neurotrauma

7
Penanganan cedera kepala Pemeriksaan klinis pada pasien cedera kepala secara umum meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik umum, pemeriksaan neurologis dan pemeriksaan radiologis anamnesis informasi penting yang harus ditanyakan adalah mekanisme trauma Pada pemeriksaan fisik secara lengkap dapat dilakukan bersamaan dengan secondary survey. Pemeriksaan meliputi tanda vital dan sistem organ. Penilaian GCS awal saat penderita datang ke rumah sakit sangat penting untuk menilai derajat kegawatan cedera kepala. Pemeriksaan neurologis, selain pemeriksaan GCS, perlu dilakukan lebih dalam, mencakup pemeriksaan fungsi batang otak, saraf kranial, fungsi motorik, fungsi sensorik, dan refleks refleks. Pemeriksaan radiologis yang paling sering dan mudah dilakukan adalah rontgen kepala yang dilakukan dalam dua posisi, yaitu anteroposterior dan lateral. Idealnya penderita cedera kepala diperiksa dengan CT Scan,

Upload: lunapeach

Post on 11-Dec-2015

38 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

penanganan cedera kepala

TRANSCRIPT

Page 1: Neurotrauma

Penanganan cedera kepala

Pemeriksaan klinis pada pasien cedera kepala secara umum meliputi anamnesis,

pemeriksaan fisik umum, pemeriksaan neurologis dan pemeriksaan radiologis

anamnesis informasi penting yang harus ditanyakan adalah mekanisme trauma

Pada pemeriksaan fisik secara lengkap dapat dilakukan bersamaan dengan

secondary survey. Pemeriksaan meliputi tanda vital dan sistem organ. Penilaian GCS

awal saat penderita datang ke rumah sakit sangat penting untuk menilai derajat

kegawatan cedera kepala.

Pemeriksaan neurologis, selain pemeriksaan GCS, perlu dilakukan lebih dalam,

mencakup pemeriksaan fungsi batang otak, saraf kranial, fungsi motorik, fungsi

sensorik, dan refleks refleks.

Pemeriksaan radiologis yang paling sering dan mudah dilakukan adalah rontgen

kepala yang dilakukan dalam dua posisi, yaitu anteroposterior dan lateral. Idealnya

penderita cedera kepala diperiksa dengan CT Scan, terutama bila dijumpai adanya

kehilangan kesadaran yang cukup bermakna, amnesia, atau sakit kepala hebat.

Pemeriksaan fisik

Prinsip penanganan awal pada pasien cedera kepala meliputi :

survei primer resusitasi survey sekunder terapi definitif

1. survei primer airway, breathing, circulation, disability, dan exposure

2. Penatalaksanaan resusitasi

Page 2: Neurotrauma

a. i) oksigen ; untuk meningkatkan PO2

b. ii) cairan intravena : 2 jalur perifer, cairan kristaloid ( nacl0.9%, atau RL )

3. secondary survey

pemeriksaan menyeluruh hujung kepala sampai hujung kaki , AMPLE

pemeriksaan neurologis yang lengkap ; GCS, pupil, nervus cranialis,

motoric, sensorik, otonom

Page 3: Neurotrauma
Page 4: Neurotrauma

Contoh Kasus:

Tn. A, 37 tahun dibawa ke UGD Rs. Raden Mataher setelah mengalami kecelakaan lalulintas

saat mengendarai motornya. Lokasi kejadian berjarak 2 jam dari IGD. Tn. A tidak memakai

helm saat dibawa dan Tn. A sempat pingsan > 15 menit ketika sadar ia kembali mengeluh

kekepalanya terasa sakit dan muntah sebanyak 3 kali. Saat dilakukan periksaan fisik

ditemukan Tn.A membuka mata saat dirangsang nyeri dan menunjukkan fleksi abnormal

pada sisi kanan dan tidak dapat digerakkan pada sisi kiri.

TD: 80/50 mmHg, pernafasan: cheynes stokes, Nadi: 52x/menit, T : 37,8 C tampak jejas

dengan ukuran 5x10cm pada parietal kanan. Pupil mengalami dilatasi ipsilateral dan refleks

cahaya pada kedua pupil menurun. Respon verbal hanya berupa erangan. Apa yang terjadi

pada pasien ini?

Page 5: Neurotrauma

TATALAKSANA KASUS INI:

Prinsip: sesuai algoritme tatalaksana cedera kepala berat

1. PRIMARY SURVEY

Lakukan ABCDE;

a. Airway bebaskan jalan nafas, dan pasang collar neck

b. Breathing berikan oksigen ventilasi 100%, bila perlu lakukan endotrakeal dini

c. Sirkulasi berikan RL 2 kolf

d. Disability penilaian ulang GCS dan refleks pupil

e. Eksposure pemeriksaan secara umum, dan cegah hipotermi

2. SECONDARY SURVEY

Riwayat AMPLE

a. berikan manitol 20% 5 kolf

b. berikan Fenitoin 1 ampul (1gram)

c. Nilai Ventilasi

d. Pasang Kateter Folley

Page 6: Neurotrauma

e. Reevaluasi neurologis: GCS

Respon buka mata

Respon motoric

Respon verbal

Refleks cahaya pupil

3. Tes Diagnostik (sesuai urutan)

• CT Scan

• Ventrikulografi udara

• Angiogram

4. RUJUK

Spesialis Bedah Syaraf cito.