notulen rakorpimnas ii

143
1

Upload: mulyanto

Post on 27-Oct-2015

306 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: Notulen Rakorpimnas II

1

Page 2: Notulen Rakorpimnas II

2

ACARA PEMBUKAAN RAPAT KOORDINASI PIMPINAN NASIONAL II PGRI

(RAKORPIMNAS II PGRI) TANGGAL 28JUNI – 01 JULI 2012 DI MAKASAR

Hari ke 1 : Kamis Tanggal : 28 Juni 2012 Waktu : 20.15 – 22.30 WITA 1. Lagu kebangsaan Indonesia Raya 2. Lagu Mars PGRI 3. Pembacaan Ikrar Guru Indonesia 4. Laporan Ketua Pelaksana, Drs. H. Muhammad Asmin, M.Pd, Ketua

PGRI Sulawesi Selatan. a. Menyapa para tamu penting, antara lain:

Ketua DPD RI, Dr. Isman Gusman, SE, MM, Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Ir. Agus Arifin Umar, MS, Anggota Dewan Penasihat dan utusan Persatuan Guru Korea dan lain-lain.

b. Saat ini telah hadir utusan dari 419 Kabupaten/Kota dari 33 Propinsi di Indonesia.

c. Dasar penyelenggaraan 1) Keputusan Konkernas IV tahun 2011 di Gorontalo. 2) Keputusan PB PGRI No. 479 tahun 201, tanggal 20 September

2011. 3) Keputusan PB PGRI No. 289 tahun 2012, tanggal 24 April 2012.

d. Tema Rakorpimnas PGRI II adalah: PGRI adalah organisasi Profesi Guru Indonesia mewujudkan guru professional dan sejahtera.

e. Agenda Rakorpimnas II PGRI membahas : 1) Keanggotaan 2) Keuangan 3) Fungsi dan kewenangan organisasi 4) Jurnal Organisasi 5) Pelatihan guru dan tenaga kependidikan 6) Pelatihan kepemimpinan PGRI 7) Dewan kehormatan guru Indonesia (DKGI) PGRI 8) Lembaga konsultasi dan Bantuan Hukum (LKBH) PGRI dan 9) Isu-isu aktual.

f. Peserta Rakorpimnas II PGRI, sesuai pasal 87 ART PGRI adalah: seluruh anggota PB, anggota Badan Penasehat PB PGRI, utusan Pengurus Anak Lembaga Tingkat Nasional, utusan Badan Khusus Tingkat Nasional, utusan Pengurus Himpunan Profesi dan Keahlian Sejenis Tingkat Nasional, Utusan Pengurus PGRI Propinsi dari Unsur Ketua, Sekretaris, Bendahara, DKGI, LKBH Propinsi dan Ketua PGRI Kabupaten/Kota dari seluruh Indonesia. Data terakhir, peserta sudah terdaftar 619 orang.

g. Waktu dan tempat pelaksanaan adalah dari tanggal 28 Juni sampai dengan 1 Juli 2012 di Grand Hotel Makasar.

Page 3: Notulen Rakorpimnas II

3

h. Pembiayaan Rakorpimnas II PGRI ini ditanggung bersama oleh PB PGRI, Pengurus PGRI Propinsi Sulawesi Selatan dan Pengurus PGRI Kabupaten/Kota se Indonesia.

i. Dalam rangka Rakorpimnas II PGRI ini, pagi tadi telah diselenggarakan seminar internasional dengan tema pembelajaran berbasis ICT, dan workshop tentang pemantapan 4 pilar bangsa yang diikuti oleh guru anggota dan pengurus PGRI Sulawesi Selatan yang dibuka oleh Gubernur Sulawesi Selatan.

5. Sambutan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan

Penyampaian salam dan permohonan maaf bapak Gubernur tidak

bisa hadir karena ada acara kunjungan ke daerah.

Bpk Dr.Irman Gusman Ketua DPD RI adalah salah satu dari sedikit

pejabat Tinggi Indonesia, kalau semua pejabat pusat seperti beliau

aman dan tidak ada lagi persoalan di Indonesia ini.

Mengucapkan selamat datang kepada seluruh peserta Rakorpimnas

II PGRI di Makasar Sulawesi Selatan.

Sulawesi selatan terdiri dari 3 Kota dan 21 Kabupaten dengan jumlah

penduduk sekitar 8.2 juta jiwa.

Jumlah guru di Sulawesi Selatan 111.952 orang yang melayani

11.700 sekolah dari semua jenjang pendidikan yang tersebar di

seluruh daerah di Sulawesi selatan.

Pemerintah Daerah Sulawesi Selatan dalam 4 tahun terakhir telah

memberi bea siswa S3 ke luar negeri sebanyak 323 orang, 78 orang

diantaranya adalah guru yang tersebar di 6 negara.

Tingkat kelulusan SD 100%, SMP dan sederajat 99,99% dan SMA

99,76 % terbaik di Indonesia.

Pada 4 tahun terakhir ini pemerintah daerah juga sudah

melaksanakan program pendidikan gratis. Untuk itu pemerintah

daerah mengalokasikan dana 250 milyar untuk menambah dana

BOS. Memberi tunjangan kepada petugas laboratorium, petugas

perpustakaan, dan satpam. Provinsi DKI Jakarta baru merencanakan

pendidikan gratis, tapi Sulawesi Selatan sudah berjalan 4 tahun.

Tiap tahun pemda memberikan bea siswa 1000 orang untuk

program S1 dan pada tahun depan 1.500 orang ptrogram S3.

Sekarang pemda sedang menyiapkan peraturan sanksi bagi orang

tua yang tidak menyekolahkan anaknya. Pemda juga membuat kelas

khusus bagi anak-anak yang sehari membantu orang tuanya bekerja.

Keberhasilan pembangunan mutu pendidikan sangat bergantung

pada guru.

PGRI telah memberikan kontribusi yang besar dalam pembanguan

pendidikan di Sulawesi Selatan.

Page 4: Notulen Rakorpimnas II

4

6. Sambutan Ketua Umum PB PGRI (Dr. Sulistiyo, M.Pd) a. Menyapa Ketua DPD RI, Dr. Irman Gusman, SE, MM. b. Menyampaikan bahwa Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tidak

dapat hadir malamini karena ada sidang kabinet, dan akan hadir besok pagi.

c. Menyapa pejabat dan tokoh penting yang hadir, antara lain:

Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Ir. Agus Arifin Umar

Kepala Pustekkom Kemendikbud, Ari Susanto

Kepala Pusbang Prodik Kemendikbud

Ketua Dewan Penasihat PB PGRI, Prof. Dr. Moh. Surya.

Ketua Dewan Kehormatan Guru, Prof. Dr. Wardiman Joyonegoro.

Utusan organisasi guru Korea

Kepala Divisi Bima Putra d. Terima kasih kepada Ketua DPD RI, yang setiap diundang PGRI

selalu hadir, dan selama 3½ tahun semua permohonan PGRI selalu dipenuhi, dan perjuangan PGRI juga menjadi perjuangan DPD RI.

e. Terima kasih kepada bapak Gubernur, Kepala Dinas Pendidikan yang telah membantu sepenuhnya pengurus PGRI Sulawesi Selatan sebagai tuan rumah.

Pokok-pokok Sambutan 1) Pelaksanaan Rakorpimnas ini, disamping memenuhi kewajiban

AD/ART PGRI, juga dalam rangka menghimpun dan mencari solusi atas berbagai persoalan pendidikan dan guru. Upaya meningkatkan mutu pendidikan dan mewujudkan guru yang professional, sejahtera dan terlindungi tidak akan selesai oleh pemerintah saja, tetapi harus bersama-sama guru.

2) Kita bersyukur, sampai dengan saat ini komitmen PGRI tidak pernah bergeser dalam melaksanakan perjuangan yaitu demi kejayaan bangsa dan Negara dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Lahirnya PGRI hasil Kongres Guru I di Surakarta bertujuan demi tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), memajukan pendidikan dan meningkatkan kesejahteraan guru.

3) Pada zaman Orde Baru, PGRI tumbuh subur, hampir semua guru menjadi anggota PGRI, kepercayaan pemerintah sangat besar. PGRI ditegaskan menjadi satu-satunya organisasi guru di Indonesia. Hari kelahiran PGRI ditetapkan pemerintah sebagai Hari Guru Nasional (HGN), yang selanjutnya dikukuhkan dalam UU guru dan dosen.

4) Pada era Reformasi PGRI kembali pada jati dirinya sebagai organisasi guru yang unitaristik, independen, dan non politik praktis. Pada tanggal 02 Desember 2004 guru ditetapkan oleh Presiden SBY sebagai jabatan profesi dan guru dikelola satu direktorat. Atas usulan PGRI sejak tahun 1998, maka pada tahun 2005 lahirlah UU No. 14

Page 5: Notulen Rakorpimnas II

5

tahun 2005 tentang guru dan dosen. Peristiwa ini layak ditandai sebagai evaluasi terbesar dalam pembinaan dan kehidupan guru di Indonesia.

5) Saat ini keanggotaan PGRI tercacat dengan baik dan telah memiliki data base keanggotaan. Sekitar 95% guru adalah anggota PGRI. Kementrian Agama telah menyatakan “tidak ada organisasi profesi guru lain di kementrian agama, selain PGRI”. Pernyataan itu sangat membanggakan PGRI. Kami selalu mencatat dengan tertib dan baik apa yang dilakukan oleh pemerintah beserta jajarannya terhadap guru dan organisasinya, setiap periode, setiap waktu.

6) PGRI berusaha keras ikut berperan aktif dalam memajukan pendidikan untuk mewujudkan guru professional, sejahtera dan terlindungi. Masih banyak persoalan yang dihadapi (1) kekurangan guru; (2) seleksi, pengangkatan dan distribusi guru sering bermasalah; (3) pembinaan guru diera otonomi masih jauh dari harapan; (4) kompetensi dan profesionalitas guru menyedihkan; (5) peningkatan kualifikasi dan sertifikasi yang banyak persoalan; (6) kesejahteraan guru, kelebihan guru non PNS yang harus selalu diperjuangkan; (7) perlindungan guru justru mengkhawatirkan; dan (8) jaminan kesehatan dan hari tua yang tidak kunjung datang.

7) PGRI melakukan reorientasi kegiatan agar sesuai dengan fungsi dan wewenang sesuai dengan UU guru dan dosen. PGRI juga berusaha keras agar guru sebagai profesi bekerja dengan berdasarkan kode etik guru Indonesia. Untuk itu PGRI harus bersimbiosis mutualisme dengan pemerintah dalam melaksanakan kode etik guru Indonesia. PGRI telah membentuk Dewan Kehormatan Guru Indonesia (DKGI) sampai dengan tingkat Kabupaten/Kota yang bertugas menegakkan kode etik guru Indonesia. Disamping itu, PGRI juga telah membentuk Lembaga Konsultasi Bantuan Hukum (LKBH) PGRI untuk memberikan bantuan hukum dan perlindungan profesi guru.

8) PGRI bekerjasama dengan berbagai pihak, negeri dan swasta di dalam dan di luar negeri, termasuk dengan Kepala Kepolisian Indonesia (Kapolri). Saat ini sedang diinventaris perbuatan seperti apa yang sering terjadi dan menimpa guru dalam proses pembelajaran yang perlu mendapat perlindungan, sehingga guru tidak boleh langsung ditangkap polisi, mereka ditangani oleh DKGI. PGRI juga berhimpun dalam organisasi Guru dunia, bersama organisasi guru di 173 negara.

9) Munculnya banyak organisasi atau forum guru dewasa ini, mungkin karena guru tidak mengerti hakekat dari organisasi profesi itu, atau memang ada pihak yang menghendakiny. Memperhatikan fungsi dan kewenangan organisasi profesi menurut UU guru dan dosen, maka

Page 6: Notulen Rakorpimnas II

6

tidak semua organisasi guru itu disebut organisasi profesi guru, banyaknya organisasi guru tidak saja menyulitkan guru, tapi juga pemerintah.

10) Terima kasih kepada bapak Mendikbud dan jajarannya, yang selama ini ikut menjaga agar PGRI selalu lestari dan berkembang sebagai mitra dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan.Seperti jajaran Kemenkes, berupaya agar IDI menjadi satu-satunya organisasi profesi dokter. Tidak seperti Kemenakertrans yang membiarkan banyak organisasi pekerja.

11) PGRI selalu mencatat semua perlakuan baik kepada PGRI pada setiap pemerintahan, setiap periode kepemimpinan bangsa, setiap era cabinet. Terima kasih kepada Mendikbud yang bekerja keras memajukan pendidikan, memuliakan guru dan membangun PGRI menjadi organisasi profesi guru se Indonesia.Untuk itu kami meminta agar pengurus PGRI disemua tingkatan harus mewujudkan dan memastikan bahwa PGRI dikelola sebagai organisasi profesi guru yang baik dan benar, sesuai dengan kaedah organisasi profesi.

12) Oleh karena itu saya meminta kepada seluruh pengurus PGRI disemua tingkatan untuk mengelola organisasi dengan sungguh-sungguh, melaksanakan tugas, fungsi dan kewenangannya dengan baik dan benar. Berilah kesempatan semua guru menjadi anggota PGRI karena guru wajib menjadi anggota organisasi profesi. Perjuangankan semua aspirasi guru negeri/swasta dari TK sampai dengan perguruan tinggi. Saya instruksikan pula, PGRI harus menjadi mitra pemerintah disemua jenjang.PB PGRI menjadi mitra pemerintah pusat, Pengurus PGRI propinsi menjadi mitra pemerintah propinsi, dan pengurus PGRI Kabupaten/Kota menjadi mitra pemerintah Kabupaten/Kota dan seterusnya. Kami meminta agar guru tidak mendahulukan demo dalam memperjuangkan aspirasinya. Kedepankan dialog, konsultasi, komunikasi dan koordinasi secara akademis dan elegan.

13) Sambutan lengkap dapat dibaca pada lampiran. 7. Sambutan Ketua DPD RI Bapak Dr. Irman Gusman, M.Pd.

Salam yel-yel PGRI, bagaimana mungkin ada organisasi guru lain yang dapat menyaingi PGRI.

Komitmen kita waktu pertemuan di Balikpapan Kalimantan Timur antara PGRI, MPR RI, DPD RI dan Kementerian Pendidikan Nasional tetap dipegang oleh DPD RI. Sakitnya PGRI adalah juga sakitnya DPD RI.

Adanya organisasi guru yang muncul akhir-akhir itu hak azazi manusia, hak demokrasi. Tapi yakinlah tidak Akan dapat menyaingi PGRI.

Banyak anggota DPD RI yang berasal dari kalangan PGRI.

Page 7: Notulen Rakorpimnas II

7

Rakorpimnas II PGRI ini adalah momentum strategis untuk menyatukan pandangan dan pemikiran bagaimana kedepan guru hidup lebih profesional, sejahtera, terlindungi dan bermartabat.

Baiknya kualitas pendidikan, ditunjang oleh berbagai faktor juga oleh guru.

Dalam rangka mencerdaskan bangsa, DPD RI sebagai representasi daerah tentu sangat memberikan dukungan kepada PGRI. Kami menyadari bahwa pendidikan adalah merupakan jalan kemajuan suatu bangsa. Negara-negara maju seperti AS, Jepang,Korea termasuk China tidak lepas dari peran dunia pendidikan. Korea tidak punya sumber daya alam, tapi negaranya begitu maju, sejajar dengan negara maju lainnya karena komitmen dengan mutu sumber daya manusia. Kedepan kemajuan suatu bangsa bukan lagi ditentukan oleh sumberdaya alam tetapi oleh sumber daya manusia.

Negara China maju karena membangun 4 karakter kunci, yaitu (1)sikap hidup hemat, kalau bisa membikin kenapa harus membeli. Kita pemakai Black Bery terbesar di dunia, tapi kantornya saja tidak ada di Indonesia, (2) kreativitas, (3) disiplin, dan (4) kerja keras. Bukan karena mengejar nilai Ujian Akhir Nasional (UAN)

Empat faktor kunci tersebut adalah hasil dari pendidikan mereka yang berorientasi pada peningkatan kualitas sumber daya manusia. Hal ini paradok dengan kondisi bangsa Indonesia yang didominasi oleh sikap hidup pragmatis,instan,kurang disiplin, kurang kreatif dan inovatif, yang membuat kita menjadi bangsa konsumtif. PT.Astra sampai saat ini belum mampu membikin mobil nasional, kalah dengan SMK.

Untuk bangkit menjadi negara maju, maka jalan kemajuan itu adalah memajukan dunia pendidikan. Indek pembangunan sumber daya manusia kita masih rendah. Rapor pembangunan sumber daya manusia dari UNDP tahun 2011 menunjukkan Indonesia berada pada urutan ke 124 Dari 183 negara, menurun dari 102 tahun 2010. Bandingkan dengan Malaysia pada urutan 57, Singapura 28,Thailand 92 dan Filipina 97. Hal ini disebabkan kita kurang perhatian pada sektor pendidikan. Ternyata bangsa Indonesia jago memulai, Malaysia dan China belajar dari Indonesia kemudian mereka lebih maju dari kita. Kita bukan pesimis tapi untuk merefleksikan.

Seorang ahli manajemen AS mengatakan bahwa sumber kemakmuran suatu bangsa kedepan adalah : Pengetahuan (knowledge), Visi jauh kedepan (dream), Spirit (semangat pantang menyerah), dan percaya pada kemampuan sendiri (confidence). Negara-negara yang muncul pada tahun 2009 diantaranya adalah Brazil,China dan India. Kenapa Indonesia tidak karena Indonesia tidak konfiden pada kekuatan sendiri.

Page 8: Notulen Rakorpimnas II

8

Kedepan kita membutuhkan pendidikan nyang tidak saja fokus pada pengajaran yang mengejar kecerdasan kognitif, tapi juga pada pembinaan yang berorientasi pada pembentukan karakter. Pendidikan karakter harus dimulai dari lingkungan keluarga. Sistim pendidikan nasionan gagal karena sekolah hanya sibuk mengajar tapi tidak mendidik,dan pendidkikan keluarga tidak diperhatikan sama sekali. Pendidikan budi pekerti dihapus dari kurikulum. Akibatnya, kita mendapatkan para sarjana yang cerdas secara kognitif, tapi lemah secara kepribadian.

Institusi pendidikan memegang peran strategis dalam membangun SDM yang unggul, disinilah peran guru menjadi sangat penting. Guru harus profsional, sejahtera, terlindungi dan bermartabat agar dapat melaksanakan tugasnya dengan profesional. Guru adalah profesi mulia. Jika dokter menyelamatkan nyawa seseorang, maka guru adalah penyelamat masa depan bangsa.

Kedepan kita tidak ingin melihat lagi adanya guru mencari pekerjaan sampoingan untuk menutupi kehidupannya bersama keluarga, karena mereka harus fokus dengan pekerjaannya tugas guru amat berat, karena di tangan gurulah akan lahir anak-anak bangsa yang berprestasi, memiliki karakter unggul, bertanggung jawab, kreatif dan inovatif.

Dalam era globalisasi dan pasar bebas, sumber kemakmuran suatu bangsa tidak lagi ditentukan oleh sumber daya alam, tetapi oleh kualitas sumber daya manusia yang ditopang oleh empat hal penting yakni BRAIN, kecerdasan; DREAM, visi jauh ke depan dalam melihat peluang kedepan, SPIRIT,semangat pantang menyerah; dan CONVIDENCE,petrcaya pada kekuatan diri sendiri. Menurut Kinchi Omme, bahwa salah satu faktor penghambat jalannya kemajuan bangsa Indonesia adalah krisi kepercayaan diri yang melanda masyarakat kita.

Untuk meningkatkan mutu pembelajaran, maka kualitas guru harus ditingkatkan agar setara dengan standar internasional.

Sejalan dengan itu,perlu ada cara lain yang lebih canggih dari sistem evaluasi hasil belajar melalui Ujian Akhir Nasional (UAN), agar adil dan prestasi belajar dapat diukur secara konprehensif. Pendidkan harus holistik dalam membentuk kepribadian peserta didik, tidak hanya mengutamakan aspek kognitif, tapi juga membentuk manusia seutuhnya. Adalah tidak layak UAN sebagai ukuran kemajuan pendidikan. Apakah dengan UAN dapat dibangun 4 karakter penopang kemakmuran suatu bangsa yang tersebut di atas?. Kalau tidak ada hubungannya, maka kita berkewajiban bersama mencari jalan keluarnya. Kita harus mengkaji ulang UAN dan IKIP yang sekarang menjadi universitas. IKIPharus kembali ke asalnya. Bagaimana SGA dan IKIP dibangun kembali. Di negara Skandinivia guru-guru direkrut dari anak-anak yang ranking 1 sampai dengan 10 di kelas.

Page 9: Notulen Rakorpimnas II

9

Perlu dicatat bahwa bangsa besar di masa depan adalah yang mampu mengelola Brain Power, dan dibentuk oleh peran guru yang membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan,karakter mulia,keterampilan, pengalaman dan wawasan.

Guru harus memperluas wawasan, berkelaborasi dengan berbagai lembaga Diklat di negara-nagara maju yang terdapat sinerji anatara kurikulum sekolah dengan dunia industri. Untuk itu guru harus terfokus dengan tugasnya, tidak diganggu oleh kondisi yang menghambat kreativitasnya. Oleh karena itu saya mnenghimbau agar kesejahteraan guru harus ditingkatkan.

Antara tahun 2012 dan 2035 Indonesia akan memiliki “Bonus Demografi”, yaitu jumlah penduduk berusia produktif jauh lebih banyak dari lanjut dan anak-anak. Apabila guru dapat membekali penduduk produktif ini dengan ilmu pengetahuan dan karakter unggul, maka pada saat Indonesia merayakan 100 tahun kemerdekaan pada tahun 2045 telah terangkat menjadi bangsa yang maju di segala bidang.

Kita menyaksikan amat banyak Profesor,Doktor,S2 dan S1 lukusan perguruan tinggi yang mendekam dalam penjara. Amat banya orang pintar secara akademik terjerat bebrbagai kasus hukum karena “Personality Imbalance” (ketimpangan kepribadian). Masyarakat kehilangan tokoh panutan. Ini membuktikan bahwa kita baru berhasil mengajar tapi be;lum bwerhasil mendidik bangsa ini secara benar.

Sejalan dengan itu, tidak salah kalau kita menghidupkan kembali lembaga-lembaga peendiddikan seperti IKIP dan memperbanyak FKIP sebagai basis pembangunan karakter masyarakat, yang mampu berdiri di atas kebudayaan dan jati diri bangsa Indonesia.

Saya meenghimbau agar lebih banyak nilai-nilai budaya bangsa yermasuk kearifan lokal dimasukkan nke dalam kurikulum skolah. Orang Indonesia haruslah tetap mempertahankan kekhasan daerahnya masing-masing, tetapi tetap sebagai warga Indonesia. Peran PGRI sangatlah penting dalam melestarikan kebudayaan termasuk semua kearifan lokal bangsa.Indonesia yang maju dan jaya berada di tangan para guru.

Kita harus memberikan perhatian yang lebiuh besar lagi pada pengembangan dunia pendidikan. Tidak hanya mengembangkan fisik, fasilitas dan kurikulum saja, tapi juga pengembangan kualitas guru. DPD RI memberikan perhatian yang lebih kepada peran guru. Melalui Kopmite III sudah banyak melakukan berbagai kesepakatan rapat kerja dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, yang memberikan dukungan dalam peningkatan mutu dan kesejahteraan

Page 10: Notulen Rakorpimnas II

10

guru dengan target percepatan kualifikasi guru ke jenjang S1 atau D4 dan sertifikasi guru.

Selain itu, petrlunya penertiban Peraturan Pemerintah tentang guru honorer. Dalam hal ujian akhir nasional DPD RI memandang pertlu disempurnakan agar sesuai dengan tatrget pendidikan nasional kita. Perlunya [percepatan pengesahan PP yang mengakomodasi kebuutuhan dqan kepentingan pendidik dan tenaga kependidikan non-PNS, serta pentingnya pemerataan dan penataan guru di tingkat kabupaten/kota.

Pada Rakorpimnas II PGRI di Makasar tahun 2012 ini, saya ingin menegaskan kembali dukungan DPD RI, terutama keberpihakan DPD RI untuk meningkatkan mutu dan kesejahteraan guru. Semoga PGRI semakin maju dan guru semakin jaya. Sebelum mengakhiri sambutan ini, dengan mengucapkan Bismillaahirrahmaanirrahiim secara resmi Rapat Koordinasi Pimpinan Nasional II PGRI saya buka. Selamat untuk PGRI, teruslah berkontribusi terbaikmu bagi kejayaan bangsa.

Dilanjutkan dengan penyerahan Buku tentang Irman Gusman dari Ketua DPD RI ke Ketua Umum PB PGRI dan utusan organisasi guru Korea.

8. Pemberian Penghargaan PGRI Dwi Dharma Kencana kepada 2 tokoh PGRI.

Bapak Prof. Dr. Muhammad Surya, Ketua Umum PGRI masa bhakti

XVIII – XIX ( 1988 – 2008).

Bapak H. Basyuni Suryamiharja, Ketua Umum PB PGRI masa bhakti

XIII – XVII (1970 – 1988). Akan diberikan pada acara PGRI di

Jakarta dikarenakan beliau tidak bisa lagi berjalan jauh.

9. Pembacaan Do’a Acara pembukaan ditutup pada pukul 22.30 WITA.

Page 11: Notulen Rakorpimnas II

11

RAPAT PLENO I STRATEGI PERJUANGAN PGRI

Ketua Umum PGRI, Dr. H. Sulistyo, M.Pd.

Hari ke 2 : Jum’at Tanggal : 29 Juni 2012 Waktu : 08.00 – 09.00 WITA Mengingatkan agar peserta mengikuti seluruh agenda rakor dengan serius, tepat waktu.Bahwa untuk menghadiri Rakor ini kita telah meninggalkan tugas dan keluarga dengan biaya yang tidak kecil.

Pokok-Pokok Paparan 1. Masih banyak persoalan pendidikan dan guru yang harus kita

hadapi, oleh karena itu perlu strategi.Persoalan pendidikan dan guru tersebut diantaranya: 1) Masih rendahnya mutu pendidikan dimasa desentralisasi sekarang

ini. Ujian Akhir Nasional (UAN) kelulusannya 99%, tapi disisi lain kita kekurangan guru, sarana prasarana pendidikan banyak yang rusak. Tapi secara keseluruhan pendidikan kita memprihatinkan.

2) Guru dilibatkan dalam politik, ini bisa menghawatirkan. 3) Anggaran pendidikan 20%, kenyataannya kalau dihitung benar, dan

diambil gaji guru tinggal 10%. 4) Adanya tes dalam sertifikasi guru, PGRI menghendaki tidak ada tes

tersebut.

2. Problematika Guru 1) Jumlah yang kurang, penyebaran tidak merata 2) Lembaga pendidikan guru 3) Kualitas professional dam kompetensi yang masih kurang 4) Pembinaan lemah 5) Peningkatan kualifikasi dan sertifikasi 6) Kesejahteraan 7) Perlindungan guru 8) Jaminan kesehatan dan hari tua. Tunjangan profesi masih ada guru yang belum menerimanya.Ini tugas kita.Hal ini bukan didiskusikan, tapi kita control, dan itu tidak aka nada gunanya kalau PGRI lemah.

3. Upaya Serius

Upaya serius yang telah dilakukan PGRI menghasilkan : 1) Pernyataan Presiden pada HUT PGRI tahun 2004 bahwa “Guru

adalah Jabatan Profesi”. 2) Dibentuknya Direktorat khusus menangani guru, Ditjen PMPTK. 3) UU No. 14/2005 tentang guru dan Dosen 4) PP tentang Guru. 5) PP tentang dosen.

Page 12: Notulen Rakorpimnas II

12

4. Jumlah Guru

Apa benar di Indonesia kelebihan guru ? Rasio guru Indonesia sangat mewah dibandingkan dengan negara lain. Jika diberlakukan standar rasio guru internasional, maka Indonesia kelebihan guru 20% atau sekitar 500.000 orang.Kenyataannya yang baru cukup atau kelebihan hanya Kota Bandung dan Sabang. Status guru Kemendikbud 2.925.676 orang, yang terdiri dari guru sekolah negero, 2.205.197 dan guru sekolah swasta 720.479 orang.

5. Perkembangan PGRI (Lihat Lampiran) 6. Jati Diri dan Sifat PGRI

Jati diri PGRI (1) organisasi perjuangan, (2) organisasi ketenagakerjaan, dan organisasi profesi.Sifat PGRI adalah uniteristik, independen dan nonpartai politik.

7. Strategi Perjuangan PGRI

A. Strategi Internal 1) Membangun PGRI yang kuat, demokratis, independen dan

bermartabat.Idealnya hanya satu organisasi guru yang anggotanya bukan hanya guru tapi semua komponen yang terlibat dalam urusan pendidikan/persekolah. Bagaimana membangun PGRI ? a. Keanggotaan b. Peningkatan kinerja pengurus. c. System keuangan dan pedoman organisasi d. Konsolidasi organisasi e. Indepedensi / kemandirian f. Peningkatan solidaritas dan pembaruan strategi perjuangan g. Peningkatan kerjasama h. Angeda perjuangan PGRI i. Penataan dan pengembangan anak lembaga badan khusus,

dan Himpunan Profesi dan keahlian sejenis. 2) Mewujudkan PGRI sebagai organisasi profesi guru Indonesia,

sesuai dengan yang dimaksud dalam Undang-Undang nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen, pasal 39, pasal 41 dan pasal 42.

3) Menyerap dan memperjuangkan aspirasi seluruh guru pendidik dan tenaga kependidikan, negeri dan swasta. 3.1. Usul PGRI Bidang Politik

a. Mendesak pemerintah melakukan kajian dan otonomi pendidikan secara komprehensif dengan melibatkan pakar pendidikan dan pihak terkait. Apakah masih perlu otonomi atau sentralisasi.

b. Guru dikelola oleh unit utama. Badan pengembangan SDM pendidikan dan PMP dimaksimalkan sesuai kesepakatan bersama Komisi X DPR RI, mendiknas

Page 13: Notulen Rakorpimnas II

13

dan PB PGRI, serta sambutan presiden pada HGI tahun 2010.

c. Perbaikan system pembayaran BOS, DAK dan tunjangan profesi guru, subsidi tunjangan fungsional (bagi guru non PNS) dan tambahan penghasilan guru yang belum mendapat TPG.

d. Mendesak lahirnya PP Penetapan Penghasilan Minimal Guru (khususnya guru non PNS) dan pelaksanaannya.

Agenda Prioritas PGRI untuk meningkatkan Profesi. 1. Mendorong peningkatan kinerja guru, dosen dan

tenaga kependidikan. 2. Mendorong terwujudnya peningkatan profesionalisme

guru dan dosen 3. Mendorong peningkatan kinerja pejabat Birokrasi

pendidikan, kepsek, pengawas dan pemilik. 4. Agar seluruh guru/dosen diuji kompetensinya.

3.2. Usul PGRI tentang guru TK, tenaga administrasi sekolah,

guru swasta, guru honorer, kepala sekolah, pengawas sekolah dan penilik PNF, birokrasi pendidikan dan dosen (dapat dibaca pada lampiran)

B. Strategi Eksternal

1) Kemitraan Pemerintah benar-benar sebagai mitra dengan cara berkoordinasi. PGRI harus menjadi mitra yang berwibawa, untuk itu kita harus memiliki wawasan, informasi yang bagus.Buatlah situasi bahwa setiap kebijakan yang diambil pemerintah tanpa PGRI akan nada masalah. Begitu juga guru, bagaimana ia bisa dihormati oleh pihak Dinas Pendidikan karena ia memiliki wawasan dan memiliki informasi yang bagus. PB PGRI bermitra dengan pemerintah pusat, pengurus PGRI Propinsi bermitra dengan dengan pemerintah Provinsi dan pengurus PGRI Kab/Kota bermitra dengan pemerintah Kab/Kota.Pengurus PGRI disemua tingkatan dapat menempatkan dirinya sejajar dengan mitranya.

2) Kekuasaan dan Birokrasi

Jangan biarkan jabatan Kepala Dinas Pendidikan diambil alih orang yang bukan berlatar belakang pendidikan. Bagaimana eselon-eselon I juga dari kader PGRI yang memiliki keunggulan, atau minimal yang tidak memusuhi guru.Pengurus PGRI pada semua tingkat yang unggul perlu didorong dapat berperan maksimal dalam birokrasi yang menangani pendidikan.PGRI bukan untuk kekuasaan, tapi yang berpihak kepada pendidikan dan guru.

Page 14: Notulen Rakorpimnas II

14

Strategi PGRI gorontalo mengikutkan ketua PGRI dalam pencalonan Wakil Gubernur yang lalu gagal, tapi yang menang tidak menzolimi guru. Kalau Provinsi lain tidak siap dengan strategi ini jangan dilakukan.

3) Melalui Legislatif

Kekuasaan legislatif luar biasa, kalau ada 5 orang saja kader PGRI di Komisi 10 DPR RI, akan bagus sekali bagi PGRI. Begitu juga di tingkat Kabupaten/Kota, kalau ada kader PGRI yang menjadi anggota DPRD tentu akan menguntungkan PGRI. Strateginya adalah satu daerah pemilihan (Dapil) cukup satu orang kader PGRI, partainya apa saja. PB PGRI sudah ada komunikasi dengan partai politik, bahwa mereka bisa dititipi satu kader PGRI.Tapi jangan sampai terlibat aktif di legislative, tapi melemahkan PGRI kalau perlu dibuatkan perjanjian khusus.Begitu juga untuk DPD RI, strateginya dalah cukup satu saja yang didukung, dan siapkan dari sekarang sehingga kalau ini berhasil berarti PGRI punya 33 orang wakil, atau 25% kader PGRI. Di DPD RI tidak cukup, pilih kader PGRI terbaik tapi tidak melupakan PGRI untuk didukung menjadi anggota DPRD Provinsi dan menjadi anggota DPRD Kabupaten/Kota. Posisi anggota DPRD yang kader PGRI akan meningkatkan pososi tawar PGRI terhadap mitranya disemua tingkat pemerintah.

4) Sikap Politik PGRI Dalam Konkernas III PGRI di Gorontalo tahun 2011, telah ditetapkan makna nonpolitik praktis adalah: a) PGRI bukan parpol dan tidak mendirikan partai politik. b) Pengurus PGRI tidak boleh merangkap menjadi partai politik. c) Pengurus paratai politik tidak boleh menjadi pengurus PGRI. d) Anggota PGRI dapat menjadi pengurus partai politik e) Pengurus PGRI dapat menjadi anggota partai politik. f) Pengurus partai politik dapat menjadi anggota PGRI. g) PGRI dapat bekerjasama dengan partai politik. h) Pengurus dan atau anggota PGRI dapat menjadi anggota

DPR RI, DPD RI dan DPRD. i) Dalam pemilihan umum, baik pemilihan presiden dan wakil

presiden, gubernur dan wakil gubernur, wali kota dan wakil wali kota, bupati/wakil bupati, dan calon anggota legislatif, PGRI bersifat netral.

j) Anggota PGRI mendukung calon yang dimaksud pada butir yang berpihak kepada pendidikan dan guru dilaksanakan sesuai peraturan perundang-udangan yang berlaku.

Kerjasama a) PGRI menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, prinsip

simbiosis mutualisme. b) Kerjasama bukan formalitas

Page 15: Notulen Rakorpimnas II

15

c) Banyak dana CSR yang dibisa dimanfaatkan oleh PGRI. d) Kerjasama bisa berlingkup nasional, bisa provinsi.

Page 16: Notulen Rakorpimnas II

16

RAPAT PLENO II (09.00 – 10.00 WITA) Paparan Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama

Pimpinan Rapat :Ketua Umum PB PGRI (Dr. H. Sulistyo, M.Pd)

Harian Kompas beberapa waktu yang lalu memuat tentang Education

Development Index (EDI), dimana Indonesia berada pada peringkat 69, sedangkan Malaysia peringkat 63.Pada tahun enam puluhan kita mengajar Malaysia, Rektor-rektor universitas Malaysia banyak lulusan Indonesia.Sekarang mahasiswa kita berbondong-bondong ke Malaysia dan mahasiswa Malaysia datang ke Indonesia, mengincar fakultas-fakultas pavorit.

Apakah ada korelasi antara kesejahteraan guru dengan kualitas

pendidikan?Ternyata sertifikasi hanya meningkatkan jumlah mobil.Secara bergurau menteri Agama waktu kunjungan ke Jambi mengatakan, dulu guru pagi-pagi menyiapkan bahan pelajaran tapi sekarang cuci mobil. Dari 20% APBN untuk dana pendidikan, 70% nya untuk gaji dan tunjangan guru dan dosen, dan rilnya untuk pembangunan pendidikan hanya 30%. Kalau tidak dibatasi maka nanti 80% anggaran pendidikan habis untuk gaji dan tunjangan guru dan dosen.

Tantangan sekarang adalah bagaiman kita menyiapkan kader bangsa

kedepan. Tiga puluh tiga tahun yang akan datang, saat Indonesia merayakan 100 tahun kemerdekaan, bangsa Indonesia akan memperoleh “Bonus Demografis”. Profil penduduk Indonesia lebih banyak berusia produktif, sedang Negara maju profil penduduknya lebih banyak usia lanjut dan anak-anak, oleh karena itu bagaimana kita mendidik anak kita sekarang ini usia SMP dan SMA.

Sekarang kita masih punya masalah, dari 67.000 madrasah yang baru

terakreditasi 52%, begitu juga dari 780 program studi di perguruan Tinggi Islam, 200 program studi belum terakreditasi. Targetnya tahun ini tidak ada lagi yang belum diakreditasi.Resikonya kalau tahun ini tidak diakreditasi maka program studi tersebut ditutup.Untuk mengukur apakah lembaga pendidikan itu berkualitas atau tidak, paling tidak ditentukan oleh, apakah pendidikan itu terakreditasi atau tidak, dan mendapat pengakuan internasional atau belum.Memang ada beberapa Perguruan Tinggi Islam dan Madrasah Ibtidaiyah yang sudah memiliki standar ISO.Kita ingin menjemput demografis tahun 2045 dengan baik.

Sekarang ini Kemenag juga sedang merehabilitasi ruang-ruang kelas

yang rusak berat, dan ditargetkan selesai pada tahun 2014. Pada tahun 2013 kita akan melaksanakan program wajib belajar 12 tahun, sehingga tidak ada lagi anak-anak usia madrasah Aliyah yang tidak dapat sekolah.

Page 17: Notulen Rakorpimnas II

17

Profil guru adalah mulia, selagi ada guru pendidikan masih bisa berjalan.Pengalaman bangsa Jepang yang hancur di bom sekutu, yang pertama ditanya oleh Kaisar Hirohito adalah berapa orang guru yang masih hidup, tidak ditanya berapa jenderal yang masih hidup.Kalau kita sungguh-sungguh kita bisa menyaingi Negara maju, misalnya the botol bisa menyaingi coca cola.

Kenapa kita tidak melakukan pendidikan karakter ?Sekarang ini sudah

saatnya kita mengembangkan pendidikan karakter agar generasi muda kita memiliki akhlak yang baik.Kita menginginkan generasi mendatang memiliki self belonging, mampu menegakkan pilar-pilar bangsa dan tidak pernah bergeser dari pilar-pilar itu. Kalau tidak, maka Indonesia akan hancur

Page 18: Notulen Rakorpimnas II

18

RAPAT PLENO III (10.15 – 11.15 WITA) PAPARAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

(Prof. Dr. Muh. Nuh, DEA)

Pimpinan Rapat : Ketua Umum PB PGRI (Dr. H. Sulistyo) Pengantar Ketua Umum PB PGRI

Upaya bapak menteri menyelesaikan persoalan guru dan pendidikan banyak kebijakan bapak yang bagus,Akan tetapi implementasi di lapangan belum sesuai.

Tunjangan profesi banyak yang terlambat.

SKB lima menteri, ada yang sudah sertifikasi juga hilang, adanya guru fisika diturunkan mengajar SD.

PGRI serius membangun organisasi, membentuk lembaga-lembaga kehormatan seperti yang dimaksud dalam Undang-Undang .

Kinerja dan professional guru harus ditingkatkan, itu tidak ada hubungannya dengan tunjangan professional.

Pokok-Pokok Paparan Mendikbud 1. PGRI bukan untuk guru tetapi untuk bangsa. 2. Terima kasih kepada PGRI yang telah ikut menyirami dan merawat

pendidikan. 3. Tema besar kita adalah menyiapkan generasi kedepan, sekolah adalah

untuk masa depan, bukan untuk masa lalu. Peran guru sungguh mulia, dan untuk menyiapkan tugas yang mulia tersebut kita menghadapi masalah besar. Semua nabi punya musuh yaitu pasangan persoalan dan yang berhasil adalah yang mulia. Prinsipnya kita harus optimis walau kita punya banyak stok masalah. Kita harus menumbuhkan self confidence, bahwa kita adalah bangsa besar.

4. Ada 20 alasan kenapa harus bersyukur dan bangga menjadi bangsa Indonesia. Kebanggaan karena kita cinta dengan Indonesia. Punya isteri tidak cantik tapi suami cinta, akan menumbuhkan kebanggaan. Kekurangannya dapat dijadikan tantangan untuk diperbaiki. Isteri tidak cantik ada baiknya, seperti; a) aman dimana-mana, tidak ada yang ganggu; b) low cost (biaya mura); c) tawaddu (hormat pada suami); d) bekerja keras; (trengginas). Kalau ada kekurangan bangsa ini kita harus terus konfiden. Kekurangan PGRI jadikan tantangan untuk mencintainya. Perbaiki terus tanpa henti.

5. Kita memiliki modal utama pembangunan nasional. a. Kekayaan sumber daya alam

Panas bumi no. 1 di dunia

Batu bara no. 2 di dunia

Timah, nikel no. 2, 4 di dunia

Sawit, karet, kakao, no. 1, 2, 2 di dunia. b. Pengalaman yang kita miliki c. Sumber daya manusia dengan jumlah penduduk no. 4 didunia.

Page 19: Notulen Rakorpimnas II

19

d. Bonus Demografi

Jumlah populasi penduduk Indonesia usia produktif dalam periode 2010-2035 akan mencapai 45 persen, jumlah yang belum pernah dicapai sepanjang sejarah. Bangsa Indonesia menyadari, bahwa lahir RI adalah karena adanya intervensi dari Allah yang maha kuasa. Tahun 2010 tahun 2045 Usia 20-30 thn jumlahnya 41,20% usia mereka 45-54 th Usia 10-15 thn jumlahnya 43,55% usia mereka 35-44 th Usia 0-9 thn jumlahnya 45,93% usia mereka 25-34 th

Banyak saudara tapi semua sukses adalah bagus, sebaliknya sedikit saudara tapi tidak sukses akan menjadi beban. Usia produktif semakin besar (bonus demografis) kesempatan dan potensi meningkatkan produktivitas semakin tinggi, semakin tinggi tingkat kesejahteraan. Akan tetapi kalau tidak dikelola dengan baik akan menjadi bencana demografi (demosraphic disaster). Kualitas SDM sebagai kata kunci, pendidikan dan kesehatan sebagai peran kunci.

Mari kita antarkan bangsa ini ke tahun 2045 usia 100 tahun kemerdekaan RI, dengan menyiapkan generasi yang cerdas komprenhensif, antara lain produktif, inovatif, damai dalam interaksi sosialnya, sehat dan menyehatkan dalam interaksi alamnya, dan berperan tunggal.

Potret kemiskinan dapat nampak pada wajah, tangan, pundak dan betis kaki. Tukang becak mengayuh becak bentuk betisnya acak-acakan, sebaliknya orang kaya ngayuh sepeda bentuk betisnya teratur. Haram mengeluarkan murid yang miskin yang tidak mampu membayar.

Kita harus optimis kerana kita bangsa yang besar. Lihat saja lambang burung garuda bukan burung emprit cipret. Kalau tidak optimis jangan ngajar. Menghadapi sikap pesimisme adalah meyakini bahwa setiap soal ada jawabnya.

Tantangan menuju masa depan 1) Modal pengetahuan yang menjadi modal dasar yang

menentukan keberhasilan dalam persaingan global maupun dalam kolaborasi global. Untuk itu perlu mengembangkan budaya belajar.

2) Mobilitas.

Perkembangan teknologi menyebabkan hilangnya jarak, waktu dan batas-batas geografi.

Manusia, teknologi dan sumber daya memiliki mobilitas tinggi untuk pindah atau mengalir kenegara lain.

3) Konferensi Peradaban

Page 20: Notulen Rakorpimnas II

20

Mobilitas manusia dan pengetahuan menyebabkan berbaurnya berbagai peradaban bangsa menjadi peradaban dunia. Untuk itu perlu peradaban bangsa yang kuat, hand phone tadinya hanya telpon, lalu berkembang sehingga bisa menampung data dan gambar (multimedia)

Untuk menjawab tantangan tersebut adalah dengan mencerdaskan bangsa. Bangsa yang cerdas adalah bangsa yang - solutif – nondistruktif (mindset-technical skill), - cast effectif (social, politik, dan ekonomi) - menjaga kehormatan dan kemartabatan (kemuliaan jati

diri), - tepat saatnya,jangan kecerdasan terlambat, (keluar

kelas baru ingat). Anak-anak yang pintar kalau keluar dari kelas ketawa, karena dia bisa menyelesaikan soal.

Kita jadikan persoalan menjadi tantangan, dan kita punya kesempatan untuk menyelesaikan dan pasti ada jawaban. Kemuliaan bisa menyelesaikan persoalan dan banyak deposit jawabannya.

Kerisauan kita dalam pembangunan pendidikan dan kebudayaan yang meliputi: system pembelajaran, peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan dan sarana prasarana.

Penyaluran Dana BOS 2011-2012 (status Mei) Triwulan I mencapai 99,81% sedangkan triwulan II mencapai 99,31%.

Apa hubungan kesejahteraan dengan kalau anda kurus kurang makan. Lalu dikasih makan apakah langsung gemuk? Ada yang dikasi makan tidak gemuk-gemuk. Guru dapat tunjangan profesi untuk biaya bikin pagar rumah, bukan beli laptop untuk kelancaran tugasnya.

Kerisauan ke empat, persoalan system pembelajaran adalah urusan kejujuran, efektivitas dan kreatifitas.

Sesi Tanya Jawab. 1. Utusan Gorontalo

Bagaimana dengan pendidikan untuk orang-orang miskin.

Bidik misi hanya untuk fakultas-fakultas tertentu

Bagaimana pemerintah memprogramkan wajib belajar (wajar) 12 tahun.

Bagaimana sanksi anak umur 14 tahun sudah bekerja?

2. Utusan Provinsi Aceh

Apresiasi kepada mendikbud

Di Tingkat Kabupaten Kota masih ada mendua kepentingan guru. Dalam formasi guru, orientasinya yang mau bayar.

Sampai saat ini masih banyak dana sertifikasi yang belum dibayar, khusunya guru yang dibawah kementrian agama.

Page 21: Notulen Rakorpimnas II

21

Agar Kabupaten/Kota yang tidak melaksanakan pembayaran sesuai dengan yang ditentukan diberi sanksi.

3. Jawa Tengah

Batas usia pengawas tidak tegas 60 tahun tapi dapat mencapai 60 tahun, sehingga banyak daerah yang menggunakan umur 56 tahun.

Tanggapan Mendikbud 1. Universitas negeri tidak boleh menolak mahasiswa yang mendapat

beasiswa bidik misi, dan fakultasnya harus diditribusi. Mahasiswa bidik misi dibayar oleh Negara, bukan bayar.

2. Wajib belajar 12 tahun, tidak pakai wajib karena belum ada Undang-Undangnya, ini strategi. Maka digunakan istilah pendidikan menengah universitas. Kalau ada yang tidak menyekolahkan anaknya agar diingatkan oleh kita semua.

3. Pembayaran dana sertifikasi yang terlambat, kami sudah mengajukan inspektorat kemendikbud dan BPK turun ke Kabupaten/Kota. Diharapkan jajaran kemendikbud proaktif mengimformasikan ke Kementrian Agama dalam hal daur sertifikasi guru.

4. Umur Pengawas sudah diperpanjang menjadi 60 tahun 5. Selamat berjuang.

Page 22: Notulen Rakorpimnas II

22

RAPAT PLENO IV (11.20 – 12.30 WITA) Pengelolaan Dan Perlindungan Guru Di Era Otonomi

Oleh Muh.Marwan PAPARAN KEPALA BADAN PENELITIAN DAN

PENGEMBANGAN (BPP) KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Pimpinan Rapat : Sekjen PBPGRI (H. Sahiri Hermawan, SH., MH) Pengantar Pimpinan Rapat Dalam otononi daerah sekarang ini berdatangan berbagai masalah dalam pengelolaan pendidikan. Dulu kita ingat bahwa pendidikan dualisme, tentang 3 M, man, material and money, tentang orang , prasarana dan uang dikelola oleh Depdagri dan kurikulum dikelola oleh Departemen pendidikan nasional, sehingga ada yang mengelola 3M secaraterpisah dan ada yang mengelola kurikulum secara terpisah. Sehingga lahirlah Dinas Pendidikan di satu pihak ada Kanwil Depdiknas di sisi lain. Setelah otonomi daerah pendidikan SD sampai sekolah menengah yang menjadi kewenangan daerah,sedangkan perguruan tinggi terus menjadi kewenangan Depdiknas.Dengan penyatuan seperti itupun banyak sekali permasalahan-permasalahan pendidikan yang masih kita hadapi. Oleh karena itu PB PGRI hampir sampai pada wacana untuk meminta kembali pendidikan ini ditarik ke pusat. Untuk mencapai hal itu dilakukan dengan 4 tahapan. 1. Peningkatan atau percepatan peningkatan pelayanan publik atau

masyarakat. Jadi untuk mengukur apakah pemda itu berhasil atau tidah diukur dengan ini.Kalau hal ini tidak terjadi, maka pemerintah daerah itu gagal.

2. Pemberdayaan masyarakat. Dulu orang tua kita dibilang miskin marah, karena BKKBN membuat

indek bahwa rumah yang sudah berlantai semen bukan tergolong miskin.Tapi budaya kebiasaan belum tentu itu.Tapi di era sekarang tidak dikatagori miskin kalau rumah kepala desa dibakar karena tidak dapat BLT. Apakah pemberdayaan masyarakat di era otonomi ini makin baik atau tidak

3. Partisipasi masyarakat. Dulu ketika saya di SD kalau pada hari Sabtu mengangkat batu

yang mungkin beratnya 2 kilogram dari sungai yang jaraknya 1,5 kilometer dengan proses gotong royong untuk perbaikan jalan yang rusak. Sekarang kalau ada jalan rusak bukannya partisipasi tapi ditanam pisang.Bagaimana partisipasi masyarakat di era otonomi, saya yakin bapak ibu tebih tahu kondisi di daerah masing-masing.

Page 23: Notulen Rakorpimnas II

23

4. Daya saing. Bagaimana keadaan masing-masing daerah diukur dengan ke

empat hal ini, bapak dan ibu lebih tahu.Dalam hal yang lebih kecil adalah sekolah-sekolah bapak dan ibu. Bagaimana pelayanan sekolah terhadap siswa, bagaimana pemberdayaan sumber daya manusia yang dimiliki sekolah, bagaimana partisipasi orang tua dan siswa terhadap sekolah, dan bagaimana daya saing sekolah terhadap sekolah-sekolah lain.

Keberhasilan pemerintah daerah dalam melaksanakan hal itu diukur dari IPM nya.IPM yang secara garis besar disumbang oleh tiga hal yaitu tingkat kesehatan, tingkat pendidikan dan tingkat daya beli. Jadi bapak ibu guru sangat berperan strategis dalam penyelenggaran pemerinta daerah. Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat kalau diukur secara kasat mata 33 persen keberhasilan pemda ditentukan oleh guru.Karena kalau tingkat pendidikannya naik sepertiga pelaksanaan tugas pemerintah daerah itu selesai. Sepertiga lagi adalah kesehatan dan sepertiga lagi adalah tingkat daya beli masyarakat. Makanya terkait dengan anggaran 20 persen untuk pendidikan, baru kedua besarnya untuk kesehatan. Begitu juga dalam penerimaan pegawai hanya dua guru dan medis.Yang Kedua kalau kita berbicara pemerintah daerah, ada persoalan terkait dgn unsur terkait dengan penyelenggaraan pemerintah daerah.Pertama dari sisi kewenangan.

Dengan otonomi ini ada pembagian urusan antara pusat daerah

dan daerah ada 2 yaitu pemerintah provinsi dan tingkat kabupaten /kota. Hanya lebih kurang 25 – 30 persen urusan negara diurus oleh pusat, sekitar 70- 75 persen diurus oleh daerah termasuk guru. Kenapa saya mengatakan begitu karena dalam Undang-Uindang Nomor 32 dan penjabarannya dalam PP 38 tentang yang menjadi urusan pusat hanya 6 hal dan daerah juga masih ikut mengurusnya. Sebagai contoh bidang agama yang menjadi urusan pusat, tetapi bila terjadi konflik maka daerah juga yang harus menyelesaikannya.Sedangkan urusan yang yang wajib dilaksanakan di daerah ada 34 ada 26 urusan wajib ada 8 urusan pilihan. Dari 26 urusan daerah tersebut pendidikan itu urusan pertama, selanjutnya kesehatan, lingkungan hidup dan seterusnya. Jadi persoalan pendidikan itu terutama untuk SLA kebawah itu urusan daerah.

Memang ada aturannya pusat ngurus apa,provinsi ngurus apa dan

kabupaten/kota ngurus apa. Persoalan dalam kewengan pusat, propinsi kabupaten /kota di atas meja mudah ditulis. Tapi dalam implementasi banyak terjadi kerancuan . Kalau dari sisi plus minus 70 persen di daerah 25 -30 persen itu di tingkat nasional, tapi dari sisi angaran yaitu APBN ke daerah hanya 26 % yang 74% masih di pusat. Jadi tidak berimbang antara kewenangan dan kewajiban dengan pengelolaan anggaran, dan ini juga meresahkan Kementerian Dalam Negeri. Mintanya sesuaikan . Ini juga menjadi tugas Ketua umum memperjuangkan ditempat yang lain. Bagaimana menserasikan wenang dan tanggung jawab pusat dan daerah dengan pengeloaan anggaran.Pusat yang tugasnya mengurus 6

Page 24: Notulen Rakorpimnas II

24

bidang tapi mengelola anggaran 74 %. Akibatnya banyak Bupati/Wali Kota, kepala Kanwil dan Kepala Dinas datang ke Jakarta untuk mengejar uang 70% sampai 75% ini dengan berbagai cara, akhirnya banyak yang tersangkut kasus. Dari persoalan kewenangan dikaitkan dengan keuangan.Yang ke 2 dari sisi kewenangan dikaitkan dengan kelembagaan.

Dalam persoalan pendidikan, dari segi struktur apa beda antara

dinas pendidikan di provinsi dengan Dinas Pendidikan di Kabupaten/kota, sama-sama ada seksi kurikulum. Itu masih banyak menyisakan persoalan. Belum lagi model kelembagaan pendidikan itu struktural atau fungsional?Pendidikan itu kelembagaannya masih struktural, mestinya harus ada hepinya struktural ada yang hepinya fungsional misalnya pendidikan funsional Bepeda fugsional penelitian bdan pengembangan fungsional. Tapi semuanya sama ada Eselon I, Eselon II dan Eselon III. Sehingga di pusat itu pegawai ada 2 Tuhan, yaitu Tuhan Allah dan kedua Tuhan Eselon. Kalau mau ada mutasi berbagai gai cara untuk mendapat eselon, pada hal fungsional. Karena tidak mungkin walau begitu hebatnya seorang guru dipindahkan menjadi dokter spesialis, dari dokter spesialis dipindahkan menjadi arsitek. Tapi kalau kepala Dinas pendidkan karena hebatnya menjadi kepala dinas keuangan, menjadi kepala bagian arsip, itu bisa. Tapi kalau guru walau begitu hebat tidak bisa dipindahkan menjadi dokter di Puskesmas.

Kalau kita mau profesioanal harus jabatan fungsional.Yang ketiga

tentang keuangan daerah byang tadi sudah dijelaskan.Yang ke empat adalah siastem pelayanan publik.Filosofi penyelenggaraan pemerintahan adalah unrtuk kesejahteraan masyarakat berupa pelayanan pemberdayaan dan partisipasi masyarakat dan daya saiang. Tapi apa yang terjadi sistem pelayanan buruk belum sebagaimana yang kita harapkan, padahal sudah ada undang-undang tentang pelayanan publik. Yang ke 4 menyangkut kepegawaian daerah.Dengan penyelenggaraan otonomi daerah kewenangan kepegawaian sudah diserahkan ke daerah, dan pusat itu lebih kepada penyusunan norma standar, kriteria dan prosedur. Semua kewenangan terkait pengelolaan perlindungan di daerah.Karena kewenangan sudah didaerah, maka guru menjadi dari Pegawai Negeri Sipil Daerah. Dalam UU No.32 ditetapkan bahwa Manajemen kepegawaian daerah di tangan Kepala Daerah, tapi pengawasannya di tangan Gubernur di tingkat Nasional di koordinasikan dengan Menteri Dalam Negeri.

Kalau bicara manajemen kepegawaian ntermasuk manajemen guru

paling tidak 9 hal : penetapan formasi, yang menetapkannya adalah kepala daerah, misalnya di tingkat kabupaten adalah bupati. Karena dari dari hulunya sudah diserahkan. Menpan merencanakan penerimaan pegawai negeri melalui tes nasional. Yang kedua adalah penerimaan Yang ke tiga pengangangkatan, kem[pat pemindahan dan [pemberhentian, sangat tergantung kepada daerah tdak hanya guru top

Page 25: Notulen Rakorpimnas II

25

aemua PNS manajemnen sdh diserahkan kepada kepala daerah. Kalau ada Guru yang bberhasil dipindahkann menjadi Kepala Puskesmas, atau ada dokter hewan dimutasikan menjadi ke[pala puskesmas, mereka tdk salah, yang salah yang mengangakatnya. Yang mengangkatnya juga tidak salah karena karena tidak ada undang-undang yang dilanggar.

Pokok-Pokok Paparan

1. Informasi dan permohonan maaf Mendagri tidak dapat hadir secara langsung walaupun beliau ingin sekali. Isi disposisi beliau: ini acara sangat penting, sayangnya saya tidak dapat hadir, agar diwakili oleh eselon I.

2. Kalau kita bicara guru, ada 3 institusi yang merupakan organ penting tingkat pusat yang terkait dengan apapun mengenai guru, baik pengeloaan ataupun perlindungan. Dari sisi profesi itulah, kemendiknas dari sisi kepegawaian itulah Menpan, dari segi area bekerja itulah Kemendagri. Saya akan bicara dampak otonomi daerah terhadap ketidak nyaman guru dalam melaksanakan tugas, walaupun saya yakin dampak positifnya juga banyak guru, hanya mungkin sistemnya yang membuat tidak nyaman. Dengan otonomi ini ada kesempatan guru untuk alih profesi, dari system pendidikan mungkin ada kerugiannya.

3. Kalau kita bicara kekuasaan dari perspektif kekuasaan pemerintah Negara, pemegang kekuasaan pemerintahan adalah presiden pasal 4 ayat (1) UU 45. Selanjutnya dalam pasal 18, NKRI dibagi atas daerah provinsi dan daerah provinsi dibagi atas Kabupaten dan kota yang punya pemerintahan sendiri yang diatur oleh Undang-Undang.

4. Penyelenggaran otonomi daerah hanya satu tujuannya yaitu untuk mempercepat tercapainya kesehjateraan masyarakat dan pelayanan masyarakat. Untuk mempercepat kesejahteraan dan pelayanan masyarakat tersebut dilaksanakan melalui 4 tahapan aktivitas, yaitu: (1) Percepatan pelayanan public (pelayanan masyarakat), untuk

mengukur apakah pemerintah daerah berhasil atau tidak dari pelayanan public ini. Kalau belum baik, masih lambat berarti pemerintah Daerah itu gagal.

(2) Pemberdayaan masyarakat, dulu orang tua kita dibilang miskin marah, karena di zaman itu rumah yang belum berlantai semen tergolong masyarakat miskin. Diera otonomi sekarang tidak kebagian BLT kantor Lurah yang dibakar.

(3) Partisipasi masyarakat, dulu bila ada jalan rusak masyarakat bergotong royong ngambil batu dari sungai yang jaraknya 1,5 KM beratnya 2 kg. sekarang ini kalau ada jalan rusak ditanami pisang oleh masyarakat.

Page 26: Notulen Rakorpimnas II

26

(4) Daya Saing Daerah, ke empat faktor tersebut diatas dijadikan ukuran keberhasilan daerah. Dalam sasaran lebih kecil seperti sekolah juga bisa diukur sejauh mana 4 hal itu dilaksanakan. Bagaimana pelayanan pada murid, pemberdayaan SDM, partisipasi masyarakat seperti orang tua dan daya saing sekolah dengan sekolah lain. Keberhasilan pembangunan daerah juga diukur dari IPM nya.IPM itu disumbang oleh 3 hal yaitu tingkat kesehatan, tingkat pendidikan dan tingkat daya beli.Jadi guru sangat berperan dalam strategi pembangunan daerah.Dengan tiga itu berarti 33% keberhasilan pemerintah daerah di tentukan oleh guru.Oleh karena itu dalam penerimaan pegawai yang terbesar adalah guru dan tenaga medis.

(5) Segi Kewenangan

Dalam otonomi daerah ada pembagian kewenangan pusat dan daerah. Pembagian tersebut adalah 25% - 30% persoalan Negara diurus oleh pemerintah pusat dan 70 – 75 % persoalan diurus oleh pemerintah daerah termasuk urusan guru.Hanya 6 hal yang diurus pemerintah pusat, itupun daerah ikut mengurus, contohnya bidang agama kalau ada insiden didaerah, pemerintah daerah juga terlibat. Adapun daerah harus mengurus 34 bidang, 26 urusan wajib dan 8 urusan pilihan.Dari 20 yang wajib, maka pendidikan adalah urusan pemerintah, jadi untuk urusan SLTA kebawah sudah urusan daerah.

(6) Pembagian pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota mudah ditulis di atas meja, tapi dalam implementasi pelaksanaan banyak terjadi kerancuan. Dari segi pembagian kewenangan tugas dan tanggung jawab pusat 25 – 30% sedangkan daerah 70 – 75% tetapi dalam segi APBN pembagiannya 26% daerah dan 74% ke pusat. Jadi tidak seimbang antara kewenangan, tugas tanggung jawab dengan hak pengelolaan uang.Dalam masalah ini Kemendagri juga resah, inginnya berimbang.

(7) Segi Kelembagaan Dalam bidang pendidikan saja ada Dinas Pendidikan Provinsi ada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota yang sama-sama ada seksi kurikulum.Dari sisi structural tidak bedanya. Pendidikan itu struktural atau fungsional ?harusnya ada lembaga yang struktural ada yang fungsional. Tapi semua structural sama-sama punya esolon I, II, III.Pendidikannya harusnya fungsional, tidak mungkin guru terbaik sekalipun dipindahkan menjadi dokter spesialis.Kalau Kepal Dinas Pendidikan yang lebat dapat pindah ke kepala Dinas Keuangan daerah bisa, kalau guru tidak bisa.

Page 27: Notulen Rakorpimnas II

27

(8) Segi Keuangan

Penyelenggaraan urusan pemerintah yang menjadi kewenangan daerah didanai dari dan atas Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Penyelenggaran urusan pemerintah yang menjadi kewenangan pemerintah di daerah didanai dan atas Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

(9) Sistem Pelayanan Publik Filosofi penyelenggaran pemerintahan adalah utnuk kesejahteraan masyarakat, berupa pelayanan pemberdayaan, partisipasi masyarakat dan daya saing. Tapi apa yang terjadi, system pelayanan masyarakat masih buruk, belum sebagaimana yang diharapkanm. Padahal sudah ada Undang-Undang tentang pelayanan Publik.

(10) Kepegawaian Daerah

Dengan otonomi daerah, kewenangan kepegawaian sudah diserahkan ke daerah, pusat lebih kepada penyusunan norma, atau standar, kriteria dan prosedur. Seluruh kewenangan yang terkait dengan pengelolaan, perlindungan pegawai, pendayaan guru sudah diserahkan ke daerah.Oleh karena itulah guru menjadi pegawai Negeri Sipil Daerah. Dalam UU No 32 ditetapkan, bahwa manajemen kepegawaian daerah ada ditangan Kepala Daerah tapi pembinaan dan pengawasannya ditangan Gubernur, dan tingkat nasional dikoordinasikan dengan menteri Dalam Negeri. Manajemen kepegawaian termasuk manajemen guru meliputi : 1) Penetapan formasi 2) Pengadaan 3) Pengangkatan 4) Pemindahan, pemberhentian 5) Penetapan pensiunan 6) Gaji, tunjangan, dan kesejahteraan 7) Hak dan kewajiban kedudukan hukum 8) Pengembangan kompetensi 9) Pengendalian jumlah

(11) Formasi, pengangkatan dan pemindahan pegawai negeri semua

sudah diserahkan ke daerah, atau ditangan Bupati dan Wali Kota. Kalau ada pegawai negeri yang dipindahkan oleh kepala daerah tidak sesuai dengan bidangnya, misalnya guru yang berprestasi dipindahkan menjadi kepala puskesmas atau camat itu tidak salah. Karena secara hukum itu positif tidak ada Undang-Undang yang dilanggar, walaupun dari segi etika birokrasi itu kurang baik.

(12) Ada keinginan dari pemerintah bersama DPR untuk menyempurnakan Undang-Undang No. 23 tahun 2006 tentang

Page 28: Notulen Rakorpimnas II

28

administrasi kependidikan, khususnya pemberlakuan KTP lima tahun. Apakah administrasi kependudukan diserahkan ke pusat atau ke daerah. Begitu juga urusan PNS daerah apakah diserahkan ke daerah atau ke pusat. Kalau nanti aparatur sipil dibagi tiga, yaitu tingkat nasional, tingkat provinsi, dan daerah kabupaten/kota, maka guru mau dimana.Apakah semuanya kepusat atau mana yang urusan pusat, mana yang urusan daerah.

(13) Paling tidak ada empat undang-undang terkait dengan guru yang akan disempurnakan, yaitu Undang-Undang Pemerintah Daerah, Undang-Undang keuangan Daerah, Undang-Undang Kepegawaian dan Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah.

Kesimpulan Pimpinan Sidang

Bahwa pengelolaan dan perlindungan terhadap guru dalam era otonomi daerah menjadi kewajiban pemerintah dan pemerintah daerah.

Sedang dilakukan peninjauan terhadap Undang-Undang pemerintahan Daerah, UU Keuangan Daerah, UU Kepegawaian dan Undang-Undang Pilkada. Hal ini tentu akan menyebabkan terjadinya banyak perubahan-perubahan kebijakan.

Guru berharap banyak agar Undang-Undang Pilkada tidak memfasilitasi guru-guru di daerah. Banyak terjadi Kepala-Kepala Daerah dengan sewenang-wenang dan melanggar hukum memutasikan guru. Oleh karena itu ada bupati yang terpaksa kami PUTN kan karena melakukan pelanggaran terhadap hak-hak guru.

Pertanyaan Peserta 1. Utusan Sumatera Utara

Dengan otonomi daerah banyak guru dilibatkan dalam kegiatan pilkada, sehingga banyak guru yang teraniaya bila yang didukungnya kalah.

Kepala daerah sewenang-wenang memutasi kepala sekolah. Terjadi kepala sekolah yang diganti langsung oleh kepala daerah tanpa ada pemanggilan lebih dulu, dan penggantinya tidak dipersiapkan sesuai dengan prosedur. Padahal ada Permen Diknas nomor 28 tahun 2010 yang mengaturnya. Pertanyaannya, apa yang dapat kami lakukan agar ini tidak terjadi lagi di daerah.

2. Utusan Jawa Tengah

Kalau kita bicara otorisasi administrasi sarana prasarana, sumber daya manusia dan keuangan dalam otonomi daerah, luar biasa masalahnya. Oleh karena itu kalau ada wacana dikembalikan ke pusat harus dikaji benar, sebaiknya, mana yang kepusat mana yang

Page 29: Notulen Rakorpimnas II

29

kedaerah. Diakui bahwa otonomi daerah juga ada segi positifnya, seperti ada guru menjadi Camat di Jawa Tengah.

Masalah lain, misalnya tentang DAK dan berbagai revitalisasi, ini membutuhkan konsep dalam perencaan, pengawasan, dan pelaporan benar. Belum lagi yang bersifat teknis seperti pengawasan dan lain-lain, daerah belum anggarkan. Apakah kalau dikembalikan kepusat pengawasannya mampu oleh pusat. Kalau diserahkan ke daerah, banyak teman-teman pengawas hanya ramai diperbincangkan saja. Pertanyaan saya apa konsep pemerintah dalam hal ini Kemendagri untuk memecahkan permasalahan-permasalahan ini.

3. Utusan Sulawesi Tengah

Dengan otonomi daerah, terjadi over kapasitas dalam penerimaan PNS.

Untuk peningkatan mutu guru dan pendidikan pemerintah beralasan kurang dana. Disisi lain para Kepala Dinas diberi kendaraan dinas mewah. Oleh karena itu perlu ada standar yang jelas untuk kendaraan dinaspejabat di daerah.

Penyaluran dana BOS masih banyak masalah

Mengusulkan agar guru dan pendidikan kembali di urus oleh pusat.

Terjadinya guru baru kerja 4 tahun sudah diangkat menjadi kepala sekolah.

4. Utusan Provinsi Aceh

Agar dalam revisi Undang-Undang kepegawaian aparatur sipil Negara, guru diurus oleh pusat.

Agar mendagri menekan para Gubernur, Bupati dan Wali Kota untuk memperhatikan Undang-Undang guru dan dosen. Selama ini yang diutamakan oleh mereka adalah Undang-Undang Pemerintahan. Mereka tidak mengetahui Undang-Undang tentang pendidikan dan guru, padahal pendidikan dan guru di bawah gubernur, Bupati dan Walikota.

Terjadinya para calon kepala daerah mencatut dukungan PGRI, padahal PGRI adalah independen.

Jawaban Nara Sumber

Lahirnya era reformasi tahun 1998 dengan semboyan asal bukan Soeharto, maka semua system dirubah. Pada tahun 1999 dengan Undang-Undang No. 22, Indonesia menjadi lebih liberal dari Negara liberal. Kalau tidak cepat lahir Undang-Undang nomor. 574, maka Indonesia akan pecah menjadi 14 negara, karena aspirasi daerah tidak tertampung, tidak ada hubungan hirarkhi antara Kab/Kota dengan Provinsi sehingga susah dalam koordinasi. Oleh karena itu kemudian lahir UU nomor 32 tahun 2004 untuk menserasikan pusat dengan daerah, namun tetap nuansa demokratis.

Page 30: Notulen Rakorpimnas II

30

Konsep ke depan adalah merevisi 4 Undang-Undang yang sangat berkontribusi dalam otonomi daerah, yaitu Undang-Undang pemerintah daerah, Undang-Undang perimbangan keuangan pusat daerah. Undang-Undang Aparatur Sipil Negara dan Undang-Undang Pilkada.

Tentang Korpri dan PGRI netral atau harus berpihak dala Pilkada. Pilihannya, apakah kalau Kopri mendukung, tapi PNS jangan diutik-utik. Begitu juga guru mendukung, tapi dunia pendidikan jangan diorat-arit. Ataukah, siapapun tapi guru tetap professional di lapangan.

Keinginan Kemendagri adalah adanya keseimbangan antara kewenangan dengan keuangan, yang sekarang ini terbalik. Mengurus 75% dapat dana 25%, sedangkan yang mengurus 25% mendapat dana 75%. Dari APBD, 70% gaji pegawai, 20% pendidikan, 5% kesehatan, lalu apa yang dapat di perbuat oleh kepala-kepala dinas. Karena dana ada dipusat maka kepala dinas berdatangan ke pusat, lalu banyak yang tersandung kasus.

Menpan sudah menyiapkan naskah, Undang-Undang yang mana calon PNS di tes kompetensinya di pusat dan yang dapat diangkat oleh daerah adalah yang telah mendapat sertifikat kompetensi.

Dalam revisi Undang-Undang Nomor 32 nanti ada manajemen kepegawaiannya diambil pusat, provinsi dan Kabupaten/Kota. Misalnya golongan II oleh Gubernur dan sebagainya. Untuk kepala dinas tidak sepenuh kewenangan Kabupaten/Kota tapi campur tangan Provinsi atau sampai kepusat. Sebagai contoh sekretaris daerah ia harus dipusat atau di provinsi lain.

Dalam hal guru numpuk di Kota, memang tidak ada yang dilanggar. Tapi dari etika birokrasi kurang baik. Kalau kepala daerah melanggar peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan, tidak ada sanksi yang ditetapkan oleh UU. Misalnya para camat demo, Mendagri tidak bisa menindaknya. Permen tidak masuk dalam Sistem hukum pemerintah.

Sebetulnya dengan otonomi ini pusat mempercepat perencanaan dan pengawasan. Tapi salah persepsi, seakan-akan semuanya daerah padahal tidak seperti itu, daerah sebagai pelaksana. Terkait dengan NKRI, perencanaannya harus kuat dan pengawasannya harus cepat, nyatanya kita kendor. Dalam Undang-Undang Pilkada, yang dipilih hanya Gubernur, Bupati dan Wali Kota, wakilnya tidak. Konsep awal wakil kepala daerah dan sekda tidak boleh mencalonkan menjadi kepala daerah sebelum 5 tahun setelah menjabat. Untuk jabatan kedua didaerah yang sama, maka garis keluarga seperti, isteri, anak, saudara dan orang tua tidak boleh mencalonkan menjadi kepala daerah tersebut.

Page 31: Notulen Rakorpimnas II

31

RAPAT PLENO IV LANJUTAN (13.30 – 14.15 WITA) EGM DIVISI CONSUMER SERVICE TIMUR (DCS) TELKOM

PROGRAM PELATIHAN BAGI ANGGOTA PGRI Oleh : Iskriono Windiarjanto

Pimpinan Rapat : Ketua Umum PB PGRI (Dr. H. Sulistyo, M.Pd.) A. Pokok-Pokok Paparan

1. Latar Belakang

Adanya peran yang sama antara Telkom dengan PGRI dalam mewujudkan dan mencerdaskan bangsa.

Kerjasama yang telah terbangun selama ini antara Telkom dan PGRI di daerah-daerah.

2. Tujuan

Mendukung program peningkatan kompetensi guru dalam bidang TIK.

Meningkatkan kualitas pembelajaran melalui pemanfaatan konten multimedia edukasi dalam proses pembelajaran di kelas.

Mempermudah guru untuk memperoleh akses internet disekolah dan dirumah.

3. Ruang Lingkup

Pemanfaatan sarana Broadband Learning Centre (BLC) milik Telkom untuk pelatihan TIK anggota PGRI.

Penyediaan dan pelatihan konten multimedia pembelajaran Telkom untuk meningkatkan proses pembelajaran.

Penyediaan speedy khusus untuk PGRI dan sekolah, untuk kemudahan bagi anggota memperoleh akses internet melalui speedy. Ada paket baru yang murah dan mudah untuk guru dan sekolah.

4. Profile

DCS Timur Telkom melayani 20 Provinsi, 276 Distrik, 120 Juta Populasi, luas 1414 KM2, 4 regional dan 712 speedy.

5. Nusantara Super Highway

Transpor jaringan sudah dibangun dari Sumatra, Jawa sampai Kupang.Setelah dibangun SKKL antara Denpasar dan Kupang maka akses internet lebih cepat.Sekarang sedang dibangun dari Makasar, Kendari, Ambon, Timika dan Marauke.Kalau semua sudah tersambung, maka terwujudlah Nusantara Super Highway.

6. Broadband Learning Centre (BLC)

BLC menyediakan sarana pembelajaran TIK bagi masyarakat secara gratis, materi pembelajaran didesain sesuai kebutuhan

Page 32: Notulen Rakorpimnas II

32

konsumen.Untuk menjangkau daerah-daerah yang jauh disediakan mobil BLC yang dilengkapi sarana pembelajaran.

7. Konten

Sejak Menkominfo Bapak Syofyan Djalil, telah dibuat program http://edu.telkomspeedy.com yang merupakan media pembelajaran yang sangat efektif membantu siswa untuk pembelajaran sains seperti matematika dan fisika. Disamping itu juga ada program Rumah Belajar.

Informasi dari Ketua Umum

Bahwa pada hari ini akan ditanda tangani MoU antara PGRI dengan PT. Telkom dan proses tindak lanjut akan dikirim ke Provinsi-Provinsi. Diminta kepada pengurus PGRI berkoordinasi dengan Telkom wilayah masing-masing. Ini serius untuk ditindaklanjuti, karena dana CRS PT. Telkom sudah bisa mulai dipergunakan untuk guru melalui PGRI.

Selanjutnya dengan Asuransi Bumi Putra, Ketua Umum sudah bertemu dengan Dirut Asuransi Bumi Putra bahwa dana CSR Asuransi Bumi Putra tahun 2012 akan dialihkan ke PGRI, yang selama ini ke LIPI. Penting untuk diketahui bahwa Asuransi Bumi Putra didirikan oleh 3 orang guru tahun 1912 di Magelang. Bumi Putra tidak ada pemiliknya, sehingga tidak mustahil nantinya kembali menjadi milik guru. Asuransi memang belum popular dikalangan guru tapi kita ingin belajar. Prof. Wardiman pernah 18 tahun menjadi anggota komisaris di Bumi Putra.

Page 33: Notulen Rakorpimnas II

33

RAPAT PLENO IV LANJUTAN 2 (14.20 – 15.00 WITA) SEKILAS TENTANG ASURANSI BUMI PUTRA

(Uluhsin, Pimpinan Wilayah Sulawesi Pt. Asuransi Bumi Putra)

Asuransi Putra tahun ini berusia 100 tahun, didirikan oleh 3 orang guru tahun 1912 yang tergabung dalam Budi Utomo.

Asuransi Bumi Putra mungkin satu-satunya perusahaan mutual atau usaha bersama, tidak ada pemiliknya, pemiliknya adalah pemegang polish yang jumlahnya sekitar 7 juta orang dari Sabang sampai Marauke.

Didirikan oleh 3 orang guru, masing-masing Sudjojo, Subroto dan Adi Widjojo yang tergabung dalam persatuan guru Hindia Belanda dan juga tokoh budi Utomo.

Untuk mengurus 7 juta polish, Asuransi Bumi Putra dipimpin oleh 11 orang yang ada dimasing-masing wilayah. Sebagai pimpinan utama adalah Syahrul Yasin Limpo Gubernur Sulawesi Selatan. Pimpinan yang lain adalah Ginting dari Medan, Khaedar dari Pakan Baru, Nurhasanah dari Lampung, Sugiarto dari Jakarta, Ishak Yusuf dari Jawa Barat, Wardiatmo dari Jogjakarta, Jumadi Mahendra dari Jawa Timur, Sri Darma dari Denpasar, Rita dari Kalimantan dan Hade Naiki Sual dari Papua.

Asuransi Bumi Putra tidak mengelola dana pemerintah maupun swasta baik dalam maupun luar negeri. Semua dana dari pemegang polish. Jarang perusahaan seperti ini yang bisa berumur 100 tahun.

Disamping bergerak dibidang asuransi, juga bumi putra muda asuransi umum, PT. Wisma Mengelola bidang perkantoran, hotel, bank bumi putra, perusahaan leasing, re-asuransi, Jakarta Medical Centre, percetakan, bidang saham, pengiriman barang, kontruksi, travel, percetakan, dan bidang IT, semuanya adalah penunjang usaha Bumi Putra.

Produk yang sekarang banyak diminati oleh masyarakat adalah asuransi pendidikan bagi anak-anak mereka dikemudian hari. Misalnya pertanggungan Rp. 250.000.000 setiap 3 bulan atau 6 bulan orang tuanya menyimpan dana di Bumi Putra. Kalau orang tuanya masih hidup sampai anaknya masuk perguruan tinggi, maka saat masuk TK maka akan menerima 5 persen pertanggungan. Masuk SD 10 persen, masuk SMP 20 persen, masuk SMA 30 persen. Kemudian dan yang Rp. 250.000.000 dikembalikan karena habis kontrak. Selain itu diberikan 40 persen untuk biaya di perguruan tinggi. Keuntungan lain asuransi ini adalah, kalau orang tuanya meninggal ketika anaknya di TK (baru 4 tahun kontrak) maka asuransi akan memberikan dana sebesar pertanggungan, termasuk pada tahapan-tahapan yang harus diterima anak itu, tanpa harus membayar kewajibannya.

Peran asuransi belum banyak dipahami oleh masyarakat, oleh karena itu dengan kerjasama PGRI diharapkan masyarakat secara berangsur-angsur memahaminya. Pemahaman masyarakat akan peran asuransi

Page 34: Notulen Rakorpimnas II

34

din Indonesia masih rendah dibandingkan dengan Malaysia dan Brunei, apalagi dibandingkan dengan Singapura.

Asuransi Bumi Putra telah banyak menerima penghargaan dari pihak eksternal sebagai asuransi yang paling dikenal masyarakat. Hal yang paling diutamakan adalah kepuasan pelanggan. Oleh karena itu kalau ada kekurangan kami mengharapkan masukan atau saran dari masyarakat untuk perbaikan.

Selama ini Bumi Putra kerjasama dengan LIPI, mudah-mudahan kedepan dengan PGRI. Asuransi Bumi Putra juga didukung oleh perusahaan re-asuransi dalam dan luar negeri. Jika ada klaim yang jumlah besar tidak hanya ditanggung oleh Bumi Putra. Selain itu Bumi Putra Juga didukung oleh Bank-Bank Nasional. Aset dana Bumi Putra yang jumlah 21 triliyun yang disimpan di hamper semua bank nasional. Untuk menghubungi Asuransi Bumi Putra, cabangnya sudah ada diseluruh Kabupaten/Kota di Indonesia bahkan ada dikecamatan. Kerjasama dengan PGRI telah ditanda tangani pada tanggal 24 Juni 2011 lalu.

Pemutaran film ilustrasi tentang Asuransi Bumi Putra. Selama 3 menit yang mengisahkan perjalanannya sejak kelahiran sampai dewasa ini. Bumi putra membuat produk baru yaitu mitra guru, guru yang guru yang punya waktu luang dapat bergabung membesarkan perusahaan.

Ulasan Ketua Umum PB PGRI Saya ingin memperjalas lagi bawah Bumi Putra didirikan oleh 3 orang guru yang tujuannya memang utnuk kesejahteraan guru. Didirikan tanggal 12 Februari 1912, tanggal yang sama dengan kelahiran saya. Saya ingin apa yang dipikir oleh para guru mempunyai dampak yang lebih baik bagi guru saat ini yang kondisinya jauh lebih baik. Mudah-mudahan kebersamaan dengan Bumi Putra memberi manfaat bagi kedua belah pihak.Semoga perusahaan semakin besar dan guru-guru memperoleh kesejahteraan dari asuransi ini.

Page 35: Notulen Rakorpimnas II

35

RAPAT PLENO V (15.30 – 17.30 WITA) PROGRAM PENGUATAN ORGANISASI

Pimpinan Sidang: Ketua Umum PB PGRI (Dr. H. Sulistyo, M.Pd) Dalam Rakorpimnas ini dibahas beberapa persoalan, program yang ditindak lanjuti bersama-sama dari PB sampai tingkat yang paling rendah.Seperti yang kita sepakati Rakorpimnas pertama di Balikpapan ada 10 penguatan organisasi. Dua tahun setelah itu sudah melakukan evaluasi, dan kajian serta upaya untuk bisa melaksanakan lebih efektif, terutama 3 hal yaitu keanggotaan, keuangan dan kepengurusan untuk saat ini 1. Keanggotaan ( disampaikan oleh: Drs. Usman Tonda, M.Pd, Ketua

Bidang Organisasi)

Masalah yang sangat penting adalah masalah pendataan anggota.

Pendataan anggota sudah mulai dilaksanakan sejak 2 tahun lalu, dan data yang ada sekarang adalah data per 14 Juni 2012.

Terima kasih bagi provinsi yang sudah selesai dengan kerja kerasnya sampai tingkat Kabupaten/Kota, ada yang sudah memulai, dan ada juga yang belum sama sekali mendata.\

Berdasarkan hasil konkernas IV di Bandung bahwa selambatnya akhir tahun 2012 95% guru dan tenaga kependidikan sudah didata sebagai anggota PGRI.

Mohon maaf 2 minggu terakhir ini website PB PGRI mengalami gangguan sehingga daerah sulit mengakses tentang keanggotaan. Karena selama ini website dan servernya dititip pada provider ekteren. Sekarang ini PB PGRI telah memiliki sendiri.

Server yang kita miliki mempunyai daya tampung sangat besar, sehingga mampu menyimpan semua data mulai dari Kabupaten/Kota, Provinsi sampai PB PGRI. Semua email PGRI Kabupaten/Kota, Provinsi dan PB PGRI dapat disimpan sehingga bisa saling komunikasi, termasuk masalah keanggotaan.

Kita sepakat pada konkernas II dan Rakorpimnas I di Balikpapan bahwa keanggotaan harus didata secara benar secara online, siapa namanya, dimana kerjanya, berapa usianya. Dengan demikian akuntabilitas organisasi dapat kita pertanggung jawabkan.

PGRI dengan organisasi pendidikan internasional juga telah menyepakai bahwa pendataan anggota PGRI pada akhir tahun 2012 harus sudah diselesaikan.

Pendataan ini dimaksudkan agar PGRI kuat dan bermartabat karena keanggotaannya disetiap jenjang pendidikan tercatat dan memiliki kartu tanda anggota.

Selanjutnya system informasi yang telah disosialisasikan ke Kabupaten/Kota yaitu: pertama “time live” yaitu dalam data base keanggotaan prosesnya, pertama data base kosong lalu kami sudah memasukkan 1.400 orang guru yang harus diidentifikasi oleh saudara, yang kurang adalah agama dan alamatnya. Setelah

Page 36: Notulen Rakorpimnas II

36

divalidasi dan dikonversi maka ada pendaftaran anggota baru. Ada yang memasukkan data proses dari bawah yang PB siapkan. Salah satu manfaat dari data ini adalah diterbitkannya Kartu Anggota PGRI versi yang baru, yang terpenting adalah seluruh anggota tercatat dalam data base keanggotaan.

Servive oriented dari Bank data yang dimiliki PB PGRI yaitu ada kartu anggota, yang mencantumkan identitas, cap dan nomor anggota.

Ada 2 cara pendataan yaitu dengan templet yang kami siapkan dalam website, saudara hanya mengisi datanya. Pendataan online yaitu data yang sudah di isi oleh PB PGRI saudara tinggal melengkapi yang kurang. PB PGRI sudah mendata 1.400.000 dari 2.900.000 guru. Yang belum adalah guru-guru di bawah Kementerian Agama.

Kalau pendataannya menggunakan template excel, maka perhatikan pedomannya. Daya yang diakui adalah data yang termuat dalam data base nasional. Kalau saudara mencetak kartu anggota PGRI berdasarkan template dan tidak menariknya dari data base PB PGRI, maka tidak tercatat dalam data base PB PGRI, saudara boleh mencetak kartu anggota sendiri, tapi masukkan dulu datanya dalam data base PB PGRI.

Target yang kita sepakati di Konkernas II dan yang kita sepakati dengan organisasi pendidikan internasional ternyata gagal kita capai, maka target 2012 harus tercapai.

Membacakan data keanggotaan masing Provisi per 14 Juni 2012

2. Keuangan (disampaikan oleh Dr. Muhir Subabja, MM. Wakil Bendara)

Data yang dipampang adalah data per 25 Juni 2012.

Selain ketentuan Anggaran Dasar juga surat-surat edaran PB tentang pembangunan monument, gedung guru dan becana alam.

Kondisi iuran per 25 Juni 2012 penerimaannya masih jauh dari 100 persen, relative sama dengan tahun sebelumnya.

Untuk monument nasional sampai Mei 2012 Rp. 521.787.000 dari target 1.400.000.000.

Untuk renovasi gedung guru ditargetkan dari seluruh anggota Rp. 14 Milyar baru terkumpul Rp. 2.582 milyar. Dari dana yang terkumpul, telah dikeluarkan untuk pajak atas bunga 10 juta, renovasi lantai dasar Rp. 50 Juta, masih tersisa Rp. 2.5 milyar.

Dana bencana alam sudah terkumpul Rp. 532.650.000 dan telah tersebar Rp. 335.000.000,- dan masih tersisa Rp. 197.000.000

Dari semua jenis dana yang diprogramkan, tidak da yang mencapai 100 persen masuk.

Ada bebepara Provinsi yang pembayarannya iurannya cukup baik, bahkan ada yang sudah lunas sampai Desember 2012.

Memaparkan data tunggakan iuran seluruh provinsi dan perkembangan jumlah anggota.

Page 37: Notulen Rakorpimnas II

37

Total tunggakan iuran secara nasional adalah Rp. 7.792.707.972,- sedangkan 3 provinsi lunas masing-masing Jawa Barat, Bengkulu dan Gorontalo.

Ulasan Ketua Umum PB PGRI

Kalau kita sepakat akan mewujudkan PGRI sebagai organisasi profesi guru di Indonesia merubah pernyataan kita yang selama ini “menjadikan PGRI satu-satunya organisasi profesi guru di Indonesia” tentu harus dibuktikan dengan keanggotaan. Kita tidak mungkin berbasa-basi dengan pernyataan politik dengan menyebut seluruh guru menjadi anggota PGRI kalau ternyata memang belum. Masih ada provinsi yang selama 10 tahun jumlah anggotanya tidak berubah. Tidak ada mutasi, mungkin hidup terus, tidak ada guru baru, tidak ada yang keluar.

Kita harus mengadakan konsolidasi bidang keanggotaan, sehingga kita menghargai kerja keras pengurus cabang, pengurus Kabupaten di rekapitulasi oleh pengurus Provinsi sehingga keanggotaan cukup dinamis.PGRI akan mengusulkan kepada pemerintah agar guru-guru yang tidak masuk organisasi profesi tidak disertifikasi dan tidak menerima tunjangan profesi. Tapi bagaimana kalau datanya seperti ini.

Ada 2,9 Juta guru di Indonesia berdasarkan data NUPTK, sedangkan yang baru masuk rekapitulasinya sekitar 1,4 juta guru, tapi yang masuk database belum sampai 1 juta orang. Ketua Umum PB PGRI tetap menahan belum minta pada pemerintah agar pasal 41 ayat 3 UU Sisdiknas dilaksanakan dengan penuh. Apakah kita mampu menyelesaikan keanggotaan organisasi, minimal yang sudah ber NUPTK pada tahun 2012 ini?Dijawab sanggup oleh peserta Rakor dengan serentak.Di Konkernas V di NTB nanti laporan keanggotaan harus sudah sesuai dengan NUPTK.Apakah saudara-saudara sanggup?Di jawab sanggup oleh para peserta. Kalau begitu pada tahun 2013 kita akan meminta kepada kementerian menjadi persyaratan aktivitas-aktivitas profesi termasuk untuk sertifikasi. Apakah disetujui?Di jawab setuju oleh seluruh peserta.

Saya masih mendapat laporan ada provinsi yang enggan melaporkan kondisi ril anggota, karena implikasinya terhadap keuangan yaitu iuran. Tentu salah benar kalau kita memanipulasi jumlah anggota hanya khawatir ditagih iuran. Karena seorang guru sangat berarti bagi kita, harus dilindungi dan diperjuangkan dan terdata dengan baik.

Walau perkembangan jumlah anggota akhir-akhir ini cukup bagus, tapi masih jauh dari kondisi ril guru yang sesungguhnya. Jumlah guru yang dibawah kementrian agama perjuni 2012 ada 720.222 orang, sedangkan dibawah kementerian pendidikan dan kebudayaan ada 2.925.676 orang yang kalau dijumlah kurang lebih ada 3,6 juta guru. Target program kita tahun ini sekurangnya adalah 95 persen, syukur-syukur mencapai 100 persen selesai. Oleh karena itu setiap yang ingin menjadi anggota PGRI,

Page 38: Notulen Rakorpimnas II

38

pengurus PGRI harus memfasilitasinya termasuk untuk memperoleh kartu anggota. Jangan sampai ada yang berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun untuk memperoleh kartu anggota. Hal ini penting karena kartu anggota adalah bukti bagi guru yang memasuki organisasi profesi.

Terkait dengan iuran, kedepan kalau kita ingin mewujudkan PGRI sebagai organisasi yang independen sebaiknya kegiatan-kegiatannya dibayar oleh iuran anggota. Apalagi kalau ingin menegakkan fungsi dan kewenangan organisasi yang semakin besar. Kalau kita sama sekali tidak punya dukungan dari usaha maupun komponen lain, organisasi akan sulit membiayai perjuangan dan kegiatannya melalui iurannya yang sangat kecil. Saya atas nama PB PGRI memberi apresiasi kepada provinsi yang data anggotanya bagus dan progresnya jelas, mutasinya jelas, keanggotaannya dinamis. Provinsi Jawa Tengah tiap bulan melakukan mutasi, tapi ada yang 10 tahun belum melakukan.Kita ingin terbuka dalam mengevaluasi kinerja kita, walaupun ini pengabdian, tetapi juga dituntut dengan baik.

Kalau kondisinya memungkinkan disamping diverifikasi, PB PGRI akan mencoba keuangan ini juga diaudit. Tapi dalam AD/AR tidak ada tuntutan itu. Tapi kita ingin mendapatkan kepercayaan dari anggota tentang penggunaan iuran yang dikumpulkan. Tapi kita harap kedepan juga di audit, karena kita ingin menunjukkan ke masyarakat bahwa penggunaan dana yang dikumpul dari anggota digunakan dengan sebaik-baiknya.

Tentang iuran pembangunan gedung guru tersebut jumlahnya yang masuk masih jauh dari harapan. Dianggarkan Rp. 10.000 peranggota sehingga akan terkumpul 14 milyar rupiah. Akan tetapi yang masuk baru mencapai 2.6 milyar. Jumlah ini sudah cukup baik.

Masukan Peserta Rakor 1. H. Munisih, S.Pd., MM. Kab. Balangan Kalimantan Selatan.

Data base kami sudah masuk dalam system, sudah digarap sejak tahun lalu. Hanya kemampuan internet didaerah tidak sama. Dalam 1 malam team hanya bisa menggarap 40 orang dari data NUPTK, dan sekarang tersisa 46 orang itupun datanya sudah kadaluarsa, kartu anggota sudah dicetak semua.

Tentang iuran kami setuju saja, hanya iuran anggota bagi guru-guru honorer dan guru dibawah Kemenag tidak terkaver, oleh karena itu PGRI dengan jajaran Kemenag perlu koordinasi.

2. Utusan Jawa Tengah

Pengelolaan dana oleh PB semakin tahun semakin bagus.

Page 39: Notulen Rakorpimnas II

39

Di Jawa Tengah system iuran dimutasi pada bulan perbulan tidak pertahun. Usul ke PB agar system pembayaran iuran berdasarkan data anggota tiap bulan.

Ada selisih tunggakan iuran dengan data di PB, padahal tanggal 25 kami sudah mengirim. Iuran dibayar pada saat gajian, dikamipun oleh Kab/Kota, tanggal 20 dikirim ke Provinsi dan dari Provinsi tanggal 25 dikirim ke PB.

Pengelolaan keuangan di Jawa Tengah telah dikerjakan secara accounting, maka dalam laporan keuangan juga termasuk asset organisasi.

3. Dr. H. Sudirman Ismail, M.Si. Ketua PGRI Kota Bima NTB.

Pelaksanaan pemungutan iuran di NTB termasuk Bima berjalan aman dan tertib. Iuran akan kami selesaikan setelah pulang dari Rakor ini.

Besarnya iuran anggota Rp. 2.000 dirasakan terlalu kecil, dan kami usul untuk kita sepakati Rp. 10.000

Mohon dukungan, akan maju menjadi calon Walikota Bima.

4. Utusan Salatiga Jawa Tengah.

Mendukung PB dalam menerbitkan Kartu Anggota karena berkaitan dengan nomor induk, dan kami sudah melakukannya. Kendalanya adalah adanya duplikasi dari kartu anggota.

Terjadi ketidak cocokan pemasangan foto anggota dengan identitas anggota pada saat entri data, tapi sudah diatasi.

Adanya kesimpangsiuran tentang nomor pokok angota KTA, cukup mencantumkan kode Kabupaten/Kota informasi kedua menghendaki ada nomor kecamatan. Mohon kejelasan.

Data NUPTK yang kami miliki terdapat yang sudah meninggal dan pensiun hal ini tentu akan merubah jumlah data.

5. Drs. Muchtar Utusan Dataran Tinggi Gayo Aceh

Data keuangan Rakorpimnas I di Balik Papan sampai dengan Rakorpimnas di Makasar ini tidak banyak berubah. Kami usul ada penguatan kelembagaan yang tegas dari PB agar Kabupaten/Kota dapat membuat MoU dengan Kepala Diknas Dikbud dan kantor Kemenag dalam pemungutan iuran anggota, yaitu melalui pemotongan gaji.

Ulasan Ketua Umum PGRI, bahwa melalui surat edaran, PB sudah melakukan usulan tersebut.

6. Mahsin Ketua PGRI Kab. Lombok Timur NTB.

Untuk mengefektifkan pembayaran iuran anggota tentu perlu dukungan dari Dinas Dikbudpora. Masih ada kepala Dinas Dikbudpora yang melarang pembayaran iuran PGRI.

Page 40: Notulen Rakorpimnas II

40

PR kita semua adalah bagaiman melakukan penguatan organisasi untuk membangun komunikasi dengan kepala Dinasbudpora di daerah masing-masing.

7. Utusan Ternate Maluku Utara.

Perlu ada kejelasan tentang system keanggotaan, ada kesulitan untuk mengirim data.

Ada overlap data, ada dobel nomor satu orang 2 kartu. Oleh karena ada system online juga ada yang manual. Tahun lalu kami mengirim 1.291 yang tercetak langsung, tapi ada administrasi dobel dibandingkan online. Kalau system manual yang dilangsung terjadi dobel. Ini yang perlu diperbaiki agar di Kab/Kota tidak kesulitan mengirim data dan cepat diakses oleh PB.

Dalam system keanggotaan ini kami kesulitan atas terjadinya mutasi guru Karena pengurus tidak mengetahui terjadinya mutasi guru, karena tidak ada tembusan.

Kami usul agar system keanggotaan PGRI ini bermanfaat sebagai salah satu sarat dalam kenaikan gaji berkala dan kenaikan pangkat.

8. Suryansah Ketua PGRI Kab. Bulungan Kalimantan Timur.

Dengan penggantian pengurus baru apakah KTA yang ditandangani pengurus lama diganti semua, atau pengurus baru hanya menanda tangani KTA yang baru. Selanjutnya berapa lama barlaku KTA.

Iuran ke Provinsi dan PB apakah berdasarkan anggota yang terdata atau dari anggota yang bayar saja. Pembayaran iuran anggota di daerah kami melalui bendaharawan Dinas Pendidikan. Ada juga yang tidak mau membayar, padahal mereka terdata sebagai anggota.

Agar PGRI mengirim surat ke Dinas agar semua guru menjadi anggota PGRI dan pembayaran iuran melalui bendahawan Dinas Pendidikan dari dana tunjangan perbaikan penghasilan (insentif) bukan dari gaji.

Sebagai informasi kami juga diberi kepercayaan oleh pemerintah kabupaten untuk menyalurkan insentif guru swasta sebesar Rp. 780.000 yang berasal dari Gubernur Rp. 300.000 dari Bupati Rp. 480.000. menurut ketentuan dana hibah harus disalurkan melalui organisasi.

9. Agus Hendri, S.Kom. Kab. Padang Pariaman Sumatra Barat.

Kita menyadari bahwa kunci dari organisasi adalah anggota dan iuran. Data itu di entri oleh operator, sedangkan operator sendiri belum dilatih oleh PGRI. Sekarang website PB PGRI sudah baru, oleh karena kenapa tidak di upload sekarang agar kami tahu bagaiamana cara mengentrinya. Alangkah baiknya kalau memang yang data yang kita kejar siapkan orang mengentri data itu.

Pengembang web site PB memberikkan hak akses excel bisa dapat di upload langsung ke data basenya itu dikirim data ke Jakarta.

Page 41: Notulen Rakorpimnas II

41

Alangkah baiknya user juga diberi kesempatan dari excel langsung upload ke website tanpa harus diupload lagi data ke Jakarta.

Yang berhak merubah password adalah Jakarta bagi kita diberi password kalau mau masuk lapor lagi ke Jakarta. Itu kurang bagus, kita diberi kesempatan berkontribusi tetapi sebagian lagi dipegang oleh PB PGRI, seakan tidak rela system itu didistribusikan.

Kalau bisa pengentrian data terdistribusi, diberi kebebesan penuh Karen pengentrian data terdistribusi, diberi kebebasan penuh karena pengentrian data Kabupaten/Kota juga yang bertanggung jawab.

Mengusulkan menjelang penutupan Rakor website yang baru bisa disosialisasikan.

10. Utusan Kab. Majalengka Jawa Barat

Tentang kasus di Majalengka terjadi pada tanggal 19 Maret 2012. Dua atau tiga hari sebelum dilakukan razia guru Pembina kesiswaan menyampaikan permakluman bahwa pada tanggal 19 Maret 2012 akan diadakan razia sebagai penegakan Tata Tertib disekolah. Pada tanggal 19 Maret 2012 saat dilakukan razia terdapat 5 siswa yang rambutnya gondrong dipotong bukan dicukur, orang tua siswa tersebut tidak terima dan hari itu orangtuanya datang ke sekolah. Kebetulan guru Pembina kesiswaan sudah pindah mengajar di MTS, lalu dijemput oleh rombongan orang tua siswa tersebut dan dianiaya.Ketika dipasar guru tersebut juga dianiaya lagi.Setelah sampai disekolah kebetulan lagi ada kegiatan KKG diserang lagi oleh 5 orang jeger dan rambut guru tersebut dipotong sambil diancam dibunuh.Itu sebagai pelecehan terhadap guru, dan PGRI tidak terima.

Guru tersebut telah minta maaf, tetapi ditolak oleh orang tua. Setelah kejadian guru melapor ke Polsek tapi tidak mau ditangani, lalu ke Polres.Pihak Polres menyuruh guru yang bersangkutan untuk visum dokter dengan sebuah pesan jangan bilang bahwa kamu dianiaya, bilang saja jatuh dari motor.Akhirnya kami melaporkan ke DPR dan Kapolri, tapi pihak orang tua juga melaporkan kasus ini kepolisi, jadi sama-sama melaporkan. Guru tersebut oleh polisi dikenakan pasal berlapis yaitu perbuatan tidak menyenangkan, diskriminatif dan membuat anak jatuh mental. Sebaliknya tindakan penghinaan terhadap profesi guru dikenakan pasal perbuatan tidak menyenangkan.PGRI Majalengka sudah berusaha dan sudah 3 kali turun kelapangan dan juga disampaikan ke Bupati, tapi hasilnya belum berhasil.

Dampak kasus ini kepada guru adalah ada ketakutan

menegakkan disiplin, sehingga terjadi pembiaran terhadap siswa, bagaimana nasib anak bangsa ke depan. Selanjutnya kami serahkan masalah ini kepada Ketua Umum PB PGRI seperti surat yang telah kami kirim. Kami juga mengirim surat kepada Kapolri untuk penghentian penyidikan dengan dilampiri Undang-Undang No. 20/2003 sebab dalam pasal 12 ayat 1(a) tentang kewajiban siswa

Page 42: Notulen Rakorpimnas II

42

mentaati tata tertib sekolah. Dan undang-undang No. 14/2005 pasal 39 tentang perlindungan hukum dan profesi.Apa artinya MoU PGRI dengan Kapolri, ketika kami sampaikan tidak ada tanggapan apa-apa.

Ulasan Ketua Umum PB PGRI

Kasusnya cukup variatif, seperti di Banten LSM yang memeras kepala sekolah, mendapat penanganan yang sangat baik, LSM yang memeras itu ditahan, setelah pengurus PGRI Banten memperlihatkan MoU PGRI dengan Kapolri.

Setelah Rakorpimnas ini PB PGRI akan mengirim tim ke Majalengka untuk bertemu Kapolres. PB PGRI akan kerja keras mendorong kasus ini agar cepat selesai dan kemenangan berpihak pada guru. Mohon do’a restu. Saya sudah kirim surat ke Kapolres Majalengka, tapi saya belum cek apa sudah ada balasannya.

Page 43: Notulen Rakorpimnas II

43

RAPAT PLENO VI (20.00 – 22.45 WITA) DEWAN KEHORMATAN GURU INDONESIA (DKGI)

Pimpinan Rapat : Ketua Umum PB PGRI (Dr. H. Sulistyo, M.Pd)

Banyak sekali masukan, saran dan klarifikasi dari peserta, dan itu semua sudah kami catat. Satu hal yang sangat penting adalah usulan agar iuran anggota masa yang akan datang minimal Rp. 10.000,-. Hal ini harus mulai kita sosialisasikan kepada anggota, tapi harus diikuti oleh pengelolaan keuangan yang baik, dan penggunaannya yang tepat untuk kepentingan anggota dan pendidikan.

Dewan Kehormatan Guru Indonesia adalah mandat dari Undang-Undang nomor 14/2005 pasal 44 ayat 1, maka harus disiapkan dengan sebaik-baiknya. Belum semua Kabupaten/Kota mampu membentuknya, bahkan ada beberapa provinsi yang belum terlalu jelas statusnya, karena katanya sudah tapi belum ada laporan pembentukkannya. Waktu lalu kita sudah sepakati bahwa pada bulan Juli ini sudah selesai pembentukkan DKGI sampai tingkat Kabupaten/Kota, ternyata belum. Oleh karena itu kita perlu membuat kesepakatan lagi.

1. Ketua Dewan Kehormatan Guru Indonesia Pusat (Prof. Dr.

Wardiman Joyonegoro)

Undang-Undang nomor 14/2005 pasal 39, 41, 42, 43 dan 44 mengandung 3 unsur, yaitu pertama perlindungan guru dalam hukum, profesi dan keselamatan kerja, kedua, usaha peningkatan mutu guru, dan ketiga usaha peningkatan harkat dan martabat guru.

Jadi DKGI dibentuk untuk 3 hal tersebut. Disamping amanat dari Undang-Undang, DKGI juga kita butuhkan untuk meningkatkan mutu, harkat dan martabat guru. Dalam kongres tahun 2008 kode etik sudah disyahkan, dan dalam Konkernas di Balik Papan DKGI dibentuk dan saya diminta jadi ketua.

Ternyata masih banyak PR kita, sehingga harus kita pikir bersama bagaimana agar DKGI dapat efektif. Dari 33 Provinsi, DKGI baru terbentuk di 15 Provinsi, sedangkan dari 497 Kabupaten/kota DKGI baru terbentuk di 15 Kabupaten dan 10 Kota.

Persoalan akan banyak timbul di Kabupaten/Kota seperti yang terjadi di Majalengka. Dengan adanya DKGI, tentu kasus seperti akan banyak menolong.

Sekretaris DKGI sudah membuat buku tata kerja atau petunjuk pelaksanaannya, tapi menjadi PR kita adalah masih banyak DKGI yang belum terbentuk. Kita juga harus mensosialisasikannya.

DKGI juga menghubungi Kementerian-Kementerian, aparat agar tugas kita efektif. Bantuan terbesar kita terima dari Kementerian Dikbud. Melalui workshop telah menghasilkan konsep peraturan menteri tentang kode etik. Kalau keluar peraturan menteri, maka walau banyak organisasi profesi guru, tapi hanya satu kode etik yang kita susun tahun 2008 itu.

Page 44: Notulen Rakorpimnas II

44

DKGI juga akan berhubungan dengan Kementerian Agama, Kementerian Dalam Negeri. Bahkan dengan Kapolri sudah ada MoUnya. Diharapkan ada tindak lanjutnya ditingkat Provinsi dengan Kapolda dan tingkat Kabupaten/Kota dengan Kapolres. Ini akan memudahkan bagi DKGI dan jajaran LKBH.

Dengan bantuan Kemendikbud, tahun ini akan diadakan sosialisasi tapi waktunya belum disepakati. Diharapkan jangan hanya 15 provinsi saja yang mengikutinya, tapi ke 33 provinsi.

Tambahan dari Prof. Dr. Sudarto, Sekretaris DKGI Pusat.

Ketua-ketua PGRI Propinsi dan Ketua PGRI Kabupaten/Kota, harus paham tugas pokok dan mekanisme kerja DKGI karena yang pertama kali memanfaatkan remomendasi sanksi terhadap pelanggaran kode etik adalah ketua-ketua PGRI Kabupaten/Kota. Padahal mulai menangani pengaduan, penelitian, menentukan sanksi sampai memutuskan rekomendasi tidak dilakukan oleh ketua dan pengurus, tapi oleh ketua Dewan Kehormatan. Ketua-ketua PGRI Kabupaten/Kota lah yang meneruskan permasalahan ini kepada ketua-ketua dewan kehormatan.

Kelengkapan-kelengkapan organisasi kita semakin sempurna, yang terakhir adalah keputusan pengurus Dewan Kehormatan Pusat yang mengatur mengenai tata laksana, teknis dan prosedur, bagaimana menangani kasus pelanggaran kode etik itu. Keputusan dewan kehormatan mencakup soal prosedur dan teknik. Mulai dari prosedur dan teknik pengaduan sampai diatur bentuk-bentuk suratpun distandarkan. Kalau surat pengaduan tidak memenuhi syarat maka Sekretaris DKGI Kabupaten/Kota dapat mengatakan tidak memenuhi syarat untuk ditindak lanjuti.

Teknik pendaftaran, pengkajian dokumen, mempelajari kronologis peristiwa, sampai latar belakang hingga DKGI memutuskan ini pelanggaran ringan, ini pelanggaran berat kemudian memutuskan rekomendasinya. Kalau yang bersangkutan tidak salah, juga diatur tentang banding dan proses rehabilitasinya.

Dialog telah dilakukan untuk membekali DKGI agar dapat melakukan langkah dengan tepat, tapu kode etik guru hasil Kongres di Palembang masih ada kelemahan sehingga apa yang sudah kita miliki ini belumlah sempurna. Tetapi terpenuhinya kelengkapan organisasi DKGI ternyata mengandung pertama yang memperkuat posisi PGRI sebagai organisasi, terbentuknya lembaga ini juga menjadi kelemahan dari organisasi DKGI itu. Dua hal ini kita harus mengambil sikap, apakah menunggu memperbaikinya, atau yang sudah ada kita jalankan sambil memperbaiki kekurangan.

Kekuatan yang pertama adalah PGRI mampu meperlihatkan PGRI lah organisasi yang paling memenuhi syarat sebagai organisasi profesi, ini luar biasa dan positif. Walau didalam masih compang-camping. Yang

Page 45: Notulen Rakorpimnas II

45

kedua terbukanya menjadi organisasi PGRI sebagaimana yang dimaksud dalam Undang-Undang guru dan dosen. Sekarang ini sertifikasi tidak ditangani sebagai mana yang dikehendaki oleh Undang-Undang, ditangani oleh pihak lain yaitu oleh pemerintah, kalau organisasi kita sudah sempurna dan memenuhi syarat maka yakinlah kewenangan sertifikasi itu adalah PGRI sebagai organisasi profesi.

Desain dari Undang-Undang guru dan dosen bukan saja

melindungi guru tapi juga masyarakat.Masyarakat yang menyerahkan anaknya kepada guru untuk dicerdaskan. Melalui kode etik terbuka peluang bagi orang tua untuk memperoleh jaminan anaknya akan memperoleh pelayanan yang professional. Kalau tidak, maka guru yang melanggar kode etik akan menerima sanksi. Sampai saat ini walaupun guru yang melanggar dicabut kartu anggotanya belum ada pengaruhnya terhadap tunjangan profesi.Nantinya, guru yang melanggar kode etik dapat dicabut kartu anggotanya sehingga yang bersangkutan tidak berhak lagi menerima tunjangan profesi.Karena guru wajib menjadi anggota organisasi profesi juga terima tunjangan profesi.Kedepan nanti, pasti yang seperti ini pasti berhenti.

Sejumlah kelemahan adalah baru 60 Kabupaten/Kota, akibatnya pemahaman terhadap dan DKGI itu lemah. Kalau organisasi yang belum dibentuk, bagaimana bisa disosialisasikan padahal aturan itu mengikat bagi para guru dan pengurus PGRI.

Ternyata yang merasa punya kewenangan mengurus guru adalah banyak, ada kepala daerah, kepala dinas, inspektorat, bawslu, ada kepolisian, mereka semua tidak terikat dengan produk PGRI DKGI, mereka punya mekanisme sendiri.

Koordinasi dalam menangani kasus guru juga perlu diatur kalau tidak, maka bisa jadi DKGI menurunkan harkat dan martabat organisasi. Perlu diketahui bahwa perlindungan orang tua terhadap anaknya berlebihan. Anaknya tidak naik kelas diajukan ke PTUN guru juga berhadapan dengan ranah diluar kode etik. Apalagi Undang-Undang perlindungan anak membentuk anak saja sudah dianggap melakukan tindak pidana.

Tim DKGI pusat sudah melakukan telaah terhadap kode etik, DKGI dan produk yang mengatur prosedur operasional standar termasuk ketentuan yang dikeluarkan pengurus. Ternyata banyak persoalan-persoalan: Pertama, rumusan kode etik yang mencakup 7 cakupan hubungan itu ternyata rumusannya terlalu luas, kadang tidak operasional, sulit diukur apa lagi dikriteria sanksinya nanti apa. Ini kewenangan kongres bagaimana menyederhanakannya.Sebanyak 67 perilaku itu termasuk mengatur hubungan guru dengan masyarakat.Bukan hanya hubungan guru dengan murid dan orang tua. Guru berpakaian saja diatur. Cakupan kode etik terlalu luas multi tafsir dan sanksi memang tidak dijabarkan

Page 46: Notulen Rakorpimnas II

46

dalam petunjuk operasional standar.Hasil kongres yang nomor tujuh tentang prosedur operasional standar mencampur aduk dalam sebuah keputusan antara materi substansi kode etik dengan prosedur penanganannya.Menurut teman-teman yang berpendidikan hukum bahwa hukum formal dan hukum materilnya harus dipisahkan.Tapi tolong diingat bahwa Dewan Kehormatan bukan perangkat peradilan. Suasana persidangan dan peristilahan teknis juga jangan di copy paste dan yang terjadi di pengadilan.Oleh karena itu, salah satu rekomendasi rakor ini kepada PB PGRI adalah membentuk tim yang melakukan kajian terhadap kode etik, Dewan Kehormatan dan Prosedur-prosedur ketika DKGI menangani pelanggaran kode etik. Itu nanti di sajikan dalam kongres yang akan datang.

Sikap kita adalah, sambil menyiapkan penyempurnaan kode etik, Dewan Kehormatan menyiapkan diri agar setiap jajaran dewan kehormatan dan PGRI mengoperasionalkan dengan segala kelemahannya, dari pada tidak. Kalau tidak, masyarakat akan menuduh apalagi terkesan DKGI lebih banyak melindungi guru yang melanggar kode etik dari pada memberi perlindungan kepada peserta didik. Untuk itu perlu langkah kongrit untuk mensosialisasikannya. Perlu diketahui bah DKGI dan kode etik guru merupakan ikonnya PGRI sebagai organisasi profesi. Organisasi guru yang lain belum ada yang memilikinya.

Tambahan dari Dr. Sugito, M.Si. 1. Membacakan susunan pengurus DKGI pusat. 2. Urgensi dari DKGI adalah, setelah MoU PGRI dengan Kapolri maka bila

terjadi kasus yang menimpa guru, maka sebelum dilaporkan ke polisi ditangani dulu oleh Dewan Kehormatan guru Kabupaten/Kota yang merekomendasikan sebuah kasus itu apakah pelanggaran pidana atau pelanggaran ringan.

3. DKGI pusat dibentuk tahun 2009, baru bekerja efektif mulai tahun 2010. Kegiatan yang telah dilakukan:

Mengirim edaran tentang pembentukan DKGI Provinsi dan Kabupaten/Kota.

Sosialisasi kode etik

Mempersiapkan MoU dengan Kapolri

Menyiapkan standar operasional prosedur

Menyiapkan tindak lanjut MoU dengan Kapolri

Menyusun pedoman kerja DKGI pusat. 4. Ditingkat Provinsi DKGI telah terbentuk 15 dari 33 Provinsi, sedangkan

tingkat Kabupaten/Kota baru terbentuk 60 dari 497 Kabupaten/Kota. Yang jelas, kalau tingkat provinsi belum terbentuk berarti Kabupaten/Kota juga belum terbentuk. Untuk DKGI Provinsi dan Kabupaten yang pertama, pengesahannya oleh PB PGRI.Setelah 5 tahun, baru oleh Provinsi, dan yang tingkat Provinsi oleh PB PGRI.

Page 47: Notulen Rakorpimnas II

47

5. Permasalah DKGI adalah belum terbentuknya diseluruh Provinsi, Kabupaten/Kota. Ada yang sudah dibentuk tapi belum SK kan karena belum serahkan data.

6. Apakah yang akan dikerjakan sampai dengan kongres yang akan dating.

Pembentukkan DKGI Provinsi dan Kabupaten/Kota dan diharapkan tahun 2012 ini selesai.

Sosialisasi kode etik guru Indonesia

Pertemuan dengan instansi terkait dengan pembinaan guru untuk menyamakan persepsi dalam pembinaan guru.

Pertemuan dengan pakar pendidikan

Menyempurnakan kode etik guru Indonesia.

7. Bagaimana kalau ada kasus guru sedangkan DKGI belum terbentuk? Alternatifnya ada 2, yaitu boleh ditangani oleh Kabupaten yang sudah ada DKGInya atau ditarik ke Provinsi. Oleh karena itu pembentukan tingkat provinsi dan Kab/Kota perlu segera kita selesaikan.

Ulasan Ketua Umum PB PGRI

Dari apa yang dipaparkan DKGI Pusat, ternyata organisasi PGRI ini harus diurus secara serius dan professional, apalagi yang menyangkut nasib orang.

Saya ingin memperoleh informasi kenapa DKGI tingkat Provinsi baru selesai 15 dan tingkat Kabupaten/Kota baru 60. Apakah memang tidak ada yang mau menjadi anggota DKGI, apa belum sempat dibentuk, apa belum mau atau tidak tahu cara membentuknya. Supaya kita pikirkan, karena tidak ada jaminan setengah tahun lagi semau selesai. Disini butuh komitmen kita, karena kita ingin profesi guru itu mulia bersandar pada kode etik, diperlukan alat kelengkapan organisasi yang diamanahkan Undang-Undang untuk menegakkannya. Kita tidak perlu khawatir kalau DKGI memberi rekomendasi kepada Dinas Pendidikan dan BKD untuk wajib mengikutinya, karena ini amanah Undang-Undang. Kalau tidak, tentu menjadi persoalan. Tata cara beracara DKGI akan kita susun. Kami punya cita-cita sebelum kongres tahun 2013 semua pedoman, petunjuk pelaksanaan, dan kelengkapan organsiasi sudah kita selesaikan. Sehingga pada tahun 2013 semua perangkat organisasi sudah bekerja dengan baik.

Tentang pendanaan baik untuk DKGI dan LKBH juga menjadi persoalaan. PB PGRI menerima iuran Rp. 2.000 dari tiap anggota tiap bulan, yang masuk belum seperti harapan. PB PGRI juga harus membayar iuran ke Organisasi Pendidikan Internasional dan serikat pekerja.Diharapkan pembentukkan DKGI ini kita lakukan dengan serius, karena rencana kita pada bulan Juli ini kita sudah mulai menegakkan kode etik. Hal ini sulit karena sebagian besar DKGI di provinsi dan Kabupaten/Kota belum terbentuk.

Page 48: Notulen Rakorpimnas II

48

Apakah sampai dengan akhir tahun 2012 ini pembentukan DKGI Provinsi dan Kabupaten/Kota bisa kita selesaikan? Dijawab “bisa” oleh semua peserta Rakor. Allah mendengar janji kita semua.Kalau bisa tidak perlu menunggu Desember. PB akan melaporkannya ke Kemendikbud dan Kemenag.

Page 49: Notulen Rakorpimnas II

49

RAPAT PLENO VI LANJUTAN 1 LEMBAGA KONSULTASI DAN BANTUAN HUKUM(LKBH) PGRI

Oleh: Drs. Giat Suwarno (Sekretaris LKBH Pusat)

1. Susunan Pengurus LBKB Pusat Ketua : Drs. Malik Raden Wakil Ketua : Taruno, S.Pd. Wakil Ketua : Jalil Harahap, S.IP Sekretaris : Drs. Giat Suwarno Wakil Sekretaris : Drs. Wahyo Pradono, MM Bendahara : Drs. Usman Tonda, M.Pd. Anggota : Dra. Dian Mahsunah, M.Pd. Sapto Handoko Jalil

2. LKBH merupakan bentuk perubahan dari LPPH (Lembaga Pelayanan dan Penyuluhan Hukum) PGRI yang dibentuk pada tahun 1995, dan tahun 1996.Selanjutnya LLPH dirubah menjadi LKBH (Lembaga dan Konsultasi Bantuan Hukum) PGRI.

3. Kondisi LKBH Provinsi

Masih aktif 23 Provinsi

Sudah habis masa jabatan 9 provinsi

Belum membentuk 1 provinsi

Yang masih ada masa baktinya tapi tidak diaktifkan oleh pengurus PGRI nya.

Ada yang kepengurusannya sudah hilang karena tidak diurus PGRI Provinsi.

4. Kondisi LKBH Kabupaten/Kota

Sejak tahun 2004 sampai sekarang pernah dibentuk sebanyak 162 LKBH Kabupaten/Kota.

Yang masih aktif masa baktinya sebanyak 53 Kabupaten/Kota .

109 LKBH Kabupaten/Kota yang pernah dibentuk belum di remajakan pengurusnya atau tidak di laporkan peremajaannya.

Jumlah Kabupaten/Kota 497.

Organisasi anak Lembaga PGRI, tingkat pertama pembentukkan disahkan oleh PB PGRI agar terbentuk nomun peraturannya ditingkat pusat. Jadi Kabupaten/Kota disahkan oleh PB agar tercatat dan diketahui keberadaannya. Untuk keduanya cukup pengurus PGRI tingkat Povinsi tapi ditembuskan ke PB PGRI.

Kalau kita mengacu kepada jumlah Kabupaten/Kota sekarang ini sebanyak 497, dan pernah dibentuk baru 162, maka jumlah yang belum masih cukup besar. Apalagi kalau yang aktif hanya 53 LKBH.

Permasalahan yang ada : 1) Masih ada provinsi yang belum membentuk LKBH

Page 50: Notulen Rakorpimnas II

50

2) Belum semua pengurus LKBH PGRI Provinsi diremajakan 3) Belum semua pengurus PGRI Kabupaten/Kota membentuk

LKBH PGRI 4) Bayak pengurus PGRI Kabupaten/Kota yang kesulitan

pengacara untuk tim advokasinya. Pengacara memiliki wilayah kerja/operasi nasional, sehingga pengacara tingkat Provinsi dapat dipakai di Kabupaten/Kota. Boleh juga dari Provinsi lain yang terdekat, ini salah satu solusinya.

Ada pengurus Kabupaten/Kota sudah membentuk LKBH tapi tidak diusulkan pengesahannya ke PB PGRI. Ada LKBH PGRI yang sudah kadaluarsa tapi dibiarkan, tidak diremajakan sesuai ketentuan organisasi.

Dalam buku panduan dapat dilihat dalam daftar LKBH Provinsi mana yang belum dibentuk dan yang sudah kadaluarsa kepengurusannya, termasuk LKBH Kabupaten/Kota.

Ada LKBH yang disahkan dan dilantik sendiri berdasarkan laporan Provinsi.

Ada LKBH yang tidak berkantor pada kentor pengurus PGRI pada tingkat yang sama.

PB PGRI sudah menerbitkan buku administrasi PGRI sudah dikirim kepengurus Provinsi, 5 buah untuk dipelajari dan menjadi pedoman kerja. Selanjutnya agar memesan sebanyak pengurus harian. Disamping itu agar pengurus PGRI Provinsi mendata dan mengajukan pengurus PGRI Kabupaten/Kota sebanyak pengurus harian 7 buah. Sebab kalau kita cetak dengan jumlah yang banyak harganya lebih murah.

Buku pedoman tersebut menentukan agar pengurus PGRI punya kantor tersendiri, termasuk anak lembaga berkantor disitu untuk mempermudah koordinasi.

Sebagian besar pengurus PGRI Provinsi belum menganggarkan dana untuk LKBH.

Sebagian besar LKBH PGRI belum membangun jaringan kerja sama dengan instasi lain dalam memberi bantuan hukum, karena advokat yang peduli dengan guru dapat diangkat menjadi anggota PGRI luar biasa sepanjang masih kerjasama. Prosedur penanganan kasus adalah guru yang terkena kasus melapor ke pengurus PGRI dan LKBH PGRI atau sebaliknya, pengurus PGRI dan LKBH menjemput bola. Karena perlindungan hukum adalah hak anggota PGRI.

Penyelesaian kasus ditingkat Kabupaten ditangani oleh pengurus PGRI dan LKBH PGRI Kabupaten/Kota. Apabila tidak mampu dapat meminta bantuan LKBH Provinsi atau sampai kasasi ke LKBH pusat. Melalui surat edaran tanggal 3 Juni 2011 PB PGRI

Page 51: Notulen Rakorpimnas II

51

telah meminta agar pengurus PGRI Provinsi dan Kabupaten/kota segera membentuk DKGI dan LKBH denagn batas waktu bulan Agustus 2011 sampai dengan bulan Agustus 2012, ternyata belum selesai. Oleh karena itu dalam forum yang lengkap ini dapat kita sepakati sebagai mana arahan ketua umum PB PGRI yaitu selesai akhir tahun 2012.

Page 52: Notulen Rakorpimnas II

52

RAPAT PLENO VI LANJUTAN 2 LATIHAN KEPEMIMPINAN PGRI

Oleh :Dr.Unifah Rasyidi

Dari berbagai hal yang sudah kita lakukan, kadarisasi merupakan bagian yang sangat penting, tidak mudah menghasilkan kader-kader yang handal, militan, solid, dan rela berkorban demi kepentingan organisasi.

Latihan kepemimpinan merupakan langkah strategis untuk menciptakan kader-kader seperti itu. Latihan kepemimpinan ini adalah amanat Kongres XX dan sudah diputuskan peraturannya didalam rakornas di Gorontalo. Selanjutnya kita sudah membuat pedoman yang sudah dibagikan pada rakornas yang lalu di Bandung.

Terimakasih dan apresiasi kepada tim atau gugus pemikir yang berasal dari beberapa perguruan tinggi, baik negeri maupun PGRI yang saat ini masih menggodok silabus, bahan materi ajar kepemimpinan. Diharapkan sebelum PB PGRI mengakhiri masa jabatannya latihan kepemimpinan ini sudah selesai kita laksanakan.

Drs.Usman Tonda, M.Pd (bidang organisasi)

Alur regulasi latihan kepemimpinan PGRI adalah : 1) Amanat kongres XX dalam program umum. 2) Konkernas III menghasilkan PP tentang pola latihan 3) Pleno PB PGRI memutuskan pedoman pelatihan 4) Telah menyusun silabus pelatihan 5) Sedang menyelesaikan modul pelatihan\

Profil kader PGRI yang dikendaki, adalah memiliki wawasan : 1) Kebangsaan mempertahankan NKRI 2) Pendidikan nasional 3) Profesi keguruan 4) Organisasi 5) Kepemimpinan 6) Isu-isu aktual Dengan wawasan tersebut diharapkan dapat mewujudkan “Dasa Karakter” PGRI yaitu : jujur, tanggung jawab, visioner, disiplin, adil, solidaritas, kerjasama, demokratis, kreatif dan nasionalis.

Latar belakang dari kepemimpinan PGRI adalah masalah internal PGRI dan masalah-masalah eksternal berupa tatanan global. Dua masalah inilah mendorong kita mempersiapkan pemimpin PGRI kedepan.

Menjelaskan tahapan penyusunan kurikulum pelatihan yang menarik.

Kompetensi yang diturunkan dari profil dipengaruhi oleh 3 hal, yaitu values PGRI, conditional signal (Anggota dan Stake Holder) dan siencetific vision (Program Diklat)

Menjelaskan ringkasan tahapan pembentukan mata diklat, yaitu profil lulusan, kopetensi, bahan diklat dan mata diklat ini akan menghasilkan

Page 53: Notulen Rakorpimnas II

53

kurikulum. Kurikulum adalah dokumen rencana, curiculum plan sudah ada, tinggal modul yang sedang disusun untuk diklat tingkat satu kita sudah punya. Kegiatan nyatanya diawali dengan proses diklat penciptaan suasana pembalajaran dan proses evaluasi.

Menjelaskan program diklat. Ada dua yang kita bangun yaitu hard skill dan soft skill yang dicapai melalui kurikulum. Pengaturan bahan kajian (materi Diklat) dan strategi pembelajarannya, itu yang akan kita bangun.

Menjelaskan system pembelajaran Ada instruktur, ada sumber belajar da nada peserta pelatihan, ada silabus, pengembangan pembelajaran dan dibawahnya ada evaluasi program pembelajaran. Menjelaskan apa yang harus dilakukan oleh PGRI agar dapat menjawab tantangan kedepan maka bangunan PGRI yang kita impikan dalam pelatihan seperti ini. Bahwa PGRI mampu memahami kebutuhan masyarakat.

Yang dilakukan PGRI agar dapat menjawab tantangan kedepan dan kader PGRI yang kita mimpikan dengan pelatihan ini. Memahami kebutuhan masyarakat, dengan meningkatkan mutu pengurus akan mendapat pengakuan masyarakat. Selanjutnya membangun dasa karakter PGRI secara berkelanjutan. Bagaimana nilai-nilai PGRI diteruskan ke generasi berikutnya. Pelatihan itulah yang menjadi media bagaimana mentransfer pengetahuan, bagaimana skillnya dilatih, bagaimana ideology PGRI berkembang ditengah PGRI mendatang, sehingga PGRI menjadi satu dan dapat dikembangkan pada pengurusan-pengurusan tinggi PGRI.

Anggota baru (incoming members) kemudian masuk keproses belajar mengajar, berupa pelatihan kepemimpinan PGRI yang mencakup wawasan kebangsaan, wawasan diknas, wawassan profesi, wawasan organisasi, wawasan kepemimpinan dan wawasan isu-isu actual. Dari hasil latihan ini diperoleh kader PGRI yang berwawasan local, nasional dan global.

Materi pelatihan dibagi 3 pelatihan kepemimpinan PGRI, yaitu pelatihan tingkat I di Kabupaten/Kota, Pelatihan tingkat II di Provinsi dan pelatihan tingkat III di nasional, kita tidak menyusun jadwal pelatihan dan metodenya. Distribusi waktu pelatihan adalah, tingkat I selama 3 hari, tingkat II 4 hari dan tingkat III 5 hari. Materi dan jumlah jamnya sudah ditetapkan yaitu masing 30:40 dan 50 jam, demikian juga format silabusnya sudah siapkan.

Pendekatan pelatihan kepemimpinan PGRI P = Pantau G = Gali R = Refleksi I = Inferensi

Page 54: Notulen Rakorpimnas II

54

Menjelaskan kegiatan masing-masing komponen dari pendekatan pelatihan kepemimpinan PGRI. 1) Kegiatan pendahuluan : pantau 2) Kegiatan inti (1) : gali (eksplorasi) 3) Kegiatan inti (2) : refleksi (umpan balik) 4) Kegiatan penutup : inferensi (penutup)

PB PGRI sudah menyiapkan modul yang sangat operasional sehingga peserta tidak terlalu lelah dalam mengikuti pelatihan.

Pada bulan Agustus Akhir akan dilatih TOT instruktur tingkat provinsi, tingkat provinsi melatih TOT tingkat Kabupaten/Kota pada bulan September. Sedangkan pelatihan akan di laksanakan pada bulan Oktober untuk pelatihan tingkat I yaitu di Kabupaten/Kota. Ulasan Ketua Umum PGRI 1. AD/ART boleh sama, tetapi organisasi yang dikelola oleh pengurus yang

berbeda, maka rasa organisasi itu juga berbeda. Ternyata peran orang dalam organisasi sangat penting, karena itu kita perlu menyiapkan dengan baik. PGRI sudah lama bercita-cita ingin mendidik kader, tapi kita belum pernah punya pedoman yang komprehensif. Insya Allah tahun ini kita memilikinya.

Insya Allah pada bulan September, Oktober 2012 PB PGRI akan

memulai pelatihan kepemimpinan PGRI yang pertama. Untuk pertama diberi kesempatan pada ketua dan sekretaris umum PGRI untuk bisa mengikutinya, adapun tempatnya di Jakarta, dengan tanggung jawab PB, sedangkan transport dari daerah masing-masing. Oleh karena itu mohon disiapkan dari sekarang.

Kalau tunggakan iuran Rp. 7 milyar masuk, maka pada saatnya PB

dapat menanggung semuanya, sekarang belum.Kita ingin mendidik kader yang militant, sehingga ketika PGRI dipersoalkan, kita tidak semakin redup, menundukkan kepala. Tetapi kita akan membela mati-matian bila PGRI terusik. Kita tidak pernah memusuhi orang lain, tapi tidak akan pernah mundur selangkahpun ketika PGRI dimasuki oleh pihak-pihak lain. Kader militant yang seperti ini mesti harus dibangun oleh organisasi kita. Selama ini pengurus PGRI sering memanfaatkan kader yang sudah matang yang dibentuk oleh lembaga atau organisasi lain. Mungkin pejabat yang direkrut jadi pengurus, mungkin tokoh organisasi lain yang diambil jadi pengurus. Tapi pada saatnya kita harus mendidikan pengurus organisasi ini, sehingga halnya Insya Allah akan berbeda, terutama bagaimana ia mengembangkan organisasi.

2. Dalam acara ini masih ada 2 topik, tapi saya minta timnya tidak usaha

menyampaikan, yaitu tentang administrasi pedoman administrasi karena bukunya sudah ada. Agar dimanfaatkan oleh peserta. Semula akan digandakan dan dibagikan saat ini. Tapi PB sudah menyerahkan ke pengurus provinsi. Semua hal berkaitan dengan admistrasi sudah diatur.

Page 55: Notulen Rakorpimnas II

55

Termasuk kop surat, stempel dan sebagainya. Buku ini juga penting untuk membuat berbagai keputusan organisasi.

3. Tentang pakaian seragam, pada saatnya pakaian seragam tidak

dibutuhkan bagi organisasi profesi guru kita. Sekarang dirasakan sangat penting untuk ciri khas PGRI, belum sudah meminta menjadi anggota PGRI, tapi kita belum memberikan kartu tanda anggota. Seragam PGRI harus menggunakan pola yang sama (seperti yang saya pakai) yang sudah disyahkan oleh PB PGRI.

Saya masih melihat ada pengurus PB dan pengurus Provinsi yang

menggunakan seragam PGRI model lama.Saya sudah minta untuk tidak dipakai lagi.Bahkan saya mendapat informasi ada pengusaha batik yang menawarkan seragam dan memberi gratis untuk pengurus Provinsi, dan saya minta untuk jangan dipakai. Kalau kita sepakat menggunakan pakaian seragam, maka pola, bahan dan modelnya harus sama. Kami juga sudah sampaikan ke pengurus agar penjelasan baju seragam melalui formum organisasi.Sehingga kalau ada keuntungan sedikit untuk organisasi, bukan untuk perorangan.Pengurus jangan tergiur murah, tapi tidak sesuai dengan pola yang sudah ditetapkan oleh organisasi.

Ada desakan agar pada kongres yang akan datang kita

memutuskan untuk mengganti seragam baru. Saya masih mempertimbangkan, tapi saya dan kawan-kawan tidak berfikir menggantikan seragam itu.Karena bisa timbul prasangka yang tidak bagus.Bahwa setiap periode melahirkan pola-pola baru.Menurut saya itu tidak sehat, menurut saya pola seragam yang sekarang sudah popular.Sampai-sampai banyak orang tua pengen punya menantu yang punya seragam seperti ini.Tolong kita gunakan pada saatnya.Kalau malamini banyak tidak menggunakan PGRI tidak persoalan tapi pada saat kita sepakat pakai seragam PGRI maka pakailah yang benar.Terutama pengurus PGRI.

Kalau harganya dianggap mahal bisa kita tenderkan untuk

mendapatkan harga yang lebih murah.Sementara yang kita tunjuk adalah yang memenangkan desain pada saat periode lalu, yang ada keputusan PB PGRI.

Tambahan dari Bapak Giat Suwarno Sekretari LKBH Pusat Agar LKBH Provinsi mengirim proposal untuk mendapatkan dana Block Grant. Proposal ditujukan ke Direktorat Pembinaan PTK Diknas, Ditjen Diknas Gedung E lantai 18 kemendikbud RI Jalan Jenderal Sudirman Jakarta Pusat.

Page 56: Notulen Rakorpimnas II

56

Tanggapan Peserta Rakor 1. Utusan Simalungun Sumatra Utara

Belum terbentuk DKGI, masih Dewan Penasehat. Bisakah Dewan Penasehat (Bupati, Ketua DPRD, Kepala Dinas) menjadi DKGI?

Mengusulkan agar hari sabtu memakai pakaian seragam PGRI, Simalungun sudah berjalan.

Kalau pengurus PGRI tidak boleh menjadi pengurus partai politik, bagaimana mencalon sebagai anggota legislatif Bupati/Walikota seperti arahan ketua PB PGRI. Mengusulkan agar pengurus PGRI dapat jadi pengurus partai politik.

(Komentar Ketua Umum PB PGRI, agar seluruh pengurus organisasi membaca aturan-aturan organisasi yang berlaku, termasuk AD/ART. DKGI, LKB, syukur dipahami)

2. H. Salam Ketua LKBH Sumatra Selatan

Dalam Ad/ART disebutkan bahwa pembentukan pertama LKBH ditentukan dengan keputusan PB, sedangkan yang selanjutnya untuk Kabupaten/Kota oleh pengurus Provinsi. Ini perlu penjelasan lebih lanjut. Apakah, siapa yang membuat SWOT keputusan maka dialah yang melantik, atau menyerahkannya ke anak lembaga yaitu LKBH ditingkat Provinsi, agar ada koordinasi.

Untuk pemberian Block Grant, Kemendikbud selalu meminta SK dari PB PGRI, kalau tidak maka proposal ditolak.

Apakah blok grant ini hanya untuk LKBH Provinsi atau juga untuk LKBH Kabupaten/Kota.

3. Utusan Kepulauan Riau

Kode etik belum tersosialisasi dengan baik. Kami kesulitan memberi sanksi bagi guru yang melanggar, karena tidak ada indikator dari 7 isi dari kode etik guru tersebut.

Tidak ada relevansi kode etik guru ini dengan keputusan pemerintah daerah. Permendiknas saja dipatahkan oleh Permendagri, apalagi kode etik guru yang tidak mendapat legitimasi dari Kemendagri, kita hanya MoU dengan Kapolri. Kalau sanksi itu memberi rekomendasi kepada guru, kenaikan pengkatnya ditahan atau berkalanya diturunkan. Kita punya anggota tapi mereka juga PNS.Pembicaraan dipotong oleh ketua Umum PGRI dan meminta yang bersangkutan tidak melanjutkan tentang kode etik, karena yang disampaikan yang bersangkutan kode etik versi lama, nanti akan diberikan kode etik guru yang baru.

Kami mengkritisi, berarti manajemennya yang kurang baik,karena kode etik belum tersosialisasi dengan baik.

Yang memberikan bantuan kepada guru yang bermasalah apakah pengurus LKBH atau advokasi, karena menurut prosedur, bahwa yang dapat memberi advokasi adalah yang mendapat pengakuan dari Kemenkumham.

Page 57: Notulen Rakorpimnas II

57

Pelatihan kepemimpinan PGRI adalah sangat penting, yang selama ini belum pernah ada. Itu pula yang mungkin menyebabkan guru kurang cinta dengan PGRI karena mereka belum mendapat pelatihan. Pengurus tingkat kecamatan tidak tahu apa-apa tentang organisasi ini karena tidak mendapat pelatihan. Pelatihan yang dilakukan didaerah selama ini hanya aspek leadhership, tidak spesifik kepemimpinan PGRI.

4. Utusan Jawa Tengah

Rakorpimnas perlu dikaji lebih jauh apakah masih urgen karena AD/ART belum mengatur itu, kedepan harus diatur.

DKGI memang belum efektif disemua tingkat, infra struktur belum bagus, dan ini tentu berpengaruh pada powernya. Sembari kita membangun koordinasi, efektivitas dan lainnya sembari kita menyiapkan SOP nya. Agar PB PGRI mengintensifkan perjuangannya agar organisasi profesi guru satu-satunya adalah PGRI.Tanpa itu kita tidak pernah punya power.

Agar pelatihan kepemimpinan PGRI segera berjalan, karena kami sangat membutuhkannya.

Tentang jumlah iuran ke depan, belum saatnya kita membahasnya, tetapi sebagai wacana tidak masalah. Untuk diketahui bahwa dibeberapa kecamatan di Kabupaten Temanggung sudah memungut Rp. 5.000. Untuk menaikkan Rp. 10.000 perlu dikaji serius, jangan tergesa-gesa.

Tentang pernyataan dari ketua DPR RI, kalau beliau bersedia menjadi Dewan Penasehat Persatuan Guru Swasta, maka itu mencederai koordinasi yang sudah begitu baik dengan ketua umum PB PGRI selama ini. Ini perlu diingatkan.

Tentang Block grant, kami kurang setuju kalau hanya untuk LKBH Provinsi saja, karena LKBH tingkat Kabupaten juga membutuhkan dana cukup besar untuk melaksanakan tugasnya, termasuk koordinasi dan kemunikasi dengan tingkat Provinsi.

Tentang pemakaian seragam PGRI, AD/ART kita hanya mewajibkan pada acara tertentu. Tapi di Kab. Temanggung, Bupati telah mengizinkan pemakaian seragam PGRI pada hari Sabtu (Penjelasan Ketua Umum PGRI: bahwa setelah persatuan guru swasta ada indikasi tidak mau dibawah PGRI, ketua DPR menyatakan putus hubungan, bahkan untuk konsultasipun, beliau tidak terima)

5. Utusan Flores Timur NTT

Agar dalam menyempurnakan kode etik guru memperhatikan PP No. 53 tentang disiplin PNS, sehingga tidak berbenturan.

Di Flores Timur belum ada LKBH, tapi 2 orang guru sudah masuk penjara hanya melaksanakan tugas profesi. Kami hanya kirim SMS tidak melapor ke PB. Kami mendampingi sampai keluar keputusan pengadilan. Yang menyedihkan adalah karena terdakwa seorang

Page 58: Notulen Rakorpimnas II

58

guru atau pendidikan maka itu dijadikan pertimbangan yang memberatkan oleh hukum.

Pada tahun 2011 di Kab. Flores Timur oleh BKN dinyatakan kelebihan 500 guru, khusus tingkat SD. Ternyata itu adalah guru PNS yang ditempatkan di sekolah swasta. Mereka ini mengalami kesulitan dalam pengurusan kepegawaian karena mereka ditempatkan disekolah swasta. Sudah 2 tahun usulan kenaikan pangkatnya ditolak oleh BAKN Denpasar karena mereka ditempatkan disekolah swasta. Diskriminasi ini harus dihentikan, kami sampaikan masalah ini ke PB PGRI titipan dari 2.000 orang guru untuk dikomunikasi dengan Kemendikbud.

6. Utusan Kabupaten Donggala Sulawesi Tengah

DKGI di Donggala belum dibentuk, karena saya ragu, untuk apa .

DKGI kalau tidak ada implikasi sanksi yang diterima oleh pemerintah.

Saya juga masih ragu dengan LKBH. Mungkin saya adalah salah seorang pengurus PGRI yang menjadi mafia hukum. Pada tahun 2010, seorang guru memukul siswa kemudian dilaporkan ke orang tua. Kemudian pukul 06.00 tim dari orang tua memukul guru tersebut. Selanjutnya saling melaporkan.Pengacara yang dipakai pengurus PGRI didatangi oleh utusan hakim untuk mengatur perkara ini. Kemudian dengan tanpa pengacara pengurus PGRI mendatangi jaksa dan disepakati bahwa PGRI akan menyiapkan dana. Dengan itu, pasal yang dituntut pasal Undang-Undang nomor 23 dengan hukuman penjara 3 tahun 6 bulan denda Rp. 600 juta, dirubah menjadi pasal 365 KUH dengan hukuman 6 bulan penjara. Akhirnya dengan negosiasi lagi pengurus PGRI siap menyerahkan dana Rp. 22,5 juta sehingga vonisnya menjadi 2 bulan 10 hari. Kalau amburadul hukum di Indonesia seperti ini, apa pentingnya LKBH PGRI.

7. Utusan Jawa Timur

Tentang DKGI dalam AD/ART pasal 9 ayat 2 mengandung 2 pengesahan. Pasal 12 ayat 4 dan pasal 29 ayat 1 birokrasinya sangat panjang sehingga tidak cepat dalam menyelesaikan perkara yang harus ditindak lanjuti.

Pasal 30 tentang pemberian sanksi. Bagaimana hubungan dengan otonomi daerah karena yang berkuasa adalah Bupati. Ayat 7 sampai dimana kewenangan DKGI memecat guru, padahal kita hanya berhak merekomendasikannya.

8. Utusan Magetan Jatim

Mohon segera diterbitkan petunjuk teknis dan Juklak bagi daerah yang telah melantik DKGI dan LKBH

Kalau ada masalah yang perlu dikoordinasikan antara Provinsi dan Kabupaten, maka siapa yang mengundangnya, Provinsi atau Kabupaten.

DKGI dan LKBH yang sudah dibentuk agar segera dilantik.

Page 59: Notulen Rakorpimnas II

59

9. Utusan Kab. Bulungan Kalimantan Timur

Bagaimana membentuk DKGI dan LKBH dan apa persyaratan bagi pengurus DKGI dengan LKBH.

Apakah pelantikan DKGI dan LKBH ini bisa dilakukan oleh kepala daerah setempat.

Agar bagian PB dari iuran anggota lebih besar karena tugasnya banyak, tapi manajemen harus bagus dan informasi dari PB seperti majalah guru sampai ke daerah.

Pengurus PGRI Bulungan diberi kepercayaan mengeluarkan insentif guru swasta dari Bupati.

10. Utusan Jawa Tengah.

Bagi DKGi dan LKBH yang sudah terbentuk mohon ada kegiatan forum atau rapat koordinasi untuk pembekalan bagi pengurus.

Pelatihan kepemimpinan PGRI jangan sebatas teori atau modul, tapi bagaimana yang dilatih itu dapat action. Banyak yang ingin jadi pengurus, tapi setelah jadi pengurus tidak ada action. Dari 19 pengurus yang aktif paling 1 sampai 3 orang. Diharapkan agar yang mengikuti pelatihan dapat merubah sikap menjadi pengurus yang baik.

Jawaban Pengurus 1. Prof. Sudarto (DKGI Pusat)

Ada 2 kelompok pertanyaan, yaitu tentang substansi dan prosedur penanganan kode etik.

Banyak persoalan, mulai dari cakupan dan perumusan perilaku yang diatur dalam kode etik itu yang diperlukan perumusan kembali agar lebih professional. Hal-hal yang terkait substansi sebaiknya kita tunggu sesudah tim dibentuk oleh PB kemudian memberi masukan untuk kongres.

Untuk yang kedua, kode etik adalah perintah Undang-Undang. Kalau etik itu tidak ada relevansi dengan produk pemerintah Undang-Undang itu soal lain. Kalau ada soal tentang yang lain ini akan diselesaikan melalui koordinasi. Guru PNS daerah terikat dengan PP nomor 53 tentang disiplin pegawai, tentu tidak sama dengan maksud atau pengertian etika. Rumusan etika adalah kewenangan dari organisasi profesi. kita tidak perlu ragu-ragu, karena ini perintah Undang-Undang. Kalau PGRI ini adalah organisasi profesi maka harus memenuhi persyaratan yaitu punya kode etik. Untuk penegakkannya harus punya Dewan Kehormatan Guru. Kalau tidak punya kode etik maka PGRI gugur menjadi organsiasi profesi guru, sehingga tidak bisa menjadi tempat guru berlindung memperoleh hak-haknya.

Tentang bolehkah Dewan Penasehat menjadi Dewan Kehormatan dan bagaimana prosedur pembentukkan DKGI silakan dibaca pada pedoman atau petunjuk teknis yang sudah dibuat oleh PB PGRI.

Page 60: Notulen Rakorpimnas II

60

2. Dr. Sugito, M.Si (DKGI)

DKGI ada tiga tingkatan, Kabupaten/Kota, Provinsi, dan Pusat. Pengurusnya ada 7 orang, yang boleh menjadi anggota DKGI adalah unsur penasehat, unsur pengurus, unsur asosiasi (misalnya wakil pengawas) bisa kepsek atau guru. DKGI dibentuk dalam konferensi kerja ditingkat masing-masing yang ada tiap tahun. Pada tahun 2011, karena mendesak maka diputuskan tidak harus dalam konferensi kerja, yang penting segera dibentuk. Pengesahan yang pertama dilakukan oleh PB PGRI, selanjutnya dilantik oleh satu tingkat diatasnya.

3. Drs. Giat Suwarno (LKBH)

Pelantikan LKBH yang pertama oleh PB PGRI.

Pengesahan oleh pengurus PGRI satu tingkat diatasnya ditembuskan ke PB.

Pelantikan oleh yang membuat SK pengesahan, tetapi dapat delegasikan.

Kalau untuk mendapat block grant, pengurus LKBH harus SK PB PGRI tidak masalah

Yang melakukan pembekalan adalah tim advokasi yang ada dalam pengurusan LKBH.

4. Dra. Dian (LKBH)

Tahun 2003 Kemendikbud memang pernah memberikan block grant untuk tingkat Kabupaten/Kota. Tapi untuk beberapa tahun ini hanya untuk LKBH tingkat provinsi. Bantuan block grant ada di Diknas dan Dikmen. Tapi untuk block grant Dikmen diberikan untuk kasus perkasus, termasuk Kabupaten. Keduanya harus berdasarkan proposal yang diajukan.

Salah satu ciri bangsa yang cerdas selain pola pikirnya memberi solusi, tidak distruktif, menjaga kehormatan martabat dan harga diri, kaitan dengan pengurus PGRI yang mengaku telah menjadi mavia hukum.

Tentang eksistensi DKGI dan LKBH adalah perintah UU, dan itu tak pantas ditanyakan oleh pengurus PGRI. Dalam UU guru dan Dosen pasal 39, 41, 42 pemerintah daerah, masyarakat dan organisasi profesi wajib memberi perlindungan kepada guru dalam melaksanakan tugas.

5. Dr. Unifah Rasyidi, M.Pd (Latihan Kepemimpinan)

Dari peserta lebih banyak berupa pesan bahwa ini sesuatu yang penting dan harus dibuat sungguh-sungguh, kurikulumnya harus baik, harus memberi dampak, syukur-syukur tidak perlu ikut diklatpim lagi. Ini pesan penting, dan kami akan uji cobakan pada akhir tahun ini untuk melihat kekurangan-kekurangannya.

Diklat kita adalah diklat pimpinan I, II, III yang ingin dicapai adalah persoalan pengetahuan, wawasan tentang organisasi, persoalan

Page 61: Notulen Rakorpimnas II

61

pendidikan, kebangsaan, karakter, nilai-nilai. Yang penting adalah proses dan hasilnya, dan apa kekurangannya setelah diuji coba nanti, akan kami minta masukannya dari teman-teman.

Komentar Ketua Umum PB PGRI

Agar pengurus PGRI Provinsi dan Kabupaten/Kota alamat kantor bila pindah, agar kiriman buku-buku pedoman dari PB PGRI sampai.

Setidaknya pengurus memiliki buku-buku pedoman, buku Kopendinas I yang berisikan AD/ART, kode etik guru Indonesia, ikrar guru, dewan kehormatan guru, prosedur standar kode etik guru Indonesia. Lampirannya ada enam: PP organisasi tentang YPLP PGRI, AD/ART LKBH, tata laksana asosiasi guru mata pelajaran.

Kalau sungguh tidak punya agar memberi tahu sekretariat agar kami kirim. Jangan sampai tidak memiliki buku minimal yang harus dimiliki pengurus.

Kedua buku-buku lain, kami sebenarnya ingin mengumpulkan buku-buku yang tercecer untuk dijadikan buku pintar pengurus organisasi.

Ketiga tentang pedoman administrasi.

Kami juga sudah melengkapi agar tata kerja dan petunjuk pelaksanaan kode etik, sudah sampai prosedur operasional standar.

Pedoman latihan kepemimpinan, setelah modul selesai akan kami terbitkan dulu buku panduan, jangan sampai ada yang beranggapan bahwa sebelum latihan kepemimpinan organisasi tidak jalan. Orientasi dan sosialisasi bisa dilakukan walaupun belum pelaksanaan latihan kepemimpinan.

Tentang Undang-Undang Guru dan Dosen dan PP 74 dan seterusnya PB dengan Kemendiknas telah menerbitkan regulasi peraturan yang memuat guru yang akan dibagi pada saat kongres. Berisikan tentang Undang-Undang guru dan dosen dan PP yang mengatur soal guru. Ini sekaligus sebagai bekal pengurus ketika harus berhadapan dengan mitra, bukan hanya modal keberanian tapi juga punya wawasan yang memadai.

Contohnya LKBH adalah turunan dari pasal 41 dan 42 termasuk pasal 39, bahwa organisasi guru wajib memberikan bantuan hukum dan perlindungan profesi. Ini jangan dipermasalahkan lagi, misalnya pengruus PGRI saja masih ragu. Kondisi hukum yang belum baik bukan berarti melemahkan semua upaya melakukan perlindungan pada guru. Justru dalam kondisi hukum tidak jelas ini organisasi harus mengawal dan memberikan perlindungan. Keterbatasan-keterbatasan selalu ada, tapi kita selalu berupaya, termasuk kewenangan organisasi profesi yang diatur dalam pasal 42. Ada 5 hal kewenangan organisasi profesi yaitu menetapkan dan menegakkan kode etik, memberi bantuan hukum, perlindungan profesi, membina dan mengembangkan profesi guru dan memajukan pendidikan nasional. Kewenangan ini menjadi dasar kita melakukan kegiatan, termasuk menyelenggarakan Rakorpimnas ini.

Page 62: Notulen Rakorpimnas II

62

Tentang iuran yang berbeda-beda di daerah tidak salah karena ART menyebutkan minimal Rp. 2.000.Awalkan ditetapkan sesuai prosedur, digunakan dengan baik termasuk system pembukuan dan pelaporannya.

Jumlah Rp. 10.000 yang diwacanakan dalam seminar education international kerjasama dengan PGRI, tentu ini minimal, dengan pembagian yang lebih baik dari tingkat pusat sampai ketingkat yang paling rendah. Walau ada yang mengusul bagaimana sebaiknya PB yang lebih besar. Masing-masing ada tugas dan kewajiban, kita akan atur yang wajar dan baik. Memang ada yang mengatakan bahwa Rp. 2000 saja tidak tertib apalagi Rp. 10.000. Tetapi belum tentu, karena ada yang mengatakan malas bayar iuran karena hanya Rp. 2.000 dan kalau Rp. 5.000 baru kami membayar. Ini perlu diskusi yang lebih bagus, organisasi itu memerlukan apa dan dengan cara apa kita bisa menyelesaikan tujuan maupun program itu.

Tentang DKGI dan LKBH kami mala mini mendapatkan inspirasi banyak dan kami catat. Pak Wardiman dan Pak Malik agar persiapkan rapat kerja nasional DKGI dan LKBH. Kita lakukan tingkat Provinsi, dan kalau perlu tingkat Kabupaten Kota. Tolong selesaikan pembentukan DKGI dan LKBH di Provinsi dan Kabupaten/Kota agar kami undang dalam rapat kerja nasional. Disitu dapat dibahas banyak hal, maka insya Allah nanti tidak ada lagi pertanyaan-pertanyaan seperti malamini.

Sebenarnya sudah lama ingin melaksanakan Rakernas DKGI dan LKBH ini, tapi karena masih banyak yang belum dibentuk di tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota, maka sampai saat ini ditunda. Karena mendesak, maka mulai tanggal 05 Oktober sampai November rapat kerja nasional ini kita laksanakan. Apakah tingkat Provinsi dan pusat saja, selanjutnya tingkat Provinsi dengan Kabupaten/Kota. Oleh karena itu untuk tingkat Provinsi harus selesai September sehingga November kita laksanakan Rakornas. Termasuk tim untuk menyiapkan perangkat organisasi yang dibutuhkan.(Ketika ditanyakan apakah peserta setuju, dijawab setuju oleh semua peserta). Pada rapat pleno yang lalu kami sudah menugaskan Sekjen untuk menginventarisasi bunyi AD/ART yang disana disebutkan untuk ditindak lanjuti dalam peraturan organisasi.Kami punya keinginan untuk menyelesaikan organisasi yang ditunjuk dalam AD/ART.Mohon do’a restu sebelum kongres semua peraturan organisasi sudah diselesaikan.

Kita prihatin dengan apa yang terjadi di Kalimantan Timur, tapi kadang-kadang memang terpaksa. Menurut hukum di Indonesia tajam ke bawah tumpul ke atas. Kalau bisa memang kita harus berupaya menghindari hal itu. Sebanyak-banyak contoh LKBH PGRI yang sukses dibeberapa Provinsi, termasuk Jabar dan Jateng yang sering menangani kasus. Kami telah mem PTUN kan beberapa Bupati/Walikota, walaupun ada yang menang banyak yang kalah. Contohnya provinsi Banten, betapa saktinya MoU antara ketua umum PB PGRI dengan Kapolri. Polresnya

Page 63: Notulen Rakorpimnas II

63

berbalik arah membela guru, anggota LSM dihukum, mundur dari LSM dan minta maaf pada jajaran guru. Masing-masing daerah memiliki karakter yang berbeda dalam penanganan hukum. Kesimpulan bahwa hukum kita belum baik tidak bisa dimungkiri, karena sarjana hukum, polisi dan jaksa juga lulusan sekolah kita. Catatan kritis dari pak Rasyid Jatim, kalau bisa kami dibantu dalam dalam bentuk tertulis, untuk kami cermati untuk kongres yang akan datang. Insya Allah ada kelompok kerja yang menyiapkan bahan kongres tahun 2013. Mudah-mudahan akan lebih baik setelah menerima masukan dari peserta. Kami sungguh berterima kasih pada bapak/ibu.Kalau saya menjawab spontan jangan dibawa pulang nanti tidak bisa tidur.Lupakan itu bentuk komunikasi akrab antara kita bersama. Tetapi kita semua harus berupaya lebih baik dalam mengelola organisasi ini dimasa yang akan datang. Ditutup dengan salam PGRI

Page 64: Notulen Rakorpimnas II

64

RAPAT PLENO VII (08.00 – 09.00 WITA) PELATIHAN GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

Pimpinan Rapat: Dr. H. Sugito, M.Si.

Hari ke 3 : Sabtu Tanggal : 30 Juni 2012 Prof. Dr. Ana Suhaenah Suparno

Pelatihan guru adalah jenis pelatihan professional guru yang bertujuan memelihara dan meningkatkan kemampuan sebagai guru sesuai dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, dan atau perkembangan kurikulum dan perkembangan masyarakat. Kalau ada tuntutan teknologi informasi kita harus menyesuaikan diri. Pelatihan dapat dilakukan dipusat pengembangan dan pemberdayaan pendidikan dan tenaga kependidikan, LPMP, KKG, MKG, MGMP, gugus atau lembaga lain yang melaksanakan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi.

Pesan AD/ART PGRI, pasal 6 point b, PGRI bertujuan mempertinggi kesadaran dan sikap guru meningkatkan mutu dan kemampuan profesi guru dan tenaga kependidikan lainnya. Terakhir pasal 7 poin 6, tugas dan fungsi memelihara dan mempertinggi kesadaran guru dalam profesinya untuk meningkatkan mutu, keahlian, kemampuan, dan pengabdian dan prestasi satu kerjasama.

Di berbagai forum bapak menteri mengatakan ketika memasuki 100 tahun kemerdekaan, Indonesai akan panen emas SDM, sedangkan bangsa Jepang yang pertumbuhan penduduknya nol dikhawatirkan akan punah. Panen emas tersebut harus benar disiapkan akan hal itu terjadi. Kesadaran menjadi organisasi profesi menuntut pelatihan secara sistematis. Organsasi PGRI mencakup tenaga pendidik dan kependidikan, mustahil pendidik dapat melakukan tugasnya dengan baik tanpa bantuan tenaga kependidikan. Oleh karena itu lingkup dari pelatihan ini adalah guru dan tenaga kependidikan. Defisit kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan karena kesejarahan dan karena manajemen. Kita masih ingat Inpres tahun 1975 ketika wajib belajar dicanangkan beberapa tahun berikutnya. Ada SD inpres yang rekrutmen gurunya seadanya. Jadi kita harus menanggung kesejarahan dalam bentuk defisit kompetensi.

Ada dua manajemen pendidikan yaitu, SD berada di bawah Depdagri, sedangkan tingkat SLTP dan SLTA di bawah Depdiknas, sehingga peningkatan kemampuan profesi tidak berjalan lancar.Pedoman yang diangkat oleh Depdagri dengan Depdiknas sangat berbeda. Dua manajemen di dua rumah dan kesejarahan impress 1975 dalam rangka wajar 6 dan 9 tahun itu menjadi beban guru dan organisasi berbasis guru seperti PGRI dalam meningkatkan professional guru.

Page 65: Notulen Rakorpimnas II

65

Tiga setengah juta guru termasuk yang di bawah Kementrian Agama sebagian belum memenuhi kualifikasi dan standar kompetensi sebagaimana yang dipersyaratkan oleh perundang-undangan. Kalau pada usia kemerdekaan RI, kita panen generasi emas, artinya kuantitas dan kualitas. Sering kali jumlah SDM yang banyak bisa menjadi beban apabila tidak berkualitas. PGRI belum memiliki “cadangan devisa”,keuangan kita belum kuat.Oleh karena itu PGRI harus kerja sama dengan lembaga-lembaga pelatihan lain. Spektrum pendidik dan tenaga kependidikan sangat beragam, bukan saja jenis tapi lokasi. Di NTT ada lokasi yang sangat terpencil yang harus melalui jalan kaki.

Kita masih kekurangan sumber daya terlatih, dana, kelembagaan yang mapan, evaluasi diri masih belum bagus, tidak sampai analisis, pedoman penyelenggaraan latihan yang efektif baru sedang dibangun. Dalam rakor ini, disampaikan pedoman umum, beberapa poin mohon dijadikan catatan. Pelatihan di berbagai tingkat kepengurusan dan asosiasi harus dipertajam, perencanaan berdasarkan kebutuhan atau evaluasi diri.Sering kali lebih tertarik oleh glamor, jumlah satu saja dari Jakarta sudah disebut nasional.Mari kita tingkatkan pada kualitas.Seleksi peserta latihan harus demokratis, bukan karena kedekatan dengan pengurus.Untuk perluasan wawasan, dilakukan melalui seminar, sedangkan untuk perubahan dalam praktek harus dilakukan melalui lokakarya, karena selesai lokakarya ada produk, tanpa produk bukan lokakarya, itu seminar saja. Adanya monitor dengan baik, misalnya kalau yang pelatihan adalah guru maka yang memonitornya kepala sekolah. Adanya kerja sama secara intensif dengan berbagai unit dan asosiasi kita yang dibantu oleh kawan-kawan kita yang duduk di unit-unit, yang memungkinkan mengikutsertakan anggota PGRI dengan dana bukan dari PGRI.

Page 66: Notulen Rakorpimnas II

66

FUNGSI DAN KEWENANGAN ORGANISASI (H. SAHERI HERMAWAN, SH, MH)

Fungsi dan kewenangan organisasi memang diatur dalam AD/ART, tapi dalam Undang-Undang guru dan dosen lebih luas dan tegas lagi untuk kita gunakan sebagai dasar kita mengelola organisasi di lapangan.

Menurut Undang-Undang guru dan dosen, ada 7 fungsi organisasi. 1) Memajukan profesi 2) Meningkatkan kompetensi 3) Karir 4) Wawasan kependidikan 5) Perlindungan profesiKesejahteraan 6) Pengabdian masyarakat Fungsi tersebut transparan sekali dan semuanya bisa kita lakukan.Dalam pelaksanaan di lapangan, PB melakukan kolaborasi dalam beberapa butir dari fungsinya.Contohnya dalam memajukan profesi kita memperjuangkan agar pemerintah menyediakan anggaran untuk menetapkan guru bisa lulus S1 atau D3.Itu konsekuensi bagi pemerintah yang menetapkannya.

Begitu juga dalam hal meningkatkan kompetensi sampai dengan pengabdian masyarakat, ada butir-butir yang telah ditetapkan sebagai pedoman. Apakah di Makasar ini bisa begitu hasilnya atau penambahan pointernya itu tergantung kesepakatan kita.

Kedua tentang kewenangan organisasi yang tercantum pada Pasal 42 Undang-Undang guru dan dosen adalah luar biasa memberikan sejumlah kewenangan kepada PGRI untuk mengatur dan melaksanakan wewenang-wewenang organisasi dalam pengabdian kita membina guru. Ada lima kewenangan organisasi profesi yaitu: 1) Menetapkan kode etik 2) Memberikan bantuan hukum 3) Memberikan perlindungan profesi 4) Mengembangkan profesi guru 5) Memajukan pendidikan nasional

Dalam hal kewenangan juga kami adakan elaborasi; misalnya dalam menetapkan dan menegakan kode etik, ada beberapa butir yang kami rumuskan sampai pada memajukan pendidikan nasional. Hasil dari kesepakatan kita dalam rakor ini kita jadikan pedoman bagi guru melaksanakan kewenangan organisasi.

Kewenangan ada hubungan dengan kekuasaan. Undang-undang guru dan dosen memberikan kekuasaan kepada PGRI untuk melaksanakan kewenangannya. PGRI tidak akan menyalahgunakan kekuasaan dalam melaksanakan lima kewenangan itu. Lima kewenangan ini mari kita pegang teguh sebagai patokan kita dalam menjalankan roda organisasi

Page 67: Notulen Rakorpimnas II

67

untuk kepentingan anggota kita. Misalnya dalam hal menetapkan dan menegakan kode etik guru, sekarang mari kita tegakan menjadi bagian norma tingkah laku guru, baik sebagai bagian dari masyarakat, maupun sebagai pengabdi profesi. Di sebuah profesi harus dibina oleh organisasi profesi dan guru sebagai profesi harus berada dalam organisasi profesi itu. Agar organisasi ini berjalan dengan baik, maka guru sebagai anggota organisasi harus bekerja dengan memperhatikan kode etik itu. Oleh karena itu, jauh-jauh hari pada Kongres ke-XIII di Jakarta telah ditetapkan kode etik itu. Dalam Kongres di Palembang kode etik guru itu berubah, wajar kalau kode etik itu berkembang. Dulu kode etik Sembilan butir dan dapat dibacakan pada upacara-upacara. Kode etik yang sekarang 67 butir dan tidak mungkin dimasukkan dalam upacara, tetapi harus diresapkan dan menjadi bagian tingkah laku guru ketika melaksanakan tugas profesionalnya.

Kode etik sekarang mengatur hubungan tingkah laku antara guru dengan siswa/peserta didik, guru dengan masyarakat, guru dengan organisasi guru, guru dengan birokrasinya, guru dengan teman sejawatnya sehingga menjadi 67 butir. Tapi nilai-nilai dari butir-butir itu harus menjadi bagian dari kehidupan guru itu yang penting. Kode itu moral bukan norma hukum yang mengatur apa yang boleh dan apa yang tidak boleh, dan kalau melanggar ada sanksinya. Sedangkan norma etik tentang sesuatu yang baik dan tidak baik. Melakukan yang tidak baik berarti melanggar norma etis. Jadi memang ada garis perbedaan antara norma etis sebagai bagian dari kehidupan kita sebagai guru, dan norma hukum. Sebagai seorang anggota profesi dan warga Negara kita harus taat kepada keduanya, norma hukum dan norma etika.

Inilah yang sulit dipisahkan oleh masyarakat, rasanya

perilakunya benar, padahal melanggar norma etis atau melanggar norma hukum. Oleh karena itu, betapa sulitnya kami menyusun standar operasional prosedur dengan kepolisian. Karena rebut tawar antara PB PGRI dengan Polri. Menurut PGRI itu melanggar etis, oleh karena itu jangan dulu ditangkap, sedangkan menurut Polri hal itu melanggar norma hukum dan Polri berhak menangkapnya. Batas-batas inilah yang sekarang sedang dibuat PGRI. Tentu saja alot, karena sudah 4 bulan bersama Kapolri untuk menetapkan soal ini. Alangkah hebatnya, PGRI punya kode etik yang disepakati oleh aparat kepolisian maupun PGRI sebagai penegak kode etik itu.Segeralah kita selenggarakan musyawarah LKBH dan DKGI untuk membuat petunjuk langkah-langkah selanjutnya menghadapi masalah dari kode etik ini dalam kaitannya dengan standar operasional pelaksanaannya dengan pihak Polri.

Pelanggaran yang dilakukan guru bisa melanggar kode etik guru bisa juga melanggar hukum. Marilah sepulang dari rakor ini kita sosialisasikan kode etik guru ini secara dikit demi sedikit, sehingga guru kita bisa berperilaku sebagai guru professional yang mematuhi norma etik dan norma hukum, yang paling banyak hubungan nilai itu antara guru dengan

Page 68: Notulen Rakorpimnas II

68

murid, ini wajar karena tugas guru sebagai pendidik. Sebaliknya yang paling sedikit adalah hubungan guru dengan birokrasi, wajar karena guru tidak mungkin melawan pemerintah yang sudah baik melindungi guru. Guru tidak boleh membuka aib di depan kelas, karena itu melanggar norma etis, dan orang tuanya berhak melaporkan ke DKGI. Dalam hubungannya guru dengan organisasi profesi, guru tidak boleh mengajukan pengunduran diri dari organisasi profesi tanpa alasan yang jelas. Sedangkan hubungan guru dengan pemerintah, misalnya guru tidak boleh melakukan yang merugikan keuangan Negara. Banyak pihak yang menganggap bahwa norma etika ini terlampau luas batasannya antara batasan norma hukum dan norma etik. Itulah pentingnya pertemuan lagi membahasnya secara lebih teknis tentang DKGI dan LKBH. Kedua lembaga ini merupakan dua serangkaian yang kerja sama dalam membantu guru ketika melanggar norma-norma etika. Mekanisme DKGI memberi kemungkinan kepada guru untuk memilih sendiri apakah menggunakan DKGI dan LKBH PGRI atau menyewa pengacara ternama untuk memperoleh bantuan hukum.

Fungsi dan kewenangan ini merupakan pilar kita dalam melaksanakan kiprah organisasi kita bagi kepentingan anggota kita. Semuanya akan terwujud dengan baik mana kala komitmen kita semua ada, ditempatkan dalam posisi itu sebagai alat perjuangan kita membentuk kesejahteraan, kewibawaan, martabat guru yang sebaik-baiknya.

Page 69: Notulen Rakorpimnas II

69

SUARA GURU DAN JURNAL ORGANISASI (Dr. Muh Abdul Zein, M.Hum)

Majalah Suara Guru masih seperti biasa, belum ada perkembangan yang signifikan. Sekarang oplah sekali terbit dua bulan sekali berkisar 6.000 sampai 7.000 eksemplar. Pemasarannya lebih banyak ke daerah Jawa Barat dan Banten. Kemajuan majalah ini sangat tergantung pada konsumen dan distribusi. Sebenarnya dari dana BOS ada komponen untuk pembelian majalah. Jadi di sekolah ada dana untuk membeli majalah ini.

Daerah yang pemesanannya dalam jumlah besar 8.000 sampai 10.000 eksemplar pemesanannya langsung oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dengan langsung memotong gaji guru melalui kesepakatan. Untuk tingkat Kabupaten/Kota ada dua cara, yaitu langsung ke sekolah karena memang ada dana untuk itu, dan melalui dinas pendidikan Kabupaten/Kota dan dibuatkan kesepakatan dengan guru. Untuk umum harga majalah PGRI ini Rp. 25.000 karena kertasnya lux dan isinya semakin baik. Sedangkan untuk internal kita hanya Rp.15.000 ongkos kirimnya disesuaikan dengan jumlah pesanan. Sebenarnya kami sudah sering sekali mempromosikan majalah ini melalui surat dan menyampaikannya dalam berbagai forum. Terbit masih tetap dua bulan sekali, kami mengharapkan kalau ada kegiatan-kegiatan di daerah tolong dipotret dan dibuatkan narasi singkat dan dikirimkan, insya allah akan kami muat. Banyak space untuk kegiatan organisasi, baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. Atau kalau ada yang mau kirim artikel silahkan. Artikel itu berkisar antara 3.000-5.000 karakter, kalau pakai kertas A4 sekitar 4 halaman untuk 1,5 spasi.

Kedua mengenai jurnal ilmiah, memang sudah banyak yang mendesak. Tapi sedang kami pertimbangkan sebab jurnal itu adalah produk ilmiah, pemikiran yang ditulis dengan cara tertentu. Tapi kalau prosesnya tidak digalakkan atau iklimnya belum diciptakan, nanti tulisan itu bisa diplagiatisme. Sekarang kita lebih menggiatkan pada pembinaan dulu, pembinaan budaya kemampuan menulis ilmiah. Oleh karena itu kami mengharapkan PGRI tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota menggalakkan pelatihan penulisan, baik ilmiah maupun popular. Kabupaten Bogor kemarin mengadakan lomba penulisan artikel di majalah dan Koran. Saya sarankan dibuat kelompok guru menulis. Kemudian pelatihan-pelatihan metodologi penelitian. Bisa kerja sama dengan perguruan tinggi. Kalau budaya atau iklim ini sudah terbentuk, tidak akan sulit kita menerbitkan jurnal ilmiah dan majalah PGRI tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota.

Semalam sudah kami buatkan kuisioner, tolong diisi hanya selembar. Ini kuisioner kita terkait dengan UN, dan dengan responden 400 lebih akan sangat kuat sekali. Ini masukan bagi kami untuk menentukan sikap PGRI

Page 70: Notulen Rakorpimnas II

70

terhadap Ujian Nasional. Kita ditantang oleh ketua DPD-RI tentang sikap PGRI terhadap UN.

Ulasan Ketua Umum PB PGRI

Kita ingin menjadikan PGRI sebagai organisasi profesi guru Indonesia sesuai dengan tujuan Undang-undang guru dan dosen.

Ada dua hal penting sebagaimana disampaikan oleh Sekjen, yaitu fungsi dan kewenangan organisasi. Selama ini fungsi kewenangan organisasi profesi tidak jelas. Dalam fungsi melekat kewajiban organisasi, sedangkan kewenangan sesungguhnya melekat hak organisasi profesi. Uraian bapak Sekjen tadi agar dijadikan panduan pengurus PGRI di semua tingkat sehingga kegiatannya tidak dapat digugat pihak manapun termasuk anggota ketika melaksanakan tugas sebagai organisasi profesi. Kalau selama ini kegiatannya hanya gerak jalan saja ketika ulang tahun. Sudah harus mulai ada penataan orientasi yang jelas. Darimana biayanya? Maka dalam ART ada klosul yang menyatakan, bahwa penghasilan guru yang diperjuangkan oleh organisasi sebenarnya ada hak organisasi untuk menerima sebagai penghasilan itu. Oleh karena itu wacana iuran PGRI Rp.10.000 nanti tidak ada lagi guru apalagi pengurus yang mengatakan bahwa itu berat. Karena ketika guru menerima tunjangan profesi Rp. 10.000 itu hanya beberapa persen. Di luar negeri iuran organisasi profesi dihitung persentase dari gaji.

Oleh karena itu yang tertuang dalam buku halaman 68 sampai dengan 72 panduan dalam garis-garis besar yang perlu dipahami oleh pengurus organisasi,supaya tidak tanya lagi ngapain bentuk DKGI, LKBH, untuk apa melakukan pelatihan dan sebagainya. Ini merupakan penafisran dari PB dan setelah masukkan dari peserta rakor akan dijadikan peraturan organisasi sebagai pedoman penguru dalam rangka melaksanakan fungsi dan kewenangan PGRI.

Salah satu fungsi yang kita lihat, seperti memajukan profesi, meningkatkan kompetensi dan wawasan kependidikan, kita lakukan melalui pelatihan-pelatihan. Organisasi profesi apapun pasti punya bentuk pelatihan-pelatihan untuk anggota dalam rangka memajukan profesi dan kompetensinya. PGRI belum pernah punya apa karakteristik pelatihan yang dilakukan oleh organisasi profesi kita baru memulai membuat pedoman ini. Mudah-mudahan sebelum Kongres kita sudah melengkapi kurikulum dan silabusnya sehingga ada karakteristik bahwa organisasi profesi guru melakukan pelatihan yang dibutuhkan oleh anggota. Jangan menganggap organisasi PGRI politik karena kegiatannya politik, PGRI kan kegiatannya organisasi massa, kegiatannya juga tidak ada bedanya dengan LSM dan organisasi massa lainnya. Inilah yang perlu ditekankan, karena dua materi ini sesungguhnya menjadi primadonna ketika ingin mewujudkan PGRI menjadi organisasi profesi. Itu masih harus didukung seperti jurnal,

Page 71: Notulen Rakorpimnas II

71

majalah ilmiah. Guru-guru sekarang maaf masih mentok di golongan IV/a 700.000 orang. Bahkan banyak yang terjebak dengan proses kenaikan pangkat palsu. Di Provinsi Riau sekian ribu orang, di Kepulauan Riau-Batam sekian puluh orang dan di Jogjakarta sekian orang yang menjadi kasus. Bisa jadi media kita tidak mampu menyediakan media untuk menampung mereka dalam rangka mengembangkan profesi. Karena itulah kita merintis mudah-mudahan tahun 2013 PB sudah bisa memiliki jurnal. Kita punya majalah saja oplahnya semakin lama semakin menurun. Pelanggannya bukan semakin meningkat seperti keputusan rakor yang lalu, 1,23 persen anggota program ini disemangati oleh bapak ibu dengan menyertakan sanggup meningkatkan oplah suara guru dengan meningkatkan pelanggan di masing-masing Kabupaten/Kota. Tapi kenyataannya juga belum. Tiga butir ini perlu saya jelaskan supaya ke depan kita mulai memikirkan termasuk mengurus tingkat Kabupaten/Kota yang baru, ada wawasan, tegangan untuk melaksanakan tugas organisasi, kaitan dengan fungsi dan kewenangan yang harus dilakukan.

Masukan dari Peserta Rakor 1. Siti Aminah utusan dari Kalimantan Timur

Saya ingin mengaitkan antara kewenangan organisasi dengan cita-cita menghadapi generasi emas.Kita punya waktu tiga puluh tahun dengan memiliki bonus demokratif sehingga memungkinkan kita menjadi Negara besar.Organisasi kita yang memiliki wewenang memajukan pendidikan nasional, berarti nasib bangsa ini kedepan di tangan kita.Oleh karena itu, kita harus meruntut dari mana sebenarnya persoalan pendidikan yang ada di Negara kita. Pendidikan Negara kita tertinggal dari Negara lain, ini tentu berasal dari kondisi guru. Bagaimana kita memperketat rekrutmen guru, melalui perguruan tinggi, karena tidak semua orang bisa menjadi guru. Guru tidak hanya dituntut kemampuan IQ, tetapi juga EQ dan SQ. Selama ini seleksi guru hanya melalui tes tertulis, sehingga diketahui karakternya.

2. Ismail utusan dari Kepulauan Riau

PGRI kurang dana, dana adanya di pemerintah. Sejauh mana ke depan bisakah kita koordinasi dengan pemerintah agar apa mereka programkan benar-benar sesuai dengan kebutuhan kompetensi guru.

Ketika berhadapan dengan kasus pelanggaran guru, kita akan memiliki power jika kita didampingi oleh tim akademisi dari perguruan tinggi. Kami minta informasi tim perguruan tinggi mana yang bisa kami koordinasikan untuk pendampingan kita.

Bagaimana jurnal ilmiah kita yang miliki dapat memuat karya tulis guru, agar dapat membantu guru dalam kenaikan pangkatnya.,

Page 72: Notulen Rakorpimnas II

72

3. Anang Widodo utusan Nganjuk, Jawa Timur Berkaitan dengan Pasal 42/e Undang-Undang No.14 tahun 2005, dalam upaya memajukan pendidikan nasional. Bahwa input persekolahan PGRI adalah anak-anak yang tersingkirkan tidak diterima di sekolah negeri atau nilainya kurang. Kalau sekolah negeri hasilnya bagus adalah biasa, tapi kalau sekolah PGRI hasilnya bagus adalah luar biasa.Guru-guru yang pengabdiannya sudah 15 tahun ke atas, hanya mendapatkan tunjangan sertifikasi, itupun tidak pernah ada kenaikan karena pangkatnya tidak jelas.Kalau pun ada imvasing prosesnya sangat sulit.Kami mengusulkan agar guru-guru sekolah PGRI yang pengabdiannya lebih dari 15 tahun diberi reward dengan diangkat sebagai PNS.

4. Utusan Sumatera Utara

Kami mengharapkan subtansi dan program pelatihan ini dari PB PGRI, sedangkan pengayaannya atau pengembangannya oleh pengurus daerah yang diambil dari isu-isu daerah berkembang, sebagaimana kita ketahui pendidikan tidak terlepas dari psikologi, filosofi, social dan latar belakang budaya.

5. Iriani utusan Maluku Utara

Di Maluku Utara ada 3.000 guru pangkatnya mentok di golongan IV/a, dengan kondisi jalan laut. Sehingga kesempatan guru-guru kami ikut pelatihan di Jakarta kemungkinan kecil. Kami usulkan agar PB mendesain jurnal mengajarkan kami melalui pelatihan workshop. Program PGRI Maluku Utara pada bulan Juli ini akan mengadakan teacher for writing di Ternate yang akan diikuti oleh 100 guru. Harapannya Prof. Ana dan Pak Abdul Zein ikut terlibat untuk mensosialisasikan bagaimana menerbitkan jurnal agar 3.000 guru itu dapat membuat karya tulisnya. Di Maluku Utara, hanya tiga Universitas negeri dan swasta yang jumlah jurnalnya terbatas.

Tentang Majalah Suara Guru, kami akan berkoordinasi dengan pengurus PGRI Kabupaten/Kota.

6. Johannes Samari utusan dari Merauke, Papua

Agar anak-anak kami dari Papua yang melanjutkan studi ke Jakarta difasilitasi oleh PGRI agar masuk perguruan tinggi negeri tanpa tes. Agar ini menjadi komitmen kita dalam rakor pimpinan PGRI saat ini. Kita bisa mengajar anak orang menjadi anak manusia yang berhasil tapi anak sendiri tidak bisa.

Guru-guru di Papua resah, karena pada tahun 2013 nanti pemerintah memberlakukan PKG dan PKB untuk kenaikan pangkat, ini disebabkan bahwa di Papua serba kekurangan, tidak seperti halnya di luar Papua. Agar PGRI mengusulkan ke Kemendikbud agar persyaratan kenaikan pangkat untuk guru-guru di Papua dikurangi. Persyaratan mengajar dua puluh empat jam untuk sertifikasi agar dikecualikan pada sekolah-sekolah yang rombongan mengajarnya tidak mencukupi.

Page 73: Notulen Rakorpimnas II

73

RAPAT PLENO VII LANJUTAN (09.00 – 10.00 WITA) PERAN TIK DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIK

Dr. Suprawoto (Staf Ahli Menkominfo Bidang Sosial, Ekonomi, dan

Budaya)

Pimpinan Rapat : Prof. Ana Suhaenah Pengantar moderator: Kita akan mendengarkan bagaimana implementasi dari Mou yang sudah ditandatangani oleh PB PGRI dengan Kemenkominfo. Pokok-pokok paparan

Permohonan maaf Bapak Menteri yang tidak bisa hadir karena ada tugas lain yang mendesak.

Adanya perubahan yang luar biasa tidak bisa dipungkiri bahwa itu didorong juga peran kemajuan teknologi informasi.

Demam juga bisa dilakukan oleh media, seperti sekarang seluruh dunia orang lagi demam sepak bola piala Eropa, dan siapa Belateli semua orang tau karena peran teknologi informasi.

Teknologi informasi juga berpengaruh pada saat kita belajar, dulu kita ingin cepat masuk kelas duduk paling depan agar dapat materi paling banyak, tapi sekarang mahasiswa suka duduk di belakang karena materi dapat diperoleh dari mana-mana, itulah factor yang kita alami saat ini.

TIK yang sangat dekat dengan pendidikan adalah e-learning, dulu di perguruan tinggi hal itu sangat inklusif, tapi dengan kemajuan TIK sekarang sudah merata.

Banyak alat-alat peraga pendidikan yang bisa menggunakan TIK yang dapat mempermudah siswa-siswa kita memahami materi pembelajaran dengan baik. Begitu juga fakultas kedokteran bisa membayangkan praktek dengan peragaan tiga dimensi. Mengapa hal ini perlu kita pahami bersama, karena ada beberapa hukum dasar teknologi. Minimal dua, ada hukum moore (pendiri Intel Chip) bahwa setiap 18 bulan kemampuan kapasitas chip meningkat dengan harga yang relative sama, malahan sekarang lebih cepat dari 18 bulan. Dulu paradigmanya orang besar mengalahkan yang kecil.

TIK ini mempunyai manfaat dan resiko. Pertama kemampuannya luar biasa, fleksilibitasnya luar biasa, mudah digunakan. Dulu orang tuna netra susah berkomunikasi, sekarang fasilitas HP menjadi mudah. Contoh lain adalah nada getar untuk orang tuna rungu. Sebaliknya dengan kemajuan TIK, rahasia sulit disembunyikan. Selain itu, keaslian sangat rentan karena gampang dimodifikasi. Dari 237 juta penduduk di Indonesia, 55 jutanya terutama umur 15-30 tahun sudah menggunakan

Page 74: Notulen Rakorpimnas II

74

internet. Penetrasinya luar biasa, apalagi handphone paling cepat di dunia. Kita yang lebih tua termasuk guru lebih banyak hidup di dunia nyata, sedangkan anak-anak kita lebih banyak di alam maya.

Sebanyak 94 persen pengguna internet di Indonesia menggunakan media sosial. Pengguna facebook di Indonesia nomor empat di dunia. Perilaku penggunanya belum menggunakan internet untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Akses internet yang digunakan oleh kita untuk media sosial. Kalau ada peristiwa tidak menelpon siapa-siapa tapi mengunggah status di media sosial. Proporsi kepemilikan lebih dari satu smartphone (telepon pintar) berdasarkan kelas sosial adalah 48,3 persen kelas ke atas, 23,1 persen kelas menengah atas, 9,2 persen kelas menengah dan 3,7 persen kelas bawah (pemulung saja pakai HP). Orang miskin, orang bodoh, orang tertinggal, bukan semata-mata tidak punya apa-apa, tapi karena tidak punya akses informasi. Oleh karena itulah Kemenkominfo programnya akses informasi harus merata ke seluruh Tanah Air.

Langkah pertama yang diambil Kemenkominfo adalah mempermurah tarif telpon. Sampai dengan April 2008 tarif telpon Indonesia termahal di dunia, ini tidak masuk akal karena pemainnya banyak tapi tidak kompetitif. Sejak April 2008 tarif telpon Indonesia menjadi termurah di Indonesia. Masalahnya tarif telpon itu tidak digunakan untuk meningkatkan taraf hidup, hal-hal yang positif seperti menjadi media pembelajaran, tetapi hanya untuk media sosial.

Tarif telpon masuk itu adalah untuk added value, bayangkan untuk di kota Makasar jika penduduknya 1 juta dan punya HP 900.0000 orang, kalau budgetnya sebulan Rp. 100.000 maka dalam 1 bulan Rp. 90 milyar ditarik ke Jakarta kemudian dibawa ke luar negeri, karena operator pemiliknya 80 persen adalah asing. Bisa dibayangkan berapa besar belanja kita untuk hal-hal yang tidak produktif dan untuk kesejahteraan bangsa lain.

Kami dari Kemenkominfo mengingatkan bahwa yang sudah murah itu mari kita gunakan untuk hal-hal yang positif. Menyampaikan ini kepada bapak/ibu guru jauh lebih efektif karena lebih mau didengar oleh anak didiknya.

Kalau hari raya semua SMS mengucapkan selamat hari Raya Idul Fitri, operatornya sehari bisa dapat keuntungan triluyunan rupiah. Kenapa kita tidak mengingatkan anak-anak kita agar menggunakan kartu pos. anak diajari menulis halus miring 45 derajat. Tidak 140 karakter yang untung kantor pos milik kita sendiri.

Pola konsumsi menunjukkan waktu yang digunakan oleh kelas menengah ke bawah banyak digunakan untuk menonton TV, internet kecil. Sebaliknya kelas menengah keatas lebih banyak menggunakan

Page 75: Notulen Rakorpimnas II

75

internet. Teknologi selalu melihat kepada yang punya duit, malah yang berbahaya.

Melihat faktor-faktor yang diuraikan ada MoU menkominfo dengan mendiknas tentang pendidikan TIK dan pendidikan karakter bangsa, melalui TIK serta bagaimana menggunakan TIK dengan baik dan benar.

Dari MoU itu visi kemenkominfo adalah Indonesia informatif, yaitu masyakarat yang aware terhadap informasi. Artinya informasi itu digunakan untuk added value, menambah kualitas hidupnya. Prinsipnya adalah terwujudnya masyarakat untuk sejahtera yang menggunakan informasi untuk meningkatkan kualitas hidupnya.Murid menggunakan informasi untuk meningkatkan dirinya, tapi sayangnya ada yang digunakan untuk hal yang negative seperti beredarnya kunci jawaban UAN yang salah. Dengan TIK nilai etika juga tidak dijunjung dengan baik, kita salah mempersepsi etika dunia maya.

Sebenarnya etika di alam maya sama halnya dengan etika alam realitas. Misalnya kalau kita mau minum ditempat orang, kita minta izin, itu etika. Contoh lain, ada guru makan siang ramai-ramai selamatan di unggah ke media sosial, kemudian temannya melihat, lho kok begini ?. Etika di media sosial/maya jauh lebih ketat dari etika dalam media realita, karena di media realitas yang tahu hanya ketika dan lawan bicara. Sebaliknya media maya hukumnya kekal abadi, ketika diunggah tidak akan dapat ditepis, karena yang lain menyimpan. Oleh karena itu untuk menggunggah sesuatu pikir semilyar kali bukan hanya 1000 kali. Kelemahan kita adalah konten yang naik adalah yang negatif.

Faktanya, infrastruktur TIK 95 persen adanya di Indonesia bagian barat, sedangkan di Indonesia bagian timur hanya 5 persen. Di Kabupaten Maluku Barat daya hanya ada satu BTS telpon, dan kalau menelpon harus ramai-ramai di bawah menara. Bayangkan, merekanya sama, presidennya, sama fasilitasnya tidak sama. Ini kewajiban kita untuk meratakannya.

Sekarang kita telah membangun kabel laut sampai Sorong Papua, sehingga kecepatan pengiriman informasi ke Papua sudah cepat seperti di Indonesia bagian barat. Sekarang ini tidak boleh lagi ada desa tanpa telpon dan pada tahun 2011 semua kecamatan sudah terakses internet, hanya untuk Papua banyak kendala karena sudah membawa peralatan.

Yang telah dan akan dilaksanakan adalah, Indonesia connected tahun 2012 harus semua tersambung, tahun 2016 jalan tol atau broad band dibidang telekomunisasi, selanjutnya Indonesia digital pada tahun 2018.

Program pembangunan Desa Dering dari operator telpon setiap tahun menyerahkan 1,25 persen untuk membangun infrastruktur.

Program PLIK (Program Layanan Internet Kecamatan) selama 4 tahun dibiayai oleh Kemenkominfo, tarifnya lebih murah dari yang lainnya.

Page 76: Notulen Rakorpimnas II

76

Kemenkominfo dan Kemendiknasbud berusaha setelah infrastruktur selesai, kontennya tidak yang negatif. Oleh karena itu Kemenkominfo berusaha membuat software-software yang anti pornografi bisa diunduhkan, ada berbagai lomba-lomba.

Ulasan Pimpinan Rapat (Prof. Ana Suhaenah)

Kita telah menyimak deskripsi gambaran pengguna TIK di Indonesia yang sangat mengejutkan beberapa tahun terakhir ini. Penggunaan face book nomor 4 didunia, akses porno nomor 2 di dunia. Kita harus prihatin dan menangis melihat kenyataan ini.

Diingatkan bahwa pengiriman ucapan selamat Idul Fitri melalui SMS akan memberikan keuntungan triliyunan kepada provider luar negeri. Oleh karena itu kita harus kembali ke khitah yaitu pengiriman ucapan selamat idul fitri dengan menggunakan kartu POS.

Kita menanyakan, apa yang dapat kita lakukan bersama kemenkominfo sebagai tindak lanjut MoU yang ditanda tangani menkominfo dan ketua umum PB PGRI bulan Januari 2012 di Bandung. Apakah dalam hal peningkatan kualitas dan mengatasi kesenjangan infra struktur TIK antara Indonesia bagian barat dan timur. Untuk guru-guru yang paling visible apakah latihan menulis dan mengirimkannya sebagai tindak lanjut MoU.

Tambahan Ketua Umum PB PGRI

Kemarin kami mengirim utusan kepada bapak Tifatul Sembiring menkominfo yang kami harapkan hari ini ada informasi tindak lanjut MoU antara PB PGRI dengan Kementerian Menkominfo. Kalau memang belum dibahas tidak perlu di jawab oleh bapak Suparwoto hari ini, sampaikan saja kepada bapak menteri bahwa yang ditunggu oleh PGRI adalah kejelasan tindak lanjut MoU yang sudah ditanda tangani. Dengan demikian peserta tidak perlu bertanya banyak. Karena kami juga mengundang Sri Wijaya yang akan memberi voucher dan memperjalas kerjasamanya.

PGRI ingin sekali (pak Suprawoto) untuk bisa segera direalisasi. Karena MoU itu tidak akan bermakna kalau hanya ditanda tangani saja antara ketua umum PB PGRI dengan menkominfo. Ketua Umum PGRI menitip dalam bentuk menkominfo Tifatul Sembiring.

Tanggapan Nara Sumber

Bentuk kerjasama sebagai tindak lanjut MoU akan bicarakan nanti apa yang paling pas. Di Kemenkominfo ada modul-modul pelatihan seperti menulis blok dan lain-lain. Kami juga memiliki laboratorium TIK nasional di Ciputat dan di Cikarang.

Page 77: Notulen Rakorpimnas II

77

INFORMASI DARI SRI WIJAYA AIR (Murdianto GM di Makasar)

Pimpinan Sidang : Dr. Soegito, M.Si

Pengantar: beberapa waktu yang lalu telah ditanda tangani MoU antara PB

PGRI dengan Sri Wijaya Air, untuk ini bapak Murdianto akan

menginformasikan kepada kita fasilitas-fasilitas apa yang dimiliki oleh

Sriwijaya Air dan hal lain yang kita butuhkan.

Sri Wijaya Air dengan PB PGRI sudah menanda tangani kerjasama pada bulan Januari 2012, hal ini seiring dengan pengembangan Sriwijaya Air saat ini hampir ke seluruh pelosok nusantara.

Sri Wijaya Air memasuki usia 9 tahun sejak kelahirannya tanggal 10 November 2003 bertepatan dengan hari pahlawan. Dengan semangat kepahlawanan Sriwijaya Air saat ini sesuai dengan visi dan misi kami seperti harumnya kerajaan Sriwijaya. Dalam beberapa kesempatan Sri Wijaya Air telah memperoleh penghargaan. “The Best Airline”. “The Mast Populer Airline”, “Super Brand 2012”, “Airline terpavorit dengan ketegori dengan layanan limited service event tourisme award 2011 dan maskapai pertama yang menyediakan buku panduan keselamatan dalam huruf blailer untuk tunanetra, ini tercatat dalam rekor Mur tingkat nasional dan dunia.

Jumlah pesawat yang dimiliki 34 yang didominasi jenis pesawat Boing dan pada 15 Mei lalu telah diadakan peremajaan pesawat sebagai bentuk komitmen kami untuk memberi kualitas layanan yang lebih baik kepada pelanggan.

Sri Wijaya Air juga telah menyediakan layanan excentive class (Busines clas), misi sebagai persiapan menuju pelayanan full service. Ini tdak lepas dari para pelanggan setia kami sesuai dengan motto kami “your plan patner, sahabat perjalanan anda”.

Pada tahun 2012 ini kami menyajikan perubahan dalam produk dan layanan kepada pelanggan yang menuntut kenyamanan dan layanan prima. Sekarang ini Sriwijaya masih pada medium service dan menuju full servis.

Tanggal 15 Mei Sriwijaya mulai menggunakan symbol logo baru, dan mematurnya juga akan kami serahkan kepada PB PGRI, selain itu saat ini kami akan memberikan 3 voucher tiket untuk peserta, yang dapat digunakan ke seluruh jalur penerbangan.

Page 78: Notulen Rakorpimnas II

78

Ada 3 hal yang dilakukan oleh Sriwiajaya Air dalam transformasi manajemen. Melaksanakan manajemen modern dan berkesinambungan, dengan perbaikan kami punya lima sampai tujuh tahun ke depan, dengan pembangunan infrastruktur bisnis penerbangan, operasi centre dan sekolah pilot di Banka Belitung. Hal ini dilakukan untuk mengatasi keterbatasan SDM di dunia penerbangan, sehingga nanti kita tidak menggunakan pilot asing.

Disamping itu juga kami memiliki tempat simulator pesawat dan training centre untuk pelatihan pramugari dan pramugara di bandara Soekarto Hatta. Menerapkan keamanan penerbangan yang tidak dapat ditawar, safety is number one dan keamanan penerbangan bukan ditentukan oleh baru atau lamanya pesawat, tapi kelayakan terbangnya. Di samping itu juga bertepatan dengan waktu menjadi program kami dan jasa moderanisasi reservasi melalui website, termasuk mitra dengan system ke tobeyang sudah disempurnakan. Secara bertahap sekarang ini telah dilakukan peremajaan pesawat sampai akhir tahun ini.

Sriwijaya Air Line juga telah membuka jalur penerbangan ke Biak, Jaya Pura di Papua. Sebagai tindak lanjut kerjasama dengan PGRI, Sriwijaya Air tidak saja memberi pertolongan kepada guru anggota PGRI, tapi juga keluarga, intinya seperti isteri dan anak sesuai kartu keluarga, dan ini berlaku untuk seluruh route Sriwijaya Air.

Sebagai apresiasi kami kepada PGRI, kami memberikan diskon kepada anggota PGRI dan keluarganya sebesar 10%. Teknisnya dengan mengajukan kartu anggota dan kartu keluarga untuk keluarganya.

Semuanya ini sebagai peningkatan pelayanan kami semata-mata sebagai wujud kemitraan manajemen dan karyawan Sriwijaya Air untuk memberi yang terbaik bagi seluruh pelanggannya. Semoga apa yang kami persembahkan mendapat sambutan positif dan menjawab kebutuhan dan keinginan pelanggan setia Sriwijaya Air.

Kami mengharapkan kritik dan saran terutama berkaitan dengan produk baru kami executive class. Selanjutnya kami akan memberikan cindera mata dan voucher tiket untuk peserta yang terpilih.

Page 79: Notulen Rakorpimnas II

79

RAPAT PLENO VII LANJUTAN 2 (10.30 – 11.15 WITA) INFORMASI TENTANG WEBSITE PB PGRI

(M. Ikhsan Tim Website PB PGRI) Pimpinan Rapat : H. Hambasi Abdullah

Tim mendapat tugas dari Ketua Umum PB PGRI untuk melakukan perombakan website lama, menjadi wajah web yang baru.

Media center adalah media informasi PB PGRI yang dilaksanakan untuk mengumpulkan informasi-informasi yang ada diseluruh Indonesia, sehingga informasi dari pengurus PGRI seluruh Indonesia disatukan dalam media center PB PGRI.

Yang dikerjakan media center ada 3: 1) Mengelola system data base anggota 2) E-mail khusus PGRI, belakangnya @pgri.or.id, masing-masing

pengurus balik Provinsi, Kabupaten/Kota akan mendapatkan e-mail untuk digunakan.

3) Kami launching wajah web PGRI yang baru.

Antara web yang baru dengan yang lama jauh berbeda. Apa saja yang dirombak dari web yang lama? Web yang lama ditempatkan di server orang, masih ngontrak di orang lain (hosting dari luar). Saat ini PGRI sudah menggunakan server sendiri, artinya sudah punya rumah sendiri. Dalam server ini bandwidth yang digunakan tidak tanggung-tanggung yaitu 1 giga bait dengan kecepatan akses 100 km perjam, fasilitas-fasilitas yang ditambahkan seperti keamanan, dan lainnya.

Menampilkan wajah web baru dengan menu-menunya, sambil membandingkan dengan wajah web lama. Alamat web PB PGRI adalah: www.pgri.or.id simple dan gampang diingat. Diminta kepada seluruh pengurus PGRI dan anggota disemua tingkatan untuk setiap hari membukanya, karena dalam web baru semua berita-berita khusus PGRI tersedia. Kalau anda membuka berita itu dikompas.com atau detik.com anda harus mencari-cari, sedangkan di web ini langsung karena tidak ada yang lain.

Di web yang lama dapat terlihat wajah depannya tidak terstruktur, sekarang kita lounching web PB PGRI yang baru, dibagian atas tampilan gambar ketua umum PB PGRI dan Presiden ini mengandung makna bersinergi, bersama membangun PGRI yang bermartabat. Di bagian bawah ada breaking news, untuk berita terkini dengan tulisan berjalan, sponsor ship, ucapan selamat Rakorpimnas II PGRI di Makasar, berita pembukaan Rakorpimnas II PGRI oleh ketua DPD RI.

Kalau penggunaannya, kalau diklik pada yang merahnya tidak langsung muncul karena itu pilihan. Kalau diklik di bawahnya ia kan seperti slide

Page 80: Notulen Rakorpimnas II

80

berubah-ubah. Untuk melihatnya dibawahnya ada read more, karena itu diklik maka muncul beritanya. Disebelah kanan ada video yang langsung terhubung dengan youtube, disitu kami simpan pidato presiden pada HUT PGRI, audionya tidak dipasang. Videonya langsung terhubung dengan youtube bahkan gambarnya lebih jernih dari youtube. Dibawahnya ada username dan password dan lain-lain. Ada satu menu yang kami sembunyikan, karena menu ini sangat penting. Menu penting ini berita MoU, surat-surat perintah, bisa sambung ke keanggotaan dan e-mail. Di atasnya ada menu home, berita, profil, aktivitas, organisasi, suara guru dan download.

Disitu belum ada keanggotaan, kalau anda ingin mengaktifkan keanggotaan harus mendaftar dulu. Ada tulisan register, isi nama, user name, password, comfirm password dan comfirm e-mail selesai. Karena saya sudah mendaftar, saya langsung masuk, caranya username saya kasih, password rahasia, login. Kita lihat disitu menambah menu keanggotaan. Tidak semua e-mail bisa dipublis di web ini, kecuali anggota kita khususkan.

Fasilitas lain, headlines news berita terkini tapi diacak, data-data lama yang penting langsung keatas. Ada kelompok berita khusus yaitu berita kegiatan-kegiatan di daerah, ada berita skala nasional seperti sekarang ini. Dan ada berita internasional, termasuk agenda kegiatan PGRI. Sedangkan email yang kami berikan tapi tidak mengetahui alamatnya, maka dapat mengunjungi web baru ke emailnya tinggal klik nyambung.

Yang kami pantau setiap hari adalah jumlah visitor, disetiap hari pengurus harus mengunjungi web ini, karena transit akan menguntungkan PGRI. Setiap orang dapat melihat sehingga akan dilirik oleh beberapa sponsorship. Ada juga beberapa informasi kelembagaan PGRI, terakhir PB PGRI sebagai copy singkat. Juga sesuaikan ikon ada twiter, facebook yang disambung langsung ke facebook untuk PGRI, dan email PGRI.

Kami ingatkan sekali lagi bahwa media centre adalah untuk mempersatukan seluruh PGRI di Indonesia dalam sebuah web. Sebagaimana yang dipesankan oleh ketua umum PB PGRI, bahwa PGRI adalah salah satu alat pemersatu, untuk melihat apa saja yang dilakukan oleh PGRI.

Sebagai penutup kami himbau kepada seluruh pengurus PGRI agar setiap hari mengunjungi web PB PGRI dengan alamat www.pgri.or.id.

Ulasan Ketua Umum PB PGRI

Tolong kabarkan ke anggota diseluruh jajaran yang baru ini selalu dikunjungi kalau perlu setiap hari. PB PGRI telah menyiapkan 2 orang pegawai yang menjaga web ini, termasuk menjawab bila ada yang membutuhkan informasi tentang AD/ART dan bisa dibuka dan didownload, DKGI dan LKBH juga bisa.

Page 81: Notulen Rakorpimnas II

81

Kalau ada kegiatan-kegiatan di daerah harap diinformasikan agar semua tahu. Mudah-mudahan sarana ini bisa memacu perkembangan organisasi, terutama bagi pengurus baru. Jangan ada lagi pengurus yang mengatakan kami baru dan belum tahu apa-apa tentang organisasi. Itu tidak boleh dinyatakan oleh seorang ketua PGRI tingkat Kabupaten yang levelnya setingkat Bupati.

Mudah-mudahan web ini tidak rusak lagi, dan email yang disiapkan diguunakan untuk semua bisa digunakan untuk komunikasi, yang selama ini agak terhambat.

Tanggapan Prof. Sudarwan Utusan Bengkulu

Di atas tertulis teks Persatuan Guru Republik Indonesia dalam kurung PRGI, dibawahnya pengurus besar. Ini agak menggangu. Mestinya Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) di bawahnya Pengurus Besar. Atau Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI).

Tampilan gambar depan web ini bisa diganti-gantikan? Karena kalau Presiden ganti, maka gambar pak SBY tidak dibutuhkan lagi pada tampilan web.

Page 82: Notulen Rakorpimnas II

82

RAPAT PLENO VIII (11.35 12.30 WITA) ISU-ISU AKTUAL PENDIDIKAN, GURU DAN TENAGA

KEPENDIDIKAN (Dr. Unifah Rasyidi, M.Pd. Ketua PB PGRI)

Pimpinan Rapat : H. Hambasi Abdullah 1. Izinkan kami tim yang ditugaskan memaparkan persoalan-persoalan

pendidikan, dan kami mengundang bapak/ibut untuk menyampaikan solusi-solusi apa yang terbaik. Kami tidak menawarkan solusi karena bapak/ibu sekalian mengerti betul dinamika yang terjadi. Karena waktu kita terbatas, maka bapak/ibu dapat menulisnya dan menyerahkannya kepada kami solusi untuk suatu persoalan. Sehingga PB PGRI bukan saja dicap bisa mengidentifikasi persoalan tapi juga secara cerdas dapat menyampaikan solusi yang ditawarkan.

2. Tim yang ditugaskan adalah tiga orang yaitu Dr. Unifah Rasyidi, M.Pd., Dr. H. Euis Karlina, M.Pd., dan Dra. Mayasari Berti.Sebagai ketua bidang hubungan dan kerjasama internasional melaporkan beberapa hal. Begitu selesai penanda tanganan MoU PB PGRI dengan Telkom bapak Ketua Umum langsung memerintahkan agar ditindak lanjuti.Hasilnya adalah kantor-kantor PGRI mendapat potongan 50 persen untuk penggunaan speedy mengakses internet.Jadi tidak ada alasan kantor-kantor PGRI dari pusat sampai Kabupaten/Kota tidak terjalin dengan internet. Dari harga Rp. 195.000 sebulan kita hanya atau terhubung membayar Rp. 100.000.dengan demikian bapak/ibu dapat mengakses semua informasi yang tersedia pada kami.China dan India maju cepat karena memadukan pendidikan dengan teknologi.

3. Tim mengidentifikasi dua persolaan utama, pertama persoalan

pendidikan, kedua pendidikan dan tenaga kependidikan. Dalam buku panduan Rakorpimnas II halaman 81 sampai 89 telah kami sampaikan. PB PGRI melihat belum serasi benar antara apa yang ada dalam rencana strategis dengan arah kebijakan. Kita memang mendapat anugerah besar berupa bonus demografis (seperti uraian mendikbud) tapi kita mengharapkan lebih banyak program-program yang berkaitan dengan pengembangan SDM yang terdiri dari gruu, tenaga kependidikan dan peserta didik. Sekarang ini programnya lebih banyak ke infrastruktur dan programnya masih partial antara satu sama lain.

4. Persoalaan pendidikan karakter.

Di tulis dalam the Culture matters, bahwa Gana, Indonesia dan Korea Selatan pada tahun 1996 Starting ekonominya sama. Sekarang Korea Selatan Termasuk 12 Negara Industri terbesar di dunia. Ternyata persoalannya adalah karakter. Karakter bukan sekedar baik dan buruk tapi bagaimana kita menjadi bangsa yang tangguh, pantang menyerah, punya self confidence yang tinggi

Page 83: Notulen Rakorpimnas II

83

entrepreneurship dan selalu bersungguh-sungguh. Inilah persoalan utama, dan pendidikan kita dianggap belum mampu menciptakan anak-anak memiliki karaktert-karakter tersebut. Belum lagi persoalan-persoalan moral diberbagai tingkatan seperti korupsi, mereka ternyata anak didik kita.

Selain itu masih ada kelompok-kelompok yang mengatas namakan ikon-ikon agama untuk menunjukkan kekerasan, ini sangat mengganggu bingkai NKRI, ketentraman hidup berbangsa dan bernegara. Ini persoalan moral dan karakter yang menjadi pemikiran kita.

5. Ujian Nasional masih menyisakan pertanyaan-pertanyaan besar. Kalau pak Abduh Zen malah lebih ekstrim pendapatnya mengenai ujian nasional ini. Sebagaimana yang dikemukakan oleh bapak Irman Gusman ketua DPD RI, bahwa indicator pencapaian ujian nasional 100 persen, belum bisa menggambarkan daya juang atau pencapaian bangsa. Karena yang utama adalah karakter daya juangnya. Oleh karena itu PGRI selalu mengharapkan agar 8 standar pendidikan dipenuhi kalau kita ingin ujian nasional dapat dilakukan dengan baik. Atau Ujian Nasional itu tidak mampu menghasilkan output dan tidak mencerminkan proses yang baik.Maka kita harus memikirkan seperti apa alat evaluasi yang tepat, ini sekaligus sebagai refleksi apakah kita para guru dipercaya menjadi evaluator yang baik dalam proses pembelajaran. Tidak menaikkan siswa saja guru sekarang tidak berani, lain dengan guru zaman dulu.

6. Pengelolaan pendidikan, pendidikan dan tenaga kependidikan. Persoalan yang sering dikritisi PGRI adalah tunjangan profesi, kordinasi, rekrutmen guru diberbagai tingkatan. Kesulitan naik pangkat, impassing, tunjangan profesi menunjukkan pengelolaan pendidikan dan tenaga kependidikan masih sangat konsisten kalau dilaksanakan dalam satu atap.

7. Sekarang ini rencana RUU Perguruan Tinggi yang menuai kontroversi

yang luar biasa, PGRI menganggap ini persoalan serius karena ada indikasi RUU ini merupakan bahasa lain dari UU BHP, yaitu meningkatnya biaya pendidikan, termasuk sukarnya akses anak keluarga miskin masuk perguruan tinggi. Kalau kita punya APM pendidikan tinggi 16-18 persen sesungguhnya kita terus memacu memberi kesempatan yang seluas-luasnya kepada anak keluarga miskin masuk perguruan tinggi.

8. Anggaran pendidikan, memang ada yang mengatakan sudah sekian

persen. Mohon usul dan ide-ide cerdas karena sejatinya bagaimana pengaturan anggarannya dalam APBN dan APBD. Sebenarnya anggaran pendidikan dikucur melalui DAU yang berarti dari APBN.Yang dikehendaki adalah porsentasenya dilakukan secara benar,

Page 84: Notulen Rakorpimnas II

84

priortitas kebijakannya jelas dan arah kebijakan memihak kepada peningkatan mutu pendidikan, pendidikan dan tenaga kependidikan.

9. Masalah RSBI, menjadi isu yang sangat kontroversial. Dalam diskusi-diskusi PB PGRI yang mengemuka adalah RSBI akan cantik apabila ada dukungan yang luas dan kuat dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah,sehingga dapat memberi akses yang sama besarnya dan tidak deskriminatif kepada anak-anak keluarga miskin yang berprestasi masuk RSBI. Seandainya RSBI memberi peluang yang sama dan pendanaan yang sama besar dan tidak memberatkan, maka persoalannya menjadi lain.

10. adalah standarisasi yang harus terus menerus diperjuangkan karena masih Standar pelayanan minimal,jauh dari harapan. Karena melalui standar pelayanan minimal kita bisa mengatakan bahwa proses pendidikan, proses pembelajaran dan infrastruktur yang 8 standar pendidikan bisa dipenuhi. Kalau kita berbicara 8 standar pendidikan mohon dicermati dari 8 standar itu hanya 3 standar yang tidak berhubungan langsung dengan tugas guru, seperti standar prasarana, standar anggaran. Oleh karena itu 8 standar pendidikan harus sangat penting untuk dipenuhi.

11. yang sekarang ini akan dilanjutkan dengan program universal

pendidikan, PGRI selalu memberi perhatian terhadap wajib belajar. Bukan saja aksesnya yang luas tetapi juga wajib belajar dengan pendidikan Wajib belajar 9 tahun,yang bermutu. Agar tidak menyulitkan, maka perhitungan alokasi anggaran untuk wajib belajar itu dihitung secara cermat sesuai dengan kebutuhan SPM. Dalam kontek ini yang mendapat kesulitan adalah guru-guru disekolah swasta karena dilarang adanya pungutan. PGRI memberikan concern, bukan berarti boleh memungut tetapi perhitungan yang wajar karena tidak ada subsidi. Kalaupun ada sangat sedikit dan tidak merata, kemudian regulasi pendidikan yang tumpang tindih. PGRI menyoroti misalnya induksi. Setelah induksi ia tidak perform maka dia akan dapat dikembalikan ke Dinas. Tetapi yang induksi yang akan datang itu adalah mereka yang lulus PPG. Di dalam PPG sudah dinyatakan mereka berhak mendapatkan sertifikat pendidikan.

12. Belum lagi peraturan yang lain misalnya SKB lima menteri yang

menyebabkan ada redistribusi guru-guru SMA/SMK menjadi guru di SD. PGRI berpendapat itu bertentangan dengan PP nomor 74, yang mengharapkan bahwa sertifikat diberikan kepada mereka yang lanjuti sesuai mengajar dengan bidang studinya, dan itu sudah ditindak lanjuti dengan PPG berbasis bidang studi.

13. Persoalan Pendidik dan Tenaga Kependidikandari berbagai kajian

dan kunjungan PGRI menerima keluhan guru dan pengurus PGRI berbagai tingkatan. Desentralisasi pendidikan menjadi persoalan penting

Page 85: Notulen Rakorpimnas II

85

untuk dapat dibahas dalam setiap pertemuan PGRI. Kita perlu memikirkan cara yang terbaik, karena menurut kosntitusi kita dari 38 kewenangan yang ada, 36 kewenangan di serahkan ke daerah, hanya 6 kewenangan yang ada dipusat. Pendidikan seharusnya menjadi kewenangan pemerintah pusat, karena ada dalam pasal 31 konstitusi kita, bahwa hanya ada satu system pendidikan yaitu system pendidikan nasional.

Berbagai dampak dari desentralisasi pendidikan itu yang paling

nyata dirasakan adalah pada pendidikan guru dan tenaga pendidikan.Untuk itu perlu kajian dan masukan dari bapak/ibu apakah resentralisasi pendidikan secara penuh, atau resentralisasi pengelolaan pendidikan dan tenaga kependidikan saja.Supaya standarisasi dan terutama politisasi guru/pendidik dan tenaga kependidikan pada ekses politik local dapat dieleminasi, sehingga bapak/ibu guru dapat bekerja dengan sungguh-sungguh.

Distribusi pendidik/guru memang persoalan utama. PB PGRI ingin sekali pada kesempatan ini mendapatkan data-data sesuai bukan dugaan-dugaan tentang kekurangan guru di SD. Untuk mendapatkan data itu mungkin bisa kerjasama dengan Dinas pendidikan atau melakukan sensus sendiri. Data ini penting karena, aka nada kebijakan tentang penyediaan calon guru secara sentral berdasarkan quota, kalau tidak dilakukan analisis kebutuhan, dan tidak dibantu oleh teman-teman maka akan menjadi persoalaan. Dari analisis kebutuhan, harus jelas berapa rombongan belajar dan berapa kebutuhan guru pada setiap tingkatan pendidikan terutama di tingkat SD. Sehingga dalam pemetaan penyediaan calon guru itu sesuai kalau tidak, akan menimbulkan persoalan baru.

Hal lain adalah bagaimana lulusan PTK tidak otomatis menjadi calon pendidik, dan itu tidak apa-apa karena memang semua profesi harus mengikuti pendidikan profesi. Persoalannya adalah pendidikan profesi guru diikuti oleh berbagai lulusan dari lulusan perguruan tinggi. Ini sedang dipikir oleh PGRI, kenapa ini tidak liner. Kalau LPTK yang kurang maka LPTKnya yang diberikan pengetahuannya. Kalau tidak demikian, maka cepat atau lambat menjadi ancaman bagi LPTK itu sendiri.

Uji kompetensi sertifikasi dan pengembangan keprofesian secara berkelanjutan. PB PGRI memandang uji kompetensi sangat penting, sekarang ini era untuk kualitas.PB PGRI menyadari betul ada berbagai komponen yang mengutik.Bagi PGRI tidak menjadi persoalan, karena ini sangat penting untuk untuk membina dan mengembangkan profesi guru. PGRI mengharapkan uji kompetensi ini berlaku untuk seluruh guru. Harapan ini tampaknya direspon oleh Kemendikbud.Uji kompetensi dan sertifikasi terus menerus dilakukan standarisasi. PGRI juga menginginkan agar PLPG juga perlu

Page 86: Notulen Rakorpimnas II

86

distandarkan, sehingga ada proses yang gayut antara proses di dalam PLPG dan upaya-upaya pemberian uji kompetensi itu sendiri.Sementara pembinaan pengembangan keprofesian yang berkelanjutan adalah persoalan yang sangat penting. PB PGRI menganggap bahwa apapun profesinya bahwa mereka perlu terus menerus ditingkatkan melalui training yang berbasis kompetensi.

Penilaian kinerja, dalam konsepnya sendiri adalah sesuatu yang menjadi keharusan. Kalau dulu kita dinilai melalui DP3, saat ini penilaian kinerja akan dilakukan melalui uji kompetensi guru. PB PGRI mengarapkan agar apa yang diuji itu betul-betul sesuatu yang sesuai dengan kurikulum dan ada sosialisasi secara terus menerus. Sehingga uji kompetensi guru jugaperlu dikawal dan menjadi persoalan. Jika ini tidak mencerminkan kesesuaian antara kompetensi apa yang diukur sesuai dengan kurkulum dan delapan standar pendidikan.

Hak dan kewajiban guru. Era PGRI sekarang ini adalah era pembinaan pengembangan profesi guru. Ini gayut dengan hak dan kewajiban, hak kita menerima tunjangan dan kewajiban kita melaksanakan tugas-tugas kita secara professional. Pembinaan dan pengembangan profesi ini memiliki makna ganda. Kalau ada keharusan dari pemerintah tetapi juga keharusan dari setiap individu. Ini gayut dengan penilaian kinerja untuk kenaikan pangkat. Walaupun bukan untuk tunjangan profesi, uji kompetensi ini untuk kenaikan pangkat dan penilaian kinerja. Yang menjadi concern bagi PGRI adalah bagaimana penilaian kinerja dilakukan secara objektif, dan kenaikan pangkat secara objektif. PGRI telah menyakinkan bapak Mendikbud bahwa penilaian kinerja ini tidak ada hubungannya dengan pemutusan tunjangan profesi, tetapi tetap berkaitan dengan peningkatan profesionalitas guru yang menjadi kewajiban guru. Permenpan nomor 16 juga mewajibkan guru dinilai kinerjanya dengan sejumlah komponen.

Penghargaan dan perlindungan guru.Penghargaan hukum kita sudah mendapatkan tunjangan profesi sebagai penghargaan. Penghargaan itu tidak saja material tapi juga immaterial. Penghargaan ini perlu terus suarakan kepada berbagai komponen agar guru-guru yang berprestasi baik mendapatkan kesempatan terbaik untuk pengembangan karir dan keprofesiannya, ini yang masih kurang. Begitu juga dalam hal perlindungan guru, dengan banyaknya kasus menggambarkan banyaknya persoalan dalam perlindungan guru terutama profesi. ini menjadi PR kita bersama.

Tunjangan profesi, tunjangan fungsional, tunjangan daerah khusus dan maslahat tambahan. PB PGRI memandang bahwa pemerintah belum memiliki system pengelolaan tunjangan profesi yang baik.Perjuangan PGRI untuk

Page 87: Notulen Rakorpimnas II

87

melekatkan tunjangan profesi kepada gaji tidak mudah.Karena menurut peraturan menteri bahwa tunjangan itu melekat sesuai dengan performance atau diberikan setelah orang bekerja.Yang diharapkan PGRI bagaimana system pengelolaan tunjangan profesi dengan baik dan benar, diberikan tepat waktu, dan tepat jumlah.Inilah yang menjadi persoalan serius bagi PB PGRI dlam pengelolaan tunjangan profesi guru.

Status Guru, Ketua Umum PB PGRI berkali mengatakan bahwa kita ini status of teachers dari ILO dan UNESCO yang sudah diratifikasi menyebutkan bahwa di dalam proses pengambilan keputusan diberbagai tingkatan, stake holder utama yaitu pengurus PGRI harus dilibatkkan. Ternyata diberbagai tingkatan hal ini masih sangat sedikit. Kalau kita sejajar dengan pejabat diberbagai tingkatannya maka ini diatur dalam status gruu. Ini masih menjadi persoalan penting karena dalam pengambilan keputusan-keputusan penting PGRI masi belum dilibatkan.

Organisasi dan kelengkapannya, ini menjadi persoalan dan disuarakan terus oleh PB PGRI, karena kalau kita mengatakan organisasi profesi, itu harus sesuai dengan kelengkapannya. Kelengkapannya baik struktur, jumlah anggota, program, badan-badan lain yang menjadi kelengkapan organisasi profesi. sekarang PGRI diberbagai tingkatan diharapkan menulis “organisasi guru Indonesia” di bawah singkatan PGRI. Ini merupakan upaya sungguh-sungguh bahwa hanya ada satu organisasi profesi guru di Indonesia yaitu PGRI, ini perjuangan masih panjang dan membutuhkan dukungan dari warga PGRI.

Dampak SKB lima menteri tadi sudah dijelaskan, ini harus serius disikapi karena guru dapat kehilangan tunjangan profesi, kedua dengan dimutasinya guru bidang studi ke guru kelas bukan hanya persoalan kompetensi tapi itu melanggar PP nomor 74.

Kami memohon masukan, saran, kritik, saran-saran cerdas agar kami mempunyai dokumen yang komprehensif tentang persolan dan bagaimana solusinya.

Page 88: Notulen Rakorpimnas II

88

RAPAT PLENO VIII LANJUTAN 1 (13.30 – 14.30 WITA) INFORMASI AWAL KONGRES PGRI, KONGKERNAS V PGRI, PORSENI PGRI PEMBANGUNAN GEDUNG GURU INDONESIA, MESEUM GURU

DAN PERNYATAAN RAKORNASPIMNAS II PGRI (Ketua Umum PB PGRI)

Pimpinan Rapat :H. Hambasi Abdullah

Setelah kita disodori oleh persoalan-persoalan pendidikan dan persoalan-persoalan guru oleh ibu Unifah, itu menjadi landasan ketika mengusulkan berbagai upaya. Termasuk yang kita belum berhasil betul adalah penilik sekolah yang kita usulkan diperpanjang sampai usia 60 tahun sudah dipenuhi, tapi implementasi di tingkat Kabupaten/Kota belum sepenuhnya dilaksanakan. Tunjangan profesi untuk penilik sekolah belum berhasil. Khusus Jawa Tengah dan Yogyakarta pengawas agak terganggu. Bahwa peraturan presiden nomor 65 yang menyebutkan bahwa pejabat esolan II maupun pengawas bisa pensiunusia 56 tahun diperpanjang sampai 60 tahun. Untuk daerah lain otomatis usia 60 tahun apalagi setelah Undang-Undang guru dan dosen menyatakan bahwa batas usia gruu adalah 60 tahun. Memang tidak salah dari edaran BKN dilihat dari substansi pensiun pengawas yang 5 tahun bisa diperpanjang sampai 60 tahun. Karena itu kami minta pengurus PGRI untuk melakukan koordinasi dengan BKD dan Dinas Pendidikan sebelum edaran itu dicabut. Karena mereka prinsipnya usia 56 tahun dapat diperpanjang. Tapi dibeberapa daerah otomatis diperpanjang. Daerah yang tidak suka pda pengawas bisa digunakan alasan untuk memberhentikan, dengan alasan periksa kesehatannya tidak memenuhi syarat. Orang kalau usianya sudah 56 tahun periksa kesehatan itu penyakitnya tumbuh dimana-mana. Inilah PGRI harus melindunginya, apalagi teman pengurus PGRI yang jadi pejabat. Jadi jiwa semangat batas usiapensiun guru 60 tahun itu harus menjiwai semua jabatan yang berasal dari guru. Untuk menjadi 60 tahun. Kalau tidak siapa yang mau menjadi pengawas. Inilah contoh-contoh yang harus dikawal oleh PGRI dan sangat berat. Oleh karena agenda-agenda organisasi ini mohon dicermati, sekaligus nanti untuk memperoleh tanggapan.

(1) PORSENI, buku panduan sudah kami siapkan, dan mohon masukan.

Satu periode ini hanya satu kali porseni dan perlu dua kali karena biayanya terlalu besar. Dalam porseni ini memilih empat tujuan, setidaknya sebagai media silaturahim, menumbuhkan potensi oleh raga dan seni para guru, termasuk media mendiskusikan pembelajaran seni dan olah raga. Selama ini disinyalir di Indonesia sulit sekali meraih prestasi karena sejak dini pendidikan olah raga tidak mampu menumbuhkan potensi peserta didik. Paling tidak menginventarisasikan potensi-potensi olah raga yang layak dikembangkan, PGRI ikut andil di dalamnya. Silaturahim adalah gambaran bagaimana kekuatan PGRI, juga ketika kita sudah berhimpuan bersama-sama. Waktu penyelenggaraan direncanakan

Page 89: Notulen Rakorpimnas II

89

dari tanggal 28 – 31 Oktober 2012 di stadion olah raga Madya Sempaca Samarinda. Mengapa di Samarinda Kalimantan Timur?Saya ingin sampaikan biaya akomodasi, konsumsi selama di Samarinda menjadi tanggungan PGRI Kalimantan Timur.Tentu atas dukungan pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, kebetulan Gubernurnya mantan pengurus PGRI.Jadi setiap provinsi hanya menanggung biaya transportasi dari provinsi masing-masing ke Samarinda. Ini luar biasa dukungannya, maka mohon pengertian untuk bisa disiapkan.Porseni ini sebenarnya bukan semata-mata bertanding ditingkat nasional, tapi ada gerakan dari bawah untuk menumbuhkan semangat kebersamaan mulai dari cabang kabupaten, provinsi dan pemenangnya dikirim ke nasional.Di samarinda ada hotel atlit setara bintang tiga dan yang kita dijinkan untuk menempati dengan tidak perlu memberi kontribusi semua ditanggung oleh PGRI Kalimantan Timur.

Terima kasih kepada teman dari Kalimantan Timur, dan nanti mohon untuk memperoleh masukan.Cabang olaraga yang dipertandingkan direncanakan adalah bulu tangkis, tenis meja, dan catur.Bulu Tangkis dan Tenis Meja banyak guru yang melakukannya, disamping itu juga hemat.Sementara kita belum mengagendakan golf masing-masing putra dan putri. Dibidang kesenian kita mencoba mengadopsi guru-guru atau mata pelajaran kesenian disekolah, yang biasanya ada seni suara, seni musik, seni rupa/melukis, sehingga cabang yang kita usulkan adalah menyanyi solo, melukis putra putri dan lomba kreativitas pembelajaran. Ketentuannya nanti kami sampaikan dalam bentuk rekaman bagaimana kreativitas guru mengajar bidang seni, yang buku panduannya yang sudah disiapkan oleh panitia.

(2) Hari ulang tahun PGRI, ini tidak ada materi tertulis dalam buku,

direncanakan ulang tahun kita jatuh pada tanggal 25 November akan kami usulkan dilaksanakan tanggal 28 November hari rabu tempatnya disekitar Jakarta. Alasan mengapa di Jakarta, karena kalau diselenggarakan diluar Jakarta resikonya sangat besar berkaitan dengan mengundang (pejabat atau tokoh). Kita berpandangan bahwa untuk acara ulang tahun ini perlu dukungan dan kebersamaan dari banyak pihak. Mudah-mudahan segera diagendakan juga karena ulang tahun kita dipusat insyaallah dibiayai disiapkan oleh Kementrian dan menghadirkan orang menjadi tanggung jawab PGRI.

Kalau dihitung, yang ditanggung oleh kita lebih besar tetapi

ditanggung oleh masing-masing yang berangkat.Maka ketika kementrian mengatakan ditanggung oleh kementrian semua biayanya.Tapi kalau dihitung menghadirkan 6000 orang guru biayanya jauh lebih besar.Kami bersyukur 4 tahun berturut-turut

Page 90: Notulen Rakorpimnas II

90

model itu berlangsung.Semua biaya ditanggung oleh kementrian kita menyiapkan orang.Menurut saya model ini simbiosis yang mutualistic karena sekaligus bersamaan dengan hari guru.Saya ingin menyampaikan kalau bisa diprovinsi dan kabupaten/kota juga dilakukan itu.Jadi kegiatan ini bersamaan dengan hari guru nasional.Ini hari besar nasional, sehingga tidak salah kalau dibiayai oleh pemerintah daerah.Hari besar nasional garis miring hari ulang tahun PGRI.Saya sering dilapori selalu dibersamakan dengan hari KORPRI dan hari anak.Tolong juga identitas, jangan malah pengurus PGRI yang rame-rame mengusulkan.Sebab nanti guru honorer dan guru swasta tersinggung.Walau mereka bangga memakai baju KORPRI meskipun statusnya guru honor.

Jangan sampai mengulangi kemeriahan ulang tahun

organisasi kita.Ulang tahun PGRI tahun ini masih diarahkan untuk membangun image bahwa PGRI adalah organisasi profesi guru Indonesia, jadi tidak perlu masyarakat mengenal yang lain, kecuali yang mendengar dan mau membaca pernyataan-pernyataan mereka. Tetapi dimasyarakat tidak akan dikenali, karena masyarakat hanya mengenal PGRI. Ciptakanlah kondosi seperti itu.Mulailah dibiasakan identitas organisasi seperti bendera, spanduk, dan sebagainya.Setiap sekolah diminta memasang spanduk ulang tahun guru nasional dan hari ulang tahun PGRI yang berlogo PGRI. Sehingga tidak ada spanduk lagi yang datang ke sekolah itu untuk organisasi lain.

Mulai pikirkan pasang papan nama pengurus ranting

dimasing-masing sekolah, sebelum mereka memasangi papan nama disekolah-sekolah kita. Walaupun ini masih berupa simbol-simbol, tapi masih kita butuhkan.Kegiatan peringatan diselenggarakan oleh pemerintah, PGRI, dan masyarakat.Kegiatannya upayakan melaksanakan fungsi-fungsi organisasi sesuai dengan panduan.Upayakan ada diskusi, ajaklah guru-guru SMA, guru SMK, guru swasta tidak semata-mata untuk pengurus, tapi juga melibatkan mereka supaya semakin mengenal.

(3) Asean Convention Teachers (ACT)

ACT sudah disiapkan, kebetulan bidang luar negri diselenggarakan di Denpasar yang direncanakan tanggal 7-10 Desember 2012. Ini pertemuan tahunan organisasi guru ASEAN, biasanya hadir dari luar negri ada 11 Negara.Dari Indonesia ada yang sudah beberapa kali mengikuti, tapi ada yang belum pernah mengikuti, mereka kami informasikan awal.Rencananya ada 2 kegiatan, yaitu pertemuan guru nusantara, guru negara-negara yang menggunakan bahasa melayu. Kalau bisa diarahkan bahasa Indonesia dijadikan bahasa ASEAN, bahasa Internasional.

Page 91: Notulen Rakorpimnas II

91

Kegiatan kedua adalah pertemuan organisasi guru ASEAN, yang biasanya ada laporan dari masing-masing Negara, danada topik yang dibahas.Silahkan nanti kalau bisa masing-masing provinsi ada yang mengirimkan.Pengurus PGRI Bali diharapkan membantu kedatangan peserta, sukur-sukur disana kepala sekolah sudah punya mobil semua yang dapat digunakan menjemput teman-teman yang datang dari bandara menuju lokasi.Direncanakan tempat penyelenggaraannya di Ina Beach Hotel, hotel tersebut adalah hotel lama yang terkenal dan sangat monumental yang tempatnya dipinggir pantai.

(4) Konferensi Kerja Nasional (Konkernas)

Konkernas V adalah pertemuan organisasi dibawah kongres yang dilakukan tiap tahun, kalau provinsi namanya konferensi kerja provinsi.Mohon maaf, belum semua provinsi melakukan dengan baik.Di kabupaten/kota namanya konferensi kerja kabupaten/kota.Sama belum semua melaksanakan dengan baik.Padahal ini forum yang paling bagus untuk bertemunya pengurus-pengurus organisasi. Kita akan laksanakan di Mataram, Nusa Tenggara Barat, pada tanggal 24-27 Januari 2013. Konkernas ini sangat penting karena yang terakhir sebelum kongres. Antara lain kita memilih panitia verifikasi keuangan kongres, panitia verifikasi hak suara sekaligus panitia pemilihan, yang biasanya ketua-ketua PGRI Provinsi.

Saya mohon pendapat apakah diizinkan pakai peninjau apa

tidak. Kami ingin fokus diskusi membicarakan persoalan, sebab saya lihat tadi di lobby teman-teman pengurus PGRI duduk-duduk bercerita padahal dalam ruangan orang ramai-ramai antri mau bertanya, tapi ada saja yang diluar. Sebenarnya tidak apa-apa karena jarang ke Makassar kan perlu lihat-lihat. Tapi ketika kita sedang serius membicarakan persoalan guru dan organisasi, sampai berdarah-darah, tapi teman-teman tidak nampak keseriusannya. Harus dengan cara apa, apa sehari diskusi, sehari libur, atau bagaimana baiknya. Kita coba cari format yang pertemuan ini menyenangkan kita ikhlas mengikutinya.Kalau misalnya dengan pakaian PGRI yang tidak nyaman, malah kami bertanya mengapa berpakaian PGRI, dengan harapan jalan-jalan tidak enak, rishi jadi biarlah di dalam ruangan, ternyata juga tidak.

Coba nanti dipikirkan karena menurut saya apalagi kita

berangkat pakai iuran anggota, mohon maaf kumpulkan seratus duaratus dari anggota.Kita disini tidak serius, menurut saya ini menjadi beban mungkin saya berlebihan tapi kita berkewajiban saling mengingatkan.Mohon pengurus provinsi menyiapkan, saya sedih karena hari ini ada pengurus provinsi yang tidak ada di ruangan ini memang tanda-tandanya sudah lama kami ketahui, tinggal nunggu batas akhir waktu saya untuk diganti.Mudah

Page 92: Notulen Rakorpimnas II

92

mudahan nanti penggantinya bagus.Tapi kalau tidak ada mohon nanti ketika penggantian pengurus provinsi harus berani memilih mereka yang memang sanggup mengurus organisasi.

Kita sudah tidak waktunya bangga dalam riwayat hidup

tercantum mantan ketua PGRI provinsi tapi belum berdarma bakti untuk guru dan organisasi.Sama pengurus PGRI kabupaten/kota juga begitu. Bapak/Ibu, kalau kita sudah maksimal hasilnya belum baik tidak akan digugat oleh anggota. Pasti akan dimaklumi, bahwa ini sudah habis-habisan, rapat saja sampai setengah 12 malam, jadi diampuni. Tapi kalau tidak terlihat melakukan apa-apa hasilnya sedikit saya kira banyak anggota yang mempersoalkan.

(5) Kongres XXI PGRI.

Direncanakan kongres akan dilaksanakan pada tanggal 1-5 Juli 2013. Kami sebenarnya sedang mengusulkan untuk maju 1 minggu tanggal 24 – 28 Juni 2013, supaya tidak lewat dari tanggal kami mengucapkan janji pada tanggal 1 Juli 2008 di Palembang.Kami ingin tepat waktu.Hanya ini berkaitan juga dengan hotel, tempat yang ada, kami sedang menginventarisasi.

Direncanakan pembukaan tanggal 02 Juli 2013 di Istora

Senayan yang biasanya dibuka oleh presiden. Tetapi kegiatan Kongres dimulai hari Senin pukul 15.30 sore, kongres pendahuluan, sudah mulai dibahas tentang tata tertib, jadwal, kalau perlu sampai pertanggung jawaban pengurus. Tetapi pembukaannya dilakukan hari Jum’at, dilanjutkan dengan ceramah pihak lain yang diharapkan mampu memberikan dukungan kepada organisasi sehari penuh. Tanggal 3 dan 4 Juli 2013 kembali ke hotel.

Untuk melanjutkan kongres, sementara yang sudah kosong di

hotel Bidakara yang daya tampungnya 2.500 orang.Memang ada yang mengusulkan agar pengurus cabang diberikan kesempatan terutama yang mampu untuk meninjau.Tetapi mohon maaf di kabupaten dan provinsi tertentu untuk memberangkatkan pengurus cabang mungkin tidak berat, apalagi DKI Jakarta atau Banten, tapi kalau jauh biayanya besar.Kita ingin pada sidang-sidang peninjau juga jelas posisinya, tidak hanya asal datang.Kalau datang malah hilir mudik mengganggu sidang tentu tidak baik.Maka kemaren saya meng SMS Ketua PGRI Provinsi, bahwa jika peninjau Rakorpimnas adalah mereka yang punya kontribusi kepada organisasi dan berniat mengikuti dengan baik. Kami rencanakan peninjau itu hadir tanggal 2 Juli 2013 di Senayan yang bisa menampung 10.000 orang guru, sehingga saat pembukaan dan ceramah-ceramah menteri terkait, tokoh-tokoh terkait yang kita selesaikan satu hari. Disitu gegap gempita orang yang mengikuti ceramah, bukan gegap gempita hilir mudik kemana-mana.Kami mohon masukan.

Page 93: Notulen Rakorpimnas II

93

Untuk peserta Kongres, direncanakan 1 Kabupaten/Kota satu orang (Ketua, Sekretaris dan Bendahara), maka sudah hamper 1.500 orang.Kalau untuk provinsi 5 orang maka sudah mencapai 165 orang.Anak lembaga dan badan khusus alat kelengkapan organisasi di tingkat provinsi, sampai asosiasi provinsi sekitar juga 165 orang, maka jumlahnya sudah mencapai 1800 orang.

Jumlah yang 1800 orang ini adalah peserta yang bukan

pengurus cabang.Maka kemungkinan pengurus cabang tidak kami beri kesempatan masuk arena kongres, kalau kita sepakati daya tamping ruangan 2.500 atau 3000 orang.Tetapi jika nanti dimaksimalkan 3000 orang, maka posisi peninjau kita atur mereka yang bisa hadir separuh waktu. Sebab nanti akan menjadi berita, PGRI kongres ternyata yang dalam ruangan sedikit, yang banyak justru di luar ruangan.

Jakarta sebagai tempat, maka teman dari Jakarta akan kerja

keras membantu bagaimana menghemat biaya transportasi dari provinsi masing-masing yang cukup sekali perjalanan ke Jakarta. Tetapi memang resikonya biaya akomodasi dan konsumsi nampaknya lebih mahal dibanding biaya yang lain. Kami sedang minta hotel agar dihitung begitu supaya selama 4 malam 5 hari itu (lebih 1 hari dari Rakorpimnas II ini).Sebenarnya ada usulan 5 hari 5 malam, tapi kalau bisa dipendekkan cukup 4 malam.Hasilnya bagus tidak terlalu lama, kebetulan sedang libur sekolah sehingga dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Seandai dibuat sama dengan Rakorpimnas di Makasar ini Rp. 650.000 sehari, maka untuk tiga hari berarti Rp. 1.950.000, maka kalau 4 hari kira-kira Rp. 2.600.000.

Mohon untuk kongres, termasuk pengurus Kabupaten/Kota

memikirkan betul untuk bisa hadir. Masih ada waktu satu tahun, bagaimana cara agar semua hadir. Jangan seperti hari ini ada beberapa Kabupaten/Kota yang tidak hadir.Kami ingin mengingat betul bahwa kongres adalah milik kita, karena tahun 2013 adalah tahun politik menjelang pemilu.Kita harus menunjukkan diri kira untuk berkerja dengan baik, dan organisasi kita eksis karena sudah dipuji saat ini, PGRI jauh melampaui apapun termasuk organisasi politik.Bagaimana bapak/ibu ingin, karena saya dengar suatu saat kita mendambakan seorang presiden dari guru.Namanya saja mendambakan, tentu tidak dilarang.Tetapi siapa yang percaya pada kita ketika ngurus organisasi saja tidak tertib.Mana mungkin diberi kesempatan mengurus negara yang sangat besar. Tapi kalau kita sudah menunjukkan bahwa kita sudah sangat tertib, karena mengurus PGRI, (mohon maaf teman-teman Kepala Dinas) jauh lebih rumit ngurus PGRI dari pada mengurus Dinas Pendidikan, saya bisa buktikan. Kepala Dinas ingin apa saja uangnya tersedia, ngurus PGRI ingin apa saja uangnya tidak ada. Teman-teman Kepala Dinas yang ketua PGRI tahu persis, bagaimana rumitnya mengurus

Page 94: Notulen Rakorpimnas II

94

organisasi besar yang dananya tidak ada, apalagi yang iuran tidak pernah masuk.Kita ceramah berkoar-koar, perjuangan begitu tetap saja tidak masuk.

Kalau ada teman yang berfikir, sudahlah di Istora Senayan

saja selama 5 hari berturut-turut supaya bisa ditonton oleh seluruh cabang.Itu bisa kita lakukan, memang biayanya juga sangat besar.Bisa dihemat, makan siang semua bawa sendiri-sendiri.Tapi kalau Rp 10.000 perorang, harus kita sediakan makan bersama, bisa dibayangkan betapa beratnya.Mohon maaf, PB selalu berupaya kalaupun tidak ada sumbangan dari mana-mana kegiatan-kegiatan ini harus tetap berjalan.Saya sudah minta kepada pengurus PGRI DKI Jakarta coba datang ke Gubernur, apakah bisa membantu atau tidak.Tapi sampai hari ini belum ada jawaban dari DKI. Kalau tuan rumah di daerah-daerah gubernur-gubernur itu membantu, di Sumatra Selatyan kemaren Gubernur membantu, di Kalimantan Timur gubernur juga membantu. Tapi ketika di Jakarta belum tentu.

Apalagi nanti Gubernur nanti diganti. Apalagi yang menang

tidak didukung oleh PGRI, jangan bantu ketemu saja belum tentu. Ini masalah kita, tapi saya ingin pastikan bahwa organisasi kita punya kewibawaan dan kongres itu harus jalan. Bapak/ibu nanti kita gotong royong bagaimana kongres itu bisa berjalan, kalaupun tidak ada dana kita akan tyanggung bersama-sama, sanggup …!, dijawab sanggup oleh peserta Rakorpimnas.

Agendanya, sedikit saja saya tunjukkan, terutama kepada

teman-teman pengurus Kabupaten/Kota yang baru. Disana nanti PB akan menyampaikan laporan pertanggung jawaban selama 5 tahun, terutama tentang keuangan, karena ada beberapa orang yang mempertanyakan di Kabupaten/Kota, provinsi, bahwa iuran anggota untuk apa. Mereka menghitung kalau iurannya Rp. 10.000 dikalikan Rp. 4.000.000 guru berarti setiap bulan masuk sekitar sekian puluh milyar.Menghitungnya seperti itu oleh orang-orang luar yang tidak mengerti itu. Tidak tahu bahwa yang bayar iuran dibawah 1 juta, jumlah nominalnya Rp. 2.000 yang dibagi untuk pusat sampai daerah. Kita akan cari model pertanggung jawaban, ini agar dapat diakses oleh masyarakat dan guru, termasuk diwebsite. Pikirkan oleh teman-teman kita, kita transparan setiap rupiah yang kita terima oleh PB harus dapat dipertanggung jawaban dengan baik. Sehingga ini akan meningkatkan kepercayaan.

5.1. Perubahan Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah

Tangga (ART)

Ini penting, tolong sempatkan baca.Inventarisir mana-mana yang harus diubah dan diperbaiki sesuai dengan kondisi organisasi. Nanti akan ada panitia kerja kongres biasanya dari beberapa pengurus

Page 95: Notulen Rakorpimnas II

95

provinsi. Kita akan perbaiki Anggaran Dasar dan Anggran Rumah Tangga. Tolong masukan-masukan itu mulai dari sekarang aspirasi dari bawah, dari anggota. Ajak meraka bicara supaya merasa memiliki organisasi ini.Menurut bapak/ibu bagaimana organisasi kita ini ditata untuk kedepan.Keinginan yang aneh-aneh bapak/ibu dapat meluruskan, supaya tidak berkembang liar dalam organisasi ini.Agar kita dapat menjaga marwah PGRI menjadi lebih baik.

5.2. Kode Etik Guru Kode etik kita juga ingin tinjau kembali, karena insya Allah mulai tahun 2013 kita akan memastikan kode etik harus menjadi sandaran kinerja guru terutama sebagai pedoman etika, moral, tingkah laku dan sebagainya. Alat kelengkapan organisasi, DKGI, LKBH kami ingin memastikan bulan Oktober, November menjelang hari guru, syukur-syukur ibu Unifah dan Ibu Dian nanti bisa membantu, kita akan Rakornas LKBH dan DKGI seluruh provinsi. Dibentuk atau belum dibentuk pengurus LKBH dan DKGI provinsinya tetap kami akan Rakor. Justru ini dapat memaksa pengurus PGRI provinsi segera membentuknya. Setuju ya …! Disetujui oleh peserta Rakorpimnas.Tolong yang belum segera dibentuk, nanti kita rakor untuk membahas bagaimana DKGI dan LKBH selanjutnya.

5.3. YPLP PGRI / PPLP PGRI

Penataan anak lembaga, badan khusus, bagaimana sekolah-sekolah PGRI, Perguruan Tinggi PGRI, kita tata kita atur. Kami sudah sepakat dengan teman-teman, silakan sekolah dikelola dengan baik, perguruan tinggi dikelola dengan baik, jangan diganggu jangan diusik. Tapi ketika itu akan dibawa pergi oleh orang perorang PGRI wajib hukumnya mengamankan asset organisasi sampai dimanapun. Jadi kalau ada daerah yang mau menjual sekolah, tolong pengurus bertanggung jawab benar diamankan. Termasuk kalau ada sekolah PGRI yang akan dimergerkan. Tolong proses ini dicemati dengan baik. Karena saya mendapat laporan bahwa dibeberapa sekolah PGRI akan dimergerkan, tolong dikawal dan cermati dengan bagus. Karena sekolah PGRI adalah menjadi salah satu alat tugas untuk ikut serta memajukan pendidikan nasional., seperti fungsi yang ke tujuh dan kewenangan yang ke lima organisasi profesi, dalam Undang-Undang Guru dan Dosen.

Selanjutnya pemilihan pengurus PB yang akan datang perode

2013 – 2018, bapak/ibu cermati, siapkan kader yang baik-baik dari masing-masing provinsi. Nanti ada masanya mengumpulkan nama calon pengurus. Usulkan yang terbaik yang bisa membawa kebesaran, kemuliaan organisasi ini.Pikirkan apakah persyaratan pengurus masih seperti itu atau ingin dibuka lebih longgar, atau justru diperketat seperti kemarin yang disebut harus pernah mengikuti pelatihan dan sebagainya. Itu nanti akan dituangkan dalam

Page 96: Notulen Rakorpimnas II

96

AD/ART, tapi prinsipnya dalah karena tantangannya organisasi ini semakin berat dan besar, maka pengurus PGRI disetiap jenjang lebih-lebih PB yang menjadi representasi dari organisasi ini, mesti kita siapkan dengan sebaik-baiknya. Mudah-mudahan latihan kepemimpinan sudah bisa berlangsung beberapa tahap, beberapa tingkat ketika kongres ini akan dilakukan.

(6) Renovasi Gedung Guru.

Sampai saat ini PB belum maksimal merencanakan kapan dimulai renovasi gedung guru. Tapi kami ingin pada bulan juli 2012 sudah ada tanda-tanda kita akan memulai. Kami bekerja keras agar pada bulan Juni 2013 ini bisa diselesaikan.Kami berterima kasih kepada bapak/ibu tentu utamanya kepada teman-teman yang sudah menyertorkan dukungan.Karena kita sudah menutuskan Rp. 10.000 setiap guru, lebih-lebih anggota agar bisa memberikan dukungan agar renovasi gedung ini selesai. Seandainya semua guru membayar tentu akan terkumpul Rp. 35 milyar dari 3.500.000 orang guru. Jika separuhnya saja masuk akan terkumpul Rp. 17,5 milyar, dan kalau seperempatnya saja akan terkumpul Rp. 8,75 milyar, kalau seperdelapan saja terkumpul Rp. 4,375 milyar. Artinya yang kami himpun belum ada seperempat dari guru yang berpartisifasi. Tapi tentu kami berterima kasih karena sudah terkumpul Rp. 2,6 milyar, uangnya masih utuh, hanya sebagian kami gunakan untuk merenovasi lantai satu yang memang mendesak, dan jumlahnya sangat kecil sekitar Rp. 50 juta, sehingga uang itu masih utuh, masih aman. Insya Allah nanti beberapa pengurus provinsi akan ikut serta untuk menjadi panitia pembangunan itu, di samping pihak lain. Kami mohon do’a ketika PB melakukan pembangunan tidak ada persolaan, karena bakti kami 4 tahun bisa habis, dalam ada masalah ketika membangun gedung yang dihimpun dari para anggota. Maka kami hati-hati sekali utntuk cermat jangan samapi tersandung uang yang tidak terlalu besar, untuk ukuran Indonesia karena anggarannya trilyunan-trilyunan.Tapi untuk ukuran guru menyebut Rp. 1 milyar itu angka yang sangat besar.Jadi kami mohon do’a.

(7) Museum PGRI

Kita punya museum di Surakarta Jawa Tengah, sudah dibangun atas iuran bapak/ibu, waktu itu Rp. 1.000 tiap anggota.Kalau sering dipaparkan bahwa belum semua anggota provinsi melaksanakan kewajiban, itu bukti bahwa kami tertib dibidang keuangan. Sebab kalau semua itu dilupakan hilang, ini akan menjadi presedur buruk. Iuran nanti akan berlama-lama untuk segera supaya dilupakan. Sehingga kami akan tertib. jadi kalau setiap pertemuan kita tunjukkan tang kurang-kurang, yang tangungan semata karena karena kami ingin mempertanggung jawabkan bahwa itulah data yang kami miliki, termasuk juga iuran anggota. Maka saya senang sekali dari Balikpapan tidak pernah lagi yang mengusulkan

Page 97: Notulen Rakorpimnas II

97

pemutihan itu, karena akan menjadi prosedur yang tidak bagus, ketika ada iuran kurang minta pemutihan dan lama-lama belum iuran sudah diminta pemutihan.

Untuk monumen ini, karena letaknya di Jawa Tengah

Surakarta.Saya sudah mendengar koordinasi dengan gubernur dan walikota, tanahnya sudah diberikan hak pakai sepenuh kepada kita.Kita ingin mengembangkan supaya nanti di Surakarta termasuk distribusi wisata pendidikan.Kita ingin ada museum PGRI, maka sedang kita himpun berbagai benda antik dan sejarah organisasi ini.Kalau perlu kita buatkan tiruannya. Sehingga pada saatnya museum PGRI bisa tumbuh bersama dengan monumen, akan menjadi kebanggaan kita.

Bapak dan ibu masa lalu penting dan yang member maknanya

adalah kita serta generasi yang akan datang. Sejarah yang sering saya sampaikan, kami ingin memberikan inspirasi bahwa pada tahun itu senior kita berdarah-darah menyatukan organisasi guru menjadi satu.Kita yang sekarang yang punya kewajiban untuk menjaga agar organisasi guru tidak diganggu, tidak dipecah belah dan diporak poranda oleh orang-orang yang sebelumnya tidak memahami perjuangan guru di Indonesia. Terima kasih, hidup guru !, hidup PGRI, solidaritas ! yes!

Penutup dari Pimpinan Rapat.

Isu aktual sudah dilempar, permasalahan organisasi yang sedang berjalan sudah dan informasikan, permasalahan organisasi yan akan kita laksanakan juga sudah diinformasikan, lengkaplah sudah, tinggal nanti kita berpikir bagaiman itu actual itu kita tangani, bagaiman kekurangan iuran tidak masuk kita tangani, dan bagaimana permasalahan yang akan dating kita persiapkan, itulah inti dari rapat pleno ke 8 pada hari ini.

Page 98: Notulen Rakorpimnas II

98

RAPAT PLENO VIII LANJUTAN 2 (14.14 – 17.30 WITA) PENYAMPAIAN PENDAPAT DAN USUL WAKIL PESERTA

DARI SETIAP PROVINSI.

Pimpinan Sidang : Dr. Unifah Rasyidi, M.Pd.

Pengantar Pimpinan Sidang

Dengan waktu yang sangat singkat ini kami mohon masing-masing provinsi merumuskan dan mengirimkan satu wakil peserta untuk menyampaikan usulannya, pandangannya terhadap apa yang telah kami sampaikan selama hampir 3 hari ini dengan waktu paling lama 5 menit untuk tiap provinsi.

Kami juga berterima kasih jika bapak/ibu menampung dari Kab/Kota yang lain melalui tulisan yang diserahkan kepada kami untuk kami, identifikasi dan akan dipelajari sebagai sebuah masukan organisasi yang luar biasa.

Kita punya 33 provinsi, biasanya dari barat, tengah dan timur, sekali-kali kita mulai dari yang tengah, setuju …! Dijawab setuju oleh peserta Rakorpimnas.

1. Provinsi Nusa Tenggara Barat

Kami hadir 31 orang dari seluruh daerah Kabupaten/Kota, kekuatan ini menunjukkan kebersamaan kami.

Nusa Tenggara Barat selaku tuan rumah Konkernas V masa bakti XX, pada tanggal 24 – 27 Januari 2013, menyatakan siap menerima data-data pengurus PGRI se Indonesia.

Mengusulkan agar ketua-ketua PGRI Kabupaten/Kota se Indonesia sebagai peninjau, dengan pertimbangan bahwa nantinya adalah masa transisi dalam rangka penyempurnaan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, sebagai panduan kita masa bakti XXI.

Kami punya pemikiran bahwa PGRI bukan hanya mengurus guru saja, tetapi juga mengurus bangsa dan Negara. Terkait dengan itu kami punya pemikiran, yang perlu ditindak lanjuti oleh kita semua. Anggota PGRI dengan jumlah yang begitu besar, kita tidak punya modal keuangan, tapi punya kekuatan untuk menggerakkan Indonesia ini.Untuk itu agar Pengurus Besar menjadi tim loby untuk menempatkan Ketua Umum menjadi orang kedua dalam perebutan kursi tahun 2014 yang akan dating. Kita butuh pemimpin yang belum terkontaminasi, pemimpin yang cerdas tapi juga mampu mengendalikan bangsa Indonesia. Ini adalah pemikiran dan hasil istikhoroh yang kami lakukan, dan mudah-mudahan menjadi kenyataan.

Kalau memang kita ingin organisasi ini menjadi organisasi yang disegani oleh mitra kita, dikagumi oleh masyarakat, mari kita sama-sama melunasi tunggakan hutang Rp. 7,6 milyar yang merupakan kewajiban kita, dan tuntas sebelum datang ke NTB. Tanpa dukungan kita semua, maka tidak akan bisa jadi apa-apa. Agar dicatat oleh PB

Page 99: Notulen Rakorpimnas II

99

PGRI, bahwa kami semua sepakat sebelum Konkernas V tunggakan utang NTB lunas.

Yang menjadi persoalan nasional adalah kalau di Bandung ada uka-uka, akhir-akhir ini ada UKU-UKU. Kita setujui UKU untuk pemetaan guru, untuk pembinaan dan Diklat yang dilakukan oleh Kemendikbud. Jangan mencopot tunjangan sertifikasi yang telah dilakukan pemerintah pada guru-guru. Tugas pemerintah melakukan pembinaan kepada guru-guru yang belum sesuai dengan standar.

Kami sampaikan bahwa sampai saat ini teman-teman belum menerima tunjangan sertifikasi. Oleh karena itu kami mengusulkan agar pola pembayara tunjangan sertifikasi dilakukan seperti dana BOS yaitu melalui provinsi seperti yang sudah disepakati pada rapat koordinasi 9 September 2011 di PB PGRI.

2. Provinsi Aceh.

Yel-yel PGRI

Mendukung sepenuhnya usulan NTB, tapi bukan untuk RI 2, tapi RI 1 langsung. Cita-cita harus tinggi, kalau dapat RI 2 alhamdulillah. Oleh karena tiu PB PGRI harus berjuang terus, dan kami Kabupaten/Kota juga siap berjuang untuk itu.Kalau tidak, kita ini seperti binatang besar (gajah), tapi tidak ada pemikiran, sehingga kita tidak dihargai. Oleh karena itu kita perlu memilih pemimpin yang cerdas dan visioner. Saya melihat itu ada pada Ketua Umum PB PGRI.

Kami mendukung NTB sebagai tuan rumah Konkernas yang akan dating, walau kami terkejut kemarin dilaksanakan di Bandung yang semula ditetapkan di NTB. Tapi di Bandung juga bagus, sehingga semua provinsi dapat kita kunjungi.

Supaya PB PGRI megusulkan revisi Permen Diknas nomor 22 tahun 2006 tentang standar isi. Jam mengajar 36 jam menjadi 42 jam supaya beberapa provinsi/ kota yang kelebihan bisa terpenuhi.

Agar PB PGRI mengusulkan agar pemerintah memperjelas tentang daerah terluar dan pendidikan khusus. Karena beberapa Kabupaten/Kota menganggap pendidikan khusus adalah SLB, bukan khusus wilayahnya. Ini juga menjadi persoalan kita.

Kita berharap kepada PB menyampaikan ke Kemenag tentang batas umut pengawas yang sekarang masih 56 tahun menjadi 60 tahun dan tunjangan sertifikasi mereka masih terhambat.

Kita bangga dengan NTB akan melunasi tunggak iuran sebelum Konkernas mendatang, kita berupaya sekuat tenaga, walaupun pernik-pernik di Aceh pada bulan Desember 2012 pelantikan-pelantikan Bupati dan Wali Kota.

3. Provinsi Tenggara Timur (NTT)

Yel-yel PGRI

Menyampaikan salut dan penghargaan kepada Ketua dan segenap Pengurus PB yang telah menunjukkan kesungguhan, kecerdasan

Page 100: Notulen Rakorpimnas II

100

dan ketepatan dalam menata organisasi sehingga organisasi ini kuat dan sangat bermartabat di Indonesia.

Menyampaikan ucapan terima kasih kepada PB yang pada saatnya selalu mengunjungi pengurus Kabupaten dengan informasi teraktual tentang perkembangan dan hasil organisasi yang disampaikan baik melalui surat maupun melalui SMS.

Menyampaikan kepada PB PGRI bahwa pengurus PGRI Kabupaten/Kota di NTT dengan selaga keterbatasannya harus berjuang memuliakan, organisasi dan guru sesuai petunjuk, kesepakatan organisasi, kendati hasilnya belum memuaskan.

Menyampaikan permasalah dan usul sebagai berikut.

SK bersama 5 menteri telah sungguh-sungguh meresahkan pada guru yang baik berda pada sekolah swasta maupun di sekolah negeri. SK telah menyebabkan pemutasian, guru-guru di sekolah swasta ke sekolah negeri, sehingga menyebabkan penumpukkan guru di sekolah negeri dan menyebabkan guru sulit memenuhi kewajiban. Disamping itu menyebabkan kekurangan guru di sekolah-sekolah swasta. Gurubertanya, masihkah pemerintah menepati janjinya, dan pernyataan tidak ada dikhotomi dalam pelayanan fasilitas pendidikan bagi sekolah negeri dan swasta. Oleh karena itu kami mendesak PB memperjuangkan agar pemerintah meninjau kembali atau menunda pelaksanaannya samapi kondisi di daerah memungkinkan.

Para guru yang mengajar di sekolah swata terutama yang diangkat pada tahun 2007 mengalami kesulitan dalam pengurusan kenaikan pangkat, kami memohon kepada PB PGRI untuk memperjuangkan agar perlakuan diskriminatif ini dieleminir, agar para guru dapat menikmati hak-hak kepegawaiannya.

Tabungan perumahan yang tidak jelas pengurusannya, agar diperjuangkan untuk dihentikan saja. Demikian juga Taspen dan Askes agar PGRI mengusulkan untuk meninjau kembali agar guru mendapat keuntungan lebih.

Mengusulkan agar PB PGRI melakukan upaya kongrit dan nyata agar dilegalkan Yudisial reviu terhadap Undang-Undang yang ada, sehingga PGRI ditetapkan sebagai satu-satunya organisasi profesi guru di Indonesia.

Tentang wacana pengalihan pengurusan kepegawaian guru menjadi urusan pusat, kami mengusulkan agar dicermati betul untung ruginya. Jika masalahnya karena perangkat peraturannya belum lengkap atau belum pas dengan kebutuhan, itu dulu yang diperbaiki. Kita bicara desentralisasi dalam bidang pendidikan, mana mungkin mengupayakan sentralisasi dalam soal guru. Yang diperlukan sekarang adalam memperbaiki pemahaman dan mengusahakan

Page 101: Notulen Rakorpimnas II

101

pertobatan kepada pejabat pemerintah di daerah agar bersikap arif dan memperhatikan peraturan-peraturan serta etika pemerintahan dalam penyelenggaran negara di daerah.

Pembayaran sertifikasi yang sesuai dengan pedoman yaitu setiap triwulan, sampai sekarang di Kabupaten-Kabupaten di NTT belum dibayar sampai triwulan kedua. Oleh karena itu kami mendesak PB PGRI untuk mengupayakan mekanisme pembayaran yang tepat sehingga pada saatnya guru dapat memperoleh hak-haknya.

Tentang tunjangan tenaga kependikan lainnya, seperti pengawas dan penilik termasuk penilik PAUD yang sudah diatur, baru tunjangan profesi pengawas, sedangkan tunjangan profesi utnuk penilik belum ada aturannya.

Agar organisasi ini bermartabat dan memiliki posisi tawar, maka diusulkan agar PB PGRI terutama mulai dari sekarang mengatur waktu untuk turun ke daerah-daerah. Kami sangat mengharapkan agar dalam Pilpres yang berikut, bapak Dr. Sulistyo, M.Pd dapat diusulkan sebagai calon wakil presiden.

Diusulkan agar SMPT prioritas rekrutmennya untuk anak-anak daerah.

4. Propinsi Bangka Balitung

Laporan kami disini yang ringan saja, sedangkan yang berat sudah dalam laporan tertulis kami.

Tunjangan sertifikasi guru di Pangkal Pinang terlambat karena kesalahan SK dari Jakarta, yaitu nomor rekening bank. Akibatnya harus diperbaiki dan harus dikembalikan ke Jakarta.

DKGI provinsi Bangka Balitung, untuk saat ini sudah agak lebih baik karena ada salah satu dari Kabupaten/Kota sudah betul-betul melaksanakannya dengan baik, iuran anggotanya juga lunas, baik untuk provinsi maupun untuk pusat.

Ada lagi dua Kabupaten/Kota telah meningkat mengikuti kota Pangkal Pinang yang sudah lebih baik lagi.

5. Provinsi Sulawesi Utara

Kami hadir, yang satu kemaren sudah pulang karena wakil bupati Minahasa. Satu lagi sudah pulang menjabat sekretaris daerah kepulauan Sangi Talaud. Memang ada beberapa pejabat teras yang duduk dalam kepengurusan PGRI, termasuk wakil gubernur sekarang dari guru.Perlu diketahui dalam era otonomi daerah sekarang, ketua PGRI Sulawesi Utara adalah kepal Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.

Ada kendala di Sulawesi Utara yaitu mengenai iuran.Ada kepala Dinas yang seumur jagung, padahal adalah ia ketua PGRI.Dia

Page 102: Notulen Rakorpimnas II

102

sebenarnya sudah memprogramkan tentang pembayaran iuran. Oleh karena itu mohon Pengurus Besar memahami bahwa iuran di Sulawesi Utara sekarang sedang diusahakan. Masalahnya Kepala Dinas sebagai ketua PGRI Kabupaten/Kota dia harus melapor ke bupati, karena guru-guru sekarang sangat kritis di dalam pungutan-pungutan yang ada. Pungutan iuran dipertanyakan oleh para guru. Oleh karena itu Sulawesi Utara memberi masukan agar ada kerjasama PBPGRI dengan Kemendikbud dan Kemendagri, supaya dapat mensupport para gubernur, bupati/wali kota di daerah.

6. Jawa Timur

Jatim mendukung Ketua Umum PB PGRI dicalonkan sebagai wakil presiden, dengan catatan harus disandingkan dengan calon presiden yang kuat yaitu Prabowo Subianto. Rakyat Indonesia masih menghendaki presiden dari kalangan TNI.

Beban mengajar 24 jam pelajaran akan membunuh guru-guru SMP, SMA dan SMK. Kami mengusulkan agar PB PGRI mengusulkan kepada pemerintah, bahwa minimal jam mengajar liner 18 jam, sisanya boleh tidak liner. Kenapa demikian ?kalau ini tidak berhasil, kita khawatir dukungan dari guru-guru SMP, SMA, dan SMK akan kendor.

Salah satu sifat PGRI adalah non partai politik. Oleh karena itu strategi eksternal PGRI untuk setiap daerah ada satu calon legislatif. Saya khawatir kalau salah satu anggota masuk anggota legislatifakan terikat dengan kepentingan politik. Oleh karena itu perlu dipikirkan, kecuali untuk DPD.

Tentang sertifikasi, UKA dan kuota sertifikasi, kita memperlihatkan pemerintah sekarang ini berupaya untuk menghambat penerimaan tunjangan profesi guru. Oleh karena itu kami mengusulkan UKA dihapus, karena akan merugikan kepentingan pendidikan. Di Jatim UKA untuk bahasa daerah 99 persen tidak lulus.

Mengusulkan agar PGRI menolak RUU Perguruan Tinggi, karena mengkebiri kehidupan Perguruan Tinggi swasta.

Bilamana persayaratan dari calon guru, selain lulus LPTK harus lulus PPG. Disana ada acuan PPG dilakanakan pada waktu mengikuti prajabatan. Kami khawatir ini hanya untuk guru-guru negeri, padahal guru juga disalurkan untuk sekolah-sekolah swasta. Kami usul supaya da usulan agar hal ini dilaksanakan terintegrasi, mereka yang lulus S1 sekaligus sudah dibekali dengan PPG.

Kami usulkan otomi pendidikan ditinjau kembali paling tidak, pendidikan dasar pada tingkat Kabupaten/Kota, pendidikan

Page 103: Notulen Rakorpimnas II

103

menengah pada tingkat provinsi dan pendidikan tinggi pada tingkat pusat.

7. Provinsi Kalimantan Barat

Terima kasih atas kesungguhan PB PGRI dalam menjalankan roda organisasi, sehingga PGRI sebagai organisasi profesi yang disegani oleh berbagai pihak dapat dinikmati oleh anggotanya.

Terima kasih kepada PB PGRI yang telah memberi kesempatan kepada provinsi Kalimantan Barat sebagai tuan rumah Rakernas ke II YPLP PGRI bulan November 2012.

Melihat bahwa setiap Rakernas ditampilkan utang-utang masing-masing provinsi, namun kami lihat belum ada solusi yang terbaik yang diberikan PB PGRI. Oleh karena itu kami mengusulkan agar masing-masing pengurus PB yang memiliki bidang dan wilayah binaan dengan dijembatani oleh pengurus provinsi turun jemput bola.

Kami meliahat setiap kegiatan ada yang nanamya Rakernas, Rakornas, Rakorpimnas. Usulan kami agar kegiatan tiu masing-masing diadakan satu tahun sekali. Ini terlalu banyak, ada Rakorpimnas I, II dan seterusnya.

Agar PB PGRI menagangi anak lembaga denganserius seperti DKGI, LKBH, YPLP PGRI dan lain-lain, karena pada tahun 2012 ini harus selesai.

Agar PB segera menyiapkan pedoman pelatihan kader PGRI, karena di daerah banyak pengurus PGRI baik dari Provinsi, Kabupaten/Kota dan cabang yang belum paham tentang bagaimana roh PGRI. Banyak sekarang yang sekedar ikut-ikutan.

8. Provinsi Kalimantan Timur

Provinsi Kalimantan Timur siap sebagai tuan rumah pelaksanaan Porseni PGRI. Sesuai dengan apa yang disampaikan oleh ketua umum dan hasil Rakor kami dengan beliau dan jajaran PB di Jakarta,bahwa fasilitas yang kami sediakan untuk para kontingen yang berjumlah 18 orang termasuk ofisial, ketua dan utusannya, adalah konsumsi akomodasi selama pelaksanaan termasuk honor juri, honor panitia, pembelian medali dan piagam. PB cukup duduk manis dan memantau saja. Tapi bagi bapak/ibu yang membawa penggembira (supporter) mohon maaf biaya sendiri.Para atlit nanti kami tempatkan di gedung atlit yang berkapasitas 1000 orang.Masih ada penginapan dimasing-masing cabang olahraga, jadi kalau untuk 1500 orang masih cukup.Kesiapan fasilitas sudah ditinjau oleh ibu Euis waktu ke Samarinda.Jadi bapak/ibu cukup membawa tiket sampai Samarinda dan tidak usah kontribusi.

Kami menyampaikan curhat terutama dari daerah perbatasan ada beberapa permasalahan. Kuota tunjangan guru daerah terpencil

Page 104: Notulen Rakorpimnas II

104

tidak sesuai dengan realitanya. PGRI di kabupaten ini telah dibawa bersama oleh dinas untuk mendata guru daerah terpencil yang akan mendapatkan tunjangan itu. Ternyata realisasinya yang keluar lebih sedikit dari yang dirancang bersama. Seharusnya yang mendapatkan tunjangan 56 adalah guru yang di SK kan oleh pemerintah, kenyataannya yang SK dari komite sekolah ada yang mendapatkan, sedangkah yang punya SK pemerintah malah tidak mendapatkan.

Agar Ketua Umum PB PGRI melakukan pendekatan kepada Mendikbud atau Mendagri upaya ada regulasi yang mengatur tentang penugasan sekaligus aturan untuk honor guru daerah terpencil itu. Karena ini sangat meresahkan terutama untuk daerah Lulukan dan Malino. Tapi ketika tiga puluh orang guru disana datang ke Dinas Pendidikan untuk klarifikasi, sudah dikatakan demo anarkis.

Menurut UU guru dan Dosen bahwa guru yang bertugas di daerah khusus diberikan keistimewaan kenaikkan pangkat secara otomatis, kenaikan pangkat istimewa satu kali. Ternyata sampai sekarang belum ada realisasinya, teman-teman menuntut itu. Tolong PB PGRI melakukan pendekatan kepada Kemendiknas, bahwa kenyataan sampai sekarang nonsen sama sekali. Kalau mau tahu kondisi di Karayan transportsinya lewat udara, sebulan sekali baru ada pesawat.Yang belum saya datangi hanya daerah Krayan itu, minyak makan, garam, semua dikirim melalui pesawat.Mereka belanja lebih dekat ke Malaysia dari pada ke Indonesia.Ironisnya disana sudah terbentuk kepengurusan PGRI. Kemaren guru prestasi tingkat nasional dari Krayan adalah kepala SMK (mungkin ibu Unifah ketemu)

Yel-yel PGRI

9. Provinsi Banten

Provinsi banten ada dua pendapat dan satu usul.

Provinsi Banten tidak setuju mencalonkan Ketua Umum PB PGRI menjadi calon presiden ataupun wakil presiden. Tidak setuju sama sekali. Yang jelas provinsi Banten harga mati. Dr. Sulistyo diangkat kembali menjadi Ketua Umum PB PGRI untuk tahun 2013 – 2018. Setalah dilantik lagi menjadi ketua umum PB PGRI pak Sulis seperti pak SBY. SBY presiden RI punya Demokrat, Pak Sulis presiden RI punya PGRI baru Banten setuju.

Iuran sejak kemaren dibicarakan, kita tidak perlu hitung-hitungan mana cabang, mana Kabupaten/Kota, mana provinsi dan mana PB. Yang jelas bagaimana kalau ditingkatkan menjadi Rp. 5.000, yang pembagiannya PB Rp. 1.000 biar banyak-banyak uangnya, karena banyak tenaga yang dikeluarkan, provinsi Rp. 1.000, Kab/Kota Rp. 1.000 dan cabang Rp. 2.000, Insya Allah PGRI akan lebih baik dari sebelumnya.

Page 105: Notulen Rakorpimnas II

105

Kendala yang tidak pernah bisa kami selesaikan, dimana mau guru ada 3 macam.Guru yang kebetulan, guru betul, dan guru yang harus selalu dibetulin. Kalau tidak ada PGRI bagaimana nasib guru. Karena guru yang harus selalu dibetulin,tiap Kabupaten/Kota selalu ada. Oleh karena itu kami do’akan semoga pengurus PB PGRI diberikan kesehatan, dimudahkan dalam semua urusan dan dimakmurkan rezekinya.

10. Provinsi Maluku

Dalam hal iuran, kami sarankan perlu ada mekanisme pembayaran iuran ini diatur dari tingkat Kabupaten/Kota sampai tingkat Kecamatan. Juga perlu ada sanksi bagi Kabupaten/Kota yang sampai saat ini belum melunasi iuran dan belum membayar iuran.

Mengenai Uji Kompetensi Guru penilaian kinerja guru dan pengembangan keprofesian berkelanjutan, kami usulkan agar para guru diberi pemahaman yang sama dari pengurus PGRI baik dari provinsi maupun dari Kabupaten/Kota. Sampai saat ini masalah ini menjadi kontrovesi diantara para guru.

Penentuan iuran sebesar Rp. 10.000 perbulan setiap anggota, kami setuju. Tapi hal ini harus ditetapkan dalam Konkernas tahun 2013. Agar dapat dilakukan merata diseluruh Kabupaten/Kota di Indonesia.

Mutasi kepala sekolah atau guru oleh Bupati/Wali Kota dengan sewenang tanpa memperhatikan profesi dan kompetensi sangat berpengaruh pada kinerja guru. Untuk itu kami sarankan agar setiap laporan disampaikan oleh pengurus provinsi ke PB mengenai hal itu ditindak lanjuti oleh PB.

Tentang kewajiban mengajar 24 jam, khususnya di daerah kepulauan seperti Maluku, Papua, Kepulauan Riau dan lain-lain sangat sulit diterima. Karena untuk mencapai 24 jam tersebut seorang guru di sekolah yang jumlah rombongan belajarnya sedikit sulit dipenuhi.

Pembayaran tunjangan profesi guru sampai saat ini masih terkendala, karena dananya langsung masuk kas daerah Kabupaten/Kota. Terjadi penyalahgunaan dana di Kabupaten/Kota sehingga mengakibatkan keterlambatan tunjangan profesi guru. Diharapkan agar PB mengusulkan kementeri keuangan agar pembayaran tunjangan profesi guru ini dialihkan ke pemerintah provinsi, dalam hal ini dinas pendidikan masing-masing provinsi.

Maluku setuju dengan Jawa Timur yaitu untuk mengusulkan Ketua Umum PB PGRI dicalonkan sebagai Cawapres pda tahun 10014 – 2019

Yel-yel PGRI.

Page 106: Notulen Rakorpimnas II

106

11. Provinsi Sumatra Barat

Salam hormat kepada cawapres yang sekarang menjabat Ketua Umum PB PGRI.

Kekurangan beban 24 jam mengajar guru sebagaimana pasal 35 ayay 2 bukan kesalahan guru, tapi karena minimnya jumlah rombongan belajar. Kalau memang pemerintah mau membuat yang seperti itu berikan jam kerja kepada guru dan tunaikan kewajiban yang dananya sudah tersedia di kementrian keuangan. Saran kami, kewajiban mengajar dikonvensasi dengan tugas-tugasnya lain yang begitu banyak dikerjakan oleh guru.

Agar Undang-Undang guru dan dosen yang mengatur tentang beban mengajar direvisi. Atau guru disamakan dengan PNS yang lain yaitu bekerja sebanyak 5 hari, setiap hari 5 jam sehingga lima kali lima berarti 25 jam, sehingga tidak ada guru yang tidak mendapat tunjangan profesi guru. Kalau tidak demikian kami melihat guru SD yang mengajar pelajaran agama, bahasa inggris dan olah raga tidak akan pernah mendapat tunjangan professional yang dimaksud. Karena PGRI tidak membedakan antara guru SD, guru TK, guru PAUD, sampai guru SLTA. Maka semua guru berhak mendapat tunjangan ini. Oleh karena itu PGRi berkewajiban untuk memperjuangankan agar segera. Kami tidak berani pulang ke Sumatra Barat karena kami pamit dengan seluruh anggota kami, mereka minta tolong perjuangkan hak mereka yang belum dicairkan oleh bupati dan wakilnya.

Tentang kedaulatan kepala derah dan otonomi daerah yang diatur dalam Undang-Undang 32 tahun 2004 belum tegas. Saran kami ditegaskan dalam UU otonomi Daerah tentang kewenangan dan kedaulatan kepala daerah dalam urusan pendidikan, urusan kepentingan guru agar dikembalikan ke pusat, tidak ada tawar menawar lagi.

UU Ham dan perlindungan anak sangat mengganggu ketenteraman guru dalam pendidikan.

Persayaratan-persyaratan tentang sertifikasi guru agar dipertegaskan, guru grogi karena menganggap ada ancaman-ancaman danisu yang bermacam-macam. Kami meng SMS ketua umum PB PGRI bahwa uji kompetensi didaerah sudah disalah gunakan. Ada yang mengatakan uji sertifikasi diulang lagi, dan macam-macam yang muncul. Setelah kami mendapatkan informasi dari ketua umum PB PGRI, teman-teman kami dapat bekerja dengan baik, jiwa mereka tenteram karena tidak ada uji ulang sertifikasi, yang ada adalah uji kompetensi. Alhamdulillah mereka menerima itu, tapi mereka kembali bertanya apa yang dapat diterima kembali dari Makasar.

Page 107: Notulen Rakorpimnas II

107

Tentang pelatihan guru, harus guru selalu ditagih dan diuji tapi tidak pernah dilatih. Padahal soft skill adalah merupakan kualitas.

12. Provinsi Jawa Tengah

Yel-yel PGRI

Laporan lengkap provinsi Jawa Tengah disampaikan secara tertulis, sedangkan beberapa hal yang berkembang dalam forum ini akan kami sampaikan dalam forum ini.

Pengurus PGRI provinsi dan Kabupaten/Kota mengucapkan selamat dan sukses kepada PB PGRI atas terselanggaranya Rakorpimnas II di Makasar ini, dan kami mendukung Rakorpimnas berikut, karena acara ini sangat penting bagi pengurus PGRI Kabupaten/Kota.

Kami laporkan bahwa Alhamdulillah PGRI Kabupaten/Kota dan provinsi di Jawa Tengah berjalan dengan baik, baik adminitrasi keanggotaan, peningkatan professional, LKBH, DKGI dan lainnya. Anggota PGRI Jawa Tengah 265.108 dari data NUPTK 378 orang. Sedangkan KTA nasional telah 149.722, LKBH sudah 100 persen, DKGI 100 persen dan iuran Alhamdulillah lunas.

Kode etik guru merupakan amanat UU guru dan dosen dan syarat profesi. Menurut hemat kami kode etik guru perlu penyempurnaan dalam kongres ke depan. DKGI sebagai penjaga kode etik untuk guru dengan jumlah 3,5 juta lebih merupakan Dewan Kehormatan terbesar di Indonesia, bahkan mungkin di dunia, sehingga membutuhkan SDM dan dana yang besar. Maka pemerintah seharusnya ikut membiayai kegiatan DKGI, karena biaya operasional DKGI sangat besar. Di Jawa Tengah, untuk dana koordinasi saja untuk Kabupaten/Kota satu kali saja memakan biaya Rp. 70 juta.

Guru dalam melaksanakan tugasnya secara professional berhadapan dengan KUHP dan UU perlindungan anak, yang tidak saja mengancam scara pidana tetapi juga status kepegawaiannya, untuk itu PGRI perlu adanya UU khusus perlindungan guru, atau KOMNAS perlindungan guru.

Iuran adalah darah organisasi, saat ini iuran masih kecil dan belum efektif. Disisi lain kita ingin semua guru menjadi anggota PGRI, agar PGRI menjadi organisasi profesi di Indonesia. Maka agar organisasi kita sehat dan upaya meraih seluruh guru menjadi anggota PGRI, harus dilakukan intensifiksi iuran dan menaikkan secara wajar. Oleh karena itu perlu kajian yang mendalam berapa kenaikan iuran. Jangan sampai iuran tinggi tapi uang yang didapat tetap juga kecil, dan anggotanya lari. Usulan kami apabila perlu kenaikan dalam kongres kedepan ditetapkan ada kenaikan, tetapi tidak usah besar-besar tetapi anggotanya besar dan unag yang didapat mencukupi. Menurut kami Rp. 3.000 sampai Rp. 4.000 saja, kecuali kalau menjadi anggota PGRI sudah menjadi syarat untuk menerima tunjangan profesi.

Batas umur usia pensiun pengawas dan penilik harus tegas 60 tahun, tidak 56 tahun dapat diperpanjang 60 tahun, sehingga kepala

Page 108: Notulen Rakorpimnas II

108

daerah tidak dapat secara suka-suka atau semau gue memberhentikan pada usia 56 tahun.

Perhitungan ratio guru saat ini menurut hemat kami menyesatkan, karena guru honor, guru bantu, wiyata bakti yang sekitar 900.000 orang dihitung, seolah-olah guru cukup, tetapi di Jawa Tengah sebagaian besar SD negeri hanya memiliki 3 – 6 orang guru PNS. Bahkan ada dalam dokumen bahwa ada satu SD yang memiliki satu guru PNS saja. Maka pemerintah harus segera mengadakan pengangkatan guru dengan memberi prioritas pada guru wiyata bakti dan guru teranulir. Disamping itu seleksi guru tidak model UN tapi seleksi khusus.

Perjuangan PB agar ada ketentuan penghasilan minimum guru non PNS. Sangat mendesak, agar guru yang belum diangkat PNS dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan tidak terjadi kesenjangan yang besar.

Bahwa pada tingkat PAUD dan pendidikan dasar seharusnya pendidikan karakter harus lbih besar dari pada pendiidkan akademis. Maka perlu dipertimbangkan pendidikan karakter pada tingkat PAUD dan pendidikan dasar sebagai mata pelajaran bukan yang terintegrasi pada mata pelajaran.

Sikap politik PGRI, karena sangat strategis dan sensitive, maka perlu kajian yang mendalam. Untuk itu perlu dilakukan pemikiran lebih dahulu oleh para gugus pemikir terkait dengan aspirasi untuk ketua umum kita, Jawa Tengah mendukung sepenuhnya.

13. Provinsi Sulawesi Tengah

Secara umum memberikan apresiasi kepada PB PGRI atas terselanggaranya acara ini. Kedua seluruh materi yang disampaikan oleh menteri, ketua DPD Ri, PB PGRI maupun para sumber lainnuya, pada prinsipnya memberi pencerahan dan yang paling dibutuhkan adalah apresiasi kita sekaligus implementasi kita dilapangan.

Mengusulkan agar guru honor yang sudah memiliki NUPTK wajib diprioritaskan untuk diangkat menjadi PNS

Mengusulkan agar pendidikan diurus oleh pusat.

UN supaya ditinjau kembali, dan perlu ke depan melibatkna pakar-pakar yang memiliki kompetensi dibidang itu.

Bahwa sebaiknya diaktifkan kembali sekolah pendidikan guru, sebagai dasar untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Untuk calon guru sebaiknya produk dari sekolah pendidikan guru.

Sepakat dengan apa yang disampaikan oleh Provinsi Banten, kami dari Sulawesi Tengah mengharapkan dan memohon kesediaan kembali bapak Sulistyo untuk bersedia menjadi ketua umum PB PGRI pada periode mendatang.

Hidup Sulistyo, yel-yel PGRI, Hidup Sulistyo

14. Provinsi Maluku Utara

Page 109: Notulen Rakorpimnas II

109

Tentang UN provinsi Maluku Utara sepakat dengan ketua DPD RI, bahwa meningkatnya hasil UN tapi tidak berbanding lurus dengan upaya perbaikan proses pembelajaran di sekolah.

Tunjangan profesi, tunjangan tambahan penghasilan serta tunjangan guru daerah terpencil kami mengusulkan agar PB PGRI terus mengawal proses perbaikan dan proses pengiriman keunangan ke daerah-daerah, sehingga kami tahu betul tanggal berapa uangnya ditransper ke daerah-daerah.Sebab kadang-kadangketika kita ke BKD mereka selalu mengatakan bahwa uangnya belum dikirim. Bahkan ada kabupaten/kota di Maluku Utara yang mengatakan bahwa untuk triwulan pertama baru dikirim 1 bulan sehingga ketika kita minta bukti transfer dari Kementerian Keuangan tidak diberikan.

Tentang wacana pendidikan ditarik ke pusat, provinsi Maluku Utara terus mendorong PB PGRI menyuarakan hal ini. Paling tidak kita juga memperhatikan agenda politik 2014. Seandainya tahun 2014 gubernur dipilih oleh DPRD maka bisa pendidikan diusulkan untuk dikelola oleh provinsi. Tapi kalau gubernur masih dipilih oleh rakyat maka pendidikan sebaiknya ditarik ke pusat.

Tentang wacana politik PGRI tahun 2014, PGRI Maluku Utara sepakat dengan provinsi-provinsi yang lain, kalau ketua umum kita punya peluang mengapa kita memanfaatkan peluang itu.

Tentang besaran kontribusi untuk peserta kongres tahun 2013, kami mengusulkan ditetapkan lebih awal, supaya kami lebih cepat tahu berapa kontribusi perorang dari kabupaten/kota.

15. Provinsi Sumatra Utara

Peserta dari Sumatra Utara dalam Rakorpimnas ini 30 orang.

Usulan, UKU bagi guru-guru telah menimbulkan jantungan stress, guru yang senior hilang keseimbangan. Oleh karena itu UKU wajib ditiadakan.

Permen Diknas nomor 28 tentang guru yang mendapat tugas tambahan menjadi kepala sekolah kiranya dapat dilaksanakan secara murni dan konsekwen. Karena selama ini pemerintah daerah telah membuat aturan raja-raja feodal seperti dulu. Bahwa kepala sekolah tidak ada berumur 4 tahun, 8 bulan seduah dinon-jobkan.

Guru-guru se Indonesia khususnya Sumatra Utara sejak tahun 2000 sering sakit-sakitan, asam urat kambuh, gula darah naik, darah tinggi datang, sering bertengkar dengan dinas dengan murid apa sebabnya. Karena guru sudah menjadi kuda beban politik. Bahkan dianggap dan dijadikan PS, kalau bupati/wali kota menang, dia diberikan janji dan jika kalah dioper ke kampung-kampung yang terjauh. Di Sumatra Utara inilahrealitanya, untuk itu sentralisasi pengelolaan guru harus direalisasikan kembali. Sumatera Utara tetap

Page 110: Notulen Rakorpimnas II

110

komit, bahwa sejak Konkernas Gorontalo, Bandung dan hari ini Sumatra Utara plus Medan mengusulkan bapak Sulistyo menjabat dua jabatan utama di Republik ini, satu meperpanjang ketua umum yang kedua, yang kedua dari tanah abang pindah ke istana menjadi RI 2.

16. Provinsi Jawa Barat

Hadir dengan kekuatan 51 orang.

Sepulang dari sini kami siap melaksanakan Rakorpimprov dan Rakorpimprov ke II.

Tentang keanggotaan, aura statemen di hotel Grand Cempaka dari sekjen Kemenag bapak Bahrul Hayat bahwa tidak ada organisasi lain di lingkungan Kemenag selain PGRI. Demikian juga diungkapkan oleh saudara ketua umum dalam sambutan pembukaan Rakorpimnas ke II ini, menurut kami aura ini baru dikisaran pusat. Sementara ditingkat provinsi, kabupaten/kota belum sampai. Untuk itu alangkah baiknya bapak Bahrul Hayat ini dimanfaatkan untuk bertemu dengan guru madrasah bersama Kemenag tingkat Kabupaten/Kota dan provinsi.

Peningkatan karir dan profesi, kenaikan pangkat cuci gudang dengan biaya Rp. 5 juta sedang marak di Jawa Barat. Menurut pemahaman dan pengamatan kami, ini bukan salah guru-guru itu adalah korban. Oknumnya ada dipusat. Prof. Danim mengatakan bahwa kalau ingin menghasilkan hilir maka bersihkan dulu hulunya, maka dari itu kami harapkan ketua umum yang harus berbuat cuci gudang kenaikan pangkat ini.

Beberapa orang mengusulkan tentang iuran, Jawa Barat belum waktunya, karena iuran harus tercantum dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. Oleh karena itu kami harapkan PB segera membentuk tim kerja kongres yang bertugas menyusun rencana perubahan, AD/ART yang dibahas dalam kongres yang akan datang.

Jawa Barat siap mengikuti Porseni dan Konkernas V dan siap melaksanakan pelatihan kepemimpinan dan pelatihan-pelatihanm yang lainnya.

Forum PB sekarang ini saya hanya mengomentari seperti yang diungkapkan oleh ketua umum bahwa serius tidak semestinya menyiksa diri. Saudar Ali, Firdaus, Zaenal dari Jakarta bahwa kita masuk pukul 08.00 dan keluar jam 10.00 malam sekedar Rakorpimnas ini. Menurut kami PB pandai-pandailah mengatur acara ini, serius tapi tidak menyiksa diri.

Demikianlah Jawa Barat menyampaikan, semoga Rakorpimnas ini dapat berjalan dan ditutup sesuai dengan waktu yang ditentukan.

Page 111: Notulen Rakorpimnas II

111

17. Provinsi DKI Jakarta

DKI mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada PB PGRI yang begitu gigih memperjuangkan hak dan kewajiban guru sehingga guru sebagai anggota PGRI mulai menunjukkan wibawanya dalam kehidupan masyarakat.

Mohon data sesuai dengan NUPTK yang telah di update segera didistribusikan ke provinsi-provinsi serta Kabupaten/Kota berdasarkan sinkronisasi keanggotaan.

Perlu mengelompokkan kembali pembuatan KTA menggunakan system terkait online, sehingga semua yang tercover pada data base PB PGRI.

Kami mendukung terselenggaranya pendidikan pengkaderan organisasi, namun diusulkan agar bisa melibatkan PGRI Provinsi dan Kab/Kota dalam rangka kaderisasi.

Sosialisasi DKGI, agar dirutinkan, sehingga pelaksanaan rapat kerja baik tingkat nasional, provinsi, dan kabupaten/kota segara bisa terlaksana. Mengingat permasalahan dilapangan sudah begitu banyak.

Mendukung apabila dalam rakornas yang akan datang akan ada kenaikan iuran anggota. Kami mendukung usul provinsi Banten yaitu sebesar Rp. 5.000

Kerjasama antar lembaga yang selama ini sudah terjalin seperti dengan garuda, dengan sriwijaya ini agar ditindak lanjuti informasinya kepada seluruh agen. Karena banyak teman-teman anggota yang membeli di agen belum bisa memanfaatkan KTAnya.

Yang belum dilaksanakan MoU seperti dengan kereta api, dengan Lion Air karena biaya penerbangannya cukup murah, ini perlu kita tempuh segera dan kalau mungkin juga dengan uniliver.

Segara dilengkapi kepengurusan di tiap Kabupaten/Kota yang memang masa baktinya sudah habis, dan maka segera informasikan ke daerah.

Agar segera menindak lanjuti MoU dengan Kapolri dan berlanjut segera diperintahkan untuk bekerjasama atau mengadakan MoU dengan Kapolda dan Kapolres untuk daerah-daerah setempat.

Insya Allah, jika DKI Jakarta diizinkan untuk membantu PB untuk menjadi tuan rumah kongres PGRI tahun 2013 PGRI Jakarta siap.

18. Provinsi Bali

Terima kasih provinsi Bali telah dipercayakan untuk menyelenggarakan workshop tentang pemberantasan pekerja di bawah umur. Acara tersebut adalah kerjasama dengan Education International dan berjalan dengan sukses.

Page 112: Notulen Rakorpimnas II

112

Bali sangat siap dan bersedia untuk menjadi tuan rumah ACT yang akan diselenggarakan bulan Desember tahun ini.Kami mengundang bapak/ibu sekalian tapi mohon dipertimbangkan bahwa bulan Desember musim liburan Bali Pada. Kita perlu inten melakukan rapat-rapat, karena siapa-siapa saja yang akan datang, dan siapa saja yang akan kami jemput. Benar bahwa kepala sekolah memiliki mobil yang akan dikerahkan untuk penjemputan. Terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada kami.

Mohon maaf, bapak Ketua kami tidak bisa hadir bersama-sama kita karena sedang mempersiapkan diri untuk maju ujian program Doktor di Malang. Mudah-mudahan beliau bisa menyelesaikan tugasnya dengan sebaik-baiknya.

Kami seluruh pengurus Kabupaten/Kota di Bali sangat setuju kalau bapak Sulistyo Ketua Umum PB PGRI melanjutkan tugas yang mulia ini, pertama menjadi ketua umum PB PGRI dan kalau memungkinkan menjadi orang kedua di Indonesia, atau kalau tidak, minimal menjadi menteri pendidikan dan kebudayaan.

Mengusulkan kalau Uji kompetensi (UKA) tidak mungkin dihapus, kami setuju tetap dilakukan tetapi bukan penentu pemberian tunjangan sertifikasi. Biarkan UKA ini dipergunakan untuk pemetaan kualitas guru, karena banyak guru-guru kita umurnya sudah lebih dari 50 tahun sehingga sudah sering bingung.

Ada rencana pemerintah untuk menarik guru-guru PNS yang ditempatkan di sekolah-sekolah swasta. Kami tidak setuju, karena sekolah swasta sangat membantu dalam pembangunan pendidikan. Banyak sekali guru PNS yang ditempatkan di sekolah PGRI.

Kalau mungkin tunjangan sertifikasi disatukan dengan gaji karena sangat ruwet perhitungannya. Beban mengajar 24 jam pelajaran adalah berat bagi guru-guru termasuk guru-guru di Bali. Sebaiknya kembali seperti dulu, misalnya team teaching, wali kelas, piket dan kegiatan ekstra kurikuler diperhitungkan.

Mengusulkan agar PB PGRI memperjuangkan usiapensiun pengawas tetap 60 tahun, bukan 56 tahun.

Pengangkatan untuk guru SD agar diperbanyak tahun ini.

Sampai jumpa pada ACT di Bali bulan Desember yang akan datang.

19. Provinsi Bengkulu

Gagasan kawan-kawan untuk mengembalikan tunjangan profesi guru dan sejenisnya ke tingkat provinsi adalah sebuah kemunduran. Ini sudah memasuki tahun ketiga kita mengagas agar tunjangan profesi masuk system gaji, dibayarkan setiap bulan. Dan sekarang selagi kumpul semua ketua PGRI Kabupaten/Kota, kita buat

Page 113: Notulen Rakorpimnas II

113

pernyataan kita kasih dead line seperti dulu kita merumuskan UU guru dan dosen di Semarang. Kita menuntut Undang-Udang guru dan dosen harus keluar tahun 2005, dan ternyata keluar. Ini harus pernyataan khusus diluar pernyataan lain.

Permenpan nomor 216 tahun 2009 akanmemposisikan kenaikkan pangkat guru lebih lambat dibandingkan dengan tenaga administratif. Oleh karena itu beberapa pasal dari Permenpan harus dicabut, karena ini akan melahirkan berhala bagi guru.

Beban mengajar, PP nomor 74 sudah menyatakan bahwa untuk pendidikan khusus, guru dengan keterampilan khusus dan demi pertimbangan pendidikan nasional menteri boleh membuat ketentuan lain, diluar 24 jam. Oleh karena itu Permen no.39 mestinya dihidupkan kembali, khususnya untuk tiga kasus ini. Ini sangat esensial.

Perlu kordinasi lebih intensif, karena terjadi diskriminasi terutama guru di bawah Kemenag yang mengajar di jajaran kemendikbud, mereka mengalami kegalauan yang luar biasa. Dan perlu juga harmonisasi bagaimana guru dari lingkungan Kemenag bisa inten menjadi anggota PGRI, sebagaimana halnya guru-guru dibawah binaan kemendikbud.

Iuran, kami mendukung Jawa Tengah, perlu ekstra hati-hati untuk menaikan menjadi Rp. 10.000. Iuran Rp. 2000 saja masih macet dimana-mana apalagi dinaikan Rp.10.000. Oleh karena itu propinsi Bengkulu mengusulkan Rp. 5000, dan utang lama tidak diputihkan. Kalau utang lama dihapus, propinsi menagih kembali yang telah dibayar, karena kami kelebihan banyak membayar. Kami sudah membayar bulan Desember dan kelebihan Rp. 9 Juta. Jadi kami sudah membayar untuk bulan Januari-Juni 2013. Saking semangatnya, dan kita ingin memberikan contoh.

Perlu ekstra hati-hati mendukung ketua umum PB PGRI untuk dicalonkan sebagai wakil Presiden. Saya sangat senang dengan bapak Sulistyo, dedikasinya luar biasa, jangan sampai juga forum ini dijadikan sebagai wahana seperti golkar 2 hari yang lalu. Ini perlu pemikiran yang sangat serius, dan menurut saya belum saatnya sekarang. Kita akan dukung nantinya menjadi sebuah sikap. Tapi untuk sekarang ini menjadi kurang realistis ketika nanti diblow up dimedia masa.

Uji kompetensi kita setuju sebatas untuk uji kompetensi. Kalau kit abaca PP no.74, uji kompetensi haya diperlukan untuk mendapat sertifikat pendidik. Sertifikat pendidik belaku seumur hidup. Oleh karena itu tidak ada uji lain yang akan mendiskriminasi sertifikat pendidik.

Page 114: Notulen Rakorpimnas II

114

Bengkulu ada sepuluh kabupaten dan semua ikut, termasuk propinsi dalam Rakorpimnas ini. Propinsi Bengkulu selalu mengikuti agenda organisasi guru, baik tingkat dunia, ACT, PDM, termasuk agenda nasional. Agenda organisasi kita jalan dari a sampai z kita melaksanakan Rakorpim propinsi, juga Konker, meskipun untuk beberapa kesempatan untuk ditertibkan. Karena kegiatan ini menjadi wahana yang efektif.

20. Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

Kami hadir dengan 12 orang, 5 orang dari provinsi dan 7 orang dari Kabupaten/Kota.

Menandaskan kemabali dan menekankan untuk regenerasi PGRi yang sangat kurang karena banyaknya tugas dan kegiatan-kegiatan yang diberikan oleh pemerintah Kabupaten/Kota masing-masing, sehingga guru tidak sempat lagi mengurus organisaisnya. Saya melihat yang hadir disini usianya dia atas 50 tahunm tidak kelihatan generasi-generasi muda PGRI.

PGRI harus mengubah AD/ART, karena ada beberapa hal yang harus ditata kembali, salah satunya adalah pembagian tugas untuk PGRI. Kami mengusulkan agar PB PGRI dengan provinsi lebih cenderung untuk yang bersifat politis, tetapi PGRI kabupaten/kota saya kira harus lebih bersifat praktis, karena PGRi kabupaten/kota yang punya masa, yang langsung dengan dengan anggota, sekaligus sebagai pertanggung jawaban iuran yang nati akan dinaikkan. Oleh karena itu PGRI Kabupaten/Kota nanti mestinya wajib mengadakan kegiatan-kegiatan yang sifatnya memberikan pelayanan kepada anggota. Yang lainnya adalah, banyaknya pengurus PB yang merangkap, ini perlu sayap yang agak lebar lagi dalam pengurusan PB sehingga nanti tidak terjadi banyak jabatan-jabatan yang dirangkap oleh pengurus besar.

Sependapat juga dengan provinsi-provinsi lain dalam hal pencalonan bapak Sulistyo. Tapi harus direncanakan, ditata sejak dini, tidak mungkin tiba-tiba akan begitu saja mencalonkan bapak Sulistyo sebagai wakil presiden. Tidak usah presidennya, presidennya kita ambilkan dari TNI.Kita yang realistis saja, karena Indonesia ternyata masih memerlukan TNI, dan wakilnya pak Sulistyo.

Mekanisme penggunaan dan bos membuat sekolah menjadi sekolah minimalis, banyak sekolah yang susahmenggunakan danabos tesebut karena berbagai aturan penggunaannya. Ini yang perlu ditinjau kembali.

SK 5 menteri berdampak guru yang baik dan punya komitmen dipindahkan, oleh karena itu perlu ditinjau kembali.

Page 115: Notulen Rakorpimnas II

115

Permendiknas nomor 60 tahun 2011 perlu ditinjau kembali, karena berdampak pada sekolah-sekolah swasta. Kembalikan kewajiban guru mengajar 18 jam tatap muka. Sebab guru yang mengajar 24 jam tatap muka tidak akan professional.

Iuran dinaikkan minimal Rp. 5.000 yang lain menaikkan Rp. 6.000 atau Rp. 10.000 silakan.

Guru agar diurus oleh pusat

Ujian nasional agar ditinjau kembali.

Usiapensiun pengawas 60 tahun.

21. Propinsi Papua

Apresiasi dan penghargaan kami kepada PB yang telah berjuang menata organisasi ini dari tingkat pusat sampai tingkat daerah, sehingga terlihat bagaimana hebatnya organisasi kita.

Terima kasih kepada ketua karena selalu perhatikan permintaan dari Papua untuk hadir ke Papua.

Persatuan guru swasta yang sedang berkembang harus diseriusi oleh kita sampai tingkat bawah agar jangan sampai mengganggu atau merong-rong perjuangan kita.

Ada yang belum kita berdayakan selama ini yaitu putra guru, kiranya jadi perhatian untuk diwacanakan.

Dana sertifikasi kalau dapat dikembalikan seperti dulu atau melalui gaji guru, karena banyak bermasalah.

Di Papua banyak guru yang mandeg di golongan IV/a, karena terhambat dengan peraturan-peraturan, kiranya ada perhatian kita menyelesaikan masalah ini melalui pemerintah.

UN di Papua bermasalah, karena disana ada pembunuhan karakter, ada rekayasa, ada sekolah di pedalaman,cuma ada satu guru, tapi lulus 100 persen, jadi perlu ditinjau kembali.

Untuk peningkatan mutu guru, kami berharap supaya ada perguruan tinggi atau universitas PGRI yang menjadi sentral pembinaan guru. Rector atau pimpinan perguruan tinggi PGRI agar dimasukkan kekelompok pemikir, sehingga ada komunikasi dengan mereka.

Mengusulkan agar bapak Dr. Sulistyo menjadi ketua PB untuk period eke II dan sudah saatnya kita mencalonkan beliau menjadi orang ke II di negera ini. Kita tidak perlu takut, karena kita organisasi terbesar.

22. Provinsi Papua Barat

Papua barat hadir 7 orang, 2 dari provinsi 5 dari ketua Kabupaten/Kota.

PGRI Papua Barat sangat tidak setuju penarikan guru PNS dari sekolah-sekolah swasta. Karena penempatan guru PNS di sekolah-sekolah swasta punya sejarah yang panjang di tanah Papua, ketika Papua masih Republik yang ada sekolah bukan sekolah negeri tapi sekolah swasta.

Kami mengusulkan besarnya iuran naik dari Rp. 2.000 menjadi Rp. 5.000

Page 116: Notulen Rakorpimnas II

116

Memperhatikan mutu pendidikan yang semakin merosot maka PGRI Papua Barat mengusulkan agar tes pengangkatan guru perlu dipikirkan mekanisme yang paling tepat, yaitu yang mengedepankan tes kompetensi. Tes yang sekarang banyak mengandung muatan, titipan dan lain-lain dari para pejabat.

Agar dalam pertemuan atau rakor DKGI dan LBBH perlu dihadirkan ketua PGRI provinsi, ketua DKGI dan LKBH adalah bagian dari PGRI provinsi.

Berkaitan dengan Porseni di Samarinda, PGRI Papua Barat siap untuk hadir, dengan catatan perlu ada peninjauan tentang cabang olahraga yang dipertandingkan. Khususnya cabang bulu tangkis dan tenis meja perlu dipertimbangkan. Seperti bulu tangkis pertandingan beregu putra putri diputaran terakhir menggunakan satu partai, dan partai yang ditampilkan adalah system sudirman, itu sangat sulit. Yang baik adalah dibagi, yaitu ada beregu putra dan beregu putri. Dengan system gabungan itu satu daerah tidak bisa main kalau temannya tidak lengkap, jadi harus ada putra dan juga harus ada putrinya. Akan tetapi kalau dibagi maka daerah yang tidak punya putra atau tidak punya putri masih dapat main.

23. Provinsi Kalimantan Selatan

Provinsi Kalimantan Selatan hadir 26 orang, 3 orang dari provinsi dan 13 orang dari kabupaten/kota.

Pencanangan pendataan system keanggotaan sudah dilakukan pada Rakorpimnas I di Balikpapan. Namun sampai sekarang belum optimal, ada kekhawatiran bahwa dari daerah bahwa pendataan system keanggotaan dikaitkan dengan iuran anggota. Untuk itu kami mohon ketegasan dari PB tentang hal ini, karena selama ini yang aktif membayar iuran adalah anggota PGRi yang berstatus PNS.

Tentang keuangan, dari tayangan tadi malam kita melihat bahwa iuran anggota masih banyak yang tertunggak. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya penyelesaian sebelum dilaksanakannya kongres ke XXI.

Dana tunjangan profesi yang terlambat dari informasi yang kami peroleh bahwa APBD kabupaten/kota disahkan pada bulan Februari dan Maret, sementara tunjangan profesi guru yang bersumber dari APBN masuk pada bulan April dan seterusnya. Karena itu tunjangan profesi tidak dapat direalisasi karena tidak tercantum dalam APBD, sehingga harus menunggu APBD perubahan yang biasanya pada bulan Agustus dan September. Untuk itu mohon kepada PB agar mengcross aliran dana TPG langsung ke daerah.

Kami berterima kasih kepada PB yang ikut melahirkan PP nomor 74 tahun 2008 pasal 16 bahwa guru yang mendapat tugas tambahan sebagai pengawas sekolah mendapat TPG. Tetapi di daerah kami, mencari kepala UPTD kecamatan yang biasanya direkrut dari

Page 117: Notulen Rakorpimnas II

117

pengawas mengalami kesulitan kemana tunjangannya lebih rendah dari TPG. Oleh karena itu mohon solusi dari PB sehingga tidak saling dirugikan

Mengenai kewajiban mengajar 24 jam bagi guru, kami mendukung usul-usul kawan-kawan dari provinsi lain.

Kader-kader PGRi yang potensial tapi tidak memiliki kemampuan yang potensial tapi tidak memiliki kemampuan finansial sulit untuk tampil di pentas politik atau legislatif. Oleh karena itu perlu diupayakan sisitem atau undang-undang yang benar-benar berpihak kepada kepentingan rakyat bukan kepada kepentingan kelompok atau golongan.

Agar PB melakukan upaya amandemen terhadap undang-undang nomer 14 tahun 2005 pasal 41, agar PGRI ditetapkan sebagai satu-satunya organisasi profesi guru di Indonesia, sehingga tudak ada celah organisasi lain masuk dalam undang-undang.

Pada tanggal 9-12 Juli yang akan datang akan diadakan PORSENI PGRI Provinsi Kalimantan Selatan di kota Banjar Baru. Tahun ini PB PGRI juga akan melaksanakan PORSENI di Kalimantan Timur. Supaya PORSENI nanti berjalan efektif maka perlu dilaksanakannya porseni secara berjenjang, dari cabang, kabupaten/kota dan provinsi dengan cabang olahraga yang seragam. Kami menguindang PB PGRi untuk menghadiri pembukaan PORSENI insyaallah dilaksanakan pada hari Senin tanggal 9 Juli 2012 di kota Banjar Baru.

Dari Banjarmasin ke Makassar transit sebentar di Balikpapan. Semoga PGRI semakin kuat dan semakin besar supaya suaranya diperhitungkan.

Yel Yel PGRI

24. Provinsi Sumatra Selatan

PGRI Sumatra Selatan telah melakukan rapat-rapat dan forum-forum organisasi, yang terakhir pada bulan April yang lalu telah dilaksanakan konfrensi kerja PGRI yang dilaksanakan di kota Palembang. Acara tersebut juga diikuti oleh daerah kabupaten/kota. Baru-baru ini adalah konfrensi daerah yang terakhir yang dilaksanakan oleh salah satu kota. Sehingga seluruh jajaran PGRI kabupaten/kota se provinsi Sumatra Selatan sudah melaksanakan forum organisasi sesuai yang diamanatkan oleh AD/ART. Sekarang kami sedang giat-giatnya terjun ke daerah melaksanakan penyuluhan pembentukan DKGI dan LKBH. Hampir 80% sudah selesai, tinggal 3 kabupaten lagi, kemarin terhalang dengan rakorpimnas ini. Insya Allah tanggal 5-6 kami akan turun ke daerah untuk menyelesaikan 3 kabupaten yang belum direncanakan. Pada bulan Agustus nanti kami akan melaksanakan rapat kerja DKGI dan LKBH se Sumatra Selatan.

Page 118: Notulen Rakorpimnas II

118

Tentang pendataan anggota, kami juga sedang sibuk sibuknya melakukan pendataan anggota tentu saja ada hambatan menghadang. Hambatan itu diantaranya adanya edaran yang dikeluarkan oleh Kementrian Agama, apakah daerah/kabupaten mereka membentuk satu organisasi Persatuan Guru Madrasah Indonesi. Di salah satu kabupaten sudah menargetkan harus 100% guru menjadi anggota PGRI yang didukung penuh oleh Bupati, tapi dengan adanya surat edaran ini teman kita yang dimadrasah menjadi terhalang. Ini perlu penyelesaiannya, kami juga sudah sampaikan kepada ketua umum. Tolong ada pendekatan ke Kementrian Agama. Jangan sampai ini meresahkan guru kita, disisi lain mereka ingin mejadi anggota PGRI tapi disisi lain mereka diarahkan masuk Anggota Persatuan Guru Madrasah ini.

Masalah sertifikasi, juga menyangkut masalah guru agama, masih ada perbedaan antara guru agama yang tadinya diangkat oleh Kemendikbud yang dulu NIPnya 13 dengan NIP 15 yang bekerja di Madrasah. Sehingga sertifikasi guru kita yang NIP 13 masih tersendat, yang diutamakan adalah yang NIP 15.Ini perlu penegasan dan perlu kita telusuri.Kalau ini memang mempunyai perbedaan, melalui ibu pimpinan sidang (Ibu Unifah) sebaiknya guru-guru kita NIP 13 yang bekerja di Kemenag dikelola langsung oleh Kemendikbud. Supaya mereka tidak resah dan menjadi halangan bagi kita dalam melaksanakan sertifikasi.

Permasalahan pendidikan, kami sangat sependapat dengan PB, perlu penuntasan tentang masalah UN. Ini masih sangat menjadi kendala dalam pelaksanaannya.

Tentang RSBI, kami sangat tidak sependapat. Kami sangat menentang dilaksanakannya RSBI ini, karena membeda-bedakan antara sekolah yang ada dengan sekolah RSBI ini. Ini perlu kita tuntaskan.

Perlu peninjauan SKB 5 menteri dan ini perlu dituntaskan, jangan kita biarkan masalah pendidikan dasar berbeda dengan pendidikan menengah pertama dan atas. Kalau guru SMA dimutasikan ke sekolah dasar bagaimanakah anak-anak kita yang di SD itu. Oleh sebab itu masalah ini perlu ditindak lanjuti.

Beban jam mengajar guru 24 jam sangat menyangkut masalah hambatan, kalau tidak ngajar 24 jam mereka tidak akan diberikan tunjangan sertifikasi sehingga guru-guru kita sangat ketakutan. Oleh karena itu perlu kita carikan jalan keluarnya yang mengajar kurang dari 24 jam ini harus diberikan dana sertifikasinya.

Masalah iuran kami sependapat dinaikkan, tapi kita jangan berpikir diruangan ini, coba tengok di daerah uang Rp. 5.000, Rp. 10.000 itu sangat berarti bagi teman-teman kita. Kalau kita selalu melihat bahwa mereka sudah dapat tunjangan sertifikasi, akhirnya yang

Page 119: Notulen Rakorpimnas II

119

diharapkan Rp. 5.000 atau Rp. 10.000 itu tidak masuk Rp. 2.000 saja sulit apalagi mau lebih dari itu. Oleh karena itu kita jangan gegabah untuk menentukan hanya menurut keinginan semata-mata mari kita kaji dan kita lihat di daerah masing-masing.

Untuk keperluan kongres sebaiknya segera PB membentuk tim untuk menyiapkan materi-materi kongres. Waktu satu tahun tidak lama. Saya ingat waktu kongres di Palembang, mudah untuk diucapkan tapi sangat sulit untuk dilaksanakan. Sekarang kami Tanya siapa yang sanggup setelah Palembang untuk menyelenggarakan Kongres? Kembali ke Jakarta. Ini menunjukkan sulit untuk melaksanakan kongres itu. Oleh sebab itu kami yang berpengalaman mengingatkan PB PGRI mari kita persiapkan dengan baik.

Sumatera Selatan mengusulkan agar semua pengurus PB yang sekarang ini menjadi pengurus Besar masa yang akan datang yang dipimpin oleh bapak Dr. Sulistyo, M.Pd.

25. Provinsi Gorontalo

Terima kasih atas diterimanya usul dan kesepakatan kami pada konferensi kerja provinsi Gorontalo yang ke IV, tentang perpanjangan masa bakti pengurus PGRI provinsi. Gorontalo sampai dengan kongres PGRI ke XXI. Rasanya ingin hidup lebih lama lagi untuk melihat PGRI berjaya.

Alhamdulillah jumlah anggota kami telah bertambah jumlahnya sehingga bertambah iurannya, tetapi tetap lunas 100 persen bahkan lebih. Mudah-mudahan kami berusaha insya Allah pada Desember 2012 semua anggota telah memiliki kartu tanda anggota.

Untuk mempercepat pelaksanaan sosialisai kode etik guru, kami berharap karena keterbatasan dana pada pengurus PGRI baik Kabupaten/Kota maupun provinsi, maka DKGI juga dapat memperoleh dana block grant, sama dengan LKBH. Untuk LKBH kami juga berharap agar pencairannya dipercepat sehingga waktu untuk mempertanggung jawabkan tidak terlalu berdekatan dengan pencairannya seperti tahun lalu.

Mendahului usul perubahan AD/ART untuk persiapan kongres ke XXI kiranya AD/ART PGRI dilengkapi dengan visi dan misi PGRI, yang selalu menjadi pertanyaan teman-teman.

Untuk uji kompetensi, kami mengusulkan walau UKA diberlakukan, agar hasil digunakan sebagai alat untuk pembinaan dan pemetaan guru dan tidak dikaitkan dengan tunjangan profesi. Alangkah baik kalau hasilnya juga diberitahukan kepada guru agar memacu guru meningkatkan kinerjanya.

Nasib guru honorer kami masih menunggu realisasinya, tapi kami berharap, karena di Gorontalo masih ada lebih 5.000 orang guru honorer, yang sebagian besar sabagai guru kelas mengajarnya lebih

Page 120: Notulen Rakorpimnas II

120

dari 24 jam, lebih dari tugas guru yang PNS. Mohon PB PGRI berjuang terus agar mereka yang memiliki sarat diangkat menjadi PNS, minimal menjadi pegawai daerah,yang diberikan insentif yang memadai dan bisa menunjang hari tua mereka.

Memperhatikan banyaknya masalah pendidikan dan guru dewasa ini yang harus segera diatasi, maka kami dari Gorontalo, mengulangi kembali usul kami pada Konkernas III di Gorontalo yaitu agar Ketua Umum PGRI Bapak Dr. Sulistyo, bukan saja jadi menteri kalau perlu duduk sebagai RI 1 atau 2 minimal pada tahun 2014. Saya kira kemampuannya sudah cukup kecuali guru-guru tidak menunjang, dan itu suatu dosa kalau kita tidak menunjang.

Ditutup dengan pantun: Malam ini sepak bola piala Eropa berakhir, kalau nonton jangan bertengkar. Kasihan nasib pelapor terakhir diberi waktu hanya sebentar. Hari ini kita di Makasar, Insya Allah pemekaran ditahun depan. Pengurus PGRI harus berjiwa besar. Agar anggota lunaskan iuran.

26. Provinsi Kepulauan Riau Diawali pantun

Soto Makasar makanan khas Sulawesi. Enak dimakan bersama di tengah hari. Kami datang mengikuti acara ini dari Kepri Untuk mendukung program PGRI, kalau perlu mendukung ketua umum menjadi wakil presiden RI.

Kami memberikan apresiasi kepada PB PGRI, dan kami terdorong bekerja untuk lebih baik karena PB PGRI telah menunjukkan komitmen dan arah yang jelas untuk memajukan PGRI sebagai organisasi besar. Maaf ketua walau utang kami masih ada Rp. 100 juta, Insya Allah dengan semangat dan komitmen ini bisa diselesaikan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.

Kami tetap menuntut sejak pertemuan kita di Gorontalo dan Bandung, MoU kita dengan Kapolri dalam kaitan memberi dukungan kepada guru yang bermasalah, kami menunggu agar draf yang belum ditanda tangani segera mungkin diselesaikan dan dikirim dan agar kami dapat menindak lanjuti.

PB PGRI melalui jurnal ilmiah kami mengharapkan memfasilitasi persoalan karya tulis ilmiah yang bagi guru kepulauan Riau masih mengalami persoalan. Hampir 80 orang guru di Batam bermasalah dan diproses secara hukum. Alhamdulillah, bisa kita selesaikan. Kami juga mengucapkan terima kasih karena pak Sulistyo bisa kita konsultasikan dan komunikasikan melalui telpon dari Jakarta.

Page 121: Notulen Rakorpimnas II

121

Kami juga tetap mengharapkan bahwa keinginan PGRI memberikan dukungan kepada pemerintah tentang pengkatan guru honorer yang masuk kategori dua yang sampai saat ini belum diselesaikan. Tugasnya agar PGRI terus mendorong karena rekan-rekan kita itu telah memberikan pengabdian kepada dunia pendidikan.

Dari Kepri menuju Sulawesi, Singgah sebentar di Soekarno-Hatta, Tak perlu kami berlama di sini, Tanggapan dan usulan sudah disampaikan semua.

Yel-yel PGRI

27. Provinsi Kalimantan Tengah.

Permohonan maaf Ketua PGRI Kalimantan Tengah, Bapak Drs. Tambunan Yamin, M.Si tidak bisa hadir karena pada tanggal 9 April 2012 mengalami kecelakaan lalu lintas. Kaki sebelah kanan di bawah lutut patah dan sudah dioperasi sekarang dalam tahap penyembuhan.

Kepengurusan tetap, hanya sekretaris umum Bapak Wastino yang mutasi tugas ke Kalimantan Selatan sekarang diwakili oleh wakil sekretaris 1, saya sendiri.

Usulan-usulan dari provinsi lain kami dukung semua, namun kami perlu informasikan bahwa dalam surat tugas Sembilan orang, namun yang hadir tujuh orang, dua orang yang tidak hadir belum diketahui informasinya. Kami laporkan kepada ketua bahwa informasi baru kami terima pada tanggal 18 Juli 2012. Kami membuka email, tidak ada ada yang masuk. Bahkan ketua umum kami sampai menelepon ke Makassar dan kami menerima fotokopi melalui handphone yang kalau dicetak kurang jelas. Tapi tetap kami kirimkan ke daerah. Mungkin teman-teman terkendala lambatnya informasi.

Tentang sertifikasi kami laporkan bahwa Palangkaraya sendiri sampai berangkat kemarin belum terbayar, alasannya dana belum ditransfer dari pusat. Kami mohon PB menelusurinya, apa benar belum ditransfer dari pusat atau bagaimana.

Yang menjadi permasalahan kami adalah, kota Waringin Barat karena hubungan antara Bupatinya dengan DPRDnya kurang harmonis, baru dibayar dua bulan tapi triwulan berikutnya tidak ada beritanya. Menurut pengakuan Bupati uangnya ada di kas daerah, namun tidak bisa dibayar karena belum dibahas dalam APBD perubahan. Kami minta kejelasan ini, apakah dana sertifikasi ini masuk dalam APBD yang harus dibahas dalam APBD perubahan karena sudah terlambat. Kalau menurut saya itu dana titipan saja, bukan dana APBD murni.

Page 122: Notulen Rakorpimnas II

122

Kami sangat mendukung perubahan iuran tapi jangan terlalu besar. Kalimantan Tengah bapak/ibu memahami bahwa transportasi kami, komunikasi kami, seringkali terhambat, karena Kalimantan Tengah seluruh kabupaten/kota sudah terhubungi internet, namun listrik kami seringkali padam.

Page 123: Notulen Rakorpimnas II

123

28. Provinsi Riau

Masalah guru honorer, di Riau jumlah guru honorer hampir sama dengan jumlah guru PNS. Sementara perhatian terhadap guru honorer dirasakan masih sangat kurang, baik pemerintah maupun dari kita sendiri dari PGRI. Oleh karena itu harapan kami yang pertama perhatian penataan guru honorer ditingkatkan.

NUPTK sejak 2005 tidak dibuka lagi sementara guru honorer meningkat terus berlangsung sehingga banyak guru honorer yang masuk NUPTK.

Kesejahteraan guru honorer sangat ironis. Nasib guru honorer kesejahteraannya masih di bawah pembantu rumah tangga, honor guru honorer rata-rata di Riau di bawah Rp. 300.000, sedang pembantu rumah tangga lebih dari Rp. 500.000 sebulan. Mohon perhatian agar ada harapan kongrit terhadap guru honorer yang perjuangannya tidak berbeda dengan guru PNS. Di provinsi Riau sampai saat ini banyak korban-korban politik daerah. Bagi guru ataupun PGRI yang tidak mendukung Pilkada, yang tidak bisa memprediksi siapa yang menang maka akan menjadi korban dari Pilkada. Mohon untuk disikapi, sudah banyak yang dimutasikan, bahkan karena mau memasang baliho saja, kantor PGRI diambil alih menjadi kantor dinas. Mohon hal ini disikapi oleh PB PGRI agar tidak terjadi lagi.

Kami juga mendukung kesadaran kita bahwa kekuatan politik mempunyai pengaruh yang besar terhadap kebijakan pemerintah. PGRI perlu mengambil posisi politik, sehingga PGRI tidak dipermainkan oleh politik. Tetapi hendaknya dirancang dengan baik, diinventarisasi, disaring, diisi dan dimenangkan. Kemudian kita jaga konstituennya, kita isi wawasannya, kita jaga nama baiknya, terakhir kita tagih janjinya.

Tentang sosialisasi uang sekolah gratis, ataupun pelarangan pemungutan uang sekolah dengan membabi buta, saya kira itu bukan saja merugikan dunia pendidikan, tapi juga mencenderai guru itu sendiri.Karena anggapan masyarakat harkat dan martabat guru menjadi tercederai. Seolah-olah pemerintah dan masyarakat tidak percaya pada guru mengelola uang di sekolah untuk meningkatkan mutu pendidikan. Kita tidak mengoptimalkan orang mampu untuk bertanggung jawab dalam dunia pendidikan. Oleh karena itu subsidi merupakan solusi yang terbaik.

Masalah sertifikasi, kami setuju dengan teman-teman yang lain, bahwa UKA hanya sebagai pemetaan, bukan penentu tidak lulusnya sertifikasi.

Masalah iuran anggota bukan soal mampu tidak mampu, tapi masalah kesadaran. Jadi tingkat kesadaran saat ini perlu ditingkatkan, kalau memang mau meningkatkan kemampuan guru

Page 124: Notulen Rakorpimnas II

124

beriuran. Oleh karena itu jangan tergesa-gesa untuk meningkatkan iuran sebelum kita memberi semacam pemahaman tentang pentingnya PGRI di mata guru.

29. Provinsi Sulawesi Barat

Kami informasikan bahwa ketua PGRI Sulawesi Barat tidak bisa hadir karena tugasnya sebagai Sekda Provinsi Sulawesi Barat. Kami yang hadir dari provinsi, wakil ketua 1 dan wakil sekretaris 1, sedangkan dari kabupaten/kota empat orang dari lima kabupaten/kota.

Kami memberi apresiasi yang sangat besar atas terselenggaranya Rakor Pimnas kedua ini, sekaligus menyampaikan terima kasih kepada PB PGRI serta jajarannya dan panitia pelaksana Rakorpimnas II berjalan dan sukses.

Pengurus PGRI provinsi Sulawesi Barat baru lahir satu periode yang lalu, kami akan menyelenggarakan konferensi pada 8-9 Juli 2012. Insya Allah, ketika itu kita akan bentuk DKGI dan LKBH. Kami menyadari kordinasi kepengurusan di semua tingkatan masih kurang optimal. Mudah-mudahan ke depan, siapa saja yang terpilih sebagai pengurus baru, kami bertekad untuk membayar utang sekitar Rp. 70 jutaan.

Kami mengusulkan kewajiban mengajar guru 24 jam dikembalikan kepada 18 jam pelajaran tiap minggu.

PGRI provinsi Sulawesi Barat kembali memberi kepercayaan kepada bapak Dr. Sulistyo, M.Pd untuk dipilih kembali pada Kongres XXI untuk masa bakti tahun 2013-2018.

30. Provinsi Lampung

Sengaja Lampung minta kesempatan yang terakhir, karena kami tidak akan banyak bicara mengingat waktu sudah sore. Dan juga apa yang kita sampaikan semuanya itu tidak lepas bagaimana organisasi kita kedepan makin maju.

Provinsi Lampung menyadari sendiri bahwa iuran belum bisa lunas, dan kami mohon maaf kepada pengurus besar sesuai dengan janji kami pada Rakornas di Bandung bahwa kami akan melunasi, namun pada Rakorpimnas ini kami hanya mampu mencicilnya. Insya Allah, pada kongres nanti kami bisa melunasi.

Pengurus PGRI provinsi Lampung mendukung apa yang disampaikan oleh pengurus-pengurus PGRI yang terdahulu karena pada prinsipnya sama. Namun ada satu hal yang perlu kita cermati, karena PGRI adalah organisasi besar perlu kita bulatkan tekad dan satukan pendapat kita bahwa PGRI bukan hanya untuk bertemu dalam Rapim atau Kongres, namun pelaksanaan di daerah masing-masing harus bisa dilaksanakan sesuai dengan aturan yang ada.

Page 125: Notulen Rakorpimnas II

125

Kami terpanggil dari apa yang dikatakan saudara kami, ketua PGRI Sumatera Selatan, kalau dulu provinsi Sumatera Selatan berani menjadi ketua atau pelaksanaan kongres di luar Jawa, maka Lampung siap menjadi tuan rumah Kongres PGRI tahun 2018.

31. Provinsi Jambi

Kami mohon maaf sebelumnya, bahwa perwakilan provinsi Jambi berasal dari kabupaten Muaro, Jambi.

Pertama kami mengucapkan selamat dan suksesnya penyelenggaraan Rakorpimnas ke-II ini.

Ada enam hal yang sudah kami tulis, tapi tiga hal sudah disampaikan oleh teman yang terdahulu, maka kami hanya bacakan yang tiga saja. Pertama diklat kepemimpinan sebagai bagian dari proses radarisasi segera dilaksanakan sampai ke pengurus cabang agar kepengurusan PGRI semakin kuat, dan tata kelola organisasi semakin baik.

Usulan untuk penguatan konsolidasi dan organisasi bila dipandang perlu ada perwakilan dari tiap-tiap provinsi menjadi anggota pengurus di PB, sehingga ada kordinasi kami yang lebih baik di bawah.

Masalah sertifikasi guru agama yang bertugas di dunia pendidikan, sertifikasinya dipermainkan seperti bola. Guru mengurus ke Kemendikbud katanya diurus di Kemenag. Ketika kami tanyakan ke Kemenag, katanya diurus ke Kemendikbud sehingga sampai saat ini kami di kabupaten Muaro, Jambi belum ada satupun guru Agama yang disertifikasi, padahal masa kerja mereka sudah 23 tahun dan S1 juga sudah terpenuhi.

32. Provinsi Sulawesi Tenggara

Kami menyampaikan permohonan maaf karena ketua PGRI provinsi Sulawesi Tenggara tidak dapat hadir dalam Rakorpimnas ini. Provinsi Sulawesi Tenggara diwakili oleh ketua PGRI kabupaten Mura (Baharudin Bei).

Telah banyak yang disampaikan oleh teman berkaitan dengan guru honorer, kami usulkan kalau bisa Pengurus Besar PGRI agar menyetarakan guru honorer setara dengan bidan, kalau dokter itu sekitar Rp. 8 jutaan, sedangkan bidan tidak sebesar itu.

Kami mengusulkan agar penyaluran dana sertifikasi dikembalikan ke tingkat provinsi atau kalau perlu ke tingkat pusat.

Kalau bisa di bidang pendidikan ini kita sepakat dari Sabang sampai Merauke agar supaya disentralisasi kembali, agar supaya jangan jadi permainan pemerintah daerah yang sifatnya menjadi raja-raja kecil di daerah.

Page 126: Notulen Rakorpimnas II

126

33. Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia (IGTKI)

Kami anak bungsu pasti dimanja. Terima kasih atas masukannya seluruh program IGTKI ke dalam program PB PGRI.

Usulan kami agar tunjangan profesi guru yang masih tersendat dan belum merata agar diperhatikan oleh PB.

Pemindahan guru TK PNS ke SD Negeri di Jakarta sangat merugikan guru TK karena tunjangan sertifikasinya tidak bisa dikeluarkan.

Pengangkatan guru TK PNS sangat jauh dari yang memadai

Agar tunjangan guru honorer disamakan dengan gaji pokok guru PNS

Kuota sertifikasi guru swasta agar diperbanyak. Di setiap jenjang pengurus PGRI kami harap ada yang dari IGTKI.

34. Provinsi Sulawesi Selatan

Mengusulkan dan mengharapkan ketua PB PGRI Dr. H. Sulistyo, M.Pd, menjadi calon wakil presiden RI pada tahun 2014, siapapun calon presiden yang diusung nanti.

Yang baik itu perlu diulangi setiap keberhasilan itu harus diulangi, sehingga kami mengusulkan supaya bapak Sulistyo bisa kembali diusung menjadi ketua umum PB PGRI masa bakti 2013-2018.

Kiranya PPG dan Uji Kompetensi pelaksanaannya tidak seluruhnya diberikan kepada perguruan tinggi, tetapi sebaiknya ada yang dari PGRI yang ikut dalam berada PPG dan Uji Kompetensi tersebut.

Tunjangan profesi guru di Sulawesi Selatan ternyata belum lancar pelaksanaannya, sehingga guru gelisah walaupun baru dibayar dua bulan pada tahun 2012 ini. Oleh karena itu kami mengusulkan kiranya, tunjangan profesi ini dapat disatukan dengan penerimaan gaji setiap bulan.

Dalam kaitan tunjangan profesi guru ini, di beberapa kabupaten/kota di Sulawesi Selatan ini, ternyata surat keputusan pembayaran tunjangan profesi guru yang diterbitkan oleh Kemendikbud dalam satu kabupaten/kota ternyata tidak serentak, sehingga sampai hari ini masih ada guru yang terbit surat keputusannya sehingga belum dibayar. Dana tunjangan profesi yang dikucurkan ke daerah ternyata tidak pernah cukup, karena dana yang dikucurkan ini masih berdasarkan aturan gaji pokok tahun sebelumnya, tidak seperti peraturan menteri keuangan.

Tunjangan profesi guru yang di bawah naungan kementrian agama sudah dibayar tiap bulan, sedangkan guru agama yang dibawah naungan Kemendikbud dibayar per triwulan ini juga merupakan kasus. Anak lembaga YPLP PGRI dan LKBH dan DKGI Sulawesi

Page 127: Notulen Rakorpimnas II

127

Selatan setelah selesai terbentuk secara baik. Sedangkan untuk tingkat kabupaten/kota baik untuk YPLP, LKBH, maupun DKGI belum semua rampung, Insya Allah akan diselesaikan sesuai dengan harapan yang telah ditetapkan pada Rakorpimnas ini.

Usulan berikut, setidaknya PB dapat memperjuangkan seperti yang dikemukakan oleh teman-teman tadi, bahwa jumlah jam mengajar guru 24 jam dapat ditinjau kembali.

Tentang UN maka kami usulkan UN untuk SD ditiadakan. Karena semangat wajib belajar Diknas 9 tahun hal itu tidak mendukung. UN cukup untuk SMP saja kalau masih harus dilaksanakan.

Tentang iuran anggota memang perlu ditinjau besarnya, tapi harus dikaji sebagaimana yang dikemukakan oleh teman-teman. Kalau ada kabupaten/kota yang membayar atau memungut iuran yang lebih dari yang diputuskan oleh kongres nanti, itu harus diputuskan dalam konferensi kabupaten/kota bukan oleh konferensi provinsi.

Seluruh pengurus PGRI provinsi Sulawesi Selatan bersama dengan kabupaten/kota serta panitia penyelenggaraan Rakorpimnas II ini, menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada bapak ibu sekalian khususnya bapak ibu PB PGRI dan utusan pengurus PGRI provinsi dan kabupaten/kota yang telah hadir di Makassar mengikuti Rakorpimnas II ini. Demikian pula dalam penyelenggaraan kegiatan ini banyak kekurangan, mulai dari penjemputan sampai pelaksanaan hari ini dan besok, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Ulasan Pimpinan Sidang (Dr. Unifah Rasyidi)

Bapak ibu sekalian kita sangat mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya terhadap seluruh pimpinan PGRI provinsi Sulawesi Selatan beserta seluruh pengurus jajarannya yang sudah bekerja keras, mari kita berikan tepuk tangan yang meriah.

Bapak ibu sekalian, sudah selesai semua penyampaian, pandangan dan usulan. Tentu saja ini perlu jawaban, tapi bapak ketua umum mengusulkan karena waktu sudah jelang maghrib jawaban PB akan disampaikan pada saat menjelang penutupan.

Kami mohon bantuan dari beberapa pengurus provinsi untuk mengecek draf terakhir pernyataan sikap yang juga mencermati pandangan dan usulan dalam forum ini karena mengundang Prof. Dr. Sudarwan Danim, Prof. Dr. Neilson dari Gorontalo, bapak Muhdi, dan bapak Syahwani Ahmad untuk bertemu dan berkumpul di ruang transit pada pukul 18.45. Kita semua akan berkumpul untuk mengikuti jawaban dari PB sekaligus penutupan acara kita pada pukul 19.30.

Page 128: Notulen Rakorpimnas II

128

ACARA PENUTUPAN (19.30 – 21.15 WITA) RAPAT KOORDINASI PIMPINAN NASIONAL II

PGRI TAHUN 2012 DI MAKASAR PROVINSI SULAWESI SELATAN

Diawali dengan tari kreasi Toraja yang dibawakan oleh siswa siswi SMA Luar Biasa Negeri Pembina Provinsi Sulawesi Selatan. 1. Sambutan ketua PGRI Provinsi Sulawasi Selatan selaku ketua

panita penyelenggara. Assalamu’alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera bagi kita semua Yang saya hormati Ketu Umum PB PGRI bersama seluruh jajaran PB, Yang saya hormati bapak/ibu utusan PGRI Provinsi, Pengurus PGRI Kabupaten/Kota Yang saya hormati para panitia Rakorpimnas II PGRI. Hadirin Undangan yang mulia.

Mari kita bersama-sama memanjatkan puji syukur kita kehadirat Allah Swt, karena dengan limpahan rahmat, inayah dan taufikNya lah sehinggapada malam hari ini kita masih diberikan kemampuan, kekuatan dan kesehatan utnuk bersama-sama berkumpul dalam acara penutupan Rakorpimnas yang ke II tahun 2012, yang kita selenggarakan dari tanggal 28 Juni sampai 01 Juli 2012.

Sebagai panitia penyelenggara yang telah mempersiapkan dan

melaksanakan kegiatan ini atas amanah yang telah diberikan oleh keputusan konferensi kerja nasional ke III di Gorontalo dan SK PB PGRI, maka PGRI probinsi Sulawesi selatan bersama dengan seluruh jajaran pengurus PGRI Kabupaten/Kota Sulawesi Selatan bahu membahu untuk melaksanakan kegiatan ini.

Kegiatan ini terlaksana dengan segala kekurangannya. Seluruh

peserta yang hadir dari 33 provinsi, walaupun ada 2 provinsi yang tidak mengirim utusan, tetapi hampir dapat dikatakan hadir semua, karena Kabupaten/Kota di seluruh provinsi semua hadir. Demikian juga menurut catatan panitia, sampai akhir kegiatan ini para peserta yang bejumlah 619 orang, semuanya mampu mengikuti kegiatan ini, walaupun pada perjalanan ada seorang peserta yang harus dirawat di rumah sakit karena kurang sehat, dan yang bersangkutan telah keluar dan kembali mengikuti kegiatan kita. Catatan berikut bahwa 2 orang juga menderita sakit tapi tidak sempat dirawat.

Kalau dilihat dari persentase kegiatan, para peserta menunjukkan

bahwa seluruh peserta sehat walafiat dan kuat mengikuti kegiatan ini selama 4 hari berturut-turut.Memang kegiatan ini kelihatannya cuku berat, karena mulai dari pagi sampai malam terlaksana, dan peserta

Page 129: Notulen Rakorpimnas II

129

dengan sungguh-sungguh mengikutinya secara seksama. Oleh karena itu izinkanlah, perkenankanlah kami atas nama seluruh panita pelaksana penyelenggara Rakorpimnas ke II PGRI ini tahun 2012 dengan segala kerendahan hati menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada bapak/ibu sekalian yang datang tiba di Makasar mungkin mulai dari awal penjemputan sampai malamini, atau ada yang ditempatkan diluar tempat ini, yang kurang berkenan baik dari pelayanan antar jemput, maupun konsumsinya, ataukah kamar yang terlamabat dibersihkan, kesemuanya itu panita mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Ucapan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnnya

semoga senantiasa berkesan di hari bapak/ibu selama berada di Kota Makasar, kota angin mamiri. Saya yakin bapak/ibu pasti banyak menemukan hal-hal yang cukup memberi kesan namun dari pinitia, dari lubuk hati yang paling dalam kami mohon sekiranya ada kekurangan ada kesalahan disimpanlah ditempat ini.Yang baiknya saja yang dibawa pulang.

Demikianlah yang dapat kami sampaikan, semoga Insya Allah kita

akan beretemu lagi pada kegiatan nasional berikut, paling tidak di Kota Mataram NTB dalam Konferensi Kerja Nasional yang ke 5 pada bulan Januari 2013 yang akan datang. Terima kasih. Billahi taufik wal hidayah, Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

2. Pernyataan sikap hari Rakorpimnas II PGRI oleh TIM perumus PB

PGRI yang diwakili oleh Dr. H. Soegito, M.Si.

PERNYATAAN RAPAT KOORDINASI PIMPINAN PGRI KABUPATEN/KOTA

TINGKAT NASIONAL II TAHUN 2012 MASA BAKTI XX 2008 – 2013

Menjelang usia kemerdekaan bangsa yang ke-67 dan setelah menjalani masa reformasi selama kurang lebih 14 tahun, kita menyaksikan situasi kebangsaan dengan rasa tidak puas dan cemas.

Ketidakpuasan itu hadir bukan saja karena janji kemerdekaan yang belum terhampiri, bahkan tampak semakin menjauh, tetapi juga karena Republik yang dibangun dengan banyak pengorbanan ini terasa semakin lemah dan berkurang independensinya. Intervensi dalam politik perekonomian dan pengelolaan berbagai sumber daya alam oleh kekuatan asing semakin kentara; rongrongan atas wilayah dan kekayaan kita oleh para jiran sepertinya tidak teratasi.

Situasi kebangsaan dewasa ini telah menimbulkan rasa gamang.Kita seperti sedang menyaksikan kabut sandya kala yang mengindikasikan sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara berada dalam masalah yang payah.Korupsi yang semakin merata, hukum yang tidak tegak, dan

Page 130: Notulen Rakorpimnas II

130

kepemimpinan nasional yang lemah, telah membuat negeri ini berjalan bagaikan tanpa arah.Birokrasi yang tidak efektif, identitas nasional yang semakin pudar, dan radikalisme yang berkembang adalah di antara efek dan gejala dari disorientasi yang tengah melanda masyarakat.

Fernomena ini, langsung ataupun tidak langsung, terkait dengan penyelenggaraan sistem pendidikan nasional. Pendidikan, sejatinya adalah episentrum bagi seluruh aspek kehidupan sehingga apa pun kenyataan yang kita saksikan pada hari ini, dan apa pun yang kita harapkan tentang kebaikan bangsa pada masa depan bersumber dan sangat bergantung pada sistem pendidikan yang dijalankan.

Meskipun secara normatif sistem pendidikan nasional telah mengalami perubahan fundamental dan signifikan--seperti adanya penetapan anggaran dua puluh persen dari APBN dan APBD; perubahan copernican definisi pendidikan; dan penetapan guru sebagai profesi--tetapi pada tingkat implementasinya telah terjadi banyak inkonsistensi yang berdampak buruk.

Kebijakan dan gagasan yang dikeluarkan oleh Kemdikbud banyak yang tidak direncanakan secara matang dan komprehensif yaitu tidak berangkat dari realitas yang ada, tidak menggunakan logika yang benar, dan tidak merujuk pada filosofi dan teori ilmu keguruan dan kependidikan.

Dampak dari inkonsistensi tersebut di samping tidak menghasilkan efek perbaikan pada kinerja dan kualitas pendidikan, juga telah terjadi pemborosan keuangan negara yang luar biasa. Sertifikasi portofolio yang tiba-tiba disusul dengan Uji Kompetensi Awal (UKA) dan Uji guru bersertifikat; penyaluran dana BOS yang berubah-ubah; tunjangan profesi yang tersendat-sendat berkepanjangan; Ujian Nasional (UN); Undang-Undang Badan Hukum Pendidikan (BHP); Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI); Penulisan karya ilmiah dalam Jurnal sebagai syarat kelulusan sarjana; penghapusan Ujian Tulis SNMPTN; penulisan buku sekolah yang tidak kredibel dan masih banyak yang lainnya, adalah beberapa contoh kebijakan yang tidak sesuai dengan spirit pencerdasan kehidupan bangsa.

PGRI sebagai sebuah organisasi yang berjuang untuk memajukan pendidikan nasional, berkeyakinan bahwa berbagai persmasalahan yang dihadapi bangsa sekarang ini secara fundamental hanya dapat diatasi dengan menjadikan pendidikan sebagai agenda utama pembangunan bangsa.Kemudian daripada itu pendidikan kita membutuhkan perubahan yang mendasar, komprehensif, dan berkelanjutan.

PGRI setelah mengkaji berbagai persoalan kehidupan berbangsa dan bernegara serta memperhatikan aspirasi dan inspirasi yang berkembang dalam Rapat Koordinasi Pimpinan Nasional (Rakorpimnas) II tanggal 28 Juni – 1 Juli 2012 di Makassar , seluruh pimpinan PGRI provinsi, kabupaten dan kota se-Indonesia, dengan ini menyampaikan pernyataan sikap sebagai berikut:

Page 131: Notulen Rakorpimnas II

131

A. Politik Nasional

1. Mendesak pemerintah untuk secara tegas dan konsisten memberantas korupsi, terlebih-lebih yang terjadi di institusi-institusi pendidikan. PGRI juga mendesak agar upaya pemberantasan korupsi tidak banyak wacana, tetapi mengutamakan tindakan nyata melalui penegakan hukum dan keadilan serta keteladanan para elit penyelenggara negara.

2. Mendesak pemerintah untuk menjadikan pendidikan sebagai salah satu urusan pemerintah (pusat) mengingat posisi strategis pendidikan dalam mewujudkan kemajuan dan keutuhan bangsa.

3. Mendesak pemerintah untuk membentuk Dewan Pendidikan Nasional sebagai lembaga mandiri yang berperan dalam memberikan pertimbangan, pengarahan, dan pengawasan terhadap pendidikan nasional sesuai dengan ketentuan pasal 56 UU nomor 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas.

4. Menuntut pemerintah dan pemerintah daerah untuk memprioritaskan anggaran pendidikan nasional dan anggaran pendidikan setiap daerah minimal dan/atau melampaui 20 % dari APBN dan APBD di luar gaji guru.

5. Mendesak pemerintah dan pemerintah daerah agar menyelenggarakanpendidikan berbasis pada kepentingan bangsa, bebas dari tekanan pihak atau lembaga asing manapun.

B. Pendidikan Nasional

1. Mendesak pemerintah untuk membuat program pendidikan yang komprehensif, rasional dan realistik, serta berkelanjutan.

2. Mendesak pemerintah untuk tidak lagi menyelenggarakan Ujian Nasional (UN) seperti yang berlaku selama ini, dan mengembalikan hak mengevaluasi hasil belajar kepada guru sebagaimana ditetapkan dalam perundang-undangan.

3. Menolak rencana pemerintah untuk menghapuskan Ujian Tulis dalam Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) karena akan membuat penerimaan mahasiswa tidak fair (tidak adil) dan berimplikasi pada buruknya kualitas PTN.

4. Mendesak pemerintah untuk mengubah dan atau menghapuskan model Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) yang ada sekarang ini menjadi sekolah bermutu tanpa diskriminasi dalam pembiayaan.

5. Mendesak pemerintah untuk melaksanakan wajib belajar 9 tahun dengan benar khususnya ketercukupan penyediaan biaya pendidikan, yang meliputi biaya investasi, personal, maupun operasional, perbaikan mutu, dan penegakan sanksi bagi yang melanggarnya.

Page 132: Notulen Rakorpimnas II

132

6. Mendesak pemerintah untuk merancang kembali program pendidikan kebangsaan dengan menekankan nilai-nilai dasar kehidupan berbangsa dan bernegara bersumber dari Pancasila dan UUD 1945.

C. Pengelolaan Guru

1. Mendesak pemerintah dan pemerintah daerah untuk melakukan upaya peningkatan kinerja, karir, dan profesionalitas guru yang komprehensif, rasional, dan realistik, serta berkesinambungan.

2. Mendesak pemerintah untuk secepatnya menyelesaikan proses sertifikasi sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Guru Pasal 12 yang telah berlangsung selama ini dan menolak setiap gagasan yang berimplikasi pada perlambatan proses tersebut sehingga tidak tuntas pada tahun 2015 sebagaimana dikehendaki oleh Undang-Undang.

3. Mendesak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk melakukan upaya agar memiliki data peta kompetensi guru sebagai dasar pembinaan bagi semua guru dengan menggunakan metode yang tepat, hemat, tidak menghilangkan hak guru yang memenuhi syarat untuk mengikuti sertifikasi maupun penerimaan tunjangan profesi bagi guru yang telah mengikuti sertifikasi, dan tidak menjadi persyaratan kenaikan jabatan fungsional guru.

4. Mendesak pemerintah untuk memperbaiki data guru dan segera memenuhi kekurangan guru, khususnya guru SD. Kekurangan guru itu selama ini ditutup dengan guru honor yang kondisinya sangat variatif dan belum mendapatkan perhatian yang wajar. Oleh karena itu, pemerintah agar memperlakukan guru honor yang bekerja penuh waktu dan berkinerja baik untuk memperoleh pembinaan, penghasilan minimal, dan perlakuan kepegawaian setara dengan pegawai negeri, jika mereka tidak bisa diangkat sebagai PNS.

5. Mendesak pemerintah agar bersungguh-sungguh dalam mengelola tunjangan profesi guru yang pembayarannya bersamaan dengan gaji dimulai pada tahun 2013 atau selambat-lambatnya tahun 2014.

6. Mendesak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk memperpanjang Permendiknas Nomor 30 Tahun 2011 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 Tahun 2009 Tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru dan Pengawas Satuan pendidikan yang mengatur agar beban mengajar minimal 24 jam bisa dilaksanakan oleh guru dengan kualitas yang baik.

7. Mendesak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk membuat ketentuan khusus mengenai sistem pemenuhan beban mengajar 24 jam tatap muka per minggu bagi guru di satuan pendidikan khusus, satuan pendidikan layanan khusus, satuan pendidikan yang mempekerjakan guru berkeahlian khusus, atau atas dasar kepentingan pendidikan nasional.

Page 133: Notulen Rakorpimnas II

133

8. Mendesak pemerintah untuk menetapkan batas usia pensiun (BUP) jabatan fungsional dari guru, yaitu pengawas sekolah dan penilik non formal yang berasal dari guru, sama dengan BUP guru yaitu 60 tahun.

9. Mendesak pemerintah untuk mengkaji kembali Peraturan Bersama 5 (lima) Menteri yang meliputi Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Menteri Dalam Negeri, Menteri Keuangan, dan Menteri Agama tentang Penataan dan Pemerataan Guru Pegawai Negeri Sipil yang mengakibatkan pemerintah daerah melakukan redistribusi tanpa memperhatikan latar belakang keahlian dan tempat bertugas guru. Guru SMA/SMK yang ditengarahi kelebihan yang nota benenya adalah guru bidang studi, dipindahkan secara sepihak menjadi guru sekolah dasar. Akibatnya, sertifikat profesi guru mata pelajaran tidak berlaku bagi guru sekolah dasar. Lebih jauh implikasinya adalah tunjangan profesi guru tidak dibayarkan karena mengajar tidak sesuai dengan sertifikat yang diperoleh seblumnya sebagai guru mata pelajaran, dan atau latar belakang pendidikannya.

10. Mendesak pemerintah untuk mencari solusi yang cermat mengenai sisi positif atau negatif implementasi Permen PAN dan RB No. 16 Tahun 2009, khususnya berkaitan dengan akses guru untuk naik jenjang jabatan fungsional/pangkat, kesulitan teknis evaluasi kinerja, serta dampak lainnya, termasuk menunda pelaksanaannya sampai menemukan solusi tersebut.

11. Mendesak pemerintah untuk secara aktif mensosialisasikan, mendorong, dan memfasilitasi para guru agar memasuki organisasi profesi guru yang memiliki legalitas, keanggotaan, pengurus, dan fasilitas yang jelas serta nyata perjuangannya, sesuai dengan tuntutan pasal Pasal 41 ayat 3 tahun 2005 tentang Undang-Undang Guru dan Dosen.

Demikianlah pernyataan ini disampaikan agar menjadi perhatian serta dapat diwujudkan oleh pihak-pihak terkait. Semoga Allah swt, memberikan petunjuk dan kekuatan kepada kita semua. Amin.

Ditetapkan di : Makassar

Pada tanggal : 30 Juni 2012

PENGURUS BESAR PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA (PB PGRI)

SELAKU PIMPINAN RAKORPIMNAS II

Dr. H. Sulistiyo, M.Pd H. Sahiri Hermawan,SH,MH Ketua Umum Sekretaris Jenderal

Page 134: Notulen Rakorpimnas II

134

3. Pemberian penghargaan kegiatan pengurus PGRI Kabupaten/Kota yang sukses melakukan pendataan anggota PGRI 95 persen atau lebih dari jumlah guru, oleh ketua umum PB PGRI, bapak Dr. H. Sulistyo, M.Pd. Penghargaan data keanggotaan pengurus PGRI Kabupaten/Kota sesuai program PB PGRI tahun 2012 adalah 1) Kabupaten Ciamis Provinsi Jawa Barat 2) Kabupaten Cirebon Provinsi Jawa Barat 3) Kabupaten Karang Anyar Provinsi Jawa Tengah 4) Kabupaten Balangan Provinsi Kalimantan Selatan 5) Kabupaten Kayung Utara Provinsi Kalimantan Barat 6) Kabupaten Pontianak Provinsi Kalimantan Barat 7) Kabupaten Tapin Provinsi Kalimantan Selatan 8) Kabupaten Magelang Provinsi Jawa Tengah 9) Kabupaten Tabanan Provinsi Bali 10) Kabupaten Sukaharjo Provinsi Jawa Tengah 11) Kabupaten Kudus Provinsi Jawa Tengah 12) Kota Surakarta Provinsi Jawa Tengah 13) Kabupaten Pemalang Provinsi Jawa Tengah 14) Kabupaten Rembang Provinsi Jawa Tengah 15) Kabupaten Ogan Komerin Timur Provinsi Sumatera Selatan 16) Kabupaten Semarang Provinsi Jawa Tengah 17) Kabupaten Batang Provinsi Jawa Tengah 18) Kabupaten Banyumas Provinsi Jawa Tengah 19) Kabupaten Brebes Provinsi Jawa Tengah

4. Sambutan sekaligus penutupan Rakorpimnas ke II PGRI oleh Ketua

Umum PB PGRI, Bapak Dr. H. Sulistyo, M.Pd. Assalamualaikum Wr. Wb. Hidup Guru, Hidup PGRI, Solidaritas ! Terima Kasih

Yang saya hormati bapak/ibu segenap anggota pengurus besar,

panitia Rakorpimnas, teman-teman pengurus PGRI provinsi, Kabupaten/Kota, LKBH, DKGI yang saya cintai dan saya banggakan.

Marilah sama-sama memanjatkan do’a dan syukur kehadirat Allah

Swt, yang telah memberikan kita kenikmatan sehingga kita bisa melaksanakan tugas organisasi dengan baik, mengikuti, menyelenggarakan Rakorpimnas dengan sukses sampai dengan saat penutupan malam hari ini.

Atas nama PB, saya sampaikan penghargaan dan ucapan terima

kasih kepada PGRI provinsi Sulawesi Selatan, yang telah menyiapkan

Page 135: Notulen Rakorpimnas II

135

kegiatan ini dengan baik, mengikuti, menyelenggarakan Rakorpimnas dengan sukses sampai dengan saat penutupan malam hari ini.

Saya merasa sering di kejar oleh pak Asmin, karena koordinator

dengan barbagai pihak.Memerlukan sejumlah informasi yang tapi ini bentuk keseriusan untuk menjadi tuan rumah, sehingga kadang-kadang kami harus segera memenuhi berbagai harapan agar persiapan di Sulawesi Selatan bisa menjadi lebih baik. Kita lihat dan rasakan bersama Alhamdulillah penyelenggaraan Rakorpimnas menurut evaluasi yang saya terima dari peserta berjalan dengan lancar, baik dan menurut saya banyak kelebihan-kelebihan yang kita rasakan.

Sekali lagi atas nama PB dan segenap peserta menyampaikan

terima kasih dan sampaikan salam dan ucapan terima kasih kepada bapak Gubernur Sulawesi selatan, kepala Dinas pendidikan yang memberikan dukungan pada kegiatan ini.

Kedua saya menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada

segenap peserta yang saya tahu penuh pengorbanan hadir di tempat ini.Dipaksakan begitu rupa untuk tetap mengikuti di ruangan ini.Walaupun banyak juga yang ingin menikmati keindagan Makasar di waktu sore dan malam, serta pagi hari tetapi belum bisa terlaksana.Saya kira malamini kita tidak perlu membuat acara untuk teman-teman, acara bebas sampai pagi haripun tidak masalah.

Bapak/ibu saya hormati Rakorpimnas ini walaupun terberat karea

melibatkan komponen sampai Kabupaten/Kota, tetapi setelah berjalan 2 tahun, dua kali yaitu 2010 dan 2012, ternyata kami rasakan manfaatnya sangat besar, terutama kita bisa mendengar langsung harapan, saran dan masukan dari PGRI kabupaten/kota. Yang dalam otonomi daerah pengurus PGRI kabupaten/kota justru memiliki beban yang sangat berat karena pendidikan setelah dionotomikan kebijakan-kebijakan maupun implementasinya pengurus PGRI kabupaten/kota bebannya sangat berat. Karena ketika kita serius menyelenggarakn pertemuan ini sampai salah satu pengurus provinsi yang diwakili oleh Jawa Barat, boleh serius tapi jangan menyiksa diri, saya menghitung ulang sejak datang memang Nampak anggota kita, ketika mendapat ceritera kita datngan ke Makasar sama sekali tidak ada kesempatan jalan-jalan. Semuanya memikirkan untuk guru dan pendidikan di ruangan ini. Saya yakin kebanggaan itu akan lahir ketika bapak/ibu merasakan kembali, menyetel kembali rekaman kegiatan ini di tempat ini yang sepenuh waktu kita gunakan untuk membicarakan kepentingan organisai termasuk juga kepentingan guru.

Bapak/ibu, saudara-saudara, berkaitan dengan masukan dalam

kegiatan ini termasuk ketika di laporkan oleh pengurus provinsi atau mewakili provinsi masing-masing, dapat saya sampaikan tanggapan sebagai berikut:

Page 136: Notulen Rakorpimnas II

136

1) Berapa poin kita sudah tuangkan dalam pernyataan sikap, yang tadi sudah dibacakan oleh anggota tim perumus.Tentu kita punya kewajiban untuk menindak lanjuti pernyataan sikap ini, mengadakan koordinasi dengan berbagai pihak, mengawal agar keinginan kita yang dituangkan dalam pernyataan sikat itu, mendapat perhatian dari pihak-pihak terkait. Perjuangan PGRI yang paling berat adalah mengawal dan memperjuangkan aspirasi anggota. Tidak cukup hanya berkirim surat, kita menuggu di rumah maupun di kantor, tapi kita mengawal tahap demi tahap.

2) Bapak/ibu, beberapa hal yang mungkin perlu mendapat penekanan tentang usulan agar pendidikan dan guru dikelola oleh pusat, pada konferensi yang lalu sebenarnya kita baru minta untuk dilakukan evaluasi, sayang sampai hari ini kita belum pernah dengar apa hasil yang dilakukan oleh pemerintah secara konprehensif, tentang kerugian dan keberatan-keberatan maupun persoalan otonomi pendidikan itu. Sehingga pada Rakorpimnas ini kita meningkat untuk ditarik ke pusat. Karena itu, berarti kita akan lakukan pengawalan sesuai dengan amanat yang bapak/ibu sampaikan.

3) Berkaitan dengan guru ada beberapa hal yang mungkin perlu mendapatkan penekanan. Pertama berkaitan dengan sertifikasi, salah satu butirnya adalah kita mengusulkan tunjangan profesi dibayar bersamaan dengan gaji. Kita ingin memberi waktu paling lambat tahun 2014 kepada pemerintah, sebab tahun 2013 ini adalah masa transisi. Kita sudah mengusulkan agar pemerintah menyiapkan sistemnya. Mudah-mudahan tahun 2014 bisa terpenuhi karena ini baru usulan, tolong jangan tergesa-gesa memberi kabar kepada teman-teman mulai tahun 2014 tunjangan profesi akan dibayar bersamaan dengan gaji.

Jadi ini baru usulan, kalau terpenuhi itu berarti usulan kita dipenuhi.Kalau belum berarti belum mendapat perhatian. Dan ketika tahun itu kita akan evaluasi, apakah masih terjadi kelambatan-kelambatan tentu jika diperlukan akan meningkatkan tensi perjuangan organisasi untuk bisa memenuhi apa yang baik bagi guru dan pendidikan.

4) Selanjutnya, berkaitan dengan beban mengajar 24 jam. Ini banyak sekali kesulitan. Bapak/ibu mungkin sudah menerima surat dariPB kepada kementerian agar memperpanjang Permendiknas nomor 39, dan 30. Kita upayakan untuk pertanyakan termasuk ada peraturan pemerintah yang disana dimungkinkan seorang guru tidak memenuhi kewajibannya 24 jam, tetapi tetap menerima haknya. Misalnya karena kurikulum, karena alasan geografis, karena bidang studi yang khas, sehingga kesimpulannya adalah jika guru tidak memenuhi 24 jam, tetapi bukan kesalahan guru.Kita meminta hak-hak guru untuk

Page 137: Notulen Rakorpimnas II

137

tidak terkurangi, jangan dibiarkan guru dilepas untuk mencari jam mengajar keman-mana. Ini adalah kewajiban dinas untuk mengatur.

Jadi saya kira, kita tetap berpegang teguh pada aturan dan teman-teman pengurus PGRI di kabupaten/kota sambil memantau perkembangan itu.Bapak/ibu mengajar dengan baik. Ketika ada guru yang tidak mau mengajar 24 jam, padahal kesempatan ada, jadi tidak usah ragu-ragu ketika guru tidak melaksanakan tugas dengan baik padahal kesempatan ada, itu bukan ranah yang harus dibela, dalam pengertian kita membabi buta membela guru yang tidak bisa bekerja dengan baik. Ini penting saya nyatakan bapak/ibu, organisasi ini wajib hukumnya membela guru.Tapi ketika ada guru yang tidak bisa melaksanakan tugas profesinya, organisasi perlu meluruskan. Dokter juga tidak dapat diberi hak untuk praktek oleh IDI ketika dokter itu tidak melaksanakan tugasnya dengan baik.

5) Selanjutnya tentang SKB 5 menteri, kita sudah mengingatkan bahkan ketika PB diterima oleh menteri pendidikan dan kebudayaan. Pada hari Jum’at lalu, agar jangan melaksanakan yang kontra produktif terhadap upaya peningkatan mutu pendidikan karena melahirkan mixmed. Misalnya guru SMA di Yogyakarta sekarang banyak dipindahkan menjadi guru SD. Ketika tunjangan profesinya berhenti karena mengajar tidak sesuai dengan sertifikat yang dimiliki, tentu ini merupakan kerugian. Guru bahasa Indonesia di SMA memang bisa mengajar bahasa Indonesia di SD.Kalau bagaimana ketika dia mengajar matematika, mengajar IPA dan seterusnya. Bahkan di Sulawesi Selatan saya memperoleh informasi bahwa di salah satu kabupaten sudah mulai ada guru yang berasal dari pegawai negeri non guru, karena jumlahnya terlalu banyak akhirnya ditempatkan menjadi guru SD. Kalau kita biarkan tentu kita khawatir upaya peningkatan profesionalisme ini tidak bisa terwujud.

6) Kita akan kembali mengusulkan, Insya Allah dalam pleno setelah rakor ini, batas usia pensiun penilik dan pengawas yang selama ini diatur oleh peraturan Presiden nomor 65 bersama-sama esolan II bisa diperpanjang 60 tahun.Kita tentu akan berupaya untuk bisa sama dengan guru sesuai dengan UU guru dan dosen yaitu 60 tahun. Khusus di Jawa Tengah dan Yogyakarta yang BKM telah membuat edaran. Edaran itu memang ada sumber hukum yang tidak tepat karena mengatur pengawas tetapi berdar pada peraturan pemerintah yang mengatur penilik. Tetap memang hakekat pengawas pensiun umur 56 tahun dan bisa diperpanjang. Peraturan ini masih berlaku.

Dalam kondisi seperti ini pengurus organisasi guru hendaknya

berupaya untuk melakukan koordinasi dengan pejabat terkait, sambil menanti perjuangan kita lahir dalam bentuk tertulis yang biea

Page 138: Notulen Rakorpimnas II

138

mnejadi dasar hukum yang relative tetap, agar diyakinkan yang berasal dari guru bisa sama dengan guru yaitu 60 tahun. Saya ucapkan terima kasih kepada beberapa pengurus PGRI kabupaten/kota yang sudah melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait, ternyata membuahkan hasil, karena terbukti banyak kabupaten/kota yang menunda memensiunkan pengawas dengan batas sebelum 60 tahun.

7) Berkaitan dengan guru honorer, usulan PGRI, tentu kita tidak menampik usulan dari komponen bangsa yang lain termasuk teman-teman guru honorer yang mungkin belum bergabung dengan PGRI telah lahir PP nomor 56 tahun 2012 yang merupakan perubahan PP nomor 48 dan Pp nomor 43. Mudah-mudahan setelah ini segera dilakukan pengangkatan guru-guru honore yang memenuhi syarat itu. Kita masih prihatin Karena versi pemerintah, baik melalu edaran Menpan nomor 10 tahun 2008, maupun nomor 12 tanggal 12 Maret 2012 yang pendataan honorer dua kategori, kategori 1 dan 2. Padahal disekitar kita ada jenis pegawai atau guru honorer yang tidak tercakup dalam kategori satu dan kategori dua. Sedangkan mereka pekerja penuh waktu seperti juga pegawai negeri yang lain. Kita sudah mengusulkan pada pemerintah untuk memperoleh penghargaan dalam bentuk penghasilan yang minimal yang wajar, yang diambil dari APBN.

Presiden sebenarnya sudah setuju termasuk tunjangan profesi

tidak terlambat, tapi sampai sekarang belum bisa dipenuhi.Kalau boleh atas usulan peserta, karena banyak yang mendengar ada kesanggupan presiden pada saat kita menyampaikan aspirasi ini dan menugaskan menteri untuk memenuhinya, kita coba dengar sebentar. (penayangan pidato presiden mengalami kesulitan teknis, tidak bisa tampil sempurna)

Ada pernyataan presiden yang sangat bagus, misalnya meminta tunjangan profesi untuk tidak terlambat, saya tidak mau dengar lagi. Menurut saya kalau seorang presiden sudah mengatakan begitu ketika diusulkan oleh PGRI, dan itu disampaikan di depan umum adalah sebuah janji yang seharusnya ditepati oleh pemerintah, tapi ternyata belum.

8) Selanjutnya bidang organisasi, strategi perjuangan organisai yang

saya sampaikan pada hari Jum’at pagi bahwa salah satu usulannya adalah agar dibahas dengan cermat kembali, dan PB diminta membentuk tim atau gugus pemikir.Saya pikir ini langkah yang baik, karena kalau strategi yang kita gunakan tidak tepat, atau tidak bagus, bisa jadi tujuan perjuangan tidak terpenuhi. Kita tidak ingin main-main dan spekalusi, kita tidak ingin mengorbankan siapapun. Maka strategi yang kita buat harus dibuat begitu rupa, supaya efektif dan kita menang. Ibarat kita bertempur strategi yang bagus, senjata

Page 139: Notulen Rakorpimnas II

139

yang cukup, kekuatan yang baik akan membawa kemenangan. Tapi kalau kita lemah, apalagi dengan strategi yang jelek, saya kira kita akan kalah. Pimpinan organisasi guru, tentu harus menjadi petarung yang baik supaya kita menang ketika bertempur dan berstrategi.

9) Berkaitan dengan persiapan Kongres, PB diminta untuk melakukan inventarisasi perubahan AD/ART. Setelah ini Insya Allah ada rekomendasi yang menugasi pengurus besar supaya kuat, dan nanti akan saya tayangkan, didalamnya menegaskan PB untuk segera membentuk panitia kerja agar sebelum Konkernas V di NTB kita sudah dapat memberikan gambaran awal bagaimana draf rancangan perbaikan AD/ART termasuk dalamnya iuran.

Kenaikan iuran yang dilontarkan sekarang adalah wacana untuk mulai disosialisasikan dalam rangka mendapat tanggapan.Tentu tidak ada kenaikan iuran sebelum kita melakukan perubahan rumah tangga, karena disana sudah eksplisit dinyatakan minimal Rp. 2.000. Sebelum itu dirubah kita tidak benar melakukan perubahan yang tataran hukumnya dibawah AD/ART termasuk dalam keputusan Konkernas yang akan datang.

Jadi kalaupun ada perubahan tentu kita menunggu kongres

yang akan datang. Saya ingat bapak/ibu ketika kongres yang lalu draf kita sebenarnya sudah Rp. 5.000. Tetapi justru pengurus sendiri yang khawatir, kalau dinaikkan dari Rp. 1.000 waktu itu akan menimbulkan persoalan. Kalau pengurus saja sudah khawatir apalagi anggota, tentu jauh lebih khawatir.Memang kita harus hati-hati, karena kita merasa malu kalau memungut terlalu besar sedangkan manfaat organisasi ini bagi anggota belum dirasakan.Sesungguhnya banyak hal yang sudah kita lakukan, tetap banyak anggota yang belum mengerti apa yang kita kerjakan. Memang banyak pengurus organisasi yang mempunyai pilosofi “biarlah orang lain tidak mengenal walaupun kita selalu berbuat baik setiap hari”. Tetapi nampaknya hal itu dari waktu ke waktu tidak melahirkan tanda-tanda baik, justru melahirkan fitnah karena dianggap PGRI tidak berbuat apa-apa untuk kepentingan guru.Oleh karena itu, sosialisasi kegaitan dan hal perjuangan saya kira perlu dilakukan dengan sebaik-baiknya.

10) DKGI dan LKBH termasuk DKI yang mengusulkan, walaupun saya cek DKI malah tidak mengirimkan DKGI dan LKBH. Tapi ini kami anggap baik untuk peringatan pada kita semua gar kita segera malakukan di kabupaten/kota.Yang membentuk DKGI di Kabupaten/Kota adalah pengurus Provinsi, walaupun untuk pertama kali ditetapkan oleh pengurus besar. Tapi proses, yang melakukan adalah pengurus provinsi. Jadi kami hanya menanti, tidak mungkin kami datang ke kabupaten/kota membentuk, kami beri SK, pengurus provinsi tidak melakukannya. Jadi mohon pemahaman itu.

Page 140: Notulen Rakorpimnas II

140

11) Selanjutnya, berkaitan dengan keanggotaan banyak usulan kami

catat, termasuk keanggotaan ganda dari Salatiga misalnya kami akan lakukan evaluasi mudah-mudahan setelah segera mendapatkan perbaikan.

12) Untuk web saya lihat peserta tidak sebanyak ini, saya ini ulang

bahwa kita sudah mempunyai web yang baru dengan jumlah perbaikan berbagai informasi tentang organisasi sudah bisa bapak/ibu peroleh dari web itu, termasuk AD/ART PGRI dan anak lembaga.

13) Berkaitan dengan kemandirian organisasi, saya ingin mengingatkan

terutama berkaitan dengan keuangan. Saya masih mendalami ada pengurus PGRI yang amat bergantung dengan pemerintah berkaitan dengan pendanaan. Sampai-sampai untuk berangkat ke cara tertentupun kalau tidak dapat dukungan tidak berangkat. Saya memahami kesulitan itu karena iuran anggota bulum berjalan. Tapi ini tidak boleh dibiarkakn terus menerus, mesti ada cara. Ada permintaan kepada PB untuk menyiapkan system agar setiap pertemuan yang ditampilkan hanya tagihan-tagihan. Kami sudah membuat edaran bagaiman memberikan panduan untuk melakukanpenarikan iuran dengan beberapa system, termasuk pemotongan gaji. Tapi memang kondisi daerah adalah lain-lain. Ada daerah yang sudah berjalan bagus, ada yang kesulitan.

14) Berkaitan dengan organisasi, saya ingin titip salam utnuk

disampaikan pada para anggota di daerah masing-masing, kabarkan kondisi PGRI yang sesungguhnya. Jangan ragu-ragu karena dengan cara itu keyakinan akan tumbuh saya yakin akan lahir partisipasi akibat rasa memiliki pada organisasi.

Diselingi penayangan cuplikan pidato presiden, Susilo

Bambang Yudoyono mengungkapkan kegigihan bapak Dr. Sulistyo, M.Pd Ketua Umum PGRI dalam memperjuangan guru di negeri ini.

“Saya senang meskipun deg-deganm kira-kira apalagi yang

diperjuangan oleh PGRI.Deg-degan maksudnya, kalau dalam batas kemampuan Negara ibaratnya sekarang diminta, besok dikasih. Tapi, kalau masih belum bisa dipenuhi oleh Negara, maka kita tata tahapannya, prosesnya sampai Negara benar-benar mampu memenuhi apa yang diperjuangkan oleh ketua umum saudara Dr. Sulistyo. Koreksi saya, banyak yang telah lulus sertifikasi, akibatnya telah menerima tunjangan profesi, berarti kesejahteraannya meningkat. Tetapi saya masih menerima masukan dari sekelompok masyarakat dari banyak pihak sebagian saudara-saudara kita yang telah menerima itu kinerjanya belum banyak berubah”.

Page 141: Notulen Rakorpimnas II

141

“Yang terakhir saya ingin merespon apa yang disampaikan oleh Mendiknas dan Ketua Umum PB PGRI.Pengelolaan dan pembinaan guru itu yang tepat dimana? Apakah secara pusat apa secara daerah. Keduanya ada plus minusnya. Oleh karena itu telah saya perintahkan tolong dikaji, dipelajari rumuskan yang terbaik seperti apa, kalau yang terbaik misalkan A tolong sampaikan ke saya. Kalau masih dalam kewenangan presiden tentu akan kita tuju itu. Tapi kalau harus kita konsultasi dengan DPR dan DPD Ri tentu akan kita konsultasikan, tetapi yang jelas mengkaji segala sesuatu secara seksama tidak emaosional, tidak grasa grusu.Sehingga ketika ditetapkan yang adalah terbaik, solusi dan bukan masalah.Saya berikan kesempatan kepada mendukbud segera dikaji bersama kita PGRI dan ajak pula bicara pada gubernur, dengan demikian kita punya konsep yang bagus”.

“Ketua Umum PGRI menyarankan kepada saya di ruang

tunggu, pak SBY saya tahu kalau semua diangkat jadi PNS tidak mungkin, bisa tidak para guru honor yang selama ini sudah seperti guru, bertahun-tahun tapi belum ke angkat ke PNS, merekaada penghasilan minimal”. Begitu yang diperjuangkan”.

“Terakhir, saya sangat senang dengan semangat PGRI untuk

bersama-sama pemerintah, tetaplah kita bermitra. PGRI pusat dengan pemerintah pusat, PGRI provinsi dengan pak gubernur, PGRI kabupaten dengan bapak bupati dan PGRI kota dengan bapak wali kota, wajiblah bersatu, pecahkan masalah secara bersama, dan bukan hanya kepada saya. Nanti presiden tahun 2014 dan seterusnya lakukan hal yang sama”.

“Saya sekali lagi ingin menyampaikan berita baik, kepada

saudara-saudara semua.Terutama yang belum mendapat tunjangan profesi. saat ini dari informasi yang saya terima masih ada 2,1 juta guru di Depdiknas dan 400 ribu guru di lingkungan kementerian agama yang belum mendapat tunjangan profesi. Kalau menerima rapel ingat ketua umum PGRI dan ingat mendiknas”.

“Pak Sulistyo ini setiap ketemu saya tidak pernah berhenti

mengajukan saran, rekomendasi dan usulan, ini model atau contoh ketua PGRI yang memperjuangkan saudara semua”.

15) Rekomendasi yang kita siapkan, sekaligus sebagai pertanggung

jawaban pengurus besar harus melakukan apa setelah Rakorpimnas ini, kami sudah mencoba menyusun. Awalnya tidakakan saya tunjukkan tapi agar ada pertanggung jawaban organisasi kami ingin menyampaikan pada forum ini. Jadi kami menugasi PB melalui forum Rakorpimnas ini. a) Agar PB PGRI segera membentuk panitia kerja Kongres PGRI

ke XXI yang bertugas mengkaji dan merumuskan, Rancangan

Page 142: Notulen Rakorpimnas II

142

perubahan AD/ART, kode etik guru, AD/ART dewan kehormatan guru Indonesia, program kerja organisasi 5 tahun kedepan dan segala sesuatu yang terkait materi kongres.

b) Melakukan akselarasi langkah-langka strategis perjuangan PGRI yang bersifat internal dan menjalankan berbagai upaya taktis atau politis, untuk menindak lanjuti strategi eksternal yang direkomendasikan melalui gugus pemikir untuk dikaji kembali.

c) Segera memulai upaya merenovasi dan mengoptimalisasi gedung guru Indonesia di Tanah Abang.

d) Segera mengembangkan museum PGRI di Solo, dengan memberikan kewenangan pengelolaan kepada pengurus PGRI Jawa Tengah yangs secara operasional melibatkna pengurus PGRI kota Surakarta.

16) Saya tadi sebelum pidato diberi pantun tetapi saya cari-cari tidak ketemu (dari pak Ikhwan) tapi intinya begini: Pantai losari lautnya biru Naik sampan tak bisa bertepi PGRI memperjuangkan aspirasi guru Sampai kapanpun tidak boleh berhenti Buah rambutan di dalam sarung Buah drian dibelah lima Mari berjuang jangan murung Tidak sendirian tapi bersama-sama

17) Bapak/ibu yang saya hormati, atas nama PB saya mohon maaf yang

tulus apabila penyelenggaraan Rakorpimnas ini ada yang kurang, ada yang tidak memuaskan, ada yang salah, ada yang khilaf. Kalau ada kekurangan dan kesalah penyelenggaran ini, sayalah yang paling bertanggung jawab. Karena itu saya mohon maaf yang setulus-tulusnya selamat berjuang, semoga semua langkah yang kita tempuh selalu mendapat perlindungan dan bimbingan dari Allah Swt. Semoga kita selalu sehat dan berhasil memperjuangan kepentingan guru dan kepentingan pendidikan untuk bangsa dan Negara. Dengan mengucap syukur Alhamdulillah Rapat Koordinasi Pimpinan Nasional PGRI dengan resmi saya tutup.Selamat jalan, terima kasih dan Wassalamualaikum Wr. Wb.

Page 143: Notulen Rakorpimnas II

143

5. Do’a bersama yang dipimpin oleh Bapak Drs. H. Abu Bakar, S.Ag. 6. Penutupan seluruh rangkaian acara penutupan pukul 21.55 WITA

Rakorpimnas II PGRI dengan ucapan Alhamdulillahirobbilalamin, dipandu oleh pembawa acara.

Makasar, 01 Juli 2012 Notulis Dr. H. Basyarudin Thayib, M.Pd.