nightguard dyah

15
STATUS PERIODONSIA DISKUSI KASUS SIMPLE DAN NIGHTGUARD DYAH PUSPITANEGARI 160112130006

Upload: dyah-puspita-negari

Post on 18-Jul-2016

44 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

nightguard

TRANSCRIPT

Page 1: NightGuard Dyah

STATUS PERIODONSIA

DISKUSI KASUS SIMPLE DAN NIGHTGUARD

DYAH PUSPITANEGARI

160112130006

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS PADJADJARAN

BANDUNG

2014

Page 2: NightGuard Dyah

LAPORAN DISKUSI PERIODONSIAKASUS NIGHT GUARD

Nama Pasien : Gitania Puspita DewiPekerjaan : MahasiswaAlamat : Jln. M.Toha Gg. H. Mukti no. 47AAgama : IslamMenikah/Belum : Belum MenikahTgl Pemeriksaan : 18 September 2014Umur : 23 tahunJenis kelamin : PerempuanNo. RM : 2012-02292Mahasiswa : Dyah PuspitanegariNPM : 160112130006

KELUHAN UTAMAPasien datang mengeluhkan terasa pegal pada pipi ketika bangun tidur dan gigi depan atas dan bawah pasien terlihat aus, pasien juga mengeluhkan gigi terasa kotor terutama di bagian belakang bawah dan atas sejak 2 bulan yang lalu, jika sikat gigi tidak berdarah, pasien ingin keluhan dihilangkan.

PENGAMATAN DATA PERIODONTIK1. Riwayat perawatan gigi lalu

a. Tanggal terakhir : April 2013b. Jenis perawatan terakhir : Penambalanc. Frekwensi perawatan rutin : Jika Sakit

2. Alasan hilangnya gigia. Berlubang (karies) : -b. Trauma : -c. Gangguan/tidak erupsi : -d. Terlepas sendiri (karena goyang) : -e. Alasan tidak diganti : -

3. Pengetahuan tentang penyakit periodontal yang dideritaa. Permulaan terasa ada kelainan : 1 tahun yang lalub. Daerah yang terganggu : Anterior RA & RB c. Derajat keparahan kelainan dihubungkan dengan

Jenis makanan tertentu : - Siklus menstruasi : - Frek dan tek menyikat gigi : -

d. Keluhan pada Gusi (sensitif, membengkak) : - Perdarahan gusi (spontan/trauma): -

Page 3: NightGuard Dyah

ANUG/ kelaianan mukosa : - Kebiasaan buruk (oral) : Bruxism Impaksi makanan : -

4. Perawatan periodontal yang lalua. Tanggal terakhir : April 2013b. Jenis perawatan : Scalingc. Dirawat oleh ahli/bukan : Koas

5. Pemeliharaan oral hygienea. Frek menyikat gigi perhari : 2x seharib. Jenis sikat gigi yang dipakai : Tangkai sikat : lurus.

Bulu sikat : soft. Ujung kepala sikat : membulat.

Metode : BassPasta gigi : Pepsodent.

c. Alat bantu yang lain : -6. Riwayat pemeriksaan medis

a. Tanggal terakhir : -b. Jenis perawatan : -c. Dirawat oleh ahli/ bukan : -

7. Evaluasi Kelainan/ kondisi sistemik dan pengetahuan tentang kesehatan gigi1. Pasien tidak memiliki kelainan sistemik.2. Pengetahuan tentang kesehatan gigi baik.

8. Pemeriksaan ekstra dan intra orala. Keadaan ekstra oral

Mata : Isokhor, Konjungtiva non anemis, sklera non ikterik Leher : TAK, KGB tidak teraba dan tidak sakit Bibir : TAK TMJ : Kliking kiri dan kanan

b. Keadaan intra oral Mukosa : teraan gigitan Gingiva

Bentuk : oedema pada regio posterior RB dan anterior RA Warna : merah tua pada regio posterior RB dan anterior RA Konsistensi : lunak pada regio posterior RB dan anterior RA Pitting test : (+) pada regio posterior RB dan anterior RA Stippling : (+) Permukaan : licin pada regio posterior RB dan anterior RA Resesi : - Interdental papil : membulat pada regio posterior RB dan anterior RA Stillman’s cleft : - Mc. Call’s festoon : -

Frenulum : TAK Eksudat sulkus : - Perkusi : (+) gigi 36

Page 4: NightGuard Dyah

Mobility : -9. Oklusi

a. Kontak prematur : -b. Faset permukaan

Atrisi : 11, 21, 31, 32, 41, 42 Abrasi : - Erosi : -

c. Geligi tidak beraturan : 31, 32, 33, 41, 42, 4310. Gambaran Radiografik

a. Bentuk resorbsi tulang alveolar Vertikal : - Horizontal : 32, 41, 42 Kawah : -

b. Luas resorbsi : -c. Banyaknya resorbsi

Hebat : - Sedang : - Sedikit : 32, 41, 42

d. Keterlibatan daerah furkasi: -e. Perbandingan mahkota dengan akar: -f. Karies : 36g. Kelainan periapikal : -h. Lain-lain : terputusnya kontinuitas lamina dura pada gigi 31, 41,

42. Pelebaran membran periodontal dan penebalan lamina dura pada gigi 36 (distal), 44, 45 dan 46

i. Prognosis menyeluruh : -11. Evaluasi oral hygiene

a. Nilai plak : baik/ sedang/buruk/buruk sekalib. Kalkulus : Supragingival/subgingival/mukogingival

Banyak/sedang/sedikit Terlokalisasi menyeluruh

12. Model studi : Rahang atas dan rahang bawah13. Evaluasi pra perawatan

a. Diagnosa : Gingivitis marginalis kronis generalisata disertai Trauma Oklusi et causa Kebiasaan Parafungsional (Bruxism).

b. Etiologi : Bakteri, plak, impaksi makanan, crowding anterior, bruxism.

c. Sikap pasien : Kooperatif.d. Prognosa : Baik.

Page 5: NightGuard Dyah

14. Tahapan perawatan gigi (menyeluruh)a. Fase Pendahuluan : -b. Fase Initial : OHI.

Plak score.Home care.Skeling RA dan RB.Profilaksis RA dan RB.Kontrol 1 minggu dan 1 bulan.Pro Night Guard.Pro Orthodontik.

c. Fase bedah : -d. Fase restorative : -e. Fase pemeliharaan : Recall 6 bulan.

15. Rujukan (keluar bidang kedokteran gigi): -

Page 6: NightGuard Dyah

NILAI PLAK

Kunjungan ITanggal : 18 September 2014Persentase : 20 %

Kunjungan IITanggal : 14 Oktober 2014Persentase : 7%

Kunjungan IIITanggal : 28 Oktober 2014Persentase : 6,3 %

Kunjungan IVTanggal : Persentase

Kunjungan VTanggalPersentase

Kunjungan VITanggalPersentase

Kunjungan VIITanggalPersentase

Kunjungan VIIITanggalPersentase

CATATAN KEADAAN INTRAORAL

Gigi 18 17 16 15 14 13 12 11 21 22 23 24 25 26 27 28

Fasial X 222 223 211 121 211 111 111 111 111 121 211 121 222 222 X

Palatal X 222 222 212 121 112 211 121 111 111 211 211 121 222 222 X

Mobility - - - - - - - - - - - - - - - -

BOP - - - - - - - - - - - - - - - -

Gigi 48 47 46 45 44 43 42 41 31 32 33 34 35 36 37 38

Fasial X 232 211 121 222 211 121 111 121 112 121 121 221 222 212 X

Palatal X 232 222 212 221 121 112 111 121 111 121 212 222 211 222 X

Mobility - - - - - - - - - - - - - - - -

BOP - - - - - - - - - - - - - - - -

Page 7: NightGuard Dyah

BRUXISM DAN NIGHTGUARD (OCCLUSAL SPLINT)

Aktivitas parafungsional merupakan suatu keadaan aktifnya otot-otot secara fisiologis

sehingga menghasilkan kebiasaan-kebiasaan tanpa tujuan fungsional dan biasanya berpotensi

menyebabkan kerusakan. Contoh kebiasaan parafungsional adalah bruxism (grinding &

clenching), menghisap ibu jari, dan posisi rahang yang tidak benar.

Bruxism merupakan salah satu aktivitas parafungsional oklusal, yaitu pergerakan

oromandibular secara involunter berupa tooth grinding atau clenching yang terjadi pada saat

tidur (sleep bruxism) atau tidak (awake bruxism). Hal ini ditandai dengan :

1. Terjadinya kerusakan jaringan keras gigi (tooth wear) berupa atrisi, abrasi, dan pit

oklusal, sehingga menyebabkan hipersensitivitas pada gigi (dapat berlanjut hingga

terjadinya kelainan pulpa)

2. Kerusakan jaringan periodontal, kegoyangan gigi, terbentuknya bony ridges, iritasi pada

mukosa bukal, dan adanya penampakan scalloped tongue

3. Perubahan dimensi vertikal oklusi

4. Nyeri pada otot-otot sistem pengunyahan, hipertrofi otot masseter dua sisi (pada bruxers

kronis), hingga terjadinya sakit kepala / temporal headache (terutama saat bangun tidur)

5. Kelainan pada sendi Temporomandibula (TMJ), seperti pembukaan mulut terbatas,

kliking, krepitasi, dan locking pada rahang.

6. Dapat merusak protesa cekat ataupun restorasi lainnya di dalam mulut.

Adapun beberapa etiologi atau faktor penyebab terjadinya bruxism adalah stres

emosional atau psikologis, ketidakharmonisan oklusi (adanya gigi hilang yang tidak diganti

atau restorasi berlebih / overhang atau jenis restorasi keramik / porselen), dan adanya

kelainan pada sendi TMJ.

Nightguard (Occlusal Splint) didefinisikan sebagai suatu splint akrilik, baik pada

rahang atas atau bawah, yang membantu kondilus rahang untuk mencapai posisi paling

anterior superior dalam fossanya (keadaan relasi sentrik), sehingga otot-otot masseter berada

dalam keadaan relaksasi. Alat ini juga dinamakan splint relasi sentrik dan orthotik.

Nightguard berfungsi dalam menanggulangi pola aktivitas otot yang abnormal,

melindungi gigi dari kerusakan, melindungi otot-otot pengunyahan, serta dapat

mempertahankan dimensi vertikal.

Page 8: NightGuard Dyah

Pertimbangan dalam membuat nightguard rahang atas atau rahang bawah :

Keadaan / Hal Rahang Atas Rahang Bawah

Jumlah / banyaknya gigi yang mengalami atrisi -

Crowding minimal -

Lengkung gigi ideal -

Adanya gigi hilang yang tidak diganti - -

Plak score minimal -

Pilihan Nightguard -

Desain pembuatan nightguard f(jenis Michigan Splint):

1. Dimulai dari distal 16 hingga distal 26

2. Ketebalan oklusal dan incisal tidak melebihi 2 mm (free way space)

3. Perluasan sayap palatal hingga rugae palatina ke-2, sayap fasial hingga 1/3 incisal pada

gigi anterior, dan sayap bukal hingga 1/3 oklusal pada gigi posterior.

4. Permukaan incisal dan oklusal mengikuti kontur gigi untuk gigi I dan P, sedangkan untuk

gigi M rata dan halus

5. Menggunakan artikulator

Cara pemeriksaan :

1. Oklusi : dimensi vertikal sebelum dan sesudah pemakaian nightguard

2. Stabilisasi : nightguard tidak terangkat pada salah satu sisi jika sisi berlawanannya

ditekan

3. Adaptasi : semua permukaan nightguard menyentuh permukaan incisal/oklusal gigi

4. Retensi : bila ditarik dengan tekanan ringan tidak terlepas

Pemeriksaan saat uji coba pola lilin:

1. Adaptasi : beradaptasi pada semua permukaan, tidak ada bagian yang menekan jaringan,

semua permukaan nightguard menyentuh permukaan incisal/oklusal gigi.

2. Dimensi vertikal : adalah ukuran vertikal antara RA dan RB

DV = FRP – 2 mm; NG = DV + 2 mm

3. Oklusi : tidak melebihi batas freeway space

Page 9: NightGuard Dyah

Pemeriksaan saat insersi:

1. Adaptasi : beradaptasi pada semua permukaan, tidak ada bagian yang tajam/menekan

jaringan, semua permukaan nightguard menyentuh incisal dan oklusal gigi, permukaan

halus, mengkilap dan licin.

2. Retensi : tidak terlepas pada saat pasien pada posisi oklusi sentrik dan eksentrik. Jika

nightguard ditarik dengan tekanan ringan tidak terlepas.

3. Stabilisasi : tidak goyang pada saat pasien pada posisi oklusi sentrik dan eksentrik. Jika

nightguard ditekan pada salah satu sisi dengan alat yang tumpul, maka sisi lawannya

tidak terangkat.

4. Oklusi : tidak melebihi batas freeway space dan tidak terdapat prematur kontak.

5. Dimensi vertikal

DV = FRP - FWS

FWS = FRP – DV

Pemeriksaan saat kontrol:

1. Keluhan pasien

2. Kondisi jaringan sekitar

3. OHI

4. Adaptasi : semua permukaan nightguard menyentuh incisal dan oklusal gigi

5. Retensi : jika ditarik dengan tekanan ringan tidak terlepas.

6. Stabilisasi : jika nightguard ditekan pada salah satu sisi dengan alat yang tumpul, maka

sisi lawannya tidak terangkat.

7. Oklusi : DV sebelum dan sesudah memakai nightguard

Penggunaan :

Tidak boleh digunakan selama lebih dari 4-6 minggu, untuk menghindari risiko

irreversible perubahan oklusal.

Page 10: NightGuard Dyah

RENCANA PERAWATAN NIGHTGUARD (MICHIGAN SPLINT)

Menyetujui,

Dr. Ira Komara, drg., Sp. Perio(K)

Page 11: NightGuard Dyah

TAHAPAN PEKERJAAN PEMBUATAN NIGHTGUARD

(MICHIGAN SPLINT)

Nama Mahasiswa : Dyah Puspita Negari

NPM : 160112130006

No. Tanggal Pekerjaan / Tahap Paraf

1

2

Diskusi Kasus Simple

Diskusi Kasus Nightguard

3 Pola Lilin

4 Uji Coba Pola Lilin

5 Pemolesan

6 Insersi

7 Kontrol 1 Minggu

8 Kontrol 1 Bulan