web viewsejarah wajib “asean” disusun ... sma negeri 4 samarinda. ... para teknokrat...
TRANSCRIPT
SEJARAH WAJIB
“ASEAN”
Disusun untuk Memenuhi
Mata Pelajaran Sejarah Wajib
2015/2016
Disusun oleh :
Kelompok 5
1. Andi Aditya2. Erniyanti3. Hairina Fianti4. Krismonika5. M. Mahasinul Akhlaq6. Reza Fajriansyah7. Sapna Farah Aulya
Kelas : XII IPA 1
SMA NEGERI 4 SAMARINDA
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang mana atas berkat dan hidayahNya
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ASEAN”. Makalah ini diajukan guna
memenuhi nilai kelompok kami dalam mata pelajaran Sejarah wajib.
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihat yang turut membantu
dalam penyusunan makalah ini. Terima kasih kepada kepala SMA Negeri 4 Samarinda, guru
mata pelajaran, orang tua dan teman-teman.
Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan, kami mohon
maaf yang sebesar-besarnya jika ada kesalahan didalamnya.
Kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca. Harapan kami semoga
makalah ini bermanfaat dan menjadikan sumber pengetahuan bagi para pembaca.
Samarinda, 12 Februari 2016
Kelompok 5
Penulis
2
Daftar Isi
Halaman Judul .......................................................................................................... i
Kata Pengantar .......................................................................................................... ii
Daftar Isi ................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................. 1
1.3 Tujuan................................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Latar Belakang Terbentuknya ASEAN........................................................... 3
2.2 Negara-Negara Anggota ASEAN................................................................... 4
2.3 Prinsip Utama ASEAN...................................................................................... 4
2.4 Lambang ASEAN............................................................................................. 5
2.5 Tujuan Dibentuknya ASEAN......................................................................... 6
2.6 Tujuan Dibentuknya Piagam Asean................................................................ 8
2.7 Struktur Organsisasi ASEAN......................................................................... 11
2.8 Kerja Sama ASEAN ....................................................................................... 12
2.9 Peran Indonesia Dalam ASEAN....................................................................... 14
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan......................................................................................................... 17
3.2 Saran................................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 18
LAMPIRAN.............................................................................................................. 19
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Letak Asia Tenggara sangat strategis. Kekayaan alamnya sangat melimpah. Ini
membuat bangsa lain menjadi iri dan ingin menguasainya. Buktinya, sejak abad ke-15
bangsa Eropa sudah mengacak-acak Asia Tenggara. Spanyol, Portugis, Inggris, Prancis,
Amerika Serikat, dan Belanda ke Asia Tenggara tidak hanya ingin berdagang.
Penjajahan bangsa Inggris atas Malaysia, Singapura, Myanmar, dan Indonesia;
Penjajahan bangsa Spanyol dan Amerika Serikat atas Filipina; penjajahan bangsa
Belanda atas indonesia; penjajahan bangsa Prancis atas laos, Kampuchea, dan Vietnam;
serta penjajahan bangsa Portugis atau Timor-Timur adalah contoh nyata betapa besar
keinginan bangsa Eropa dan Amerika menguasai Asia Tenggara.
Negara-negara yang dijajah tersebut dapat melepaskan diri dari penjajahan. Mereka
merasa senasib dan memiliki banyak persamaan. Persamaan- persamaan tersebut
menimbulkan perasaan setia kawan. Akhirnya, ada lima Negara di wilayah Asia Tenggara
sepakat untuk membentuk sebuah organisasi. Kelima Negara tersebut adalah Indonesia,
Malaysia, Thailand, Singapura, dan Filipina.
1.2 Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang tersebut di atas dapat dirumuskan permasalahan :
1. Bagaimana latar belakang terbentuknya ASEAN ?
2. Negara-negara manakah yang merupakan anggota ASEAN ?
3. Apa prinsip-prinsip ASEAN ?
4. Apa Simbol dan arti dari logo ASEAN ?
5. Apa saja tujuan berdirinya ASEAN ?
6. Apa tujuan dibentuknya Piagam Asean (Asean Chartered) ?
7. Bagaimana struktur dalam ASEAN ?
4
8. Bagaimana kerja sama ASEAN ?
9. Apa Peranan Indonesia dalam ASEAN ?
1.3 Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memperluas wawasan kita tentukan hal-
hal yang dikaji dalam makalah ini. Dimana dalam makalah ini telah di kaji tentang salah satu
organisasi yang berperan dalam meningkatkan hubungan internasional, yaitu ASEAN
(Association Of South East Asian Nation).
5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Latar Belakang Terbentuknya ASEAN
Negara-negara yang termasuk dalam wilayah Asia Tenggara adalah Indonesia,
Malaysia, Filiphina, Myanmar, Singapura, Brunei Darussalam, Thailand, Vietnam, Kampuchea,
dan Laos.
Letak Asia Tenggara sangat strategis. Kekayaan alamnya sangat melimpah. Ini
membuat bangsa lain menjadi iri dan ingin menguasainya. Buktinya, sejak abad ke-15
bangsa Eropa sudah mengacak-acak Asia Tenggara. Spanyol, Portugis, Inggris, Prancis,
Amerika Serikat, dan Belanda ke Asia Tenggara tidak hanya ingin berdagang. Penjajahan
bangsa Inggris atas Malaysia, Singapura, Myanmar, dan Indonesia; Penjajahan bangsa
Spanyol dan Amerika Serikat atas Filipina; penjajahan bangsa Belanda atas indonesia;
penjajahan bangsa Prancis atas laos, Kampuchea, dan Vietnam; serta penjajahan bangsa
Portugis atau Timor-Timur adalah contoh nyata betapa besar keinginan bangsa Eropa dan
Amerika menguasai Asia Tenggara.
Negara-negara yang dijajah tersebut akhirnya dapat melepaskan diri dari penjajahan.
Mereka merasa senasib dan memiliki banyak persamaan. Persamaan-persamaan tersebut
menimbulkan perasaan setia kawan. Akhirnya, ada lima negara di wilayah Asia Tenggara
sepakat untuk membentuk sebuah organisasi. Kelima negara tersebut adalah Indonesia,
malaysia, Thailand, Singapura, dan Filipina.
Pada tanggal 8 Agustus 1967 kelima Negara tersebut mengadakan pertemuan di tepi
Pantai Bangsaem, Bangkok, Thailand. Pertemuan tersebut di hadiri oleh lima orang yang
merupakan wakil dari lima Negara. Kelima orang tersebut sebagai berikut :
1. Adam Malik; Menteri Presidium Urusan Politik/Menteri Luar Negeri indonesia.
2. Tun Abdul Razak; Wakil Perdana Menteri Pembangunan Malaysia.
3. Thanat khoman; Menteri Luar Negeri Thailand.
4. S. Rajaratnam; Menteri Luar Negeri Singapura.
6
5. Narciso Ramos, Menteri Luar Negeri Filipina.
Pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand dan melalui penandatanganan Deklarasi
Bangkok oleh Menteri Luar Negeri Filiphina, Indonesia, Thailand, Malaysia, dan Singapura,
maka di bentuklah sebuah organisasi, yaitu ASEAN (Association of South East Asian Nation).
2.2 Negara-Negara Anggota ASEAN
Mula-mula anggota ASEAN hanya lima, yaitu Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura, dan
Filiphina. Pada tanggal 7 Januari 1984. Negara Brunei Darussala menjadi anggota keenam
ASEAN. Selanjutnya, pada tanggal 28 Juli 1995, Negara Vietnam menjadi anggota ketujuh
ASEAN. Negara Laos dan Myanmar menjadi anggota kedelapan dan kesembilan ASEAN dan
tanggal 23 Juli 1997. Kampuchea (Kamboja) tidak mau ketinggalan. Negara ini bergabung
menjadi anggota kesepuluh ASEAN, pada tanggal 16 Desember 1998. Pada saat itu, kesepuluh
Negara di Asia Tenggara itulah yang menjadi anggota ASEAN.
2.3 Prinsip Utama ASEAN
Prinsip-prinsip utama ASEAN digariskan seperti berikut:
a. Menghormati kemerdekaan, kesamaan, integritas dan identitas nasional semua negara
b. Setiap negara memiliki hak untuk menyelesaikan permasalahan nasionalnya tanpa
ada campur tangan dari luar
c. Penyelesaian perbedaan atau perdebatan antar negara dengan aman
d. Menolak penggunaan kekuatan dan kekerasan
e. Meningkatkan kerjasama yang efektif antara anggota
ASEAN dikukuhkan oleh lima negara pengasas; Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura
dan Thailand di Bangkok Proses pembentukan ASEAN dibuat dalam sebuah penandatanganan
perjanjian yang dikenal dengan nama “Deklarasi Bangkok”. Adapun yang bertanda tangan pada
Deklarasi Bangkok tersebut adalah para menteri luar negeri saat itu, yaitu Bapak Adam Malik
(Indonesia), Narciso R. Ramos (Filipina), Tun Abdul Razak (Malaysia), S. Rajaratnam
(Singapura), dan Thanat Khoman (Thailand). Pada tanggal 8 Januari 1984, seminggu setelah
mencapai kemerdekaannya, negara Brunei masuk menjadi anggota ASEAN. 11 tahun kemudian,
tepatnya tanggal 28 Juli 1995. Laos dan Myanmar menjadi anggota dua tahun kemudianya, yaitu
7
pada tanggal 23 Juli 1997. Walaupun Kamboja sudah menjadi anggota ASEAN bersama sama
Myanmar dan Laos, Kamboja terpaksa menarik diri disebabkan masalah politik dalam negara
tersebut. Namun, dua tahun kemudian Kamboja kembali masuk menjadi anggota ASEAN pada
30 April 1999.
2.4 Lambang ASEAN
Seperti halnya orgaisasi lainnya, ASEAN juga mempunyai lambang. Adapun lambang
ASEAN yang dilukiskan atau digambarkan sebagai berikut.
Penjelasan mengenai simbol tersebut, adalah :
1. Lingkaran mengandung arti kesatuan ASEAN. Dalam logo ASEAN terdapat dua
buah lingkaran, yaitu lingkaran luar dan lingkaran dalam. Lingkaran luar
berwarna biru melambangkan perdamaian dan stabilitas. Lingkaran dalam
berwarna putih melambangkan kesucian dan ketulusan.
2. Batang padi berjumlah sepuluh, melambangkan jumlah anggota ASEAN.
Warna kuning padi tersebut melambangkan kemakmuran.
3. Tulisan ASEAN dan lingkaran lambang berwarna biru, melambangkan
persahabatan.
4. Warna dasar merah, melambangkan keteguhan dan kedinamisan.
8
Secara keseluruhan lambang ASEAN menggambarkan hal-hal berikut.
1. Solidaritas dan kesepakatan ASEAN
2. Keterikatan dalam kerja sama demi kemakmuran rakyat negara-negara
ASEAN.
3. Setia pada perdamaian dan stabilitas kawasan ASEAN dan dunia umumnya.
2.5 Tujuan Dibentuknya ASEAN
Tujuan pembentukan ASEAN tertuang dalam Piagam ASEAN yang memuat hal-hal
sebagai berikut :
1. Memelihara dan meningkatkan perdamaian, keamanan, dan stabilitas serta lebih
memperkuat nilai-nilai yang berorientasi pada perdamaian di kawasan
2. Meningkatkan ketahanan kawasan dengan memajukan kerja sama politik, keamanan,
ekonomi, dan sosial budaya yang lebih luas;
3. Mempertahankan Asia Tenggara sebagai Kawasan Bebas Senjata Nuklir dan bebas
dari semua jenis senjata pemusnah massal lainnya;
4. Menjamin bahwa rakyat dan Negara-negara anggota ASEAN hidup damai dengan dunia
dengan dunia secara keseluruhan di lingkungan yang adil, demokratis, dan harmonis.
5. Menciptakan pasar tunggal dan basis produksi yang stabil, makmur, sangat kompetitif,
dan terintegrasi secara ekonomis melalui fasilitasi yang efektif untuk perdagangan dan
investasi, yang di dalamnya terdapat arus lalu lintas barang, jasa-jasa dan investasi yang
bebas, terfasilitasinya pergerakan pelaku usaha, pekerja professional, pekerja berbakat,
dan uruh, arus modal yang lebih bebas.
6. Mengurangi kemiskinan dan mempersempit kesenjangan pembangunan di ASEAN
melalui bantuan dan kerja sama timbal balik;
7. Memperkuat demokrasi, meningkatkan tata kepemerintahan yang baik dan aturan hokum,
dan memajukan serta melindungi hak asasi manusia dan kebebasan-kebebasan
fundamental, dengan memperhatikan hak-hak dan kewajiban-kewajiban dari Negara-
Negara Anggota ASEAN;
8. Menanggapi secara efektif, sesuai dengan prinsip keamanan menyeluruh, segala
bentuk ancaman, kejahatan lintas-negara dan tantangan lintas batas;
9
9. Memajukan pembangunan berkelanjutan untuk menjamin perlindungan lingkungan
hidup di kawasan, sumber daya alam yang berkelanjutan, pelestarian warisan
budaya, dan kehidupan rakyat yang berkualitas tinggi;
10. Mengembangkan sumber daya manusia melalui kerja sama yang lebih erat di bidang
pendidikan dan pembelajaran dan sepanjang hayat, serta di bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi, untuk pemberdayaan rakyat ASEAN dan penguatan Komunitas ASEAN.
11. Meningkatkan kesejahteraan dan penghidupan yang layak bagi rakyat ASEAN
melalui penyediaan akses yang setara terhadap peluang pembangunan sumberdaya
manusia, kesejahteraan sosial, dan keadilan;
12. Memperkuat kerja sama dalam membangun lingkungan yang aman dan terjamin
bebas dari narkotika dan obat-obat terlarang bagi rakyat ASEAN;
13. Memajukan ASEAN yang berorientasi kepada rakyat yang didalamnya seluruh lapisan
masyarakat didorong untuk berpartisipasi dalam, dan memperoleh manfaat dari proses
integrasi dan pembangunan komunitas ASEAN.
14. Memajukan identitas ASEAN dengan meningkatkan kesadaran yang lebih tinggi akan
keanekaragaman budaya dan warisan kawasan.
15. Mempertahankan sentralitas dan peran proaktif ASEAN sebagai kekuatan penggerak
utama dalam hubungan dan kerja samanya dengan para mitra eksternal dalam
arsitektur kawasan yang terbuka, transparan, dan inklusif.
Tujuan ASEAN tercantum dalam Deklarasi bangkok, yaitu :
1. Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan perkembangan
kebudayaan di kawasan Asia Tenggara;
2. Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional;
3. Meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi, sosial, teknik, ilmu pengetahuan,
dan administrasi;
4. Meningkatkan kerjasama di bidang pertanian, industry, perluasan perdagangan,
perbaikan saranan pengangkutan dan komunikasi, serta peningkatan taraf hidup
rakyat.
10
5. Memelihara kerjasama dengan organisasi-organisasi internasional dan regional agar
semakin mempererat anggota ASEAN.
Secara singkat dapat disebutkan bahwa maksud dan tujuan didirikannya ASEAN adalah
untuk meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi, sosial, budaya, dan politik, serta
mewujudkan ketertiban dan perdamaian di kawasan Asia Tenggara.
2.6 Tujuan Dibentuknya Piagam Asean (Asean Chartered).
Tahun 2007 bisa dikatakan bersejarah bagi ASEAN. Kawasan ini memiliki tampilan baru.
Ada harapan ASEAN akan terstruktur dan tersistematis.Semua itu ditandai dengan
ditandatanginya Piagam ASEAN (ASEAN Charter) sebagai kerangka “konstitusi bersama”
ASEAN. Keberadaan sebuah piagam agar bisa lebih mengikat negara-negara anggota sebenarnya
sudah cukup lama dikumandangkan di kalangan pemikir ASEAN. Akan tetapi, baru pada
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN tahun 2003 di Bali, keinginan ASEAN untuk
memiliki sebuah piagam bersama itu mulai dikonkretkan. Ibarat sebuah perusahaan yang harus
memiliki status hukum yang jelas, apakah itu perseroan terbatas (PT) atau perusahaan dagang
(PD), ASEAN sebagai organisasi regional yang sudah berusia 40 tahun ini memang sudah
seharusnya punya status hukum. Idealnya, dengan adanya status hukum itu, ASEAN lebih punya
keleluasaan untuk bekerja sama dengan berbagai pihak, khususnya kalangan pebisnis. Dia
(ASEAN) juga bisa memiliki aset, visi, dan misi, serta alat/perangkat untuk mewujudkan visi dan
misinya tersebut. Piagam ASEAN memang tidak otomatis akan mengubah banyak hal di
ASEAN. Malah, piagam itu sesungguhnya makin mengekalkan banyak kebiasaan lama.
Misalnya, pengambilan keputusan di ASEAN tetap dengan cara konsensus dan KTT ASEAN
menjadi tempat tertinggi untuk pengambilan keputusan jika konsensus tidak tercapai atau jika
sengketa di antara anggota terjadi. Meski demikian, piagam tersebut hadir di saat yang pas, yaitu
ketika kawasan Asia Tenggara ini terus berubah dan negara-negara ASEAN semakin
memperluas cakupan kerja sama yang lebih kukuh ke Asia Timur (Jepang, Korea Selatan, dan
China), Asia Tengah (India), serta ke selatan (Australia dan Selandia Baru). Juga, KTT Asia
Timur yang diselenggarakan beriringan dengan KTT ASEAN.
11
Tujuan dibentuknya Piagam Asean adalah sebagai berikut :
1. Permudah kerja sama
Adanya Piagam ASEAN secara organisatoris akan membuat negara anggota
ASEAN relatif akan lebih terikat kepada berbagai kesepakatan yang telah dibuat
ASEAN. Secara teoretis, piagam itu akan semakin mempermudah kerja sama yang
dibuat ASEAN dengan mitra-mitra dialognya. Jika pada masa lalu mitra ASEAN
terkadang mengeluh bahwa kesepakatan yang telah dibuat dengan ASEAN ternyata
hanya dilaksanakan dan dipatuhi oleh beberapa negara anggota ASEAN, kini
kekhawatiran itu bisa dikurangi. Mekanisme kerja yang lebih jelas di ASEAN seperti
tertuang dalam Piagam ASEAN itu juga akan mempermudah mitra-mitra atau calon-
calon mitra yang ingin berurusan dengan ASEAN. Begitu pula bila di kemudian hari
terjadi persengketaan, Piagam ASEAN telah membuat pengaturan umum untuk
penyelesaian sengketa itu. Lebih penting lagi secara politis, ASEAN kini menegaskan
dirinya sebagai organisasi yang menghormati serta bertekad untuk menjunjung tinggi
hak asasi manusia (HAM) dan nilai-nilai demokrasi. Piagam meminta ASEAN
menghargai HAM. Meski saat ini pelaksanaan kedua hal itu masih jauh dari ideal,
setidaknya ASEAN sudah mengakui bahwa penghormatan atas HAM dan demokrasi
sebagai nilai-nilai dasar, sama seperti umumnya negara maju. Dengan demikian,
hambatan psikologis untuk bekerja sama dengan negara-negara ASEAN seperti sering
terdengar selama ini dari beberapa negara maju, setidaknya sudah bisa dikurangi meski
hambatan belum sepenuhnya bisa dihapuskan.
2. Tantangan internal
Keberhasilan ASEAN melahirkan sebuah piagam bersama tidak otomatis
bermakna ASEAN yang semakin solid. Tantangan terbesar justru berada di lingkungan
internal ASEAN sendiri, khususnya bagaimana agar benar-benar bisa
mengimplementasikan piagam itu sehingga ASEAN menjadi kekuatan yang menyatu
dan tidak terpecah belah.Bagaimanapun, kehadiran Piagam ASEAN, yang di dalamnya
mengharuskan para anggota mematuhi apa-apa yang sudah diputuskan bersama oleh
ASEAN, akan menimbulkan ketidaknyamanan bagi beberapa pihak. Mereka ini
sebenarnya menaruh keberatan atas keputusan bersama itu. Meski demikian, Piagam
12
ASEAN memang telah didesain sedemikian rupa sehingga tidak terlalu keras terhadap
para anggotanya yang belum bisa menaati kesepakatan-kesepakatan yang telah
dibuat.Celah-celah untuk kompromi yang sering kali diistilahkan banyak kalangan
sebagai cara ASEAN (the ASEAN way) masih banyak diakomodasi di dalam piagam
tersebut. Di bidang ekonomi, misalnya, Piagam ASEAN menjamin hak negara-negara
anggota untuk berpartisipasi secara fleksibel dalam pelaksanaan komitmen-komitmen
ekonomi di ASEAN. Begitu pula dalam pelaksanaan prinsip-prinsip “politik” ASEAN,
seperti khususnya demokrasi dan penghormatan dan jaminan atas hak-hak asasi
manusia, asas yang fleksibel tetap dipertahankan.Satu hal penting dalam Piagam
ASEAN yang memang sudah selayaknya dilakukan adalah menjadikan organisasi ini
sebagai organisasi yang berorientasi pada rakyat atau bukan organisasi birokrat semata.
Dengan demikian, dibuka bahkan didorong kesempatan lebih besar kepada warga
masyarakat ASEAN untuk berinteraksi satu sama lain dengan lebih intens.Pergaulan
rakyat ASEAN di kawasan regional dan internasional itu tentu akan berkontribusi
positif kepada kerja sama ASEAN dengan mitra-mitranya di seluruh kawasan.
3. Langkah paling maju
Ada tiga rencana ASEAN yang dituliskan di piagam itu. Tiga hal itu adalah
menginginkan lahirnya Komunitas Ekonomi ASEAN, Komunitas Keamanan ASEAN,
dan Komunitas Sosial Budaya ASEAN.Jangan skeptis dulu dengan rencana
pembentukan komunitas itu. Atau jangan melihat realitas sekarang jika ingin menilai
prospek pembentukan tiga jenis komunitas itu. ASEAN bisa saja tidak terlihat
berwibawa, melihat realitas sekarang, dengan mayoritas anggotanya punya masalah
tersendiri yang tergolong berat. Beberapa di antaranya bahkan masih tergolong negara
paria.Sesungguhnya, rencana pembentukan komunitas itu merupakan refleksi dari
tajamnya visi para pemikir ASEAN. Piagam itu disusun para pakar atau figur terkenal
di ASEAN. Wakil dari Indonesia adalah mantan Menteri Luar Negeri Ali
Alatas.Mantan Menteri Luar Negeri Ali Alatas terkesan jengkel dengan analisis
pengamat yang relatif selalu skeptis melihat ASEAN. “Mereka itu kadang genit, ya,”
demikian kalimat lucu dari Ali Alatas mengomentari piagam yang disambut dingin oleh
pengamat.
13
4. Piagam merefleksikan pandangan jauh ke depan.
Bahkan, piagam secara tersirat akan membuat ASEAN malu jika tidak bisa
memenuhinya di kemudian hari. Inilah sumbangsih para pemikir ASEAN. Ini
merupakan bukti bahwa para pakar ASEAN tidak dungu, tetapi punya sudut pandang
yang strategis menuju masa depan. Hal ini diperkuat lagi dengan rencana pemerintah
ASEAN, yang pada November lalu, di Singapura, sudah menandatangani deklarasi
pembentukan Komunitas Ekonomi ASEAN pada tahun 2015. Bahkan, pada tahun 2008
sudah ada langkah untuk mewujudkan komunitas ekonomi ini. Tujuan akhirnya adalah
aliran barang, jasa, warga yang relatif lebih bebas di ASEAN. Ini strategis mengingat
contoh empiris, negara kaya di dunia menjadi makmur karena mobilitas itu. Para
teknokrat ekonomi dan para figur terkenal ASEAN sudah memberi contoh soal
penyusunan langkah ke depan. Sekarang ini, eksekusinya ada di lingkungan pemerintah
di ASEAN yang sarat problem, bahkan masih suka menyiksa rakyat. Apakah junta
Myanmar tahu piagam, atau lebih percaya piagam ketimbang paranormal.
2.7 Struktur Organsisasi ASEAN
Struktur lembaga dan mekanisme di ASEAN, antara lain sebagai berikut.
1. Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN sebagai pengambil keputusan utama
yang akan memberikan arah kebijakan. KTT di selenggarakan minimal 2 kali
setahun. KTT merupakan pertemuan tertinggi dalam ASEAN yang di hadiri oleh
kepala Negara ASEAN.
2. Dewan Koordinasi ASEAN (ASEAN Coordinating Council) yang terdiri dari para
Menteri Luar Negeri ASEAN dengan tugas mengkoordinasi Dewan Komunitas
ASEAN (ASEAN Coordinating Council).
3. Dewan Komunitas ASEAN (ASEAN Coordinating Council) dengan ketiga pilar
komunitas ASEAN yakni Dewan Komunitas Politik-Keamanan ASEAN
(ASEAN Political-Security Community Council/APSCC), Dewan Komunitas
Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Community Council/AECC), dan
Dewan Komunitas Sosial-Budaya (ASEAN Socio-Cultural Community
Council/ASCC);
14
4. Badan-badan Sektoral Tingkat Menteri (ASEAN Sectoral Ministerial Bodies).
5. Komite Wakil Tetap (Committee of Permanent Representatives) yang terdiri
dari wakit tetap Negara ASEAN, pada tingkat duta besar dan berkependudukan
Jakarta.
6. Sekretaris Jenderal ASEAN yang dibantu oleh 4(empat) orang wakil
sekretaris jenderal dan sekretariat ASEAN.
7. Sekretariat Nasional ASEAN yang dipimpin oleh pejabat senior untuk
melakukan koordinasi internal di masing-masing negara ASEAN.
8. ASEAN Human Right Body, yang akan mendorong perlindungan dan promosi
HAM di ASEAN.
9. Yayasan ASEAN (ASEAN Foundation), yang akan membantu Sekjen ASEAN
dalam meningkatkan pemahaman mengenai ASEAN , termasuk pembentukan
identitas ASEAN.
10. Entities associated with ASEAN.
2.8 Kerja Sama ASEAN
Hubungan kerja sama ASEAN saat ini meliputi kerja sama di bidang ekonomi,
sosial budaya, dan politik pertahanan.
1) Kerja Sama Ekonomi
Kerjasama ekonomi ASEAN ditujukan untuk menghilangkan hambatan
ekonomi dengan cara saling membuka perekonomian Negara – Negara
anggota dalam menciptakan kesatuan ekonomi kawasan.Kerja sama ekonomi mencakup
berbagai kerja sama di sektor perindustrian, perdagangan, dan pembentukan Kawasan
Perdagangan Bebas di ASEAN (AFTA).
2) Kerja Sama di Bidang Sosial Budaya
Kerja sama fungsional dalam ASEAN meliputi bidang-bidang kebudayaan,
penerangan, pendidikan, lingkungan hidup, ilmu pengetahuan dan teknologi,
penanganan bencana alam, kesehatan, ketenagakerjaan, pembangunan sosial,
pengentasan kemiskinan, pemberdayaan perempuan, kepemudaan, penanggulangan
narkoba, serta peningkatan administrasi dan kepegawaian publik.
15
3) Kerja Sama Politik dan Keamanan
Kerja sama ini ditujukan untuk menciptakan keamanan, stabilitas dan
perdamaian khususnya di kawasan ASEAN dan umumnya di dunia. Kerja sama
dalam bidang politik dan keamanan dilakukan menggunakan alat politik, seperti
berikut ini.
a) kawasan Damai, Bebas Dan Netral (Zone of Peace,Freedom And Neutrality);
b) Traktat Persahabatan dan erja Sama (Treaty of Amity and Cooperation/TAC in
Southeast Asia);
c) Kawasan Bebas Senjata Nuklir di Asia Tenggara (Treaty on Southeast Asia
Nuclear Weapon-Free Zone/SEANWFZ).
Selain ketiga instrumen politik tersebut,ada pula forum kerja sama dalam bidang
politik dan keamanan yang disebut ASEAN Regional Forum (ARF). Beberapa
bentuk kerja sama politik dan keamanan di ASEAN, antara lain sebagai berikut.
a. Traktat Bantuan Hukum Timbl Balik di Bidang Pidana (Treaty on Mutual
Legal Assistance in Criminal Matters/MLAT).
b. Konvensi ASEAN tentang Pemberantasan Terorisme (ASEAN Convention on
Counter Terrorism/ACCT).
c. Pertemuan para Menteri Pertahanan (Defence Ministers Meeting/ADMM) yang
bertujuan untuk mempromosikan perdamaian dan stabilitas kawasan melalui dialog
serta kerja sama di bidang pertahanan dan keamanan.
d. Penyelesaian sengketa Laut Cina Selatan.
e. kerja sama pemberantasan kejahatan lintas negara yang mencakup
pemberantasanterorisme, perdagangan obat terlarang, pencucian uang,
penyelundupan dan perdagangan senjata ringan dan manusia, bajak laut,
kejahatan internet, dan kejahatan ekonomi internasional;
f. Kerja sama di bidang hukum; bidang imigrasi dan kekonsuleran; serta
kelembagaan antarparlemen.
2.9 Peran Indonesia Dalam ASEAN
16
Peran Indonesia daam kerja sama negara ASEAN sangat penting. Peran ini mencakup
beberapa bidang yang sesuai denga asas dan tujuan ASEAN. Berikut ini akan disajikan beberapa
peran penting indonesia dalam ASEAN :
1. Indonesia Menjadi Salah Satu Negara Yang Menggagas Lahirnya ASEAN
Wakil Indonesia yang ikut dalam Deklarasi Bangkok adalah Menteri luar negeri yang
bernama Adam Malitk. Pada waktu itu, atas nama Indonesia, Menteri Luar Negeri Adam
Malik menjelaskan visi indonesia untuk membentuk ASEAN. Kawasan Asia tenggara yang
berdiri atas kaki sendiri, mampu mempertahankan diri sendiri terhadap pengaruh pengaruh
negatif dari luar kawasan. Visi itu dapat terwujud jika ada
2. Meluncurkan Gagasan untuk Menghargai dan melindungi HAM
Dewasa ini HAM menjadi salah satu isu yang telah mendunia. maka Indonesia
berusaha untuk mengajak dan mendorong negara negara ASEAN agar lebih menghormati
hak asasi manusia dengan cara menaati segala aturan dan norma yang berlaku dalam
negaranya.
3. Meluncurkan Gagasan Pembentukan Komunitas Keamanan ASEAN
Gagasan pembentukan komunitas keamanan ASEAN ini dikemukakan oleh Menteri
Luar Negri Hasa Wirayudha . Dalam gagasan tersebut Indonesia mengedepankan proses
pembangunan politik di kawasan tersebut guna mengatasi perbedaan sistem politik yang
terlalu mencolok diantara sesama negara ASEAN, tentang kejahatan transisional,
terorisme, sparatisme, perampokan, dan sebagainya.
4. Meganjurkan kerja Sama Penukaran Barang dan jasa
Kerja sama Indonesia dalam bidang Ekonomi dengan negara negara ASEAN lainya
sudah sejak lama dilakukan untuk memperkuat perdagangan dan mendatangkan
kemakmuran. Kerja sama dalam bidang ekonomi itu dapat berupa pertukaran barang dan
jasa. Selain itu dalam bidang jasa transportasi darat dan laut kerja sama ini juga bisa terlihat
dalam pengiriman tenaga kerja ke malaysia, singapura, dan negara negara tetangga lainya.
5. Menganjurkan Adanya Pementasan Kesenian atau Budaya Negara-Negara ASEAN.
Dalam bidang Sosial budaya, Indonesia dapat melakukan kerja sama dengan negara
negara lain berupa pementasan kesenian antar negara-negara ASEAN. Banyak karya karya
dari orang indonesia yang turut memperkaya khasanah budaya ASEAN.
17
Selain itu, Indonesia diberi kepercayaan sebagai penyelenggara KTT Asean I. KTT ini
dilaksanakan di Bali pada tanggal 23-24 Februari 1976. Salah satu kesepakatan yang dihasilkan
KTT Asean I adalah pembentukan Sekretariat Asean di Jakarta. Adapun yang menjadi
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Asean pertama adalah H.R. Dharsono, seorang putra Indonesia.
Hal tersebut memberikan gambaran bahwa negara kita cukup berperan besar dalam Asean.
Indonesia juga berperan dalam menciptakan perdamaian. Indonesia banyak membantu
negara-negara anggota Asean lain yang sedang mengalami konflik. Indonesia pernah menjadi
penengah konflik antara Vietnam dan Kamboja. Konflik ini terjadi karena Vietnam menduduki
Kamboja. Indonesia menjadi penengah kedua belah pihak sejak tahun 1987. Akhirnya, pada
Konferensi Paris untuk Kamboja tahun 1991, Kamboja dan Vietnam menyepakati perjanjian
damai.
Peran penting lainnya adalah saat Indonesia menjadi penengah antara Pemerintah Filipina
dan Moro National Front Liberation (MNLF). Baik Pemerintah Filipina maupun MNLF sepakat
untuk melakukan pertemuan di Indonesia dan membuat perjanjian damai.
Selain hal-hal di atas, peran Indonesia juga tampak pada beberapa hal berikut.
Pada KTT Asean ke-9 tanggal 7‒8 Oktober 2003 di Bali, Indonesia mengusulkan
pembentukan Komunitas Asean (Asean Community). Komunitas ini mencakup bidang
keamanan, sosial-kebudayaan, dan ekonomi.
Pada tahun 2004, Indonesia menjadi negara yang memimpin ASEAN. Selama
memimpin, Indonesia menyelenggarakan serangkaian pertemuan. Di antara pertemuan itu
adalah Pertemuan Tingkat Menteri Asean (Asean Ministerial Meeting), Forum Kawasan
Asean (Asean Regional Forum), Pertemuan Kementerian Kawasan mengenai
Penanggulangan berbagai masalah yang terjadi, dan beberapa pertemuan lainnya.
Menjadi tuan rumah pertemuan khusus pasca Gempa Bumi dan Tsunami pada Januari
2005. Pertemuan ini bertujuan untuk membicarakan tindakan-tindakan mengatasi
bencana Tsunami pada 26 Desember 2004. Negara Asean yang terkena tsunami adalah
Indonesia, Thailand, dan Malaysia.
Pada bulan Agustus 2007 diresmikan Asean Forum 2007 di Jakarta. Forum ini
diselenggarakan untuk mendukung terwujudnya Komunitas Asean 2015 diselenggarakan
dalam rangka memperingati hari jadi Asean ke-40.
18
Pada KTT Asean ke 19 tanggal 17-19 November 2011 Indonesia kembali menjadi tuan
rumah, salah satu catatan penting peran Indonesia dalam Asean adalah kesepakatan
Kawasan Bebas Senjata Nuklir Asia Tenggara atau Southeast Asia Nuclear Weapon Free
Zone (SEANWFZ). Traktat yang sebelumnya sudah disusun di Bangkok, Thailand
akhirnya bisa diratifikasi selama Indonesia menjadi Ketua ASEAN. Lewat traktat ini,
negara-negara anggota berkewajiban untuk tidak mengembangkan, memproduksi, atapun
membeli, mempunyai atau menguasai senjata nuklir.
19
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
ASEAN (Association of South East Asian Nation) merupakan organisasi regional di
kawasan Asia Tenggara. ASEAN didirikan oleh bangsa-bangsa Asia Tenggara atas dasar
persamaan nasib dan kepentingan bersama. Lima negara yang sepakat menjadi pelopor
membentuk ASEAN adalah Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura dan Filipina.
Organisasi ini didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand dan melalui
penandatanganan Deklarasi Bangkok oleh Menteri Luar Negeri Filiphina,
Indonesia,Thailand, Malaysia, dan Singapura.
Pada awalnya, negara-negara anggota ASEAN hanya berjumlah lima, namun beberapa
tahun setelah berdirinya ASEAN, lima negara lainnya bergabung ke dalam Anggota
ASEAN secara bertahap. Tujuan didirikannya ASEAN adalah untuk meningkatkan kerja
sama di bidang ekonomi, sosial, budaya, dan politik, serta mewujudkan ketertiban dan
perdamaian di kawasan Asia Tenggara.
3.2 Saran
Negara kita, Indonesia merupakan salah satu anggota ASEAN. Untuk itu, kita harus
membantu mewujudkan cita-cita atau tujuan dari ASEAN itu sendiri. Karena
bagaimanapun, tujuan tersebut merupakan keinginan dari bangsa kita sendiri. Selain itu,
sebagai negara anggota ASEAN yang terbesar, kita harus lebih menunjukan patisipatif kita
dalam mewujudkan tujuan tersebut.
20
DAFTAR PUSTAKA
Tim Penyusun.2015.Sejarah Indonesia SMA.Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan,
Balitbang, Kemdikbud.
http://mastugino.blogspot.co.id/2012/08/peran-indonesia-di-asean.html
https://tridewijuliantipary.wordpress.com/2012/12/12/makalah-asean/
http://www.pusatmakalah.com/2014/12/asean.html
21
LAMPIRAN
Forum ASEAN
22