Tidur Melindungi Memori

Toilet Kelelawar BorneoKELELAWAR di Borneo di-temukan bertengger di atas tanam an kantong karnivora (Carnivorous pitcher).

Dalam penelitian terbaru di ketahui ternyata tanaman ini memanfaatkan nutrisi yang terkandung dalam kotoran kelelawar. Kebiasaan hidup ini tampaknya juga mengun-tungkan bagi kelelawar karena dengan begitu mereka bisa berlindung di dalam kantong tanaman karnivora.

Meski tiga ekor tikus kecil diamati juga memanfaatkan kantong itu sebagai tempat membuang kotoran mereka, baru pada penelitian kali ini diketahui sejenis mamalia hidup di dalamnya.

Tanaman kantong karnivora jenis Nepenthes hidup di tanah yang kandungan nutrisinya kurang dan mengandalkan mangsa yang terjebak untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka akan nitrogen.

Nepenthes raffl esiana elongata hidup di lahan gambut dan

pa dang rumput di Borneo. Tanaman ini mudah dikenali. Pada penelitian sebelumnya diketahui N raffl esiana elongata menjerat serangga tujuh kali lebih sedikit daripada tanaman berkantong lainnya di Kaliman-tan.

Pada sebuah penelitian ter-baru yang diterbitkan dalam jurnal Biology Letters, ilmuwan menemukan subspesies unik yang memiliki hubungan luar biasa dengan mamalia. Ketika Dr Ulmar Grafe dan timnya

meneliti tanaman kantong, me-reka terkejut saat menemukan kelelawar wol berada di dalam kantong tanaman.

Kelelawar wol kecil hard-wicke (Kerivoula hardwickii) itu ditemukan bertengger di atas cairan pencernaan di dalam kantong tanaman. Dr Grafe menemukan ternyata tanaman itu memperoleh nitrogen dari kotoran kelelawar.

“Kelelawar tertarik mema-suki kantong tanaman, dan buang air besar di dalamnya,” katanya.

Menurut Dr Grafe, kebiasaan ini bermanfaat bagi kelelawar. “Mereka memiliki tempat ber-sarang yang aman, yang juga bebas dari ektoparasit pengisap darah yang biasanya menum-puk di tempat bertenggernya kelelawar,” katanya.

Pada kasus kelelawar dan N rafflesiana elongata, baru pertama kali ini mamalia ditemukan hidup di dalam tanaman karnivora. (news.bbc.co.uk|*|Ghp/M-5)

22 MINGGU, 30 JANUARI 2011 | MEDIA INDONESIAEKSPLORASINATURE

BIOTEK

H BOHN

MEMUTAR kembali kenangan saat seseorang terjaga membuat ingatan mereka tentang suatu hal berubah. Tetapi mengaktif-kan kembali ingatan saat tidur melindunginya dari pengaruh luar. Kesimpulan itu diam-bil dari hasil penelitian yang dilakukan para peneliti dari Jerman dan Swiss, yang me-laporkannya di jurnal Nature Neuroscience.

Penemuan ini menun-jukkan ternyata otak menangani kenangan berbeda saat tidur dan saat terjaga, kata Sara Mednick, ahli saraf kog-nitif dari University of California, San Diego. Berbekal dari pengeta-huan baru ini, katanya, terapis dapat mendestabilisasi kenangan traumatis dan meng-hapus kenangan buruk de-ngan kenangan yang baik, lalu memperkuat kenangan baru itu dengan tidur.

Pada penelitian terbaru, da-lam permainan itu mereka harus mengingat lokasi pasang-an kartu. Sementara sebuah mas ker dengan bau tidak sedap didekatkan ke hidung relawan. Saat para relawan sudah me-nguasai permainan, beberapa dari mereka tetap terjaga, se-

mentara yang lainnya diminta tidur selama 40 menit. Peneliti mengaktifkan kembali ingatan pada beberapa relawan dengan mengeluarkan bau tadi. Ketika relawan yang tidur terbangun, mereka memainkan permainan dengan versi yang sedikit ber-beda dan diuji untuk melihat sejauh mana mereka mengingat

lokasi kartu awal.Relawan yang tidur dan

ter jaga yang ingatannya tidak disertai dengan bau mengingat sekitar 60% pasang kartu. Ke-tika peneliti memicu reaktifasi saat relawan terjaga, penginga-tan kembali lokasi kartu yang tepat menjadi menurun 41%. Penelitian sebelumnya menun-jukkan bahwa mengingat kem-bali saat terjaga membuatnya rentan terhadap gangguan dari materi baru, seperti pada saat permainan kartu kedua.

Tetapi kejutan yang sebenar-nya adalah saat tim mengulang ingatan dari relawan yang tidur dan memeriksa bagaimana hal itu memengaruhi kinerja me-reka saat terjaga.

“Dengan meng aktifasi kem-bali bau, kinerja mereka bisa dikatakan hampir sempurna,” kata Susanne Diekelmann,

peneliti yang sekaligus psikolog dan ahli saraf di University of Lübeck di Jerman. Relawan secara tepat memilih sekitar 84% pasang kartu asli ke-tika memori diingat saat tidur, yang kebanyak an terdiri dari deep slow-wave s leep ( relawan dibangunkan sebelum mereka memasuki fase

rapid eye movemen atau REM, tidur).

Hasil pemindaian (scan) otak menunjukkan area otak yang berbeda terlibat saat pemutaran ulang memori, tergantung apakah relawan dalam keadaan terjaga atau tertidur.

Saat terjaga, pemutaran kem-bali ingatan dipicu aktivitas pada right lateral prefrontal cortex, bagian otak yang ber-tanggung jawab pada peng-ulangan kembali memori. (ScienceNews|*|Ghp/M-5)

MOLLYOLLYOXENFREE