nova faradilla, s. ked - · pdf filesuatu kumpulan problema anatomik dan kimiawi ... itu...

23
0 Author : Nova Faradilla, S. Ked Faculty of Medicine – University of Riau Pekanbaru, Riau 2009 © Files of DrsMed – FK UR (http://www.Files-of-DrsMed.tk

Upload: nguyenliem

Post on 06-Feb-2018

223 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Nova Faradilla, S. Ked -   · PDF filesuatu kumpulan problema anatomik dan kimiawi ... itu juga ditujukan kepada perencana kebijakan kesehatan agar ... Materi penyuluhan meliputi

0

Author :

Nova Faradilla, S. Ked

Faculty of Medicine – University of Riau

Pekanbaru, Riau

2009

© Files of DrsMed – FK UR (http://www.Files-of-DrsMed.tk

Page 2: Nova Faradilla, S. Ked -   · PDF filesuatu kumpulan problema anatomik dan kimiawi ... itu juga ditujukan kepada perencana kebijakan kesehatan agar ... Materi penyuluhan meliputi

1

PENDAHULUAN

Prediabetes merupakan suatu keadaan dimana nilai gula darah seseorang

lebih tinggi dari normal, tapi tidak cukup tinggi bila diklasifikasikan dalam

diabetes mellitus tipe II dan pada prediabetes kemungkinan sudah terjadi

kerusakan pada jantung dan sirkulasi sistemik1,2,3. Sedangkan diabetes mellitus

menurut American Diabetes Assosiation (ADA), merupakan suatu kelompok

penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena

kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya. Hiperglikemia kronik

pada diabetes berhubungan dengan kerusakan jangka panjang, disfungsi atau

kegagalan beberapa organ tubuh, terutama mata, ginjal, saraf, jantung dan

pembuluh darah. World Health Organization (WHO) sebelumnya telah

merumuskan bahwa DM merupakan sesuatu yang tidak dapat dituangkan dalam

satu jawaban yang jelas dan singkat tetapi secara umum dapat dikatakan sebagai

suatu kumpulan problema anatomik dan kimiawi akibat dari sejumlah faktor

dimana didapat defisiensi insulin absolute atau relatif dan gangguan fungsi

insulin4.

Istilah prediabetes diperkenalkan pertama kali pada tahun 2002 oleh

Depertement of Health and Human Services (DHHS) dan the American Diabetes

Association (ADA). Sebelumnya istilah untuk menggambarkan keadaan

prediabetes adalah TGT dan GDPT. Setiap tahun 4-9% orang dengan prediabetes

akan menjadi diabetes1,2,3.

Berdasarkan American Diabetes Assosiation (ADA), 54 juta orang

dewasa terkena prediabetes di Amerika. Tanpa intervensi, prediabetes akan

berkembang menjadi diabetes melitus tipe II dalam kurun waktu 10 tahun.

Meningkatnya prevalensi diabetes mellitus tipe II ini, akibat peningkatan

kemakmuran yaitu peningkatan pendapatan per kapita dan perubahan gaya hidup

terutama dikota-kota besar yang menyebabkan peningkatan prevalensi penyakit

degeneratif, seperti penyakit jantung koroner (PJK), hipertensi, hiperlipidemia,

diabetes itu sendiri dan lain-lain. Selain itu bertambahnya usia, lebih banyak dan

lebih lamanya obesitas, distribusi lemak tubuh, kurang aktifitas jasmani dan

hiperinsulinemia merupakan faktor resiko yang berinteraksi dengan beberapa

faktor genetik yang berhubungan dengan terjadinya diabetes melitus tipe II1,2,3.

Page 3: Nova Faradilla, S. Ked -   · PDF filesuatu kumpulan problema anatomik dan kimiawi ... itu juga ditujukan kepada perencana kebijakan kesehatan agar ... Materi penyuluhan meliputi

2

Progresi dari prediabetes menjadi diabetes melitus tipe II tidak

inevitable. Dengan perubahan gaya hidup yang sehat, misalnya makan makanan

yang sehat, aktifitas jasmani secara rutin, dan mempertahankan berat badan ideal,

dapat menurunkan nilai gula darah kembali ke normal1,2,3.

Berdasarkan hasil penelitian Diabetes Prevention Program (DPP)

didapatkan kesimpulan bahwa diet dan latihan jasmani lebih memberikan hasil

yang bermakna dalam menurunkan kemungkinan orang dengan toleransi glukosa

terganggu untuk menjadi penderita DM tipe II dibandingkan dengan

mengkonsumsi obat DM oral5,6,7.

Mengingat pentingnya perubahan gaya hidup dalam penatalaksanaan DM

berupa perencanaan makan dan kegiatan jasmani, maka referat ini bertujuan

untuk membahas pentingnya pengaturan dalam perencanaan makan (pola makan)

sebagai pilar utama dalam pencegahan diabetes melitus.

Page 4: Nova Faradilla, S. Ked -   · PDF filesuatu kumpulan problema anatomik dan kimiawi ... itu juga ditujukan kepada perencana kebijakan kesehatan agar ... Materi penyuluhan meliputi

3

MODIFIKASI GAYA HIDUP UNTUK MENCEGAH DM

TIPEII FOKUS PADA PERANAN NUTRISI

Definisi

Prediabetes yang terdiri dari Impaired Fasting Glucose (IFG) dan

Impaired Glucose Tolerance (IGT) merupakan suatu kondisi sebelum terjadi

diabetes melitus dimana kadar gula darah puasa berada diantara 110-125mg/dl,

dan kadar gula darah 2 jam setelah pembebanan 75 gr glukosa pada Tes

Toleransi Glukosa Oral (TTGO) adalah 140-199mg/dl1,2,3.

Resistensi Insulin dan Sindroma Metabolik

Diabetes tipe II merupakan kombinasi dua keadaan yaitu resistensi

insulin dan insufisiensi sel beta. Resistensi insulin akan menyebabkan

hiperglikemia dan hiperinsulinemia. Hiperglikemia yang terus menerus akan

merangsang sel beta untuk menghasilkan insulin dalam jumlah yang berlebihan

sebagai kompensasi terhadap resistensi insulin tersebut. Tetapi apabila sel beta

tidak kuat mengimbangi proses ini maka akan terjadi gangguan toleransi glukosa

yang apabila tidak diatasi maka selanjutnya akan terjadi diabetes melitus. Semua

diabetes melitus tipe II didahului oleh gangguan toleransi glukosa maka keadaan

ini disebut juga denga prediabetes7

Resistensi insulin adalah suatu keadaan dimana sel tubuh mengalami

penurunan respon terhadap kerja insulin. Resistensi insulin dapat terjadi oleh

perubahan yang mencegah insulin untuk mencapai reseptornya, perubahan pada

pengikat reseptor, atau oleh perubahan dalam salah satu tahap kerja insulin pasca

reseptor20.

Resistensi insulin dengan kadar glukosa darah yang tinggi sering

ditemukan bersamaan dengan penumpukan lemak disekitar perut, tingginya

kadar LDL, trigliserida, rendahnya kadar HDL dan hipertensi. Semua kombinasi

ini dikenal sebagai sindroma resistensi insulin atau sindrom metobolik20.

Hubungan Antara Resistensi Insulin, Prediabetes dan DM Tipe II

Resistensi insulin merupakan statu keadaan yang meningkatkan resiko

terhadap perkembangan diabetes dan penyakit koroner. Ketika terjadi resistensi

Page 5: Nova Faradilla, S. Ked -   · PDF filesuatu kumpulan problema anatomik dan kimiawi ... itu juga ditujukan kepada perencana kebijakan kesehatan agar ... Materi penyuluhan meliputi

4

insulin, maka sel-sel otot, lemak dan hati tidak dapat menggunakan insulin secara

maksimal dan sebagai kompensasi páncreas akan memproduksi lebih banyak

insulin yang akan beredar dalam sirkulasi. Sehingga pada orang-orang dengan

resistensi insulin ditemukan adanya peningkatan kadar glucosa darah bersamaan

dengan peningkatan kadar insulin. Resistensi insulin dan diakibatkan oleh

genetik, kelebihan berat-badan, kurangnya aktivitas fisik, dan penuaan1,2,3.

Kelebihan berat badan atau obesitas berpengaruh terhadap kerja insulin karena

jaringan lemak yang berlebihan menyebabkan kurangnya kemampuan sel-sel otot

dalam menggunakan insulin sehingga terjadi resistensi insulin.

Pencegahan

Pencegahan prediabetes dibagi menjadi 3 tahap:

Pencegahan Primer : Upaya yang ditujukan pada kelompok yang memiliki

faktor resiko, yakni mereka yang belum terkena, tetapi berpotensi untuk menjadi

diabetes melitus dan kelompok prediabetes8,9.

Adapun faktor resiko diabetes sama dengan faktor resiko prediabetes

yaitu: faktor resiko yang tidak bisa dimodifikasi, faktor yang bisa dimodifikasi,

dan faktor yang terkait dengan risiko diabetes9.

Faktor resiko yang tidak bisa dimodifikasi antara lain:

- Riwayat keluarga dengan diabetes

- Umur. Resiko untuk menderita prediabetes meningkat seiring dengan

meningkatnya usia

- Riwayat pernah menderita diabetes melitus gestasional (DMG)

- Riwayat lahir dengan berat badan rendah, kurang dari 2,5 kg. Bayi yang

lahir dengan berat badan rendah mempunyai resiko yang lebih tinggi

dibandingkan dengan bayi lahir dengan berat badan normal9.

Faktor resiko yang bisa dimodifikasi:

- Berat badan lebih

- Kurangnya aktivitas fisik

- Hipertensi

- Dislipidemia

- Diet tak sehat. Diet dengan tinggi gula dan rendah serat akan

meningkatkan risiko menderita prediabetes dan DM tipe II9.

Faktor lain yang terkait dengan risiko diabetes:

Page 6: Nova Faradilla, S. Ked -   · PDF filesuatu kumpulan problema anatomik dan kimiawi ... itu juga ditujukan kepada perencana kebijakan kesehatan agar ... Materi penyuluhan meliputi

5

- Penderita polycystic ovary syndrome (PCOS)

- Penderita sindroma metabolik9

Pencegahan primer adalah cara yang paling sulit karena menjadi sasaran

adalah orang-orang yang belum sakit artinya mereka masih sehat. Cakupannya

menjadi sangat luas. Yang bertanggung jawab bukan hanya profesi tetapi seluruh

masyarakat termasuk pemerintah. Semua pihak harus mempropagandakan pola

hidup sehat dan menghindari pola hidup beresiko. Menjelaskan kepada

masyarakat bahwa mencegah penyakit jauh lebih baik daripada mengobatinya.

Kampanye makanan sehat dengan pola tradisipnal yang mengandung lemak

rendah atau pola makanan seimbang adalah alteratif terbaik dan harus sudah

mulai ditanamkan pada anak-anak sekolah sejak taman kanak-kanak8.

Materi pencegahan primer terdiri dari penyuluhan dan pengelolaan.

Penyuluhan ditujukan kepada masyarakat yang mempunyai risiko tinggi. Selain

itu juga ditujukan kepada perencana kebijakan kesehatan agar memahami

dampak sosio-ekonomi penyakit ini dan pentingnya penyediaan fasilitas yang

memadai dalam upaya pencegahan primer. Materi penyuluhan meliputi antara

lain: program penurunan berat badan, diet sehat, latihan jasmani, dan

menghentikan merokok. Penurunan berat badan merupakan cara utama untuk

menurunkan risiko terkena DM tipe II atau prediabetes pada seseorang yang

mempunyai risiko diabetes yang mempunyai berat badan berlebih. Penurunan

berat badan 5-10% dapat mencegah atau memperlambat munculnya DM tipe II9.

Materi penyuluhan berikutnya yaitu diet sehat yang dianjurkan diberikan

pada setiap orang yang mempunyai risiko, jumlah asupan kalori ditujukan untuk

mencapai berat badan ideal. Pilihan bahan makanan yang diberikan yaitu lemak

jenuh, tinggi serat dan karbohidrat komplek. Karbohidrat komplek diberikan

secara terbagi dan seimbang sehingga tidak menimbulkan puncak glukosa darah

yang tinggi setelah makan9.

Pengelolaan dalam materi pencegahan primer ditujukan kepada kelompok

prediabetes dan kelompok dengan resiko (obesitas, hipertensi, dislipidemia).

Pengelolaan prediabetes yaitu dengan perubahan gaya hidup, menurunkan berat

badan, mengkonsumsi diet sehat serta melakukan latihan jasmani yang cukup

dan teratur8,9.

Pencegahan Sekunder : adalah upaya mencegah atau menghambat timbulnya

komplikasi pada diabetisi yang telah menderita DM. Menemukan pengidap DM

Page 7: Nova Faradilla, S. Ked -   · PDF filesuatu kumpulan problema anatomik dan kimiawi ... itu juga ditujukan kepada perencana kebijakan kesehatan agar ... Materi penyuluhan meliputi

6

sedini mungkin, misalnya dengan tes penyaringan terutama pad apopulasi resiko

tinggi, dengan demikian pasien diabetes yang sebelumnya tidak terdiagnosis

dapat terjaring, hingga dengan demikian dapat dilakukan upaya untuk mencegah

komplikasi atau kalaupun sudah ada komplikasi masih reversibel8,9.

Mencegah timbulnya komplikasi, menurut logika lebih mudah karena

pulasinya lebih kecil, yaitu pasien diabetes yang sudah diketahui dan sudah

berobat, tetapi kenyataannya tidak demikan. Tidak gampang memotivasi pasien

untuk berobat teratur, dan menerima kenyataan bahwa penyakitnya tidak bias

sembuh. Syarat untuk mencegah komplikasi adalah kadar glukosa darah harus

selalu terkendali mendekati angka normal sepanjang hari sepanjang tahun.

Disamping itu tekanan darah dan kadar lipid juga harus normal. Dan supaya

tidak ada resistensi insulin, dalam upaya pengendalian kadar glukosa darah dan

lipid itu harus diutamakan cara-cara nonfarmakologis dulu secara maksimal,

misalnya dengan diet danolahraga, tidak merokok dan lain-lain. Bila tidak

berhasil baru menggunakan obat baik oral maupun insulin8.

Penyuluhan untuk pencegahan sekunder ditujukan terutama diabetisi

baru. Penyuluhan dilakukan sejak pertemuan pertama dan perlu selalu diulang

pada setiap kesempatan pertemuan berikutnya8.

Salah satu komplikasi DM yang sering terjadi adalah penyakit

kardiovaskular, yang merupakan penyebab utama kematian pada diabetisi. Selain

pengobatan terhadap tingginya glukosa darah, maka pengendalian berat badan ,

tekanan darah, profil lipid dalam darah serta pemberian antiplatelet dapat

menurunkan risikotimbulnya kelainan kardivaskular pada diabetisi8.

Pencegahan tersier : pencegahan tersier ditujukan pada kelompok diabetisi

yang telah mempunyai penyulit dalam upaya mencegah terjadinya kecatatan

lebih lanjut. Upaya rehabilitasi pada diabetisi dilakukan sedini mungkin, sebelum

kecatatan menetap. Pada upaya pencegahan tersier tetap dilakukan penyuluhan

pada diabetisi dan keluarga. Materi penyuluhan termasuk upaya rehabilitasi yang

dapat dilakukan untuk mencapai kualitas hidup yang optimall.Semua upaya

untuk mencegah komplikasi atau kecacatan8,9

Page 8: Nova Faradilla, S. Ked -   · PDF filesuatu kumpulan problema anatomik dan kimiawi ... itu juga ditujukan kepada perencana kebijakan kesehatan agar ... Materi penyuluhan meliputi

7

Strategi Pencegahan

Dalam menyelenggarakan upaya pencegahan ini diperlukan suatu strategi

yang efisien dan efektif untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Ada 2 macam

strategi untuk dijalankan antara lain8 :

Pendekatan Populasi / masyarakat (Population / community approach)

Semua upaya yang bertujuan untuk mengubah perilaku masyarakat

umum. Yang dimaksud adalah mendidik masyarakat agar menjalankan cara

hidup sehat dan menghindari cara hidup beresiko. Upaya ini ditujukan tidak

hanya untuk mencegah diabetes tetapi juga untuk mencegah penyakit lain

sekaligus. Upaya ini sangat berat karena target populasinya sangat luas, oleh

karena itu harus dilakukan tidak saja oleh profesi tetapi harus oleh segala lapisan

masyarakat termasuk pemerintah dan swasta (LSM dan pemuka masyarakat dan

agama) 8.

Pendekatan Individu beresiko Tinggi

Semua upaya pencegahan yang dilakukan pada individu-individu yang

beresiko untuk menderita diabetes pada suatu saat kelak. Pada golongan ini

termasuk individu yang berumur >40 tahun, gemuk (obesitas), hipertensi, riwayat

keluarga DM, riwayat melahirkan bayi >4 kg, riwayat DM pada saat kahamilan,

disiplidemia8.

Obesitas

Obesitas adalah suatu kelainan akibat penimbunan jaringan lemak tubuh

yang berlabihan. Penyebab obesitas secara pasti belum jelas, tetapi obesitas

umumnya diakibatkan oleh ketidakseimbangan antara asupan dan penggunaan

energi. Obesitas disebabkan oleh banyak hal tetapi terutama oleh factor genetik

dan lingkungan. Di negara yang sedang berkembang, factor lingkungan agaknya

Sangay berperan. Perubahan pola makan dan kurangnya aktivitas tubuh dalam

kehidupan seharí-hari Sangat menentukan penimbunan lemak di tubuh10.

Metoda yang digunakan secara luas untuk menentukan apakah seseorang

dikatakan mengalami obesitas atau tidak hádala Indeks Massa Tubuh (IMT).

IMT merupakan pebandingan antara berat badan (kg) dan tinggi badan (m2).

Seseorang dikatakan mengalami kelebihan berat badan jika indeks masa

Page 9: Nova Faradilla, S. Ked -   · PDF filesuatu kumpulan problema anatomik dan kimiawi ... itu juga ditujukan kepada perencana kebijakan kesehatan agar ... Materi penyuluhan meliputi

8

tubuhnya antara 25-29,9 sedangkan kata gori gemuk bila IMT ≥30. Selain itu

metode lain yang digunakan untuk menentukan distribusi lemak tubuh adalah

pengukuran lingkar pinggang dan perbandingan ukuran pinggang dan pinggul10.

Klasifikasi berat badan lebih dan obesitas pada orang dewasa berdasarkan

IMT menurut WHO (1998) dapat dilihat pada tabel dibawah ini10:

Tabel 2.3.2.1 Klasifikasi berat badan lebih dan obesitas menurut IMT

Klasifikasi IMT (kg/m2)

Berat badan kurang <18,5

Kisaran normal 18,5-24,9

Berat badan lebih >25

Pra obes 25,0-29,9

Obes tingkai I 30,0-34,9

Obes tingkat II 35,0-39,9

Obes tingkat III >40

Obesitas dihubungkan dengan abnormalitas metobolik dan peningkatan

resiko terhadap penyakit kardiovaskular termasuk Impaired Glucose Tolerance,

DM Tipe II, hipertensi dan profil lipoprotein yang normal. Selain itu, obesitas

dan DM merupakan peenyebab utama morbiditas dan mortalitas di Amerika

Serikat dimana dipikirkan 300.000 penduduk meninggal setiap tahunnya akibat

penyakit yang berhubunhan dengan obesitas.

Faktor yang berperan pada resistensi insulin karena obesitas adalah:

1. Asam lemak bebas

adanya resistensi insulin menyebabkan turunnya efek anti lipolitik insulin

sehingga lipolisis meningkat. Karena hal ini maka kadar asam lemak bebas atau

Free Fatty Acid akan meningkat dan akan ditangkap oleh sel hati dan oto skelet.

Asam lemak bebas yang berlebihan ini akan melawan kerja insulin dengan

meningkatkan glukoneogenesis di hati dan menghambat ambilan dan oksidasi

glukosa di otot skelet.

Page 10: Nova Faradilla, S. Ked -   · PDF filesuatu kumpulan problema anatomik dan kimiawi ... itu juga ditujukan kepada perencana kebijakan kesehatan agar ... Materi penyuluhan meliputi

9

2. leptin

leptin yang dihasilkan oleh sel adiposit dapat menurunkan berat badan.

Sebaliknya kekurangna leptin dan defek pada reseptor menyebabkan kegemukan,

hiperinsulinemia dan hiperglikemia.

3. Tumor Necrosis Faktor-ά (TNF-ά)

TNF- ά berperan pada timbulnya resistensi insulin pada obesitas.

Berbagai penelitian menunjukkan bahwa TNF- ά menyebabkan gangguan insulin

signaling melalui serin kinase dan tyrosinephospatase.

DPP

DPP merupakan sejenis pemeriksaan klinis yang cukup luas atau suatu

penelitian dengan sasaran pada diet dan latihan fisik serta pemakaian obat DM

oral yang dapat mencegah atau menunda timbulnya DM tipe II pada orang

dengan toleransi glukosa terganggu. DPP ini ditemukan setelah penelitian selama

3 tahun, dan didapatkan suatu kesimpulan bahwa diet dan latihan fisik dapat

menurunkan kemungkinan orang dengan toleransi glukosa terganggu untuk

menjadi DM tipe II. Sedangkan obat DM oral secara kenyataan kurang

bermamfaat5,6,7.

Diagnosis

Diagnosis prediabetes ditegakkan dengan pemeriksaan TTGO setelah

puasa 8 jam. Diagnosa prediabetes ditegakkan apabila hasil tes glukosa darah

menunjukkan : glukosa darah puasa antara 100-125 mg/dl atau glukosa darah 2

jam setelah muatan glukosa (TTGO) antara 140-199 mg/dl9.

Terapi Gizi Medis

Terapi gizi medis merupakan salah satu terapi non farmokologi yang

sangat direkomendasikan bagi penyandang diabetes dan hal ini berlaku juga pagi

prediabetisi. Terapi gizi medis ini pada prinsipnya adalah melakukan pengaturan

pola makan yang didasarkan pada status gizi diabetisi dan melakukan modifikasi

diet berdasarkan kebutuhan individual11,12,13.

Tujuan Terapi Gizi Medis

Tujuan umum terapi gizi adalah membantu orang dengan diabetes

maupun prediabetes memperbaiki kebiasaan gizi dan olah raga untuk

Page 11: Nova Faradilla, S. Ked -   · PDF filesuatu kumpulan problema anatomik dan kimiawi ... itu juga ditujukan kepada perencana kebijakan kesehatan agar ... Materi penyuluhan meliputi

10

mendapatkan kontrol metabolik yang lebih baik dan beberapa tambahan tujuan

khusus yaitu12,13,14:

Mempertahankan kadar glukosa darah mendekati normal dengan

keseimbangan asupan makanan dengan insulin (endogen atau eksogen)

atau obat hipoglikemik oral dan tingkat aktifitas. Kadar Glukosa darah

mendekati normal.,

- Glukosa puasa berkisar 90-130 mg/dl

- Glukosa darah 2 jam setelah makan <180 mg/dl

- Kadar Alc <7%12,13

Mencapai kadar serum lipid yang optimal.

Profil Lipid :

- Kolesterol LDL < 100 mg/dl

- Kolesterol HDL > 40 mg/dl

- Trigliserida < 150 mg/dl12,13

Memberikan energi yang cukup untuk mencapai atau mempertahankan

berat badan yang memadai pada orang dewasa, mencapai pertumbuhan

dan perkembangan yang normal pada anak dan remaja, untuk penigkatan

kebutuhan metabolik selama kehamilan dan laktasi atau penyembuhan

dari penyakit katabolik12,13,14.

Berat badan memadai diartikan sebagai berat badan yang dianggap dapat

dicapai dan dipertahankan baik jangka pendek maupun jangka panjang

oleh orang dengan diabetes itu sendiri maupun oleh petugas kesehatan.

Ini mungkin saja tidak sama dengan yang biasanya didefenisikan sebagai

berat badan idaman12,13,14.

Menghindari dan menangani komplikasi akut orang dengan diabetes yang

menggunakan insiulin seperti kipoglikemia, penyakit-penyakit jangka

pendek, masalah yang berhubungan dengan latihan jasmani dan

komplikasi kronik seperti: penyakit ginjal, neuropati automik, hipertensi

dan penyakit jantung12,13,14.

Menigkatkan kesehatan secara keseluruhan melalui gizi yang

optimal12,13,14.

Langkah-langkah terapi gizi medis

A. Pengkajian

Page 12: Nova Faradilla, S. Ked -   · PDF filesuatu kumpulan problema anatomik dan kimiawi ... itu juga ditujukan kepada perencana kebijakan kesehatan agar ... Materi penyuluhan meliputi

11

Pengkajian gizi pasien termasuk data klinis seperti hasil pemantauan

sendiri kadar glukosa darah, kadar lemak darah (kolesterol total, ldl, hdl, dan

trigliserida) dan hemoglobin glikat. Pengkajian gizi juga digunakan untuk

mengetahui apa yang mampu dilakukan oleh pasien dan kesediaan melakukanya.

Aspek budaya, etnik dan keuangan perlu dipertimbangkan untuk mendapatkan

kepatuhan pasien yang tinggi12.

Informasi yang dikumpulkan oleh tim diabetes perlu dicatat pada

dokumen medik sehingga perencanaan penagganan diabetes dan prediabetes

secara menyeluruh dapat dikembangkan dan semua anggota tim dapat membantu

pasien12.

Pengkajian dapat dilakukan melalui wawancara atau dengan penggunaan

kuesioner. Dietisien yang bekerja diruangan perawatan dapat menggunakan

kuesioner yang sederhana. Pengkajian hendaknya mampu mengindentifikasi

masalah gizi dan miskonsepsi yang ada12

B. Menentukan tujuan yang akan dicapai

Hasil dari pengkajian gizi diperlukan untuk menetukan tujuan yang akan

dicapai. Pasien hendaknya diminta untuk mengindentifikasian apa yang

diperlukan dalam penatalaksanakan diabetes secara keseluruhan12.

Tujuan yang ditetapkan hendaknya membantu orang dengan diabetes

dan prediabetes membuat perubahan yang positif dalam kebiasaan makan dan

latihan jasmani yang akan menghasilkan antara lain perbaikan kadar glukosa

darah dan kadar lemak darah sertta memperbaiki asupan gizi12.

C. Intervensi gizi

Informasi yang didapat dari pengkajian gizi dan tujuan yang akan dicapai

menentukan dasar intervensi gizi. Dietisien perlu mempertimbangkan berapa

banyak informasi yang diberikan, kemampuan baca dan tulis pasien dan jenis alat

peraga yang diperlukan (handout, video, audiotape, flip chart, food models).

Intervensi gizi ditunjukan untuk memberikan informasi praktis pada pasien yang

dapat diterapkan pada kehidupan sehari-hari12.

Intervensi gizi melibatkan 2 tahap pemberian informasi:

• Intervensi gizi dasar

Page 13: Nova Faradilla, S. Ked -   · PDF filesuatu kumpulan problema anatomik dan kimiawi ... itu juga ditujukan kepada perencana kebijakan kesehatan agar ... Materi penyuluhan meliputi

12

Tahap ini memberikan gambaran tentang gizi, kebutuhan zat gizi, petunjuk

penatalaksanaan gizi pada diabetes, informasi survival-skill yang dianggap

perlu untuk pasien (membaca label, penatalaksanaan pada saat sakit) 12

• Intervensi gizi lanjutan

Tahap ini melibatkan penggunaan suatu pendekataan perencanaan makan

yang lebih mendalam seperti menu, penghitungan kalori, penghitungan

lemak, daftar bahan penukar,dan lain-lain12.

D. Evaluasi

Evaluasi adalah bagian yang sangat penting pada proses terapi gizi medis.

Dietisien dan klien bersama-sama menetapkan hasil intervensi. Pada tahap ini,

pemecahan masalah mungkin penting untuk membantu pasien menetapkan

tujuan baru utuk intervensi gizi lebih lanjut. Pemantauan keadaan glukosa darah

dan hemaglobin glikat (A1C), lipid, tekanan darah dan fungsi ginjal penting

untuk mengevaluasi hasil yang berhubungan dengan gizi12.

Untuk individu, konsisten dalam hal pola makan penting oleh karena pola

makan yang konsisten menghasilkan A1C yang lebih rendah dari pada pola

makan yang serampangan. Tindak lanjut untuk anak-anak dianjurkan dilakukan

setiap 3-6 bulan, sedangkan pada orang dewasa setiap 6 sampai 12 bulan12.

Kebutuhan gizi medis

Penekanan tujuan terapi gizi medis pada prediabetes hendaknya

pengendalian glukosa,lipit dan hipertensi. Penurunan berat badan dan diet

hipokalori (pada pasien yang gemuk) biasanya memperbaiki kadar glikemik

jagka pendek dan mempunyai potensi menigkatkan kontrol metabolik jangka

lama. Diet dengan kalori sangat rendah, pada umumnya tidak efektif untuk

mencapai penurunan berat jangka lama, dalam hal ini perlu ditekankan bahwa

tujuan diet adalah pada pegendalian glukosa dan lipid. 12.

Perencanaan makan hendaknya dengan kandungan zat gizi tersebar sepanjang

hari penurunan berat badan ringan atau sedang (5-10 kg), peningkatan

pengeluaran energi dianjurkan pembatasan kalori sedang yaitu 250-500 kkal

lebih rendah dari asupan rata-rata sehari12.

Page 14: Nova Faradilla, S. Ked -   · PDF filesuatu kumpulan problema anatomik dan kimiawi ... itu juga ditujukan kepada perencana kebijakan kesehatan agar ... Materi penyuluhan meliputi

13

Kebutuhan energi ditentukan dengan memperhitungkan kebutuhab untuk

metabolisme basal sebesar 25-30 kkal/kg BB normal, ditambah dengan

kebutuhan aktivitas fisik dan keadaan khusus.

A. Kebutuhan Zat gizi

A.1. Karbohidrat . sebagian sumber energi, karbohidrat yang diberikan

pada diabetesi tidak boleh lebih dari 55-65% dari total kebutuhan energi sehari,

atau tidak boleh lebih dari 70% jika dikombinasi dengan pemberian asam lemak

tidak jenuh rantai tunggal (MUFA= Monousanturated fatty acids). Pada setiap

gram karbohidrat terdapat kandungan energi sebesar 4 kilokalori12, 15,16,17.

Rekomendasi pemberian karbohidrat :

1. Kandungan total kalori pada makanan yang mengandung karbohidrat, lebih

ditentukan oleh jumlahnya dibandingkan dengan jenis karbohidrat itu sendiri

2. Dari total kebutuhan kalori perhari, 60-70% diantaranya berasal dari sumber

karbohidrat

3. Jika ditambah MUFA sebagai sumber energi, maka jumlah karbohidrat

maksimal 70% dari total kebutuhan kalori per hari

4. Jumlah serat 25-50 gram perhari

5. Jumlah sukrosa sebagai sumber energi tidak perlu dibatasi, namun jangan

sampai lebih dari total kalori perhari

6. Sebagai pemanis dapat digunakan pemanis non kalori seperti sakarin,

aspartame, acesulfam dan sukralosa

7. Penggunaan alcohol harus dibatasi tidak boleh lebih dari 10 gram/hari

8. Fruktosa tidak boleh lebih dari 60 gram/Heri

9. Makanan yang banyak mengandung sukrosa tidak perlu dibatasi

A.2. Protein : Jumlah kebutuhan protein yang direkomendasikan sekitar 10-

15% dari total kalori perhari. Pada penderita dengan kelainan ginjal, dimana

diperlukan pembatasan asupan protein sampai 40 gram per hari, maka perlu

ditambahkan pemberian suplementasi asam amino esensial. Protein mengandung

energi sebesar 4 kilokalori/gram12, 15,16,17.

Rekomendasi pemberitna protein :

1. Kebutuhan protein 15-20% dari total kebutuhan energi perhari

2. Pada keadan kadar glukosa darah yang terkontrol, asupan protein tidak akan

mempengaruhi konsentrasi glukosa darah

Page 15: Nova Faradilla, S. Ked -   · PDF filesuatu kumpulan problema anatomik dan kimiawi ... itu juga ditujukan kepada perencana kebijakan kesehatan agar ... Materi penyuluhan meliputi

14

3. Pada keadaan kadar glukosa darah tidak terkontrol, pemberian protein sekitar

0,8-1,0 mg/kg berat badan / hari

4. Pada gangguan fungsi ginjal, jumlah asupan protein diturunkan sampai 0,85

gram/kg berat badan / hari dan tidak kurang dari 40 gram

5. Jika terdapat komplikasi kardiovaskular, maka sumber protein nabati lebih

dianjurkan dari protein hewani12, 15,16,17.

A.3. Lemak. Lemak mempunyai kandungan energi sebesar 9 kilokalori

pergramnya. Bahan makanan ini sangat penting untuk membawa vitamin yang

larut lemak seeperti vitamin A, D, E dan K. berdasarkan ikatan rantai

karbonnya,. Lemak dikelompokkkan menjadi lemak jenuh dan lemak tidak

jenuh. Pembatasan asupan lemak jenuh dan kolesterol sangat disarankan bagi

diabetesi karena terbukti dapat memperbaiki profil lipid tidak normal yang

sering dijumpai pada diabetes. Asam lemak tidak jenuh rantai tunggal

(monounsaturated fatty acid=MUFA), merupakan salah satu asam lemak yang

dapat memperbaiki kadar glukosa darah dan profil lipid, Pemberian MUFA pada

diet diabetesi dapat menurunkan kadar trigliserida, kolesterol total, kolesterol

VLDL dan meningkatkan kadar kolesterol HDL. Sedangkan asam lemak tidak

jenuh rantai panjang polyunsaturated fatty acid= PUFA) dapat melindungi,

menurunkan kadar trigliserida, memperbaiki agregasi trombosit. PUFA

mengandung asam lemak omega 3 yang dapat menurunkan sintesisVLDL

didalam hati dan meningkatkan aktivitas enzim lipoprotein lipase yang dapat

menunrunkan kadar kolesterol LDL12,16,17.

Rekomendasi pembeian Lemak

1. Batasi konsumi makanan yang mengandung lemak jenuh, jumlah maksimal

10% dari total kebutuhan kalori per hari.

2. Jika kadar kolesterol LDL ≥ 100 mg/dl, aspan asam lemak jenuh diturunkan

sampai maksimal 7% dari total kalori per hari

3. Konsumsi kolesterol maksimal 300 mg/hari, jika kadar kolesterol LDL ≥ 100

mg/dl, maka maksimal kolesterol yang dapat dikonsumsi 200 mg perhari.

4. Batasi asupan asam lemak bentuk trans

5. Konsumi ikan seminggu 2-3 kali untuk mencukupi kebutuhan asam lemak

tidak jenuh rantai panjang12,,16,17.

Page 16: Nova Faradilla, S. Ked -   · PDF filesuatu kumpulan problema anatomik dan kimiawi ... itu juga ditujukan kepada perencana kebijakan kesehatan agar ... Materi penyuluhan meliputi

15

A.4. Serat

Rekomendasi asupan serat untuk orang dengan diabetes sama dengan untuk

orang yang tidak diabetes yaitu dianjurkan menkonsumsi 20-35 g serat

makanan dari berbagai sumber bahan makanan. Di Indonesia anjuranya

adalah kira-kira 25 g/hari dengan mengutamakan serat larut12,16,17.

A.5. Natrium

Anjuran asupan untuk orang dengan diabetetes sama dengan penduduk biasa

yaitu tidak lebih dari 3000 mg, sedangkan bagi yang menderita hipertensi

ringan sampai sedang, dianjurkan 24000mg natrium perhari12,16,17.

A.6. Alkohol

Anjuran penggunaan alkohol untuk orang dengan diabetes sama

dengan masyarakat umum. Dalam keadaan normal, kadar gula darah tidak

terpengaruh oleh penggunaan alkohol dalam jumlah sedang apabila diabetes

terkendali dengan baik12.

Alkohol dapat menigkatkan resiko hipoglikemia pada mereka yang

menggunakan insulin atau sulfonilurea12.

Asupan kalori dari alkohol diperjitungkan sebagai bagian dari asupan

kalori total dan sebagai penukar lemak (1 minuman alkohol = 2 penukar

lemak) 12

Anjuran bagi orang diabetes yang tidak dapat meniggalkan alkohol

adalah sebagai berikut.

1. Alkohol tidak boleh dikonsumsi apabila:

� Kadar glukosa darah belum terkendali.

� Kadar trigliserida darah menigkat.

� Menggunakan obat diabetes generasi pertama karena dapat memberikan

efek samping.

� Menderita penyakit gastritis, pankreas, tipe tertentu penyakit ginjal dan

jantung. Alkohol mengandung kalori tinggi sehingga tidak baik bagi

yang kegemukan.

2. Tidak diminum bila perut kosong karena dapat menyebabkan hipoglikemia.

3. Alkohol mengganggu kesadaran sehingga dapat membuat perencanaan maka

kurang bisa dipatuhi.

4. Batasi tidak lebih dari 1-2 minuman saja, tidak lebih dari dua kali seminggu.

Untuk yang menggunakan insulin, tidak lebih dari 2 minuman alkohol (1

Page 17: Nova Faradilla, S. Ked -   · PDF filesuatu kumpulan problema anatomik dan kimiawi ... itu juga ditujukan kepada perencana kebijakan kesehatan agar ... Materi penyuluhan meliputi

16

minuman alkohol setara dengan 340 g bir, 140 g anggur atau 42 g distilled

spirits) 12

A.7. Mikronutrien : Vitamin dan Mineral12, 15,16,17

Apabila asupan gizi cukup, biasanya tidak perlu menambah

suplementasi vitamin dan mineral. Walaupun ada alasan teoritis untuk

memberikan suplement anti oksidan, pada saat ini hanya sedikit bukti yang

menunjang bahwa terap i tersebut menguntungkan.

Pemberian kromium menguntungkan pengendalian glikemik bagi

mereka yang kekurangan kromium sebagai akibat nutrisi parenteral.

Kebanyakan orang dengan diabetes agaknya tidak kekurangan kromium oleh

karena itu suplementasi kromium tidak bermanfaat.

Walaupun kekurangan magnesium dapat berperan pada resistensi

insulin, intoleransi karbo hidrat dan hipertensi, data yang ada menyarankan

bahwa evaluasi rutin kadar magnesium serum dianjurkan hanya pada pasien

yang mempunyai resiko tinggi untuk menderita defisiensi magnesium.

Suplementasi kalium mungkin diperlukan bagi pasien yang

mkehilangan kalium karena menggunakan diuretik. Hiperkalemia dapat

terjadi pada pasien dengan insufiensi ginjal atau hipoaldosteronisme

hiporeninemik atau pasien rawat inap yang minum angiotensin converting

enzym inhibitor, dalam hal ini dapat dilakukan pembatasan kalium dalam diet

pasien.

B. Jenis Makanan19

Makanan yang dianjurkan pada orang-orang dengan sindrom

metabolik adalah makanan tinggi protein hewani, rendah lemak dan

karbohidrat serta sayur-sayuran yang tidak mengandung karbohidrat. Selain

itu jenis makan lain yang dianjurkan adalah:

• Hindari makanan sumber karbohidrat seperti roti, pizza, pasta, permen

atau lain-lain. Sebaliknya konsumsi sayur sayuran segar yang tidak

mengandung karbohidrat seperti brokoli, kembang kol, dan campuran

sayur-sayuran hijau lainnya.

Page 18: Nova Faradilla, S. Ked -   · PDF filesuatu kumpulan problema anatomik dan kimiawi ... itu juga ditujukan kepada perencana kebijakan kesehatan agar ... Materi penyuluhan meliputi

17

• Makan makanan yang mengandung protein hewani seperti daging ayam

dan ikan. Namun, diantara waktu makan, dapt juga mengkonsumsi

makanan sumber protein nabati seperti kacang-kacangan.

• Hindari konsumsi soft drinks dan jus karena memgandung banyak gula.

Selain itu, hindari mengkonsumsi alkohol karena dapat merusak hati

sebagai organ penting dalam metabolisme gula.

• Hindari mengkonsumsi asam lemak omega-6 yang dapat ditemukan

dalam minyak jagung dan beberapa sayuran karena dapat menurunkan

persediaan vit E dalam tubuh. Bila makann digoreng dengan

menggunakan minyak ini maka dapat meningkatkan oksidasi dari LDL.

• Tingkatkan konsumsi dari asam lemak omega-3 yang dapat

ditemukan dalam ikan salmon dan mackerel karena bersifat

antiinflamasi dan dapat menurunkan resiko penyakit kardiovaskular.

C. Perhitungan jumlah Kalori13,16

Perhitungan jumlah kalori ditentukan oleh status gizi, umur ada tidaknya

stress akut, dan kegiatan jasmani. Penentuan status gizi dapat dipakai indeks

massa tubuh (MT) atau rumus Brocca.

Penentuan Status Gizi berdasarkan IMT13,16

IMT dihitung berdasarkan pembagian berat badan (dalam kegiatan)

dibagi dengan tinggi badan (dalam meter) kuadrat.

Penentuan Status Gizi berdasarkan Rumus Brocca13,16

Pertama-tama dilakukan perhitungan berat badan idaman berdasarkan

rumus : berat badan idaman <1600 cm, wanita < 150 cm, perhitungan BB

Idaman tidak dikurangi 10%.

Untuk laki-laki < 160 cm, wanita <150 cm, perhitungan BB idaman tidak

dikurangi 10%.

Penentuan gizi dihitung dalam praktek di lapangan, digunakan rumus

Brocca.

Penentuan kebutuhan kalori perhari :

1. Kebutuhan basal :

Page 19: Nova Faradilla, S. Ked -   · PDF filesuatu kumpulan problema anatomik dan kimiawi ... itu juga ditujukan kepada perencana kebijakan kesehatan agar ... Materi penyuluhan meliputi

18

- Laki-laki BB < 90 % BBI

- Berat badan normal BB 90-110% BBI

- Berat badan normal BB 110-120 % BBI

- Berat badan gemuk BB > 120 % BBI

2. Koreksi atau penyesuaian :

- Umur diatas 40 tahun : -5%

- Aktivitas ringan : + 10%

(duduk-duduk, nonton televise dll)

- Aktivitasi sedang : +20%

(Kerja kantoran, ibu rumah tangga, perawat, dokter)

- Aktivitas berat : +30%

(Olahragawan, tukang becak, dll)

- Berat badan gemuk : -20%

- Beat badan lebih : -10%

- Berat bdaan kurus : +20%

3. Stress Metabolik : +10-30%

(Infeksi, operasi, stroke, dll)

4. Kehamilan trimester I dan II : +300 kalori

5. Kehamilan trimester III dan menyusui : +500 kalori

Makanan tersebut dibagi dalam 3 porsi besar untuk makan pagi (20%),

makan saing (30%). Makan malam (25%) serta 2-3 porsi ringan (10-15%)

diantara makan besar. Pengaturan makan ini tidak berbeda dengan orang

normal, kecuali dalam pengaturan jadwal makan dan jumlah kalori.

Usahakan untuk merubah pola makan ini secara bertahap sesuai dengan

kondisi dan kebiasaan penderita.

Page 20: Nova Faradilla, S. Ked -   · PDF filesuatu kumpulan problema anatomik dan kimiawi ... itu juga ditujukan kepada perencana kebijakan kesehatan agar ... Materi penyuluhan meliputi

19

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

• Prediabetes merupakan suatu keadaan dimana nilai gula darah seseorang

lebih tinggi dari normal, tapi tidak cukup tinggi bila diklasifikasikan

dalam diabetes mellitus tipe II, Sedangkan diabetes mellitus menurut

American Diabetes Assosiation (ADA), merupakan suatu kelompok

penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi

karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya.

• Berdasarkan American Diabetes Assosiation (ADA), 54 juta orang

dewasa terkena prediabetes di Amerika. Tanpa intervensi, prediabetes

akan berkembang menjadi diabetes melitus tipe II dalam kurun waktu 10

tahun kecuali jika mereka menurunkan berat badan 5-10% dengan cara

mengubah pola makan dan meningkatkan aktivitas fisik mereka.

• Untuk mencegah terjadinya prediabetes maka dilakukan langkah-langkah

pencegahan yang terdiri dari pencegahan primer, pencegahan sekunder,

dan pencegahan tersier. Selain itu juga diperlukan strategi pencegahan

yang ditujukan kepada populasi dan individu yang berisiko tinggi.

• Individu-individu yang beresiko untuk menderita diabetes antara lain

yang berumur >40 tahun, gemuk (obesitas), hipertensi, riwayat keluarga

DM, riwayat melahirkan bayi >4 kg, riwayat DM pada saat kahamilan,

disiplidemia.

• Terapi gizi medis merupakan salah satu terapi non farmokologi yang

sangat direkomendasikan bagi penyandang prediabetisi. Terapi gizi medis

ini pada prinsipnya adalah melakukan pengaturan pola makan melakukan

modifikasi diet berdasarkan kebutuhan individual.

Saran

• Perlunya sosialisasi tentang pentingnya modifikasi gaya hidup meliputi

makan yang sehat dan meningkatkan aktivitas fisik dalam mencegah DM

tipe II

• Mengontrol asupan gizi yang masuk kedalam tubuh dan disesuaikan

dengan kebutuhan tubuh serta aktivitas yang dilakukan sehari hari

Page 21: Nova Faradilla, S. Ked -   · PDF filesuatu kumpulan problema anatomik dan kimiawi ... itu juga ditujukan kepada perencana kebijakan kesehatan agar ... Materi penyuluhan meliputi

20

• Melakukan penimbangan berat badan dan mengukur lingkar pinggang

secara teratur sehingga mencegah terjadinya obesitas

• Melakukan cek kesehatan secara rutin sehingga dapat mendeteksi dini

penyakit. Contohnya melakukan pemeriksaan kadar gila darah baik pada

saat puasa atau sewaktu secara lengkap sehingga dapat mendeteksi dini

adanya faktor resiko prediabetes, sehingga dapat dilakukan intervensi

secara cepat dan tepat.

Page 22: Nova Faradilla, S. Ked -   · PDF filesuatu kumpulan problema anatomik dan kimiawi ... itu juga ditujukan kepada perencana kebijakan kesehatan agar ... Materi penyuluhan meliputi

21

DAFTAR PUSTAKA

1. Prediabetes. Januari 2008. http://www.mayoclinic.com [diakses tanggal 17

April 2008]

2. Alberty G. 26 April 2007. International Diabetic Federation.

http://www.idf.org/webcast/barcelona com. [diakses tanggal 17 April 2008]

3. American Diabetes Asociation: Prediabetes. http://www.ada.com. [diakses

tanggal 17 April 2008]

4. Gustaviani R. Diagnosis dan Klasifikasi Diabetes Melitus. Dalam Buku Ajar

Ilmu Penyakit Dalam. Edisi ketiga. Jakarta: Balai Penerbit FKUI, 2006.

1857-59

5. National Diabetes Information Clearing House. Agustus 2006. http://www.

diabetes. niddk. nih.gov. [diakses tanggal 24 April 2008]

6. Chamberlain J, Demouy J. Diabetes Prevention Program. 8 Agustus 2001.

http://www.prevent diabetes.com[diakses tanggal 24 April 2008]

7. Documents Study of DPP. http://www.aboutdpp.htmlv.doc [diakses tanggal

24 April 2008]

8. Suryono S. Diabetes Melitus di Indonesia. Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit

Dalam. Edisi ketiga. Jakarta: Balai Penerbit FKUI, 2006. 1852-56

9. Soegondo S. Pencegahan Diabetes Melitus Tipe-2. Dalam Konsensus

Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia 2006 :

Perkeni. 30-37

10. Adam JMF. Obesitas, Pengertian dan Kriteria Diagnosis. Dalam Obesitas dan

Sindroma Metabolik. Cetakan Pertama. Bandung, Maret 2006, 1-6

11. Waspadji S. Diabetes Melitus: Mekanisme Dasar dan Pengelolaan yang

Rasional. Dalam Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu. Jakarta: Balai

Penerbit FKUI, 2007. 29-42

12. Sukardji K. Penatalaksanaan Gizi pada Diabetes Melitus. Dalam

Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu. Jakarta: Balai Penerbit FKUI,

2007. 43-54

13. Yunir E, Soebardi S. Terapi Non Farmakologis pada Diabetes Melitus.

Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi ketiga. Jakarta: Balai Penerbit

FKUI, 2006. 1864-67

Page 23: Nova Faradilla, S. Ked -   · PDF filesuatu kumpulan problema anatomik dan kimiawi ... itu juga ditujukan kepada perencana kebijakan kesehatan agar ... Materi penyuluhan meliputi

22

14. Almatsier S. Diet Penyakit Diabetes Melitus. Dalam Penuntun Diet. Edisi

Baru.Jakartaa: PT Gramedia Pustaka Utama, 2004, 137-49

15. Syahbudin S. Diabetes Melitus dan Pengelolaannya. Dalam Pedoman Diet

Diabetes Melitus. Jakarta: Balai Penerbit FKUI, 2007. 2-8

16. Suryono S. Pengaturan Makanan dan Pengendalian Glukosa Darah. Dalam

Pedoman Diet Diabetes Melitus. Jakarta: Balai Penerbit FKUI, 2007. 2-15

17. Jumlah Penderita Diabetes Indonesia. .. 05 September 2005. http://www.

depkes.go.id [diakses tanggal 20 April 2008]

18. Sukatdji K. Daftar Bahan Makanan Penukar dan Perencanaan Makan pada

Diabetes Melitus. Dalam Pedoman Diet Diabetes Melitus. Jakarta: Balai

Penerbit FKUI, 2007. 25-35

19. Chellem J. The Prediabetic Epidemic. http//www.anapsid.com

20. Soegondo S, Gustaviani R. Sindrom Metabolik. Dalam Buku Ajar Ilmu

Penyakit Dalam. Edisi ketiga. Jakarta: Balai Penerbit FKUI, 2006. 1849-51

© Files of DrsMed – FK UR (http://www.Files-of-DrsMed.tk