4 laporan lapang dyah(1).docx

45
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG MATA KULIAH KENAUTIKAAN DI BBPPI SEMARANG Oleh : Nama : Dyah Purnama Sari Nim : H1K010012 Kelompok : 1 (Satu) Asisten : Wahyu Andri JURUSAN PERIKANAN DAN KELAUTAN FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

Upload: malinda-yusuf

Post on 28-Nov-2015

116 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: 4 laporan lapang dyah(1).docx

LAPORAN PRAKTIKUM LAPANGMATA KULIAH KENAUTIKAAN

DI BBPPI SEMARANG

Oleh :Nama : Dyah Purnama SariNim : H1K010012Kelompok : 1 (Satu)Asisten : Wahyu Andri

JURUSAN PERIKANAN DAN KELAUTANFAKULTAS SAINS DAN TEKNIK

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMANPURWOKERTO

2013

Page 2: 4 laporan lapang dyah(1).docx

I. PENDAHULUAN

I.1. Sejarah berdirinya BBPPI Semarang

Kepanjangan BBPPI adalah Balai Besar Pengembangan Penangkapan Ikan.

Berdirinya BPPI diawali sebagai Pangkalan Armada Survei dan Eksplorasi Direktorat

Jenderal Perikanan Departemen Pertanian RI bertempat di Semarang tahun 1975 dengan

berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 190/Kpts/Org/5/1975, tanggal 2

Mei 1975.

Pada perkembangan selanjutnya ditetapkan sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis

(UPT) di bidang perikanan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor :

308/Kpts/Org/1978 Tahun 1978. Pada tahun 1999, dan BPPI berada dibawah naungan

Departemen Eksplorasi Laut RI setelah mengalami pemisahan dari Departemen Pertanian

RI.

Sesuai dengan beban tugas yang diberikan, maka berdasarkan Surat Keputusan Menteri

Pertanian Nomor : 308/Kpts/Org/1978, tanggal 1 April 1978 maka BPPI Semarang

ditetapkan sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bidang perikanan lingkup

Direktorat Jenderal Perikanan.

Berdasarkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor : Kep.26G/MEN/2001,

tanggal 01 Mei 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pengembangan Penangkapan

Ikan Semarang. BPPI Semarang mempunyai tugas pokok untuk melaksanakan penerapan

Page 3: 4 laporan lapang dyah(1).docx

dan pengembangan teknik penangkapan dan pengawasan serta kelestarian sumberdaya

hayati perairan.

BBPPI Semarang menjadi Balai Besar Pengembangan Penangkapan Ikan (BBPPI).

Perubahan tersebut, berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor :

Per.03/MEN/2006, tanggal 12 Januari 2006, tentang Susunan Struktur Organisasi Balai

Besar Pengembangan Penangkapan Ikan.

I.2. Tujuan Praktikum

Tujuan dari peraktikum Kenauntikaan ini adalah :

1. Menganal macam-macam alat navigasi yang ada di BBPPI Semarang

2. Mengetahui fungsi dan cara kerja alat bantu navigasi kapal penagkapan

3. Waktu dan Tempat Praktikum

Praktikumdilaksanakanpada hari kamis, tangggal 29 November 2012 yang

bertempat di BBPPI - Semarang

Page 4: 4 laporan lapang dyah(1).docx

II. PEMBAHASAN

II.1. Tutorial Menjangka Peta

II.1.1. Mentukan waypoint

Tentukan lokasi perjalanan kapal, kemudian tentukan alur pelayaran atau waypoint.

Penentuan jalur pelayaran harus melihat kedalaman perairan yang akan di lewati oleh

kapal. Perhitungkan dengan dalam lunas kapal dan pasang surut agar kapal kita tidak

kandas.

II.1.2. Menentukan longitude dan latitude

Penentuan waypoint dimulai dari awal keberangkatan hingga tujuan akhir ini harus

diperhatikan keberadaan latitude dan longitude nya, catat longitude dan latitudenya sesuai

keterangan waypoint. Dalam menentukan latitude dan longitudenya pada peta manual bisa

mengguakan dua pengggaris segitiga atau jangka.

2.1.2.1 Menggunakan penggaris

Gunakan kedua penggaris yang saling di tempelkan, letakkan kedua penggaris pada

titik yang akan kita lihat lat-longnya, lalu geser secara bergantian kedua penggaris ke

pinggir peta hingga bertemu garis keterangan longitude dan latitude. Lalu catat hasilnya.

2.1.2.2 Menggunakan jangka

Pada peta terdapat garis lintang/bujur namun hanya pada nilai tertentu saja (angka

bulat/ satuan besar). Untuk menentukannya gunakan bagian jangka yang tajam di letakan

pada titik waypoint dan yang bagian pensil regangkan pada garis lintang/bujur terdekat,

pertahankan bentuk jangka dan sesuaikan dengan nilai lintang bujur pada garis keterangan

bujur/lintang di pinggir gambar peta.

Page 5: 4 laporan lapang dyah(1).docx

Gambar 1. Contoh Latitude dan longitude yang di perhatikan dan dicatat

II.1.3. Menetukan haluan

Catat tiap haluan pada tiap waypoint, caranya menggunakan 2 penggaris segitiga.

Pada tiap peta alur pelayaran terdapat mawar pedoman, mawar pedoman ini yang akan

digunakan untuk menentukan haluan. Caranya dengan mensejajarkan garis pergerakan

waypoint titik satu ke titik dua, lalu pertahankan posisinya dan geser hingga ke maewar

pedoman. Untuk catatan ingatlah arah kemana kapal berlayar agar menentukan haluan tidak

terbalik.

II.1.4. Menetukan jarak pelayaran

Seluruh waypoint yang telah ditentukan dihitung jaraknya dengan cara

menjumlahkan seluruh jarak pada tiap waypoint. Dengan menggunakan teknik yang sama

seperti menentukan lintang/bujur menggunakan jangka. Letakkan jangka bagian jarum pada

titik waypoint kemudian regangkan bagian jangka yang pensil hingga tepat pada waypoint

berikutnya. Langkah selanjutnya hitung jarak dengan letakkan jangka pada keterangan

bujur/lintang di pinggir peta, letakkan titik jarum pada awal angka kisaran yang besar agar

dengan mudah dihitung. lalu hitung berapa mil jaraknya.

Page 6: 4 laporan lapang dyah(1).docx

Gambar 2. Perhitungan jarak dapat dilihat pada garis hitam putih yang ada pada bagian

paling ujung peta

II.1.5. Menghitung jumlah haluan, jarak dan waktu yang dibutuhkan dalam

berlayar

WAY POINT HALUAN (˚) JARAK (')LAMA

WAKTU

WP1-WP2 336 63 6˚18'

WP2-WP3 23 53 5˚18'

WP3-WP4 98 40 4˚

WP4-WP5 180 44 4˚24'

WP5-WP6 221 51 5˚6'

WP6-WP7 180 18 1˚48'

Jumlah 1038 269 26˚48'

II.1.6. Perhitungan haluan

Perhitungan haluan dengan menjumlah seluruh haluan di tiap waypoint.

II.1.7. Perhitungan jarak

Perhitunga jarak dilakukan dengan menjumlah seluruh jarak pada tiap waypoint.

II.1.8. Perhitungan lama waktu

Page 7: 4 laporan lapang dyah(1).docx

Perhitungan lama waku terlebih dahulu harus diketahui berapa kecepatan standar

yang akan di gunakan. untuk simulasi digunakan data diatas dengan menggunakan

kecepatan 10 knot. Jarak (mil )

Kecepatan (knot )=lama waktu ( jam , menit )

hasil dari perhitungan diatas kemudian dikonfersikan dalam jam dan menit. Lama waktu

antar waypoint sudah dalam bentuk jam dan menit kemudian di jumlahkan keseluruhan.

Cara menghitung waypoint WP1- WP2

Waktu tempuh = knot

menit =

1063

= 6,3 jam = 6 jam 18 menit

Jadi waktu tempuh dari WP1-WP2 adalah 6 jam 18 menit.

2.2. ARPA ( Automatic Radar Plotting Aid )

Sebuah radar maritim dengan Automatic Radar Plotting Aid (ARPA)

memilikikemampuan dapat membuat trek menggunakan kontak radar. Sistem ini dapat

menghitung saja tracking, kecepatan dan titik terdekat pendekatan (CPA), sehingga tahu

jika ada bahaya tabrakan dengan kapal lain atau daratan.Pengembangan ARPA dimulai

Page 8: 4 laporan lapang dyah(1).docx

setelah kecelakaan ketika kapal SS Italia Andrea Doria bertabrakan dalam kabut tebal dan

tenggelam di lepas pantai timur Amerika Serikat.

Radar ARPA mulai muncul di tahun 1960 dan, dengan perkembangan

mikroelektronika. The ARPA yang tersedia secara komersial pertama disampaikan kepada

kapal kargo dan diproduksi oleh Norcontrol, sekarang menjadi bagian dari Kongsberg

Maritim.

ARPA-radar diaktifkan sekarang tersedia bahkan untuk yacht kecil.Radar dan

ARPA (Automatic Radar Plotting Aids) adalah sistem standar pada semua kapal komersial

dan secara luas digunakan di sektor maritim rekreasi.

Edisi baru ini sepenuhnya direvisi mencakup radar lengkap / ARPA instalasi,

termasuk AIS (Automatic Identification System) dan ECDIS (Electronic Chart Display &

Sistem Informasi). Ini berfungsi sebagai yang paling komprehensif dan up-to-date

referensi.

Pada peralatan dan teknik untuk pengamat radar menggunakan sistem lama dan baru sama.

Cocok untuk digunakan baik sebagai referensi pengguna profesional dan sebagai teks

pelatihan, mencakup semua aspek dari radar dan teknologi ARPA, penggunaan dan

perannya dalam operasi kapal.

Referensi dibuat sepanjang untuk IMO (International Maritime Organization)

Standar Kinerja, peran radar dalam navigasi dan dalam menghindari tabrakan, dan untuk

internasional profesional dan amatir laut operasi kualifikasi.

Penggunaan radar sebagai bantuan navigasi primer serta alat keselamatan.

Memahami teori dasar radar dengan teknik merencanakan akan mengarah pada penggunaan

yang tepat dari ARPA dan fungsi lainnya.

Page 9: 4 laporan lapang dyah(1).docx

Perkembangan cepat mengintegrasikan radar, ECDIS dan bantuan navigasi lebih

lanjut membutuhkan pelatihan permanen.Ketersediaan mikroprosesor biaya rendah dan

perkembangan teknologi komputer tingkat lanjut selama tahun 1970-an dan 1980-an telah

memungkinkan untuk menerapkan teknik-teknik komputer untuk meningkatkan sistem

komersial RADAR laut.

Radar memproduksi menggunakan teknologi ini untuk menciptakan Automatic

Radar Plotting Aids. ARPAs adalah komputer pengolahan data radar dibantu sistem yang

menghasilkan vektor prediksi dan informasi gerakan lainnya kapal.

Seperti yang bisa kita lihat dari pernyataan ini keuntungan utama ARPA adalah

untukpengurangan beban kerja personil jembatan dan informasi lebih lengkap dan lebih

cepat pada sasaran yang terpilih.Sebuah ARPA khas memberikan presentasi dari situasi

saat ini dan menggunakan teknologi komputer untuk memprediksi situasi masa depan.

Sebuah ARPA menilai risiko tabrakan, dan memungkinkan operator untuk melihat

manuver yang diusulkan oleh kapal sendiri.Sementara model yang berbeda dari ARPA

yang tersedia di pasaran, fungsi-fungsi berikut ini biasanya diberikan:

1. Gerak Benar atau relatif radar presentasi.

2. Otomatis akuisisi target akuisisi ditambah manual.

3. Digital membaca-out target diakuisisi yang menyediakan kursus, kecepatan, jangkauan,

bantalan, titik terdekat pendekatan (CPA, dan waktu untuk BPA (TCPA).

4. Kemampuan untuk menampilkan informasi tabrakan penilaian langsung pada PPI,

dengan menggunakan vektor (benar atau relatif) atau Prediksi grafis Luas Bahaya (PAD)

layar.

Page 10: 4 laporan lapang dyah(1).docx

5. Kemampuan untuk melakukan manuver sidang, termasuk perubahan Tentu saja,

perubahan kecepatan, dan tentu saja gabungan / perubahan kecepatan.

6.Otomatis stabilisasi tanah untuk keperluan navigasi. ARPA proses informasi radar jauh

lebih cepat dari radar konvensional namun masih tunduk pada keterbatasan yang sama.

ARPA data hanya seakurat data yang berasal dari input seperti giro dan log

kecepatan. Rpaadalah singkatan dari Automatic Radar Plotting Aid, atau disebut alat

plotting radar secara otomatis.

Program yang dikembangkan ARPA berasal dari teknit segi tiga kecil dengan rasio

yang sama dan memanfaatkan arah baringan dan jarak pada tiap - tiap plotting, namun

dengan interval yang relatif sangat rapat (cepat) sesuai dengan resolusi komputer yang

digunakan, oleh karena itu ARPA mampu plotting sampai lebih 20 target sekaligus.

Secara garis besar, yang menjadi perhatian ada 2 hal yaitu:

a. Bagaimana cara menghindari tubrukan, dan

b. Bagaimana menentukan haluan atau arah yang benar berkaitan dengan rute kapal,

kemana kapal harus dilayarkan.

Menurut G.W.Anderson, seorang ahli navigasi dari Norwegia model navigasi dapat

digambarkan bentuk formatnya dibagi menjadi 2 loop tertutup, dimana loop sebelah kiri

menunjukkan adanya usaha mencegah resiko tubrukan dan loop sebelah kanan

menunjukkan loop untuk menentukan arah (haluan) yang benar:

2. Hal-hal yang menjadi perhatian IMO tentang instalasi ARPA di Kapal

Ketentuan selengkapnya tentang standard ARPA yang memenuhi syarat untuk dapat

dipasang dan digunakan di atas kapal adalah sebagaimana terdapat dalam Resolusi IMO

nomor A.422 (XII) antara lain:

Page 11: 4 laporan lapang dyah(1).docx

a. Apakah ARPA dihubungkan dengan Radar secara ‘Independent’, ‘Integrated’, atau

‘Separate’. Independent maksudnya diatas kapal terdapat satu set Radar yang dilengkapi

dengan satu ARPA, ditambah dengan satu Radar tanpa ARPA. ‘Integrated’ artinya diatas

kapal terdapat satu set ARPA yang dihubungkan dengan sebuah Radar dengan

menggunakan satu ‘display-unit’ (Bila ada 2 Radar berarti ada 2 ARPA).

Gambar radar dari raster-scan display sintetis yang dihasilkan di layar televisi dan

terdiri dari sejumlah besar garis horizontal yang membentuk pola yang dikenal sebagai

suatu raster.

Jenis layar ini jauh lebih kompleks daripada layar sintetis radial-scan dan

membutuhkan sejumlah besar memori. Ada sejumlah keuntungan untuk operator dari

tampilan-raster scan dan secara bersamaan ada beberapa kekurangan juga.

Keuntungan yang paling jelas dari raster-scan layar adalah kecerahan gambar. Hal

ini memungkinkan pengamat untuk melihat layar dalam hampir semua kondisi cahaya

ambient. Dari semua manfaat yang ditawarkan oleh raster-scan radar inilah kemampuan

yang telah meyakinkan keberhasilannya.

Perbedaan lain antara radial-scan dan raster-scan display adalah bahwa yang kedua

memiliki layar persegi panjang. Ukuran layar yang ditentukan oleh panjang diagonal dan

lebar dan tinggi layar dengan perkiraan rasio 4:3. raster The-scan tabung televisi memiliki

kehidupan yang lebih lama daripada sebuah tabung sinar katoda radar tradisional (CRT).

Meskipun tabung lebih murah atas rekan mereka, kompleksitas dari pengolahan

sinyal membuatnya lebih mahal secara keseluruhan.Kelebihanya adalah kemampuan dapat

membuat trek menggunakan kontak radar.Kekurangannya adalah data yang ditampilkan

tidak semuanya akurat,masih ada kekurangannya.

Page 12: 4 laporan lapang dyah(1).docx

Prinsip kerja

Sebuah radar maritim dengan Automatic Radar Plotting Aid (ARPA) memiliki

kemampuan dapat membuat trek menggunakan kontak radar. Sistem ini dapat menghitung

saja tracking, kecepatan dan titik terdekat pendekatan (CPA), sehingga tahu jika ada bahaya

tabrakan dengan kapal lain atau daratan.

Kelebihan alat

Keuntungan utama ARPA adalah untuk mengurangi beban kerja personil jembatan

dan informasi lebih lengkap dan lebih cepat pada sasaran yang terpilih.Sebuah ARPA khas

memberikan presentasi dari situasi saat ini dan menggunakan teknologi komputer untuk

memprediksi situasi kedepannya. Sebuah ARPA menilai risiko tabrakan, dan

memungkinkan operator untuk melihat manuver yang diusulkan oleh kapal sendiri.

Keuntungan yang paling jelas dari raster-scan layar adalah kecerahan gambar. Hal

ini memungkinkan pengamat untuk melihat layar dalam hampir semua kondisi cahaya

ambient. Dari semua manfaat yang ditawarkan oleh raster-scan radar inilah kemampuan

yang telah meyakinkan keberhasilannya

Perbedaan lain antara radial-scan dan raster-scan display adalah bahwa yang kedua

memiliki layar persegi panjang. Ukuran layar yang ditentukan oleh panjang diagonal dan

lebar dan tinggi layar dengan perkiraan rasio 4:3. raster The-scan tabung televisi memiliki

kehidupan yang lebih lama daripada sebuah tabung sinar katoda radar tradisional (CRT).

Kekurangan alat

Meskipun tabung lebih murah atas rekan mereka, kompleksitas dari pengolahan

sinyal membuatnya lebih mahal secara keseluruhan.Kelebihanya adalah kemampuan dapat

Page 13: 4 laporan lapang dyah(1).docx

membuat trek menggunakan kontak radar.Kekurangannya adalah data yang ditampilkan

tidak semuanya akurat,masih ada kekurangannya.

2.3. GMDSS (Global Maritime Distress Safety System)

GMDSS adalah suatu paket keselamatan yang disetujui secara internasional yang

terdiri dari prosedur keselamatan, jenis-jenis peralatan, protokol-protokol komunikasi yang

dipakai untuk meningkatkan keselamatan dam mempermudah saat menyelamatkan kapal,

perauh, ataupun pesawat terbang yang mengalami kecelakaan.

II.1.9. Prinsip kerja

Peralatan EPIRB yang bekerja secara otomatis saat kapal mengalami kecelakaan ini

(saat ini diharuskan oleh SOLAS untuk dipakai pada semua kapal, baik kapal-kapal

komersial maupun kapal-kapal penumpang) didesain untuk mentransmisikan sinyalnya

yang berisi data indentifikasi registrasi sebuah kapal yang mengalami kecelakaan dan

lokasi akurat kapal tersebut ke Rescue Coordinaion Centre (RCC) terdekat.

Page 14: 4 laporan lapang dyah(1).docx

Desain terbaru EPIRB saat ini terkoordinasi pula dengan system GPS, sehingga

memungkinkan bagi receiver (penerima sinyal) untuk dapat memastikan posisi kapal yang

mengalami kecelakaan dengan sangat akurat.

NAVTEX Sistem Satelit yang dioperasikan oleh Inmarsat, yang berada di bawah

kontrak dengan IMSO (International Mobile Satellite Organization), juga merupakan

elemen penting dari system GMDSS.

Empat jenis Inmarsat Ship Earth Station Terminal(Terminal Stasiun Penerima

Inmarsat di Bumi ) yang kompatibel dengan GMDSS antara lain : Inmarsat versi A, B, C,

dan F77 Inmarsat-A – Versi pertama yang dioperasikan oleh Inmarsat, memiki fungsi

sebagai penerima sinyal mengenai informasi yang diperlukan oleh sistem GMDSS melalui

transmisi oleh satelit milik inmarsat.

Kelebihan alat

Kelebihannya adalah setelah semua peralatan yang benar di kapal dalam situasi

darurat mungkin menggunakan sedikit jika orang di atas kapal belum melalui latihan

darurat yang diperlukan.

Sebelum kedatangan dari komunikasi nirkabel, kapal terputus di laut, tergantung

pada lewat kapal untuk membantu dalam keadaan darurat. Sekarang kita dapat

berkomunikasi dengan kapal di mana saja di dunia dalam keadaan darurat.

Kekurangan alat

Kekurangannya adalah harus ada orang yang ahli di dalam kapal untuk menghindari

terjadinya pemberitahuan yang palsu.

Page 15: 4 laporan lapang dyah(1).docx

2.4. Emergency position Indicating Radio Beacon (EPIRB)

Emergency position Indicating Radio Beacon (EPIRB) berfungsi yaitu untuk

mendeteksi keberadaan / lokasi suatu benda ( pesawat atau kapal laut ) yang sedang

mengalami distress atau musibah sehingga mempermudah tim SAR atau tim penolong

untuk mengetahui lokasi di mana pesawat atau kapal laut mengalami distress atau musibah

sehingga cepat untuk mengadakan pertolongan atau bantuan. 

EPIRB ( Emergency position Indicating Radio Beacon ) tentu bukan barang asing

bagi para pelaut baik yang bekerja pada kapal cargo maupun kapal tunda (Tug boat). Alat

yang satu ini tidak kalah penting dengan alat - alat keselamatan yang lainnya yang berada

di atas kapal. Biasanya kalau di Tug boat di tempatkan di sisi luar main deck atau tempat

yang mudah untuk di realase.

Prinsip Kerja

Ketika beacon aktif, sinyal akan diterima oleh satelit selanjutnya diteruskan

ke Local User Terminal (LUT) untuk diproses seperti penentuan posisi, encoded data dan

lain-lainnya. Selanjutnya data ini diteruskan ke Mission Control Cetre (MCC) di manage.

Page 16: 4 laporan lapang dyah(1).docx

Bila posisi tersebut diluar wilayahnya akan dikirim ke MCC yang bersangkutan, bila di

dalam wilayahnya maka akan diteruskan ke instansi yang bertanggung jawab.

Cospas-Sarsat merupakan sistem search and Rescue (SAR) berbasis

satelit internasional yang pertama kali digagas oleh empat negara yaitu perancis, kanada,

american dan Rusia pada tahun 1979.

Misi program Cospas-Sarsat adalah untuk memberikan bantuan pelaksanaan SAR

dengan menyediakan distress alert dan data lokasi secara akurat, terukur serta dapat

dipercaya kepada seluruh komonitas internasional.

Tujuannya agar dikuranginya sebanyak mungkin keterlambatan dalam melokasi

suatu distress alert sehingga operasi akan berdampak besar dalam peningkangkatan

probabilitas keselamatan korban.

Keempat negara tersebut mengemabangkan suatu sistem satelit yang mampu

mendeteksi beacon pada frekuensi 121,5/243 MHz dan 406 MHz. Emergency Position-

Indicating Radio Beacon (EPIRB) adalah  beacon  406 Mhz untuk pelayaran merupakan

elemen dari Global Maritime Distress Safety System (GMDSS) yang didesain beroperasi

dengan sistem the Cospas-Sarsat. EPIRB sekerang menjadi persyaratan dalam konvensi

internasioal bagi kapal Safety of Life at Sea (SOLAS).

Prinsip kerjaEmergency Position-Indicating Radio Beacon (EPIRB)

Perangkat berisi pemancar radio dua, 5-watt satu, dan satu 0,25 watt, masing-

masing beroperasi di 406 MHz, frekuensi standar internasional biasanya sinyal distress,

406MHz. Pemancar radio 5-watt yang disinkronkan dengan satelit cuaca GOES berkeliling

bumi dalam orbit geosynchronous.

Page 17: 4 laporan lapang dyah(1).docx

Sinyal ditransmisikan oleh radio berisi nomor identifikasi unik. Jika satelit cuaca

dilengkapi dengan penerima GPS terinstal, dapat mendeteksi lokasi yang tepat dari

pemancar dari sinyal radio. Bahkan bisa mendapatkan informasi tentang pemilik radio set

jika EPIRB terdaftar.

Ketika beacon aktif, sinyal akan diterima oleh satelit selanjutnya diteruskan

ke Local User Terminal (LUT) untuk diproses seperti penentuan posisi, encoded data dan

lain-lainnya. Selanjutnya data ini diteruskan ke Mission Control Cetre (MCC) di manage.

Bila posisi tersebut diluar wilayahnya akan dikirim ke MCC yang bersangkutan,

bila di dalam wilayahnya maka akan diteruskan ke instansi yang bertanggung jawab.

Sistem Cospas-Sarsat terdiri dari satelit berorbit polar berjumlah 7 satelit yang

disebut LEOSAR dan berorbit geostasioner berjumlah 4 satelit yang disebut GEOSAR.

LEOSAR mempunyai cover area seluruh permukaan bumi secara periodik sehingga mampu

menjangkau kutub.

LEOSAR satelit beroperasi dengan mode -store-and-forward- yaitu men-store

sinyal dari beacon dan selanjutnya men-forward ke LUT. Satelit Cospas LEOSAR

disediakan oleh Rusia dan berorbit dengan ketinggian 1.000 km sedangkan satelit Sarsat

LEOSAR disediakan oleh AS dan berorbit dengan ketinggian 800 km sementara

instrumentnya disediakan oleh Perancis dan Kanada.

GEOSAR mempunyai cover area di bawah 70° lintang secara kontinu dan tidak

mampu menjangkau daerah kutub. Penentuan posisi beacon menggunakan prinsip dopler,

oleh karena GEOSAR tidak ada pergerakan posisi satelit maka prinsip dopler tidak bisa

diterapkan, dengan demikian posisi beacon berasal dari peralatan eksternal GPS atau

dengan kata lain GEOSAR hanya memproses beacon 406 MHz. Sampai tahun 2004, LUT

Page 18: 4 laporan lapang dyah(1).docx

LEOSAR berjumlah 46 LUT yang tersebar di 30 negara sementara LUT GEOSAR

berjumlah 18 LUT. 

Dalam hal EPIRB tidak kompatibel dengan penerima GPS, satelit geosinkron yang

mengorbit bumi hanya dapat memilih hanya radio sinyal yang dipancarkan oleh radio.

Lokasi pemancar atau identitas pemilik tidak dapat disimpulkan dalam kasus ini. Satelit ini

hanya dapat mengambil elemen sinyal tersebut dan mereka hanya dapat memberikan

gambaran kasar tentang lokasi EPIRB.

Sebuah sinyal 406MHz diperlakukan sebagai sinyal darurat sesuai standar

internasional. Sinyal bisa membantu Anda dalam menemukan pemancar bahkan jika itu

adalah 3 mil. Kapal atau individu dalam kesusahan dapat diidentifikasi jika EPIRB

terdaftar.

Jika emitor suatu mentransmisikan sinyal 121.5 MHz, penyelamat atau pihak yang

bersangkutan dapat mencapai orang hilang bahkan jika mereka berada pada jarak 15 mil.

Keakuratan mencapai target itu bisa diperbesar jika EPIRB juga berisi penerima GPS.

Menggunakan sebuah EPIRB

EPIRB harus diaktifkan untuk memancarkan sinyal. Hal ini dapat dilakukan dengan

menekan tombol pada unit, atau bisa terjadi secara otomatis jika dan ketika terjadi kontak

dengan air.

Berbagai terakhir ini dikenal sebagai EPIRB hidrostatik kualitas membuat EPIRB

hidrostatik pilihan terbaik bagi para pelaut karena mereka bisa secara otomatis dia aktif

dalam kasus kapal atau kapal memenuhi kecelakaan dan menemukan dirinya dalam

perairan dalam.

Page 19: 4 laporan lapang dyah(1).docx

Titik untuk diingat adalah bahwa EPIRB perlu aktivasi untuk operasi, dan ini bisa

terjadi hanya jika muncul dari braket itu ditempatkan masuk ini dapat dilakukan secara

manual atau bisa terjadi secara otomatis, seperti dikatakan sebelumnya. Perangkat dasarnya

adalah baterai yang dioperasikan. Ini membantu karena daya adalah entitas pertama

yang akan terpengaruh jika terjadi bencana.

Kekurangannya adalah Dalam hal EPIRB tidak kompatibel dengan penerima GPS,

satelit geosinkron yang mengorbit bumi hanya dapat memilih hanya radio sinyal yang

dipancarkan oleh radio.

Lokasi pemancar atau identitas pemilik tidak dapat disimpulkan dalam kasus ini.

Satelit ini hanya dapat mengambil elemen sinyal tersebut dan mereka hanya dapat

memberikan gambaran kasar tentang lokasi EPIRB.

Kelebihannya adalah sebuah kapal dapat mengetahui keberadaan kita bahkan hingga jarak

15 mil jauhnya.

2.5. TransponderSearch and Rescue(SART)

Page 20: 4 laporan lapang dyah(1).docx

Sebuah Transponder Search and Rescue (SART) adalah radar transponder tahan air

ditujukan untuk penggunaan darurat di laut. Radar-SART digunakan untuk mencari sekoci

penyelamat atau kapal tertekan dengan menciptakan serangkaian titik pada layar radar

kapal penyelamatan. Sart biasa rata-rata berbentuk silinder dan berwarna cerah.

Prinsip kerja

Radar-SART dapat dipicu oleh radarX-band dalam jarak sekitar 8mil laut(15

kilometer). Setiap pulsa radar yang diterima menyebabkan SART untuk mengirimkan

respon yang berulang-ulang menyapu seluruh pita frekuensi radar lengkap.

Ketika diinterogasi, pertama kali menyapu dengan cepat (0,4 mikrodetik) melalui

band sebelum memulai sapuan relatif lambat (7,5 mikrodetik) melalui jalur kembali ke

frekuensi awal.

Proses ini diulang untuk total dua belas siklus lengkap. Di beberapa titik disetiap

menyapu, frekuensi radar-SART akan cocok dengan radar interogasi dan berada dalam

band pass dari penerima radar. Jika radar-SART berada dalam jangkauan, frekuensi

pertandingan masing-masing selama 12 menyapu lambat akan menghasilkan respon pada

layar radar, sehingga garis 12 titik sama spasi sekitar 0,64 mil laut (1,2 km) akan

ditampilkan.

Ketika rentang ke SART radar-direduksi menjadi sekitar 1mil laut (2 km), layar

radar dapat menunjukkan juga 12 tanggapan yang dihasilkan selama menyapu cepat.

Respon ini dot tambahan, yang juga sama-sama spasi oleh 0,64 mil laut (1,2 km), akan

diselingi dengan garis aslinya dari 12 titik. Mereka akan muncul sedikit lebih lemah dan

lebih kecil dari titik-titik yang asli.

Kelebihan alat

Page 21: 4 laporan lapang dyah(1).docx

Kelebihannya adalah dapat mengetahui keberadaan kita saat berada dalam keadaan

darurat dangan bantuan radar untuk mencarinya

Kekurangan alat

Kekurangannya adalah batasan jangkauannya yang tidak terlalu besar dengan

frekuensi tertentu

2.6. Global Positioning System (GPS)

Global Positioning System (GPS) adalah satu-satunya sistem navigasi satelit yang

berfungsi dengan baik. Sistem ini menggunakan 24 satelit yang mengirimkan sinyal

gelombang mikro ke Bumi. Sinyal ini diterima oleh alat penerima di permukaan, dan

digunakan untuk menentukan posisi, kecepatan, arah, dan waktu.

Cara kerjaGlobal Positioning System (GPS)

Sistim ini menggunakan sejumlah satelit yang berada di orbit bumi, yang

memancarkan sinyalnya ke bumi dan ditangkap oleh sebuah alat penerima. Ada tiga bagian

penting dari sistim ini, yaitu bagian kontrol, bagian angkasa, dan bagian pengguna.

Bagian Kontrol

Page 22: 4 laporan lapang dyah(1).docx

Seperti namanya, bagian ini untuk mengontrol. Setiap satelit dapat berada sedikit

diluar orbit, sehingga bagian ini melacak orbit satelit, lokasi, ketinggian, dan kecepatan.

Sinyal-sinyal sari satelit diterima oleh bagian kontrol, dikoreksi, dan dikirimkan kembali ke

satelit. Koreksi data lokasi yang tepat dari satelit ini disebut dengan data ephemeris, yang

nantinya akan di kirimkan kepada alat navigasi kita.

Bagian Angkasa

Bagian ini terdiri dari kumpulan satelit-satelit yang berada di orbit bumi, sekitar

12.000 mil diatas permukaan bumi. Kumpulan satelit-satelit ini diatur sedemikian rupa

sehingga alat navigasi setiap saat dapat menerima paling sedikit sinyal dari empat buah

satelit.

Bagian Pengguna

Bagian ini terdiri dari alat navigasi yang digunakan. Satelit akan memancarkan data

almanak dan ephemeris yang akan diterima oleh alat navigasi secara teratur. Data almanak

berisikan perkiraan lokasi (approximate location) satelit yang dipancarkan terus menerus

oleh satelit.

Data ephemeris dipancarkan oleh satelit, dan valid untuk sekitar 4-6 jam. Untuk

menunjukkan koordinat sebuah titik (dua dimensi), alat navigasi memerlukan paling sedikit

sinyal dari 3 buah satelit. Untuk menunjukkan data ketinggian sebuah titik (tiga dimensi),

diperlukan tambahan sinyal dari 1 buah satelit lagi.

Kelebihan GPS yaitu Proses navigasi lebih mudah dan cepat Demikian pula bagi

personel militer yang bergerak dengan menggunakan platform (kendaraan), bila

menggunakan peta (terutama dijital) dan GPS (receiver), navigasinya menjadi jauh lebih

mudah, menyenangkan, dan cepat.

Page 23: 4 laporan lapang dyah(1).docx

Kekurangan GPS yaitu

1. Penggunaan GPS untuk mengetahui posisi yang mengandalkan setidaknya tiga satelit ini

tidak selamanya akurat.

2. Terkadang, dibutuhkan satu satelit untuk memperbaiki sinyal yang diterima

3. kecepatan sinyal GPS seringkali berubah karena dipengaruhi oleh kondisi atmosfer yang

ada

2.7. Radar

Radar adalah kependekan dari Radio detecting and ranging. Radar merupakan salah

satu alat bantu navigasi elektronika, yang digunakan untuk mendeteksi obyek (target/

sasaran) berdasarkan prinsip pengukuran waktu tempuh yang diperlukan untuk

merambatkan pulsa sinyal gelombang elektromagnetik, sejak sinyal tersebut dipancarkan

oleh transmitter hingga gema (echo) yang dipantulkan oleh obyek dan diterima pada

Page 24: 4 laporan lapang dyah(1).docx

receiver. Obyek pengamatan radar dapat berupa:  kapal, pulau, radar reflektor, pelampung

rambu dan benda lainnya yang dapat memantulkan gelombang elektromagnetik, bahkan

awan yang rendah serta hujanpun dapat dideteksi oleh radar.

Prinsip kerja RADAR

Konsep radar adalah mengukur jarak dari sensor ke target. Ukuran jarak tersebut

didapat dengan cara mengukur waktu yang dibutuhkan gelombang elektromagnetik selama

penjalarannya mulai dari sensor ke target dan kembali lagi ke sensor

 Cara Pengoperasian RADAR

Sejalan dengan perkembangan teknologi dan pengetahuan , maka teknologi yang

diterapkan pada radar semakin meningkat. Bermacam merk dan jenis radar dipasarkan

dengan beraneka fasilitas teknologi yang ditawarkan, antara lain : bentuk radar, jenis-jenis

tombol penyetel pun bervariasi. Namun demikian , walaupun bermacam-macam akan tetapi

pada dasarnya cara penggunaannya terdapat suatu prosedur yang baku.

Tombol pengatur yang terdapat pada display unit  radar :

Tombol Power.

Pada tombol power terdapat 3 arah tampilan ; OFF, Stanby, ON. Pada posisi OFF;

aliran sumber tenaga (aliran listrik) yang menuju radar  diputuskan, sehingga seluruh

komponen radar tidak bekerja. Posisi Stanby; sumber tenaga yang menuju ke radar

dialirkan, dan pada kedudukan tersebut aliran sumber tenaga dikendalikan oleh pengatur

waktu (timer) untuk pemanasan  (warming up) seluruh komponen radar. Pada umumnya

pemanasan memerlukan waktu antara 3 ~ 5 menit. Sebelum lampu indikator READY

Page 25: 4 laporan lapang dyah(1).docx

menyala, tombol power belum diijinkan diputar pada arah ON. Posisi ON; pada posisi ini

seluruh komponen radar sudah siap untuk dioperasikan.

Brightness

Tombol brightness merupakan pengatur terang atau gelapnya layar kaca (PPI) . Dengan

memutar tombol searah jarum jam, maka tampilan lingkaran jarak, garis baringan dan

obyek dapat dilihat  pada PPI.

Sensitivity

Tombol sensitivity (kepekaan), adalah untuk mengatur kepekaan penerimaan receiver.

Dengan memutar tombol ini searah jarum jam, display unit akan mengatur kepekaannya

untuk menghilangkan tampilan gambar yang kotor (noise) agar layar PPI dapat

menampilkan gambar yang jelas.

Tuning

Tombol tuning ; untuk mengatur penerimaan echo dari obyek yang akan ditampilkan.

Untuk maksud tersebut , diupayakan jarum penunjuk tuning (tuning meter) menunjuk pada

tanda optimum, agar tampilan gambar pada PPI sempurna.

STC (Sea Turned Control)

Pada saat cuaca buruk , ketika sedang melakukan pelayaran dilaut permukaan

gelombang laut dapat terdeteksi oleh radar dan tergambar pada PPI, yang menyebabkan

tampilan obyek terkadang tertutup oleh pantulan gelombang laut tersebut.  Dengan

Page 26: 4 laporan lapang dyah(1).docx

mengatur tombol STC, maka kepekaan penerimaan refleksi sinyal permukaan laut

diperlemah, sehingga tampilan gambar obyek menjadi lebih jelas.

FTC (Fog Turned Control)

Ketika awan gelap dan rendah , atau hujan lebat maupun salju tampak pada

tampilan layar PPI, maka pengamat menjadi sulit untuk mengidentifikasi gambar

obyek pada PPI. Dengan mengatur tombol FTC, maka kepekaan penerimaan

pantulan dari hujan, awan ataupun salju dapat dikurangi, sehingga tampilan gambar

obyek menjadi lebih jelas.

Cursor

Cursor digunakan untuk memutar piringan penunjuk arah baringan (azimuth) kapal

terhadap obyek pada layar PPI.

Ring Marker

Tombol ini berfungsi untuk menampilkan lingkaran jarak dari pada PPI. Dengan

mengetahui jarak yang terdapat pada PPI tersebut, maka pengamat dapat menduga berapa

jarak dari pengamat ke obyek tersebut

VRM (Variable Ring Marker)

Dengan mengatur tombol ini dapat menduga jarak dan arah baringan dari pengamat

terhadap obyek.

Keuntungan dan Kerugian Radar

Ada banyak keuntungan penggunaan radar untuk remote sensing. Sensor radar tersedia

pada semua kapabilitas cuaca sebagaimana energi gelombang mikro menembus awan dan

Page 27: 4 laporan lapang dyah(1).docx

hujan, biarpun, hujan menjadi sebuah faktor pada radar wavelength < 3 cm. Sensor radar

merupakan system penginderaan jauh yang aktif (active remote sensing system),

independen terhadap cahaya matahari, menyediakan sumber energi sendiri, dan juga

mampu meneyediakan kemampuan pada siang/malam. Ada penetrasi partial terhadap

vegetasi dan tanah. Data radar menawarkan informasi berbeda dari daerah visible dan infra

merah dari spektrum elektromagnetik. Sebagaimana dengan yang ada terdapat/ada

kekurangan dengan (drawback) dengan data radar. Radar imagery menampilkan “distorsi”

yang melekat (inherent) pada geometry citra radar. Juga satu yang harus dikoreksi untuk

speckle (bintik, bercak, kurik) atau coherent fading (warna yang pudar, kehilangan saling

berlengketan). Radar sensitive terhadap topografi, permukaan yang kasar seperti tanah

lapang (terrain) dan penutup tanah (ground cover), sifat-sifat dielektrik (dielectric

properties) (moisture content), dan gerakan. Semuanya ini bias dihubungkan dengan cirri-

ciri permukaan seperti landform dan morfologinya, landcover (penutup tanah), dan cirri-ciri

hidrologis (hydrological features).

DAFTAR PUSTAKA

Page 28: 4 laporan lapang dyah(1).docx

Agung wahyono (1994), Navigasi dan seluruh sistemnya dalam menyelesaikan problem

pelayaran kapal survai dan ekspolasi perikanan, balai pengembangan penagkapan

ikan semarang

Argo Net News Letter (2000), Sea lions and satelites VMS in Alaska

FS.Howell MBE, capt.(1986), Navigation primer for fishermen

http://id.shvoong.com/exact-sciences/engineering/2165535-pengertian-radar-jenis-radar-

sistem/#ixzz2Ek7vqZUj diakses pada tanggal 8 desember 2013 pukul 10:30.

http://nurcahyanto88.wordpress.com/2010/06/02/sistem-radar-pada-pengindraan-jauh/

diakses pada tanggal 15 desember 2013 pada pukul 16.00 wib

http://www.bbppi.info/index.php?pilih=hal&id=6 diakses pada tanggal 8 desember 2013

pukul 10:30

http://www.maritimeworld.web.id/2010/11/pengertian-dari-arpa-dan-radar.html diakses

pada tanggal 8 desember 2013 pukul 10:30

http://www.stipjakarta.ac.id/index.php?

option=com_content&view=article&id=544&Itemid=524 diakses pada tanggal 15

desember 2013 pada pukul 16.00 wib

M.N.Allery, H.E.Price, J.W. Ward and R.A.Da silva curiel (1995), Low earth orbit micro

satellites for data communications using small terminal, surrey satellite technology

Ltd, UK

Page 29: 4 laporan lapang dyah(1).docx

Suwadiyono (2002), Alat bantu navigasi elctronik, balai pengembangan penangkapan ikan

semarang

Virtual safty training education platfrom (2003), Ship simulator

Page 30: 4 laporan lapang dyah(1).docx

Lampiran

Kegiatan saat praktikum