notulen 17 sep-18 sep olahan tph dan kemasan

3
NOTULEN KEGIATAN Acara : bimtek olahan tanaman pangan Tanggal : 17 September 2014 Hasil : 1. Kegiatan bimtek diawali dengan pengarahan yang dilanjutkan dengan pembukaan kegiatan oleh kepala seksi Penanganan pascapanen dan Pengolahan Hasil Pertanian Ir. Wahyuni. Adapun Pengarahan yang disampaikan adalah sebagai berikut Salah satu kebijakan Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta adalah peningkatan pendapat petani, melalui peningkatan mutu produk yang dihasilkan. Sebaga dukungan dalam pelaksanaan kebijakan tersebut, melalui bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian melaksanakan pengawasan dan pembinaan penerapan jaminan mutu produk pertanian khususnya produk olahan hasil pertanian, salah satunya penerapan GMP (Good Manufacturing Practices). Dalam penerapan GMP produk olahan, masih ada beberapa hal yang perlu perbaikan dan pembinaan seperti uji laboratorium pada air dan produk (mengacu pada persyaratan mutu SNI 01-4315-1996. 2. Materi kedua adalah mengenai GMP (Good Manufacturing Practices) pada olahan tanaman pangan dan hortikultura oleh Prof. Sutardi dari fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada yang menyampaikan hal-hal berikut: a. Tangani dan kelola secara baik semua komoditi pertanian (arti luas) agar meminimal kerusakan atau kehilangan dan menjaga mutu produk yang dihasilkan. Lakukan secara benar (mengikuti prosedur) dan benar perlakuannya (teknik yang tepat). b. Simpan produk sayuran berdaun lebar dalam kantong plastik yang diberi lobang dalam upaya mengurangi pernafasan dan penguapan, dan simpan dalam kondisi yang sejuk atau dingin (tidak semua suhu dingin cocok untuk pennyimpanan buah dan sayur à Chilling injure/memar). c. Usahakan menyimpan hasil pertanian seperti ubi-ubian pada kondisi gelap untuk mencegah “greening” (pembentukan senyawa beracun). d. Pengeringan produk serealia dan kacanga-kacangan adalah teknologi pengawetan yang paling tepat, dan penyimpanan yang tepat untuk buah kering adalah pada suhu dingin. 3. Prosedur Untuk Memperoleh Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (SPP-IRT) disampaikan oleh Dinas Kesehatan yang

Upload: pramilih-nastiti

Post on 09-Apr-2016

42 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

tph

TRANSCRIPT

Page 1: Notulen 17 Sep-18 Sep Olahan Tph Dan Kemasan

NOTULEN KEGIATAN

Acara : bimtek olahan tanaman pangan

Tanggal : 17 September 2014

Hasil :

1. Kegiatan bimtek diawali dengan pengarahan yang dilanjutkan dengan pembukaan kegiatan oleh kepala seksi Penanganan pascapanen dan Pengolahan Hasil Pertanian Ir. Wahyuni. Adapun Pengarahan yang disampaikan adalah sebagai berikut Salah satu kebijakan Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta adalah peningkatan pendapat petani, melalui peningkatan mutu produk yang dihasilkan. Sebaga dukungan dalam pelaksanaan kebijakan tersebut, melalui bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian melaksanakan pengawasan dan pembinaan penerapan jaminan mutu produk pertanian khususnya produk olahan hasil pertanian, salah satunya penerapan GMP (Good Manufacturing Practices). Dalam penerapan GMP produk olahan, masih ada beberapa hal yang perlu perbaikan dan pembinaan seperti uji laboratorium pada air dan produk (mengacu pada persyaratan mutu SNI 01-4315-1996.

2. Materi kedua adalah mengenai GMP (Good Manufacturing Practices) pada olahan tanaman pangan dan hortikultura oleh Prof. Sutardi dari fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada yang menyampaikan hal-hal berikut:

a. Tangani dan kelola secara baik semua komoditi pertanian (arti luas) agar meminimal kerusakan atau kehilangan dan menjaga mutu produk yang dihasilkan. Lakukan secara benar (mengikuti prosedur) dan benar perlakuannya (teknik yang tepat).

b. Simpan produk sayuran berdaun lebar dalam kantong plastik yang diberi lobang dalam upaya mengurangi pernafasan dan penguapan, dan simpan dalam kondisi yang sejuk atau dingin (tidak semua suhu dingin cocok untuk pennyimpanan buah dan sayur à Chilling injure/memar).

c. Usahakan menyimpan hasil pertanian seperti ubi-ubian pada kondisi gelap untuk mencegah “greening” (pembentukan senyawa beracun).

d. Pengeringan produk serealia dan kacanga-kacangan adalah teknologi pengawetan yang paling tepat, dan penyimpanan yang tepat untuk buah kering adalah pada suhu dingin.

3. Prosedur Untuk Memperoleh Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (SPP-IRT) disampaikan oleh Dinas Kesehatan yang menyampaikan mengenai tahapan pengajuan. Yang mencakup hal-hal berikut:

a. Penerimaan pengajuan permohonanb. Penyelenggaraan penyuluhan keamanan panganc. Pemeriksaan sarana produksi IRTPd. Pemberian nomor P-IRT

Notulis

Page 2: Notulen 17 Sep-18 Sep Olahan Tph Dan Kemasan

NOTULEN KEGIATAN

Acara : Bimbingan Teknis Pengemasan

Tanggal : 18 September 2014

Hasil :

1. Kegiatan diawali dengan pengarahan yang dilanjutkan dengan pembukaan kegiatan

oleh kepala seksi Penanganan pascapanen dan Pengolahan Hasil Pertanian Ir.

Wahyuni. Adapun Pengarahan yang disampaikan adalah sebagai berikut. Menanggapi

persaingan pada Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015 daya saing produk olahan

pertanian harus ditingkatkan yang salah satunya adalah dengan perbaikan dalam segi

pengemasan produk.

2. Materi kedua adalah mengenai Peranan Kemasan Meningkatkan Pemasaran Hasil

Pertanian oleh Drs. Bayu Haryana, Msi dari Dinas Perindustrian dan Koperasi

Yogyakarta. Adapun fungsi kemasan adalah sebagai berikut:

a. Identifikasi

b. Membantu penjualan produk

c. Pemenuhan peraturan perundang-undangan

Adapun Ragam kemasan berdasarkan sumber bahan adalah bahan alami dan bahan

sintetis yang mana trend saat ini masyarakat lebih cenderung memilih yang alami.

3. Materi pengemasan dari BPOM menyampaikan bahan plastik jika dibakar

mengeluarkan dioksin dan ketika melamin dipanaskan dapat menghasilkan formalin jika

bukan foodgrade. Sehingga harus memilih kemasan yang mencantumkan daur ulang.

Hindari kemasan berwarna mencolok. Kemudian untuk mengenyalkan boleh pake

uli/bleng yang cap sumur dan cap embun karena tidak mengandung boraks. Lebih

disarankan menggunakan kemasan kaca atau gelas. Untuk penulisan expired date jika

umur produk kurang dari 3 bulan harus jelas tanggal, bulan dan tahun. Kalau lebih dari

tiga bulan boleh pakai bulan saja.

Notulis