moratorium konstruksi jembatan holtekampbigcms.bisnis.com/file-data/1/1976/be24a3bf_des17... ·...

1

Upload: hoangkien

Post on 06-Mar-2019

260 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MORATORIUM KONSTRUKSI Jembatan Holtekampbigcms.bisnis.com/file-data/1/1976/be24a3bf_Des17... · yakni memiliki balok/gelagar, meng-gunakan sistem hanging scaffolding, menggunakan

7 Rabu, 21 Februari 2018 I N F R A S T R U K T U R �DANA TALANGAN BENDUNGAN

Kontraktor Ingin Pengembalian SegeraKontraktor Ingin Pengembalian Segera

Yanita [email protected]

Pasalnya, kontraktor sangat membutuhkan pengembalian dana talangan untuk digunakan kembali dalam tahapan konstruksi.

Kepala Pusat Bendungan Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR Ni Made Sumiarsih menga-takan bahwa hingga pertengahan Februari 2018, dana talangan yang telah dikucurkan badan usaha mencapai Rp655 miliar untuk sembilan bendungan.

Kesembilan bendungan terse-but ialah Ciawi di Jawa Barat, Sukamahi di Jawa Barat, Tapin di Kalimantan Selatan, Pidekso di Jawa Tengah, Gongseng di Jawa Timur, Karalloe di Sulawesi Selatan, Passeloreng di Sulawesi Selatan, Pamukkulu di Sulawesi Selatan, dan Kuwil Kawangkoan di Sula-wesi Utara.

Kontraktor yang tengah mem-bebaskan lahan untuk sembilan bendungan tersebut yakni PT Waskita Karya Tbk., PT Wijaya Karya Tbk., PT Pembangunan Perumahan Tbk., dan PT Brantas Abipraya.

“Ada sembilan bendungan yang pembebasan lahannya tengah di-talangi oleh kontraktor. Ini belum semuanya bebas lahannya. Yang penting dulu seperti untuk tapak bendungan,” ujarnya kepada Bis-nis, pekan lalu.

Menurutnya, ketersediaan ang-garan pembebasan lahan bendung-

an dari Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) akan mempercepat proses konstruksi yang selama ini tersendat karena lahan.

Kendati demikian, proses administasi pencairan dana ta-langan yang melibatkan badan usaha juga tak semudah yang diperkirakan.

“Saya berharap dana talangan bendungan dapat dikembalikan karena dibutuhkan para kontraktor untuk memutar kembali dananya. Ini belum dikembalikan sama sekali dananya,” kata Sumiarsih.

Direktur Utama LMAN Rahayu Puspasari menuturkan hingga saat ini belum ada pengembalian dana talangan pembebasan bendungan kepada kontraktor.

Pasalnya, tagihan pengemba-lian dana talangan pembebasan bendungan tengah diperiksa oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

Setelah diverifi kasi oleh BPKP, permohonan pencairan tersebut lalu disampaikan kepada Pejabat Pembuat Komitmen dan kemudian ditagihkan kepada LMAN.

Setelah itu, LMAN melakukan pengecekan kelengkapan doku-men dan apabila sudah memadai langsung dibayarkan.

“Proses pencairan ini butuh wak-tu 9 hari—10 hari. Siklus APBN ini menghendaki dana masuk titik tertentu. Kalau proyek itu jalan duluan ya, harus dibayarkan terlebih dahulu oleh badan usaha supaya bisa cepat. Kalau uang

masuk proyek belum jalan ya, bisa bayar langsung,” katanya.

LMAN pada 2017 mengaloka-sikan anggaran untuk pembebas-an lahan 27 bendungan sebesar Rp2,37 triliun.

Tahun ini, dana talangan pem-bebasan lahan bendungan yang akan dialokasikan oleh LMAN senilai Rp13,27 triliun untuk 40 bendungan.

DANA BADAN USAHASebelumnya, Direktur Keuang-

an PT Brantas Abipraya Suradi Wongso mengatakan bahwa se-panjang tahun lalu, perusahaan telah menggelontorkan Rp250 miliar bersama dengan konsor-sium untuk pembebasan lahan bendungan.

“Tahun ini masih kami hitung berapa dana yang akan dikelu-arkan. Tahun lalu Rp250 miliar sudah kami salurkan semuanya,” tuturnya.

Dana tersebut dialokasikan untuk pembebasan lahan pada tiga bendungan yakni Bendungan Ciawi di Jawa Barat, Kreoteuo di Aceh, dan Tapin di Kalimantan Selatan.

Dia berharap agar LMAN segera mengembalikan dana talangan yang telah dikeluarkan kontraktor sehingga dapat digunakan kembali. “Masih belum ada realisasi pem-bayaran. Harapannya yang lama ada realisasi pencairan.”

Sementara itu, Corporate Secretary PT Waskita Karya

Tbk. Shastia Hadianti menutur-kan bahwa perusahaan tengah melakukan pembayaran dana talangan untuk pembebasan lahan Bendungan Tapin senilai Rp36,50 miliar.

“Untuk pembebasan lahan Ben-dungan Tapin yang sudah kami keluarkan dananya Rp36,50 mi-liar,” ucapnya.

Berdasarkan catatan Bisnis, pada pertengahan Juni 2017, LMAN bersama dengan 6 badan usaha menandatatangani nota kese-

pahaman dana talangan untuk pembangunan 17 bendungan. (lihat tabel)

Keenam badan usaha tersebut adalah PT Brantas Abipraya, PT Waskita Karya Tbk., PT Wijaya Karya Tbk., PT Pembangunan Perumahan Tbk., PT Nindya Karya, dan PT Hutama Karya.

Ketika itu, Direktur Pengem-bangan Jaringan Sumber Daya Air Kementerian PUPR Trisasongko Widianto menuturkan bahwa nota kesepahaman ini sangat diperlukan

untuk para penyedia jasa dalam menalangi terlebih dahulu biaya pembebasan lahan bendungan sambil menunggu Daftar Isian Pelaksana Anggaran dari LMAN terbit.

“Dalam penalangan itu kami akan memberikan cost of fund seperti aturan BI 7-day repo rate. Sambil menunggu penandatangan-an, di lapangan para kontraktor tetap bergerak melakukan pekerja-an sambil menunggu ganti rugi,” katanya.

�Dana talangan yang telah dikucurkan badan usaha mencapai Rp655 miliar untuk sembilan bendungan.

�Tagihan pengem-balian dana talangan pembebasan bendun-gan tengah diperiksa oleh BPKP.

�MORATORIUM KONSTRUKSI

Jembatan Holtekamp Ikut "Digantung"

JAKARTA — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat me-nyatakan bahwa proses pembangunan Jembatan Holtekamp di Papua akan dihentikan sementara.

Keputusan itu diambil sebagai bagian dari evaluasi pelaksanaan proyek konstruksi layang di seluruh Indonesia menyusul kasus kecela-kaan konstruksi proyek jalan tol Bekasi—Cawang—Kampung Melayu di Jakarta.

Dampaknya, pemasangan rangka Jembatan Holtekamp Papua batal terlaksana seiring keputusan pember-hentian sementara konstruksi yang berada di atas tanah atau layang tersebut.

Menteri PUPR Basoeki Hadimoel-jono mengatakan bahwa seharusnya pemasangan rangka dijadwalkan pada hari ini.

“Semua kegiatan di seluruh Indone-sia, termasuk Jembatan Holtekamp di Papua sudah mulai diangkat, secara konsisten kita hentikan dulu, kita lakukan evaluasi dulu semuanya,” ujarnya, Selasa (20/2).

Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Endra Atmawidjaja menambahkan bahwa proyek yang dilakukan penghentian sementara yakni proyek yang memiliki jalur melayang, lalu pembangunan jem-batan yang memilki bentang pan-jang lebih dari 100 meter. “Yang dihentikan ya, bangun layang atau jembatan itu. Yang di bawah tetap jalan proyeknya. Misalnya, tol Trans-Sumatra, kan banyak jembatan juga, nah itu dihentikan. Jalan yang di bawah tetap jalan,” katanya.

Dia menambahkan bahwa delapan kriteria proyek yang akan dievaluasi yakni memiliki balok/gelagar, meng-gunakan sistem hanging scaffolding, menggunakan sistem balance cantile-

ver, berada di area ketinggian, memiliki massa besar, rasio kapasitas angkat terhadap beban kurang dari lima, safe factor bekisting kurang dari empat, dan menggunakan sistem kabel.

DIBANGUN BERSAMAPembangunan Jembatan Holtekamp

dilakukan bersama oleh Kementerian PUPR, Pemerintah Provinsi Papua, dan Pemerintah Kota Jayapura. Kemente-rian PUPR mendanai pembangunan jembatan utama, Pemprov Papua mendanai pembangunan jembatan pendekat arah Holtekamp, dan Pemkot Jayapura mendanai pembangunan jalan pendekat dan pembebasan lahan.

Pembangunan jembatan itu merupa-kan bagian dari upaya mewujudkan Nawa Cita Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk membangun dari pinggiran.

Panjang bentang utama jembatan tersebut adalah 400 meter ditambah jembatan pendekat 332 meter yang terdiri atas 33 meter pendekat dari arah Hamadi dan 299 meter dari arah Holtekamp sehingga total pan-jang keseluruhan 732 meter. Lebar jembatan adalah 21 meter yang ter-diri atas 4 lajur 2 arah dilengkapi median jalan.

Biaya pembangunan jembatan di atas Teluk Youtefa ini mencapai Rp1,7 triliun. Proyek ini dikerjakan oleh konsorsium kontraktor PT Pemba-ngunan Perumahan Tbk., PT Hutama Karya, dan PT Nindya Karya.

Keberadaan Jembatan Holtekamp memiliki nilai strategis, yakni bertu-juan mengatasi kepadatan kawasan perkotaan, permukiman, dan kegiatan perekonomian di dalam Kota Jayapura.Pasalnya, jembatan ini memangkas jarak tempuh hingga 17 kilometer antara kedua lokasi itu. (Yodie Hardiyan/

Yanita Petriella)

Bendungan Lokasi Alokasi Pagu (Rp miliar)

Keureto Aceh 12,10

Way Sekampung Lampung 204

Karian Banten 210,28

Ciawi Jawa Barat 157,93

Sukamahi Jawa Barat 82,69

Cipanas Jawa Barat 50,54

Kuningan Jawa Barat 25

Leuwikeris Jawa Barat 263

Bendo Jawa Timur 20

Gongseng Jawa Timur 30

Pidekso Jawa Tengah 450

Tugu Jawa Timur 61,79

Tapin Kalimantan Selatan 77

Lolak Sulawesi Utara 16,50

Kuwil Sulawesi Utara 150,55

Ladongi Sulawesi Tenggara 40

Paselloreng Sulawesi Selatan 134,94

Total 1.980

Nota Kesepahaman Dana Talangan 17 Bendungan yang Ditandatangani Juni 2017Sumber: Diolah

BISNIS/RADITYO EKO

JAKARTA — Ke menterian

Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat berharap Lembaga Manajemen Aset Negara segera mengembalikan dana talangan

pembebasan lahan bendungan kepada

para kontraktor.

Antara/Kuranji

langgeng
Typewriter
21 Februari 2018, Bisnis Indonesia|Hal.7