MUSEUM KONSERVASIGEOPARK CILETUHPALABUHANRATU

Sejarah Museum Konservasi Geopark Ciletuh

Museum Konservasi Geopark Ciletuh-Palabuhanratu

mulai dirintis sejak 2014 atas inisiatif masyarakat, yang

kemudian dibantu oleh PT. Biofarma sebagai bentuk

Corporate Social Responsibility (CSR). Pada awalnya

hanya berupa koleksi batuan yang unik, lalu pada 2015

menambah koleksi budaya dan 2016 menambah

koleksi biologi. Museum konservasi dibuat sebagai

pusat informasi dan edukasi mengenai Geopark Ciletuh

Palabuhanratu dalam tiga aspek konservasi yaitu

geologi, biologi, dan budaya. Koleksi yang ada berasal

dari banyak penyumbang seperti Universitas Padjajaran

dll.

Ciletuh Palabuhanratu Geopark Conservation Museum

was initiated by local people of Ciemas on 2014, and

then financially helped by PT.Biofarma as a form of

Corporate Social Responsibility (CSR). At first it was

only unique rock collections, and later at 2015 added

the cultural collections and 2016 with biological

collection. The Conservation Museum was created

as the center of information and education of Geopark

Ciletuh-Palabuhanratu in three conservation aspects,

which are geological, biological, and cultural. The

collections come from a lot of constributors like

Padjajaran University and many others.

Jl.Tamanjaya-Panenjoan,desa Tamanjaya

Kec. Ciemas, Kab. Sukabumi

085722909478

papsiciletuh@gmail.com

Geopark C i le tuh-Pa labuhanra tu M in i Museum

has rocks col lect ion which can be found near

G e o p a r k C i l e t u h - P a l a b u h a n r a t u ’ s a r e a .

One of the collection is the oldest rock in West Java

which form Metamorphic rock like serpentinite, schist,

phyllite, and amphibolite. Moreover, there are rocks

w h i c h c o m p o s i n g t h e I n d i a n O c e a n c r u s t

called ophiolite series. There is also rock which

contains fossil as old as 38 to 34 million years ago

and wooden fossils. Collection of evidence of the existence

precious metal ore deposits such as gold and silver are

also owned and can be seen in this museum

Museum Konservasi Geopark Ciletuh Palabuhanratu

memiliki insektarium dan herbarium. Herbarium adalah

koleksi spesimen tumbuhan yang telah dikeringkan atau

diawetkan, sedangkan insektarium adalah tempat

penyimpanan koleksi serangga atau insekta dalam bentuk

awetan kering atau basah. Tumbuhan dan serangga

yang menjadi koleksi berupa tumbuhan lokal yang hidup

di lingkungan Geopark Ciletuh-Palabuhanratu. Selain itu

juga terdapat taksidermi hewan berukuran besar seperti

banteng liar dan rusa.

Geopark Ciletuh-Palabuhanratu Conservation museum has

collections of insectarium and herbarium. Herbarium is a place

to store specimen of plants that has been preserved or dried,

while insectarium is a place to store specimen of insects that

has been preserved both in dry and wet preset. The insect and

plant collections are those which live in the environment of

Geopark Ciletuh-Palabuhanratu. Aside from herbarium and

insectarium, there are some big animal taxyderms like

wild buffalo and deer.

Kebudayaan merupakan salah satu aspek yang menjadi

sumber nilai-nilai dan kebiasaan hidup suatu masyarakat.

Wujud kebudayaan masyarakat di sekitar wilayah

Geopark Ciletuh dimuat dalam museum konservasi

sebagai upaya pelestarian tradisi dan kebudayaan yang

berkembang di masyarakat sejak lama. Jenis tradisi

yang terdapat di kawasan Ciletuh dan sekitarnya terdiri

dari sistem pertanian tradisional, sarana-prasarana

pertanian, bentuk pemukiman tradisional, hajat laut

dan sebagainya. Dari aspek kesenian dan kerajinan

terdapat cerita-cerita rakyat, permainan rakyat,

alat musik, batik, serta tari dan pertunjukan tradisional.

Culture is one aspect that becomes the source of values

and living habits of a society. The form of community

culture around the Geopark Ciletuh area is displayed in

the museum of conservation as an effort to preserve the

tradition and culture that has grown in society since long

time ago. The types of traditions in the Ciletuh and

surrounding areas consist of traditional farming systems,

agricultural equipment, traditional settlement, hajat laut

and so on. From the arts and crafts aspects, there are

folklore, folk games, musical instruments, batik, as well

as traditional dance and performances.

Museum Konservasi memiliki beberapa koleksi batuan yang

dapat dijumpai di lingkungan Geopark Ciletuh-Palabuhanratu.

Koleksi museum salah satunya adalah batuan tertua di

Jawa bagian barat yang berupa batuan metamorf seperti

serpentinit, sekis, filit, dan amfibolit. Selain itu, terdapat

juga batuan yang menyusun kerak Samudra Hindia yang

disebut seri batuan ofiolit. Batuan yang mengandung fosil

yang menunjukkan umur 38 hingga 34 juta tahun yang

lalu, serta fosil-fosil kayu ikut dimiliki oleh museum.

Koleksi lainnya seperti bukti-bukti keberadaan endapan

bijih logam mulia seperti emas dan perak dapat dilihat

di museum ini.

Geologi

Geology

Biologi

Biology

Kebudayaan

Culture