kemitraan stakeholder dalam pengembangan geopark …

99
KEMITRAAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN GEOPARK CILETUH KABUPATEN SUKABUMI SKRIPSI Diajukan Untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan studi Program Strata-1 Disusun Oleh : PROGRAM STUDI-STUDI DESTINASI PARIWISATA SEKOLAH TINGGI PARIWISATA BANDUNG BANDUNG 2017 Tia Rahma Yuanita 201218105

Upload: others

Post on 30-Oct-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KEMITRAAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN GEOPARK …

KEMITRAAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN GEOPARK

CILETUH KABUPATEN SUKABUMI

SKRIPSI Diajukan Untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan studi Program

Strata-1

Disusun Oleh :

PROGRAM STUDI-STUDI DESTINASI PARIWISATA

SEKOLAH TINGGI PARIWISATA BANDUNG

BANDUNG

2017

Tia Rahma Yuanita

201218105

Page 2: KEMITRAAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN GEOPARK …

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena hanya dengan

rakhmat dan karunia-Nya Usulan Penelitian ini dapat diselesaikan tepat pada

waktunya.

Usulan Penelitian dengan judul KEMITRAAN STAKEHOLDER DALAM

PENGEMBANGAN GEOPARK CILETUH KABUPATEN SUKABUMI sebagai

persyaratan mengikuti Seminar Usulan Penelitian program strata-1 Program Studi

Destinasi Pariwisata, Jurusan Kepariwisataan Sekolah Tinggi Pariwisata

Bandung.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih serta

penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :

1. Bapak Dr. Anang Sutono MM.Par., CHE selaku Ketua Sekolah Tinggi

Pariwisata Bandung;

2. Bapak Drs Alexander Reyaan, MM., selaku Kepala Bagian Administrasi

Akademik dan Kemasiswaan Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung;

3. Bapak Dr. Hery Sigit Cahyadi, MM. Par selaku Ketua Jurusan

4. Bapak Dr Hery Sigit Cahyadi, MM. Par selaku Pembimbing I dan Bapak

Drs. Alexander Reyaan, MM., selaku Pembimbing II

5. Kepada pihak-pihak terkait yang telah membantu dalam penyusunan

skripsi, suami tercinta yang mengizinkan dan selalu memberi dukungan

penuh dalam kuliah, kedua orangtua yang selalu membimbing dalam

setiap langkah saya hidup, teman-teman dekat dan jauh yang selalu

mendukung saya.

Page 3: KEMITRAAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN GEOPARK …

Kami menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan, saran dan kritik yang sifatnya membangun kami harapkan dari

semua pihak.

Bandung, 20 Februari 2017

Penyusun,

Tia Rahma Yuanita

Page 4: KEMITRAAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN GEOPARK …

ABSTRAK

Pengembangan Geopark Ciletuh Pelabuhanratu Kabupaten Sukabumi

dikembangkan oleh beberapa pihak diantaranya Pemerintah, Swasta,

Masyarakat, Akademisi, dan Media. Penelitian ini bertujuan untuk melihat

bentuk kemitraan antara pemerintah dan swasta yang terlibat di dalam

pengembangan Geopark Ciletuh Pelabuhanratu Kabupaten Sukabumi. Data yang

diperoleh menggunakan pedoman wawancara kepada 3 informan pemerintah dan

24 informan swasta secara purposive sampling. Hasil penelitian menggunakan

metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitiannya adalah pihak

pemerintah dan swasta merupakan bentuk kemitraan mutualism partnership

karena sama-sama memiliki dua pihak yang bermitra dan mengetahui manfaat

serta tujuan kemitraan tersebut. Kemudian pihak pemerintah sendiri merupakan

conjugation partnership dengan pihak swasta karaena, pihak pemerintah

memerlukan pihak swasta yang memiliki modal untuk membantu program

pengembangan Geopark Ciletuh Pelabuhanratu Kabupaten Sukabumi dalam hal

pemberdayaan masyarakat dan konservasi hutan mangrove.

Kata Kunci : Pihak Yang Terlibat, Bentuk Kemitraan, Mutualism Partnership,

conjugation Partnership.

Page 5: KEMITRAAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN GEOPARK …

ABSTRACT

Development of Geopark Ciletuh Pelabuhanratu Sukabumi Regency.

Developed by several parties including Government, Private, Society,

Academics, and Media. This research aims to see the form of partnership

between government and private involved in developing Geopark Ciletuh

Pelabuhanratu Sukabumi Regency. Data obtained using interview guideline to 3

government informants and 24 private informants by purposive sampling. The

result of this research is descriptive method with qualitative approach. The result

of the research is the government and private parties is a partnership mutualism

partnership because both have two parties who partner and know the benefits and

the purpose of the partnership. Then the government itself is a conjugation

partnership with the private sector karaena, the government needs a private party

that has the capital to help the development program Geopark Ciletuh

Pelabuhanratu Sukabumi regency in terms of community empowerment and

conservation of mangrove forest.

Keywords: Involved Parties, Forms of Partnership, Mutualism Partnership,

conjugation Partnership.

Page 6: KEMITRAAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN GEOPARK …

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………… i

ABSTRAK ……………………………………………………………...... iii

ABSTRACT ……………………………………………………………… iv

DAFTAR ISI …………………………………………………………….. v

DAFTAR TABEL ………………………………………………………. vi

DAFTAR GAMBAR …………………………………………………… vii

DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………… viii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ……………………………………………… 1

B. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ………………………….. 5

C. Rumusan dan Keterbatasan Masalah ……………………… 6

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Paparan konseptual ………………………………………… 8

1. Pariwisata ……………………………………………….. 8

a. Pengembangan Pariwisata…………………………….. 8

b. Desentralisasi ………………………………………….. 9

c. Governance ……………………………………………. 10

d. Good Governance ……………………………………... 11

2. Stakeholder………………………………………………... 11

a. Peran Stakeholder…………………………………….. 12

3. Kemitraan ……………………………………………….. 13

a. Definisi Kemitraan …………………………………... 13

b. Konsep Public Private Partnership…………………... 15

c. Persyaratan Kemitraan ………………………………. 17

d. Bentuk Kemitraan ……………………………………. 17

e. Manfaat Kemitraan …………...……………………… 18

B. Penelitian Empiris …………………………………………… 18

C. Kerangka pemikiran ………………………………………… 24

BAB III. METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian………………………………………….. 25

B. Objek Penelitian …………………………………………….. 25

Page 7: KEMITRAAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN GEOPARK …

C. Populasi dan Sampel ………………………………………... 26

1. Populasi ………………………………………………….. 26

2. Sampel ………………………………………………….... 28

D. Metode Pengumpulan Data ……………………………….... 31

1. Teknik Pengumpulan Data …………………………....... 31

a. Wawancara …………………………………………... 31

b. Dokumentasi …………………………………………. 32

2. Alat Pengumpulan Data…………………………………. 32

E. Teknik Analisis Data ………………………………………… 33

1. Reduksi Data …………………………………………….. 33

2. Penyajian Data …………………………………………... 35

3. Penarikan Kesimpulan ………………………………….. 36

F. Jadwal Penelitian ……………………………………………. 37

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Analisis ……….……………………………………………... 38

1. Gambaran Umum Wilayah Geopark Ciletuh Kabupaten

Sukabumi ………………………………………………… 38

2. Pihak Pemerintah ………………………………………… 41

3. Pihak Swasta ……………………………………………... 45

B. Pembahasan …………………………………………………. 50

1. Pihak Pemerintah ………………………………………. 50

a. pseudo partnership atau kemitraan …………………… 51

1) Ada dua atau lebih pihak yang terlibat …………… 51

b. model mutualism partnership atau

kemitraan …………………………………………….. 52

1) Ada dua pihak atau lebih, Kedua pihak atau lebih

mengerti manfaat yang

Dicapai, Kedua pihak atau lebih mengerti tujuan

Yang dicapai ……………..……….……………... 52

c. Bagaimana model conjugation partnership atau

kemitraan konjugasi …………………………………. 54

1) Ada dua pihak atau lebih dan Organisasi, agen-agen,

kelompok-kelompok

atau perorangan yang memiliki kelemahan

dalam melakukan usaha atau mencapai

tujuan organisasi dapat melakukan kemitraan

dalam model ini ………………………………….. 54

2. Pihak Swasta ……………………………………………. 56

a. Pseudo partnership atau kemitraan semu ……………. 57

1) Ada dua atau lebih pihak yang terlibat …………… 57

b. Mutualism partnership atau kemitraan …………….. 58

Page 8: KEMITRAAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN GEOPARK …

1) Ada dua pihak atau lebih, Kedua pihak atau lebih

mengerti manfaat yang Dicapai, Kedua pihak

atau lebih mengerti tujuan Yang

dicapai ……………..……….……………... …….. 58

d. Conjugation partnership atau

kemitraan konjugasi …………………………………. 54

1) Ada dua pihak atau lebih dan Organisasi,

agen-agen, kelompok-kelompok atau perorangan

yang memiliki kelemahan dalam melakukan usaha

atau mencapai tujuan organisasi dapat melakukan

kemitraan dalam model ini ………………………….. 60

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan …………………………………………………... 61

B. Saran ………………………………………………………….. 62

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………. 63

LAMPIRAN ……………………………………………………………… 64

Page 9: KEMITRAAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN GEOPARK …

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Peran Stakeholder…..…………………………………………… 12

Tabel 2 Definisi Kemitraan ……………………………………………... 14

Tabel 3 Penelitian Empiris ……………………………………….……... 19

Tabel 4 Populasi Pemerintah ………………………………...…………. 26

Tabel 5 Populasi Swasta Dalam Pengembangan Geopark Ciletuh

Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi………................................ 27

Tabel 6 Sampel Pemerintah Pengembangan Geopark Ciletuh

Pelabuhanratu Kabupaten Sukabumi …………………………......... 30

Tabel 7 Sampel Swasta Pengembangan Geopark Ciletuh

Pelabuhanratu Kabupaten Sukabumi …………………………......... 30

Tabel 8 Jadwal Penelitian ………………………………………………… 54

Tabel 9 Selective coding Pemerintah …………………………….…….. 57

Tabel 10 Selective Coding Swasta ………………………………………. 62

Page 10: KEMITRAAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN GEOPARK …

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Kerangka Pemikiran …………………………………………... 24

Page 11: KEMITRAAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN GEOPARK …

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Matriks Operasionalisasi Variabel …………………………… 64

Lampiran 2 Pedoman Wawancara Pemerintah ……………………………. 65

Lampiran 3 pedoman Wawancara Swasta ………………………………… 66

Lampiran 4 Open Coding Pemerintah …………………………………….. 67

Lampiran 5 Open Coding Swasta …………………………………………. 72

Lampiran 6 Axial Coding Pemerintah ……………………………………... 82

Lampiran 7 Axial Coding Swasta …………………………………………. 83

Lampiran 8 Selectice Coding Pemerintah ………………………………… 85

Lampiran 9 Selectice Coding Swasta ……………………………………... 86

Page 12: KEMITRAAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN GEOPARK …

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu objek wisata di Kabupaten Sukabumi yang sedang dikembangkan

adalah Geopark Ciletuh Kabupaten Sukabumi. Geopark Ciletuh memiliki beragam

potensi daya tarik yang meliputi biodiversity, geodiversity, dan culturaldiveristy.

Menurut Rosana, dkk (2015:20) Keragaman Geologi di kawasan Geoarea

Nasional Ciletuh-Pelabuhanratu dapat dikelompokkan berdasarkan jenisnya

adalah berupa : air terjun, bentang alam, batuan unik/estetik, gua laut, batuan

langka dan fosil, pantai, dan geyser.

Alasan utama pengembangan pariwisata pada suatu daerah tujuan wisata,

selalu memperhitungkan keuntungan dan manfaat bagi rakyat banyak (Yoeti

2006:77), Hal tersebut sejalan menurut (Rosana 2017: 67) dengan pengertian

Geopark sebagai peluang terciptanya lapangan pekerjaan untuk masyarakat

setempat, yaitu dalam hal memperoleh keuntungan ekonomi secara nyata, berbagi

pengetahuan geologi dengan masyarakat umum, dan menambah nilai ekonomi

dengan melalui industri pariwisata yang berkelanjutan. Kedua pernyataan tersebut

disimpulkan oleh Mustafa Kemal dalam Fandy et al (hal 48), “In this regard,

most conclusions on the impacts of tourism development are that economic

impacts are perceived as mostly positive..”. “Dalam hal ini, sebagian besar

kesimpulan tentang dampak pembangunan pariwisata bahwa dampak ekonomi

dianggap paling positif..”

Page 13: KEMITRAAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN GEOPARK …

Pengembangan geopark Ciletuh tentunya memerlukan dukungan infrastruktur,

fasilitas, regulasi, kebijakan pemerintah dan program pemberdayaan masyarakat

yang tentunya melibatkan beberapa pihak antara lain pemerintah, swasta, dan

masyarakat atau biasa disebut dengan stakeholder, pernyataan tersebut diperkuat

oleh Pitana & Gayatri (2005:97) bahwa stakeholder dikelompokkan dalam tiga

pilar utama, yaitu: (1) masyarakat, (2) swasta, dan (3) pemerintah. Pernyataan

tersebut sesuai dengan salah satu komponen utama dalam pengembangan destinasi

pariwisata menurut Cooper et al dalam Sunaryo (2003:159) yaitu kelembagaan.

Ini berarti, stakeholder pariwisata memiliki kontribusi yang besar dalam mencapai

tujuan pengembangan pariwisata menurut Caffyn et al dalam Darwis dan Junaid

(2016:1). Yang dimana para pihak-pihak yang terlibat ini sesuai dengan pedoman

dan kriteria Geopark yang diterbitkan oleh UNESCO dalam masterplan

TARKIMSIH (2015:7) bahwa “Geopark harus menyediakan pengelolaan yang

terorganisir dengan melibatkan publik, komunitas lokal, kepentingan swasta,

badan-badan riset dan edukasi”. Menurut Sumarto (2003:3) stakeholder dimaknai

sebagai individu, kelompok atau organisasi yang memiliki kepentingan, terlibat,

atau dipengaruhi (secara positif maupun negatif) oleh kegiatan atau program

pembangunan.

Institusi dan kelompok tersebut tentunya memiliki peran dan tanggung jawab

masing-masing. Pihak pemerintah harus mempunyai kemampuan untuk mewadahi

proses atau pengambilan keputusan mengenai norma dan kebijakan yang

selanjutnya bisa diimplementasikan dalam bentuk regulasi dalam proses birokrasi

pemerintahan menurut Sumarto (2003:29). Pemerintah yang berperan dalam

pengembangan Geopark Ciletuh Kabupaten antara lain yaitu Dinas Pariwisata

Page 14: KEMITRAAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN GEOPARK …

Kabupaten Sukabumi, BAPPEDA Kabupaten Sukabumi. Sementara pihak

industri atau usaha swasta harus mempunyai kemampuan untuk selalu

meningkatkan persediaan modal, membuka kegiatan baru, dan menawarkan

kesempatan berusaha baru untuk masyarakat luas. Pihak swasta yang terlibat dan

berperan dalam pengembangan Geopark Ciletuh Kabupaten yaitu pelaku UKM di

delapan kecamatan kawasan Geopark Ciletuh dan PT. Bio Farma. PT Biofarma ini

membantu dalam membuat kerajinan rakyat produk masyarakat yaitu batik

Pakidulan dengan menggunakan bahan ramah lingkungan dengan bahan pewarna

dari tumbuhan dengan teknologi nanoyang yang dikembangkan oleh Bio Farma,

selain itu memfasilitasi, sertifikasi pemandu ekowisata. Selanjutnya pihak

masyarakat madani (civil society) harus mempunyai kemampuan mandiri untuk

membangun norma positif, merumuskan permasalahan, mengartikulasi

permasalahan dan kepentingan masyarakat luas, dan mampu melakukan

pengawasan terhadap kedua mitranya. Menurut UNESCO dalam TARKIMSIH

(2015:10) terbentuknya Geopark adalah proses yang berasal dari bawah (bottom-

up). Penjelasan ini diperjelas oleh Rosana et al (2016:168) pembentukan Geopark

harus didasarkan pada dukungan masyarakat yang kuat dan keterlibatan

masyarakat lokal, melalui proses dari masyarakat ke pemerintah “bottom-up”.

Sudah terdapat berbagai komunitas lokal masyarakat seperti PAPSI, POKMASI,

PPC, Karang Taruna, KOMPEPAR, PALAPAH, Kelompok Tani, dan lainnya,

dimana semuanya berbagai peranan didalam pengelolaan dan pengembangan

geopark sesuai dengan spesialisasi komunitas masing-masing, seperti PAPSI,

penggiat konservasi, KOMPEPAR, penggiat pariwisata, dan PALAPAH, penggiat

kebudayaan.

Page 15: KEMITRAAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN GEOPARK …

Dari berbagai penjelasan di atas, dapat dilihat bahwa betapa pentingnya sektor

pengembangan pariwisata melakukan kerjasama atau kemitraan antara

stakeholder yang terdiri dari pemerintah, swasta, dan masyarakat. Sebagaimana

yang dijelaskan oleh Bramwell and Land (2000:1) kemitraan memungkinkan

mereka yang berada dalam kategori sektor publik, swasta maupun masyarakat,

kelompok yang tertarik untuk terlibat dalam diskusi, negoisasi serta

mengemukakan ide-ide pengembangan pariwisata suatu destinasi. Sesuai dengan

pernyataan Sulistiyani (2014:129) bahwa kemitraan dapat terbentuk apabila

memenuhi persyaratan sebagai berikut : 1. Ada dua pihak yang sepakat, 2.

Memiliki kesamaan visi dalam mencapai tujuan, 3. Ada kesapakatan, 4. Saling

membutuhkan. Melalui keputusan Gubernur nomor 556/KEP.456.REK/2016

pengembangan Geopark Ciletuh dikelola oleh berbagai institusi dan kelompok.

Yang terdiri dari Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral,

Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Pemerintah Kabupaten Sukabumi, PT. Bio

Farma, serta Komunitas Pendukung seperti PAPSI di Desa Taman Jaya, Kec.

Ciemas. Di dalam Focus Group Discussion menyapakati bahwa mendukung

terwujudnya Ciletuh sebagai bagian dari Geopark Parahyangan Jawa Barat

(Geopark Ciletuh). Memiliki kesamaan visi yaitu saling bertanggung jawab dalam

aspek perlindungan dan konservasi Geopark Ciletuh. Adanya asas saling

membutuhkan bahwa dalam Forum Group Discussion pengembangan Geopark

Ciletuh perlu peningkatan sosialisasi dan penyadaran kepada masyarakat setempat

dan mitra penggiat geopark serta yang terkait, melalui pendidikan formal,

informal dan non formal, tentang berbagai aspek dari Geopark Ciletuh berikut

rencana pengembangannya. Langkah ini diusulkan menjadi bagian dari Renstra

Page 16: KEMITRAAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN GEOPARK …

Pembangunan di tingkat Daerah (Kabupaten Sukabumi), Provinsi Jawa Barat dan

Pemerintah Pusat.

Sulistiyani (2014:130) menjelaskan bahwa kemitraan dibedakan menjadi

pseudo partnership atau kemitraan semu, mutualism partnership atau mutualism

partnership, dan conjugation partnership atau kemitraan melalui peleburan dan

pengembangan.

Fokus penelitian ini untuk mengkaji hubungan kerjasama antara pemerintah

dengan pelaku usaha yaitu private public partnership. Menanggapi masalah

pengelolaan sektor pariwisata, bukan hanya pemerintah saja yang bertanggung

jawab, namun pihak swasta sangat dibutuhkan. Penelitian ini bertujuan untuk

melihat apakah kemitraan dalam pengelolaan sektor pariwisata benar-benar

tercipta.

Untuk mengetahui secara mendalam prinsip kemitraan antara pemerintah dan

swasta dalam mendukung pengembangan Geopark Ciletuh Kabupaten Sukabumi

agar selalu memperhitungkan keuntungan dan manfaat bagi rakyat banyak.

Dengan ini, penulis mengangkatnya menjadi bahan penelitian dengan mengambil

judul “Kemitraan Stakeholder Dalam Pengembangan Geopark Ciletuh

Kabupaten Sukabumi”

A. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan penelitian

a. Mengetahui model kemitraan yang terbentuk dari pseudo partnership atau

kemitraan semu.

Page 17: KEMITRAAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN GEOPARK …

b. Mengetahui model kemitraan yang terbentuk dari mutualism partnership

atau kemitraan mutualistik.

c. Mengetahui model kemitraan yang terbentuk dari conjugation partnership

atau kemitraan melalui peleburan dan pengembangan.

2. Kegunaan Penelitian

Penelitian diharapkan dapat membantu dalam memahami dan memberi

wawasan atau referensi mengenai kemitraan antara pemerintah dan swasta.

Serta memberikan masukkan kepada peneliti untuk mengembangkan ilmu

kemitraan dalam pengembangan geopark.

B. Rumusan dan Keterbatasan Penelitian

1. Rumusan Penelitian

Pelaku usaha tersebut sudah berperan serta, namun bentuk kemitraannya

belum jelas. Peneliti ingin melihat bagaimana kemitraan yang tercipta dengan

melihat model kemitraan seperti apa yang terbentuk antara swasta dan

pemerintah yang terlibat dalam pengembangan Geopark Ciletuh Kabupaten

Sukabumi dengan melihat konsep Sulistiyani (2004:130). kemitraan

dibedakan menjadi pseudo partnership atau kemitraan semu, mutualism

partnership atau kemitraan mutualistik, dan conjugation partnership atau

kemitraan melalui peleburan dan pengembangan.

Berdasarkan masalah tersebut dapat dirumuskan pertanyaan sebagai berikut :

a. Bagaimana model pseudo partnership atau kemitraan semu yang

terjalin antara swasta dan pemerintah ?

Page 18: KEMITRAAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN GEOPARK …

b. Bagaimana model mutualism partnership atau kemitraan mutualistik

yang terjalin antara swasta dan pemerintah ?

c. Bagaimana model conjugation partnership atau kemitraan melalui

peleburan dan pengembangan yang terjalin antara swasta dan

pemerintah?

2. Keterbatasan Penelitian

a. Pada penelitian ini, dibatasi pada stakeholder pariwisata yang terdiri dari

pemerintah dan swasta.

b. Pihak NGO dalam penelitian ini adalah PT Biofarma dimana

keterlibatannya adalah memberdayakan masyarakat dalam hal

memberikan alat pengering buah untuk membuat oleh-oleh khas produk

Geopark Ciletuh seperti keripik mangga, pepaya, dan pisang.

c. Jarak lokasi penelitian yang cukup jauh, yang mana lokasi pemerintah

Kabupaten Sukabumi di Pelabuhanratu dan lokasi swasta yaitu PT

Biofarma di Kota Bandung sehingga harus menempuh perjalanan dengan

rute yang berbeda.

d. Sulitnya menghubungi para informan dan jarak para informan yang jauh

sehingga, peneliti tidak dapat banyak menemui informan yang di tuju.

Page 19: KEMITRAAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN GEOPARK …

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Paparan konseptual

1. Pariwisata

Pengertian Pariwisata menurut Undang-Undang No. 10 tahun 2009 Bab I

Pasal 1 butir 3 menyatakan bahwa pariwisata adalah berbagai macam

kegiatan wisata yang didukung berbagai fasilitas serta layanan yang

disediakan oleh masyarakat, pengusaha, Pemerintah dan Pemerintah Daerah.

a. Pengembangan Pariwisata

Menurut Sunaryo (2013:129) pembangunan pariwisata merupakan

suatu proses perubahan pokok yang dilakukan oleh manusia secara

terencana pada suatu kondisi kepariwisataan tertentu yang dinilai kurang

baik, yang diarahkan menuju ke suatu kondisi kepariwisataan tertentu

yang dianggap lebih baik atau diinginkan. Menurut Suwantoro dalam

Reski et al (2016:160) unsur pokok yang harus mendapat perhatian guna

menunjang pengembangan pariwisata di daerah tujuan wisata yang

menyangkut perencanaan, pelaksanaan pembangunan dan

pengembangannya meliputi lima unsur yaitu:

1) Objek dan daya tarik wisata

2) Prasarana wisata

3) Sarana wisata

4) Tata laksana/ infrastruktur

Page 20: KEMITRAAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN GEOPARK …

5) Masyarakat/lingkungan

b. Desentralisasi

Menurut Sunaryo (2013:96) Desentralisasi dalam hal ini dimaknai

sebagai suatu “tindakan atau proses untuk merubah dan mengurangi tata

kerja yang panjang, serta lamban dan rumit agar dapat tercapai hasil kerja

dengan lebih cepat, hemat dan akuntabel dalam proses tata kelola

kepariwisataan yang ada. Desentralisasi di sektor kepariwisataan juga

diharapkan akan ikut menjadi agenda penting dalam reformasi tata kelola

kepariwisataan di Indonesia, utamanya untuk mendukung pengembalian

fungsi pemerintah kepada posisi yang semestinya yaitu hanya berfungsi

sebagai fasilitator dan regulator dalam proses pembangunan

kepariwisataan.

Menurut Juliantara et al dalam Chusnul (2012: 336) secara etimologis

desentralisasi berasal dari bahasa latin yaitu de artinya lepas dan centrum

yang artinya pusat. Jadi, desentralisasi menurut asal katanya berarti

melepaskan dari pusat. Menurut Edukasi dalam Chusnul (2012:336) Proses

pelepasan kekuasaan diartikan secara umum sebagai pengembalian

kedaulatan di tangan rakyat sehingga mempermudah dalam mengelola dan

memenuhi hak-hak masyarakat sebagai warga negara. Sedangkan

mendesentralisasi pemerintahan bisa berarti merestrukturisasi atau

mereorganisasi kewenangan sehingga terdapat suatu sistem tanggung

jawab bersama antara lembaga-lembaga ditingkat pusat, regional dan lokal

sesuai dengan prinsip subsidiaritas, sehingga dapat meningkatkan kualitas

Page 21: KEMITRAAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN GEOPARK …

dan efektifitas sistem pemerintahan secara menyeluruh dan juga

meningkatkan otoritas dan kapasitas tingkat sub nasional.

c. Governance

Menurut Chusnul (2012:333) Dalam tataran akademik, dewasa ini ada

sebuah trend perubahan dari konsepsi government kepada governance.

Pada konsep “government”, pemerintah ditempatkan sebagai pelaku utama

pembangunan, baik pada tahap perencanaan, pelaksanaan, serta evaluasi

dan pemerintah juga menjadi penyandang dana terbesar sekaligus sebagai

penerima benefit terbesar. sedangkan Dengan berkembangnya paradigma

governance, pola hubungan antar sektor (publik privat) dan juga hubungan

Pusat dan Daerah berubah menjadi lebih sejajar dan demokratis. Pada pola

seperti itu, penyelenggaraan jasa layanan atau fungsi pemerintahan tertentu

tidak lagi di dominasi oleh satu pihak. Ini berarti pula bahwa proses

kemitraan dan kerjasama harus lebih digalakkan.

Pada proses untuk memperkuat kerjasama ada beberapa alasan

pemerintah untuk melakukan sebuah kerjasama dengan privat seperti

yang dikemukakan oleh Widodo Tri dalam Chusnul (2012 : 333)

antara lain :

1) Alasan politis: menciptakan pemerintah yang demokratis

(egalitarian governance) serta untuk mendorong perwujudan good

governance and good society

2) Alasan administratif: adanya keterbatasan sumber daya pemerintah

(government resources), baik dalam hal anggaran, SDM, asset,

maupun kemampuan manajemen

3) Alasan ekonomis: mengurangi resiko Salah satu sisi untuk

mewujudkan visi bangsa Indonesia pada masa depan adalah

mewujudkan otonomi daerah dalam rangka pembangunan daerah.

untuk melaksanakan otonomi daerah dalam rangka pembangunan

Page 22: KEMITRAAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN GEOPARK …

daerah diperlukan dukungan manajemen kepemerintahan daerah

yang baik, salah satu untuk mewujudkan kepemerintahan yang

baikadalah mewujudkan kesejahteraan sosial bagi penduduk. Arah

dan kebijakan pembangunan kesejahteraan sosial salah satu

diantaranya adalah mengupayakan kehidupan yang layak dan

berkeadilan bagi masyarakat di daerah.

d. Good Governance

Interaksi antar aktor berarti secara tidak langsung menyangkut

pembahasan mengenai konsep good governance (tata pemerintahan yang

baik) dimana dalam pembahasan good governance dijelaskan bagaiaman

hubungan antar aktor yakni pemerintah, swasta, dan masyarakat. Senada

dengan hal itu, Thoha dalam Sulistiyani (2004:76) menjelaskan:

“Good governance adalah tata pemerintahan yang baik yang

merupakan suatu kondisi yang menjamin adanya proses kesejajaran,

kesamaan, kohesi, dan keseimbangan peran serta, adanya saling

mengontrol yang dilakukan oleh komponen yakni pemerintah

(government), rakyat (citizen atau civil society) dan usahawan

(business) yang berada di sektor swasta.”

Adapun dalam mewujudkan good governance harus didasarkan pada

prinsip-prinsip yang ada. Menurut UNDP (United Nation Development

Program) dalam Sumarto (2003:3) ciri-ciri yaitu, mengikutsertakan

semua, transparan dan bertanggung jawab, efektif dan adil, menjamin

adanya kepastian hukum, responsive, consensus, setara, dan inklusif.

2. Stakeholder

Menurut Sumarto (2003:3) stakeholder dimaknai sebagai individu,

kelompok atau organisasi yang memiliki kepentingan, terlibat, atau

Page 23: KEMITRAAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN GEOPARK …

dipengaruhi (secara positif maupun negatif) oleh kegiatan atau program

pembangunan.

Berkaitan dengan penelitian ini, menurut UNDP (United Nations

Development Programs) dalam Sumarto (2003:3) institusi dari governance

terdiri dari pemerintah, sektor swasta, dan civil society. Civil society

dimaknai sebagai kumpulan institusi atau organisasi non pemerintah dan

sektor swasta. Lembaga Swadaya Masyarakat atau organisasi non

pemerintah (ornop) salah satu dari civil society. Ini berarti sesuai dengan

salah satu komponen utama dalam pengembangan destinasi pariwisata

menurut (Cooper, Fletrcher, Gilbert, Stepherd and Wanhill 1998 di dalam

sunaryo (2003:159) yaitu kelembagaan.

a. Peran stakeholder

Stakeholder memiliki peran dan fungsinya masing-masing. Berikut

tabel di bawah ini menjelaskan peran stakeholder dari beberapa

konsep.

Penulis Konsep Ukuran Definisi

Sumarto

(2003)

Institusi pemerintah

berfungsi menciptakan

lingkungan politik dan

hukum yang kondusif, sektor

swasta menciptakan

pekerjaan dan pendapatan,

sedangkan masyarakat

berperan dalam membangun

interaksi sosial, ekonomi, dan

politik termasuk mengajak

Pemerintah

o Lingkungan politik

o Hukum yang

kondusif

Swasta

o Menciptakan

pekerjaan

o Menciptakan

pendapatan

Tabel 1

Peran Stakeholder

Page 24: KEMITRAAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN GEOPARK …

kelompok-kelompok

masyarakat untuk

berpartisipasi dalam aktivitas

ekonomi, sosial dan politik.

Masyarakat o membangun interaksi

dan mengajak untuk

aktivitas ekonomi,

sosial, dan politik

Sunaryo

(2013)

Pihak pemerintah harus

mempunyai kemampuan

untuk mewadahi proses atau

pengambilan keputusan

mengenai norma dan

kebijakan yang selanjutnya

bisa diimplementasikan

dalam bentuk regulasi dalam

proses birokrasi

pemerintahan. Pihak industri

atau usaha swasta harus

mempunyai kemampuan

untuk selalu meningkatkan

persediaan modal, membuka

kegiatan baru, dan

menawarkan kesempatan

berusaha baru untuk

masyarakat luas. Pihak

masyarakat madani (civil

society) harus mempunyai

kemampuan mandiri untuk

membangun norma positif,

merumuskan permasalahan,

mengartikulasi permasalahan

dan kepentingan masyarakat

luas, dan mampu melakukan

pengawasan terhadap kedua

mitranya.

Pemerintah

o Mewadahi

keputusan

mengenai

norma dan

kebijakan

o diimplementa

sikan dalam

bentuk

regulasi

Industri

o meningkatkan

persediaan

modal

o membuka

kegiatan baru

o menawarkan

kesempatan

berusaha baru

untuk

masyarakat

luas

masyarakat madani

o membangun

norma positif

o merumuskan

permasalahan

o mampu

melakukan

pengawasan

terhadap

kedua

mitranya

Sumber: Olahan peneliti 2017

3. Kemitraan

a. Definisi kemitraan

Page 25: KEMITRAAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN GEOPARK …

Kemitraan memiliki beberapa definisi. Tabel 1 berikut ini

menyajikan beberapa definisi dari kemitraan.

Penulis Konsep Ukuran Definisi

Bramwell and Land

(2000)

Kemitraan memungkinkan

mereka yang berada dalam

kategori sektor publik,

swasta maupun kelompok

lainnya untuk terlibat

dalam diskusi, negosiasi

serta mengemukakan ide-

ide pengembangan

pariwisata suatu destinasi.

Terlibat diskusi

Negoisasi

Mengemukakan ide-

ide pengembangan

pariwisata.

Sulistyani

(2004)

Kemitraan dapat dimaknai

sebagai suatu bentuk

persekutuan antara dua

pihak atau lebih yang

membentuk suatu ikatan

kerjasama atas dasar

kesepakatan dan rasa

saling membutuhkan

dalam rangka

meningkatkan kapasitas

dan kapabilitas di suatu

bidang usaha tertentu, atau

tujuan tertentu, sehingga

dapat memperoleh hasil

yang lebih baik.

Model-model

kemitraan: menjadi

pseudo partnership atau

kemitraan semu,

mutualism partnership

atau kemitraan

mutualistik, dan

conjugation partnership

atau kemitraan melalui

peleburan dan

pengembangan.

Persekutuan 2 pihak

atau lebih

Membentuk ikatan

Kesepekatan

Saling

membutuhkan

Tabel 2

Definis Kemitraan

Page 26: KEMITRAAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN GEOPARK …

Sunaryo

(2003)

PPP (public private

partnership) atau

kemitraan menjadi

strategi dalam

penyediaan infrastruktur

dan pelayanan public

agar lebih efisien dan

efektif, yang disusun

oleh pemerintah dan

swasta atas dasar

komplementaritas dan

saling menguntungkan.

Pelaksanaan PPP pada

hakikatnya harus

dilakukan berdasarkan

pada prinsip-prinsip,

adil, terbuka,

transparan, dan bersaing

(competition).

Adil

Terbuka

Transparan

Dan bersaing

Sumarto

(2003:29)

Partnership adalah

hubungan kerja sama

atas dasar kepercayaan,

kesetaraan, dan

kemandirian untuk

mencapai tujuan

bersama.

Kepercayaan

Kesetaraan

Kemandirian

untuk mencapai

tujuan bersama.

Sumber: Olahan peneliti 2017

b. Konsep Public Private Partnership

Menurut Osborne dan Gabler dalam Sunaryo (2013:89) konsep

public private partnership merupakan suatu konsep kerjasama yang

disusun antara pemerintah dan swasta atas dasar prinsip

komplementaritas dan saling menguntungkan, yang bertujuan

mewujudkan penyediaan infrastruktur dan fasilitas publik yang efektif

dan efisien.

Page 27: KEMITRAAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN GEOPARK …

Dalam publik-private partnership, sebelumnya harus kita pahami

terlebih dahulu tentang pengertian dari kata publik dan private itu

sendiri. Ada beberapa pengertian tentang publik yang diketahui secara

luas, diantaranya Menurut Islamy dalam Chusnul (2012:339) definisi

publik adalah:

Pengertian publik secara tradisional tidak lagi diartikan semata-

mata bersifat kelembagaan (contohnya negara), akan tetapi lebih

jauh dari itu dalam hubungan dengan seberapa besar pengaruh

atau kaitan lembaga tersebut dengan kepentingan publik

(pelayanan pada masyarakat)

Sedangkan pengertian private menurut Irawan dalam Chusnul

(2012:339) Suatu tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau

kelompk orang dengan motif untuk memperoleh keuntungan yang

sebesar- besarnya dan dalam proses kegiatannya dilakukan melelui

mekanisme tertentu yang dirancang khusus untuk meningkatkan

produktivitas dan efisiensi sehingga dapat diminimalisir biaya

produksi yang dikeluarkan. Menurut Chusnul (2012:339) PPP

merupakan pengaturan antara pemerintah dan sektor swasta untuk

meyediakan berbagai jenis pelayanan publik, seperti pembangunan

infrastruktur, penyediaan fasilitas-fasilitas komunitas, dan berbagai

jenis pelayanan lainnya.

Dengan pola PPP, kendala kekurangan anggaran bisa dicarikan

solusi dengan menggandeng pihak swasta. Menurut Parente dalam

Sunaryo (2003:89), definisi PPP adalah

“an agreement or contract, beetwen a public entity and a private

party, under which : a). a private party undertakes government

Page 28: KEMITRAAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN GEOPARK …

function for specified priod of time, b). the private party receives

compensation for perfoming the function, directly or indirectly c).

the private party is liable for the risks arising from performing the

function and, d). the public facilities, land or other resources may

be transferred or mad available to the private party. Bahwa

perjanjian atau kontrak, antara badan publik dan pihak swasta, di

mana: a). pihak swasta melakukan fungsi pemerintah untuk priode

waktu tertentu, b). pihak swasta menerima kompensasi untuk

melakukan fungsi, langsung atau tidak langsung c). pihak swasta

bertanggung jawab atas risiko yang timbul dari melakukan fungsi

dan, d). fasilitas umum, lahan atau sumber daya lainnya yang

disediakan untuk pihak swasta.

c. Persyaratan Kemitraan

Kemitraan menurut Sulistiyani (2004:129) dapat terbentuk apaila

memenuhi persyaratan sebagai berikut:

1) Ada dua pihak atau lebih.

2) Memiliki kesamaan visi dalam mencapai tujuan.

3) Ada kesepakatan.

4) Saling membutuhkan.

d. Bentuk Kemitraan

Kemitraan menurut Sulistiyani (2004:130) dibedakan menjadi:

1) Pseudo partnership, atau kemitraan semu

Kemitraan semu adalah merupakan sebuah persekutuan yan

terjadi antara dua pihak atau lebih, namun tidak sesungguhnya

melakukan kerjasam secara seimbang satu dengan lainnya.

Bahkan pada suatu pihak belum tentu memahami secara benar

akan makna sebuah persekutuan yang dilakukan, dan untuk

tujuan apa itu semua dilakukan serta disepakati. Ada suatu

yang unik dalam kemitraan semacam ini, bahwa kedua belah

pihak atau lebih sama-sama merasa penting utnuk melakukan

kerjasama, akan tetapi pihak-pihak yang bermitra belum tentu

memahami substansi yang diperjuangkan dan manfaatnya apa.

Page 29: KEMITRAAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN GEOPARK …

2) Mutualism partnership, atau kemitraan mutualistik

Sulistiyani (2004:131) Kemitraan mutualistik adalah

merupakan persekutuan dua pihak atau kebih yang sama-sama

menyadari aspek pentingnya melakukan kemitraan, yaitu akan

dapat mencapai tuuan secara lebih optimal. Berangkat dari

pemahaman akan nilai pentingnya melakukan kemitraan, dua

agen/organisasi atau lebih yang memiliki status sama atau

berbda, melakukan kerjasam. Manfaat saling silang antara

pihak-pihak yang bekerjasama dapat diperoleh, sehingga

memudahkan masing-masing dalam mewujudkan visi dan

misinya, dan sekaligus saling menunjang satu dengan lain.

Pemikiran kemitraan demikian ini diadopsi dari pola simbiosis

mutualisme yang terjadi antara kerbau dan burung dalam

kehidupan binatang.

3) Conjugation partnership, atau kemitraan melalui peleburan dan

pengembangan.

Kemitraan konjugasi adalah kemitraan yang dianalogikan dari

kehidupan “paramecium”. Dua paramecium melakukan

konjugasi untuk mendapatkan pembelahan diri. Bertolak dari

analogi tersebut maka organisasi, agen-agen, kelompok-

kelompok atau perorangan yang memiliki kelemahan di dalam

melakukan usaha atau mencapai tujuan organisasi dapat

melakukan kemitraan dengan model ini. Dua pihak atau lebih

dapat melakukan konjugasi dalam rangka meningkatkan

kemampuan masing-masing.

e. Manfaat Kemitraan

Menurut Bramwell and Land dalam Darwis dan Junaid

(2016:9) manfaat dari kemitraan adalah bahwa kerjasama dapat

mencegah terjadinya konflik yang merugikan antara berbagai

kelompok yang berbeda.

B. Penelitian Empiris

Berikut ini adalah tabel penelitian empiris yang peneliti gunakan

sebagai acuan penelitian.

Page 30: KEMITRAAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN GEOPARK …

Tabel 3

Penelitian Empiris

Nama Judul Metode Hasil

Darwis dan

Ilham

Junaid

Kemitraan

Sebagai

Strategi

Pengembangan

Pariwisata

Dan Industri

Hospitaliti

Metode

analisis yang

digunakan

yaitu analisis

interaktif

dari Miles

dan

Huberman

Upaya untuk melibatkan para

pemangku kepentingan

(stakeholder) sebagai pemain

utama (key players) dalam

pengembangan pariwisata dapat

dilakukan melalui program

kemitraan. Perencanaan

pariwisata, pengelolaan destinasi

dan daya tarik wisata serta

pengembangan industri

hospitaliti adalah aspek yang

membutuhkan kemitraan karena

melibatkan pemikiran,

pengetahuan, pengalaman dari

masyarakat dari berbagai latar

belakang yang berbeda. Diskusi

(ataupun dialog) dan

kesepakatan bersama dari para

stakeholder dalam

merencanakan dan

mengembangkan pariwisata dan

industri hospitaliti menjadi

kekuatan utama kemitraan.

Fandy

Kurniawan,

Hermawan,

Soesilo

Zauhar

Kemitraan

Pengelolaan

Sektor

Pariwisata

(Studi Pada

Tirta Wisata

Kabupaten

Jombang)

Metode

analisis yang

digunakan

yaitu analisis

interaktif

dari Miles

dan

Huberman

Pemanfaatan lahan Tirta Wisata

yang dimiliki oleh pemerintah

yang kemudian di sewakan

kepada swasta masih mengalami

keterbatasan promosi oleh pihak

swasta sehingga menurunnya

kunjungan wisatawan ke objek

tersebut padahal letaknya di

poros Surabaya yang merupakan

salah satu tujuan rekreasi favorit

masyarakat Jombang. Dari hasil

observasi peneliti, permasalahan

yang dihadapi dalam kerjasama

ini antara lain kurang adanya

koordinasi antara pihak

Page 31: KEMITRAAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN GEOPARK …

pemerintah dan swasta dalam

proses menjalin kemitraan,

minim pemahaman mengenai

ketentuan alur dan prosedur

wajib dari pihak swasta, dan

masih kurangnya sosialisasi oleh

pemerintah dalam hal ini

Disporabudpar selaku pengelola

Tirta Wisata mengenai kegiatan

kepariwisataan berakibat pada

rendahnya partisipasi

masyarakat sekitar dalam

program pengembangan dan

pengelolaan pariwisata, padahal

dengan pengembangan

pariwisata ini dapat bermanfaat

terhadap peningkatan

pendapatan perekonomian

masyarakat itu sendiri. Metode

analisis yang digunakan yaitu

analisis interaktif dari Miles dan

Huberman (1992,h.20) yang

terdiri dari tiga komponen

analisis yaitu reduksi data (Data

Reduction), penyajian data (Data

Display), dan Menarik

kesimpulan atau menverifikasi

(Conclusion Drawing atau

Verifying). Dari hasil penelitian

yang telah dilakukan oleh

peneliti mengenai kemitraan

pengelolaan sektor pariwisata

dalam rangka pengelolaan Tirta

Wisata. Bahwa dalam kemitraan

pengelolaan sektor pariwisata

mengenai pemanfaatan lahan

Tirta Wisata yang berlokasi di

Desa Keplaksari digunakan

untuk kegiatan pariwisata oleh

pihak sponsor, dari kerjasama ini

pihak Disporabudpar

memperoleh keuntungan dari

sewa lahan, sedangkan untuk

pihak swasta keuntungan dari

pemasukan tiket / pengunjung

Page 32: KEMITRAAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN GEOPARK …

diambil secara penuh.

Kerjasama ini merupakan salah

satu strategi promosi oleh

Disporabudpar dalam

memperkenalkan potensi dan

menarik minat wisatawan agar

mengunjungi Tirta Wisata.

Dengan semakin sering

diadakannya berbagai jenis

hiburan akan bermanfaat

terhadap perkembangan Tirta

Wisata itu sendiri dan

memberikan kontribusi positif

terhadap meningkatnya

perekonomian masyarakat

sekitar maupun Pendapatan Asli

Daerah Kabupaten Jombang.

Disporabudpar juga

mengikutsertakan partisipasi

masyarakat sekitar dalam

pengambilan keputusan

mengenai pengelolaan Tirta

Wisata. Pendayagunaan potensi

sumberdaya lokal ditunjukkan

juga dalam proses rekrutmen

tenaga kerja yang meliputi

petugas kebersihan, keamanan,

pengelolaan lahan parkir dan

pengisian kios penjual yang

diutamakan dari masyarakat

sekitar.

Melyanti Pola

Kemitraan

Pemerintah,

Civil Society,

dan Swasta

dalam

Program Bank

Sampah di

Pasar Baru

Kota

Probolinggo

Berdasarkan hasil penyajian dan

analisis data hasil penelitian,

maka dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut :

Pola kemitraan yang terjadi

antara pemerintah, civil society

dan swasta tergolong

dalam jenis pola kemitraan

mutualistik. Untuk peran

pemerintah, civil society, dan

swasta secara umum mereka

bersama-sama merencanakan

dan melaksanakan. Secara

Page 33: KEMITRAAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN GEOPARK …

khusus pemerintah sebagai

penguat komitmen,

mendampingi, dan berkontribusi

baik fisik maupun

non fisik. Untuk pihak swasta

berperan dalam memberikan

bantuan fisik maupun non fisik

dan civil society sebagai pihak

yang mengoperasikan

bank sampah.

Reski

Amalyah,

Djambur

Hamid,

Luchman

Hakim, dan

Peran

Stakeholder

Pariwisata

Dalam

Pengembangan

Pulau

Samalona

Sebagai

Destinasi

Wisata Bahari

Jenis

penelitiannya

bersifat

Deskriptif

Kualitatif

Pengembangan Pulau Samalona

melibatkan stakeholder

pariwisata yang terdiri dari

pemerintah, swasta, dan

masyarakat. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui

profil daya tarik dan atraksi

wisata di Pulau Samalona, peran

stakeholder dalam

pengembangan Pulau Samalona,

dan faktor pendukung dan

penghambat peran stakeholder

dalam pengembangan Pulau

Samalona. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa Pulau

Samalona merupakan pulau

yang memiliki potensi bahari

sehingga kegiatan utama yang

dilakukan wisatawan yaitu

snorkeling. Pengembangan

Pulau Samalona melibatkan

stakeholder pariwisata yang

terdiri dari pemerintah melalui

Disparekraf Kota Makassar,

pelaku usaha pariwisata, dan

masyarakat lokal Pulau

Samalona. Peran stakeholder

dalam pengembangan Pulau

Samalona berupa penyediaan

sarana prasarana, pembinaan

sumber daya manusia,

pemberdayaan masyarakat lokal,

promosi, dan CSR (Corporate

Social Responsibility). Faktor

Page 34: KEMITRAAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN GEOPARK …

pendukung pengembangan

Pulau Samalona adalah

keterlibatan masyarakat lokal

Pulau Samalona dalam

pengelolaan dan dukungan pihak

swasta. Faktor penghambat

pengembangan Pulau Samalona

yaitu peran Disparekraf belum

maksimal, masyarakat lokal

sebagai pelaku wisata belum

profesional, dan kurangnya

koordinasi dari berbagai

stakeholder.

Sumber:Olahan Peneliti 2017

Page 35: KEMITRAAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN GEOPARK …

KEMITRAAN

C. Kerangka Pemikiran

Gambar 1

Kerangka Pemikiran

Sumber: Sulistiyani (2004)

PEMERINTAH

KABUPATEN SUKABUMI

1. Dinas Pariwisata

1. Korbid Sosialisasi, Promosi

dan Jejaring Global

2. Korbid Kerjasama

Pendanaan Alternatif

SWASTA

3. Pengelola penginapan

4. Pengrajin olahan makanan

5. Pengrajin Batik Pakidulan

6. Corporate Social

Responsibility PT Biofarma

Kemitraan yang

terbentuk dalam

pengembangan Geopark

Ciletuh Kabupaten

Sukabumi

Bentuk Kemitraan

1. Pseudo partnership

atau kemitraan semu.

2. Mutualism partnership

atau kemitraan

mutualistik

3. Conjugation

partnership atau

kemitraan konjugasi

STAKEHOLDER

Page 36: KEMITRAAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN GEOPARK …

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan

pendekatan kualitatif . Menurut Sukmadinata (2012:60) penelitian kualitatif

(qualitative research) adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk

mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap,

kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun kelompok.

Dan penelitian deksripstif menurut Sukmadinata (2012:72) adalah suatu

penelitian yang paling dasar, ditujukan untuk mendeskripsikan atau

menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena yang bersifat

alamiah ataupun rekayasa manusia. Penelitian ini mengkaji bentuk, aktivitas,

karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan dan perbedaannya dengan

fenomena lain.

B. Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah kemitraan dalam pengembangan Geopark

Ciletuh Kabupaten Sukabumi Jawa Barat antara pemerintah yaitu Dinas

Pariwisata Kabupaten Sukabumi, Dinas Perindustrian Dan Perdagangan

Kabupaten Sukabumi, dan pihak swasta yaitu pengusaha hotel dan villa, dan

pengrajin olahan makanan. Penelitian ini fokus kepada kemitraan yang terdiri dari

tujuan kemitraan, ada dua pihak atau lebih, bentuk kerjasama, manfaat kemitraan,

jangka waktu, faktor pendukung dan faktor penghambat.

Page 37: KEMITRAAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN GEOPARK …

Daerah yang menjadi objek penelitian yaitu 8 kecamatan kawasan Geopark

Ciletuh Pelabuhanratu dengan luas 126 ha antara lain kecamatan Ciracap,

Kecamatan Ciemas, Kecamatan Pelabuhanratu, Kecamatan Waluran, Kecamatan

Simpenan, Kecamatan Cisolok, Kecamatan Surade, Kecamatan Cikakak.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Nazir (2014:240), “populasi adalah kumpulan individu dengan

ciri-ciri dan kualitas yang telah ditetapkan.

Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah Pemerintah yaitu Dinas

Pariwisata Kabupaten Sukabumi dan Dinas Perindustrian Dan Perdagangan

Kabupaten Sukabumi dan pengusaha hotel dan villa, pengrajin makanan

olahan yang terdapat di 8 kecamatan kawasan Geopark Ciletuh Pelabuhanratu

Kabupaten Sukabumi, PT. Biofarma, PT.Telkom, dan Bank BJB Jawa Barat.

Dalam hal ini, peneliti menetapkan populasi pemerintah sebagaimana

tabel berikut ini:

Tabel 4

Populasi Pemerintah Dalam Pengembangan Geopark Ciletuh

Palabuhanratu

Kabupaten Sukabumi

No Populasi Jumlah

1 Ketua harian, 1 orang

2 Kordinator Bidang Sosialisasi,

Promosi dan Jejaring Global, 1 orang

Page 38: KEMITRAAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN GEOPARK …

3 Kordinator Bidang Kerjasama

Pendanaan Alternatif. 1 orang

Total 3 orang

Peneliti menetapkan populasi pengusaha sebagaimana tabel berikut ini:

No Wilayah/

Kecamatan

Populasi

Pemerintah/

Badan

Pengelola

Penginapan Pengrajin Dll Jumlah

1 Kecamatan

Ciracap

Ocean View

Resort, Pondok

HEXA, Turtle

Beach Hotel,

Villa Ujang,

Villa Batu

Besar, dan Villa

ACC

Pengelola batik

Pakidulan,

pengrajin,

keripik

singkong, ,

keripik ikan,

olahan ikan dan

lobster.

10

orang

2 Kecamatan

Ciemas

Pengrajin gula

aren, keripik

buah, lantak

pisang, dodol

mangga, dan

keripik

singkong.

5 orang

3 Kecamatan

Pelabuhanra

tu

Padi Padi Hotel,

Inna Samudra

Beach, dan

Augusta

Pelabuhanratu.

abon ikan,

keripik

singkong,

olahan ikan.

6 orang

4 Kecamatan

Waluran

Pengrajin madu

hutan dan

hanjeli.

1 orang

5 Kecamatan Pengrajin sale 3 orang

Tabel 5

Populasi Swasta Dalam Pengembangan Geopark Ciletuh

Palabuhanratu

Kabupaten Sukabumi

Page 39: KEMITRAAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN GEOPARK …

Simpenan dan keripik

pisang, olahan

teh hijau

6 Kecamatan

Cisolok

Ocean Queen

Resort, Villa

Kuda Laut

Resort,

2 orang

7 Kecamatan

Surade

Pengrajin kopi

Jampang

1 orang

8 Kecamatan

Cikakak

Pengrajin

keripik pisang

-

9 Dan lain-

lain

PT

Biofarma,

Bank BJB,

PT Telkom

Jawa Barat

3 orang

Total 31 orang

2. Sampel

Menurut Nazir (2014:240), “sampel adalah bagian dari populasi. Survei

sampel adalah suatu prosedur dimana hanya sebagian dari populasi saja yang

diambil dan dipergunakan untuk menentukan sifat serta ciri yang dikehendaki

dari populasi.”

Penelitian ini menggunakan sampel sensus (jenuh) untuk sampel

pemerintahan. Menurut Sugiyono (2008:122) sampling jenuh atau sensus

adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan

sebagai sampel. Sampel dari pihak pemerintah yaitu Dinas Pariwisata

Kabupaten Sukabumi yang terlibat dalam Badan Pengelola Geopark Ciletuh

yang meliputi Ketua Harian, Koordinator Bidang Sosialisasi, Promosi dan

Page 40: KEMITRAAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN GEOPARK …

Global, Dinas Perindustrian Dan Perdagangan yang terlibat dalam Badan

Pengelola Geopark Ciletuh, yaitu Kordinator Bidang Kerjasama Pendanaan

Alternatif

Dan purposive sampling untuk sampel swasta. Menurut Sukmadinata

(2012:101) purposive sample memfokuskan pada informan-informan terpilih

yang kaya akan kasus untuk studi bersifat mendalam. Sampel dari pihak

swasta yaitu pengusaha hotel dan villa, pengrajin makanan olahan, dan PT

Biofarma. Dalam memilih sampel pemerintah, peneliti menentukan

berdasarkan beberapa kriteria antara lain memiliki struktur jabatan yang tinggi

yaitu ketua harian sekaligus kepala dinas pariwisata, kemudian untuk

kordinator bidang sosialisasi promosi dan jejaring global dan Kordinator

Bidang Kerjasama Pendanaan Alternatif karena mendapatkan rekomendasi

dari kepala dinas pariwisata kabupaten sukabumi sendiri. Dalam menentukan

jumlah sampel swasta, peneliti menggunakan rumus slovin. (Sugiyono,

2006:57) Sebagai berikut:

n = N

1+N.e2

Dimana:

n = Ukuran Sampel

N = Ukuran Populasi

E = Taraf Kesalahan (error) sebesar 0.10 (10%)

Dari rumus di atas, maka besarnya jumlah sampel swasta (n) adalah

sebagai berikut:

n = 31

Page 41: KEMITRAAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN GEOPARK …

1+ 31.(0.10)2

= 31

1+0.31

n = 24

Maka besarnya jumlah sampel swasta yaitu 24. Kemudian sampel dari

pihak pengusaha, peneliti menetapkan swasta atau pengusaha hotel, pengrajin

makanan, batik Pakidulan, PT Biofarma karena, pihak tersebut merupakan

pihak swasta yang berperan aktif dan berkontribusi besar dalam

pengembangan Geopark Ciletuh Pelabuhanratu Kabupaten Sukabumi dan

mendapatkan rekomendasi dari kordinator bidang sosialisasi promosi dan

jejaring global dan kordinator Pendanaan Alternatif. Dalam hal ini, peneliti

menetapkan sampel sebagaimana tabel berikut ini:

No Sampel Jumlah

1 Ketuan Harian 1 orang

2 Kordinator Bidang Sosialisasi

Promosi Dan Jejaring Global

1 orang

3 Kordinator Pendanaan Alternatif 1 orang

Jumlah 3 orang

Tabel 6

Sampel Pemerintah Pengembangan Geopark Ciletuh

Pelabuhanratu Kabupaten Sukabumi

Tabel 7

Sampel Swasta Pengembangan Geopark Ciletuh

Pelabuhanratu Kabupaten Sukabumi

Page 42: KEMITRAAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN GEOPARK …

No

Wilayah/Keca

matan

Geopark

Ciletuh

Sampel

Hotel/Homestay Pengrajin Dll Jumlah

1 Kecamatan

Ciracap

Pengelola

Pondok HEXA,

Ocean View

Resort, Turtle

Beach Hotel,

Villa Ujang,

Villa Batu

Besar.

Pengelola

batik

Pakidulan,

keripik

pisang,

keripik

singkong,

roti penyu,

keripik ikan,

dan olahan

ikan.

11 orang

2 Kecamatan

Ciemas

Villa ACC Keripik

Buah

2 orang

3 Kecamatan

Pelabuhanratu

Manajer Hotel

Augusta

Pelabuhanratu

Pengusaha

Air Mineral

2 orang

4

Kecamatan

Simpenan

Pengrajin

sale dan

keripik

pisang,

olahan teh

hijau, hasil

olahan

rumput laut,

dan keripik

singkong.

5 orang

5 Kecamatan

Cisolok

Pengrajin

gula aren

dan jahe

merah

1 orang

6 Kecamatan

Surade

Pengrajin

kopi

Jampang

1 orang

Page 43: KEMITRAAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN GEOPARK …

D. Metode Pengumpulan Data

1. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

a. Wawancara

Menurut Sukmadinata (2012:216) wawancara atau interviu merupakan

salah satu bentuk teknik pengumpulan data yang banyak digunakan dalam

penelitian deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Wawancara

dilaksanakan secara lisan dalam pertemuan tatap muka secara individual.

Adakalanya juga wawancara dilakukan secara kelompok, kalau memang

tujuannya untuk menghimpun data dari kelompok seperti wawancara

dengan satu keluarga, pengurus yayasan, pembina pramuka, dll.

Wawancara yang ditujukan untuk memperoleh data dari individu

dilaksanakan secara individual.

b. Dokumentasi

7 Kecamatan

Cikakak

Pengrajin

keripik

pisang

1 orang

8 Kecamatan

Waluran

Pengrajin

Madu

Hutan, dan

Hanjeli

-

9 Dan lain-lain Pihak

SDM PT

Biofarma

1 orang

Total 24 orang

Page 44: KEMITRAAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN GEOPARK …

Untuk memperkaya data/informasi, peneliti mengumpulkan data

melalui studi dokumentasi dalam bentuk tulisan, dan karya-karya

monumental seseorang. Seperti yang disebutkan oleh Maryann Barakso

dkk (2014 :197), analisis dokumentasi adalah sebagai berikut :

“Government documents, archives, media sources, correspondence,

and a variety of other written documentation offer a wealth of

information to scholars. The documents analyzed in a particular

research project will vary dramatically from research question to

research question.”

2. Alat pengumpulan data

Dalam penelitian ini menggunakan pedoman wawancara. Menurut

Sukmadinata (2012:216) pedoman wawancara ini berisi sejumlah pertanyaan

atau pernyataan yang meminta untuk dijawab atau direspon oleh responden.

Isi pertanyaan atau pernyataan bisa mencakup fakta, data, pengetahuan,

konsep, pendapat, persepsi atau evaluasi responden berkenaan dengan focus

masalah atau variabel-variabel yang dikaji dalam penelitian.

E. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis model interaktif (interactive

models of analysis) yang dikembangkan oleh Miles and Huberman (1994:10).

Dalam model ini terdapat tiga komponen analisis, yaitu sebagai berikut:

1. Reduksi Data

Page 45: KEMITRAAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN GEOPARK …

Menurut Miles and Huberman (1994:10) Reduksi data diartikan sebagai

proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan

dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan tertulis di lapangan.

Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan,

menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan

mengorganisasikan data dengan cara sedemikian rupa sehingga dapat ditarik

kesimpulan atau verifikasi. Data yang diperoleh dari lokasi peneltiian atau

data lapangan ditulis dalam uraian yang jelas dan lengkap yang nantinya akan

direduksi, dirangkum, dan difokuskan pada hal-hal yang berkaitan dengan

penelitian kemudian dicari tema atau pola )melalui proses penyuntingan,

pemberian kode, dan pembuatan tabel). Dari hasil wawancara yang sudah

dilakukan kepada stakeholder yang terlibat dalam kemitraan pengembangan

Geopark Ciletuh Palabuhanatu, kemudian peneliti menyusunnya dalan bentuk

poin-poin penting berdasarkan tiga sub variabel pseudo partnership atau

kemitraan semu, mutualism partnership atau kemitraan mutualistik, dan

conjugation partnership atau kemitraan konjugasi meliputi dua pihak atau

lebih, pihak yang terlibat, memiliki makna dan manfaat yang dicapai, kedua

pihak atau lebih mengerti tujuan yang dicapai, Organisasi, agen-agen,

kelompok-kelompok atau perorangan yang memiliki kelemahan dalam

melakukan usaha atau mencapai tujuan organisasi. Selain itu penelti juga

memilah foto yang dirasa penting bagi peneliti ini terkait pendukung

gambaran umum pada data penelitian.

Page 46: KEMITRAAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN GEOPARK …

Sistem coding dalam penelitian ini digunakan untuk mengkategorikan data

temuan berdasarkan sumber data, teknik pengumpulan data, dan tema, sebagai

berikut:

Menurut strategi Strauss and Corbin (1997) teknik koding ada tiga:

a. Open Coding atau Pengkodean Terbuka

Data Hasil wawancara disajikan dalam transkrip, kemudian lakukan

reduksi data untuk menemukan inti dari wawancara dengan pemberian

kata kunci. Pada penelitian ini dibuat open coding yang didalamnya

terdapat pertanyaan yang ditujukan kepada informan, kemudian dibuat

juga kata kunci dari pertanyaan tersebut. Tabel open Coding terdapat

di lampiran halaman 68

b. Axial Coding atau Pengkodean Terporos

Prosedur penempatan data kembali dengan membuat keterkaitan antar

kategori. Dalam pengkodean ini, jawaban sudah dikelompokkan

berdasarkan kategori yang dapat mencakup beberapa pertanyaan dan

jawaban lainnya. Pada penelitian ini dibuat axial Coding yang

didalamnya terdapat jawaban dari para informan dari pertanyaan yang

diajukan oleh peneliti yang sudah dibuat dalam kata kunci. Tabel axial

coding terdapat di lampiran halaman 81

c. Selective Coding atau Pengkodean Terpilih

Merupakan kesimpulan yang penulis ambil dari penggabungan hasil

wawancara (quotes) yang telah ditemukan dengan pengodean terporos

Page 47: KEMITRAAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN GEOPARK …

sebelumnya. Merupakan hasil wawancara yang dijadikan temuan

simpulan dari quotes tersebut. Pada penelitian ini dibuat selective

coding yang didalamnya terdapat kesimpulan dari seluruh jawaban

informan dari pertanyaan yang sudah dibuat dalam kata kunci. Tabel

selective coding terdapat di lampiran halaman 80

2. Penyajian Data

Menurut Miles and Huberman (1994:11) penyajian data dilakukan dengan

cara mendeskripsikan data yang ada secara sederhana, rinci, utuh, dan

integratif yang digunakan sebagai pijakan untuk menentukan langkah

berikutnya dalam menarik kesimpulan dari data yang ada. Penyajian data

dalam penelitian ini akan berbentuk teks naratif yang akan dijelaskan oleh

peneliti ke dalam tiga sub variabel yaitu pseudo partnership atau

kemitraan semu, mutualism partnership atau kemitraan mutualistik, dan

conjugation partnership atau kemitraan konjugasi meliputi dua pihak atau

lebih, pihak yang terlibat, memiliki makna dan manfaat yang dicapai,

kedua pihak atau lebih mengerti tujuan yang dicapai, organisasi, agen-

agen, kelompok-kelompok atau perorangan yang memiliki kelemahan

dalam melakukan usaha atau mencapai tujuan organisasi.

3. Penarikan Kesimpulan (Verifikasi)

Menurut Miles and Huberman (1994:11) Penarikan kesimpulan dilakukan

secara terus menerus sepanjang proses penelitian berlangsung. Sejak awal

memasuki lokasi penelitian dan selama proses pengumpulan data

Page 48: KEMITRAAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN GEOPARK …

berlangsung, peneliti berusaha untuk menganalisis dan mencari makna dari

data yang dikumpulkan, yaitu dengan mencari pola, tema, hubungan,

persamaan dan hal-hal yang sering timbul yang dituangkan dalam

kesimpulan yang tentatif namun dengan bertambahnya data melalui

verifikasi terus menerus akan memperoleh kesimpulan-kesimpulan yang

bersifat grounded (dasar). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah hasil

wawancara dari masing-masing stakeholder yang ditarik kesimpulannya

sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian.

Page 49: KEMITRAAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN GEOPARK …

Sumber : Olahan Peneliti 2017

F. Jadwal Penelitian

Jadwal dalam penelitian ini akan dilaksanakan sebagai berikut.

Kegiatan Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus

Penyusunan

Usulan Penelitian

Sidang Usulan

Penelitian

Observasi

Penelitian

Penyusunan

Laporan

Persentasi Hasil

Penelitian

Tabel 8

Jadwal Penelitian

Page 50: KEMITRAAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN GEOPARK …

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Analisis

1. Gambaran Umum Wilayah Geopark Ciletuh Kabupaten Sukabumi

Menurut Rosana, dkk (2015:19) nama Geopark ditetapkan melalui SK

Bupati Sukabumi Nomor 556/Kep.684-Disparbudpora/2015, tanggal 24

Oktober 2015.

Menurut Rosana, dkk (2015:4) Geopark Ciletuh-Pelabuhanratu

memiliki luas 126.100 Ha atau 1.261 km2. Meliputi 15 desa, di delapan

kecamatan yaitu Kecamatan Ciracap, Surade, Ciemas, Waluran,

Simpenan, Pelabuhanratu, Cikakak, dan Cisolok, yang terbagi dalam tiga

goarea yaitu: Geoarea Ciletuh, Geoarea Simepnan, dan Geoarea Cisolok.

Kawasan Geopark Ciletuh-Pelabuhanratu juga meliputi Kawasan Cagar

Alam Cibanteng, Tangkubanparahu, Sukawayana; Kawasan Suaka

Margasatwa Cikepuh; dan Taman Wisata Alam Sukawayana, dikelola

Balai Besar Konservasi Sumberdaya Alam Jawa Barat; kawasan latihan

terpadu militer dikelola KOSTRAD; Kawasan konservasi Penyu di

Pangumbahan; dan kawasan latihan angkatan udara di Tanjung

Ujunggenteng; kawasan budidaya tambak udang di Mandrajaya dan

Ujunggenteng serta kampong batik di Purasedar.

Menurut Martodjojo dalam Rosana, dkk (2015:4) Geoarea Ciletuh

memiliki bentang alam berupa dataran tinggi yang berbentuk tapal kuda

Page 51: KEMITRAAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN GEOPARK …

(amphitheater) yang terbuka ke arah Teluk Ciletuh. Bentuk

amphitheater ini memiliki diameter lebih dari 15 km, sehingga di yakini

sebagai bentuk amphitheater alam terbesar di Indonesia. Di bagian tengah

amphitheater terdapat sebaran batuan bancuh dan ofiolit hasil

pengendapan dari aktivitas tumbukan antara kerak samudera dan kerak

bentua pada Zaman Kapur, lebih dari 65 juta tahun lalu.

Geopark Ciletuh-Pelabuharatu didasari oleh lima komponen penting

yaitu akademisi yang mewakili unsur perguruan tinggi dan institusi atau

lembaga riset, komunitas mewakili masyarakat yang hidup dan tinggal di

dalam kawasan, pemerintah meliputi unsur pemerintah dari level terendah

di desa hingga gubernur serta pemerintah pusat di bawah kementerian,

pengusaha mewakili sektor BUMN maupun swasta dan media massa

sebagai media promosi. Kelima komponen tersebut memiliki visi dan misi

yang sama dalam mengkonservasi potensi sumberdaya alam dan

meningkatkan perekonomian masyarakat sekitarnya.

Pengembangan program Geopark Ciletuh-Palabuhanratu dilakukan

secara terintegrasi antara masyarakat lokal, pemerintah daerah Kabupaten

Sukabumi, pemerintah Provinsi Jawa Barat, BBKSDA, Universitas

Padjadjaran, Badan Geologi, dan Biofarma yang mewakili sektor swasta

serta institusi lain yang ada di dalam kawasan Geopark.

Perekonomian berkelanjutan pada kawasan Geopark dikembangkan

melalui paket pariwisata seperti: geowisata, wisata bahari, ekowisata,

wisata petualangan, wisata budaya, wisata belanja, wisata kuliner, dan

wisata buatan manusia.

Page 52: KEMITRAAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN GEOPARK …

Situs geologi di kawasan Geoarea Nasional Ciletuh-Palabuhanratu

dapat dikelompokkan berdasarkan jenisnya adalah berupa :

1. Air terjun

2. Bentangalam

3. Batuan unik/estetik

4. Gua laut

5. Batuan langka dan fosil

6. Pantai

7. Geyser

Dengan adanya pengembangan Geopark Ciletuh Pelabuhanratu

Kabupaten Sukabumi pihak pemerintah dan swasta terlibat ke dalam

kemitraan. Dimana pemerintah khususnya Dinas Pariwisata Kabupaten

Sukabumi dan Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Kabupaten

Sukabumi melakukan mitra dengan PT Biofarma dalam hal permodalan

untuk konservasi dan pemberdayaan masyarakat di kawasan Geopark

Ciletuh. Dan untuk pihak swasta yaitu pemilik hotel dan villa, serta

pengrajin olahan makanan lokal dan pengrajin Batik Pakidulan melakukan

kemitraan dengan pemerintah khususnya Dinas Pariwisata Kabupaten

Sukabumi dan Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Kabupaten

Sukabumi untuk mempromosikan usaha mereka ke dalam pameran, buku

panduan Geopark Ciletuh, dan melatih pengrajin olahan makanan melalui

pembinaan membuat produk kemasan mereka menjadi lebih menarik dan

memiliki nilai jual tinggi. Hal tersebut peneliti ketahui pada saat

Page 53: KEMITRAAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN GEOPARK …

melakukan wawancara langsung dengan para inforaman yang sudah

peneliti tentukan.

2. Pihak Pemerintah

Dalam penelitian, peneliti menemukan dari data sekunder bahwa

pemerintah dari Badan Pengelolaan Geopark Ciletuh Kabupaten Sukabumi

yang terlibat kemitraan dalam pengembangan Geopark Ciletuh yaitu dari

Dinas Pariwisata Kabupaten Sukabumi antara lain ketua harian dan pihak

Kordinator Bidang Sosialisasi, Promosi dan Jejaring Global dan dari

Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Kabupaten Sukabumi antara lain

pihak kordinator Bidang Kerjasama Pendanaan Alternatif. Serta hasil

wawancara bersama 3 informan yang merupakan data primer yang

disajikan dalam bentuk selective coding berdasarkan tema penelitian

sebagai berikut :

Tabel 9

Selective coding Pemerintah

No Pertanyaan Selective Coding

Story Line Quotes

1 Apa tujuan

memerlukan

kemitraan ?

dari ke 3 responden, dapat

disimpulkan bahwa bagi

pemerintah kemitraan ini dapat

saling memberikan kekuatan

dalam fungsinya masing-

masing. Seperti pemerintah

dapat terbantu dalam segi

anggaran dari pihak swasta

atau perusahaan PT Biofarma

yang memang memberikan

anggaran untuk pemberdayaan

kemitraan mampu

memberikan hal yang positif,

berlaku dengan pemerintah

sehingga mendapatkan

kemudahan. Karena tidak

semua kegiatan dapat

dilakukan oleh satu pihak.

Page 54: KEMITRAAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN GEOPARK …

masyarakat di kawasan

Geopark Ciletuh.

2 Bagaimana

bentuk

kemitraan

yang dilakukan

?

2 dari 3 responden dapat

disimpulkan bahwa pemerintah

memberikan regulasi yaitu

peraturan,kebijakan dan

pembinaan kepada masing-

masing pengusaha baik dari

UKM atau perusahaan.

kemitraan bisa berupa

pembinaan yang dilakukan

antara pemerintah dengan

para UKM.

3 Dengan Siapa

melakukan

Kemitraannya?

8 responden mengatakan

bahwa mereka sebagai pemilik

usaha mengaku diberikan

pembinaan oleh pemerintah

DISKOPERINDAG seperti

pelatihan pengemasan produk,

pemasaran, pelatihan tour

guide.

kemitraan dilakukan dengan

para pihak yang memiliki

kemampuan untuk memiliki

sebuah usaha dan yang

mampu memberikan modal.

4 Apa manfaat

yang diperoleh

dari kemitraan

yang dilakukan

dalam

pengembangan

Geopark

Ciletuh

Pelabuhanratu

?

2 dari 3 responden dapat

disimpulkan bahwa pemerintah

merasakan manfaat menjalin

kemitraan dengan pihak swasta

atau pengusaha.

Kemitraan menjadi sarana

untuk mempermudah dalam

mencapai tujuan setiap pihak

yang terlibat.

5 Apakah ada

jangka waktu

yang

ditetapkan

dalam

kemitraannya?

dari pemerintah yaitu Dinas

Pariwisata Kabupaten

Sukabumi yang bermitra

dengan pihak swasta yaitu PT

Biofarma telah membuat

kesepakatan bermitra selama 5

tahun. Apabila dari pemerintah

Dinas Pariwisata Kabupaten

Sukabumi dan

DISKOPERINDAG Kabupaten

Sukabumi dengan pelaku UKM

sebanyak 11 reponden

mengatakan tidak ada jangka

waktu yang ditetapkan selama

ini.

Kemitraan harus dijalankan

berdasarkan komitmen agar

kegiatan berjalan secara

efektif dengan menemukan

pihak mitra yang terbaik

dengan membuat evaluasi

serta jangka waktu yang

ditentukan dan menjadikan

kemampuan yang mandiri.

Page 55: KEMITRAAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN GEOPARK …

6 Apa faktor

pendukung

selama

melakukan

kemitraan ?

2 dari 3 responden dapat

disimpulkan bahwa komitmen

menjadikan faktor mereka

dalam kemitraan.

Komitmen menjadikan

kemitraan dapat berjalan

efektif.

7 Apa faktor

penghambat

selama

melakukan

kemitraan ?

2 dari 3 responden dapat

disimpulkan bahwa mindset

orang yang sulit dirubah.

Komitmen dapat tidak

berhasil apabila salah satu

pihak tidak mengetahui

manfaat dari kemitraan

tersebut.

Berdasarkan hal tersebut dapat ditarik kesimpulan dari berbagai tema

yang telah ditentukan dalam bentuk kemitraan dan faktor pendukung serta

faktor penghambat dalam kemitraan Geopark Ciletuh Pelabuhanratu

Kabupaten Sukabumi.

a. Tujuan Kemitraan

Dengan adanya kemitraan dalam pengembangan Geopark Ciletuh,

tujuan pihak pemerintah memerlukan kemitraan karena mereka anggap

pemerintah tidak mungkin berjalan sendiri karena keterbatasan

permodalan dan sumber daya manusia untuk mengembangkan

Geopark Ciletuh. Pemerintah mendapatkan bantuan permodalan dari

pihak swasta yaitu PT Biofarma untuk membantu dalam hal

pemberdayaan masyarakat, dan konservasi.

b. Bentuk Kemitraan Yang Dilakukan

Dalam kemitraan ini pemerintah sesuai dengan fungsinya yaitu

bentuk kemitraan yang dilakukan dengan swasta yaitu memberikan

aturan, kebijakan dan, pembinaan. Aturan yang pemerintah berikan

kepada swasta yaitu seperti harga jual produk harus disamakan antara

Page 56: KEMITRAAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN GEOPARK …

wisatawan lokal dan internasional. Kebijakan yang pemerintah berikan

berupa mengikutsertakan para pengusaha lokal untuk ikut menjadi

UKM yang dibina. Pembinaan yang pemerintah berikan berupa

pelatihan membuat kemasan untuk produk olahan lokal dan diberi

label Geopark Ciletuh.

c. Pihak Yang Bermitra

Dalam hal ini pemerintah melakukan kemitraan dengan pihak

swasta yang memiliki modal yaitu dengan PT Biofarma. Apabila

secara fungsi pemerintahnya yaitu memberikan aturan dan kebijakan,

pemerintah melakukan kemitraan dengan pihak pengusaha hotel, villa,

pengrajin batik, dan pengrajin olahan makanan untuk membina mereka

agar tertib dalam menerima wisatawan dan memberikan kebijakan

kepada para pengusaha tersebut untuk membina produk mereka.

d. Manfaat Kemitaan

Dalam hal ini, manfaat yang pemerintah peroleh dalam melakukan

kemitraan dengan swasta yaitu mempermudah dalam pengembangan

Geopark Ciletuh dari sisi permodalan. Disamping itu pula tujuan

geopark dimana harus mensejaterakan masyarakat dapat terpenuhi oleh

pemerintah dalam mengajak pelaku UKM untuk ikut dalam

pengembangan Geopark Ciletuh.

e. Jangka Waktu

Dalam hal ini, pemerintah dalam melakukan kemitraan dengan

swasta membuat kesepakatan di atas materai dengan PT Biofarma

selama 5 tahun terhitung dari tahun 2012. Apabila dengan pengusaha

Page 57: KEMITRAAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN GEOPARK …

hotel, villa, pengrajin Batik Pakidulan dan pengrajin produk olahan

lokal belum ada jangka waktu kemitraan yang ditetapkan.

f. Faktor Pendukung

Dalam hal ini, faktor pendukung pemerintah dalam melakukan

kemitraan dengan swasta yaitu komitmen bersama dalam

mengembangkan Geopark Ciletuh. Antusias dari pihak swasta yang

semangat dalam bantuan modal, ikut serta dalam menjual produk

lokal, dan pembinaan.

g. Faktor Penghambat

Dalam hal ini, faktor penghambat pemerintah dalam melakukan

kemitraan dengan swasta yaitu pemikiran orang mengenai wawasan

mengenai wawasan geopark. Dimana mereka masih belum mengetahui

tentang kawasan Geopark Ciletuh yang meliputi 8 kecamatan, peluang

mereka terhadap potensi yang mereka punya seperti mengolah produk

lokal yang bisa dijual kepada wisatawan Geopark Ciletuh.

3. Pihak Swasta

Dalam penelitian, peneliti menemukan dari data sekunder bahwa

pemerintah dari Badan Pengelolaan Geopark Ciletuh Kabupaten Sukabumi

yang terlibat kemitraan dalam pengembangan Geopark Ciletuh yaitu dari

Dinas Pariwisata Kabupaten Sukabumi antara lain ketua harian dan pihak

Kordinator Bidang Sosialisasi, Promosi dan Jejaring Global dan dari Dinas

Page 58: KEMITRAAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN GEOPARK …

Perindustrian Dan Perdagangan Kabupaten Sukabumi antara lain pihak

kordinator Bidang Kerjasama Pendanaan Alternatif. Serta hasil wawancara

bersama 24 informan yang merupakan data primer yang disajikan dalam

bentuk selective coding berdasarkan tema penelitian sebagai berikut :

Dalam penelitian, peneliti menemukan dari data sekunder bahwa swasta

yang terlibat dalam pengembangan Geopark Ciletuh yaitu hotel, villa,

pengrajin Batik Pakidulan, dan pengrajin produk makanan lokal yang berada

di 8 kecamatan wilayah Geopark Ciletuh. Serta hasil wawancara bersama 24

informan yang merupakan data primer yang disajikan dalam bentuk selective

coding berdasarkan tema penelitian sebagai berikut :

Tabel 10

Selective Coding Swasta

No Pertanyaan Selective Coding

Story Line Quotes

1 Apa tujuan

memerlukan

kemitraan ?

Dari 18 responden

mengatakan tujuan bermitra

yaitu untuk mensejahterakan

masyarakat.

kemitraan mampu

memberikan hal yang

positif, berlaku untuk

para pengusaha yang

bermitra dengan

pemerintah sehingga

dapat mensejaterakan

kehidupan

perekonomian mereka.

2 Bagaimana

bentuk

kemitraan yang

dilakukan ?

dari 14 responden

mengatakan mereka

memberikan usaha yang

mereka punya seperti produk

lokal, untuk dibina oleh

Dinas DISKOPERINDAG

dan Dinas Pariwisata

kemitraan bisa berupa

pembinaan yang

dilakukan antara

pemerintah dengan

para UKM.

3 Dengan Siapa 23 responden mengatakan kemitraan dilakukan

Page 59: KEMITRAAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN GEOPARK …

melakukan

Kemitraannya?

bahwa mereka sebagai

pemilik usaha mengaku

diberikan pembinaan oleh

pemerintah

DISKOPERINDAG seperti

pelatihan pengemasan

produk, pemasaran,

pelatihan tour guide.

dengan para pihak

yang memiliki

kemampuan untuk

memiliki sebuah usaha

dan yang mampu

memberikan modal.

4 Apa manfaat

yang diperoleh

dari kemitraan

yang dilakukan

dalam

pengembangan

Geopark

Ciletuh

Pelabuhanratu

?

17 responden mengatakan

bahwa manfaat dari

kemitraan tersebut dapat

meningkatkan pendapatan

perekonomian mereka.

Karena produk UKM yang

ada dapat dipasarkan oleh

Dinas Pariwisata melalui

pameran, dikemas dengan

lebih baik menjadikan

meningkatnya pembeli.

Kemitraan menjadi

sarana untuk

mempermudah dalam

mencapai tujuan setiap

pihak yang terlibat.

5 Apakah ada

jangka waktu

yang ditetapkan

dalam

kemitraannya?

dari pemerintah yaitu Dinas

Pariwisata Kabupaten

Sukabumi yang bermitra

dengan pihak swasta yaitu

PT Biofarma telah membuat

kesepakatan bermitra selama

5 tahun. Apabila dari

pemerintah Dinas

Pariwisata Kabupaten

Sukabumi dan

DISKOPERINDAG

Kabupaten Sukabumi

dengan pelaku UKM

sebanyak 11 reponden

mengatakan tidak ada jangka

waktu yang ditetapkan

selama ini.

Kemitraan harus

dijalankan berdasarkan

komitmen agar

kegiatan berjalan

secara efektif dengan

menemukan pihak

mitra yang terbaik

dengan membuat

evaluasi serta jangka

waktu yang ditentukan

dan menjadikan

kemampuan yang

mandiri.

6 Apa faktor

pendukung

selama

melakukan

kemitraan ?

12 responden mengatakan

Dinas Pariwisata Kabupaten

Sukabumi yang telah

memberikan jalan untuk

mereka pelaku UKM agar

usahanya berjalan lancar.

Dengan Dinas Pariwisata

Komitmen menjadikan

kemitraan dapat

berjalan efektif.

Page 60: KEMITRAAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN GEOPARK …

menggaet

DISKOPERINDAG untuk

pembinaan para pelaku

UKM wilayah Geopark

Ciletuh memiliki produk

yang dikemas lebih baik, dan

di pasarkan.

7 Apa faktor

penghambat

selama

melakukan

kemitraan ?

dari 16 reponden

mengatakan bahwa belum

ada penghambat dalam

mereka bermitra dengan

pemerintah.

Dengan kemitraan

yang efektif

menjadikan kemitraan

tersebut berjalan

dengan sesuai.

Berdasarkan hal tersebut dapat ditarik kesimpulan dari berbagai tema yang

telah ditentukan dalam bentuk kemitraan dan faktor pendukung serta faktor

penghambat dalam kemitraan dalam pengembangan Geopark Ciletuh

Pelabuhanratu Kabupaten Sukabumi.

a. Tujuan Kemitraan

Dalam hal ini, swasta yang melakukan kemitraan dengan pemerintah

dalam pengembangan Geopark Ciletuh memiliki tujuan yaitu untuk

mensejaterakan perekonomian mereka melalui pengembangan produk

olahan makanan mereka, belajar mengenai wawasan Geopark sehingga

dapat belajar bagaimana mengolah potensi yang ada menjadikan nilai

ekonomi tanpa merusak ekosistem dengan cara konservasi.

b. Bentuk Kemitraan Yang Dilakukan

Dalam hal ini, swasta yang memiliki UKM bentuk kemitraan yang

dilakukan dengan mengikuti pembinaan dari pemerintah Dinas

Page 61: KEMITRAAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN GEOPARK …

Perindustrian Dan Perdagangan Kabupaten Sukabumi seperti pengemasan

produk menjadi lebih baik dan memberikan logo Geopark Ciletuh lalu,

dari Dinas Pariwisata Kabupaten Sukabumi mengikuti pelatihan tour guide

apabila wisatawan membutuhkan pemandu. Apabila swasta seperti pemilik

hotel, beberapa mampu memberikan diskon kepada tamu Geopark Ciletuh.

Dan swasra seperti PT Biofarma bentuk kemitraan yang dilakukan yaitu

memberikan permodalan untuk pemberdayaan masyarakat dan konservasi.

c. Pihak Yang Bermitra

Dalam hal ini, swasta yang memiliki hotel, villa dan usaha produk

makanan lokal, pengrajin Batik Pakidulan melakukan kemitraan dengan

pemerintah yaitu Dinas Pariwisata Kabupaten Sukabumi dan Dinas

Perindustrian Dan Perdagangan Kabupaten Sukabumi. Sedangkan swasta

PT Biofarma melakukan kemitraan dengan Pemerintah Provinsi Jawa

Barat, Kabupaten Sukabumi, dan Kementrian Pariwisata.

d. Manfaat kemitraan

Dalam hal ini, swasta seperti pengrajin Batik Pakidulan, dan pemilik

usaha produk makanan lokal melakukan kemitraan dengan pemerintah

memperoleh manfaat yaitu meningkatkan perekonomian mereka dari

produk yang dipasarkan oleh pemerintah melalui pameran, dan dikemas

menjadi lebih baik menjadikan meningkatnya pembeli. Sedangkan untuk

swasta seperti pemilik hotel, villa, dan PT Biofarma memproleh manfaat

Page 62: KEMITRAAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN GEOPARK …

kemitraan yaitu dapat mempromosikan perusahaan mereka kepada banyak

orang, dan meningkatkan kepercayaan bagi perusahaan mereka.

e. Jangka waktu

Dalam hal ini swasta yaitu PT Biofarma yang hanya memiliki jangka

waktu kemitraan dengan pemerintah Kabupaten Sukabumi Jawa Barat

selama 5 tahun dalam MOU.

f. Faktor Pendukung Kemitraan

Dalam hal ini swasta yang melakukan kemitraan dengan pemerintah

memiliki faktor pendukung dalam menjalin kemitraan yaitu pemerintah

yang memberikan jalan untuk mereka pihak swasta ikut berkomitmen

dalam pengembangan Geopark Ciletuh.

g. Faktor Penghambat Kemitraan

Dalam hal ini sebagian besar swasta yang melakukan kemitraan

dengan pemerintah merasakan tidak memiliki faktor penghambat dalam

melakukan kemitraan, mereka melihat komitmen pemerintah dalam

pengembangan Geopark Ciletuh dimana mereka diikutsertakan.

B. Pembahasan

1. Pihak Pemerintah

Pembahasan ini membahas mengenai hasil wawancara hasil wawancara

dari 3 informan yang terlibat kemitraan dalam pengembangan Geopark Ciletuh

Pelabuhanratu Kabupaten Sukabumi. Peneliti akan membahas hasil analisis

dari bentuk kemitraan pihak yang mana yang merupakan bentuk pseudo

partnership atau kemitraan semu yaitu ada dua pihak atau lebih, dan dalam

Page 63: KEMITRAAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN GEOPARK …

kemitraannya salah satu pihak tidak mengerti tujuan yang dicapai. Mutualism

partnership atau kemitraan mutualistik yaitu ada dua pihak atau lebih, dan

kedua pihak lebih mengerti manfaat dan tujuan yang dicapai. Dan conjugation

partnership atau kemitraan konjugasi yaitu ada dua pihak atau lebih, dan

Organisasi, agen-agen, kelompok-kelompok atau perorangan yang memiliki

kelemahan dalam melakukan usaha atau mencapai tujuan organisasi dapat

melakukan kemitraan dalam model ini (Sulistiyani. 2004:130-131). Dan

kemudian peneliti akan membahas mengenai faktor pendukung dan

penghambat kemitraan pihak pemerintah.

Setelah membahas mengenai analisis, kemudian peneliti akan

membandingkan kondisi ideal yaitu berupa teori yang peneliti gunakan berupa

bentuk kemitraan yang terbentuk menurut Sulistiyani (2004:130-131) yang

akan dibandingkan dengan kondisi aktual pemerintah yaitu Dinas Pariwisata

Kabupaten Sukabumi dan Dinas Perdagangan Dan Perindustrian Kabupaten

Sukabumi.

a. Pseudo partnership atau kemitraan semu

1) Ada dua pihak atau lebih dan dalam kemitraannya salah satu pihak

tidak mengerti tujuan yang dicapai.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan 3

informan yang terkait dalam pengembangan Geopark Ciletuh

Pelabuhanratu Kabupaten Sukabumi Jawa Barat khususnya pihak

mitra yang dilibatkan, bahwa dari 3 informan yang peneliti wawancara,

peneliti menemukan 2 informan yang memiliki jawaban yang sama

yaitu pihak mitra yang dilibatkan yaitu pengusaha hotel, villa,

Page 64: KEMITRAAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN GEOPARK …

pengrajin Batik Pakidulan, pengrajin olahan makanan lokal di 8

kecamatan kawasan Geopark Ciletuh, dan PT Biofarma. kemudian 1

dari 3 informan mengatkan bahwa dalam mitranya mengikut sertakan

orang ahli dari ITB (Institute Teknologi Bandung) dan API (Asosiasi

Pemandu Usaha Indonesia) untuk ikut membina para pengusaha UKM.

Dan berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan

3 informan khususnya dalam kemitraannya salah satu pihak tidak

mengerti tujuan yang dicapai, peneliti tidak menemukan bahwa dari

ketiga informan yang memiliki jawaban tersebut. Dikarenakan

menurut pemerintah, mereka dan pihak yang dilibatkan sama-sama

mengetahui manfaat dari kemitraan yang dilakukannya. (Sulistiyani.

2004:130) Kemitraan semu adalah merupakan sebuah persekutuan yan

terjadi antara dua pihak atau lebih, namun tidak sesungguhnya

melakukan kerjasam secara seimbang satu dengan lainnya. Bahkan

pada suatu pihak belum tentu memahami secara benar akan makna

sebuah persekutuan yang dilakukan, dan untuk tujuan apa itu semua

dilakukan serta disepakati. Ada suatu yang unik dalam kemitraan

semacam ini, bahwa kedua belah pihak atau lebih sama-sama merasa

penting utnuk melakukan kerjasama, akan tetapi pihak-pihak yang

bermitra belum tentu memahami substansi yang diperjuangkan dan

manfaatnya apa.

b. Mutualism partnership atau kemitraan mutualistik

Page 65: KEMITRAAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN GEOPARK …

1) Ada dua pihak atau lebih, dan kedua pihak lebih mengerti manfaat

dan tujuan yang dicapai.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan 3

informan yang terkait dalam pengembangan Geopark Ciletuh

Pelabuhanratu Kabupaten Sukabumi Jawa Barat khususnya pihak

mitra yang dilibatkan, bahwa dari 3 informan yang peneliti wawancara,

peneliti menemukan 2 informan yang memiliki jawaban yang sama

yaitu pihak mitra yang dilibatkan yaitu pengusaha hotel, villa,

pengrajin Batik Pakidulan, pengrajin olahan makanan lokal di 8

kecamatan kawasan Geopark Ciletuh, dan PT Biofarma. kemudian 1

dari 3 informan mengatkan bahwa dalam mitranya mengikut sertakan

orang ahli dari ITB (Institute Teknologi Bandung) dan API (Asosiasi

Pemandu Usaha Indonesia) untuk ikut membina para pengusaha UKM.

Dan berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan

3 informan khususnya dalam kemitraannya salah satu pihak tidak

mengerti tujuan yang dicapai, bahwa dari 3 informan yang peneliti

wawancara, peneliti menemukan 2 informan yang memiliki jawaban

yang sama yaitu dalam menjalin kemitraan pemerintah merasakan

manfaat. Manfaat yang mereka rasakan yaitu mempermudah dalam

pengembangan Geopark Ciletuh dari sisi permodalan. Disamping itu

pula tujuan geopark dimana harus mensejaterakan masyarakat dapat

terpenuhi oleh pemerintah dalam mengajak pelaku UKM untuk ikut

dalam pengembangan Geopark Ciletuh. (Sulistiyani, 2004:131)

Kemitraan mutualistik adalah merupakan persekutuan dua pihak atau

Page 66: KEMITRAAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN GEOPARK …

kebih yang sama-sama menyadari aspek pentingnya melakukan

kemitraan, yaitu akan dapat mencapai tuuan secara lebih optimal.

Berangkat dari pemahaman akan nilai pentingnya melakukan

kemitraan, dua agen/organisasi atau lebih yang memiliki status sama

atau berbda, melakukan kerjasam. Manfaat saling silang antara pihak-

pihak yang bekerjasama dapat diperoleh, sehingga memudahkan

masing-masing dalam mewujudkan visi dan misinya, dan sekaligus

saling menunjang satu dengan lain. Pemikiran kemitraan demikian ini

diadopsi dari pola simbiosis mutualisme yang terjadi antara kerbau dan

burung dalam kehidupan binatang.

c. Conjugation Partnership atau kemitraan konjugasi

1) Ada dua pihak atau lebih, dan Organisasi, agen-agen, kelompok-

kelompok atau perorangan yang memiliki kelemahan dalam

melakukan usaha atau mencapai tujuan organisasi dapat melakukan

kemitraan dalam model ini

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan 3

informan yang terkait dalam pengembangan Geopark Ciletuh

Pelabuhanratu Kabupaten Sukabumi Jawa Barat khususnya pihak

mitra yang dilibatkan, bahwa dari 3 informan yang peneliti wawancara,

peneliti menemukan 2 informan yang memiliki jawaban yang sama

yaitu pihak mitra yang dilibatkan yaitu pengusaha hotel, villa,

pengrajin Batik Pakidulan, pengrajin olahan makanan lokal di 8

kecamatan kawasan Geopark Ciletuh, dan PT Biofarma. kemudian 1

Page 67: KEMITRAAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN GEOPARK …

dari 3 informan mengatkan bahwa dalam mitranya mengikut sertakan

orang ahli dari ITB (Institute Teknologi Bandung) dan API (Asosiasi

Pemandu Usaha Indonesia) untuk ikut membina para pengusaha UKM.

Dan berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan

3 informan khususnya organisasi, agen-agen, kelompok-kelompok atau

perorangan yang memiliki kelemahan dalam melakukan usaha atau

mencapai tujuan organisasi yang peneliti wawancara, peneliti

menemukan 2 informan yang memiliki jawaban yang sama yaitu

pemerintah membutuhkan pihak swasta untuk dimitrakan karena,

pemerintah tidak mungkin berjalan sendiri dalam pengembangan

Geopark Ciletuh karena keterbatasan dalam hal permodalan dan

sumber daya manusia. Maka dari itu, pemerintah melakukan kemitraan

dengan pihak swasta. (Sulistiyani, 2004:131) Kemitraan konjugasi

adalah kemitraan yang dianalogikan dari kehidupan “paramecium”.

Dua paramecium melakukan konjugasi untuk mendapatkan

pembelahan diri. Bertolak dari analogi tersebut maka organisasi, agen-

agen, kelompok-kelompok atau perorangan yang memiliki kelemahan

di dalam melakukan usaha atau mencapai tujuan organisasi dapat

melakukan kemitraan dengan model ini. Dua pihak atau lebih dapat

melakukan konjugasi dalam rangka meningkatkan kemampuan

masing-masing.

d. Faktor Pendukung

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan 3

informan khususnya faktor pendukung dalam kemitraan, bahwa dari 1

Page 68: KEMITRAAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN GEOPARK …

informan mengatakan komitmen bersama dalam mengembangkan

Geopark Ciletuh. Antusias dari pihak swasta yang semangat dalam

bantuan modal, ikut serta dalam menjual produk lokal, dan pembinaan.

h. Faktor Penghambat

Berdasarkan hasil wawancara wawancara yang dilakukan peneliti

dengan 3 informan khususnya faktor penghambat dalam kemitraan,

bahwa dari 3 informan yang peneliti wawancara, peneliti menemukan

2 informan yang memiliki jawaban yang sama yaitu pemikiran orang

mengenai wawasan mengenai wawasan geopark. Dimana mereka

masih belum mengetahui tentang kawasan Geopark Ciletuh yang

meliputi 8 kecamatan, peluang mereka terhadap potensi yang mereka

punya seperti mengolah produk lokal yang bisa dijual kepada

wisatawan Geopark Ciletuh.

2. Pihak Swasta

Pembahasan ini membahas mengenai hasil wawancara hasil wawancara

dari 24 informan swasta yang terlibat kemitraan dalam pengembangan

Geopark Ciletuh Pelabuhanratu Kabupaten Sukabumi. Peneliti akan

membahas hasil analisis dari bentuk kemitraan pihak yang mana yang

merupakan bentuk pseudo partnership atau kemitraan semu yaitu ada dua

pihak atau lebih, dan dalam kemitraannya salah satu pihak tidak mengerti

tujuan yang dicapai. Mutualism partnership atau kemitraan mutualistik yaitu

ada dua pihak atau lebih, dan kedua pihak lebih mengerti manfaat dan tujuan

yang dicapai. Dan conjugation partnership atau kemitraan konjugasi yaitu ada

Page 69: KEMITRAAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN GEOPARK …

dua pihak atau lebih, dan Organisasi, agen-agen, kelompok-kelompok atau

perorangan yang memiliki kelemahan dalam melakukan usaha atau mencapai

tujuan organisasi dapat melakukan kemitraan dalam model ini (Sulistiyani.

2004:131). Dan kemudian peneliti akan membahas mengenai faktor

pendukung dan penghambat kemitraan pihak swasta.

Setelah membahas mengenai analisis, kemudian peneliti akan

membandingkan kondisi ideal yaitu berupa teori yang peneliti gunakan berupa

bentuk kemitraan yang terbentuk menurut Sulistiyani (2004:130-131) yang

akan dibandingkan dengan kondisi aktual pemerintah yaitu Dinas Pariwisata

Kabupaten Sukabumi dan Dinas Perdagangan Dan Perindustrian Kabupaten

Sukabumi.

a. Pseudo partnership atau kemitraan semu

1) Ada dua pihak atau lebih dan dalam kemitraannya salah satu pihak

tidak mengerti tujuan yang dicapai.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan 24

informan yang terkait dalam pengembangan Geopark Ciletuh

Kabupaten Sukabumi khususnya pihak mitra yang dilibatkan, bahwa

dari 24 informan yang peneliti wawancara, peneliti menemukan 21

informan memiliki jawaban yang sama yaitu pihak mitra yang

dilibatkan yaitu Dinas Pariwisata Kabupaten Sukabumi Jawa Barat,

dan Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Kabupaten Sukabumi.

Kemudian 2 dari 24 informan mengatakan mitra yang dilibatkan yaitu

Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dan 1 dari 24 informan mengatakan

Page 70: KEMITRAAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN GEOPARK …

mitra yang dilibatkan yaitu PHRI (Perhimpunan Hotel Dan Restoran

Indonesia)

Dan berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan

24 informan khususnya dalam kemitraannya salah satu pihak tidak

mengerti tujuan yang dicapai, peneliti tidak menemukan jawaban

mengenai hal tersebut. (Sulistiyani. 2004:130) Kemitraan semu adalah

merupakan sebuah persekutuan yan terjadi antara dua pihak atau

lebih, namun tidak sesungguhnya melakukan kerjasam secara

seimbang satu dengan lainnya. Bahkan pada suatu pihak belum tentu

memahami secara benar akan makna sebuah persekutuan yang

dilakukan, dan untuk tujuan apa itu semua dilakukan serta disepakati.

Ada suatu yang unik dalam kemitraan semacam ini, bahwa kedua

belah pihak atau lebih sama-sama merasa penting utnuk melakukan

kerjasama, akan tetapi pihak-pihak yang bermitra belum tentu

memahami substansi yang diperjuangkan dan manfaatnya apa.

b. Mutualism partnership atau kemitraan mutualistik

1) Ada dua pihak atau lebih, dan kedua pihak lebih mengerti manfaat

dan tujuan yang dicapai.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan 24

informan yang terkait dalam pengembangan Geopark Ciletuh

Kabupaten Sukabumi khususnya pihak mitra yang dilibatkan, bahwa

dari 24 informan yang peneliti wawancara, peneliti menemukan 21

informan memiliki jawaban yang sama yaitu pihak mitra yang

dilibatkan yaitu Dinas Pariwisata Kabupaten Sukabumi Jawa Barat,

Page 71: KEMITRAAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN GEOPARK …

dan Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Kabupaten Sukabumi.

Kemudian 2 dari 24 informan mengatakan mitra yang dilibatkan yaitu

Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dan 1 dari 24 informan mengatakan

mitra yang dilibatkan yaitu PHRI (Perhimpunan Hotel Dan Restoran

Indonesia).

Dan berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan

24 informan khususnya dalam kemitraannya salah satu pihak tidak

mengerti tujuan yang dicapai, peneliti menemukan 18 informan dari 24

yang memiliki jawaban yang sama yaitu untuk mensejahterakan

masyarakat melalui pembinaan yang dilakukan oleh pemerintah.

Kemudian 3 informan dari 24 mengatakan bahwa tujuan kemitraan

yaitu meningkatkan jumlah tamu untuk datang ke hotel dan villa

mereka. Dan 1 informan dari 24 mengatakan tujuan melakukan

kemitraan yaitu agar perusahaan bisa bermanfaat bagi masyarakat.

Lalu berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan

24 informan khususnya kedua pihak mengerti manfaat kemitraan,

peneliti menemukan 17 informan dari 24 mengatakan dapat

meningkatkan pendapatan mereka. Dan 5 dari 24 informan

mengatakan dapat meningkatkan jumlah tamu yang datang. Kemudian,

2 dari 24 informan mengatakan untuk memperomosikan perusahaan

dan meningkatkan kepercayaan dari luar. (Sulistiyani, 2004:131)

Kemitraan mutualistik adalah merupakan persekutuan dua pihak atau

kebih yang sama-sama menyadari aspek pentingnya melakukan

kemitraan, yaitu akan dapat mencapai tujuan secara lebih optimal.

Page 72: KEMITRAAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN GEOPARK …

Berangkat dari pemahaman akan nilai pentingnya melakukan

kemitraan, dua agen/organisasi atau lebih yang memiliki status sama

atau berbda, melakukan kerjasama. Manfaat saling silang antara pihak-

pihak yang bekerjasama dapat diperoleh, sehingga memudahkan

masing-masing dalam mewujudkan visi dan misinya, dan sekaligus

saling menunjang satu dengan lain. Pemikiran kemitraan demikian ini

diadopsi dari pola simbiosis mutualisme yang terjadi antara kerbau dan

burung dalam kehidupan binatang.

c. Conjugation Partnership atau kemitraan konjugasi

1) Ada dua pihak atau lebih, dan Organisasi, agen-agen, kelompok-

kelompok atau perorangan yang memiliki kelemahan dalam

melakukan usaha atau mencapai tujuan organisasi dapat melakukan

kemitraan dalam model ini

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan 24

informan yang terkait dalam pengembangan Geopark Ciletuh

Kabupaten Sukabumi khususnya pihak mitra yang dilibatkan, bahwa

dari 24 informan yang peneliti wawancara, peneliti menemukan 21

informan memiliki jawaban yang sama yaitu pihak mitra yang

dilibatkan yaitu Dinas Pariwisata Kabupaten Sukabumi Jawa Barat,

dan Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Kabupaten Sukabumi.

Kemudian 2 dari 24 informan mengatakan mitra yang dilibatkan yaitu

Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dan 1 dari 24 informan mengatakan

mitra yang dilibatkan yaitu PHRI (Perhimpunan Hotel Dan Restoran

Indonesia).

Page 73: KEMITRAAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN GEOPARK …

Dan berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan

24 informan khususnya organisasi, agen-agen, kelompok-kelompok

atau perorangan yang memiliki kelemahan dalam melakukan usaha

atau mencapai tujuan organisasi yang peneliti wawancara, peneliti

tidak menemukan jawaban mengenai hal ini. (Sulistiyani, 2004:131)

Kemitraan konjugasi adalah kemitraan yang dianalogikan dari

kehidupan “paramecium”. Dua paramecium melakukan konjugasi

untuk mendapatkan pembelahan diri. Bertolak dari analogi tersebut

maka organisasi, agen-agen, kelompok-kelompok atau perorangan

yang memiliki kelemahan di dalam melakukan usaha atau mencapai

tujuan organisasi dapat melakukan kemitraan dengan model ini. Dua

pihak atau lebih dapat melakukan konjugasi dalam rangka

meningkatkan kemampuan masing-masing.

d. Faktor Pendukung

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan 24

informan khususnya faktor pendukung dalam kemitraan, peneliti

menemukan 12 informan mengatakan jawaban yang sama yaitu faktor

pendukung dalam kemitraan adalah pemerintah sendiri yang

mengikutsertakan mereka ke dalam pengembangan Geopark Ciletuh

Pelabuhanratu Kabupaten Sukabumi seperti pembinaan pengemasan

produk olahan makanan lokal, dan pemasaran produk mereka.

e. Faktor Penghambat

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan 24

informan khususnya faktor pendukung dalam kemitraan. Peneliti

Page 74: KEMITRAAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN GEOPARK …

menemukan 16 informan mengatakan jawaban yang sama yaitu tidak ada

faktor penghambat dalam kemitraan. Kemudian 2 informan dari 24

mengatakan dalam melihat masyarakat yang masih minim memiliki

wawasan mengenai Geopark sehingga membutuhkan perhatian yang lebih

dalam memberdayakan masyarakat. Lalu, 2 informan dari 24 mengatakan

kurangnya permodalan yang mereka punya. Dan terakhir, 2 informan dari

24 mengatakan bahwa lokasi usaha mereka yang cukup jauh dari lokasi

yang banyak wisatawan, sehingga menyulitkan mereka dalam menjangkau

potensi para pembeli produk mereka.

Page 75: KEMITRAAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN GEOPARK …

(amphitheater) yang terbuka ke arah Teluk Ciletuh. Bentuk

amphitheater ini memiliki diameter lebih dari 15 km, sehingga di yakini

sebagai bentuk amphitheater alam terbesar di Indonesia. Di bagian tengah

amphitheater terdapat sebaran batuan bancuh dan ofiolit hasil

pengendapan dari aktivitas tumbukan antara kerak samudera dan kerak

bentua pada Zaman Kapur, lebih dari 65 juta tahun lalu.

Geopark Ciletuh-Pelabuharatu didasari oleh lima komponen penting

yaitu akademisi yang mewakili unsur perguruan tinggi dan institusi atau

lembaga riset, komunitas mewakili masyarakat yang hidup dan tinggal di

dalam kawasan, pemerintah meliputi unsur pemerintah dari level terendah

di desa hingga gubernur serta pemerintah pusat di bawah kementerian,

pengusaha mewakili sektor BUMN maupun swasta dan media massa

sebagai media promosi. Kelima komponen tersebut memiliki visi dan misi

yang sama dalam mengkonservasi potensi sumberdaya alam dan

meningkatkan perekonomian masyarakat sekitarnya.

Pengembangan program Geopark Ciletuh-Palabuhanratu dilakukan

secara terintegrasi antara masyarakat lokal, pemerintah daerah Kabupaten

Sukabumi, pemerintah Provinsi Jawa Barat, BBKSDA, Universitas

Padjadjaran, Badan Geologi, dan Biofarma yang mewakili sektor swasta

serta institusi lain yang ada di dalam kawasan Geopark.

Perekonomian berkelanjutan pada kawasan Geopark dikembangkan

melalui paket pariwisata seperti: geowisata, wisata bahari, ekowisata,

wisata petualangan, wisata budaya, wisata belanja, wisata kuliner, dan

wisata buatan manusia.

Page 76: KEMITRAAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN GEOPARK …

Situs geologi di kawasan Geoarea Nasional Ciletuh-Palabuhanratu

dapat dikelompokkan berdasarkan jenisnya adalah berupa :

8. Air terjun

9. Bentangalam

10. Batuan unik/estetik

11. Gua laut

12. Batuan langka dan fosil

13. Pantai

14. Geyser

Dengan adanya pengembangan Geopark Ciletuh Pelabuhanratu

Kabupaten Sukabumi pihak pemerintah dan swasta terlibat ke dalam

kemitraan. Dimana pemerintah khususnya Dinas Pariwisata Kabupaten

Sukabumi dan Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Kabupaten

Sukabumi melakukan mitra dengan PT Biofarma dalam hal permodalan

untuk konservasi dan pemberdayaan masyarakat di kawasan Geopark

Ciletuh. Dan untuk pihak swasta yaitu pemilik hotel dan villa, serta

pengrajin olahan makanan lokal dan pengrajin Batik Pakidulan melakukan

kemitraan dengan pemerintah khususnya Dinas Pariwisata Kabupaten

Sukabumi dan Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Kabupaten

Sukabumi untuk mempromosikan usaha mereka ke dalam pameran, buku

panduan Geopark Ciletuh, dan melatih pengrajin olahan makanan melalui

pembinaan membuat produk kemasan mereka menjadi lebih menarik dan

memiliki nilai jual tinggi. Hal tersebut peneliti ketahui pada saat

Page 77: KEMITRAAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN GEOPARK …

melakukan wawancara langsung dengan para inforaman yang sudah

peneliti tentukan.

2. Pihak Pemerintah

Dalam penelitian, peneliti menemukan dari data sekunder bahwa

pemerintah dari Badan Pengelolaan Geopark Ciletuh Kabupaten Sukabumi

yang terlibat kemitraan dalam pengembangan Geopark Ciletuh yaitu dari

Dinas Pariwisata Kabupaten Sukabumi antara lain ketua harian dan pihak

Kordinator Bidang Sosialisasi, Promosi dan Jejaring Global dan dari

Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Kabupaten Sukabumi antara lain

pihak kordinator Bidang Kerjasama Pendanaan Alternatif. Serta hasil

wawancara bersama 3 informan yang merupakan data primer yang

disajikan dalam bentuk selective coding berdasarkan tema penelitian

sebagai berikut :

Tabel 9

Selective coding Pemerintah

No Pertanyaan Selective Coding

Story Line Quotes

1 Apa tujuan

memerlukan

kemitraan ?

dari ke 3 responden, dapat

disimpulkan bahwa bagi

pemerintah kemitraan ini dapat

saling memberikan kekuatan

dalam fungsinya masing-

masing. Seperti pemerintah

dapat terbantu dalam segi

anggaran dari pihak swasta

atau perusahaan PT Biofarma

yang memang memberikan

anggaran untuk pemberdayaan

kemitraan mampu

memberikan hal yang positif,

berlaku dengan pemerintah

sehingga mendapatkan

kemudahan. Karena tidak

semua kegiatan dapat

dilakukan oleh satu pihak.

Page 78: KEMITRAAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN GEOPARK …

masyarakat di kawasan

Geopark Ciletuh.

2 Bagaimana

bentuk

kemitraan

yang dilakukan

?

2 dari 3 responden dapat

disimpulkan bahwa pemerintah

memberikan regulasi yaitu

peraturan,kebijakan dan

pembinaan kepada masing-

masing pengusaha baik dari

UKM atau perusahaan.

kemitraan bisa berupa

pembinaan yang dilakukan

antara pemerintah dengan

para UKM.

3 Dengan Siapa

melakukan

Kemitraannya?

8 responden mengatakan

bahwa mereka sebagai pemilik

usaha mengaku diberikan

pembinaan oleh pemerintah

DISKOPERINDAG seperti

pelatihan pengemasan produk,

pemasaran, pelatihan tour

guide.

kemitraan dilakukan dengan

para pihak yang memiliki

kemampuan untuk memiliki

sebuah usaha dan yang

mampu memberikan modal.

4 Apa manfaat

yang diperoleh

dari kemitraan

yang dilakukan

dalam

pengembangan

Geopark

Ciletuh

Pelabuhanratu

?

2 dari 3 responden dapat

disimpulkan bahwa pemerintah

merasakan manfaat menjalin

kemitraan dengan pihak swasta

atau pengusaha.

Kemitraan menjadi sarana

untuk mempermudah dalam

mencapai tujuan setiap pihak

yang terlibat.

5 Apakah ada

jangka waktu

yang

ditetapkan

dalam

kemitraannya?

dari pemerintah yaitu Dinas

Pariwisata Kabupaten

Sukabumi yang bermitra

dengan pihak swasta yaitu PT

Biofarma telah membuat

kesepakatan bermitra selama 5

tahun. Apabila dari pemerintah

Dinas Pariwisata Kabupaten

Sukabumi dan

DISKOPERINDAG Kabupaten

Sukabumi dengan pelaku UKM

sebanyak 11 reponden

mengatakan tidak ada jangka

waktu yang ditetapkan selama

ini.

Kemitraan harus dijalankan

berdasarkan komitmen agar

kegiatan berjalan secara

efektif dengan menemukan

pihak mitra yang terbaik

dengan membuat evaluasi

serta jangka waktu yang

ditentukan dan menjadikan

kemampuan yang mandiri.

Page 79: KEMITRAAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN GEOPARK …

6 Apa faktor

pendukung

selama

melakukan

kemitraan ?

2 dari 3 responden dapat

disimpulkan bahwa komitmen

menjadikan faktor mereka

dalam kemitraan.

Komitmen menjadikan

kemitraan dapat berjalan

efektif.

7 Apa faktor

penghambat

selama

melakukan

kemitraan ?

2 dari 3 responden dapat

disimpulkan bahwa mindset

orang yang sulit dirubah.

Komitmen dapat tidak

berhasil apabila salah satu

pihak tidak mengetahui

manfaat dari kemitraan

tersebut.

Berdasarkan hal tersebut dapat ditarik kesimpulan dari berbagai tema

yang telah ditentukan dalam bentuk kemitraan dan faktor pendukung serta

faktor penghambat dalam kemitraan Geopark Ciletuh Pelabuhanratu

Kabupaten Sukabumi.

i. Tujuan Kemitraan

Dengan adanya kemitraan dalam pengembangan Geopark Ciletuh,

tujuan pihak pemerintah memerlukan kemitraan karena mereka anggap

pemerintah tidak mungkin berjalan sendiri karena keterbatasan

permodalan dan sumber daya manusia untuk mengembangkan

Geopark Ciletuh. Pemerintah mendapatkan bantuan permodalan dari

pihak swasta yaitu PT Biofarma untuk membantu dalam hal

pemberdayaan masyarakat, dan konservasi.

j. Bentuk Kemitraan Yang Dilakukan

Dalam kemitraan ini pemerintah sesuai dengan fungsinya yaitu

bentuk kemitraan yang dilakukan dengan swasta yaitu memberikan

aturan, kebijakan dan, pembinaan. Aturan yang pemerintah berikan

kepada swasta yaitu seperti harga jual produk harus disamakan antara

Page 80: KEMITRAAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN GEOPARK …

wisatawan lokal dan internasional. Kebijakan yang pemerintah berikan

berupa mengikutsertakan para pengusaha lokal untuk ikut menjadi

UKM yang dibina. Pembinaan yang pemerintah berikan berupa

pelatihan membuat kemasan untuk produk olahan lokal dan diberi

label Geopark Ciletuh.

k. Pihak Yang Bermitra

Dalam hal ini pemerintah melakukan kemitraan dengan pihak

swasta yang memiliki modal yaitu dengan PT Biofarma. Apabila

secara fungsi pemerintahnya yaitu memberikan aturan dan kebijakan,

pemerintah melakukan kemitraan dengan pihak pengusaha hotel, villa,

pengrajin batik, dan pengrajin olahan makanan untuk membina mereka

agar tertib dalam menerima wisatawan dan memberikan kebijakan

kepada para pengusaha tersebut untuk membina produk mereka.

l. Manfaat Kemitaan

Dalam hal ini, manfaat yang pemerintah peroleh dalam melakukan

kemitraan dengan swasta yaitu mempermudah dalam pengembangan

Geopark Ciletuh dari sisi permodalan. Disamping itu pula tujuan

geopark dimana harus mensejaterakan masyarakat dapat terpenuhi oleh

pemerintah dalam mengajak pelaku UKM untuk ikut dalam

pengembangan Geopark Ciletuh.

m. Jangka Waktu

Dalam hal ini, pemerintah dalam melakukan kemitraan dengan

swasta membuat kesepakatan di atas materai dengan PT Biofarma

selama 5 tahun terhitung dari tahun 2012. Apabila dengan pengusaha

Page 81: KEMITRAAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN GEOPARK …

hotel, villa, pengrajin Batik Pakidulan dan pengrajin produk olahan

lokal belum ada jangka waktu kemitraan yang ditetapkan.

n. Faktor Pendukung

Dalam hal ini, faktor pendukung pemerintah dalam melakukan

kemitraan dengan swasta yaitu komitmen bersama dalam

mengembangkan Geopark Ciletuh. Antusias dari pihak swasta yang

semangat dalam bantuan modal, ikut serta dalam menjual produk

lokal, dan pembinaan.

o. Faktor Penghambat

Dalam hal ini, faktor penghambat pemerintah dalam melakukan

kemitraan dengan swasta yaitu pemikiran orang mengenai wawasan

mengenai wawasan geopark. Dimana mereka masih belum mengetahui

tentang kawasan Geopark Ciletuh yang meliputi 8 kecamatan, peluang

mereka terhadap potensi yang mereka punya seperti mengolah produk

lokal yang bisa dijual kepada wisatawan Geopark Ciletuh.

3. Pihak Swasta

Dalam penelitian, peneliti menemukan dari data sekunder bahwa

pemerintah dari Badan Pengelolaan Geopark Ciletuh Kabupaten Sukabumi

yang terlibat kemitraan dalam pengembangan Geopark Ciletuh yaitu dari

Dinas Pariwisata Kabupaten Sukabumi antara lain ketua harian dan pihak

Kordinator Bidang Sosialisasi, Promosi dan Jejaring Global dan dari Dinas

Page 82: KEMITRAAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN GEOPARK …

Perindustrian Dan Perdagangan Kabupaten Sukabumi antara lain pihak

kordinator Bidang Kerjasama Pendanaan Alternatif. Serta hasil wawancara

bersama 24 informan yang merupakan data primer yang disajikan dalam

bentuk selective coding berdasarkan tema penelitian sebagai berikut :

Dalam penelitian, peneliti menemukan dari data sekunder bahwa swasta

yang terlibat dalam pengembangan Geopark Ciletuh yaitu hotel, villa,

pengrajin Batik Pakidulan, dan pengrajin produk makanan lokal yang berada

di 8 kecamatan wilayah Geopark Ciletuh. Serta hasil wawancara bersama 24

informan yang merupakan data primer yang disajikan dalam bentuk selective

coding berdasarkan tema penelitian sebagai berikut :

Tabel 10

Selective Coding Swasta

No Pertanyaan Selective Coding

Story Line Quotes

1 Apa tujuan

memerlukan

kemitraan ?

Dari 18 responden

mengatakan tujuan bermitra

yaitu untuk mensejahterakan

masyarakat.

kemitraan mampu

memberikan hal yang

positif, berlaku untuk

para pengusaha yang

bermitra dengan

pemerintah sehingga

dapat mensejaterakan

kehidupan

perekonomian mereka.

2 Bagaimana

bentuk

kemitraan yang

dilakukan ?

dari 14 responden

mengatakan mereka

memberikan usaha yang

mereka punya seperti produk

lokal, untuk dibina oleh

Dinas DISKOPERINDAG

dan Dinas Pariwisata

kemitraan bisa berupa

pembinaan yang

dilakukan antara

pemerintah dengan

para UKM.

3 Dengan Siapa 23 responden mengatakan kemitraan dilakukan

Page 83: KEMITRAAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN GEOPARK …

melakukan

Kemitraannya?

bahwa mereka sebagai

pemilik usaha mengaku

diberikan pembinaan oleh

pemerintah

DISKOPERINDAG seperti

pelatihan pengemasan

produk, pemasaran,

pelatihan tour guide.

dengan para pihak

yang memiliki

kemampuan untuk

memiliki sebuah usaha

dan yang mampu

memberikan modal.

4 Apa manfaat

yang diperoleh

dari kemitraan

yang dilakukan

dalam

pengembangan

Geopark

Ciletuh

Pelabuhanratu

?

17 responden mengatakan

bahwa manfaat dari

kemitraan tersebut dapat

meningkatkan pendapatan

perekonomian mereka.

Karena produk UKM yang

ada dapat dipasarkan oleh

Dinas Pariwisata melalui

pameran, dikemas dengan

lebih baik menjadikan

meningkatnya pembeli.

Kemitraan menjadi

sarana untuk

mempermudah dalam

mencapai tujuan setiap

pihak yang terlibat.

5 Apakah ada

jangka waktu

yang ditetapkan

dalam

kemitraannya?

dari pemerintah yaitu Dinas

Pariwisata Kabupaten

Sukabumi yang bermitra

dengan pihak swasta yaitu

PT Biofarma telah membuat

kesepakatan bermitra selama

5 tahun. Apabila dari

pemerintah Dinas

Pariwisata Kabupaten

Sukabumi dan

DISKOPERINDAG

Kabupaten Sukabumi

dengan pelaku UKM

sebanyak 11 reponden

mengatakan tidak ada jangka

waktu yang ditetapkan

selama ini.

Kemitraan harus

dijalankan berdasarkan

komitmen agar

kegiatan berjalan

secara efektif dengan

menemukan pihak

mitra yang terbaik

dengan membuat

evaluasi serta jangka

waktu yang ditentukan

dan menjadikan

kemampuan yang

mandiri.

6 Apa faktor

pendukung

selama

melakukan

kemitraan ?

12 responden mengatakan

Dinas Pariwisata Kabupaten

Sukabumi yang telah

memberikan jalan untuk

mereka pelaku UKM agar

usahanya berjalan lancar.

Dengan Dinas Pariwisata

Komitmen menjadikan

kemitraan dapat

berjalan efektif.

Page 84: KEMITRAAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN GEOPARK …

menggaet

DISKOPERINDAG untuk

pembinaan para pelaku

UKM wilayah Geopark

Ciletuh memiliki produk

yang dikemas lebih baik, dan

di pasarkan.

7 Apa faktor

penghambat

selama

melakukan

kemitraan ?

dari 16 reponden

mengatakan bahwa belum

ada penghambat dalam

mereka bermitra dengan

pemerintah.

Dengan kemitraan

yang efektif

menjadikan kemitraan

tersebut berjalan

dengan sesuai.

Berdasarkan hal tersebut dapat ditarik kesimpulan dari berbagai tema yang

telah ditentukan dalam bentuk kemitraan dan faktor pendukung serta faktor

penghambat dalam kemitraan dalam pengembangan Geopark Ciletuh

Pelabuhanratu Kabupaten Sukabumi.

h. Tujuan Kemitraan

Dalam hal ini, swasta yang melakukan kemitraan dengan pemerintah

dalam pengembangan Geopark Ciletuh memiliki tujuan yaitu untuk

mensejaterakan perekonomian mereka melalui pengembangan produk

olahan makanan mereka, belajar mengenai wawasan Geopark sehingga

dapat belajar bagaimana mengolah potensi yang ada menjadikan nilai

ekonomi tanpa merusak ekosistem dengan cara konservasi.

i. Bentuk Kemitraan Yang Dilakukan

Dalam hal ini, swasta yang memiliki UKM bentuk kemitraan yang

dilakukan dengan mengikuti pembinaan dari pemerintah Dinas

Page 85: KEMITRAAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN GEOPARK …

Perindustrian Dan Perdagangan Kabupaten Sukabumi seperti pengemasan

produk menjadi lebih baik dan memberikan logo Geopark Ciletuh lalu,

dari Dinas Pariwisata Kabupaten Sukabumi mengikuti pelatihan tour guide

apabila wisatawan membutuhkan pemandu. Apabila swasta seperti pemilik

hotel, beberapa mampu memberikan diskon kepada tamu Geopark Ciletuh.

Dan swasra seperti PT Biofarma bentuk kemitraan yang dilakukan yaitu

memberikan permodalan untuk pemberdayaan masyarakat dan konservasi.

j. Pihak Yang Bermitra

Dalam hal ini, swasta yang memiliki hotel, villa dan usaha produk

makanan lokal, pengrajin Batik Pakidulan melakukan kemitraan dengan

pemerintah yaitu Dinas Pariwisata Kabupaten Sukabumi dan Dinas

Perindustrian Dan Perdagangan Kabupaten Sukabumi. Sedangkan swasta

PT Biofarma melakukan kemitraan dengan Pemerintah Provinsi Jawa

Barat, Kabupaten Sukabumi, dan Kementrian Pariwisata.

k. Manfaat kemitraan

Dalam hal ini, swasta seperti pengrajin Batik Pakidulan, dan pemilik

usaha produk makanan lokal melakukan kemitraan dengan pemerintah

memperoleh manfaat yaitu meningkatkan perekonomian mereka dari

produk yang dipasarkan oleh pemerintah melalui pameran, dan dikemas

menjadi lebih baik menjadikan meningkatnya pembeli. Sedangkan untuk

swasta seperti pemilik hotel, villa, dan PT Biofarma memproleh manfaat

Page 86: KEMITRAAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN GEOPARK …

kemitraan yaitu dapat mempromosikan perusahaan mereka kepada banyak

orang, dan meningkatkan kepercayaan bagi perusahaan mereka.

l. Jangka waktu

Dalam hal ini swasta yaitu PT Biofarma yang hanya memiliki jangka

waktu kemitraan dengan pemerintah Kabupaten Sukabumi Jawa Barat

selama 5 tahun dalam MOU.

m. Faktor Pendukung Kemitraan

Dalam hal ini swasta yang melakukan kemitraan dengan pemerintah

memiliki faktor pendukung dalam menjalin kemitraan yaitu pemerintah

yang memberikan jalan untuk mereka pihak swasta ikut berkomitmen

dalam pengembangan Geopark Ciletuh.

n. Faktor Penghambat Kemitraan

Dalam hal ini sebagian besar swasta yang melakukan kemitraan

dengan pemerintah merasakan tidak memiliki faktor penghambat dalam

melakukan kemitraan, mereka melihat komitmen pemerintah dalam

pengembangan Geopark Ciletuh dimana mereka diikutsertakan.

C. Pembahasan

3. Pihak Pemerintah

Pembahasan ini membahas mengenai hasil wawancara hasil wawancara

dari 3 informan yang terlibat kemitraan dalam pengembangan Geopark Ciletuh

Pelabuhanratu Kabupaten Sukabumi. Peneliti akan membahas hasil analisis

dari bentuk kemitraan pihak yang mana yang merupakan bentuk pseudo

partnership atau kemitraan semu yaitu ada dua pihak atau lebih, dan dalam

Page 87: KEMITRAAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN GEOPARK …

kemitraannya salah satu pihak tidak mengerti tujuan yang dicapai. Mutualism

partnership atau kemitraan mutualistik yaitu ada dua pihak atau lebih, dan

kedua pihak lebih mengerti manfaat dan tujuan yang dicapai. Dan conjugation

partnership atau kemitraan konjugasi yaitu ada dua pihak atau lebih, dan

Organisasi, agen-agen, kelompok-kelompok atau perorangan yang memiliki

kelemahan dalam melakukan usaha atau mencapai tujuan organisasi dapat

melakukan kemitraan dalam model ini (Sulistiyani. 2004:130-131). Dan

kemudian peneliti akan membahas mengenai faktor pendukung dan

penghambat kemitraan pihak pemerintah.

Setelah membahas mengenai analisis, kemudian peneliti akan

membandingkan kondisi ideal yaitu berupa teori yang peneliti gunakan berupa

bentuk kemitraan yang terbentuk menurut Sulistiyani (2004:130-131) yang

akan dibandingkan dengan kondisi aktual pemerintah yaitu Dinas Pariwisata

Kabupaten Sukabumi dan Dinas Perdagangan Dan Perindustrian Kabupaten

Sukabumi.

e. Pseudo partnership atau kemitraan semu

2) Ada dua pihak atau lebih dan dalam kemitraannya salah satu pihak

tidak mengerti tujuan yang dicapai.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan 3

informan yang terkait dalam pengembangan Geopark Ciletuh

Pelabuhanratu Kabupaten Sukabumi Jawa Barat khususnya pihak

mitra yang dilibatkan, bahwa dari 3 informan yang peneliti wawancara,

peneliti menemukan 2 informan yang memiliki jawaban yang sama

yaitu pihak mitra yang dilibatkan yaitu pengusaha hotel, villa,

Page 88: KEMITRAAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN GEOPARK …

pengrajin Batik Pakidulan, pengrajin olahan makanan lokal di 8

kecamatan kawasan Geopark Ciletuh, dan PT Biofarma. kemudian 1

dari 3 informan mengatkan bahwa dalam mitranya mengikut sertakan

orang ahli dari ITB (Institute Teknologi Bandung) dan API (Asosiasi

Pemandu Usaha Indonesia) untuk ikut membina para pengusaha UKM.

Dan berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan

3 informan khususnya dalam kemitraannya salah satu pihak tidak

mengerti tujuan yang dicapai, peneliti tidak menemukan bahwa dari

ketiga informan yang memiliki jawaban tersebut. Dikarenakan

menurut pemerintah, mereka dan pihak yang dilibatkan sama-sama

mengetahui manfaat dari kemitraan yang dilakukannya. (Sulistiyani.

2004:130) Kemitraan semu adalah merupakan sebuah persekutuan yan

terjadi antara dua pihak atau lebih, namun tidak sesungguhnya

melakukan kerjasam secara seimbang satu dengan lainnya. Bahkan

pada suatu pihak belum tentu memahami secara benar akan makna

sebuah persekutuan yang dilakukan, dan untuk tujuan apa itu semua

dilakukan serta disepakati. Ada suatu yang unik dalam kemitraan

semacam ini, bahwa kedua belah pihak atau lebih sama-sama merasa

penting utnuk melakukan kerjasama, akan tetapi pihak-pihak yang

bermitra belum tentu memahami substansi yang diperjuangkan dan

manfaatnya apa.

f. Mutualism partnership atau kemitraan mutualistik

Page 89: KEMITRAAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN GEOPARK …

2) Ada dua pihak atau lebih, dan kedua pihak lebih mengerti manfaat

dan tujuan yang dicapai.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan 3

informan yang terkait dalam pengembangan Geopark Ciletuh

Pelabuhanratu Kabupaten Sukabumi Jawa Barat khususnya pihak

mitra yang dilibatkan, bahwa dari 3 informan yang peneliti wawancara,

peneliti menemukan 2 informan yang memiliki jawaban yang sama

yaitu pihak mitra yang dilibatkan yaitu pengusaha hotel, villa,

pengrajin Batik Pakidulan, pengrajin olahan makanan lokal di 8

kecamatan kawasan Geopark Ciletuh, dan PT Biofarma. kemudian 1

dari 3 informan mengatkan bahwa dalam mitranya mengikut sertakan

orang ahli dari ITB (Institute Teknologi Bandung) dan API (Asosiasi

Pemandu Usaha Indonesia) untuk ikut membina para pengusaha UKM.

Dan berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan

3 informan khususnya dalam kemitraannya salah satu pihak tidak

mengerti tujuan yang dicapai, bahwa dari 3 informan yang peneliti

wawancara, peneliti menemukan 2 informan yang memiliki jawaban

yang sama yaitu dalam menjalin kemitraan pemerintah merasakan

manfaat. Manfaat yang mereka rasakan yaitu mempermudah dalam

pengembangan Geopark Ciletuh dari sisi permodalan. Disamping itu

pula tujuan geopark dimana harus mensejaterakan masyarakat dapat

terpenuhi oleh pemerintah dalam mengajak pelaku UKM untuk ikut

dalam pengembangan Geopark Ciletuh. (Sulistiyani, 2004:131)

Kemitraan mutualistik adalah merupakan persekutuan dua pihak atau

Page 90: KEMITRAAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN GEOPARK …

kebih yang sama-sama menyadari aspek pentingnya melakukan

kemitraan, yaitu akan dapat mencapai tuuan secara lebih optimal.

Berangkat dari pemahaman akan nilai pentingnya melakukan

kemitraan, dua agen/organisasi atau lebih yang memiliki status sama

atau berbda, melakukan kerjasam. Manfaat saling silang antara pihak-

pihak yang bekerjasama dapat diperoleh, sehingga memudahkan

masing-masing dalam mewujudkan visi dan misinya, dan sekaligus

saling menunjang satu dengan lain. Pemikiran kemitraan demikian ini

diadopsi dari pola simbiosis mutualisme yang terjadi antara kerbau dan

burung dalam kehidupan binatang.

g. Conjugation Partnership atau kemitraan konjugasi

2) Ada dua pihak atau lebih, dan Organisasi, agen-agen, kelompok-

kelompok atau perorangan yang memiliki kelemahan dalam

melakukan usaha atau mencapai tujuan organisasi dapat melakukan

kemitraan dalam model ini

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan 3

informan yang terkait dalam pengembangan Geopark Ciletuh

Pelabuhanratu Kabupaten Sukabumi Jawa Barat khususnya pihak

mitra yang dilibatkan, bahwa dari 3 informan yang peneliti wawancara,

peneliti menemukan 2 informan yang memiliki jawaban yang sama

yaitu pihak mitra yang dilibatkan yaitu pengusaha hotel, villa,

pengrajin Batik Pakidulan, pengrajin olahan makanan lokal di 8

kecamatan kawasan Geopark Ciletuh, dan PT Biofarma. kemudian 1

Page 91: KEMITRAAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN GEOPARK …

dari 3 informan mengatkan bahwa dalam mitranya mengikut sertakan

orang ahli dari ITB (Institute Teknologi Bandung) dan API (Asosiasi

Pemandu Usaha Indonesia) untuk ikut membina para pengusaha UKM.

Dan berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan

3 informan khususnya organisasi, agen-agen, kelompok-kelompok atau

perorangan yang memiliki kelemahan dalam melakukan usaha atau

mencapai tujuan organisasi yang peneliti wawancara, peneliti

menemukan 2 informan yang memiliki jawaban yang sama yaitu

pemerintah membutuhkan pihak swasta untuk dimitrakan karena,

pemerintah tidak mungkin berjalan sendiri dalam pengembangan

Geopark Ciletuh karena keterbatasan dalam hal permodalan dan

sumber daya manusia. Maka dari itu, pemerintah melakukan kemitraan

dengan pihak swasta. (Sulistiyani, 2004:131) Kemitraan konjugasi

adalah kemitraan yang dianalogikan dari kehidupan “paramecium”.

Dua paramecium melakukan konjugasi untuk mendapatkan

pembelahan diri. Bertolak dari analogi tersebut maka organisasi, agen-

agen, kelompok-kelompok atau perorangan yang memiliki kelemahan

di dalam melakukan usaha atau mencapai tujuan organisasi dapat

melakukan kemitraan dengan model ini. Dua pihak atau lebih dapat

melakukan konjugasi dalam rangka meningkatkan kemampuan

masing-masing.

h. Faktor Pendukung

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan 3

informan khususnya faktor pendukung dalam kemitraan, bahwa dari 1

Page 92: KEMITRAAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN GEOPARK …

informan mengatakan komitmen bersama dalam mengembangkan

Geopark Ciletuh. Antusias dari pihak swasta yang semangat dalam

bantuan modal, ikut serta dalam menjual produk lokal, dan pembinaan.

p. Faktor Penghambat

Berdasarkan hasil wawancara wawancara yang dilakukan peneliti

dengan 3 informan khususnya faktor penghambat dalam kemitraan,

bahwa dari 3 informan yang peneliti wawancara, peneliti menemukan

2 informan yang memiliki jawaban yang sama yaitu pemikiran orang

mengenai wawasan mengenai wawasan geopark. Dimana mereka

masih belum mengetahui tentang kawasan Geopark Ciletuh yang

meliputi 8 kecamatan, peluang mereka terhadap potensi yang mereka

punya seperti mengolah produk lokal yang bisa dijual kepada

wisatawan Geopark Ciletuh.

4. Pihak Swasta

Pembahasan ini membahas mengenai hasil wawancara hasil wawancara

dari 24 informan swasta yang terlibat kemitraan dalam pengembangan

Geopark Ciletuh Pelabuhanratu Kabupaten Sukabumi. Peneliti akan

membahas hasil analisis dari bentuk kemitraan pihak yang mana yang

merupakan bentuk pseudo partnership atau kemitraan semu yaitu ada dua

pihak atau lebih, dan dalam kemitraannya salah satu pihak tidak mengerti

tujuan yang dicapai. Mutualism partnership atau kemitraan mutualistik yaitu

ada dua pihak atau lebih, dan kedua pihak lebih mengerti manfaat dan tujuan

yang dicapai. Dan conjugation partnership atau kemitraan konjugasi yaitu ada

Page 93: KEMITRAAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN GEOPARK …

dua pihak atau lebih, dan Organisasi, agen-agen, kelompok-kelompok atau

perorangan yang memiliki kelemahan dalam melakukan usaha atau mencapai

tujuan organisasi dapat melakukan kemitraan dalam model ini (Sulistiyani.

2004:131). Dan kemudian peneliti akan membahas mengenai faktor

pendukung dan penghambat kemitraan pihak swasta.

Setelah membahas mengenai analisis, kemudian peneliti akan

membandingkan kondisi ideal yaitu berupa teori yang peneliti gunakan berupa

bentuk kemitraan yang terbentuk menurut Sulistiyani (2004:130-131) yang

akan dibandingkan dengan kondisi aktual pemerintah yaitu Dinas Pariwisata

Kabupaten Sukabumi dan Dinas Perdagangan Dan Perindustrian Kabupaten

Sukabumi.

f. Pseudo partnership atau kemitraan semu

2) Ada dua pihak atau lebih dan dalam kemitraannya salah satu pihak

tidak mengerti tujuan yang dicapai.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan 24

informan yang terkait dalam pengembangan Geopark Ciletuh

Kabupaten Sukabumi khususnya pihak mitra yang dilibatkan, bahwa

dari 24 informan yang peneliti wawancara, peneliti menemukan 21

informan memiliki jawaban yang sama yaitu pihak mitra yang

dilibatkan yaitu Dinas Pariwisata Kabupaten Sukabumi Jawa Barat,

dan Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Kabupaten Sukabumi.

Kemudian 2 dari 24 informan mengatakan mitra yang dilibatkan yaitu

Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dan 1 dari 24 informan mengatakan

Page 94: KEMITRAAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN GEOPARK …

mitra yang dilibatkan yaitu PHRI (Perhimpunan Hotel Dan Restoran

Indonesia)

Dan berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan

24 informan khususnya dalam kemitraannya salah satu pihak tidak

mengerti tujuan yang dicapai, peneliti tidak menemukan jawaban

mengenai hal tersebut. (Sulistiyani. 2004:130) Kemitraan semu adalah

merupakan sebuah persekutuan yan terjadi antara dua pihak atau

lebih, namun tidak sesungguhnya melakukan kerjasam secara

seimbang satu dengan lainnya. Bahkan pada suatu pihak belum tentu

memahami secara benar akan makna sebuah persekutuan yang

dilakukan, dan untuk tujuan apa itu semua dilakukan serta disepakati.

Ada suatu yang unik dalam kemitraan semacam ini, bahwa kedua

belah pihak atau lebih sama-sama merasa penting utnuk melakukan

kerjasama, akan tetapi pihak-pihak yang bermitra belum tentu

memahami substansi yang diperjuangkan dan manfaatnya apa.

g. Mutualism partnership atau kemitraan mutualistik

2) Ada dua pihak atau lebih, dan kedua pihak lebih mengerti manfaat

dan tujuan yang dicapai.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan 24

informan yang terkait dalam pengembangan Geopark Ciletuh

Kabupaten Sukabumi khususnya pihak mitra yang dilibatkan, bahwa

dari 24 informan yang peneliti wawancara, peneliti menemukan 21

informan memiliki jawaban yang sama yaitu pihak mitra yang

dilibatkan yaitu Dinas Pariwisata Kabupaten Sukabumi Jawa Barat,

Page 95: KEMITRAAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN GEOPARK …

dan Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Kabupaten Sukabumi.

Kemudian 2 dari 24 informan mengatakan mitra yang dilibatkan yaitu

Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dan 1 dari 24 informan mengatakan

mitra yang dilibatkan yaitu PHRI (Perhimpunan Hotel Dan Restoran

Indonesia).

Dan berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan

24 informan khususnya dalam kemitraannya salah satu pihak tidak

mengerti tujuan yang dicapai, peneliti menemukan 18 informan dari 24

yang memiliki jawaban yang sama yaitu untuk mensejahterakan

masyarakat melalui pembinaan yang dilakukan oleh pemerintah.

Kemudian 3 informan dari 24 mengatakan bahwa tujuan kemitraan

yaitu meningkatkan jumlah tamu untuk datang ke hotel dan villa

mereka. Dan 1 informan dari 24 mengatakan tujuan melakukan

kemitraan yaitu agar perusahaan bisa bermanfaat bagi masyarakat.

Lalu berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan

24 informan khususnya kedua pihak mengerti manfaat kemitraan,

peneliti menemukan 17 informan dari 24 mengatakan dapat

meningkatkan pendapatan mereka. Dan 5 dari 24 informan

mengatakan dapat meningkatkan jumlah tamu yang datang. Kemudian,

2 dari 24 informan mengatakan untuk memperomosikan perusahaan

dan meningkatkan kepercayaan dari luar. (Sulistiyani, 2004:131)

Kemitraan mutualistik adalah merupakan persekutuan dua pihak atau

kebih yang sama-sama menyadari aspek pentingnya melakukan

kemitraan, yaitu akan dapat mencapai tujuan secara lebih optimal.

Page 96: KEMITRAAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN GEOPARK …

Berangkat dari pemahaman akan nilai pentingnya melakukan

kemitraan, dua agen/organisasi atau lebih yang memiliki status sama

atau berbda, melakukan kerjasama. Manfaat saling silang antara pihak-

pihak yang bekerjasama dapat diperoleh, sehingga memudahkan

masing-masing dalam mewujudkan visi dan misinya, dan sekaligus

saling menunjang satu dengan lain. Pemikiran kemitraan demikian ini

diadopsi dari pola simbiosis mutualisme yang terjadi antara kerbau dan

burung dalam kehidupan binatang.

h. Conjugation Partnership atau kemitraan konjugasi

2) Ada dua pihak atau lebih, dan Organisasi, agen-agen, kelompok-

kelompok atau perorangan yang memiliki kelemahan dalam

melakukan usaha atau mencapai tujuan organisasi dapat melakukan

kemitraan dalam model ini

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan 24

informan yang terkait dalam pengembangan Geopark Ciletuh

Kabupaten Sukabumi khususnya pihak mitra yang dilibatkan, bahwa

dari 24 informan yang peneliti wawancara, peneliti menemukan 21

informan memiliki jawaban yang sama yaitu pihak mitra yang

dilibatkan yaitu Dinas Pariwisata Kabupaten Sukabumi Jawa Barat,

dan Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Kabupaten Sukabumi.

Kemudian 2 dari 24 informan mengatakan mitra yang dilibatkan yaitu

Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dan 1 dari 24 informan mengatakan

mitra yang dilibatkan yaitu PHRI (Perhimpunan Hotel Dan Restoran

Indonesia).

Page 97: KEMITRAAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN GEOPARK …

Dan berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan

24 informan khususnya organisasi, agen-agen, kelompok-kelompok

atau perorangan yang memiliki kelemahan dalam melakukan usaha

atau mencapai tujuan organisasi yang peneliti wawancara, peneliti

tidak menemukan jawaban mengenai hal ini. (Sulistiyani, 2004:131)

Kemitraan konjugasi adalah kemitraan yang dianalogikan dari

kehidupan “paramecium”. Dua paramecium melakukan konjugasi

untuk mendapatkan pembelahan diri. Bertolak dari analogi tersebut

maka organisasi, agen-agen, kelompok-kelompok atau perorangan

yang memiliki kelemahan di dalam melakukan usaha atau mencapai

tujuan organisasi dapat melakukan kemitraan dengan model ini. Dua

pihak atau lebih dapat melakukan konjugasi dalam rangka

meningkatkan kemampuan masing-masing.

i. Faktor Pendukung

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan 24

informan khususnya faktor pendukung dalam kemitraan, peneliti

menemukan 12 informan mengatakan jawaban yang sama yaitu faktor

pendukung dalam kemitraan adalah pemerintah sendiri yang

mengikutsertakan mereka ke dalam pengembangan Geopark Ciletuh

Pelabuhanratu Kabupaten Sukabumi seperti pembinaan pengemasan

produk olahan makanan lokal, dan pemasaran produk mereka.

j. Faktor Penghambat

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan 24

informan khususnya faktor pendukung dalam kemitraan. Peneliti

Page 98: KEMITRAAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN GEOPARK …

menemukan 16 informan mengatakan jawaban yang sama yaitu tidak ada

faktor penghambat dalam kemitraan. Kemudian 2 informan dari 24

mengatakan dalam melihat masyarakat yang masih minim memiliki

wawasan mengenai Geopark sehingga membutuhkan perhatian yang lebih

dalam memberdayakan masyarakat. Lalu, 2 informan dari 24 mengatakan

kurangnya permodalan yang mereka punya. Dan terakhir, 2 informan dari

24 mengatakan bahwa lokasi usaha mereka yang cukup jauh dari lokasi

yang banyak wisatawan, sehingga menyulitkan mereka dalam menjangkau

potensi para pembeli produk mereka.

Conjugation Partnership atau kemitraan konjugasi, bahwa dalam

penelitian stakeholder pengembangan Geopark Ciletuh Kabupaten

Sukabumi dalam hal ini yaitu pemerintah Kabupaten Sukabumi

merupakan conjugation partnership atau kemitraan konjugasi. Karena,

pemerintah merasakan perlu adanya pihak dari swasta dalam membantu

pengembangan Geopark Ciletuh Pelabuhanratu Kabupaten Sukabumi.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang sudah dijelaskan oleh peneliti mengenai

bentuk kemitraan dalam pengembangan Geopark Ciletuh Pelabuhanratu

Kabupaten Sukabumi yang terjalin serta faktor pendukung dan faktor

penghambat dapat diberikan saran sesuai dengan kondisi yang terjadi yang

bertujuan untuk lebih mengembangkan kemitraan Geopark Ciletuh serta

meminimalisir faktor penghambat bagi pemerintah dan pihak swasta.

Page 99: KEMITRAAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN GEOPARK …

Adapun saran dalam penelitian ini yaitu saran yang diberikan terhadap

pihak yang bermitra serta saran yang diberikan terhadap penelitian selanjutnya

yang akan melakukan penelitian di kawasan Geopark Ciletuh. Karena

kemitraan yang terjalin sudah baik, diharapkan kedepannya semakin

ditingkatkan hubungan antara pemerintah dan swasta yang terlibat dalam

pengembangan Geopark Ciletuh Kabupaten Sukabumi.

Sedangkan saran yang diberikan terhadap penelitian selanjutnya adalah

untuk melanjutkan penelitian guna mengembangkan potensi-potensi wisata

yang telah dikembangkan di Kawasan Geopark Ciletuh sehingga berguna bagi

pihak pemerintah dan swasta yang terlibat.