novita dwi 2017.docx · web viewdalam komunikasi korporat menghubungkan antara aplikasi teori...

30
JURNAL KOMUNIKASI KORPORASI DAN KONFLIK EKSTERNAL (Proses Komunikasi PT Pertamina EP Asset 4 Field Cepu dengan Masyarakat Dusun Tapen Kab. Tuban Dalam Upaya Mengatasi Konflik Terkait Kegiatan Eksplorasi Sumur Minyak Tapen (TPN) Th. 2015) Disusunoleh: NOVITA DWI SETYORINI D0210081 PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI 0

Upload: lydien

Post on 13-Apr-2018

222 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Novita Dwi 2017.docx · Web viewDalam komunikasi korporat menghubungkan antara aplikasi teori komunikasi yang membuat hubungan komunikasi korporat dengan strategi korporat perusahaan

JURNAL

KOMUNIKASI KORPORASI DAN KONFLIK EKSTERNAL

(Proses Komunikasi PT Pertamina EP Asset 4 Field Cepu dengan

Masyarakat Dusun Tapen Kab. Tuban Dalam Upaya Mengatasi Konflik

Terkait Kegiatan Eksplorasi Sumur Minyak Tapen (TPN) Th. 2015)

Disusunoleh:

NOVITA DWI SETYORINI

D0210081

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2017

0

Page 2: Novita Dwi 2017.docx · Web viewDalam komunikasi korporat menghubungkan antara aplikasi teori komunikasi yang membuat hubungan komunikasi korporat dengan strategi korporat perusahaan

KOMUNIKASI KORPORASI DAN KONFLIK EKSTERNAL

(Proses Komunikasi PT Pertamina EP Asset 4 Field Cepu dengan

Masyarakat Dusun Tapen Kab. Tuban Dalam Upaya Mengatasi Konflik

Terkait Kegiatan Eksplorasi Sumur Minyak Tapen (TPN) Th. 2015)

Novita Dwi Setyorini

Dwi Tiyanto

Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik

Universitas Sebelas Maret Surakarta

AbstractIn order to meet the needs of oil and natural gas required by the state,

Pertamina EP as a subsidiary of PT Pertamina Persero engaged in exploration and production drilling. This activity is done by optimizing existing oil wells and opening new oil wells in potential areas. With the development of new oil wells in the regions, the company faces external challenges. This then has the potential for conflict. To anticipate and strive for a larger conflict that can hinder the running of the company's activities, then the communication process with the relevant external parties. This research will look at how corporate communications that occurred in PT Pertamina EP Asset 4 Field Cepu related to external conflict. Through this research, the researcher wants to know how the company tries to overcome the conflict that arises related to Tapen oil well exploration activities and the form of the settlement taken, how the communicators play a role in message delivery, media used in message delivery, and to know the effect of communication process implementation between company and society Dusun Tapen Desa Sidoharjo Kecamatan Senori Kabupaten Tuban to PT Pertamina EP Asset 4 Field Cepu. In this research used qualitative descriptive approach. Sampling is done by purposive sampling technique. Qualitative approach done by researchers to collect data that tangible words in sentences that have meaning more than just numbers or numbers. The technique of data analysis using interactive model of analysis is done through data reduction, data presentation and conclusion.Keywords: Communication Process, Corporate, External Conflict

1

Page 3: Novita Dwi 2017.docx · Web viewDalam komunikasi korporat menghubungkan antara aplikasi teori komunikasi yang membuat hubungan komunikasi korporat dengan strategi korporat perusahaan

2

Pendahuluan

Minyak dan gas bumi merupakan sumber daya alam yang mampu menjadi

ladang pendapatan bagi sebuah negara.Negara-negara yang menjadi penghasil

utama minyak dan gas bumi, seperti negara-negara di Timur Tengah contohnya,

mampu menjadi negara kaya karena pengoptimalan hasil sumber daya alam

tersebut. Minyak dan gas bumi yang terkandung di dalam “perut” Indonesia,

sejatinya menjadi kewenangan negara untuk memanfaatkan dengan sebaik-

baiknya, sebagaimana tercantum dalam Pasal 33 UUD 1945 yang berbunyi

sebagai berikut: “Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya

dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran

rakyat”. Pasal ini merupakan salah satu prinsip mendasar bagaimana seharusnya

sumberdaya perekonomian kita dikelola.Dalam hal ini, negara atau Badan Usaha

Millik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang minyak dan gas bumi adalah PT

Pertamina (Persero).

Pertamina selaku BUMN yang bergerak di bidang minyak dan gas bumi

semakin berupaya untuk mengoptimalkan sumur minyak yang telah ada dan juga

membuka sumur minyak yang baru pada wilayah-wilayah yang potensial. Sejak

tahun 2013 lalu, Pertamina EP Asset 4 Field Cepu mulai melaksanakan kegiatan

eksplorasi di daerah Dusun Tapen, Desa Sidoharjo, Kecamatan Senori, Kabupaten

Tuban. Sumur minyak yang berada di daerah ini diberi nama sesuai dengan nama

daerah tersebut, yaitu sumur Tapen (TPN). Kegiatan eksploitasi dan eksplorasi di

wilayah ini merupakan yang pertama dilakukan oleh PT Pertamina EP Asset 4

Field Cepu.Dengan adanya kegiatan pengembangan sumur-sumur minyak baru di

daerah-daerah, perusahaan menghadapi tantangan dari pihak eksternal atau

masyarakat sekitar.Hal ini kemudian berpotensi menimbulkan konflik.

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas maka

dikemukakan perumusan masalah yaitu, “Bagaimana proses komunikasi PT

Pertamina EP Asset 4 Field Cepu dengan masyarakat Dusun Tapen Kab. Tuban

Page 4: Novita Dwi 2017.docx · Web viewDalam komunikasi korporat menghubungkan antara aplikasi teori komunikasi yang membuat hubungan komunikasi korporat dengan strategi korporat perusahaan

3

dalam upaya mengatasi konflik terkait kegiatan eksplorasi sumur minyak Tapen

(TPN) Th. 2015?”

Tujuan Penulisan

Tujuan penelitian ini didasarkan pada rumusan masalah di atas yaitu, untuk

mengetahui bagaimanaproses komunikasi PT Pertamina EP Asset 4 Field Cepu

dengan masyarakat Dusun Tapen Kab. Tuban dalam upaya mengatasi konflik

terkait kegiatan eksplorasi sumur minyak Tapen (TPN) Th. 2015.

Tinjauan Pustaka

1. Komunikasi

Pada hakikatnya, proses komunikasi yaitu proses penyampaian pikiran

atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan).

Pikiran bisa merupakan gagasan, informasi, opini, dan lain-lain yang muncul

dari benaknya.Perasaan bisa berupa keyakinan, kepastian, keragu-raguan,

kekhawatiran, kemarahan, keberanian, kegairahan, dan sebagainya yang timbul

dari lubuk hati (Onong Uchjana Effendy, 2002:11). Efek dalam proses

komunikasi adalah perubahan yang terjadi pada diri komunikan, sebagai akibat

dari pesan yang diterima, baik secara langsung maupun menggunakan media.

Harold Laswell mengatakan bahwa cara yang baik untuk menjelaskan

komunikasi adalah menjawab pertanyaan: Who Says What In Which Channel

With What Effect? Rumusan pertanyaan tersebut mengandung lima unsur dasar

dalam komunikasi dan sebagai jawabannya yaitu komunikator (communicator,

source, sender), pesan (message), media (channel, media), komunikan

(communicant, communicate, receiver, recipient), dan efek (effect, impact,

influence).

2. Komunikasi Korporasi

Proses komunikasi di dalam sebuah perusahaan, terkait dengan proses

komunikasi dan strategi yang dijalankan, berhubungan dengan komunikasi

Page 5: Novita Dwi 2017.docx · Web viewDalam komunikasi korporat menghubungkan antara aplikasi teori komunikasi yang membuat hubungan komunikasi korporat dengan strategi korporat perusahaan

4

korporasi. Komunikasi korporasi adalah cara-cara organisasi berkomunikasi

dengan bermacam kelompok orang. Komunikasi korporat merupakan cara

untuk membangun komunikasi dalam organisasi-organisasi. Dalam komunikasi

korporat menghubungkan antara aplikasi teori komunikasi yang membuat

hubungan komunikasi korporat dengan strategi korporat perusahaan

keseluruhan (Paul A. Argenti, 2010:31).

3. Eksplorasi dan Eksploitasi

Eksplorasi adalah penyelidikan lapangan untuk mengumpulkan data atau

informasi selengkap mungkin tentang keberadaan sumber daya alam di suatu

tempat. Kegiatan eksplorasi sangat penting dilakukan sebelum pengusahaan

bahan tambang dilaksanakan mengingat keberadaan bahan galian yang

penyebarannya tidak merata dan sifatnya sementara yang suatu saat akan habis

tergali. Sehingga unuk menentukan lokasi sebaran, kualitas, jumlah cadangan,

serta cara pengambilannya diperlukan penyelidikan yang teliti agar tidak

membuang tenaga dan modal, disamping untuk mengurangi resiko kegagalan,

kerugian materi, kecelakaan kerja, dan kerusakan

lingkungan(https://www.scribd.com/doc/91788738/Eksplorasi-Dan-

Eksploitasi-Sumberdaya-Mineral). Di satu sisi terdapat pula eksploitasi, yaitu

usaha penambangan dengan maksud untuk menghasilkan bahan galian dan

memanfaatkannya.Kegiatan ini dapat dibedakan berdasarkan sifat bahan

galiannya yaitu galian padat dan bahan galian cair serta gas.

4. Konflik

Dean G. Pruitt dan Feffrey Z. Rubin memaknai konflik sebagai persepsi

mengenai perbedaan kepentingan (perceived divergence of interest) atau suatu

kepercayaan bahwa aspirasi pihak-pihak yang berkonflik tidak dapat dicapai

secara simultan.Konflik dapat terjadi pada berbagai macam keadaan dan pada

berbagai tingkat kompleksitas.Konflik merupakan sebuah duo yang

dinamis.Konflik eksternal atau disebut juga konflik sosial dijelaskan oleh

Page 6: Novita Dwi 2017.docx · Web viewDalam komunikasi korporat menghubungkan antara aplikasi teori komunikasi yang membuat hubungan komunikasi korporat dengan strategi korporat perusahaan

5

Akhmad Harum(https://bukunnq.wordpress.com/penyelesaian-konflik-internal-

dan-eksternal) adalah konflik yang bersifat terbuka. Situasi yang terjadi ketika

ada perbedaan pendapat atau perbedaan cara pandang diantara beberapa orang,

kelompok atau organisasi dan bila keseimbangan antara perasaan, pikiran,

hasrat, dan perilaku seseorang atau lembaga terancam. Menurut Stevenin

(2000, pp.134-135), terdapat lima langkah meraih kedamaian dalam konflik.

Apa pun sumber masalahnya, lima langkah berikut ini bersifat mendasar dalam

mengatasi kesulitan, yaitu pengenalan, diagnosis,menyepakati suatu solusi,

pelaksanaan, evaluasi.

4.1. Konflik Eksternal

Konflik eksternal atau disebut juga konflik sosial dijelaskan oleh

Akhmad Harum (https://bukunnq.wordpress.com/penyelesaian-konflik-

internal-dan-eksternal) adalah konflik yang bersifat terbuka. Situasi yang

terjadi ketika ada perbedaan pendapat atau perbedaan cara pandang

diantara beberapa orang, kelompok atau organisasi dan bila

keseimbangan antara perasaan, pikiran, hasrat, dan perilaku seseorang

atau lembaga terancam.

4.2. Strategi Mengatasi Konflik

Menurut Stevenin (2000:134-135), terdapat lima langkah meraih

kedamaian dalam konflik. Apa pun sumber masalahnya, lima langkah

berikut ini bersifat mendasar dalam mengatasi kesulitan:

1. Pengenalan

Kesenjangan antara keadaan yang ada diidentifikasi dan

bagaimana keadaan yang seharusnya.Satu-satunya yang menjadi

perangkap adalah kesalahan dalam mendeteksi (tidak mempedulikan

masalah atau menganggap ada masalah padahal sebenarnya tidak ada).

2. Diagnosis

Inilah langkah yang terpenting. Metode yang benar dan telah

diuji mengenai siapa, apa, mengapa, dimana, dan bagaimana berhasil

dengan sempurna. Pusatkan perhatian pada masalah utama dan bukan

pada hal-hal sepele.

Page 7: Novita Dwi 2017.docx · Web viewDalam komunikasi korporat menghubungkan antara aplikasi teori komunikasi yang membuat hubungan komunikasi korporat dengan strategi korporat perusahaan

6

3. Menyepakati suatu solusi

Kumpulkanlah masukan mengenai jalan keluar yang

memungkinkan dari orang-orang yang terlibat di dalamnya.Saringlah

penyelesaian yang tidak dapat diterapkan atau tidak praktis. Jangan

sekali-kali menyelesaikan dengan cara yang tidak terlalu baik. Carilah

yang terbaik.

4. Pelaksanaan

Ingatlah bahwa akan selalu ada keuntungan dan kerugian.

Hati-hati, jangan biarkan pertimbangan ini terlalu mempengaruhi

pilihan dan arah kelompok.

5. Evaluasi

Penyelesaian itu sendiri dapat melahirkan serangkaian masalah

baru.Jika penyelesaiannya tampak tidak berhasil, kembalilah ke

langkah-langkah sebelumnya dan cobalah lagi.

Metodologi

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif.Pengumpulan data

primer diperoleh dari hasil wawancara dengan objek penelitian dengan

pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik purposive

sampling.Informan yaitu humas PT Pertamina EP Asset 4 Field Cepu dan

pemerintah serta masyarakat Dusun Tapen Desa Sidoharjo Kabupaten

Tuban.Total informan dalam penelitian ini berjumlah 5 orang.

Dalam upaya mendapatkan validitas data, hasil temuan data dianalisis

dengan menggunakan triangulasi teori, dimana dalam membahas permasalahan

yang dikaji menggunakan teori yang berhubungan dengan permasalahan.Data

dikumpulkan berdasarkan teori- teori yang sudah dijelaskan pada telaah pustaka

yang dipergunakan sebagai referensi dan seperangkat alat pertanyaan.Data yang

sudah terkumpul dianalisis dengan menggunakan model Interaktif Miles dan

Huberman yang terdapat tiga komponen yaitu reduksi data, penyajian data dan

penarikan kesimpulan atau verifikasi.

Page 8: Novita Dwi 2017.docx · Web viewDalam komunikasi korporat menghubungkan antara aplikasi teori komunikasi yang membuat hubungan komunikasi korporat dengan strategi korporat perusahaan

7

Sajian Data

1. Komunikator dalam Proses Komunikasi antara PT Pertamina Asset 4

Field Cepu dengan Masyarakat Dusun Tapen terkait Kegiatan Eksplorasi

Sumur Minyak Tapen (TPN).

Proses eksplorasi dan eksploitasi yang berlangsung secara terus-

menerus dan berkesinambungan di masyarakat ini membutuhkan perantara

diantara keduanya. Sebagai pihak yang melaksanakan kegiatan dan bertindak

sebagai penyampai pesan, maka komunikator adalah dari PT Pertamina EP

Asset 4 Field Cepu. Peneliti melihat di dalam proses komunikasi yang

dilakukan oleh PT Pertamina EP Asset 4 Field Cepu dengan masyarakat Dusun

Tapen, pihak yangditunjuk sebagai komunikator adalah humas, dimana di

dalam perusahaan humas termasuk ke dalam fungsi Legal and Relation (LR),

yang kini dinamakan fungsi Operation Support.

2. Pesan dalam Proses Komunikasi antara PT Pertamina Asset 4 Field Cepu

dengan Masyarakat Dusun Tapen terkait Kegiatan Eksplorasi Sumur

Minyak Tapen (TPN).

Pesan yang disampaikan oleh humas kepada pemangku kepentingan

terkait utamanya disampaikan melalui kegiatan sosialisasi di balai desa.Untuk

pemerintahan, pesan disampaikan di acara-acara formal yang dikhususkan

untuk pemerintah.

Sebagai sebuah proses komunikasi, kegiatan sosialisasi maupun

pertemuan di balai desa mengandung komponen di dalamnya yaitu media

sebagai wadah yang digunakan perusahaan untuk menyampaikan pesan

maupun segala informasi yang berkaitan dengan kegiatan eksplorasi ini.

Melalui kegiatan sosialisasi ini, perusahaan menyampaikan kegiatan yang

hendak dilaksanakan di wilayah tersebut dan mengharapkan masyarakat Dusun

Tapen Desa Sidoharjo dapat mengetahui dan menerima adanya kegiatan yang

kemungkinan akan mengganggu aktivitas atau wilayah mereka. Seperti

disampaikan oleh Aulia Arbiani:

Page 9: Novita Dwi 2017.docx · Web viewDalam komunikasi korporat menghubungkan antara aplikasi teori komunikasi yang membuat hubungan komunikasi korporat dengan strategi korporat perusahaan

8

“....kita akan melakukan pendekatan, pemberitahuan secara formal maupun informal, baik dari government, masyarakat, sama media. Kalau secara detailnya, itu nanti kita namakan sosialisasi, baik di tingkat pemerintah sosialisasi dulu terus nanti sosialisasi di tingkat masyarakat dengan misalnya.Setelah sosialisasi itu dilaksanakan barulah ke tahapan berikutnya mobilisasi (alat berat) akan masuk.”(Wawancara Aulia Arbiani, 6 Januari 2016)

Isi pesan yang disampaikan di dalam kegiatan sosialisasi dipusatkan

kepada penyampaian kegiatan yang akan dilakukan di wilayah tersebut.

Tujuan lain dari kegiatan sosialisasi ini yaitu untuk memberikan edukasi

publik (dengan isi pesan yang bermuatan edukasional). Seperti disampaikan

oleh Aulia Arbiani sebagai berikut:

“...... terkait kegiatan operasi, ini kan kegiatan operasi nih mau pengeboran gitu, terus harus sosialisasi itu harus dilakukan, terus yang kedua itu dengan melakukan edukasi publik, edukasi itu bisa dimana aja dan objeknya siapa saja, bisa kita buat itu untuk eee government, bisa kita buat itu untuk masyarakat pada umumnya, bisa juga kita buat itu untuk media, bisa juga untuk mahasiswa.”(Wawancara Aulia Arbiani, 6 Januari 2016)

3. Komunikan dan Timbal Balik atau Respon dari Masyarakat dalam Proses

Komunikasi PT Pertamina EP Asset 4 Field Cepu dengan Masyarakat

Dusun Tapen terkait Kegiatan Eksplorasi Sumur Minyak Tapen (TPN).

Komunikan di dalam proses komunikasi yang terjadi ini merupakan

masyarakat Dusun Tapen Desa Sidoharjo Kecamatan Senori Kabupaten

Tuban. Komunikan di wilayah ini memiliki keterbatasan, khususnya di

bidang pengetahuan mengenai kegiatan pengeboran atau eksplorasi minyak

dan gas bumi karena wilayahnya yang pelosok dan latar belakang mayoritas

penduduknya sebagai petani.

Kegiatan eksplorasi dan eksploitasi sumur minyak baru menjangkau

atau masuk ke wilayah mereka dirasakan baru beberapa tahun ini. Hal ini

seperti disampaikan oleh bapak Sekretaris Desa, yaitu Bapak Sukanto berikut

ini:

Page 10: Novita Dwi 2017.docx · Web viewDalam komunikasi korporat menghubungkan antara aplikasi teori komunikasi yang membuat hubungan komunikasi korporat dengan strategi korporat perusahaan

9

“...sekitar akhir tahun 80-an dulu pernah ada pengeboran di wilayah sini, ya di sumur ini, tapi kemudian ditutup. Baru kemudian beberapa waktu ini Pertamina masuk lagi ke wilayah ini buat ngebor.(Wawancara Sukanto, 13 januari 2013)

Dengan adanya pengeboran di wilayah tersebut, masyarakat merasa

terganggu dengan banyaknya kendaraan berat untuk memindahkan alat-alat

berat yang melewati wilayah mereka.Adanya suara bising, debu yang tebal

bertebaran, dan juga beberapa wilayah jalan yang rusak.Dengan adanya

gangguan-gangguan ini membuat masyarakat merasa harus meminta

kompensasi kepada pihak PT Pertamina EP Asset 4 Field Cepu, yaitu berupa

uang tunai.

Komunikasi yang terjalin antara perusahaan dengan pihak eksternal,

khususnya masyarakat Tapen tidak selalu berlangsung dua arah, kurang lancar

dan seringkali terhambat.Tidak berjalan lancarnya komunikasi ini

menimbulkan seringnya terjadi gesekan atau pandangan yang kurang baik

terhadap perusahaan. Perusahaan dianggap tidak begitu peduli terhadap

masyarakat, seperti disampaikan oleh Bapak Ulum:

“....Pertamina itu cuma dateng kesini kalau pas ada maunya aja. Nanti pas kita butuh atau mau mengajukan apa gitu, mereka sulit banget dihubungi.”

(Wawancara Ulum, 13 Januari 2016)

4. Gangguan atau Hambatan dalam Proses Komunikasi antara PT

Pertamina Asset 4 Field Cepu dengan masyarakat Dusun Tapen terkait

kegiatan eksplorasi sumur minyak Tapen (TPN).

Dalam proses komunikasi yang terjadi antara perusahaan dengan

masyarakat, muncul hambatan yang kemudian mempengaruhi keberlangsungan

kegiatan penyampaian program perusahaan dan juga kegiatan eksplorasi itu

sendiri. Seperti halnya hambatan di awal komunikasi yang dilakukan oleh

perusahaan di dalam kegiatan sosialisasi.Adanya ketidakpahaman masyarakat

baik terkait kegiatan pengeboran dan tujuan dari kegiatan pengeboran yang

dilakukan oleh Pertamina di wilayah mereka serta persepsi yang negatif

Page 11: Novita Dwi 2017.docx · Web viewDalam komunikasi korporat menghubungkan antara aplikasi teori komunikasi yang membuat hubungan komunikasi korporat dengan strategi korporat perusahaan

10

dirasakan oleh humas selaku penyampai pesan. Hal ini seperti disampaikan

oleh Aulia Arbiani:

“Ketika melakukan sosialisasi? Pastinya ada, baik dari pemerintah maupun masyarakat biasanya hambatannya adalah ketidakpahaman masyarakat atau persepsi masyarakat yang cenderung sudah negatif misalnya dengan segala kegiatan dari perusahaan apalagi kegiatan pengeboran, biasanya persepsinya sudah negatif duluan, gitu..terus pemahaman antara masyarakat sama pemerintah kan juga beda apalagi masyarakat di desa kan mungkin belum semuanya mengerti apa yang sedang dilakukan oleh perusahaan kami.”(Wawancara Aulia Arbiani, 6 Januari 2016)

Hambatan banyak terjadi karena proses komunikasi yang terjadi antara

kedua belah pihak tidak sepenuhnya terjalin dengan lancar. Pesan yang

disampaikan oleh perusahaan tak jarang tidak diterima dengan baik oleh pihak-

pihak tertentu, khususnya pihak masyarakat. Perusahaan yang memang

memiliki keterbatasan SDM dalam melakukan pendekatan lebih dalam kepada

masyarakat ini tetap mengupayakan yang terbaik agar tidak menimbulkan

masalah atau hambatan yang semakin besar kemudian, dengan berusaha

melakukan pendekatan secara tidak langsung, baik via perantara pihak ketiga

ataupun tokoh-tokoh terkait, namun memang belum dapat dijalankan secara

tepat.

5. Bentuk Penyelesaian Konflik yang Terjadi antara PT Pertamina EP Asset

4 Field Cepu dengan Masyarakat Dusun Tapen terkait Kegiatan

Eksplorasi Sumur Minyak Tapen (TPN).

Dengan adanya permasalahan tuntutan berupa kompensasi uang tunai

yang tidak dapat dipenuhi oleh pihak perusahaan, maka dilakukanlah

komunikasi lebih lanjut agar dapat tercapai kemufakatan.Hal ini juga

dimaksudkan untuk menyepakati suatu solusi (Stevenin, 2000:134-135). Hal

ini berkaitan dengan pengumpulan masukan akan jalan keluar yang

memungkinkan dari pihak-pihak yang terlibat di dalamnya dan kemudian

menyaring penyelesaian yang paling mungkin diterapkan dan praktis, serta

yang terbaik bagi kedua belah pihak.

Page 12: Novita Dwi 2017.docx · Web viewDalam komunikasi korporat menghubungkan antara aplikasi teori komunikasi yang membuat hubungan komunikasi korporat dengan strategi korporat perusahaan

11

Maka kemudian diambil keputusan yang disepakati oleh kedua belah

pihak bahwa perusahaan akan memberikan bantuan kepada masyarakat Tapen

dengan bentuk jalan keluar yaitu dialihkan ke dalam program CSR

perusahaan.Program yang diberikan oleh perusahaan masuk ke dalam program

pendidikan dengan kegiatan budi daya ternak domba beserta domba dan

program pemberdayaan di bidang pertanian dan peternakan yaitu dengan

pemberian alat perontok padi/DOS dan bantuan ternak domba.

Analisis Data

1. Komunikator dalam Proses Komunikasi antara PT Pertamina Asset 4

Field Cepu dengan Masyarakat Dusun Tapen dalam Upaya Mengatasi

Konflik Terkait Kegiatan Eksplorasi Sumur Minyak Tapen (TPN).

Sebagai sebuah bentuk kegiatan komunikasi, kegiatan penyampaian

pesan oleh perusahaan kepada masyarakat dilakukan guna tercapainya tujuan

kegiatan yang hendak dilakukan oleh perusahaan.Komunikator berusaha aktif

dalam mendekatkan diri kepada komunikan. Di dalam komunikasi korporasi

terkait kegiatan eksporasi dan eksploitasi sumur minyak Tapen (TPN), peran

komunikator di dalam proses komunikasi yang terjadi antara PT Pertamina

Asset 4 Field Cepu dengan Masyarakat Dusun Tapen terkait kegiatan

eksplorasi sumur minyak Tapen bertumpu pada pihak humas atau fungsi Legal

and Relation PT Pertamina EP Asset 4 Field Cepu.

Penunjukan humas sebagai komunikator dalam proses komunikasi

antara perusahaan dengan pihak eksternal atau pemangku kepentingan terkait

sebagai penjembatan komunikasi sudah sesuai dengan fungsi dan tugasnya di

dalam perusahaan, serta memiliki peranan yang sangat penting. Komunikator

berperan sebagai sumber penyampai informasi kepada komunikan seperti

dinyatakan oleh Onong Uchjana Effendy (2002:18-19) bahwa komunikator

memiliki unsur sender dan encoding.Unsur sender ini yaitu komunikator

berperan sebagai penyampai pesan kepada seseorang atau sejumlah orang.

Page 13: Novita Dwi 2017.docx · Web viewDalam komunikasi korporat menghubungkan antara aplikasi teori komunikasi yang membuat hubungan komunikasi korporat dengan strategi korporat perusahaan

12

Sedangkan unsur encoding yaitu penyandian atau proses pengalihan pikiran ke

dalam bentuk lambang.

2. Pesan dalam Proses Komunikasi antara PT Pertamina EP Asset 4 Field

Cepu dengan Masyarakat Dusun Tapen terkait Eksplorasi Sumur Minyak

Tapen (TPN).

Berkaitan dengan pesan yang disampaikan oleh pihak perusahaan

kepada masyarakat Dusun Tapen Kabupaten Tuban di dalam penyampaiannya

baik melalui komunikasi formal dan non-formal kurang menjangkau

masyarakat.Perusahaan menyadari dalam mengomunikasikan pesan, pihaknya

tidak dapat menjangkau seluruh publiknya dalam kegiatan sosialisasi ini.

Pesan yang disampaikan oleh humas kepada masyarakat Dusun Tapen

berisi tentang kegiatan pengeboran yang akan dilakukan di wilayah tersebut.

Setelah muncul tuntutan-tuntutan oleh masyarakat, isi pesan lebih dipusatkan

kepada bagaimana mencari jalan keluar terbaik bagi kedua belah pihak.

Muatan edukasional juga disampaikan kepada masyarakat agar tercipta

pemahaman dan pengetahuan akan kegiatan eksplorasi dan eksplotasi

Pertamina, serta bagaimana seharusnya mengajukan tuntutan-tuntutan atau

permintaan bantuan kepada perusahaan.

3. Media dalam Proses Komunikasi PT Pertamina EP Asset 4 Field Cepu

dengan Masyarakat Dusun Tapen dalam Upaya Mengatasi Konflik terkait

Kegiatan Eksplorasi Sumur Minyak Tapen (TPN).

Berdasarkan sajian data yang telah dipaparkan, dapat diketahui jika

media yang digunakan oleh humas dalam menyampaikan pesan kepada pihak

eksternal, khususnya pemerintah dan masyarakat setempat yaitu melalui

sosialisasi atau tatap muka secara langsung.Melalui pendekatan kepada

pemangku kepentingan terkait secara formal maupun informal, humas

menyampaikan tujuan dari perusahaan melakukan rencana kegiatan

pengeboran atau eksplorasi dan eksploitasi di wilayah setempat.

Page 14: Novita Dwi 2017.docx · Web viewDalam komunikasi korporat menghubungkan antara aplikasi teori komunikasi yang membuat hubungan komunikasi korporat dengan strategi korporat perusahaan

13

Terkait dengan konflik yang kemudian terjadi akibat tuntutan

masyarakat kepada perusahaan, media yang digunakan untuk menyelesaikan

permasalahan yang terjadi juga melalui kegiatan sosialisasi.Musyawarah untuk

mencari jalan keluar terbaik dimediasi oleh pihak Muspika pemerintah

Kabupaten Tuban.

4. Komunikan dalam Proses Komunikasi PT Pertamina EP Asset 4 Field

Cepu dengan Masyarakat Dusun Tapen dalam Upaya Mengatasi Konflik

terkait Kegiatan Eksplorasi Sumur Minyak Tapen (TPN).

Komunikan dari proses komunikasi yang dilakukan oleh PT Pertamina

EP Asset 4 Field Cepu terkait kegiatan pengeboran adalah pemerintahan di

wilayah Desa Sidoharjo Kecamatan Senori Kabupaten Tuban dan masyarakat

Dusun Tapen Desa Sidoharjo Kecamatan Senori Kabupaten Tuban. Berkaitan

dengan hal ini, pemangku kepentingan yang kemudian menjadi fokus utama

oleh humas adalah masyarakat Dusun Tapen.

Konflik yang terjadi akibat tuntutan masyarakat yang tidak mungkin

dipenuhi oleh perusahaan menjadikan komunikan melakukan penutupan akses

jalan masuk dan menuju sumur minyak Tapen (TPN).Masyarakat menuntut

perusahaan agar lebih memperhatikan wilayah mereka, karena selama kegiatan

berlangsung masyarakat merasa perusahaan hanya mengunjungi wilayah

mereka ketika ada kegiatan tertentu saja dan ketika masyarakat berusaha

“mencari perhatian” kepada perusahaan.

5. Efek dari Proses Komunikasi antara PT Pertamina EP Asset 4 Field Cepu

dalam Mengatasi Potensi Konflik dengan Masyarakat Dusun Tapen

terkait Kegiatan Eksplorasi Sumur Minyak Tapen

Terkait dengan pelaksanaan proses komunikasi antara PT Pertamina EP

Asset 4 Field Cepu dengan Masyarakat Dusun Tapen dalam mengatasi potensi

konflik yang muncul terkait kegiatan eksplorasi di wilayah masyarakat Dusun

Tapen seiring berjalannya waktu dapat berlangsung lebih baik. Penerimaan

masyarakat terhadap perusahaan dirasakan jauh lebih terbuka.

Page 15: Novita Dwi 2017.docx · Web viewDalam komunikasi korporat menghubungkan antara aplikasi teori komunikasi yang membuat hubungan komunikasi korporat dengan strategi korporat perusahaan

14

Dengan senantiasa memasukkan unsur edukasi kepada masyarakat,

pemahaman masyarakat akan program Pertamina dan juga mengenai aturan

bantuan bukan berupa uang tunai pada akhirnya dapat dipahami oleh

masyarakat, sedikit demi sedikit. Pemrosesan informasi (Severin, 2005:204)

dimana tercapai posisi adopsi baru dan perilaku yang diinginkan dapat tercapai.

Melalui bantuan pihak ketiga, yaitu Yayasan Sekar Mandiri dalam

melakukan social mapping dan juga koordinasi dengan kepala desa,

masyarakat, dan tokoh-tokoh masyarakat setempat maka terwujudlah bantuan

kepada masyarakat Dusun Tapen yaitu bantuan atau lebih tepatnya program

CSR program budidaya dan ternak domba sebanyak 107 ekor.Program ini

diserahkan kepada masyarakat yang kemudian membentuk kelompok “Domba

Cahaya Pertamina”.

Kesimpulan

Berdasarkan data yang berhasil dikumpulkan dan melihat analisis yang

telah dilakukan oleh penulis, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Secara umum, pelaksanaan proses komunikasi antara PT Pertamina EP Asset

4 Field Cepu dengan masyarakat Dusun Tapen Desa Sidoharjo Kecamatan

Senori Kabupaten Tuban dalam mengatasi potensi konflik terkait kegiatan

eksplorasi sumur minyak Tapen pada awalnya tidak berjalan dengan baik,

terdapat hambatan yaitu adanya perbedaan persepsi akan kegiatan yang

dilaksanaan oleh Pertamina, adanya keterbatasan personil, serta terdapat

kosongnya ruang komunikasi di antara pihak perusahaan dengan pihak

eksternal, khususnya masyarakat, namun dapat tercapai titik temu.

2. Peran komunikator di dalam proses komunikasi terletak pada humas fungsi

Legal and Relations (LR) PT Pertamina EP Asset 4 Field Cepu. Komunikator

senantiasa melakukan pendekatan, baik formal maupun non-formal kepada

pihak eskternal khususnya pemerintahan setempat dan masyarakat terkait

kegiatan yang hendak dilaksanakan. Dalam menanggapi tuntutan yang

diajukan oleh masyarakat, humas berusaha bersikap obyektif dan melakukan

pengindentifikasian terkait permasalahan atau potensi konflik yang ada.

Page 16: Novita Dwi 2017.docx · Web viewDalam komunikasi korporat menghubungkan antara aplikasi teori komunikasi yang membuat hubungan komunikasi korporat dengan strategi korporat perusahaan

15

Dalam pelaksanaanya, perusahaan dibantu oleh pihak ketiga yaitu Yayasan

Sekar Mandiri.

3. Komunikasi yang lebih efektif di dalam mencari jalan keluar terkait konflik

yang muncul di wilayah Tapen ini dilakukan oleh Yayasan Sekar Mandiri.

Dengan melakukan pendekatan yang lebih netral dan tidak memihak kepada

kedua belah pihak, maka komunikasi-komunikasi yang dilakukan oleh pihak

perusahaan dapat jauh lebih diterima dibandingkan dengan Pertamina itu

sendiri.

4. Pesan yang disampaikan oleh komunikator dalam proses komunikasi antara

PT Pertamina EP Asset 4 Field Cepu dengan masyarakat Dusun Tapen

bersifat normatif dan edukasional.

5. Jalan keluar yang telah disepakati oleh kedua belah pihak yaitu adanya

program CSR ke dalam bentuk budidaya ternak domba sebanyak 107 ekor

dan terbentuk kelompok dengan nama “Domba Cahaya Pertamina”. Program

ini dapat diterima dengan baik oleh masyarakat.

6. Efek dari proses komunikasi antara PT Pertamina EP Asset 4 Field Cepu

dalam mengatasi potensi konflik dengan masyarakat Dusun Tapen terkait

eksplorasi sumur minyak Tapen dan adanya solusi berupa budi daya ternak

domba menilbulkan efek kognitif, yaitu masyarakat mulai memahami dan

mengetahui bagaimana seharusnya proses pengajuan tuntutan atau permintaan

bantuan kepada pihak perusahaan, dan efek afektif, yaitu adanya keterbukaan

dari masyarakat akan keberadaan sumur minyak atau PT Pertamina EP Asset

4 Field Cepu yang mengeksplorasi wilayah setempat.

Saran

1. Kepada pihak PT Pertamina EP Asset 4 Field Cepu, melihat bagaimana

proses komunikasi yang terjalin dengan masyarakat di wilayah Dusun Tapen

dalam upaya mengatasi potensi konflik yang muncul terkait kegiatan

eksplorasi sumur minyak Tapen (TPN), diharapkan dapat lebih berperan aktif

dalam mendekatkan diri dengan pihak masyarakat atau pemangku

kepentingan setempat. Adanya “jarak” dengan pihak eksternal menjadikan

Page 17: Novita Dwi 2017.docx · Web viewDalam komunikasi korporat menghubungkan antara aplikasi teori komunikasi yang membuat hubungan komunikasi korporat dengan strategi korporat perusahaan

16

penyampaian pesan menjadi lebih sulit diterima. Ruang-ruang kosong yang

tercipta akibat adanya proses komunikasi yang terhambat agar dapat

diperbaiki dengan meningkatkan kegiatan rutin di wilayah terkait. Terkait

dengan CSR sebagai solusi dari permasalahan komunikasi yang ada, agar

dapat lebih diperhatikan dan dikembangkan dengan lebih baik lagi sehingga

mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.

2. Kepada masyarakat Dusun Tapen, Desa Sidoharjo, Kecamatan Senori,

Kabupaten Tuban agar mau dan berkenan untuk lebih membuka diri terhadap

PT Pertamina EP Asset 4 Field Cepu. Dalam menyampaikan aspirasi atau

harapan kepada perusahaan agar dapat lebih terorganisir dan tertata, sehingga

akan lebih mudah untuk direalisasikan oleh pihak perusahaan. Saling

membuka ruang komunikasi dan tidak mengutamakan emosi serta keinginan

pribadi akan lebih menyejukkan bagi kedua belah pihak.

Daftar PustakaArgenti, Paul A. (2010). Komunikasi Korporat. Jakarta: Salemba Humanika.Cangara, Hafied. (2005). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada.Company Profile PT Pertamina EP Asset 4 Field Cepu.(2015).Coser, Lewis. (1956). The Function of Social Conflict. New York: Free Press.. (1967). Continuities in the Study of Social Conflict. New York: Free Press.Coyne, Norman Booth dan Julie Ann Matic Porter Novelli.(2011). Mapping and

Leveraging Influencers in Social Media to Shape Corporate BrandPerceptions. Corporate Communications: An International Journal Vol. 16 No. 3. 184-191.

Diagram Alir Produksi Minyak, Sumber data POP PT Pertamina EP Asset 4 Field Cepu

Effendy, Onong Uchjana.(1989).Human Relations dan Public Relations Dalam Management. Bandung: CV Mandar Maju.

____________________. (2002). Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Fajar, Marhaeni. (2009). Ilmu Komunikasi (Teori& Praktek). Yogyakarta: Graha Ilmu.

Harum, Akhmad. Penyelesaian Konflik (Internal dan Eksternal).https://bukunnq.wordpress.com/penyelesaian-konflik-internal-dan-eksternal/.Diakses pada 27 Mei 2015 pukul 08.03 WIB.

Page 18: Novita Dwi 2017.docx · Web viewDalam komunikasi korporat menghubungkan antara aplikasi teori komunikasi yang membuat hubungan komunikasi korporat dengan strategi korporat perusahaan

17

Iriantara, Yosal & A. Yani Surachman.(2007). Public Relations Writing Pendekatan Teoretis dan Praktis. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Kriyantono, Rachmat. (2010). Teknik Praktis Riset Komunikasi: Disertai Contoh Praktis Riset Media, Public Relations, Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran. Jakarta: Kencana

Laporan Pendampingan Tahap 2 Yayasan Sekar Mandiri.(2015).Luh.(2013). Tuntut Kompensasi, Warga Tapen Senori Dialog dengan Pertamina

dan Muspika.www.halobojonegoro.com/tuntut-kompensasi-warga-tapen-senori-dialog-dengan-pertamina-dan-muspika/#sthash.mWe27Qfe.dpuf. Diakses pada tanggal 23 Januari 2014 jam 14:41 WIB.

Moleong, Lexy.(1996). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Morsing, Mette dan Majken Schultz.(2006). Corporate social responsibility communication: stakeholder information, response and involvement strategies. Business Ethics: A European Review Volume 15. Diakses pada tanggal 31 Juli 2017 jam 15:46 WIB.

Nasikun.(2003). Sistem Sosial Indonesia.Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.Pawito.(2007). Penelitian Komunikasi Kualitatif.Yogyakarta: LKiS.Pratiwi, Yuliana. (2014). Dinamika Eksistensi Newmont: Serangkaian Konflik,

CSR, dan Sustainable Mining. http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2014/01/03/dinamika-eksistensi-newmont-serangkaian-konflik-csr-dan-sustainable-mining-623638.html. Diakses pada tanggal 4 November 2014 jam 15.05 WIB.

Pruitt, Dean G. & Jeffrey Z. Rubin. (2004). Teori Konflik Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Robert, K Yin. (1995). Case Study Research: Design and Methods (Applied Social Research Methods). California: SAGE

Ruslan, Rosady. (1994). Praktik dan Solusi Public Relations dalam Situasi Krisis dan Pemulihan Citra. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Soetomo, Drs. (1995). Masalah Sosial dan Pembangunan.Jakarta: PT. Dunia Pustaka Jaya.

Steyn.(2000). Model For Developing CorporateCommunication Strategy.Communicare .19(2). 1-33. https://www.researchgate.net/profile/Benita_Steyn/publication/265230020_Steyn_Model_for_developing_corporate_communication_strategy_Model_for_developing_corporate_communication_strategy/links/5577196308ae7521586e121a/Steyn-Model-for-developing-corporate-communication-strategy-Model-for-developing-corporate-communication-strategy.pdf.Diakses pada tanggal 22 Maret 2014 jam 17:15 WIB.

Stevenin.(2000). Strategi Menang/Menang dalam Menghadapi Konflik. Jakarta: Perhalindo

Susanto.(2006). Metode Penelitian Sosial. Surakarta: LPP UNS dan UNS Press.Sutopo, HB. (2002). Metodologi Penelitian Kualitatif, Dasar Teori dan

Terapannya dalam Penelitian. Surakarta: UNS Press.Teori Komunikasi Korporat. (http://thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-2-00424-mc

%202.pdf). Diakses pada tanggal 12 Mei 2014 jam 13:04 WIB.

Page 19: Novita Dwi 2017.docx · Web viewDalam komunikasi korporat menghubungkan antara aplikasi teori komunikasi yang membuat hubungan komunikasi korporat dengan strategi korporat perusahaan

18

Usman, Husaini & Purnomo Setiady Akbar.(2011). Metodologi Penelitian Sosial.Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Yudha, Yonatan Satria. (2011). Proses Komunikasi Departemen Community Relations PT Holcim Indonesia Tbk. Cilacap Melalui Community Development Penyulingan Kayu Putih Dalam Membina Hubungan Dengan Masyarakat Kelurahan Kutawaru Cilacap Jawa Tengah. Skripsi Ilmu Komunikasi, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Zulkifli, Dr. Arif. (2013). Manajemen Konflik atau Conflict Management.http://bangazul.com/manajemen-konflik/.Diakses pada tanggal 27 Maret 2014 jam 15:57 WIB.