nama anggota kelompok : 1. eka oktaviani rahayu 101111007 2. novi dwi ira suryani 101111016

72
Analisis Laporan Praktik Kerja Lapangan di Desa Gading Wetan, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo Nama Anggota Kelompok : 1. EKA OKTAVIANI RAHAYU 101111007 2. NOVI DWI IRA SURYANI 101111016 3. MOHAMAD ZAMRONI 101111025 4. WEMMY NOOR FAUZIA 101111029 5 . AYU PUTRI PITALOKA 101111037 6. DESY FATMAWATI 101111039 7. RATNA A H 101111062 8. RYAN RIZKY B 101111068 9. DANI YULI KURNIAWAN 101111094 10. TRIO LINDA FAMILIA E R 101111097 11. OKY NOR SAHANA 101111105 Kelompok 4 IKMA 2011

Upload: jerry-massey

Post on 02-Jan-2016

49 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Analisis Laporan Praktik Kerja Lapangan di Desa Gading Wetan, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo. Nama Anggota Kelompok : 1. EKA OKTAVIANI RAHAYU 101111007 2. NOVI DWI IRA SURYANI 101111016 3. MOHAMAD ZAMRONI 101111025 4. WEMMY NOOR FAUZIA 101111029 - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Analisis Laporan Praktik Kerja Lapangan di Desa Gading Wetan, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo

Nama Anggota Kelompok :1. EKA OKTAVIANI RAHAYU 1011110072. NOVI DWI IRA SURYANI 1011110163. MOHAMAD ZAMRONI 1011110254. WEMMY NOOR FAUZIA 1011110295 . AYU PUTRI PITALOKA 1011110376. DESY FATMAWATI 1011110397. RATNA A H 1011110628. RYAN RIZKY B 1011110689. DANI YULI KURNIAWAN 10111109410. TRIO LINDA FAMILIA E R 10111109711. OKY NOR SAHANA 101111105

Kelompok 4

IKMA 2011

Stratifikasi sosial adalah perbedaan individu atau kelompok dalam masyarakat yang menempatkan seseorang pada kelas-kelas sosial yang berbeda-beda secara hierarki dan memberikan hak serta kewajiban yang berbeda-beda pula antar individu.

Stratifikasi sosial dapat diperoleh melalui usaha-usaha tertentu. Misalnya seperti stratifikasi dalam bidang pendidikan, dan bidang ekonomi.

STRATIFIKASI SOSIAL

Jumlah penduduk desa Gading Wetan, antara penduduk laki-laki dan perempuan hampir sama, yaitu 880 penduduk laki-laki dan 895 penduduk perempuan.

Kelompok Umur (tahun)

Penduduk Laki-laki

Penduduk Perempuan

<1 9 11

1-4 62 52

5-9 81 82

10-14 82 94

15-19 63 86

20-24 64 63

25-29 77 78

30-34 73 74

35-39 64 66

40-44 54 66

45-49 57 62

50-54 52 59

55-59 29 28

60-64 29 28

≥ 65 48 67

Mata Pencaharian Jumlah

Petani pemilik tanah 132

Petani penggarap tanah 42

Buruh tani 297

Pengusaha sedang/besar 2

Pengrajin/industri kecil 33

Buruh industri -

Pengangkutan 11

PNS 14

Sratifikasi sosial dilihat dari status pendidikan (formal)

Tingkat Pendidikan

Jumlah

Taman Kanak-kanak

-

SD 452

SMP 172

SMA 417

D1-D3 302

S1-S3 120

Total 1463

Strafikasi sosial dilihat dari tingkat ekonomi

Penghasilan Jumlah(orang)

< 500.000 32

500.000 – 1.000.000 36

1.000.000 – 1.500.000 14

1.500.000 – 2.000.000 7

> 2.000.000 5

Kesimpulan:

Jika melihat sarana pendidikan yang ada di desa Gading Wetan adalah 1 PAUD, 1 RA Kholafiah Khasaniah, 1 SDN Gading Wetan, dan 1 Madrasah Islamiah Kholafiah Khasaniah, dan dari data tingkat penduduk yang berpendidikan hingga SMA juga cukup tinggi, bahkan hingga pendidikan sarjana srata 1-3 mencapai angka yang lumayan. Ini menunjukkan bahwa kesadaran penduduk desa Gading Wetan terhadap pendidikan terbilang cukup tinggi.

Berdasarkan tingkat ekonominya, penduduk desa Gading Wetan berada pada tingkat menengah ke bawah. Kemungkinan hal ini dipengaruhi oleh mata pencaharian penduduk yang sebagian besar berprofesi sebagai buruh tani.

Lembaga sosial adalah prosedur atau tata cara yang telah diciptakan untuk metar mengatur hubungan antar manusia yang tergabung dalam suatu kelompok masyarakat. (Robert MacIver dan C. H. Page)

Lembaga sosial adalah himpunan norma dari segala tingkatan yang berkisar  pada suatu kebutuhan pokok dalam kehidupan masyarakat. (Soerjono Soekanto)

ANALISIS LEMBAGA SOSIAL

Dapat kita simpulkan dari beberapa ahli, pengertian lembaga sosial adalah wadah dari sekumpulan norma atau kaedah yang mengatur pendukungnya dalam rangka mewujudkan kebutuhan masyarakat yang bersifat khusus. 

KELUARGADari segi kondisi ekonomi:

Keluarga prasejahtera : 171 orang

Keluarga sejahtera I : 47 orang

Keluarga sejahtera II : tidak ada

Keluarga sejahtera III : 232 orang

Keluarga sejahtera III plus : 18 orang

Mayoritas kelompok keluarga di Desa Gading Wetan, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo tergolong dalam keluarga sejahtera III.

Jumlah keluarga terbanyak ada pada kriteria keluarga prasejahtera dan sejahtera III, dimana berdasarkan BKKBN

Keluarga pra-sejahtera dalah keluarga yang belum dapat memenuhi salah satu atau lebih dari 5 kebutuhan dasarnya (basic needs) Sebagai keluarga Sejahtera I, seperti kebutuhan akan pengajaran agama, pangan, papan, sandang dan kesehatan.

Kriteria keluarga sejahtera III yaitu keluarga yang sudah memenuhi kebutuhan dasar dan kebutuhan psikologis. Diantaranya: Biasanya makan bersama paling kurang sekali sehari dan kesempatan itu dimanfaatkan untuk berkomunikasi antar anggota keluarga, Ikut serta dalam kegiatan masyarakat di lingkungan tempat tinggalnya. Mengadakan rekreasi bersama diluar rumah paling kurang 1 kali/6 bulan. dapat memperoleh berita dari surat kabar/TV/majalah.

Mayoritas penduduknya bisa dikatakan makmur, tapi perbedaan ini terlihat sangat mencolok sekali ketika peringkat kedua terbanyak adalah keluarga prasejahtera.

Mungkin dengan banyaknya keluarga sejahtera III di daerah ini bisa membuka lapangan pekerjaan untuk meningkatkan perekonomian penduduk yang masih prasejahtera, dengan begitu kemakmuran akan merata.

Dalam urusan perkawinan prinsip kekerabatan di lokasi kajian adalah tidak ada aturan yang mengikat, artinya dimana pihak laki-laki dan pihak perempuan mempunyai kebebasan untuk menentukan pasangan/pilihan hidup. Sedangkan untuk penyelenggaraan pesta perkawinan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan antara kedua keluarga besar.

Jumlah penduduk yang berstatus kawin melampaui 90%. Hal tersebut menandakan bahwa pertumbuhan penduduk di desa tersebut berada pada angka positif.

Angka perceraian yang sedikit sekali menggambarkan sedikitnya konflik rumah tangga yang tidak terselesaikan dengan baik.

PENDIDIKAN

Tingkat pendidikan masyarakat Desa Gading Wetan, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo masih tergolong rendah dikarenakan jumlah terbanyak jenjang pendidikan terakhir terdapat pada tingkatan Sekolah Dasar sebanyak 452 jiwa atau 30,9 % dari total jumlah penduduk.

Hal ini berdampak pada rendahnya pengetahuan masyarakat terkait prilaku dan kebiasaan sehari-hari yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan .

Contoh : polusi udara,bau dan penyakit yang dikarenakan kegagalan pengolahan sampah, kebiasaan merokok (67%), BAB di sungai (40,4 %)

Jumlah siswa SMA di daerah ini yang mencapai 28,5% menunjukkan bahwa banyak yang sudah melaksanakan wajib belajar 12 tahun. Hal ini juga akan berdampak pada perekonomian terkait pendidikan terakhir dari masing-masing penduduk.

AGAMA keseluruhan masyarakat Desa Gading Wetan, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo beragama ISLAM

Agama yang dianut keseluruhan penduduk Desa Gading Wetan, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo adalah Islam.

Dengan demikian di lokasi kajian sarana ibadah yang ada meliputi bangunan masjid dan mushola di perumahan penduduk. Tempat ibadah tersebut merupakan usaha swadaya masyarakat.

Selain menjalankan ibadah sesuai dengan ajaran agama, penduduk di Desa Gading Wetan, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo juga masih menjalankan tradisi yang yag mengandung nilai keagamaan misalnya selamatan pada acara-acara sakral dan juga pengajian.

Pengajian/majlis taklim dibentuk oleh masyarakat untuk meningkatkan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa bagi kaum muslim. Kegiatan yang dilakukan kelompok ini diantaranya adalah mengadakan pengajian dan pembinaan mental keagamaan.

EKONOMI

Tingkat ekonomi masyarakat Desa Gading Wetan, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo tergolong tingkatan menengah ke bawah.

Prosentase tertinggi pada pendapatan keluarga ialah pada rentang 500rb-1jt dan mayoritas penduduk wanita hanya sebagai Ibu rumah tangga. Hal ini sangat berkorelasi dengan pendidikan akhir yang ditempuh oleh mayoritas penduduknya yang sebagian besar hanya hingga derajat SD dan SMA.

Banyaknya Ibu rumah tangga bisa jadi sangat bermanfaat untuk kualitas pertumbuhan anak baik fisik maupun psikhis karena sepanjang waktu fokus pada rumah tangga.

PEMERINTAH / POLITIK

Organisasi kemasyarakatan di wilayah desa Gading Wetan meliputi organisasi yang bersifat struktural dan non-struktural.

Organisasi strukturalnya terdiri dari:

1. LKMK (Lembaga Ketahanan Masyarakat Kota) yang bersifat sebagai pengontrol pelaksanaan program di desa

2. RW (Rukun Warga), yang terdiri dari 4 RW

3. RT (Rukun Tetangga) yang terdiri dari 7 RT

Selain itu, lembaga non-strukturalnya adalah seperti PKK, karang taruna, persatuan ibu pengajian (Muslimat) dan lainnya.

PKK Kelompok ini dibentuk atas prakarsa pemerintah, beranggotakan

kaum wanita terutama ibu rumahtangga. Banyaknya presentase Ibu rumah tangga berarti juga semakin banyak anggota PKK di desa ini. Tujuan kelompok ini adalah peningkatan kesejahteraan keluarga melalui berbagai kegiatan seperti arisan, simpan pinjam, tabungan, gotong royong, dan usaha ekonomis produktif. Lembaga ini mempunyai jangkauan wilayah berjenjang dari tingkat Rukun Tetangga, Dusun, Desa, Kecamatan, Kabupaten dan Propinsi

Biasanyanya kader PKK diberdayakan sebagai kader Posyandu, tujuan kelompok ini untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan ibu dan anak. Kegiatannya berupa pemeriksaan kesehatan balita, menimbang balita, penyuluhan dan pelayanan keluarga berencana serta peningkatan gizi keluarga.

Karang Taruna/kelompok pemuda

Kelompok ini merupakan organisasi pemuda pada tingkat lokal. Inisiasi pembentukan Karang Taruna oleh masyarakat, dan secara fungsional berada dalam pembinaan Departemen Sosial. Anggotanya sebagian besar remaja dan beberapa orang dewasa, dengan usia berkisar antara 19 tahun sampai dengan usaia 40 tahun. Kelompok pemuda ini pada memiliki kegiatan edukatif, ekonomis produktif dan rekreatif. Namun demikian kondisi saat ini sebagian besar tampaknya kurang aktif karena berbagai pengaruh pada anak muda yang menjadikannya kurang sosialis di desanya, misal kuliah di luar kota

Persatuan ibu pengajian (Muslimat) dibentuk oleh masyarakat untuk meningkatkan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa bagi kaum muslim. Kegiatan yang dilakukan kelompok ini diantaranya adalah mengadakan pengajian dan pembinaan mental keagamaan.

BUDAYA MASYARAKAT

Kata budaya merupakan bentuk majemuk kata budi-daya yang berarti cipta, karsa, dan rasa. Sebenarnya kata budaya hanya dipakai sebagai singkatan kata kebudayaan, yang berasal dari Bahasa Sangsekerta budhayah yaitu bentuk jamak dari budhi yang berarti budi atau akal.

Menurut Koentjaraningrat (1979) budaya diartikan sebagai keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar.

Ada tujuh unsur-unsur kebudayaan universal, antara lain:

1. Sistem Religi

2. Sistem Organisasi Masyarakat

3. Sistem Pengetahuan

4. Sistem Mata Pencaharian Hidup

5. Sistem Teknologi dan Peralatan

6. Bahasa

7. Kesenian

1. Sistem Religi

Agama FrekuensiPersentase

(%)

Islam 94 100

Jumlah 94 100

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa seluruh warga Gading Wetan beragama islam. Karena semua penduduknya beragama islam, maka terdapat upacara keagamaan yang sudah diwariskan secara turun – temurun seperti khitan, selamatan,tahlilan, dan berbagai upacara keagamaan islam lainnya.

2. Sistem Kemasyarakatan

Organisasi kemasyarakatan di wilayah desa Gading Wetan meliputi organisasi yang bersifat struktural dan non-struktural.

Organisasi strukturalnya terdiri dari:

a. LKMK (Lembaga Ketahanan Masyarakat Kota) yang bersifat sebagai pengontrol pelaksanaan program di desa

b. RW (Rukun Warga), yang terdiri dari 4 RW

c. RT (Rukun Tetangga) yang terdiri dari 7 RT

Sedangkan lembaga non-strukturalnya adalah seperti PKK, karang taruna, persatuan ibu pengajian (Muslimat) dan lainnya.

3. Sistem Pengetahuan

No.

Tingkat

pendidikan

formal

Jumlah Persentase (%)

1.Taman Kanak-

kanak- -

2. SD 43 45,7

3. SMP 26 27,7

4. SMA 21 22,3

5. DI-D3 2 2,1

6. SI-S3 2 2,1

Total 94 100

Status pendidikan warga Gading Wetan paling rendah adalah lulusan SD sebesar 45,7%. Sementara untuk jenjang pendidikan paling tinggi adalah lulusan D1, D3, dan S1 sebesar 2,1%.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pendidikan masyarakat Gading Wetan Probolinggo masih tergolong rendah, karena sebagian besar penduduknya memiliki jenjang pendidikan terakhir Sekolah Dasar.

 

4. Sistem Mata Pencaharian Masyarakat

Mata pencaharian penduduk Gading Wetan sebagian adalah sebagai petani yaitu 471 orang, yang terdiri dari 132 orang petani pemilik tanah, 42 orang petani penggarap tanah, dan 297 orang sebagai buruh tani. Kemudian pengusaha sedang/ besar sebanyak 2 orang, pengrajin/ industri kecil sebanyak 33 orang, pengangkutan sebanyak 11 orang, dan 14 orang sebagai PNS.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa mata pencaharian penduduk Gading Wetan adalah sebagai buruh tani. Hal ini terjadi karena sawah yang ada di Gading Wetan sebagian besar milik orang di luar desa Gading Wetan.

5. Teknologi

Penduduk desa Gading Wetan dalam mengolah lahan pertanian masih menggunakan peralatan yang sederhana, seperti cangkul, sabit, dan sebagainya. Jadi dapat disimpulkan bahwa peralatan pertanian modern seperti traktor belum banyak digunakan oleh penduduk Gading Wetan dalam mengolah sawahnya.

6. Bahasa

Penduduk Desa Gading Wetan sebagian besar berasal dari etnis Madura. Sehingga sehari-harinya bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi antar penduduk yaitu dengan menggunakan bahasa Madura.

7. Kesenian

Meskipun penduduk Gading Wetan sebagian besar berasal dari etnis Madura, namun seni budayanya sama dengan penduduk yang bersuku Jawa.

Kebiasaan Masyarakat

Ada beberapa kebiasaan warga di Desa Gading Wetan yang sudah membudidaya dalam kehidupan sehari – sehari seperti kebiasaan cuci tangan, kebiasaan Buang Air Besar (BAB), kebiasaan makan sayur dan buah, kebiasaan olah raga, kebiasaan membuang sampah, kebiasaan merokok, kebiasaan menanam tanaman toga.

1. Kebiasaan cuci tangan

Kebiasaan cuci

tanganJumlah Persentase (%)

Ya 77 81,9

Tidak 17 18,1

Total 94 100

Berdasarkan tabel di atas warga Desa Gading Wetan yang sudah mencuci tangan sebelum makan dan sesudah BAB dengan menggunakan sabun adalah sebesar 81,9%. Sementara yang belum rutin mencuci tangan sebelum makan dan sesudah BAB dengan menggunakan sabun sebesar 18,1%.

Sehingga dapat disimpulkan hampir seluruh warga Desa Gading Wetan telah menerapkan pola hidup bersih dan sehat yaitu dengan mencuci tangan sebelum makan dan sesudah BAB. Dengan demikian dapat terhindar dari berbagai penyakit seperti diare, cacingan, dan penyakit lainnya yang disebabkan melalui kebiasaan hidup kurang bersih.

2. Kebiasaan Buang Air Besar (BAB)

Kebiasaan Buang Air Besar (BAB) warga Desa Gading Wetan dapat dilihat dari beberapa hal sebagai berikut:

a.Ketersediaan jamban

b.Penggunaan Jamban

c.Tempat BAB

a. Ketersediaan Jamban

Ketersediaan

JambanJumlah Persentase (%)

Ada 56 59,6

Tidak ada 38 40,4

Total 94 100

Sebanyak 59,6 % warga Desa Gading Wetan sudah memiliki jamban sementara 40,4% warga belum mempunyai jamban. Kebanyakan masyarakat belum menganggap penting tentang ketersediaan jamban karena masih bisa BAB di sungai.

b. Penggunaan Jamban

Penggunaan

JambanJumlah Persentase (%)

Ya 53 56,4

Tidak 3 3,2

Kosong 38 40,4

Total 94 100

Ketersediaan air di jamban juga sudah memadai bagi warga yang sudah mempunyai jamban. Tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa masih banyak warga yang belum mempunyai jamban. Berdasarkan tabel di atas sebanyak 56,4% warga yang sudah menggunakan jamban dan sebanyak 3,2% belum menggunakan jamban yang sudah dimiliki. Dan untuk yang tidak mengisi karena tidak memiliki jamban sebesar 40,4%.

c. Tempat Buang Air Besar (BAB)

Tempat BAB Jumlah Persentase (%)

Jamban 55 58,5

Cubluk 1 3,2

Sungai 38 40,4

Total 94 100

Berdasarkan tabel di atas warga hampir 58,5% warga desa Gading Wetan BAB sudah menggunakan WC/Jamban yang ada di rumah tetapi masih ada warga yang BAB di sungai dengan persentase yang cukup besar yaitu sebesar 40,4% sedangkan untuk yang BAB di cubluk 3,2%.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar warga Desa Gading Wetan sudah BAB pada tempatnya, meskipun masih banyak warga yang BAB pada sungai. Sehingga dikhawatirkan dapat menimbulkan berbagai penyakit yang ditularkan melalui feses, tanah, air, dan rantai penularan lainnya seperti penyakit cacingan dan diare. Selain itu juga dapet menyebabkan pencemaran air di sungai.

3. Kebiasaan Makan Sayur dan Buah

Makan sayur dan

buahJumlah Persentase (%)

Ya 56 59,6

Tidak 38 40,4

Total 94 100

Warga Desa Gading Wetan yang sudah rutin makan sayur dan buah sebesar 59,6% dan yang belum rutin makan sayur dan buah sebesar 40,4%, ini terkait dengan tingkat ekonomi dari warga setempat, yang pada umumnya masih rendah.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa lebih dari setengah jumlah keseluruhan warga Desa Gading telah menerapkan pola hidup sehat dengan memiliki kebiasaan makan sayur dan buah, meskipun masih banyak warga yang belum rutin makan sayur dan buah. Meskipun demikian sangat dikhawatirkan, karena dengan tingkat ekonomi yang rendah maka sebagian besar warga tidak dapat mengonsumsi daging yang banyak mengandung zat gizi yang diperlukan tubuh. Apalagi zat gizi tersebut sangat diperlukan bagi pertumbuhan dan perkembangan anak.

4. Kebiasaan Merokok

Kebiasaan

merokokJumlah Persentase (%)

Ya 63 67

Tidak 31 33

Total 94 100

Berdasarkan tabel di atas warga Gading Wetan yang masih merokok sebesar 67% dan kebiasaan merokok mayoritas juga masih dilakukan di dalam rumah. Sementara yang tidak merokok hanya 33%.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian warga Desa Gading Wetan masih belum memiliki pengetahuan mengenai bahaya merokok. Apalagi kebiasaan merokok tersebut dilakukan di dalam ruangan, dimana hal ini sangat berbahaya karena sangat dimungkinkan asap rokok tersebut dapat terhirup oleh anggota keluarga lainnya yang tidak merokok, dimana dapat berdampak buruk terhadap kesehatan perokok pasif, terutama apabila sampai terhirup bayi maka dapat menimbulkan SIDS (Sudden Infant Death Syndrome) atau sindrom mati mendadak.

5. Kebiasaan Olah Raga

Kebiasaan

OlahragaJumlah Persentase (%)

Ya 30 31,9

Tidak 64 68,1

Total 94 100

Sebagian besar warga Desa Gading Wetan belum rutin melakukan olahraga terlihat dari tabel diatas bahwa yang rutin berolahraga hanya 31,9% warga sementara yang belum rutin sebesar 68,1%. Ini dikarenakan sebagian besar warga mengganggap pergi ke sawah sudah termasuk olahraga karena jarak sawah yang jauh dari rumah.

Dengan demikian dikhawatirkan banyak warga yang akan terkena berbagai macam penyakit yang ditimbulkan akibat kebiasaan kurang gerak, seperti tekanan darah tinggi yang turut berperan dalam timbulnya penyakit jantung.

6.Kebiasaan Buang Sampah dan Pengolahan Sampah

Kebiasaan buang

sampahJumlah Persentase (%)

Ya 86 91,5

Tidak 8 8,5

Total 94 100

Pengolahan

SampahFrekuensi Persentase (%)

Dibakar 74 78,7

Dibuang ke lahan

kosong/tempat

sampah

12 12,76

Dihanyutkan ke

sungai2 2,12

Dibakar dan dibuang

ke sungai6 6,38

Total 94 100

Berdasarkan tabel di atas kesadaran warga gading Wetan untuk membuang sampah pada tempatnya sudah baik terlihat dari hasilnya bahwa ada 91,5% warga yang sudah membuang sampah pada tempatnya dan hanya 8,5% warga yang belum membuang sampah pada tempat sampah biasanya sampah masih dibuang di sungai atau selokan. Sistem pengolahan sampah yang dilakukan oleh sebagian besar responden adalah dengan dibakar yaitu sekitar 78,7%.

Sehingga hal ini dapat membahayakan kesehatan dikarenakan pencemaran lingkungan yang berasal dari pengolahan sampah yang tidak benar yakni dibakar, selain itu juga dapat menimbulkan bencana alam seperti banjir dan kerusakan lingkungan lainnya akibat kebiasaan warga membuang sampah di sungai/ selokan

7. Kebiasaan Menanam Tanaman Toga

Sebagian warga Gading Wetan memiliki kebiasaan menanam tanaman toga yang di tanam di pekarangan rumah, dekat sawah atau pematang sawah.

Memiliki Tanaman

TogaJumlah Persentase (%)

Ya 33 35,1

Tidak 61 64,9

Total 94 100

Sebanyak 35,1% warga desa Gading Wetan sudah menanam toga di rumahnya. Sebagian tanaman toga juga ada yang ditanam di dekat sawah atau di pematang sawah. Sedangkan sebanyak 64,9% tidak menanam tanaman toga dikarenakan tidak mempunyai lahan di depan rumah.

Sehingga dengan kebiasaan menanam toga tersebut sangat bermanfaat bagi kehidupan warga, seperti dapat digunakan untuk pengobatan sewaktu – waktu ketika sakit.

7. Pemberian ASI Eksklusif

ASI Ekslusif Jumlah Persentase (%)

Ya 69 73,4

Tidak 18 19,1

Kosong 7 7,4

Total 94 100

Berdasarkan tabel di atas warga yang sudah memberikan ASI Ekslusif kepada anaknya adalah sekitar 73,4%, dan yang belum memberikan ASI Ekslusif sebesar 19,1% sementara yang tidak diisi sebesar 7,4%.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar masyarakat sudah paham akan pentingnya ASI Eksklusif bagi pertumbuhan dan perkembangan anak, dikarenakan lebih dari setengah jumlah warga sudah memberikan ASI secara Ekslusif.

8. Penimbangan Bayi/Balita di Posyandu

Penimbangan ke

PosyanduJumlah Persentase (%)

Ya 68 72,3

Tidak 19 20,2

Kosong 7 7,4

Total 94 100

Bayi/balita yang sudah rutin ditimbang di Posyandu sebesar 72,3% sementara yang belum rutin sebesar 20,2%. Hal ini dikarenakan masih ada warga yang harus didatangi oleh kader karena jarak Posyandu yang jauh dari rumah.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar ibu – ibu memiliki kesadaran yang tinggi akan pentingnya pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak melalui posyandu.

9. Kebiasaan Berobat

Ditolong tenaga

kesehatanJumlah Persentase (%)

Ya 60 63,8

Tidak 29 30,9

Kosong 5 5,3

Total 94 100

Berdasarkan tabel diketahui bahwa sebanyak 63,8% warga sudah mendapatkan pertolongan dari tenaga kesehatan dan yang memilih untuk tidak berobat atau diobati sendiri sebanyak 30,9% dan yang tidak menjawab sebesar 5,3%.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa lebih dari setengah jumlah keseluruhan warga Desa Gading Wetan Probolinggo sudah memiliki kesadaran untuk berobat ke tenaga medis ketika sakit. Sedangkan sisanya memilih untuk mengobati sendiri, dengan membeli obat di apotek, toko, atau swalayan terdekat.

Gambar Matriks SWOT

Kesimpulan analisis SWOT

Desa Gading Wetan, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo berada di kuadran I (0,56;1) artinya desa gading wetan sudah memiliki kekuatan (strength) yang cukup besar, dan memiliki peluang yang banyak juga untuk membuat desa menjadi lebih berkembang ke arah yang lebih baik lagi dengan memanfaatkan sumber daya dari dalam sebesar – besarnya dan mengambil setiap peluang yang ada.

. . .

Terima Kasih