bogor: IPB, 2006). Suriawiria, U. Mikrobiologi (Jakarta:Alumni, 1996). Sutrisno, T. C. Teknology Penyediaan Air Bersih (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2004). Steenis van. Flora (Jakarta: PT . Pradnya Paramita. 2006). Tjitrosoepomo,G.TaksonomiTumbuhan(Spermatophyta)(Yogyakarta:Gadjah Mada University Press, 2006). WidyantiNurul,BahayaKaporitTerhadapTubuh,Jakarta;http://Pm2.Usm. My//mainsite/Plant/Moringa,html,2005.(Diaksespadatanggal20februari 2010). Winarno. Biji Kelor Untuk Bersihkan Air Sungai (Jakarta: Unika Atma Jaya. 2005). Willyand, E. coli,www. Medicinenet.com/ E. coli. Pie/ htm. (Diakses pada tanggal 14 februari 2010). Yulneriwarni,KlasifikasiE.coli.http://www.Medicinenet.Com/E.coli_pic 0157h7/ htm. 2005 (20 februari 2010). Lampiran 1 Skema Kerja Pembuatan Pasta Biji Kelor (Prosedur Kerja menurut Winarno, 2005) Biji kelor yang sudah tua dan kering Dikupas Ditumbuk sampai halus Ditimbang sebanyak0,05 gram 0,1 gram 0,15 gram (17 tetes) (34 tetes)(51 tetes)

(Pasta) Pasta + 200 ml air steril Diaduk dan disaring Masing- masing filtrat dimasukkan kedalam 500 mldengankain kasa sampel air sumur Dikocokselama 15 menit dan didiamkan selama 2 jam

Air bersih sampel untuk uji mikrobiologi

Lampiran 2 Skema Kerja Pengujian Bakteri Coli ( Prosedur Kerja Menurut Winarno, 2005) Pengujian Kontrol Sampel Air Sumur (100 ml) Inokulasi

Medium Lactose Broth (LB)

Inkubasi pada suhu 35oC selama 24 jam

Terdapat gas pada durhamTidak terdapat gas pada durham (+) (-)

Inkubasi kembali selama 24 jam (+)(-) Medium Escheichia coli Broth (EC Broth) Inokulasi Suhu 44oC selama 24 jam

Terdapat Gas (+)Tidak Terdapat Gas ( )

Ada bakteri coli tinja (fecal coli)Tidak ada bakteri coli tinja Pengujian Selanjutnya Air yang diolah dengan pemberianSampel air secukupnya biji kelor pada konsentrasi 0,05 gram, 0,1 gram, 0,15 gram

Volume 10 ml, 1 ml dan 0,1 ml Inokulasi Medium Lactose Broth (LB) Inkubasi pada suhu 35oC selama 24 jam

Gas +Gas

Inkubasi kembali selama 24 jam (+) (-) Medium Escherichia coliBroth (EC Broth)

Inokulasi Suhu 44oC selama 24 jam Gas +Gas

Ada bakteri coli tinja (Fecal coli)Tidak ada bakteri coli tinja

Medium EMBA Uji IMViC Lampiran 3 Tabel 1. Hasil uji bakteriologis sampel air sumur sebelum dan sesudah perlakuan dan kemudian dicocokkan pada tabel Most Probable Number (MPN) Perlakuan Pengulangan 1

Pengulangan 2 Pengulangan 3 MPN E. coli/ 100 ml P0 (sampel)3 3 33 3 33 3 3> 2400 P1(Kons.0,05 gr) 3 3 33 3 33 3 3> 2400 P2(Kons.0,1 gr) 3 3 13 3 13 3 1460 P3(Kons.0,15 gr) 3 2 23 2 23 2 2210 (Sumber : Balai Besar Laboratorium Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan) Lampiran 4 Tabel 2. Nilai MPN Berdasarkan porsi perbandingan 3:3:3 (seri 3 tabung) Jumlah Tabung yang Positif 3 tabung @ 10 ml3 tabung @ 1 ml3 tabung @ 0,1 ml MPN/100 ml 000< 0,03 010 0,03 100 0,36 110 0,73 200 0,91 21015 30023 31043 32093 321 322 150 210 330240 331460 3321100 333>2400 (Sumber : Balai Besar Laboratorium Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan) Lampiran 5 Tabel 3. Konsentrasi volume sampel (untuk beberapa jenis air) yang dianjurkan untuk dicampur dengan media No. Jenis Air Volume (ml) 1.Air minum dan air sumur1 1 10-1 2.Air kolam renang, air danau 110-110-2 3.Air tercemar ringan, air system drainase 10-110-2 10-3 4.Air sungai tercemar, air riool 10-210-310-4 (Sumber: Purwati S. U. Metode Pengambilan Contoh Air Uji dan Sampel Air Untuk Pengujian Bakteri Coliform. Makassar: Pusar Pedal KLH. 2006) Lampiran 6 Peraturan Menteri Kesehatan No. 416 Tahun 1990 Tentang : Syarat-syarat Dan Pengawasan Kualitas Air MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA PeraturanMenteriKesehatanR.INo:416/MENKES/PER/IX/1990Tanggal:3 September 1990DAFTAR PERSYARATAN KUALITAS AIR BERSIH Memutuskan :Menetapkan :Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia TentangSyarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air. NoParameterSatuanKadar Maksimum Yang Diperbolehkan Keterangan 1. 2.3. 4. 5. A.Fisik Bau Rasa Temperatur Warna Zat Padat Terlarut - - C TCU Mg/L - - 20-60C 15 1.500 Tidak berbau Tidak berasa - - - 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. B.-Kimia pH Timbal Air Raksa Besi Seng Fluorida Kadmium Kesadahan Khlorida Kromium Mangan Nitrat Mg/L Mg/L Mg/L Mg/L Mg/L Mg/L Mg/L Mg/L Mg/L Mg/L Mg/L Mg/L 6,5 9,0 0,05 0.001 1,0 0,05 1,5 0,05 500 600 0,05 0,1 10 - - - - - - - - - - - 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. Nitrit Selenium Sianida Sulfat Alderin Benzena Benzen Pyrene Chlordane Chloroform 2,4-D DDT Detergen 1,2 Dichloroetane 1,1 Dichloroetane Heptachlor Hexachlorobenzena Gamma-HCH Methaxychlor Penthachlorpenol Pestisida total 2.4.6trichlorophenol Mg/L Mg/L Mg/L Mg/L Mg/L Mg/L Mg/L Mg/L Mg/L Mg/L Mg/L Mg/L Mg/L Mg/L Mg/L Mg/L Mg/L Mg/L Mg/L Mg/L Mg/L 1,0 0,01 0,1 400 0,0007 0,01 0,00001 0,007 0,03 0,10 0,03 0,5 0,01 0,0003 0,003 0,00001 0,004 0,10 0,01 0,10 0,01 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 34.Zat organikMg/L10 - 1. 2. C.Mikrobiologis Koliform Tinja Total Koliform Jml/100 ML Jml/100 ML 50 10 Bukan air perpipaan Air Perpipaan Ditetapkan di : JakartaPadatanggal:13September 1990MenteriKesehatanRepublik Indonesia, Ttd Dr. Adhyatma, MPH RIWAYAT HIDUP NurMuthmainna,lahirdiMakassartepatnyaRS. Bhayangkara pada tanggal 22 Maret 1989, anak ketiga dari 5bersaudara,buahcintadaripasanganSerdaMalliliang danDarmaRahim.Padatahun1992Orangtuadi tempatkan di Bulukumba. Kemudian Pada tahun 1994 memasuki jenjang pendidikan formaldiSDN166DarubiahKabupatenBulukumbadantamattahun2000.Pada tahun2000penulismelanjutkanpendidikandiSMP3Bontobaharidantamattahun 2003.PadatahunyangsamapenulismelanjutkanpendidikandiSMANegeri1 Bontobahari dan tamat pada tahun 2006. Pada tahun 2006 berpindah ke Jeneponto di kampunghalaman.PenulismelanjutkanpendidikandiperguruantinggiUIN AlauddinMakassardanterdaftarsebagaiMahasiswidiJurusanBiologiFakultas SainsdanTeknologiUniversitasIslamNegeri(UIN)AlauddinMakassarProgram Strata satu (S1).