morbilii

31
PRESENTASI KASUS Morbilli Pembimbing : dr. Kristyaningesti, Sp.A Oleh : Ronald (2009 – 61 – 012) FK Atmajaya Jakarta Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak RS Kepolisian Pusat Raden Said Sukanto

Upload: yulius-andi-ruslim

Post on 08-Aug-2015

34 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

morbili

TRANSCRIPT

Page 1: morbilii

PRESENTASI KASUSMorbilli

Pembimbing :

dr. Kristyaningesti, Sp.A

Oleh :

Ronald (2009 – 61 – 012)

FK Atmajaya Jakarta

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak

RS Kepolisian Pusat Raden Said Sukanto

Periode 19 April 2010 – 22 Mei 2010

Page 2: morbilii

I. IDENTITAS

PASIEN

Nama : By. A

Umur : 11 bulan

Jenis Kelamin : Laki - laki

Kebangsaan : Indonesia

Suku Bangsa : Jawa

Agama : Islam

Alamat : Jl. Gaharu no.2 RT 02/ RW 11, Cawang, Jakarta Timur

ORANG TUA PASIEN

Keterangan Ayah Ibu

Nama Tn. S Ny. B

Usia 28 tahun 24 tahun

Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan

Kebangsaan Indonesia Indonesia

Suku Bangsa Jawa Jawa

Agama Islam Islam

Pendidikan S-1 SMA

Pekerjaan Karyawan Swasta Ibu rumah tangga

Alamat Jl. Gaharu no.2 RT 02/ RW

11, Cawang, Jakarta Timur

Jl. Gaharu no.2 RT 02/ RW

11, Cawang, Jakarta Timur

Penghasilan Rp 3.500.000,- -

Hubungan pasien dengan orang tua adalah anak kandung

1

Page 3: morbilii

II. ANAMNESIS

Didapatkan keterangan dari ibu pasien (alloanamnesis) pada hari Rabu, 21 April 2010

pukul 11.10 WIB

Keluhan Utama : Muncul bercak kemerahan pada dahi, belakang telinga,

leher, dada, punggung, perut, tangan dan paha sejak 1 hari

sebelum masuk rumah sakit

Keluhan Tambahan : Demam sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit

Batuk dan pilek sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit

Penurunan nafsu makan sejak 3 hari sebelum masuk

rumah sakit

Mencret sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit

Riwayat Perjalanan Penyakit Sekarang

Sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit menurut ibu pasien, pasien mulai

demam sejak siang hari. Demam tidak diukur suhunya namun dirasakan naik turun.

Demam juga disertai dengan batuk berdahak. Dahak berwarna jernih, encer, tidak

berbau. Pasien juga pilek dan dari hidung pasien juga keluar cairan berwarna jernih,

encer, dan tidak berbau namun pasien tidak terlihat sesak napas. Pasien terlihat lemas

dan kurang aktif dari biasanya. Pasien juga tidak mau makan. Pada malam harinya

pasien kemudian dibawa berobat ke dokter klinik dan diberi obat parasetamol dan

ambroxol. Panas pasien sempat turun sebentar namun kemudian naik kembali.

2 hari sebelum masuk rumah sakit pasien masih demam. Pasien juga masih

batuk berdahak dan pilek. Pasien masih tampak lemas. Sejak sore hari pasien juga

mengalami mencret (BAB cair) 4 kali. BAB cair berwarna kuning, menyemprot, tidak ada

ampas, berbau asam, tidak ada lendir, dan tidak ada darah dengan volume kurang lebih

100 cc setiap kali BAB. Pasien tidak mengalami mual maupun muntah. Sebelumnya

pasien makan bubur buatan ibunya. Ibu pasien tidak memberikan makanan yang dibeli

dari luar kepada pasien. Kemudian pasien kembali dibawa ke dokter klinik dan diberi

tambahan Lacto-B dan wejangan agar pasien banyak minum. Pasien masih mau minum

ASI dan air putih kurang lebih 600 cc sehari.

2

Page 4: morbilii

1 hari sebelum masuk rumah sakit keadaan pasien masih belum membaik.

Sepanjang pagi hingga sore hari pasien masih demam dan demam hanya turun sedikit

setelah minum obat dari dokter. Batuk dan pilek pasien juga masih ada. Pasien juga

masih mencret 4 kali dengan konsistensi cair tanpa ampas, berbau asam, tidak ada

lendir, tidak ada darah dengan volume kurang lebih 100 cc setiap kali BAB. Nafsu makan

pasien juga masih kurang dan hanya makan 3 sendok bubur. Pasien masih mau minum

ASI dan air putih kurang lebih 500 cc sehari. Pasien buang air kecil 5 kali sehari dengan

jumlah kurang lebih 500 cc dan menurut ibu pasien tidak ada perubahan dari sebelum

pasien sakit.

Pada malam harinya panas pasien dirasakan semakin tinggi. Menjelang tengah

malam pada dahi dan belakang telinga pasien muncul bercak kemerahan yang gatal

yang kemudian meluas sampai ke leher, dada, punggung, perut, tangan, dan paha

pasien.

Keesokan harinya ibu pasien memutuskan membawa pasien ke IGD RS. Polri.

Pasien didiagnosis sebagai campak dan dianjurkan untuk dirawat karena pasien tidak

mau makan dan asupan cairan yang tidak cukup karena pasien juga mengalami diare.

Berat badan pasien sebelum sakit tidak diketahui ibu.

Riwayat alergi makanan dan obat-obatan disangkal. Nyeri telinga dan keluar

cairan dari telinga disangkal. Tidak ada yang menderita campak di sekitar rumah. Pasien

belum divaksinasi campak karena sedang mengalami demam ketika jadwal vaksinasi

campak.

Riwayat Penyakit Dahulu

Penyakit Keterangan Penyakit Keterangan

Faringitis/ Tonsillitis Disangkal Enteritis Disangkal

Pneumonia Disangkal Disentri Basilaris Disangkal

Bronkitis Disangkal Disentri Amubiasis Disangkal

Morbili Disangkal Typhus Abdominalis Disangkal

Kejang Disangkal Cacing Disangkal

Varicela Disangkal Operasi Disangkal

3

Page 5: morbilii

Difteri Disangkal Gegar Otak Disangkal

Malaria Disangkal Fraktur Disangkal

Polio Disangkal Reaksi Obat Disangkal

Riwayat Kehamilan Ibu

Perawatan antenatal

o Kontrol secara teratur ke dokter kandungan.

o Setiap bulan 1 kali pada kehamilan trimester 1 & 2 serta kontrol 2 kali dalam

sebulan ketika memasuki usia kandungan 8 bulan.

o Tidak ada masalah selama kehamilan dan janin di dalam kandungan dinyatakan

sehat.

Penyakit selama kehamilan

o Ibu tidak menderita penyakit apapun selama kehamilan. Riwayat mual dan

muntah selama kehamilan disangkal. Riwayat demam selama kehamilan

disangkal, riwayat keputihan yang berbau tidak sedap selama kehamilan

disangkal.

Obat-obatan yang diminum

o Ibu pasien minum vitamin yang diberikan oleh dokter kandungan. Selain itu ibu

pasien tidak meminum obat-obatan lain ataupun jamu-jamuan.

Riwayat Kelahiran

Persalinan : Rumah sakit

Penolong persalinan : Dokter Kandungan

Cara persalinan : Sectio Cesarea a.i. letak sungsang

Masa gestasi : 37 minggu

Ketuban pecah : Pecah kira-kira 1 jam sebelum persalinan

Berat plasenta : Ibu tidak tahu

Ketuban : Warna putih jernih, tidak berbau

Jumlah air ketuban : Tidak diketahui

Bayi lahir pukul : 18.15 WIB

Keadaan bayi : Berat lahir : 2500 gram

4

Page 6: morbilii

Panjang badan : 49 cm

Lingkar kepala : ibu tidak tahu

Menurut Ibu, saat lahir bayi langsung menangis, kulit bayi berwarna kemerahan, gerakannya

aktif, dan tidak ditemukan adanya kelainan fisik pada bayi.

Riwayat Postnatal Pemeriksaan oleh : Dokter Keadaan bayi : Sehat

Riwayat Perkembangan Fisik dan Mental

Pertumbuhan gigi pertama : 8 bulan Psikomotor:

o Senyum : 1 bulan o Miring : 3 bulano Tengkurap : 6 bulano Duduk : 7 bulano Merangkak : 8 bulano Berdiri : 10 bulano Berjalan : 11 bulan

Kesimpulan : Status perkembangan motorik baik

Riwayat Makanan

Umur ASI/PASI Buah/Biskuit Bubur Susu Bubur Saring0-6 bulan ASI - - -

6-8 bulan ASI Pisang/ biscuit diencerkan

+ +

9 bulan ASI Apel,pisang, biscuit

+ Nasi tim

Riwayat Imunisasi

Vaksin Jumlah Pemberian WaktuBCG 1x 1 bulanHepatitis B 3x 0, 1 ,6 bulanDPT 3x 2, 4 ,6 bulanPolioCampak

3x-

2, 4, 6 bulan -

5

Page 7: morbilii

Riwayat Keluarga

Data Keluarga

Keterangan Ayah IbuPernikahan ke 1 1Umur saat menikah 26 22Konsanguinitas Tidak ada Tidak adaKeadaan Kesehatan Sehat Sehat

Corak Reproduksi

Anak ke Usia Jenis Kelamin Keterangan1 11 bulan Laki-laki Pasien

Riwayat Penyakit dalam Keluarga

AyahKondisi ayah saat ini sehat, tidak ada keluhan,tidak sedang mengalami diare. Riwayat batuk lama disangkal, riwayat alergi disangkal.

Ibu Kondisi ibu saat ini sehat, tidak ada keluhan,tidak sedang mengalami diare. Riwayat batuk lama disangkal, riwayat alergi disangkal.

Riwayat Penyakit pada Anggota Keluarga Lainnya / Sekitar Rumah

Anggota keluarga lainTidak ada anggota keluarga lain di dalam rumah.

Sekitar rumahSehat, tidak ada yang menderita demam dengan bercak kemerahan pada kulit.

Data Perumahan

Kepemilikan : Rumah kontrakan Keadaan rumah :

6

Page 8: morbilii

Rumah berukuran 150 m2, dihuni oleh 3 orang yaitu kedua orang tua pasien dan pasien sendiri. Terdiri dari 2 kamar tidur berukuran 3 x 3 m, dan 2 x 2 m, 1 dapur, 1 kamar mandi, 1 ruang makan dan 1 ruang tamu. Pasien tidur bersama kedua orang tua pasien. Kamar pasien terletak di bagian depan dengan 1 buah jendela berukuran 1 x 1 meter. Kamar mandi terletak di samping kamar tidur utama, terdapat kloset jongkok dan bak mandi untuk menampung air yang dibersihkan seminggu sekali. Atap rumah terbuat dari genting, lantai dari keramik. Rumah disapu 1 kali sehari dan dipel tiap 2 hari. Air yang digunakan untuk minum adalah air galon, sedangkan untuk memasak, mandi, dan mencuci, adalah air PAM.

Keadaan lingkungan : Lingkungan rumah cukup padat, jarak antara satu rumah ke rumah lain dibatasi oleh dinding, keadaan lingkungan cukup bersih. Terdapat selokan kecil di depan rumah dengan lebar 30 cm, kedalaman 20 cm, bersih, aliran lancar. Jalan di depan rumah dapat dilalui oleh 1 mobil. Sampah dibuang setiap hari ke tempat pembuangan sampah yang berjarak 100 meter dari rumah pasien. Sampah diangkut oleh petugas kebersihan 2 hari sekali.

III. PEMERIKSAAN FISIK

Dilakukan pada hari Rabu, tanggal 21 April 2010.

Status Generalisata

Keadaan Umum : Tampak Sakit Sedang

Kesadaran : Compos Mentis

Tanda-tanda vital :

Tekanan Darah : 90/60 mmHg

Nadi : 100 kali/menit, kuat, penuh, teratur

Laju Pernapasan : 28 kali/menit

Suhu Tubuh : 38.2 ⁰C (aksilla)

Data Antropometrik

Berat badan : 9 kg

Tinggi badan : 71 cm

Lingkar kepala : 46 cm

7

Page 9: morbilii

Status Gizi Berdasarkan NCHS (National Center for Health Statistics) tahun 2000:

1. Interpretasi berdasarkan WHO

WFA (Weight for Age/BB terhadap umur) : terletak di antara P10 dan P25

HFA (Height for Age/TB terhadap umur) : terletak di antara P10 dan P25

2. Interpretasi berdasarkan lokarya Antropometri Depkes 1974 dan Puslitbang Gizi

1978

WFH (Weight for Height/BB terhadap TB) : 9/9,1 x 100 % = 98,9 %

Kesimpulan : pasien dalam keadaan gizi baik

8

Page 10: morbilii

Lingkar kepala berdasarkan NCHS (National Center for Health Statistics) tahun 2000:

Lingkar kepala menurut umur : terletak di P50

Kesimpulan : normocephali

9

Page 11: morbilii

Pemeriksaan Fisik Sistematis

Pemeriksaan Sistematis Hasil Pemeriksaan

Kepala

Bentuk dan ukuran Normosefali, deformitas (-)

Ubun-ubun besar Belum menutup, teraba datar

Rambut & Kulit kepala

Wajah

Warna hitam, distribusi merata, tidak

mudah dicabut

Simetris , edema -, tampak ruam

makulopapular kemerahan pada dahi, pipi,

dan belakang telinga

Mata Mata cekung -/-, konjungtiva hiperemis

+/+, sklera tidak ikterik, pupil isokor,

refleks cahaya langsung dan tidak

langsung +/+, air mata +/+

Telinga Liang telinga sempit, serumen -/-,

Hidung Septum ditengah, sekret +/+ (warna putih,

encer, tidak berbau), napas cuping hidung

(-)

Mulut

Bibir Bibir tampak kering, mukosa bibir kering

sianosis (-)

Gigi Pertumbuhan gigi belum lengkap

Mukosa pipi Tampak kering

Lidah Tidak kotor, basah

Tonsil T1/T1, tidak hiperemis

Faring

Laring

Uvula ditengah, arcus faring simetris,

dinding faring tidak hiperemis

Tidak dinilai

Leher Tidak teraba KGB, ruam makulopapular +

Thorax

10

Page 12: morbilii

Pulmo I :Pergerakan dada simetris saat inspirasi

dan ekspirasi, tidak ada retraksi, tampak

ruam makulopapular di lapangan dada

P : Stem fremitus paru kiri = kanan

P : Sonor di kedua lapang paru

A : Suara napas vesikuler, terdengar sama

pada kedua lapangan paru, rhonki -/-,

wheezing -/-

Cor I :Ictus cordis tidak terlihat

P :Ictus cordis teraba di ICS V Linea

Midclavicularis Sinistra

P :Batas atas : ICS III linea parasternalis

sinistra

Batas kanan : Linea sternalis dextra ICS

IV

Batas kiri : ICS V Linea midclavicularis

sinistra

A : Bunyi jantung I dan II reguler, murmur

-, gallop -

Abdomen

Inspeksi Datar, tampak ruam makulopapular

kemerahan pada permukaan abdomen

Palpasi Supel, hepar teraba 1 cm di bawah arcus

costae, permukaan rata, tepi tajam,

konsistensi kenyal, lien tidak teraba,

balottement -/- , Nyeri tekan (–) di semua

kuadran

Perkusi Timpani pada keempat kuadran

Auskultasi Bising usus (+) 8x per menit (meningkat)

Tulang belakang Skoliosis -, kifosis -, dan lordosis -

11

Page 13: morbilii

Punggung

Inspeksi Simetris pada saat inspirasi dan ekspirasi,

tampak ruam makulopapular pada

punggung

Palpasi Stem fremitus kiri = kanan

Perkusi Sonor pada kedua lapangan paru

Auskultasi Suara napas vesikuler, rhonki -/-,

wheezing -/-

Genitalia Kesan laki-laki normal, phimosis -

Anus Lubang intak, tidak tampak massa yang

keluar dari anus, perianal rash (-)

Anggota gerak Akral hangat, capillary refill time < 2 detik,

sianosis -, edema -, tampak ruam

makulopapular pada lengan dan paha

Kulit Turgor baik, tampak ruam makulopapular

yang gatal pada kulit wajah, belakang

telinga, leher, dada, punggung, kedua

lengan , dan paha

Pemeriksaan Neurologis

Tanda Rangsang Meningeal

• Kaku kuduk : (-)

• Perasat Brudzinski I : (-)

• Perasat Brudzinski II : (-)

• Perasat Kernig : (-)

Refleks Patologis

• Refleks Hoffmann-Trommer : -/-

• Refleks Babinski : -/-

• Refleks Oppenheim : -/-

• Refleks Schaefer : -/-

12

Page 14: morbilii

• Refleks Chaddock : -/-

• Refleks Gordon : -/-

IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Tanggal 21 April 2010

Laboratorium darah

Pemeriksaan Hasil Nilai Normal

Hematologi:

• Hemoglobin 15,3 g/dL 11.5 – 15.5 g/dL

• Leukosit 9800 / µL 5500 – 15.500/µL

• Hematokrit 47% 35-45%

• Trombosit 172.000 150.000 – 400.000/µL

V. DIAGNOSIS KERJA

Morbilli stadium erupsi dengan diare akut dehidrasi ringan e.c infeksi virus

VI. DIAGNOSIS BANDING

Rubella

VII. PROGNOSIS

Quo ad vitam : bonam

Quo ad fungsionam : bonam

Quo ad sanationam : bonam

VIII. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Serologis IgM dan IgG spesifik morbilli

Feses lengkap

Urin lengkap

13

Page 15: morbilii

IX. PENATALAKSANAAN

1. Perawatan dalam ruang isolasi di bangsal anak

2. IVFD KaEN3B maintenance + rehidrasi derajat dehidrasi ringan (5%) + kebutuhan cairan karena peningkatan suhu tubuh:

Maintenance (menurut Holiday – Segard): BB = 9 kg --> 9 kg x 100 cc = 900 cc/24 jam

Rehidrasi : 5% x 900cc = 45 cc

Karena terjadi peningkatan suhu tubuh pasien, kebutuhan cairan

ditingkatkan sebanyak 12 % setiap kenaikan suhu tubuh 1⁰C.

Suhu tubuh pasien : 38,2 ⁰C terjadi peningkatan kebutuhan cairan

sebanyak 12% = 12% x 900 = 108 cc

Total pemberian IVFD KaEN3B : 900 + 45 + 108= 1053 cc/24 jam

3. Diet lunak :

Kebutuhan kalori per hari = 110 kkal/kg/hari = 110 x 9 = 990 kkal/ hari

Kebutuhan protein per hari = 1,5 gram/kg/hari = 1,5 x 9 = 13,5g/hari

= 54 kkal/hari

Kebutuhan lemak per hari = 15% = 148,5 kkal = 16,5 g/hari

Kebutuhan karbohidrat per hari = 990 – ( 54 + 148,5 ) = 787,5 kkal

=186,875 g/hari

4. Paracetamol syrup 125 mg/5ml, berikan 3,75 ml bila suhu > 37,5 oC

( 10mg/kgBB/dose)

5. Ambroxol 15mg/5ml , berikan 2 x 2,5 ml (1,67 mg/kg/hari)

6. Zinc 2 x 20mg PO

7. Vitamin A P.O 1 x 100.000 IU ( selama 2 hari )

X. TINDAK LANJUT

- Anjuran orang tua untuk melengkapi imunisasi pasien

14

Page 16: morbilii

XI. RESUME

Identitas :Nama : An. AUmur : 11 bulanJenis Kelamin : laki – laki

Anamnesa :Didapat dari ibu pasien (alloanamnesa) pada hari Rabu, 21 April 2010 ,pkl

11.10 WIB

Keluhan Utama : Muncul bercak kemerahan pada dahi dan daerah

telinga sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit

Keluhan Tambahan : Demam sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit

Batuk sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit

Penurunan nafsu makan sejak 3 hari sebelum masuk

rumah sakit

Mencret sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit

Riwayat Perjalanan Penyakit SekarangDemam sejak 3 hari SMRS. Demam dirasakan naik turun. Demam disertai

batuk berdahak dengan dahak jernih, encer, tidak berbau. Terdapat sekret dari hidung berwarna jernih, encer, tidak berbau. Pasien terlihat lemas, nafsu makan berkurang. Pasien sempat berobat ke dokter dan diberi parasetamol dan ambroxol. Panas sempat turun namun naik lagi tidak lama kemudian.

2 hari SMRS masih demam, batuk, pilek. Sejak sore pasien mencret cair tanpa ampas, kuning, bau asam, tidak ada lendir dan darah sekitar 100 cc tiap BAB. Pasien kembali dibawa ke dokter dan diberi Lacto-B.

1 hari SMRS masih demam, batuk,pilek. Pasien masih mencret 4 kali kira-kira 100 cc tiap BAB. Pasien BAK 5 kali sehari dengan jumlah 600 cc sehari.

Malam harinya panas dirasa semakin tinggi. Kemudian muncul bercak kemerahan pada wajah, belakang telinga, leher, dada, punggung, perut, lengan, dan paha.

Riwayat Penyakit DahuluRiwayat penyakit dahulu disangkal

Riwayat Kehamilan IbuPerawatan antenatal teratur, riwayat penyakit kehamilan disangkal

15

Page 17: morbilii

Riwayat KelahiranBayi lahir sehat secara SC a.i. letak sungsang dengan berat badan lahir 2500g dan panjang badan lahir 49cm. Bayi lahir langsung menangis dan tampak sehat

Riwayat Postnatal Kontrol teratur di dokter dan anak dinyatakan sehat

Riwayat Perkembangan Fisik dan MentalStatus perkembangan motorik baik

Riwayat MakananRiwayat makan anak cukup

Riwayat ImunisasiRiwayat imunisasi tidak lengkap ( belum vaksin campak )

Riwayat KeluargaAyah dan Ibu pasien dalam kondisi sehat.Rumah dan lingkungan bersih

Pemeriksaan FisikDilakukan pada hari Rabu, tanggal 21 April 2010.

Status GeneralisataKeadaan Umum : Tampak Sakit SedangKesadaran : Compos Mentis Tanda-tanda Vital :

Tekanan Darah : 90/60 mmHgNadi : 100 kali/menit, kuat, penuh, teraturLaju Pernapasan : 28 kali/menit ,regulerSuhu Tubuh : 38.2 ⁰C (aksilla)

Data AntropometriBerat badan : 9 kgTinggi badan : 71 cmLingkar kepala : 46 cm

Status Gizi dan Lingkar KepalaPasien dalam keadaan status gizi baik

Pemeriksaan Fisik SistematisPemeriksaan Sistematis Hasil PemeriksaanWajah ruam makulopapular pada dahi, pipi, belakang

telingaMata konjungtiva hiperemisMulut Bibir kering, mukosa bibir keringLeher Ruam makulopapular pada leherThorax

16

Page 18: morbilii

Inspeksi Ruam makulopapular pada lapangan dadaPunggung

Inspeksi Ruam makulopapular pada lapangan punggung

Abdomen Inspeksi Ruam makulopapular pada lapangan abdomen Auskultasi bising usus (+) 8x per menit (meningkat)Anggota gerak akral hangat, capillary refill time < 2 detikKulit turgor baik, ruam makulopapular kemerahan

pada wajah, belakang telinga, leher, dada, perut, punggung lengan, dan paha

Pemeriksaan NeurologisPemeriksaan neurologis pasien dalam batas normal

Pemeriksaan Penunjang ( 21 April 2010 )

Laboratorium darah

Pemeriksaan Hasil Nilai Normal

Hematologi:• Hemoglobin 15,3 g/dL 11.5 – 15.5 g/dL

• Leukosit 9800 / µL 5500 – 15.500/µL

• Hematokrit 47% 35-45%

• Trombosit 172.000 150.000 – 400.000/µL

Diagnosis KerjaMorbilli stadium erupsi dengan diare akut derajat dehidrasi ringan e.c infeksi virus

Diagnosis BandingRubella

Tatalaksana1. Perawatan dalam ruang isolasi di bangsal anak

2. IVFD KaEN3B maintenance + rehidrasi derajat dehidrasi ringan (5%):

Maintenance (menurut Holiday – Segard): BB = 9 kg --> 9 kg x 100 cc = 900 cc/24 jam

Rehidrasi : 5% x 900cc = 45 cc

17

Page 19: morbilii

Total pemberian IVFD KaEN3B : 900 + 45 = 945 cc/24 jam

3. Diet lunak :

Kebutuhan kalori per hari = 110 kkal/kg/hari = 110 x 9 = 990 kkal/ hari

Kebutuhan protein per hari = 1,5 gram/kg/hari = 1,5 x 9 = 13,5 g/hari = 54 kkal/hari

Kebutuhan lemak per hari = 15% = 148,5 kkal = 16,5 g/hari

Kebutuhan karbohidrat per hari = 990 – ( 54 + 148,5 ) = 787 kkal = 186,875 g/hari

4. Paracetamol syrup 125 mg/5ml, berikan 3,75 ml bila suhu > 37,5 oC

( 10mg/kgBB/dose)

5. Ambroxol syrup 15 mg/5 ml, berikan 2 x 2,5 ml (1,67mg/kg/hari)

6. Zinc 2 x 20 mg

7. Vitamin A p.o 1 x 100.000 IU ( selama 2 hari )

XII. PEMBAHASAN

Campak adalah penyakit infeksi virus yang sangat menular. Virus campak

termasuk golongan paramyxovirus dari genus Morbillivirus. Virus ini berada di

secret nasofaring dan di dalam darah, minimal pada masa tunas dan dalam

waktu singkat setelah muncul ruam. Virus tetap aktif pada temperature kamar,

15 minggu pada pengawetan beku, minimal 4 minggu dalam temperature 35oC

dan beberapa hari pada suhu OoC

Penularan virus campak sangat efektif, dengan sedikit virus yang

infeksius dapat menimbulkan infeksi pada seseorang. Penularan campak dapat

terjadi secara droplet melalui udara terjadi antara 1-2 hari sebelum timbul gejala

klinis hingga 4 hari setelah timbul ruam.

DIAGNOSIS

18

Page 20: morbilii

Diagnosis dibuat berdasarkan kumpulan gejala klinis yang berkaitan yaitu batuk, coryza, konjungtivitis, demam tinggi, dan ruam yang memiliki ciri khas yaitu diawali dari belakang telinga lalu menyebar ke wajah, dada, punggung, tangan, dan kaki.

Diagnosis campak dapat ditegakkan secara klinis. Pemeriksaan penunjang hanya sekedar membantu.

Gejala klinis :

Masa tunas berlangsung 10 -12 hari. Campak memiliki gejala klinis yang khas yaitu terdiri dari 3 stadium :

1. Stadium Prodromal (berlangsung 2-4 hari), ditandai dengan demam yang diikuti dengan batuk, pilek, farings merah, nyeri menelan, stomatitis, dan konjungtivitis. Tanda patognomonik timbulnya enantema mukosa pipi di depan molar 3 yang disebut bercak Koplik.

2. Stadium Erupsi, ditandai dengan timbulnya ruam makulopapular yang bertahan selama 5-6 hari. Timbulnya ruam dimulai dari batas rambut di belakang telinga, kemudian menyebar ke wajah, leher, dan akhirnya ekstremitas.

3. Stadium Konvalesens, setelah 3 hari, ruam berangsur-angsur menghilang sesuai urutan timbulnya. Ruam kulit menjadi kehitaman dan mengelupas yang akan menghilang 1-2 minggu.

Komplikasi campak :

1. Akut :

a. Pneumonia

b. Ensefalitis

c. Otitis media

d. Gastroenteritis

e. Mastoiditis

f. Laringotrakeobronkitis

g. Adenitis servikal

19

Page 21: morbilii

h. Purpura trombositopenik

i. Ulkus kornea

j. Apendisitis

k. Infeksi piogenik pada kulit

2. Kronis :

a. Subakut sklerosing panensefalitis

b. Kebutaan

Pada pasien dari anamnesis didapatkan demam tinggi sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit. Didapatkan pula adanya batuk, pilek yang merupakan tanda perjalanan penyakit campak pada stadium prodromal. Ditemukan pula gejala berupa diare yang merupakan salah satu komplikasi akut dari campak. Nafsu minum pasien normal (rasa haus tidak berlebih dan tidak ada rasa malas untuk minum), BAK pasien tidak mengalami perubahan (5x sehari dengan jumlah kurang lebih 600

Pada pemeriksaan fisik didapatkan adanya bercak kemerahan pada wajah, belakang telinga, leher, dada, perut, punggung, tangan, dan paha pasien. Ditemukan juga adanya konjungtiva yang hiperemis, sekret pada hidung. Mata pasien tidak cekung, mukosa bibir kering, laju nadi 100x/menit, ubun-ubun teraba datar yang menunjukkan bahwa pasien mengalami derajat dehidrasi ringan menurut skor Maurice King.

Penilaian derajat dehidrasi berdasarkan Skor Maurice King :

Skor 0 1 2

Keadaan umum Tampak sehat Iritabel, apatis Delirium, koma,

shock

Turgor kulit Normal Sedikit kurang Sangat kurang

Mata Normal Cekung Sangat cekung

Ubun – ubun Normal Cekung Sangat cekung

20

Page 22: morbilii

besar

Mulut Normal Kering Sangat kering

Nadi Normal 120– 140 >140

Jika jumlah skor 0 – 2 dehidrasi ringan

3 – 6 dehidrasi sedang

7 – 12 dehidrasi berat

Pada pasien ini penilaian derajat dehidrasi adalah 1 (mulut kering) dan dikategorikan sebagai dehidrasi ringan.

21

Page 23: morbilii

DAFTAR PUSTAKA

1. Wilbert H. Mason. Measles. Nelson Textbook of Pediatrics, W.B. Saunders

Company, International Edition, 18th ed., 2007. Hal 1331-1337

2. I.G.N. Ranuh, dkk. Pedoman Imunisasi di Indonesia. Edisi 3. 2008. Hal 171 – 176

3. Rampengan, T.H.Penyakit Infeksi Tropik Pada Anak. Edisi 2. 2006. Jakarta. ECG.

Hal 79-87

4. Staf departemen Ilmu Kesehatan Anak RSCM. Panduan Pelayanan Medis

Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSCM. Jakarta: RSCM, 2005

22

Page 24: morbilii

23