mudul 1

16
MUDUL 1 HAKIKAT STRATEGI PEMBELAJARAN Kegiatan belajar 1 Konsep dan prinsip belajar dan pembelajaran 1. Belajar memiliki tiga atribut pokok ialah: a. Belajar merupakan proses mental dan emosional atau aktivitas pikiran dan perasaan. b. Hasil belajar berupa perubahan perilaku, baik yang menyangkut kognitif, psikomotorik, maupun afektif. c. Belajar berkat mengalami, baik mengalami secara langsung maupun mengalami secara tidak langsung (melalui media). Dengan kata lain belajar terjadi di dalam interaksi dengan lingkungan. (lingkungan fisik dan lingkungan sosial). 2. Supaya belajar terjadi secarta efektif perlu diperhatikan beberapa prinsip antara lain: a. Motivasi, yaitu dorongan untuk melakukan kegiatan belajar, baik motivasi intrinsik maupun motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik dinilai lebih baik, karena berkaitan langsung dengan tujuan pembelajaran itu sendiri. b. Perhatian atau pemusatan energi psikis terhadap pelajaran erat kaitannya dengan motivasi. Untuk memusatkan perhatian siswa terhadap pelajaran bisa didasarkan terhadap diri siswa itu sendiri dan atau terhadap situasi pembelajarannya. c. Aktivitas. Belajar itu sendiri adalah aktivitas. Bila fikiran dan perasaan siswa tidak terlibat aktif dalam situasi pembelajaran, pada hakikatnya siswa tersebut tidak belajar. Penggunaan metode dan media yang bervariasi dapat merangsang siswa lebih aktif belajar. d. Umpan balik di dalam belajar sangat penting, supaya siswa segera menge-tahui benar tidaknya pekerjaan yang ia lakukan. Umpan balik dari guru sebaiknya yang mampu menyadarkan siswa terhadap kesalahan mereka dan meningkatkan pemahaman siswa akan pelajaran tersebut.

Upload: olive-warman

Post on 22-Dec-2015

216 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

jytjkt

TRANSCRIPT

Page 1: MUDUL 1

MUDUL 1HAKIKAT STRATEGI PEMBELAJARAN

   Kegiatan belajar 1  Konsep dan prinsip belajar dan pembelajaran

1.      Belajar memiliki tiga atribut pokok ialah: a.       Belajar merupakan proses mental dan emosional atau aktivitas pikiran dan perasaan.b.      Hasil belajar berupa perubahan perilaku, baik yang menyangkut kognitif,

psikomotorik,       maupun afektif.c.      Belajar berkat mengalami, baik mengalami secara langsung maupun mengalami

secara       tidak langsung (melalui media). Dengan kata lain belajar terjadi di dalam interaksi       dengan lingkungan. (lingkungan fisik dan lingkungan sosial).      2.      Supaya belajar terjadi secarta efektif perlu diperhatikan beberapa prinsip antara

lain:a.       Motivasi, yaitu dorongan untuk melakukan kegiatan belajar, baik motivasi intrinsik

maupun          motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik dinilai lebih baik, karena berkaitan langsung dengan tujuan  pembelajaran itu sendiri.

b.      Perhatian atau pemusatan energi psikis terhadap pelajaran erat kaitannya dengan motivasi. Untuk memusatkan perhatian siswa terhadap pelajaran bisa didasarkan terhadap diri siswa itu sendiri dan atau terhadap situasi pembelajarannya.

c.       Aktivitas. Belajar itu sendiri adalah aktivitas. Bila fikiran dan perasaan siswa tidak terlibat aktif dalam situasi pembelajaran, pada hakikatnya siswa tersebut tidak belajar. Penggunaan metode dan media yang bervariasi dapat merangsang siswa lebih aktif belajar.

d.      Umpan balik di dalam belajar sangat penting, supaya siswa segera menge-tahui benar tidaknya pekerjaan yang ia lakukan. Umpan balik dari guru sebaiknya yang mampu menyadarkan siswa terhadap kesalahan mereka dan meningkatkan pemahaman siswa akan pelajaran tersebut.

e.       Perbedaan individual adalah individu tersendiri yang memiliki perbedaan dari yang lain. Guru hendaknya mampu memperhatikan dan melayani siswa sesuai dengan hakikat mereka masing-masing. Berkaitan dengan ini catatan pribadi setiap siswa sangat diperlukan.3.      Pembelajaran merupakan suatu sistem lingkungan belajar yang terdiri dari unsur: tujuan, bahan pelajaran,      strategi, alat, siswa, dan guru. 

      Semua unsur atau komponen tersebut saling berkaitan, saling mempengaruhi; dan semuanya berfungsi dengan berorientasi kepada tujuan Variabel Strategi Belajar Mengajar

Page 2: MUDUL 1

  Kegiatan belajar 2  Perbedaan pendekatan,strategi,metode dan teknik pembelajaran

1.      Pendekatan strtegi, metode dan teknik pembelajaran pada hakikatnya tidak dapat di pisahkan. Ke empat istilah tersebut merupakan satu kesatuan dalam pembelajaran

2.      Pendekatan strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang akan dan atau sedang di gunakan dapat di ketahui dari langkah langkh pembelajaran yang telah tersusun atau sedang terjadi

3.      Pendekatan epmbelajaran adalah cara umum dalam memandang pembelajaran4.      Strategi pembelajaran adalah ilmu dan kiat di dalam memanfaatkan segala sumber

belajar yang di miliki dan yang dapat di kerahkan untuk mencapai tujuan pembelajran yang telah di tetapkan

5.      Metode mengajar adalah berbagai cara kerja yang bersifat relatif umum yang sesuai sesuai untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu

6.      Teknik pembelajaran mengambarkan langkah langkah menggunakan metode mengajar, yang sifat lebih opersional

7.      Faktor faktor yang perlu di perhatikan dalam penentu teknik pembelajaran diantaranya adalah kemampuan dan kebiasaan guru ketersedian sarana dan waktu , srta kesiapan siswa

  kegiatan belajar 3  faktor faktor penentu dalam pemilihan strategi dan pembelajaran

1.      faktor faktor yang perlu di pertimbangkan dalam dalam memilih strategi pembelajaran ialah      tujuan pembelajaran, jenis dan tingkat kesulitan materi pelajarn, sarana, waktu yang tersedia,  siswa, dan guru.

2.      Gagne mengklasifikasi hasil hasil belajr atau tujuan pembelajaran kedalam lima jenis tujuan beljar sebagai berikut.

a.       Kterampilan intlektual dengan tahapan tahapannya :1.      Kemampuan membedakan ( diskriminasi )2.      Kemampuan mengenal konsep konkret3.      Kemampuan memahami konsep terdefinisi4.      Kemampuan meggunakan aturan, rumus hukum dalili prinsip 5.      Kemampuan memecahkan masalah dengan menggunakan berbagai aturan b.      Strategi kognitif yaitu kemampuan memilih dan mengubah cara – cara

memberikan perhatian , belajar mengingat dan berfikirc.       Informasi verbal yaitu menyimpan nama / label fakta, dan pengetahuan dalam

ingatand.      Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan kegiatan – kegiatan fisike.       Sikap yaitu kemampuan menampilakn prilaku yang bermuatan nilai nilai3.        Setiap jenis tujuan pembelajaran menurutperoses pembentukan yang berbeda

tujuan yang           bersifat penguasaan pengetahuan menuntut kegiatan pengkajian. Tujuan yang bersifat penguasaan keterampilan menutut kegiatan berlatih. Sementara itu, tujuan yang bersifat sikap dan nilai menuntut kegiatan penghayatan terhadap sikap dan nilai yang di harapkan di kuasai.

4.      Yang perlu di pertimbangkan dari faktor siswa di dalam memilih strategi pembelajaran, antara lain :

Page 3: MUDUL 1

a.       Siswa sebagai pribadi tersendiri memiliki perbedaan dari siswa lainb.      Jumlah siswa yang mengikuti pelajaran

5.      Faktor fasilitas, ruang dan waktu yang perlu di pertimbangkan dalam memilih strategi pembeljaran ialah:

a.       Jumlah karakteristis alat pembelajaran dan peragab.      Jumlah karakteristik sumber pembelajaran ( bahan cetakan dan lingkungkungan )c.       Ketersediaan ruangan yang di butuhkand.      Jumlah waktu yang tersedia6.      Faktor guru yang akan mempengaruhi penggunaan strategi pembelajaran ialah

kemampuan menguasai bahan pelajaran dan kemampuan mempelajarkan siswa

  Kegiatan belajar 4  Berbagai jenis strategi pembelajaran

1.      Atas dasar pertimbangan proses pengolahan pesan.a.       Strategi Deduktif. Dengan Strategi Deduktif materi atau bahan pelajaran diolah dari mulai yang umum, generalisasi atau rumusan, ke yang bersifat khusus atau bagian-bagian. Bagian itu dapat berupa sifat, atribut atau ciri-ciri. Strategi 

Deduktif dapat digunakan dalam mengajarkan konsep, baik konsep konkret maupun konsep terdefinisi.

b.      Strategi Induktif. Dengan Strategi Induktif materi atau bahan pelajaran diolah mulai dari yang khusus (sifat, ciri atau atribut) ke yang umum, generalisasi atau rumusan. Strategi Induktif dapat digunakan dalam mengajarkan konsep, baik konsep konkret maupun konsep terdefinisi.

       2.      Atas dasar pertimbangan pihak pengolah pesan.a.       Strategi Ekspositorik. Dengan Strategi Ekspositorik bahan atau materi pelajaran diolah oleh guru. Siswa tinggal “terima jadi” dari guru. Dengan Strategi Ekspositorik guru yang mencari dan mengolah bahan pelajaran, yang kemudian menyampaikannya kepada siswa. Strategi Ekspositorik dapat digunakan di dalam mengajarkan berbagai materi pelajaran, kecuali yang sifatnya pemecahan masalah.

b.    Strategi Heuristik. Dengan Strategi Heuristik bahan atau materi pelajaran diolah oleh siswa.    Siswa yang aktif mencari dan mengolah bahan pelajaran. Guru sebagai fasilitator memberikan dorongan, arahan, dan bimbingan. Strategi Heuristik dapat digunakan untuk mengajarkan berbagai materi pelajaran termasuk pemecahan masalah. Dengan Strategi Heuristik diharapkan siswa bukan hanya paham dan mampu melakukan suatu pekerjaan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan, akan tetapi juga akan terbentuk sikap-sikap positif, seperti: kritis, kreatif, inovatif, mandiri, terbuka. Strategi Heuristik terbagai atas Diskoperi dan Inkuiri

      3.      Atas Dasar Pertimbangan Pengaturan Gurua.       Strategi Seorang Guru. Seorang guru mengajar kepada sejumlah siswab.      Strategi Pengajaran Beregu (Team Teaching). Dengan Pengajaran Beregu, dua orang atau lebih guru mengajar sejumlah siswa. 

Page 4: MUDUL 1

Pengajaran Beregu dapat digunakan di dalam mengajarkan salah satu mata pelajaran atau sejumlah mata pelajaran yang terpusat kepada suatu topik tertentu.

     4.      Atas Dasar Pertimbangan Jumlah Siswa a.       Strategi Klasikal b.      Strategi Kelompok Kecil c.       Strategi Individual.

5.      Atas Dasar Pertimbangan Interaksi Guru dengan Siswa. 

     1) Strategi Tatap Muka. Akan lebih baik dengan menggunakan alat peraga.   2) Strategi Pengajaran Melalui Media. Guru tidak langsung kontak dengan siswa, akan tetapi guru “mewakilkan” kepada media. Siswa berinteraksi dengan media.

MODUL 2PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR

Ø  Kegiatan belajar 1Ø  Pengertian Belajar Beberapa aspek yang perlu di kuasai guru dalam kegiatan belajar di

antaranya sebagai berikut

belajar merupakan proses perubahan tingkah laku yang diperoleh melalui latihan dan

perubahan itu disebabkan karena ada dukungan dari lingkungan yang positif yang

menyebabkan terjadinya interaksi edukatif. Perubahan tersebut terjadi secara menyeluruh

meliputi pengetahuan, sikap dan keterampilan.

Pendapat lain mengemukakan bahwa belajar adalah proses pengalaman (learning is

experience), artinya belajar itu suatu proses interaksi antara individu dengan lingkungannya.

Dalam interaksi tersebut terjadi prose mental, intelektual, dan emosional yang pada akhirnya

menjadi suatu sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dimilikinya.

Ada 4 pilar yang perlu di perhatikan dalam belajar yaitu belajra untuk mengetahui ( learning

to know ) belajar untuk berbuat ( lerning to do ) belajar untuk hidup bersama ( lerning to live

together ) dan belajar untuk menjadi ( learning to be ) semua itu harus di terapkan pada

peroses belajar di sekolah dasar baik dalam kelas ataupun luar kelas.

Faktor – faktor yang berpengaruh terhadap hasil belajar

1.      Bagaimana cara-cara ia menentukan arah pukulan? Dalam hal ini ia (yang dilatih) harus

berpikir, berkonsentrasi, dan memvisualisasikan diri ke dalam perbuatan dan mencobakannya

ke dalam bentuk latihan.

Page 5: MUDUL 1

2.      Bagaimana cara-cara ia belajar menerima kritikan atas kesalahan-kesalahan yang

dilakukannya? Ia akan mengontrol perasaan, dan kemudian melakukan perbaikan-perbaikan

sesuai isi kritik yang diberikan padanya.

3.      Bagaimana ia memperoleh pemahaman prinsip dan sikap yang dibutuhkan? Ia akan

mengalami peristiwa-peristiwa dalam situasi yang tidak dapat diramalkan sebelumnya dan

dari situ ia memperoleh pengetahuan, sikap, dan keterampilan (bersifat reaktif) yang

dibutuhkannya.

4.      Bagaimana ia belajar membina kekkompakan dalam kelompok? Tentunya ia akan

berdiskusi dengan teman dan kelompoknya, menempatkan posisi, melakukan tugas, dan

tanggung jawab.

Definisi belajar yang umum diterima saat ini ialah bahwa belajar merupakan suatu usaha

yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkat laku yang baru, secara

keseluruhan sebagai pengalaman individu itu sendiri dalam berinteraksi dengan

lingkungannya

KEGIATAN BELAJAR 2

KARAKTERISTIK PROSES BELAJAR DAN TAHAPAN

PERKEMBANGAN SISWA SEKOLAH DASAR

           

Proses belajar merupakan suatu rangkaian kegiatan belajar dalam belajar, esensinya adalah

rangkaian aktivitas yang dilakukan siswa dalam upaya mengubah prilaku yang dilakukan

secara sadar melalui interaksi dengan lingkungan. Proses belajar mengajar di sekolah sangat

dipengaruhi oleh desain pelajaran maupun strategi yang diterapkan oleh guru dalam

pembelajaran.

Salah satu faktor yang dominan untuk dipertimbangkan dalam melakukan proses belajar

adalah pebelajar (siswa) itu sendiri. Siswa merupakan individu yang utuh sekaligus sebagai

makhluk sosial yang memiliki potensi yang berbeda-beda. Berdasarkan teori perkembangan

setiap siswa memiliki tahapan perkembangan sesuai dengan tingkat usianya. Artinya setiap

proses belajar yang ditempuh siswa harus berdasarkan pada fase perkembangannya.

Seperti telah dikemukakan, bahwa proses belajar merupakan rangkaian aktivitas siswa

melalui pengalaman belajar (learning experience) untuk membentuk perilaku siswa.

Ada beberapa belajar yang dikaji sebagai bahan pertimbangan dalam pelaksanaan proses

belajar di Sekolah Dasar.

Page 6: MUDUL 1

      Teori Belajar Displin Mental

                        Karakteristik teori belajar ini menganut prinsip bahwa manusia memiliki sejumlah daya

mental seperti daya untuk mengamati, menanggapi, mengingat, berpikir dan sebagainya yang

dapat dilatih dan didisplinkan. Proses belajar berpikir, mengamati dan mengingat dapat

dilakukan siswa SD kelas rendah, yang meliputi a) belajar mengidentifikasi ciri-ciri

karakteristik suatu benda atau kejadian,

misalnya; “menguraikan atau menjelaskan ciri-ciri tumbuhan hijau”. b) menyebutkan kembali

nama-nama ibu kota provinsi di Indonesia. Belajar itu sendiri merupakan upaya untuk

mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki individu. Potensi-potensi yang dimiliki

individu dapat dikembangkan secara optimal melalui kegiatan belajar.

                             

Teori Belajar Asosiasi

                        Rumpun teori belajar ini identik dengan teori behaviorisme yang biasa disebut S-R Bond.

Teori belajar asosiasi ini berdasarkan pada perubahan tingkah laku yang menekankan pola

perilaku baru yang diulang-ulang sehingga menjadi aktivitas yang otomatis. Dalam teori ini,

belajar lebih mengutamakan stimulus-respons yang membetuk kemampuan siswa secara

spesifik dan terkontrol. Hukuman (punishment) dan ganjaran (reward) merupakan penguatan

(reinforcement) yang dipakai. Pelopor aliran ini diantaranya Edward L. Thorndike.

                              Teori Insight

Menurut teori ini belajar adalah mengubah pemahaman siswa. Perubahan ini akan terjadi

apabila siswa menggunakan lingkungan. Belajar adalah suatu proses yang bersifat eksploratif,

imajinatif, dan kreatif. Belajar selalu diarahkan untuk mengembangkan kemampuan tingkat

tinggi yaitu berpikir tinggi.

                              Teori belajar Gestalt

Menurut teori belajar ini siswa merupakan individu yang utuh. Oleh karenanya, belajar lebih

mengutamakan keseluruhan, kemudia melihat bagian-bagiannya yang mengandung makna

dan hubungan. Pembelajaran selalu diberikan dalam bentuk problematik, aktual dan nyata

(sedang terjadi saat ini maupun saat yang akan datang).

Siswa belajar melakukan pemecahan masalah (problem solving), melakukan penyelidikan

(inquiry), melakukan penemuan (discovery) dan kajian (investigation).

Dalam prakteknya penerapan teori belajar tersebut digunakan bercampur, tidak murni satu

per satu.

Page 7: MUDUL 1

1.      Signal learning (belajar melalui isyarat)

2.      Stimulus-respon learning (belajar melalui rangsangan tindak balas).

3.      Chaining learning (belajar melalui perangkaian)

4.      Verbal association learning (belajar melalui perkaitan verbal)

5.      Discrimination learning (belajar melalui membeda-bedakan)

6.      Concept learning (belajar melalui konsep)

7.      Rule learning (belajar melalui aturan-aturan)

8.      Problem solving learning (belajar melalui pemecahan masalah)

Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan kulminasi dari suatu proses yang telah dilakukan dalam belajar.

Kulminasi akan selalui diiringi dengan kegiatan tindak lanjut. Hasil belajar harus

menunjukkan suatu perubahan tingkah laku atau perolehan perilaku yang baru dari siswa

yang bersifat menetap, fungsional, positif, dan disadari. Bentuk perubahan tingkah laku harus

menyeluruh secara komperhensif sehingga menunjukkan perubahan tingkah laku seperti

contoh di atas.

Untuk melihat hasil belajar yang berkaitan dengan kemampuan berpikir kritis dan ilmiah

pada siswa Sekolah Dasar, dapat dikaji proses maupun hasil berdasarkan : 1) kemampuan

membaca, mengamati dan atau menyimak apa yang dijelaskan atau diinformasikan; 2)

kemampuan mengindentifikasi atau membuat sejumlah (sub-sub) pertanyaan berdasarkan

substansi yang dibaca, diamati dan atau didengar; 3) kemampuan mengorganisasi hasil-hasil

identifikasi dan mengkaji dari sudut persamaan dan perbedaan; dan 4) kemampuan

melakukan kajian secara menyeluruh.

KEGIATAN BELAJAR 3

KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR

      Topik ini akan membahas tentang karakteristik pembelajaran di Sekolah Dasar yang

merupakan topik lanjutan dari karakteristik proses belajar dan fase-fase perkembangan di

Sekolah Dasar. Topik ini menyajikan ciri-ciri beberapa pembelajaran di Sekolah Dasar

sebagai gambaran aplikasi pembelajaran di Sekolah Dasar.

      Apabila Anda merasa telah menguasai karakteristik proses belajar dan tahapan

perkembangan di Sekolah Dasar selanjutnya Anda perlu mempelajari karakteristik

pembelajaran di Sekolah Dasar.

      Secara umum karakteristik pembelajaran di Sekolah Dasar adalah :

Page 8: MUDUL 1

1.      Kelas 1 dan kelas 2 Sekolah Dasar berorientasi pada pembelajaran fakta, lebih bersifat

konkret atau kejadian-kejadian yang ada di sekitar lingkungan siswa. Dalam kurikulum 2004

pembelajaran dilakukan dengan pendekatan tematik.

2.      Kelas 3 siswa sudah dihadapkan pada konsep generalisasi yang dapat diperoleh dari fakta

atau dari kejadian-kejadian yang konkret, hal ini lebih tinggi dari kelas 1 dan 2.

3.      Kelas 4, 5, dan 6 atau disebut sebagai kelas tinggi siswa dihadapkan pada konsep-konsep

atau prinsip-prinsip penerapannya.

A.    Karakteristik Pembelajaran di Kelas Rendah

            Pembelajaran di kelas rendah dilaksanakan berdasarkan rencana pelajaran (silabus) yang

telah dikembangkan oleh guru. Pembelajaran konkret lebih sesuai diberikan pada siswa kelas

rendah (kelas 1, 2, 3) di Sekolah Dasar. Proses pembelajaran ini harus dirancang oleh guru

sehingga kemampuan siswa, bahan ajar, proses belajar dan sistem penilaian sesuai dengan

taraf perkembangan siswa.

            Banyak strategi belajar yang dapat digunakan dalam proses belajar di Sekolah Dasar,

diantaranya adalah ceramah, tanya jawab, latihan atau drill, belajar kelompok, observasi atau

pengamatan. Penggunaan atau pemilihan strategi belajar harus mempertimbangkan variabel-

variabel yang terlibat dalam suatu proses belajar-mengajar.

Dalam pengembangan kreativitas siswa proses pembelajaran diarahkan supaya siswa

melakukan kegiatan kreativitas yang sesuai dengan tingkat perkembangannya, misalnya

memecahkan permasalahan melalui permainan sehari-hari. Di bawah ini adalah beberapa

contoh kegiatan belajar yang dapat dilakukan siswa Sekolah Dasar di kelas rendah.

            1.   Menggolongkan peran anggota keluarga.

            2.   Menerapkan etika dan sopan santun di rumah, sekolah dan di lingkungan.

            3.   Menggunakan kosa kata geografi untuk menceritakan tentang tempat.

            4.   Menceritakan cara memanfaatkan uang secara sederhana melalui jual beli barang daN

      menabung.

            5.   Menceritakan masa kecilnya melalui bantuan foto maupun dari cerita orangtuanya.

            6.   Melakukan mekanika tubuh yang baik dalam duduk, berdiri dan berjalan.

            7.   Melakukan latihan dalam meningkatkan kualitas fisik-motorik.

            8.   Memperagakan rangkaian gerak (ritmik) dengan musik.

            9.   Mengeskpresikan gagasan imajinasi unsur bunyi dan gerak melalui kegiatan eksplorasi

dalam

Page 9: MUDUL 1

      bernyanyi dan menari.

            10. Mengeskpresikan gagasan artistik melalui kegiatan bernyanyi dan menari.

            11. Mengkomunikasikan gagasan dengan satu kalimat.

            12. Mengkomunikasikan gagasan sederhana dengan lisan dan tertulis. Membaca nyaring /

bersuara

      teks sederhana + 300 kata.

            13. Menulis dengan jelas dan rapi kalimat yang didiktekan dengan menggunakan huruf lepas

dan

      tegak bersambung.

            14. Menulis karangan pendek seperti slogan dan surat undangan, menulis menggunakan atau

      disertai label, dan menulis petunjuk sesuatu permainan.

            15. Menerapkan EYD dalam menulis dan menggunakan huruf kapital untuk nama suku

bangsa,

      nama bahasa, dan judul karangan. Menulis tanda titik untuk memisahkan angka, jam,

menit,

      detik.

            16. Menyimak dan menceritakan kembali ragam teks sederhana; mendeklamasikan /

melagukan

      pantun, puisi, syair dan membaca cerita atau buku.

            17. Mengaplikasikan konsep atau alogaritma dalam pengerjaan pernjumlahan dan

pengurangan.

            18. Mengaplikasikan konsep atau alogaritma dama pengerjaan bilangan.

            19. Mengkomunikasikan gagasan matematika dengan simbol atau diagram.

            20. Membuat dan menafsirkan model matematika dari masalah bilangan pengukuran atau

bentuk

      geometri.

            21. Menentukan pola sifat atau pola bangun menurut bentuk atau unsurnya.

            22. Membilang dan menyebutkan banyak benda, mengingat penjumlahan dan pengurangan.

            23. Melakukan operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian dan hubungannya.

B.  Karakteristik Pembelajaran di Kelas Tinggi

            Esensi proses pembelajaran di kelas tinggi (kelas 4, 5, 6) adalah suatu pembelajaran yang

dilaksanakan secara logis dan sistematis untuk membelajarkan siswa tentang konsep dan

Page 10: MUDUL 1

generalisasi sehingga penerapannya (menyelesaikan soal, menggabungkan, menghubungkan,

memisahkan, menyusun, menderetkan, melipat dan membagi).

            Di bawah ini ada beberapa contoh kegiatan belajar yang dapat dilakukan siswa di kelas

tinggi Sekolah Dasar.

      1.   Mendeskripsikan aturan-aturan yang berlaku di keluarga.

      2.   Membandingkan kelompok-kelompok sosial di masyarakat.

            3.   Menyajikan hubungan antara sumber daya alam dengan kegiatan ekonomi setempat.

            4.   Melakukan diskusi kelompok tentang jual-beli.

            5.   Menafsirkan peninggalan-peninggalan sejarah.

            6.   Melakukan latihan untuk meningkatkan kualitas fisik-motorik.

            7.   Memperagakan berbagai keterampilan yang dihubungkan dengan keselamatan diri.

            8.   Memperagakan rangkaian gerak dengan alat musik.

            9.   Melakukan kegiatan penjelajahan ke perkampungan di sekitar sekolah.

            10. Mencoba mengubah pola gerak dari irama dalam rangkaian variasi gerak.

            11. Mendesain model konstruksi.

            12. Mencari, menemukan, memilih informasi dari lingkungan sekitar sekolah.

            13. Membaca dan menghafal surat-surat pendek dan mengartikannya.

            14. Mendengarkan dan mencatat hal-hal yang penting dari uraian pembicara (pidato atau

dakwah).

            15. Membaca dalam hati (secara intensif) teks pendek 3-4 paragraf.

            16. Mendengarkan secara apresiatif.

            17. Mengaplikasikan konsep alogaritma atau manipulasi matematika dalam pengerjaan

bilangan (termasuk negatif dan pecahan) pengukuran geometri.

            18. Melakukan operasi hitung campuran (bilangan bulat pecahan).

            19. Melakukan penyelidikan dengan menetukan variabel dan cara pengendaliannya.

            20. Mengumpulkan bukti perkembangbiakan makhluk hidup.

            21. Menyelidiki hubungan antara ciri makhluk hidup dan lingkungan hidup.

            22. Mendesain dan melakukan percobaan untuk menyelidiki antara hubungan gaya dan gerak.

            23. Menyelidiki pengaruh gaya magnet.