mulo magazine edition 2 2016

12

Upload: riandy-putra

Post on 30-Jul-2016

233 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

South Sulawesi Tourism Highlight

TRANSCRIPT

Page 1: Mulo Magazine Edition 2 2016
Page 2: Mulo Magazine Edition 2 2016

EditorialTestimoni

Redaksi Penanggungjawab : Drs, H. Jufri Rahman, M.Si (Kepala Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Provinsi Sulawesi Selatan)

Redaktur : D. Khaddafi (Kepala Bidang Pemasaran Disbudpar Prov. Sulsel)

Editor : Herdy Rahmat Effendy, SE (Kepala Seksi Promosi Disbudpar Prov. Sulsel), Rusman Madjulekka Layout : Andi Ariyanto, Taufik HDFotografer : Tim Fotografer STIC Disbudpar Prov.Sulsel.

Sekretariat : Wahidah S.Sos, Intan Fitriani, Nur Rahmat, SS, FebryAlamat Redaksi : Gedung Mulo Jl.Jend.Sudirman No. 23 Makassar.

Email: [email protected].

Website : www.exploresouthsulawesi.com

Foto Sampul : Herwin Gunadi

Redaksi menerima sumbangan tulisan dan foto dari pembaca.

Snapshot

2

M.Toriq HuslerBupati Luwu Timur

“Semoga dengan adanya aplikasi mobile explore ini maka obyek wisata yang belum terjamah di kabupaten Luwu Timur bisa diketahui oleh para wisatawan. Karena Luwu Timur bukan cuma danau matano saja. Para turis bisa mengenal destinasi yang lain tak kalah eksotisnya.”

Banyak cara untuk memperkenalkan obyek wisata suatu daerah. Baik itu promosi melalui brosur, booklet, event dan sebagainya. Tapi itu dulu. Kini di pariwisata Sulawesi Selatan

(Sulsel) telah menapaki era digital dalam ‘menjual’ berbagai destinasi wisata dan sarana pendukungnya.

Pada pertengahan Maret 2016, kami meluncurkan aplikasi mobile Explore South Sulawesi yang dapat membantu para wisatawan mengenal tempat-tempat wisata di Sulsel. Aplikasi dengan ukuran 3,8 megabyte ini dapat diunduh gratis di Google Play Store atau pada situs www.exploresouthsulawesi.com.

Promosi wisata melalui aplikasi digital menjadi pilihan kami karena sebagian besar masyarakat telah memiliki fasilitas smartphone yang menjadi perangkat kunci mereka dalam memenuhi segala kebutuhan akan informasi dan komunikasi interaktif.

Selain itu promosi pariwisata Sulsel melalui aplikasi mobile ini dipandang efektif mengingat juga memiliki efek penyebaran yang luas dalam atmosfir media sosial (medsos) yang dapat menciptakan “trending topic” melebihi media mainstrem yang ada selama ini.

Dalam aplikasi itu menampilkan macam-macam objek wisata di setiap kabupaten/kota di Sulsel. Sekali klik misalnya pada kanal Kabupaten Bulukumba, akan langsung muncul tempat-tempat wisatanya. Begitu juga dengan jadwal event, kuliner bahkan petanya.

Kami berharap kehadiran aplikasi mobile ini dapat menjadi panduan bagi para wisatawan mencari segala informasi wisata di Sulawesi Selatan. Apalagi, kami senantiasa dituntut untuk terus berinovasi dan berkarya memajukan industri pariwisata daerah ini.

Nah, dalam edisi ke-2 majalah MULO kali ini kami menampilkan tema wisata budaya kampung pembuatan perahu tradisional Pinisi Tana Beru di kabupaten Bulukumba. Perahu ini menjadi ikon masyarakat bahari yang telah dikenal hingga ke mancanegara. Mereka masih mempertahankan teknik trandsional dalam pembuatan perahu Pinisi.

Selamat membaca....!

D.KhaddafiKabid.Promosi Dispar Sulsel

Era Digital Wisata Sulsel Menjelajah Wisata Melalui Mobile App Explore South Sulawesi

Moh.Ramdhan Pomanto Walikota Makassar“Kehadiran aplikasi mobile wisata yang dilakukan Pemprov Sulawesi Selatan, tentu saja akan sangat membantu kami di kota Makassar untuk ikut memperkenalkan spot-spot wisata yang ada. Kami tentu saja merasa diuntungkan dengan kehadiran aplikasi mobile ini, karena memudahkan para pelancong melakukan city tour di Makassar.”

Tim Barongsai menujukkan ketangkasannya pada Kejuaraan Barongsai Ke 12 Celebes Open 2016, Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (27/3). Kejuaraan yang di ikuti 13 tim dari berbagai kota se-Indonesia itu mempertandingkan kategori Tonggak, Tradisional, Halang Rintang dan Kecepatan.

Dian EdionoVice Presiden Domestic Region 4 Garuda Indonesia“Dengan adanya aplikasi mobile wisata Sulsel akan memudahkan bagi costumer maskapai Garuda yang berkunjung ke daerah untuk mengetahui berbagai informasi wisata, kuliner, akomodasi dan sebagainya. Aplikasi ini setidaknya membantu kami dalam memberikan service bagi para pengguna jasa kami.”

Gun

Ist.

Ist.

Ist.

Page 3: Mulo Magazine Edition 2 2016

Liputan Event 3

Launching Aplikasi Mobile Explore South SulawesiGubernur Sulawesi Selatan,

Syahrul Yasin Limpo

meluncurkan aplikasi mobile

Explore South Sulawesi yang dapat

membantu para wisatawan mengenal

tempat-tempat wisata di Sulsel, Rabu

16 Maret 2016. Aplikasi dengan ukuran

3,8 megabyte ini dapat diunduh gratis

di Google Play Store atau pada situs

www.exploresouthsulawesi.com.

Aplikasi itu menampilkan

macam-macam objek wisata di setiap

kabupaten/kota di Sulsel. “Misalkan

kita klik pada Kabupaten Pinrang,

akan langsung muncul tempat-tempat

wisatanya. Begitu juga dengan jadwal

event, bahkan petanya,” ujar Kabid

Promosi dan Pemasaran Dispar Sulsel,

Devo Khaddafi.

Dalam kanal aplikasi per

kabupaten, juga disediakan informasi

kalender event pariwisata. Aplikasi

itu juga memuat informasi seputar

kuliner khas, hotel, serta travel apa

saja yang tersedia pada daerah yang

akan dikunjungi. Untuk hotel, hanya

disediakan informasi mengenai alamat,

nomor telpon, dan websitenya.

Dengan kehadiran aplikasi ini,

keterbatasan informasi mengenai

pariwisata di Sulsel dan menarik

pengunjung lebih banyak. “Mudah-

mudahan dengan aplikasi ini kita mulai

terobos pasar yang belum dapat kita

tembus,” ujarnya. ***

Foto

-foto

: G

un

Page 4: Mulo Magazine Edition 2 2016

Liputan Utama4

Perahu Pinisi merupakan perahu tradisional masyarakat Bugis-Makassar. Perahu ini sudah ada sejak zaman nenek moyang orang Indonesia. Perahu inilah

yang membuktikan Indonesia dahulu adalah negara maritim yang besar dengan budaya pelaut dan pembuat kapal yang tangguh. Awalnya, pelaut Indonesia mengandalkan angin sebagai pendorong laju perahu. Karenanya, perahu Pinisi dahulu menggunakan layar pada bagian depan dan belakangnya.

Lalu, darimana legenda tersebut berasal? Adalah Tana Beru, kampung pesisir di kabupaten Bulukumba, 175 km arah selatan dari Makassar, tepatnya berada di kaki Celebes (pulau Sulawesi). Sebagian besar penduduk kampung ini berprofesi sebagai pembuat perahu Pinisi yang dalam bahasa setempat disebut Panrita Lopi. Tak heran, Tanah Beru kemudian dijadikan simbol Kabupaten Bulukumba sebagai bumi “Panrita Lopi”.

Menyusuri kampung, kita disajikan deretan kapal Pinisi yang memenuhi pinggiran pantai Tanah Beru. Lazimnya terlihat pula kapal-kapal Pinisi dan perahu tradisional lainnya yang berlabuh di musim timur.

Dari sinilah, perahu Pinisi Nusantara yang mengarungi Samudera Pasifik berlayar ke Vancouver, Kanada dibuat. Perahu “Amanagappa” yang berlayar ke Madagaskar dan “Hati Merege” dan “Damar Segara” yang berlayar ke Darwin, Australia dan Jepang dibangun. Keahlian masyarakat Tana Beru membangun perahu merupakan perpaduan antara keahlian teknik dan magis. ***

Legenda Pinisi di Kaki Celebes

Foto

-foto

: G

un

Page 5: Mulo Magazine Edition 2 2016

Liputan Utama 5

Menurut pengakuan para pembuat Pinisi di Tana Beru, ritual awal dalam pembuatan sebuah perahu Pinisi ditandai dengan seorang pawang

perahu memotong bagian dasar pembuatan perahu yang biasa disebut dengan “lunas”.

Keunikan dari pembuatan perahu Pinisi adalah dari segi ritual adatnya. Dalam tradisi pembuatan Pinisi di Tana beru, senantiasa dilakukan pemotongan ayam putih lebih dulu dan mengambil darahnya sebagai bahan ritual

adat.Maksud dari ritual ini adalah pengharapan

agar dalam penggunaan kapal ini tidak memakan korban manusia. “Harapannya, hanya ayam yang selalu dikeluarkan darahnya untuk disantap di atas kapal. Ini juga pertanda kemakmuran dan keamanan serta perlindungan bagi siapa saja yang memanfaatkannya,” tandas Abdullah, seorang perajin Pinisi di Tana Beru.

Lalu, kemudian dihidangkan sajian

makanan yang manis merupakan simbol harapan agar perahu yang hendak dibuat akan mendatangkan hoki bagi pemiliknya, sementara darah yang ditempelkan pada “lunas” merupakan simbol agar tidak terjadi kecelakaan saat membuat perahu.

Secara garis besar, terdapat tiga bagian dalam perahu Pinisi, yaitu bagian atas, bagian utama, dan bagian belakang. Sementara, bagian bawahnya dilapisi oleh fiber keras sehingga bisa menahan air. ***

Menyusuri sepanjang jalan di bibir pantai Tana Beru, debur ombak mengalun bercampur dengan suara alat-alat dan orang bekerja membangun perahu Pinisi.

Kita dibuat kagum menyaksikan kepiawaian masyarakatnya dalam membuat kapal tradisional Pinisi dengan konstruksi kayu dengan peralatan tradisional pula. Bahkan, setiap pembuatan perahu ditandai pula dengan upacara tradisional yang khas. Sangat unik, karena setiap bagian kapal sarat dengan filosofi.

Seiring berkembangnya peradaban, perahu Pinisi kini sudah ada yang menggunakan mesin motor diesel sebagai tenaga pendorongnya. Ukurannya pun lebih panjang, dan sanggup menampung beban hingga 30

ton.Meski pembuatan Pinisi sudah

terpengaruh modernisasi, ritual-ritual dalam pembuatan perahu di Tana Beru masih terus dilakukan hingga saat ini. Seperti potong ayam putih dan sajian kue yang manis.

Setelah selesai, biasanya perahu digunakan untuk pelayaran ekspedisi antar pulau. Tapi kini, tak jarang orang yang sengaja membelinya sebagai perahu pesiar pribadi.

Pinisi berukuran besar dengan tenaga mesin diesel dijual dengan harga mencapai Rp2 miliar. Pembelian dilakukan dengan pemesanan dan modelnya terlebih dahulu. Ada lagi ritual khusus menggerek perahu dari bibir pantai menuju ke laut lepas. Ada berminat membeli? ***

Dari mana mulanya penduduk Tana Beru, kabupaten Bulukumba pandai membuat perahu tradisional Pinisi? Kemampuan tersebut merupakan karya budaya yang legendaris.

Konon ada cerita saat tokoh legendaris di Sulawesi Selatan, Sawerigading gagal dalam pelayarannya lantaran perahunya pecah dihantam badai di perairan Tanjung Bira. Pecahan-pecahan tersebut terbawa arus dan terdampar di berbagai pelabuhan. Kepingan badan perahu terdampar di pelabuhan Ara dan sambungan lunas terdampar di Tana Beru. Adapun tali-temalinya terdampar di pantai Bira. Hal inilah yang mengilham kelahiran dan kebangkitan kebaharian orang-orang Bulukumba.

Masyarakat Ara dan Tana Beru ahli dalam pembuatan perahu. Tetapi mereka bukan pelaut yang ulung. Sebaliknya, orang Bira ahli dalam pelayaran tetapi mereka tidak ahli membuat kapal. ***

Asal Mula Pembuat Pinisi

Siapa Mau Beli Pinisi?

Ritual Adat Kampung Pinisi

Page 6: Mulo Magazine Edition 2 2016

Upcoming Event6

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) kota Makassar, Sulawesi Selatan kembali menggelar Makassar Culinary Festival (MCF) Night, pada 9 April 2016.

Kegiatan yang kali ketiga digelar tersebut berpusat di sepanjang Jl Balaikota, samping kantor Walikota Makassar, yang diikuti 45 stand yang menyajikan aneka makanan khas lokal dan mancanegara.

Makassar Culinary Festival Night 2016

Makassar International Writers Festival (MIWF) 2016 kembali digelar pada tanggal 18-21 Mei 2016 dengan menghadirkan 9 penulis internasional dari berbagai negara dan puluhan penulis nasional dari kawasan timur Indonesia. Para peserta festival akan saling berbagi atau sharing pengetahuan dan pengalaman untuk menumbuhkan pe-

ngetahuan dan aktivitas penulisan di daerah ini.

Festival yang bertema: Baca! Ini merupakan gelaran yang kelima dihelat oleh komunitas budaya rumahta’ Makassar yang didukung oleh Pemkot Makassar dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan provinsi Sulawesi Selatan. ***

Makassar Writer Festival 2016

Seperti tahun-tahun sebe -lum nya, pada 2016 pihak Ga ruda Indonesia kembali menggelat event Garuda Travel Mart pada 29 April – 1 Mei 2016 di Trans Studio Mall Makassar. Event promo pa-ket wisata ini berlangsung secara serentak di beberapa kota besar di Indonesia untuk menjaring calon konsumen yang akan me-manfaatkan jasa Garuda untuk mengisi waktu liburan mereka.

Selain itu,ada juga lomba foto bertema Explore South Sulawesi.***

Garuda Travel Fair 2016

Page 7: Mulo Magazine Edition 2 2016

Info Wisata 7

Paket Wisata Makassar and Beyond

Asita Sulsel bekerjasama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sulawesi Selatan meluncurkan paket wisata murah dan terjangkau, Explore the Wonderful Makassar and Beyond.

Apalagi harga yang ditawarkan cukup murah yakni di bawah Rp 2 juta. “Ini salah satu peluru untuk penjualan wisata dan peningkatan wisatawan masuk ke Sulsel. Paket ini menggandeng sejumlah pihak seperti Maskapai Penerbangan Garuda dan PHRI,” kata Didi L.Manaba, ketua Asita Sulsel pada peluncuran Paket wisata tersebut di Clarion Hotel, Kamis (24/3/2016). *** `

Suasana Launching Program Explore the Wonderful Makassar and Beyond.

Page 8: Mulo Magazine Edition 2 2016

Destinasi8

Padang Golf Padi Valley Tawarkan Sport Tourism

Padivalley Golf Club adalah sebuah klub golf semi private yang telah diakui dan memiliki standar Internasional. Terletak di Gowa, hanya beberapa menit dari pusat bisnis Makassar di Sulawesi Selatan. Padivalley Golf Club didesain oleh JMP Group yang telah memenangkan banyak award bergengsi dan menjadi lapangan golf dengan 18-hole kelas dunia yang pertama dan satu-satunya di Sulawesi.

Daya tarik Utama Padivalley Golf Club adalah lapangan golf yang didesain dengan pertimbangan estetis untuk menonjolkan keindahan lansekap yang mampu melampaui standard USGA desain dan standar konstruksi.

Sementara itu, Gubernur Syahrul mengaku optimistis kehadiran lapangan golf ini mendorong mendorong pengembangan sektor ekonomi daerah, khususnya di Kabupaten Gowa. Sebab investor asing terutama dari China dan Korea selalu

mempertanyakan keberadaan lapangan golf. “Selain bandara, lapangan golf juga selalu menjadi pertanyaan mereka (investor),” kata Syahrul.

Untuk mendukung lapangan golf ini telah dibangun infrastruktur jalan dari Maros menuju Makassar dan tembus ke Gowa sepanjang 49 Km dengan lebar 60 meter. Highway ini diklaim yang pertama di luar Pulau Jawa. ***

Foto

-foto

: G

un

Page 9: Mulo Magazine Edition 2 2016

Kuliner 9

Di Makassar, penjual Pallubasa tersebar dibeberapa tempat. Pembeli Pallubasa tidak pernah berhenti mengalir. Mereka ingin merasakan pallubasa yang enak dan mengenyangkan ini. Lokasinya:1. Pallubasa Jl.Serigala2. Pallubasa Jl.Onta3. Pallubasa Jl.Kerung-Kerung4. Pallubasa Jl. Datu Museng5. Pallubasa samping Goro

Mencicipi Pallubasa, Pasti Ketagihan!

Tak lengkap rasanya jika ke Makassar jika tak mencicipi kuliner khasnya. Salah satunya Pallubasa, makanan tra disional Makassar, Sulawesi Selatan. Pallubasa terbuat dari kerbau atau jeroan sapi. Sekilas mirip coto Makassar, namun sebenarnya berbeda.

Jeroan untuk pallubasa direbus dalam waktu yang lama. Setelah matang, jeroan plus daging diiris dan dihidangkan dalam mangkuk. Jika coto dimakan bersama ketupat, pallubasa menggunakan nasi putih. Bahkan kuahnya pake kelapa goreng menambah rasa gurih.

Rasa rempah dari Pallubasa sangat gurih. Pallubasa sangat enak jika dikonsumsi ketika masih mengepul karena begitu masuk kerongkongan hangat dari kuah Pallubasa akan terasa. Bahkan, rasa rempah-rempahnya akan tetap menempel selama beberapa menit. “Dijamin ke-ta gihan deh... kalau sudah mencicipinya,” ujar Ruslan, seorang pengunjung warung pallubasa di Jl.

Serigala. ***

Wapres JK pun Doyan PallubasaSetiap pulang kampung ke Makassar, Wapres Jusuf Kalla. selalu menyantap

Pallubasa Jl. Onta, yang juga makanan favoritnya. “Awalnya Pak Aksa Mahmud yang coba makan di sini. Lama kelamaan, ada panggilan dari Pak JK untuk mengisi pesta pernikahan anaknya beberapa tahun lalu,” ujar Taufik, pemilik rumah makan itu.

Ceritanya, JK saat itu memesan 1.500 porsi. “Awalnya saya tidak menyangka. Tapi mendengar kabar itu, saya anggap semua itu berkah dan rezeki,” katanya. Seluruh pesanan disiapkan. Namun, untuk bisa masuk ke dalam kediaman JK, petugas pengamanan dan kesehatan memeriksa makanan itu.

Meski dipesan JK, seluruh hidangan Pallubasanya diracik sama. “Tidak ada yang spesial,” katanya. Menurutnya, citarasa adalah hal yang paling mendasar. “Keempukan daging dan lainnya semua sama. Saya mau jaga citarasa agar tidak berubah. Mau Pak JK atau siapa yang makan, rasa tidak akan pernah berubah,” katanya yang merintis usahanya pada 2001 bersama istrinya. ***

Warung Pallubasa Favorit

Foto

-foto

: G

un

Suasana Warung Pallubasa di Jl. Serigala, Makassar

Page 10: Mulo Magazine Edition 2 2016

Calendar Event10

Page 11: Mulo Magazine Edition 2 2016

LifeStyle 11

GeloraSutera di Indonesia Fashion Week 2016

Adalah perancang asal Makassar Ida Noer Haris yang menampilkan kreasi Baju Bododan Lipa’Sabbe (sarung sutera) itu dalam peragaan busana bertajuk Art of Kebaya di ajang Indonesia Fashion Week , awal Maret 2016 di Jakarta.

Delapan rancangan Ida membuktikan kepiawaiannya dalam “menyulap” Baju Bodo. Ketua Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Sulawesi Selatan itu mampu memberi sentuhan kekinian berupa potongan asimetris tanpa mengubah unsur etnik yang ada dari busana Baju Bodo.

Baju Bodo dibuat Ida kian modern, bagian leher dibuat V-Neck pada bagian depan maupun belakang. “Saya mencoba bermain dengan lace, kristal, dan payet agar terkesan modern, namun tidak berlebihan,” ujar perempuan kelahiran 27 Januari 1970 tersebut.

Ida juga mengangkat tema Lipa’ Sabbe yang memiliki makna sarung dari kain sutera Bugis. Sarung yang dibuat dengan cara ditenun konvensional itu biasanya hanya digunakan untuk bawahan, yakni sebagai perpaduan manis baju Bodo.

Tapi, Ida mencoba ke luar jalur dengan memanfaatkan lipa’ sabbe untuk atasan dalam dua koleksinya yang berwarna gelap. “Colour tone kali ini saya coba fokuskan ke biru tua dan ungu, tapi tidak menutup kemungkinan juga untuk memakai palet warna terang seperti Bodo pada umumnya, “ ucapnya. ***

Foto

-foto

: Is

t

Page 12: Mulo Magazine Edition 2 2016

Local Legend12

“Kalau ke Makassar jangan lupa ole2 minyak gosok ya..? pinta Endang, warga Jakarta dibalik telepon. Memang, selain kuliner, Makassar juga identik dengan minyak gosok cap tawon.

Minyak tawon asli produksi PT Tawon Jaya Makassar adalah produk legendaris dari kota Makassar, Sulawesi Selatan yang sudah dikenal oleh dunia internasional. Khasiatnya yang begitu istimewa membuat brand minyak tawon melekat begitu kuat bagi siapapun yang pernah mencobanya.

Minyak gosok ini ada sejak 6 Desember 1912. Didirikan oleh seorang Cina bernama Lie A Liat. Kepiawaiannya meracik minyak gosok jadi bisnis yang ia beri nama To Boo Loeng (sekarang minyak gosok cap Tawon). Lalu, Lia A Liat melebarkan usahanya ke Batavia dan Surabaya. Maka tak heran, To Boo Loeng kemudian tersebar dan dikenal hingga ke luar nusantara.

Sepeninggal Lie A Liat, diteruskan putranya Frans Bany Mattualy. Di tahun 1984, merek To Boo Loeng ini diganti jadi merek cap tawon. Setelah Frans wafat tahun 1977, usaha ini kemudian dilanjutkan oleh Eddy Mattually, putranya hingga kini. *** Minyak gosok cap tawon memiliki 2 macam tutup

botol, yakni warna merah dan putih.

Minyak Gosok Makassar yang Mendunia

Berhati-hatilah karena kemasan antara minyak tawon yang asli dan palsu memang hampir sulit dibedakan. Berikut tipsnya:

• Cairan minyak yang asli berwarna hijau kekuningan, yang palsu berwarna hijau kecoklatan.

• Minyak palsu biasanya tidak menyertakan masa kadarluarsanya, yang asli pasti ada.

• Yang asli ada nomor hak cipta (IDM000148013) yang dikeluarkan dari Departemen Kehakiman dan nomor registrasi BPOM (POM TR 072667431) angkanya tertulis kecil sementara pada minyak tawon yang palsu tulisannya relatif lebih besar.

• Yang palsu stiker hologramnya besar, yang asli berukuran lebih kecil.

Minyak Gosok cap Tawon dapat dengan mudah diperoleh di toko-toko Souvenir yang terdapat sepanjang jalan Somba Opu Makassar. (Inset: Eddy Mattually)

Bedakan Asli dan Palsu

Foto

-foto

: Is

t