msds

12
Material Safety Data Sheet (MSDS) MSDS atau dalam bahasa kita dikenal dengan Informasi Data Keamanan Bahan’ merupakan informasi mengenai cara pengendalian bahan kimia berbahaya (B3), bisa diartikan juga lembar keselamatan bahan. Informasi MSDS ini berisi tentang uraian umum bahan, sifat fisik dan kimiawi, cara penggunaan, penyimpanan hingga pengelolaan bahan buangan. Mengapa kita harus mengetahui dan menerapkan MSDS ? Pada prinsipnya agar kita tetap terjaga kesehatan dan keselamatan pada waktu bekerja menggunakan bahan kimia. Selain itu fungsi MSDS adalah agar : 1. Mengetahui potensi bahan kimia 2. Menerapkan teknologi pengendalian dalam melindungi pekerja 3. Mengembangkan rencana pengelolaan bahan kimia di tempat kerja 4. Merencanakan pelatihan pada pekerja yang langsung kontak dengan B3

Upload: esteriasilitonga

Post on 29-Dec-2015

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: msds

Material Safety Data Sheet (MSDS)

MSDS atau dalam bahasa kita dikenal dengan ‘Informasi Data Keamanan Bahan’

merupakan informasi mengenai cara pengendalian bahan kimia berbahaya (B3), bisa

diartikan juga lembar keselamatan bahan.

Informasi MSDS ini berisi tentang uraian umum bahan, sifat fisik dan kimiawi, cara

penggunaan, penyimpanan hingga pengelolaan bahan buangan.

Mengapa kita harus mengetahui dan menerapkan MSDS ?

Pada prinsipnya agar kita tetap terjaga kesehatan dan keselamatan pada waktu bekerja

menggunakan bahan kimia. Selain itu fungsi MSDS adalah agar :

1. Mengetahui potensi bahan kimia

2. Menerapkan teknologi pengendalian dalam melindungi pekerja

3. Mengembangkan rencana pengelolaan bahan kimia di tempat kerja

4. Merencanakan pelatihan pada pekerja yang langsung kontak dengan B3

Dalam dunia kerja, baik di laboratorium maupun lapangan, komponen bahan kimia

berada di dalam :

Bahan baku (starting material)

Bahan produk utama

Bahan produk samping

Bahan untuk analisis

Bahan buangan

Page 2: msds

Dengan demikian yang harus menggunakan dan menerapkan lembar MSDS antara

lain:

1 Produsen bahan

2 Pihak pengangkut bahan

3 Penyimpan dan supplier bahan

4 Pengguna bahan (Industri, Laboratorium dan Institusi akademik)

5 Pengolah bahan buangan

Rincian isi MSDS antara lain :

1. Informasi umum

a. Tanggal pembuatan

b. Alamat produsen atau suplier

c. Nomor seri CAS (Chemical Abstract Serial Number)

d. Nama kimia

e. Nama perdagangan dan sinonim

f. Nama kimia lainnya

g. Rumus struktur dan rumus kimia

h. Tanda bahaya bahan kimia

2. Informasi komponen berbahaya

a. Batas paparan tiap komponen

b. Komposisi

c. Persen berat

3. Informasi data sifat fisika

a. Titik didih

b. Tekanan uap

c. Kerapatan uap

d. Titik beku atau titik leleh

e. Kerapatan cairan

f. Persen penguapan

g. Kelarutan

h. Penampakan fisik dan bau

Page 3: msds

4. Informasi tentang data kemudahan terbakar dan ledakan

a. Titik nyala

b. Batas kemampuan terbakar

c. Batas temperatur terendah yang menimbulkan ledakan

d. Batas temperatur tertinggi yang menimbulkan ledakan

e. Media /bahan kimia yang digunakan untuk pemadaman

f. Prosedur khusus untuk pemadaman

5. Informasi data reaktivitas

a. Stabilitas bahan

b. Pengaturan lokasi penempatan bahan

c. Produk dekomposisi yang berbahaya

d. Produk polimerisasi yang berbahaya

6. Informasi tentang bahaya kesehatan

a. Efek terkena paparan yang berlebihan

b. Prosedur pertolongan darurat dan pertolongan pertama akibat kecelakaan

c. Kontak pada mata

d. Kontak pada kulit

e. Terhirup pada pernafasan

7. Informasi prosedur pengumpulan, pengelolaan dan pengolahan limbah

a. Langkah-langkah yang harus diambil untuk pengumpulan limbah

b. Prosedur pengelolaan dan pengolahan limbah di lapangan

c. Prosedur pengelolaan dan pengolahan limbah di laboratorium

d. Metoda pemusnahan limbah bahan kimia

8. Informasi perlindungan bahan kimia

a. Perlindungan respiratory

b. Ventilasi

c. Sarung tangan pelindung

d. Pelindung mata

e. Peralatan pelindung lainnya

f. Pengawasan perlindungan

Page 4: msds

9. Informasi penanganan awal khusus

a. Penanganan khusus dalam penggunaan dan penyimpanan

b. Penanganan awal lainnya

10. Informasi Data transportasi

a. Nama dan jenis transportasi

b. Tanda kelas bahaya bahan

c. Tanda label

d. Tanda merk

e. Prosedur darurat akibat kecelakaan

f. Prosedur penanganan awal yang harus dilakukan selama tranportasi.

Cara memahami LDKB :

1. Identifikasi bahan :

Bagian ini menjelskan nama bahan kimia, dan meliputi :Nomur urut LDKB.

- CAS (Chemical Abstract Services) registry Number International se[erti halnya

nomor RTECS (registry Toxic Effects of Chemical Substances).

- Sinonim, baik dalam nama kimia maupun nama dagang.

- Rumus dan berat molekul.

2. Label bahaya :

Label bahaya diberikan dalam bentuk gambrar untuk memberikan gambaran cepat

sifat bahaya. Label yang dipakai ada dua, yaitu menurut PBB (internasional) dan

NFPA (Amerika). Label bahaya menurut Eropa tidak diberikan karena mirip dengan

PBB. Label NFPA ditunjukkan di gambar dan tabel dibawah, berupa 4 kotak yang

mempunyai ranking bahaya (0-4) ditinjau dari aspek bahaya kesehatan (biru), bahaya

kebakaran (merah) dan reaktivitas (kuning). Kotak putih untuk ketarangan tambahan.

R

A

N

K

BAHAYA KESEHATAN BAHAYA

KEBAKARAN

BAHAYA

REAKTIVITAS

Page 5: msds

I

N

G

4

Penyebab kematian, cedera

fatal meskipun ada

pertolongan.

Segera menguap dalam

keadaan normal dan

dapat terbakar secara

cepat.

Mudah meledak atau

diledakkan, sensitif

terhadap panas

danmekanik.

3

Berakibat serius pada

keterpaan singkat,

meskipun ada pertolongan.

Cair atau padat dapat

dinyalakan pada suhu

biasa.

Mudah meledak tetapi

memerlukan penyebab

panas dan tumbukan

kuat.

2

Keterpaan intensif dan

terus-menerus berakibat

serius, kecuali ada

pertolongan.

Perlu sedikit ada

pemanasan sebelum

bahan dapat dibakar.

Tidak stabil, bereaksi

hebat tetapi tidak

meledak.

1Penyebab iritasi atau cedera

ringan.

Datap dibakar tetapi

memerlukan pemanasan

terlebih dahulu.

Stabil pada suhu normal,

tetapi tidak stabil pada

suhu tinggi.

0

Tidak berbahaya bagi

kesehatan meskipun kena

panas (api).

Bahan tidak dapat

dibakar sama sekali.

Stabil, tidak reaktif,

meskipun kena panas

atau suhu tinggi.

3. Informasi bahan singkat :

Informasi singkat mengenai jenis bahan, wujud, manfaat serta bahaya-bahaya

utamanya. Dari informasi singkat dan label bahaya, secara cepat bisa dipahami kehati-

hatian dalam menangani bahan kimia tersebut.

4. Sifat-sifat bahaya :

A. Bahaya kesehatan :

Bahaya terhadap kesehatan dinyatakan dalam bahaya jangka pendek (akut) dan jangka

panjang (kronis). NAB (Nilai Ambang Batas) diberikan dalam satuan mg/m3 atau

ppm. NAB adalah konsentrasi pencemaran dalam udara yang boleh dihirup seseorang

Page 6: msds

yang bekerja selama 8 jam/hari selama 5 hari. Beberapa data berkaitan dengan bahaya

kesehatan juga diberikan, yakni :

- LD-50 (lethal doses) : dosis yang berakibat fatal terhadap 50 persen binatang

percobaan mati.

- LC-50 (lethal concentration) : konsentrasi yang berakibat fatal terhadap 50 persen

binatang percobaan.

- IDLH (immediately dangerous to life and health) : pemaparan yang berbahaya

terhadap kehidupan dan kesehatan.

B. Bahaya kebakaran :

Ini termasuk kategori bahan mudah terbakar, dapat dibakar, tidak dapat dibakar atau

membakar bahan lain. Kemudahan zat untuk terbakar ditentukan oleh :

1. Titik nyala : suhu terendah dimana uap zat dapat dinyalakan.

2. Konsentrasi mudah terbakar : daerah konsentrasi uap gas yang dapat dinyalakan.

Konsentrasi uap zat terendah yang masih dapat dibakar disebut LFL (low

flammable limit) dan konsentrasi tertinggi yang masih dapat dinyalakan disebut

UFL (upper flammable limit). Sifat kemudahan membakar bahan lain ditentukan

oleh kekuatan oksidasinya.

3. Titik bakar : suhu dimana zat terbakar sendirinya.

C. Bahaya reaktivitas :

Sifat bahaya akibat ketidakstabilan atau kemudahan terurai, bereaksi dengan zat lain

atau terpolimerisasi yang bersifat eksotermik sehingga eksplosif. Atau reaktivitasnya

terhadap gas lain menghasilkan gas beracun.

5. Sifat-sifat fisika :

Sifat-sifat fisika merupakan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi sifat bahaya

suatu bahan.

6. Keselamatan dan pengamanan :

Diberikan langkah-langkah keselamatn dan pengamanan :

A. Penanganan dan penyimpanan : usaha keselamatan yang dilakukan apabila bekerja

dengan atau menyimpan bahan.

B. Tumpahan dan kebocoran : usaha pengamanan apabila terjadi bahan tertumpah

atau bocor.

C. Alat pelindung diri : terhadap pernafasan, muka, mata dan kulit sebagai usaha

untuk mengurangi keterpaan bahan.

Page 7: msds

D. Pertolongan pertama : karena penghirupan uap / gas, terkena mata dan kulit atau

tertelan.

E. pemadaman api : alat pemadam api ringan yang dapat dipakai untuk memadamkan

api yang belum terlalu besar dan cara penanggulangan apabila sudah membesar.

7. Informasi lingkungan :

Menjelaskan bahaya terhadap lingkungan dan bagaimana menangani limbah atau

buangan bhan kimia baik berupa padat, cair maupun gas. Termasuk di dalamnya cara

pemusnahan.

TEKNIK PENELUSURAN MSDS

Kita dapat mengetahui secara lengkap isi dari MSDS dari berbagai sumber. Adapun

mengenai teknik untuk menelusuri MSDS antara lain dari :

• Dari buku literatur K3 di Perpustakaan atau instansi terkait

• CDROM dari produsen bahan kimia

• Internet :

http://www.msdsonline.com/

http://www.state.nj.us/health/eoh/rtkweb/rtksfs.htm

http://www.ilpi.com/msds/

STRATEGI PENGELOLAAN MSDS

• Inventarisasi bahan-bahan kimia yang terkait pekerjaan

• Pengumpulan dan penelusuran dokumen MSDS

• Modifikasi MSDS

• Melaksanakan dan mematuhi rekomendasi dari MSDS

Yang sangat penting untuk diperhatikan adalah memperlakukan bahan kimia dalam

bekerja agar :

• Selalu merujuk MSDS (Material Safety Data Sheet)

• Preparasi bahan dengan benar

• Pengemasan dan penyimpanan bahan yang tepat

• Penggunaan pada takaran yang tepat

• Pengelolaan buangan bahan secara bijaksana

Page 8: msds

Contoh MSDS seperti ini :

Page 9: msds

Contoh MSDS