muted group

36
Teori Kelompok Bungkam Muted Group Theory Annandya Junjunan 210110130121 Manajemen Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjajaran Dosen Pengampu: DR. Antar Venus , M.A. Comm / Meria OKtavianti

Upload: mankoma2013

Post on 20-Nov-2014

424 views

Category:

Education


1 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

  • 1. Teori Kelompok Bungkam Muted Group Theory Annandya Junjunan 210110130121 Manajemen Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjajaran Dosen Pengampu: DR. Antar Venus , M.A. Comm / Meria OKtavianti

2. Muted Group Komunikasi Antar Budaya ?= ? ? 3. Komunikasi Antar Budaya Secara teoritis komunikasi antar budaya merupakan bidang kajian antropologi. Istilah komunikasi antar budaya pertama kali di perkenalankan oleh seorang antropolog yaitu Edward T. Hall Menurut Maletzke (1976), Komunikasi antarbudaya adalah proses pertukaran pikiran dan makna antara orang-orang berbeda budaya. Komunikasi antar budaya berpengaruh terhadap aktivitas komunikasi; apa makna pesan verbal dab non verbal menurut budaya-budaya besangkutan, apa yang layak dikomunikasikan, bagaimana cara mengkomunikasikannya, kapan mengomunikasikannya, dsb. 4. Kelompok Terbungkam?? Beberapa teori mengatakan di dalam ilmu komunikasi ada sebuah pembahasan yang khusus membahas suatu kelompok dimana kelompok itu melakukan pembungkaman dan mereka sulit untuk menyampaikan ide-ide yang mereka pikirkan,mereka merasa tertekan dengan keadaan yang sedang mereka alami. Faktor penyebab adanya kelompok bugkam: 3.Perbadaan persepsi gender yang seakan memposisikan wanita untuk tidak berhubungan dengan dunia luar 2.Dominasi suatu kelompok terhadap kelompok lain yang mengakibatkan adanya tekanan-tekanan terhadap kelompok minoritas 1. Adanya tekanan- tekanan dari kelompok dominan kepada kelompok kecil (minoritas). 5. Teori Kelompok Bungkam 6. Edwin Ardener (1927-1987), adalah seorang akademis dan antroplog Inggris. Beliau merupakan lulusan dari London School of Economics dan pernah menjadi dosen di universitas Oxford. Edwin Ardener bertemu dengan Shirley sewaktu ia melakukan penelitian etnografi di Kamerun, Afrika. Edwin Ardener Sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/Edwin_Ardener http://prezi.com/f2ihqogotkoo/edwin-and-shirley-ardener/ 7. Shirley Ardener merupakan istri dari Edwin Ardener, ia juga adalah seorang antropolog. Beliau merupakan anggota dari International Gender Studies dan direktur pendiri penelitian wanita lintas budaya. Oleh karena itu ia sering menghabisakan waktunya untuk bekerja di Kamerun. Shirley Ardener Sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/Edwin_Ardener http://prezi.com/f2ihqogotkoo/edwin-and-shirley-ardener/ 8. Latar Belakang 9. Namun, Pada pertengahan tahun 1970, dua orang antropolog, Edwin Ardener (1975) seorang antropologis sosial dari Oxford University dan Shirley Ardener (1978) sebagai rekan kerjanya mengemukakan bahwa penelitian yang para antropolog lakukan adalah lebih banyak berbicara dan bertanya kepada kalangan laki-laki dewasa. Sudah dari sejak dulu, para ahli antropologi berusaha untuk memahami budaya dengan melakukan penelitian lapangan dan menulis etnografi. Dengan begitu diharapkan sebuah budaya akan dapat dideskripsikan dengan detail, komplet dan akurat. 10. Mengapa?? 11. Menurut Edwin terdapat perbedaan wanita dan pria dalam menyampaikan sebuah informasi ketika para antropolog tersebut melakukan penilitian yaitu: a. Wanita: bahasa yang digunakan bersifat rapport talk, yaitu cenderung berbicara untuk membangun keakraban dan membutuhkan penerimaan orang lain dalam berbahasa, sehingga bagi para etnografer itu menyulitkan mereka. b. Pria: bahasa yang digunkana bersifat report talk, yang cenderung hanya untuk memberikan penjelasan dan tidak dalam rangka membangun keakraban, dan hal ini justru memudahkan etnografer untuk memperoleh banyak penjelasan dari kalangan laki-laki. 12. Edwin Ardener membuktikan bahwa fenomena ini memiliki dua segi, yaitu; Apa yang terjadi tehadap kaum wanita telah melampaui ketulian dari pihak laki-laki. Akibatnya kalangan perempuan dibungkam selama penelitian. Para peneliti antropologi (yang biasanya orang kulit putih) tidak mendengarkan suara-suara dari kalangan yang tidak berdaya (powerless), karena mereka biasa menyimak dari kalangan laki-laki dan mendengarkan bahasa laki-laki. Mereka tidak berusaha untuk mencari dan memahami seperti apa bahasa wanita, karena mereka menganggap wanita sebagai sosok yang sulit unutk berbicara. 1 2 13. Shirley Ardener melihat proses ini sebagai kejadian overtime: Kata-kata yang secara kontinyu menyerang telinga yang tuli, tentu, akhirnya menjadi tidak diucapkan. Siklus ketulian dan kebisuan ini dipergunakan sebagai basis untuk teori kelompok yang dibungkam. Ibarat menyapaikan sebuah pesan kepada orang yang tuli sekeras apapun intonasi suara, maupun sebeberapa banyak kata yang dibicarakan kepadanya maka semuanya akan menjadi sia-sia. Dan akhirnya kita lebih memilih untuk diam. 14. Teori Kelompok Bungkam Menurut Cheris Kramarae 15. Pada tahun 1974 teori ini kembali dikembangkan oleh Cheris Kramarae dan koleganya ketika dia memimpin sebuah studi sistematik mengenai cara-cara perempuan dilukiskan dalam kartun. Kramarae menemukan bahwa perempuan dalam kartun biasanya dilukiskan sebagai emosional, apologetik (peminta maaf/penyesal), dan plin-plan sedangkan pernyataan yang sederhana dan kuat disuarakan oleh laki-laki. 16. Teori kelompok bungkam adalah sebuah teori yang mencoba memaparkan fenomena yang terjadi di lingkungan sosial. Kelompok bungkam adalah kelompok yang ada karena adanya tekanan-tekanan dari kelompok dominan yang menyebabkan kelompok lain merasa kesuliatan berbahasa dalam memaparkan apa yang ada dalam benak mereka. Akibatnya kelompok tersebut menjadi terkekang dan akhirnya akan menjadi kelompok bungkam. Definisi 17. Kelompok Bungkam Menurut Para Ahli Edwin Ardener dan Shirly Ardener menyatakan bahwa bahasa dari satu budaya memiliki bias pria yang melekat didalamnya yaitu bahwa pria menciptakan makna bagi suatu kelompok dan suara wanita di tindas dan di bungkam akibat pembungkaman ini perempuan tidak mampu mengekpresikan dirinya dalam dunia yang di dominasi laki laki. Contoh: Penggunaan kata he dalam bahasa inggris sebagai kata ganti orang ketiga yang tidak pasti. 18. Menurut Cheris Kramarea: Bahasa dari sebuah budaya tidak mendukung semua penuturnya dengan setara. wanita tidak sebebas dan semampu pria untuk mengatakan apa yang mereka ingginkan kapan dan dimana mereka menginginkanya, karena kata-kata dan norma bagi pengguna mereka telah diformulasikan oleh kelompok dominan pria Anita ayo dong ngomong jangan diem aja Maaf Aku berbicara bahasa wanita 19. Komposisi Kelompok Bungkam Komposisi adalah susunan unsur unsur yang ada dalam kelompok bungkam (individu atau kelompok pembentuk kelompok bungkam) Kategori sosial yang terdiri atas perilaku yang dipelajari yang membentuk maskulinitas dan feminitas bagi sebuah budaya tertentu. Kategori biologis yang terbagi atas pria dan wanita Kelompok yang berkuasa di dalam sebuah budaya Kelompok dominan Jenis Kelamin Gender 20. Ada tiga asumsi dari cheris kramarei (1981) : ASUMSI 1. Wanita mempersepsi dunia secara berbeda dibanding pria karena pengalaman pria dan wanita yang berbeda serta adanya kegiatan- kegiatan yang berakar pada pembagian pekerjaan Perbedaan Persepsi Berdasarkan Gender Polarisasi Gender Memandang pria dan wanita sebagai kutub yang berbeda Giliran Kerja Kedua Fenomena wanita bekerja yang menghabiskan waktu delapan jam di tempat kerja dan pekerjaan lainnya ketika pulang ke rumah Dapat berupa Dikutip: Teori komunikasi 2 Turner; 201 21. 2. Karena dominasi politik mereka ,sistem persepsi pria dominan ,menghambat ekpresi bebas dari model alternatif wanita mengenai dunia 3. Agar dapat berartisipasi di masyarakat wanita harus mentransformasikan model mereka sendiri sesuai dengan ekspresi yang diterima pria Dominasi Pria Proses Penerjemanahan Wanita Dikutip: Teori komunikasi 2 Turnern; 202-205 22. Proses Pembungkaman Mengejek kontrol Ritual Pelecehan Dikutip: Teori komunikasi 2 Turner; 206-209 23. Contoh Proses Pembungkaman Mengejek Contoh: wanita selalu diberi cap sebagai seseorang yang banyak bicara,lemah, manja dll. Ritual Contoh: ketika dalam pernikahan di gereja. Umunya wanita selalu diantarkan oleh sang ayah yang kemudian diserahkan kepada laki-laki. 24. c kontrol Contoh: laki-laki memengang kontrol dalam berkomunikasi baik itu mengambil keputusan maupun mengubah topik pembicaraan menjadi hal yang dia inginkan. Pelecehan Contoh: pelecehan seksual Contoh Proses Pembungkaman 25. Strategi Perlawanan Pembungkaman dapat dilawan melalui : (Houston dan Kramarae 1991) 2. Mengambil kembali, mengangkat dan mementingkan wacana wanita 3. Menciptakan bahasa baru bagi pengalaman gender yang unik 1. Menyebutkan strategi-srategi pembungkaman Dikutip: Teori komunikasi 2 Turnern; 209 26. 1. Menyebutkan strategi-srategi pembungkaman Strategi Perlawanan Dalam tahap ini mencoba untuk mengangkat isu-isu mengenai apa penyebab kelompok bungkam. Kemudian ditelusuri apa saja strategi-startegi tersebut. Dengan demikian akan menarik perhatian khalayak dan dapat di jadikan sebuah bahan diskusi . 27. Strategi Perlawanan 2. Mengambil kembali, mengangkat dan mementingkan wacana wanita Mencoba untuk tidak meremehkan bahwa wanita telah dapat lebih berkembang dan dapat melakukan hal- hal yang pada umumnya pria laukan. 28. 3. Menciptakan bahasa baru bagi pengalaman gender yang unik Menciptakan bahasa baru yang berasal dari pengalaman apa yang telah wanita lakukan, agar mereka juga dapat meneritakan pengelaman mereka dengan mudahdan dapat dimergerti oleh laki-laki. 29. Contoh Mainkan video 30. Dalam potongan film Perempuan Berkalung Sorban tersebut diperlihatkan bahwa wanita tidak dapat melakukan banyak aktifitas yang pada umumnya hanya dilakukan oleh laki-laki. Sekeras apapun wanita dalam film itu mencoba untuk melakukan hal yang ia inginkan, maka lagi-lagi baik keluarga maupun lingkungannya tidaklah menyetujuinya dan setiap pendapatnya pun dibungkam. Meskipun pada akhirnya ia dapat melaksanakan apa yang ia inginkan. Contoh 31. Kesimpulan Jadi, teori ini terjadi ketika adanya sekelompok orang yang tidak dapat mengutarakan aspirasi maupun insipirasinya, akibat adanya tekanan dari kelompok dominan. Kelompok bungkam sendiri memang pada awalanya terjadi pada kaum wanita, namun jika diaplikasikan di massa sekarang kelompok terbungkam bisa saja terjadi pada kelompok laki-laki ataupun kelompok yang berbeda ras dll. 32. BIOGRAFI DOSEN PENGAMPU Nama: DR. Antar Venus , M.A. Comm Tempat Tanggal Lahir: Serang-Banten, 2 juni 1968 Antar Venus adalah Pakar Komunikasi yang terobsesi membumikan ilmu komunikasi. Sebagai pembina mata kuliah teori-teori Komunikasi di Universitas Padjadajran, Dosen ini menyebarkan motto Leraring Communication Theories in Practical Way 33. Nama : Annandya Junjunan Tempat Tanggal Lahir : 12 April 1995 BIOGRAFI MAHASISWA Penulis merupakan mahasiswa yang saat ini sedang menjalani pendidikan S1 nya di Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran, jurusan Manajemen Ilmu Komunikasi. Menurutnya, teori ini memberikan pengetahuan baru tentang fenomena yang terjadi disekelilingnya, yang berkaitan dengan kelompok terbungkam. Sehingga ia dapat secara lebih peka mengetahui jika memang ada kelompok bungkam disekitarnya 34. Sumber http://humasur.wordpress.com/2013/01/14/teori- komunikasi-kelompok-bungkam/ http://kiteklik.blogspot.com/2010/11/teori- komunikasi-budaya.html Diakses pada: 8 Maret 2014 35. Daftar Pustaka West, R. & Turner, L. H. (2008). Teori Komunikasi; Analisis dan Aplikasi (edisi 3). Jakarta: Salemba Humanika