neraca bahan makanan tahun 2016 sementara

169
NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA 2017

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

8 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

NERACA BAHAN MAKANANTAHUN 2016 SEMENTARA

BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

2017

Page 2: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya kepada kita semua sehingga kami dapat

menyelesaikan buku NBM tahun 2016 (Sementara).

Buku NBM tahun 2016 (Sementara) dapat disusun atas dukungan dan kerjasama

yang baik dari Tim NBM dan nara sumber lain yang menunjang ketersediaan data,

meskipun dalam proses penyusunan mengalami hambatan dan kendala, terutama kesulitan

dalam pengumpulan data. Data NBM tahun 2016 (Sementara) diperoleh dari Dinas

Pertanian, Dinas Kehutanan dan Perkebunan, Bulog, Dinas Kelautan Perikanan, BPS, PG.

Madu Baru dan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi DIY dan data ekspor impor

yang diperoleh dari distributor serta pedagang besar.

Dengan selesainya penyusunan NBM tahun 2016 (Sementara) ini diharapkan dapat

memberikan gambaran kondisi ketersediaan pangan di wilayah Daerah Istimewa

Yogyakarta untuk tahun yang bersangkutan, sekaligus sebagai evaluasi ketersediaan

pangan yang ditindaklanjuti dalam penyusunan rencana produksi dan pengadaan pangan

bagi penduduk Daerah Istimewa Yogyakarta.

Dalam penyusunan NBM tahun 2016 (Sementara) ini tentunya masih ada

kekurangan, untuk itu kami mohon saran serta kritik yang membangun. Kepada semua

pihak yang telah berperan dalam penyusunan NBM tahun 2016 (Sementara) kami

sampaikan terima kasih. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Yogyakarta, Juni 2017

Kepala

Ir. Arofa Noor Indriani, M.SiNIP. 19600729 198603 2 006

Page 3: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

DAFTAR ISIKATA PENGANTAR ..................................................................................................i.

DAFTAR ISI ..................................................................................................................ii

DAFTAR TABEL ..........................................................................................................iv

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................................v

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................vi

I. PENDAHULUAN

A. Umum .................................................................................................................1

B. Perkembangan Penyusunan Neraca Bahan Makanan (NBM) ..........................2

C. Kegunaan Neraca Bahan Makanan (NBM) .......................................................4

II. METODOLOGI

A. Pengertian Neraca Bahan Makanan ( NBM ) ...................................................6

B. Syarat- syarat Penyusunan NBM ......................................................................15

C. Pengumpulan, Pengolahan dan Analisa Data ..................................................18

III. PENYEMPURNAAN NERACA BAHAN MAKANAN ( NBM )

A. Hasil Kajian Sub Sektor Peternakan ..............................................................17

B. Hasil Kajian Sub Sektor Tanaman Pangan .....................................................17

C. Hasil Kajian Sub Sektor Hortikultura .............................................................17

D. Hasil Kajian Sub Sektor Perkebunan ...............................................................18

E. Upaya Penyempurnaan dengan Menggunakan Tabel I – O .............................20

F. Perubahan Tabel NBM ....................................................................................22

IV. ANALISIS KETERSEDIAAN PANGAN TAHUN 2016 SEMENTARA

A. Situasi Ketersediaan Pangan Tahun 2011 – 2016 Sementara ...........................23

B. Analisis Surplus/minus Berdasarkan Neraca Bahan Makanan ..........................31

V. DINAMIKA KETERSEDIAAN PANGAN (2006 – 2016 SEMENTARA)

A. Ketersediaan dan Tingkat Ketersediaan Energi dan Protein DIY tahun 2006 – 2016...33

B. Skor PPH Berdasarkan Ketersediaan Pangan DIY Tahun 2006 – 2016........................34

C. Ketersediaan dan Tingkat Proporsi Ketersediaan Energi DIY (2006 – 2016)...............35

D. Tingkat Ketersediaan Energi dan Protein dan Laju Tingkat Ketersediaan ...................36

Page 4: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

VI. KETERKAITAN NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

DENGAN POLA PANGAN HARAPAN DIY...........................................................39

VI. KESIMPULAN

A. Kesimpulan ............................................................................................................43

B. Saran .....................................................................................................................46

Page 5: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

DAFTAR TABEL – TABEL

Tabel 1. Ketersediaan Pangan berdasarkan Jenis Bahan Makanan untuk Konsumsi

Penduduk Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2014

Tabel 2. Neraca Bahan Makanan (NBM) Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2014

Tabel 3. Ketersediaan Pangan berdasarkan Jenis Bahan Makanan untuk Konsumsi

Penduduk Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2015

Tabel 4. Neraca Bahan Makanan (NBM) Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2015

Tabel 5. Ketersediaan Pangan berdasarkan Jenis Bahan Makanan untuk Konsumsi

Penduduk Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2016 Sementara

Tabel 6. Neraca Bahan Makanan (NBM) Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2016

Sementara

Tabel 7. Ketersediaan Energi, Protein dan Lemak berdasarkan Jenis Bahan Makanan

untuk Konsumsi Penduduk Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2015 dan

2016 Sementara

Tabel 8. Ketersediaan Energi, Protein dan Lemak berdasarkan Jenis Bahan Makanan

untuk Konsumsi Penduduk Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2014, tahun

2015 dan tahun 2016 Sementara

Tabel 9. Ketersediaan Energi berdasarkan Jenis Bahan Makanan sesuai PPH untuk

Konsumsi Penduduk DIY Tahun 2015 dan Tahun 2016 Sementara

Tabel 10. Ketersediaan dan Tingkat Ketersediaan Energi DIY Tahun 2006 – 2016

Sementara

Tabel 11. Skor PPH Berdasarkan Ketersediaan Energi di DIY Tahun 2006 – 2016

Sementara

Page 6: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

Tabel 12. Ketersediaan dan Tingkat Ketersediaan Energi DIY (2006 – 2016)

Berdasarkan Kelompok Pangan (Publikasi NBM)

Tabel 13. Ketersediaan dan Tingkat Ketersediaan Energi dan Protein Tahun 2006 –

2016 Sementara

Tabel 14. Laju Tingkat Ketersediaan

Tabel 15. Kontribusi Energi Menurut Kelompok Pangan Tahun 2016 Sementara

Tabel 16. Proyeksi Ketersediaan Energi Kelompok Pangan (Kal/kap/hari)

Tabel 17. Proyeksi Ketersediaan Energi Menurut Kelompok Pangan (Gram/kap/hari)

Page 7: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Skor Konsumsi Tahun 2015 dengan Pendekatan PPH

Lampiran 2. Analisis Surplus / Minus Berdasarkan NBM Tahun 2016 Sementara

Lampiran 3. Skor PPH DIY Berdasarkan NBM Tahun 2016 Sementara

Lampiran 5. Sasaran Pola Pangan Harapan (PPH) DIY Tahun 2013 – 2020 berdasarkanNeraca Bahan Makanan Tahun 2016 Sementara

Lampiran 6. Sasaran Pola Pangan Harapan (PPH) DIY Tahun 2014 – 2020 berdasarkanNeraca Bahan Makanan Tahun 2016 (Kkal/kap/hari) (Gram/kap/hari)

Lampiran 7. Rata - rata Ketersediaan Pangan DI. Yogyakarta berdasarkan Neraca BahanMakanan Tahun 2016 (Gram/Kapita/Hari) (Proyeksi Ketersediaan Pangan)

Lampiran 8. Proyeksi Ketersediaan Pangan DI. Yogyakarta berdasarkan Neraca BahanMakanan Tahun 2016 (Gram/Kapita/Hari) (Proyeksi Ketersediaan Pangan)

Lampiran 9. Proyeksi Gap Ketersediaan Pangan Berdasarkan Neraca Bahan Makanan Tahun2016 (Kg/Kapita/Tahun)

Lampiran 10. Proyeksi Ketersediaan Pangan Berdasarkan Neraca Bahan Makanan Tahun2016 (Kg/Kapita/Tahun)

Lampiran 11. Proyeksi Gap Ketersediaan Pangan Berdasarkan Neraca Bahan Makanan Tahun2016 (Kg/Kapita/Tahun)

Lampiran 12. Proyeksi Ketersediaan Pangan (000 Ton/Tahun)

Lampiran 13. Proyeksi Ketersediaan Pangan (000 Ton/Tahun)

Lampiran 14. Format Neraca Bahan Makanan

Lampiran 15. Besaran Konversi yang Digunakan Untuk Ternak

Lampiran 16. Konversi Kuantitas dan Bentuk Pangan

Lampiran 17. Jenis Bahan Makanan, Produksi Turunan dan Besaran Konversi Input ke Outputmenurut Kelompok Komoditas

Lampiran 18. Faktor Konversi Bahan Makanan yang Dipakai untuk Menghitung Produksi

Lampiran 19. Komposisi Bahan Makanan

Lampiran 20. Besaran Konversi

Page 8: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Ketersediaan Energi Tahun 2013 – 2016 Sementara

Gambar 2. Ketersediaan Protein Tahun 2013 – 2016 Sementara

Gambar 3. Ketersediaan Lemak Tahun 2013 – 2016 Sementara

Gambar 4. Perbandingan Ketersediaan Energi Tahun 2016 dengan

Ideal

Gambar 5. Perbandingan Ketersediaan Energi Tahun 2014 dan

2016 dengan Ideal

Gambar 6. Perbandingan Skor Konsumsi 2014 dengan Skor Ideal

Gambar 7. Pola Konsumsi Energi 2014

Gambar 8. Pola Konsumsi Berdasarkan PPH

Gambar 9. Ketersediaan Energi DIY Tahun 2006 – 2016 Sementara

Gambar 10. Tingkat Ketersediaan Energi Tahun 2006 – 2016 Sementara

Gambar 11. Perbandingan Proporsi Ketersediaan Energi Tahun

2006 - 2016 dengan Skor Ideal

Page 9: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

NBM 2016 Sementara

halaman 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Umum

Ketahanan pangan dan gizi adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan pangan

dan gizi bagi negara sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya

pangan yang cukup, baik jumlah maupunmutunya, aman, beragam, memenuhi

kecukupan gizi, merata dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama,

keyakinan, dan budaya masyarakat, untuk mewujudkan status gizi yang baik agar

dapathidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan. (Peraturan Pemerintah

Nomor 17 Tahun 2015).

Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk

pertanian, perkebunan,kehutanan, perikanan, peternakan, perairan, dan air, baik

yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan sebagai makanan atau

minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan Pangan, bahan baku

Pangan, dan bahan lainnya yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan,

dan/atau pembuatan makanan atau minuman.

Prioritas kebijakan pembangunan ekonomi yang ditempuh dalam sistem

ketahanan pangan diantaranya upaya pemenuhan kecukupan pangan dengan

menjamin tersedianya pangan dan gizi dalam jumlah, mutu yang cukup dan harga

yang terjangkau dengan memperhatIkan peningkatan pendapatan petani serta

peningkatan produksi.

Salah satu subsistem utama sistem ketahanan pangan adalah ketersediaan

pangan, yang menjelaskan tentang jumlah bahan pangan yang tersedia di suatu

wilayah pada kurun waktu tertentu. Ketersediaan pangan dapat diwujudkan melalui

produksi dalam negeri atau daerah, pemasukan dari luar negeri atau luar daerah,

dan cadangan yang dimiliki negara atau daerah yang bersangkutan. Ketersediaan

Page 10: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

NBM 2016 Sementara

halaman 2

pangan merupakan suatu sistem yang berjenjang (hierarchial system) mulai dari

tingkat nasional, propinsi (regional), lokal (kabupaten/ kota) dan rumah tangga.

Ketersediaan pangan dapat diukur baik pada tingkat makro (nasional, propinsi,

kabupaten/ kota) maupun mikro (rumah tangga)

Ketahanan pangan mensyaratkan ketersediaan pangan yang cukup dan

berkelanjutan sepanjang waktu, oleh sebab itu situasi ketersediaan pangan perlu

diketahui secara periodik. Untuk itu perlu dilakukan kegiatan pemantauan dan

analisis produksi dan ketersediaan pangan. Informasi tentang situasi ketersediaan

pangan tersebut diperlukan sebagai bahan untuk menyusun perencanan, evaluasi,

perumusan kebijakan, pemecahan masalah produksi dan ketersediaan pangan.

B. Perkembangan Penyusunan Neraca Bahan Makanan (NBM)

Penyusunan NBM pertama-tama dilakukan pada masa Perang Dunia II,

karena negara-negara yang terlibat perang mengalami krisis pangan yang harus

segera di atasi. Tahun 1942, pertama kalinya “Inter Allied Committee On Postwar

Requirement” menggunakan metode “Food Balance Sheet” untuk meneliti

kebutuhan pangan waktu itu. Pada tahun 1943, suatu tim ahli gabungan antara

Kanada, Amerika Serikat dan Inggris menerbitkan suatu laporan berjudul “Food

Consumption Level in The United Sastes and The United Kingdom”. Selanjutnya

pada tahun 1946. “Food and Agriculture Organization (FAO)’ Perserikatan

Bangsa-Bangsa mulai menggunakan metode NBM di antara 70 negara anggotanya.

Pada sidangnya yang keempat di Washington pada tahun 1948, FAO telah

membuat rekomendasi agar semua negara-negara anggota dapat menyusun NBM

menurut model yang seragam dan mengirimkannya kepada FAO disertai harapan

agar penyusunannya di setiap negara dilakukan setiap tahun. Sebagai kelanjutan

dari perhatian dan rekomendasi FAO tentang NBM ini, maka pada tahun 1949 dan

1950 telah berhasil dipublikasikan NBM berbentuk “Loose-leat booklet” pertama

Page 11: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

NBM 2016 Sementara

halaman 3

untuk 77 negara yang mencakup periode permulaan peran dunia II dan masa tahun

1947/1948 dan 1948/1949. “Loose-leat booklet” kedua dipublikasikan pada tahun

1950/1951, 1951/1952, 1952/1953 dan 1953/1955, untuk 92 negara.

Berdasarkan atas kemungkinan-kemungkinan teknis penyajian, maka pada

tahun 1957 diputuskan bahwa penerbitan NBM oleh FAO tidak lagi secara tahunan

melainkan periode tiga tahunan. Himpunan pertama periode tiga tahunan yang

meliputi periode 1954 – 1956 dan mencakup 30 negara, diterbitkan pada tahun

1958. Himpunan kedua meliputi periode 1957 – 1959 dan mencakup 43 negara

diterbitkan pada tahun 1963. Himpunan ketiga pada tahun 1966 untuk 63 negara

mencakup periode 1960 – 1962. Sedangkan himpunan keempat adalah NBM untuk

periode 1964 – 1966 yang dipublikasikan pada tahun 1971 dan mencakup 132

negara.

Di Indonesia, NBM mulai disusun tahun 1963 oleh Biro Pusat Statistik

(BPS) dengan bantuan ahli dari FAO untuk keperluan intern BPS. Hasilnya terdiri

atas NBM periode 1963 – 1965, NBM periode 1964 – 1966 dan NBM tahun 1970.

Kemudian secara periodik disusun NBM tahun 1971 dan NBM 1972. Selanjutnya

berdasar instruksi Menteri Pertanian nomor : 12/INS/UM/6/1975 tanggal 19 Juni

1975, dibentuk Tim Penyusun NBM Nasional yang beranggotakan unsur-unsur

dari instansi Departemen Pertanian, BPS dan instansi terkait untuk menyusun buku

Pedoman Penyusunan NBM serta menyajIkan NBM mulai PELITA I sampai

dengan sekarang.

Menyadari bahwa pengkajian NBM Nasional terlalu bersifat umum, maka

pada tahun 1979 Sekretaris Jenderal Departemen Pertanian atas nama Menteri

Pertanian melalui surat Nomor 92/B/1979 tanggal 18 Januari 1979,

menginstruksIkan seluruh Kepala Kantor Wilayah Departemen Pertanian untuk

menyusun NBM Regional/Provinsi dan hasilnya disampaikan kepada Menteri

Page 12: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

NBM 2016 Sementara

halaman 4

Pertanian melalui Unit Perbaikan Menu Makanan Rakyat (UPMMR) Departemen

Pertanian.

Pada tahun 1979 telah dikeluarkan pula Instruksi Presiden No 20 tahun 1979

tanggal 8 Oktober 1979 tentang Perbaikan Menu Makanan Rakyat termasuk di

dalamnya penyajian NBM, sebagai kelanjutan Instruksi Presiden No. 14 tahun

1974. Pada tahun 1985 Sekretaris Jenderal Departemen Pertanian atas nama

Menteri Pertanian, melalui surat nomor RC.220/487/B/II/1985 tanggal 20 Januari

1985 menginstruksikan seluruh Kepala Kantor Wilayah Departemen Pertanian

untuk mengembangkan Penyusunan NBM Regional dan Provinsi dengan

membentuk Tim Penyusun NBM Regional/Provinsi yang bertugas menyusun

NBM Regional/Provinsi masing-masing. Tahun 1993 dan 1996 Buku Pedoman

Penyusunan NBM juga diterbitkan dengan memasukkan beberapa hasil penelitian

yang dilakukan oleh beberapa institusi. Selanjutnya upaya penyempurnaan

penyusunan Tabel NBM terus dilakukan, dengan melakukan beberapa kajian,

diantaranya dengan menggunakan pendekatan Tabel Input – Output. Buku

Pedoman Penyusunan NBM Tahun 2004 kembali diterbitkan dengan

mengakomodasikan hasil beberapa kajian yang dilakukan dalam rangka

penyempurnaan penyusunan NBM. Dalam rangka menjabarkan Pedoman

Penyusunan NBM Tahun 2004 serta penyempurnaan data baik dari segi cakupan

maupun kualitasnya maka dipandang perlu untuk menyusun Buku Panduan

Penyusunan NBM.

Di DIY telah mulai menyusun NBM sejak tahun 1990 an, dan sekarang

disusun oleh Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Daerah Istimewa

Yogyakarta dengan membentuk Tim Penyusun NBM terdiri dari BPS, Dinas

Pertanian, Dinas Kelautan dan Perikanan, Biro Administrasi dan Perekonomian

Setda DIY, Dinas Kehutanan dan Perkebunan, Bulog, Dishubkominfo, PT.

Madubaru, Disperindag, Bappeda, serta lurah pasar dan pengurus

Page 13: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

NBM 2016 Sementara

halaman 5

koperasi pasar. Mulai tahun 2011 NBM DIY disusun 2 kali berupa angka

sementara dan angka tetap.Dan mulai NBM tahun 2010 dan 2011 sudah disusun

NBM di 4 Kabupaten (Kulon Progo, Gunung Kidul, Bantul, Sleman), apalagi

didukung tuntutan dalam Standar Pelayanan Minimum (SPM) bidang Ketahanan

Pangan yang salah satu indikator kinerjanya menggunakan hasil NBM.

C. Kegunaan Neraca Bahan Makanan (NBM)

Sebagai salah satu alat perencana di bidang pangan dan gizi, NBM dapat

memberikan informasi berupa data tentang produksi, pengadaan, serta semua

perubahan-perubahan yang terjadi, hingga suatu komoditas tersedia untuk

dikonsumsi oleh penduduk suatu negara/daerah dalam satu kurun waktu tertentu.

Dengan demikian, NBM merupakan salah satu metode untuk memperoleh

gambaran situasi penyediaan pangan yang cukup lengkap dan teliti, namun

sederhana dan relatif mudah dikerjakan. Oleh karena itu, suatu NBM yang

disajikan secara lengkap tepat waktu dan berurutan dari suatu periode ke periode

berikutnya, akan sangat berguna untuk memantapkan kebijakan pangan secara

menyeluruh, dan bahkan sangat berguna bagi perencanaan program-program yang

berkaitan dengan masalah pangan dan gizi secara umum. Dengan menyusun NBM,

dimungkinkan dengan cepat didapatkan gambaran tentang situasi penyediaan

pangan per kapita suatu negara/daerah pada suatu kurun waktu tertentu. Sehingga

stakeholder pengambil keputusan dengan cepat pula dapat menetapkan kebijakan

yang harus ditempuh.

Page 14: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

NBM 2016 Sementara

halaman 6

BAB II

METODOLOGI

A. Pengertian Neraca Bahan Makanan (NBM)

Neraca Bahan Makanan (NBM) adalah suatu tabel yang terdiri atas kolom-

kolom yang memuat berbagai informasi berupa data tentang situasi dan kondisi

penyediaan bahan makanan bagi penduduk suatu negara/daerah, dalam suatu kurun

waktu tertentu. Informasi tersebut dicantumkan dalam 19 kolom sebagai berikut :

kolom (1) Jenis Bahan Makanan (Commodity); kolom produksi (production) yang

terdiri atas kolom (2) masukan (input) dan (3) keluaran (output); kolom (4)

Perubahan stok (changes in stock); kolom (5) impor (import); kolom (6)

Penyediaan Dalam Negeri sebelum Ekspor (Domestic Supplay prior to Export);

kolom (7) Ekspor (export); kolom (8) Penyediaan Dalam Negeri (Domestic

Utilization) yang terdiri atas : kolom (9) Pakan (feed); (10) Bibit (Seed); diolah

untuk (Manufactured for) (11) Makanan (food) dan (12) Bukan makanan (non

food); (13) Tercecer (Weste) dan (14) Bahan Makanan (food); Ketersediaan per

kapita (per capita availability) terdiri atas kolom-kolom (15) kg/thn (kg/year); (16)

Gram/hari (gram/day); (17) Energi dalam satuan kalori/hari (cal/day), (18) Protein

dalam satuan gram/hari (proteins in gram/day); dan (19) Lemak dalam satuan

gram/hari (fats in gram/day).

1. Jenis Bahan Makanan

Bahan makanan yang dicantumkan dalam kolom ini adalah semua

jenis bahan makanan baik nabati maupun hewani yang lazim/umum tersedia

untuk dikonsumsi oleh masyarakat. Bahan makanan tersebut dikelompokkan

menurut jenisnya yang diikuti prosesnya dari produksi sampai dengan dapat

dipasarkan/dikonsumsi dalam bentuk belum berubah atau bentuk lain yang

Page 15: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

NBM 2016 Sementara

halaman 7

berbeda sama sekali setelah melalui proses pengolahan. Pengelompokan

bahan makanan tersebut adalah sebagai berikut : Padi-padian, makanan

berpati, buah/biji berminyak, buah-buahan, sayuran, daging, telur, susu, Ikan

serta kelompok minyak dan lemak.

a. Padi-padian

Padi-padian adalah kelompok komoditas yang terdiri atas gandum,

padi, jagung dan sorghum (canthel) serta produksi turunannya

b. Makanan Berpati

Makanan berpati adalah bahan makanan yang mengandung pati yang

berasal dari akar/umbi dan lain-lain bagian tanaman yang merupakan

bahan makanan pokok lainnya. Yang termasuk dalam kelompok

komoditas ini adalah ubi kayu, ubi jalar dan sagu, serta produksi

turunannya. Contoh gaplek/chips dan tapioka/pellet adalah turunan dari

ubi kayu. Kelompok komoditas makanan berpati ini merupakan jenis

bahan makanan yang mudah rusak jika disimpan dalam jangka waktu

yang cukup lama bila tidak melalui proses pengolahan.

c. Gula

Gula adalah sekelompok komoditas yang terdiri atas : gula pasir dan

gula merah (gula mangkok, gula lempengan, gula semut dan lain-lain),

baik dari hasil olahan pabrik maupun rumah tangga yang merupakan

produk olahan dari tanaman kelapa deres, aren, siwalan, nipah dan tebu.

d. Buah/biji berminyak

Buah/biji berminyak adalah kelompok bahan makanan yang

mengandung minyak, yang berasal dari buah dan biji-bijian. Komoditas

yang termasuk dalam kelompok ini adalah kacang hijau, kelapa, kacang

tanah, kacang kedelai, kacang mete, kemiri, pala, wijen, kacang bogor

dan lain-lain yang sejenis. Sebagian dari komoditas ini, khususnya

Page 16: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

NBM 2016 Sementara

halaman 8

kelapa, diolah menjadi kopra yang selanjutnya dijadikan minyak

goreng, sehingga produk turunannya tercantum dalam kelompok

minyak dan lemak.

e. Buah-buahan

Buah-buahan adalah sumber vitamin dan mineral dari bagian tanaman

yang berupa buah. Umumnya merupakan produksi tanaman tahunan

yang biasa dapat dikonsumsi tanpa dimasak.

f. Sayuran

Sayuran adalah sumber vitamin dan mineral yang dikonsumsi dari

bagian tanaman yang berupa daun, bunga, buah, batang atau

umbi.Tanaman tersebut pada umumnya berumur kurang dari satu tahun.

g. Daging

Daging adalah bagian-bagian dari hewan yang disembelih atau dibunuh

dan lazim dimakan manusia, kecuali yang telah diawetkan dengan cara

lain dari pada pendinginan.

h. Telur

Telur adalah telur unggas. Telur yang dimaksud yaitu telur ayam buras,

telur ayam ras dan telur itik dan telur unggas lainnya.

i. Susu

Susu adalah cairan yang diperoleh dari ambing ternak perah sehat,

dengan cara pemerahan yang benar, terus-menerus dan tidak dikurangi

sesuatu dan/atau ditambahkan ke dalamnya sesuatu bahan lain.

j. Ikan

Ikan adalah komoditas yang berupa binatang air (Ikan berkulit halus

dan berkulit keras) dan biota perairan lainnya. Yang dimaksud

komoditas Ikan disini adalah yang berasal dari kegiatan penangkapan di

laut maupun perairan umum (waduk, sungai dan rawa) yang dapat

Page 17: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

NBM 2016 Sementara

halaman 9

diolah menjadi bahan makanan yang lazim/umum dikonsumsi

masyarakat. Berdasarkan banyaknya jenis Ikan darat/laut yang

dikonsumsi penduduk dirinci menjadi : tuna/cakalang/tongkol, kakap,

cucut, bawal, teri, lemuru, kembung, tengiri, bandeng, belanak, mujair,

Ikan mas, udang, rajungan, kerang darah, cumi-cumi/sotong dan lain-

lainnya.

k. Minyak dan Lemak

Minyak dan lemak adalah kelompok bahan makanan yang berasal dari

nabati seperti : minyak kelapa, minyak sawit, minyak kacang tanah,

minyak kedelai dan minyak jagung; serta yang berasal dari hewani

yaitu minyak Ikan. Sedangkan lemak umumnya berasal dari hewani,

seeperti lemak sapi, lemak kerbau, lemak kambing/domba, lemak babi

dan lain-lain.

2. Produksi

Produksi adalah jumlah keseluruhan hasil masing-masing bahan

makanan yang dihasilkan dari sektor pertanian (Tanaman Pangan,

hortikultura, Peternakan, Perikanan dan Perkebunan), yang belum mengalami

proses pengolahan maupun yang sudah mengalami proses pengolahan.

Produksi dikategorikan menjadi 2 kategori sebagai berikut :

a. Masukan (Input)

Masukan adalah produksi yang masih dalam bentuk asli maupun dalam

bentuk hasil olahan yang akan mengalami proses pengolahan lebih

lanjut.

b. Keluaran (Output)

Keluaran adalah produksi dari hasil keseluruhan atau sebagai hasil

turunan yang diperoleh dari kegiatan berproduksi atau hasil utama yang

Page 18: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

NBM 2016 Sementara

halaman 10

langsung diperoleh dari kegiatan berproduksi yang belum mengalami

perubahan. Besarnya output sebagai hasil dari input sangat tergantung

pada besarnya derajat ekstrasi dan faktor konversi.

Angka produksi untuk komoditas tanaman pangan mencakup hasil

seluruh panen (tua/muda), baik yang berasal dari lahan sawah maupun lahan

kering serta lahan lama maupun baru. Sedang produksi turunannya diperoleh

dengan menggunakan faktor konversi dan tingkat ekstrasi dari komoditas

yang bersangkutan.

Produksi komoditas hortikultura adalah dalam bentuk segar yang

mencakup hasil seluruh panen, baik yang dipanen sekaligus maupun yang

dipanen berkali – kali, sehingga pengisiannya langsung dimasukkan ke

kolom 3 (keluaran) kecuali untuk bawang merah dan bawang putih

pengisiannya dimulai dari kolom (2). Kedua komoditas ini tidak dapat

langsung dikonsumsi dalam bentuk segar (kering panen), sehingga harus

melewati proses pengeringan untuk menjadi kering konsumsi.

Produksi daging dihitung dari jumlah pemotongan resmi (RPH)

ditambah dengan perkiraan pemotongan tak resmi.Produksi daging

(masukan) dinyatakan dalam bentuk karkas dari semua jenis ternak,

sedangkan keluaran dalam bentuk daging murni. Khusus untuk jeroan

dihitung dari berat karkas masing-masing jenis dan langsung dimasukkan ke

kolom 3 (keluaran).

Produksi telur dihitung dari seluruh hasil, baik yang dihasilkan oleh

perusahaan peternakan maupun peternakan rakyat, yang langsung

dimasukkan ke kolom 3 (keluaran). Produksi susu, dihitung dari populasi

ternak betina produktif yang laktasi dikalikan rata-rata produksi per ekor per

tahun.

Page 19: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

NBM 2016 Sementara

halaman 11

Produksi untuk minyak nabati didasarkan pada jumlah yang diolah

untuk makanan, kecuali minyak sawit dan inti sawit merupakan produksi asli.

Sedang produksi untuk lemak hewani didasarkan pada produksi daging

(karkas).

Produksi perikanan adalah semua hasil penangkapan Ikan/binatang

air lainnya/tanaman air yang ditangkap dari sumber perikanan alami atau dari

tempat pemeliharaan baik yang diusahakan oleh perusahaan perikanan

maupun rumah tangga perikanan yang meliputi hasil penangkapan yang

dijual, hasil penangkapan yang dimakan nelayan/petani Ikan/rumah tangga

perikanan atau yang diberikan kepada nelayan/petani Ikan sebagai upah.

3. Stok dan Perubahan Stok

Stok adalah sejumlah bahan makanan yang disimpan/dikuasai oleh

Pemerintah atau Swasta, seperti yang ada di pabrik, gudang, depo, lumbung

petani/rumah tangga, dan pasar/pedagang yang dimaksudkan sebagai

cadangan dan akan digunakan apabila sewaktu-waktu diperlukan. Data stok

yang digunakan adalah data stok awal dan akhir tahun.

Perubahan stok adalah selisih antara stok akhir tahun dengan stok awal

tahun.Perubahan stok ini hasilnya bisa negatif (-) dan bisa positif (+). Negatif

(-) berarti ada penurunan stok akibat pelepasan stok ke pasar. Dengan

demikian komoditas yang beredar di pasar bertambah. Positif (+) berarti ada

peningkatan stok yang berasal dari komoditas yang beredar di pasar. Dengan

demikian komoditas yang beredar di pasar menjadi menurun.

4. Impor

Impor adalah sejumlah bahan makanan baik yang belum maupun yang

sudah mengalami pengolahan, yang di datangkan/dimasukkan, diedarkan,

atau disimpan. Untuk perhitungan NBM Regional/Provinsi, yang termasuk

impor adalah :

Page 20: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

NBM 2016 Sementara

halaman 12

a. Bahan makanan yang didatangkan/dimasukkan dari luar wilayah negara

Republik Indonesia langsung ke dalam wilayah daerah yang

bersangkutan; dan atau

b. Bahan makanan yang didatangkan/dimasukkan dari wilayah daerah

administratif lain ke dalam wilayah daerah administratif yang

bersangkutan (perdagangan antar pulau atau antar Provinsi).

5. Penyediaan Dalam Negeri sebelum Eksport

Penyediaan Dalam Negeri sebelum eksport adalah sejumlah bahan

makanan yang berasal dari produksi (keluaran) dikurangi perubahan stok

ditambah impor

6. Ekspor

Ekspor adalah sejumlah bahan makanan baik yang belum maupun

yang sudah mengalami pengolahan, yang dikeluarkan dari wilayah Republik

Indonesia.

Untuk perhitungan NBM Regional/ Provinsi yang termasuk ekspor

adalah :

a. Bahan makanan yang dikeluarkan dari suatu wilayah daerah

administratif, langsung ke luar wilayah Negara Republik Indonesia dan

atau

b. Bahan makanan yang dikeluarkan dari suatu wilayah daerah

administratif ke wilayah daerah administratif lain (perdagangan antar

pulau atau antar Provinsi).

7. Penyediaan Dalam Negeri

Penyediaan dalam negeri adalah sejumlah bahan makanan yang dari

produksi (keluaran) dikurangi perubahan stok ditambah impor dikurangi

ekspor

Page 21: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

NBM 2016 Sementara

halaman 13

8. Pemakaian Dalam Negeri

Pemakaian dalam negeri adalah sejumlah bahan makanan yang

digunakan di dalam negeri/daerah untuk pakan, bibit/benih, diolah untuk

industri makanan dan bukan makanan, yang tercecer dan yang tersedia untuk

dimakan.

a. Pakan

Pakan adalah sejumlah bahan makanan yang langsung diberikan kepada

ternak pemeliharaan baik ternak besar, ternak kecil, unggas, maupun

Ikan.

b. Bibit/benih

Bibit/benih adalah sejumlah bahan makanan yang digunakan untuk

keperluan reproduksi

c. Diolah untuk Makanan

Diolah untuk makanan adalah sejumlah bahan makanan yang masih

mengalami proses pengolahan lebih lanjut melalui industri makanan

dan hasilnya dimanfaatkan untuk makanan manusia dalam bentuk lain.

d. Diolah untuk bukan makanan

Diolah untuk bukan makanan adalah sejumlah bahan makanan yang

masih mengalami proses pengolahan lebih lanjut dan dimanfaatkan

untuk kebutuhan industri bukan untuk makanan manusia, termasuk

untuk industri pakan ternak/Ikan.

e. Tercecer

Tercecer adalah sejumlah bahan makanan yang hilang atau rusak

sehingga tidak dapat dimakan oleh manusia, yang terjadi secara tidak

disengaja sejak bahan makanan tersebut diproduksi hingga tersedia

untuk konsumen

Page 22: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

NBM 2016 Sementara

halaman 14

f. Bahan Makanan

Bahan makanan adalah sejumlah bahan makanan yang tersedia untuk

dikonsumsi oleh penduduk suatu negara atau daerah, pada tingkat

pedagang pengecer dalam suatu kurun waktu tertentu.

9. Ketersediaan Per Kapita

Ketersediaan per kapita adalah sejumlah bahan makanan yang tersedia

untuk dikonsumsi setiap penduduk suatu negara/daerah dalam suatu kurun

waktu tertentu, baik dalam bentuk natura maupun dalam bentuk unsur

gizinya. Unsur gizi utama tersebut adalah sebagai berikut :

a. Energi adalah sejumlah kalori hasil pembakaran karbohidrat yang

berasal dari berbagai jenis bahan makanan. Energi ini sangat

dibutuhkan oleh tubuh untuk kegiatan tubuh seluruhnya.

b. Protein adalah suatu persenyawaan yang mengandung unsur “N” yang

sangat dibutuhkan tubuh untuk pertumbuhan serta penggantian

jaringan-jaringan yang rusak/aus.

c. Lemak adalah salah satu unsur zat makanan yang dibutuhkan oleh

tubuh sebagai tempat penyimpanan energi, protein dan vitamin.

Penyajian NBM sejak tahun 1991 mengalami sedikit perubahan pada rincian

kelompok Ikan. Kelompok Ikan yang semula dibagi 2 sub kelompok yaitu Ikan

laut dan Ikan tawar, maka mulai tahun 1991 dibagi menjadi 17 jenis Ikan. Di DIY

tahun 2009 dan tahun 2010 ada 18 jenis Ikan, tahun 2011 ada 19 jenis Ikan, tahun

2013 terdapat 20 jenis Ikan. Pada tahun 2008 konversi tercecer komoditas

perikanan sebesar 15 % dan saat ini mengalami perubahan menjadi sebesar 3 %.

Pada tahun 2013 dari BKP Pusat terdapat penambahan 5 jenis komoditas Ikan :

lele, gurame, kerapu, patin dan nila, untuk DIY Ikan kerapu tidak potensial dan

terjadi penambahan jenis Ikan patin. Demikian juga penyajian pada kelompok

Page 23: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

NBM 2016 Sementara

halaman 15

sayur-sayuran, mulai tahun 1994 untuk komoditi kacang-kacangan dirinci menjadi

dua yaitu kacang merah dan kacang panjang.

B. Syarat-Syarat Penyusunan NBM

Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi yaitu : jenis bahan makanan, data

penduduk, besaran dan angka konversi, komposisi gizi bahan makanan, serta cara

penulisan dan pembulatan angka.

1. Jenis Bahan Makanan

Jenis bahan makanan yang dimaksud di sini adalah jenis bahan makanan

yang lazim atau umum dikonsumsi oleh masyarakat suatu negara/daerah

yang data produksinya tersedia secara kontinyu dan resmi

2. Data Penduduk

Data penduduk yang digunakan adalah data penduduk yang bersumber dari

BPS. Data penduduk tersebut termasuk penduduk asing/ pendatang yang

bermukim di wilayah yang bersangkutan minimal selama enam bulan. Data

penduduk tahun 2016 menggunakan proyeksi angka hasil Sensus Penduduk

tahun 2010.

3. Besaran dan Angka Konversi

Besaran dan angka konversi yang digunakan adalah besaran dan angka

konversi yang ditetapkan oleh Tim NBM Nasional. Untuk penyusunan NBM

wilayah/daerah, sepanjang besaran dan angka konversi tersedia di daerah,

dapat digunakan angka tersebut dengan menyebut sumbernya. Bila belum

tersedia digunakan besaran dan angka konversi nasional. Angka konversi

untuk menghitung produksi menyangkut semua tahapan mulai dari tahap

memproduksi, proses pengolahan hingga siap untuk dibeli konsumen,

misalnya gabah kering panen gabah kering giling beras. Angka konversi

untuk penggunaan pangan menyangkut tingkat pemanfaatan bahan makanan

untuk bahan baku industri, kebutuhan pakan, bibit/benih serta tercecer/rusak.

Page 24: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

NBM 2016 Sementara

halaman 16

Pada tahun 2014 terdapat perubahan angka konversi dari GKG ke beras yang

semula 62,74 % berubah menjadi 62,85 %; dan perubahan angka konversi

untuk penyusunan NBM 2014. Besaran dan angka konversi yang digunakan

dalam penyusunan NBM DIY yaitu perhitungan benih untuk padi, palawija

adalah hasil kajian dari BPTP, serta angka konversi untuk komoditi

peternakan terutama daging sapi untuk konversi karkas ke daging adalah

hasil kajian dari Dinas Pertanian dengan UGM pada tahun 2010. Angka

konversi harus dilampirkan dalam NBM yang disusun. Konversi untuk

komoditas jagung dan ubi kayu untuk pakan ternak yang dipakai di DIY

adalah hasil Kajian BKPP DIY tahun 2015 yaitu untuk komoditi jagung

sebesar 42,6 % dan ubi kayu sebesar 28,3 %.

4. Komposisi Gizi Bahan Makanan

Komposisi gizi adalah besarnya nilai kandungan gizi dari jenis yang paling

banyak dikonsumsi, namun apabila beberapa jenis tersebut tidak ada yang

dominan, dapat diambil rata – rata dari kandungan gizinya. Komposisi Gizi

Bahan Makanan yang digunakan adalah komposisi bahan makanan yang

bersumber dari buku Daftar Komposisi Bahan Makanan (DKBM), publikasi

Puslitbang Gizi Departemen Kesehatan R.I 1981 yang kemudian

diperbaharui dengan Daftar Komposisi Zat Gizi Pangan Indonesia, Direktorat

Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan R.I 1995. Disamping itu

terdapat sumber lain yang resmi yaitu dari Food Composition Table for Use

In East Asia dan Food Composition Table for International Use, Publikasi

FAO.

Pada tahun 2014 terdapat beberapa perubahan kandungan energi,

protein dan lemak, selain itu juga terdapat perubahan bersarnya bahan dapat

dimakan (BDD). Salah satu contoh : komoditi ubi jalar semula BDD sebesar

90% berubah menjadi 86%, ubi kayu semula 85% berubah menjadi 86%

danlain sebagainya. Serta terjadi perubahan pada kandungan energi, protein

Page 25: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

NBM 2016 Sementara

halaman 17

serta lemak, salah satu contoh yaitu pada komoditi beras semula kandungan

energi sebesar 363, protein 8,9 dan lemak 1,4 berubah menjadi energi 362,2,

protein 8,48 dan lemak 1,45 dan lain sebagainya. Untuk selengkapnya

terdapat pada lampiran 13.

5. Cara Penulisan dan Pembulatan Angka

Penulisan angka pada Tabel NBM mulai dari kolom (2) sampai dengan

kolom (14) dan kolom (17) adalah dalam bilangan bulat, sedangkan untuk

kolom (15), kolom (16), kolom (18) dan (19) dalam bilangan pecahan

decimal (dua digit di belakang koma). Satuan kolom 2 sampai dengan kolom

14 adalah ton.

Bilangan Bulat

Semua bilangan di belakang koma yang nilainya kurang dari setengah

dibulatkan ke bawah, dan yang nilainya lebih dari setengah dibulatkan ke

atas. Semua bilangan di belakang koma yang nilainya sama dengan setengah

dan di depannya bilangan ganjil pembulatannya ke atas, dan yang di

depannya bilangan genap pembulatannya ke bawah.

Contoh : 14,490 dibulatkan 14

26,518 dibulatkan 27

17,5 dibulatkan 18

18,50 dibulatkan 18

Bilangan pecahan (dua desimal)

Semua bilangan yang desimal ketiga dan keempat kurang dari 50, desimal

kedua dibulatkan ke bawah. Semua bilangan yang desimal ketiga dan

keempat lebih dari 50 dibulatkan ke bawah. Semua bilangan yang desimal

ketiga dan keempat sama dengan 50 dan desimal kedua ganjil, maka desimal

Page 26: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

NBM 2016 Sementara

halaman 18

kedua dibulatkan ke atas, dan apabila desimal keduanya genap, maka

dibulatkan ke bawah.

Contoh : 11,1549 dibulatkan 11,15

27,1763 dibulatkan 27,18

15,1350 dibulatkan 15,14

17,1850 dibulatkan 17,18

Di dalam pengisian kolom, agar diperhatIkan hal-hal sebagai berikut:

a. Jika data tidak tersedia/tidak ada hendaknya diisi dengan notasi strip (-)

b. Jika data tersedia tetapi besarnya kurang dari 500 kg hendaknya diisi

dengan notasi nol (0), namun jika ada pertimbangan lainnya (sosial,

ekonomi, kemasyarakatan) tetap dapat diperhitungkan.

C. Pengumpulan, Pengolahan dan Analisa Data

Untuk keperluan penghitungan Neraca Bahan Makanan ini, data

ketersediaan bahan makanan diperoleh dari berbagai sumber data, dengan

melibatkan petugas pengumpul data dari berbagai Dinas/Instansi Tingkat Provinsi

terkait, antara lain : Dinas Pertanian - Dinas Kelautan dan Perikanan - Dinas

Kehutanan dan Perkebunan – Dinas Perindag - Bappeda DIY - Bulog - Dinas

Perhubungan dan BPS. Selain berupa data sekunder dari masing-masing

dinas/instansi terkait, data juga diperoleh dari hasil wawancara langsung ke

berbagai distributor dan pedagang/pengecer bahan makanan dari pasar, pabrik

maupun toko swalayan/ supermarket yang ada di wilayah D.I.Yogyakarta.

Pengolahan dan analisa data hingga penyelesaian akhir, dilaksanakan oleh

tim penyusunan Neraca Bahan Makanan (NBM), yang koordinasi pelaksanaannya

oleh Badan Ketahanan Pangandan Penyuluhan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Berbagai data yang masuk, selanjutnya dikompilasikan menurut jenis komoditinya

dan dihitung jumlah ketersediaan masing-masing bahan makanan tersebut untuk

Page 27: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

NBM 2016 Sementara

halaman 19

per kapita per tahun. Sedang untuk mengetahui nilai gizi bahan makanan tersebut,

maka dari angka ketersediaan pangan per kapita per hari, diterjemahkan ke dalam

satuan energi, protein dan lemak. Akhirnya, dari angka ketersediaan pangan hasil

penghitungan Neraca Bahan Makanan yang terdiri dari 12 kelompok/jenis bahan

makanan tersebut diringkas lagi menjadi 9 (sembilan) kelompok/jenis bahan

makanan untuk keperluan analisa guna dibandingkan dengan angka konsumsi yang

didasarkan pada pendekatan Pola Pangan Harapan.

Tabel NBM menyajikan gambaran menyeluruh tentang penyediaan

(supply) dan penggunaan (utilization) pangan di suatu wilayah dalam periode

tertentu (dalam kurun waktu satu tahun). Komoditas bahan makanan yang

disajikan dalam bentuk Tabel NBM terdiri dari komoditas utama (asal) dan

komoditas/ produk turunan yang tersedia untuk dikonsumsi penduduk.

Penyediaan (supply) suatu komoditas bahan makanan diperoleh dari jumlah

produksi dikurangi dengan perubahan stok, ditambah dengan jumlah yang diimpor

dan dikurangi dengan jumlah yang diekspor. Ini berarti, komponen – komponen

penyediaan terdiri atas produksi, perubahan stok, impor dan ekspor. Bentuk

persamaan penyediaan adalah sebagai berikut :

TS = O - ∆St + M – X Dimana,

TS : total penyediaan dalam negeri (total supply)

O : Produksi

∆St : stok akhir – stok awal

M : impor

X : ekspor

Selanjutnya, total penyediaan tersebut akan digunakan untuk pakan, bibit,

industri makanan dan non makanan, tercecer, serta bahan makanan yang tersedia

pada tingkat pedagang pengecer. Komponen – komponen tersebut merupakan

komponen penggunaan (utilization). Total penggunaan suatu komoditas bahan

Page 28: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

NBM 2016 Sementara

halaman 20

makanan adalah sama dengan total penyediaannya; yang dapat dinyatakan dalam

bentuk persamaan sebagai berikut :

TU = F + S + I + W + Fd

Dimana,

TU : total penggunaan (total utilization)

F : pakan

S : bibit

I : industri

W : tercecer

Fd : ketersediaan bahan makanan

Untuk mendapatkan tingkat ketersediaan bahan makanan (pangan) per

kapita, ketersediaan masing – masing bahan makanan dibagi dengan jumlah penduduk

pertengahan tahun. Informasi ketersediaan per kapita masing – masing bahan makanan

ini disajikan dalam bentuk kuantum (volume) dan kandungan nilai gizinya dalam satuan

kkal energi, gram protein dan gram lemak.

Pengelompokan jenis pangan berdasarkan Pola Pangan Harapan (PPH)

berbeda dengan pengelompokan jenis pangan berdasarkan NBM. Oleh karena itu, untuk

penghitungan skor PPH perlu dilakukan penyesuaian kelompok pangan dari kelompok

pangan NBM ke kelompok pangan PPH.

Pengelompokan pangan berdasarkan NBM dan PPH dapat dijelaskan sebagai berikut :

Kelompok NBM

Kelompok pangan NBM dibagi menjadi 11 kelompok, yaitu :

1. Padi – padian (padi gagang/ gabah, gabah/ beras, jagung, jagung basah, gandum

dan tepung gandum)

2. Umbi – umbian (ubi jalar, ubi kayu, ubi kayu/ gaplek, ubi kayu/ tapioka dan

sagu/ tepung sagu)

Page 29: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

NBM 2016 Sementara

halaman 21

3. Gula (gula pasir dan gula mangkok/ gula merah)

4. Buah/ biji berminyak (kacang tanah berkulit, kacang tanah lepas kulit, kedelai,

kacang hijau, kelapa berkulit / daging dan kelapa daging / kopra)

5. Buah – buahan

6. Sayur – sayuran

7. Daging ( daging sapi, daging kerbau, daging kambing, daging domba, daging

kuda, daging babi, daging ayam buras, daging ayam ras, daging itik dan jeroan

semua jenis)

8. Telur ( telur ayam buras, telur ayam ras dan telur itik)

9. Susu ( susu sapi dan susu import )

10. Ikan ( tuna, kakap, cucut, bawal, teri, lemuru, kembung, tengiri, bandeng,

belanak, mujair, Ikan mas, udang, rajungan, kerang darah, cumi-cumi, sotong,

lainnya)

11. Minyak dan lemak ( kacang tanah / minyak, kopra / minyak goreng, minyak

sawit / palm oil, minyak sawit / minyak goreng, lemak sapi, lemak kerbau,

lemak kambing, lemak domba dan lemak babi).

Kelompok Pola Pangan Harapan (PPH)

Kelompok pangan PPH dibagi menjadi 9 kelompok yaitu :

1. Padi – padian (beras, jagung dan gandum)

2. Umbi – umbian (ubi kayu, ubi jalar, kentang, talas dan sagu)

3. Pangan Hewani (daging, Ikan, telur dan susu)

4. Minyak dan lemak (minyak kelapa, minyak sawit, margarin dan lemak hewani)

5. Buah/ biji berminyak (kelapa, kemiri, kenari dan cokelat)

6. Kacang – kacangan (kacang tanah, kedelai, kacang hijau, kacang merah dan

kacang lainnya)

7. Gula (gula pasir dan gula merah)

Page 30: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

NBM 2016 Sementara

halaman 22

8. Sayur dan buah (sayuran segar dan buah segar)

9. Lain – lain (teh, kopi, terasi dan bumbu lainnya)

Langkah – langkah perhitungan Pola Pangan Harapan (PPH) :

Penentuan Bobot dalam PPH

Berdasarkan triguna pangan, pangan berfungsi sebagai sumber enrgi yang

berasal dari karbohidrat, sumber pembangun yang berasal dari protein dan

sumber pengatur yang berasal dari vitamin dan mineral. Setiap fungsi berperan

sama besarnya, dengan bobot turunan masing – masing 33,3%. Penentuan bobot

kelompok pangan dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Untuk kelompok pangan sumber karbohidrat dan energi, terdiri dari padi –

padian, umbi – umbian, minyak dan lemak, buah/ biji berminyak dan gula,

dengan total kontribusi energi (% AKG) dari PPH adalah 74% (Deptan,

2001). Bobot untuk kelompok pangan ini adalah 0,5 (berasal dari nilai 33,3

dibagi 74).

b. Untuk kelompok pangan sumber protein/ lauk, terdiri dari kacang – kacangan

dan Pangan Hewani, dengan total kontribusi energi (% AKG) dari PPH adalah

17%. Bobot untuk kelompok pangan ini adalah 2 (berasal dari nilai 33,3

dibagi 17).

c. Untuk kelompok pangan sumber vitamin dan mineral, terdiri dari sayur dan

buah dengan total kontribusi energi (% AKG) dari PPH adalah 6%. Bobot

untuk kelompok pangan ini adalah 5 (berasal dari nilai 33,3 dibagi 6).

d. Kelompok pangan lainnya (aneka minuman dan bumbu) dengan kontribusi

energi 3% akan diperoleh rating 0,0 yang berasal dari nilai 0 dibagi 3. Rating

0 untuk kelompok pangan lainnya didasarkan pada pertimbangan bahwa

konsumsi bumbu dan minuman tidak dimaksudkan untuk memenuhi

kebutuhan gizi.

Page 31: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

NBM 2016 Sementara

halaman 23

Cara Perhitungan Skor Pola Pangan Harapan

a. MenyesuaIkan pengelompokan pangan dari NBM ke kelompok PPH

b. Memasukkan data ketersediaan pangan dalam bentuk energi (kkal/kap/hr)

pada setiap kelompok pangan pada tabel PPH

c. Menghitung kontribusi energi dari setiap kelompok pangan (%) terhadap total

energi tingkat ketersediaan (2.400 kkal/kap/hr)

d. Memasukkan angka bobot dan skor maksimum setiap kelompok pangan ke

dalam tabel PPH.

e. Menghitung skor PPH dengan mengalIkan antara persentase AKE dengan

bobot setiap kelompok pangan.

f. Jika skor PPH setiap kelompok pangan lebih besar dari skor maksimumnya,

maka skor PPH yang diambil adalah skor maksimumnya. Jika skor PPH setiap

kelompok pangan lebih kecil dari skor maksimumnya, maka skor PPH yang

diambil adalah skor riilnya.

g. Menjumlahkan skor PPH dari seluruh kelompok pangan. Jumlah hasil

perhitungan skor PPH maksimal 100.

Page 32: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

NBM 2016 Sementara

halaman 24

BAB III

PENYEMPURNAAN NERACA BAHAN MAKANAN (NBM)

Penyusunan Tabel Neraca Bahan Makanan (NBM) sudah dilakukan oleh Badan

Pusat Statistik (BPS) sejak tahun 1963. Namun demikian sampai saat ini masih terdapat

beberapa kekurangan/kelemahan pada penyusunan Tabel NBM. Kelemahan tersebut

diantaranya tidak tersedianya data dasar, besaran-besaran konversi yang digunakan tidak

mencerminkan kondisi sekarang, serta jenis komoditas yang dicakup dalam tabel NBM

belum mencerminkan komoditas yang dikonsumsi.

Dalam rangka memperbaiki Tabel NBM agar informasi yang dihasilkan lebih

akurat, telah dilakukan beberapa upaya penyempurnaan secara bertahap. Pada tahun

2002 dan 2003 dilakukan beberapa kegiatan (kajian) yang bertujuan untuk memperbaiki

besaran konversi dan besaran tercecer pada sub sektor tanaman pangan, sub sektor

peternakan, sub sektor hortikultura dan sub sektor perkebunan.

A. Hasil Kajian Sub Sektor Peternakan

Besaran konversi yang diguanakan pada penyusunan NBM sub sektor

peternakan selama ini tidak mencerminkan kondisi yang sebenarnya karena

bersumber pada penelitian yang dilakukan pada sekitar tahun tujuh puluhan. Oleh

karena itu pada tahun 2002 dilakukan kegiatan “Penyempurnaan Neraca Pangan

Komoditas Peternakan (Karkas) dalam rangka NBM” yang bertujuan untuk

mendapatkan besaran konversi : karkas ke bentuk daging, jeroan terhadap karkas,

dan lemak terhadap karkas. Studi karkas tersebut dilaksanakan di sembilan

Provinsi yaitu Sumatera Utara, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa

Tenggara Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur dan Sulawesi Selatan.

Khusus untuk DIY terdapat kajian karkas dari UGM pada tahun 2010.

Page 33: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

NBM 2016 Sementara

halaman 25

B. Hasil Kajian Sub Sektor Tanaman Pangan

Penyempurnaan NBM pada sub sektor tanaman pangan, dilakukan melalui

kegiatan “Penyempurnaan Neraca Pangan Komoditas Jagung dalam rangka NBM”

pada tahun 2002. Kegiatan ini dilakukan di tujuh Provinsi sentra produksi jagung

yaitu Sumatera Utara, Lampung, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Selatan,

Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Timur. Tujuan dari kegiatan tersebut adalah :

Mendapatkan besaran susut perontokan, pengeringan, pengangkutan dan

penggilingan

Mendapatkan besaran konversi jagung dari bentuk jagung ontongan basah

tanpa kulit dan tangkai menjadi ontongan kering, jagung ontongan kering

menjadi jagung pipilan kering, jagung pipilan kering menjadi berasan jagung

dan pipilan kering menjadi jagung tepung

Mendapatkan besaran stok jagung di industri pengolahan.

Hasil kegiatan Penyempurnaan Neraca Pangan komoditas jagung tersebut

belum dapat dipergunakan untuk memperbaiki tabel NBM. Hal ini disebabkan

tercecer yang diteliti dalam studi tersebut baru mencakup sebagian dari konsep

tercecer dalam tabel NBM. Angka tercecer yang terdapat dalam tabel NBM adalah

sejumlah bahan makanan yang tercecer pada saat produksi sampai dengan bahan

makanan tersebut tersedia pada tingkat pedagang pengecer. Tercecer bisa terjadi

karena pengangkutan, pewadahan maupun penyimpanan. Terceceryang dihasilkan

dari kegiatan “Penyempurnaan Neraca Pangan Komoditas Jagung dalam rangka

NBM” hanya angka tercecer pada pengangkutan pertama atau pengangkutan dari

rumah petani sedangkan tercecer pengakutan pada perdagangan tidak termasuk.

Demikian pula dengan tercecer karena pewadahan ataupun penyimpanan. Dengan

demikian angka tersebut belum bisa digunakan pada penyusunan tabel NBM.

Page 34: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

NBM 2016 Sementara

halaman 26

C. Hasil Kajian Sub Sektor Hortikultura

Salah satu kelemahan dari tabel NBM Sub Sektor Hortikultura sampai saat

ini diantaranya adalah pada besaran tercecer dan besaran konversi. Besaran

konversi yang digunakan merupakan hasil penelitian yang telah lampau sehingga

sudah tidak sesuai lagi dengan kondisi saat ini, bahkan untuk besaran tercecer

bukan merupakan hasil penelitian tetapi hanya merupakan kesepakatan dari Tim

NBM terdahulu. Untuk itu pada tahun 2003 dilakukan kegiatan ”Perencanaan

Neraca Bahan Makanan Komoditas Hortikultura” yang bertujuan :

1. Mendapatkan besaran konversi dari kering panen ke kering konsumsi untuk

komoditas bawang merah dan bawang putih.

2. Mendapatkan besaran tercecer untuk komoditas sayur- sayuran : bawang

merah, bawang putih, kentang, cabe, kubis, tomat dan kacang merah

3. Mendapatkan besaran tercecer untuk komoditas buah-buahan : pisang, jeruk,

salak, mangga, durian, pepaya dan nanas.

Kegiatan penyempurnaan NBM Sub Sektor Hortikultura dilaksanakan di

sebelas Provinsi yang merupakan daerah potensi produksi hortikultura yaitu :

Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur,

Kalimantan Selatan, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi

Selatan, Sulawesi Tengah dan Papua.

Studi besaran tercecer pada sub Sektor Hortikultura baru bisa dilakukan

terhadap tujuh komoditas buah dan tujuh komoditas sayuran. Sehingga untuk

komoditas yang lain masih menggunakan besaran tercecer lama. Demikian pula

untuk besaran konversi bawang putih, mengingat pada waktu pencacahan musim

panen bawang putih sudah lewat maka sampel untuk studi konversi bawang putih

menjadi kurang terwakili. Dengan demikian untuk konversi bawang putih dari

kering panen ke kering konsumsi sebaiknya masih menggunakan besaran konversi

yang lama.

Page 35: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

NBM 2016 Sementara

halaman 27

D. Hasil Kajian Sub Sektor Perkebunan

Penyusunan NBM untuk Sub Sektor Perkebunan sampai saat ini juga masih

mempunyai beberapa kelemahan diantaranya besaran konversi dan besaran

tercecer yang sudah tidak sesuai dengan kondisi saat ini. Dalam rangka

memperbaiki besaran konversi dan tercecer sub sektor perkebunan dilaksanakan

kegiatan “Penyempurnaan Neraca Pangan komoditas Perkebunan” yang bertujuan

untuk :

1. Mendapatkan besaran konversi :

Tanda Buah Segar (TBS) ke CPO dan inti sawit

CPO ke minyak goring sawit

Inti sawit ke minyak inti sawit

Minyak inti sawit ke minyak goreng inti sawit

2. Mendapatkan besaran tercecer untuk komoditas : kelapa daging, minyak goreng

kelapa, CPO, minyak goreng sawit, minyak inti sawit, minyak goreng inti sawit

dan gula pasir.

3. Mendapatkan parameter distribusi penggunaan kelapa

Kegiatan penyempurnaan Neraca Pangan komoditas Perkebunan ini meliputi

sepuluh Propinsi yaitu : Sumatera Utara, Jambi, Lampung, Jawa Barat, DKI

Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara dan

Sulawesi Selatan.Hasil kegiatan penyempurnaan Neraca Pangan Komoditas

Perkebunan sebagai berikut :

1. Besaran konversi beberapa komoditas sub sektor perkebunan

2. Studi ini menghasilkan informasi bahwa komoditas minyak goreng inti sawit

tidak dijumpai di lapangan. Produk turunan dari inti sawit hanya sampai

minyak inti sawit yang biasanya digunakan untuk bahan baku industri. Namun

demikian karena minyak inti sawit bukan merupakan bahan makanan yang siap

Page 36: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

NBM 2016 Sementara

halaman 28

dikonsumsi maka sebaiknya dalam penyusunan Tabel NBM, komoditas inti

sawit tidak perlu ditampilkan.

3. Besaran tercecer beberapa komoditas sub sektor perkebunan

Parameter pemakaian kelapa untuk industri makanan dalam NBM adalah

jumlah kelapa daging yang dipergunakan untuk kopra yang nantinya akan

digunakan untuk menghasilkan minyak goreng (turunan dari kelapa). Dalam

penyusunan NBM selama ini minyak goreng kelapa diasumsikan semuanya berasal

dari kopra. Namun berdasarkan survey industri besar/sedang yang dilakukan oleh

BPS, diperoleh informasi bahwa pembuatan minyak goreng ada yang berasal dari

kelapa daging yang disebut sebagai proses basah. Dengan demikian seharusnya

ketersediaan minyak goreng kelapa berasal dari kelapa daging/minyak goreng dan

kopra/minyak goreng. Besaran parameter pemakaian kelapa daging untuk industri

makanan yang digunakan selama ini sebesar 45 % terhadap penyediaan dalam

negeri, sedangkan hasil kajian sebesar 34,79 % dari penyediaan dalam negeri (hasil

kajian tahun 2003). Pada tahun 2011 pada komoditi kelapa berkulit/ daging yang

diolah untuk industri makanan berubah dari 53,12 % (Kajian I – O) menjadi 63,29

%, dan tahun 2011 konversi kelapa daging ke kopra mengalami perubahan dari 45

% menjadi 25 % (Ditjenbun).

Pada tahun 2010, angka konversi gabah kering giling (GKG) ke beras

sebesar 62,74 persen dan pada tahun 2014 berubah menjadi 62,85 %. Berdasarkan

hasil rumusan WNPG (Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi) X tahun 2012 (20 –

21 November 2012) menetapkan bahwa Tingkat Konsumsi Energi sebesar 2.150

Kal dan Protein 57 gram; Tingkat Ketersediaan Energi 2.400 Kal dan Protein 63

gram. Sedangkan penggunaan secara langsung baik untuk sayur maupun makanan

lainnya merupakan sisa setelah dikurangi untuk industri (makanan dan non

makanan), tercecer dan eksport.Data produksi kelapa tercatat dalam bentuk

Page 37: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

NBM 2016 Sementara

halaman 29

equivalen kopra sehingga perhitungan dimulai dari Kolom (3) kelapa daging/

kopra kemudian kolom (2) dikonversi 222% (100/45), kemudian Kolom (3) kelapa

berkulit sama dengan kolom (2) pada kelapa daging/ kopra dan dikonversi 417%

(100/24).

E. Upaya Penyempurnaan dengan Menggunakan Tabel I – O

Dari Tabel NBM versi I – O yang dipergunakan untuk mengisi kekosongan kolom

– kolom komponen NBM yang seharusnya ada isian, tetapi tidak tersedia datanya.

Komponen – komponen tersebut diantaranya :

1. Perubahan Stok (kolom 4) :

- Selama ini hanya terisi pada komoditi beras dan gula pasir;

- Dengan menggunakan besaran rasio I – O dari tabel I – O, perubahan stok

dapat terisi pada seluruh komoditi kecuali kelompok buah, kelompok sayur

dan kelompok Ikan.

2. Ekspor (kolom 7) :

- Ekspor pada Tabel NBM selama ini belum termasuk makanan olahan,

sementara pada tabel I –O sudah termasuk;

- Dengan menggunakan rasio I – O dapat diperoleh ekspor termasuk

makanan olahan. Pada saat ini baru 2 komoditi yaitu tepung gandum dan

gula pasir.

3. Pakan (kolom 9) :

- Pada tabel NBM selama ini baru terisi pada komoditi gabah, jagung

pipilan, ubi jalar, ubi kayu, kacang hijau dan susu;

- Dengan menggunakan rasio I – O, kolom pakan juga terisi pada komoditi

beras dan kedelai.

Page 38: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

NBM 2016 Sementara

halaman 30

4. Bibit (kolom 10) :

- Pada tabel NBM kolom 10 terisi untuk komoditi gabah, jagung, kentang,

kacang tanah lepas kulit, kedelai, kacang hijau, bawang merah, bawang

putih, telur ayam buras dan telur itik;

- Dengan tabel NBM I – O selain komoditi diatas juga ada isian pada kelapa

dan kelompok sayur.

5. Industri Makanan (kolom 11) dan Industri Non Makanan (kolom 12) :

- Data Industri yang selama ini dicakup hanya industri besar/ sedang. Pada

tabel NBM I – O sumber data industri selain besar/ sedang juga ditambah

estimasi pada industri kecil dan rumah tangga;

- Komoditi yang menggunakan rasio I – O untuk data industri makanan

(kolom 11) adalah kelapa dan kacang tanah;

- Dengan menggunakan rasio I – O beberapa komoditi dapat terisi pada

industri non makanan (kolom 12) kecuali gaplek dan tapioka.

6. Tercecer (kolom 13)

- Besaran konversi pada tabel NBM yang masih relevan digunakan yaitu

komoditi seperti padi, beras, jagung, ubi jalar, ubi kayu, kacang tanah

berkulit, kacang tanah lepas kulit, kedelai, kacang hijau, telur ayam buras,

telur ayam ras, telur itik dan susu sapi;

- Besaran konversi hasil kajian sudah dipakai pada gula pasir, jeruk, mangga,

nenas, salak, durian, pisang, pepaya, bawang merah, bawang putih, kubis,

tomat, cabe,kentang, kacang merah, kelapa daging, kopra, minyak goreng

kelapa, minyak sawit dan minyak goreng sawit;

- Besaran tercecer Ikan masih menggunakan yang lama sebesar 15 persen;

- Selain komoditi di atas menggunakan besaran rasio I – O.

Page 39: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

NBM 2016 Sementara

halaman 31

F. Perubahan Tabel NBM

Tabel NBM Tahun 2008 terdapat penyederhanaan dalam hal jumlah jenis bahan

makanan meliputi :

- Pangan Nabati : Pada kelompok Padi-padian mulai tahun 2008 terdapat

penambahan jenis bahan makanan jagung muda, sedangkan NBMtahun

sebelumnya terdapat jenis bahan makanan Sorgum/Cantel. Kelompok Makanan

Berpati mulai tahun 2008 terdapat penambahan Sagu/tepung sagu dan tahun

sebelumnya terdapat jenis bahan makanan Talas. Khusus NBM DIY untuk

kelompok Makanan Berpati tidak ada jenis Gandum (Wheat) dan diganti

dengan Mie Instant karena konsumsi Mie Instant cukup tinggi. Kelompok

Gula tidak terdapat perubahan. Kelompok Buah Biji Berminyak pada tahun

2007 terdapat jenis bahan makanan Glondong/ Kacang mete, sedang tahun

2008 dan 2009 tidak ada, jenis bahan makanan Kacang mete pada tahun 2008

dan 2009 seharusnya tidak tercantum dalam tabel NBM namun karena Kacang

mete merupakan produk unggulan dari DIY sehingga perlu untuk dicantumkan.

Pada kelompok Buah-buahan terdapat perbedaan dalam jumlah maupun jenis

bahan makanan, mulai tahun 2008 terdapat 20 jenis sedangkan tahun

sebelumnya ada 22 jenis, perbedaan terdapat pada jenis bahan makanan apel,

anggur, jambu air, jambu biji, kelengkeng dan melon yang terdapat pada tahun

2007 sedangkan mulai tahun 2008 jenis jambu adalah gabungan dari jambu biji

dan jambu air, juga terdapat penambahan jenis sukun dan markisa dan tahun

2011 terdapat penambahan jenis buah yaitu melon karena di wilayah DIY buah

melon sangat potensial. Kelompok Sayuran mulai tahun 2008 terdapat

penambahan Jamur sedang tahun sebelumnya tidak ada, selain itu sukun dan

nangka sayur juga masuk kelompok sayuran. Kelompok minyak lemak

nabati terdapat perbedaan jenis bahan makanan minyak jagung, minyak

Page 40: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

NBM 2016 Sementara

halaman 32

kedelai dan minyak Ikan pada tahun 2007 sedang mulai tahun 2008 tidak

terdapat jenis tersebut.

- Pangan Hewani : Untuk jenis bahan makanan daging, susu dan telur tidak

terdapat perbedaan, sedangkan untuk Ikan mulai tahun 2008 terdapat 18 jenis

Ikan sedang tahun sebelumnya dikelompokkan menjadi Ikan darat dan Ikan

laut. Mulai pada tabel 2008 seharusnya tidak terdapat jenis Ikan lele dan nila,

namun karena jenis tersebut merupakan bahan makanan unggulan dari DIY

maka perlu untuk dicantumkan. Dan mulai tahun tahun 2010 terdapat satu

tambahan komoditi Ikan yaitu Gurameh, sedangkan pada tahun 2011

ditambahkan jenis Ikan Grasscarp karena di DIY sangat potensial dan pada

tahun 2013 terdapat penambahan Ikan patin .

Page 41: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

NBM 2016 Sementara

halaman 33

BAB IV

ANALISIS KETERSEDIAAN PANGAN TAHUN 2016 (SEMENTARA)

A. Situasi Ketersediaan Pangan Tahun 2014-2016 (Sementara)

Ketersediaan setiap bahan pangan untuk dikonsumsi berasal dari produksi,

stok net impor, kemudian dikurangi penggunaan pakan, bibit, industri dan

tercecer. Pada Tabel 2, terlihat bahwa ketersediaan energi dan protein tahun 2014

lebih tinggi dibandingkan tahun 2015. Ketersediaan energi tahun 2014 sebesar

3.701 kal/kap/hari dan protein sebesar 111,71 gram/kap/hari, sedangkan tahun

2015 sebesar 3.666 kal/kap/hari dan protein sebesar 111,09 gram/kap/hari.

Ketersediaan energi tahun 2016 (sementara) sebesar 3.701 kal/kap/hari lebih

tinggi dibanding tahun 2015 (3.666 kal/kap/hari) dikarenakan beberapa komoditi

bahan pangan mengalami kenaikan produksi serta impor. Jumlah penduduk tahun

2016 bersumber dari proyeksi SP 2010 yaitu 3.720.900 jiwa.

Keragaman ketersediaan per-kelompok bahan pangan tahun 2014-2016

(sementara) secara rinci seperti diuraikan berikut ini :

1. Kelompok Padi-padian

Ketersediaan kelompok padi – padian tahun 2014 sebesar 1.944

kal/kap/hari lebih tinggi dibanding tahun 2015 (1.814 kal/kap/hari), hal ini

dikarenakan produksi jagung tahun 2015 sebesar 299.084 ton lebih rendah

dibanding produksi jagung dan tahun 2014 sebesar 312.236 ton, tetapi produksi

padi tahun 2015 (945.136 ton) lebih tinggi dibanding tahun 2014 (919.573 ton).

Kenaikan produksi padi tahun 2015 disumbang oleh kenaikan produksi

padi sawah yang mencapai 725.016 ton atau 5.822 ton (0,81%) lebih tinggi dari

angka produksi Padi tahun 2014, sedangkan produksi padi ladang tahun 2015

Page 42: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

NBM 2016 Sementara

halaman 34

lebih rendah 2.052 ton dari tahun 2014 (-1,02%.). Kenaikan produksi padi sawah

terjadi karena upaya khusus (UPSUS) melalui penerapan pengelolaan tanaman

terpadu melalui Gerakan Penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu (GP PTT),

rehabilitasi jaringan irigasi tersier, bantuan benih, pupuk urea dan NPK.

Hal ini berdampak positif terjadinya kenaikan produksi Padi.

Produktivitas padi sawah pada tahun 2015 sebesar 66,07 ku/ha atau naik 3,89

ku/ha (6,26%) dari tahun 2014. Penerapan GP PTT (Gerakan Penerapan

Pengelolaan Tanaman Terpadu) di Kulonprogo, Bantul dan Sleman hasilnya

dirasakan pada sub round 3 (September sampai dengan Desember). Teknologi

yang diterapkan terdiri atas : jarak tanam (jajar legowo sisipan), bantuan benih

(varietas Ciherang dan Pepe di Kulonprogo, Ciherang, IR64 dan Inpari di Bantul)

dan pemupukan berimbang (bantuan pupuk NPK). Rehabilitasi Jaringan Irigasi

Tersier (RJIT) 16.000 ha, GP PTT seluas 5.000 ha.

Ketersediaan kelompok Padi – padian tahun 2016 (sementara) sebesar

1.755 kal/kap/hari, lebih rendah dari tahun 2015 (1.844 kal/kap/hari).Hal ini

dikarenakan adanya penurunan produksi padi pada tahun 2015 (945.136 ton) dan

tahun 2016 (882.702 ton). Produksi padi menurun karena iklim yang kurang

mendukung (kemarau basah) dan penurunan luas panen di Bantul karena

pergeseran tanam. Penurunan luas panen terjadi di kecamatan Dlingo 298 ha,

Pleret 280 ha, Pajangan 195 ha serta Sedayu, Pandak dan Pundong. Produktivitas

menurun 12,42% karena pengaruh perubahan iklim yang menyebabkan pada

bulan Januari-Februari terjadi hujan lebat sehingga mengganggu proses

pembungaan dan penyerbukan. Selain itu juga muncul serangan OPT seperti

penyakit jamur berupa blas leher/neck blast yang menyebabkan gabah menjadi

hampa, adanya puso karena banjir (bulan Juli – Agustus, Oktober) terutama

untuk Palawija, dan sebagian petani juga beralih ke tanaman hortikultura (melon

dan semangka) utamanya di Kab. Kulonprogo.

Page 43: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

NBM 2016 Sementara

halaman 35

Ketersediaan Jagung pada tahun 2015 sebesar 152 kal/kap/hari lebih

rendah dibanding dengan ketersediaan Jagung pada tahun 2014 (322

kal/kap/hari), hal ini dikarenakan terjadi penurunan produksi Jagung pada tahun

2015, penyebabnya adalah penurunan luas panen Jagung pada tahun 2015

sebesar 65.485 atau turun -2.172 ha (-3,21%) dari tahun 2014. Penurunan luas

panen dikarenakan di Kabupaten Kulonprogo Kecamatan Sentolo dan Pengasih

kurang air pada SR II (Bulan Mei sampai dengan Bulan Agustus), di

Gunungkidul untuk komoditi Jagung bergeser ke Kacang Tanah (harga jual

Kacang Tanah lebih tinggi dibandingkan Jagung). Produktivitas Jagung pada

tahun 2015 sebesar 45,67 ku/ha atau turun -0,48 ku/ha (-1,04%) dari tahun

2014. Hal itu karena pada periode tanam SR II kurangnya pasokan air, dan

sebagian petani menggunakan benih sendiri turunan hibrida. Produksi Jagung

pada tahun 2015 sebesar 299.084 ton atau turun sebesar -13.152 ton (-4,21%)

dari tahun 2014. Karena luas panen dan produktivitas yang turun mengakibatkan

produksi tahun 2015 mengalami penurunan.

Ketersediaan Jagung tahun 2016 (211 kal/kap/hari) lebih tinggi dari

tahun 2015 (152 kal/kap/hari) hal ini karena produksi Jagung meningkat 8,34%

karena meningkatnya produktivitas 9,45% meskipun luas panennya menurun,

serta petani sudah menggunakan benih jagung hibrida dan teknologi budidaya

yang baik. Penurunan luas panen di Sleman dikarenakan di Kecamatan

Prambanan beralih ke padi, tanaman berkayu dan pertambangan batu. Penurunan

luas panen di Kulonprogo dikarenakan penurunan luas tanam jagung di lahan

pekarangan.

Ketersediaan energi komoditi Tepung Gandum tahun 2015 sebesar 160

kkal/kap/hari lebih tinggi dibanding tahun 2014 (128 kkal/kap/hari). Hal ini

disebabkan terjadi peningkatan angka impor Tepung Gandum dari wilayah lain.

Page 44: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

NBM 2016 Sementara

halaman 36

Data impor Tepung Gandum tahun 2015 sebesar 51.291 ton sedangkan tahun

2014 (29.117 ton).

2. Kelompok Makanan Berpati

Ketersediaan energi kelompok makanan berpati tahun 2014 sebesar

345 kal/kapita/hari lebih rendah bila dibanding tahun 2015 (242 kal/kapita/hari),

hal ini karena penurunan luas panen Ubi Kayu pada tahun 2015 sebesar 55.626

atau turun -494 ha (-088%) dari tahun 2014. Hal itu karena petani beralih ke

tebu dan sebagian karena ditanam tumpang sari karena penjarangan tanaman

utamanya di Gunungkidul. Produktivitas Ubi Kayu pada tahun 2015 sebesar

157,01 ku/ha atau turun -0,68 ku/ha (-,043%) dari tahun 2014. Hal itu karena

petani lebih memperhatIkan tanaman Kacang Tanah dan palawija lainnya.

Produksi Ubi Kayu pada tahun 2015 sebesar 873.362 ton atau turun sebesar

-11.569 ton (-1,31%) dari tahun 2014. Karena luas panen dan produktivitas

yang turun mengakibatkan produksi ubi kayu 2015 turun. Sedangkan untuk

produksi Ubi jalar tahun 2015 lebih tinggi bila dibanding tahun 2014, hal ini

karena Produktivitas Ubi Jalar pada tahun 2015 sebesar 149,14 ku/ha atau

naik 21,10 ku/ha (16,48%) dari tahun 2014. Kenaikan produktivitas Ubi Jalar

karena pemeliharaan tanaman yang lebih baik di sentra produksi ubi jalar di

Kabupaten Bantul. Produksi Ubi jalar pada tahun 2015 sebesar 6.070 ton atau

naik sebesar 833 ton (15,91%) dari tahun 2014. Penurunan luas panen Ubi Jalar

dan peningkatan produktivitas mengakibatkan produksi Ubi Jalar mengalami

kenaikan di tahun 2015.

Ketersediaan energi kelompok makanan berpati tahun 2016 (285

kal/kap/hari) lebih tinggi dibanding tahun 2015 (242 kal/kap/hari), hal ini

dikarenakan peningkatan produksi Ubi Kayu pada tahun 2016 (1.125.375 ton)

sedangkan tahun 2015 (873.362 ton), dan dampak dari penerapan teknologi

pemupukan di akhir tahun 2015 serta tunda panen tahun 2015 ke tahun 2016.

Page 45: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

NBM 2016 Sementara

halaman 37

3. Kelompok Gula

Ketersediaan energi kelompok Gula tahun 2015 sebesar 211 kal/kapita/

hari lebih tinggi dibanding tahun 2014 (152 kal/kapita/hari), dikarenakan terjadi

peningkatan produksi Gula Pasir tahun 2015 sebesar 31.524 ton dan 2014

(31.429 ton), selain juga terjadi peningkatan produksi Gula Merah tahun 2015

sebesar 4.549 ton sedangkan tahun 2014 (2.395 ton).

Ketersediaan kelompok pangan Gula tahun 2016 sebesar 167

kal/kap/hari, lebih rendah dibanding tahun 2015 (211 kal/kap/hari). Hal ini

dikarenakan adanya penurunan produksi Gula Pasir tahun 2016 (31.125 ton)

dari tahun 2015 (31.524 ton). Penurunan produksi dikarenakan PT. Madu Baru

tidak memproduksi Gula yang berasal dari eks raw sugar.

4. Kelompok Buah Biji Berminyak

Ketersediaan energi kelompok Buah Biji Berminyak tahun 2015

sebesar 423 kal/kap/hari lebih tinggi dibanding tahun 2014 (383 kal/kapita/hari).

Hal ini dikarenakan produksi Kacang Tanah tahun 2015 sebesar 83.300 ton lebih

tinggi dibanding tahun 2014 (71.582 ton) selain itu peningkatan ketersediaan

juga dikarenakan peningkatan impor Kelapa tahun 2015 sebesar 18.745 ton

sedangkan tahun 2014 (5.845 ton). Produksi beberapa komoditi terlihat

mengalami penurunan pada tahun 2015 diantaranya komoditi Kedelai tahun 2014

sebesar 19.579 ton menurun pada tahun 2015 (18.822 ton); Kacang Hijau tahun

2014 sebesar 261 ton menurun pada tahun 2015 (230 ton); produksi Kelapa tahun

2014 sebesar 51.369 ton menurun pada tahun 2015 (50.383 ton) dan Kacang

Mete tahun 2014 sebesar 420 ton menurun pada tahun 2015 (112 ton). Penurunan

produksi beberapa komoditi diantaranya dikarenakan penurunan luas panen

komoditi Kedelai, tahun 2015 sebesar 13.886 ha atau turun -2.451 ha (-15%) dari

tahun 2014. Terjadi pergeseran penanaman dari komoditi Kedelai ke Kacang

Page 46: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

NBM 2016 Sementara

halaman 38

Tanah karena alasan harga jual Kedelai rendah. Luas panen komoditi Kacang

Hijau tahun 2015 sebesar 394 ha atau turun -45 ha (-10,25%) dari tahun 2014.

Hal itu dikarenakan sentra produksi di Kecamatan Imogiri, Sentolo dan

Girimulyo tidak lagi menanam Kacang Hijau.

Ketersediaan energi kelompok Buah Biji Berminyak tahun 2016

sebesar 393 kal/kap/hari lebih rendah dibanding tahun 2015 (423 kal/kapita/hari).

Hal ini dikarenakan terjadi penurunan produksi beberapa komoditi seperti kacang

tanah pada tahun 2015 (83.300 ton), sedangkan pada tahun 2016 sebesar 75.816

ton. Penurunan luas panen terjadi di Kulonprogo 409 ha yaitu di Kokap 250 ha,

Pengasih 90 ha dan Panjatan 50 ha, dan di Kabupaten Sleman (karena pergeseran

waktu tanam). Penurunan produksi terjadi juga di tanaman Kedelai pada tahun

2015 (18.822 ton) lebih rendah dibandingkan tahun 2016 (16.763 ton).

Penurunan produksi dikarenakan terjadi penurunan luas panen Kedelai tahun

2016 sebesar 12.990 Ha atau turun -896 Ha (-6,45%) dari tahun 2015. Minat

petani untuk menanam Kedelai rendah (keuntungan sedikit) sehingga petani

beralih ke Padi dan sebagian Jagung karena curah hujan tinggi. Keuntungan yang

diperoleh lebih rendah sehingga petani memilih menanam komoditas lain

(tanaman keras, tebu, melon dan beternak ayam). Kecamatan Bantul dan Sewon

lahan petani disewa dengan biaya sewa 15-17,5 juta/hektar.

5. Kelompok Buah-buahan

Ketersediaan energi kelompok Buah – Buahan tahun 2015 sebesar 89

kkal/kap/hari (Tabel 4) sama dengan tahun 2014 (89 kkal/kap/hari). Apabila

dilihat dari produksi beberapa komoditi buah, banyak mengalami penurunan

diantaranya komoditi Jeruk tahun 2015 sebesar 3.471 ton menurun dibanding

tahun 2014 (3.814 ton), yang disebabkan banyak tanaman mati karena

penyakit kuning; komoditi Jambu tahun 2015 sebesar 6.357 ton menurun

Page 47: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

NBM 2016 Sementara

halaman 39

dibanding tahun 2014 (6.435 ton), disebabkan kekurangan air, serangan ulat,

serangan jamur dan busuk (ulat buah); komoditi mangga tahun 2015 sebesar

36.740 ton menurun dibanding tahun 2014 (49.667 ton), penurunan

disebabkan adanya serangan penggerek cabang, penggerek batang, kutu putih

serta wereng Mangga; komoditi Nanas tahun 2015 sebesar 454 ton menurun

dibanding tahun 2014 (600 ton); komoditi Pepaya tahun 2015 sebesar 12.543

ton menurun dibanding tahun 2014 (13.606 ton); komoditi pisang tahun 2015

sebesar 51.218 ton menurun dibanding tahun 2014 (56.062 ton), penurunan

disebabkan serangan bercak daun dan banyak terkena layu fusarium; komoditi

Salak tahun 2015 sebesar 73.283 ton menurun dibanding tahun 2014 (75.751

ton), disebabkan serangan hama kuret; komoditi Semangka tahun 2015

sebesar 9.136 ton menurun dibanding tahun 2014 (11.735 ton), karena luas

panen menurun terutama di Kecamatan Temon (rencana untuk bandara) tidak

tanam, di Galur beralih ke tambak Ikan dan di Sleman beralih ke komoditi

Cabe; komoditi Melon tahun 2015 sebesar 26.786 ton menurun dibanding

tahun 2014 (33.063 ton); disebabkan gagal buah pada bulan Agustus 2015

karena suhu ekstrim dan kurangnya air sehingga pembungaan menjadi

terhambat.

Walaupun beberapa komoditi buah – buahan banyak yang mengalami

penurunan tetapi di beberapa komoditi ada peningkatan produksi diantarannya

buah Alpokat tahun 2014 (5.632 ton) meningkat di tahun 2015 (5.662 ton),

Duku tahun 2014 (1.611 ton) meningkat di tahun 2015 (2.124 ton), Durian

tahun 2014 (7,894 ton) meningkat di tahhun 2015 (8.355 ton), Nangka tahun

2014 (26.870 ton) meningkat di tahun 2015 (28.381 ton).

Ketersediaan energi kelompok Buah – Buahan tahun 2016 sebesar 94

kkal/kap/hari (Tabel 6) lebih tinggi dari tahun 2015 (89 kkal/kap/hari). Hal ini

dikarenakan beberapa komoditi Buah – Buahan meningkat produksinya,

Page 48: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

NBM 2016 Sementara

halaman 40

diantaranya komoditi Alpokat tahun 2015 (5.662 ton) meningkat pada tahun

2016 (6.047); komoditi Duku tahun 2015 (2.124 ton) meningkat tahun 2016

(2.381 ton); komoditi Jambu tahun 2015 (6.357 ton) meningkat tahun 2016

(6.562 ton); komoditi Salak tahun 2015 (73.283 ton) meningkat tahun 2016

(77.805 ton). Hal ini karena terdapat peningkatan tanaman yang

menghasilkan, sehingga produksi meningkat. Walaupun produksi beberapa

komoditi menurun, namun terdapat beberapa produksi meningkat. Produksi

buah yang mengalami penurunan diantaranya komoditi Mangga tahun 2015

(36.740 ton) turun pada tahun 2016 (19.614 ton) serta komoditi Nangka tahun

2015 (28.381 ton) menurun di tahun 2016 (26.414 ton), dikarenakan kemarau

basah yang menyebabkan gagal dalam hal pembungaan. Pada komoditi Melon

juga menurun yaitu dari tahun 2015 (26.786 ton) dan pada tahun 2016 (21.599

ton), dikarenakan penurunan luas panen.

6. Kelompok Sayur-sayuran

Ketersediaan energi untuk kelompok Sayur – sayuran tahun 2015

sebesar 43 kkal/kap/hari sedikit lebih rendah dari tahun 2014 yaitu sebesar (44

kkal/kap/hari) hal ini dikarenakan curah hujan yang tinggi dan serangan OPT.

Penurunan produksi Bawang Merah di Kabupaten Bantul disebabkan

penurunan luas panen karena ada puso akibat banjir dan serangan fusarium

serta ulat grayak. Penurunan pada komoditi Bawang Daun disebabkan

sebagian besar hanya ditanam di pinggiran/ tanaman sela antara cabe/

tumpang sari dengan Cabe dan kurang intensif. Produksi komoditas kacang

panjang turun karena serangan OPT ulat kacang, Aphis sp, virus kuning,

Liryomyza sp.

Ketersediaan energi untuk kelompok Sayur – sayuran tahun 2016

sebesar 38 kkal/kap/hari sedikit lebih rendah dari tahun 2015 yaitu sebesar (43

Page 49: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

NBM 2016 Sementara

halaman 41

kkal/kap/hari) hal ini dikarenakan terdapat beberapa komoditi yang

produksinya menurun diantaranya komoditi Timun tahun 2015 (921 ton)

menurun pada tahun 2016 (698 ton); komoditi Kacang Panjang tahun 2015

(2.783 ton) menurun pada tahun 2016 (2.333 ton); komoditi Tomat tahun

2015 (1.244 ton) menurun tahun 2016 (1.134 ton) serta Melinjo tahun 2015

(22.852 ton) menurun pada tahun 2016 (21.983 ton) dikarenakan musim

kemarau basah yang dapat menggagalkan pembungaan pada komoditi

tersebut sehingga produksi menurun.

7. Kelompok Daging

Ketersediaan energi Daging tahun 2015 sebesar 319 kal/kap/hari

sedikit menurun bila dibanding tahun 2014 (326 kal/kap/hari), karena terdapat

penurunan produksi beberapa komoditi ternak diantaranya produksi Daging

Sapi tahun 2015 sebesar 7.766 ton lebih rendah dari tahun 2014 (8.612 ton);

Daging Kuda tahun 2015 sebesar 36 ton lebih rendah dari tahun 2014 (48

ton); Daging Ayam Buras tahun 2015 sebesar 6.035 ton lebih rendah dari

tahun 2014 (6.160 ton); Daging Ayam Ras tahun 2015 sebesar 39.171 ton

lebih rendah dari tahun 2014 (40.395 ton). Penyebab penurunan beberapa

produksi Daging Sapi karena pada perayaan Idul Adha tahun 2015 kemarin

data penyembelihan dimasukkan dalam data pemotongan tercatat sehingga

dalam data pemotongan tidak tercatat tidak dimasukkan padahal riil

penyembelihan dimasukkan dalam pemotongan tercatat sedangkan pada tahun

2014 pada perayaan Idul Adha penyembelihan dimasukkan dalam

pemotongan tercatat dan pemotongan tidak tercatat sehingga ada

kemungkinan dobel data. Sehingga hal ini akan berpengaruh pada data

produksi Daging Sapi. Pada tahun 2016 sudah dilakukan evaluasi tentang

penyembelihan pada saat perayaan Idul Adha.

Page 50: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

NBM 2016 Sementara

halaman 42

Ketersediaan energi Daging tahun 2016 sebesar 232 kal/kap/hari

lebih rendah bila dibanding tahun 2015 (319 kal/kap/hari), karena pada tahun

2016 ada salah satu distributor yang sudah tidak mengimpor Daging Itik pada

hal pada tahun 2015 mengimpor Daging Itik sebesar 29.260 ton. Sehingga

akan berpengaruh pada hasil angka ketersediaan daging. Selain itu juga

karena produksi Daging Ayam Buras menurun karena masih produktif

menghasilkan telur dan penurunan pemotongan. Produksi Ayam Ras menurun

dikarenakan meningkatnya jumlah kasus penyakit AI (Avian Influenza) pada

tahun 2016. Apabila dilihat dari produksi Daging Sapi, Daging Domba,

Daging Kambing serta Daging Kuda pada tahun 2016 meningkat bila

dibanding tahun 2015, hal ini dikarenakan populasi Sapi yang akan

disembelih meningkat akibat dari program UPSUS SIWAB (Upaya Khusus

Percepatan Sapi Wajib Bunting) melalui pragram Inseminasi Buatan (IB) dan

Kawin Alami.

8. Kelompok Telur

Ketersediaan energi untuk komoditi Telur pada tahun 2015 sebesar

52 kal/kap/hari) lebih tinggi dari tahun 2014 (33 kal/kap/hari). Pada tahun

2015 terdapat dua komoditi yang produksinya menurun yaitu Telur Itik dan

Telur Puyuh, karena faktor cuaca yang kurang mendukung yaitu adanya el

nino sehingga rentan terhadap penyakit dan mengakibatkan kualitas telur yang

kurang bagus. Walaupun terdapat 2 komoditi yang menurun, namun

adakomoditi yang meningkat yaitu Telur Ayam Buras tahun 2014 (2.747 ton0

meningkat di tahun 2015 (2.809 ton), Telur Ayam Ras tahun 2014 (26.493

ton) meningkat di tahun 2015 (28.084 ton).

Ketersediaan energi untuk komoditi Telur pada tahun 2016 sebesar

39 kal/kap/hari) lebih rendah dari tahun 2014 (52 kal/kap/hari), hal ini karena

Page 51: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

NBM 2016 Sementara

halaman 43

produksi Telur Itik yang menurun pada tahun 2015 (3.122 ton) dan tahun

2016 (2.991 ton), yang disebabkan banyak Itik yang sudah tidak produktif dan

dilakukan pemotongan sehingga menurunkan produksi telur Itik namun

meningkatkan produksi Daging Itik.

9. Kelompok Susu

Ketersediaan energi kelompok Susu pada tahun 2015 sebesar 8

kkal/kap/hari sama dengan tahun 2014 (8 kkal/kap/hari). Bila dilihat dari

produksinya pada tahun 2015 sebesar 6.187 ton lebih tinggi dibanding tahun

2014 (6.019 ton), hal ini karena sudah ada pemulihan pasca erupsi merapi

sehingga populasi sapi perah sudah meningkat dari beberapa tahun lalu,

sistem pemeliharaannya pun sudah baik sehingga akan berpengaruh dalam

kualitas dan kuantitas produksi Susu.

Ketersediaan energi kelompok Susu pada tahun 2016 sebesar 10

kkal/kap/hari lebih tinggi dibanding tahun 2015 (8 kkal/kap/hari). Hal ini

dikarenakan produksi Susu meningkat yaitu pada tahun 2015 (6.187 ton) dan

pada tahun 2016 (6.221 ton), dikarenakan sistem pemeliharaan Sapi Perah

yang sudah bagus sehingga akan berpengaruh dalam produksi Susu murni.

Selain itu terdapat angka impor dari PT. Trio Hutama dan PT. Sari Husada

untuk bahan baku Susu instan.

10. Kelompok Ikan.

Ketersediaan energi kelompok Ikan tahun 2015 sebesar (44

kkal/kap/hari) lebih tinggi dibanding tahun 2014 (42 kkal/kap/hari). Hal ini

karena terjadi peningkatan produksi Ikan baik Ikan tangkap maupun budidaya

karena cuaca yang sangat mendukung dalam hal penangkapan Ikan dan alat

Page 52: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

NBM 2016 Sementara

halaman 44

yang digunakan juga memenuhi syarat sehingga mendukung dalam hal

penangkapan Ikan.

Ketersediaan energi kelompok Ikan tahun 2016 sebesar (44

kkal/kap/hari) lebih tinggi dibanding tahun 2015 (43 kkal/kap/hari). Namun

bila dilihat dari produksi Ikan total agak menurun pada tahun 2016 terutama

jenis Ikan budidaya, hal ini karena iklim/ cuaca yang kurang mendukung

sehingga nelayan tidak berani melaut dan mengakibatkan produksi menurun.

Sedangkan pada Ikan budidaya cenderung meningkat produksinya karena

adanya penambahan lahan dan bertambahnya kelompok pembudidaya Ikan.

11. Kelompok Minyak/Lemak

Ketersediaan energi untuk kelompok pangan minyak dan lemak

tahun 2015 sebesar 420 kal/kap/hari lebih tinggi dibanding tahun 2014 (333

kal/kap/hari). Hal ini karena produksi kelapa yang meningkat dari tahun 2014,

sehingga mempengaruhi ketersediaan minyak dan lemak.

Ketersediaan energi untuk kelompok pangan minyak dan lemak

tahun 2016 sebesar 639 kal/kap/hari lebih tinggi dibanding tahun 2015 (420

kal/kap/hari). Ini dikarenakan kenaikan produksi kelapa yang berpengaruh

pada produksi makanan yang diolah. Produksi Kelapa tahun 2016 sebesar

54.606,5 ton lebih tinggi dibanding tahun 2015 yaitu sebesar 50.383,2 ton ,

sehingga mempengaruhi ketersediaan minyak dan lemak.

B. Analisis Surplus/ minus Berdasarkan Neraca Bahan Makanan

Ketahanan pangan mensyaratkan ketersediaan pangan yang cukup dan

berkelanjutan sepanjang waktu, oleh sebab itu situasi ketersediaan pangan

perlu diketahui secara periodik. Untuk itu perlu dilakukan kegiatan pemantauan

dan analisis produksi dan ketersediaan pangan. Informasi tentang situasi

Page 53: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

NBM 2016 Sementara

halaman 45

ketersediaan pangan tersebut diperlukan sebagai bahan untuk menyusun

perencanaan, evaluasi, perumusan kebijakan dan pemecahan masalah produksi

dan ketersediaan pangan.

Tingkat ketersediaan pangan di suatu wilayah dipengaruhi beberapa

faktor antara lain: produksi, kebutuhan benih/bibit, pakan, tercecer,

stok/cadangan, ekspor, impor. Tingkat produksi dipengaruhi oleh ketersediaan

sarana produksi (benih/bibit, pupuk, pestisida dan obat-obatan), penerapan

teknologi budidaya, infrastruktur yang memadai, permodalan usaha tani. Dari

produksi setelah dikurangi tercecer digunakan untuk kebutuhan benih/bibit,

pakan, stok/cadangan serta untuk diperdagangkan (ekspor dan impor). Tingkat

kemandirian pangan suatu wilayah dapat dihitung melalui kemampuan produksi

untuk pemenuhan kebutuhan pangan wilayah tersebut.

Berdasarkan analisis ketersediaan pangan dengan mempertimbangkan

produksi (lampiran 2) ternyata masih terdapat beberapa komoditi pangan yang

masih tergantung impor dari luar wilayah DIY untuk pemenuhan kebutuhan

konsumsi rumah tangga penduduk DIY. Beberapa komoditi yang ketersediaan

pangannya masih tergantung dari impor yaitu komoditi Kedelai dengan

produksi 16.763 ton, konsumsi rumah tangga 8,2 kg/kapita/tahun sehingga

kebutuhannya sebesar 30.511 ton, dengan demikian masih terdapat minus

sebesar 13.748 ton; untuk Kacang Hijau produksi 289 ton, konsumsi rumah

tangga 0,3 kg/kapita/tahun sehingga kebutuhan total sebesar 1.116 ton, dengan

demikian masih terdapat minus sebesar 827 ton; komoditi Ubi Jalar dengan

produksi sebesar ton, angka konsumsi rumah tangga 1,8 kg/kapita/tahun

sehingga kebutuhan total sebesar 6.698 ton, dengan demikian masih terdapat

minus sebesar3.442 ton; Sayur dengan produksi 81.364 ton, konsumsi rumah

tangga 48,3 kg/kapita/tahun sehingga kebutuhan total sebesar 179.719 ton,

dengan demikian masih terdapat minus sebesar 98.355 ton; komoditi Daging

Page 54: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

NBM 2016 Sementara

halaman 46

Sapi dengan produksi 5.765 ton, konsumsi rumah tangga 2,5 kg/kapita/tahun

sehingga kebutuhan total sebesar 9.302 ton, dengan demikian masih terdapat

minus sebesar 3.537 ton; komoditi Daging Ayam dengan produksi 22.071 ton,

konsumsi rumah tangga 9,1 kg/kapita/tahun sehingga kebutuhan total sebesar

33.860 ton, dengan demikian masih terdapat minus sebesar 11.789 ton dan

Susu dengan produksi 6.221 ton, konsumsi rumah tangga 3,1 kg/kapita/tahun

sehingga kebutuhan total sebesar 11.535 ton, dengan demikian masih terdapat

minus sebesar 5.314 ton. Namun apabila memperhitungkan angka impor dan

ekspor yang berasal dari distributor – distributor besar, pedagang – pedagang

besar di pasar – pasar tradisional serta dari swalayan – swalayan yang ada di

DIY, ketersediaan bahan pangan sudah mencukupi. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa untuk komoditi Kedelai, Kacang Hijau, Ubi Jalar, Sayur,

Daging Sapi, Daging Ayam serta Susu di wilayah DIY masih harus

mendatangkan/ impor dari wilayah lain, dan terdapat komoditi lain yang

didatangkan dari luar DIY karena tidak diproduksi di DIY, seperti Minyak

Goreng, Tepung Gandum dan Bawang Putih. Komoditi pangan yang sudah

dapat terpenuhi dari produksi yaitu Beras (surplus 480.569 ton); Jagung

(surplus 308.024 ton); Kacang Tanah (surplus 75.072 ton); Ubi Kayu (surplus

1.098.212 ton); Buah – buahan (surplus 160.633 ton); Gula Pasir (surplus 2.846

ton); Telur (surplus 302 ton); serta Ikan (surplus 44.021 ton).

Berdasarkan angka Neraca Bahan Makanan tahun 2016 dan tahun-

tahun sebelumnya, dapat dibuat target ketersediaan pangan untuk pemenuhan

kebutuhan pangan penduduk dengan angka proyeksi jumlah penduduk tahun

tahun 2016 (3.720.900 jiwa), tahun 2017 (3.762.200 jiwa), tahun 2018

(3.802.900 jiwa), tahun 2019 (3.842.900 jiwa) dan tahun 2020 (3.882.300

jiwa). Target ketersediaan pangan seperti ditunjukkan pada Lampiran 10.

Ketersediaan pangan dapat dipenuhi dari produksi wilayah maupun dari

impor, namun diharapkan untuk pemenuhan kebutuhan pangan penduduk

Page 55: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

NBM 2016 Sementara

halaman 47

DIY dapat dioptimalkan pemenuhannya dari produksi wilayah DIY. Target

ketersediaan kelompok Padi-padian tahun 2016 (683.800 ton), tahun 2017

(631.800 ton), tahun 2018 (578.400 ton), tahun 2019 (523.700 ton) dan tahun

2020 (467.600 ton). Kelompok Umbi-umbian, target ketersediaan tahun 2016

(134.500 ton), tahun 2017 (139.100 ton), tahun 2018 (143.700 ton), tahun

2019 (148.400 ton) dan tahun 2020 sebesar 153.000 ton. Target ketersediaan

kelompok Pangan Hewani tahun 2016 (262.500 ton), tahun 2017 (256.800

ton), tahun 2018 (250.800 ton), tahun 2019 (244.500 ton) serta tahun 2020

sebesar 238.100 ton.Target ketersediaan untuk Kelompok Minyak dan Lemak

Tahun 2016 (105.200 ton), tahun 2017 (90.100 ton), tahun 2018 (74.600 ton),

tahun 2019 (58.700 ton) dan tahun 2020 adalah 42.500 ton. Untuk kelompok

Buah Biji Berminyak, target ketersediaan tahun 2015 (65.600 ton), tahun

2017 (53.900 ton), tahun 2018 (41.900 ton), tahun 2019 (29.600 ton) dan

tahun 2020 sebesar 17.000 ton. Target ketersediaan kelompok Kacang-

kacangan tahun 2016 (93.500 ton), tahun 2017 (85.300 ton), tahun 2018

(76.900 ton), tahun 2019 (68.300 ton) dan tahun 2020 (59.500 ton). Untuk

kelompok Gula, target ketersediaan tahun 2016 (61.900 ton), tahun 2017

(59.300 ton), tahun 2018 (56.600 ton), tahun 2019 (53.800 ton) dan tahun

2020 sebesar 51.000 ton. Target ketersediaan Sayur dan Buah untuk tahun

2016 (467.200 ton), tahun 2017 (449.100 ton), tahun 2018 (430.300 ton),

tahun 2019 (411.000 ton) dan tahun 2020 (391.100 ton).

Page 56: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

NBM 2016 Sementara

halaman 48

BAB V

DINAMIKA KETERSEDIAAN PANGAN (2006 – 2016 SEMENTARA)

A. Ketersediaan dan Tingkat Ketersediaan Energi dan Protein Wilayah DIY

tahun 2006 –2016

Dinamika ketersediaan dan tingkat ketersediaan energi Wilayah DIY tahun

2006 – 2016 dapat dilihat pada tabel 10. Total ketersediaan energi dari tahun 2006

– 2016 berfluktuatif, dengan jumlah ketersediaan energi tertinggi tahun 2006

(3.826 kal/kap/hr) dan terendah tahun 2008 (3.558 kal/kap/hr). Ketersediaan energi

dari tahun 2006 sampai tahun 2008 mengalami penurunan, namun kembali

meningkat di tahun 2009 sampai dengan tahun 2012 (3.877 kal/kap/hari) kecuali

tahun 2011 (3.689 kal/kap/hr), menurun kembali pada tahun 2013 (3.699

kal/kap/hari) dan tahun 2014 meningkat menjadi 3.701 kal/kap/hari, namun pada

tahun 2015 kembali menurun (3.666 kal/kap/hari) dan tahun 2016 kembali

meningkat (3.701 kal/kap/hari) .

Ketersediaan Padi – padian mengalami penurunan sejak tahun 2006 sampai

tahun 2008 dan meningkat kembali di tahun 2009 dan tahun 2010, namun kembali

turun pada tahun 2011 dan meningkat pada tahun 2012, namun kembali menurun

dan pada tahun 2013, 2014 dan 2016. Kelompok Umbi – umbian dari tahun 2006

ke tahun 2016 berfluktuasi, kadang – kadang mengalami penurunan namun kadang

– kadang juga mengalami peningkatan. Kelompok Pangan Hewani mengalami

penurunan sejak tahun 2006 sampai tahun 2008 dan meningkat kembali di tahun

2009 sampai tahun 2011, namun pada tahun 2012 kembali menurun dan tahun

2013 dan 2015 mengalami peningkatan namun menurun kembali pada tahun 2016.

Kelompok Minyak dan Lemak mengalami kenaikan dari tahun 2006 sampai tahun

2009, kemudian menurun pada tahun 2010 serta tahun 2011 dan 2012 kembali

meningkat, tahun 2013 kembali menurun dan tahun 2014 sampai 2016 meningkat

Page 57: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

NBM 2016 Sementara

halaman 49

kembali. Kelompok buah/ biji berminyak mengalami peningkatan dari tahun 2006

ke tahun 2007, pada tahun 2008 turun dan meningkat kembali di tahun 2009,

sedang di tahun 2010, 2011 dan 2012 mengalami penurunan, tahun 2013, 2014 dan

2015 kembali meningkat dan tahun 2016 kembali menurun. Kelompok Kacang –

kacangan berfluktuasi dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2014. Kelompok Gula

tahun 2006 sampai tahun 2008 mengalami peningkatan dan pada tahun 2009 dan

2010 menurun dan meningkat kembali pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2013

namun menurun kembali pada tahun 2014, meningkat pada tahun 2015 dan tahun

2016 kembali menurun. Kelompok buah dan sayur tahun 2006 sampai tahun 2008

meningkat namun tahun 2009 sampai tahun 2011 mengalami penurunan dan tahun

2012 meningkat serta tahun 2013 sampai 2016 kembali menurun.

Apabila melihat tingkat ketersediaan energi (% AKE), sejak tahun 2006

sampai dengan tahun 2016 sudah diatas rata – rata standar. Standar ketersediaan

energi 2.400 kal/kap/hr, tahun 2006 sudah mencapai 3.826 kal/kap/hr (174 %),

2007 sebesar 3.664 kal/kap/hr (167 %), 2008 sebesar 3.558 kal/kap/hr (162 %),

2009 sebesar 3.573 kal/kap/hr (162 %), 2010 sebesar 3.736 kal/kap/hr (170

%),tahun 2011 sebesar 3.689kal/kap/hr (168%), 2012 sebesar 3.867 kal/kap/hr

(161 %), tahun 2013 sebesar 3.699 kal/kap/hr (154 %), tahun 2014 sebesar 3.701

kkal/kap/hr (154,2 %), tahun 2015 sebesar 3.666 kkal/kap/hr (152,8 %) dan tahun

2016 sebesar 3.701 kkal/kap/hr (154,2%). Apabila melihat kontribusi masing –

masing kelompok pangan sejak tahun 2006 – 2016 masih didominasi oleh

kelompok Padi – padian diikuti oleh kelompok Umbi – umbian. Kontribusi padi –

padian tahun 2006 (121,1 %), tahun 2007 (113,1 %), tahun 2008 (84,7 %), tahun

2009 (91,8 %), tahun 2010 (97,7 %), tahun 2011 (96,0 %), tahun 2012 (91,0 %),

tahun 2013 (87,8 %), tahun 2014 (81,0%) dan tahun 2015 (75,6 %). Apabila dilihat

kontribusi kelompok Padi – padian dari tahun 2006 sampai tahun 2016, ada

indikasi mengalami penurunan. Dan diharapkan di tahun – tahun mendatang

Page 58: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

NBM 2016 Sementara

halaman 50

kontribusi kelompok Padi – padian terus menurun mendekati pola pangan harapan

(50 %) dan kontribusi kelompok Pangan Hewani mengalami peningkatan.

B. Skor PPH Berdasarkan Ketersediaan Pangan DIY Tahun 2006 - 2016

Skor PPH berdasarkan ketersediaan pangan tahun 2006 – 2016 dapat

dilihat pada tabel 11. Skor PPH berdasarkan ketersediaan pangan sejak tahun 2006

sampai dengan tahun 2015 masih dibawah skor ideal (100). Hal ini

mengindikasIkan korelasi positif dengan skor PPH tingkat konsumsi penduduk

DIY yang masih dibawah ideal.

Skor PPH tahun 2006 sebesar 90,3 dan mengalami peningkatan di tahun

2007 (90,5), namun di tahun 2008 mengalami penurunan menjadi 85,1, namun

skor PPH ini meningkat kembali di tahun 2009 (85,5), 2010 (85,8), 2011 (91,3),

2012 (83,9), 2013 (94,5), 2014 (94,5), 2015 (96,6) dan 2015 (96,3). Apabila

melihat skor PPH tingkat ketersediaan masing – masing kelompok bahan pangan,

skor yang masih dibawah standar dan perlu ditingkatkan yaitu kelompok Pangan

Hewani (tahun 2006 sampai dengan tahun 2013), untuk tahun 2014, 2015 dan

2016 sudah sesuai dengan standar/ skor ideal yaitu 24. Skor yang masih harus

ditingkatkan yaitu kelompok Minyak dan Lemak (tahun 2006, tahun 2010 dan

tahun 2011), kelompok Gula (tahun 2006, tahun 2010 dan tahun 2011) serta

kelompok Sayur dan Buah (tahun 2006, tahun 2011, tahun 2012, tahun 2014, 2015

dan tahun 2016).

Skor PPH kelompok Pangan Hewani, standar yang ditentukan 24, namun

skor tahun 2006 baru mencapai 20,6, tahun 2007 (14,5), tahun 2008 (9,1), tahun

2009 (9,5), tahun 2010 (11,4), tahun 2011 (17,9), tahun 2012 (13,9), tahun 2013

(18,5), tahun 2014 sampai 2016(24) sudah sesuai dengan standar ideal.

Kelompok Minyak dan Lemak, skor ideal 5, di tahun 2006 baru

mencapai 4,5 dan tahun 2007 sampai dengan tahun 2009 sudah dapat mencapai

Page 59: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

NBM 2016 Sementara

halaman 51

ideal namun kembali dibawah standar ideal di tahun 2010 (3,7), tahun 2011 (4,6)

dan tahun 2012 sampai tahun 2016 (5) sudah sesuai standar. Kondisi serupa juga

terjadi untuk kelompok Gula. Skor ideal Gula 2,5, tercapai tahun 2007 – 2009,

tahun 2012, tahun 2013, tahun 2014, tahun 2015 dan tahun 2016, namun pada

tahun 2006 (1,6), tahun 2010 (2,2) dan tahun 2011 (2,4) masih dibawah standar.

Kelompok buah biji berminyak dan kelompok Sayur dan Buah hanya di

tahun 2006 (0,4) yang berada di bawah standar, dan sejak tahun 2007 sampai

sekarang sudah sesuai standar (1,0).

Skor PPH sayur dan buah tahun 2007 sampai tahun 2010 dan tahun

2012, 2013 sebesar 30 sudah sesuai dengan skor ideal yaitu 30, sedangkan yang

masih dibawah standar yaitu di tahun 2006 (25,7), tahun 2011 (27,90), tahun 2014

(26,9), tahun 2015 (26,6) dan tahun 2016 (26,3).

C. Ketersediaan dan Proporsi Ketersediaan Energi DIY (2006 – 2016)

Ketersediaan dan tingkat ketersediaan energi DIY tahun 2006 – 2016 dapat

dilihat pada tabel 12. Apabila melihat proporsi ketersediaan energi, ternyata belum

sesuai dari proporsi ideal. Hal ini mengindikasikan adanya korelasi positif dengan

keberagaman konsumsi penduduk DIY. Proporsi ideal masing – masing kelompok

pangan yaitu Padi – padian (50 %), Umbi – umbian (6 %), Pangan Hewani (12%),

Minyak dan Lemak (10%), Buah Biji Berminyak (3%), Kacang – kacangan (5%),

Gula (5%), Sayur dan Buah (6%), lain – lain (3%). Dominasi tertinggi dicapai

kelompok Padi – padian diikuti kelompok Pangan Hewani.

Proporsi ketersediaan energi kelompok Padi – padian tahun 2006 (121,09

%), tahun 2007 (113,09 %), tahun 2008 (84,73 %), tahun 2009 (91,77 %), tahun

2010 (97,68 %), tahun 2011 (95,95 %), tahun 2012 (90,96%), tahun 2013 (87,84

%), tahun 2014 (81,00 %), tahun 2015 (75,57 %) dan tahun 2016 (73,14 %).

Proporsi kelompok Umbi – umbian tahun 2006 (13,77 %), tahun 2007 (11,18 %),

Page 60: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

NBM 2016 Sementara

halaman 52

tahun 2008 (22,77 %), tahun 2009 (18,95 %), tahun 2010 (33,45 %), tahun 2011

(26,27 %), tahun 2012 (23,12%), tahun 2013 (14,48 %), tahun 2014 (14,46%), tahun

2015 (10,19%) dan tahun 2016 (12,04 %). Proporsi kelompok Pangan Hewani

tahun 2006 (10,32 %), tahun 2007 (7,27 %), tahun 2008 (4,59 %), tahun 2009 (4,77

%), tahun 2010 (5,68 %), tahun 2011 (8,91 %), tahun 2012 (5,80 %), tahun 2013

(9,25%), tahun 2014 (16,75%), tahun 2015 (17,33%) dan tahun 2016 (13,26 %).

Proporsi kelompok Minyak dan Lemak tahun 2006 (8,95 %), tahun 2007 (11,0 %),

tahun 2008 (15,23 %), tahun 2009 (15,50 %), tahun 2010 (7,36 %), tahun 2011

(9,18%), tahun 2012 (13,83 %), tahun 2013 (112,63 %), tahun 2014 (14,25%), tahun

2015 (17,88%) dan tahun 2016 (27,13 %). Proporsi kelompok Buah Biji Berminyak

tahun 2006 (0,73 %), tahun 2007 (3,82 %), tahun 2008 (3,5 %), tahun 2009 (5,41

%), tahun 2010 (3,91 %), tahun 2011 (3,55 %), tahun 2012 (2,97%), tahun 2013

(3,22 %), tahun 2014 (3,83%), tahun 2015 (4,25%) dan tahun 2016 (4,22 %).

Proporsi kelompok Kacang - kacangan tahun 2006 (10,77 %), tahun 2007 (8,27 %),

tahun 2008 (12,91 %), tahun 2009 (9,86 %), tahun 2010 (9,27 %), tahun 2011 (13,32

%), tahun 2012 (11,82 %), tahun 2013 (12,41 %), tahun 2014 (12,21%), tahun 2015

(13,45%) dan tahun 2016 (12,19 %). Proporsi kelompok Gula tahun 2006 (3,14 %),

tahun 2007 (5,50 %), tahun 2008 (8,91 %), tahun 2009 (7,45 %), tahun 2010 (4,32

%), tahun 2011 (4,86 %), tahun 2012 (6,18 %), tahun 2013 (7,47 %), tahun 2014

(6,33%), tahun 2015 (8,78 %) dan tahun 2016 (6,97 %). Proporsi kelompok Sayur

dan Buah tahun 2006 (5,14 %), tahun 2007 (6,41 %), tahun 2008 (9,09 %), tahun

2009 (8,68 %), tahun 2010 (8,14 %), tahun 2011 (5,64 %), tahun 2012 (6,87 %),

tahun 2013 (6,84 %), tahun 2014 (5,38%), tahun 2015 (5,32%) dan tahun 2016

(5,25%)(Tabel 12).

Apabila dibandingkan dengan proporsi ideal tahun 2006 sampai dengan

tahun 2011 melebihi proporsi ideal dengan standar 2.200 kal/kap/hr, dan untuk

proporsi ideal tahun 2012 sampai dengan tahun 2016 juga sudah melebihi proporsi

Page 61: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

NBM 2016 Sementara

halaman 53

ideal dengan standar 2.400 kal/kap/hr. Apabila dilihat dari proporsi ketersediaan

energy dari tahun 2006 – 2016 masing – masing kelompok pangan maka untuk

kelompok Padi – padian cenderung mendekati proporsi ideal (50%); kelompok

Umbi –umbian dan Pangan Hewani sudah mendekati proporsi ideal (12 %); Namun

untuk kelompok pangan Minyak dan Lemak serta Kacang – kacangan cenderung

mengalami peningkatan yang significan dan melebihi proporsi ideal sehingga harus

ada pengendalian agar mendekati proporsi ideal.

Proporsi ketersediaan energi tahun 2016 untuk kelompok Padi – padian

sebesar 73,14 % artinya

Pada beberapa komoditi pangan yang masih kurang dari proporsi ideal

perlu ditingkatkan dalam hal konsumsinya sehingga diharapkan akan meningkatkan

skor PPH.

D. Tingkat Ketersediaan Energi dan Protein dan Laju Tingkat Ketersediaan

Tingkat Ketersediaan energi dan protein tahun 2006 – 2016 masih

fluktuatif, tingkat ketersediaan energi tahun 2007 (167 %) lebih rendah dibanding

tahun 2006 (174 %), menurun pada tahun 2008 (162 %), meningkat pada tahun 2010

(170 %), menurun kembali pada tahun 2011 (168 %), tahun 2012 (162 %), tahun

2013 (154 %), tahun 2014 (154 %), tahun 2015 (153 %) dan tahun 2016 (154

%).(Tabel 10).

Tingkat ketersediaan protein tahun 2006 (213,75 %) lebih tinggi dibanding

tahun 2007 (171, 98 %), menurun kembali tahun 2008 (155,45 %), meningkat pada

tahun 2009 (159,25 %), tahun 2010 (168,87 %), meningkat kembali tahun 2011

(182,96 %), menurun pada tahun 2012 (155,92 %), menurun kembali pada tahun

2013 (170,32 %), tahun 2014 meningkat kembali menjadi 177,32 % dan tahun 2015

meningkat (176,33 %) namun pada tahun 2016 mengalami penurunan menjadi

154,13 %.(Tabel 13).

Page 62: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

NBM 2016 Sementara

halaman 54

Laju tingkat ketersediaan energi dan protein tahun 2006 sampai dengan

tahun 2015 dapat dilihat pada tabel 14, laju ketersediaan energi tahun 2006 – 2007

(-4,2), 2007 – 2008 (-2,9), 2008 – 2009 (0,4), 2009 – 2010 (4,6), 2010 – 2011(-1,3),

2011 – 2012 (5), 2012 – 2013 (-5), 2013 – 2014 (0), 2014 – 2015 (-1), 2015 – 2016

(1). Laju ketersediaan energi negatif mempunyai arti tingkat ketersediaan energi

mengalami penurunan, sedangkan laju ketersediaan energi positif mempunyai arti

tingkat ketersediaan energi mengalami peningkatan.

Laju ketersediaan protein tahun 2006 – 2007 (-19,5), 2007 – 2008 (-9,6),

2008 – 2009 (2,4), 2009 – 2010 (6,0), 2010 – 2011 (8,3), 2011 – 2012 (-2,4), 2012

– 2013 (9,2), 2013 – 2014 (4,1), 2014 – 2015 (-0,6) dan 2015 – 2016 (-12,6). Laju

ketersediaan protein negatif mempunyai arti tingkat ketersediaan protein mengalami

penurunan, sedangkan laju ketersediaan protein positif mempunyai arti tingkat

ketersediaan protein mengalami peningkatan.

Apabila melihat laju ketersediaan energi, ternyata tahun 2006 – 2007,tahun

2007 – 2008 dan tahun 2010 – 2011 bernilai negatif, sedangkan tahun 2008 – 2009,

tahun 2009 – 2010, 2010 – 2011 bernilai positif, 2011 – 2012 bernilai positif, tahun

2012 – 2013 bernilai positif , tahun 2013 – 2014 positif, tahun 2014 – 2015 negatif

dan tahun 2015 – 2016 negatif. Artinya tingkat ketersediaan energi tahun 2007

mengalami penurunan dibanding tahun 2006, tahun 2008 mengalami penurunan dari

tahun 2007, dan tahun 2009 mengalami peningkatan dibanding tahun 2008 serta

tahun 2010 meningkat dibanding tahun 2009, dan pada tahun 2011 kembali

menurun dibanding tahun 2010 serta tahun 2012 kembali meningkat dibanding

tahun 2011, tahun 2013 kembali menurun dibanding tahun 2012, tahun 2014 dinilai

setara/ sama dengan tahun 2013, tahun 2015 kembali menurun dibanding tahun

2014 dan tahun 2016 meningkat kembali dibanding tahun 2015. Sedangkan bila

melihat laju ketersediaan protein, ternyata tahun 2006 – 2007, tahun 2007 – 2008

dan tahun 2011 – 2012 bernilai negatif, sedangkan tahun 2008 – 2009, tahun 2009 –

Page 63: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

NBM 2016 Sementara

halaman 55

2010, tahun 2010 – 2011 dan tahun 2011 – 2012 bernilai negatif serta 2012 – 2013

bernilai positif, tahun 2013 – 2014 bernilai positif, tahun 2014 – 2015 bernilai

negatif dan tahun 2015 – 2016 bernilai negatif. Artinya tingkat ketersediaan protein

tahun 2007 mengalami penurunan dibanding tahun 2006, tahun 2008 mengalami

penurunan dari tahun 2007, dan tahun 2009 mengalami peningkatan dibanding tahun

2008 serta tahun 2010 meningkat dibanding tahun 2009, tahun 2011 kembali

meningkat dibanding tahun 2010, tahun 2012 kembali mengalami penurunan

dibanding tahun 2011, meningkat kembali pada tahun 2013 dan 2014, namun tahun

2015 dan 2016 menurun kembali.

BAB VI

KETERKAITAN NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 (SEMENTARA)

DENGAN POLA PANGAN HARAPAN DIY

Page 64: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

NBM 2016 Sementara

halaman 56

Ketersediaan pangan secara makro (tingkat wilayah) sangat dipengaruhi oleh

tinggi rendahnya produksi pangan, ekspor – impor dan distribusi pangan pada daerah

tersebut. Sedangkan pada pada tingkat mikro (tingkat rumah tangga) lebih dipengaruhi

oleh kemampuan rumah tangga memproduksi pangan, daya beli dan pemberian. Dalam

hal ini, analisa ketersediaan pangan didekati dengan menganalisa data Neraca Bahan

Makanan (NBM), sedangkan penilaian terhadap pengembangan pola konsumsi pangan

tingkat Nasional dan Regional dilaksanakan dengan pendekatan Pola Pangan Harapan

(PPH), menggunakan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS).

Pola Pangan Harapan (PPH) adalah suatu komposisi pangan yang seimbang

untuk dikonsumsi guna memenuhi kebutuhan gizi penduduk. PPH dapat dinyatakan

dalam bentuk komposisi berat (gram atau kg) anekaragam pangan yang memenuhi

kebutuhan gizi penduduk. Pola Pangan Harapan mencerminkan susunan konsumsi

pangan anjuran untuk hidup sehat, aktif dan produktif.

PPH berguna (1) sebagai alat atau instrumen perencanaan konsumsi pangan,

ketersediaan pangan dan distribusi pangan; (2) sebagai instrumen evaluasi tingkat

pencapaian konsumsi pangan, penyediaan pangan dan produksi pangan baik

penyediaan dan konsumsi pangan; (3) sebagai basis pengukuran diversifikasi dan

ketahanan pangan; (4) sebagai pedoman dalam merumuskan pesan-pesan gizi.

Untuk menjadIkan PPH sebagai instrumen pendekatan dalam perencanaan

pangan dari di suatu wilayah atau daerah diperlukan kesepakatan tentang pola

konsumsi energi dan konsumsi pangan anjuran dengan mempertimbangkan (1) pola

konsumsi pangan penduduk saat ini; (2) kebutuhan gizi yang dicerminkan oleh pola

kebutuhan energi (asumsi dengan makanan aneka ragam pangan, kebutuhan akan zat

gizi lain akan terpenuhi); (3) mutu gizi makanan yang dicerminkan oleh kombinasi

makanan yang mengandung protein hewani, sayur dan buah;(4) pertimbangan masalah

gizi dan penyakit yang berhubungan dengan gizi; (5) kecenderungan permintaan (daya

beli); (6) kemampuan penyediaan dalam konteks ekonomi dan wilayah.

Page 65: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

NBM 2016 Sementara

halaman 57

Berdasarkan hasil perhitungan Neraca Bahan Makanan tahun 2015 kondisi

ketersediaan pangan di Daerah Istimewa Yogyakarta menunjukkan angka yang jauh di

atas angka standar Nasional. Ketersediaan pangan sumber energi tercapai sebesar 3.677

kalori/kapita/hari, sedangkan ketersediaan pangan untuk sumber protein tercapai

112,27 gram/kapita/hari. Angka standar nasional berdasarkan WNPG 2012

ketersediaan pangan sumber energi adalah 2.400 kalori/kapita/hari, sedangkan untuk

ketersediaan pangan sumber protein sebesar 63 gram/kapita/hari. Dengan demikian

maka angka ketersediaan pangan sumber energi dan protein untuk tahun 2016 di

Daerah Istimewa Yogyakarta telah melampaui standar nasional.

Rata-rata ketersediaan energi menurut kelompok pangan (kkal/kap/hari)

pada tahun 2016 sebagai berikut : kelompok Padi-padian 1.755 kal/kap/hr; Kelompok

Umbi-umbian sebesar 289 kal/kap/hr; Kelompok Pangan Hewani tahun 2016 sebesar

318 kal/kap/hr; Kelompok Minyak dan Lemak 651 kal/kap/hr; Kelompok Buah/Biji

Berminyak tahun 2016 sebesar 101 kal/kap/hr; Kelompok Kacang-kacangan sebesar

293 kal/kap/hr; Kelompok Gula tahun 2016 yaitu 167 kal/kap/hr; Kelompok Sayur dan

Buah sebesar 126 kal/kap/hr (Tabel 9).

Total skor PPH berdasarkan NBM tahun 2016 sebesar 96,3. Bila dilihat dari

sumbangan masing-masing kelompok bahan makanan terhadap ketersediaan energi

maka peran Padi-padian masih tetap dominan, kontribusinya melebihi angka PPH

nasional (Gambar 4). menunjukkan skor ketersediaan energi menurut kelompok bahan

pangan berdasarkan hasil perhitungan NBM DIY Tahun 2016 dibanding dengan Skor

ideal, Kelompok Padi-padian skor tahun 2016 sebesar 25 sama dengan skor ideal

sebesar 25, demikian juga dengan Umbi – umbian sama dengan skor ideal yaitu 2,5,

Pangan Hewani (24) sudah sesuai dengan skor ideal; minyak dan lemak 5 sesuai

dengan skor ideal (5); Buah Biji Berminyak sebesar 1 sudah sesuai dengan ideal (1);

Kacang – kacangan sudah sama dengan skor ideal yaitu 10; skor kelompok Gula

sebesar 2,5 sama dengan skor idealnya sebesar 2,5; skor PPH Sayuran dan Buah (26,3)

Page 66: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

NBM 2016 Sementara

halaman 58

masih dibawah skor ideal (30). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara

kuantitas konsumsi berdasarkan angka ketersediaan bahan pangan sumber energi tahun

2016 telah memenuhi, baik untuk dikonsumsi maupun angka standart nasional, namun

secara kualitas masih belum memenuhi keseimbangan gizi masyarakat seperti yang

diharapkan, seperti untuk Sayur dan Buah.

Tingkat konsumsi penduduk DIY berdasarkan angka konsumsi tahun 2015

sebesar 1.938,6 kkal/kap/hr, masih dibawah standar ideal sebesar 2.000 kkal/kap/hari

(WNPG 2008)(Lampiran 1). Sedangkan pola konsumsi sumber energi penduduk DIY

adalah sebagai berikut : Padi-padian 60,1%, Umbi-umbian 1,7%, Pangan Hewani

11,4%, Minyak dan Lemak 9,7%, Buah Biji Berminyak 2,2%, Kacang-kacangan 3,1%,

Gula 4,9%, Sayur dan Buah 4,5%, dan lain-lain 1,9%(Lampiran 1). Ternyata kelompok

Pangan Hewani, Umbi-umbian, minyak dan lemak, kacang-kacangan, gula serta sayur

dan buah masih dibawah skor ideal. Artinya, konsumsi untuk kelompok pangan

tersebut perlu untuk ditingkatkan.

Proyeksi ketersediaan pangan tahun 2017 (tabel 16 dan lampiran 10)

berdasarkan NBM adalah sebagai berikut : kelompok Padi-padian 1.617 kal/kap/hr

(631.800 ton), kelompok Umbi-umbian sebesar 253 kal/kap/hr (139.100 ton),

kelompok Pangan Hewani sebesar 311 kal/kap/hr (256.800 ton), kelompok Minyak dan

Lemak adalah 118 kal/kap/hr (90.100 ton), kelompok Buah/ Biji Berminyak sebesar 94

kal/kap/hr (53.900 ton), kelompok Kacang-kacangan 82 kal/kap/hr (85.300 ton),

kelompok Gula sebesar 64 kal/kap/hr (59.300 ton), kelompok Sayur dan Buah yaitu

131 kal/kap/hr (449.100ton) dan jenis pangan lain sebesar 18 kal/kap/hr (6.200 ton).

Proyeksi ketersediaan pangan tahun 2018 (tabel 16 dan lampiran 10)

berdasarkan NBM adalah sebagai berikut : kelompok Padi-padian 1.478 kal/kap/hr

(578.400 ton), kelompok Umbi-umbian sebesar 216 kal/kap/hr (143.700 ton),

kelompok Pangan Hewani sebesar 303 kal/kap/hr (250.800ton), kelompok Minyak dan

Lemak adalah 159 kal/kap/hr (74.600 ton), kelompok Buah/ Biji Berminyak sebesar 87

Page 67: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

NBM 2016 Sementara

halaman 59

kal/kap/hr (41.900 ton), kelompok Kacang-kacangan 94 kal/kap/hr (76.900 ton),

kelompok Gula sebesar 83 kal/kap/hr (56.600 ton), kelompok Sayur dan Buah yaitu

135 kal/kap/hr (430.300 ton) dan jenis pangan lain sebesar 36 kal/kap/hr (12.500 ton).

Ditinjau dari potensi sumberdaya wilayah di Daerah Istimewa Yogyakarta,

sumber daya alam di Daerah Istimewa Yogyakarta masih memiliki potensi ketersediaan

pangan yang beragam, baik sebagai sumber karbohidrat maupun protein dan lemak,

yang berasal dari kelompok Padi-padian, Umbi-umbian, Kacang-kacangan, Sayur dan

Buah serta Buah Biji Berminyak. Potensi sumber pangan tersebut belum seluruhnya

dimanfaatkan secara optimal, pola konsumsi pangan rumah tangga masih banyak

didominasi oleh Beras dan keanekaragaman konsumsi pangan dan gizi yang sesuai

dengan kaidah yang seimbang belum terwujud.

Potensi sumberdaya wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta bila

dimanfaatkan secara optimal diharapkan dapat segera mewujudkan Pemantapan

Ketahanan Pangan di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta yang dicirIkan dengan

setiap warga mengkonsumsi pangan yang cukup dalam jumlah, mutu, gizi, aman,

beragam dan terjangkau. Untuk itu, pengembangan konsumsi pangan dilakukan dengan

berbasis pada keanekaragaman baik sumber bahan pangan maupun kelembagaan dan

budaya lokal perlu ditingkatkan.

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Page 68: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

NBM 2016 Sementara

halaman 60

1. Berdasarkan hasil perhitungan Neraca Bahan Makanan tahun 2016

(Sementara) kondisi ketersediaan pangan di wilayah Daerah Istimewa

Yogyakarta menunjukkan angka yang jauh di atas angka standart Nasional,

baik ketersediaan energy maupun protein. Ketersediaan pangan sumber energi

tercapai sebesar 3.701 kalori/kapita/hari, sedangkan ketersediaan pangan

sumber protein tercapai 97,10 gram/kapita/hari, sedangkan Angka standar

Nasional berdasarkan Pola Pangan Harapan ketersediaan pangan sumber

energi adalah 2.400 kalori/kapita/hari, dan ketersediaan pangan sumber protein

sebesar 63 gram/kapita/hari. Walaupun secara kuantitas ketersediaan energi

dan protein sudah terpenuhi, namun secara kualitas masih perlu peningkatan

ketersediaan terhadap kelompok bahan makanan, yaitu kelompok sayur dan

buah.

2. Angka ketersediaan energi tahun 2016 per kelompok pangan : kelompok Padi

– padian 1.755 kal/kap/hr; kelompok Makanan Berpati 285 kal/kap/hr;

kelompok Gula 167 kal/kap/hr; kelompok Buah/Biji Berminyak 393

kal/kap/hr; kelompok Buah – buahan 94 kal/kap/hr; kelompok Sayur – sayuran

38 kal/kap/hr; kelompok Daging 232 kal/kap/hr; kelompok Telur 39

kal/kap/hr; kelompok Susu 10 kal/kap/hr; kelompok Ikan 44 kal/kap/hr;

kelompok minyak dan lemak 639 kal/kap/hr dan kelompok lemak 6

kal/kap/hr.

3. Angka ketersediaan protein tahun 2016 per kelompok pangan : kelompok Padi

– padian 42,19 gram/kap/hr; kelompok Makanan Berpati 0,87 gram/kap/hr;

kelompok Gula 0,36 gram/kap/hr; kelompok Buah/Biji Berminyak 21,64

gram/kap/hr; kelompok Buah - buahan 0,79 gram/kap/hr; kelompok Sayur –

sayuran 3,80 gram/kap/hr; kelompok Daging 14,92 gram/kap/hr; kelompok

Telur 3,01 gram/kap/hr; kelompok Susu 0,52 gram/kap/hr; kelompok Ikan

Page 69: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

NBM 2016 Sementara

halaman 61

8,75 gram/kap/hr; kelompok Minyak/ Lemak 0,23 gram/kap/hr dan kelompok

Lemak 0,01 gram/kap/hr.

4. Dinamika ketersediaan energi tahun 2006 – tahun 2016 adalah sebagai berikut

: tahun 2006 (3.826 kal/kap/hr); tahun 2007 (3.664 kal/kap/hr); tahun 2008

(3.558 kal/kap/hr); tahun 2009 (3.573 kal/kap/hr); tahun 2010 (3.736

kal/kap/hr); tahun 2011 (3.689 kal/kap/hr), tahun 2012 (3.877 kal/kap/hr),

tahun 2013 (3.699 kal/kap/hr), tahun 2014 (3.701 kal/kap/hr), tahun 2015

(3.666 kal/kap/hr) dan tahun 2016 (3.701 kal/kap/hr).

5. Dinamika ketersediaan protein tahun 2006 – tahun 2016 adalah sebagai

berikut : tahun 2006 (117,56 gram /kap/hr); tahun 2007 (94,59 gram/kap/hr);

tahun 2008 (85,5 gram /kap/hr); tahun 2009 (87,59 gram/kap/hr); tahun 2010

(92,88 gram/kap/hr); tahun 2011 (100,63 gram/kap/hr, tahun 2012 (98,23

gram/kap/hr), tahun 2013 (107,3 gram/kap/hr), tahun 2014 (111,71

gram/kap/hr), tahun 2015 (111,09 gram/kap/hr) dan tahun 2016 (97,10

gram/kap/hr).

6. Laju ketersediaan energi tahun 2006 – 2016 sebagai berikut : tahun 2006 –

2007 (-4,2); tahun 2007 – 2008 (-2,9); tahun 2008 – 2009 (0,4); tahun 2009 –

2010 (4,6), tahun 2010 – 2011 (-1,3), tahun 2011 – 2012 (5) dan tahun 2012 –

2013 (-5), tahun 2013 – 2014 (0), tahun 2014 – 2015 (-1) dan tahun 2015 –

2016 (1). Laju ketersediaan protein tahun 2006 – 2011 sebagai berikut : tahun

2006 – 2007 (-19,5); tahun 2007 – 2008 (-9,6); tahun 2008 – 2009 (2,4);

tahun 2009 – 2010 (6,0); tahun 2010 – 2011 (8,3), tahun 2011 – 2012 (-2,4),

tahun 2012 – 2013 (9,2), tahun 2013 – 2014 (4,1), tahun 2014 – 2015 (-0,6)

dan tahun 2015 – 2016 (-12,6).

7. Tingkat konsumsi pangan tahun 2015 sebesar 1.938,6 kalori/kap/hari, padahal

tingkat konsumsi pangan ideal sebesar 2.000 kalori/kap/hari (WNPG VIII

tahun 2004, sedangkan WNPG X tahun 2012 angka ideal 2.150

Page 70: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

NBM 2016 Sementara

halaman 62

kalori/kap/hari. Tingkat konsumsi dan tingkat penganekaragaman pangan

berdasarkan konsumsi tahun 2015 masih perlu ditingkatkan, karena tingkat

konsumsi dan tingkat keanekaragaman pangan masih dibawah standar yang

ditetapkan. Sehingga perlu dilakukan peningkatan penganekaragaman

konsumsi pangan terutama untuk kelompok Pangan Hewani, Umbi – umbian,

Minyak dan Lemak, Kacang-kacangan, Gula serta Sayur dan Buah.

8. Proyeksi ketersediaan pangan tahun 2017 adalah sbb:

- Kelompok Padi-padian : 631.800 ton

- Kelompok Umbi-umbian : 139.100 ton

- Kelompok Pangan Hewani : 256.800 ton

- Kelompok Minyak dan Lemak : 90.100 ton

- Kelompok Buah/biji berminyak : 53.900 ton

- Kelompok Kacang-kacangan : 85.300 ton

- Kelompok Gula : 59.300 ton

- Kelompok Sayuran dan buah : 449.100 ton

- Lain –lain : 6.200 ton

9. Proyeksi ketersediaan energi menurut kelompok pangan untuk tahun 2017

yaitu sebesar 3.376 kkal/kap/hari, dengan rincian sebagai berikut:

Padi-padian : 1.617 kalori terdiri dari:

Beras : 1.277 kalori

Jagung : 194 kalori

Tepung Terigu : 145 kalori

Umbi-umbian : 253 kaloriterdiri dari:

Ubi Kayu : 243 kalori

Ubi Jalar : 6 kalori

Kentang : 4 kalori

Pangan Hewani : 311 kalori terdiri dari :

Page 71: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

NBM 2016 Sementara

halaman 63

Daging Ruminansia : 24 kalori

Daging Unggas : 196 kalori

Telur : 38 kalori

Susu : 10 kalori

Ikan : 43 kalori

Minyak dan lemak : 118 kalori terdiri dari :

Minyak dan lemak : 117 kalori

Jeroan : 1 kalori

Buah/biji berminyak : 94 kalori

Kacang-kacangan : 82 kalori terdiri dari :

Kacang tanah : 56 kalori

Kedelai : 24 kalori

Kacang hijau : 1 kalori

Kacang merah : 0 kalori

Gula : 64 kalori terdiri dari :

Gula pasir : 47 kalori

Gula mangkok : 17 kalori

Sayur dan buah : 131 kalori

Sayur : 33 kalori

Buah : 97 kalori

Lain – lain : 18 kalori

10. Berdasarkan analisis ketersediaan pangan dengan mempertimbangkan produksi

masih ada beberapa komoditi yang masih minus diantaranya komoditi Kedelai

(13.748 ton); Sayur (98.355 ton); Kacang Hijau (827 ton); Ubi Jalar (3.442

ton); Daging Sapi (3.537 ton); Daging Ayam (11.789 ton) dan Susu (5.314 ton).

Namun apabila mempertimbangkan impor dan ekspor yang berasal dari

Page 72: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

NBM 2016 Sementara

halaman 64

distributor besar, pedagang besar di pasar serta swalayan yang ada di DIY,

ketersediaan bahan pangannya sudah mencukupi.

B. Saran

1. Pendataan NBM perlu disempurnakan seperti :

Cakupan data perubahan stok, karena NBM sekarang ini hanya terbatas yang

bersumber pada Bulog untuk komoditi beras dan PG. Madubaru untuk

komoditi gula pasir.

Perlu kajian kebutuhan konversi untuk pemakaian dalam tabel NBM (pakan,

bibit, diolah untuk makanan dan bukan makanan, tercecer serta penggunaan

untuk bahan makanan).

2. Pemantapan ketersediaan pangan dengan peningkatan kemandirian pangan

melalui :

Dukungan kebijakan pemerintah yang berpihak kepada petani seperti

pembatasan impor pangan, subsidi benih dan pupuk, subsidi harga, perbaikan

manajemen pemasaran pupuk, subsidi solar bagi nelayan, dukungan sarana

prasarana dan lain – lain.

Dukungan pada peningkatan kemandirian pangan dengan pemanfaatan potensi

sumberdaya lokal.

Penekanan laju alih fungsi lahan dengan dukungan penerapan Perda/Pergub/

Perbup yang efektif, dengan pelaksanaan operasional yang lebih nyata dan

konkrit.

Alternatif pengembangan komoditi yang tidak dapat diproduksi di DIY secara

maksimal seperti kacang kedelai (alternatif diganti kacang koro, kacang

benguk dan lain sebagainya).

Peningkatan produksi dan produktivitas pangan.

Pemanfaatan lahan pekarangan.

Page 73: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

NBM 2016 Sementara

halaman 65

3. Pemantapan distribusi dan akses pangan melalui :

Penguatan distribusi pangan, karena pergerakan komoditas pangan sangat

mobile, dan di wilayah DIY masih terdapat beberapa komoditi yang sangat

tergantung pasokan dari luar.

Peningkatan peran pemerintah dalam pengendalian harga pangan, seperti

diterapkannya harga patokan pemerintah bagi beberapa komoditi pangan, serta

harga patokan Pemerintah Daerah.

Peningkatan management stok, karena walaupun secara agregat tahunan

beberapa komoditi pangan mengalami surplus, namun karena DIY sangat

tergantung curah hujan, sehingga terdapat periode tertentu mengalami

kekurangan bahan pangan.

4. Peningkatan konsumsi Beragam, Bergizi dan Berimbang, Sehat, Aman dan

Bermartabat, melalui :

Gerakan peningkatan konsumsi Pangan Hewani, umbi – umbian, minyak

lemak, kacang – kacangan, gula, sayur dan buah.

Koordinasi program/ kegiatan lintas sektor untuk pencapaian target konsumsi

dan penganekaragaman konsumsi berdasarkan PPH.

Sosialisasi konsumsi pangan lokal sejak dini kepada anak – anak sekolah.

Perlu analisis lebih lanjut penyebab ketidaktercapaian tingkat konsumsi

masyarakat DIY.

Teknologi sederhana spesifik lokasi untuk pengolahan pangan lokal.

Page 74: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

TABEL 1. KETERSEDIAAN PANGAN BERDASARKAN JENIS BAHAN MAKANAN

UNTUK KONSUMSI PENDUDUK D.I.YOGYAKARTA TH.2014

( Per Kapita )

NO JENIS BAHAN Kg/Tahun Gr/Hari KALORI PROTEIN LEMAK

MAKANAN (Kkal/hari) (Gr/hari) (Gr/hari)

1 2 3 4 5 6 7

1 Padi-padian 150,24 568,80 1.944 48,43 10,09

2 Makanan berpati 78,27 214,44 345 1,33 0,71

3 G u l a 15,17 34,81 152 0,20 0,68

4 Buah / Biji berminyak 42,73 117,06 383 21,94 31,23

5 Buah-buahan 77,76 213,05 89 0,73 0,53

6 Sayur-sayuran 61,38 168,15 44 8,40 0,52

7 Daging 41,47 113,61 326 19,34 26,94

8 T e l u r 9,53 26,10 33 2,54 2,40

9 S u s u 4,59 12,58 8 0,40 0,44

10 I k a n 24,88 68,16 42 8,16 0,66

11 Minyak / Lemak 13,75 37,66 333 0,22 37,22

12 L e m a k 0,14 0,39 3 0,01 0,35

N A B A T I : 3.290 81,26 80,97

H E W A N I : 411 30,45 30,78

J U M L A H : 3.701 111,71 111,75

Page 75: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

TABEL 2 :

Penyediaan dalam Penyediaan

negeri sblm Ekspor Dalam Bahan

Supply availa- Negeri Makanan Gram/ Kalori/ Protein/ Lemak/

ble for domestic Domestic Bukan hari Calories Proteins Fats

utilization before Supply Makanan Grams/ kkal/hari Gram/hr Gram/hr

exports Food Non food day kcal/day Grams/day Grams/day

(6) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)

I. PADI-PADIAN/CEREALS

Padi gagang/gabah 919.573 * 7.242 € 926.815 19.403 € 907.412 3.993 4.171 845.166 5.082 49.000 -

Dry stalk paddy/unhusked rice

Gabah/Beras 845.166 * 531.187 12 @ 57.274 € 588.449 23.200 € 565.249 961 3.731 14.131 546.426 150,24 411,61 1.494 36,63 5,76

Unhusked rice/Rice

Jagung/Maize 312.236 * 8.187 € 320.423 89.333 € 231.090 13.865 11.289 - 46.264 11.555 148.117 40,72 111,57 321 8,31 3,92

Jagung basah/(muda) - 9.872 € 9.872 364 9.508 9.508 2,61 7,16 1 0,02 0,03

Fresh maize

Tepung Gandum/Wheat - - 29.117 € 29.117 1.712 € 27.405 - 27.405 7,53 20,64 69 1,86 0,21

Mie Instant - - 23.891 € 23.891 132 € 23.759 45 69 23.645 6,50 17,81 59 1,60 0,18

Shorgum/Shorgum 145 * - 145 - 145 7 138 0,04 0,10 0 0,01 0,00

207,61 568,80 1.944 48,43 10,09

II. MAKANAN BERPATI

STARCHY FOOD

Ubi jalar/Sweet potatoes 5.237 * 9.812 € 15.049 1.695 € 13.354 267 - - 88 1.335 11.663 3,21 8,79 9 0,09 0,25

Ubi kayu/Cassava 884.931 * 9.368 € 894.299 66.650 € 827.649 17.629 - 523.744 62.819 17.629 205.828 56,59 155,04 152 0,99 0,30

Ubi kayu/Gaplek 229.293 82.479 2.273 € 84.752 84.750 € 2 0 0 2 0,00 0,00 0 0,00 0,00

Cassava/Manioc

Ubi kayu/Tapioka 294.452 82.446 - 82.446 - 82.446 14.675 585 67.186 18,47 50,61 183 0,25 0,15

Cassava/Tapioca

Sagu/Tepung sagu - - - - - - - - 0 - - - - -

Sago pith/Sago flour

78,27 214,44 345 1,33 0,71

III. GULA/SUGAR

Gula pasir/Refined sugar 31.429 & (13.087) & 41.315 € 68.219 21.505 ¥ 46.714 - 42,043 458 46.214 12,71 34,81 127 - -

Gula mangkok/Other sugar 2.395 v 7.183 € 9.578 400 € 9.178 205 - 8.973 2,47 6,76 25 0,20 0,68

15,17 41,57 152 0,20 0,68

IV. BUAH BIJI BERMINYAK

PULSES NUT AND OIL SEEDS

Kacang tanah berkulit - 123.991 2.430 € 126.420 838 € 125.582 119.303 6.279 - - - - - -

Groundnuts in shell

Kacang tanah lepas kulit 119.303 71.582 * 219 ¥ 71.801 90 ¥ 71.711 5.673 6.103 3.586 56.350 15,49 42,45 192 10,74 18,17

Groundnuts shelled

Kedelai/Soyabeans - 19.579 * 18.283 € 37.862 988 ¥ 36.874 125 686 - 1213 1.844 33.005 9,07 24,86 95 10,04 4,15

Kacang hijau/Green bean - 261 * 1.768 € 2.029 - 2.029 41 13 101 1.874 0,52 1,41 5 0,29 0,03

Kelapa berkulit/daging 856.150 205.476 5.845 € 211.321 17.220 € 194.101 - - 122.847 7.085 64.170 17,64 48,34 92 0,87 8,89

Coconuts in husk/Coconut

fresh

Kelapa daging/Kopra 205.476 51.369 v - 51.369 - 51.369 50.809 560 - - - - - -

Coconuts meat/Copra

Kacang Mete/ Bean Mete 420 v 230 € 650 200 450 - - - - - 450 0,12 0,34 - - -

42,73 117,06 383 21,94 31,23

(7)

FoodWasteFeed Seed

Makanan

(1) (2) (3) (4) (5)

Stock Exports

Commodity

Input Output in

Imports

Masukan Keluaran Changes Manufactured forKg/Th

Per capita availability

Kg/Year

NERACA BAHAN MAKANAN D. I. YOGYAKARTA

TAHUN 2014 TETAP

Jenis Bahan Makanan

Produksi Perubahan Stok

Impor Ekspor

Pemakaian Dalam Negeri / Domestic utilization Ketersediaan Per Kapita

Production

Pakan BibitDiolah untuk

Tercecer

Page 76: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

Penyediaan dalam Penyediaan

negeri sblm Ekspor Dalam Bahan

Supply availa- Negeri Makanan Gram/ Kalori/ Protein/ Lemak/

ble for domestic Domestic Bukan hari Calories Proteins Fats

utilization before Supply Makanan Grams/ kkal/hari Gram/hr Gram/hr

exports Food Non food day kcal/day Grams/day Grams/day

FoodWasteFeed Seed

Makanan

Stock Exports

Commodity

Input Output in

Imports

Masukan Keluaran Changes Manufactured forKg/Th

Per capita availability

Kg/Year

Jenis Bahan Makanan

Produksi Perubahan Stok

Impor Ekspor

Pemakaian Dalam Negeri / Domestic utilization Ketersediaan Per Kapita

Production

Pakan BibitDiolah untuk

Tercecer

V. BUAH-BUAHAN/FRUITS

Alpokat/Avocados - 5.632 * 2.068 € 7.700 830 € 6.870 56 6.758 1,86 5,09 3 0,03 0,20

Jeruk/Oranges - 3.814 * 5.693 € 9.508 5.968 € 3.540 138 3.401 0,94 2,56 1 0,01 0,00

Duku/Lanzon - 1.611 * 103 € 1.714 - € 1.714 14 1.700 0,47 1,28 0 0,01 0,00

Durian/Durians - 7.894 * 959 € 8.853 13 € 8.840 884 7.956 2,19 5,99 0 0,01 0,01

Jambu/Waterapples - 6.435 * 907 € 7.342 123 € 7.219 58 7.160 1,97 5,39 2 0,03 0,01

Mangga/Mangoes - 49.667 * 820 € 50.487 510 € 49.977 3.498 46.479 12,78 35,01 8 0,08 0,03

Nanas/Pineapples - 600 * 1.123 € 1.723 570 € 1.153 60 1.093 0,30 0,82 0 0,00 0,00

Pepaya/Papayas - 13.606 * 1.687 € 15.293 1.310 € 13.983 867 13.116 3,61 9,88 3 0,03 -

Pisang/Bananas - 56.062 * 2.166 € 58.228 1.800 € 56.428 2.652 53.776 14,79 40,51 20 0,21 0,06

Rambutan/Rambutans - 23.069 * 299 € 23.368 - € 23.368 189 23.179 6,37 17,46 2 0,03 0,04

Salak/Salacia - 75.751 * 6.597 € 82.348 26.026 € 56.322 3.830 52.492 14,43 39,54 36 0,12 0,04

Sawo/Sapodila - 5.736 * 75 € 5.811 - 5.811 47 5.763 1,58 4,34 2 0,02 0,07

Semangka/ Watermelon - 11.735 * 4.015 € 15.750 2.405 € 13.345 111 13.234 3,64 9,97 1 0,01 0,00

Melon/ Honeydew - 33.063 * 1.834 € 34.897 1.014 € 33.883 281 33.602 9,24 25,31 9 0,16 0,29

Belimbing/Starfruit - 989 * 8.274 € 9.262 1.365 € 7.897 66 7.832 2,15 5,90 2 0,02 0,02

Manggis/Mangosteen - 2.122 * 57 € 2.179 88 € 2.091 17 2.074 0,57 1,56 0 0,00 0,00

Nangka/Cempedak/Jackfruit - 26.870 * 857 € 27.727 1.805 € 25.922 215 25.706 7,07 19,36 2 0,02 0,00

Markisa/Passion fruit - 194 * - 194 - 194 2 192 0,05 0,14 0 0,00 0,00

Sirsak/Soursop - 1.610 * 31 € 1.641 - € 1.641 14 1.627 0,45 1,23 1 0,01 0,00

Sukun/Bread fruit - 9.116 * - 9.116 - 9.116 76 9.040 2,49 6,81 7 0,09 0,02

Lainnya/Others - 1 * 143.507 € 143.508 143.247 € 261 2 258 0,07 0,19 0 0,00 0,00

335.575 181.073 187.074 329.574 77,76 213,05 89 0,73 0,53

VI. SAYUR-SAYURAN

VEGETABLE

Bawang Merah 12.360 * 7.979 38.103 € 46.083 33.180 € 12.903 31 0 1.079 11.793 3,24 8,88 3 0,11 0,02

Shallot(Onion)

Ketimun/Cucumber - 861 * 8.572 € 9.433 515 € 8.918 4 221 8.629 2,37 6,50 0 0,01 0,01

Kacang Merah - - * 740 € 740 - € 740 21 20 698 0,19 0,53 1 0,07 0,01

Kidney beans

Kacang Panjang - 2.946 * 8.837 € 11.783 1.235 € 10.548 46 288 10.214 2,81 7,69 2 0,16 0,03

String beans

Kentang/Potatoes - - * 13.676 € 13.676 6.010 € 7.666 91 4 385 7.186 1,98 5,41 2 0,08 0,01

Kubis/Cabbage - 175 * 11.757 € 11.932 7.890 € 4.042 226 3.816 1,05 2,87 0 0,02 0,00

Tomat/Tomatoes - 1.253 * 9.126 € 10.379 2.844 € 7.535 665 6.816 1,87 5,13 1 0,05 0,01

Wortel/Carrots - - * 10.866 € 10.866 4.492 € 6.374 3 157 6.214 1,71 4,68 1 0,03 0,02

Cabe/Chilli - 20.927 * 10.251 € 31.177 3.916 € 27.261 14 1.437 25.811 7,10 19,44 4 0,14 0,05

Terong/Eggplant - 2.299 * 5.902 € 8.201 - € 8.201 207 7.935 2,18 5,98 2 0,08 0,03

Petsai/ Sawi - 5.605 * 26.130 € 31.735 2.860 € 28.875 710 28.164 7,74 21,22 1 0,12 0,03

Mustard greens €

Bawang Daun/Spring onion - 414 * 9.138 € 9.552 2.450 € 7.102 175 6.877 1,89 5,18 1 0,06 0,02

Kangkung/Swamp cabbage - 2.467 * 44 2.511 - € 2.511 65 2.431 0,67 1,83 0 0,03 0,01

Lobak/Radish - - * 228 228 - € 228 1 6 221 0,06 0,17 0 0,00 0,00

Page 77: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

Penyediaan dalam Penyediaan

negeri sblm Ekspor Dalam Bahan

Supply availa- Negeri Makanan Gram/ Kalori/ Protein/ Lemak/

ble for domestic Domestic Bukan hari Calories Proteins Fats

utilization before Supply Makanan Grams/ kkal/hari Gram/hr Gram/hr

exports Food Non food day kcal/day Grams/day Grams/day

FoodWasteFeed Seed

Makanan

Stock Exports

Commodity

Input Output in

Imports

Masukan Keluaran Changes Manufactured forKg/Th

Per capita availability

Kg/Year

Jenis Bahan Makanan

Produksi Perubahan Stok

Impor Ekspor

Pemakaian Dalam Negeri / Domestic utilization Ketersediaan Per Kapita

Production

Pakan BibitDiolah untuk

Tercecer

Labu siam/Chayotte - 19 * 10.044 € 10.063 3.420 € 6.643 182 6.432 1,77 4,85 1 0,02 0,00

Buncis/Greenbeans - 507 * 9.285 € 5.042 3.315 € 1.727 47 1.672 0,46 1,26 0 0,02 0,00

Bayam/Spinach - 1.322 * 980 € 2.302 - € 2.302 63 2.229 0,61 1,68 0 0,01 0,00

Bawang Putih/Garlic - * - 13.329 € 13.329 2.010 € 11.319 27 807 10.485 2,88 7,90 6 0,28 0,01

Kembang Kol/Cauliflower 315 * 6.888 € 7.204 2.110 € 5.094 133 4.961 1,36 3,74 1 0,05 0,00

Jamur/Mushroom 1.396 * 48 € 1.444 210 € 1.234 32 1.202 0,33 0,91 1 0,09 0,01

Melinjo/ Melinjo 23.692 * - € 23.692 - € 23.692 618 23.073 6,34 17,38 7 0,52 0,07

Petai/ Petai 6.608 * 75 € 6.683 - 6.683 174 6.509 1,79 4,90 2 0,08 0,01

Jengkol/ Jengkol 29 * 29 58 - 58 2 56 0,02 0,04 0 0,00 0,00

Lainnya/Others - - 45.384 € 45.384 4.224 € 41.160 1.074 39.806 10,94 29,98 7 6,36 0,15

78.814 239.431 80.681 232.814 61,38 168,15 44 8,40 0,52

VII. DAGING/MEAT

Daging Sapi/Beef 8.612 * 6.180 8.597 € 14.777 29 € 14.748 737 14.010 3,85 10,55 22 1,98 1,48

Daging Kerbau/Buffalo Meat - * - - - - - - - - - - - -

Daging Kambing/Lamb 1.483 * 1.006 80 € 1.086 - 1.086 54 1.032 0,28 0,78 1 0,13 0,07

Daging Domba/Lamb 2.306 * 1.577 - € 1.577 - 1.577 79 1.498 0,41 1,13 3 0,19 0,24

Daging Kuda/Lainnya 48 * 35 - € 35 - 35 2 33 0,01 0,03 0 0,00 0,00

Horse Meat/Other

Daging Babi/Pork - * - 104 € 104 - 104 5 99 0,03 0,07 0 0,01 0,03

Daging Ayam Buras 6.160 * 3.573 47 € 3.620 - 3.620 181 3.439 0,95 2,59 8 0,47 0,65

Lokal Chicken Meat

Daging Ayam Ras 40.395 * 24.237 85.974 € 110.211 18.171 € 92.041 4.602 87.439 24,04 65,87 199 11,99 16,47

Improved Chicken Meat

Daging Itik/Duck Meat 492 * 295 38.325 € 38.620 - 38.620 1.931 36.689 10,09 27,64 86 3,79 7,68

Daging Kelinci/Rabbit Meat 4 * 2 - € 2 - 2 0 2 0,00 0,00 0 0,00 0,00

Daging Puyuh/Quail Meat 123 * 74 - * 74 - 74 4 70 0,02 0,05 0 0,01 0,00

Jeroan semua jenis - 6.497 15 € 6.512 - 6.512 - 6.512 1,79 4,91 6 0,77 0,31

All Offal All Kinds

41,47 113,61 326 19,34 26,94

VIII. TELUR/EGGS

Telur Ayam Buras 2.747 * 2.609 € 5.356 20 € 5.336 1.334 206 3.796 1,04 2,86 4 0,23 0,27

Local Hen Eggs

Telur Ayam Ras 26.493 * 1.656 € 28.150 107 € 28.043 575 27.468 7,55 20,69 26 2,06 1,79

Improved Hen Eggs

Telur Itik/Ducks Eggs 3.363 * 737 € 4.100 - € 4.100 554 161 3.386 0,93 2,55 4 0,25 0,33

Telur Puyuh/Quail Eggs 3.786 - * 3.786 - 3.786 78 2.762 0,76 2,08 3 0,26 0,26

32.604 5.002 127 41.265 9,53 26,10 33 2,54 2,40

IX. SUSU/MILK

Susu Sapi/Cow Milk 6.019 * 24 € 6.043 - 6.043 604 344 5.094 1,40 3,84 2 0,12 0,13

Susu Impor/Imported Milk - 23.338 € 23.338 11.739 € 11.600 - - 11.600 3,19 8,74 5 0,28 0,31

4,59 12,58 8 0,40 0,44

X. IKAN/FISH

Tuna/Cakalang/Tongkol - 1.048 # 2.165 € 3.213 340 € 2.873 86 2.787 0,77 2,10 2 0,23 0,05

Tunas/Skipjade/Eastern Little

Kakap/Giant Seaperch - 37 # 399 € 436 2 € 434 13 421 0,12 0,32 0 0,04 0,00

Cucut/Sharks - 34 # 107 € 141 2 € 139 4 135 0,04 0,10 0 0,01 0,00

Bawal/Pomfret - 6.583 # 606 € 7.189 62 € 7.127 214 6.913 1,90 5,21 4 0,79 0,07

Page 78: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

Penyediaan dalam Penyediaan

negeri sblm Ekspor Dalam Bahan

Supply availa- Negeri Makanan Gram/ Kalori/ Protein/ Lemak/

ble for domestic Domestic Bukan hari Calories Proteins Fats

utilization before Supply Makanan Grams/ kkal/hari Gram/hr Gram/hr

exports Food Non food day kcal/day Grams/day Grams/day

FoodWasteFeed Seed

Makanan

Stock Exports

Commodity

Input Output in

Imports

Masukan Keluaran Changes Manufactured forKg/Th

Per capita availability

Kg/Year

Jenis Bahan Makanan

Produksi Perubahan Stok

Impor Ekspor

Pemakaian Dalam Negeri / Domestic utilization Ketersediaan Per Kapita

Production

Pakan BibitDiolah untuk

Tercecer

Teri/Anchovies - 100 # 587 € 687 - 687 4 21 662 0,18 0,50 0 0,05 0,00

Kembung/Indian Mackerels - 31 # 744 € 775 - € 775 23 752 0,21 0,57 0 0,08 0,00

Tenggiri/Narrow Bard - 42 # 516 € 558 18 € 540 16 524 0,14 0,39 0 0,04 0,01

King Mackerels

Bandeng/Milk Fish - 65 # 559 € 624 - 624 19 605 0,17 0,46 0 0,06 0,01

Belanak/Multes - 65 # - € 65 - 65 2 63 0,02 0,05 0 0,00 0,00

Mujair/Mozambique Tilapia - 154 # 321 € 475 6 € 469 14 454 0,12 0,34 0 0,04 0,00

Ikan Mas/Common Carp - 241 # 179 € 420 - € 420 13 407 0,11 0,31 0 0,03 0,00

Udang/Shrimp - 2.730 # 826 € 3.556 71 € 3.485 4 105 3.376 0,93 2,54 1 0,25 0,00

Rajungan/Swim Crab - 0 # 1.147 € 1.147 72 € 1.075 32 1.043 0,29 0,79 0 0,02 0,01

Gurameh/Fresh Water Carp - 10.497 # 304 € 10.801 15 € 10.786 13 324 10.449 2,87 7,87 5 1,30 0,05

Lele/ cat Fish - 30.658 # 1.128 € 31.786 40 € 31.746 - 952 30.793 8,47 23,20 16 2,75 0,19

Nila/ Nila Fish - 13.966 # 610 € 14.576 18 € 14.558 437 14.122 3,88 10,64 7 1,36 0,17

Grasscarp/ Grasscarp Fish - 409 # - € 409 - 409 12 397 0,11 0,30 0 0,04 0,00

Cumi-cumi & Sotong - 1 # 586 € 587 - € 587 1 18 569 0,16 0,43 0 0,07 0,00

Common Scuids & Cuttle Fishes

Patin/ Shark Cat Fish - 47 # 201 € 248 - 248 - 7 241 0,07 0,18 0 0,03 0,00

Lainnya/Others - 5.255 # 11.086 # 16.341 76 € 16.265 - 488 15.777 4,34 11,88 5 0,97 0,07

71.962 22.072 722 93.311 24,88 68,16 42 8,16 0,66

XI. MINYAK & LEMAK

OILS & FATS

Kacang tanah/Minyak 6.103 3.662 3.662 3.662 3.662 1,01 2,76 25 - 2,76

Groundnuts/Oils

Kopra/Minyak goreng 50.809 30.485 - 30.485 - 30.485 454 476 29.556 8,13 22,26 194 0,22 21,82

Copra/Cooking Oils

Minyak sawit/Palm Oils - - - - - - - - - - - - - -

Minyak sawit/Minyak goreng - - 8.252.649 € 8.252.649 8.235.604 € 17.045 228 264 16.781 4,61 12,64 114 - 12,64

Palm Oils/Cooking Oils

13,75 37,66 333 0,22 37,22

Lemak Sapi/Cattle Fats 8.612 135 - - 135 - 135 2 - 133 0,04 0,10 1 0,00 0,09

Lemak Kerbau/Buffalo Fats - - - - - - - - - - - - - -

Lemak Kambing/Goat Fats 1.483 117 - - 117 - 117 - 116 0,03 0,09 1 0,00 0,08

Lemak Domba/Sheep Fats 2.306 270 - - 270 - 270 - 264 0,07 0,20 2 0,00 0,18

Lemak Babi/Pig Fats - - - - - - - - - - - - - -

0,14 0,39 3 0,01 0,35

Keterangan : Jumlah Penduduk DIY tahun 2014 = 3.637.100 Jiwa (Sumber : BPS DIY) Total : 3.701 111,71 111,75

* Sumber Angka Tetap Dinas Pertanian tahun 2014 dan BPS

# Sumber Angka Tetap Dinas Kelautan dan Perikanan tahun 2014 Nabati : 3.290 81,26 80,97

v Sumber Angka Tetap Dinas Kehutanan dan Perkebunan tahun 2014 3.534.600

@ Sumber dari BULOG Divre DIY Hewani : 411 30,45 30,78

€ Sumber dari Pedagang besar/ distributor

& Sumber dari PG. Madubaru (102.500)

Page 79: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

TABEL 3. KETERSEDIAAN PANGAN BERDASARKAN JENIS BAHAN MAKANAN

UNTUK KONSUMSI PENDUDUK D.I.YOGYAKARTA TH.2015

TETAP ( Per Kapita )

NO JENIS BAHAN Kg/Tahun Gr/Hari KALORI PROTEIN LEMAK

MAKANAN (Kkal/hari) (Gr/hari) (Gr/hari)

1 2 3 4 5 6 7

1 Padi-padian 190,57 522,11 1.814 45,08 8,14

2 Makanan berpati 58,11 159,22 242 1,01 0,63

3 G u l a 20,97 45,92 211 0,35 1,15

4 Buah / Biji berminyak 47,05 128,92 423 23,74 35,07

5 Buah-buahan 81,15 222,33 89 0,77 0,58

6 Sayur-sayuran 61,58 168,71 43 7,22 0,51

7 Daging 41,94 114,90 319 19,96 25,95

8 T e l u r 15,16 41,55 52 4,08 3,72

9 S u s u 4,73 12,95 8 0,41 0,45

10 I k a n 24,47 67,05 43 8,25 0,68

11 Minyak / Lemak 17,28 47,35 420 0,22 46,92

12 L e m a k 0,14 0,38 3 0,01 0,34

N A B A T I : 3.242 78,38 93,00

H E W A N I : 425 32,71 31,14

J U M L A H : 3.666 111,09 124,15

Page 80: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

TABEL 4 :

Penyediaan dalam Penyediaan

negeri sblm Ekspor Dalam Bahan

Supply availa- Negeri Makanan Gram/ Kalori/ Protein/ Lemak/

ble for domestic Domestic Bukan hari Calories Proteins Fats

utilization before Supply Makanan Grams/ kkal/hari Gram/hr Gram/hr

exports Food Non food day kcal/day Grams/day Grams/day

(6) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)

I. PADI-PADIAN/CEREALS

Padi gagang/gabah 945.136 * 9.957 € 955.093 29.596 € 925.497 4.072 4.171 862.094 5.183 49.977 -

Dry stalk paddy/unhusked rice

Gabah/Beras 862.094 * 541.826 10.792 @ 94.726 € 625.761 51.455 € 574.306 976 3.790 14.358 555.181 150,90 413,42 1.501 36,79 5,79

Unhusked rice/Rice

Jagung/Maize 299.084 * 14.355 % 313.439 60.576 € 252.863 107.720 11.289 - 50.623 12.643 70.588 19,19 52,56 151 3,92 1,84

Jagung basah/(muda) - 10.908 € 10.908 380 10.528 10.528 2,86 7,84 1 0,03 0,03

Fresh maize

Tepung Gandum/Wheat - - 51.291 % 51.291 8.364 % 42.927 - 42.927 11,67 31,97 106 2,88 0,32

Mie Instant - - 22.152 € 22.152 127 € 22.025 42 64 21.919 5,96 16,32 54 1,47 0,16

Shorgum/Shorgum 51 * - 51 - 51 3 48 0,01 0,04 0 0,00 0,00

190,57 522,11 1.814 45,08 8,14

II. MAKANAN BERPATI

STARCHY FOOD

Ubi jalar/Sweet potatoes 6.070 * 12.177 € 18.247 1.695 € 16.551 331 - - 109 1.655 14.456 3,93 10,76 12 0,11 0,31

Ubi kayu/Cassava 873.362 * 17.406 % 890.768 96.650 € 794.118 224.735 - 335.931 60.274 16.915 156.263 42,47 116,36 114 0,74 0,23

Ubi kayu/Gaplek 147.069 52.903 2.479 € 55.382 55.380 € 2 0 0 2 0,00 0,00 0 0,00 0,00

Cassava/Manioc

Ubi kayu/Tapioka 188.862 52.881 - 52.881 - 52.881 9.413 375 43.093 11,71 32,09 116 0,16 0,10

Cassava/Tapioca

Sagu/Tepung sagu - - - - - - - - 0 - - - - -

Sago pith/Sago flour

58,11 159,22 242 1,01 0,63

III. GULA/SUGAR

Gula pasir/Refined sugar 31.524 & -4.279 & 92.953 € 119.952 57.621 € 62.331 - 56,098 611 61.664 16,76 45,92 167 - -

Gula mangkok/Other sugar 4.549 v 15.047 % 19.596 3.894 % 15.702 205 - 15.497 4,21 11,54 44 0,35 1,15

20,97 57,46 211 0,35 1,15

IV. BUAH BIJI BERMINYAK

PULSES NUT AND OIL SEEDS

Kacang tanah berkulit - 155.187 2.640 € 157.826 11.686 € 146.140 138.833 7.307 - - - - - -

Groundnuts in shell

Kacang tanah lepas kulit 138.833 83.300 * 234 € 83.534 713 € 82.821 5.673 7.048 4.141 65.959 17,93 49,12 222 12,43 21,02

Groundnuts shelled

Kedelai/Soyabeans - 18.822 * 19.579 € 38.401 916 € 37.485 127 686 - 1233 1.874 33.564 9,12 24,99 95 10,10 4,17

Kacang hijau/Green bean - 230 * 1.596 € 1.826 1 1.825 36 13 91 1.684 0,46 1,25 4 0,25 0,02

Kelapa berkulit/daging 839.720 201.533 18.745 € 220.278 2.748 € 217.530 - - 137.675 7.940 71.915 19,55 53,55 102 0,97 9,85

Coconuts in husk/Coconut

fresh

Kelapa daging/Kopra 201.533 50.383 v - 50.383 - 50.383 49.834 549 - - - - - -

Coconuts meat/Copra

Kacang Mete/ Bean Mete 112 v 276 € 388 205 183 - - - - - 183 0,05 0,14 - - -

(7)

FoodWasteFeed Seed

Makanan

(1) (2) (3) (4) (5)

Stock Exports

Commodity

Input Output in

Imports

Masukan Keluaran Changes Manufactured forKg/Th

Per capita availability

Kg/Year

NERACA BAHAN MAKANAN D. I. YOGYAKARTA

TAHUN 2015 TETAP

Jenis Bahan Makanan

Produksi Perubahan Stok

Impor Ekspor

Pemakaian Dalam Negeri / Domestic utilization Ketersediaan Per Kapita

Production

Pakan BibitDiolah untuk

Tercecer

Page 81: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

Penyediaan dalam Penyediaan

negeri sblm Ekspor Dalam Bahan

Supply availa- Negeri Makanan Gram/ Kalori/ Protein/ Lemak/

ble for domestic Domestic Bukan hari Calories Proteins Fats

utilization before Supply Makanan Grams/ kkal/hari Gram/hr Gram/hr

exports Food Non food day kcal/day Grams/day Grams/day

(6) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)(7)

FoodWasteFeed Seed

Makanan

(1) (2) (3) (4) (5)

Stock Exports

Commodity

Input Output in

Imports

Masukan Keluaran Changes Manufactured forKg/Th

Per capita availability

Kg/Year

Jenis Bahan Makanan

Produksi Perubahan Stok

Impor Ekspor

Pemakaian Dalam Negeri / Domestic utilization Ketersediaan Per Kapita

Production

Pakan BibitDiolah untuk

Tercecer

47,05 128,92 423 23,74 35,07

V. BUAH-BUAHAN/FRUITS

Alpokat/Avocados - 5.662 * 2.181 € 7.843 1.070 € 6.773 55 6.663 1,81 4,96 3 0,03 0,20

Jeruk/Oranges - 3.471 * 482.339 € 485.810 462.285 € 23.526 920 22.606 6,14 16,83 4 0,06 0,02

Duku/Lanzon - 2.124 * 2.871 € 4.995 2.220 € 2.775 22 2.752 0,75 2,05 1 0,01 0,00

Durian/Durians - 8.355 * 963 € 9.318 19 € 9.299 930 8.369 2,27 6,23 0 0,01 0,01

Jambu/Waterapples - 6.357 * 1.296 € 7.653 309 € 7.344 59 7.284 1,98 5,42 2 0,03 0,01

Mangga/Mangoes - 36.740 * 1.893 € 38.633 539 € 38.094 2.667 35.428 9,63 26,38 6 0,06 0,02

Nanas/Pineapples - 454 * 5.394 € 5.848 845 € 5.003 260 4.743 1,29 3,53 0 0,01 0,00

Pepaya/Papayas - 12.543 * 2.004 € 14.547 356 € 14.191 880 13.311 3,62 9,91 3 0,03 -

Pisang/Bananas - 51.218 * 6.590 € 57.808 4.567 € 53.241 2.502 50.739 13,79 37,78 18 0,20 0,06

Rambutan/Rambutans - 24.542 * 2.179 € 26.721 1.885 € 24.836 201 24.634 6,70 18,34 2 0,03 0,05

Salak/Salacia - 73.283 * 8.364 € 81.647 25.897 € 55.750 3.791 51.959 14,12 38,69 35 0,12 0,04

Sawo/Sapodila - 6.580 * 90 € 6.670 - 6.670 54 6.616 1,80 4,93 3 0,03 0,08

Semangka/ Watermelon - 9.136 * 5.055 € 14.191 2.074 € 12.117 101 12.016 3,27 8,95 1 0,01 0,00

Melon/ Honeydew - 26.786 * 1.674 € 28.460 727 € 27.733 230 27.503 7,48 20,48 8 0,13 0,23

Belimbing/Starfruit - 1.060 * 11.463 € 12.523 8.445 € 4.078 34 4.044 1,10 3,01 1 0,01 0,01

Manggis/Mangosteen - 2.165 * 217 € 2.382 238 € 2.144 18 2.127 0,58 1,58 0 0,00 0,00

Nangka/Cempedak/Jackfruit - 28.381 * 2.057 € 30.438 790 € 29.648 246 29.402 7,99 21,89 2 0,02 0,00

Markisa/Passion fruit - 122 * - 122 - 122 1 121 0,03 0,09 0 0,00 0,00

Sirsak/Soursop - 1.236 * 49 € 1.285 - € 1.285 11 1.274 0,35 0,95 0 0,01 0,00

Sukun/Bread fruit - 9.326 * - 9.326 - 9.326 77 9.249 2,51 6,89 7 0,09 0,02

Lainnya/Others - - * 240.694 € 240.694 235.412 € 5.281 44 5.233 1,42 3,90 1 0,02 0,04

309.541 777.372 747.678 339.235 81,15 222,33 89 0,77 0,58

VI. SAYUR-SAYURAN

VEGETABLE

Bawang Merah 8.799 * 5.681 22.023 € 27.704 7.951 € 19.753 47 0 1.651 18.054 4,91 13,44 4 0,16 0,04

Shallot(Onion)

Ketimun/Cucumber - 921 * 8.396 € 9.318 546 € 8.772 4 218 8.487 2,31 6,32 0 0,01 0,01

Kacang Merah - - * 739 € 739 - € 739 21 20 697 0,19 0,52 1 0,07 0,01

Kidney beans

Kacang Panjang - 2.783 * 8.654 € 11.437 1.300 € 10.137 45 277 9.816 2,67 7,31 2 0,15 0,03

String beans

Kentang/Potatoes - - * 14.221 € 14.221 5.806 € 8.415 100 4 422 7.888 2,14 5,87 3 0,09 0,01

Kubis/Cabbage - 194 * 8.992 € 9.186 8.060 € 1.126 63 1.063 0,29 0,79 0 0,01 0,00

Tomat/Tomatoes - 1.244 * 9.393 € 10.637 2.860 € 7.777 687 7.035 1,91 5,24 1 0,05 0,01

Wortel/Carrots - - * 21.862 € 21.862 4.477 € 17.385 9 428 16.948 4,61 12,62 3 0,09 0,05

Cabe/Chilli - 26.664 * 10.056 € 36.720 7.127 € 29.593 15 1.560 28.019 7,62 20,86 5 0,15 0,05

Terong/Eggplant - 1.943 * 5.804 € 7.747 - € 7.747 195 7.496 2,04 5,58 2 0,07 0,03

Petsai/ Sawi - 6.452 * 26.538 € 32.990 4.756 € 28.234 695 27.539 7,49 20,51 1 0,11 0,03

Mustard greens €

Bawang Daun/Spring onion - 362 * 8.945 € 9.307 2.938 € 6.369 157 6.168 1,68 4,59 1 0,06 0,02

Kangkung/Swamp cabbage - 2.845 * 66 2.911 - € 2.911 75 2.819 0,77 2,10 0 0,03 0,01

Lobak/Radish - - * 239 239 - € 239 1 7 232 0,06 0,17 0 0,00 0,00

Labu siam/Chayotte - 129 * 10.225 € 10.354 3.120 € 7.234 198 7.005 1,90 5,22 1 0,03 0,00

Buncis/Greenbeans - 541 * 9.225 € 5.042 3.380 € 1.662 45 1.609 0,44 1,20 0 0,02 0,00

Bayam/Spinach - 1.544 * 1.071 € 2.615 - € 2.615 71 2.532 0,69 1,89 0 0,01 0,00

Bawang Putih/Garlic - * - 10.448 € 10.448 2.817 € 7.631 18 544 7.069 1,92 5,26 4 0,18 0,01

Page 82: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

Penyediaan dalam Penyediaan

negeri sblm Ekspor Dalam Bahan

Supply availa- Negeri Makanan Gram/ Kalori/ Protein/ Lemak/

ble for domestic Domestic Bukan hari Calories Proteins Fats

utilization before Supply Makanan Grams/ kkal/hari Gram/hr Gram/hr

exports Food Non food day kcal/day Grams/day Grams/day

(6) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)(7)

FoodWasteFeed Seed

Makanan

(1) (2) (3) (4) (5)

Stock Exports

Commodity

Input Output in

Imports

Masukan Keluaran Changes Manufactured forKg/Th

Per capita availability

Kg/Year

Jenis Bahan Makanan

Produksi Perubahan Stok

Impor Ekspor

Pemakaian Dalam Negeri / Domestic utilization Ketersediaan Per Kapita

Production

Pakan BibitDiolah untuk

Tercecer

Kembang Kol/Cauliflower 364 * 7.759 € 8.123 2.236 € 5.887 154 5.733 1,56 4,27 1 0,06 0,00

Jamur/Mushroom 1.432 * 44 € 1.476 3.320 € (1.844) (48) (1.796) (0,49) (1,34) (1) (0,13) (0,01)

Melinjo/ Melinjo 22.852 * - € 22.852 - € 22.852 596 22.256 6,05 16,57 7 0,50 0,07

Petai/ Petai 5.588 * 77 € 5.665 - 5.665 148 5.517 1,50 4,11 1 0,07 0,01

Jengkol/ Jengkol 36 * - 36 - 36 1 35 0,01 0,03 0 0,00 0,00

Lainnya/Others - - 39.752 € 39.752 4.243 € 35.509 926 34.341 9,33 25,57 6 5,43 0,13

81.577 224.531 64.937 236.447 61,58 168,71 43 7,22 0,51

VII. DAGING/MEAT

Daging Sapi/Beef 7.584 * 5.443 24.680 % 30.123 234 € 29.889 1.494 28.395 7,72 21,14 44 3,98 2,96

Daging Kerbau/Buffalo Meat - * - - - - - - - - - - - -

Daging Kambing/Lamb 1.598 * 1.084 1 * 1.085 - 1.085 54 1.031 0,28 0,77 1 0,13 0,07

Daging Domba/Lamb 2.304 * 1.575 13 * 1.588 - 1.588 79 1.508 0,41 1,12 3 0,18 0,24

Daging Kuda/Lainnya 36 * 26 1 * 27 - 27 1 26 0,01 0,02 0 0,00 0,00

Horse Meat/Other

Daging Babi/Pork - * - 135 € 135 - 135 7 128 0,03 0,10 0 0,01 0,04

Daging Ayam Buras 6.035 * 3.500 47 € 3.547 - 3.547 177 3.370 0,92 2,51 8 0,46 0,63

Lokal Chicken Meat

Daging Ayam Ras 39.171 * 23.502 78.302 € 101.805 11.596 € 90.209 4.510 85.699 23,29 63,82 193 11,61 15,95

Improved Chicken Meat

Daging Itik/Duck Meat 617 * 370 28.890 € 29.260 - 29.260 1.463 27.797 7,56 20,70 65 2,84 5,75

Daging Kelinci/Rabbit Meat - * - - € - - - - - - - - - -

Daging Puyuh/Quail Meat 110 * 66 - * 66 - 66 3 63 0,02 0,05 0 0,01 0,00

Jeroan semua jenis - 6.269 16 € 6.285 - 6.285 - 6.285 1,71 4,68 6 0,73 0,30

All Offal All Kinds

41,94 114,90 319 19,96 25,95

VIII. TELUR/EGGS

Telur Ayam Buras 2.809 * 2.614 € 5.423 24 € 5.399 1.350 208 3.841 1,04 2,86 4 0,23 0,27

Local Hen Eggs

Telur Ayam Ras 28.084 * 22.073 % 50.157 244 € 49.913 1.023 48.890 13,29 36,41 45 3,62 3,15

Improved Hen Eggs

Telur Itik/Ducks Eggs 3.122 * 662 € 3.784 75 € 3.709 501 145 3.063 0,83 2,28 4 0,23 0,30

Telur Puyuh/Quail Eggs 3.719 - * 3.719 - 3.719 76 2.713 0,74 2,02 3 0,25 0,26

34.015 25.349 343 62.740 15,16 41,55 52 4,08 3,72

IX. SUSU/MILK

Susu Sapi/Cow Milk 6.187 * 69 € 6.256 - 6.256 626 357 5.274 1,43 3,93 2 0,13 0,14

Susu Impor/Imported Milk - 41.719 € 41.719 29.601 € 12.118 - - 12.118 3,29 9,02 6 0,29 0,32

4,73 12,95 8 0,41 0,45

X. IKAN/FISH

Tuna/Cakalang/Tongkol - 1.132 # 2.088 € 3.220 433 € 2.786 84 2.703 0,73 2,01 1 0,22 0,05

Tunas/Skipjade/Eastern Little

Kakap/Giant Seaperch - 612 # 502 € 1.114 2 € 1.112 33 1.079 0,29 0,80 0 0,10 0,00

Cucut/Sharks - 124 # 113 € 237 88 € 149 4 145 0,04 0,11 0 0,01 0,00

Bawal/Pomfret - 6.051 # 699 € 6.750 65 € 6.685 201 6.485 1,76 4,83 4 0,73 0,07

Teri/Anchovies - 56 # 543 € 599 - 599 4 18 577 0,16 0,43 0 0,04 0,00

Kembung/Indian Mackerels - 48 # 1.452 € 1.500 21 € 1.479 44 1.435 0,39 1,07 1 0,15 0,01

Tenggiri/Narrow Bard - 49 # 884 € 933 53 € 880 26 853 0,23 0,64 0 0,07 0,02

King Mackerels

Bandeng/Milk Fish - 92 # 2.599 € 2.691 - 2.691 81 2.610 0,71 1,94 2 0,25 0,06

Page 83: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

Penyediaan dalam Penyediaan

negeri sblm Ekspor Dalam Bahan

Supply availa- Negeri Makanan Gram/ Kalori/ Protein/ Lemak/

ble for domestic Domestic Bukan hari Calories Proteins Fats

utilization before Supply Makanan Grams/ kkal/hari Gram/hr Gram/hr

exports Food Non food day kcal/day Grams/day Grams/day

(6) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)(7)

FoodWasteFeed Seed

Makanan

(1) (2) (3) (4) (5)

Stock Exports

Commodity

Input Output in

Imports

Masukan Keluaran Changes Manufactured forKg/Th

Per capita availability

Kg/Year

Jenis Bahan Makanan

Produksi Perubahan Stok

Impor Ekspor

Pemakaian Dalam Negeri / Domestic utilization Ketersediaan Per Kapita

Production

Pakan BibitDiolah untuk

Tercecer

Belanak/Multes - 95 # - € 95 1 94 3 91 0,02 0,07 0 0,01 0,00

Mujair/Mozambique Tilapia - 163 # 339 € 502 6 € 496 15 481 0,13 0,36 0 0,04 0,00

Ikan Mas/Common Carp - 47 # 182 € 229 - € 229 7 222 0,06 0,17 0 0,02 0,00

Udang/Shrimp - 3.966 # 2.742 € 6.708 125 € 6.583 8 197 6.377 1,73 4,75 2 0,46 0,00

Rajungan/Swim Crab - 1 # 1.126 € 1.127 15 € 1.112 33 1.079 0,29 0,80 0 0,02 0,01

Gurameh/Fresh Water Carp - 10.504 # 707 € 11.211 - € 11.211 13 336 10.861 2,95 8,09 5 1,34 0,05

Lele/ cat Fish - 30.121 # 1.685 € 31.806 55 € 31.751 - 953 30.798 8,37 22,93 15 2,72 0,18

Nila/ Nila Fish - 13.792 # 986 € 14.778 498 € 14.280 428 13.851 3,76 10,31 7 1,32 0,17

Grasscarp/ Grasscarp Fish - 1.404 # - € 1.404 - 1.404 42 1.362 0,37 1,01 1 0,13 0,02

Cumi-cumi & Sotong - 2 # 1.048 € 1.050 - € 1.050 1 32 1.017 0,28 0,76 1 0,12 0,01

Common Scuids & Cuttle Fishes

Patin/ Shark Cat Fish - 86 # 230 € 316 - 316 - 9 307 0,08 0,23 0 0,03 0,00

Lainnya/Others - 6.616 # 2.067 € 8.683 741 € 7.943 - 238 7.704 2,09 5,74 2 0,47 0,04

74.961 19.991 2.103 92.849 24,47 67,05 43 8,25 0,68

XI. MINYAK & LEMAK

OILS & FATS

Kacang tanah/Minyak 7.048 4.229 4.229 4.229 4.229 1,15 3,15 28 - 3,15

Groundnuts/Oils

Kopra/Minyak goreng 49.834 29.900 - 29.900 - 29.900 446 466 28.988 7,88 21,59 188 0,22 21,15

Copra/Cooking Oils

Minyak sawit/Palm Oils - - - - - - - - - - - - - -

Minyak sawit/Minyak goreng - - 4.529.874 € 4.529.874 4.499.026 € 30.848 413 478 30.370 8,25 22,62 204 - 22,62

Palm Oils/Cooking Oils

17,28 47,35 420 0,22 46,92

Lemak Sapi/Cattle Fats 7.584 119 - - 119 - 119 2 - 117 0,03 0,09 1 0,00 0,08

Lemak Kerbau/Buffalo Fats - - - - - - - - - - - - - -

Lemak Kambing/Goat Fats 1.598 126 - - 126 - 126 - 125 0,03 0,09 1 0,00 0,08

Lemak Domba/Sheep Fats 2.304 270 - - 270 - 270 - 264 0,07 0,20 2 0,00 0,18

Lemak Babi/Pig Fats - - - - - - - - - - - - - -

0,14 0,38 3 0,01 0,34

Keterangan : Jumlah Penduduk DIY tahun 2015 = 3.679.200 Jiwa (Sumber : BPS DIY) Total : 3.666 111,09 124,15

* Sumber Angka Tetap Dinas Pertanian tahun 2015 dan BPS

# Sumber Angka Tetap Dinas Kelautan dan Perikanan tahun 2015 Nabati : 3.242 78,38 93,00

v Sumber Angka Tetap Dinas Kehutanan dan Perkebunan tahun 2015 3.534.600

@ Sumber dari BULOG Divre DIY Hewani : 425 32,71 31,14

€ Sumber dari Pedagang besar/ distributor

& Sumber dari PG. Madubaru (144.600)

% Sumber dari Dinas Perhuubungan DIY

Page 84: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

TABEL 5. KETERSEDIAAN PANGAN BERDASARKAN JENIS BAHAN MAKANAN

UNTUK KONSUMSI PENDUDUK D.I.YOGYAKARTA TH.2016

SEMENTARA ( Per Kapita )

NO JENIS BAHAN Kg/Tahun Gr/Hari KALORI PROTEIN LEMAK

MAKANAN (Kkal/hari) (Gr/hari) (Gr/hari)

1 2 3 4 5 6 7

1 Padi-padian 183,87 503,75 1.755 42,19 8,41

2 Makanan berpati 52,40 143,55 285 0,87 0,34

3 G u l a 16,62 45,54 167 0,36 1,19

4 Buah / Biji berminyak 44,37 121,57 393 21,64 32,53

5 Buah-buahan 78,50 215,06 94 0,79 0,71

6 Sayur-sayuran 50,79 139,15 38 3,80 0,39

7 Daging 30,27 82,94 232 14,92 18,74

8 T e l u r 11,17 30,62 39 3,01 2,76

9 S u s u 5,93 16,25 10 0,52 0,57

10 I k a n 25,05 68,63 44 8,75 0,71

11 Minyak / Lemak 26,14 71,63 639 0,23 71,16

12 L e m a k 0,27 0,73 6 0,01 0,66

N A B A T I : 3.370 69,88 114,73

H E W A N I : 331 27,22 23,44

J U M L A H : 3.701 97,10 138,17

Page 85: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

TABEL 6:

Penyediaan dalam Penyediaan

negeri sblm Ekspor Dalam Bahan

Supply availa- Negeri Makanan Gram/ Kalori/ Protein/ Lemak/

ble for domestic Domestic Bukan hari Calories Proteins Fats

utilization before Supply Makanan Grams/ kkal/hari Gram/hr Gram/hr

exports Food Non food day kcal/day Grams/day Grams/day

(6) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)

I. PADI-PADIAN/CEREALS

Padi gagang/gabah 882.702 * 7.209 € 889.911 21.006 € 868.905 3.823 4.171 809.124 4.866 46.921 -

Dry stalk paddy/unhusked rice

Gabah/Beras 809.124 * 508.535 7.978 @ 57.146 € 557.703 19.914 € 537.789 914 3.549 13.445 519.880 139,72 382,79 1.386 32,46 5,36

Unhusked rice/Rice

Jagung/Maize 310.257 * 3.433 € 313.690 2.435 % 311.255 132.595 1.276 - 62.313 15.563 99.509 26,74 73,27 211 5,46 2,57

Jagung basah/(muda) - 913 € 913 523 390 390 0,10 0,29 0 0,00 0,00

Fresh maize

Tepung Gandum/Wheat - - 60.181 € 60.181 18.702 € 41.479 - 41.479 11,15 30,54 102 2,75 0,31

Mie Instant - - 23.132 € 23.132 122 € 23.010 44 67 22.900 6,15 16,86 56 1,52 0,17

Shorgum/Shorgum 56 * - 56 - 56 3 53 0,01 0,04 0 0,00 0,00

183,87 503,75 1.755 42,19 8,41

II. MAKANAN BERPATI

STARCHY FOOD

Ubi jalar/Sweet potatoes 3.256 * 7.848 € 11.104 901 € 10.203 204 - - 67 1.020 8.911 2,39 6,56 7 0,07 0,02

Ubi kayu/Cassava 1.125.375 * 15.479 € 1.140.854 33.420 € 1.107.434 313.404 - 573.972 84.054 23.588 112.415 30,21 82,77 81 0,53 0,16

Ubi kayu/Gaplek 251.282 90.389 768 € 91.157 91.155 € 2 0 0 2 0,00 0,00 0 0,00 0,00

Cassava/Manioc

Ubi kayu/Tapioka 322.690 90.353 - 90.353 - 90.353 16.083 642 73.629 19,79 54,21 196 0,27 0,16

Cassava/Tapioca

Sagu/Tepung sagu - - - - - - - - 0 - - - - -

Sago pith/Sago flour

52,40 143,55 285 0,87 0,34

III. GULA/SUGAR

Gula pasir/Refined sugar 31.125 & (934) & 17.059 € 47.250 1.115 € 46.135 - 41,522 452 45.641 12,27 33,61 122 - -

Gula mangkok/Other sugar 4.657 v 15.714 % 20.371 4.162 % 16.209 - - 16.209 4,36 11,93 45 0,36 1,19

16,62 45,54 167 0,36 1,19

IV. BUAH BIJI BERMINYAK

PULSES NUT AND OIL SEEDS

Kacang tanah berkulit - 131.795 1.632 € 133.427 416 € 133.011 126.360 6.651 - - - - - -

Groundnuts in shell

Kacang tanah lepas kulit 126.360 75.816 * 203 € 76.019 103 € 75.916 5.673 6.460 3.796 59.987 16,12 44,17 200 11,17 18,90

Groundnuts shelled

Kedelai/Soyabeans - 16.763 * 18.898 € 35.661 930 € 34.731 118 686 - 1143 1.737 31.048 8,34 22,86 87 9,24 3,82

Kacang hijau/Green bean - 289 * 1.706 € 1.995 - 1.995 40 13 100 1.842 0,50 1,36 5 0,28 0,02

Kelapa berkulit/daging 910.108 218.426 672 € 219.098 600 € 218.498 - - 138.287 7.975 72.235 19,41 53,19 101 0,96 9,78

Coconuts in husk/Coconut

fresh

Kelapa daging/Kopra 218.426 54.607 v - 54.607 - 54.607 54.011 595 - - - - - -

Coconuts meat/Copra

Kacang Mete/ Bean Mete 273 v 176 € 449 100 349 - - - - - 349 0,09 0,26 - - -

44,37 121,57 393 21,64 32,53

V. BUAH-BUAHAN/FRUITS

Alpokat/Avocados - 6.047 * 1.554 € 7.601 544 € 7.057 57 6.942 1,87 5,11 3 0,03 0,20

Jeruk/Oranges - 3.402 * 30.884 € 34.286 9.910 € 24.376 953 23.423 6,30 17,25 4 0,06 0,02

(7)

FoodWasteFeed Seed

Makanan

(1) (2) (3) (4) (5)

Stock Exports

Commodity

Input Output in

Imports

Masukan Keluaran Changes Manufactured forKg/Th

Per capita availability

Kg/Year

NERACA BAHAN MAKANAN D. I. YOGYAKARTA

TAHUN 2016 SEMENTARA

Jenis Bahan Makanan

Produksi Perubahan Stok

Impor Ekspor

Pemakaian Dalam Negeri / Domestic utilization Ketersediaan Per Kapita

Production

Pakan BibitDiolah untuk

Tercecer

Page 86: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

TABEL 6:

Penyediaan dalam Penyediaan

negeri sblm Ekspor Dalam Bahan

Supply availa- Negeri Makanan Gram/ Kalori/ Protein/ Lemak/

ble for domestic Domestic Bukan hari Calories Proteins Fats

utilization before Supply Makanan Grams/ kkal/hari Gram/hr Gram/hr

exports Food Non food day kcal/day Grams/day Grams/day

FoodWasteFeed Seed

Makanan

Stock Exports

Commodity

Input Output in

Imports

Masukan Keluaran Changes Manufactured forKg/Th

Per capita availability

Kg/Year

NERACA BAHAN MAKANAN D. I. YOGYAKARTA

TAHUN 2016 SEMENTARA

Jenis Bahan Makanan

Produksi Perubahan Stok

Impor Ekspor

Pemakaian Dalam Negeri / Domestic utilization Ketersediaan Per Kapita

Production

Pakan BibitDiolah untuk

Tercecer

Duku/Lanzon - 2.381 * 1.919 € 4.300 130 € 4.170 34 4.136 1,11 3,05 1 0,01 0,00

Durian/Durians - 8.328 * 130 € 8.458 183 € 8.275 827 7.447 2,00 5,48 0 0,01 0,01

Jambu/Waterapples - 6.562 * 633 € 7.195 615 € 6.580 53 6.527 1,75 4,81 2 0,02 0,01

Mangga/Mangoes - 19.614 * 1.037 € 20.651 96 € 20.555 1.439 19.116 5,14 14,08 3 0,03 0,01

Nanas/Pineapples - 349 * 1.799 € 2.148 160 € 1.988 103 1.885 0,51 1,39 0 0,00 0,00

Pepaya/Papayas - 14.755 * 1.266 € 16.021 111 € 15.910 986 14.923 4,01 10,99 3 0,03 -

Pisang/Bananas - 53.822 * 3.131 € 56.953 27.375 € 29.578 1.390 28.187 7,58 20,75 10 0,11 0,03

Rambutan/Rambutans - 22.727 * 623 € 23.350 1.544 € 21.806 177 21.629 5,81 15,93 2 0,02 0,04

Salak/Salacia - 77.805 * 6.737 € 84.542 11.713 € 72.829 4.952 67.877 18,24 49,98 45 0,16 0,05

Sawo/Sapodila - 5.928 * 40 € 5.968 2.083 3.885 31 3.854 1,04 2,84 1 0,02 0,04

Semangka/ Watermelon - 9.640 * 5.153 € 14.793 1.570 € 13.223 110 13.113 3,52 9,66 1 0,01 0,00

Melon/ Honeydew - 21.599 * 633 € 22.232 1.832 € 20.400 169 20.231 5,44 14,90 6 0,09 0,17

Belimbing/Starfruit - 1.041 * 2.524 € 3.565 498 € 3.067 25 3.041 0,82 2,24 1 0,01 0,01

Manggis/Mangosteen - 2.153 * 37 € 2.190 159 € 2.031 17 2.014 0,54 1,48 0 0,00 0,00

Nangka/Cempedak/Jackfruit - 26.414 * 1.561 € 27.975 36 € 27.939 232 27.707 7,45 20,40 2 0,02 0,00

Markisa/Passion fruit - 109 * 109 109 1 108 0,03 0,08 0 0,00 0,00

Sirsak/Soursop - 1.638 * 10 € 1.648 - € 1.648 14 1.635 0,44 1,20 1 0,01 0,00

Sukun/Bread fruit - 10.642 * 100 € 10.742 43 € 10.699 89 10.610 2,85 7,81 8 0,10 0,02

Lainnya/Others - 2 * 43.772 % 43.774 15.615 € 28.159 234 27.903 7,50 20,55 8 0,13 0,23

294.958 103.543 74.217 324.284 78,50 215,06 94 0,79 0,71

VI. SAYUR-SAYURAN

VEGETABLE

Bawang Merah 12.241 * 7.903 11.495 € 19.398 3.902 € 15.496 37 0 1.295 14.163 3,81 10,43 3 0,13 0,03

Shallot(Onion)

Ketimun/Cucumber - 698 * 8.566 € 9.264 156 € 9.108 5 226 8.813 2,37 6,49 0 0,01 0,01

Kacang Merah - 3 * 773 € 776 114 € 662 19 18 625 0,17 0,46 1 0,06 0,01

Kidney beans

Kacang Panjang - 2.333 * 9.710 € 12.043 550 € 11.493 51 314 11.129 2,99 8,19 2 0,17 0,03

String beans

Kentang/Potatoes - - * 15.388 € 15.388 1.300 € 14.088 168 7 707 13.206 3,55 9,72 4 0,15 0,01

Kubis/Cabbage - 2 * 11.885 € 11.887 5.460 € 6.427 359 6.068 1,63 4,47 1 0,04 0,01

Tomat/Tomatoes - 1.134 * 9.135 € 10.269 8.368 € 1.901 168 1.719 0,46 1,27 0 0,01 0,00

Wortel/Carrots - - * 11.135 € 11.135 3.016 € 8.119 4 200 7.915 2,13 5,83 1 0,04 0,02

Cabe/Chilli - 28.379 * 11.201 € 39.580 5.184 € 34.396 17 1.813 32.566 8,75 23,98 5 0,17 0,06

Terong/Eggplant - 1.871 * 5.915 € 7.786 2.756 € 5.030 127 4.867 1,31 3,58 1 0,05 0,02

Petsai/ Sawi - 3.911 * 17.729 € 21.640 5.500 € 16.140 397 15.742 4,23 11,59 1 0,06 0,02

Mustard greens

Bawang Daun/Spring onion - 357 * 9.238 € 9.595 2.725 € 6.870 169 6.652 1,79 4,90 1 0,06 0,02

Kangkung/Swamp cabbage - 2.547 * 833 € 3.380 2.756 € 624 16 604 0,16 0,44 0 0,01 0,00

Lobak/Radish - - * 495 € 495 156 € 339 1 9 328 0,09 0,24 0 0,00 0,00

Labu siam/Chayotte - 181 * 9.632 € 9.813 522 € 9.291 255 8.996 2,42 6,62 2 0,03 0,01

Buncis/Greenbeans - 440 * 9.974 € 5.042 2.570 € 2.472 67 2.394 0,64 1,76 0 0,03 0,00

Bayam/Spinach - 1.971 * 1.071 € 3.042 2.964 € 78 2 75 0,02 0,06 0 0,00 0,00

Bawang Putih/Garlic - * - 7.104 % 7.104 424 € 6.680 - 476 6.188 1,66 4,56 3 0,16 0,01

Kembang Kol/Cauliflower 369 * 7.584 € 7.953 1.716 € 6.237 163 6.074 1,63 4,47 1 0,06 0,01

Jamur/Mushroom 1.349 * 100 € 1.449 - € 1.449 38 1.411 0,38 1,04 1 0,10 0,01

Melinjo/ Melinjo 21.983 * - € 21.983 - € 21.983 573 21.409 5,75 15,76 6 0,47 0,07

Page 87: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

TABEL 6:

Penyediaan dalam Penyediaan

negeri sblm Ekspor Dalam Bahan

Supply availa- Negeri Makanan Gram/ Kalori/ Protein/ Lemak/

ble for domestic Domestic Bukan hari Calories Proteins Fats

utilization before Supply Makanan Grams/ kkal/hari Gram/hr Gram/hr

exports Food Non food day kcal/day Grams/day Grams/day

FoodWasteFeed Seed

Makanan

Stock Exports

Commodity

Input Output in

Imports

Masukan Keluaran Changes Manufactured forKg/Th

Per capita availability

Kg/Year

NERACA BAHAN MAKANAN D. I. YOGYAKARTA

TAHUN 2016 SEMENTARA

Jenis Bahan Makanan

Produksi Perubahan Stok

Impor Ekspor

Pemakaian Dalam Negeri / Domestic utilization Ketersediaan Per Kapita

Production

Pakan BibitDiolah untuk

Tercecer

Petai/ Petai 5.879 * 83 € 5.962 145 5.817 152 5.665 1,52 4,17 1 0,06 0,01

Jengkol/ Jengkol 57 * - 57 - 57 1 55 0,01 0,04 0 0,00 0,00

Lainnya/Others - - 18.231 % 18.231 5.500 € 12.731 332 12.312 3,31 9,07 2 1,92 0,05

81.364 177.277 55.784 197.486 50,79 139,15 38 3,80 0,39

VII. DAGING/MEAT

Daging Sapi/Beef 8.033 * 5.765 18.337 % 24.102 13.908 % 10.194 510 9.685 2,60 7,13 15 1,34 1,00

Daging Kerbau/Buffalo Meat - * - - - - - - - - - -

Daging Kambing/Lamb 2.273 * 1.542 - * 1.542 - 1.542 77 1.464 0,39 1,08 2 0,18 0,10

Daging Domba/Lamb 6.030 * 4.123 - * 4.123 - 4.123 206 3.917 1,05 2,88 7 0,47 0,61

Daging Kuda/Lainnya 37 * 27 - * 27 - 27 1 25 0,01 0,02 0 0,00 0,00

Horse Meat/Other

Daging Babi/Pork - * - 240 € 240 - 240 12 228 0,06 0,17 1 0,02 0,07

Daging Ayam Buras 5.459 * 3.166 551 € 3.717 3.717 186 3.531 0,95 2,60 8 0,47 0,65

Lokal Chicken Meat

Daging Ayam Ras 36.785 * 22.071 73.570 € 95.641 4.680 € 90.961 4.548 86.413 23,22 63,63 192 11,58 15,91

Improved Chicken Meat

Daging Itik/Duck Meat 645 * 387 2 € 389 - 389 19 370 0,10 0,27 1 0,04 0,08

Daging Kelinci/Rabbit Meat - * - - € - - - - - - - - - -

Daging Puyuh/Quail Meat 113 * 68 - * 68 - 68 3 64 0,02 0,05 0 0,01 0,00

Jeroan semua jenis 6.934 8 € 6.942 - 6.942 - 6.942 1,87 5,11 6 0,80 0,33

All Offal All Kinds

30,27 82,94 232 14,92 18,74

VIII. TELUR/EGGS

Telur Ayam Buras 2.846 * 167 € 3.013 - € 3.013 753 116 2.143 0,58 1,58 2 0,13 0,15

Local Hen Eggs

Telur Ayam Ras 28.208 * 17.268 € 45.476 8.353 € 37.123 761 36.362 9,77 26,77 33 2,66 2,32

Improved Hen Eggs

Telur Itik/Ducks Eggs 2.991 * 734 € 3.725 2 € 3.723 503 146 3.074 0,83 2,26 4 0,23 0,30

Telur Puyuh/Quail Eggs 3.818 - * 3.818 3.818 78 2.785 0,75 2,05 3 0,25 0,26

37.863 18.169 8.355 47.677 11,17 30,62 39 3,01 2,76

IX. SUSU/MILK

Susu Sapi/Cow Milk 6.221 * - € 6.221 - 6.221 622 355 5.244 1,41 3,86 2 0,12 0,14

Susu Impor/Imported Milk 44.605 € 44.605 27.785 € 16.820 - - 16.820 4,52 12,38 8 0,40 0,43

5,93 16,25 10 0,52 0,57

X. IKAN/FISH

Tuna/Cakalang/Tongkol - 704 # 1.758 € 2.462 8 € 2.454 74 2.380 0,64 1,75 1 0,19 0,04

Tunas/Skipjade/Eastern Little

Kakap/Giant Seaperch - 68 # 556 € 624 9 € 615 18 596 0,16 0,44 0 0,06 0,00

Cucut/Sharks - 34 # 83 € 117 68 € 49 1 48 0,01 0,03 0 0,00 0,00

Bawal/Pomfret - 8.014 # 727 € 8.741 74 € 8.667 260 8.407 2,26 6,19 5 0,94 0,08

Teri/Anchovies - 0 # 513 € 513 - 513 3 15 495 0,13 0,36 0 0,04 0,00

Kembung/Indian Mackerels - 27 # 948 € 975 - € 975 29 946 0,25 0,70 0 0,10 0,00

Tenggiri/Narrow Bard - 131 # 733 € 864 4 € 860 26 834 0,22 0,61 0 0,07 0,02

King Mackerels

Bandeng/Milk Fish - - # 678 € 678 150 € 528 16 512 0,14 0,38 0 0,05 0,01

Belanak/Multes - 112 # 3 € 115 65 € 50 1 48 0,01 0,04 0 0,00 0,00

Mujair/Mozambique Tilapia - - # 415 € 415 - € 415 12 403 0,11 0,30 0 0,04 0,00

Page 88: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

TABEL 6:

Penyediaan dalam Penyediaan

negeri sblm Ekspor Dalam Bahan

Supply availa- Negeri Makanan Gram/ Kalori/ Protein/ Lemak/

ble for domestic Domestic Bukan hari Calories Proteins Fats

utilization before Supply Makanan Grams/ kkal/hari Gram/hr Gram/hr

exports Food Non food day kcal/day Grams/day Grams/day

FoodWasteFeed Seed

Makanan

Stock Exports

Commodity

Input Output in

Imports

Masukan Keluaran Changes Manufactured forKg/Th

Per capita availability

Kg/Year

NERACA BAHAN MAKANAN D. I. YOGYAKARTA

TAHUN 2016 SEMENTARA

Jenis Bahan Makanan

Produksi Perubahan Stok

Impor Ekspor

Pemakaian Dalam Negeri / Domestic utilization Ketersediaan Per Kapita

Production

Pakan BibitDiolah untuk

Tercecer

Ikan Mas/Common Carp - 155 # 285 € 440 - € 440 13 427 0,11 0,31 0 0,03 0,00

Udang/Shrimp - 3.092 # 1.262 € 4.354 8 € 4.346 5 130 4.211 1,13 3,10 1 0,30 0,00

Rajungan/Swim Crab - 7 # 1.075 € 1.082 - € 1.082 32 1.049 0,28 0,77 0 0,02 0,01

Gurameh/Fresh Water Carp - 11.384 # 3.320 € 14.704 - € 14.704 18 441 14.245 3,83 10,49 6 1,74 0,07

Lele/ cat Fish - 33.546 # 1.512 € 35.058 - € 35.058 - 1.052 34.006 9,14 25,04 17 2,96 0,20

Nila/ Nila Fish - 20.308 # 814 € 21.122 3 € 21.119 634 20.485 5,51 15,08 10 1,93 0,24

Grasscarp/ Grasscarp Fish - 34 # - € 34 - 34 1 32 0,01 0,02 0 0,00 0,00

Cumi-cumi & Sotong - 2 # 485 € 487 33 € 454 1 14 439 0,12 0,32 0 0,05 0,00

Common Scuids & Cuttle Fishes

Patin/ Shark Cat Fish - 45 # 241 € 286 - 286 - 9 277 0,07 0,20 0 0,03 0,00

Lainnya/Others - 2.453 # 1.716 € 4.169 702 € 3.467 - 104 3.363 0,90 2,48 1 0,20 0,02

80.113 17.124 1.124 96.113 25,05 68,63 44 8,75 0,71

XI. MINYAK & LEMAK

OILS & FATS

Kacang tanah/Minyak 6.460 3.876 3.876 3.876 3.876 1,04 2,85 26 - 2,85

Groundnuts/Oils

Kopra/Minyak goreng 54.011 32.407 - 32.407 - 32.407 483 506 31.418 8,44 23,13 201 0,23 22,67

Copra/Cooking Oils

Minyak sawit/Palm Oils - - - - - - - - - - - - - -

Minyak sawit/Minyak goreng - - 99.721 € 99.721 36.762 € 62.959 844 976 61.983 16,66 45,64 412 - 45,64

Palm Oils/Cooking Oils

26,14 71,63 639 0,23 71,16

Lemak Sapi/Cattle Fats 8.033 126 - - 126 - 126 2 - 124 0,03 0,09 1 0,00 0,08

Lemak Kerbau/Buffalo Fats - - - - - - - - - - - - - -

Lemak Kambing/Goat Fats 2.273 179 - - 179 - 179 - 177 0,05 0,13 1 0,00 0,12

Lemak Domba/Sheep Fats 6.030 706 - - 706 - 706 - 690 0,19 0,51 4 0,01 0,46

Lemak Babi/Pig Fats - - - - - - - - - - - - - -

0,27 0,73 6 0,01 0,66

Keterangan : Jumlah Penduduk DIY tahun 2016 = 3.720.900 Jiwa (Sumber : BPS DIY) Total : 3.701 97,10 138,17

* Sumber Angka Sementara Dinas Pertanian tahun 2016 dan BPS

# Sumber Angka Sementara Dinas Kelautan dan Perikanan tahun 2016 Nabati : 3.370 69,88 114,73

v Sumber Angka Sementara Dinas Kehutanan dan Perkebunan tahun 2016 3.534.600

@ Sumber dari BULOG Divre DIY Hewani : 331 27,22 23,44

€ Sumber dari Pedagang besar/ distributor

& Sumber dari PG. Madubaru (186.300)

% Sumber dari Dinas Perhuubungan DIY

Page 89: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

TABEL 7. KETERSEDIAAN ENERGI, PROTEIN & LEMAK BERDASARKAN JENIS BAHAN MAKANAN

UNTUK KONSUMSI PENDUDUK D.I.YOGYAKARTA TH. 2015 DAN 2016 SEMENTARA

( Per Kapita Per Hari)

NO

KALORI % KALORI % GRAM % GRAM % GRAM % GRAM %

1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 1.814 49,47 1.755 47,43 45,08 40,58 42 43,45 8,14 6,56 8 6,08

2 242 6,60 285 7,69 1,01 0,91 1 0,89 0,63 0,51 0 0,25

3 211 5,75 167 4,52 0,35 0,31 0 0,37 1,15 0,93 1 0,86

4 423 11,55 393 10,61 23,74 21,37 22 22,29 35,07 28,25 33 23,54

5 89 2,43 94 2,54 0,77 0,69 1 0,81 0,58 0,46 1 0,51

6 43 1,16 38 1,01 7,22 6,50 4 3,92 0,51 0,41 0 0,28

7 319 8,71 232 6,27 19,96 17,96 15 15,37 25,95 20,90 19 13,56

8 52 1,42 39 1,04 4,08 3,67 3 3,10 3,72 3,00 3 2,00

9 8 0,22 10 0,27 0,41 0,37 1 0,54 0,45 0,37 1 0,41

10 43 1,16 44 1,19 8,25 7,43 9 9,01 0,68 0,55 1 0,51

11 420 11,46 639 17,26 0,22 0,19 0 0,24 46,92 37,79 71 51,50

12 3 0,08 6 0,16 0,01 0,01 0 0,01 0,34 0,27 1 0,48

NABATI : 3.242 88,41 3.370 91,06 78,38 70,56 69,88 71,97 93,00 74,91 114,73 83,03

HEWANI : 425 11,59 331 8,94 32,71 29,44 27,22 28,03 31,14 25,09 23,44 16,97

JUMLAH : 3.666 100,00 3.701 100,00 111,09 100,00 97,10 100,00 124,15 100,00 138,17 100,00

Makanan berpati

Padi-padian

Daging

Sayur-sayuran

Buah-buahan

Buah / Biji berminyak

G u l a

L e m a k

Minyak / Lemak

I k a n

S u s u

T e l u r

2015 20152016 S

PROTEIN LEMAK

2016 S

2

JENIS BAHAN

MAKANAN 2015

KALORI

2016 S

Page 90: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

TABEL 8. KETERSEDIAAN ENERGI, PROTEIN & LEMAK BERDASARKAN JENIS BAHAN MAKANAN

UNTUK KONSUMSI PENDUDUK D.I.YOGYAKARTA TH. 2014, 2015 DAN 2016 SEMENTARA

( Per Kapita Per Hari)

NO

KALORI % KALORI % KALORI % GRAM % GRAM % GRAM % GRAM % GRAM % GRAM %

1 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 Padi-padian 1.944 52,53 1.814 49,47 1.755 47,43 48,43 43,36 45,08 40,58 42,19 43,45 10,09 9,03 8,14 6,56 8,41 6,08

2 Makanan berpati 345 9,32 242 6,60 285 7,69 1,33 1,19 1,01 0,91 0,87 0,89 0,71 0,63 0,63 0,51 0,34 0,25

3 G u l a 152 4,11 211 5,75 167 4,52 0,20 0,18 0,35 0,31 0,36 0,37 0,68 0,60 1,15 0,93 1,19 0,86

4 Buah / Biji berminyak 383 10,36 423 11,55 393 10,61 21,94 19,64 23,74 21,37 21,64 22,29 31,23 27,95 35,07 28,25 32,53 23,54

5 Buah-buahan 89 2,39 89 2,43 94 2,54 0,73 0,65 0,77 0,69 0,79 0,81 0,53 0,47 0,58 0,46 0,71 0,51

6 Sayur-sayuran 44 1,19 43 1,16 38 1,01 8,40 7,52 7,22 6,50 3,80 3,92 0,52 0,46 0,51 0,41 0,39 0,28

7 Daging 326 8,80 319 8,71 232 6,27 19,34 17,31 19,96 17,96 14,92 15,37 26,94 24,10 25,95 20,90 18,74 13,56

8 T e l u r 33 0,90 52 1,42 39 1,04 2,54 2,28 4,08 3,67 3,01 3,10 2,40 2,14 3,72 3,00 2,76 2,00

9 S u s u 8 0,21 8 0,22 10 0,27 0,40 0,36 0,41 0,37 0,52 0,54 0,44 0,39 0,45 0,37 0,57 0,41

10 I k a n 42 1,13 43 1,16 44 1,19 8,16 7,30 8,25 7,43 8,75 9,01 0,66 0,59 0,68 0,55 0,71 0,51

11 Minyak / Lemak 333 8,99 420 11,46 639 17,26 0,22 0,20 0,22 0,19 0,23 0,24 37,22 33,30 46,92 37,79 71,16 51,50

12 L e m a k 3 0,09 3 0,08 6 0,16 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,35 0,31 0,34 0,27 0,66 0,48

NABATI : 3.290 89 3.242 88 3.370 91,06 81,26 72,74 78,38 70,56 69,88 71,97 80,97 72,45 93,00 74,91 114,73 83,03

HEWANI : 411 11 425 12 331 8,94 30,45 27,26 32,71 29,44 27,22 28,03 30,78 27,55 31,14 25,09 23,44 16,97

JUMLAH : 3.701 100 3.666 100 3.701 100,00 111,71 100,00 111,09 100,00 97,10 100,00 111,75 100,00 124,15 100,00 138,17 100,00

2015

2

JENIS BAHAN

MAKANAN 2014

ENERGI

2016 S

PROTEIN

2016 S 2016 S

LEMAK

201520152014 2014

Page 91: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

TABEL 9. KETERSEDIAAN ENERGI BERDASARKAN JENIS BAHAN MAKANAN SESUAI PPH

UNTUK KONSUMSI PENDUDUK DIY TH. 2015 DAN TH. 2016 SEMENTARA

( Per Kapita/hari )

NO JENIS BAHAN kalori kalori SCORE SCORE

MAKANAN Kkalori % *^ Score Riil Kkalori % *^ Score Riil (7-3) ideal 2013 2014 (9-5) MAX **

1 3 4 5 7 8 9 11 12 13 14 15 16

1 Padi-padian 1.814 75,6 37,8 25 ** 1.755 73,1 36,6 25 ** -58 1.200 151 146 -1,2 25,0

2 Umbi-umbian 245 10,2 5,1 2,5 ** 289 12,0 6,0 2,5 ** 44 144 170 201 0,9 2,5

3 Pangan Hewani 416 17,3 34,7 24 ** 318 13,3 26,5 24 ** -98 288 144 110 -8,1 24,0

4 Minyak dan Lemak 429 17,9 8,9 5 ** 651 27,1 13,6 5 ** 222 240 179 271 4,6 5,0

5 Biji berminyak 102 4,2 2,1 1 ** 101 4,2 2,1 1 ** -1 72 142 141 0,0 1,0

6 Kacang-kacangan 323 13,5 26,9 10 ** 293 12,2 24,4 10 ** -30 120 269 244 -2,5 10,0

7 211 8,8 4,4 2,5 ** 167 7,0 3,5 2,5 ** -43 120 176 139 -0,9 2,5

8 Sayuran dan Buah 128 5,3 26,6 26,6 126 5,3 26,3 26,3 -2 144 89 88 -0,4 30,0

9 Bumbu-bumbuan 0 0,0 0,0 0 - 0,0 0,0 0 0 72 0 0 0,0 0,0

JUMLAH 3.666 96,6 3.701 96,3 34 2.400 -7,6 100,0

catatan : ** = score maximum angka ketetapan nasional

* = persen thd AKG (per 2200 Kkal)

*^ = persen thd AKG (per 2400 Kkal)

G u l a

% kal thd ideal

2

2015

Score PPH

6

2016 Sementara

Score PPH

10

Page 92: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

TABEL 10. KETERSEDIAAN DAN TINGKAT KETERSEDIAAN ENERGI DIY TAHUN 2006 - 2016 SEMENTARA

2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 S 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 S

1 Padi - padian 2.664 2.488 1.864 2.019 2.149 2.111 2.183 2.108 1.944 1.814 1.755 121,1 113,1 84,7 91,8 97,7 96,0 91,0 87,8 81,0 75,6 73,1

2 Umbi - umbian 303 246 501 417 736 578 555 348 347 245 289 13,8 11,2 22,8 19,0 33,5 26,3 23,1 14,5 14,5 10,2 12,0

3 Pangan Hewani 227 160 101 105 125 196 139 222 402 416 318 10,3 7,3 4,6 4,8 5,7 8,9 5,8 9,3 16,8 17,3 13,3

4 Minyak dan Lemak 197 242 335 341 162 202 332 303 342 429 651 9,0 11,0 15,2 15,5 7,4 9,2 13,8 12,6 14,3 17,9 27,1

5 Buah/ biji berminyak 16 84 77 119 86 78 71 77 92 102 101 0,7 3,8 3,5 5,4 3,9 3,5 3,0 3,2 3,8 4,2 4,2

6 Kacang - kacangan 237 182 284 217 204 293 284 298 293 323 293 10,8 8,3 12,9 9,9 9,3 13,3 11,8 12,4 12,2 13,5 12,2

7 Gula 69 121 196 164 95 107 148 179 152 211 167 3,1 5,5 8,9 7,5 4,3 4,9 6,2 7,5 6,3 8,8 7,0

8 Sayur dan Buah 113 141 200 191 179 124 165 164 129 128 126 5,1 6,4 9,1 8,7 8,1 5,6 6,9 6,8 5,4 5,3 5,3

9 Lain - lain 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 - 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0

Total 3.826 3.664 3.558 3.573 3.736 3.689 3.877 3.699 3.701 3.666 3.701 174 167 162 162 170 168 161,5 154,1 154,2 152,8 154,2

No. Kelompok Pangan

Ketersediaan Energi

(Kal/kap/hr)

Tingkat Ketersediaan Energi

(% AKE)

Page 93: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

TABEL 11. SKOR PPH BERDASARKAN KETERSEDIAAN DI DIY TAHUN 2006 - 2016 SEMENTARA

2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 S 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 S

1 Padi - padian 2.664 2.488 1.864 2.019 2.149 2.111 2.183 2.108 1.944 1.814 1.755 25 25 25 25 25 25,0 25,0 25,0 25,0 25,0 25,0 25

2 Umbi - umbian 303 246 501 417 736 578 555 348 347 245 289 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5

3 Pangan Hewani 227 160 101 105 125 196 139 222 402 416 318 20,6 14,5 9,1 9,5 11,4 17,9 13,9 18,5 24,0 24,0 24,0 24

4 Minyak dan Lemak 197 242 335 341 162 202 332 303 342 429 651 4,5 5 5 5 3,7 4,6 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0 5

5 Buah/ biji berminyak 16 84 77 119 86 78 71 77 92 102 101 0,4 1 1 1 1 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1

6 Kacang - kacangan 237 182 284 217 204 293 284 298 293 323 293 10 10 10 10 10 10,0 10,0 10,0 10,0 10,0 10,0 10

7 Gula 69 121 196 164 95 107 148 179 152 211 167 1,6 2,5 2,5 2,5 2,2 2,4 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5

8 Sayur dan Buah 113 141 200 191 179 124 165 164 129 128 126 25,7 30 30 30 30 27,9 24,0 30,0 26,9 26,6 26,3 30

9 Lain - lain 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0

Total 3.826 3.664 3.558 3.573 3.736 3.689 3.877 3.699 3.701 3.666 3.701 90,3 90,5 85,1 85,5 85,8 91,3 83,9 94,5 94,5 96,6 96,3 100

Skor

IdealKelompok PanganNo.

Ketersediaan Energi

(Kal/kap/hr)Skor PPH

Page 94: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

TABEL 12. KETERSEDIAAN DAN TINGKAT KETERSEDIAAN ENERGI DAN PROTEIN TAHUN 2006 - 2016 SEMENTARA

Ketersediaan Tingkat Ketersediaan Ketersediaan Tingkat Ketersediaan

(Kal/kap/hari) ( % ) (gram/kap/hari) ( % )

2006 3.826 173,91 117,56 213,75

2007 3.664 166,55 94,59 171,98

2008 3.558 161,71 85,50 155,45

2009 3.573 162,39 87,59 159,25

2010 3.736 169,82 92,88 168,87

2011 3.689 167,68 100,63 182,96

2012 3.877 161,54 98,23 155,92

2013 3.699 154,13 107,30 170,32

2014 3.701 154,21 111,71 177,32

2015 3.666 152,75 111,09 176,33

2016 S 3.701 154,20 97,10 154,13

Ket : Tingkat Ketersediaan Energi Tahun 2006 - 2011 berdasarkan persentase AKG : 2.200 kkal/kap/hari

Tingkat Ketersediaan Energi Tahun 2012 -2016 berdasarkan persentase AKG : 2.400 kkal/kap/hari

Tingkat Ketersediaan Protein Tahun 2006 - 2011 berdasarkan persentase AKG : 55 gram/kap/hari

Tingkat Ketersediaan Protein Tahun 2012 - 2016 berdasarkan persentase AKG : 63 gram/kap/hari

Tahun

Energi Protein

Page 95: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

TABEL 13. LAJU TINGKAT KETERSEDIAAN 2006 - 2016

Laju Ketersediaan Energi Laju Ketersediaan Protein

( % ) ( % )

2006 - 2007 -4,2 -19,5

2007 - 2008 -2,9 -9,6

2008 - 2009 0,4 2,4

2009 - 2010 4,6 6,0

2010 - 2011 -1,3 8,3

2011 - 2012 5 -2,4

2012 - 2013 -5 9,2

2013 - 2014 0 4,1

2014 - 2015 -1 -0,6

2015 - 2016 1 -12,6

Tahun

Page 96: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

No. Kelompok Pangan Energi (kkal) Kontribusi (%) Gram/kap/hari Kontribusi (%)

1 Padi - padian 1.755 100 503,46 100,00

Beras 1.386 78,98 382,79 76,03

Jagung 211 12,02 73,27 14,55

Tepung terigu 158 8,99 47,40 9,42

2 Umbi - umbian 289 100 99,06 100,00

Ubi kayu 278 96,06 82,77 83,56

Ubi Jalar 7 2,45 6,56 6,62

Kentang 4 1,49 9,72 9,82

3 Pangan hewani 318 100 193,31 100,00

Daging ruminansia 25 7,74 11,28 5,83

Daging unggas 201 63,15 66,55 34,42

Telur 39 12,14 30,62 15,84

Susu 10 3,11 16,25 8,40

Ikan 44 13,85 68,63 35,50

TABEL 14. KONTRIBUSI ENERGI MENURUT KELOMPOK PANGAN TAHUN 2016 SEMENTARA

Page 97: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

No. Kelompok Pangan Energi (kkal) Kontribusi (%) Gram/kap/hari Kontribusi (%)

4 Minyak dan Lemak 651 100,00 77,47 100,00

Minyak dan lemak 645 99,00 72,36 93,40

Jeroan 6 1,00 5,11 6,60

5 Buah/ Biji Berminyak 101 100,00 48,34 100,00

6 Kacang - kacangan 293 100,00 68,85 100,00

Kacang Tanah 200 68,24 44,17 64,16

Kedelai 87 29,77 22,86 33,21

Kacang Hijau 5 1,56 1,36 1,97

Kacang Merah 1 0,42 0,46 0,67

7 Gula 167 100,00 45,54 100,00

Gula Pasir 122 73,11 33,61 73,79

Gula Mangkok 45 26,89 11,93 26,21

8 Sayur dan Buah 126 100,00 344,02 100,00

Sayur 32 25,38 128,96 37,49

Buah 94 74,62 215,06 62,51

9 Lain - lain 0 0 0 0

3.701 1.380 J u m l a h

Page 98: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

2017 2018 2019 2020

1 Padi - padian 1.617 1.478 1.339 1.200

Beras 1.277 1.167 1.057 948

Jagung 194 178 161 144

Tepung Terigu 145 133 120 108

2 Umbi - umbian 253 216 180 144

Ubi Kayu 243 208 173 138

Ubi Jalar 6 5 4 4

Kentang 4 3 3 2

Sagu 0 0 0 0

3 Pangan Hewani 311 303 296 288

Daging Ruminansia 24 23 23 22

Daging Unggas 196 191 187 182

Telur 38 37 36 35

Susu 10 9 9 9

Ikan 43 42 41 40

TABEL 15. PROYEKSI KETERSEDIAAN ENERGI KELOMPOK PANGAN 2017 - 2020

Kelp. PanganNo.

(KKAL/KAP/HARI)

Proyeksi Ketersediaan Energi (kkal/kap/hr)

menurut kelompok pangan

Page 99: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

2017 2018 2019 2020

Kelp. PanganNo.

Proyeksi Ketersediaan Energi (kkal/kap/hr)

menurut kelompok pangan

4 Minyak dan Lemak 118 159 199 240

Minyak dan lemak 117 157 197 238

Jeroan 1 2 2 2

5 Buah/ Biji Berminyak 94 87 79 72

6 Kacang - kacangan 82 94 107 120

Kacang Tanah 56 64 73 82

Kedelai 24 28 32 36

Kacang Hijau 1 1 2 2

Kacang Merah 0 0 0 1

7 Gula 64 83 101 120

Gula Pasir 47 61 74 88

Gula Mangkok 17 22 27 32

8 Sayur dan Buah 131 135 140 144

Sayur 33 34 35 37

Buah 97 101 104 107

9 Lain - lain 18 36 54 72

3.376 3.050 2.725 2.400

Page 100: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

TABEL 16. PROYEKSI KETERSEDIAAN ENERGI MENURUT KELOMPOK PANGAN

20172018 2019 2020

1 Padi - padian 460,10 416,73 373,37 330,00

Beras 349,82 316,85 283,88 250,90

Jagung 66,96 60,65 54,34 48,02

Tepung Terigu 43,32 39,24 35,15 31,07

2 Umbi - umbian 101,29 103,53 105,76 108,00

Ubi Kayu 84,64 86,51 88,38 90,24

Ubi Jalar 6,71 6,86 7,01 7,15

Kentang 9,94 10,16 10,38 10,60

Sagu - - - -

3 Pangan Hewani 186,99 180,66 174,33 168,00

Daging Ruminansia 10,91 10,54 10,17 9,80

Daging Unggas 64,37 62,19 60,01 57,83

Telur 29,61 28,61 27,61 26,61

Susu 15,71 15,18 14,65 14,12

Ikan 66,38 64,13 61,89 59,64

No. Kelp. Pangan

Proyeksi Ketersediaan Energi (gram/kap/hr)

menurut kelompok pangan

Page 101: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

20172018 2019 2020

No. Kelp. Pangan

Proyeksi Ketersediaan Energi (gram/kap/hr)

menurut kelompok pangan

4 Minyak dan Lemak 65,60 53,73 41,87 30,00

Minyak dan lemak 61,27 50,19 39,10 28,02

Jeroan 4,33 3,55 2,76 1,98

5 Buah/ Biji Berminyak 39,25 30,17 21,08 12,00

6 Kacang - kacangan 62,13 55,42 48,71 42,00

Kacang Tanah 39,86 35,56 31,25 26,95

Kedelai 20,63 18,40 16,17 13,95

Kacang Hijau 1,22 1,09 0,96 0,83

Kacang Merah 0,42 0,37 0,33 0,28

7 Gula 43,16 40,77 38,39 36,00

Gula Pasir 31,85 30,09 28,33 26,57

Gula Mangkok 11,31 10,68 10,06 9,43

8 Sayur dan Buah 327,02 310,01 293,01 276,00

Sayur 122,59 116,21 109,84 103,46

Buah 204,43 193,80 183,17 172,54

9 Lain - lain 4,50 9,00 13,50 18,00

J u m l a h 1.290,04 1.200,02 1.110,01 1.020,00

Page 102: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

TABEL 17. PROYEKSI KETERSEDIAAN KOMODITAS PANGAN DI DIY TAHUN 2017, 2018, 2019 DAN 2020

gr/kap/hr kg/kap/th ton/th gr/kap/hr kg/kap/th ton/th gr/kap/hr kg/kap/th ton/th gr/kap/hr kg/kap/th ton/th

1 Padi - padian 460,1 167,9 631.807,1 416,7 152,1 578.447,8 373,4 136,3 523.704,7 330,0 120,5 467.623,0

Beras 349,8 127,7 480.373,8 316,8 115,6 439.803,9 283,9 103,6 398.181,7 250,9 91,6 355.541,9

Jagung 67,0 24,4 91.946,9 60,6 22,1 84.181,5 54,3 19,8 76.214,8 48,0 17,5 68.053,2

Tepung Terigu 43,3 15,8 59.486,3 39,2 14,3 54.462,4 35,2 12,8 49.308,2 31,1 11,3 44.028,0

2 Umbi - umbian 101,3 37,0 139.096,0 103,5 37,8 143.704,0 105,8 38,6 148.351,3 108,0 39,4 153.040,3

Ubi Kayu 84,6 30,9 116.228,4 86,5 31,6 120.078,8 88,4 32,3 123.962,1 90,2 32,9 127.880,2

Ubi Jalar 6,7 2,4 9.213,6 6,9 2,5 9.518,8 7,0 2,6 9.826,6 7,2 2,6 10.137,2

Kentang 9,9 3,6 13.654,0 10,2 3,7 14.106,4 10,4 3,8 14.562,5 10,6 3,9 15.022,8

Sagu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 Pangan Hewani 187,0 68,2 256.769,6 180,7 65,9 250.762,8 174,3 63,6 244.523,5 168,0 61,3 238.062,6

Daging Ruminansia 10,9 4,0 14.982,5 10,5 3,8 14.632,0 10,2 3,7 14.267,9 9,8 3,6 13.890,9

Daging Unggas 64,4 23,5 88.390,1 62,2 22,7 86.322,3 60,0 21,9 84.174,5 57,8 21,1 81.950,4

Telur 29,6 10,8 40.665,2 28,6 10,4 39.713,9 27,6 10,1 38.725,7 26,6 9,7 37.702,5

Susu 15,7 5,7 21.578,9 15,2 5,5 21.074,1 14,7 5,3 20.549,7 14,1 5,2 20.006,7

Ikan 66,4 24,2 91.153,0 64,1 23,4 89.020,6 61,9 22,6 86.805,6 59,6 21,8 84.512,0

4 Minyak dan Lemak 65,6 23,9 90.083,1 53,7 19,6 74.585,7 41,9 15,3 58.725,0 30,0 11,0 42.511,2

Minyak dan lemak 61,3 22,4 84.139,2 50,2 18,3 69.664,3 39,1 14,3 54.850,2 28,0 10,2 39.706,2

Jeroan 4,3 1,6 5.943,9 3,5 1,3 4.921,4 2,8 1,0 3.874,8 2,0 0,7 2.805,0

Proyeksi Ketersediaan Energi Tahun 2020

No. Kelompok Pangan

Proyeksi Ketersediaan Energi Tahun 2017 Proyeksi Ketersediaan Energi Tahun 2018 Proyeksi Ketersediaan Energi Tahun 2019

Page 103: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

gr/kap/hr kg/kap/th ton/th gr/kap/hr kg/kap/th ton/th gr/kap/hr kg/kap/th ton/th gr/kap/hr kg/kap/th ton/th

Proyeksi Ketersediaan Energi Tahun 2020

No. Kelompok Pangan

Proyeksi Ketersediaan Energi Tahun 2017 Proyeksi Ketersediaan Energi Tahun 2018 Proyeksi Ketersediaan Energi Tahun 2019

5 Buah/ Biji Berminyak 39,3 14,3 53.902,3 30,2 11,0 41.875,9 21,1 7,7 29.574,1 12,0 4,4 17.004,5

6 Kacang - kacangan 62,1 22,7 85.323,4 55,4 20,2 76.930,5 48,7 17,8 68.325,6 42,0 15,3 59.515,7

Kacang Tanah 39,9 14,6 54.740,1 35,6 13,0 49.355,5 31,3 11,4 43.835,0 26,9 9,8 38.182,9

Kedelai 20,6 7,5 28.331,9 18,4 6,7 25.545,0 16,2 5,9 22.687,7 13,9 5,1 19.762,3

Kacang Hijau 1,2 0,4 1.681,1 1,1 0,4 1.515,7 1,0 0,4 1.346,2 0,8 0,3 1.172,6

Kacang Merah 0,4 0,2 570,4 0,4 0,1 514,3 0,3 0,1 456,8 0,3 0,1 397,9

7 Gula 43,2 15,8 59.261,5 40,8 14,9 56.591,7 38,4 14,0 53.841,4 36,0 13,1 51.013,4

Gula Pasir 31,8 11,6 43.730,9 30,1 11,0 41.760,9 28,3 10,3 39.731,3 26,6 9,7 37.644,4

Gula Mangkok 11,3 4,1 15.530,5 10,7 3,9 14.830,9 10,1 3,7 14.110,1 9,4 3,4 13.369,0

8 Sayur dan Buah 327,0 119,4 449.058,9 310,0 113,2 430.312,7 293,0 106,9 410.986,3 276,0 100,7 391.102,9

Sayur 122,6 44,7 168.337,2 116,2 42,4 161.309,9 109,8 40,1 154.065,1 103,5 37,8 146.611,4

Buah 204,4 74,6 280.721,7 193,8 70,7 269.002,8 183,2 66,9 256.921,2 172,5 63,0 244.491,5

9 Lain - lain 4,5 1,6 6.179,4 9,0 3,3 12.492,5 13,5 4,9 18.935,9 18,0 6,6 25.506,7

Page 104: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

Gambar 1. Ketersediaan Energi Tahun 2014 - 2016 Sementara

0

200

400

600

800

1.000

1.200

1.400

1.600

1.800

2.000 ka

lori

Jenis Pangan

KETERSEDIAAN ENERGI 2014 - 2016 SEMENTARA ( Kalori Per Kapita Per Hari)

2014

2015

2016

Page 105: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

Gambar 2. Ketersediaan Protein Tahun 2014 - 2016 Sementara

0,00

5,00

10,00

15,00

20,00

25,00

30,00

35,00

40,00

45,00

50,00

gram

Jenis Pangan

KETERSEDIAAN PROTEIN 2014- 2016 SEMENTARA (Gram Per Kapita Per Hari)

2014

2015

2016

Page 106: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

Gambar 3. Ketersediaan Lemak Tahun 2014 - 2016 Sementara

0,00

10,00

20,00

30,00

40,00

50,00

60,00

70,00

80,00

gram

Jenis Pangan

KETERSEDIAAN LEMAK 2014 - 2016 SEMENTARA ( Gram Per Kapita Per Hari)

2014

2015

2016

Page 107: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

Gambar 4. Perbandingan Ketersediaan Energi Tahun 2016 dengan Ideal

0

200

400

600

800

1.000

1.200

1.400

1.600

1.800

2.000

Kal

ori

Komoditi

Grafik Perbandingan Energi Tahun 2015 dan Ideal

2016 S

ideal

Page 108: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

Gambar 5. Perbandingan Ketersediaan Energi Tahun 2015 dan 2016 dengan Ideal

0

200

400

600

800

1.000

1.200

1.400

1.600

1.800

2.000 K

alo

ri

Komoditi

Grafik Perbandingan Energi Tahun 2015, 2016 dan Ideal

2015

2016 S

ideal

Page 109: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

56,997085

Gambar 6. Perbandingan Skor Konsumsi 2015 dengan Skor Ideal

-

5,0

10,0

15,0

20,0

25,0

30,0

35,0

Padi - padian

Umbi - umbian

Pangan hewani

Minyak dan Lemak

Buah/ biji berminyak

Kacang - kacangan

Gula Sayur dan buah

Lain - lain

Sko

r

Jenis Pangan

Perbandingan Skor Konsumsi 2015 dengan Skor Ideal 2020

Skor PPH

Skor Maksimum

Page 110: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

Gambar 7. Pola Konsumsi Energi 2015

60%

2%

12%

10%

2% 3% 5%

4% 2%

Pola Konsumsi Energi 2015 (Konsumsi 2015)

Padi - padian Umbi - umbian Pangan hewani

Minyak dan Lemak Buah/ biji berminyak Kacang - kacangan

Gula Sayur dan buah Lain - lain

Page 111: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

Gambar 8. Pola Konsumsi Berdasarkan PPH

50%

6%

12%

10%

3%

5% 5%

6%

3%

POLA KONSUMSI BERDASARKAN PPH

Padi-padian Umbi-umbian Pangan Hewani

Minyak dan Lemak Buah/Biji Berminyak Kacang-kacangan

Gula Sayur dan Buah Lain-lain

Page 112: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

Gambar 9. Ketersediaan Energi DIY Tahun 2006 - 2015

-

500

1.000

1.500

2.000

2.500

3.000

Padi - padian Umbi - umbian Pangan Hewani Minyak dan Lemak Buah/ biji berminyak

Kacang - kacangan Gula Sayur dan Buah Lain - lain

Kal

/kap

/hr

Kelompok Pangan

KETERSEDIAAN ENERGI DIY TAHUN 2006 - 2015

2006

2007

2008

2009

2010

2011

2012

2013

2014

2015 S

Page 113: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

Gambar 9. Ketersediaan Energi DIY Tahun 2006 - 2015

Page 114: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

Gambar 10. Tingkat Ketersediaan Energi Tahun 2006 - 2015

0,0

20,0

40,0

60,0

80,0

100,0

120,0

140,0

Padi - padian Umbi - umbian Pangan Hewani Minyak dan Lemak Buah/ biji berminyak

Kacang - kacangan Gula Sayur dan Buah Lain - lain

Pro

sen

AK

E

Kelompok Pangan

TINGKAT KETERSEDIAAN ENERGI DIY TAHUN 2006 - 2015

2006

2007

2008

2009

2010

2011

2012

2013

2014

2015 S

Page 115: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

Gambar 10. Tingkat Ketersediaan Energi Tahun 2006 - 2015

Page 116: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

Gambar 11. Perbandingan Proporsi Ketersediaan Energi Tahun 2006 - 2015 dengan Ideal

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

Padi - padian Umbi - umbian

Pangan Hewani

Minyak dan Lemak

Buah/ biji berminyak

Kacang - kacangan

Gula Sayur dan Buah

Lain - lain

Pro

sen

Kelompok Pangan

PROPORSI KETERSEDIAAN ENERGI TAHUN 2006 - 2015 TERHADAP PROPORSI IDEAL

2006

2007

2008

2009

2010

2011

2012

2013

2014

2015

Page 117: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

Gambar 12. Perbandingan Skor PPH di DIY Tahun 2006 - 2015 dengan Skor Ideal

0

5

10

15

20

25

30

Padi - padian

Umbi - umbian

Pangan Hewani

Minyak dan Lemak

Buah/ biji berminyak

Kacang - kacangan

Gula Sayur dan Buah

Lain - lain

Sko

r P

PH

Kelompok Pangan

PERBANDINGAN SKOR PPH TAHUN 2006 - 2015 DENGAN SKOR PPH IDEAL

2006

2007

2008

2009

2010

2011

2012

2013

2014

2015

Skor Ideal

Page 118: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

Lampiran 1

SKOR KONSUMSI TAHUN 2015 DENGAN PENDEKATAN PPH

a

1 Padi - padian 1.165 60,1 58,3 0,5 30,1 29,9 25,0 * 25,0

2 Umbi - umbian 33 1,7 1,7 0,5 0,9 0,9 0,9 2,5

3 Pangan hewani 221 11,4 11,1 2,0 21,6 21,0 21,0 24,0

4 Minyak dan Lemak 189 9,7 9,4 0,5 4,9 4,1 4,1 5,0

5 Buah/ biji berminyak 42 2,2 2,1 0,5 1,1 1,0 1,0 * 1,0

6 Kacang - kacangan 59 3,1 3,0 2,0 6,1 7,6 7,6 10,0

7 Gula 106 4,9 5,3 0,5 2,4 2,4 2,4 2,5

8 Sayur dan buah 86 4,5 4,3 5,0 22,3 23,3 23,3 30,0

9 Lain - lain 37 1,9 1,9 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0

Sumber data : BPS diolah BKPP DIY

Keterangan :

c : Angka konsumsi energi kelompok pangan (kkal/kap/hr)

d : % konsumsi energi kelompok pangan terhadap total konsumsi energi

e : % konsumsi energi kelompok pangan terhadap AKG (2.000 kkal/kap/hr)

g : % konsumsi energi kelompok pangan terhadap total konsumsi energi dikalikan bobot

h : % konsumsi energi kelompok pangan terhadap AKG dikalikan bobot

i : Skor PPH, bila skornya lebih tinggi atau = skor maksimum digunakan skor maksimum tersebut

* : Sama dengan skor maksimum

BobotNo. Kelompok Pangan Kalori % % AKGSkor Skor Skor Skor

Aktual AKG PPH Makmimum

h i j

Jumlah 1.938,6 100,3

b c d e f g

96,9 93,0 90,2 85,3 100,0

Page 119: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

Lampiran 2.

Keterangan Beras Jagung Kedelai Kacang Tanah Kacang Hijau Ubi Kayu Ubi Jalar Sayur Buah - buahan Gula Pasir Daging Sapi Daging Ayam Telur Susu Ikan

Produksi (Ton) 809.124 310.257 16.763 75.816 289 1.125.375 3.256 81.364 294.958 31.125 5.765 22.071 28.208 6.221 80.113

Konsumsi Rumah Tangga (Kg/Kap/Tahun) 88,3 0,6 8,2 0,2 0,3 7,3 1,8 48,3 36,1 7,6 2,5 9,1 7,5 3,1 9,7

Konsumsi (Ton) 328.555 2.233 30.511 744 1.116 27.163 6.698 179.719 134.324 28.279 9.302 33.860 27.907 11.535 36.093

Surplus/ minus (Ton) 480.569 308.024 (13.748) 75.072 (827) 1.098.212 (3.442) (98.355) 160.633 2.846 (3.537) (11.789) 302 (5.314) 44.021

Penyediaan Dalam Negeri (Ton) 537.789 2.435 34.731 75.916 1.995 1.107.434 10.203 197.486 324.284 46.135 10.194 90.961 37.123 16.820 96.113

(memperhitungkan angka Impor dan Ekspor)

Konsumsi (Ton) 328.555 2.233 30.511 744 1.116 27.163 6.698 179.719 134.324 28.279 9.302 33.860 27.907 11.535 36.093

Surplus/ minus (Ton) 209.233 202 4.220 75.172 879 1.080.271 3.505 17.766 189.959 17.856 892 57.101 9.217 5.285 60.021

Jumlah Penduduk DIY tahun 2015 : 3.720.900 jiwa

ANALISIS SURPLUS/ MINUS BERDASARKAN NBM 2016 SEMENTARA

Page 120: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

Lampiran 3

BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Jl. Gondosuli No. 6 Yogyakarta

Kalori % % AKE*) Bobot Skor Aktual Skor AKE Skor Maks Skor PPH

1 Padi-padian 503,5 1.755 47,4 73,1 0,5 23,7 36,6 25,0 25,0

2 Umbi-umbian 99,1 289 7,8 12,0 0,5 3,9 6,0 2,5 2,5

3 Pangan Hewani 193,3 318 8,6 13,3 2,0 17,2 26,5 24,0 24,0

4 Minyak dan Lemak 77,5 651 17,6 27,1 0,5 8,8 13,6 5,0 5,0

5 Buah/Biji Berminyak 48,3 101 2,7 4,2 0,5 1,4 2,1 1,0 1,0

6 Kacang-kacangan 68,8 293 7,9 12,2 2,0 15,8 24,4 10,0 10,0

7 Gula 45,5 167 4,5 7,0 0,5 2,3 3,5 2,5 2,5

8 Sayur dan Buah 344,0 126 3,4 5,3 5,0 17,0 26,3 30,0 26,3

9 Lain-lain 0,0 0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0

Total 3.701 100,0 154,2 90,1 138,9 100,0 96,3

Keterangan =

*) Angka Kecukupan Gizi (AKG) = 2.400 Kkal/Kap/Hari

Perhitungan Skor Pola Pangan Harapan (PPH)

SKOR POLA PANGAN HARAPAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BERDASARKAN NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016

No Kelompok PanganGram/

Kap/Hari

SEMENTARA

Page 121: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN

DIY

Jl. Gondosuli No. 6 Yogyakarta SEMENTARA

Lampiran 4.

2016 2017 2018 2019 2020

1 Padi-padian 25,0 25,0 25,0 25,0 25,0

2 Umbi-umbian 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5

3 Pangan Hewani 24,0 24,0 24,0 24,0 24,0

4 Minyak dan Lemak 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0

5 Buah/Biji Berminyak 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0

6 Kacang-kacangan 10,0 10,0 10,0 10,0 10,0

7 Gula 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5

8 Sayur dan Buah 26,3 27,2 28,1 29,1 30,0

9 Lain-lain 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0

Total Pangan 96,3 97,2 98,1 99,1 100

2016 2017 2018 2019 2020

1 Padi-padian 73,1 67,4 61,6 55,8 50,0

2 Umbi-umbian 12,0 10,5 9,0 7,5 6,0

3 Pangan Hewani 13,3 12,9 12,6 12,3 12,0

4 Minyak dan Lemak 27,1 22,8 18,6 14,3 10,0

5 Buah/Biji Berminyak 4,2 3,9 3,6 3,3 3,0

6 Kacang-kacangan 12,2 10,4 8,6 6,8 5,0

7 Gula 7,0 6,5 6,0 5,5 5,0

8 Sayur dan Buah 5,3 5,4 5,6 5,8 6,0

9 Lain-lain 0,0 0,8 1,5 2,3 3,0

Total Pangan 154,2 140,6 127,1 113,5 100,0

BERDASARKAN NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016

No Kelompok PanganSkor Pola Pangan Harapan

SASARAN POLA PANGAN HARAPAN (PPH) DIY TAHUN 2016 - 2020

No Kelompok PanganKontribusi Pangan Terhadap Angka Kecukupan Energi (% AKE)

Page 122: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN

DIY

Jl. Gondosuli No. 6 Yogyakarta SEMENTARA

BERDASARKAN NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016

SASARAN POLA PANGAN HARAPAN (PPH) DIY TAHUN 2016 - 2020

Lampiran. 5

2016 2017 2018 2019 2020

1 Padi-padian 1.755 1.617 1.478 1.339 1.200

2 Umbi-umbian 289 253 216 180 144

3 Pangan Hewani 318 311 303 296 288

4 Minyak dan Lemak 77 118 159 199 240

5 Buah/Biji Berminyak 101 94 87 79 72

6 Kacang-kacangan 69 82 94 107 120

7 Gula 46 64 83 101 120

8 Sayur dan Buah 126 131 135 140 144

9 Lain-lain 0 18 36 54 72

Total Pangan 3.701 3.376 3.050 2.725 2.400

2016 2017 2018 2019 2020

1 Padi-padian 503,5 460,1 416,7 373,4 330,0

2 Umbi-umbian 99,1 101,3 103,5 105,8 108,0

3 Pangan Hewani 193,3 187,0 180,7 174,3 168,0

4 Minyak dan Lemak 77,5 65,6 53,7 41,9 30,0

5 Buah/Biji Berminyak 48,3 39,3 30,2 21,1 12,0

6 Kacang-kacangan 68,8 62,1 55,4 48,7 42,0

7 Gula 45,5 43,2 40,8 38,4 36,0

8 Sayur dan Buah 344,0 327,0 310,0 293,0 276,0

9 Lain-lain 0,0 4,5 9,0 13,5 18,0

Total Pangan 1.380,0 1.290,0 1.200,0 1.110,0 1.020,0

No Kelompok PanganRata-Rata Ketersediaan Energi Menurut Kelompok Pangan (Kkal/Kapita/Hari)

No Kelompok PanganRata-Rata Ketersediaan Pangan Menurut Kelompok Pangan PPH (Gram/Kapita/Hari)

Page 123: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

Lampiran 6

DAN PENYULUHAN DIY

Jl. Gondosuli No. 6 Yogyakarta SEMENTARA

Tahun Tahun Tahun Tahun

2017 2018 2019 2020

Total Pangan 1.380,0 100,0 1.290,0 1.200,0 1.110,0 1.020,0

1. Padi-Padian 503,5 36,5 460,1 416,7 373,4 330,0

2. Umbi-umbian 99,1 7,2 101,3 103,5 105,8 108,0

3. Pangan Hewani 193,3 14,0 187,0 180,7 174,3 168,0

4. Minyak dan Lemak 77,5 5,6 65,6 53,7 41,9 30,0

5. Buah/Biji Berminyak 48,3 3,5 39,3 30,2 21,1 12,0

6. Kacang-kacangan 68,8 5,0 62,1 55,4 48,7 42,0

7. Gula 45,5 3,3 43,2 40,8 38,4 36,0

8. Sayur dan Buah 344,0 24,9 327,0 310,0 293,0 276,0

9. Lain-lain 0,0 0,0 4,5 9,0 13,5 18,0

Kelompok/Jenis Pangan

Aktual tahun 2016 Proyeksi Ketersediaan Pangan (Gram/Kapita/Hari)

Ketersediaan

(Gram)Kontribusi (%)

BERDASARKAN NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016

BADAN KETAHANAN PANGAN PROYEKSI KETERSEDIAAN PANGAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Page 124: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

DAN PENYULUHAN DIY

Jl. Gondosuli No. 6 Yogyakarta

Total Pangan

1. Padi-Padian

2. Umbi-umbian

3. Pangan Hewani

4. Minyak dan Lemak

5. Buah/Biji Berminyak

6. Kacang-kacangan

7. Gula

8. Sayur dan Buah

9. Lain-lain

Kelompok/Jenis Pangan

BADAN KETAHANAN PANGAN

Lampiran 7

Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020

Satuan % Satuan % Satuan % Satuan % Satuan %

360,0 35,3 270,0 26,5 180,0 17,6 90,0 8,8 0,0 0,0

173,5 52,6 130,1 39,4 86,7 26,3 43,4 13,1 0,0 0,0

-8,9 -8,3 -6,7 -6,2 -4,5 -4,1 -2,2 -2,1 0,0 0,0

25,3 15,1 19,0 11,3 12,7 7,5 6,3 3,8 0,0 0,0

47,5 158,2 35,6 118,7 23,7 79,1 11,9 39,6 0,0 0,0

36,3 302,8 27,3 227,1 18,2 151,4 9,1 75,7 0,0 0,0

26,8 63,9 20,1 47,9 13,4 32,0 6,7 16,0 0,0 0,0

9,5 26,5 7,2 19,9 4,8 13,3 2,4 6,6 0,0 0,0

68,0 24,6 51,0 18,5 34,0 12,3 17,0 6,2 0,0 0,0

-18,0 -100,0 -13,5 -75,0 -9,0 -50,0 -4,5 -25,0 0,0 0,0

Proyeksi Gap Ketersediaan Pangan (Gram/Kapita/Hari)Gap Aktual

SEMENTARA

PROYEKSI KETERSEDIAAN PANGAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BERDASARKAN NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016

Page 125: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

DAN PENYULUHAN DIY

Jl. Gondosuli No. 6 Yogyakarta

Total Pangan

1. Padi-Padian

2. Umbi-umbian

3. Pangan Hewani

4. Minyak dan Lemak

5. Buah/Biji Berminyak

6. Kacang-kacangan

7. Gula

8. Sayur dan Buah

9. Lain-lain

Kelompok/Jenis Pangan

BADAN KETAHANAN PANGAN

Lampiran 8

BERDASARKAN NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016

SEMENTARA

Ketersediaan

Aktual Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun

2016 2017 2018 2019 2020

503,7 470,9 438,0 405,2 372,3

183,8 167,9 152,1 136,3 120,5

36,2 37,0 37,8 38,6 39,4

70,6 68,2 65,9 63,6 61,3

28,3 23,9 19,6 15,3 11,0

17,6 14,3 11,0 7,7 4,4

25,1 22,7 20,2 17,8 15,3

16,6 15,8 14,9 14,0 13,1

125,6 119,4 113,2 106,9 100,7

0,0 1,6 3,3 4,9 6,6

Proyeksi Ketersediaan Pangan (Kg/Kapita/Tahun)

PROYEKSI KETERSEDIAAN PANGAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Page 126: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

DAN PENYULUHAN DIY

Jl. Gondosuli No. 6 Yogyakarta

Total Pangan

1. Padi-Padian

2. Umbi-umbian

3. Pangan Hewani

4. Minyak dan Lemak

5. Buah/Biji Berminyak

6. Kacang-kacangan

7. Gula

8. Sayur dan Buah

9. Lain-lain

Kelompok/Jenis Pangan

BADAN KETAHANAN PANGAN

Lampiran 9

PROYEKSI KETERSEDIAAN PANGAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BERDASARKAN NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 BERDASARKAN NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016

Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020

Satuan % Satuan % Satuan % Satuan % Satuan %

131,4 35,3 98,6 26,5 65,7 17,6 32,9 8,8 0,0 0,0

63,3 52,6 47,5 39,4 31,7 26,3 15,8 13,1 0,0 0,0

-3,3 -8,3 -2,4 -6,2 -1,6 -4,1 -0,8 -2,1 0,0 0,0

9,2 15,1 6,9 11,3 4,6 7,5 2,3 3,8 0,0 0,0

17,3 158,2 13,0 118,7 8,7 79,1 4,3 39,6 0,0 0,0

13,3 302,8 9,9 227,1 6,6 151,4 3,3 75,7 0,0 0,0

9,8 63,9 7,3 47,9 4,9 32,0 2,4 16,0 0,0 0,0

3,5 26,5 2,6 19,9 1,7 13,3 0,9 6,6 0,0 0,0

24,8 24,6 18,6 18,5 12,4 12,3 6,2 6,2 0,0 0,0

-6,6 -100,0 -4,9 -75,0 -3,3 -50,0 -1,6 -25,0 0,0 0,0

SEMENTARA

Gap Aktual Proyeksi Gap Ketersediaan Pangan (Kg/Kapita/Tahun)

Page 127: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

DAN PENYULUHAN DIY

Jl. Gondosuli No. 6 Yogyakarta

Total Pangan

1. Padi-Padian

2. Umbi-umbian

3. Pangan Hewani

4. Minyak dan Lemak

5. Buah/Biji Berminyak

6. Kacang-kacangan

7. Gula

8. Sayur dan Buah

9. Lain-lain

Kelompok/Jenis Pangan

BADAN KETAHANAN PANGAN

Lampiran 10

PROYEKSI KETERSEDIAAN PANGAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PROYEKSI KETERSEDIAAN PANGAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BERDASARKAN NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 BERDASARKAN NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016

SEMENTARA

Ketersediaan

Aktual Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun

2016 2017 2018 2019 2020

1.874,3 1.771,5 1.665,7 1.557,0 1.445,4

683,8 631,8 578,4 523,7 467,6

134,5 139,1 143,7 148,4 153,0

262,5 256,8 250,8 244,5 238,1

105,2 90,1 74,6 58,7 42,5

65,6 53,9 41,9 29,6 17,0

93,5 85,3 76,9 68,3 59,5

61,9 59,3 56,6 53,8 51,0

467,2 449,1 430,3 411,0 391,1

0,0 6,2 12,5 18,9 25,5

2016 2017 2018 2019 Tahun 2020

3.720.900 3.762.200 3.802.900 3.842.900 3.882.300

Proyeksi Ketersediaan Pangan ('000 Ton/Tahun)

Jumlah Penduduk Tahun

Page 128: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

DAN PENYULUHAN DIY

Jl. Gondosuli No. 6 Yogyakarta

Total Pangan

1. Padi-Padian

2. Umbi-umbian

3. Pangan Hewani

4. Minyak dan Lemak

5. Buah/Biji Berminyak

6. Kacang-kacangan

7. Gula

8. Sayur dan Buah

9. Lain-lain

Kelompok/Jenis Pangan

BADAN KETAHANAN PANGAN

Lampiran 11

PROYEKSI KETERSEDIAAN PANGAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PROYEKSI KETERSEDIAAN PANGAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BERDASARKAN NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 BERDASARKAN NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016

Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020

Satuan % Satuan % Satuan % Satuan % Satuan %

428,9 29,7 326,1 22,6 220,3 15,2 111,6 7,7 0,0 0,0

216,1 46,2 164,2 35,1 110,8 23,7 56,1 12,0 0,0 0,0

-18,5 -12,1 -13,9 -9,1 -9,3 -6,1 -4,7 -3,1 0,0 0,0

24,5 10,3 18,7 7,9 12,7 5,3 6,5 2,7 0,0 0,0

62,7 147,5 47,6 111,9 32,1 75,4 16,2 38,1 0,0 0,0

48,6 286,1 36,9 217,0 24,9 146,3 12,6 73,9 0,0 0,0

34,0 57,1 25,8 43,4 17,4 29,3 8,8 14,8 0,0 0,0

10,8 21,2 8,2 16,2 5,6 10,9 2,8 5,5 0,0 0,0

76,1 19,5 58,0 14,8 39,2 10,0 19,9 5,1 0,0 0,0

-25,5 -100,0 -19,3 -75,8 -13,0 -51,0 -6,6 -25,8 0,0 0,0

SEMENTARA

Gap Aktual Proyeksi Gap Ketersediaan Pangan ('000 Ton/Tahun)

Page 129: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

LAMPIRAN 12.

Penduduk pertengahan tahun :

BDD

1 2 3 4 5 6 = 3 - 4 + 5 7 8 9 10 11 12 13 14 = 8-9-10-11-12-13 15 16 17 18 19

I.PADI-PADIAN

Padi gagang/gabah 0,44% ..Kg/Ha x L T 5,40%

Gabah/Beras (Kol 11) 62,85% x Kol (2) 0,17% - 2,50% 363,00 8,90 1,40 100%

Jagung 6% ..Kg/Ha x L T 5,00% 320 8,28 3,90 90%

Jagung basah (muda) - - - 36 1,15 1,30 28%

Gandum

Tepung gandum (Kol 11) 72% x Kol (2) 0,29% 333,00 9,00 1,00 100%

Mie Instant 0,29% 333,00 9,00 1,00 100%

Shorgum/ Shorgum 5,00% 332,00 11,00 3,30 100%

II.MAKANAN BERPATI

Ubi jalar 2% - 10,00% 125 1,18 3,33 86%

Ubi kayu 2% - 2,13% 131 0,85 0,26 75%

Ubi kayu/Gaplek 0,72% 338 1,50 0,70 100%

Ubi kayu/Tapioka 0,71% 362,00 0,50 0,30 100%

Sagu/ tepung sagu 100/20*Kol (3) 0,72% 338,00 0,30 0,20 100%

III.GULA

Gula pasir 0,98% 364,00 0,00 0,00 100%

Gula mangkok 377,00 3,00 10,00 100%

IV.BUAH/BIJI BERMINYAK

Kacang tanah berkulit 5,00%

Kacang tanah lepas kulit 60% ..Kg/Ha x L T 8,51% 5,00% 452,00 25,30 42,80 100%

Kedelai 0,34% ..Kg/Ha x L T 5,00% 381,00 40,40 16,70 100%

Kacang hijau 2% ..Kg/Ha x L T 5,00% 337,00 20,30 1,80 100%

Kelapa berkulit/daging 100/25*Data Kopra 63,29% 3,65% 359,00 3,40 34,70 53%

Kelapa daging/kopra Kol (11) 25%*Kol (1) 1,09%

V.BUAH-BUAHAN

Alpokat 0,81% 85,00 0,90 6,50 61%

Jeruk 3,91% 31,00 0,53 0,16 71%

Duku 0,81% 40,00 0,64 0,13 64%

Durian 10,00% 29,00 0,55 0,66 22%

Jambu 0,81% 44,00 0,58 0,29 86%

Mangga 7,00% 37,00 0,36 0,13 65%

Nanas 5,20% 20,00 0,31 0,15 53%

Pepaya 6,20% 35,00 0,38 0,00 75%

Pisang 4,70% 64,00 0,70 0,21 75%

Rambutan 0,81% 28,00 0,36 0,64 40%

Salak 6,80% 135,00 0,47 0,16 67%

Sawo 0,81% 67,00 0,69 1,95 79%

Semangka 0,83% 12,88 0,23 0,09 46%

Melon 0,83% 58,70 1,00 1,80 63%

Belimbing 0,83% 30,96 0,34 0,34 86%

Manggis 0,83% 63,00 0,60 0,60 29%

Nangka 0,83% 29,68 0,34 0,08 28%

Markisa 0,83% 144,00 3,50 1,20 48%

Sirsak 0,83% 65,00 1,00 0,30 68%

S

t

o

k

A

k

h

i

r

-

S

t

o

k

A

w

a

l

K

o

l

o

m

3

-

K

o

l

o

m

4

+

K

o

l

o

m

5

K

o

l

o

m

6

-

K

o

l

o

m

7

Energi

Kalori/Hari

Protein

Gram/Hari

Lemak

Gram/HariMakana

n

Bukan

Makanan

Diolah untuk

Yang tercecer Bahan Makanan Kg/TahunGram/

Hari

NERACA BAHAN MAKANAN/FOOD BALANCE SHEETTAHUN 2016

(Ton)

Jenis Bahan Makanan

Produksi

Perubaha

n StokImpor

Penyedian

dalam negeri

sebelum

ekspor

Ekspor

Penyedian

dalam

negeri

Pemakaian Dalam Negeri Ketersediaan per Kapita

Masukan Keluaran Pakan Bibit

% X kol (8) kol (14) X 1000 jml penduduk

kol (15) X

kol (16) X Energi X BDD kol (16) X Lemak X BDD

kol (16) X Protein X

Page 130: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

Penduduk pertengahan tahun :

BDD

1 2 3 4 5 6 = 3 - 4 + 5 7 8 9 10 11 12 13 14 = 8-9-10-11-12-13 15 16 17 18 19

Energi

Kalori/Hari

Protein

Gram/Hari

Lemak

Gram/HariMakana

n

Bukan

Makanan

Diolah untuk

Yang tercecer Bahan Makanan Kg/TahunGram/

Hari

NERACA BAHAN MAKANAN/FOOD BALANCE SHEETTAHUN 2016

(Ton)

Jenis Bahan Makanan

Produksi

Perubaha

n StokImpor

Penyedian

dalam negeri

sebelum

ekspor

Ekspor

Penyedian

dalam

negeri

Pemakaian Dalam Negeri Ketersediaan per Kapita

Masukan Keluaran Pakan Bibit

% X kol (8) kol (14) X 1000

jml penduduk

kol (15) X

kol (16) X Energi X BDD kol (16) X Lemak X BDD

kol (16) X Protein X

Sukun 0,83% 123,00 1,50 0,20 88%

Lainnya (Melon, Blewah, Stroberi) 0,83% 59,00 1,00 1,80 63%

VI.SAYUR-SAYURAN/

Bawang merah 64,56% 0,24% 8,36% 35,00 1,35 0,30 90%

Ketimun 0,71% 2,48% 7,00 0,32 0,12 70%

Kacang merah 2,87% 2,75% 267,00 13,90 2,30 100%

Kacang panjang 0,44% 2,73% 28,00 2,76 0,46 75%

Kentang 1,19% 5,02% 52,00 1,76 0,17 85%

Kubis 5,59% 18,00 1,05 0,15 75%

Tomat 0,71% 8,83% 19,00 0,95 0,30 95%

Wortel 2,46% 29,00 0,80 0,48 88%

Cabe 0,71% 5,27% 26,00 0,85 0,30 85%

Terong 0,73% 2,52% 37,00 1,53 0,59 87%

Petsai/Sawi 2,46% 7,00 0,63 0,15 87%

Bawang Daun 0,70% 2,46% 29,00 1,80 0,70 67%

Kangkung 0,58% 2,58% 17,00 2,04 0,42 70%

Lobak 0,39% 2,79% 21,00 0,90 0,10 87%

Labu siam 0,43% 2,74% 30,00 0,60 0,10 83%

Buncis 0,44% 2,73% 31,00 2,16 0,27 90%

Bayam 0,44% 2,73% 11,00 0,64 0,28 71%

Bawang Putih 71% 0,24% 7,13% 84,00 3,96 0,20 88%

Kembang Kol 2,61% 25,00 2,40 0,20 57%

Jamur 2,61% 71,50 9,90 0,80 100%

Melinjo 2,61% 66,00 5,00 0,70 60%

Petai 2,61% 88,55 4,71 0,40 36%

Jengkol 2,61% 88,55 4,71 0,40 90%

Lainnya (Paprika) 0,64% 2,61% 29,00 24,96 0,59 85%

VII.DAGING/MEAT Daging Sapi 138,80 Kg/Ekor 74,93% 5,0% 207,00 18,80 14,00 100% Daging Kerbau 157,80 Kg/Ekor 70,30% 5,0% 84,00 18,70 0,50 100% Daging Kambing 10,40 Kg/Ekor 67,83% 5,0% 154,00 16,60 9,20 100% Daging Domba 10,50 Kg/Ekor 68,38% 5,0% 260,00 16,40 21,30 100% Daging Kuda/Lainnya 125,00 Kg/Ekor 72,28% 5,0% 113,00 18,10 4,10 100% Daging Babi 52,50 Kg/Ekor 67,47% 5,0% 417,00 13,00 40,00 100% Daging Ayam Buras 0,66 Kg/Ekor 58,00% 5,0% 302,00 18,20 25,00 100% Daging Ayam Ras 0,90 Kg/Ekor 58,00% 5,0% 302,00 18,20 25,00 100% Daging Itik 0,90 Kg/Ekor 60,00% 5,0% 312,00 13,70 27,80 100%

Daging Kelinci 50,00% 5,0% 360,00 20,80 10,20 100%

Daging Puyuh 60,00% 5,0% 187,00 25,60 8,20 100%

Jeroan Semua Jenis 121,33 15,70 6,40 100%

Jeroan semua jenis Kol (2) = Sapi (2) x 25% + Kerbau (2) x 25% + Kambing (2) x 25% + Domba (2) x 25% + Kuda (2) x 20% + Babi (2) x 10% + Ayam Buras (2) x 10% + Ayam Ras (2) x 10% + Itik (2) x 10% + Kleinci (2) x 25% + Puyuh (2) 10%

VIII.TELUR/EGGS

Telur Ayam Buras 25% 3,86% 137,80 9,04 10,60 90%

Telur Ayam Ras - 2,05% 137,06 11,04 9,61 90%

Telur Itik 13,5% 3,92% 179,14 11,09 14,57 90%

Telur Puyuh 2,05% 168,00 12,30 12,70 100%

K

a

r

k

a

s

S

t

o

k

A

k

h

i

r

-

S

t

o

k

A

w

a

l

K

o

l

o

m

3

-

K

o

l

o

m

4

+

K

o

l

o

m

5

S

t

o

k

A

k

h

i

r

-

S

t

o

k

A

w

a

l

K

o

l

o

m

3

-

K

o

l

o

m

4

+

K

o

l

o

m

5

K

o

l

o

m

6

-

K

o

l

o

m

7

Page 131: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

Penduduk pertengahan tahun :

BDD

1 2 3 4 5 6 = 3 - 4 + 5 7 8 9 10 11 12 13 14 = 8-9-10-11-12-13 15 16 17 18 19

Energi

Kalori/Hari

Protein

Gram/Hari

Lemak

Gram/HariMakana

n

Bukan

Makanan

Diolah untuk

Yang tercecer Bahan Makanan Kg/TahunGram/

Hari

NERACA BAHAN MAKANAN/FOOD BALANCE SHEETTAHUN 2016

(Ton)

Jenis Bahan Makanan

Produksi

Perubaha

n StokImpor

Penyedian

dalam negeri

sebelum

ekspor

Ekspor

Penyedian

dalam

negeri

Pemakaian Dalam Negeri Ketersediaan per Kapita

Masukan Keluaran Pakan Bibit

% X kol (8) kol (14) X 1000

jml penduduk

kol (15) X

kol (16) X Energi X BDD kol (16) X Lemak X BDD

kol (16) X Protein X

IX.SUSU/MILK

Susu Sapi 10% 5,70% 61,00 3,20 3,50 100%

Susu Impor 61,00 3,20 3,50 100%

X.IKAN/FISH

Tuna/Cakalang/Tongkol 3% 90,00 13,60 3,20 80%

Kakap 3% 74,00 16,00 0,56 80%

Cucut 3% 57,00 10,70 0,30 49%

Bawal 3% 91,00 19,00 1,70 80%

Teri 3% 74,00 10,30 0,56 100%

Kembung 3% 82,00 17,60 0,80 80%

Tenggiri 3% 90,00 13,60 3,60 80%

Bandeng 3% 132,00 16,00 3,84 80%

Belanak 3% 64,00 10,80 2,00 90%

Mujair 3% 71,00 14,96 0,80 80%

Ikan Mas 3% 69,00 12,80 1,60 80%

Lele 3% 84,00 14,80 2,30 80%

Patin 3% 90,00 18,70 1,10 80%

Nila 3% 82,00 16,00 2,00 80%

Gurami 3% 77,00 20,70 0,80 80%

Udang 3% 62,00 14,28 0,14 68%

Grasscarp 3%

Rajungan dan kepiting 3% 68,00 6,21 1,71 45%

Kerang darah 3% 101,00 14,40 2,60 20%

Cumi-cumi & sotong 3% 75,00 16,10 0,70 100%

Lainnya 3% 55,22 10,86 0,83 75%

XI.MINYAK & LEMAK Ka tanah lepas kulit Kol (11)

Kacang Tanah/Minyak 52% Daging Kelapa/Kopra Kol (11) 902,00 0,00 100,00 100%

Kopra/Minyak Goreng 60% 1,56% 870,00 1,00 98,00 100%

Minyak Sawit/MinyakgorengKol (11) 68,28% 1,55% 902,00 0,00 46,50 100%

Lemak Sapi 3% 818,00 1,50 90,00 100%

Lemak Kerbau 3% 818,00 1,50 90,00 100%

Lemak Kambing 3% 818,00 1,50 90,00 100%

Lemak Domba 3% 818,00 1,50 90,00 100%

Lemak Babi 10% 902,00 0,00 100,00 100%

Diambil dari kelompok daging Kolom (2)

JUMLAH BESAR :

NABATI :

HEWANI :

Catatan:

- Tercecer ikan = 3% sudah termasuk bagian yang tidak dapat dimakan

- Bila data produksi tidak tersedia dapat dilakukan pendekatan melalui data konsumsi (Susenas) yaitu:

* Kolom (15) = konsumsi kg/kap/tahun x 110%

* Kolom (14) = Kolom (15)/1000 x jumlah penduduk

* Kolom (8) = kolom (6) = kolom (3) = kolom (14) ( Kolom lainnya diasumsikan nol )

untuk susu lokal

Page 132: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

Lampiran 13.

Jeroan(%) Lemak(%)

Sapi 171 12,14 1,57 71,77*

Kerbau 160 18,04 4,69 70,3

Kambing 10 17,49 7,87 67,83

Domba 10 20,71 11,71 66,38

Babi 50 15,44 11,92 67,47

Kuda 125 16,29 2,26 72,28

Ayam Kampung 0.66 10 - 58

Ayam Negeri 0,75 10 - 58

Itik 0,75 10 - 60

Sumber : * Hasil Kajian dari UGM tahun 2010

Jenis TernakBerat Karkas Kg/ternak

***)

Dari berat karkas Konversi karkas ke

daging (%)

FAKTOR KONVERSI YANG DIGUNAKAN UNTUK TERNAK

Page 133: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

LAMPIRAN 14.

No. Kelompok Komoditi Bentuk Semula Bentuk Sekarang Faktor Konversi

.    Tepung beras .    Beras 1.01

.    Bihun .    Beras 1.00

.    Jagung basah+kulit .    Jagung pipilan 0.39

.    Jagung kering+kulit .    Jagung pipilan 0.60

.    Tepung jagung .    Jagung pipilan 2.53

.    Tahu .    Kacang kedele 0.35

.    Tempe .    Kacang kedele (0.5)

.    Tauco .    Kacang kedele 3.00

.    Oncom .    Kacang kedele -

.    Saridele .    Kacang kedele 8.00

.    Kecap .    Kacang kedele -

.    Gaplek .    Ubi kayu 2.78

.    Tapioka .    Ubi kayu 3.57

.    Tepung Gaplek .    Ubi kayu 4.35

.    Mie macaroni .    Tepung terigu 0.92

.    Roti tawar .    Tepung terigu 0.68

.    Roti lainnya .    Tepung terigu -

.    Susu murni .    Susu bubuk 0.4

.    Susu cair pabrik .    Susu bubuk 0.4

.    Susu kental .    Susu bubuk 0.5

.    Susu bubuk kemasan .    Susu bubuk 1.0

.    Susu bubuk bayi .    Susu bubuk 1.0

.    Susu bubuk kiloan .    Susu bubuk 1.0

.    Keju .    Susu bubuk 1.0

7. Ikan - Ikan kering/awetan - Ikan segar 1.538

6. Susu

2. Jagung

3. Kedele

4. Ubi kayu

KONVERSI KUANTITAS DAN BENTUK PANGAN

1. Beras

5. Terigu

Page 134: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

Konversi berat:

1 butir telur ayam = 0.060 kg

1 butir telur itik/itik manila = 0.070 kg

1 butir telur puyuh = 0.020 kg

1 butir telur lainnya = 0.040 kg

1 butir telur asin = 0.071 kg

1 liter susu murni = 0.800 kg

250 ml susu cair pabrik = 0.200 kg

1 liter minyak kelapa/minyak jagung/minyak goreng lainnya = 0.8 kg

1 butir kelapa = 0.250 kg

1 butir kelapa = 0.64 minyak

1 margarine = 0.64 minyak

1 botol kecap = 0.500 kg

1 liter sirup = 1.040 kg

1 liter minuman botol = 1.040 kg

12 ons bir botol = 0.360 kg

1.5 ons minuman beralkohol = 0.042 kg

catatan : sebelum dilakukan konversi bentuk, terlebih dahulu harus dilakukan

konversi satuan (berat)

Page 135: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

Lampiran 15.

Konversi

Input ke Output

( Persen)

(1) (2) (3) (4)

Padi-padian

Tepung gandum biji gandum tepung gandum 72

Gabah - gabah kering giling (GKG) -

Gabah/Beras gabah kering giling (GKG) beras 62,85

Jagung - jagung pipilan kering -

Jagung basah - jagung basah -

Makanan Berpati

Ubi jalar - Ubi jalar basah -

Ubi kayu - Ubi kayu basah -

Ubi kayu/gaplek Ubi kayu basah gaplek 36

Ubi kayu/tapioka Ubi kayu basah tapioka 28

Sagu/tepung sagu sagu tepung sagu 40

Gula

Gula pasir - gula pasir -

Gula merah - gula merah -

Buah/biji berminyak

Kacang tanah berkulit - kacang tanah berkulit -

Kacang tanah lepas kulit kacang tanah berkulit kacang tanah lepas kulit/ 32

biji kering

JENIS BAHAN MAKANAN, PRODUKSI TURUNANNYA DAN BESARAN

KONVERSI INPUT KE OUTPUT MENURUT KELOMPOK KOMODITAS

Jenis Bahan Makanan

Produksi

Masukan (Input) Keluaran (Output)

Page 136: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

Konversi

Input ke Output

( Persen)

(1) (2) (3) (4)

Jenis Bahan Makanan

Produksi

Masukan (Input) Keluaran (Output)

Kedelai - kedelai (biji kering) -

Kacang hijau - kacang hijau (biji kering) -

Kelapa berkulit/daging kelapa berkulit kelapa daging 24

Kelapa daging/kopra kelapa daging kopra 45

Buah-buahan

Alpokat - alpokat segar -

Jeruk - jeruk segar -

Duku - duku segar -

Durian - durian segar -

Jambu - jambu segar -

Mangga - mangga segar -

Nanas - nanas segar -

Pepaya - pepaya segar -

Pisang - pisang segar -

Rambutan - rambutan segar -

Salak - salak segar -

Sawo - sawo segar -

Lainnya - lainnya segar -

Sayur-mayur

Bawang merah bawang merah kering bawang merah kering 64,56

panen konsumsi -

Ketimun - ketimun segar -

Kacang merah - kacang merah segar -

Kacang panjang - kacang panjang segar -

Kentang - kentang segar -

Kubis - kubis segar -

Wortel - wortel segar -

Page 137: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

Konversi

Input ke Output

( Persen)

(1) (2) (3) (4)

Jenis Bahan Makanan

Produksi

Masukan (Input) Keluaran (Output)

Cabe - cabe segar -

Terong - terong segar -

Petsai - petsai segar -

Bawang daun - bawang daun segar -

Kangkung - kangkung segar -

Labu siam - labu siam segar -

Buncis - buncis segar -

Bayam - bayam segar -

Bawang putih bawang putih segar bawang putih kering 71

Lainnya - Lainnya

Daging

Daging sapi karkas daging 74,93

Daging kerbau karkas daging 70,3

Daging kambing karkas daging 67,83

Daging domba karkas daging 68,38

Daging kuda karkas daging 72,28

Daging babi karkas daging 67,47

Daging ayam buras karkas daging 58

Daging ayam ras karkas daging 58

Daging itik karkas daging 60

Jeroan semua jenis karkas jeroan

Telur

Telur ayam ras - telur -

Telur ayam buras - telur -

Telur itik - telur -

Page 138: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

Konversi

Input ke Output

( Persen)

(1) (2) (3) (4)

Jenis Bahan Makanan

Produksi

Masukan (Input) Keluaran (Output)

Susu

Susu sapi - susu -

Susu impor - - -

Ikan

Ikan tuna/cakalang/tongkol - Ikan tuna/cakalang/tongkol -

Ikan kakap - Ikan kakap -

Ikan cucut - Ikan cucut -

Ikan bawal - Ikan bawal -

Ikan teri - Ikan teri -

Ikan lemuru - Ikan lemuru -

Ikan tenggiri - Ikan tenggiri -

Ikan bandeng - Ikan bandeng -

Ikan belanak - Ikan belanak -

Ikan mujair - Ikan mujair -

Ikan mas - Ikan mas -

Udang - udang -

Rajungan - rajungan -

Kerang darah - kerang -

Cumi-cumi/sotong - cumi-cumi -

Lainnya - lainnya -

Minyak dan lemak

Kacang tanah/minyak Biji kering minyak 52

Kopra/minyak goreng kopra minyak goreng kelapa 60

Minyak sawit - minyak sawit -

Minyak sawit/minyak goreng minyak sawit minyak goreng sawit 68,28

Page 139: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

Konversi

Input ke Output

( Persen)

(1) (2) (3) (4)

Jenis Bahan Makanan

Produksi

Masukan (Input) Keluaran (Output)

Lemak sapi karkas lemak 3

Lemak kerbau karkas lemak 3

Lemak kambing karkas lemak 3

Lemak domba karkas lemak 3

Lemak babi karkas lemak 10

Page 140: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

Lampiran 16.

01. Gandum / Wheat

A B

A. Biji gandum / Wheat seed 100 139

B. Tepung gandum / Wheat flour 72 100

02. Padi / Paddy

A B C D E

A. Padi gagang basah 100 130 144 170 250

Dry stalk paddy during harvest

B. Padi gagang kering giling (di penggilingan) 77 100 111 131 192

Dry stalk paddy before milling

C. Gabah basah / panen 69 90 100 115,48 169

Dry unhusked paddy during harvest

D. Gabah kering / GKG (di penggilingan) 59 76,5 86,02 100 154

Dry unhusked paddy before milling

E. Beras / Rice 40 52 59,08 62,85 100

03. Jagung / Maize

A B C D E

A. Jagung berkulit basah / ontongan basah dengan kulit 100 133 167 256 278

Maize with ear in shell during harvest

B. Jagung berkulit kering 75 100 125 192 208

Maize with ear in shell after drying

FAKTOR KONVERSI BAHAN MAKANAN YANG DIPAKAI UNTUK PENGHITUNGAN PRODUKSI

CONVERSION FACTORS FOR CALCULATING PRODUCTION

Page 141: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

FAKTOR KONVERSI BAHAN MAKANAN YANG DIPAKAI UNTUK PENGHITUNGAN PRODUKSI

CONVERSION FACTORS FOR CALCULATING PRODUCTION

C. Jagung lepas kulit kering 60 80 100 154 167

Maize with ear shelled after drying

D. Jagung pipilan kering 39 52 65 100 108

Maize without ear after drying

E. Jagung berasan 36 48 60 93 100

Milled maize

04. Ubi kayu / Cassava

A B C D

A. Ubi basah berkulit 100 278 295 357

Fresh cassava

B. Gaplek / Manioc 36 100 106 128

C. Pellet / Pellets 34 94 100 120

D. Tapioka / Tapioca 28 78 83 100

05. Sagu / Sago

A B

A. Sagu / Sago 100 250

B. Tepung Sagu / Sago flour 40 100

06. Kacang tanah / Groundnuts

A B C D

A. Glondongan basah berkulit 100 188 315 588

Fresh in shell

B. Glondongan kering berkulit (polong) 53 100 167 323

Page 142: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

FAKTOR KONVERSI BAHAN MAKANAN YANG DIPAKAI UNTUK PENGHITUNGAN PRODUKSI

CONVERSION FACTORS FOR CALCULATING PRODUCTION

Dry in shell

C. Biji kering lepas kulit 32 60 100 192

Dry shelled

D. Minyak / Cooking oils 17 31 52 100

07. Kacang kedelai / Soyabean

A B C

A. Batang dan daun basah 100 187,9 549,4

Fresh leaves and stalk

B. Batang dan daun kering 53,2 100 292,4

Dry leves and stalk

C. Biji kering / Dry shelled 18,2 34,2 100

08. Kacang hijau / Green bean

A B C

A. Polong basah tanpa daun 100 125 186

Fresh in shell

B. Polong kering 80 100 149

Dry in shell

C. Niji kering / Dry shelled 83,8 67 100

09. Kelapa / Coconuts

A B C D

Page 143: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

FAKTOR KONVERSI BAHAN MAKANAN YANG DIPAKAI UNTUK PENGHITUNGAN PRODUKSI

CONVERSION FACTORS FOR CALCULATING PRODUCTION

A. Kelapa berkulit / Coconuts 100 416 909 1429

B. Daging kelapa / Coconuts fresh 24 100 222 370

C. Kopra / Copra 11 45 100 167

D. Minyak / Cooking oils 7 27 60 100

10. Kelapa sawit / Palm

A B C

A. Inti sawit / Palm kernel 100 - 217

B. Minyak sawit / Palm oils - 100 154

C. Minyak goreng / Cooking oils 46 68,28 100

11. Bawang merah / Bawang putih

Shallots / Garlic

Bawang merah /Shallot Bawang putih /Garlic

A B A B

A. Bawang segar / Fresh 100 147 100 141

B. Bawang kering / Dry 64,56 100 71 100

12. Telur / Eggs

A B

A. Telur berkulit / Eggs 100 111

B. Telur tanpa kulit 90 100

Edible portion

Page 144: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

Jenis bahan makanan Bagian yang dapat

dimakan / BDD (%) Kalori Protein Lemak

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Padi-padian

Tepung gandum 100 333 9,0 1,0

Beras 100 363 8,9 1,4

Jagung 90 320 8,28 3,9

Jagung basah (muda) 28 36 1,15 1,3

2. Makanan berpati

Ubi jalar 86 125 1,18 3,33

Ubi kayu 75 131 0,85 0,26

Gaplek 100 338 1,5 0,7

Tapioka 100 362 0,5 0,3

Sagu 100 338 0,3 0,2

3. Gula

Gula pasir 100 364 0,0 0,0

Gula merah 100 377 3,00 10,00

4. Buah/biji berminyak

Kacang tanah lepas 100 452 25,3 42,8

Kedelai 100 381 40,4 16,7

Kacang hijau 100 337 20,3 1,8

Kelapa daging 53 359 3,4 34,7

Lampiran 17.

KOMPOSISI BAHAN MAKANAN

Komposisi zat gizi per 100 gram bahan makanan

Page 145: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

Jenis bahan makanan Bagian yang dapat

dimakan / BDD (%) Kalori Protein Lemak

(1) (2) (3) (4) (5)

Komposisi zat gizi per 100 gram bahan makanan

5. Buah-buahan

Alpokat 61 85 0,9 6,5

Jeruk 71 44 0,8 0,2

Duku 64 63 1,0 0,2

Durian 22 134 2,5 3,0

Jambu 86 48 0,8 0,3

Mangga 65 56 0,6 0,2

Nanas 53 40 0,6 0,3

Pepaya 75 46 0,5 0,0

Pisang 70 92 1,0 0,3

Rambutan 40 69 0,9 0,1

Salak 67 212,5 0,65 0,25

Sawo 79 111 0,9 2,3

Semangka 46 28 0,5 0,2 Melon 63 58,7 1,00 1,80 Belimbing 86 30,96 0,34 0,34 Manggis 29 63 0,6 0,6 Nangka/Cempedak 28 106 1,2 0,3 Markisa 48 144 3,5 1,2 Sirsak 68 65 1,0 0,3 Sukun 88 123 1,6 0,34 Lainnya (blewah dan stroberi) 63 59 1,00 1,80

6. Sayuran

Bawang merah 90 35 1,35 0,3

Ketimun 70 7 0,32 0,12

Kacang merah 100 267 13,90 2,30

Kacang panjang 75 28 2,76 0,46

Kentang 85 52 1,76 0,17

Kubis 75 18 1,05 0,15

Page 146: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

Jenis bahan makanan Bagian yang dapat

dimakan / BDD (%) Kalori Protein Lemak

(1) (2) (3) (4) (5)

Komposisi zat gizi per 100 gram bahan makanan

Tomat 95 19 0,95 0,30

Wortel 88 29 0,80 0,48

Cabe 85 26 0,85 0,30

Terong. 87 37 1,53 0,59

Petsai 87 7 0,63 0,15

Bawang Daun 67 29 1,8 0,7

Kangkung 70 17 2,04 0,42

Lobak 87 21 0,9 0,1

Labu siam 83 30 0,60 0,10

Buncis 90 31 2,16 0,27

Bayam 71 11 0,64 0,28

Bawang Putih 88 84 3,96 0,2

Kembang Kol 57 25 2,4 0,2

Jamur 100 71,5 9,90 0,80

Melinjo 60 66 5,0 0,7

Petai 36 88,55 4,71 0,40

Jengkol 90 88,55 4,71 0,40

Lainnya 82 29 24,96 0,59

7. Daging

Daging Sapi 100 207 18,8 14,0

Daging Kerbau 100 84 18,7 0,5

Daging Kambing 100 154 16,6 9,2

Daging domba 100 260 17,1 14,8

Daging Kuda 100 113 18,1 4,1

Daging Babi 100 417 13,0 40,0

Daging Ayam Buras 100 302 18,2 25,0

Daging Ayam Ras 100 302 18,2 25,0

Page 147: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

Jenis bahan makanan Bagian yang dapat

dimakan / BDD (%) Kalori Protein Lemak

(1) (2) (3) (4) (5)

Komposisi zat gizi per 100 gram bahan makanan

Daging Itik 100 312 16,0 28,6

Daging Kelinci 100 360 20,80 10,20

Daging Puyuh 100 187 25,60 8,20

Jeroan Semua Jenis 100 127 15,7 6,4

8.Telur

Telur Ayam Buras 90 138 9,04 10,60

Telur Ayam Ras 90 137 11,04 9,61

Telur Itik 90 179 11,09 14,57

Telur puyuh 100 168 12,30 12,70

9. Susu

Susu Sapi 100 61 3,2 3,5

Susu Impor 100 61 3,2 3,5

10. Ikan

Tuna/Cakalang/Tongkol 80 90 13,60 3,20

Kakap 80 74 16,00 0,56

Cucut 49 57 10,7 0,3

Bawal 80 91 19,00 1,70

Teri 100 74 10,3 0,60

Kembung 80 82 17,60 0,30

Tenggiri 80 90 13,60 3,60

Bandeng 80 132 16,00 3,84

Belanak 90 64 10,80 2,0

Mujair 80 71 14,96 0,80

Ikan Mas 80 69 12,80 1,60

Page 148: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

Jenis bahan makanan Bagian yang dapat

dimakan / BDD (%) Kalori Protein Lemak

(1) (2) (3) (4) (5)

Komposisi zat gizi per 100 gram bahan makanan

Udang 68 62 14,28 0,14

Rajungan 45 68 6,21 1,71

Gurameh 80 77 20,70 0,80

Lele 80 84 14,80 1,00

Nila 80 82 16,00 2,00

Grascarp 80 86 16,00 2,00

Cumi-cumi & sotong 100 75 16,10 0,7

Patin 80 90 18,70 1,10

Lainnya 75 55 10,86 0,33

11. Minyak dan lemak

Minyak kacang tanah 100 902 0,0 100,0

Minyak goreng kelapa 100 870 1,0 98,0

Minyak goreng sawit 100 902 0,0 100,0

Lemak Sapi 100 818 1,5 90,0

Lemak Kerbau 100 818 1,5 90,0

Lemak Kambing 100 818 1,5 90,0

Lemak Domba 100 818 1,5 90,0

Lemak Babi 100 902 0,0 100,0

Sumber : 1. Daftar Komposisi Bahan Makanan, Direktorat Gizi, Dep Kes 1981

2. Daftar Komposisi Zat Gizi Pangan Indonesia, Direktorat Bina Gizi Masyarakat, Depkes R.I. 1995

3. Daftar Komposisi Bahan Makanan yang Digunakan Internasional

Page 149: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

Lampiran 18.

(2) (3) (6)

I. PADI-PADIAN/CEREALS

Padi gagang/gabah 0,441)

- - - 5,43)

Dry stalk paddy/unhusked rice

Gabah/Beras 0,171)

- - - 2,53)

Unhusked rice/Rice

Jagung/Maize 6,003)

- - - 5,003)

Jagung basah/(muda) - - - - -

Fresh maize

Gandum/Wheat - - - - -

Tepung Gandum - - - - 0,291)

Wheat flour

II. MAKANAN BERPATISTARCHY FOOD

Ubi jalar/Sweet potatoes 2,003)

- - - 10,003)

Ubi kayu/Cassava 2,003)

- - - 2,131)

Ubi kayu/Gaplek - - - - 0,721)

Cassava/Manioc

Ubi kayu/Tapioka - - - - 0,711)

Cassava/Tapioca

Sagu/Tepung sagu - - - - 0,721)

Sago pith/Sago flour

III. GULA/SUGAR

Gula pasir/Refined sugar - - - - 0,982)

Gula mangkok/Other sugar - - - - -

WasteMakanan

Food Non food

BESARAN KONVERSI

(PERSENTASE TERHADAP PENYEDIAAN DALAM NEGERI)

Jenis Bahan MakananPakan Bibit

Diolah untukTercecer

Manufactured for

(1) (4) (5)

CommodityFeed Seed

MakananBukan

Page 150: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

(2) (3) (6)

WasteMakanan

Food Non food

Jenis Bahan MakananPakan Bibit

Diolah untukTercecer

Manufactured for

(1) (4) (5)

CommodityFeed Seed

MakananBukan

IV. BUAH BIJI BERMINYAK

PULSES NUT AND OIL SEEDS

Kacang tanah berkulit - - - - 5,003)

Groundnuts in shell

Kacang tanah lepas kulit - - 8,511)

- 5,003)

Groundnuts shelled

Kedelai/Soyabeans 0,341)

- - - 5,003)

Kacang hijau/Green bean 2,003)

- - - 5,003)

Kelapa berkulit/daging - 0,051)

53,121)

- 3,652)

Coconuts in husk/Coconut fresh

Kelapa daging/Kopra - - - - 1,092)

Coconuts meat/Copra

V. BUAH-BUAHAN/FRUITS

Alpokat/Avocados - - - - 0,811)

Jeruk/Oranges - - - - 3,912)

Duku/Lanzon - - - - 0,811)

Durian/Durians - - - - 10,003)

Jambu/Waterapples - - - - 0,811)

Mangga/Mangoes - - - - 7,002)

Nanas/Pineapples - - - - 5,22)

Pepaya/Papayas - - - - 6,22)

Pisang/Bananas - - - - 4,72)

Rambutan/Rambutans - - - - 0,811)

Salak/Salacia - - - - 6,82)

Sawo/Sapodila - - - - 0,811)

Apel - - - - 0,831)

Anggur - - - - 0,831)

Lainnya/Others - - - - 0,831)

Page 151: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

(2) (3) (6)

WasteMakanan

Food Non food

Jenis Bahan MakananPakan Bibit

Diolah untukTercecer

Manufactured for

(1) (4) (5)

CommodityFeed Seed

MakananBukan

*) Melon, blewah dan stroberi -

VI. SAYUR-SAYURAN/VEGETABLE

Bawang Merah/Shallot(Onion) - 0,241)

- - 8,362)

Ketimun/Cucumber - 0,711)

- - 2,481)

Kacang Merah - 2,871)

- - 2,752)

Kidney beans

Kacang Panjang - 0,441)

- - 2,731)

String beans

Kentang/Potatoes - 1,191)

- - 5,022)

Kubis/Cabbage - - - - 5,592)

Tomat/Tomatoes - 0,711)

- - 8,832)

Wortel/Carrots - - - - 2,461)

Cabe/Chilli - 0,711)

- - 5,272)

Terong/Eggplant - 0,731)

- - 2,521)

Petsai/ Sawi - - - - 2,461)

Mustard greens

Bawang Daun/Spring onion - 0,71)

- - 2,461)

Kangkung/Swamp cabbage - 0,581)

- - 2,581)

Lobak/Radish - 0,391)

- - 2,791)

Labu siam/Chayotte - 0,431)

- - 2,741)

Buncis/Greenbeans - 0,441)

- - 2,731)

Bayam/Spinach - 0,441)

- - 2,731)

Bawang Putih/Garlic - 0,241)

- - 7,132)

Kembang Kol - - - - 2,611)

Jamur - - - - 2,611)

Melinjo - - - - 2,611)

Petai - - - - 2,611)

Jengkol - - - - 2,611)

Lainnya/Others - 0,641)

- - 2,611)

Page 152: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

(2) (3) (6)

WasteMakanan

Food Non food

Jenis Bahan MakananPakan Bibit

Diolah untukTercecer

Manufactured for

(1) (4) (5)

CommodityFeed Seed

MakananBukan

*) Paprika

VII. DAGING/MEAT

Daging Sapi/Beef - - - - 5,003)

Daging Kerbau/Buffalo Meat - - - - 5,003)

Daging Kambing/Lamb - - - - 5,003)

Daging Domba/Lamb - - - - 5,003)

Daging Kuda/Lainnya - - - - 5,003)

Horse Meat/Other

Daging Babi/Pork - - - - 5,003)

Daging Ayam Buras - - - - 5,003)

Lokal Chicken Meat

Daging Ayam Ras - - - - 5,003)

Improved Chicken Meat

Daging Itik/Duck Meat - - - - 5,003)

Jeroan semua jenis - - - - -

All Offal All Kinds

VIII. TELUR/EGGS

Telur Ayam Buras - 25,003)

- - 3,863)

Local Hen Eggs

Telur Ayam Ras - - - - 2,053)

Improved Hen Eggs

Telur Itik/Ducks Eggs - 13,503)

- - 3,923)

IX. SUSU/MILK

Susu Sapi/Cow Milk 10,003)

- - - 5,73)

Susu Impor/Imported Milk - - - - -

X. IKAN/FISH

Tuna/Cakalang/Tongkol - - - - 3,004)

Page 153: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

(2) (3) (6)

WasteMakanan

Food Non food

Jenis Bahan MakananPakan Bibit

Diolah untukTercecer

Manufactured for

(1) (4) (5)

CommodityFeed Seed

MakananBukan

Tunas/Skipjade/Eastern Little

Kakap/Giant Seaperch - - - - 3,004)

Cucut/Sharks - - - - 3,004)

Bawal/Pomfret - - - - 3,004)

Teri/Anchovies - - - - 3,004)

Lemuru/Indian Oil Sardinella - - - - 3,004)

Kembung/Indian Mackerels - - - - 3,004)

Tenggiri/Narrow Bard - - - - 3,004)

King Mackerels

Bandeng/Milk Fish - - - - 3,004)

Belanak/Multes - - - - 3,004)

Mujair/Mozambique Tilapia - - - - 3,004)

Ikan Mas/Common Carp - - - - 3,004)

Udang/Shrimp - - - - 3,004)

Rajungan/Swim Crab - - - - 3,004)

Kerang darah/Blood Cockles - - - - 3,004)

Cumi-cumi & Sotong - - - - 3,004)

Common Scuids & Cuttle Fishes

Lainnya/Others - - - - 3,004)

XI. MINYAK & LEMAK

OILS & FATS

Kacang tanah/Minyak - - - - -

Groundnuts/Oils

Kopra/Minyak goreng - - - - 1,562)

Copra/Cooking Oils

Minyak sawit/Palm Oils - - - - 2,392)

Minyak sawit/Minyak goreng - - - - 1,552)

Palm Oils/Cooking Oils

Page 154: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

(2) (3) (6)

WasteMakanan

Food Non food

Jenis Bahan MakananPakan Bibit

Diolah untukTercecer

Manufactured for

(1) (4) (5)

CommodityFeed Seed

MakananBukan

Palm Kernel/Cooking Oils

Lemak Sapi/Cattle Fats - - - - -

Lemak Kerbau/Buffalo Fats - - - - -

Lemak Kambing/Goat Fats - - - - -

Lemak Domba/Sheep Fats - - - - -

Lemak Babi/Pig Fats - - - - -

Catatan : 1) merupakan rasio I-O tahun 2000

2) Hasil Kajian NBM tahun 2002 dan 2003

3) Konversi NBM lama

4) Kementerian Kelautan dan Perikanan

Merupakan konversi tercecer dan bagian yang tidak dapat dimakan

Page 155: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

LAMPIRAN 19.

ANGKA KONVERSI

(%)

(2)

1.

1.1 Ikan segar, beku

1.1.1.  Ikan hidupIkan Trout 100Belut 100

Ikan Mas 100Ikan Lainnya 100

1.1.2.  Ikan Segar atau dingina.  Ikan Air Laut :

Trout 100Salem pasific 100Salem lainnya 100Halibut 100Plaice 100Sole 100Ikan pipih lainnya 100Tuna bersirip panjang 100Tuna bersirip kuning 100

Cakalang/Tongkol 100Ikan tuna lainnya 100Herring 100Cod 100Sardine 100Haddock 100Mackerel 100Dogfish 100Lainnya 100

b. Ikan Darat :Belut 100lainnya 100

1.1.3.  Ikan dibekukana.  Ikan Air Laut :

Salem Pasific 80Trout 80Salem Atlantic 80Salem Lainnya 80Halibut 80Plaice 80Sole 80Ikan pipih lainnya 80Tuna bersirip panjang 85Tuna bersirip kuning 85Cakalang/tongkol 85Ikan tuna lainnya 84Herring 80

Cod 80

KOMODITI

(1)

Ikan, Binatang berkulit keras dan lunak segar

(hidup atau mati), dingin, beku, kering, asin, dalam

air garam atau direbus

KONVERSI OLAHAN KOMODITI PERIKANAN

Page 156: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

ANGKA KONVERSI

(%)

(2)

KOMODITI

(1)

Ikan, Binatang berkulit keras dan lunak segar

(hidup atau mati), dingin, beku, kering, asin, dalam

air garam atau direbus

Sardine 90Haddock 80Coalfish 80Mackerel 80Dogfish 80Bass 80Lainnya 93

b. Ikan Darat : Belut (beku) 80 Lainnya 80

1.1.4.  Ikan Belahana.  Segar atau dingin.

Tanpa tulang 100Ikan laut 100Ikan darat 100

b. DibekukanTanpa tulang 56Ikan laut 80Ikan darat 80

1.1.5.  Hati dan Telur Ikana.  Segar atau dingin.

Hati Ikan 100

Telur Ikan 100

b. DibekukanHati Ikan 80Telur Ikan 80

1.2 Ikan kering, asin, dalam air garam, atau

Tepung ikan dapat dimakan 25Hati dan telur ikan diasap 30Hati dan telur ikan kering, asin 40Ikan belahan kering, asin 60Salem diasap 65Herring diasap 65Ikan belahan diasap 65

Cod kering, asin 60Teri kering, asin 41Perut ikan kering, asin 60Sirip ikan hiu kering, asin 40Ikan laut lainnya kering, asin 50Ikan darat kering, asin 60Herring asin, dalam air garam 60Cod asin, dalam air garam 60Anchoives asin, dalam air garam 40Teri asin, dalam air garam 40Perut ikan asin, dalam air garam 60Sirip ikan hiu asin, dalam air garam 40Ikan lainnya (laut&darat)asin, dalam air garam 50

Ikan lainnya (laut&darat)asin, dalam air garam 51

Page 157: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

ANGKA KONVERSI

(%)

(2)

KOMODITI

(1)

Ikan, Binatang berkulit keras dan lunak segar

(hidup atau mati), dingin, beku, kering, asin, dalam

air garam atau direbus

1.3 Binatang berkulit keras dan lunak hidup, segar,

dingin, beku, kering, asin, dalam air garam,

atau direbus.Udang karang (Paniluris sp) : Beku 60

Tidak Beku 40Udang besar (Homarus Sp) : Beku 60

Tidak Beku 40Udang kecil dan udang biasa : Beku 42

Tidak Beku 40Udang Sungai : Beku 60

Tidak Beku 40Udang lainnya : Beku 60

Tidak Beku 40Kepiting : Beku 70

Tidak Beku Lainnya 100

Tiram hidup, segar/dingin, beku, kering, asin,

dalam air garam :

Kerang darah : Hidup, segar atau dingin/Beku 60

Kering, asin, dlm air garam

Remis : Hidup, segar atau dingin 100

Beku 40

Kering, asin, dlm air garam 30

Cumi-cumi dan sotong : Hidup, segar atau dingin 100

Beku 40

Kering, asin, dlm air garam 30

Gurita : Hidup, segar atau dingin 100

Beku 76

Kering, asin, dlm air garam 40

Hidup, segar atau dingin 100

Kering, asin, dlm air garam 80

Bekicot/siput lain dari siput laut :

Kepah : Hidup, segar atau dingin 60

Kering, asin, dlm air garam 60

Kijing : Hidup, segar atau dingin 100

Kering, asin, dlm air garam 30

Page 158: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

LAMPIRAN 20.

Energi

(kkal)

Protein

(gr)

Lemak

(gr)

Kharbo

(gr)

Kalsium

(mg)

Phosfor

(mg)

Besi

(mg)

Vit. A

(RE)

Vit. B

(mg)

Vit. C

(mg)

1 BERAS GILING 100 360 6,8 0,7 78,9 6 140 0,8 0 0,1 0

2 BERAS GILING MASAK (NASI) 100 178 2,1 0,1 40,6 5 22 0,5 0 0 0

3 BERAS KETAN PUTIH 100 362 6,7 0,7 79,4 12 148 0,8 0 0,2 0

4 BERAS KETAN PUTIH, TUMBUK 100 361 7,4 0,8 78,4 13 157 3,4 0 0,3 0

5 BERAS KETAN PUTIH, KUKUS 100 163 3 0,4 35,7 4 55 0,7 0 0,1 0

6 BERAS KETAN PUTIH, TAPE 100 172 3 0,5 37,5 6 35 0,5 0 0 0

7 BERAS KETAN HITAM 100 356 7 0,7 78 10 148 0,8 0 0,2 0

8 BERAS KETAN HITAM, TUMBUK 100 360 8 2,3 74,5 10 347 6,2 0 0,2 0

9 BERAS KETAN HITAM, KUKUS 100 181 4 1,2 37,3 9 144 1,7 0 0,1 0

10 BERAS KETAN HITAM, TAPE 100 166 3,8 1 34,4 8 106,1 1,6 0 0 0

11 BERAS MENIR 100 339 7,7 4,4 73 22 272 3,7 0 0,6 0

12 BERAS MERAH, TUMBUK 100 359 7,5 0,9 77,6 16 163 0,3 0 0,2 0

13 BERAS, PARBOILED 100 364 6,8 0,6 80,1 5 142 0,8 0 0,2 0

14 BERAS PECAH KULIT 100 335 7,4 1,9 76,2 12 290 2 0 0,3 0

15 BERAS SETENGAH GILING 100 363 7,6 1,1 78,3 11 221 1,2 0 0,2 0

16 BIHUN 100 360 4,7 0,1 82,1 6 35 1,8 0 0 0

17 BISKUIT 100 458 6,9 14,4 75,1 62 87 2,7 0 0,1 0

18 JAGUNG KUNING, GILING 100 361 8,7 4,5 72,4 9 380,4 4,6 41 0,3 0

19 JAGUNG PUTIH, GILING 100 361 8,7 4,5 72,4 9 380 4,6 0 0,3 0

20 JAGUNG KUNING, PIPIL BARU 90 307 7,9 3,4 63,6 9 148 2,1 51 0,3 0

21 JAGUNG PUTIH, PIPIL BARU 90 307 7,9 3,4 63,6 9 148 2,1 0 0,3 0

22 JAGUNG KUNING, PIPIL LAMA 90 355 9,2 3,9 73,7 10 256 2,4 60 0,4 0

23 JAGUNG PUTIH, PIPIL LAMA 90 355 9,2 3,9 73,7 10 256 2,4 0 0,4 0

24 JAGUNG KUNING, MUDA 28 129 4,1 1,3 30,3 5 108 1,1 14 0,2 9

25 JAGUNG PUTIH, MUDA 28 129 4,1 1,3 30,3 5 108 1,1 0 0,2 9

26 JAGUNG KUNING, SEGAR 90 140 4,7 1,3 33,1 6 118 0,7 51 0,2 8

27 JAGUNG PUTIH, SEGAR 90 140 4,7 1,3 33,1 6 118 0,7 0 0,2 8

28 JAGUNG, GRONTOL 100 156 2,7 1,3 33,3 51 105 1,2 0 0,1 0

29 JALI 90 289 11 4 61 213 176 11 0 0,1 0

30 JAWAWUT 100 334 9,7 3,5 73,4 28 311 5,3 0 0,5 0

31 BELITUNG, MENTAH 85 145 1,2 0,4 34,2 26 54 1,4 0 0,1 2

32 BELITUNG, KUKUS 100 145 1,2 0,4 34,2 21 48 0,9 0 0,1 1

33 GADUNG, MENTAH 85 101 2,1 0,2 23,2 20 69 0,6 0 0,1 9

34 GADUNG, KUKUS 100 88 0,8 0,3 20,9 26 47 0,4 0 0 0

35 GANYONG, MENTAH 65 95 1 0,1 22,6 21 70 20 0 0,1 10

36 GANYONG, KUKUS 100 100 0,8 0,2 23,8 15 65 0,9 0 0 6

37 GAPLEK 100 338 1,5 0,7 81,3 80 60 1,9 0 0 0

38 GEMBILI 85 95 1,5 0,1 22,4 14 49 0,8 0 0,1 4

39 HAVERMOUT 100 390 14,2 7,4 68,2 53 405 4,5 0 0,6 0

40 KATUL BERAS 100 275 12,6 14,8 54,6 32 2000 14 0 0,8 0

41 KATUL JAGUNG 100 356 9 8,5 64,5 200 500 10 0 1,2 0

42 KENTANG 85 83 2 0,1 19,1 11 56 0,7 0 0,1 17

43 KENTANG HITAM 75 142 0,9 0,4 33,7 34 75 0,2 0 0 38

44 KETELA POHON (SINGKONG) 75 146 1,2 0,3 34,7 33 40 0,7 0 0,1 30

45 KETELA POHON KUNING 75 157 0,8 0,3 37,9 33 40 0,7 48 0,1 30

46 KERUPUK ACI 100 350 0,5 0,2 85,9 0 0 0 0 0 0

47 MAKARONI 100 363 8,7 0,4 78,7 20 80 0,3 0 0,1 0

48 MAIZENA (PATI JAGUNG) 100 343 0,3 0 85 20 30 1,5 0 0 0

49 MIE, BASAH 100 86 0,6 3,3 14 14 13 0,8 0 0 0

50 MIE, KERING 100 337 7,9 11,8 50 49 47 2,8 0 0 0

51 OYEK (DARI SINGKONG) 100 342 2,3 0,1 83,1 27 61 7,6 0 0,1 0

52 PATI SINGKONG (TAPIOKA) 100 362 0,5 0,3 86,9 0 0 0 0 0 0

53 ROTI PUTIH 100 248 8 1,2 50 10 95 1,5 0 0,1 0

Kode

DKBMJenis Pangan

Kandung Zat Gizi (per 100 gr Bahan Pangan)

DAFTAR KANDUNGAN ZAT GIZI BAHAN MAKANAN

BDD

(%)

Page 159: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

Energi

(kkal)

Protein

(gr)

Lemak

(gr)

Kharbo

(gr)

Kalsium

(mg)

Phosfor

(mg)

Besi

(mg)

Vit. A

(RE)

Vit. B

(mg)

Vit. C

(mg)

Kode

DKBMJenis Pangan

Kandung Zat Gizi (per 100 gr Bahan Pangan)BDD

(%)

54 ROTI WARNA SAWO MATANG 100 249 7,9 1,5 49,7 20 140 2,5 0 0,1 0

55 SENTE 86 64 0,6 0,3 14,8 30 50 1 0 0,1 5

56 SUWEG, MENTAH 86 69 1 0,1 15,7 62 41 4,2 0 0,1 5

57 SUWEG, KUKUS 100 98 1,5 0,1 21,9 50,2 58 0,8 0 0,1 0

58 SINGKONG, KUKUS 100 146 1,2 0,3 34,7 33 40 0,7 0 0 15

59 SINGKONG, TAPE 100 173 0,5 0,1 42,5 30 30 0 0 0,1 0

60 TALES, MENTAH 85 98 1,9 0,2 23,7 28 61 1 3 0,1 4

61 TALES, KUKUS 100 120 1,5 0,3 28,2 31 63 0,7 0 0,1 2

62 TEPUNG GARUT (ARROWROOT) 100 355 0,7 0,2 85,2 8 22 1,5 0 0,1 0

63 TEPUNG BERAS 100 364 7 0,5 80 5 140 0,8 0 0,1 0

64 TEPUNG JAGUNG KUNING 100 355 9,2 3,9 73,7 10 256 2,4 64 0,4 0

65 TEPUNG JAGUNG PUTIH 100 355 9,2 3,9 73,7 10 256 2,4 0 0,4 0

66 TEPUNG KENTANG 100 347 0,3 0,1 85,6 20 30 0,5 0 0,6 0

67 TEPUNG GAPLEK 100 363 1,1 0,5 88,2 84 125 1 0 0 0

68 TEPUNG SAGU 100 353 0,7 0,2 84,7 11,6 13 1,5 0 0 0

69 TEPUNG TERIGU 100 365 8,9 1,3 77,3 16 106 1,2 0 0,1 0

70 TIM (NASI TIM) 100 120 2,4 0,4 26 3 7 0,4 0 0,7 0

71 CENTEL 100 332 11 3,3 73 28 287 4,4 0 0,4 0

72 UBI JALAR MERAH 86 123 1,8 0,7 27,9 30 49 0,7 963 0,1 22

73 UBI JALAR PUTIH 86 123 1,8 0,7 27,9 30 49 0,7 8 0,1 22

74 UBI JALAR REBUS 95 114 1,4 9,6 25,6 27,7 0 0,6 296 0,6 10,2

75 UBI JALAR SAYUR 100 184 1,4 0,3 22,5 8,5 0 0,2 73 0,2 5,5

76 UWI 86 101 2 0,2 19,8 45 280 1,8 0 0,1 9

77 VERMICELLI 100 363 8,7 0,4 78,7 20 80 0,3 0 0,1 0

78 AMPAS TAHU 100 414 26,6 18,3 41,3 19 29 4 0 0,2 0

79 BIJI JAMBU METE 100 562 21,2 49,6 23,6 50 450 5 13 0 0

80 BONGKREK (TEMPE BUNGKIL) 100 119 4,4 3,5 18,3 27 100 2,6 0 0,1 0

81 BUNGKIL BIJI KARET 100 333 29,3 3,3 50 102 660 12 0 0,1 0

82 BUNGKIL KACANG TANAH 100 336 37,4 13 30,5 730 470 30,7 0 0 0

83 BUNGKIL KELAPA 100 368 23 15 40 137 433 41,5 0 0 0

84 BIJI JAMBU METE, GORENG 100 629 21,5 56,6 19,8 502 493 8,6 0 0,2 0

85 KACANG ARAB 100 330 23,8 1,4 60,2 57 388 4,7 18 0,8 2

86 KACANG BOGOR, MENTAH 100 370 16 6 65 85 264 4,2 0 0,2 0

87 KACANG BOGOR, GORENG 100 479 12,7 23,2 58,9 135 184 2,9 0 0 0

88 KACANG BOGOR, REBUS 35 161 7,7 2,8 27,1 56 134 1,4 0 0 0

89 KACANG BELIMBING, MENTAH 100 400 34,4 16,9 34,1 468 182 6,8 0 0,3 3,5

90 KACANG BELIMBING, REBUS 100 204 16,9 8,8 17,5 230 180 3,3 0 0,2 0

91 KACANG BELIMBING, TEMPE 100 212 17,5 10 12,9 186 160 2,2 0 0,2 0

92 KACANG ENDEL, BIJI 95 331 25 1 58 80 400 5 0 0,3 9

93 KACANG KEDELAI, BASAH 100 286 30,2 15,6 30,1 196 506 6,9 12 0,9 0

94 KACANG KEDELAI, KERING 100 331 34,9 18,1 34,8 227 585 8 14 1,1 0

95 KACANG GUDE, BIJI 100 336 20,7 1,4 62 125 275 4 19 0,5 5

96 KACANG GUDE, BIJI MUDA 100 114 7 0,6 20,8 3,2 122 1,5 9 0,4 43

97 KACANG IJO 100 345 22,2 1,2 62,9 125 320 6,7 20 0,6 6

98 KACANG MERAH 95 336 23,1 1,7 59,5 80 400 5 0 0,6 0

99 KACANG MERAH, SEGAR REBUS 100 144 10 1 24,7 144 150 2,8 0 0,1 0

100 KACANG MERAH, KERING REBUS 97 158 10,3 0,9 28,2 160 149 3,7 0 0,2 0

101 KACANG PANJANG, BIJI 100 357 17,3 1,5 70 163 437 6,9 0 0,6 2

102 KACANG TANAH, KUPAS KULIT 100 452 25,3 42,8 21,1 58 335 1,3 0 0,3 3

103 KACANG TANAH, REBUS BERKULIT 43 360 13,5 31,2 12,8 42 177 1,4 0 0,4 5

104 KACANG TANAH, SANGAN TIDAK 100 559 26,9 44,2 23,6 74 393 1,9 0 0,3 0

105 KACANG TANAH, SANGAN BERSELAPUT100 569 28,8 48,4 15,8 88 300 2,8 0 0,3 0

106 KACANG TANAH, ATOM 100 535 27,8 38,1 28,8 87 423 3 0 0,1 0

107 KACANG TANAH, KACANG SARI 100 561 25,5 43,8 26 50 324 3,1 0 0,1 0

108 KACANG TUNGGAK, REMPEYEK 100 451 11,2 20,2 59,7 156 221 4,6 0 0 0

Page 160: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

Energi

(kkal)

Protein

(gr)

Lemak

(gr)

Kharbo

(gr)

Kalsium

(mg)

Phosfor

(mg)

Besi

(mg)

Vit. A

(RE)

Vit. B

(mg)

Vit. C

(mg)

Kode

DKBMJenis Pangan

Kandung Zat Gizi (per 100 gr Bahan Pangan)BDD

(%)

109 KACANG ANDONG 100 356 20,5 4,1 61,6 150 272 6,2 0 0,3 1

110 KORO ROWAY, BIJI 100 344 12,5 2,1 69,4 70 103 4,4 0 0,1 1

111 KORO BENGUK, BIJI 95 332 24 3 55 130 200 2 9 0,3 0

112 KORO KERUPUK, BIJI 68 125 8,3 0,7 22,1 17 12 27 10 0,1 31

113 KORO LOKE, BIJI 95 33 2,7 0,2 7,9 60 40 2 5 0,1 0

114 KORO WEDUS, BIJI 100 338 22,2 1,5 61 88 395 3,5 0 0,6 0

115 KORO BENGUK, TEMPE 100 141 10,2 1,3 23,2 42 15 2,6 4 0,2 0

116 KEJU KACANG TANAH 100 590 27 49 20,9 60 360 2 0 0,3 0

117 KELAPA MUDA, AIR 100 17 0,2 0,1 3,8 15 8 0,2 0 0 1

118 KELAPA MUDA, DAGING 53 68 1 0,9 14 7 30 1 0 0,1 4

119 KELAPA SETENGAH TUA, DAGING 53 180 4 15 10 8 55 1,3 1 0,1 4

120 KELAPA TUA, DAGING 53 359 3,4 34,7 14 21 98 2 0 0,1 0

121 KEMIRI 100 636 19 63 8 80 200 2 0 0,1 0

122 KENARI 100 657 15 66 13 92 691 7,7 0 0,4 0

123 KACEP 100 46 5,7 1,3 9 123 9,6 5,7 0 0 0

124 KECIPIR, BIJI 100 405 32,8 17 36,5 80 200 2 0 0 0

125 KETUMBAR 100 404 14,1 16,1 54,2 630 370 17,9 196 0,2 0

126 KLUWAK 80 273 10 24 13,5 40 100 2 0 0,1 30

127 KWACI 35 515 30,6 42,1 13,8 54 312 6,2 0 0 0

128 JENGKOL 90 20 3,5 0,1 3,1 21 25 0,7 30 0,1 12

129 JENGKOL, SEMUR JENGKOL 100 212 6 8,7 29,1 77 99 1 0 0,1 4

130 LAMTORO (PETE CINA) BIJI MUDA 100 85 5,7 0,3 15,4 180 53 2,7 53 0,1 15

131 LAMTORO, BIJI TUA 100 148 10,6 0,5 26,2 155 59 2,2 52 0,2 20

132 LAMTORO, TEMPE 100 142 11 2,5 20,4 42 15 2,6 4 0,2 0

133 NANGKA, BIJI 75 165 4,2 0,1 36,7 33 200 1 0 0,2 10

134 ONCOM KEDELE 100 187 13 6 22,6 96 115 27 0 0,1 0

135 ONCOM, PEPES 100 76 5,2 1,8 10,6 215 66 12,5 0 0,1 0

136 ONCOM KACANG TANAH, PEPES 100 132 12,7 3,8 13,7 133 355 34,4 0 0,1 0

137 KEMBANG TAHU, MENTAH 100 380 48,9 13,8 23,3 378 781 0 0 0 0

138 KEMBANG TAHU, REBUS 100 90 10,7 4 4,7 35 0 0 0 0 0

139 PALA, BIJI 95 494 7,5 36,4 40,1 120 240 4,6 0 0,2 0

140 PETE SEGAR 36 142 10,4 2 22 95 115 1,2 25 0,2 36

141 SAGA, BIJI TANPA KULIT 100 449 30,6 25,5 31,9 1062 161 14,2 0 0,1 7

142 SANTAN (KELAPA SAJA) 100 324 4,2 34,3 55,6 14 45 1,9 0 0 2

143 SANTAN (KELAPA + AIR) 100 122 2 10 7,6 25 30 0,1 0 0 2

144 SARI KEDELAI, BUBUK 100 344 30 20 43 450 500 4 250 0,7 10

145 SUSU KEDELAI 100 41 3,5 2,5 5 50 45 0,7 25 0,1 2

146 TEMPE GEMBUS 100 73 5,7 1,3 4,2 204 80 1,5 0 0,1 0

147 TEMPE KEDELAI MURNI 100 149 18,3 4 12,7 129 154 10 6 0,2 0

148 TEPUNG KACANG KEDELAI 100 347 35,9 20,6 29,9 195 544 8,4 18 0,8 0

149 TEPUNG HUNKWEE 100 364 4,5 1 83,5 50 100 1 0 0 0

150 KERUPUK MELINJO, MENTAH 100 345 12 1,5 71,5 100 400 5 0 0 0,2

151 KERUPUK MELINJO, TEBAL GORENG 100 439 10 16,4 65,7 66 225 0 0 0,1 0

152 KERUPUK MELINJO, TEBAL GORENG 100 431 11,1 16,2 63 77 0 0 0 0,1 0

153 KERUPUK MELINJO, TIPIS GORENG 100 485 11,5 24,5 59,1 85 218 0 0 0,1 0

154 TAHU 100 68 7,8 4,6 1,6 124 63 0 0 0,1 0

155 TAOKOA 100 104 12,9 6,8 1,2 153 119 1,7 0 0,1 0

156 TAOCO 100 166 10,4 4,9 24,1 55 365 1,3 3 0,1 0

157 WIJEN 100 568 19,3 51,1 18,1 125 614 9,5 0 0,9 0

158 AYAM 58 302 18,2 25 0 14 200 1,5 78 0,1 0

159 ANGSA 60 354 16,4 31,5 0 15 188 1,8 309 0,1 0

160 ABON 100 280 9,2 28,4 0 70 60 0,6 0 0,4 70

161 BABAT 100 113 17,6 4,2 0 12 144 1 0 0,1 0

162 BEBEK (ITIK) 60 326 16 28,6 0 15 188 1,8 309 0,1 0

163 CORNED BEEF 100 241 16 25 0 10 170 4 0 0 0

Page 161: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

Energi

(kkal)

Protein

(gr)

Lemak

(gr)

Kharbo

(gr)

Kalsium

(mg)

Phosfor

(mg)

Besi

(mg)

Vit. A

(RE)

Vit. B

(mg)

Vit. C

(mg)

Kode

DKBMJenis Pangan

Kandung Zat Gizi (per 100 gr Bahan Pangan)BDD

(%)

164 DAGING ANAK SAPI 100 190 19,1 12 0 11 193 2,9 14 0,1 0

165 DAGING ASAP 100 191 32 6 0 15 300 5 7 0,1 0

166 DAGING BABI GEMUK 100 457 11,6 45 0 7 117 1,8 0 0,6 0

167 DAGING BABI KURUS 100 376 14,1 35 0 8 151 2,1 0 0,7 0

168 DAGING DOMBA 100 206 17,1 14,8 0 10 191 2,6 0 0,1 0

169 DAGING KAMBING 100 154 16,6 9,2 0 11 124 1 0 0,1 0

170 DAGING KERBAU 100 84 18,7 0,5 0 7 151 2 0 0 0

171 DAGING KUDA 100 118 18,1 4,1 0,9 10 150 2,7 0 0,1 0

172 DAGING SAPI 100 207 18,8 14 0 11 170 2,8 12 0,1 0

173 DENDENG DAGING SAPI 100 433 55 9 0 30 370 5,1 0 0,1 0

174 DIDEH, DARAH AYAM 100 77 13,8 1,9 0,7 15 9 1,3 16 0 0

175 DIDEH, DARAH SAPI 100 104 21,9 1,1 0 7 24 1,3 16 0 0

176 EMPAL GORENG 100 590 18,5 57 0 151 120 1,3 3 0,8 0

177 GINJAL BABI 100 114 16,3 4,6 0,8 11 246 8,6 40 0,6 13

178 GINJAL DOMBA 100 105 16,6 3,3 1 13 237 9,2 358 0,5 13

179 GINJAL SAPI 100 141 15 8,1 0,9 9 221 7,3 358 0,4 13

180 HAM 100 389 16,9 35 0,3 10 136 2,5 0 0,7 0

181 HATI BABI 100 134 19,7 4,8 1,7 10 362 18 4418 0,4 23

182 HATI SAPI 100 136 19,7 3,2 6 7 358 6,6 13658 0,3 31

183 KERUPUK KULIT KERBAU 100 422 83 4 0 5 10 0 0 0 0

184 LEMAK BABI (BACON) 100 630 9,1 65 1,1 13 108 0,8 0 0,4 0

185 LEVERWOST (SOSIS HATI) 100 387 16 22 3 20 150 4 1244 0,2 0

186 OTAK 100 125 10,4 8,6 0,8 16 330 3,6 0 0,2 18

187 SARANG BURUNG 100 281 37,5 0,3 32,1 485 18 3 0 0 0

188 USUS SAPI 100 130 14 7,2 1,5 14 115 4 62 0,1 0

189 WORST (SOSIS DAGING) 100 452 14,5 42,3 2,3 28 61 1,1 0 0,1 0

190 TELUR AYAM 90 162 12,8 11,5 0,7 54 180 2,7 309 0,1 0

191 TELUR AYAM, BAGIAN KUNING 100 361 19,3 31,9 0,7 147 586 7,2 686 0,3 0

192 TELUR AYAM, BAGIAN PUTIH 100 50 10,8 0 0,8 6 17 0,2 0 0 0

193 TELUR AYAM, CEPLOK 100 383 15,1 32,9 8,3 61,4 191,4 3,1 462 0 1,9

194 TELUR AYAM, DADAR 100 251 16,3 19,4 1,4 62 250 2,5 41 0,2 0

195 TELUR BEBEK (ITIK) 90 189 13,1 14,3 0,8 56 175 2,8 422 0,2 0

196 TELUR BEBEK, BAGIAN KUNING 100 398 17 35 0,8 150 400 7 984 0,6 0

197 TELUR BEBEK, BAGIAN PUTIH 100 54 11 0 0,8 21 20 0,1 0 0 0

198 TELUR BEBEK, CEPLOK 100 320 15,1 30,5 0,9 64,4 200 3,2 482 0,2 0

199 TELUR BEBEK, DADAR 100 301 20 23,7 0 71 600 9,2 139 0,3 0

200 TELUR BEBEK, TELUR ASIN 83 195 13,6 13,6 1,4 120 157 1,8 288 0,3 0

201 TELUR PENYU 90 144 12 10,2 0 84 193 1,3 206 0,1 0

202 TELUR TERUBUK 100 425 31 28 10 50 100 2 206 0,1 0

203 BADER (TAWES) 80 198 19 13 0 48 150 0,4 47 0,1 0

204 BANDENG 80 129 20 4,8 0 20 150 2 47 0,1 0

205 BAWAL 80 96 19 1,7 0 20 150 2 47 0,1 0

206 BEKASANG 100 138 14 0,7 7,4 40 80 2 31 0,1 0

207 BEUNTEUR 80 66 14 0 0 40 150 2 47 0 0

208 EKOR KUNING 80 109 17 4 0 500 500 1 47 0,1 0

209 BELUT SEGAR, MENTAH 100 82 6,7 1 10,9 390 533 1,3 0 0 0

210 BELUT SEGAR, GORENG 100 417 25,9 19,4 32 840 872 4,9 0 0 0

211 GABUS, SEGAR 64 74 25,2 1,7 0 62 176 0,9 47 0 0

212 GABUS KERING 80 292 58 4 0 15 100 0,7 31 0,1 0

213 IKAN HIU 49 89 20,1 0,3 0 25 208 0,9 47 0 0

214 IKAN ASIN, KERING 70 193 42 1,5 0 200 300 2,5 0 0 0

215 IKAN ASIN, BILIS GORENG 96 380 33,6 27,5 0 200 300 2,5 0 0,1 0

216 IKAN ASIN, JAPUH GORENG 96 348 18,7 29,5 0 20,8 100,5 1,01 0 0,5 0

217 IKAN ASIN, GABUS GORENG 96 456 46,5 24,4 0 16 86 0,72 0 1 0

218 IKAN ASIN, PARI GORENG 96 430 58,2 23,6 0 16 100 0,7 0 0,8 0

Page 162: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

Energi

(kkal)

Protein

(gr)

Lemak

(gr)

Kharbo

(gr)

Kalsium

(mg)

Phosfor

(mg)

Besi

(mg)

Vit. A

(RE)

Vit. B

(mg)

Vit. C

(mg)

Kode

DKBMJenis Pangan

Kandung Zat Gizi (per 100 gr Bahan Pangan)BDD

(%)

219 IKAN ASIN, PEPETEK GORENG 96 652 40,4 54,3 0 199,5 305,9 0,79 0 0,1 0

220 IKAN ASIN, SIRINDING GORENG 96 319 6,9 31,7 0 1,3 0 0 0 0 0

221 IKAN ASIN. TERI GORENG 100 430 33,4 32,4 0 1201 1500 3,6 0 0,1 0

222 IKAN MAS 80 86 16 2 0 20 150 2 47 0,1 0

223 IKAN MAS, GORENG 80 188 19,3 12,2 0 0,1 720 9,6 224 2,4 0

224 IKAN SEGAR 80 113 17 4,5 0 20 200 1 47 0,1 0

225 KAKAP 80 92 20 0,7 0 20 200 1 9 0,1 0

226 KEMBUNG 80 103 22 1 0 20 200 1 9 0,1 0

227 KEONG 46 64 12 1 2 217 78 1,7 0 0 0

228 KEPITING 45 151 13,8 3,8 14,1 210 250 1,1 62 0,1 0

229 KERANG 20 59 8 1,1 3,6 133 170 3,1 93 0 0

230 KODOK 65 73 16,4 0,3 0 18 147 1,1 0 0,1 0

231 KERUPUK IKAN, BERPATI 100 342 16 0,4 65,6 2 20 0,1 0 0 0

232 KERUPUK UDANG, BERPATI 100 359 17,2 68,2 332 337 1,7 50 0 0,6 0

233 KURA-KURA 70 83 19,1 0,2 0 27 87 0,7 0 0,2 0

234 LAYANG 80 109 22 1,7 0 50 150 2 47 0,1 0

235 LELE, GORENG 80 252 19,9 19,1 0 23,8 232 1,2 47 0,6 0

236 LEMURU 80 112 20 3 0 20 100 1 31 0,1 0

237 PEDA BANJAR 90 156 8 4 0 174 316 3,1 34 0 0

238 PEPETEK 100 176 32 4,4 0 120 200 1 2 0,5 0

239 PETIS UDANG 100 220 15 0,1 40 37 36 2,8 0 0 0

240 PETIS IKAN 100 161 20 0,2 24 37 36 2,8 0 0 0

241 PINDANG BANJAR 90 157 28 4,2 0 50 100 1 47 0,1 0

242 PINDANG BENGGOL 90 170 31 4,2 0 50 100 1 47 0,1 0

243 PINDANG LAYANG 90 153 30 2,8 0 60 200 3 62 0,1 0

244 PINDANG SELAR KECIL 90 142 27 3 0 60 200 3 62 0,1 0

245 REBON (UDANG KECIL SEGAR) 100 81 16,2 1,2 0,7 757 292 2,2 19 0 0

246 REBON, KERING 100 299 29,4 3,6 3,2 2306 265 21,4 0 0,1 0

247 SARDINES, DALAM KALENG 100 338 21,1 27 1 354 434 3,5 78 0,1 0

248 SELA, SEGAR 48 100 18,8 2,2 0 40 179 0,5 47 0,4 0

249 SELAR, KERING 75 194 38 3,5 0 20 200 1 0 0 0

250 SEPAT, KERING 75 289 38 14 0 40 100 0,7 0 0 0

251 TEMBANG 80 204 16 15 0 20 200 2 31 0,1 0

252 TERI, BUBUK 100 277 60 2,3 1,8 1209 1225 3 92 0,1 0

253 TERI, KERING 100 170 33,4 3 0 1200 1500 3,6 65 0,1 0

254 TERI KERING, TAWAR 100 331 68,7 4,2 0 2381 1500 23,4 63 0,1 0

255 TERI NASI, KERING 100 144 32,5 0,6 0 1000 1000 3 63 0,1 0

256 TERI, SEGAR 100 77 16 1 0 500 500 1 47 0,1 0

257 TERI, TEPUNG 100 347 48,8 6,4 19,6 4608 1200 18,6 63 1,1 0

258 CUMI-CUMI, SEGAR 100 75 16,1 0,7 0,1 32 200 1,8 0 0,1 0

259 CUMI-CUMI, GORENG 100 265 40,6 10,1 0 62 270 2,7 0 2,7 0

260 CUE SELAR KUNING 90 145 27 2,3 0 50 100 2 47 0,1 0

261 MUJAIR, SEGAR 80 89 18,7 1 0 96 29 1,5 6 0 0

262 MUJAIR, GORENG 90 416 46,9 23,9 0 346 654 0,9 13 0,1 0

263 MUJAIR, PEPES 85 121 21,7 2,8 0,8 83 248 0 9 0 0

264 MUJAIR, DENDENG MENTAH 100 582 68,3 15,2 37,2 3258 1699 4,3 16 0,3 0

265 MUJAIR, DENDENG GORENG 100 598 74,3 26,9 9,2 1957 1447 7,4 19 0,2 0

266 TERASI MERAH 100 174 30 3,5 3,5 100 250 3,1 0 0 0

267 UDANG, KERING 90 295 62,4 2,3 1,8 1209 1225 6,3 650 0,1 0

268 UDANG, SEGAR 68 91 21 0,2 0,1 136 170 8 0 0 0

269 ANDEWI 80 25 1,6 0,2 5,3 33 66 1 0 0,1 10

270 BAJE 100 129 1,9 6,6 15,6 85 449,2 0,4 27 0 9

271 BATANG TADING 100 137 4,3 4,8 19,1 54 467,1 0,8 5 0 4

272 BAYAM, SEGAR 71 36 3,5 0,5 6,5 267 67 3,9 914 0,1 80

273 BAYAM, KUKUS 100 30 1,3 0,7 5,8 239 35 5,7 495 0 32

Page 163: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

Energi

(kkal)

Protein

(gr)

Lemak

(gr)

Kharbo

(gr)

Kalsium

(mg)

Phosfor

(mg)

Besi

(mg)

Vit. A

(RE)

Vit. B

(mg)

Vit. C

(mg)

Kode

DKBMJenis Pangan

Kandung Zat Gizi (per 100 gr Bahan Pangan)BDD

(%)

274 BAYAM, REBUS 100 23 1,2 0,6 3,7 150 35 0,5 450 0 19

275 BAYAM, TUMIS BERSANTAN 100 48 1,4 4,2 2,6 129 27 0,8 495 0 22

276 BAYAM, TUMIS + ONCOM 100 102 3,7 6,7 6,9 127,4 735,9 4,9 234 0,5 16,8

277 BAYAM MERAH 71 51 4,6 0,5 10 368 111 2,2 870 0,1 80

278 BALIGO 69 13 0,4 0,2 3 19 19 0,4 44 0 13

279 BAWANG BOMBAY 94 45 1,4 0,2 10,3 32 44 0,5 6 0 9

280 BAWANG PUTIH 88 95 4,5 0,2 23,1 42 134 1 0 0,2 15

281 BENGKUANG 84 55 1,4 0,2 12,8 15 18 0,6 0 0 20

282 BIT 75 42 1,6 0,1 9,6 27 43 1 3 0 10

283 BOROS KUNCI 80 23 1 0,8 7,2 50 50 2 625 0,1 50

284 BOROS LAJA 80 22 1 0,3 4,7 50 50 2 625 0,1 50

285 BUNCIS 90 35 2,4 0,2 7,7 6,5 4,4 1,1 95 0,1 19

286 BUNCIS, REBUS 100 30 2,2 0,2 6,4 107 47 0,5 54 0 8

287 BUNCIS, ASAM 100 60 5,1 0,5 8,5 72,3 85 1,4 67 0,7 9,5

288 DAUN BAWANG 67 29 1,8 0,7 5,2 55 39 7,2 205 0,1 37

289 DAUN BLUNTAS 65 42 1,8 0,5 9,4 256 49 5,6 597 0 30

290 DAUN JAMBU METE, MUDA 65 73 4,6 0,5 16,2 33 64 8,9 403 0 65

291 DAUN GANDARIA 65 60 3,1 0,3 14 40 45 4,7 90 0 61

292 DAUN KACANG PANJANG 65 34 4,1 0,4 5,8 134 145 6,2 786 0,3 29

293 DAUN KACANG PANJANG, KUKUS 100 40 3,7 0,3 8 111 66 3,7 450 0,1 11

294 DAUN KEMANG 65 43 5,5 0,3 7,5 35 106 1 153 0,1 30

295 DAUN UBI JALAR 73 47 2,8 0,4 10,4 79 66 10 902 0,1 22

296 DAUN KEDONDONG 65 59 2,8 0,3 13,4 540 82 6,2 435 0,1 29

297 DAUN KATUK 40 59 4,8 1 11 204 83 2,7 1556 0,1 239

298 DAUN KATUK, REBUS 100 53 5,3 0,9 9,1 186 102 3,1 0 0 66

299 DAUN KELOR 65 82 6,7 1,7 14,3 440 70 7 855 0,2 220

300 DAUN KELOR, REBUS 100 61 6,1 0,9 10 255 86 2,1 0 0,1 13

301 DAUN KUMAK 78 14 1,3 0,3 2,3 90 59 2,7 0 0 3

302 DAUN MENGKUDU, KUKUS 100 63 3,8 1,5 11,5 300 43 6 0 0,1 11

303 DAUN POH-POHAN 69 37 2,5 0,8 6,9 744 80 5,9 0 0 5

304 DAUM KEMANGI 80 46 4 0,5 8,9 45 75 2 750 0,1 50

305 DAUN SEMANGGI 90 45 4,4 8 0,5 98 90 7 0 0 6

306 DAUN SINTRONG 94 36 2,6 0,9 6,1 398 95 9,3 0 0 3

307 DAUN SINGKONG 87 73 6,8 1,2 13 165 54 2 1650 0,1 275

308 DAUN SINGKONG, REBUS 100 31 3,7 0,6 4,8 160 50 2,6 810 0 34

309 DAUN SINGKONG, LODEH 100 55 4 0,5 8,5 99 35 2 8 0,5 70

310 DAUN TALES 80 71 4,1 2,1 12,3 302 47 8,3 1559 0,1 163

311 DAUN TALES, REBUS 100 27 1,3 0,2 5,9 119 41 1,4 0 0 7

312 DAUN UBI JALAR, KUKUS 100 56 3,1 0,3 13 78 52 4,3 486 0 14

313 DAUN KECIPIR 70 47 5 0,5 8,5 134 81 6,2 786 0,3 29

314 DAUN KORO 65 23 3 0,3 3,7 134 81 6,2 786 0,3 29

315 DAUN LABU SIAM 100 60 4 0,4 4,7 58 70 2,5 304 0,1 16

316 DAUN LABU WALUH 70 30 3,6 0,6 4,5 138 99 3,7 413 0,1 36

317 DAUN LEUNCA 70 45 4,7 0,5 8,1 210 80 6,1 285 0,1 40

318 DAUN LOBAK 70 30 2,3 0,4 5,8 140 33 3,7 150 0,1 109

319 DAUN LOMPONG TALES 75 40 3 0,8 7,4 76 59 1 300 0,1 31

295 DAUN UBI JALAR 73 47 2,8 0,4 10,4 79 66 10 902 0,1 22

296 DAUN KEDONDONG 65 59 2,8 0,3 13,4 540 82 6,2 435 0,1 29

297 DAUN KATUK 40 59 4,8 1 11 204 83 2,7 1556 0,1 239

298 DAUN KATUK, REBUS 100 53 5,3 0,9 9,1 186 102 3,1 0 0 66

299 DAUN KELOR 65 82 6,7 1,7 14,3 440 70 7 855 0,2 220

300 DAUN KELOR, REBUS 100 61 6,1 0,9 10 255 86 2,1 0 0,1 13

301 DAUN KUMAK 78 14 1,3 0,3 2,3 90 59 2,7 0 0 3

302 DAUN MENGKUDU, KUKUS 100 63 3,8 1,5 11,5 300 43 6 0 0,1 11

303 DAUN POH-POHAN 69 37 2,5 0,8 6,9 744 80 5,9 0 0 5

Page 164: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

Energi

(kkal)

Protein

(gr)

Lemak

(gr)

Kharbo

(gr)

Kalsium

(mg)

Phosfor

(mg)

Besi

(mg)

Vit. A

(RE)

Vit. B

(mg)

Vit. C

(mg)

Kode

DKBMJenis Pangan

Kandung Zat Gizi (per 100 gr Bahan Pangan)BDD

(%)

304 DAUM KEMANGI 80 46 4 0,5 8,9 45 75 2 750 0,1 50

305 DAUN SEMANGGI 90 45 4,4 8 0,5 98 90 7 0 0 6

306 DAUN SINTRONG 94 36 2,6 0,9 6,1 398 95 9,3 0 0 3

307 DAUN SINGKONG 87 73 6,8 1,2 13 165 54 2 1650 0,1 275

308 DAUN SINGKONG, REBUS 100 31 3,7 0,6 4,8 160 50 2,6 810 0 34

309 DAUN SINGKONG, LODEH 100 55 4 0,5 8,5 99 35 2 8 0,5 70

310 DAUN TALES 80 71 4,1 2,1 12,3 302 47 8,3 1559 0,1 163

311 DAUN TALES, REBUS 100 27 1,3 0,2 5,9 119 41 1,4 0 0 7

312 DAUN UBI JALAR, KUKUS 100 56 3,1 0,3 13 78 52 4,3 486 0 14

313 DAUN KECIPIR 70 47 5 0,5 8,5 134 81 6,2 786 0,3 29

314 DAUN KORO 65 23 3 0,3 3,7 134 81 6,2 786 0,3 29

315 DAUN LABU SIAM 100 60 4 0,4 4,7 58 70 2,5 304 0,1 16

316 DAUN LABU WALUH 70 30 3,6 0,6 4,5 138 99 3,7 413 0,1 36

317 DAUN LEUNCA 70 45 4,7 0,5 8,1 210 80 6,1 285 0,1 40

318 DAUN LOBAK 70 30 2,3 0,4 5,8 140 33 3,7 150 0,1 109

319 DAUN LOMPONG TALES 75 40 3 0,8 7,4 76 59 1 300 0,1 31

320 DAUN MANGKOKAN 80 54 3,7 0,3 11,8 474 49 4 818 0,1 83

321 DAUN MELINJO 88 99 5 1,3 21,3 219 82 4,2 1500 0,1 182

322 DAUN OYONG 65 22 1 0,1 5,3 21 44 2 150 0,1 150

323 DAUN PAKIS 70 35 4 0,3 6,4 42 172 1,3 432 0 30

324 DAUN PETE CINA 40 128 12 6,5 12,4 150 100 2,5 2670 0 64

325 ENCENG GONDOK 70 18 1 0,2 3,8 80 45 3,7 150 0,1 50

326 GAMBAS (UYONG) 85 18 0,8 0,2 4,1 16 33 0,9 57 0 8

327 GAMBAS, LODEH 100 13 0,3 0,6 1,6 6,7 10,5 0,2 2 0 1,3

328 JAGUNG MUDA, BERTONGKOL 100 33 2,2 0,1 7,4 7 100 0,5 30 0,1 8

329 JAMUR KUPING, KERING 100 128 16 0,9 64,6 51 223 6,7 0 0,1 0

330 JAMUR KUPING, SEGAR 100 15 3,8 0,6 0,9 3 94 1,7 0 0,1 5

331 JAMUR COKLAT (KULAT SIAU) 100 45 2,5 3,9 0 36 371,3 0,5 2 0 5

332 JAMUR PUTIH (KULAT PUTIH) 100 48 2,8 4,1 2,9 60 52,9 0,6 2 0 5

333 JANTUNG PISANG, SEGAR 25 31 1,2 0,3 7,1 30 50 0,1 26 0,1 10

334 JOTANG 70 32 1,9 0,3 7,1 162 41 4 468 0 20

335 JARUK TIGARUN 100 48 2,5 4,2 0 47 89,4 0,2 11 0 27

336 KALAKAI 100 66 2,8 6,8 3,4 89 485,8 0,8 21 0 12

337 KANGKUNG 70 29 3 0,3 5,4 73 50 2,5 945 0,1 32

338 KANGKUNG, REBUS 100 22 2,5 0,6 3,1 50 51 3,5 459 0 13

339 KANGKUNG, KUKUS 100 30 3,2 0,7 4,7 70 49 4,4 513 0 11

340 KANGKUNG, TUMIS 100 52 1,8 3,6 3 39,8 28 1,3 300 0,4 8,6

341 KAPRI MUDA 80 42 3,3 0,2 9,6 51 85 1 21 0,2 49

342 KACANG GUDE, MUDA 69 123 8,4 0,6 1,8 66 174 1,8 24 0,4 31

343 KACANG KAPRI, MUDA 45 98 6,7 0,4 17,7 22 122 1,9 102 0,3 26

344 KACANG PANJANG 75 44 2,7 0,3 7,8 49 437 0,7 50 0,1 21

345 KACANG PANJANG, KUKUS 100 39 3 0,6 7,6 100 91 1,2 27 0 20

346 KACANG PANJANG, REBUS 100 30 2,3 0,4 5,8 71 68 0,8 25 0 15

347 KACANG PANJANG, TUMIS 100 150 2,5 12,5 7 45 270 0,7 28 0 8

348 KEMBANG TURI 83 44 1,8 0,6 9,6 23 29 0,9 13 0,1 41

349 KETIMUN 70 12 0,7 0,1 2,7 10 21 0,3 0 0 8

350 KECIPIR, BUAH MUDA 96 35 2,9 0,2 0,8 63 37 0,3 74 0,2 19

351 KELEWIH 77 111 1,5 0,3 27,2 28 32 0,9 3 0,1 19

352 KOOL KEMBANG 57 25 2,4 0,2 4,9 22 72 1,1 11 0,1 69

353 KOOL MERAH, KOOL PUTIH 75 24 1,4 0,2 5,3 46 31 0,5 10 0,1 50

354 KORO KERUPUK, BUAH 68 125 8,3 0,7 22,1 17 12 2,7 10 0,1 31

355 KORO WEDUS, BUAH MUDA 70 38 3 0,3 7,9 56 47 1,1 109 0,1 17

356 KROKOT 80 21 1,7 0,4 3,8 103 39 3,6 383 0 25

357 KUCAI 52 45 2,2 0,3 10,3 52 50 1,1 6 0,1 17

358 KUCAI MUDA (LOKIO) 100 42 3,8 0,6 7,8 76 91 2,5 135 0,1 59

Page 165: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

Energi

(kkal)

Protein

(gr)

Lemak

(gr)

Kharbo

(gr)

Kalsium

(mg)

Phosfor

(mg)

Besi

(mg)

Vit. A

(RE)

Vit. B

(mg)

Vit. C

(mg)

Kode

DKBMJenis Pangan

Kandung Zat Gizi (per 100 gr Bahan Pangan)BDD

(%)

359 LABU AIR 80 17 0,6 0,2 3,8 12 18 0,6 9 0 10

360 LABU SIAM 83 26 0,6 0,1 6,7 14 25 0,5 3 0 18

361 LEUNCA, BUAH 95 33 1,9 0,1 7,4 274 34 4 72 0,1 17

362 LOBAK 87 19 0,9 0,1 4,2 35 26 0,6 1 0 32

363 MELINJO 60 66 5 0,7 13,3 163 75 2,8 125 0,1 100

364 NANGKA MUDA 80 51 2 0,4 11,3 45 29 0,5 3 0,1 9

365 PEPAYA MUDA 76 26 2,1 0,1 4,9 50 16 0,4 6 0 19

366 PEPAYA, LODEH 100 275 11,6 11,6 30,2 251,3 107,2 1,9 27 0,9 43,6

367 PARIA (PARE) 77 29 1,1 0,3 6,6 45 64 1,4 23 0,1 52

368 PARIA PUTIH, KUKUS 100 16 0,8 0,2 3,4 16 33 0,5 0 0,1 35

369 PETERSELI 95 50 3,7 1 9 193 84 1,3 1235 0,1 193

370 PE-CAY 82 23 1,8 0,3 4,5 179 39 6,9 449 0,1 75

371 PREY (BAWANG DAUN) 52 45 2,2 0,3 10,3 52 50 1,1 6 0,1 17

372 REBUNG 65 27 0,6 0,3 5,2 13 59 0,5 3 0,1 4

373 SAWI 87 22 2,3 0,3 4 220 38 2,9 969 0,1 102

374 SELADA 69 15 1,2 0,2 2,9 22 25 0,5 81 0 8

375 SALADA AIR 69 17 1,7 0,3 3 182 27 2,5 363 0,1 50

376 SELADA AIR, REBUS 100 19 2,7 0,2 2,9 83 74 1,4 180 0,1 27

377 SELEDRI 63 20 1 0,1 4,6 50 40 1 20 0 11

378 TOGE, KACANG IJO 100 23 2,9 0,2 4,1 29 69 0,8 1 0,1 15

379 TOGE, KEDELAI 100 67 9 2,6 6,4 50 65 1 14 0,2 15

380 TOGE, KACANG TUNGGAK 90 35 5 0,2 5,8 57 88 1 0 0,1 15

381 TOGE, SEDUH 87 28 3 0,8 4 52 73 0,5 0 0,1 2

382 TOGE - TAHU, MAKANAN 100 392 5,4 28,5 28,4 17,4 44 1,2 22 0,4 7,6

383 TEBU TERUBUK 20 25 4,6 0,4 3 40 80 2 0 0,1 50

384 TEKOKAK 95 34 2 0,1 7,9 50 30 2 113 0,1 80

385 TEKOKAK, KERING 100 294 8,3 1,7 72,6 370 180 22,2 113 0,4 0

386 TERONG 87 24 1,1 0,2 5,5 15 37 0,4 4 0 5

387 TERONG, KUKUS 100 23 1,8 0,1 4,9 40 13 0,5 0 0,1 2

388 TERONG + ONCOM, MAKANAN 100 285 4,3 25,7 9,5 48 80 14,6 4 0,3 3,5

389 TERONG BELANDA 73 48 1,5 0,3 11,3 13 24 0,8 0 0 17

390 TERONG ASAM 100 39 2,3 1,9 2 51 481,2 3,4 3 0 17

391 TESPONG, DAUN 60 59 2,9 0,3 13,9 155 65 2,5 375 0,1 21

392 TOMAT, SARI (JUICE) 100 15 1 0,2 3,5 7 15 0,4 90 0,1 10

393 TOMAT MASAK 95 20 1 0,3 4,2 5 27 0,5 225 0,1 40

394 TOMAT MUDA 95 23 2 0,7 2,3 5 27 0,5 48 0,1 30

395 CABE HIJAU BESAR 82 23 0,7 0,3 5,2 14 23 0,4 39 0,1 84

396 CABE MERAH BESAR, KERING 85 311 15,9 6,2 61,8 160 370 2,3 86 0,4 50

397 CABE MERAH BESAR, SEGAR 85 31 1 0,3 7,3 29 24 0,5 71 0,1 18

398 CABE RAWIT, SEGAR 85 103 4,7 2,4 19,9 45 85 2,5 1658 0,2 70

399 SOP KOOL 100 12 0,5 0,1 2 14,2 14 0,5 21 0,3 17,6

400 SOP KOOL DAN WORTEL 100 15 0,6 0,1 3,1 12,6 15,3 0,5 160 0,3 14,6

401 SINGKAH (ROTAN MUDA) 100 81 5,1 4,5 5,1 60 601,9 3,9 1 0 4

402 SUSUPAN 100 87 5,3 5,2 6,3 54 290,9 0,2 56 0 31

403 UBI JALAR, SAYUR 100 183 1,8 0,3 22,5 6,5 0 0,2 87 0,2 5,5

404 WORTEL 88 42 1,2 0,3 9,3 39 37 0,8 1800 0,1 6

405 WORTEL, KUKUS 100 37 1 0,6 8,3 44 30 0,6 1620 0 4

406 WORTEL, REBUS 100 28 0,7 0,5 6,3 46 28 0,6 1500 0 2

407 ALPOKAT 61 85 0,9 6,5 7,7 10 20 0,9 28 0,1 13

408 APEL 88 58 0,3 0,4 14,9 6 10 0,3 12 0 5

409 ARBEI 96 37 0,8 0,5 8,3 28 27 0,8 9 0 60

410 ASAM, MASAK DIPOHON 48 239 2,8 0,6 62,5 74 113 0,6 4 0,3 2

411 BELIMBING 86 36 0,4 0,4 8,8 4 12 1,1 25 0 35

412 BENGKUANG 84 55 1,4 0,2 12,8 15 18 0,6 0 0 20

413 BUAH ATUNG 80 23 0,8 0,2 5,2 30 50 4,6 0 0,3 38

Page 166: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

Energi

(kkal)

Protein

(gr)

Lemak

(gr)

Kharbo

(gr)

Kalsium

(mg)

Phosfor

(mg)

Besi

(mg)

Vit. A

(RE)

Vit. B

(mg)

Vit. C

(mg)

Kode

DKBMJenis Pangan

Kandung Zat Gizi (per 100 gr Bahan Pangan)BDD

(%)

414 BUAH MENTEGA (BISBUL) 950 39 0,7 0,2 9,7 43 17 0,8 5 0 33

415 BUAH NONA 58 101 1,7 0,6 25,2 27 20 0,8 0 0,1 22

416 JAMBU AIR 90 46 0,6 0 11,8 7,5 9 1,1 0 0 5

417 JAMBU BIJI 82 49 0,9 0,3 12,2 14 28 1,1 4 0 87

418 JAMBU BOL 67 56 0,6 0,3 14,2 29 16 1,2 19 0 22

419 JAMBU MONYET, BUAH 90 64 0,7 0,6 15,8 4 13 0,5 4 0 197

420 JERUK BALI 62 48 0,6 0,2 12,4 23 27 0,5 3 0 43

421 JERUK GARUT 71 44 0,8 0,3 10,9 33 23 0,4 65 0,1 31

422 JERUK MANIS 72 45 0,9 0,2 11,2 33 23 0,4 29 0,1 49

423 JERUK MANIS, AIR (SARI) 100 44 0,8 0,2 11 19 16 0,2 29 0,1 49

424 JERUK NIPIS 76 37 0,8 0,1 12,3 40 22 0,6 0 0 27

425 DUKU 64 63 1 0,2 16,1 18 9 0,9 0 0,1 9

426 DURIAN 22 134 2,5 3 28 7,4 44 1,3 26 0,1 53

427 EMBACANG 65 98 1,4 0,2 25,4 21 15 0 188 0 56

428 ERBIS 33 70 0,6 0 18,9 11 50 1,1 1 0 16

429 GANDARIA 70 68 0,7 0,1 18 8,5 20 1,6 157 0 111

430 KEDONDONG, MASAK 58 41 1 0,1 10,3 15 22 2,8 36 0,1 30

431 KEMANG 65 48 1 0,2 11,9 10 24 0 1 0,1 58

432 KESEMEK 97 78 0,8 0,4 20 6,6 26 0,3 418 0,1 11

433 KOKOSAN 64 86 1,6 0,2 13 20,2 38 1,3 3 0 3

434 LANGSAT 64 56 0,9 0,2 14,3 17 24 1,1 3 0,1 3

435 MANGGA GEDONG 65 44 0,7 0,2 11,2 13 10 0,2 2528 0,1 9

436 MANGGA GOLEK 65 63 0,5 0,2 16,7 14 10 0,7 573 0,1 30

437 MANGGA HARUM MANIS 65 46 0,4 0,2 11,9 15 9 0,2 185 0,1 6

438 MANGGA INDRAMAYU 65 72 0,8 0,2 18,7 13 10 1,9 447 0,1 16

439 MANGGA KOPEK 65 56 0,4 0,2 14,6 16 10 1,7 1005 0 27

440 MANGGA MUDA 73 59 0,5 0,4 15,1 12 11 0,4 12 0 65

441 MANGGIS 29 63 0,6 0,6 15,6 8 12 0,8 0 0 2

442 MENTENG 64 65 1,7 0,2 16,1 13 20 0,8 0 0 5

443 NANGKA , MASAK DI POHON 28 106 1,2 0,3 27,6 20 19 0,9 51 0,1 7

444 NANAS 53 52 0,4 0,2 13,7 16 11 0,3 20 0,1 24

445 PALA, DAGING 30 42 0,3 0,2 10,9 32 24 1,5 4 0 22

446 PEPAYA 75 46 0,5 0 12,2 23 12 1,7 56 0 78

447 PISANG AMBON 75 99 1,2 0,2 25,8 8 28 0,5 21 0,1 3

448 PISANG ANGLE 75 68 1,3 0,2 17,2 10 26 0,6 11 0,1 6

449 PISANG LAMPUNG 75 99 1,3 0,2 25,6 10 19 0,9 90 0 4

450 PISANG MAS 85 127 1,4 0,2 33,6 7 25 0,8 12 0,1 2

451 PISANG RAJA ULI 75 146 2 0,2 38,2 10 38 0,9 11 0,1 3

452 PISANG OLI 77 134 1,1 0,5 35,5 31 53 0,9 0 0,1 3

453 PISANG SIAM 80 268 4,3 12,6 58,1 20,4 44,2 1,6 17 0 20,4

454 PISANG SIAM, GORENG 100 625 1 0 8,1 26,1 99 2,8 15 0 4,8

455 RAMBUTAN 40 69 0,9 0,1 18,1 16 16 0,5 0 0 58

456 RAMBUTAN, ACEH 40 11 0 0 2,7 2,4 2,4 0 0 0 8,7

457 RAMBUTAN, SINYONYA 40 4 0 0 0,9 0,8 1 0 0 0 2,9

458 SALAK 50 77 0,4 0 20,9 28 18 4,2 0 0 2

459 SAWO 79 92 0,5 1,1 22,4 25 12 1 9 0 21

460 SEMANGKA 46 28 0,5 0,2 6,9 7 12 0,2 91 0,1 6

461 SIRSAK 68 65 1 0,3 16,3 14 27 0,6 1 0,1 20

462 SRIKAYA 58 101 1,7 0,6 35,2 27 20 0,8 0 0,1 22

463 CEMPEDA 30 116 3 0,4 28,6 20 30 1,5 31 0 15

464 PISANG RAJA 70 120 10,2 0,2 31,8 10 22 0,8 139 0,1 10

465 PISANG RAJA SERE (SUSU) 85 118 1,2 0,2 31,1 7 29 0,3 16 0 4

466 ES CREAM 100 207 4 12,5 20,6 123 99 0,1 178 0 1

467 KEJU 100 326 22,8 20,3 13,1 777 338 1,5 257 0 1

468 KEPALA SUSU (CREAM) 100 204 2,6 20 4 97 77 0,1 285 0 1

Page 167: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

Energi

(kkal)

Protein

(gr)

Lemak

(gr)

Kharbo

(gr)

Kalsium

(mg)

Phosfor

(mg)

Besi

(mg)

Vit. A

(RE)

Vit. B

(mg)

Vit. C

(mg)

Kode

DKBMJenis Pangan

Kandung Zat Gizi (per 100 gr Bahan Pangan)BDD

(%)

469 MENTEGA 100 725 0,5 81,6 1,4 15 16 1,1 1131 0 0

470 SUSU KAMBING 100 64 4,3 2,3 6,6 98 78 2,7 43 0,1 1

471 SUSU KENTAL MANIS 100 336 8,2 10 55 275 209 0,2 175 0,1 1

472 SUSU KENTAL TAK MANIS 100 138 7 7,9 9,9 243 195 0,2 137 0,1 1

473 SUSU SAPI 100 61 3,2 3,5 4,3 143 60 1,7 45 0 1

474 SUSU IBU (ASI) 100 65 1,1 3,5 7,7 35,3 12,3 0 70 0,2 2,7

475 SUSU SKIM (TAK BERLEMAK) 100 36 3,5 0,1 5,1 123 97 0,1 0 0 1

476 TEPUNG SUSU 100 509 24,6 30 36,2 904 694 0,6 538 0,3 6

477 TEPUNG SUSU ASAM, UNTUK BAYI 100 418 19 9 65,5 800 600 7 343 1 30

478 TEPUNG SUSU SKIM 100 362 35,6 1 52 1300 1030 0,6 0 0,3 7

479 YOGHURT 100 52 3,3 2,5 4 120 90 0,1 25 0 0

480 SUSU KERBAU 100 160 6,3 12 7,1 216 101 0,2 27 0 1

481 LEMAK BABI 100 902 0 100 0 0 0 0 0 0 0

482 LEMAK KERBAU 100 818 1,5 90 0 0 0 0 0 0 0

483 MARGARINE 100 720 0,6 81 0,4 20 16 0 267 0 0

484 MINYAK HATI HIU (EULAMIA) 100 902 0 100 0 0 0 0 21718 0 0

485 MINYAK IKAN 100 902 0 100 0 0 0 0 24889 0 0

486 MINYAK KACANG TANAH 100 902 0 100 0 0 0 0 0 0 0

487 MINYAK KELAPA 100 870 1 1 98 0 3 0 0 0 0

488 MINYAK KELAPA SAWIT 100 902 0 100 0 0 0 0 8000 0 0

489 MINYAK WIJEN 100 902 0 100 0 0 0 0 0 0 0

490 AGAR-AGAR 100 0 0 0,2 0 400 125 5 0 0 0

491 BIR (4 % ALKOHOL) 100 48 0,6 0 4,4 4 26 0 0 0 0

492 BONGGOL PISANG 100 43 2,6 0 11,6 15 60 0,5 0 0 12

493 BONGGOL PISANG, KERING 100 245 3,4 0 66,2 60 150 2 0 0 4

494 BULUNG JAJAN 100 212 16,9 0,2 47,6 3033 40 20 0 0 8

495 BULUNG SANGU 100 237 14,7 0,2 56 3774 56 20 0 0 5

496 DAUN CINCAU 40 122 6 1 26 100 100 3,3 0 0,8 17

497 JAHE 97 51 1,5 1 10,1 21 39 1,6 4 0 4

498 DODOL 100 395 3 5,7 81,2 12 80 1,6 0 0 0

499 GELATINE 100 389 91 0 0 0 20 0,5 0 0 0

500 GULA AREN 100 368 0 0 95 75 35 3 0 0 0

501 GULA KELAPA 100 386 3 10 76 76 37 2,6 0 0 0

502 GULA MERAH TEBU, BELUM DIMURNI 100 356 0,4 0,5 90,6 51 44 4,2 0 0 0

503 GULA PASIR 100 364 0 0 94 5 1 0,1 0 0 0

504 JAM SELAI 100 239 0,5 0,6 64,5 20 20 1 0 0 0

505 KECAP 100 46 5,7 1,3 9 123 96 5,7 0 0 0

506 KOPI, BAGIAN YANG LARUT 100 352 17,4 1,3 69 296 368 4,1 0 0 0

507 KRUPUK IKAN, BERPATI 100 342 16 0,4 65,6 2 20 0,1 0 0 0

508 KRUPUK UDANG, BERPATI 100 359 17,2 0,6 68,2 232 337 1,7 0 0 0

509 KUNYIT 78 63 2 2,7 9,1 24 78 3,3 0 0 1

510 LEMON SQUASIH 100 36 0 0 10 0 0 0 0 0 20

511 LEMONADE 100 30 0 0 8 0 0 0 0 0 0

512 MADU 100 294 0,3 0 79,5 5 16 9 0 0 4

513 MELASE 100 276 0 0,1 71 470 93 29,5 0 0 0

514 MERICA 100 359 11,5 6,8 64,4 460 200 16,8 0 0,2 0

515 RAGI 100 136 43 2,4 3 140 1900 20 0 6000 0

516 SAOS TOMAT 100 98 2 0,4 24,5 12 18 0,8 0 0,1 11

517 SERBUK COKLAT 100 298 8 23,8 48,9 125 315 11,6 0 0,1 0

518 SETRUP, SIRUP 100 213 0 0 55 0 0 0 0 0 0

519 TEH 100 132 19,5 0,7 67,8 717 265 11,8 0 0 0

520 TEPUNG IKAN 100 316 60,1 6,5 22,4 3196 1976 16,6 0 0 0

521 TEMPUYAK 100 126 1,1 2,2 25,7 48 85,5 1,1 0 0 26

522 CENGKEH KERING 100 292 5,2 8,9 57,4 740 100 4,9 0 200 0

523 COKLAT MANIS, BATANG 100 472 2 29,8 62,7 63 287 2,8 4 0 0

Page 168: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

Energi

(kkal)

Protein

(gr)

Lemak

(gr)

Kharbo

(gr)

Kalsium

(mg)

Phosfor

(mg)

Besi

(mg)

Vit. A

(RE)

Vit. B

(mg)

Vit. C

(mg)

Kode

DKBMJenis Pangan

Kandung Zat Gizi (per 100 gr Bahan Pangan)BDD

(%)

524 COKLAT PAHIT, BATANG 100 504 5,5 52,9 29,2 98 446 4,4 9 0,1 0

525 COKLAT SUSU, BATANG 100 381 9 35 53,6 200 200 2 4 0,1 0

526 CUKA 100 12 0,1 0,1 5 7 10 0,5 0 0 0

527 TERASI MERAH 100 174 30 3,5 3,5 100 250 3,1 0 0 0

528 BURAS 100 126 3,3 1,9 23,9 0 0 5,64 0 0 0

529 BACANG 100 103 3,3 2,7 16,3 0 0 3,43 0 0 0

530 BIKAN AMBON 100 226 3 0,3 52,9 0 0 4,9 0 0 0

531 BIHUN GORENG 100 154 3 4,5 25,5 0 0 0,04 0 0 0

532 BAKWAN 100 272 4,2 18,8 21,8 0 0,1 7,2 0 0 0

533 BAKSO 100 76 4,1 2,5 9,2 0 14 2,7 0 0 1,8

534 BUBUR 100 60 1 0 13 0 2 0,2 0 0,4 0

535 BRONDONG 100 400 4 0,7 95,3 0 10 0,47 0 7,6 0

536 BISKUIT MURAH 100 260 5 1 86 0 53 0,7 0 0,6 0

537 BISKUIT MAHAL 100 350 8 11 54 0 162 1,4 2 1,5 0

538 BUNTIL 100 106 4,4 6,3 7,9 0 225 16,2 19 0 110

539 COMBRO 100 210 1,6 6,6 35,8 0 6,4 2,42 0 0 0

540 DODONKOL 100 18 3,2 2,3 39,5 0 0 0,5 0 0 0

541 DEBLO 100 260 2 15 53 0 56,5 1,95 5 1 24

542 ES CREAM (COCONUT MILK) 100 157 3 1,7 32,7 0 6,7 0,1 0 0 0

543 ES MAMBO 100 152 0 0 37,6 0 2 0,04 0 0 0

544 ES SIRUP 100 45 0 0 11,3 0 0,6 0,08 0 0 0

545 GETUK LINDRI 100 171 1,7 4 32 0 0 0,57 0 0 0

546 GORENG ONCOM 100 363 7,3 19,3 40,3 0 0 14,3 0 0 0

547 GADO-GADO 100 135 4,5 5,8 16,4 0 14 1,39 36 0 0,1

548 GUDEG 100 53 0,9 1,6 8,8 0 7,9 0,03 2 0 0

549 GEMBLONG 100 288 4,2 6,5 52,8 0 0,1 0,5 0 0 0

550 JENANG 100 367 4,3 9,5 65,8 0 0,1 0,67 0 0 0

551 JAGUNG REBUS 100 175 4,3 1,8 35,2 0 4,8 1,13 6 1,1 0

552 JAGUNG SAYUR (TUMIS) 100 149 2,7 10,4 20,1 0 8,7 0,36 9 1,7 0

553 KUE SEMPRONG 100 380 1 1 92 0 0,1 1,2 0 0 0

554 KACANG SUKRO PUTIH 100 488 5,2 25,6 59,6 0 0 0,8 0 0 0

555 KACANG TELUR 100 748 10 20,8 124,8 0 0,1 0,6 0 0 0

556 KUE SATU 100 393 12,7 2,7 79,3 0 0,1 8,13 0 0 0

557 KUE TAMBANG 100 512 8,8 26 60,4 0 0 1,6 0 0 0

558 KACANG KAPRI GORENG 100 445 19 11 65,5 0 0,1 2,35 0 0 0

559 KUE PIA 100 296 4,6 1,4 66,4 0 0,1 1 0 0 0

560 KAROKET 100 292 4,8 11,2 2,8 0 0 3,4 0 0 0

561 KUE TALAM 100 180 1 5 32 0 0,1 7,3 0 0 0

562 KUE MANGKOK 100 182 3 1 40,4 0 0 0,72 0 0 0

563 KETUPAT TAHU 100 110 3 2,6 18,6 0 0,1 0,33 0 0 0

564 KAREDOK 100 147 3,5 5,9 19,7 0 0,1 12 90 0 1,1

565 KELEPON 100 214 1,2 5,4 40,2 0 0 0,74 0 0 0

566 KUE BUGIS 100 240 3 1 54 0 11,5 1,8 0 0 0

567 KUE APEM 100 187 3,3 1,6 39,6 0 0 0,22 0 0 0

568 KETAPANG 100 340 7 11 54 0 14 0,7 0 0,7 0

569 KERUPUK SAYONG 100 47 1,3 17,3 81,3 0 80 1,87 0 0,1 0

570 KERUPUK UDANG 100 340 14 30 52 0 298 1,2 12 0,2 0

571 KUE PACAR CINA 100 57 2,3 5 8,7 0 49,7 0,2 0 0 0

572 KACANG TANAH REBUS 100 385 14 31 13 0 42 1 0 4,4 5

573 KUE KOYA 100 366 4,2 4,3 7,9 0 153 7 0 0 0

574 KEREMES 100 475 1,6 25,5 64,4 0 153 1 0 0 0

575 KRIPIK TEMPE GORENG 100 542 40,3 42,4 11,5 0 175 5,2 0 0,1 0

576 LEMPER 100 221 3,8 3,6 43,4 0 0 0,55 0 0 0

577 LOPIS 100 163 2,8 2,2 33 0 0 0,32 0 0 0

578 LAKSA 100 166 2,7 3,9 29,5 0 0 1,5 0 0 0

Page 169: NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2016 SEMENTARA

Energi

(kkal)

Protein

(gr)

Lemak

(gr)

Kharbo

(gr)

Kalsium

(mg)

Phosfor

(mg)

Besi

(mg)

Vit. A

(RE)

Vit. B

(mg)

Vit. C

(mg)

Kode

DKBMJenis Pangan

Kandung Zat Gizi (per 100 gr Bahan Pangan)BDD

(%)

579 LEUPEUT KETAN 100 240 7,8 0,5 51,2 0 20,5 1,62 0 2,4 0,2

580 MARTABAK TELUR 100 200 8,9 5,1 29,5 0 0,1 1,85 55 0 0

581 MARTABAK 100 265 4,7 5,5 49,3 0 0 1,87 37 0 0

582 MISRO 100 218 0,8 16 50,2 0 0,1 0,58 0 0 0

583 MIE GORENG 100 468 7,6 20,4 62,4 0 22,4 1,76 0 0,2 2

584 NOGA KACANG TANAH 100 600 14 41,7 42 0 0 1,83 0 0 0

585 NASI UDUK 100 253 4,3 21 11,7 0 0 0,35 0 0 0

586 NASI GORENG 100 276 3,2 3,2 30,2 0 2,8 0,66 0 0,9 0

587 ONGOL-ONGOL 100 115 1,5 6 14 0 0,1 1 0 0 0

588 ONDE-ONDE 100 289 8,3 8,9 44,3 0 0,1 4,49 0 0 0

589 OPAK SINGKONG 100 940 36 42 104 0 600 12 0 1,8 0

590 ONCOM HITAM GORENG 100 284 12 14,4 13,6 0 115,6 66,84 0 1,1 0

591 ONCOM HITAM GORENG BERTEPUNG 100 307 9 18 27 0 7 39,3 0 0,9 0

592 ONCOM MERAH GORENG 100 368 6,8 32 13,2 0 40 11,48 0 1 0

593 ONCOM MERAH GORENG, BERTEPUNG100 320 7,3 18,7 31 0 34 9,13 0 0,4 0

594 ONCOM MERAH SAYUR (TUMIS) 100 40 2 2 3 0 12 2,6 0 0,8 0

595 PILUS 100 514 1 27,8 65 0 0 1,4 0 0 0

596 PUTU MAYANG 100 200 1 2,4 43,8 0 0 0,2 0 0 0

597 PASTEL 100 119 2,7 1,4 24 0 0 0,11 0 0 0

598 PAPAIS 100 134 3 1,6 27 0 0 0,15 0 0 0

599 PUTU 100 210 3 6 37 0 0,1 1,2 0 0 0

600 PISANG GORENG 100 220 2,3 6,3 38,5 0 12 0,05 0 0 0

601 PERMEN 100 400 0 0 95 0 5 0 0 0 0

602 RARAWAN 100 295 7,2 8,5 47,5 0 1,1 0,78 0 0 0

603 ROTI GAMBANG 100 350 7,5 2 75,5 0 23,5 2,35 0 0 0

604 RISOLES 100 335 5,2 3,5 70,5 0 6,8 1,4 0 0 0

605 SEMUR JENGKOL 100 192 4,5 6 302,5 0 0,1 1,75 0 0 0

606 SATE KULIT 100 110 15,5 0,5 11,5 0 0,1 0,05 0 0 0

607 SIOMAI 100 95 4,4 2,2 14,4 0 2,1 1,24 0 0 0

608 SINGKONG GORENG 100 285 1 18 28 0 3,5 0,6 0 0,5 12

609 SATE USUS 100 127 14 7,3 1,3 0 14 1,33 0 0,7 0

610 SAGU AMBON 100 338 0,6 0,3 83,1 0 16 10,8 0 0 0,1

611 SOTO TANPA DAGING 100 117 0,4 8,6 9,6 0 12,6 1,1 0 0,1 0,6

612 SOTO DENGAN DANGING 100 128 2,6 9,4 8,2 0 10,8 1 11 0,1 0,5

613 TOGE GORENG 100 94 0,6 1,1 0,1 0 8,5 0,05 0 0 0

614 TAHU GORENG 100 128 5,6 11,2 1,2 0 84,8 0,52 0 0,4 0

615 TEMPE GORENG 100 328 18,4 23,2 12,8 0 149,6 10,48 0 1,9 0

616 TEMPE SAYUR 100 240 6 2,7 49,3 0 8 3,07 0 0,1 1,3

617 UBI JALAR GORENG 100 160 3,7 1,3 55,3 0 40 0,93 0 1,1 8,7

618 UBI JALAR REBUS 100 114 1,4 9,5 25,5 0 27,7 0,62 0 0,6 0,9

619 UBI JALAR SAYUR 100 183 1,3 0,3 22,5 0 8,5 0,2 0 0,2 5,5

620 KACANG KEDELAI, KUKUS 100 75 4,1 2,1 10,7 203 60 1,3 0 0,1 0

621 KACANG TANAH, REMPEYEK 100 513 17,5 32,5 44,3 65 202 2,6 0 0,1 0

622 KACANG TUNGGAK (TOLO) 100 342 22,9 1,4 61,6 77 449 6,5 0 0,9 2

623 KACANG TUNGGAK, REBUS 100 138 10,7 1,1 22,6 165 172 4 0 0,1 0

624 BAWANG MERAH 90 39 1,5 0,3 0,2 36 40 0,8 0 0 2