muhammad abrar tugas mkt iii

4
Muhammad Abrar 341103094 Tugas Membahas Kitab Tafsir III : Resensi Makalah Membahas Kitab Tafsir III “ ’Abdurrauf as-Singkili dan Karyanya Turjuman al-Mustafid” Pertama sekali masuknya Islam ke Aceh yaitu pada tahun 1290 M, maka saat itu pulalah proses pembelajaran dan pengajaran Islam mulai tumbuh dan berkembang. Hingga di awal abad ke-17 M yaitu pada masa pemerintahan Iskandar Muda, surau-surau di Aceh mengalami kemajuan. Sehingga pada saat itu terkemukalah seorang ulama yang begitu banyak memberikan kontribusi terhadap perkembangan keilmuan di Aceh pada masa itu, beliau adalah Syaikh ‘Abdurrauf as-Singkili, yang terkenal dengan sebuah karyanya yang monumental yaitu kitab tafsir Turjuman al- Mustafid. ‘Abdurrauf as-Singkili mengahasilkan buah karyanya itu pada abad ke- 17, yang beliau tulis dengan menggunakan bahasa Melayu dan diberi nama dengan Turjuman al- Muustafid. Kitab Tafsir tersebut merupakan kajian tafsir lengkap 30 juz pertama di Nusantara, namun tidak ada keterangan yang menjelaskan secara pasti tentang tahap penulisan karya beliau tersebut, karna Syaikh ‘Abdurrauf sendiri tidak menyebutkan tentang tahun penyelesaian kitabnya itu. Meskipun demikian, kitab tafsir tersebut telah diterbitkan dan cetakannya telah sampai ke berbagai Negara seperti Singapura, 1

Upload: novita-mameeh-lagoe

Post on 16-Dec-2015

219 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

MKT 3

TRANSCRIPT

Muhammad Abrar341103094Tugas Membahas Kitab Tafsir III : Resensi Makalah Membahas Kitab Tafsir III

Abdurrauf as-Singkili dan Karyanya Turjuman al-Mustafid

Pertama sekali masuknya Islam ke Aceh yaitu pada tahun 1290 M, maka saat itu pulalah proses pembelajaran dan pengajaran Islam mulai tumbuh dan berkembang. Hingga di awal abad ke-17 M yaitu pada masa pemerintahan Iskandar Muda, surau-surau di Aceh mengalami kemajuan. Sehingga pada saat itu terkemukalah seorang ulama yang begitu banyak memberikan kontribusi terhadap perkembangan keilmuan di Aceh pada masa itu, beliau adalah Syaikh Abdurrauf as-Singkili, yang terkenal dengan sebuah karyanya yang monumental yaitu kitab tafsir Turjuman al- Mustafid.Abdurrauf as-Singkili mengahasilkan buah karyanya itu pada abad ke- 17, yang beliau tulis dengan menggunakan bahasa Melayu dan diberi nama dengan Turjuman al- Muustafid. Kitab Tafsir tersebut merupakan kajian tafsir lengkap 30 juz pertama di Nusantara, namun tidak ada keterangan yang menjelaskan secara pasti tentang tahap penulisan karya beliau tersebut, karna Syaikh Abdurrauf sendiri tidak menyebutkan tentang tahun penyelesaian kitabnya itu. Meskipun demikian, kitab tafsir tersebut telah diterbitkan dan cetakannya telah sampai ke berbagai Negara seperti Singapura, Penang, Bombay dan Timur Tengah. Hal tersebut menunjukkan bahwa kitab Turjuman al- Mustafid adalah karya yang berkualitas yang dihasilkan dari seseorang yang memiliki intelektual yang tinggi.Jika memperhatikan sejarah penulisan kitab Mirat ath- Thullab, yang juga merupakan karya Abdurauf, maka dapat diketahui bahwa kitab tersebut memang ditulis atas permintaan Sultanah Taj al-Alam Safiatuddin Riayat Syah. Kitab tersebut merupakan kitab Melayu terlengkap yang membicarakan tentang Hukum Islam. Namun berbeda dengan kitab tafsir Turjuman al- Mustafid, kitab tafsir ini tidak ditemukan pendahuluan ataupun keterangan lain yang dapat dijadikan sebagai sumber informasi. Akan tetapi peresensi berasumsi bahwa kitab tafsir tersebut memang ditulis berdasarkan inisiatif beliau sendiri.Selanjutnya, metode penulisan terjemah atau tafsir dalam kitab Turjuman al- Mustafid adalah setiap teks ayat al- Quran ditulis satu persatu dari kanan ke kiri dengan memakai tulisan Arab Jawi, kemudian diteruskan dengan menerjemahkan disertai dengan penafsiran ayat tersebut. Di dalamnya terdapat kata sebagai suatu kode yang berfungsi untuk menjelaskan uraian tentang asbab an- nuzul dari suatu ayat, dan juga terdapat kata yang juga adalah suatu kode yang berfungsi untuk menguraikan pernedaan qiraat ataupun penjelasan tambahan lainnya berkenaan dengan cerita yang dijelaskan dalam ayat.Namun di balik semuanya itu, setiap hasil karya manusia tentu memiliki sisi kelebihan dan juga kekurangan, begitu pula dengan karya Abdurrauf as-Singkili, yaitu kitab tafsir Turjuman al- Mustafid. Adapaun kelebihan yang terdapat dalam kitab tafsir ini adalah terletak pada penggunaan metode ijmali dalam menafsirkan setiap ayat al- Quran di dalamnya. Sehingga menjadi begitu memberi kemudahan bagi masyarakat Melayu ataupun Indonesia yang baru mengenal tafsir al- Quran untuk dijadikan suatu rujukan dan referensi dalam kajian tafsir.Di balik kelebihan dari kitab tafsir tersebut, tentunya juga ditemukan beberapa kekurangannya, yaitu kekurangan dari segi penggunaan metode ijmalinya dengan tidak adanya ruang yang memadai bagi mufassir untuk mengemukakan analisisnya tentang suatu ayat. Hal tersebut pula yang dipahami oleh Abdurrauf yang kurang mengandalkan dan mengembangkan metode analisis terhadap suatu masalah, karena ketika beliau menjelaskan suatu masalah, Syaikh Abdurrauf lebih memilih untuk mengutip pendapat dari kitab tafsir lainnya seperti tafsir Baidhawi, tafsir Khazin, dan tafsir Tsalabi.Kekurangan lainnya adalah terletak pada penggunaan bahasa Arab Jawi dalam tafsir tersebut, karena bagi masyarakat yang bahasa daerahnya non-Melayu, pasti akan merasa kesulitan untuk dapat memahami maksud dari apa yang dijelaskan dalam kitab tafsir tersebut, karena bahasa dan aksaranya hanya dikuasai oleh orang-orang tertentu saja, misalnya kalangan terpelajar, pemerintah, dan pedagang, disebabkan juga oleh faktor lainnya yaitu bahasa daerah dari masing-masing orang menjadi suatu hal yang dominan.Demikianlah beberapa penilaian yang dapat penulis ungkapkan, tentunya juga terdapat kekurangannya. Namun penulis tetap berharap semoga tulisan yang singkat ini dapat memberikan manfaat kepada teman-teman dan juga semua pembaca. Sekian. Wassalam..2