mp 1 kinan

18
STEP 7 MP LBM 1 1. Apakah itu Landasan ilmu? Filsafat ilmu ( definisi ) ? Filsafat Ilmu Merupakan bagian dari epistemologi yang secara spesifik mengkaji hakekat ilmu (pengetahuan ilmiah) Telaahan secara filsafat yang ingin menjawab pertanyaan mengenai hakekat ilmu ilmu seperti: - Obyek apa yang ditelaah (ontologi) - Bagaimana proses memperoleh ilmu )epistemologi) - Untuk apa ilmu itu dipergunakan? (aksiologi/teleologi) Ilmu merupakan pengetahuan yang aspek OEA lebih berkembang dibanding pengetahuan lain. Kuliah Pakar Dr. dr. Taufiq R. Nasihun, M.Kes., Sp.And. 2. Tujuan orang mengembangkan ilmu? Ilmu, Penelitian dan kebenaran Ilmu, lahir dari rasa keingintahuan manusia Definisi: 1. Pengetahuan yang bersifat umum dan sistematis, pengetahuan dari mana dapat disimpulkan dalil-dalil tertentu menurut kaidah-kaidah umum 2. Pengetahuan yang sudah dicoba dan diatur menurut urutan dan arti serta menyeluruh dan sistematis 3. Ilmu mencakup lapangan yang sangat luas, menjangkau semua aspek tentang progres manusia secara menyeluruh. Termasuk di dalamnya pengetahuan yang telah dirumuskan secara sistematis melalui pengamatan terus menerus yang telah menghasilkan kebenaran yang bersifat umum. 4. Ilmu bukan saja merupakan himpunan pengetahuan yang sistematis, tetapi juga metodologi. Ilmu telah memberikan metoda dan sistem yang mana tanpa ilmu akan merupakan suatu kebutuhan saja. Sehingga dengan Ilmu : 1. Dapat ditemukan materi-materi alamiah 30101206652- Kinanthi-16.1

Upload: kinanthi-asih-martyarifki

Post on 28-Dec-2015

21 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

step 7 lbm 1 mp

TRANSCRIPT

Page 1: MP 1 kinan

STEP 7 MP LBM 1

1. Apakah itu Landasan ilmu? Filsafat ilmu ( definisi ) ?Filsafat IlmuMerupakan bagian dari epistemologi yang secara spesifik mengkaji hakekat ilmu (pengetahuan ilmiah)Telaahan secara filsafat yang ingin menjawab pertanyaan mengenai hakekat ilmu ilmu seperti:- Obyek apa yang ditelaah (ontologi)- Bagaimana proses memperoleh ilmu )epistemologi)- Untuk apa ilmu itu dipergunakan? (aksiologi/teleologi)Ilmu merupakan pengetahuan yang aspek OEA lebih berkembang dibanding pengetahuan lain.Kuliah Pakar Dr. dr. Taufiq R. Nasihun, M.Kes., Sp.And.

2. Tujuan orang mengembangkan ilmu?Ilmu, Penelitian dan kebenaranIlmu, lahir dari rasa keingintahuan manusiaDefinisi:1. Pengetahuan yang bersifat umum dan sistematis, pengetahuan

dari mana dapat disimpulkan dalil-dalil tertentu menurut kaidah-kaidah umum

2. Pengetahuan yang sudah dicoba dan diatur menurut urutan dan arti serta menyeluruh dan sistematis

3. Ilmu mencakup lapangan yang sangat luas, menjangkau semua aspek tentang progres manusia secara menyeluruh. Termasuk di dalamnya pengetahuan yang telah dirumuskan secara sistematis melalui pengamatan terus menerus yang telah menghasilkan kebenaran yang bersifat umum.

4. Ilmu bukan saja merupakan himpunan pengetahuan yang sistematis, tetapi juga metodologi. Ilmu telah memberikan metoda dan sistem yang mana tanpa ilmu akan merupakan suatu kebutuhan saja.

Sehingga dengan Ilmu : 1. Dapat ditemukan materi-materi alamiah 2. Memberikan rasionalisasi sebagai hukum alam. 3. Membentuk kebiasaan. 4. Meningkatkan keterampilan observasi, eksperimentasi, klasifikasi, analisis dan generalisasi Wardoyo, Metode riset, gunadarma.ac.id

30101206652-Kinanthi-16.1

Page 2: MP 1 kinan

3. Apakah ilmu, filsafat & penelitian sama? Penelitian dan Ilmu

Penelitian merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan.

Ilmu adalah bagian dari pengetahuan yang memiliki kriteria tertentu.

Penelitian merupakan operasionalisasi dari metode yang digunakan untuk memperoleh pengetahuan ilmiah atau yang disebut metode ilmiah.

Metode ilmiah adalah cara atau prosedur untuk memperoleh pengetahuan yang disebut ilmu.

Wardoyo, Metode riset, gunadarma.ac.id

4. Apakah kita harus sll berfikir ilmiah? DASAR BERPIKIR ILMIAH: Pendekatan berpikir ilmiah dapat diidentifikasi dari karakteristik berpikir yang terbangun dari: 1. BERPIKIR SEHAT (COMMON SENSE)

Berpikir bebas dari pengaruh atau dominasi atau okupasi dari kepercayaan, dogma, indoktrinasi, ideologi, fixasi masa lalu, dan seterusnya.Kepercayaan, dogma, indoktrinasi, ideologi, fixasi masa lalu, dan seterusnya, bukan bahan yang dapat digunakan untuk proses berpikir ilmiah karena akan menyembunyikan fenomena saat ini.

30101206652-Kinanthi-16.1

Page 3: MP 1 kinan

2. BERPIKIR RASIONAL BERPIKIR SEIMBANG Membuat pernyataan sebagai hasil dari pertimbangan yang terukur dengan setimbang.Misalnya antara sebab dan akibat, pernyataan dan bukti, aksi dan reaksi, stimulus dan respons, dan seterusnya .

3. BERPIKIR LOGIS PROSES BERPIKIR INFERENSIAL DARI KONDISI-KONDISI ASOSIASI OBYEKTIF Umumnya dikenal sebagai proses deduksi dan induksi. Disini mengandung arti inferensi dari suatu fenomena menuju ke teori, hukum, maupun formula.

4. BERPIKIR SISTEMATIS PROSES BERPIKIR RUNTUT, KONSISTEN, DAN TERATUR Proses berpikir yang dapat menunjukkan alur benang merah dari kumpulan gejala, menuju ke fenomena dan menjadi rumusan masalah serta pertanyaan penelitian dan hipotesisnya. http://eprints.undip.ac.id/943/1/1_METODOLOGI_PENELITIAN_MIKM_PPS_UNDIP.pdf

5. Apakah ada Pendekatan2 non ilmiah ?

Pendekatan non ilmiah akal sehat (common sense), digagas oleh Conant dan

dikembangkan oleh Kelinger. yang dimaksud adalah serangkaian konsep dan bagan konseptual yang memuaskan untuk penggunaan praktis bagi manusia. contohnya: pada abad ke-19 hukuman merupakan alat utama dalam pendidikan untuk memotivasi siswa, pada perkembangannya tindakan ini dibantah oleh para peneliti. reward dirasa lebih meningkatkan motivasi dibandingkan hukuman.

prasangka, yaitu pencapaian pengetahuan secara akal sehat oleh pihak yang berkepentingan, mudahnya timbul prasangka akan mempersempit pengamatan, mengkambing hitamkan orang lain, menyokong suatu pendapat dan dengan akal sehat cenderung ke arah pembuatan generalisasi yang terlalu luas yang kemudian menimbulkan prasangaka.

pendekatan deskriptif, diperoleh dengan cepayt melalui proses yang tidak disadari dan dipikirkan terlebih dahulu. tidak melalui langkah-langkah sistematis dan terkendali. akibatnya sulit dipercaya karean menggunakan metode apriori.

penemuan kebetulan dan coba-coba, diperoleh tanpa rencana, tidak pasti dan tidak melalui langkah-langkah sistematis dan terkendali. misalnya saja percobaan pertama diikuti dengan

30101206652-Kinanthi-16.1

Page 4: MP 1 kinan

serangkaian percobaan selanjutnya tanpa kesadaran akan pemecahan tertentu namun pemecahan terjadi secara kebetulan (trial and eror)

pendapat otoritas ilmiah, otoritas ilmiah adalah orang yang telah menempuh pendidikan formal tertinggi atau pengalaman kerja ilmiah dalam bidang tertentu. pendapat mereka sering diterima tanpa diuji walaupun tidak selamanya benar karena dasar pemikirannya logis, bukan penelitian.

Dasar-dasar metodelogi penelitian kedokteran dan kesehatan;Dr.ahmad watik praktiknya.

Pendekatan non ilmiahcara kuno atau tradisional ini dipakai orang untuk memperoleh kebenaran pengetahuan sebelum diketemukanya metode ilmiah atau metode penemuan secara sistematik dan logis. Meliputi :1) cara coba – salah ( trial anda error ) :

cara yang dipernah digunakan manusia dalam memperoleh pengetahuan melalui cara coba-coba, cara ini dilakukan dengan menggunakan kemungkinan dalam memecahkan masalah, upaya pemecahannya dilakukan coba- coba saja.

2) Cara kekuasaan atau otoritas :Cara yang dilakukan karena kebiasaan dan tradisi yang diwariskan sejak turun temurun dari generasi ke generasi dan kebiasaan ini tidak hanya terjadi pada masyarakat tradisional saja tapi juga masyarakat modern, dimana sumber pengetahuan tersebut dari pemimpin2 masyarakat baik formal maupun non formal, ahli agama, pemegang pemerintahan dll

3) Berdasarkan pengalaman pribadi :Cara yang dilakukan melalui pengalaman dalam memperoleh suatu kebenaran pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam memechakan suatu masalah yang dihadapi pada masa lalu

4) melalui jalan pikiran cara dalam memperoleh suatu kebenaran pengetahuan, manusia menggunakan penalaranya ( jalan pikirannya) baik melalui induksi ( khusus - umum) maupun deduksi ( umum – khusus )

Cara modern :cara baru dalam memperoleh suatu pengetahuan secara sistematis, logis dan ilmiah.

Diperoleh melalui penelitian ilmiah dan dibangun diatas teori tertentu

Teori itu berkembang melalui penelitian ilmiah, yaitu penelitian yg sistematik dan terkontrol berdasar atas data empiris

30101206652-Kinanthi-16.1

Page 5: MP 1 kinan

Pendekatan ilmiah, akan menghasilkan kesimpulan yg serupa bagi hampir setiap orang, karena tidak diwarnai oleh :- keyakinan pribadi- bias- perasaan

cara penyimpulan obyektif

Metodologi Penelitian Kesehatan Dr. Soekidjo Notoatmojo

6. Landasan penelitian?

a. Landasan Ontologis tentang objek yang ditelaah ilmu. Hal ini berarti tiap ilmu harus mempunyai objek telaahan yang jelas. Dikarenakan diversifikasi ilmu terjadi atas dasar spesifikasi objek telaahannya, maka tiap displin ilmu mempunyai landasan ontologi yang berbeda.

b. Landasan Epistemologi cara yang digunakan untuk mengkaji atau menelaah sehingga diperolehnya ilmu tersebut. Secara umum metode ilmiah pada dasarnya untuk semua disiplin ilmu, yaitu berupa proses kegiatan induksi-deduksi-verivikasi seperti telah diuraikan diatas.

c. Landasan Aksiologi berhubungan dengan penggunaan ilmu tersebut dalam rangka memenuhi kebutuhan manusia. Dengan perkataan lain, apa yang dapat disumbangkan ilmu terhadap pengembangan ilmu tersebut terhadap pengembangan ilmu itu serta membagi peningkatan kualitas hidup manusia.

Metode Penelitian Kesehatan, Dr. Soekidjo Notoatmojo

7. Apa saja persyaratan membuat latar belakang, rumusan tujuan, manfaat penelitian? Latar belakangAgar mudah diikuti dan dipahami pembaca, uraian dalam latar belakang masalah hendaknya mencakup 4 hal yang lebih mudah diikuti bila disusun dalam urutan sebagai berikut:1. Pernyataan tentang masalah penelitian serta besaran masalah2. Apa yang sudah diketahui (what is known)3. Apa yang belum diketahui (what is not known-knowledge gap)4. Apa yang dapat diharap dari penelitian yang direncanakan untuk

menutup knowledge gap tersebut

Rumusan masalah Dikemukan dalam kalimat tanya (research question)

30101206652-Kinanthi-16.1

Page 6: MP 1 kinan

Substansi yang dimaksud hendaknya bersifat khas, tidak bermakna ganda

Bila terdapat banyak pertanyaan penelitian, maka harus dipetanyakan secara terpisah

Rumusan tujuan Tujuan umum, dinyatakan secara kategoris apakah tujuan akhir

penelitian yang hendak dilaksanakan tersebut, mengacu pada aspek yang lebih luas atau tujuan jangka panjang penelitian

Tujuan khusus, disebutkan secara jelas dan tajam hal-hal yang akan langsung di ukur, di nilai, atau diperoleh dari penelitian.

Manfaat penelitian Diuraikan manfaat apa yang di harapkan dari penelitian yang

dilakukan nanti. Biasanya disebutkan manfaat dalam bidang akademik atau

ilmiah, pelayanan masyarakat, serta pengembangan penelitian itu sendiri.

Dasar-dasar metodologi penelitian klinis, Prof. Dr. Dr. Sudigdo Sastroasmoro, Sp.A(k), 2002

8. Apa itu masalah? Dan bagaimana cara menemukannya? Bagaimana menentukan masalah yang baik?

Masalah kesenjangan antara fakta dengan teori yang ada

Cara Menemukan:

a. Kepustakaan (buku ajar, karangan asli dalam jurnal, sari pustaka, abstrak). Pertanyaan dalam artikel ilmiah bahwa suatu hal belum disepakati oleh para ahli merupakan petunkuk bahwa hal tersebut perlu diteliti

b. Bahan diskusi dan hasil konferensi seminar, simposium, lokakarya, dan sebagainya. Banyak hal yang muncul dalam diskusi resmi, ataupun dalam pembicaraan informal dengan pakar dapat memunculkan masalah yang dapat dikembangkan menjadi masalah penelitian.

c. Masalah dalam pengalaman sehari-hari sering dapat dikembangkan menjadi masalah penelitian. Kontroversi antara yang tertulis dalam buku dengan fakta dalam praktik merupakan sumber masalah yang tidak akan habis. Dikatakan bahwa cara terbaik menjadi seorang peneliti yang mandiri ialah mencari masalah penelitian yang bersumber dari praktik sehari-hari.

30101206652-Kinanthi-16.1

Page 7: MP 1 kinan

d. Pendapat pakar yang masih bersifat spekulatif sering dapat dicari landasan teorinya untuk dikembangkan menjadi masalah penelitian

e. Sumber non-ilmiah dapat merupakan sumber masalah penelitian. Berita, surat kabar tentang penyakit aneh yang merenggut banyak korban dapat dijadikan dasar dan diembangkan menjadi masalah penelitian.

Sastroasmoro, Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis, 2008

9. Apa beda masalah kesehatan dg masalah penelitian?

Masalah kesehatan terjadi apabila terdapat kesenjangan antara apa yang seharusnya ada (das Sollen) dengan apa yang sekarang ada (das Sein) . Masalah penelitian harus dapat dipecahkan sebagian atu seluruhnya dengan penelitian, dan kemungkinan jawabannya harus lebih dari satu. Agar suatu masalah kesehatan dapat diangkat menjadi masalah penelitian diperlukan syarat yakni mampu laksana, menarik, memberikan suatu yang baru, etus, serta relevan FINER (Feasible, interesting, novel, ethical, relevan).

Feasible (kemampulaksanaan ) Tersedia subjek penelitian Tersedia dana Tersedia waktu, alat, dan keahlian

Interesting (menarik)Menarik bagi peneliti

Novel (memberikan sesuatu yang baru)Membantah / mengkofirmasi penemuan terdahulu Melengkapi, mengembangkan penelitian terdahulu Menemukan sesuatu baru

Ethical (etis) Tidak bertentangan dengan etika

Relevant Bagi ilmu pengetahuanUntuk tata laksana pasien atau kebijakan kesehatanUntuk dasar penelitian selanjutnya

Sastroasmoro, Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis, 2008

Masalah adalah kesenjangan (gap) antara harapan dengan kenyataan, antara apa yang diinginkan atau apa yang dituju dengan apa yang terjadi atau faktanya.Pada hakikatnya masalah penelitian kesehatan itu adalah merupakan segala bentuk pertanyaan yang perlu dicari jawabannya, atau segala bentuk rintangan, hambatan atau

30101206652-Kinanthi-16.1

Page 8: MP 1 kinan

kesulitan yang muncul pada bidang kedokteran, yang perlu diatasi atau dipecahkan. Metodologi penelitian kesehatan Dr Soekidjo Notoadmojo

Masalah kedokteran :Penelitian kedokteran bukan sekedar pengumpulan data klinik atau observasi prilaku individu maupun masyarakat di bidang kesehatan , tetapi lebih merupakan suatu way of thingking dengan menggunakan teori yang ada , sehingga terindentifikasi dan terumuslah permasalahan utama yang dihadapi peneliti, bagaimana hipotesis yang relevan dikembengkan dan dirumuskan dalam rangka menjawab permasalah tersebut, dan bagamana model rancangan peelitian di pilih dalam rangka pembuktian kebenaran hipotesis dan mencari jawaban yang akurat bagi permasalahan tersebut.

Masalah penelitian :Pertanyaan tentang situasi problematik yang timbul dari kesenjangan antara kenyataan dengan teori atau fakta empirik penelitian terdahulu , yang memungkinkan untuk di jawab dan jawaban tersebut lebih dari satu .Dasar-dasar metodelogi penelitian kedokteran dan kesehatan;Dr.ahmad watik praktiknya.

10. Prinsip berfikir induktif dan deduktif ?

Metode induktifMetode induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum. Hukum yang disimpulkan difenomena yang diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diteliti. Bentuk dari metode induktif adalah generalisasi dan analogi.

Penalaran InduktifPenalaran induktif adalah proses berpikir untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat khusus. Prosesnya disebut induksi.Penalaran induktif dapat berbentuk generalisasi, analogi, atau hubungan sebab akibat.

- Generalisasi adalah proses berpikir berdasarkan hasil pengamatan atas sejumlah gejala dan fakta dengan sifat-sifat tertentu mengenai semua atau sebagian dari gejala serupa itu.

- Analogi merupakan cara menarik kesimpulan berdasarkan hasil pengamatan terhadap sejumlah gejala khusus yang bersamaan. Hubungan sebab akibat ialah hubungan ketergantungan antara gejala-gejala yang mengikuti pola sebab akibat, akibat sebab, dan akibat-akibat.

Contoh pola pikir Induktif:

30101206652-Kinanthi-16.1

Page 9: MP 1 kinan

1. Desa A di kec Ciboleger, Kab Lebak adalah desa miskin (premis minor).2. Desa B di kec Ciboleger, Kab Lebak adalah desa miskin (premis minor).3. Jadi, semua desa di kec Ciboleger, Kab Lebak adalah desa miskin (konklusi)(premis mayor)

Metode deduktifMetode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.

Penalaran DeduktifPenalaran deduktif menggunakan bentuk bernalar deduksi. Deduksi yang berasal dari kata de dan ducere, yang berarti proses penyimpulan pengetahuan khusus dari pengetahuan yang lebih umum atau universal. Perihal khusus tersebut secara implisit terkandung dalam yang lebih umum. Maka, deduksi merupakan proses berpikir dari pengetahuan universal ke singular atau individual.Penalaran deduktif adalah cara berpikir dengan berdasarkan suatu pernyataan dasar untuk menarik kesimpulan. Pernyataan tersebut merupakan premis, sedangkan kesimpulan merupakan implikasi pernyataan dasar tersebut. Artinya, apa yang dikemukakan dalam kesimpulan sudah tersirat dalam premisnya. Jadi, proses deduksi sebenarnya tidak menghasilkan suatu konsep baru, melainkan pernyataan atau kesimpulan yang muncul sebagai konsistensi premis-premisnya.Penalaran deduktif tergantung pada premisnya. Artinya, premis yang salah mungkin akan membawa kita kepada hasil yang salah dan premis yang tidak tepat juga akan menghasilkan kesimpulan yang tidak tepat. Alternatif dari penalaran deduktif adalah penalaran induktif

Contoh pola pikir Deduktif:1. Semua manusia pasti mati (premis mayor).2. Presiden adalah seorang manusia (premis minor).3. Jadi, presiden pasti mati juga (konklusi).http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/09/tugas-1-penalaran-deduktif-dan-induktif/

11. Bagaimana syarat menjadi peneliti yg baik?

Keberhasilan kegiatan penelitian yang dilakukan sangat tergantung pada sikap dan cara berpikir peneliti CARA BERPIKIR untuk emnjadi peneliti yang baik diperlukan 3 cara berpikir, yaiutu :

Berpikir skeptis

30101206652-Kinanthi-16.1

Page 10: MP 1 kinan

Yang dimaksud dengan sikap ini adalah bahwa peneliti selalu menanyakan bukti (fakta) yang dapat mendukung suatu pernyataan

Berpikir analitisDengan ini dimaksudkan bahwa peneliti harus selalu menganalisis setiap pernyataan atau persoalan

Berpikir kristisPeneliti harus mendasarkan pikiran dan pendapatnya pada logika, serta menimbang berbagai hal secara objektif berdasarkan data dan analisis akal sehat

SIKAP-SIKAP LAIN disamping bersikap dan berpikir ilmiah, seorang peneliti harus pula memenuhi syarat-syarat lain :

KompetenSeorang epneliti yang baik memiliki kompetensi (berkemampuan) ; artinya mampu menyelenggarakan penelitian dengan menggunakan metode dan teknik penelitian tertentu

Objektif Seorang epneliti yang baik bersikap objektif artinya dapat memisahkan pendapat pribadi dengan kenyataan

JujurTidak memasukan keinginan sendiri ke dalam data

FactualPeneliti bekerja menggunakan fakta

TerbukaPeneliti bersedia memberikan bukti penelitian dan siap menerima pendapat pihak lain tentang hasil penelitiannyaDasar-dasar metodelogi penelitian kedokteran dan kesehatan;Dr.ahmad watik praktiknya

Kualifikasi peneliti harus didasarkan kepada intelegensia, kekuatan bekerja serta sifat jujur dan rajin. Whitney (1960) memberikan beberapa kriteria yang harus dipunyai oleh peneliti, yaitu :a. Daya nalar. seorang peneliti harus mempunyai daya nalar yang

tinggi, yaitu adanya kemampuan untuk memberi alasan dalam memecahkan masalah, baik secara induktif maupun secara deduktif.

b. Originalitas. Peneliti harus mempunyai daya khayal ilmiah dan harus kreatif. Peneliti harus brilian, mempunyai inisiatif yang berencana serta harus subur dengan ide-ide yang rasional dan menghindarkan jiplakan.

c. Daya ingat. Seorang peneliti harus mempunyai daya ingat yang kuat, selalu ekstensif dan logis. Dapat dengan sigap melayani masalah serta menguasai fakta-fakta.

d. Kewaspadaan. Seorang peneliti harus secara cepat dalam melakukan pengamatan terhadap perubahan yang terjadi atas sesuatu variabel atau atas sesuatu sifat fenomena. Ia harus sigap

30101206652-Kinanthi-16.1

Page 11: MP 1 kinan

dan mempunyai intaian yang tajam, serta responsif terhadap perubahan atau kelainan.

e. Akurat. Seorang peneliti harus mempunyai tingkat pengamatan serta tingkat perhitungan yang akurat, tajam serta beraturan.

f. Konsentrasi. Seorang peneliti harus mempunyai kekuatan konsentrasi yang tinggi, kemajuan yang keras, serta tidak cepat muak.

g. Dapat bekerja sama. Peneliti harus mempunyai sifat kooperatif, dapat bekerja sama dengan siapapun. Harus mempunyai keinginan untuk berteman secara intelektual, dan dapat bekerja secara team-work. Ini menjurus kepada adanya sifat leadership dari si peneliti.

h. Kesehatan. Seorang peneliti harus sehat, baik jiwa maupun fisik. Peneliti harus stabil, sabar, dan penuh vitalitas.

i. Semangat. Kesehatan si peneliti harus ditunjang pula oleh adanya semangat untuk meneliti. Peneliti harus mempunyai kreatifitas serta hasrat yang tinggi.

j. Pandangan moral. Seorang peneliti harus mempunyai kejujuran intelektual, mempunyai moral yang tinggi, beriman, dapat dipercaya.

Nazir, Mohammad. Metode Penelitian. Penerbit Ghalia Indonesia. Jakarta. 1999

12. Bagaimana cara merumuskan masalah?

1. Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai.a. Permasalahan dibuat untuk mengetahui atau

mendeskripsikan suatu fakta, fenomena atau peristiwa hukum.

b. Permasalahan dibuat untuk mencari hubungan antara dua hal atau dua fenomena maupun data.

c. Permasalahan dibuat dengan cara membandingkan kedua hal atau fenomena maupun data yang ada.

2. Berdasarkan teori dasar hukum.Untuk merumuskan masalah di bidang hukum, biasanya akan lebih mudah apabila lebih ditujukan untuk mempermasalahkan atau menentukan “bagaimana” atau “mengapa”  subyek hukum, obyek hukum (hak dan kewajiban), hubungan hukum, peristiwa hukum maupun akibat hukum terhadap fakta ataupun teori yang ditemukan pada data awal.

3. Cara lain yang lebih sederhana, yaitu dengan cara mempertemukan antaran:

a. Das sollen dengan das sollen (teori dengan teori)b. Das Sein dengan das sollen (fakta dengan teori)c. Das Sein dengan das sein (fakta dengan fakta).

http://cambai.multiply.com/journal/item/18/LANGKAH_AWAL_DALAM_PEMBUATAN_KARYA_TULIS_ILMIAH?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem

30101206652-Kinanthi-16.1

Page 12: MP 1 kinan

13. Apa yang dimaksud dengan berfikir sistematis?

Kemampuan berpikir kreatif.- Berpikir logis

dapat diartikan sebagai kemampuan berpikir siswa untuk menarik kesimpulan yang sah menurut aturan logika dan dapat membuktikan bahwa kesimpulan itu benar (valid) sesuai dengan pengetahuan-pengetahuan sebelumnya  yang sudah diketahui.

- Berpikir analitisadalah kemampuan berpikir siswa untuk menguraikan, memerinci, dan menganalisis informasi-informasi yang digunakan untuk memahami suatu pengetahuan dengan menggunakan akal dan pikiran yang logis,bukan berdasar perasaan atau tebakan.

- Berpikir sistematisadalah kemampuan berpikir siswa untuk mengerjakan atau menyelesaikan suatu tugas sesuai dengan urutan, tahapan, langkah-langkah, atau perencanaan yang tepat, efektif, dan efesien. Ketiga jenis berpikir tersebut saling berkaitan. Seseorang untuk dapatdikatakan berpikir sistematis, maka ia perlu berpikir secara analitis untuk memahami informasi yang digunakan. Kemudian, untuk dapat berpikir analitisdiperlukan kemampuan berpikir logis dalam mengambil kesimpulan terhadap suatu situasiAndi Fitriani Ridwan-Kemampuan Berpikir-scribd

14. Apa saja langkah2 dalam melakukan penelitian?

a. Memilih atau mengidentifikasi masalahMemilih masalah penelitian dibutuhkan pemikiran yang cermat, harus banyak membaca buku yang mencakup teori maupun hasil penelitian lain

b. Menetapkan tujuan penelitianc. Studi literatur

Untuk memeperoleh dukungan teoritis terhadap masalh penelitian

d. Merumuskan kerangka konsep penelitianAgar memperoleh secara jelas ke arah mana penelitian itu berjalan

e. Merumuskan hipotesisPada hakikatnya adalah dugaan sementara terhadap terjadinya hubungan variabel yang akan diteliti

f. Merumuskan metode penelitianMencakup jenis dan metode yang digunakan, populasi dan sampel, cara, metode, alat ukur, serta rencana analisis data.

g. Pengumpulan datah. Mengolah dan menganalisis datai. Membuat laporan

30101206652-Kinanthi-16.1

Page 13: MP 1 kinan

Dr. Soekidjo Notoadmojo, Metodologi Penelitian Kesehatan,2005

15. Sebutkan jenis2 penelitian?Ditinjau dari segi manfaat atau kegunaanya:

a. penelitian dasar: memahami/menjelaskan gejala yang muncul pada suatu ikhwal, kmdn di analisis shg menjadi teori baru.

b. penelitian terapan: memeperbaiki atau memodifikasi proses suatu system atau program dgn menerapkan teori2 kshtn yang ada.

c. penelitian tindakan: mencari pengetahuan dasar yang praktis guna memperbaiki suatu situasi atau keadaan kesehatan masyarakat yang dilakukan secara terbatas.

d. penelitian evaluasi: melakukan penilaian erhadap suatu pelaksanaan kegiatan atau program yang sedang dilakukan dalam rangka mencari umpan balik yang akan dijadikan dasar untuk memperbaiki suatu program/system. Ada 2 tipe: tinjauan(untuk mengetahui sejauh mana program itu berjalan dn memepunyai hasil dan dampaknya apa) dan pengujian (menguji efektifitas dan efisiensisuatu program).

Ditinjau dari segi tujuan umum:a. penelitian penjelajah: untuk menemukan masalah baru

didunia kedokteran.b. penelitian pengembangan: mengembangkan pengetahuan

dan teori baru di bidang kshtn atau kdktrn.c. penelitian verifikasi: menguji kebenaran suatu teori dalam

bidang kshtn atau kdktrn.Ditinjau dari segi tempat:

a. penelitian perpustakaan b. penelitian laboratoriumc. penelitian lapangan.

Ditinjau dari segi area kesehatan: a. penelitian kesehatan klinis.b. penelitian kesehatan masyarakat.

Metodologi Penelitian Kesehatan Dr.Soekidjo Notoatmodjo

16. Apa yang dimaksud penjelasan berfikir ilmiah?Berpikir secara ilmiah / berpikir ilmiah, berarti: 1. Melakukan kegiatan analisis dalam menggunakan logika secara ilmiah. 2. Merupakan gabungan antara penalaran secara deduktif dan induktif.Wardoyo, Metode riset, gunadarma.ac.id

Kerangka berfikir ilmiah berintikan proses LOGIKO HIPOTETIKO VERIVIKATIF yang pada dasarnya terdiri dari langkah:– Dimulai dari masalah

30101206652-Kinanthi-16.1

Page 14: MP 1 kinan

– Penyusunan kerangka berfikir untuk membuat hipotesis (sebagai penunjuk jalan)

– Perumusan hipotesis – Pengujian hipotesis

• Mengkonfrontasikan dengan dunia fisik/fakta.• Untuk itu perlu dikumpulkan fakta yg relevan dengan

hipotesis yang diajukan

– Penarikan kesimpulan Kuliah Pakar Dr. dr. Taufiq R. Nasihun, M.Kes., Sp.And.

17. Fungsi Penelitian?Fungsi penelitian adalah mencarikan penjelasan dan jawaban terhadap permasalahan serta memberikan alternatif bagi kemungkinan yang dapat digunakan untuk pemecahan masalah.Metode Penelitian, Dr. Saifuddin Azwar MA

18. Kerangka KTI beserta penjelasaannya?Sistematika usulan penelitian:JudulI. Pendahuluan:

o Latar belakang, o rumusan masalah, o hipotesis, o tujuan, o manfaat

II. Tinjauan pustakaKerangka konsep

III. Metodologio Desain, o tempat dan waktu, o populasi dan sample, o kriteria inklus dan eksklusi, o besar sample, o cara kerja, o identifikasi variabel, o rencana anagemen dan analisis data, o definisi oprasional, o masalah etika

IV. Daftar pustakaV. Lampiran

Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis Edisi ke 4 20011. Prof. DR. Dr. Sudigdo Sastroasmoro, Sp.A(K) et Prof. Dr. Sofyan Ismael, Sp.A (K)

30101206652-Kinanthi-16.1