nefropathy diabetic

17
Ten Top Disease Nefropathy Diabetic Salomo M. Messakh, S.Ked Pembimbing : dr . Priyander Funay, Sp.PD

Upload: alputra

Post on 05-Nov-2015

240 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

presentasi nefropathy diabetik

TRANSCRIPT

Ten Top Disease

Ten Top DiseaseNefropathy DiabeticSalomo M. Messakh, S.Ked

Pembimbing : dr. Priyander Funay, Sp.PDPendahuluanDiabetes melitus salah satu penyakit yang paling banyak menyebabkan penyakit ginjal kronik. Terdiri dari : Proteinuriahipertensipenurunan fungsi ginjal. Gagal ginjal terminalEpidemiologiDKD menduduki urutan ketiga (16,1%) setelah glomerulonefritis kronik (30,1%) dan pielonefritis kronik (18,51%)

Tinjauan pustakaPatomekanismeBelum diketahui secara pastiGambaran histologi :penebalan membran basal glomerulusekspansi mesangial glomerulus glomerulosklerosis, hyalinosis arteri eferen dan eferen serta fibrosis tubulo interstitialGlukotoksisitasJalur metabolicJalur hemodinamikPatomekanisme GlukotoksisitasJalur MetabolikAGES pathwayJalur poliolAktivasi protein kinase CJalur hemodinamikPeningkatan Angiotensin IIPatomekanisme Nefropathy diabetic Metabolik Glukosa Advanced glycation Protein Kinase C Penimbunan ECM ECM ECM cross linking Proteinuria Hormon-hormon vasoaktif misal angiotensin II, (Endotelin) Sitokin (TGF VEGF) Permeabilitas pembuluh darah Aliran / tekanan Genetik hemodinamik kasusKasus : seorang laki-laki usia 47 tahun, masuk rumah sakit dengan keluhan muntah yang dialami 1 bulan SMRS. Muntah dialami tiap tiap hari kurang lebih 2-3 kali tiap kali makan. muntah berisi cairan dan makanan serta kadang-kadang bercampur darah. selain muntah, pasien juga mengeluh batuk sejak 1 minggu terakhir. Batuk berdahak, lendir berwana putih, darah (-). Demam (-), pusing (-). Nafsu makan diakui menurun, berat badan juga menurun namun tidak dilakukan pengukuran yang pasti. BAB normal, BAK diakui sedikit-sedikt namun frekuensinya sering dan warna kemerahan. Pasien diakui keluarganya mulai bicara yang kurang jelas (ngawur) sejak kurang lebih 1 hari SMRS.

kasusRiwayat hipertensi disangkal dan riwayat diabetes melitus juga disangkal. Pasien mengaku merokok sejak usia 12 tahun, kurang lebih 3-4 bungkus per hari. Riwayat minum alkohol (+) kadang-kadang. Pasien bekerja sebagai seorang tentara di soe dan dirujuk dari RS. Soe dengan diagnosis pyelonephrosis dextra dan syndrome uremicum. Dari pemeriksaan fisik didapati penurunan kesadaran, GCS (E4V4M6), Tekanan darah 140/70 mmhg, Nadi 121x/m, pernapasan 26 x/m dan suhu 36,5 C. pemeriksaan laboratorium menunjukan : Hb : 11,1 g/dl, WBC : 18,2 x 10^3/ul, trombosit 336 x 10^3/ul, Ureum 259 mg/dl, Creatinin 5,12 mg/dl, asam urat 16,42, Gula darah puasa 130 mg/dl dan Gula darah 2 jam post prandial 177 mg/dl. Dari hasil pemeriksaan urine rutin didapati protein (+), eritrosit (+3) dan leukosit (+3).

kasusDari hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang pasien didiagnosis dengan acute on CKD dengan differensial diagnosis CKD dengan sindroma uremicum dan ISK. Pada pasien dberikan terapi berupa IVFD NaCl 0,9% 500 cc/24 jam, Ceftriaxone 2x1 g/iv, omeprazole 2x1 vial/iv, asam folat 2x1 tablet, dan motivasi pasien untuk melakukan hemodialisa.

CUE & CLUEProblem listDDPlanning DxPLANNING TERAPIPlanning monitorPlanning education Laki-Laki 47 TahunBAK sedikit2, sering TD : 140/70mmHgN 121x/m, reguler, kuat angkat, isi cukupS : 36,5oCRR : 26xLab : GDP : 130

1. Diabetes Melitus metformin 3x250 mg tablet

KeluhanGDI/II tiap bulan HbA1cOlahraga teraturDiet DMCUE & CLUEProblem listDDPlanning DxPLANNING TERAPIPlanning monitorPlanning education Laki-Laki 47 TahunMuntah 1 bulan SMRSNafsu makan menurunBB turunBAK sedikit2, sering, kemerahanBicara ngawur 1 hari SMRS TD : 140/70mmHgN 121x/m, reguler, kuat angkat, isi cukupS : 36,5oCRR : 26xGCS : E4V4M6Lab DLUr : 259Cre : 5,12AU : 16,42Lab ULProtein (+)Eritrosit (+3)Leukosit (+)

1. Acute on CKD dengan sindrom uremic1.1. CKD1.2. GNA1.3. PyelonefritisKultur urineTiter ASTOUSG abdomen

IVFD NS 500cc/24 jam inj. Omeprazole 2x1 vial/ivMotivasi pasien untuk HDKeluhanBatasi aktifitas fisikCUE & CLUEProblem listDDPlanning DxPLANNING TERAPIPlanning monitorPlanning education Laki-Laki 47 TahunTD : 140/70mmHgN 121x/m, reguler, kuat angkat, isi cukupS : 36,5oCRR : 26xLab DLWBC : 18,2Lab ULEritrosit (+3)Leukosit (+)

1. ISK1.1. Cystitis 1.2. BSK Kultur urineFoto polos abdomenUSG abdomen

IVFD NS 500cc/24 jam inj. Ceftriaxone 2x1 gr/iv

KeluhanBanyak minum air putihPembahasan kasusGejala klasik DM + glukosa darah sewaktu 200 mg/dL (11,1 mmol/L) Glukosa sewaktu merupakan hasil pemeriksaan sesaat pada suatu hari tanpa memperhatikan waktu makan terakhir Atau Gejala klasik DM + kadar glukosa darah puasa 126 mg/dL (7,0 mmol/L) Puasa diartikan pasien tak mendapat kalori tambahan sedikitnya 8 jam Atau Kadar glukosa darah 2 jam pada TTGO 200 mg/dL (11,1 mmol/L) TTGO dilakukan dengan standar WHO, menggunakan beban glukosa yang setara dengan 75 g glukosa anhidrus yang dilarutkan ke dalam air

pembahasanStadium Deskripsi LFG (ml.min/1,73 m3) 1 Kerusakan ginjal dengan LFG normal atau > 90 2 Kerusakan ginjal dengan penurunan LFG ringan 60-89 3 Penurunan LFG sedang 30-59 4 Penurunan LFG berat 15-29 5 Gagal Ginjal < 15 atau dialisis LFG (ml/menit/1,73 m3) = ( 140 umur ) x BB x 0,85 (jika wanita) 72 x kreatinin plasma Kadar LFG pada Pasien : 15,1 ml.min/1,73 m3 Tahap nefropathy diabetic oleh MogensenTahap Kondisi AER LFG TD Prognosis 1 Hipertropi hiperfungsi N N Reversibel 2 Kelainan struktur N /N /N Mungkin reversibel 3 Mikroalbuminuria persisten 20-200 mg/menit Mungkin reversibel 4 Makroalbuniuria Proteinuria >200 mg/menit Rendah Hipertensi Mungkin bisa stabilisasi 5 Uremia Tinggi/rendah