mr-s
TRANSCRIPT
III. TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Sistem Instrumentasi
Instrumentasi adalah alat-alat dan piranti yang dipakai untuk pengukuran dan
pengendalian dalam suatu sistem yang lebih besar dan lebih kompleks
Fungsi Instrumentasi pada suatu proses industri diklasifikasikan dalam empat
golongan yaitu (3:3) :
a. Sebagai alat Ukur, yaitu untuk memonitor kondisi operasi, melalui
pengukuran proses variabel yang mempengaruhi jalannya operasi seperti
tekanan, temperatur, jumlah aliran, level dan sebagainya.
b. Sebagai alat Kontrol, yaitu untuk mengendalikan jalannya operasi agar proses
variabel selalu sesuai dengan harga yang diinginkan
c. Sebagai alat Safety, yaitu untuk mencegah kerusakan pada peralatan dan
mencegah kecelakaan pada operator, juga sebagai sistem alarm yang
memberitahu operator bila proses variabel mencapai nilai kritis, baik kritis
minimum maupun kritis maksimum
d. Sebagai alat Analisa, yaitu untuk menganalisa produk apakah sudah sesuai
dengan spesifikasi yang diinginkan atau belum, juga digunakan untuk mencegah
polusi yaitu dengan menganalisa air buangan apakah tidak mengandung minyak
yang membahayakan lingkungan.
1
3.2 Metering and Regulating Station (M/RS)
Metering and Regulating Station (M/RS) adalah salah satu unit lengkap
pendukung dalam distribusi gas yang terdiri dari :
1. Regulating (regulator/katup penurun tekanan) untuk menurunkan dari
tekanan besar ke tekanan yang diinginkan serta memenuhi kapasitas yang diminta.
Tanpa regulating, system pengapian pada tungku / oven / alat pembakar lainnya
sukar dikendalikan karena tidak adanya system yang mengatur besaran kapasitas
dan tekanan gas, sehingga panas yang dihasilkan tidak sempurna.
2. Metering adalah tempat pencatatan semua besaran gas yang telah digunakan
oleh konsumen.M/RS memberikan kontrol dan akurasi yang tepat untuk tekanan
dan kapasitas gas yang diinginkan konsumen.
2
Gambar 3.1 Skema Dasar Regulating Station (R/S)
Gambar 3.2 Skema Dasar Metering Station (M/S)
Sehingga jika Metering Station dan Regulating Station jika dirangkai
sebagai M/RS adalah sebagai berikut
Sehingga bisa disimpulkan bahwa fungsi daripada M/RS adalah :
1. Menurunkan tekanan gas dari sistem jaringan pipa distribusi
ke pelanggan
2. Menjaga agar tekanan gas yang keluar dari M/RS dalam
keadaan konstan
3. Mengatasi tekanan yang berlebihan atau kekecilan.
4. Mengukur jumlah gas yang mengalir melalui meter dalam unit
M/RS
3.3 Prinsip Kerja Metering and Regulating Station
Cara kerja metering regulating station ialah mengalirkan gas melalui
inletM/RS dan mengeluarkan gas dengan tekanan yang sesuai dengan keinginan
padaoutlet.Agar kondisi gas bersih maka dipasanglah filter. Gas akan melewati
slum shut of valve (SSOV) yang berfungsi untuk menutup aliran gas apabila
terjadi overpressure di downstream. Selanjutnya gas akan mengalir melalui
regulator monitor, kemudian mengalir menuju ke regulator aktif. Di regulator
3
Gambar 3.3 Skema Dasar Fungsi M/RS
aktif tekanangas akan diturunkan sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Setelah
melalui regulator, apabila terjadi overpressure, sebagian aliran gas akan dibuang
melalui relief of valve. Setelah itu aliran gas diukur dengan turbine meter.
Kemudian gas akan masuk ke pelanggan.
Pada umumnya M/RS dipasang dua stream (aliran), yang bertujuan apabila
stream yang beroperasi rusak atau tidak bisa bekerja lagi, maka stream satunya
(stand by) dapat menggantikan kerja stream apabila tersebut secara automatis
berdasarkan setting regulator dan setting shut off valve, sehingga penyaluran gas
ke pelanggan tidak terhenti dan pasokan gas dapat berlangsung terus-menerus
Gambar 3.4 Skema M/RS
3.4 Konfigurasi Metering and Regulating Station
4
inlet valve
RegMonitor
SSOV
Reg Aktif
Relief
Turbinmeter
SSOV
RegMonitor
Reg Aktif Relief outlet valve
Filter
Operated
Stand by
By pass meter
InsulatingJoint
InsulatingJoint
outlet valveinlet valve
inlet valve outlet valve
PI
PI
PI
PI
PI PI
PIPI
PI
PI
TITI
Metering and Regulating Station memiliki bermacam konfigurasi dengan
tujuan yang sama yaitu untuk menyuplay gas dan menurunkan tekanan ke
pelanggan,namun memiliki keuntungan dan kerugian yang berbeda beda.
Penggunaannyapun berdasarkan fungsi yang dibutuhkan
a. Single Stream - Active - Slam Shut
Type M/RS ini tidak menjamin kelangsungan aliran ke pelanggan,
P 7.1
2
4
3.1
12
31
INLET
OUTLE
T
35
6
6.2
6.1
7 8
8.1
3 3
910
11
13
13
13
13
2
15
14
Komponen1. Inlet flange2 Insulating joint3 Isolation valve
3.1 isolation valve & plug4 Inlet pressure gauge5 Inlet regulator valve 6 Filter
6.1 filter dp gauge6.2 three way manifold
7 Slam shut valve
7.1 Pilot slam shut valve8. Active regulator
8.1 pilot active regulator9 Outlet pressure gauge10 Relief valve 11 Stream discrimination valve12 Outlet regulator valve13 Inlet/outlet meter valve14 Turbin meter15 Outlet flange
Tabel 3.1Single Stream - Active - Slam Shut
Kerugiannya adalah aliran gas akan terhenti jika dilakukan perbaikan atau
pemeliharaan M/RS contohnya pada waktu ada perbaikan pada regulator,
5
Gambar 3.5 Skema Single Stream-active-slam shut(5:30)
mempunyai kapasitas sangat kecil dan pada umumnya digunakan untuk pelanggan
pabrik dengan kapasitas kecil atau pelanggan komersial.
b. Twin Stream - Active - Slam Shut
Desain type M/RS ini dapat menjamin kontinuitas aliran gas kepelanggan,
Komponen
1. Inlet Flange2. Insulating Joint3. Isolation Valve 3.1 Isolation Valve & Pluge4 Inlet Pressure Gauge5 Inlet Regulator Valve 6 Filter6.1 Filter Dp Gauge
6.2 Three Way Manifold7. Slam Shut Valve
7.1 Pilot Slam Shut Valve
8 Active Regulator8.1 Pilot Active Regulator9 Outlet Pressure Gauge10 Relief Valve 11 Stream Discrimination Valve 12 Outlet Regulator Valve13 Inlet/Outlet Meter Valve14 Turbin Meter15 Volume Corrector 16 Outlet Flange
Tabel 3.2 Twin Stream - Active - Slam Shut
Jika regulator yang sedang operasi mengalami gangguan misalkan tekanan
naik sampai batas setting maka secara otomatis aliran gas akan dihentikan oleh
Slam Shut of Valve, sedangkan aliran gas ke pelanggan tidak akan terganggu dan
6
P
2
4
3.1
1
INLET
OUTLET
3
13
13
13
13
2
16
14
7.1
12
3
56
6.2
6.1
7 8
8.1
3 3
910
11
7.1
12
3
56
6.2
6.1
7 8
8.1
3 3
910
11
15
Gambar 3.6 Skema Twin Stream-active-slam shut(5:34)
pelanggan tetap dapat berproduksi karena secara otomatis lajur siaga (standby)
akan mengambil alih atau menggantikan mengontrol pendistribusian alirangas
c. Single Stream - Monitor/Active - Slam Shut
Komponen
1. Inlet Flange2. Insulating Joint3.Isolation Valve 3.1 Isolation Valve & Pluge4.Inlet Pressure Gauge5.Inlet Regulator Valve 6.Filter
6.1 Filter Dp Gauge6.2 3 Way Manifold7 Slam Shut Valve7.1 Pilot Slam Shut Valve
8.Monitor / Active Regulator8.1 Pilot Monitor Regulator8.2 Pilot Active Regulator9 Outlet Pressure Gauge10 Relief Valve 11 Stream Discrimination Valve 12 Outlet Regulator Valve13 Inlet/Outlet Meter Valve14 Turbin Meter15 Volume Corrector 16 Outlet Flang
Tabel 3.3 Single Stream - Monitor/Active - Slam Shut
Pada type M/RS ini jika terjadi kerusakan pada Regulator Active, maka
secara otomatis Regulator Monitor akan mengambil alih tugas dari
RegulatorActive untuk mengontrol tekanan inlet sehingga tekanan outlet tetap
7
P 7.1
2
4
3.1
12
31
P
INLET
OUTLE
T
35
6
6.2
6.1
7 8
8.1
3 3
910
11
13
13
13
13
2
16
14P
8.2
8
3
4
3
15
Gambar 3.7 Skema Single Stream-Monitor/Active-Slam Shut(5:32)
sesuai denganyang diinginkan.
d. Twin Stream - Monitor/Active - Slam Shut
Pada dasarnya type M/RS ini hampir sama dengan type M/RS Twin Stream
-Active - Slum Shut hanya saja di masing - masing stream ditambahkan
MonitorRegulator
Komponen
1. Inlet Flange2 Isolation Ball Valve3 Inlet Pressure Gauge4 Ball Valve5 Filter6 Filter Diffrential Pressure
Gauge & Manifold7 Drain Valve & Plug8 Sring Loaded Regulator
( Internal Control Line )
9. Slamshut Valve ( Integral ) / External Control Line10 Check Valve11 Bleeding Valve & Plug12 Ball Valve13 Outlet Pressure Gauge14 Volume Corrector15 Outlet temperature Gauge16 Outlet Flange
Daftar Tabel 3.4Twin Stream - Monitor/Active - Slam Shut
8
2 11
1
INLET
OUTLE
T
3
12 12
16
14
97
8
45
6
10
97
8
45
6
10
2
13
15
12 12142
13
15
Gambar 3.8 Skema Twin Stream-Monitor/Active-Slam Shut(5:36)
3.4 Bagian-Bagian Metering and Regulating Station M/RS
Komponen- Komponen Utama pada M/RSterdiri atas(1:15) :
1. Isolation Valve (Inlet-Outlet)
Valve ini berguna untuk mengisolasi tekanan masuk (inlet) & tekanan
keluar (outlet), biasanya berupa ball valve. Ball valve adalah valve yang memiliki
bola yang menggantung pada hand wheel. Pada bola tersebut terdapat
lubang.Valve dalam kondisi open apabila lubangtersebut searah dengan pipa.
Sedangkan valve dalam kondisi close apabila lubang tidak searah dengan pipa.
Ball valve digunakan untuk peralatan yang membutuhkan shut off
secarasempurna.Ball valve banyak digunakan untuk keperluan industri karena
serba guna, mudah diperbaiki dan mudah dioperasikan secara manual.
2. Insulating Joint (Inlet-Outlet)
Jaringan pipa distribusi gas yang menggunakan pipa baja dilengkapi dengan
perlindungan korosi (Sistem Proteksi Katodik).Insulating joint dipasang untuk
melindungi M/RS dari beda potensial yang timbul dan bisa menyebabkan korosi.
Maka pada bagian inlet dan outletM/RS dipasangi Insulating Joint yang berfungsi
memutus hubungan listrik antara pipa penyalur dengan M/RS. karena perawatan
terhadap korosi yang dibutuhkan oleh M/RS sendiri yaitu cara coating, anoda
korban dibutuhkan untuk pipa dalam tanah
9
3. Gas Filter
Filter adalah alat yang berfungsi untuk menyaring kotoran. Apabila
kotorantidak disaring, kotoran tersebut akan mengganggu komponen
M/RS .Komponen M/RS yang paling rentan apabila aliran gas tidak disaring
adalah turbine meter. Dalam industri migas filter yang baik adalah filter yang
menyebabkan Pressure Drop(dP) tidak lebih dari 0.1 bar dan dapat menyaring
kotoran yang berukuran 50 micron.
4. Safety Shut Off Valve/ Slam Shut Valve
Safety Shut Off Valveberguna sebagai
pengaman tekanan berlebih,
yangmenghentikan aliran gas dengan
menutup otomatis dan dibuka secara manual.
10
Gambar 3.9 Filter Gambar 3.10 Komponen Dalam Filter
Gambar 3.11 Shut off valve
5. Regulator
Regulator adalah alat yang digunakan untuk mengatur tekanan keluar
(outlet), biasanya menurunkan tekanan. Di alat M/RS, regulator adalah alat vital.
Maka kinerja regulator ini harus dipantau sehingga perlu ada pengaman dalam
komponen ini jika regulator tidak bekerja dengan baik.
Pekerjaan utama regulator sebenarnya diambil oleh regulator aktif,adanya
regulator monitor adalah untuk memonitoring saja dan mengambil alih tugas
regulator aktif jika terdapat masalah
6. Relief Valve
11
Gambar 3.13 Relief Valve Gambar 3.14 Cerobong Relief Valve
Gambar 3.12 Regulator
Spring
Disk Valve
Relief valve adalah sebuah alat untuk pelepas tekanan yang berlebihan.
Pada satuan unit M/RS relief valve dipasang sesudah regulator Relief valve
akanselalu tertutup dan akan membuka jika tekanan masuk yang melebihi nilai
yang telah ditentukan sebelumnya.
7. Check Valve
Check Valve adalah alat untuk memberi proteksi pada sistem twin
stream.Jika lajur operasi berjalan normal melepas kapasitas dan tekanan gas maka
wafer check valve membuka dan pada lajur stand by wafer check valve menutup
berarti mengisolasi tekanan yang lebih tinggi menuju slam shut valve melalui
sensing line.
8. FlowStraightners
Flow Straightners berfungsi untuk membuat aliran gas yang turbulen
menjadilaminer sebelum masuk Turbine Meter
9. Meter Gas
Meter Gas berguna mengukur jumlah volume gas yang mengalir/ dipakai
pelanggan dan Meter gas yang umum dipasang pada unit Metering Regulating
station(6:18):
a. Turbine Meter (Meter Turbin)
Meter yang memakai putaran
impeller (rotor) untuk mengukur
berapa volume gas yang melewati
metertersebut.Prosedur Penggunaan
berdasarkan AGA Report No. 7 -
12
Gambar 3.15 Turbin Meter
"Measurement of gas by Turbine
meters”
b. Rotary Positive Displacement Meter (Meter Rotary)
Meter yang memakai putaran baling-baling, matching gear, atau
pergesaran baling-baling yang membuat gas-tight contact dengan dinding
meter)
c. Diaphragm Meter (Meter Diaphragma)
Meter yang menggunakan
diafragma yang lentur dengan
susunan seperti hembusan untuk
mengukur volume fluida (gas) yang
melewati meter.
10. Pressure gauge (Inlet-Outlet)
Pressure gauge adalah alat untuk
mengukur tekanan gas dengan menunjukkan
pointer pada skalanya
13
Gambar 3.16 Skematik Rotary Meter Gambar 3.17 Rotary Meter
Gambar 3.18 Diaphragma Meter
11. Thermometer gauge (Inlet-Outlet)
Termometer gauge adalah alat untuk mengukur (mengetahui) suhu
(temperature) pada Metering Station, temperature gauge dipasang di bagian hilir
down stream turbine meter.
12. Volume Corrector
Volume Corrector sebagai alat penghitung koreksi volume gas dari kondisi
pengukuran menjadi kondisi kontrak (base condition). Terdiri dari beberapa
bagian(1:20):
1. Sensor tekanan (pressure sensor) gunanya untuk membaca tekanan gas
pada saat dilakukanpengukuran volume gas.
2. Sensor suhu (temperature sensor) gunanya untuk memebaca suhu gas
pada saat dilakukan pengukuran volume gas.
3. Pendata volume, gunanya untuk membaca volume gas yang telah
diukur olehmeter gas
14
Gambar 3.19 Pressure Gauge
Gambar 3.20 Volume Corrector
4. Unit pengkoreksi (Korektor) adalah unit yang melakukan perhitungan
koreksi dengan data dari ketiga bagian lain diatas dan menampilkan
hasil perhitungan koreksinya.
3.6 Regulator
Regulator digunakan dari upstream (hulu) ke servis regulator domestic
dari transmisi ke stasion regulator distrik. Regulator digunakan untuk menurunkan
tekanan yang masuk untuk mendapatkan tekanan keluar yang dibutuhkan.
Pressure regulator tidak hanya menurunkan tekanan tetapi juga menjaga pada
tekanan yang diingini. Fluktuasi dari inlet pressure terhadap regulator valve tidak
mempengaruhi outlet pressure yang telah diset, pada saat tidak ada pemakaian,
setting outlet akan naik tapi tidak melebihi 5 % dari setting pressure(2:17)
3.6.1 Elemen Dasar Regulator
Regulator mempunyai 3 elemen dasar yang saling berhubungan atau
terkaitsatu sama lain yaitu :
1. Measuring Element
15
Measuringelement
Loadingelement
Restrictingelement
Gambar 3.21 Elemen dasar Regulator
Measuring element sangat sensitif terhadap segala
perubahantekanan yangterjadi dibawah (down stream) dan berfungsi
sebagai pengontrol tekanan keluaran (pressure output), bila terjadi
perubahan tekanan elemen ini akan selalu bergerak pada posisi
kesetimbangan(4:2). Measuring element yang berbentuk diaphragma
digunakan pada sistem distribusi tekanan menengah dan tekanan rendah.
2. Loading Element
Loading element berfungsi untuk melawan gaya yang
diakibatkan olehmeasuring element dan akan selalu membandingkan
secara otomatis gaya yang timbul dari measuring element, jika gaya
tersebut tidak seimbang antara loading element dengan measuring element
maka diaphragma secara otomatis akan membuat seimbang pada posisi
tertentu tergantung gaya dari element ini. Untuk mengatur tekanan keluar
(down stream) yang diinginkan, maka tinggal mensetting fasilitas loading
element(4:2)
3. Restricting Element
Restricting element menjadi satu dengan measuring element
dimana fungsidan bentuk berbeda. Element ini berfungsi mengatur besar
kecilnya laju alir gas dan tekanan outlet dengan cara membuka atau
menutup lubang orifice tergantung daripada perubahan posisi diaphragma,
besar atau kecilnya laju alir gas dan tekanan keluar tergantung daripada
posisi restricting element dalam membuka dan menutup lubang orifice
sekaligus juga mengatur tekanan keluar yang diinginkan. Bila measuring
16
element berubah posisi lebih terangkat, maka restricting elementakan ikut
terangkat naik pula yang mengakibatkan tekanan keluar dan laju alir gas
akan turun menjadi kecil (4:3)
17
IV. PEMBAHASAN
Pelayanan M/RS yang berada di Area Surabaya. Melayani penyaluran gas
ke berbagai pelanggan, dari pembangkit listrik, industri hingga rumah tangga. Hal
ini menuntut M/RS yang tersedia harus sesuai dengan kebutuhan pelanggan, jika
kapasitas M/RS terlalu besar daripada seharusnya maka hal yang terjadi adalah
tidak efisiennya M/RS tersebut, yang seharusnya bisa dipakai untuk industri yang
lebih membutuhkan kapasitas lebih besar, namun jika kapasitas M/RS terlalu kecil
dari yang dibutuhkan makan akan terjadi ketidakmampuan M/RS dalam bekerja,
sehingga kesesuaiannya pun diperlukan dengan meninjau berbagai aspeknya
4.1 Pembagian Tekanan Operasi
18
Gambar 4.1 Pembagian Tekanan operasi
Mengambil gas dari perusahaan penambang gas sebagai pemasok gas, gas
yang diambil dari pemasok memiliki tekanan kurang lebih 20 bar. Tekanan
tersebut perlu melewati metering and regulating station untuk diturunkan
sesuai dengan kebutuhan dari pelanggan tersebut.Pembagian tekanan tersebut
adalah
Gas dengan tekanan lebih dari 16 bar, langsung menuju pembangkit
listrik dan industri.
Gas dengan tekanan lebih dari 4-16 bar, menuju pembangkit listrik,
industri dengan kebutuhan gas kapasitas besar dan pengisian bahan
bakar gas
Gas dengan tekanan lebih dari 100 mBar-4 bar, menuju industri dengan
kebutuhan gas kapasitas sedang,komersial seperti hotel dan mall
Gas dengan tekanan kurang dari 100 mBar, menuju industri kebutuhan
gas kapasitas kecil rumah tangga dan komersial seperti rumah makan
4.2 Operasi M/RS pada PT. Jangkar Nusantara Megah
PT. Jangkar Nusantara Megah, Jalan Semeru Driyorejo,Gresik
Settingan pada M/RS dengan kebutuhan pelanggan yaitu 2 bar
StreamPressure Regulator
Relief Valve Slam Shut Valve KeteranganMonitor Active
Operasi 2,2 2 2,6 2,8 Dalam bar
19
Stand by2
1,9 2,6 3 Dalam bar
Pada streamsingle maupun Twin, tekanan setting pada regulator
monitorselalu lebih besar daritekanan setting pada regulator aktif di satu stream.
Hal ini bertujuan apabila regulator aktiftidak dapat bekerja dengan baik, regulator
monitoring akan menggantikannya. Hal ini perlu dilakukan karena regulator
adalah alat vital dalam operasi M/RS,
Pada stream operasi,tekanan setting pada regulator monitor2,2 bar dan
tekanan setting pada regulator aktif 2 bar.Perbedaan ini sengaja diciptakan apabila
terjadi pressure drop karena penggunaan berlebih sehingga tekanan menjadi 1,9
bar. Regulator pada stream stand byakan membuka lebih lebar sehingga dapat
mensuplai gas untuk pemakaiangas yang melebihi pemakaian pada kondisi
normal. Apabila pemakaian gas kembali normal, pressure menjadi normal
kembali yaitu 2 bar sehingga regulator pada stream stand by mengecil kembali.
Apabila terjadi over pressure misalnya pressure outletnya 2,7bar, regulator
kedua stream akan mengecil. Namun jika pengecilan regulator tidak cukup untuk
menangani overpressure. Over pressure ini membuka relief of valve yangmemiliki
tekanan setting sebesar 2,6 bar, sehingga dapat membuang tekanan gas yang
sedikit berlebihan. Namun jika over pressure tersebut mencapai 2,8 bar maka akan
mengaktifkan slam shut valve pada stream operasi,
Jika pada streamoperasi,tekanan setting pada slam shut valve adalah 2,8
bar. Makastream stand by memiliki tekanan setting padaslam shut valve sebesar 3
bar. Tekanan setting pada stream stand by sengaja dibuat lebih besar dari pada
20
Tabel 4.1 Settingan M/RS
stream operasi.Hal ini bertujuan apabila terjadi over pressure yang tidak terlalu
berbahaya misalnya tekanan mencapai 2,8 bar.shut off valve pada stream operasi
akan menutup, sedangkan shut off valve pada stream stand by tidak menutup. Ini
bertujuan agar masih ada suplai aliran gas pada stream
4.2.1 Komponen Pokok M/RS di PT Jangkar Nusantara Megah
No Komponen utama Ada Tidak
1 Insulating joint inlet
2 Pressure gauge inlet
3 Ball valve
4 Filter
5 Different pressure gauge
6 Shut off valve
7 Regulator monitor
8 Regulator aktif
9 Relief valve
10 Check valve
11 Turbin meter
12 Pressure gauge outlet
13 Temperature gauge
14 Volume corrector
15 AMR
Terdapat beberapa komponen tambahan yaitu :
fleksible flange : bertujuan memberi ruang jika ada pergantian meter
21
Tabel 4.2 Kelengkapan Stasiun
Keterangan Komponen pada M/RS di PT Jangkar Nusantara Megah
Merk regulator : Fisher ,ANSI 300
P inlet maksimum : 40 bar
P inlet minimum : 6 bar
P outlet maksimum : 5 bar
P outlet minimum : 1 bar
Diameter pipa inlet : 2 inch
Diameter pipa outlet : 3 inch
Pressure gauge (inlet) : 21 bar ,Range 0-40 bar
Pressure gauge (outlet) : 2,3 bar ,Range 0-6 bar
Temperature outlet : 26 oC ,Range : 0 oC - 60 oC
Turbin Meter : Merk : Schlumberger, Fluxi 2080 TZ type G 100
Kapasitas operasi : 30,8 m3/h
Range kapasitas Turbin Meter G 100 : 8-160 m3/h
Merk Volume Corrector : Mini Elcor ,Range Pressure : 0,8 – 10 BarA
Merk Filter : Star Filter ,Max Pressure : 40 barg
Konfigurasi M/RS : Twin Stream with monitor/active regulator and meter
22
Gambar 4.2 Fleksible Flange
Gambar 4.3 Instalasi M/RS di PT. Jangkar Nusantara Megah
4.3 Perhitungan Setting Tekanan M/RS berdasarkan Prosedur Operasi
Standart oleh PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk1:13)
Cara menghitung set-point M/RS pada stream aktif menurut POS
Tekanan yang
dikehendaki = (P) Bar
Set point (Bar)
Regulator Monitor
Regulator Aktif Relief valve Slam Shut
Valve
0.05 s/d 0.7 P x 1.1 P x 1 P x 1.4 P x 1.60.8 s/d 2 P x 1.1 P x 1 P x 1.3 P x 1.5
2.1 s/d 5.0 P x 1.1 P x 1 P x 1.3 P x 1.45.1 s/d 25 P x 1.05 P x 1 P x 1.15 P x 1.3
Contoh : Kebutuhan pelanggan adalah 2 bar, maka untuk stream aktif
KeteranganTekanan
yang dibutuhkan
Set point (Bar)
Regulator Monitor
Regulator Aktif
Relief valve
Slam Shut
ValveMenurut SOP 0.8 s/d 2 P x 1.1 P x 1 P x 1.3 P x 1.5
Sesuai Kebutuhan Pelanggan 2 bar 2.2 bar 2 bar 2.6 bar 3 bar
23
Tabel 4.3 Set-point M/RS Pada Stream Aktif
Cara menghitung set-point M/RS pada stream stand by menurut POS
Tekanan yang
dikehendaki = (P) Bar
Set point (Bar)
Regulator Monitor
Regulator Aktif Relief valve Slam Shut
Valve
0.05 s/d 0.7 P x 1 P x 0.9 P x 1.4 P x 1.80.8 s/d 2 P x 1 P x 0.9 P x 1.3 P x 1.6
2.1 s/d 5.0 P x 1 P x 0.95 P x 1.3 P x 1.455.1 s/d 25 P x 1 P x 0.975 P x 1.15 P x 1.35
Contoh : Kebutuhan pelanggan adalah 2 bar, maka untuk stream stand by
KeteranganTekanan
yang dibutuhkan
Set Point (Bar)
Regulator Monitor
Regulator Aktif
Relief valve
Slam Shut
ValveMenurut POS 0.8 s/d 2 P x 1 P x 0.9 P x 1.3 P x 1.6
Sesuai Kebutuhan
2 bar 2 bar 1.8 bar 2.6 bar 3.2 bar
Catatan :
Tingkatan Setting M/RS ini berdasarkan standard Pressure Regulating dan
sesuai dengan manual pabrikan yang ada
Dalam pelaksanaannya dapat disesuaikan dengan kebutuhan persyaratan
keamanan operasional di Pelanggan (misalkan setting SSOV sesuai
dengan batas keamanan peralatan atau setting regulator di Pelanggan)
Penyesuaian yang diperlukan untuk ketentuan khusus dalam penyettingan
dapat diterapkan namun dengan tetap memperhatikan keamanan,reabilitas
operasi dan minimalisasi kemungkinan adanya gas tidak terukur
(unaccounted gas)
24
Tabel 4.4 Set-Point M/RS Pada Stream Stand By
4.4 Konfigurasi Metering and Regulating Station
Konfigurasi yang digunakan adalahPada umumnya M/RS, R/S yang
dioperasikan oleh PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. terdiri dari dua buah
stream yang identik ( Worker Stream danStandby Stream).Pada masing-masing
Stream terdapat 2 (dua) buah Regulator (Monitor dan Active) yang diset dengan
tekanan tertentu yang berbeda, gas melewati regulator monitor dulu baru ke
regulator aktif dengan tekanan regulator aktif yang lebih rendah daripada
regulator monitor.
Konfigurasi kendalinya pada bagian outletnya memiliki presisi + 5%
dibandingkan dengan tekanan Setting untuk segala kondisi. Misal regulator Pada
bagian Meter ( Meter Module ) dilengkapi dengan Meter di bagian Bypass yang
dipergunakan untuk kalibrasi / perbaikan Meter tanpa mengganggu aliran gas
kepada konsumen.M/RS, R/S yang dioperasikan oleh PT Perusahaan Gas Negara
(Persero) Tbkterdapat bermacam-macam,Namun yang sering dipakai oleh PT
Perusahaan Gas Negara (Persero) Tb adalah Twin stream with monitor
Twin Stream dapat diartikan : 2 (dua) lajur yang identik pada bagian
regulator module. Masing-masing lajur dinamakan Lajur Pekerja ( Worker Stream
) dan Lajur Siaga ( Standby Stream ). Pada setiap lajur terdapat 2 (dua) buah
Regulator yaitu Active dan Monitor dengan Slumshut. Dengan Sistem ini akan
menjamin kelangsungan distribusi gas ke pelanggan.
25
Pada bagian Meter (Meter Module) dilengkapi dengan meter bypass yang
dipergunakan saat meter dikalibrasi atau perbaikan untuk tidak mengganggu
aliran gas kepada konsumen.
4.5 Komponen Penting Pada Metering and Regulating Station Dalam
Pengoperasian
M/RS adalah alat vital perusahaan gas yang bekerja sebagai penentu
berjalannya gas ke pelanggan, sehingga perlu menjaga kehandalan alat ini dalam
pengoperasiannya. Berikut ini adalah komponen penting pada M/RS yang sangat
menentukan dalam pengoperasian M/RS
1. Regulator
2. Safety shut off valve
3. Turbin Meter
4.5.1 Regulator
Regulator adalah alat utama pada Metering and Regulating Station. Alat ini
digunakan dari upstream (hulu) ke servis regulator domestic dari transmisi ke
stasion regulator distrik. Regulator digunakan untuk menurunkan tekanan yang
masuk untuk mendapatkan tekanan keluar yang dibutuhkan. Pressure regulator
tidak hanya menurunkan tekanan tetapi juga menjaga pada tekanan yang diingini.
Maka adapun cara menjaga tekanan tersebut yaitu dengan menggunakan
pilot operated atau spring loaded.
26
Regulator menggunakan pilot. Berdasarkan istilah bahasa,pilot berarti
pengendara atau pengendali maka dapat disimpulkan bahwa pilot pada regulator
tersebut berguna dalam menjaga tekanan secara otomatis.
Dilihat dari gambar, pilot pada regulator tersebut mengendalikan regulator
dengan menyeimbangkan tekanan inlet regulator dan tekanan outlet regulator
sehingga bisa menentukan pergerakan spring pada regulator, sehingga tekanan
outlet gasnya sesuai dengan kebutuhan.
Untuk menjaga kehandalan suatu regulator maka diperlukan rangkaian
operasi regulator yang sesuai sehingga bisa menjaga tekanan yang keluar yaitu
sebagai berikut
Bila ada pemakaian atau mulai ada beban, secepat mungkin gas akan
ditarik dari jaringan pipa gas yang menyebabkan tekanan menjadi turun,
penurunan tekanan ini tidak terlampau banyak dari titik setting yang didapat dari
bagian bawah diafragma (membran) dan hasilnya mendapat dorongan pada bagian
27
Gambar 4.4 Pilot Operated Regulator
bawah diaprahma (tekanan akan menjadi efektif dengan luas diaprahma)
menyebabkan kurangnya tekanan dorong dari bagian atas.
Elemen muatan akan mendorong diaphragma dan bagian tangkai dan valve
membuka. Elemen penyangga akan membuka lebar, tambahan aliran melalui
regulator yang mengkompensasi (suplai) jika ada kenaikan kebutuhan. Bila
kebutuhan gas sudah terpenuhi tekanan pada pipa akan naik dengan perlahan
sampai mencapai titik tekanan setting.
Bila pemakaian berhenti atau mengurangi kapasitas, adalah kebalikannya,
karena kurangnya gas yang diambil dari pipa downstream (hilir) kemudian
regulator mensuplai dari elemen pembatas dan akan menaikan tekanan dengan
perlahan, mendorong-dorong diaprahma kebawah dan valve mulai menutup.
Dorongan tekanan dari bagian bawah diaprahma sama dengan tekanan dari
elemen muatan maka tekanan akan kembali ke titik settingnya
4.5.2 Safety Shut Off Valve
Slam Shut Valveadalah alat yang digunakan untuk membatasi tekanan, slam
shut valve ini dapat berdiri sendiri (individual) atau menyatu dengan regulator
(integral).
28
Gambar 4.5 Skematik Regulator
Pada unit M/RS slam shut valve dipasang sebelum regulator dan lajur
sensing dipasang sebelum check valve (katup searah). Slam shut valve selalu
terbuka dan akan menutup jika ada tekanan balik yang melebihi nilai yang telah
ditetapkan sebelumnya (set point). Sebelum SSOV bekerja, relief valve akan
bekerja terlebih dahulu untuk membuang tekanan berlebihan pada outlet pressure
regulator. Jika relief valve tidak dapat bekerja dengan baik maka SSOV akan aktif
dan menutup aliran sepenuhnya.Kecepatan menutup dari slam shut tidak boleh
lebih dari 1 detik.
Untuk membuka kembali slamshut valve ini dengan cara manual yaitu
dengan memutar tangkai yang tersedia berlawanan dengan arah jarum jam.
4.6.3Turbin meter
Meter yang memakai putaran impeller (rotor)untuk mengukur berapa
volume gas yang melewati meter tersebut.Turbin Meter ini dipasang di konsumen
yang memakai gas relatif besar (Industri). Persyaratan gas yang melalui turbin
meter adalah gas harus bersih dan bebas dari cairan, debu ataupun kotoran yang
dapat merusak rotor meter dan mekanisme penggeraknya,Sehingga perlu dipasang
29
Gambar 4.6 Skematik Safety valve
filter pada bagian upstream meter dengan kemampuan menyaring debu atau
kotoran sebesar 50 micron, selain itu juga harus terdapat straigtener agar aliran
gas yang melewati turbin meter mengalir secara laminer
Dengan prinsip kerjanya yaitu aliran laminer masuk melalui inlet turbin
meter kemudian nose cone mengarahkan aliran untuk memutar baling-baling,
putaran tersebut diubah menjadi pulsa listrik sehingga terjadi proses billing disini.
4.5.3.1 Syarat Instalasi Turbin Meter
Meter jenis Turbin memiliki kepekaan yang tinggi terhadap kondisi gas dan
fluida, sehingga adapun syarat syarat yang harus dipenuhi agar kondisi gas atau
fluida yang berubah tidak mempengaruhi kinerja meter turbin.
Syarat-syarat umum yang ditentukan dalam pemasangan meter adalah
Sebelum gas melewati meter,harus ada straightening vane dan strainer agar
gas yang melewati turbin berjalan secara laminer sehingga mudah dalam
perhitungan volumenya dan tidak merusak meter
Instalasi pada kontruksi yang lurus telah distandarkan dengan upstream
30
Gambar 4.7 Turbin Meter
panjang ideal lebih dari 10D pipa dengan jarak dari staightener
upstreamnyasekitar 5D pipa.
4.6 Safety Device
Safety device adalah alat yang digunakan dalam rangka mengamankan
sistem atau komponen pada M/RS
4.6.1Indikator Kondisi Aliran
Indikator-indikator ini juga harus dipasang pada M/RS Unit untuk menjadi
patokan bahwa kondisi aliran gas didalam pipa sesuai spesifikasi:
Regulator Sections :
Inlet Pressure Indicator = digunakan untuk menunjukkan tekanan dari inlet
M/RS
Monitor Regulator Pressure Indicator = digunakan untuk menunjukkan
tekanan ke regulator active M/RS
31
Gambar 4.8 Syarat Instalasi Turbin meterGamba
Outlet Pressure Indicator = digunakan untuk menunjukkan tekanan yang
mengalir ke outlet M/RS
Filter Differential Pressure Gauge = digunakan untuk mengetahui bahwa
filter masih baik dan tidak ada kotoran yang tersangkut di filter dan
menghalangi aliran
Meter Sections :
Volume Corrector = untuk menghitung volume koreksi dengan memasukkan
element suhu, tekanan dan volume yang terhitung di gas meter
Outlet Pressure Indicator = digunakan untuk menunjukkan tekanan yang
mengalir ke outlet M/RS
4.6.2 KomponenPenting Pada Aliran di M/RS Dalam Pengamanan
1. Perpipaan pada Aliran Utama (Mainstream Pipework)
Seluruh sambungan-sambungan perpipaan dirancang untuk kecepatan
maksimum 20m/det (untuk aliran gas maksimum, tekanan minimum sebelum
filter), dan kecepatan maksimum 40 m/det ( untuk kondisi aliran gas maksimum,
tekanan minimum sesudah filter).
2. Penyekat (Cathodic Protection Insulating Joint)
Jaringan pipa distribusi gas (pipa baja) dilengkapi dengan perlindungan
korosi (Sistem Proteksi Katodik).Untuk mencegah masuknya arus perlindungan
korosi ke bagian M/RS, maka pada bagian inlet dan outlet M/RS dipasangi
Insulating Joint yang berfungsi memutus hubungan listrik antara pipa penyalur
dengan M/RS. sehingga katodik yang dikorbankan tidak cepat habis.
32
3. Gas Filter
Peralatan ini berfungsi untuk menahan debu (debris) yang halus dan
partikel padat lainnya yang mengalir bercampur dengan gas agar tidak sampai
mengalir ke peralatan konsumen, ini diakibatkan dari adanya laju korosi pipa
ataupun dari hasil produk dari produksi gas yang kurang bagus peralatan
treatmentnya. Filter yang terpasang pada instalasi M/RS biasanya memiliki bodi
yang tegak lurus yang terbuat dari baja tuang dengan flange yang menjadi satu
bagian, dibagian dalam terdapat sebuah element filter yang terbuat dari plet anti
karat yang berlubang dan dilapisi saringan kawat dengan kehalusan 50 micron.
Filter yang diperbolehkan adalah yang menyebabkan Pressure Drop (dP) tidak
lebih dari 0.1 bar dan dapat menyaring kotoran yang berukuran 50 micron.
4. Stream Check Valve
Stream Check Valve diperlukan pada bagian hilir (downstream) yaitu
untuk menjaga tekanan balik dari hilir ( downstream) jika terjadi kegagalan pada
salah satu Sistem Regulator yang seharusnya diatasi oleh Slam-shut Valve. Check
Valve biasanya bertype wafer dan dipasang di antara flensa (flange) yang dalam
keadaan kapasitas aliran penuh beda tekanan (pressure drop) tidak lebih dari 0.1
bar.
5. Kerangan Isolasi (Isolation Valve)
Valve Isolasi (Ball Valve) ini diletakkan pada bagian masukan (inlet)
maupun keluaran (outlet). Valve ini diperlukan pada saat “gas-in” dan saat
33
pemeliharaan pada stream regulator. Fungsi lain daripada Valve ini adalah untuk
perlindungan ekstra pada stream regulator yang mempunyai resiko kebocoran.
4.6.3 Komponen Pengatur Tekanan Berlebih
1. Relief yang mengeluarkan gas yang bertekananmelalui vent stack
Tiap M/RS maupun M/S harus dilengkapi dengan Atmosferik Relief
(Buangan ke Udara) yang diletakkan diantara Regulator Aktif dengan Stream
Check Valve yang dibuat untuk membuang tidak lebih dari 1% dari Kapasitas
Penuh Regulator. Relief Valve ini berfungsi mencegah adanya tekanan yang
mendekati kondisi “Lock-up” ( seperti, Regulator dalam posisi tertutup ) yang
mana dapat mengaktifkan SSV.
2. Safety Shut off valve, yg menghentikan aliran gas dengan menutup dan
dibuka secara manual. Slam-shut valve dipasang pada kedua aliran (stream)
regulator module yangberfungsi untuk menghentikan aliran gas bila tekanan
pada bagian hilir (downstream) naik meskipun Relief valve telah berfungsi
membuang tekanan.SSV dapat bereaksi dalam waktu singkat ( < 5 detik ).
Impulse Line SSV berasal dari sebelum Check Valve (One Way Valve)
sehingga jika ada overpressure yang tidak tertahan check valve. Slam Shut
dapat berdiri sendiri. Slam Shut merupakan pertahanan terakhir overpressure
3. Mengunakan regulator yang diatur sesuai kebutuhan & pertimbangan operasi
4.7 Permasalahan
1. Pressure drop,menurunnya suplay gas karena kotornya filter.Tindakan
preventif yang dilakukan adalah memeriksa filter setiap bulan dan aliran
34
gasnya. Berikut adalah gambar filter pada M/RS yang kotor, karena gas yang
melewatinya mengandung kontaminant seperti debu, kerikil, natural gas
diatas C5 yang berbentuk cair.
2. Terjadinya Kebocoran. Tindakan preventif yang dilakukan adalah tindakan
pemeliharaan yang dilakukan setiap bulan dengan melakukan bubble test.
3. Terjadinya over pressure dikarenakan alat di pelanggan mengalami mati
mendadak sehingga tekanan yang mengalir di outlet kembali dan terjadi
penambahan pressure yang melampaui batas. Apabila terjadi over pressure,
kondisi regulator harus diperiksa. Biasanya terjadi kebocoran
regulator.Untuk mencegah over pressuredilakukan pemeliharaan bulanan
dengan memantau kondisi pressure,SSOVdan kinerja regulator. Jika hal itu
35
Gambar 4.9 Filter Yang Rusak Gambar 4.10 Kotoran Pada Filter
Gambar 4.11 Tes Kebocoran Dengan Bubble Test
terjadi, biasanya SSOV menutup salah satu stream, maka harus dibuka secara
perlahan untuk mengetahui kinerja regulator masih baik atau tidak.
4. Karena tidak ada aliran gas.Aliran gas bisa menghilang karena suplai gas
yang kosong dan menutupnya shut off valve.Tindakan preventif yang
dilakukan adalah pemeliharaan setiap bulan. Tindakan pemeliharaan
dilakukan dengan membaca turbine meter apakah ada aliran gas atau tidak.
Lalu dibuat laporan pemeliharaan.
4.8 Pemeliharaan M/RS
Dalam penggunaan M/RS, harus ada cara perawatan terhadap alat tersebut
karena alat ini merupakan alat yang menjadi penentu sampainya gas ke pelanggan
sesuai kontrak yang disepakati. Maka diperlukan cara atau prosedur yang sesuai
standar
36
Gambar 4.12 Turbin Meter Yang Rusak karena over pressure
Pemeliharaan adalah tahapan untuk memeriksa sekaligus memelihara
M/RS agar tetap berjalan dengan baik,Material yang digunakan dalam kegiatan
pemeliharaan M/RS antara lain dapat berupa cat atau solvent, penetrating oil,
kain,ember, dan baut
Terdapat jangka waktu dalam proses pemeliharaan yaitu
-Pemeliharaan tiga bulanan
-Pemeliharaan bulanan
-Pemeliharaan mingguan
Indikator penentuan waktu pemeliharaan adalah lokasi, lokasi MR/S yang
berada di pabrik akan lebih sering dilakukan pemeliharaan karena kapasitas besar
yang amat beresiko dan udara kotor yang berada di sekitar pabrik membuat korosi
di MR/S semakin rentan
4.8.1 Pemeliharaan bangunan dan box M/RS2:14)
1. Lakukan pemeriksaan kelayakannya (pengecatan box M/RS wajib dilakukan
maksimal setiap dua tahun sekali atau berdasarkan evaluasi kondisi)
2. Pastikan lantai box M/RS diisi dengan gravel dan lakukan pengisian ulang
apabila terjadi penurunan tanah atau amblas
3. Pemberian cairan maupun oli untuk engsel pada pintu box,hal ini dilakukan
agar engsel pintu pada kios M/RS maupun pagar M/RS,tidak terjadi korosi
sehingga mudah dibuka
4. Dilakukan pencabutan dan pemotongan pada rumput di sekitar box,
37
5. Membersihkan daun atau cabang pohon yang mengganggu di sekitar box
tersebut
6. Mengelap box M/RS dengan kain basah
7. Mengecat box jika terjadi korosi, korosi box lebih berpotensi jika M/RS
berada pada lingkungan pabrik yang mengandung udara yang kotor
4.8.2 Pemeliharaan Instrumen 2:15)
1. Melakukan trial stream pada saat pemeliharaan, hal ini dilakukan untuk
mengecek bahwa peralatan pada stream stand by masih baik dan dapat
digunakan jika terjadi keadaan tertutupnya stream operasi karena SSOV aktif
sehingga menutup aliran, maka stream stand by harus selalu diperiksa
2. Mengecek temperature gauge masih bekerja dengan baik atau tidak
3. Mengecek pressure gauge masih bekerja dengan baik atau tidak
4. Mengecek indikasi korosi yang terjadi di peralatan, sehingga perlu dicat
kembali
38
Gambar 4.13 Pekerja Membersihkan Box Gambar 4.14 Pekerja Membersihkan Dedaunan
5. Melakukan pergantian meter jika meter yang ada pada M/RS tidak bekerja
atau banyak perhitungan error, meter ini harus diganti setidaknya 1 tahun
sekali agar bisa dikalibrasi.
6. Pemeriksaan filter secara rutin yaitu dengan pembuangan kotoran dan
kondensat minimal setiap satu bulan sekali, dan penggantian filter bila :
Terjadi kerusakan
Jika selisih tekanan menunjukkan maksimum 1/3 dari range differential
Pressure gauge.
Lakukan secara berkala pembuangan kondensat dan kotoran yang terkumpul
di dalam filter melalui valve pembuangan
7. Pengecatan instalasi M/RS wajib dilakukan minimal setiap dua tahun sekali
atau sesuai dengan evaluasi kondisi
8. Mengetes peralatan dengan cara bubble test
39
Gambar 4.15 Pekerja Memeriksa Electronic Volume Corrector
Gambar 4.16 Pekerja Memeriksa Kebocoran
4.8.3 Pemeliharaan Perpipaan M/RS2:17)
1. Lakukan pemeriksaan kelayakannya pada instalasi pipa
2. Membersihan kotoran pada pipa M/RS dengan kain basah
3. Melakukan pengecatan bila terdapat indikasi korosi.
4.9.1.4 Pemeliharaan Kelengkapan Stasiun2:18)
1. Mengecek kelengkapan stasiun yaitu papan nama stasiun, identitas stasiun,
rambu-rambu K3 (keselamatan dan kesehatan kerja), petunjuk kondisi darurat
serta catatan perbaikan dan pemeriksaan.
Kelengkapan-kelengkapan wajib ada dalam M/RS. Kelengkapan stasiun ini
bersifatmengingatkan masyarakat dan pegawai tentang prosedur safety,
petunjuk dalamkondisi darurat dan catatan pemeliharaan.
40
Gambar 4.17 Pekerja Membersihkan Panel Surya M/RS
Gambar 4.18 Pemasangan Meter
Gambar 4.19 Pekerja Membersihkan Pipa M/RS
Gambar 4.20 Papan Nama M/RS, K3 Maupun Petunjuk Kondisi Darurat
41