mtabolisme.pptx

18
3. Bagaimana pengaruh protein terhadap proses penuaan ? Proses penuaan terjadi ketika protein tubuh terutama kolagen dan elastin menjadi kurang fleksibel dan kurang elastis. Pada lanjut usia, beberapa protein di buat oleh tubuh dengan bentuk dan struktur yang berbeda dari protein tubuh orang yang lebih muda. Banyak kolagen pada kartilago dan elastin pada kulit yang kehilangan fleksibilitasnya serta menjadi tebal, seiring dengan bertambahnya usia.

Upload: rahma-sakura

Post on 11-Nov-2015

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Bagaimana pengaruh protein terhadap proses penuaan ?

3. Bagaimana pengaruh protein terhadap proses penuaan ?Proses penuaan terjadi ketika protein tubuh terutama kolagen dan elastin menjadi kurang fleksibel dan kurang elastis. Pada lanjut usia, beberapa protein di buat oleh tubuh dengan bentuk dan struktur yang berbeda dari protein tubuh orang yang lebih muda. Banyak kolagen pada kartilago dan elastin pada kulit yang kehilangan fleksibilitasnya serta menjadi tebal, seiring dengan bertambahnya usia.4.Bagaimana pengaruh usia terhadap proses penuaan?Menurut Fowler (2003), aging dengan karakteristik yang terbagi menjadi 3 fase yaitu:

Fase TransisiFase SubklinikFase KlinikMenurut Fowler (2003), aging dengan karakteristik yang terbagi menjadi 3 fase yaitu:

Kebanyakan hormon mulai menurun : testosteron, growth hormone (GH), dan estrogen. Pembentukan radikal bebas, yang dapat merusak sel dan DNA mulai mempengaruhi tubuh, seperti diet yang buruk, stress, polusi, paparan berlebihan radiasi ultraviolet dari matahari. Fase Transisi(usia 35-45 tahun) Fase Subklinik (usia 25-35 tahun)Fase Klinik (usia 45 tahun keatas)Menurut Fowler (2003), aging dengan karakteristik yang terbagi menjadi 3 fase yaitu:

Kerusakan ini biasanya tidak tampak dari luar. Individu akan tampak dan merasa normal tanpa tanda dan gejala dari aging atau penyakit. Bahkan, pada umumnya rentang usia ini dianggap usia muda dan normal.Fase Transisi(usia 35-45 tahun) Fase Subklinik (usia 25-35 tahun)Fase KlinikMenurut Fowler (2003), aging dengan karakteristik yang terbagi menjadi 3 fase yaitu:

Selama tahap ini kadar hormon menurun sampai 25 persen. Kehilangan massa otot yang mengakibatkan kehilangan kekuatan dan energi serta komposisi lemak tubuh yang meninggi. Keadaan ini menyebabkan resistensi insulin, meningkatnya resiko penyakit jantung, pembuluh darah, dan obesitas. Fase Subklinik (usia 25-35 tahun)Fase Transisi(usia 35-45 tahun) Fase Klinik (usia 45 tahun keatas)Menurut Fowler (2003), aging dengan karakteristik yang terbagi menjadi 3 fase yaitu:

Pada tahap ini mulai mncul gejala klinis, seperti penurunan ketajaman penglihatan- pendengaran, rambut putih mulai tumbuh, elastisitan dan pigmentasi kulit menurun, dorongan seksual dan bangkitan seksual menurun. Tergantung dari gaya hidup, radikal bebas merusak sel dengan cepat sehingga individu mulai merasa dan tampak tuaFase Subklinik (usia 25-35 tahun)Fase Transisi(usia 35-45 tahun) Fase Klinik (usia 45 tahun keatas)Menurut Fowler (2003), aging dengan karakteristik yang terbagi menjadi 3 fase yaitu:

Radikal bebas mulai mempengaruhi ekspresi gen, yang menjadi penyebab dari banyak penyakit aging, termasuk kanker, arthritis, kehilangan daya ingat, penyakit arteri koronaria dan diabetesFase Subklinik (usia 25-35 tahun)Fase Transisi(usia 35-45 tahun) Fase Klinik (usia 45 tahun keatas)Menurut Fowler (2003), aging dengan karakteristik yang terbagi menjadi 3 fase yaitu:

Orang mengalami penurunan hormon yang berlanjut, termasuk DHEA (dehydroepiandrosterone), melatonin, GH, testosteron, estrogen, dan hormon tiroid. Terdapat juga kehilangan kemampuan penyerapan nutrisi, vitamin, dan mineral sehingga terjadi penurunan densitas tulang, kehilangan massa otot sekitar 1 kilogram setiap 3 tahun, peningkatan lemak tubuh dan berat badan

Fase Subklinik (usia 25-35 tahun)Fase Klinik (usia 45 tahun keatas)Fase Transisi(usia 35-45 tahun) 10Menurut Fowler (2003), aging dengan karakteristik yang terbagi menjadi 3 fase yaitu:

Ketidakmampuan menjadi faktor utama untuk menikmati tahun emas dan seringkali adanya ketidakmampuan untuk melakukan aktivitas sederhana dalam kehidupan sehari-harinya. Prevalensi penyakit kronis akan meningkat secara dramatik sebagai akibat peningkatan usia (Fowler, 2007). Fase Subklinik (usia 25-35 tahun)Fase Klinik (usia 45 tahun keatas)Fase Transisi(usia 35-45 tahun) 11Menurut Fowler (2003), aging dengan karakteristik yang terbagi menjadi 3 fase yaitu:

Di antara usia 40 tahun dan 70 tahun, seorang pria kemungkinan dapat kehilangan 20 pon ototnya, yang mengakibatkan ketidakmampuan untuk membakar 800-1.000 kalori perhari. Penyakit kronis menjadi sangat jelas terlihat, akibat sistem organ yang mengalami kegagalanFase Subklinik (usia 25-35 tahun)Fase Klinik (usia 45 tahun keatas)Fase Transisi(usia 35-45 tahun) 12Pertanyaan :5. Bagaimana pengaruh usia yang semakin menua terhadap tanggalnya gigi ?PembahasanTeori Sintesis ProteinProses penuaan mempengaruhi sintesis protein dalam tubuh. Dimana akibat dari penuaan, protein dalam tubuh terutama kolagen dan elastin menjadi kurang flexibel dan kurang elastin.

Proses penuaan merupakan hal yang wajar yang akan dialami oleh setiap makhluk hidup dalam hidupnya, termasuk manusia. Proses menua adalah proses biologis dimana hilangnya kemampuan sel-sel dalam jaringan untuk mengganti atau memperbaiki dan mempertahankan fungsi pada keadaan normalnya. Proses ini juga berhubungan dengan berbagai perubahan-perubahan local maupun sistemic dalam tubuh. Begitu halnya perubahan ini juga meliputi perubahan didalam rongga mulut. Salah satu jaringan lunak yang terdapat didalam rongga mulut adalah gingiva. Pada gingiva, terjadi perubahan epitel menjadi lebih tipis, perubahan jaringan ikat, bahkan terjadi resesi gingiva. Perubahan tersebut dialami gingiva karena beberapa pengaruh yang timbul akibat proses menua.Faktor Usia Mempengaruhi tanggalnya gigi seseorangKarena sifat dari sel tubuh manusia yang memiliki usia yang terbatas, secara perlahan dengan bertambahnya usia manusia khususnya ketika kita mencapai usia lansia mengakibatkan sel-sel dalam tubuh kita secara alami akan mengalami proses degeneratif.Perubahan jaringan ditandai dengan terjadinya penurunan sitoplasma protein, peningkatan metaplastic protein seperti kolagen dan elastin

Faktor-faktor yang mempengaruhi pemenuhan kebutuhan nutrisi pada lansia antara lain :Berkurangnya kemampuan mencerna makanan (akibat kerusakan gigi atau ompong)Pada lansia terjadi gangguan nutrisi terjadi pada gigi geligi dan semuanya tanggal yang akan mengalami kesulitan dalam mengunyah makanan, apabila makanan yang disajikan tidak diolah sedemikian rupa sehingga tidak memerlukan pengunyahan maka akan terjadi gangguan dalam pencernaan dan penyerapan oleh usus.

Gingiva merupakan jaringan lunak dalam rongga mulut yang termasuk dari bagian periodontium, yang juga mengalami perubahan tersebut. Perubahan gingiva ini terdiri dari berbagai faktor yang secara tidak langsung berhubungan dengan proses menua. Perubahan sel, baik secara alami (karena faktor langsung dari usia) maupun karena akibat dari penyakit yang mengenai jaringan gingiva, merupakan faktor yang sangat mendasar dalam menghubungkan perubahan gingiva dengan proses menua. Perubahan gingiva secara alami pasti akan terjadi akibat dari sifat dasar sel yang memiliki usia yang terbatas dan akan dipercepat dengan faktor penyakit yang menyerang gingiva, begitu juga dengan sebaliknya.