naskah-publikasi konsentrasi membaca

26
  NASKAH PUBLIKASI PENGARUH JENIS MUSIK TERHADAP LAMA BERKUNJUNG DI PERPUSTAKAAN DENGAN MINAT MEMBACA SEBAGAI VARIABEL MODERATOR Oleh : DINI DUANITASARI EMI ZULAIFAH PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA 2007

Upload: khoirul-anwar

Post on 05-Nov-2015

10 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

pengaruh pemberian musik terhadap konsentrasi dalam membaca

TRANSCRIPT

  • NASKAH PUBLIKASI

    PENGARUH JENIS MUSIK TERHADAP LAMA BERKUNJUNG

    DI PERPUSTAKAAN DENGAN MINAT MEMBACA SEBAGAI

    VARIABEL MODERATOR

    Oleh :

    DINI DUANITASARI

    EMI ZULAIFAH

    PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

    FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA

    UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

    YOGYAKARTA

    2007

  • NASKAH PUBLIKASI

    PENGARUH JENIS MUSIK TERHADAP LAMA BERKUNJUNG DI

    PERPUSTAKAAN DENGAN MINAT MEMBACA SEBAGAI VARIABEL

    MODERATOR

    Telah Disetujui Pada Tanggal

    Dosen Pembimbing

    (Emi Zulaifah., Dra., M.Sc.)

  • PENGARUH JENIS MUSIK TERHADAP LAMA BERKUNJUNG DI

    PERPUSTAKAAN DENGAN MINAT MEMBACA SEBAGAI

    VARIABEL MODERATOR

    Dini Duanitasari

    Emi Zulaifah

    INTISARI

    Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empirik apakah ada pengaruh jenis musik terhadap lama berkunjung di perpustakaan dengan minat membaca sebagai variabel moderator. Hipotesis awal yang diajukan dalam penelitian ini adalah pemberian perlakuan tanpa musik, pemutaran musik nasyid maupun pemutaran musik klasik di perpustakaan berpengaruh pada lama berkunjung subjek, perbedaan level minat membaca pada subjek tidak berpengaruh terhadap lama berkunjung di perpustakaan dan pemberian perlakuan tanpa musik, pemutaran musik nasyid maupun pemutaran musik klasik berinteraksi secara signifikan dengan perbedaan level minat membaca dalam mempengaruhi lama berkunjung subjek di perpustakaan. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Islam Indonesia, berusia 17-24 tahun, dan bersedia menjadi subjek atau partisipan secara sukarela. Subjek penelitian berjumlah 64 orang yang dibagi menjadi tiga kelompok yaitu kelompok eksperimen nasyid (22 orang), kelompok eksperimen klasik (20 orang) dan kelompok kontrol (22 orang). Skala minat membaca yang digunakan adalah modifikasi skala minat membaca dari Erriyanti (2001) dan Ramiyatun (2003) sesuai dengan aspek-aspek yang diajukan oleh Salindri (1996). Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah SPSS versi 12 for windows. Analisis data dilakukan dengan menggunakan General Linear Model, Univariate Analysis of Variance pada gain score. Pengujian hipotesis 1 menunjukkan skor F sebesar 1.31 dan skor p sebesar 0.28 (2-tailed). Sehingga skor p > 0.05. Hal ini menunjukkan tidak adanya perbedaan lama berkunjung yang signifikan antar ketiga perlakuan, yaitu tanpa musik (kontrol), musik nasyid dan klasik, sehingga hipotesis 1 ditolak. Pengujian hipotesis 2 menunjukkan skor F sebesar 1.04 dan skor p sebesar 0.36 (2-tailed). Sehingga skor p > 0.05. Hal ini menunjukkan tidak ada perbedaan rata-rata lama berkunjung antara subjek dengan minat baca rendah, sedang dan tinggi, sehingga hipotesis 2 diterima. Hipotesis terakhir juga diuji dengan uji General Linear Model, Univariate Analysis of Variance pada gain score. Skor F menunjukkan angka sebesar 1.05 dan skor p sebesar 0.39 (2-tailed). Sehingga skor p > 0.05. Hal ini menunjukkan lama berkunjung subjek di perpustakaan yang diberi perlakuan maupun tidak diberi perlakuan, level minat membacanya rendah, sedang maupun tinggi, tidak berbeda atau sama saja, sehingga hipotesis 3 ditolak.

    Kata Kunci: Jenis Musik, Lama Berkunjung, Minat Membaca

  • Pengantar

    Menurut Leonhardt (Erryanti, 2001), minat baca tinggi mengembangkan

    kepandaian berbahasa dan wawasan luas yang dimiliki individu; selain itu

    mengembangkan kemampuan konsentrasi pada informasi lisan sehingga lebih dapat

    mengikuti dan menikmati diskusi dibandingkan individu dengan minat baca rendah.

    Individu dengan minat baca tinggi lebih dapat membawakan humor dan perspektif

    dalam masalahnya, sehingga mampu mengatasi masalah pribadinya dengan baik, dan

    mempunyai kesempatan yang lebih baik untuk meraih kehidupan yang sukses.

    Menurut Mulyati (2004), minat dapat membangkitkan gairah seseorang yang

    menyebabkan orang itu menggunakan waktu, uang, serta energi untuk kesukaannya

    terhadap objek tersebut. Namun, tinggi rendahnya minat seseorang terhadap bacaan

    belum tentu dapat menggerakkan seseorang menjadi rutin dan berminat untuk

    mengunjungi perpustakaan. Kebanyakan dari kasus yang ditemui sehari-hari, tidak

    sedikit mahasiswa yang gemar membaca tapi jarang mengunjungi perpustakaan di

    kampusnya. Mereka lebih suka menjadi anggota perpustakaan atau taman baca di

    luar kampus dibandingkan menjadi anggota perpustakaan di kampus sendiri.

    Sejak berdirinya Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya, perpustakaan

    Prodi Psikologi sudah menjadi bagian penting bagi masyarakat membaca di

    Psikologi, khususnya bagi mahasiswa. Tugas-tugas kuliah mengharuskan mereka

    banyak membaca dan perpustakaan Psikologi telah lama menjadi rujukan utama

    mahasiswa Psikologi UII mencari buku. Namun demikian dari sekian banyak

    mahasiswa Psikologi dari angkatan 2001-2005, maksimal hanya sekitar 10 persen

    mahasiswanya (diumpamakan 100 orang tiap angkatan) yang berkunjung di

  • perpustakaan setiap harinya. Hal ini diketahui dari hasil rekapitulasi jumlah

    pengunjung tahun 2002-2006 perpustakaan Prodi Psikologi. Rata-rata angka

    pengunjung paling banyak ada pada tahun 2003 yaitu berkisar lebih kurang 65 orang

    per harinya dan berkisar 30 orang per hari pada tahun 2004 dan 2005.

    Banyak faktor yang dapat menyebabkan minimnya pengunjung perpustakaan.

    Selain adanya pengaruh tinggi rendahnya minat baca, faktor keadaan fisik dan

    ambient (pembentuk suasana) perpustakaan juga mempengaruhi kesediaan

    mahasiswa untuk berkunjung ke perpustakaan. Umumnya seseorang malas ke

    perpustakaan karena terbentuknya citra negatif terhadap perpustakaan. Perpustakaan

    dipandang sebagai suatu ruangan kaku, sepi, membosankan (www.pikiran-

    rakyat.com. 22 Juni 2006). Hal ini juga terjadi di perpustakaan Prodi Psikologi di

    UII. Pendapat beberapa mahasiswa Prodi Psikologi UII secara umum menyatakan,

    penataan buku di perpustakaan Psikologi menyulitkan, koleksi buku kurang, baik

    untuk buku psikologi maupun umum, suasana sepi yang menenangkan dan nyaman

    tapi semakin lama cenderung membuat bosan. Keadaan seperti itu membuat

    seseorang malas datang ke perpustakaan.

    Mengadaptasi jurnal yang ditulis oleh Shields (2005), stimulus dari

    lingkungan merupakan pengaruh utama pada respon emosional seseorang. Respon

    ini membentuk sebuah perilaku yang diklasifikasikan menjadi approach (menerima)

    ataupun avoidance (menolak). Menggunakan teori tersebut, diharapkan stimulus

    yang diterapkan di perpustakaan, yaitu musik, dapat mempengaruhi reaksi emosional

    pengunjung perpustakaan. Respon yang diharapkan muncul yaitu perilaku approach

  • yang berupa kesedian pengunjung untuk tinggal di perpustakaan dengan waktu yang

    lebih lama daripada kondisi perpustakaan tanpa musik.

    Secara psikologis, musik berhubungan dengan berbagai fungsi psikis manusia

    seperti persepsi, abstraksi, dan berbagai fungsi psikologis lainnya. Pengaruh musik

    pada manusia tergantung dari jenis musik dan konteks yang ada saat orang

    mendengarkan musik (Rachmawati, 2005). Penggunaan musik diharapkan

    menciptakan atmosfer yang lebih baik di perpustakaan sehingga tanpa sadar

    pengunjung menggunakan waktunya lebih lama di perpustakaan dibandingkan

    dengan saat tidak ada musik di perpustakaan.

    Penelitian ini juga meneliti pengaruh level minat membaca terhadap lama

    berkunjung subjek. Sehingga dapat diketahui, apakah lamanya subjek berada di

    perpustakaan benar-benar sebagai efek dari pemutaran musik atau karena tinggi

    rendahnya level minat baca.

    Metode Penelitian

    Subjek Penelitian

    Karakteristik subjek penelitian yang dipakai pada penelitian ini antara lain:

    1. Mahasiswa Universitas Islam Indonesia berusia antara 1724 tahun.

    2. Bersedia menjadi subjek penelitian tanpa ada paksaan

    Metode Pengumpulan Data

    Metode yang digunakan adalah metode eksperimen sehingga ada beberapa

    alat yang diperlukan dalam pengumpulan data yaitu:

  • 1. Musik dan komputer

    Komputer digunakan untuk mengatur serta mengontrol variabel bebasnya yaitu

    jenis musik klasik dan nasyid. Musik disimpan dalam folder terpisah di komputer dan

    dibedakan atas musik klasik dan nasyid.

    2. Speaker

    Speaker atau pengeras suara digunakan sebagai sarana sumber suara.

    3. Jam Digital

    Penggunaan jam digital bertujuan untuk mempermudah subjek dalam penulisan

    waktu masuk dan waktu keluar.

    4. Daftar Pengunjung

    Daftar pengunjung digunakan untuk mengukur lamanya subjek berada di

    perpustakaan, berdasarkan jam masuk dan keluar yang dituliskan dalam kolom yang

    tersedia. Setiap pelaksanaan eksperimen disiapkan dua daftar pengunjung. Selain

    sebagai petunjuk berapa lama subjek ada di perpustakaan, daftar ini juga berfungsi

    sebagai absen subjek yang mengikuti penelitian.

    5. Skala Minat Baca

    Skala minat baca digunakan untuk mengukur dan mengklasifikasikan tingkat

    minat baca subjek. Skala ini mengutip skala minat baca yang disusun Erryanti (2001)

    dan Ramiyatun (2003) mengacu pada aspek-aspek minat membaca oleh Salindri

    (1996). Aspek-aspek minat membaca meliputi kesadaran akan manfaat membaca,

    perhatian, ketertarikan subjek terhadap membaca/objek baca (buku), rasa senang

    terhadap membaca/objek baca (buku) dan frekuensi membaca. Penyusunan skala

    minat baca menghasilkan 40 aitem, masing-masing empat aitem dari skala yang

  • disusun Erryanti (2001) dan Ramiyatun (2001) sedangkan 32 aitem disusun oleh

    peneliti. Skala ini terdiri dari beberapa aspek yang disajikan dalam pernyataan

    favorable (skor 1-4) dan unfavorable (skor 4-1). Format respon aitem yang

    digunakan yaitu item with rating scales, tingkat kesesuaian. Skala tersebut harus

    direspon sesuai dengan diri subjek dengan empat alternatif jawaban yang apabila

    diurutkan yaitu Tidak Sesuai (TS), Kurang Sesuai (KS), Cukup Sesuai (CS), dan

    Sesuai (S).

    Rancangan Eksperimen

    Penelitian ini menggunakan metode eksperimen yaitu suatu pendekatan yang

    dilakukan untuk mengetahui efek yang ditimbulkan dari suatu perlakuan yang

    diberikan secara sengaja oleh peneliti (Latipun, 2004). Desain eksperimen yang

    digunakan adalah statistical control with factorial design atau desain faktorial

    dengan kontrol statistik. Penggunaan desain faktorial dikarenakan ada dua variabel

    bebas yang diteliti pengaruhnya terhadap satu variabel tergantung yaitu jenis

    perlakuan dan level minat membaca. Kontrol statistik digunakan setelah penelitian

    dilakukan untuk mengontrol variabel level minat membaca (Seniati dkk, 2005).

    Berikut ini penggambaran desain eksperimennya:

    Tabel 1 Statistical Control With Factorial Design VB 1 Jenis Perlakuan

    Variasi Kontrol Nasyid Klasik Rendah KK 1 KE 1 KE 4

    Sedang KK 2 KE 2 KE 5 VB 2

    Minat Membaca Tinggi KK 3 KE 3 KE 6

    VB = Variabel Bebas KK = Kelompok Kontrol KE = Kelompok Eksperimen

  • Meskipun dalam penggambaran desain ada tiga kelompok kontrol dan enam

    kelompok eksperimen, pelaksanaannya hanya akan melibatkan satu kelompok

    kontrol (meliputi KK 1 - KK 3 ) dan dua kelompok eksperimen (meliputi KE 1-KE 6).

    Pelaksanaan eksperimennya akan tampak sebagai berikut:

    Tabel 2 Desain Pelaksanaan Eksperimen

    Pretest Perlakuan Post test

    KK (R) T01 T11 KE1 (R) T02 X1 T12 KE2 (R) T03 X2 T13

    Catatan: KE = Kelompok Eksperimen = Tanpa perlakuan KK = Kelompok Kontrol T = Pengukuran Waktu (Time) X = Pemberian perlakuan

    Sebelumnya mahasiswa yang mendaftar menjadi partisipan diminta

    menyertakan jadwal kuliahnya untuk mengelompokkan dan menentukan waktu

    kunjungan pertama dan kedua subjek ke perpustakaan, dengan perkiraan waktu

    pelaksanaan penelitian dimulai hari Senin hingga Sabtu. Pretest dilakukan selama

    tiga hari pertama, tanpa pemutaran musik. Deskripsi pelaksanaan pretest dapat

    dilihat pada bagan berikut:

    Bagan 1 Pretest

    Subjek diminta datang ke perpustakaan Psikologi, mengisi jam masuk dan

    menandatangani daftar pengunjung saat pertama kali datang. Setelah itu subjek

    Subjek datang

    Mengisi daftar pengunjung

    Aktivitas Mengisi daftar pengunjung

    Keluar

  • beraktivitas sebagaimana biasanya saat berada di perpustakaan dan keluar dari

    perpustakaan setelah merasa cukup. Sebelum keluar, subjek mengisi jam keluar dan

    menandatangani daftar pengunjung.

    Hari keempat dan seterusnya kelompok eksperimen dan kontrol diminta

    datang untuk kedua kalinya secara bergiliran untuk diberi perlakuan dan mendapat

    post test. Hari keempat giliran untuk kelompok kontrol, hari kelima untuk kelompok

    eksperimen nasyid dan hari terakhir untuk kelompok eksperimen klasik. Deskripsi

    pelaksanaan pemberian perlakuan dan post test dapat dilihat pada bagan berikut:

    Bagan 2 Pemberian Perlakuan dan Post test

    Sekali lagi subjek diminta datang ke perpustakaan Psikologi, mengisi jam

    masuk dan menandatangani daftar pengunjung saat pertama kali datang. Setelah itu

    subjek beraktivitas sebagaimana biasanya saat berada di perpustakaan dan keluar dari

    perpustakaan setelah merasa cukup. Sebelum keluar, subjek mengisi jam keluar,

    menandatangani daftar pengunjung dan mengisi angket minat membaca. Subjek

    dalam kondisi diberi perlakuan pemutaran musik.

    Subjek datang

    Mengisi daftar

    pengunjung

    Aktivitas Mengisi daftar

    pengunjung

    Keluar

    Musik diputar

    Mengisi skala minat membaca

  • Metode Analisis Data

    Analisis data pada penelitian ini menggunakan metode General Linear

    Model, Univariate Analysis of Variance pada gain score untuk membuktikan apakah

    ada perbedaan yang signifikan antara perlakuan dan lama berkunjung. Analisis ini

    dilakukan dengan komputer, program SPSS for window versi 12.

    Hasil Penelitian

    Berdasarkan uji reliabilitas skala minat membaca yang telah diuji cobakan,

    maka diperoleh reliabilitas skala minat membaca yaitu alpha sebesar 0.95 dengan

    batas krisis 0.3 dan aitem yang valid sebanyak 34 aitem. Selanjutnya 34 aitem skala

    minat membaca ini dikonsultasikan dengan dosen pembimbing untuk diperiksa

    validitas isinya. Aitemnya mengalami pengurangan lagi sebanyak dua aitem

    sehingga aitemnya menjadi 32. Aitem ini yang digunakan dalam penelitian

    selanjutnya.

    Tabel 3 Distribusi Aitem Skala Minat Membaca Setelah Uji Coba

    Butir Favourable Butir Unfavourable Jml. Butir Aspek

    Nomor Butir Nomor Butir Sahih Kesadaran akan manfaat membaca

    5, 17, 25 4, 26 5

    Perhatian, ketertarikan subjek terhadap membaca/ objek baca (buku)

    11, 24, 27, 29 3, 16, 18, 19, 32 9

    Rasa senang terhadap membaca/objek baca (buku)

    2, 6, 28, 31 8, 12, 20, 23 8

    Frekuensi membaca 1, 10, 14, 22, 30 7, 9, 13, 15, 21 10 16 16 32

  • Pretest Kelompok Kontrol Kelompok Eksperimen

    Tabel 4 Deskripsi Mean Lama Berkunjung (dalam menit)

    Catatan: VB = variabel bebas N = jumlah subjek Tabel 4 menunjukkan skor tertinggi ada pada kelompok eksperimen klasik

    dengan minat membaca sedang (72.33 menit) dan skor terendah ada pada subjek

    kelompok nasyid dengan minat membaca sedang (36 menit).

    Post test Kelompok Kontrol - Kelompok Eksperimen

    Tabel 5 Deskripsi Mean Lama Berkunjung (dalam menit)

    Catatan: VB = variabel bebas N = jumlah subjek

    Tabel 5 menunjukkan skor tertinggi ada pada kelompok eksperimen yang

    diberi musik nasyid dengan minat membaca rendah (92 menit). Sedangkan skor

    terendah ada pada subjek kelompok kontrol yang tidak diberi musik sama sekali dan

    minat membacanya rendah (36.67 menit).

    Gain score Kelompok Kontrol Kelompok Eksperimen

    Tabel 6 Deskripsi Mean Lama Berkunjung (dalam menit)

    Catatan: VB = variabel bebas N = jumlah subjek

    VB 1 Jenis Perlakuan Variasi N Kontrol N Nasyid N Klasik

    Rendah 3 39 1 55 1 55

    Sedang 10 60.5 14 36 15 72.33 VB 2 Minat

    Membaca Tinggi 9 51.89 7 71.57 4 43.75

    VB 1 Jenis Perlakuan Variasi N Kontrol N Nasyid N Klasik

    Rendah 3 36.67 1 92 1 41

    Sedang 10 56.10 14 32.21 15 42.27 VB 2 Minat

    Membaca Tinggi 9 44.67 7 60.71 4 41.25

    VB 1 Jenis Perlakuan Variasi N Kontrol N Nasyid N Klasik

    Rendah 3 -2.33 1 38 1 -14

    Sedang 10 -4.40 14 -3.57 15 -30.07 VB 2 Minat

    Membaca Tinggi 9 -7.22 7 -8.14 4 -2.5

  • Tabel 6 menunjukkan skor tertinggi ada pada kelompok eksperimen yang

    diberi musik nasyid dengan minat membaca rendah (38 menit). Sedangkan skor

    terendah ada pada subjek kelompok eksperimen yang diberi musik klasik dengan

    minat membaca sedang (-30.07 menit).

    Deskripsi Hasil Penelitian Variabel Minat Membaca

    Saat analisis data variabel minat membaca, aitem diperiksa sekali lagi dan

    ada beberapa aitem yang gugur (aitem 4, 5, 17, 24, 25, 26) karena kurang memenuhi

    validitas isi. Sehingga aitem yang sahih menjadi 26 butir. Aitem favourable

    berjumlah 12 aitem, yaitu 1, 2, 6, 10, 11, 14, 22, 27, 28, 29, 30 dan aitem 31.

    Sedangkan aitem unfavourable berjumlah 14 aitem, yaitu 3, 7, 8, 9, 12, 13, 15, 16,

    18, 19, 20, 21, 23 dan aitem 32.

    Tabel 7 Deskripsi Hasil Penelitian Minat Membaca

    Hipotetik Empirik Kel. N Min Max Mean SD Min Max Mean SD

    KK 22 26 104 65 21.67 44 99 74.68 14.13 Ns 22 26 104 65 21.67 39 90 72.23 11.13 Kl 20 26 104 65 21.67 47 87 70.25 10.81

    Catatan: KK = kelompok kontrol Min = skor minimum Ns = kelompok eks. nasyid Max = skor maksimum Kl = kelompok eks. klasik Mean = skor rata-rata N = jumlah subjek SD = standar deviasi

    Berdasarkan data yang diperoleh, peneliti menggolongkan subjek ke dalam

    lima kategori minat membaca, yaitu sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, sangat

    tinggi.

    Tabel 8 Kriteria Kategori Skor Minat Membaca

  • Kategori Skor f KK (%) f Ns (%) f Kl (%) SR X < 25.99 0 0 0 0 0 0 R 25.99 < X < 51.99 3 13.64 1 4.54 1 5 S 51.99 < X < 78 10 45.45 14 63.64 15 75 T 78 < X < 104.01 9 40.91 7 31.82 4 20

    ST X > 104.01 0 0 0 0 0 0 Jumlah 22 22 20

    Catatan: SR = sangat rendah T = tinggi f KK = frekuensi kel. kontrol R = rendah ST = sangat tinggi f Ns = frekuensi kel. eks. nasyid S = sedang % = persentase f Kl = frekuensi kel. eks. klasik

    Tabel 8 menunjukkan bahwa subjek ketiga kelompok, kontrol, nasyid dan

    klasik terbagi dalam tiga kategori, rendah, sedang dan tinggi dan sebagian besar

    termasuk dalam kategori tingkat minat membaca sedang.

    Uji Asumsi

    Uji Normalitas

    Uji normalitas pada penelitian ini dilakukan dengan bantuan SPSS 12 for

    windows. Uji normalitas yang digunakan adalah Non Parametric, One Sample

    Kolmogorov Smirnov Test.

    Tabel 9 Hasil Uji Normalitas

    Group Mean SD K-S Z p (2-tailed) Nasyid -3.14 24.73 0.7 0.71 Klasik -23.75 35.60 0.71 0.69 Gain score lama berkunjung Kontrol -5.27 24.04 0.56 0.91 Nasyid 48.18 34.29 0.72 0.68 Klasik 65.75 29.97 0.71 0.69 Pretest lama berkunjung Kontrol 54.04 25.28 1.01 0.26 Nasyid 44 28.37 0.97 0.31 Klasik 42 17.55 0.74 0.64

    Post test lama berkunjung

    Kontrol 48.77 27.07 0.67 0.71 Nasyid 72.23 11.13 0.58 0.88 Klasik 70.25 10.81 0.96 0.31 Minat membaca Kontrol 74.68 14.13 0.71 0.69

  • Berdasarkan hasil analisis uji normalitas, diketahui bahwa kedua alat ukur

    yang digunakan dalam penelitian yaitu: daftar pengunjung dan skala minat membaca

    berdistribusi normal. Hal ini dapat dilihat pada tabel 9 di kolom p (2-tailed) yang

    semua angkanya menunjukkan bahwa p > 0.05.

    Uji Homogenitas

    Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah varians dari variabel

    yang diukur sama atau homogen. Uji homogenitas yang dilakukan menggunakan uji

    Levene dengan bantuan program komputer SPSS 12 for windows. Data dikatakan

    homogen jika skor p > 0.05.

    Hasil uji homogenitas dapat dilihat pada tabel berikut:

    Tabel 10 Hasil Uji Homogenitas dengan uji Levene

    F df1 df2 p (2-tailed) pretest 1.08 8 55 0.39 postest 1.49 8 55 0.18 gainskor 0.88 8 55 0.54

    Berdasarkan hasil analisis uji homogenitas, diketahui bahwa tidak ada

    perbedaan varian antar kelompok sampel yang diteliti atau dengan kata lain varian

    antar kelompok data adalah sama, baik pretest, post test maupun gain score nya. Hal

    ini dapat dilihat pada tabel 10 di kolom p (2-tailed) yang semua angkanya

    menunjukan bahwa p > 0.05.

    Uji Hipotesis

    1. Hipotesis 1 berbunyi pemberian perlakuan tanpa musik, pemutaran musik nasyid

    maupun pemutaran musik klasik di perpustakaan berpengaruh pada lama

  • berkunjung subjek. Hipotesis satu diuji dengan menggunakan analisis General

    Linear Model, Univariate Analysis of Variance, gain score. Hasil pengujian

    menujukkan skor F sebesar 1.31 dan skor p sebesar 0.28, sehingga p > 0.05. Hal

    ini menunjukkan tidak adanya perbedaan lama berkunjung yang signifikan antar

    ketiga perlakuan, yaitu tanpa musik (kontrol), musik nasyid dan klasik.

    2. Hipotesis 2 berbunyi perbedaan level minat membaca pada subjek tidak

    berpengaruh terhadap lama berkunjung di perpustakaan. Hipotesis dua diuji

    dengan menggunakan analisis General Linear Model, Univariate Analysis of

    Variance, gain score. Hasil pengujian menujukkan skor F sebesar 1.04 dan skor

    p sebesar 0.36, sehingga p > 0.05. Hal ini menunjukkan tidak ada perbedaan

    rata-rata lama berkunjung antara subjek dengan minat baca rendah, sedang dan

    tinggi.

    3. Hipotesis 3 berbunyi pemberian perlakuan tanpa musik, pemutaran musik nasyid

    maupun pemutaran musik klasik berinteraksi secara signifikan dengan perbedaan

    level minat membaca dalam mempengaruhi lama berkunjung subjek di

    perpustakaan. Hipotesis tiga diuji dengan menggunakan analisis General Linear

    Model, Univariate Analysis of Variance, gain score. Hasil pengujian menujukkan

    skor F sebesar 1.05 dan skor p sebesar 0.39, sehingga p > 0.05. Hal ini

    menunjukkan lama berkunjung subjek di perpustakaan yang diberi perlakuan

    maupun tidak diberi perlakuan, level minat membacanya rendah, sedang maupun

    tinggi, tidak berbeda atau sama saja.

  • Pembahasan

    Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh jenis musik terhadap

    lama berkunjung di perpustakaan dengan minat membaca sebagai variabel

    moderator. Hasil penelitian yang diperoleh secara umum menunjukkan bahwa lama

    berkunjung tidak dipengaruhi perbedaan perlakuan yang diberikan maupun

    perbedaan level minat membaca masing-masing subjek. Pengujian hipotesis pertama

    secara empirik ditolak (tidak dapat diterima). Tidak ada perbedaan lama berkunjung

    antar ketiga perlakuan yang diberikan, yaitu tanpa musik, musik nasyid dan klasik.

    Perpustakaan Psikologi UII merupakan bagian dari lingkungan akademik dan

    pemanfaatannya pun dimaksimalkan untuk kepentingan akademik. Umumnya subjek

    yang datang ke perpustakaan menggunakan perpustakaan sebagai tempat belajar,

    mengerjakan tugas, membaca, ataupun sekedar mencari buku. Keperluan antar

    subjek yang berbeda-beda memungkinkan perhatian dan waktu kunjungan berbeda

    satu dengan lainnya. Subjek yang mengerjakan tugas maupun membaca buku

    akademik akan membutuhkan perhatian, kekuatan fisik dan mental yang lebih

    daripada subjek yang sekedar mencari buku.

    Menurut Everly (Mahamood dan Kurniawan, 2001) saat mempelajari bahan

    akademik, seseorang membutuhkan perhatian, kekuatan fisik dan mental yang lebih

    daripada aktivitas lain. Kelelahan fisik dan mental karena banyak digunakan dapat

    mengurangi daya ingat. Keadaan ini membuat seseorang menjadi bosan. Bagi

    beberapa subjek yang mempelajari bahan akademik saat di perpustakaan, kelelahan

    fisik dan mental sangat mungkin terjadi. Pemutaran musik tidak bersinergi secara

    optimal dengan atmosfer perpustakaan dan tidak memunculkan perbedaan yang

  • signifikan karena tidak semua subjek berespon aktif terhadap musik. Suasana santai

    dan menyenangkan yang ingin diciptakan dengan pemutaran musik hingga

    memunculkan respon subjek yang diharapkan (perilaku approach maupun

    avoidance) tidak tampak secara nyata.

    Musik bisa menciptakan sikap positif terhadap suatu objek (Rachmawati,

    2005), mengubah mood sesuai dengan musik yang diputar dan menciptakan suasana

    yang merangsang pikiran dalam belajar (www.depdiknas.go.id/Jurnal/17 Februari

    2006). Beberapa subjek berespon positif terhadap musik yang diberikan. Hal ini

    terlihat dari jawaban subjek pada quesioner tambahan pada alat ukur yang diberikan.

    Dua orang subjek merasa nyaman, dua orang subjek merasa lebih tenang, dua orang

    tidak merasa bosan dan satu orang berkurang rasa kantuknya saat diberikan musik

    klasik. Hal ini sesuai dengan pendapat Tomatis (Astuti, 2001) bahwa musik dapat

    berfungsi seperti listrik yang memberi energi pada otak, memberikan simulasi pada

    otak sehingga kebosanan menurun. Musik menstimulasi sistem-sistem tubuh dan

    mengasah kewaspadaan sehingga rasa bosan dan mengantuk berkurang. Subjek

    lainnya tidak memberi respon yang nyata. Hal ini sangat mungkin disebabkan karena

    perhatian subjek berbeda-beda, sehingga tidak semua subjek terpengaruh oleh musik.

    Faktor lain yang dapat mempengaruhi lama berkunjung adalah minat

    (Mulyati, 2004). Penelitian ini mengukur minat membaca dengan perkiraan semakin

    tinggi minat membaca maka semakin lama waktu kunjungannya. Namun seperti

    yang dinyatakan Wilson (2003), minat dapat dipengaruhi oleh keberadaan musik,

    maka hipotesis kedua berbunyi perbedaan level minat membaca pada subjek tidak

    berpengaruh terhadap lama berkunjung di perpustakaan. Hipotesis ini terbentuk

  • karena muncul asumsi musik akan mendominasi atmosfer perpustakaan dan

    perhatian subjek sehingga minat membaca tidak memberikan pengaruh yang

    signifikan terhadap lama kunjungan subjek di perpustakaan. Hipotesis kedua diuji

    dengan General Linear Model, Univariate Analysis of Variance, gain score dan

    hasilnya, perbedaan level minat membaca subjek tidak berpengaruh terhadap lama

    berkunjungnya.

    Berdasarkan teori Wilson (2003) bahwa minat dapat dipengaruhi oleh

    keberadaan musik, maka pengujian hipotesis ketiga dilakukan untuk mengetahui

    apakah musik dan minat saling berinteraksi, mempengaruhi atmosfer lingkungan

    sehingga berpengaruh pada lama kunjungan. Hasil pengujian menunjukkan tidak ada

    interaksi antara perbedaan perlakuan yang diberikan dengan level minat membaca

    subjek, sehingga hipotesis ketiga juga ditolak. Ternyata musik dan minat membaca

    tidak saling berinteraksi dalam penelitian ini. Muncul pemikiran mungkin bukan

    minat membaca yang seharusnya diteliti pengaruh dan interaksinya dengan musik

    tapi minat terhadap perpustakaan atau lokasi saat musik diputar.

    Penelitian ini tidak berhasil meningkatkan rata-rata waktu berkunjung subjek

    secara signifikan. Penyebab utamanya karena tingkat perhatian yang dibutuhkan

    subjek berbeda-beda sebagai dampak dari aktivitas atau keperluan yang berbeda

    antar subjek perlakuan. Meski demikian pada beberapa subjek yang diberi perlakuan

    muncul respon positif sebagai efek dari pemberian musik, terutama musik klasik.

    Selain karena pengaruh konteks penelitian dan keperluan yang berbeda antar subjek,

    tidak ditemukannya pengaruh musik terhadap lama berkunjung mungkin disebabkan

    karena adanya kekurangan yang terjadi selama penelitian berlangsung.

  • Berikut ini dipaparkan beberapa kekurangan dalam penelitian yang mungkin

    berpengaruh pada hasil penelitian:

    1. Rendahnya Validitas Temporal

    Beberapa subjek (enam orang) merasa diburu-buru waktu atau bahkan

    berhalangan hadir (mortalitas) pada salah satu dari kedua kunjungan ke perpustakaan

    yang wajib dilakukan. Hal ini menyebabkan rendahnya validitas temporal, validitas

    lama berkunjung subjek saat itu pun menjadi rendah.

    2. Waktu kunjungan yang berbeda-beda antar subjek

    Waktu kunjungan antara subjek satu dengan lainnya berbeda-beda, ada yang

    waktu luangnya pagi, siang bahkan sore hari. Keadaan ini membuat data penelitian

    yang diperoleh menjadi rancu dan lemah validitasnya. Sulit untuk mengetahui secara

    pasti apakah lama kunjungan subjek saat itu dipengaruhi oleh perlakuan yang

    diberikan atau karena perbedaan waktu kunjungan.

    3. Sensitivitas subjek terhadap musik rendah

    Subjek yang diberi perlakuan ada 42 orang, namun yang menyadari adanya

    musik di perpustakaan hanya tiga orang dan semuanya merupakan subjek dari

    kelompok eksperimen yang diperdengarkan musik klasik. Sensitivitas yang rendah

    terhadap musik mungkin disebabkan perhatian subjek yang terfokus pada apa yang

    dikerjakan saat itu sehingga kehadiran musik tidak berpengaruh secara signifikan

    pada diri subjek.

    4. Jumlah subjek antara kelompok eksperimen dan level minat membaca tidak

    setara.

    5. Kurangnya kontrol lingkungan di luar perpustakaan

  • Eksperimen dilaksanakan di perpustakaan sehingga peneliti terfokus pada

    kontrol setting di dalam perpustakaan. Penelitian dimulai tanggal 25 November

    2006. Saat penelitian ada beberapa kendala yang terjadi, misalnya listrik padam

    ataupun gangguan suara dari luar perpustakaan.

    Tiada gading yang tak retak, hasil pengujian hipotesis belum dapat

    mendeskripsikan pengaruh musik terhadap lama berkunjung di perpustakaan secara

    maksimal. Data yang diperoleh secara umum memiliki validitas yang rendah karena

    error yang terjadi selama penelitian berlangsung. Kekurangan-kekurangan selama

    eksperimen diharapkan menjadi bahan evaluasi untuk penelitian selanjutnya.

    Kesimpulan

    1. Hipotesis 1 yang berbunyi pemberian perlakuan tanpa musik, pemutaran musik

    nasyid maupun pemutaran musik klasik di perpustakaan berpengaruh pada lama

    berkunjung subjek ditolak (tidak diterima).

    2. Hipotesis 2 berbunyi perbedaan level minat membaca pada subjek tidak

    berpengaruh terhadap lama berkunjung di perpustakaan diterima.

    3. Hipotesis 3 berbunyi pemberian perlakuan tanpa musik, pemutaran musik nasyid

    maupun pemutaran musik klasik berinteraksi secara signifikan dengan perbedaan

    level minat membaca dalam mempengaruhi lama berkunjung subjek di

    perpustakaan ditolak (tidak diterima).

    Saran

    1. Bagi subjek penelitian

    Mahasiswa yang sudah menjadi subjek penelitian diharapkan dapat terus

    menanam kebiasaan membaca. Membaca adalah gerbang ilmu pengetahuan.

  • Penerapan kebiasaan membaca dalam kegiatan sehari-hari akan memperluas

    wawasan dan meningkatkan kualitas mahasiswa yang bersangkutan.

    2. Bagi peneliti selanjutnya

    Peneliti selanjutnya hendaknya dapat memperhatikan beberapa hal berikut:

    a. Keperluan subjek yang berbeda-beda saat di perpustakaan dan minat terhadap

    perpustakaan dapat dijadikan variabel yang dipertimbangkan untuk diteliti

    pengaruhnya terhadap lama berkunjung.

    b. Subjek antar kelompok minat membaca rendah, sedang dan tinggi disetarakan

    dengan menjadikan minat membaca sebagai variabel kontrol.

    c. Kontrol terhadap alat-alat yang digunakan untuk penelitian dan validitas

    eksternal

    d. Perekrutan partisipan untuk eksperimen lebih efektif jika disampaikan secara

    formal di kelas-kelas atau dengan pendekatan secara langsung.

    e. Usahakan subjek benar-benar berada pada waktu luangnya saat hari

    pelaksanaan eksperimen, sehingga subjek benar-benar terfokus pada

    pelaksanaan eksperimen. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan

    menetapkan satu waktu penelitian yang sama bagi setiap subjek. Selain itu

    dapat juga dilakukan dengan mengubah desain eksperimen menjadi

    randomized post test only design.

    f. Hubungi subjek penelitian sesering mungkin dan menjelang pelaksanaan

    untuk memperoleh kepastian kesanggupan menjadi testee, sehingga tidak ada

    mortalitas pada saat pelaksanaan eksperimen.

  • DAFTAR PUSTAKA

    Arini, S.H.D. 2006. Musik Merupakan Stimulasi Terhadap Keseimbangan Aspek Kognitif dan Kecerdasan Emosi. http://www.depdiknas. go.id/Jurnal. 17 Februari 2006.

    Astuti. 2001. Analisis Pengaruh Jenis Musik Terhadap Kinerja dengan Pendekatan Ergonomi. Skripsi (tidak diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia.

    Djachrab, I.R. 2006. Mengapa Siswa Malas Berkunjung ke Perpustakaan?. http:// www.pikiran-rakyat.com/cetak/2006/032006/24/99forumguru.htm.22Juni 2006.

    Erryanti, A.Y. 2001. Hubungan Minat Membaca Buku Non Fiksi dan Penundaan

    Akademik pada Mahasiswa Universitas Gadjah Mada. Skripsi (tidak diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM.

    Latipun. 2004. Psikologi Eksperimen. Malang: UMM Press.

    Mahamood, Y. & Y. Kurniawan. 2001. Penggunaan Terapi Muzik Untuk Mengurangkan Darjah Tekanan dan Kesannya Terhadap Peningkatan Masa Belajar. Jurnal Psikologi Malaysia, 15; 187-204. Mildmodal Industries, Sdn. Bhd. Selangor_D.E. Malaysia.

    Mulyati. 2004. Kontribusi Minat Baca dan Bimbingan Belajar Orangtua Terhadap Prestasi Belajar Siswa Sekolah Dasar. PSIKOLOGIKA Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi No. 18 Tahun IX, hal.64-72. Fakultas Psikologi Universitas Islam Indonesia Jogjakarta.

    Rachmawati, Y. 2005. Musik Sebagai Pembentuk Budi Pekerti. Yogyakarta: Panduan.

    Ramiyatun, P. 2003. Hubungan antara Konsep Diri Akademik dan Dukungan Sosial Keluarga dengan Minat Membaca Pelajar SLTP di SLTP 13 Yogyakarta. Tesis (tidak diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM.

    Salindri, D.W. 1996. Hubungan antara Minat Membaca Buku Non Fiksi dengan Kreativitas. Skripsi (tidak diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada.

  • Seniati, L., A. Yulianto, & B.N. Setiadi. 2005. Psikologi Eksperimen. Jakarta: Indeks.

    Shields, J. 2005. Environmental Psychology as a Complement to Restaurant Revenue Management: Effect on Meal Duration and Table Turns. Portlands: New England. http://www.sbaer.uca.edu/research/sbi/2005/pdffiles/papers/61.pdf. 17 Juli 2006.

    Wilson, S. 2003. The Effect of Music on Perceived Atmosphere and Purchase Intentions in a Restaurant. Psychology of Music, Vol. 31(1): 93-113. Psychology of Music Copyright.

  • Identitas Penulis:

    Nama : Dini Duanitasari

    Alamat : Jl. Kaliurang km 5 Komp.Pogung Baru Blok E 26 C

    No. Telp : 0274-589890