notulensi evi
DESCRIPTION
notulen diskusiTRANSCRIPT
![Page 1: Notulensi Evi](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082715/5695d2951a28ab9b029afb16/html5/thumbnails/1.jpg)
NOTULENSI (Rabu, 11 November 2015)
ACTION RESEARCH DESAIN(PENELITIAN TINDAKAN)
1. Matakuliah : Metodologi Penelitian Kuantitatif2. Sandi : PMKU 8023. Kredit/Jam semester : 2/44. Disajikan pada Jenjang : S2 Pendidikan Biologi5. Nama Dosen Pembina : 1. Prof. Dra. Herawati Susilo, M.Sc., Ph.D
2. Dr. Hadi Suwono, M. Si6. Pemateri (Kelompok 3) : 1. Umar Kadafi
2. Maria Yasinta Afoan3. Lusia Naimule
6. Pemateri (Kelompok 4) : 1. Qory Aulia 2. M. Eval Setiawan
3. Winda Dwi7. Moderator : Ida Purwami8. Notulen : Evi Kristiana
1. Evi : PTK merupakan penelitian yang dilaksanakan di kelas. Sedangkan penelitian parsitipatori bertujuan untuk menyelesaikan masalah yang ada di masyarakat, lantas bagaimana pelaksanaannya ? Apakah di kelas atau di mana? Jawab :PTK parsipatori mengharapkan adanya perubahan masyarakat (masyarakat sosial, sekolah). Penelitian partisipatori ini meneliti kondisi sosial sekolah, pelaksanaannya sama-sama menggunakan siklus, namun tidak menggunakan perangkat pembelajaran seperti pada PTK praktis.
2. Rahman fadli :Mengapa karakteristik PTK oleh Crosswell dan Chohen berbeda? Apa yang melatarbelakangi perbedaannya?Jawab :Pada dasarnya karakteristik dari keduanya sama. Creswell berdasarkan pada pendapat/teori pribadi, sedangkan pada Chohen didasarkan pada pendapat para ahli.
3. Fira: Terdapat salah satu penelitian tindakan kelas, dimana pada siklus 1 dan 2 belum mencapai hasil belajar yang diharapkan. Akantetapi, penelitian tidak dilanjutkan pada siklus berikutnya. Hanya memakai data yang ada. Apakah PTK ini tergolong baik atau tidak? Jawab : Sebaiknya pelaksanaan PTK diselesaikan hingga mencapai perbaikan hasil belajar seperti pada tingkat keberhasilan yang telah ditentukan oleh peneliti.
![Page 2: Notulensi Evi](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082715/5695d2951a28ab9b029afb16/html5/thumbnails/2.jpg)
Tambahan (kholis) : sebaiknya siklus dilanjutkan, jika siklus berikutnya belum berhasil, maka terjadi kesalahan pada tahap tindakan perbaikannya.