musni umar: solusi mengakhiri terorisme di indonesia

15
Musni Umar, Ph.D

Upload: musniumar

Post on 15-Jun-2015

1.407 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Musni Umar: Solusi Mengakhiri Terorisme di Indonesia

Musni Umar, Ph.D

Page 2: Musni Umar: Solusi Mengakhiri Terorisme di Indonesia

Solusi Mengakhiri Terorisme di Indonesia

Oleh Musni Umar, Ph.DSociologist and Researcher

Direktur Eksekutif Institute for Social Empowerment and Democracy (INSED)

Page 3: Musni Umar: Solusi Mengakhiri Terorisme di Indonesia

Pengantar Terorisme, teror dan teroris merupakan permasalahan yang

sangat kompleks. Kompleksitas tersebut dapat dilihat dari sulitnya para ahli untuk mencapai kata sepakat terhadap definisi daripada terorisme, identifikasi tindakan, karakteristik maupun akar permasalahan terorisme.

Sampai saat ini tidak ada satu definisi tunggal yang dapat mewakili fenomena terorisme diseluruh dunia. Kompleksitas juga muncul karena faktanya, label ‘terorisme’ digunakan untuk mengidentifikasi berbagai macam fenomena dengan lingkup yang luas.

Di beberapa negara, terorisme identik dengan aktivitas kelompok revolusioner ekstrim kiri seperti Brigadir Merah di Italia, ataupun kelompok ekstrim kanan seperti Neo-Nazi dan Skinheads di Eropa.

Page 4: Musni Umar: Solusi Mengakhiri Terorisme di Indonesia

Di Timur Tengah dan Afrika, muncul kelompok seperti Al Qaeda, yang diinspirasi dengan gerakan pembebasan di negeri-negeri Muslim yang secara ekonomi dijajah oleh Amerika Serikat.

Di Libanon, muncul Hizbullah, kelompok perlawanan terhadap Israil yang selalu mendapat perlindungan dan dukungan dari Amerika Serikat dan Barat.

Di Palestina, muncul kelompok perlawanan yang tidak mau kooperatif dengan Amerika Serikat dan Israil, yaitu Hamas yang kemudian dikategorikan sebagai teroris.

Page 5: Musni Umar: Solusi Mengakhiri Terorisme di Indonesia

Di Afganistan, Taliban yang pernah memimpin Negara itu, kemudian digulingkan dan melakukan perlawanan, disebut sebagai teroris, yang sampai sekarang terus berperang melawan invasi Amerika Serikat dan sekutunya.

Di Mesir, para tokoh Ikhwanul Muslimin yang juga tokoh Partai Kebebasan dan Keadilan (PKK) yang didirikan untuk mengikuti pemilu 2012, telah memenangkan pemilihan umum demokratis di Mesir, yang untuk pertama kali dilaksanakan di negeri pyramid itu pasca revolusi tahun 2011. Akan tetapi, hasil pemilu itu dikudeta oleh Militer Mesir. Para pentolan Ikhwanul Muslimin dan Partai Kebebasan dan Keadilan seperti Presiden Mursi, pemimpin Ikhwanul Muslimin Muhammad Badie dan lain-lain, dipenjarakan dan dituduh sebagai teroris.

Page 6: Musni Umar: Solusi Mengakhiri Terorisme di Indonesia

Di Indonesia, setelah terjadi penyerangan World Trade Center (WTC) yang dikenal dengan peristiwa 11 September 2001, kemudian Bom Bali 2002, yang menewaskan tercatat 202 korban jiwa dan 209 orang luka-luka atau cedera, kebanyakan warga asing terutama warga Australia.

Kemudian pemboman di DKI Jakarta 2003 dengan sasaran JW Marriot, telah menewaskan 12 orang dan sekitar 150 yang mengalami cedera. Tahun 2009, JW Marriot dan Ritz Carlton Jakarta, kembali menjadi sasaran bom.

Kegiatan terorisme di DKI Jakarta yang paling mutakhir ialah pemboman Vihara Ekayana, Duri Kepa, Kebon Jeruk Jakarta Barat (4/8/2013).

Penyerangan, pembunuhan dan penangkapan terhadap mereka yang diduga menjadi teroris di seluruh Indonesia, sampai sekarang terus berlanjut yang dilakukan Densus 88 POLRI.

Page 7: Musni Umar: Solusi Mengakhiri Terorisme di Indonesia

Pengertian Terorisme Teror, teroris dan terorisme adalah kata yang sangat banyak

digunakan sehubungan terus terjadinya pengungkapan dan penyerangan Densus 88 POLRI terhadap berbagai kelompok yang diduga sebagai teroris. Pengertian teror yang sering dikemukakan adalah suatu tindakan yang dilakukan satu kelompok, organisasi, partai politik, lembaga, negara dan atau individu yang bertujuan untuk membangkitkan perasaan takut masyarakat. Teroris adalah pelaku teror yang melakukan tindakan teror untuk menakut-nakuti masyarakat.Terorisme adalah paham yang dianut oleh pelaku teror sehingga mendorong untuk melakukan tindakan teror dalam rangka menakut-nakuti masyarakat. Akan tetapi, penggunaan kata terorisme, juga sering dimaknai sebagai pelaku teror dan tindakan terorisme itu sendiri.

Page 8: Musni Umar: Solusi Mengakhiri Terorisme di Indonesia

Pengertian teror yang baku dan definitif dari apa yang disebut terorisme, sampai saat ini belum ada keseragaman. Perserikatan Bangsa-Bangsa telah membentuk Ad Hoc Committee on Terrorism tahun 1972 yang bersidang selama tujuh tahun tanpa menghasilkan rumusan definisi.Maka terorisme dapat didefinikan sebagai satu paham yang mendorong para teroris melakukan serangan-serangan terkoordinasi atau tidak terkoordinasi yang bertujuan membangkitkan perasaan takut terhadap sekelompok masyarakat. Dalam banyak kasus, kegiatan teror yang dilakukan sama sekali tanpa berprikemanusiaan, karena masyarakat sipil yang tidak terkait dengan suatu persoalan yang memicu para teroris melakukan tindakan, tidak jarang menjadi sasaran dan korban dari kegiatan teror yang dilakukan

Page 9: Musni Umar: Solusi Mengakhiri Terorisme di Indonesia

Unsur Teror Menurut Webster's New World College Dictionary

(1996) bahwa terorisme adalah "the use of force or treats to demoralize, intimdate, and subjugate”. (Penggunaan kekerasan atau ancaman untuk mengacaukan, mengintimidasi, dan menaklukkan). Dari pengertian itu, dapat ditarik kesimpulan bahwa tindakan teror mengandung paling tidak empat hal:1. Ancaman2. Intimidasi (menakut-nakuti)3. Kekerasan4. Penaklukkan

Page 10: Musni Umar: Solusi Mengakhiri Terorisme di Indonesia

Penyebab Timbulnya Terorisme

Kegiatan teror merupakan bentuk perlawanan terhadap pemerintahan (rezim) di tingkat nasional dan perlawanan terhadap hegemoni barat terutama Amerika Serikat. Adapun faktor yang bisa menyebabkan munculnya terorisme antra lain:

1. Faktor ketidak-adilan ekonomi Dalam system dan pemerintahan yang tidak bisa menciptakan keadilan

dalam bidang ekonomi, berpotensi melahirkan gerakan teror. Menurut saya, ketidak-adilan merupakan aspek utama dan inti dari

persoalan terorisme. 2. Faktor ketidak-adilan hukum Masyarakat membutuhkan keadilan dalam hukum. Kesamaan di mata

hukum, merupakan tuntutan yang bersifat universal. Hukum yang hanya tajam kepada masyarakat bawah, melahirkan perlawanan terhadap rezim yang berkuasa, yang salah satu bentuknya melakukan teror untuk menakut-nakuti masyarakat

Page 11: Musni Umar: Solusi Mengakhiri Terorisme di Indonesia

3. Faktor penjajahan Faktor penjajajan dalam segala bentuk, juga menyebabkan

muncul gerakana terorisme. Di Palestina misalnya, gerakan Hamas muncul dan mendapat dukungan rakyat, karena gerakan Fatah yang sekarang dipimpin Mahmud Abbas, yang dulu dipimpin Yaser Aarafat, dengan jalan berkompromi dengan Amerika Serikat dan Israil melalui berbagai perundingan, tidak menghasilkan apa-apa, kemudian lahir Hamas yang memilih jalan perjuangan dengan mengangkat senjata.

4. Faktor intervensi asing Intervensi asing ke suatu Negara untuk menggulingkan suatu

rezim yang sedang berkuasa, dengan alasan apapun, memunculkan gerakan teror. Sebagai contoh di Irak, Afganistan dan berbagai Negara lain, intervensi asing tidak menyelesaikan masalah, dalam realitas melahirkan berbagai gerakan perlawanan yang kemudian disebut teroris.

Page 12: Musni Umar: Solusi Mengakhiri Terorisme di Indonesia

5. Faktor pemahaman agama yang sempit Agama kalau dipahami secara sepotong-potong dan tidak

komprehensif, bisa melahirkan terorisme. Apalagi kalau terjadi “rallying point” (titik temu) dengan perasaan diperlakukan tidak adil, maka bisa menjadi faktor timbulnya teroris di dalam suatu Negara.

6. Faktor ingin merdeka Faktor ingin menjadi Negara merdeka, juga bisa melahirkan

terorisme karena mereka menganggap kalau merdeka sendiri bisa menciptakan keadilan, kesejahteraan dan kemakmuran bagi rakyat. Faktor ini banyak dilakukan kaum pergerakan seperti di Aceh yang dilakukan GAM pada masa lalu sebelum ditanda-tangani perjanjian damai di Swedia tahun 2005.

Demikian juga hal yang dilakukan OPM sekarang, merupakan kegiatan teror untuk mewujudkan kemerdekaan bagi Papua.

Page 13: Musni Umar: Solusi Mengakhiri Terorisme di Indonesia

7. Faktor ingin merubah system dan Negara Faktor lain yang mendorong lahirnya gerakan teroris ialah

keinginan merubah system dan dasar Negara misalnya menjadi Negara Islam, dan Negara yang dikehendaki para penggeraknya.

8. Faktor ingin merubah system dan Negara Faktor lain yang mendorong lahirnya gerakan teroris ialah

keinginan merubah system dan dasar Negara misalnya menjadi Negara Islam, dan Negara yang dikehendaki para penggeraknya.

Dengan demikian, motivasi melakukan gerakan teroris untuk perubahan, setidaknya dapat dibagi kepada tiga bagian.

Pertama, perjuangan menegakkan keadilan. Kedua, perjuangan politik, ingin merdeka. Ketiga, perjuangan ideologis, ingin merubah system dan dasar

Negara.

Page 14: Musni Umar: Solusi Mengakhiri Terorisme di Indonesia

Solusi Mengakhiri Terorisme

Perjuangan menegakkan keadilan dalam seluruh aspek kehidupan, ingin menjadi Negara merdeka dan merubah system politik dan dasar Negara, akan selalu tumbuh dan berkembang dimanapun di dunia, jika ketidak-adilan tidak ditegakkan.

Untuk mengakhiri kegiatan teror, teroris dan terorisme, tidak mungkin berhasil seperti yang dilakukan Densus 88 yang menyergap, menembaki, membunuh dan menangkap mereka yang diduga melakukan teroris.

Untuk mengakhiri tindakan teror, teroris dan terorisme, solusinya harus dilakukan setidaknya lima hal.

Pertama, ciptakan pembangunan yang berkeadilan dan merata.

Page 15: Musni Umar: Solusi Mengakhiri Terorisme di Indonesia

Kedua, lakukan pendekatan persuasi fdengan cinta, tulus dan penuh

kasih sayang kepada kelompok-kelompok diduga berpotensi melakukan terorisme

Ketiga, rubah cara pandang mereka dengan dialog, diskusi, jika perlu berdebat dengan menghadirkan pakar agama, sosial, hukum, Negara dan sebagainya, untuk meluluhkan hati mereka yang melakukan terorisme.

Keempat, lakukan rekonsiliasi sosial, politik dan ekonomi dengan kelompok-kelompok marjinal yang berpotensi melakukan perlawanan terhadap Negara (penguasa).

Kelima, akhiri segala macam bentuk kekerasan yang dilalukan Densus 88 POLRI dalam memberantas terorisme .

Dengan melakukan lima hal di atas, sangat optimis terorisme di Indonesia dapat diakhiri dengan baik dan damai.

* Tulisan ini merupakan makalah penulis yang telah dipresentasikan dalam Program Kesbangpol DKI Jakarta tentang Pemberantasan Terorisme, pada 24 Mei 2013 di Hotel Griya Astuti, Cisarua, Bogor Jawa Barat, dan telah mengalami revisi judul dan tambahan solusi mengakhiri terorisme.