new tugas amdal kel 3

20
TUGAS MATA KULIAH AMDAL Pelingkupan KA-AMDAL Rencana Pembangunan Dermaga Pelabuhan Kapal Air OLEH : Candra Raharja P 140410100010 Frisca Yanari 140410100042 Jaka Anugrah 140410100053 Amalia Shalihah 140410100061 JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Upload: amalia-shalihah

Post on 25-Oct-2015

76 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: New Tugas Amdal Kel 3

TUGAS MATA KULIAH AMDAL

Pelingkupan KA-AMDAL Rencana Pembangunan Dermaga

Pelabuhan Kapal Air

OLEH :

Candra Raharja P 140410100010

Frisca Yanari 140410100042

Jaka Anugrah 140410100053

Amalia Shalihah 140410100061

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PADJADJARAN

2013

Page 2: New Tugas Amdal Kel 3

Proses Pelingkupan KA-AMDAL Rencana Pembangunan Dermaga Pelabuhan Kapal Air

1. Deskripsi Kegiatan

Sesuai dengan fungsinya, suatu pelabuhan yang sempurna merupakan suatu daerah perlindungan dari daya rusak lingkungan laut yang bersumber utama pada ombak dan arus, sehingga proses muat dan bongkar penumpang dan barang dapat berjalan dengan baik. Kapal dapat berlabuh, berputar melakukan muat-bongkar barang dan pemindahan penumpang tanpa gangguan. Untuk mendukung seluruh fungsi tersebut pelabuhan yang lengkap diharuskan memiliki sejumlah fasilitas, terbagi atas fasilitas pokok dan fasilitas penunjang.

1.1. Fasilitas pokok pelabuhan yang meliputi :

Perairan tempat labuh

Kolam labuh

Alih muat antar kapal

Dermaga

Terminal penumpang

Pergudangan

Lapangan penumpukan

Terminal peti kemas

Perkantoran untuk kegiatan pemerintahan dan pelayanan jasa

Fasilitas bunker

Instalasi air, listrik, dan telekomunikasi

Jaringan jalan

Fasilitas pemadam kebakaran

Tempat tunggu kendaraan bermotor

1.2. Fasilitas penunjang pelabuhan yang meliputi

Kawasan perkantoran untuk pengguna jasa pelabuhan

Sarana umum

Tempat penampungan limbah

Fasilitas pariwisata, pos dan telekomunikasi

Fasilitas perhotelan dan restoran

Areal pengembangan pelabuhan

Kawasan perdagangan

Kawasan industri

Harus ada lokasi. Luas zzzzzzzzzzzzzzzz

Panjangx Lebar dengan kontruksi beton membutuhkan biaya kerja, pekerja,

2. Mengenal Rona Lingkungan

Page 3: New Tugas Amdal Kel 3

Tempatnya, misal di karawang, pangandaran kah? Kecamatan? Desa? Kabupaten? Ada apa

saja disana?

Ada nelayan juga…..

Berpendudukkah ia

Temperatur

Kehayati sekitar

2.1.Pra Konstruksi

1) Penetapan Lokasi

2) Perizinan

a. Badan Hukum Usaha

b. Izin Tanah

c. Izin Instansi Terkait

3) Sosialisasi

4) Rekruitment dan Seleksi Tenaga Kerja

5) Survei Kelayakan Teknis (oleh Pemrakarsa dan Instansi terkait)

2.2.Konstruksi

1) Penyiapan lahan.

2) Mobilisasi alat dan material.

3) Penerimaan tenaga kerja konstruksi.

4) Pembuatan base camp

5) Pemasangan Tiang Pancang

6) Pembangunan Talud

7) Pembangunan Cusway, Trestle dan Dermaga

8) Pembangun Fasilitas Pelabuhan

a. Pemasangan Jaringan Listrik

b. Pembangunan Gorong-gorong

c. Pembangunan kantor

d. Jalan akses

e. Pengerasan dan Pelapisan Lahan Pelabuhan

9) Pelepasan Tenaga Kerja Konstruksi

2.3.Operasi

1) Rekrutmen tenaga kerja operasional.

2) Pembuatan kapal (ship building), perbaikan kapal (ship repairing), dan pemeliharaan

kapal (ship maintenance).

3) Pembuatan bangunan lepas pantai (rig).

4) Pengangkutan bahan baku dan produk.

5) Pengelolaan kesehatan dan keselamatan kerja.

6) Operasional Lalu Lintas Darat

7) Bongkar Muat

Page 4: New Tugas Amdal Kel 3

2.4.Pasca Operasi

1) Penutupan lahan limbah cair.

2) Demobilisasi peralatan

3) Penutupan lahan tempat pembuangan limbah Padat.

Pindahin ke deskripsi kegiatan

3. Hasil Konsultasi dengan Publik

Konsultasi dan diskusi dengan:

1). Pemerintah Provinsi

2). Para pakar

3). Pemrakarsa

4). Instansi yang bertanggungjawab

5). Masyarakat yang berkepentingan

Hasilnya………. Disini baru ngarang…………………….

4. Dampak Potensial

4.1.Fisik/Kimia

1. Iklim Mikro

Kegiatan penyiapan lahan diprakirakan dapat menimbulkan dampak negatif

terhadap iklim mikro. Dampak tersebut berupa peningkatan suhu udara yang

menimbulkan terjadinya efek pemanasan pada areal Dermaga Pelabuhan Kapal Air

dan daerah sekitarnya. Di samping itu, juga terjadi penurunan kelembaban udara

pada tapak proyek akibat hilangnya fungsi vegetasi sebagai pengatur iklim mikro.

Efek pemanasan dapat meningkat ketika dilakukan mobilisasi alat dan material

karena bertambahnya emisi yang berasal dari sarana angkut yang digunakan pada

kegiatan tersebut. Perubahan iklim mikro juga akan terjadi ketika dilakukan

pembangunan lepas pantai. Seiring dengan hilangnya fungsi vegetasi yang terdapat

di areal tersebut. Kondisi iklim mikro diperkirakan akan membaik kembali setelah

dilakukan penghijauan secara terpadu.

2. Kualitas Udara dan Kebisingan

Kualitas udara dan kebisingan diprakirakan akan mengalami penurunan

seiring dengan peningkatan kuantitas debu dan gas buang kendaraan r dari kegiatan

konstruksi yang meliputi penyiapan lahan, pembuatan base camp, mobilisasi alat

dan material, pembangunan fasilitas pelabuhan, pemasangan tiang pancang,

pembangunan cusway, Trestle dan dermaga. Penurunan kualitas udara juga

diprakirakan akan terjadi pada saat dilakukan kegiatan operasi yaitu operasional

pelabuhan, pembangunan lepas pantai. Penurunan kualitas udara pada kegiatan

operasi selain diakibatkan oleh adanya peningkatan debu dan gas buang dari

kendaraan bermotor.

Page 5: New Tugas Amdal Kel 3

Upaya untuk mengurangi penurunan kualitas udara dan kebisingan dapat

dilakukan dengan cara mengikuti standar operasional dan waktu produksi yang

efisien dan efektif dengan memperhatikan baku mutu lingkungan yang berlaku.

Dengan demikian dampaknya terhadap lingkungan dapat dikendalikan.

3. Getaran

Kegiatan pada tahap konstruksi seperti pembangunan direksi keet,

pembangunan fasilitas pelabuhan, pemasangan tiang pancang menyebabkan

timbulnya getaran. Getaran dari alat-alat berat yang digunakan menyebabkan

penurunan dan perubahan tapak jika dilakukan terus menerus dalam frekwensi yang

tinggi. Selain itu, efek suara yang ditimbulkan akan menyebabkan kebisingan yang

mengganggu pendengardan. Untuk mengantisipasi hal tersebut, maka penggunaan

prosedur kerja yang sesuai standard dan baku mutu harus dilakukan.

4. Bentang Alam

Bentang alam akan mengalami perubahan sebagai dampak dari kegiatan

penyiapan lahan. Kegiatan-kegiatan tersebut akan merubah kondisi bentang alam

yang semula berupa areal datar dan pantai berpasir menjadi areal dengan

bangunan. Proses pengurugan yang dilakukan pada saat penyiapan lahan

diprakirakan dapat mengubah komposisi pantai serta struktur lautan. Sebab material

urugan diambil dari laut. Perbaikan bentang alam dapat dilakukan secara bertahap

melalui program penghijauan di sekitar tapak proyek menggunakan vegetasi yang

sesuai serta penahanan arus gelombang serta penggunaan teknologi pengurugan

yang ramah lingkungan.

5. Kualitas Sungai

Berdasarkan pengamatan dilapangan, disekitar proyek tidak terdapat sungai

besar yang dialiri air yang besar, terdapat air disungai apabila hujan. Penurunan

kualitas sungai merupakan dampak langsung dari aktivitas penyiapan lahan. Kualitas

sungai akan membaik jika dilakukan dengan penggunaan prosedur kerja yang

memperhatikan baku mutu lingkungan.

6. Sedimentasi

Sedimentasi terjadi seiring dengan meningkatnya jumlah endapan di laut.

Peningkatan endapan tersebut dapat disebabkan oleh penumpukan jumlah sampah

padat serta sludge atau lumpur. Terjadinya sedimentasi diprakirakan dapat terjadi

akibat dari kegiaatan penyiapan lahan, pembangunan diding dermaga fasilitas

pelabuhan, pembangunan talud. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi

hal tersebut diantaranya adalah melakukan pengelolaan limbah yang benar dan

melakukan kegiatan berdasarkan pada standard kerja yang memperhatikan baku

mutu lingkungan.

7. Intrusi Air Laut

Page 6: New Tugas Amdal Kel 3

Intrusi air laut diprakirakan dapat terjadi karena hilangnya vegetasi pantai

yang memiliki fungsi hidrologis. Hal ini terjadi akibat dari kegiaatan penyiapan lahan,

pembuatan base camp, pembangunan prasarana dan sarana. Upaya yang dapat

dilakukan untuk mengantisipasi hal tersebut diantaranya adalah melakukan

penanaman kembali vegetasi secara terpada mulai dari tahap konstruksi sampai

pasca operasi.

8. Abrasi

Laju abrasi pantai diprakirakan akan meningkat sebagai dampak dari

kegiatan penyiapan lahan, pembangunan base camp. Hilangnya vegetasi yang dapat

mengikat air merupakan salah satu faktor peningkatan abrasi. Disamping itu, abrasi

juga dapat dipicu oleh perubahan permukaan tapak proyek yang berbatasan

langsung dengan laut. Perubahan yang terjadi diprakirakan tidak dapat menahan

kekuatan gelombang jika tidak dilakukan upaya pencegahan dengan teknologi

tertentu. Tingkat abrasi diharapkan akan menurun dengan adanya kegiatan

penghijauan secara terpadu serta pembuatan dinding penahan gelombang.

9. Banjir

Banjir dapat terjadi karena hilangnya fungsi hidrologis vegetasi seiring

dengan hilangnya penutupan vegetasi akibat kegiatan penyiapan lahan. Hal ini

mengakibatkan meningkatnya aliran permukaan pada saat terjadi hujan. Selain itu,

pembuatan drainase jalan yang tidak bagus dapat meningkatkan laju aliran

permukaan sehingga memicu terjadinya banjir. Upaya untuk mengatasi banjir dapat

dilakukan melalui kegiatan penghijauan di sekitar proyek serta pembuatan drainase

jalan sesuai dengan ketentuan.

10. Kualitas Perairan Laut

Penurunan kualitas perairan laut diprakirakan terjadi akibat dari kegiatan

mobilisasi alat dan material, pembangunan fasilitas pelabuhan, pembuatan talu,

pemasangan tiang pancang dan kegiatan bongkar muat pada tahap opeasional.

Penurunan kualitas air laut berasal dari limbah yang berupa limbah padatan B3

maupun non B3, limbah cair dan partikel logam yang berasal dari kegiatan-kegiatan

di atas. Agar penurunan kualitas air laut dapat direduksi maka setiap kegiatan harus

dilakukan sesuai dengan standard operasional dengan mempertimbangkan baku

mutu lingkungan dan melalui pengelolaan limbah sesuai prosedur yang benar.

4.2.Biologi

1. Keanekaragaman Vegetasi

Kegiatan penyiapan lahan serta pembangunan Bace camp, Pemobilisasi alat

dan material diprakirakan dapat menurunkan keanekaragaman vegetasi. Penurunan

indeks keanekaragaman vegetasi menyebabkan terganggunya kemantapan suatu

komunitas. Untuk itu, perlu dilakukan kegiatan penghijauan kembali secara bertahap

pada tahap operasi dan pasca operasi sebagai upaya untuk mengembalikan

keanekaragaman vegetasi.

2. Habitat Satwa liar

Page 7: New Tugas Amdal Kel 3

Gangguan terhadap habitat satwa liar diprakirakan dapat terjadi sebagai

dampak dari kegiatan pada tahap konstruksi maupun operasi. Habitat satwa liar

merupakan tempat hidup satwa liar yang menyediakan sumberdaya yang

dibutuhkan untuk kelangsungan hidup satwa sehingga dapat berkembang secara

alami. Sumberdaya tersebut berupa bahan makanan sebagai sumber energi, tempat

perlindungan untuk melakukan aktivitas harian dan tempat beregenerasi. Gangguan

terhadap habitat satwa liar berpengaruh terhadap keberadaan satwa liar di lokasi

tersebut terutama jenis-jenis endemik. Oleh sebab itu, upaya relokasi ke tempat

lainnya dapat dilakukan untuk menjaga kelestariannya.

3. Keanekaragaman Satwa liar

Kondisi habitat mempengaruhi keanekaragaman satwa. Gangguan terhadap

habitat satwa liar secara otomatis menyebabkan penurunan keanekaragaman satwa

liar. Pada tahap kegiatan konstruksi diprakirakan satwa liar akan mulai bermigrasi ke

habitat lain yang tidak terganggu. Selanjutnya pada tahap operasi indeks

keanekaragaman satwa liar diprakirakan semakin mendekati angka nol. Oleh sebab

itu, proses identifikasi jenis dan penyebaran satwa liar harus dilakukan sehingga

dapat diketahui populasinya. Selanjutnya dapat dilakukan upaya relokasi satwa liar

secara bertahap agar keanekaragamannya dapat dipertahankan.

4. Biota Laut/akuatik

Kegiatan-kegiatan pada tahap konstruksi maupun operasi diprakirakan

menyebabkan penurunan kualitas perairan laut dan pencemaran laut. Hal tersebut

mengakibatkan gangguan terhadap kehidupan biota laut, bahkan diprakirakan dapat

menyebabkan kepunahan suatu jenis tertentu yang rentan terhadap gangguan.

Dampak yang terjadi berupa perubahan indeks keanekaragaman plankton dan

benthos, serta terganggunya habitat nekton/ikan. Jika tidak dilakukan upaya

pengendalian maka dampak buruk selanjutnya dapat terjadi, yaitu gangguan

kesehatan terhadap masyarakat yang mengkonsumsi ikan, serta penurunan

pendapatan nelayan di sekitar tapak proyek.

4.3.Sosial Ekonomi

1. Kependudukan

Pembangunan Pelabuhan berdampak terhadap perubahan kependudukan

secara langsung. Perpindahan penduduk sebagai tenaga kerja yang berasal dari

daerah lain menimbulkan perubahan komposisi penduduk. Terbukanya kesempatan

kerja juga memicu penambahan sumber penghasilan yang pada akhirnya juga

meningkatkan taraf ekonomi penduduk setempat. Agar perubahan kependudukan

tidak membawa dampak negatif maka perlu dilakukan upaya persuasif terhadap

penduduk lokal dalam rangka meminimalisir terjadinya konflik sosial.

2. Partisipasi dan Kesempatan Kerja

Rencana Pembangunan Pelabuhan diharapkan dapat membuka lapangan

kerja serta meningkatkan partisipasi bagi warga sekitar sebagai karyawan pada

tahap konstruksi maupun operasi. Hal ini untuk memenuhi permintaan masyarakat

Page 8: New Tugas Amdal Kel 3

Desa Batu Putih untuk memberikan kuota kesempatan kerja bagi masyarakat

umumya dan yang terkena dampak khususnya. Selain itu, hal tersebut juga dapat

meningkatkan peran serta dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan galangan

kapal sehingga masyarakat juga dapat merasakan keberadaan kegiatan usaha

tersebut.

3. Pendapatan Masyarakat

Dampak penting dari kegiatan Pembangunan seiring dengan terbukanya

kesempatan kerja adalah peningkatan pendapatan masyarakat. Masyarakat dapat

memperoleh penghasilan lain dengan menjadi karyawan di perusahaan tersebut.

Namun di sisi lain, penurunan pendapatan diprakirakan juga dapat terjadi jika

terdapat pencemaran perairan laut yang mengganggu kehidupan satwa laut

Akibatnya jumlah tangkapan ikan menuruh sehingga berpengaruh terhadap

pendapatan masyarakat. Hal tersebut dapat diantisipasi melalui pengelolaan limbah

dengan menggunakan prosedur yang tepat dan mengikuti standard operasional

yang benar.

4. Aksesibilitas

Keberadaan sarana angkutan umum pada kawasan proyek telah ada

sebelumnya. Namun kegiatan pembangunan galangan kapal membutuhkan sarana

dan prasarana transportasi yang memadai. Sehingga akses Dinas Perhubungan

Kabupaten Bombana akan melakukan pembangunan sarana transportasi. Sarana

jalan yang akan dibangun dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Dengan demikian

aksesibitas diharapkan akan meningkat.

5. Perekonomian Lokal

Kegiatan Pembangunan Pelabuhan kapal air meningkatkan aktivitas

perekonomian. Penerimaan tenaga kerja kegiatan pembangunan dari masyarakat

lokal diperkirakan akan menimbulkan dampak penting pada peningkatan partisipasi

kerja dan pendapatan masyarakat. Setelah kegiatan pertambangan berakhir,

masyarakat lokal yang dipekerjakan ini akan mengalami pemutusan hubungan kerja,

namun dengan membaiknya aksesibiltas di daerah ini diharapkan masyarakat akan

mampu menciptakan lapangan kerja lain. Hal-hal di atas diprakirakan akan

menimbulkan dampak penting pada peningkatan aktifitas perekonomian lokal di

wilayah ini.

6. Penerimaan Asli Daerah

Kegiatan oprasional Pelabuhan Kontainer Paria akan diprakirakan

Penerimaan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Bombana akan meningkat sebagai

dampak. Peningkatan tersebut berasal dari biaya: restribusi, dan pajak kegiatan

usaha lain setiap tahun. Meningkatnya aktivitas perekonomian lokal (baik secara

langsung maupun melalui multiplier effect) akibat beroperasinya pelabuhan

kontainer juga akan meningkatkan PAD.

7. Sikap Penerimaan dan Dukungan

Page 9: New Tugas Amdal Kel 3

Sosialisasi rencana kegiatan pembangunan pelabuhan kontainer kepada

masyarakat, prioritas pengadaan tenaga kerja lokal, peningkatan aktivitas

perekonomian lokal diperkirakan akan menimbulkan dampak penting pada sikap

penerimaan dan dukungan masyarakat terhadap kegiatan ini.

8. Sikap penolakan dan pertentangan masyarakat

Proses kegiatan yang menimbulkan pencemaran udara, tanah dan air,

gangguan sanitasi lingkungan, menurunnya pendapatan serta tingkat kesehatan

masyarakat dikhawatirkan memicu sikap penolakan dan penentangan masyarakat

terhadap kegiatan pembangunan Pelabuhan Kontainer. Hal ini dapat diatasi melalui

berbagai upaya persuasif disertai dengan upaya lain yang dapat meminimalisir

berbagai dampak yang diprakirakan akan memicu sikan penolakan dan

pertentengan masyarakat tersebut.

4.4.Kesehatan Lingkungan Masyarakat

1. Sanitasi Lingkungan

Keberadaan tata guna lahan berpengaruh terhadap kondisi sanitasi

lingkungan. Kegiatan–kegiatan yang akan dilakukan seperti penyiapan lahan,

pembuatan direksi keet, mobilisasi alat dan material, pemabangunan dermaga,

pembangunan fasilitas pelabuhan diprakirakan akan menimbulkan dampak penting

pada perubahan kondisi sanitasi lingkungan di sekitar areal usaha.

2. Pola Penyakit

Gangguan sanitasi lingkungan akibat kegiatan pembangunan pelabuhan baik

secara langsung maupun tidak langsung diprakirakan akan berdampak penting pada

tingkat kesehatan masyarakat di sekitar areal usaha. Penggunaan bahan-bahan B3

dan non B3 serta logam berat selama proses operasi dapat menimbulkan

pencemaran yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan serta penyakit menular.

Oleh sebab itu diperlukan upaya terpadu untuk mengantisipasi hal tersebut melalui

prosedeur kerja serta pengolahan limbah yang benar.

3. Kecelakaan dan Keselamtan Kerja

Pada proses pra konstruksi, konstruksi dan tahap operasional diprakirakan

menimbulkan suatu kecelakaan dalam bekerja bagi karyawan sehingga untuk

meminimalisasi tingkat kecelakaan bagi pekerja perlu memperhatikan prosedur

keselamatan kerja bagi karyawan.

Dampak potensial yang teridentifikasi merupakan hasil interaksi antara komponen

lingkungan hidup dengan rencana kegiatan usaha pembangunan Pelabuhan. Interaksi

komponen lingkungan yang diperkirakan akan mengalami perubahan (terkena dampak)

karena rencana kegiatan usaha pembangunan pelabuhan sebagai sumber dampak disajikan

dalam bentuk matriks interaksi dampak sebagaimana yang tertuang pada tabel di bawah ini.

Kegiatan yang diprakirakan akan menimbulkan dampak terhadap komponen lingkungan

yang diamati diberi tanda (x).

Page 10: New Tugas Amdal Kel 3

Tabel 1. Matriks Identifikasi Dampak Potensial Rencana Kegiatan Usaha Pembangunan Pelabuhan Kapal Air

Komponen Lingkungan

A B C D

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6 78

9 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3a b c d e f

A. FISIK KIMIA

1. Iklim MikroX

2. Kualitas Udara

X X X X X X X X X X X X X

3. Kebisingan

X X X X X X X X X X X

4. Bentang Alam

X

5. Kualitas Sungai

X X

6. Sedimentasi Laut

X X X

7. Kualitas Perairan Laut

X X X X X X X X X X X X

8. Kualitas Tanah

X X X X X X X X X X X X X

9. BanjirX X

10. AbrasiX X X X

B. Biologi

1. Keanekaragaman Vegetasi

X

2. Habitat Satwa

X

3. Keanekaragaman Satwa

X

4. Biota Laut/Akuatik

X X

C. SOSIAL EKONOMI BUDAYA

1. Kependudukan

X X

2. Partisipasi dan Kesempatan Kerja

X X X X X

3. Pendapatan Masyarakat

X X X

Page 11: New Tugas Amdal Kel 3

4. Aksesibilitas

X X X X

5. Perekonomian Lokal

X X X X

6. Penerimaan Asli Daerah (PAD)

X X X

7. Sikap dan Persepsi

X X X X X X X X X X

D. KESEHATAN MASYARAKAT

1. Sanitasi Lingkungan

X X X X X X

2. Pola Penyakit

X X X X X

3. Keselamatan dan Kesehatan Kerja

X X X X X X X X X X X X X X X X X

Keterangan:

A. Pra Konstruksi1. Penetapan Lokasi 2. Perizinan

a. Badan Hukum Usahab. Izin Tanahc. Izin Instansi Terkait

3. Sosialisasi4. Rekruitment dan Seleksi Tenaga Kerja5. Survei Kelayakan Teknis (oleh Pemrakarsa dan

Instansi terkait)B. Konstruksi

1. Penyiapan lahan.2. Mobilisasi alat dan material.3. Penerimaan tenaga kerja konstruksi. 4. Pembuatan base camp5. Pemasangan Tiang Pancang6. Pembangunan Talud7. Pembangunan Cusway, Trestle dan Dermaga8. Pembangun Fasilitas Pelabuhan

a. Pemasangan Jaringan Listrikb. Pembangunan Gorong-gorongc. Pembangunan kantor d. Jalan aksese. Pengerasan dan Pelapisan Lahan Pelabuhanf. Pelepasan Tenaga Kerja Konstruksi

C. Operasi1. Rekrutmen tenaga kerja operasional.2. Pembuatan kapal (ship building), perbaikan

kapal (ship repairing), dan pemeliharaan kapal (ship maintenance).

3. Pembuatan bangunan lepas pantai (rig).4. Pengangkutan bahan baku dan produk.5. Pengelolaan kesehatan dan keselamatan kerja6. Operasional Lalu Lintas Darat7. Bongkar Muat

D. Pasca Operasi1. Penutupan lahan limbah cair.2. Demobilisasi peralatan3. Penutupan lahan tempat pembuangan limbah

Padat.

5. Prioritas Dampak Penting Hipotetik (Isu-Isu Pokok)

Page 12: New Tugas Amdal Kel 3

Evaluasi dampak potensial dilakukan oleh pemrakarsa usaha dan/atau kegiatan yang

dalam hal ini dapat diwakili oleh konsultan penyusun AMDAL dengan mempertimbangkan

hasil konsultasi dan diskusi dengan pakar, instansi yang bertanggung jawab serta masyarakat

yang berkepentingan. Tujuan kegiatan ini adalah menghilangkan dampak potensial yang

dianggap tidak relevan atau tidak penting, sehingga diperoleh daftar dampak penting

hipotetik yang dipandang perlu dan relevan untuk ditelaah secara mendalam dalam studi

ANDAL. Daftar dampak penting hipotesis yang dihasilkan pada tahap ini belum tertata secara

sistematis. Metode yang digunakan adalah :

Diskusi

Diskusi dilakukan di antara anggota tim, antara anggota tim dengan pemrakarsa

kegiatan, dengan institusi terkait serta dengan masyarakat setempat yang berpotensi

terkena dampak.

Pengamatan lapang,

Pengamatan lapang dilaksanakan oleh ketua tim bersama anggota untuk

mengidentifikasi dampak potensial secara mendalam melalui pengumpulan data sekunder,

observasi lapangan dan wawancara.

Penggunaan tujuh kriteria dampak penting,

Kegiatan ini bertujuan untuk menilai sifat penting dampak berdasarkan Keputusan

Kepala BAPEDAL No. 056 Tahun 1994 mengenai 7 (tujuh) kriteria dampak penting. Evaluasi

dampak penting menunjukkan sifat dampak, sinergistik dan kumulatif dampak, sehingga

dapat ditentukan penting tidaknya dampak, melalui : 1) jumlah manusia yang terkena

dampak, 2) luas wilayah persebaran dampak, 3) intensitas dampak, 4) sifat kumulatif

dampak, 5) lamanya dampak berlangsung, 6) berbalik tidaknya dampak, serta 7) banyaknya

komponen lain yang terkena dampak. Selanjutnya berdasarkan proses evaluasi dampak

potensial tersebut diperoleh dampak penting hipotetik sebagai berikut :

5.1.Perubahan Bentang Alam

Kegiatan pada tahap konstruksi dan operasi seperti penyiapan lahan dan pembangunan

prasarana dan sarana berimplikasi pada perubahan bentang alam di tapak proyek.

Abrasi akibat penyiapan lahan dan pembuatan jalan secara langsung dapat merubah

bentang alam. Demikian halnya dengan banjir yang diprakirakan terjadi akibat drainase

yang buruk dan hilangnya vegetasi juga dapat menimbulkan perubahan bentang alam.

Upaya penghijauan yang dilakukan secara terpadu diharapkan dapat memperbaiki

kondisi bentang alam. dampak penting hipotetik yang membentuk isu pokok adalah

Bentag alam, abrasi dan banjir.

5.2.Keanekaragaman dan Produktivitas Hayati

Baik kegiatan pada tahap konstruksi maupun pada tahap operasi akan menyebabkan

perubahan pada keanekaragaman dan produktivitas hayati. Upaya penghijauan serta

upaya untuk mematuhi prosedur kerja yang benar diharapkan dapat menimalisir

perubahan kondisi keanekaragaman dan produktivitas hayati dan mengarah pada

kondisi yang membaik. Dampak penting hipotetik yang membentuk isu pokok ini adalah

Page 13: New Tugas Amdal Kel 3

Iklim Mikro, Kualitas Udara, Kualitas Perairan Darat dan laut, Keanekaragaman

Vegetasi, Habitat Satwa, Keanekaragaman Satwa dan Biota Air.

5.3.Dinamika Sosial

Perubahan kependudukan dan meningkatnya aksesibilitas akan menimbulkan

perubahan dinamika sosial dalam masyarakat. Disamping itu, berbagai kegiatan

pembangunan galangan kapal juga akan menimbulkan sikap dukungan-penerimaan

dan/atau sikap penolakan-pertentangan juga berpengaruh terhadap perubahan

dinamika sosial. dampak penting hipotetik pembentuk isu pokok perubahan dinamika

sosial adalah aksesibilitas, kependudukan, sikap penerimaan dan dukungan dan sikap

penolakan dan pertentangan

5.4.Perubahan Perekonomian Daerah

Perekonomian daerah lokasi proyek diprakirakan akan mengalami perubahan seiring

dengan adanya pembangunan pelabuhan. Terbukanya kesempatan kerja yang

berimplikasi pada peningkatan pendapatan masyarakat serta pajak dan munculnya

usaha-usaha/mata pencaharian lain yang dengan adanya kegiatan galangan kapal

(multiplier effect) selanjutnya dapat meningkatkan PAD. Dampak penting hipotetik

pembentuk isu pokok adalah kesempatan kerja, pendapatan masyarakat, peningkatan

pendapatan asli daerah dan perekonomian lokal.

6. Pelingkupan Wilayah Studi

Wilayah studi pelaksanaan Analisis Dampak Lingkungan ini meliputi batas rencana

kegiatan pembangunan Dermaga Pelabuhan Kapal Air. Lingkup wilayah studi ditetapkan

berdasarkan batas proyek, batas ekologis, batas administrasi, dan batas sosial

6.1. Batas Proyek

Batas proyek adalah kawasan yang ditentukan untuk rencana kegiatan pembangunan

sarana dan prasarana serta penunjang lainnya yang mencakup luas areal proyek. Lokasi

pembangunan Dermaga Pelabuhan Kapal Air mengacu pada Rencana Tata Ruang

Wilayah (RTRW) yang telah ditetapkan Pemerintah Kota setempat.

6.2. Batas Ekologis

Batas ekologis adalah batas ekosistem di sekitar lokasi rencana kegiatan yang dapat

terpengaruh oleh kegiatan pembangunan Dermaga Pelabuhan Kapal Air. Batas ekologis

pada studi ini meliputi aliran dampak perubahan kualitas udara, penurunan kualitas air,

banjir, erosi dan abrasi. Berdasarkan kajian pada batasan ini maka dapat diidentifikasi

luas pengaruh kegiatan pembangunan Dermaga Pelabuhan Kapal Air tterhadap

ekosistem di sekitarnya.

6.3. Batas Administrasi

Wilayah studi secara administratif meliputi areal rencana pembangunan Dermaga

Pelabuhan Kapal Air.

6.4.Batas Sosial

Batas sosial meliputi ruang di sekitar rencana kegiatan pembangunan Dermaga

Pelabuhan Kapal Air yang merupakan tempat berlangsungnya berbagai interaksi sosial

Page 14: New Tugas Amdal Kel 3

yang mengandung nilai tertentu. Batas sosial dalam studi ini berupa kelompok

masyarakat di pemukiman penduduk yang langsung berhubungan dengan rencana

pembangunan Dermaga Pelabuhan Kapal Air.

Page 15: New Tugas Amdal Kel 3

Identifikasi dampak potensial

METODE :Matrik

DAMPAK POTENSIALAspek Fisik-Kimia:

Iklim MikroKualitas udara dan kebisingan

Getaran Bentang alam

Kualitas sungaiSedimentasi laut

AbrasiIntrusi air laut

BanjirKualitas perairan lautKomponen Biologi:

Keanekaragaman vegetasiHabitat satwa liar

Keanekaragaman satwaBiota laut/aquatik

Komponen Sosial, Ekonomi dan Budaya:Kependudukan

Partisipasi dan kesempatan kerjaPendapatan masyarakat

AksesibilitasPerekonomian lokal

PADSikap dan Persepsi masyarakat,

Kesehatan masyarakatKomponen Kantibmas

Kerusakan transportasi daratKesibukan transportasi laut

K3Kebakaran

Evaluasi dampak potensial

METODE :Studi pustakaBrainstorming antar pakarProfessional judgmentAnalog

DAMPAK PENTING HIPOTETIKAspek Fisik-KimiaKualitas udara Kualitas air KebisinganAspek BiologiKerusakan vegetasi daratKerusakan biota lautAspek SosekbudKesempatan kerjaPendapatan masyPersepsi masyarakatKesehatan masyarakatAspek KantibmasTrasportasi daratTransportasi LautK3Kebakaran

Klasifikasi dan Prioritas

METODE :Analisis keterkaitanProfessional judgment.

ISU POKOKKualitas udara

Kualitas airPerubahan perekonomian

Transportasi daratK3

KebakaranRONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL

Aspek Fisik-Kimia: Komponen Biologi:

Komponen Sosial, Ekonomi dan Budaya: Komponen Katibmas dan kesehatan

Gambar 1. Bagan Alir Pelingkupan Rencana Pembangunan dan Pengoperasian

RENCANA KEGIATANPra-konstruksi: (a) Penetapan Lokasi dan Perijinan (b) sosialisasi Konstruksi: (a) Penyiapan lahan (b) Mobilisasi alat dan material (c) Penerimaan tenaga kerja konstruksi (d) Pembuatan direksi keet (base camp) (e) Pemasangan tiang pancang (f) Pembangunan talud (g) Pembangunan cusway, trestle dan dermaga (h) Pembangunan fasilitas pelabuhan (i) Pelepasan tenaga kerja Tahap Operasional : (a) Operasional lalulintas darat(b) Bongkar muat

Page 16: New Tugas Amdal Kel 3

7. Kepakaran Yang Diperlukan

Dalam studi ANDAL ini agar pemrakarsa dapat menunjuk pelaksana studi yang memiliki

kompetensi dan keahlian yang sesuai dengan bidang yang diteliti sesusai dengan isu-isu utma yang

tertuang dalam Kerangka Acuan ini. Secara minimal, tim studi ANDAL harus memiliki tenaga-tenaga

ahli sebagai berikut:

a. Ahli Lingkungan Hidup (sebagai team leader, dengan syarat sertifikat AMDAL B atau penyusun

berpengalaman tidak kurang dari 5 dokumen AMDAL)

b. Ahli Hydrooceanografi

c. Ahli sosial meliputi:

d. Ahli kependudukan

e. Ahli ekonomi

f. Ahli sosiologi/anthropologi

g. Ahli kualitas udara dan air

h. Ahli Biologi

i. Ahli Kesehatan masyarakat