mutasi

72
MUTASI

Upload: thuong

Post on 24-Feb-2016

195 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

MUTASI. Apakah yang dimaksud dengan mutasi ? Apakah yang menyebabkanterjadinya mutasi pada makhluk hidup ? Apa pula dampak mutasi bagi manusia ?. A. Pengertian Mutasi. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: MUTASI

MUTASI

Page 2: MUTASI

Apakah yang dimaksud dengan mutasi? Apakah yang menyebabkanterjadinya mutasi

pada makhluk hidup? Apa pula dampak mutasi bagi manusia?

Page 3: MUTASI
Page 4: MUTASI

A. Pengertian MutasiMutasi merupakan perubahan organisasi

materi genetik yang berupa gen atau kromosom dari suatu individu dan diwariskan kepada generasi berikutnya.

Mutasi pada sel-sel gamet bersifat menurun,

tetapi jika mutasi terjadi pada sel-sel somatik tidak bersifat menurun.

Page 5: MUTASI

Peristiwa terjadinya mutasi dinamakan mutagenesis,

sedangkan individu yang mengalami mutasi disebut mutan.

Faktor-faktor yang menyebabkan mutasi disebut mutagen

Page 6: MUTASI

Mutagen dapat berasal dari:a. bahan fisika, misalnya radiasi yang

dipancarkan oleh bahan radioaktif,b. bahan kimia, misalnya fenol, benz

pyrene, metil cholauthrene,metil Hg, pestisida, formaldehid, colchicine,

c. bahan biologi, misalnya virus penyebab kerusakan kromosom.Virus hepatitis menimbulkan aberasi pada darah dan tulang.

Page 7: MUTASI

B. Macam-macam Mutasi Berdasarkan tempat terjadinya, dibedakan menjadi

dua :

a. Mutasi kecil (point mutation) = mutasi gen Perubahan yang terjadi pada susunan molekul gen (DNA), sedangkan lokus gennya tetap.

b. Mutasi besar (gross mutation) = mutasi kromosom = aberasi Perubahan yang terjadi pada struktur dan susunan kromosom.

Page 8: MUTASI

B. Macam-macam Mutasi Berdasarkan faktor penyebabnya, mutasi dapat Dibedakan menjadi dua macam sebagai

berikut.a. Mutasi alamiah (spontan)

disebabkan oleh alam, antara lain sinar kosmos, sinar radioaktif, dan sinar ultraviolet.

b. Mutasi induksi (buatan)disebabkan oleh usaha manusia, antara lain penggunaan bahan radioaktif, penggunaan senjata nuklir, dan reaktor atom.

Page 9: MUTASI

1. Mutasi Gen

adalah perubahan susunan kimia molekul DNA (perubahan susunan/urutan basa nitrogen pada nukleotida)

disebut juga mutasi titik (point mutation). Yang mengalami perubahan adalah m-RNA Perubahan susunan basa nitrogen pada

triplet, menyebabkan berubah pula asam amino yang akan dikode. demikian pula, jenis atau fungsi protein yang akan dihasilkan

Tidak terjadi perubahan lokus, bentuk, dan jumlah kromosom

Page 10: MUTASI

Mutasi gen dapat dibedakan menjadi dua, yaitu

a. Penggantian pasangan basa N1) Transversi2) Transisi

b. Penyisipan dan pengurangan basa N= mutasi pergeseran kerangka (frameshift mutation)1) Insersi2) Delesi

Page 11: MUTASI

a. Penggantian Pasangan Basa Terjadi penggantian satu nukleotida dengan

nukleotida yang lainnya. Pada umumnya, mutasi membahayakan

organisme yang mengalaminya.

Page 12: MUTASI

a. Penggantian Pasangan Basa1) Transversi

Pergantian basa nitrogen yang tidak sejenis. Dapat terjadi bila terdapat pergantian basa purin dengan basa pirimidin atau basa pirimidin dengan basa purin.

Misalnya: T-A diganti menjadi A-TG-S diganti menjadi S-G

Page 13: MUTASI

Transversi

Apabila terjadi tranversi nukleotida 2, 3 dan 7 menjadi

Page 14: MUTASI

a. Penggantian Pasangan Basa2) Transisi pergantian basa nitrogen yang sejenis. terjadi bila terdapat pergantian basa purin

dari satu mutasi DNA dengan purin lainnya atau basa pirimidin dengan pirimidin lainnya.

Misalnya: A-T diganti menjadi G-SS-G diganti menjadi T-A

Page 15: MUTASI

Transisi

Apabila terjadi transisi nukleotida 2 dan 7 menjadi

Page 16: MUTASI

b. Mutasi pergeseran kerangka (frameshift mutation)1) Insersi

Merupakan peristiwa penyisipan/penambahan satu atau lebih pasangan basa nitrogen pada rantai DNA. Dapat disebabkan oleh fragmen DNA yang pindah. Peristiwa ini disebut dengan transposom.

Page 17: MUTASI

Insersi

• Misalnya:

Apabila terjadi insersi nukleotida antara 8 - 9 menjadi

Page 18: MUTASI

2) Delesidapat terjadi karena pengurangan satu atau lebih pasangan basa nitrogen pada rantai DNA.

Peristiwa ini dapat disebabkan karena radiasi sinar radioaktif dan infeksi suatu virus.

Page 19: MUTASI

Delesi

• Misalnya:

Page 20: MUTASI
Page 21: MUTASI

sindroma Cri-du-chat (cat cry syndrome)

• disebabkan oleh delesi pada lengan pendek kromosom nomor 5.

• Karakteristik; pita suara kecil, epiglotis melengkung sehingga waktu baru lahir tangisannya mirip suara kucing, mengalami keterbelakangan fisik dan mental, bayi kecil danlemah, otak kecil, muka lebar, hidung mengalami penebalan, IQ berkisar antara 20 – 0.

• meninggal pada waktu lahir atau pada masa kanak-kanak.

Page 22: MUTASI

2. Mutasi Kromosom

Mutasi kromosom ini biasanya diakibatkan oleh kesalahan pada waktu meiosis melalui peristiwa pautan, pindah silang, atau gagal berpisah.

Page 23: MUTASI

Mutasi Kromosom dibedakan dua:a. Perubahan struktur kromosom (kerusakan

kromosom)1) Delesi kromosom2) Duplikasi kromosom3) Inversi kromosom4) Translokasi kromosom

b. Perubahan jumlah kromosom1) Aneuploidi (perubahan pd set kromosom)2) Euploidi/aneusomi (perubahan penggandaan)

Page 24: MUTASI

Perubahan struktur kromosom 1) Delesi kromosom

hilangnya dua atau lebih nukleotida yang berdampingan

Page 25: MUTASI

Contoh delesi ; kromosom X Drosophila melanogaster yang berukuran lebih pendek. Mutan ini bersifat resesif dan letal, dapat hidup hanya dalam bentuk heterozigot.

Page 26: MUTASI

Perubahan struktur kromosom 2) Duplikasi kromosom

penambahan ruas kromosom atau gen dengan ruas yang telah ada sebelumnya. Sehingga, terjadi pengulangan ruas-ruas DNA dengan runtunan basa yang sama yang mengakibatkan kromosom mutan lebih panjang.

Page 27: MUTASI

Contoh duplikasi : gen bar pada Drosophila melanogaster. Penambahan gen pada kromosom mengakibatkan peningkatan enzim tertentu yang menyebabkan ketidakseimbangan metabolisme.

Page 28: MUTASI

Perubahan struktur kromosom 3) Inversi kromosom

penataan kembali struktur kromosom yang terjadi melalui pemutaran arah suatu ruas kromosom sehingga kromosom mutan mempunyai ruas yang runtunan basanya merupakan kebalikan dari runtunan basa kromosom liar.

Page 29: MUTASI

Misalnya pada satu ruas kromosom terdapat urutan ruas ABCDEF, setelah inversi diperoleh ruas AEDCBF. Jadi, terjadi pemutaran ruas BCDE.

Page 30: MUTASI

Perhatikan gambar Suatu kromosom mengalami pematahan menjadi 3 bagian dengan alel AB, CDE, dan FG. Setelah mengalami penggabungan kromosom, beberapa alel kromosom tersusun terbalik sehingga membentuk kromosom dengan alelABEDCFG.

Page 31: MUTASI
Page 32: MUTASI

Inversi dapat dibedakan ;

a) Inversi perisentristerjadi pada dua lengan kromosom yang berbeda

b) Inversi parasentris terjadi apabila sentromer terletak di sebelah luar

lengan kromosom yang mengalami inversi. terjadi pada satu lengan kromosom

Page 33: MUTASI
Page 34: MUTASI

Perubahan struktur kromosom 4) Translokasi kromosom

perpindahan ruas DNA (segmen kromosom) ke tempat yang baru, baik dalam satu kromosom atau antar kromosom yang berbeda.

Page 35: MUTASI

Translokasi

Page 36: MUTASI

Translokasi

• Pada gambar di atas ditunjukkan kromosom yang mempunyai alel ABCDEFG. • Kromosom tersebut mengalami pematahan sehingga terbentuk 3 patahan kromosom,

yaitu kromosom beralel AB, kromosom beralel EDC, dan kromosom beralel FG. • Pada proses selanjutnya, kromosom beralel AB bergabung lagi dengan kromosom

beralel FG dan kromosom beralel EDC bergabung dengan kromosom bukan homolog XYZ sehingga terbentuk kromosom EDCXYZ.

Page 37: MUTASI

Tipe-tipe translokasi

a) Translokasi resiprok (timbal balik)

satu pematahan pada dua kromosom nonhomolog dan bagian yang patah saling tertukar.

terjadi pertukaran ruas antar kromosom

Tipe translokasi ini merupakantranslokasi yang paling banyak terjadi.

Page 38: MUTASI

Tipe-tipe translokasi

b) Translokasi non resiprok : berpindahnya segmen kromosom ke kromosom yang lain tanpa pertukaran

Page 39: MUTASI

.

Page 40: MUTASI
Page 42: MUTASI

5) Katenasi

kerusakan kromosom karena kromosom homolog ujungnya saling

berdekatan sehingga membentuk lingkaran. Perhatikan Gambar berikut

Page 43: MUTASI
Page 44: MUTASI

b. Perubahan jumlah kromosom

1) Aneuploidi

jumlah kromosomnya terdapat penambahan atau kehilangan satu atau beberapa kromosom pada genomnya.

Perubahan Jumlah Ploidi jml n - nya perubahan yang melibatkan seluruh set

kromosom

Page 45: MUTASI

Perubahan perangkat kromosom (genom) dapat terjadi karena: autopoliploidi: genom (n) mengganda

dengan sendirinya karena adanya gangguan pada meiosis;

allopoliploidi: terjadi pada hibrid yang berasal dari 2 spesies yang jumlah genomnya berbeda.

Page 46: MUTASI

Macam-macam Aneuploidi

Monoploid Hanya memiliki satu genom (n) di dalam sel soma , setiap

kromosom terdapat dalam jumlah tunggal Misal ; lebah madu jantan yang tumbuh dg partenogenesis.

mikroorganisme, seperti bakteri, alga, fungi, serta generasi gametofit lumut.

Ciri :- umumnya berukuran lebih kecil daripada yang

normal (2n), - viabilitas rendah, dan - biasanya steril karena kromosom homolog tidak memiliki

pasangan selama meiosis sehingga hasil meiosis kekurangan satu atau beberapa kromosom.

Page 47: MUTASI

Triploidmemiliki 3 genom (3n) dalam sel somatiknya. Umumnya steril.

Tetraploidmemiliki 4 genom atau 4 perangkat kromosom (4n) dalam sel. Biasanya fertil. Pada tumbuhan berwarna lebih gelap karena lebih banyak mengandung klorofil berukuran besar, begitu pula pada buah dan bijinya.

Page 48: MUTASI

Aneuploidi dengan penambahan satu kromosom (2n + 1)

Page 49: MUTASI

Variasi aneuploid

Page 50: MUTASI

Poliploid kromosom lebih dari 2 perangkat (2n)

seperti triploid (3n), tetraploid (4n), dan pentaploid (5n).

Organisme yang lebih dari tetraploid jarang ditemukan dalam populasi alami, tetapi beberapa tumbuhan budi daya ditemukan poliploid (tetraploid), misalnya apel, pisang, kentang, kacang tanah, gandum, dan kopi.

Page 51: MUTASI

Contoh poliploid pd manusia Diandri terjadi karena pembuahan

sperma Digini (3n) terjadi polosit 2 gagal gagal

melepaskan diri dan dibuahi oleh sperma Beberapa kasus poliploid pada manusia

selalu mengalami keguguran spontan atau lahir mati. Menurut Stern (1973), kira-kira 15% dari kasus keguguran spontan adalah triploid dan tetraploid

Page 52: MUTASI

Pada hewan, poliploid menimbulkan keadaan tidak seimbang dalam mekanisme penentuan jenis kelamin sehingga mengakibatkan steril.

Page 53: MUTASI

INDUKSI POLIPLOID

Perubahan perangkat dari organisme diploid menjadi organism poliploid dapat diinduksi dengan cara menghambat pemisahan kromosom. Usaha-usaha yang dilakukan antara lain sebagai berikut. Menggunakan suhu tinggi, seperti yang dilakukan pada

jagung. Sentrifugal (pemusingan) proses pemusingan pada

kecambah dapat menyebabkan poliploid, misalnya pada tembakau.

(Bahan-bahan radioaktif seperti sinar X. Radium dapat menyebabkan sel poliploid.

Senyawa kimia seperti kolkisin, etil merkuri klorida, sulfanilamide dapat menginduksi poliploid pada tumbuhan; senyawa kimia ini akan menghambat pembentukan benang gelendong sehingga kromosom tidak dapat memisah dan akibatnya terjadi duplikasi kromosom.

Page 54: MUTASI

Perubahan jumlah kromosom 2) Aneusomi

Apabila perubahan melibatkan hanya pada salah satu kromosom di dalam satu set kromosom.

Organisme aneusomi memiliki kekurangan atau kelebihan kromosom dibandingkan jumlah kromosom diploid dari spesies tersebut. Hal ini memengaruhi tingginya mortalitas dan rendahnya fertilitas.

Page 55: MUTASI

Aneusomi dapat terjadi karena beberapa hal sebagai berikut. Nondisjungsi (nondisjunction), yaitu

peristiwa gagal berpisah pada kromosom homolog ketika anafase pada meiosis I.

Anafase lag, yaitu tidak melekatnya kromatid pada gelendong ketika meiosis.

Page 56: MUTASI

Aneusomi meliputi:

monosomik (2n - 1): hilangnya satu kromosom dari sepotong kromosom homolog . Ct :

nullisomik (2n - 2): hilangnya sepasang kromosom homolog, individu nullisomi memiliki viabilitas dan fertilitas yang rendah. Selalu letal

trisomik (2 + 1): memiliki satu kromosom tambahan ; pada waktu meiosis menghasilkan 2 macam gamet, yaitu (n) dan (n + 1); misal pada kecubung;

tetrasomik (2n + 2): memiliki dua kromosom tambahan

Page 57: MUTASI

Berbagai aneuploid pada Drosophila

Page 58: MUTASI

Aneusomi pada Manusia

Sindroma Turner (45, X)

Jumlah kromosomnya 45 dan kehilangan 1 kromosom kelamin

memiliki 44 autosom dan 1 kromosom X. kariotipenya menjadi 45, XO atau 44A+X. atau (22AA+X0).

ditemukan H.H. Turner pada 1938.

Frek. Kejadian = 1 : 5000 wanita

Monosomik 2n-1

Page 59: MUTASI

Sindroma Turner (45, X)

• Berkelamin wanita, tetapi tidak memiliki ovarium

• Uterus kecil• Steril• Perawakan pendek• Pada leher mempunyai

gelambir• Sering keguguran

(atas) Leher penderita sindrom Turner tanpa lipatan kulit dan (bawah) kembali normal setelah dioperasi.

Page 60: MUTASI
Page 61: MUTASI

Sindroma Klinefelter (47, XXY)

Tejadi penambahan satu kromosom X terhadap kromosom normal XY sehingga memiliki 44 autosom dan 3 kromosom seks (XXY) susunan kromosom XXY disebabkan fertilisasi ovum XX oleh sperma Y atau ovum X oleh sperma XY.

Karyotipe = 22 AA + XXY Ditemukan oleh H.H.

Klinefelter (1942).

Trisomik = 2n+1

Page 62: MUTASI

Sindroma Klinefelter (47, XXY)

Berkelamin laki-laki, tetapi cenderung kewanitaan,

Penis dan testis kecil, payudara membesar karena penumpukan lemak,

Mental terbelakang Frek kejadian = 1 :

500 laki-laki

Page 63: MUTASI

Sindroma Klinefelter (47, XXY)

Page 64: MUTASI

Sindrom Triple–X (XXX) atau Sindrom wanita super (47,XXX),

Cirinya: kromosom sex ada tiga XXX, tubuh seringnya tinggi, menderita schizoprenia.

Page 65: MUTASI

Sindroma Jacobs (47, XYY) trisomi pd autosom

Penderita memiliki tambahan kromosom Y sehingga kariotipenya (47, XYY) atau (22 AA + XYY),

ditemukan oleh P.A. Jacobs,1965. Berkelamin laki-laki Frek. Kejadian = 1 : 1000 laki-laki

Page 66: MUTASI

Sindroma Jacobs Ciri-ciri ; berperawakan tinggi, IQ

di bawah normal (80 - 95), bersifat antisosial, agresif, dan sejak kecil menampakkan watak kriminal.

Page 67: MUTASI

Sindroma Patau trisomi pd autosom

memiliki tambahan satu autosom sehingga memiliki kariotipe (47, XX) atau (47, XY). Atau

Kelebihan kromosom ini disebut trisomi. (mungkin terjadi pada kromosom nomor 13 dan 14, atau 15).

Karakteristik; berkelamin laki-laki atau wanita dengan kepala kecil, mata kecil, sumbing celah langit-langit, tuli, dan mental terbelakang

Meninggal setelah 1 jam kelahiran Frek. Kejadian = 1 : 20.000 kelahiran

Page 68: MUTASI

Sindroma Edward

Karyotipe = 45 A + XX / 45 A + XY (pada kromosom no. 16,17,18)

Ditemukan oleh J.H. Edward th 1866. Berkelamin pria atau wanita Ciri ; tengkorak lonjong, dada pendek dan

lebar, telinga rendah dan jelek, klitoris terbelakang, mental terbelakang, 90% meninggal pada usia 6 bulan pertama

Frek. Kejadian = 1 : 8000 kelahiran

trisomi pd autosom

Page 69: MUTASI

Sindroma Down (Mongolisme)

Memiliki satu autosom pada nomor 21 sehingga kariotipenya menjadi (45, XX/ XY) . Atau 45 A + XX / XY

Ditemukan oleh J.L. Down tahun 1866. Berkelamin pria atau wanita Frek. Kejadian = 1 : 7000 kelahiran

trisomi pd autosom

Page 70: MUTASI

Karakteristik Sindrom Down

Tinggi badan +120 cm, kepala lebar dan pendek, lidah besar, mulut menganga, jari pendek, dan gemuk terutama kelingking, memiliki lipatan mata mongolism, otak kecil, dan tumbuh tidak sempurna sehingga mengalami keterbelakangan mental.

Ada yang idiot (IQ < 25), imbisil (IQ 25 - 49), debil (IQ 50 - 69).

Umumnya steril,

Page 71: MUTASI
Page 72: MUTASI