nightguard rara

24

Click here to load reader

Upload: rahmadaniah-khaerunnisa

Post on 06-Dec-2015

12 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

nightguarding

TRANSCRIPT

Page 1: Nightguard Rara

STATUS PERIODONSIA

DISKUSI KASUS NIGHTGUARD

Rahmadaniah Khaerunnisa

NPM: 160110070042

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS PADJADJARAN

BANDUNG

2013

Page 2: Nightguard Rara

STATUS PERIODONSIA

DISKUSI KASUS NIGHTGUARD

Nama Mahasiswa : Rahmadaniah Khaerunnisa

NPM : 160110070042

STATUS PASIEN

Nama Pasien : Haryo Wicaksono

Umur : 23 tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Pekerjaan : Mahasiswa

Alamat : Permata Cimahi

Agama : Islam

Menikah / Belum : Belum menikah

Tgl. Pemeriksaan : 28 Sep 2012

No. RM : 2013–01701

Keluhan Utama :

Pasien laki-laki usia 23 tahun datang dengan keluhan giginya terasa kotor dan ketika

menyikat gigi terjadi perdarahan dari gusi rahang bawah. Keluhan terasa sejak ± 1 tahun

yang lalu. Pasien belum pernah melakukan pembersihan karang gigi sebelumnya. Pasien

juga mengeluhkan kadang terasa pegal pada rahang di daerah dekat telinga terutama

pada saat bangun tidur. Pernah ada pernyataan dari saudara pasien yang menyatakan

pasien sering terdengar menggertakkan giginya ketika tidur. Pasien ingin giginya

dibersihkan dan dirawat.

PENGAMATAN DATA PERIODONTIK

1. Riwayat perawatan gigi yang lalu

a. Tanggal terakhir : ketika pasien masih SD

b. Jenis perawatan terakhir : ekstraksi gigi sulung

c. Frekuensi perawatan rutin : tidak ada

2. Alasan hilangnya gigi (tidak ada gigi yang hilang)

a. Berlubang (karies) : -

Page 3: Nightguard Rara

STATUS PERIODONSIA

DISKUSI KASUS NIGHTGUARD

Nama Mahasiswa : Rahmadaniah Khaerunnisa

NPM : 160110070042

STATUS PASIEN

Nama Pasien : Iwan Abdul Qohar

Umur : 23 tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Pekerjaan : Mahasiswa

Alamat : Jl. Ciparay

Agama : Islam

Menikah / Belum : Belum menikah

Tgl. Pemeriksaan : 28 Sep 2012

No. RM : 2012–08768

Keluhan Utama :

Pasien laki-laki usia 23 tahun datang dengan keluhan giginya terasa kotor dan ketika

menyikat gigi terjadi perdarahan dari gusi rahang bawah. Keluhan terasa sejak ± 1 tahun

yang lalu. Pasien belum pernah melakukan pembersihan karang gigi sebelumnya. Pasien

juga mengeluhkan kadang terasa pegal pada rahang di daerah dekat telinga terutama

pada saat bangun tidur. Pernah ada pernyataan dari saudara pasien yang menyatakan

pasien sering terdengar menggertakkan giginya ketika tidur. Pasien ingin giginya

dibersihkan dan dirawat.

PENGAMATAN DATA PERIODONTIK

1. Riwayat perawatan gigi yang lalu

a. Tanggal terakhir : ketika pasien masih SD

b. Jenis perawatan terakhir : ekstraksi gigi sulung

c. Frekuensi perawatan rutin : tidak ada

2. Alasan hilangnya gigi (tidak ada gigi yang hilang)

a. Berlubang (karies) : -

Page 4: Nightguard Rara

b. Trauma : -

c. Gangguan / tidak erupsi : -

d. Terlepas sendiri (goyang) : -

e. Alasan tidak diganti : -

3. Pengetahuan tentang penyakit periodontal yang diderita

a. Permulaan terasa ada kelainan : ± 1 tahun yang lalu gusi berdarah ketika

menyikat gigi

b. Daerah yang terganggu : rahang bawah

c. Derajat keparahan kelainan dihubungkan dengan

Jenis makanan tertentu : -

Siklus menstruasi : -

Frekuensi dan teknik menyikat gigi : + (gusi berdarah setiap menyikat gigi)

d. Keluhan pada

Gusi (sensitif,membengkak) : -

Perdarahan gusi (spontan / trauma) : trauma (setiap menyikat gigi)

ANUG : -

Kebiasaan buruk (oral) : menggertakan gigi ketika tidur

Impaksi makanan : -

4. Perawatan periodontal yang lalu (belum pernah melakukan perawatan periodontal)

a. Tanggal terakhir : -

b. Jenis perawatan : -

c. Dirawat oleh ahli / bukan : -

5. Pemeliharaan oral hygiene

a. Frekuensi menyikat gigi perhari : 2 kali sehari (pagi dan malam)

b. Jenis sikat yang dipakai : medium

Metode : vertikal, horizontal (maju mundur)

Pasta gigi : berfluoride (pepsodent)

c. Alat bantu lain : -

Page 5: Nightguard Rara

6. Riwayat pemeriksaan medis

Tanggal terakhir : -

Jenis perawatan : -

Dirawat oleh : -

7. Evaluasi kelainan / kondisi sistemik dan pengetahuan tentang kesehatan gigi

Pasien tidak memiliki kelainan sistemik dan pengetahuan mengenai kesehatan gigi

dan mulut dinilai kurang.

8. Pemeriksaan Ekstra Oral dan Intra Oral

a. Keadaan Ekstraoral

Mata : pupil isokhor, konjungtiva non anemis, sklera non

ikterik

Leher : TAK (KGB tidak teraba, tidak sakit)

Bibir : TAK (simetris, tidak pucat, tidak ada lesi)

TMJ : klicking kiri dan kanan, tidak sakit

b. Keadaan Intraoral :

Mukosa : TAK

Gingiva

- Bentuk : oedem di regio posterior RA dan anterior RB

- Warna : merah terang di regio posterior RA dan anterior RB

- Konsistensi : lunak di regio posterior RA dan anterior RB

- Pitting test : +

- Stippling : -

- Permukaan : licin & mengkilat di regio posterior RA & anterior RB

- Resesi : gigi 31

- Interdental papil : membulat di regio posterior RA dan anterior RB

- Stillman’s cleft : -

- Mc.Call’s festoon : +

Frenulum : rendah

Eksudat sulkus : -

Page 6: Nightguard Rara

Perkusi : -

Mobility : -

9. Oklusi (Kelas I Angle)

a. Kontak prematur : -

b. Faset permukaan

Atrisi : gigi 16, 15, 14, 13, 12, 22, 23, 24, 37, 33, 32, 31, 41,

42, 43, 46

Abrasi : -

Erosi : -

c. Geligi tidak beraturan : diastema pada gigi anterior RA dan RB

10.Gambaran Radiografik

a. Bentuk resorbsi tulang alveolar

Vertikal : -

Horizontal : -

Kawah : -

b. Banyaknya resorbsi

Hebat : -

Sedang : -

Sedikit : -

c. Keterlibatan daerah furkasi : -

d Perbandingan abnormal mahkota dengan akar : -

e. Karies : -

f. Kelainan periapikal : -

11.Evaluasi Oral Hygiene

Nilai Plak : baik (18,8 %)

Kalkulus : supragingival; subgingiva; banyak; menyeluruh

12.Model Studi (Rahang Atas dan Rahang Bawah)

Page 7: Nightguard Rara

13.Evaluasi pra perawatan

a. Diagnosis : Gingivitis Marginalis Kronis Generalisata disertai kebiasaan

buruk parafungsional

b. Etiologi : plak, kalkulus, bruxism, diastema, malposisi gigi, waktu dan

cara menyikat gigi yang salah

c. Sikap pasien : kooperatif

d. Prognosa : baik

14.Tahapan Perawatan Gigi (menyeluruh)

a. Fase pendahuluan : -

b. Fase initial : plak kontrol

OHI

skeling

profilaksis

kontrol perawatan (1 minggu, 1 bulan)

pro pembuatan nightguard

c. Fase bedah : -

d. Fase restoratif : -

e. Fase pemeliharaan : kontrol nightguard (tiap bulan)

evaluasi plak dan kalkulus

home care

Pembimbing Diskusi

(drg.Ina Hendiani, Sp. Perio)

Page 8: Nightguard Rara

NILAI PLAK

Kunjungan ITanggal : 28 September 2012Persentase : 18,8 %

Kunjungan IITanggal : 23 Oktober 2012Persentase : 11,7 %

Kunjungan IIITanggal : 11 November 2012Persentase : 8,6 %

Kunjungan IVTanggal : 5 Januari 2013 Persentase : 5,5 %

Kunjungan VTanggal : 12 Januari 2013Persentase : 6,3 %

Kunjungan VITanggalPersentase

Kunjungan VIITanggalPersentase

Kunjungan VIIITanggalPersentase

CATATAN KEADAAN INTRAORAL

Gigi 18 17 16 15 14 13 12 11 21 22 23 24 25 26 27 28

Fasial UE 222 323 322 222 212 212 211 112 211 222 222 223 323 322 UE

Palatal UE 212 322 222 212 221 112 212 122 111 222 222 223 323 323 UE

Mobilit

y- - - - - - - - - - - - - - - -

BOP - - - - - - - - - - - - - - - -

Gigi 48 47 46 45 44 43 42 41 31 32 33 34 35 36 37 38

Fasial UE 212 222 212 212 223 323 323 333 322 323 222 212 222 212 UE

Lingual UE 212 223 323 322 323 323 323 433 322 323 322 222 322 222 UE

Mobilit

y- - - - - - - - - - - - - - - -

BOP - - - - - - - - + - - - - - - -

Page 9: Nightguard Rara
Page 10: Nightguard Rara

BRUXISM DAN NIGHTGUARD (OCCLUSAL SPLINT)

Aktivitas parafungsional merupakan suatu keadaan aktifnya otot-otot secara

fisiologis sehingga menghasilkan kebiasaan-kebiasaan tanpa tujuan fungsional dan

biasanya berpotensi menyebabkan kerusakan. Contoh kebiasaan parafungsional adalah

bruxism (grinding & clenching), menghisap ibu jari, dan posisi rahang yang tidak benar.

Bruxism merupakan salah satu aktivitas parafungsional oklusal, yaitu pergerakan

oromandibular secara involunter berupa tooth grinding atau clenching yang terjadi pada

saat tidur (sleep bruxism) atau tidak (awake bruxism). Hal ini ditandai dengan :

1. Terjadinya kerusakan jaringan keras gigi (tooth wear) berupa atrisi, abfraksi, dan

pit oklusal, sehingga menyebabkan hipersensitivitas pada gigi (dapat berlanjut

hingga terjadinya kelainan pulpa).

2. Kerusakan jaringan periodontal, kegoyangan gigi, terbentuknya bony ridges, iritasi

pada mukosa bukal, dan adanya penampakan scalloped tongue.

3. Perubahan dimensi vertikal oklusi.

4. Nyeri pada otot-otot sistem pengunyahan, hipertrofi otot masseter dua sisi (pada

bruxers kronis), hingga terjadinya sakit kepala / temporal headache (terutama saat

bangun tidur).

5. Kelainan pada sendi Temporomandibula (TMJ), seperti pembukaan mulut terbatas,

kliking, krepitasi, dan locking pada rahang.

6. Dapat merusak protesa cekat ataupun restorasi lainnya di dalam mulut.

Adapun beberapa etiologi atau faktor penyebab terjadinya bruxism adalah stres

emosional atau psikologis, ketidakharmonisan oklusi (adanya gigi hilang yang tidak

diganti atau restorasi berlebih atau jenis restorasi porselen), adanya kelainan pada sendi

temporomandibular dan faktor sistemik misalnya epilepsi.

Nightguard (Occlusal Splint) didefinisikan sebagai suatu splint akrilik, baik pada

rahang atas atau bawah, yang membantu kondilus rahang untuk mencapai posisi paling

anterior superior dalam fossanya (keadaan relasi sentrik), sehingga otot-otot masseter

berada dalam keadaan relaksasi. Alat ini juga dinamakan splint relasi sentrik dan

orthotik. Nightguard berfungsi dalam menanggulangi pola aktivitas otot yang abnormal,

melindungi gigi dari kerusakan, melindungi otot-otot pengunyahan, serta dapat

memperbaiki ketidakharmonisan oklusi.

Page 11: Nightguard Rara

Pertimbangan dalam membuat nightguard rahang atas atau rahang bawah :

Keadaan / Hal Rahang Atas Rahang Bawah

Jumlah / banyaknya gigi yang mengalami atrisi 9 gigi 15 gigi

Malposisi gigi (gigi berjejal atau rotasi)diastema pada

regio anterior-

Bentuk lengkung gigi baik baik

Adanya gigi hilang yang tidak diganti - -

Oral hygiene baik baik

Pilihan Nightguard

Desain pembuatan nightguard rahang bawah (konvensional) :

1. Dimulai dari distal 36 hingga distal 46

2. Ketebalan tidak melebihi free way space (2 mm)

3. Perluasan ke facial hingga 1/3 incisal / oklusal

4. Perluasan ke lingual hingga 1/3 incisal /oklusal

5. Permukaan incisal dan oklusal gigi I, P merupakan bidang halus, rata, dan semua gigi

RA berkontak dengan nightguard

6. Menggunakan artikulator

Cara pemeriksaan :

1. Oklusi : dimensi vertikal sebelum dan sesudah pemakaian nightguard

2. Stabilisasi : nightguard tidak terangkat pada salah satu sisi jika sisi berlawanannya

ditekan dengan ujung tumpul

3. Adaptasi : semua permukaan nightguard menyentuh permukaan incisal/oklusal gigi

4. Retensi : bila ditarik dengan tekanan ringan tidak terlepas

5. Semua gigi-gigi RA berkontak dengan permukaan nightguard dan tidak ada

sangkutan (interference) pada saat gerakan lateral ke kiri dan kanan serta anterior-

posterior

Page 12: Nightguard Rara

Pemeriksaan saat uji coba pola lilin :

1. Adaptasi : beradaptasi pada semua permukaan, tidak ada bagian yang menekan

jaringan, semua permukaan nightguard menyentuh permukaan incisal/oklusal gigi

2. Dimensi vertikal : adalah ukuran vertikal antara RA dan RB

Free Way Space = Physiological Rest Position – Dimensi Vertikal

3. Oklusi : tidak melebihi batas freeway space

Tahap Polishing :

1. Mengurangi daerah kontak premature dengan batu gerinda

2. Permukaan nightguard mengkilap dan licin

Pemeriksaan saat insersi :

1. Adaptasi : beradaptasi pada semua permukaan, tidak ada bagian yang tajam/menekan

jaringan, semua permukaan nightguard menyentuh incisal dan oklusal gigi,

permukaan halus, mengkilap dan licin

2. Retensi : tidak terlepas pada saat pasien pada posisi oklusi sentrik dan eksentrik. Jika

nightguard ditarik dengan tekanan ringan tidak terlepas

3. Stabilisasi : tidak goyang pada saat pasien pada posisi oklusi sentrik dan eksentrik.

Jika nightguard ditekan pada salah satu sisi dengan alat yang tumpul, maka sisi

lawannya tidak terangkat

4. Oklusi : tidak melebihi batas freeway space dan tidak terdapat prematur kontak

5. Dimensi vertikal

Dimensi Vertikal = Physiological Rest Position – Free Way Space

Free Way Space = Physiological Rest Position – Dimensi Vertikal

6. Semua gigi-gigi RA berkontak dengan permukaan nighrguard dan tidak ada

sangkutan (interference) pada saat gerakan lateral ke kiri dan kanan serta anterior-

posterior

Pemeriksaan saat kontrol :

1. Keluhan pasien

Page 13: Nightguard Rara

2. Kondisi jaringan sekitar

3. OHI

4. Adaptasi : semua permukaan nightguard menyentuh incisal dan oklusal gigi

5. Retensi : jika ditarik dengan tekanan ringan tidak terlepas

6. Stabilisasi : jika nightguard ditekan pada salah satu sisi dengan alat yang tumpul,

maka sisi lawannya tidak terangkat

7. Oklusi : Dimensi vertikal sebelum dan sesudah memakai nightguard

8. Semua gigi-gigi RA berkontak dengan permukaan nightguard dan tidak ada

sangkutan (interference) pada saat gerakan lateral ke kiri dan kanan serta anterior-

posterior

Page 14: Nightguard Rara

RENCANA PERAWATAN NIGHTGUARD

Konvensional (RB)

Menyetujui,

Page 15: Nightguard Rara

(drg.Ina Hendiani, Sp. Perio)

RENCANA PERAWATAN NIGHTGUARD

Konvensional (RB)

Menyetujui,

Page 16: Nightguard Rara

(drg.Ina Hendiani, Sp. Perio)

TAHAPAN PEKERJAAN PEMBUATAN NIGHTGUARD RAHANG BAWAH

(KONVENSIONAL)

Nama Mahasiswa : Rahmadaniah Khaerunnisa

NPM : 160110070042

No. Tanggal Pekerjaan / Tahap Paraf

1 Diskusi Kasus Nightguard

2 Pola Lilin

3 Uji Coba Pola Lilin

4 Pemolesan

5 Insersi

6 Kontrol 1 Minggu

7 Kontrol 1 Bulan